REKAP BENCANA WONOSOBO DESEMBER 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REKAP BENCANA WONOSOBO DESEMBER 2014"

Transkripsi

1 REKAP BENCANA WONOSOBO DESEMBER 2014 KECAMATAN DESA KEJADIAN Ngadikerso Longsor tebing menimpa ruas jalan susun,galapankrajan, sepanjang 40m. Tempuran Jalan longsor sepanjang 8m, tinggi 10m, lebar 2m. Ruas jalan krajan-bambusari. Duwur Glagah Talud jalan longsor sepanjang 20m, ruas jalan Singopadu-Talunombo. Mojotengah Deroduwur a. Pada pukul 19.00WIB. Terjadi bencana alam berupa tanah longsor menimpa badan jalan desa di Deroduwur, tinggi tebing 4m dengan panjang 5m, longsoran menutupi badan jalan setinggi 0,5m sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, tidak b. Pada pukul WIB, terjadi bencana alam berupa rumah yang hampir selesai dibangun longsor, bangunan rumah milik Bapak Doni alamat RT. 01/01 Desa Deroduwur, Longsoran sedalam 9m, dengan ukuran 8mx3m, kerugian materiil diperkirakan sebesar Rp ,- dan tidak Wonokromo Pada pukul WIB. Terjadi bencana alam berupa tanah longsor menimpa rumah (bagia dapur seluas 3m x 4m) milik Bapak Kholizin (60 th) alamat dusun Jambu RT. 03/05 Desa Wonokromo, rumah berukuran 8mx10m dihuni oleh 8oarang( 2 KK ), kerugian materiil diperkirakan Rp ,- dan tidak Slukatan a. Pada pukul WIB. Terjadi bencana alam berupa senderan rumah longsor milik bapak Suyono ( 38 th ) alamat RT. 09/01 Desa Slukatan yang dihuni oleh 4 orang, dengan kedalman longsoran 10m, tiqang rumah bagian dapur menggantung sehingga sangat membahayakan kondisi rumah, kerugian materiil diperkirakan Rp ,- dan tidak b. Pada pukul WIB. Terjadi bencana alam berupa tanah longsor menimpa dinding rumahbagian kamar tidur dan bagian ruang tamu (dinding jebol, sehingga longsoran tanah dan runtuhan dinding masuk kedalam rumah) milik Bapak Slamet Kliman ( 55 th ) alamat Dusun Bismo RT. 03/03 Desa Slukatan yang dihuni oleh 5 orang, dengan ukuran 9mx9m, kerugian materiil diperkirakan Rp ,- dan korban luka-luka (memar-memar di badan korban ) satu orang tertimbun runtuhan dinding saat berada dikamar dalam kondisi lampu padam yaitu Sdr. Manisem ( 20 th ), korban lainnya tidak ada. c. Pada pukul WIB. Terjadi bencan alam berupa senderan dan sebagian rumah bagian belakang longsor, dengan kedalaman kelongsoran 7m, rumah milik ibu Suyanto ( 50 th ) alamat Dusun Bismo RTv 01/03 Desa Slukatan yang dihuni oleh 5 orang, dengan ukuran rumah 8mx9m, kerugian materiil diperkirakan RP ,- sedangkan korban jiwa tidak ada.

2 d. Pukul WIB. Terjadi bencana alam berupa senderan rumah longsor ke jalan ( sebelah MI Maarif Slukatan ) dengan ketinggisn 3m sepanjang 7m, tidak Desa Larangan a. Muslihin (74) RT 001/005 Kemejing Larangankulon, pada sekitar Pukul WIB Kamar Tidur temboknya jebol diterjang longsoran tebing dengan ketinggian 10x25m. Rumah permanen, jumlah KK 2 orang, korban jiwa (0), kerugian ditaksir 12 juta. b. Muhtasor ( 64 bapaknya) dan Rohmat (42 anaknya) RT 003/005 Kemejing Larangkulon, sekitar puku WIb Ruang Tengah dan dapurnya jebol diterjang longsoran tebing dengan ketinggian 20x27m. rumah permanen dihuni 5 jiwa, korban jiwa (0), kerugian ditaksir 15 juta. c. Muhadirin (57) RT 003/005 Kemejing Larangankulon, pada sekitr pukul WIb Kamar Manidi ambruk diterjang longsoran tebing dengan ketinggian 3x5m. bangunan permanen, jumlah KK 4 orang, korban, korban jiwa (0), keugian ditaksir 3 juta. d. Aliran irigrasi dan jalan Tandu penghubung antara Desa Sukoharjo- Larangankulon tertimbun longsoran di 3 (tiga) titik dengan ketinggian tebing 10x20m, sudah diatasi perangkat desa dan warga larangan (40%). Wonokromo a. Tukar Nurohman (59 baoaknya) dan Ahmad Sodik (37 anaknya) Rt 002/004 Desa Wonokromo, pada sekitar pukul WIb kadang ketinggian 10x15m. papan, jumlah jiwa 6 orang, korban jiwa (0), kerugian ditaksir 2juta. b. Mujahidin (63) RT 001/005 Jambu Desa Wonokromo Ruang tamu rumahnya patah dan papannya jebol sekitar oukul WIB jebol diterjang logsoran tebing dari SD N 2 Wonokromo dengan ketinggian 7x10m. Rumah Papan dihuni 2 jiwa, korban jiwa (0), kerugian ditaksir 4 juta. c. Tebing dengan ketinggian 20x50m longsor menimbun jalan aspal sebelum masuk dusun Jambu, diatas tebing terdapat 1 rumah. Sukorejo a. Muhsinim (38) RT 001/002 Depok Sukorejo, pada sekitar pukul WIB Rumah Semi permanen 90% mengalami kerusakan sangat parah diterjang longsoran tebing dengan ketinggian 12x20m, jumlaj jiwa 4 orang KK merantau di Jakarta sedang istri berserta 2 anaknya saat ini berada di Gondang Watumalang (sekitar 10 bulan di rumah orang tua), korban jiwa (0), kerugian ditaksir 40 juta. b. Ahmad Teguh (47) RT 001/002 dusun Depok Desa Sukorejo, pada sekitar pukul WIB ruangan tempat Sholat ambrol longsoran dengan ketinggian 12x20m. Rumah Permanen, jumlah 2 orang, koban jiwa (0), kerugian ditaksir 5 juta.

3 Punggaran a. Sobirin (45) RT 001/003 Pungangangunung Desa Pungangan, pada sekitar pukul WIB pondasi ambrol Rumah Semi Permanen 5% menggantung, Tebing longsor dengan ketinggian 5x9m. Papan, jumlah jiwa 2 orang, korban jiwa (0), kerugian ditaksir 5 juta. b. Ahmad Teguh (47) RT 001/003 dusun PUngangangunung Desa Pungangan, pada sekita pukul WIB pondasi ambrol Rumah Semi Permanen 5% menggantung. Tebing longsor dengan ketinggian 5x9m Papan, jumlaj jiwa 2 orang, korban jiwa (0), kerugian ditaksir 5 juta. Sukoharjo a. Jembatan Hanyut : - Jembatan Sukoharjo Bandingan- hanyut - Jembatan Mergosari Proyek-selimng kanan-kiri putus. - Jembatan Ronggojati Prigi-pondasi menggantung. b. Rumah Sdr. Sutrisno dan Biah alamat kupangan RT.2 RW. 3 Sukoharjo(Rusak baerat). c. 3 rumah milik Sdr.Sumjo,Sdr. Hamzah, Ny. Partono (rusak sedang). d. Saluran Irigrasi Petir, desa Jeblengplampitan, putus. e. Jalan masuk DK. Kalibening, Desa Klibening, longsor (putus sepanjang 20m) f. Tebing Longsor, membahayakan rumah warga Dk. Plintaran Desa Tlogo. g. Tanah Longsor: - Rumah Sdr. Sutrisno dan Biah alamat Kupangan RT 02/ RW 03 - Rumah Sdr. Sumijo, alamat Karang Tengah, Gunung LOr, Sukoharjo. Kelurahan Wonorejo Kalierang Longsor dengan kedalaman sekitar 20k panjang 10 m menimpa rumah milik Sdr. Jumariyah diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp ,- a. Lupaan air hujan dari SD Tawangsari dilarikan kea rah timur samapi Nasmoko meluap lagi dialirkan kea rah barat sampai Imelindo sampai dusun Banaran DEsa Kalierang Drainase tidak muat menampung air hujan. Banjir sampai ke jalan raya dan masuk ke Dusun Banaran lingkungan pemukiman. b. Akibat Hujan Lebat Jembatan saluan Irigrasi Sigebluk Banaran DEsa Kalierang nyaris putus dan tidak mampu menampung air hujan dari kota Wonosobo masuk ke saluran tersebut. c. Dusun Lempong KArena hujan lebat mengakibatkan Bendungan saluran Irigrasi Si Jimat, lokasi di Dusun Lempong Desa Kalierang jebol, sehigga area sawah di 5 desa/ Kelurahan seluas 392,8 Ha terancam kekeringan Kelurahan Selomerto Akibat hujan lebat banjir sepanjang jalur jalan Nasional dan masuk ke kampongkampung Kelurahan Selomerto saluran Irigrasi Sigebluk dan saluran Irigrasi SI Jimat tidak mampu menampung luapan air hujan.

4 Gunungtawang Hujan lebat menimpa Dusun Gunungtawang Desa Gunungtawang. Galian pipa PDAM yang berada disekitar jembatan masuk ke dusun Gunungtawang, urugan yang tidak didapatkan mengakibatkan bahu jalan longsor. Krasak Pakuncen Karangrejo Tanah longsor menimpa rumah milik Sdr HasN Prasetyo, mengakibatkan tembok dapur dan kamar jebol dengan ukuran 6m tinggi 7m lebar 3m menutup Irigrasi depan rumah berdampak bahu jalan Nasional sebelah utara retak dan longsoran menutup jalan ke kampong Krasak dengan ukuran sekitar penjuang 10m panjang 2,5 m setinggi 2,5m. kerugian ditaksir sekitar Rp ,- Hujan deras, dranase kanan kiri jalan aspal dari Selomerto ke Leksono tidak fungsi, serta gorong-gorong depan TKM panjang 40m terlalu kecil dan tertutup, mengakibatkan air hujan masuk kejalan semua saluran Irigrasi Wanganaji terlalu banyak wallet/dangkal sehingga selokan tidak muat dan meluap ke jalan raya dari Dusun Kruntung sampai Desa Gunungtawang. a. Dusun Kebondalem Hujan deras mengakibatkan tebing makam longsor panjang sekitar 10, tinggi 5m, akibatnya longsoran tersebut menutup akibatnya longsoran tersebut menutup selokan Kedung Gupit, sehingga senderan bahu jalan ambrol dan air meluap kesawah disekitarnya denagn luas sekitar 7 ha dan tanaman pada rusak. b. Dusun Tanggalan. 4 pohon kelapa dan 6 pohon albasia tumbang menimpa pondasi Irigrasi sepanjang sekitar 200m tinggi 1,5 m jebol, dan tembok rumah milik Sdr. Murtiningsih RT. 02/Rw 02 dan tanaman padi sekitar 5 ha rusak kerugian sekitar Rp ,- Kaliputih Simbarejo Sumberwulan Tanah longsor setinggi sekitar 10m panjang 15m akibatnya menimpa rumah Sdr. Minarto Rt 03/06. Kerugian ditaksir sekitar Rp ,- Dusun Kemiri Hujan deras dan galian pipa PDAM yang dipadatkan mengakibatkan tebing bahu jalan disebelah barat Dusun Kemiri longsor sepanjang sekitar 7m, sehingga aspal dibahu jalan retak, gadril jalan juga menggantung dan sangat mambahayakan bagi pengguna jalan raya utamanya bagi mobil bermuatan berat. Kerugian ditaksir sekitar Rp ,- Dusun Krangsari Hujan lebat mengakibatakn Talut ambrol sepanjang 10m tinggi 3m. Pelobangan Dusun Wanusaba Akibat hujan lebat Tanah disekitar makam Ki Ageng Wonosobo Longsor dan mnimpa kolam Bp. Yawaw dan senderan TK jebol panjang sekitr 10m tinggi 2m. akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir sekitar Rp ,- Watumalang Binangun Tanah longsor di Binangun menimpa 43 KK, kerugian sekitar Rp ,- Wonokampir Tanah longsor di Wonokampir menimpa 6 KK, kerugian sekitar Rp ,-

5 Tanah longsor di beberapa titik di Kecamatan Watumalang juga menimpa fasilitas umum dan jalan, yaitu: 1. Masjid Abdul Wahab dusun Lengkong Desa Binangun Kerugian ditaksir Rp ,- 2. Jalan untama tiga titik di Dusun Sumber Desa Lumajang, Kerugian Rp ,- 3. Jalan Utama Dusun Wonosari Desa Wonokampir Desa Wonokampir, kerigian sekitar Rp ,- 4. Jembatan Klepu Dusun Klepu Desa Binangun, Kerugian sekitar Rp ,- Campur sari a. Dusun Plemburan Tanah longsor di Rt.3/Rw.7 menimpa (satu) rumah milik Siswitomo dihuni 4 jiwa, korabn luka an. Siswantomo umur 50 tahun dirawat di RSU Wonosobo. b. Dusun Tempuran Tanah longsor menimpa 7 ( Tujuh) rumah an. Abdullah, Rt.6Rw.5 (2 jiwa) rusak ringan, Agung Rt.6/Rw.5 (2jiwa) rusak ringan, Siswanto Rt.7/Rw.6 (2 jiwa) rusak berat, Parno Rt.6/Rw.4 (4 jiwa) rusak ringan, Muazin Rt.9/Rw.6 (4 jiwa) rusak berat, Samsi Rt.5/Rw.4 (4 jiwa) rusak berat, Fthul Rt.5/Rw.4 (5jiwa) rusak berat. c. Ada 11 titik longsor yang,enimpa jalan menuju desa Campursari yang mengakibatkan arus kendaraan terhambat. Surengede Tieng Terjadi tanah longsor menimpa 1 (satu) rumah milik H. Soleh, tidak ada koban jiwa a. Jalan diatas jembatan baru Tieng ( diatas gardu pandang ), di tanjakn 15% terjadilongsor 1/3 badan jalan sepanjang 15m. Parikesit Patakbanteng Dieng Sikunang Di tanjakan 15% ada batu jatuh ke bahu jalan, lalu lintas lancer. Terjadi longsor sebelah barat desa, jalan menuju dieng, arus lalu lintas tersendat. a. Terjadi longsor sepanjang jalan antara Dieng Patakbanteng terdapat 11 titik longsoran, yang cukup besar ada 2titik. Lalu lintas tersendat. b. Terjadi longsor didepan 2 (dua) rumah di Rt.1/Rw.1 Ahmad Salim, lebar 9m panjang 4m Bagio, lebar 5m panjang 7m, tidak ada koban jiwa. a. Dusun Siterus Terjadi longsor menimpa 1(satu) rumah an. Maryanto (4 jiwa) rusak parah, tidak b. Dusun Sikunang Terjadi longsor menimpa 1(satu) rumah an. Sholeh (3 jiwa) rusak ringan, tidak

6 Watumalang Kuripan a. Dusun Kuripan Terjadi longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan menimpa 4 Rumah dengan total kerugian sekitar Rp ,- b. Dusun Banjaran - Terjadi longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan menimpa 2 rumah dengan total kerugian sekitar Rp ,- - Tpq ambrol menimpa kandng kambing kerugian ditaksir Rp ,- c. Dusun Pasuruhan - Terjadi longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan menimpa 1 rumah milik Taroni (55 th ) Taji, Pasuruan Rt. 18/ Rw. 06 dengan jumlah keluarga 2 jiwa. Saat Taroni selesai mengontrol saluran air masyarakat pulangnya melewati ladang untuk melihat tanaman cabai karena hujan begitu deras pukul WIB menyebabkan tanah longsor dan menimbun Taroni, mayat Taroni ditemukan kesokaan hari Jumat jam WIB.total kerugian sekitar Rp ,- d. Dusun Kalidesel Terjadi longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan menimpa 1 rumah tembok jebol di ruang kamar mandi dengan total kerugian sekitar Rp Rp ,- e. Penghubung jalam Gondang ke Welahan longosr kerugian ditaksir Rp ,- f. Senderan ambrol kerugian kerusakan ditaksir Rp ,- Kelurahan Garung a. Pada hari Kamis, 11 Desember 2014, sekitar jam WIB terjad Bencana Alam Tanah Longsor yaitu senderan rumah milik Bp. Suwarno dengan panjang 12 m dan lebar 3m longsor mrnimpa rumah Bp. Mustofa dengan kondisi Rusak berat serta menimpa 3 (tiga) unit sepeda motor, lokasi dusun Boralan Rt. 001, Rw. 09 kelurahan Garung, yang disebabkan oleh hujan terus menerus. Jumlah anggota,keluaraha 5 orang. Korban jiwa tidak ada. b. Pada hari Kamis, 11 Dessember 2014, sekitar jam Wib terjadi Bencana Alam Tanah Longsor yaitu : Perengan/senderan longsor menimpa rumah bagian dapur milik Bp. Slamet, alamat : RT. 02 Rw. 06 Kelurahan Grung, yang disebebkan oleh hujan yang terus menerus. Jumlah anggota keluarga 4 orang. Korban jiwa tidak ada. Sitiharjo Pada hari Kamis, 11 Dessember 2014, sekitar jam WIB terjadi bencana Alam Tanah Longsor yaitu sendrean dengn panjang 13 m dan lebar 4 m menimpa rumah Bp. Riyanto dengan kondisi rumah Rusak Berat yang disebabkan oleh hujan terus menerus. Jumlah anggota keluarga 5 orang. Korban jiwa tidak ada.

7 Kertek a. Desa Bejiarum Dusun Brengosan Hujan deras selama satu hari satu malam mengakibatkan Banjir Bandang di Dusun Brengosan pada hari Rabu, 11 Desember 2014 pukul WIB. Mengakibatkan tembok 3x2m, Kolam 4x1m, tembok pagar kelir P 1 m L 1 m, Roboh/Hancur. Kerugian ditaksir mencapai Rp ,-. Tidak ada korban jiwa. b. Desa Purwojati Dusun Dalangan Hujan deras selama satu hari satu malam mengakibatkan Pondasi jembatan ambrol di Dusun Dalangan pada Hari Rabu, 11 Dessember 2014 jam WIB mengakibatkan Senderan 3x2,5m Roboh, kerugian ditaksir Rp ,-. Tidak c. Desa Pagerejo Desa Gemawang Hujan deras selama satu hari satu malam mengakibatkan Senderan,Tanah longsor di Dusun Gemawang pada hari Rabu, 11 Desember 2014 pukul WIB, mengakibatkan senderan 40x7m roboh dan lahan milik penduduk berantakan. Kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp ,-. Tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam banjir bandang yang terjadi di daerah Batu Busuk Kelurahan Lambuang Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang pada Bulan Ramadhan tanggal Selasa, 24 Juli 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda di daerah batu busuk kelurahan lambuang bukit kecamatan pauh kota padang pada hari selasa, 24 Juli 2012 tepatnya pada

Lebih terperinci

REKAPITULASI JUMLAH TPS DAN JUMLAH PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 KABUPATEN WONOSOBO KECAMATAN WADASLINTANG

REKAPITULASI JUMLAH TPS DAN JUMLAH PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 KABUPATEN WONOSOBO KECAMATAN WADASLINTANG REKAPITULASI JUMLAH TPS DAN JUMLAH PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 KABUPATEN WONOSOBO KECAMATAN WADASLINTANG Pemilih Surat Suara Desa / Kelurahan No. TPS Cadangan Keterangan

Lebih terperinci

Kejadian Bencana di Kota Magelang Tahun 2017

Kejadian Bencana di Kota Magelang Tahun 2017 Kejadian Bencana di Kota Magelang Tahun 2017 No. Waktu Kejadian Jenis Bencana Lokasi Kelurahan Kerugian/Korban Volume kerusakan Keterangan JANUARI 1 Jumat Tanah longsor Jambesari RT 02 RW 11 Wates - Tidak

Lebih terperinci

KEJADIAN GERAKAN TANAH DI INDONESIA PERIODE MEI-AGUSTUS 2009

KEJADIAN GERAKAN TANAH DI INDONESIA PERIODE MEI-AGUSTUS 2009 KEJADIAN GERAKAN TANAH DI INDONESIA PERIODE MEI-AGUSTUS 2009 Yukni ARIFIANTI Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Pada periode bulan Mei hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Kali Tuntang mempuyai peran yang penting sebagai saluran drainase yang terbentuk secara alamiah dan berfungsi sebagai saluran penampung hujan di empat Kabupaten yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Mitra Kawasan perumahan di RT 3 RW 20 dengan RW 22 Desa Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember adalah suatu kawasan perumahan yang perbedaan elevasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana (Nandi, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. alam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana (Nandi, 2007) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu manusia tidak dapat dipisahkan oleh alam. Alam sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan negara sebagaimana dimuat dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 antara lain adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014 Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-18 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,

Lebih terperinci

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR Cetakan ke-1, 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008)

BAB I PENDAHULUAN. tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008) 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Banjir adalah sutau kejadian saat air menggenangi daerah yang biasanya tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008) Banjir melanda di beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya

BAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara yang berada di bawah garis khatulistiwa. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya akan berbagai

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-07-04-06-02 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN KECELAKAAN TUNGGAL MOBIL BUS AKAP JATUH KE DALAM JURANG DAN MASUK SUNGAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam, dari daratan sampai pegunungan serta lautan. Keragaman ini dipengaruhi

Lebih terperinci

LAPORAN TANGGAP DARURAT DAN RENCANA PENANGANAN BANJIR BIMA NTB. Jakarta, 20 Januari 2017

LAPORAN TANGGAP DARURAT DAN RENCANA PENANGANAN BANJIR BIMA NTB. Jakarta, 20 Januari 2017 LAPORAN TANGGAP DARURAT DAN RENCANA PENANGANAN BANJIR BIMA NTB Jakarta, 20 Januari 2017 1 LAPORAN KEJADIAN BANJIR KRONOLOGIS Terjadi hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu 21 Desember 2016 di lima kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan disekolah merupakan salah satu tempat yang dapat. digunakan sebagai komunikasi dan menularkan ilmu-ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan disekolah merupakan salah satu tempat yang dapat. digunakan sebagai komunikasi dan menularkan ilmu-ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan disekolah merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan sebagai komunikasi dan menularkan ilmu-ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sosial

Lebih terperinci

BAB V BENCANA LONGSOR DAN PROBLEM KESIAPSIAGAAN. di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek dapat dilihat

BAB V BENCANA LONGSOR DAN PROBLEM KESIAPSIAGAAN. di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek dapat dilihat BAB V BENCANA LONGSOR DAN PROBLEM KESIAPSIAGAAN A. Bencana Longsor Desa Dalam kegiatan pendampingan kelompok Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) tentang Kesiapsiagaan dan Pengurangan Risiko Bencana

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 02 UPR. 02.4 PEMELIHARAAN RUTIN TALUD & DINDING PENAHAN TANAH AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

STASIUN METEOROLOGI NABIRE STASIUN METEOROLOGI NABIRE ANALISIS KEJADIAN TANAH LONGSOR DI WILAYAH MAJALENGKA PROPINSI JAWA BARAT (TANGGAL 11 & 12 JANUARI 2017) OLEH : EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr RIFKI ADIGUNA SUTOWO, S.Tr RODHI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Banjir bukan masalah yang ringan. 2008). Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Banjir bukan masalah yang ringan. 2008). Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banjir merupakan suatu masalah yang sampai saat masih perlu adanya penanganan khusus dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Banjir bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang, Bendung Krapyak berada di Dusun Krapyak, Desa Seloboro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada posisi 7 36 33 Lintang Selatan

Lebih terperinci

BENCANA BANJIR PONOROGO DESEMBER 2007

BENCANA BANJIR PONOROGO DESEMBER 2007 BENCANA BANJIR PONOROGO 26-27 DESEMBER 2007 A. PENDAHULUAN Hujan deras selama sehari semalam pada dini hari jam 02.00 WIB hari Rabu tanggal 26 Desember 2007 menyebabkan Sungai Bengawan yang melintasi Kota

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-03-03-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN MOBIL GRAND MAX LUXIO BK 1394 KO TERJUN KE SUNGAI BATANG GADIS DI DESA HUSORTOLANG,

Lebih terperinci

Data Ruas Jalan Kabupaten Wonosobo

Data Ruas Jalan Kabupaten Wonosobo Lampiran II : Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor : 2 Tahun 2011 Tanggal : 6 Agustus 2011 Data Ruas Jalan Kabupaten Wonosobo NAMA 1 1 Mboto - Krasak 4,000 5,000 2 2 Krasak - Winongsari 4,000 3,000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan Kota Surakarta memiliki pengalaman banjir pada Tahun 2009 yang tersebar di wilayah Solo utara. Cakupan banjir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan dalam memenuhi salah satu persyaratan teknis prasarana jalan. Saluran drainase jalan raya berfungsi

Lebih terperinci

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan tugas pembantuan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 butir 9 Undang Undang Nomor: 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

2015 DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

2015 DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir adalah salah satu bencana yang cukup populer di Indonesia pada musim hujan karena beberapa wilayah di Indonesia sering mengalami bencana banjir. Dibanding dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler periode LXI Devisi V.B.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di dusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan manusia, air tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik saja, yaitu digunakan untuk

Lebih terperinci

GERAKAN TANAH DI KABUPATEN KARANGANYAR

GERAKAN TANAH DI KABUPATEN KARANGANYAR GERAKAN TANAH DI KABUPATEN KARANGANYAR Novie N. AFATIA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana GeologiJl. Diponegoro No. 57 Bandung Pendahuluan Kabupaten Karanganyar merupakan daerah yang cukup banyak mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Palopo merupakan kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan sebagai kota otonom berdasar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Mamasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,

Lebih terperinci

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB I PROFIL WILAYAH BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Data dibawah ini dicantumkan sesuai dengan data monografi Desa atau Kelurahan Banjarejo pada bulan Juli sampai Desember tahun 2008. 1. Profil Desa/Kelurahan a.

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT Alamat: Jl. Hutitetu, Kec. Kairatu, Kab. Seram Bagian Barat e-mail: staklim.kairatu@bmkg.go.id Kode Pos 97566 TINJAUAN

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI AWAL BENCANA TANAH LONGSOR DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, KABUPATEN PONOROGO

LAPORAN EVALUASI AWAL BENCANA TANAH LONGSOR DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, KABUPATEN PONOROGO LAPORAN EVALUASI AWAL BENCANA TANAH LONGSOR DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, KABUPATEN PONOROGO 1. Gambaran Umum a) Secara geografi Desa Banaran, Kecamatan Pulung terletak di lereng Gunung Wilis sebelah

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir sudah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh negaranegara di dunia, seperti di negara tetangga Myanmar, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapore, Pakistan serta

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371

Lebih terperinci

LAPORAN KEJADIAN BENCANA OKTOBER 2015

LAPORAN KEJADIAN BENCANA OKTOBER 2015 LAPORAN OKTOBER 1 Jumat, 2 Oktober 11:00-12:45 Dk. Krapyak, Merbung Selatan Lahan Tebu 2 Sabtu, 3 Oktober 12:00-14:15 Dk.Pondok Gergunung RT 01 RW 01 Katen utara Rumpun Bambu warga melihat api pembakaran

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PETANU

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PETANU 1 IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PETANU Putu Aryastana 1) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa ABSTRAK Sempadan sungai merupakan suatu kawasan yang

Lebih terperinci

Tabel IV.C.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kehutanan Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

Tabel IV.C.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kehutanan Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) 3. URUSAN KEHUTANAN Kawasan hutan negara di wilayah Wonosobo secara administratif dikelola oleh KPH Kedu Selatan dan KPH Kedu Utara. Hutan yang ada di Wonosobo saat ini menjadi penyangga 13 kabupaten yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari banjir, polusi udara, longsor, hingga kurangnya air bersih. Berbagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM 72 BAB II GAMBARAN UMUM 2. 1 Kabupaten Wonosobo 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Wonosobo yang bersemboyan : Pusakaning Dwi Pujangga Nyawiji dan memiliki Motto: Wonosobo ASRI (Aman, Sehat, Rapi, Indah)

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia, Pasifik dan Australia dengan ketiga lempengan ini bergerak saling menumbuk dan menghasilkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu sumberdaya alam yang sangat berharga bagimanusia dan semua makhluk hidup. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.

Lebih terperinci

dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai

dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilewati oleh garis katulistiwa di apit oleh dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan

Lebih terperinci

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG, TUJUAN, FUNGSI DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN AIR PADA KELOMPOK MITRA CAI DUSUN MEKARSARI DESA NAGARATENGAH CINEAM TASIKMALAYA

LATAR BELAKANG, TUJUAN, FUNGSI DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN AIR PADA KELOMPOK MITRA CAI DUSUN MEKARSARI DESA NAGARATENGAH CINEAM TASIKMALAYA LATAR BELAKANG, TUJUAN, FUNGSI DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN AIR PADA KELOMPOK MITRA CAI DUSUN MEKARSARI DESA NAGARATENGAH CINEAM TASIKMALAYA A. Latar Belakang Masalahan Warga penduduk Dusun Mekarsari sehari-harinya

Lebih terperinci

POTRET BENCANA BANJIR BANDANG DI WASIOR. Djadja, Agus Solihin, Agus Supriatna Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

POTRET BENCANA BANJIR BANDANG DI WASIOR. Djadja, Agus Solihin, Agus Supriatna Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi POTRET BENCANA BANJIR BANDANG DI WASIOR Djadja, Agus Solihin, Agus Supriatna Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Wilayah Wasior terletak di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat,

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Alur Kerja Gambar 3.1 Bagan Alir Tahapan Kegiatan III - 1 3.2 Pelaksanaan Survey Lalu Lintas 3.2.1 Definisi Survey Lalu Lintas Survey lalu lintas merupakan kegiatan pokok

Lebih terperinci

Analisis Hujan Kab. Sumedang dan Garut September 2016

Analisis Hujan Kab. Sumedang dan Garut September 2016 Analisis Hujan Kab. dan 20-21 September 2016 Dr. Armi Susandi Ketua Program Studi Meteorologi, InstitutTeknologi Bandung Info BNPB Hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat

Lebih terperinci

STUDIO 3 PERENCANAAN & PENGEMBANGAN WILAYAH KELURAHAN GANDUS 1

STUDIO 3 PERENCANAAN & PENGEMBANGAN WILAYAH KELURAHAN GANDUS 1 STUDIO 3 PERENCANAAN & PENGEMBANGAN WILAYAH Raghanu Yudhaji 2014280001 Retno Kartika Sari 2014280003 Resty Juwita 2014280021 Antya Franika 2014280013 Aprido Pratama 2014280024 Khoirurozi Ramadhan G 2014280005

Lebih terperinci

1. HASIL PENGKAJIAN MASALAH DAN POTENSI DARI POTRET DESA a. POTRET/SKETSA DESA

1. HASIL PENGKAJIAN MASALAH DAN POTENSI DARI POTRET DESA a. POTRET/SKETSA DESA LAMPIRAN B 1. HASIL PENGKAJIAN MASALAH DAN POTENSI DARI POTRET DESA a. POTRET/SKETSA DESA b. DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI POTRET/SKETSA DESA NO MASALAH POTENSI 1. Jalan RT 01 RW 03 sepanjang 450m rusak

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.

Lebih terperinci

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN SISTEM DRAINASE PERMUKAAN Tujuan pekerjaan drainase permukaan jalan raya adalah : a. Mengalirkan air hujan dari permukaan jalan agar tidak terjadi genangan. b. Mengalirkan air permukaan yang terhambat

Lebih terperinci

Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan

Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan Sebelum badai melanda Pastikan arah dan waktu tiba badai melalui siaran radio atai TV. Periksa saluran pembuangan air di rumah atau disekitarnya dan bersihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Surakarta terletak di tengah kota atau kabupaten di karesidenan Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM)

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM) DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM) MUSRENBANG DESA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 215 Desa Kecamatan : : SRATEN CLURING Hal 1 / 9 Pendidikan 1 Rehabilitasi sedang/berat

Lebih terperinci

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN WONOSOBO SD/SDLB

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN WONOSOBO SD/SDLB PENCAIRAN BULAN JULI-SEPTEMBER TAHUN 2015 DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN WONOSOBO SD/SDLB NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014 Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-16 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam yang kompleks sehingga menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah berpotensi tinggi

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kamal dan Kelurahan Tegal Alur, dengan luas wilayah 1 053 Ha. Terdiri dari 4 Rukun

Lebih terperinci

BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH

BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH 1 BAB I PENGANTAR Aturan bersama ini dibuat bersama oleh masyarakat dan pihak kelurahan dan selanjutnya semua pihak meneruskan aturan bersama ini kepada semua elemen masyarakat sehingga bisa diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG Banjir yang sering terjadi di beberapa daerah merupakan peristiwa alam yang tidak dapat dicegah. Peristiwa banjir merupakan akibat misalnya curah hujan yang tinggi dan berlangsung

Lebih terperinci

HASIL PENGADAAN LANGSUNG KEGIATAN PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KAB. WONOSOBO

HASIL PENGADAAN LANGSUNG KEGIATAN PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KAB. WONOSOBO HASIL PENGADAAN LANGSUNG KEGIATAN PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KAB. WONOSOBO 1. PIPANISASI IRIGASI SIDODOK DESA TEGAL OMBO KECAMATAN KALIKAJAR a. Nama Penyedia : CV. CIPTA

Lebih terperinci

Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur yang Rusak Akibat Banjir di Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri

Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur yang Rusak Akibat Banjir di Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri Rilis PUPR #2 10 Desember 2017 SP.BIRKOM/XII/2017/602 Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur yang Rusak Akibat Banjir di Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri Pacitan - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah. dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah. dengan batas-batas administratif sebagai berikut: 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Desa Argomulyo merupakan salah satu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan karena pengikisan tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt. Meander ini terbentuk apabila

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG Adhi Muhtadi dan Sapto Budi Wasono Staf Pengajar Prodi S1 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG 3 4 5 Rumah kebanjiran di secang Agusts 2016 PENCEGAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan kurang lebih 70,8 % dari luas permukaan bumi yang luasnya

Lebih terperinci

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator Mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan. Pada misi III yaitu mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN Tinjauan Kawasan Kebon Kacang Raya dan Kebon Kacang 30 3.1 Gambaran Kawasan Proyek Nama : Kawasan Kebon Kacang dan sekitarnya. Lokasi : Jl. Kebon Kacang Raya dan Jl.Kebon Kacang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN CIBEUNYING : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) : IV (Empat) / 2 (Dua) : 3 x 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN, minimal survei dua kali. Sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEJADIAN TANAH LONGSOR DI WILAYAH PEJAWARAN BANJARNEGARA

ANALISIS KEJADIAN TANAH LONGSOR DI WILAYAH PEJAWARAN BANJARNEGARA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATILOGI KELAS I SEMARANG Jl. Siliwangi 291 Semarang, Jawa Tengah EMAIL : staklim.semarang@bmkg.go.id, klim_smg@yahoo.com TELP. (024)76632712, 7609016

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB III PRAKTIK JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN BAB III PRAKTIK JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan masalah yang umum terjadi ketika musim penghujan tiba di Indonesia. Di berbagai media baik televisi, internet, maupun koran kita hampir selalu bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni

Lebih terperinci

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA 3+500 6+450 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Oleh : SHEILA MARTIKA N. (NRP 3109030070) VERONIKA NURKAHFY (NRP 3109030094) Pembimbing

Lebih terperinci

Tanah Longsor Watukumpul

Tanah Longsor Watukumpul Situation Report Tanah Longsor Watukumpul DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA 20 27 Februari 2014 Laporan Situasi Informasi Kunci Hujan lebat pada Sabtu malam (01/02/2014) membuat 879 rumah di Kecamatan

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado Windy J. Mononimbar Program Studi Arsitektur dan Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017

IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017 IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017 I. INFORMASI KEJADIAN BANJIR BANDANG Lokasi Kecamatan Tangse Pidie Tanggal (26/02/2017) Dampak Pidie, Aceh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas bagaimana letak, batas dan luas daerah penelitian, morfologi daerah penelitian, iklim daerah penelitian, dan keadaan penduduk daerah

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Studi Daerah rawan kecelakaan adalah daerah yang mempunyai angka kecelakaan tinggi, resiko kecelakaan tinggi dan potensi kecelakaan tinggi pada suatu ruas jalan. Daerah

Lebih terperinci

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO 1 LEMBAR PENGESAHAN Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Desa Kedungsarimulyo telah dirumuskan secara partisipatif melalui siklus Perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci