PERAN INDUSTRI ASURANSI DALAM. PT. Asuransi MAIPARK Indonesia
|
|
- Surya Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERAN INDUSTRI ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ALAM PT. Asuransi MAIPARK Indonesia Aceh, Desember
2 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 2
3 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 3
4 Bencana di Dunia Sumber: Swiss Re
5 Korban Bencana di Dunia Sumber: Swiss Re
6 Bencana di Dunia 2007; Per Wilayah Asia : Paling rawan bencana Sumber: Swiss Re
7 Jumlah Kejadian Bencana di Indonesia Disaster Year Total Earthquake Earthquake & Tsunami Volcanic Eruption Landslide Flood & Landslide Flood ,223 Typhoon High Tidal Wave/Abrasion Tech. Failure ,253 Sumber: BNPB
8 Jumlah Korban Bencana di Indonesia Disaster Year Total Earthquake , ,061 Earthquake & Tsunami , ,628 Volcanic Eruption Landslide Flood & Landslide ,033 Flood ,390 Typhoon High Tidal Wave/Abrasion Tech. Failure , , ,466 1,591 7, ,483 Sumber: BNPB
9 EPISENTRUM GEMPA BUMI DI DUNIA 9
10 Seismicity Map of Indonesia (Peta Seismisitas Indonesia) 10
11 Gempa Bumi di Indonesia ( ) MAIPARK Catalogue
12 Akumulasi tegangan di Sepanjang Busur Muka Sumatra antara tahun Histogram jumlah gempa bumi antara
13 Tren perubahan pola jumlah kumulatif gempa bumi di Busur Muka Sumatra
14 Kerugian Ekonomi akibat gempa besar di Indonesia Jenis Bencana Tanggal Kerugian Jumlah Rumah Kejadian Tinggal Gempa dan Tsunami Aceh 26/12/2004 USD 5 miliar 120,000 Gempa Bantul - Yogyakarta Gempa dan Tsunami - Pangandaran 27/05/2006 USD 3,1 miliar 358,693 17/07/2006 > USD 55 juta 1,908 Gempa Bengkulu 12/09/2007 USD 150 juta 18,000 Gempa Sumbawa 07/08/2008 NA 1,100 Gempa Gorontalo 17/11/2008 >USD 50 juta 2,311 Sumber: Bakornas, Bappenas and OCHA 14
15 15
16 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 16
17 Penanganan Bencana di Indonesia Dahulu dan setelah UU 24 Tahun 2007 New Risk Management (ex-ante, during, ex-post) Contractual / Compulsory (public sector supported catastrophe insurance program) Permanent Disaster Risk Handling Contract Certainty Old Emergency Response (during, ex-post) Non-contractual / Voluntary Post-disaster Aid Ad hoc Disaster Risk Handling Utmost t good faith 17
18 Perubahan Paradigma dalam Penanggulangan Bencana Responsif Pengurangan Resiko (Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Sektoral Multi Sektoral Terpusat Desentralisasi Konvensional Holistik/menyeluruh (sebelum, saat, dan sesudah bencana dengan keterlibatan seluruh stakeholders) Tanggung jawab Pemerintah Tanggung jawab Pemerintah dan Masyarakat 18
19 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 19
20 Asuransi dan Penanganan Bencana di Indonesia Indonesia rawan bencana Kerugian akibat bencana sangat besar Terbitnya UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan g Bencana Adanya perubahan paradigma yang semula penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab pemerintah seorang diri sekarang menjadi tanggungjawab gj bersama Masyarakat dan pihak swasta juga harus berperan dalam penanggulangan bencana. 20
21 Asuransi dapat berperan dalam penanggulangan bencana sesuai amanat UU No. 24/2007 Menyediakan perlindungan asuransi bencana Sebagai jaring pengaman sosial Membebaskan/mengurangi kewajiban Pemerintah untuk menanggung biaya rekonstruksi pasca bencana Menghemat dana penanggulangan bencana Pemberdayaan masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap negara donor 21
22 Kendala Yang di Hadapi Asuransi Penetrasi yang rendah terutama t di daerah pedesaan Kurangnya pengetahuan masyarakat akan asuransi Daya beli yang rendah Terbatasnya jaringan penjualan Pemodelan yang tidak up-to-date Persaingan yang tidak sehat dan kurangnya disiplin pelaku industri asuransi Penyimpangan Building Code 22
23 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 23
24 PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA Surat Edaran Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. SE 6047/LK/2003 tentang: - dukungan penuh pemerintah atas pembentukan Perusahaan Asuransi Spesial Risiko Khusus (PASRK) - Seluruh Perusahaan asuransi dan reasuransi diharuskan menjadi pemegang saham PASRK dengan penyertaan modal minimum 0.5% dari total dana investasi PT. Asuransi Maipark didirikan tanggal 23 Desember 2003 dan mulai beroperasi tanggal 1 Januari 2004 Pemegang saham Maipark adalah seluruh perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan reasuransi di Indonesia Saat ini, Maipark berkonsentrasi di bisnis asuransi risiko khusus bencana alam, khususnya gempa bumi 24
25 Skema peranan asuransi dalam penanganan bencana Tertanggung : Permerintah Pusat, Institusi Pemerintah, Pemprov, Pemkab. Asuransi Kerugian Global Reinsurers 25
26 Perbandingan Skema Asuransi Gempa Bumi di Beberapa Negara INDONESIA TAIWAN TURKEY JAPAN NEW ZEALAND (No scheme, by (Taiwan (Turkish (Japan Earthquake (Earthquake Private Insurance Residential Catastrophe Reinsurance Commission Industry) - Earthquake Insurance Pool JER) EQC) MAIPARK Insurance Fund TCIP) TREIF) Establishment Scope of Cover Insurable Property - Earthquake - Vl Volcanic eruption - Tsunami - Fire following earthquake, volcanic eruption and tsunami Building and contents - Earthquake - Earthquake - Fire following EQ - Fire, explosion and landslide following EQ Type Voluntary Semi-compulsory Compulsory (voluntary for contents) - Earthquake - Vl Volcanic eruption - Tsunami - Fire and burial or flood following EQVE - Earthquake, natural landslip, volcanic eruption, hydrothermal activity, tsunami; in the case of residential land, a storm or flood - Fire following all the above Building only Building only Building and contents Building, personal possession, and land Semi-compulsory Semi-compulsory 26
27 Perbandingan Skema Asuransi Gempa Bumi di Beberapa Negara INDONESIA TAIWAN TURKEY JAPAN NEW ZEALAND (No scheme, by (Taiwan (Turkish (Japan Earthquake (Earthquake Private Insurance Residential Catastrophe Reinsurance Commission Industry) Earthquake Insurance Pool JER) EQC) Insurance Fund TCIP) TREIF) Max. Limit No limit NT$ 1,200,000 USD 50,000 JPY 50 mio for building and JPY 10 mio for contents Tariff Claimable Loss 1.04%o 3.30%o (3 EQ zone, 3 construction class and 2 building category) Damage up to insured value Flat premium of NT$ 1,459 (prorate for SI lower than max. limit) Total loss only 0.4%o 5.0%o (rating is based on 3 construction types and 5 EQ zone) Damage up to insured value Basic rate 0.5%o 3.55%o (based on 2 structural types and 4 EQ zone) The basic rate will be adjusted with discount rate considering the age and EQ resistance class of the building - Total loss, lead to 100% claim payment - Half loss, lead to 50% claim payment - Partial loss, lead to 5% claim payment USD 100,000 plus GST for building and USD 20,000 plus GST for personal possessions Flat rate of 0.5%o Damage up to insured value 27
28 Perbandingan Skema Asuransi Gempa Bumi di Beberapa Negara INDONESIA TAIWAN TURKEY JAPAN NEW ZEALAND (No scheme, by (Taiwan (Turkish (Japan Earthquake (Earthquake Private Insurance Residential Catastrophe Reinsurance Commission Industry) Earthquake Insurance Pool JER) EQC) Insurance Fund TCIP) TREIF) Protection and Paying Capacity NTD 60 bn NTD 48 bn NTD 40 bn NTD 20 bn NTD 2.4 bn Government 12 bn TREIF 8 bn Local / Global Reinsurance and Capital Market 20 bn TREIF 17.6 bn 5,000 bn Yen 1,311.8 bn Yen 95% 5% Government's Liability 4, bn Yen 50% 50% 1 st Tier Residenial Earthquake Co-Insurance Pool 2.4 bn 75 bn Yen Private Insurers Liability bn Yen 0 28
29 Indonesia Insurance Exposure 2008 Data Data in Force as at May 2008 (MAIPARK) Asumsi Semua data polis resiko gempa bumi ada pada MAIPARK (SE-6087/LK/2001) Hasil Total insurance exposure tahun 2008 adalah IDR 634 Triliun (6,34 x 10^14) 29
30 Indonesia Insurance Exposure
31 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 31
32 Jaminan Asuransi Bencana Alam Yang Tersedia Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia (PSAGBI) Resiko yang dijamin: gempa Bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan kebakaran akibat langsung dari gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami Stand alone policy Rate antara 0.104% % Distribusi ib i oleh seluruh Asuransi Umum Okupasi yang dapat dijamin beragam (pabrik, rumah, mal, ruko, dll) Klaim dikenakan deductible 32
33 Asuransi Bencana - Rencana ke Depan Sedang dibuat produk baru, asuransi gempa bumi berskala nasional Semacam asuransi mikro Sebagai perlindungan asuransi dasar bagi masyarakat 33
34 Produk Baru Asuransi Bencana (rencana) Spesifikasi Produk Tertanggung Pemilik &/ penyewa rumah tinggal Pemasaran Diperuntukkan kepada masyarakat Direncanakan untuk dijual kepada PEMDA setempat Resiko yang Dijamin Gempa bumi Letusan gunung berapi Tsunami Kebakaran akibat gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami 34
35 Spesifikasi Produk Bangunan a yang bisa diasuransikan a s a Bangunan rumah tinggal dan isi/perabot Syarat konstruksi: permanen dan semi-permanen Harga Pertanggungan Harga pertanggungan atas bangunan sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP), tetapi dibatasi maksimum Rp. 30 juta per resiko Harga pertanggungan atas isi bangunan ditetapkan maksimal 10% dari Harga Pertanggungan atas bangunan 35
36 Spesifikasi Produk Klaim dan Kondisi Kerugian yang dijamin Pengurusan klaim disederhanakan & dipermudah Klaim dibayar tunai dan tidak ada resiko sendiri Rusak total klaim dibayar maksimum sebesar harga pertanggungan Rusak sebagian klaim dibayar maksimum 75% harga pertanggungan Pembayaran ganti rugi dilakukan dalam waktu 30 hari kalender sejak adanya kesepakatan tertulis antara Penanggung dan Tertanggung mengenai jumlah ganti rugi 36
37 Simulasi i Kerusakan di Kabupaten Bantul akibat gempa Yogyakarta 27 mei 2006 DATA : Rumah Penduduk di Kab. Bantul Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang + Rusak Ringan : unit : unit : unit BESARNYA BANTUAN YANG DIBERIKAN PEMERINTAH KEPADA KORBAN GEMPA: Rumah Rusak Berat : Rp ,- Rumah Rusak Sedang : Rp ,- Rumah Rusak RIngan : Rp ,- Sumber: Pemda Bantul 37
38 Dana bantuan untuk korban RUMAH RUSAK BERAT saja = x Rp = Rp = Rp. 2,1 T Jumlah Total DANA BANTUAN yang Dikeluarkan Pemerintah untuk masyarakat Bantul berarti lebih dari Rp. 2,1 Trilyun 38
39 SEANDAINYA SEBELUM BENCANA TELAH BERASURANSI! Berapa Premi yang harus dibayar untuk seluruh rumah di Kab. Bantul? Asumsi nilai pertanggungan Rp. 20 juta/rumah Asumsi rata-rata rate premi = 1.25 %o Premi untuk seluruh rumah di Kab. Bantul = = Jumlah rumah x Rate x nilai pertanggungan = x 1.25 %o x Rp = Rp BILA SEBELUMNYA BERASURANSI, MAKA YANG BERTANGGUNG JAWAB MEMBERIKAN GANTI RUGI ADALAH ASURANSI! Jadi, untuk kasus Bantul ini sebenarnya Pemerintah bisa berhemat sebesar = = Rp Rp = Rp
40 Simulasi Kerusakan di Kabupaten Buol, Prop. Gorontalo akibat gempa Gorontalo 17 November 2008 DATA * : Rumah Penduduk di Kab. Buol : unit Rumah Rusak Berat : unit Rumah Rusak Sedang : 498 unit Rumah Rusak Ringan : unit BESARNYA BANTUAN YANG DIBERIKAN PEMERINTAH KEPADA KORBAN GEMPA (asumsi): Rumah Rusak Berat : Rp ,- Rumah Rusak Sedang : Rp ,- Rumah Rusak RIngan : Rp ,- 000 *) Sumber: BNPB
41 Dana bantuan untuk korban RUMAH RUSAK BERAT dan RUSAK SEDANG : x Rp = Rp x Rp = Rp Rp Jumlah Total DANA BANTUAN yang Dikeluarkan Pemerintah untuk masyarakat Buol berarti lebih dari Rp. 20,22 milyar 41
42 SEANDAINYA SEBELUM BENCANA TELAH BERASURANSI! Berapa Premi yang harus dibayar untuk seluruh rumah di Kab. Buol? Asumsi nilai pertanggungan Rp. 20 juta/rumah Asumsi rata-rata rate premi = 1.25 %o (Zona II, konst. Others) Premi untuk seluruh rumah di Kab. Buol = = Jumlah rumah x Rate x nilai pertanggungan = x 1.25 %o x Rp = Rp BILA SEBELUMNYA BERASURANSI, MAKA YANG BERTANGGUNG JAWAB MEMBERIKAN GANTI RUGI ADALAH ASURANSI! Jadi, untuk kasus Buol ini sebenarnya Pemerintah bisa berhemat sebesar: = Rp Rp = Rp
43 AGENDA 1. BENCANA DI DUNIA, ASIA DAN INDONESIA 2. PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA DAHULU DAN SEKARANG 3. PERANAN ASURANSI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 4. PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA 5. ASURANSI BENCANA YANG TERSEDIA DAN BARU 6. LANGKAH NYATA MAIPARK 43
44 Langkah Nyata Oleh MAIPARK Mendorong peranan industri asuransi dalam penanggulangan bencana Penyuluhan kepada masyarakat Pembuatan Statistik Resiko Gempa Bumi Nasional Pembuatan Katalog Gempa Bumi Indonesia Pembuatan Pemodelan Bencana Pembuatan Zoning gempa bumi dan tinjauan terhadap tarif premi asuransi gempa bumi 44
45 Kerja Sama dengan Pemerintah dalam Penanggulangan g Bencana Menjalin hubungan dengan instansi Pemerintah yang terkait dengan penanggulangan g bencana Proaktif memberikan masukan kepada Pemerintah tentang bagaimana industri asuransi dapat berperan dalam penanggulangan Bencana Aktif mengadakan presentasi dan diskusi tentang peranan industri asuransi dalam penanggulangan bencana Pembuatan produk asuransi bencana yang khusus ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah 45
46 Penyuluhan Sadar Bencana Penyuluhan berisi tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi bencana baik sebelum, saat dan sesudah bencana Penyuluhan juga berisi penjelasan tentang asuransi bencana Telah dilakukan di 292 dusun di kabupaten Bantul, Yogyakarta dan diikuti oleh hampir orang (Januari Juni 2008) Peserta mau menerapkan ilmu yang didapat dalam penyuluhan serta mau menularkannya kepada kerabat dan orang disekitarnya multiple effect Peserta tertarik dengan asuransi 46
47 Penyuluhan Sadar Bencana Kegiatan dilakukan atas kerjasama dengan Badan Bantuan Teknis Jerman (GTZ) Sebagai penyuluh adalah pengajar dari universitas terkemuka Pelaksanaan penyuluhan bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Bantul dan Tim Penggerak PKK Kab. Bantul 47
48 Poster dan komik Penyuluhan Sadar Bencana 48
49 Dokumentasi ipenyuluhan Sadar Bencana dikabupaten Bantul 49
50 Research And Development Department MAIPARK Pembuatan Katalog Gempa Bumi yang merupakan katalog terlengkap hingga saat ini. Record mulai dari abad 16 Pembuatan Catastrophe Modeling untuk Indonesia. Merupakan yang pertama di Asia Pembuatan Zoning gempa bumi yang baru serta review thd tarif asuransi gempa bumi 50
51 51
52 CATASTROPHE MODELING Vulnerability 52
53 MANFAAT CATASTROPHE MODELING Pemerintah Manajemen risiko & mitigasi bencana Tata guna lahan & building code Risiko kerugian properti Asuransi & reasuransi Apa yang bisa diasuransikan Berapa preminya 53
54 SIMULASI SEDERHANA BENCANA GEMPA BUMI 54
55 HASIL CATASTROPHE MODELING UNTUK ASURANSI Zona wilayah bencana Kurva Probable Maximum Loss (PML) Premi asuransi & reasuransi 55
56 Terima Kasih 56
Informasi Statistik. 1. Catatan Statistik 3
Daftar isi. Sambutan Dewan Direksi PT. Asuransi Maipark Indonesia Informasi Statistik. 1 Catatan Statistik 3 Table A Risk and Loss Profile All Underwriting Year, All Occupation, All Zone 7 Table B1 Risk
Lebih terperinciPerihal : Statistik Gempa Bumi Indonesia
Ref No. : 037/L-MG/III-09/AMI/FS-lw Kepada Yth, Direksi Seluruh Perusahaan Asuransi Di Tempat Perihal : Statistik Gempa Bumi Indonesia 2004-2007 Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan Statistik Asuransi
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN SESI STATISTIK BADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL (BPPDAN) TAHUN 2013
PETUNJUK PELAKSANAAN SESI STATISTIK BADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL () TAHUN 2013 Agar pelaksanaan sesi statistik dapat berjalan dengan baik, mencapai sasaran secara efektif dan efisien, ReINDO
Lebih terperinciBADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL (BPPDAN) TAHUN 2015
PETUNJUK PELAKSANAAN SESI STATISTIK BADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL () TAHUN 2015 Agar pelaksanaan sesi statistik dapat berjalan dengan baik, mencapai sasaran secara efektif dan efisien, ReINDO
Lebih terperinciPerihal : Statistik Gempa Bumi Indonesia
Ref No. : 101/L-MG/XI-08/AMI/FS-lw Kepada Yth, Direksi Seluruh Perusahaan Asuransi Di Tempat Perihal : Statistik Gempa Bumi Indonesia 2004-2007 Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan Statistik Asuransi
Lebih terperinciBROKERAGE INSURANCE CONTRACT PRESENTATION. By : Riani Dwi Puteri
BROKERAGE INSURANCE CONTRACT PRESENTATION By : Riani Dwi Puteri 1. Introducti on DEFINISI PIALANG ASURANSI & ASURANSI Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis
Lebih terperinciMenggagas Keterlibatan Asuransi Dalam Penanggulangan Bencana
Menggagas Keterlibatan Asuransi Dalam Penanggulangan Bencana Sunarsip, Muhaimin Iqbal, & Viverita Pada 29 Maret yang lalu, DPR RI telah mengesahkan Undang-undang tentang Penanggulangan Bencana (UU PB).
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG
Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2. Direksi Perusahan Asuransi Umum Syariah, di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG
Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Umum; dan 2. Direksi Perusahan Asuransi Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU
Lebih terperinci25/02/2015. Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan. Jenis Bencana (UU 24/2007) Terjadinya Bencana. Potensi Tsunami di Indonesia
Keperawatan Medikal Bedah Fikes UMMagelang Universitas Muhammadiyah Magelang Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan Disaster Nursing I Program studi Ilmu sarjana keperawatan Rabu, 25 Februari
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI -1- PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN DATA RISIKO ASURANSI HARTA BENDA -2- Kode Laporan Data Profil
Lebih terperinciImam A. Sadisun Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB
Peta Rawan : Suatu Informasi Fundamental dalam Program Pengurangan Risiko Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI
SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)
Lebih terperinciPENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014
PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014 I. KETENTUAN UMUM 1. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK
Lebih terperinciGaris Besar Paparan. Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana. Profil Kebencanaan Indonesia (1)
Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana Dr. Iwan Gunawan Bank Dunia - Jakarta Seminar Nasional Peran Pustakawan Dalam Mitigasi Bencana Yogyakarta, 28 Juli 2011 Garis
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ASURANSI
ASURANSI KARAKTERISTIK ASURANSI Perusahaan asuransi menggunakan the law of large numbers sebagai dasar operasi mereka. Hukum tersebut. Semakin banyak eksposur atau risiko yang serupa, semakin kecil penyimpangan
Lebih terperinciASURANSI Gempa Bumi Indonesia
w w w. m a i p a r k. c o m LAPORAN STATISTIK ASURANSI Gempa Bumi Indonesia Per 3 Juni 213 Indonesian Earthquake Insurance Statistic As at 3 June 213 PT Asuransi MAIPARK Indonesia 1 Kata Pengantar Foreword
Lebih terperinciA. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko. Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions)
1. RISIKO & ASURANSI A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions) Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives): Setelah
Lebih terperinciASURANSI Gempa Bumi Indonesia Per 30 Juni 2012
w w w. m a i p a r k. c o m LAPORAN STATISTIK ASURANSI Gempa Bumi Indonesia Per 3 Juni 212 Indonesian Earthquake Insurance Statistic As at 3 June 212 1 PT Asuransi MAIPARK Indonesia Kata Pengantar Foreword
Lebih terperinciASURANSI Gempa Bumi Indonesia
w w w. m a i p a r k. c o m LAPORAN STATISTIK ASURANSI Gempa Bumi Indonesia Per 31 Desember 212 Indonesian Earthquake Insurance Statistic As at 31 December 212 PT Asuransi MAIPARK Indonesia 1 Kata Pengantar
Lebih terperinciPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada
Kebijakan DPD RI dalam Upaya Penguatan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada Pemerintah Daerah Parlindungan Purba, S.H, M.M Ketua Komite II, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI parlin_senat@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung unsur ketidakpastian didalamnya, antara lain
Lebih terperinciSPESIAL PROTEKSI KHUSUS PLUS UNTUK PERLINDUNGAN RUMAH ANDA. RUMAH KOE LUX
SPESIAL PROTEKSI KHUSUS PLUS UNTUK PERLINDUNGAN RUMAH ANDA. RUMAH KOE LUX Jaminan Rumah Koe "LUX" 1. Kerugian sesuai PSKI (Fire Lighting Exposure Aircraft/FLEXA) Dijamin PLUS 2. Kerusuhan (4.1A) dijamin
Lebih terperinciBAB III HOUSEHOLD INSURANCE BUILDINGS
BAB III HOUSEHOLD INSURANCE BUILDINGS Scope of Cover Building insurance adalah asuransi yang menjamin buildings dan items that are fixed. (contohnya jika building diangkat dan digoyang perlahan, item-item
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap manusia adalah konsumen, manusia mengkonsumsi sesuatu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia adalah konsumen, manusia mengkonsumsi sesuatu untuk keperluan sehari-hari. Manusia juga mengkonsumsi dan dan membeli produkproduk ini sesuai dengan
Lebih terperinciPENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA
PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA 1 BEncANA O Dasar Hukum : Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunikan geologi kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng
Lebih terperinciBANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya
BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Membangun Masa Depan yang Tahan Bencana Pesan Pokok 1. Indonesia rentan terhadap bencana alam yang cukup membebani sumber daya
Lebih terperinci6. RENEWAL AND CANCELLATION
6. RENEWAL AND CANCELLATION A. Renewal B. Cancellation Terjemahan dari The Principles & Practices of Insurance 6. RENEWAL AND CANCELLATION A. Renewal B. Cancellation Pertanyaan (Questions) Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara
Lebih terperinciSOSIALISASI. Jakarta, 7 Desember 2015 Otoritas Jasa Keuangan Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB
SOSIALISASI PERATURAN OJK NOMOR 14/POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI DAN SURAT EDARAN OJK NOMOR 31/SEOJK.05/2015 TENTANG BATAS RETENSI SENDIRI, BESAR DUKUNGAN REASURANSI,
Lebih terperinciAsuransi Jiwa
Bab 1: Pengantar Asuransi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang berupa perjanjian antara nasabah asuransi
Lebih terperinciproperti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
Lebih terperinciw w w. m a i p a r k. c o m
w w w. m a i p a r k. c o m Hotel Ambacang, Gempa Bumi Padang, 3/9/29 1 Kata Pengantar Foreword Dengan Hormat, Dear Sir / Madam, Sesuai dengan tujuan pendirian MAIPARK, MAIPARK selalu berupaya untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, system, atau bisnis dimana perlindungan financial (atau ganti rugi secara financial) untuk jiwa,
Lebih terperinciPERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/
PERUSAHAAN ASURANSI 1. PENGERTIAN USAHA DAN KARAKTERISTIK ASURANSI Definisi (UU no. 2 tahun 1992) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
Lebih terperinciINDEMNITY. - Cash Payment:
INDEMNITY 1. Definisi Indemnity as a mechanism by which the insurer provide financial compensation in an attempt to place the insured in the same pecuniary position after the loss as he enjoyed immediately
Lebih terperinciPendekatan dan Tantangan Pengembangan Wilayah. Dr. Saut Sagala Perencanaan Wilayah dan Kota - Institut Teknologi Bandung
Pendekatan dan Tantangan Pengembangan Wilayah Dr. Saut Sagala Perencanaan Wilayah dan Kota - Institut Teknologi Bandung Alur Presentasi Teori-Teori Pengembangan Wilayah Growth Pole + LED Sentra Sentra
Lebih terperinciw w w. m a i p a r k. c o m PT Reasuransi MAIPARK Indonesia
w w w. m a i p a r k. c o m PT Reasuransi MAIPARK Indonesia Kata Pengantar Foreword Dengan Hormat, Dear Sir / Madam, Sesuai dengan tujuan pendirian MAIPARK, MAIPARK selalu berupaya untuk memberikan pelayanan
Lebih terperinciPT REASURANSI MAIPARK INDONESIA
INDONESIAN EARTHQUAKE INSURANCE STATISTIC AS AT 3 JUNE 214 PT REASURANSI MAIPARK INDONESIA 1 Kata Pengantar Foreword Dengan Hormat, Dear Sir / Madam, Sesuai dengan tujuan pendirian MAIPARK, MAIPARK selalu
Lebih terperincisakit tanpa membawa apa-apa, sehingga beberapa rumah sakit terpaksa juga menanggung konsumsi bagi mereka. Penanganan pasien di rumah sakit yang juga b
SISTEM PEMBIAYAAN MANAJEMEN GEMPA Studi kasus di DIY Ali Ghufron Mukti* dan Yulita Hendrartini* Magister Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan-UGM Pengantar Masalah bencana merupakan suatu
Lebih terperinciMAIPARK, Statistik, 06/2015. PT Reasuransi MAIPARK Indonesia
PT Reasuransi MAIPARK Indonesia Kata Pengantar Foreword Dengan Hormat, Dear Sir / Madam, Sesuai dengan tujuan pendirian MAIPARK, MAIPARK selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi Industri
Lebih terperinciRISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)
RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY) Mata Kuliah : Manajemen Risiko Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unikom Tahun Akademik 2009-2010 Ilustrasi : Pada hari minggu 26 Desember 2004 jam
Lebih terperinciKemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta
Good Governance / Decentralisation Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pengurangan Risiko Bencana Dalam Upaya Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Laporan disusun
Lebih terperinciFASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Dipersiapkan untuk Market Sounding Proyek KPBU: Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional dan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 K e s i m p u l a n Dari hasil studi literatur, analisa dan evaluasi masalah dalam tugas akhir ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Risiko-risiko yang terdapat didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri tersebut merupakan hal yang rasional dan tidak terelakan pada situasi sekarang.
Lebih terperinciLampiran 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Perasuransian Tahun No Keterangan
LAMPIRAN 81 82 Lampiran 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Perasuransian Tahun 1999-2002 Keterangan 1999 2000 2001 2002 2003 1. 2. 3. 4. Asuransi Jiwa a. Negara b. Swasta Nasional c. Patungan Asuransi Kerugian
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia yang berada di salah satu belahan Asia ini ternyata merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy
Lebih terperincixvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif
xvii Ringkasan Eksekutif Pada tanggal 30 September 2009, gempa yang berkekuatan 7.6 mengguncang Propinsi Sumatera Barat. Kerusakan yang terjadi akibat gempa ini tersebar di 13 dari 19 kabupaten/kota dan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi atau ring of fire yang dimulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara hingga
Lebih terperinciINSURANCE OUTLOOK 2016: NAVIGATING FINANCIAL MARKET VOLATILITY Jakarta, 24 November 2015
INSURANCE OUTLOOK 2016: NAVIGATING FINANCIAL MARKET VOLATILITY Jakarta, 24 November 2015 Perkembangan Industri Perasuransian Brief Overview Triliun Rupiah Triliun Rupiah..Secara umum, dibandingkan triwulan
Lebih terperinciKONTRIBUSI. 3. Timbulnya kontribusi
KONTRIBUSI 1. Definisi Contribution: Contribution is a right of an insurer to call upon others, similarly, but neccesarily equally liable to the same insured, to share the cost of an indemnity payment.
Lebih terperinciASURANSI KEBAKARAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI
ASURANSI KEBAKARAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT. IBS Insurance Broking Service PT. IBS Insurance Broking Service didirikan ditahun 1975 dan merupakan perusahaan pialang asuransi pertama berlisensi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Manusia selalu dihadapkan dengan berbagai risiko dalam kehidupan sehari-hari, seperti risiko
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
Lebih terperincihttp://www.hadiborneo.wordpress.com/ Secara bahasa Berasal dari kata assurantie dari bahasa Belanda yang berakar dari bahasa latin yaitu assecurare yang berarti meyakinkan orang. Menurut UU No. 2 Tahun
Lebih terperinciPENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan
PENGENALAN ASURANSI Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan APAKAH ASURANSI ITU? Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah) kepada penanggung (pihak asuransi). Dengan
Lebih terperinciMateri Kuliah Manajemen Risiko Bencana Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Agus Setyo Muntohar, Ph.
Materi Kuliah Manajemen Risiko Bencana Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agus Setyo Muntohar, Ph.D (Eng) 20 November 2012 Kemungkinan Kejadian ( likelihood) 6 5 4 Tanah Longsor
Lebih terperinciASURANSI. Prepared by Ari Raharjo
ASURANSI Prepared by Ari Raharjo Email: ariraharjo2013@gmail.com Definisi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
Lebih terperinciSOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI. Jakarta, Februari 2015
SOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI Jakarta, Februari 2015 Pengertian Asuransi Pasal 1 angka 1 UU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN Asuransi adalah
Lebih terperinciPRINSIP DAN PRAKTEK REASURANSI JIWA
PRINSIP DAN PRAKTEK REASURANSI JIWA In House Training Nasional Re Reasuransi Jiwa Konvensional dan Syariah Jakarta, 13 Mei 2016 Oleh : Faried Susanto, SE, AAAIJ, FSAI, AIIS, CRMP 1 Pengertian Reasuransi
Lebih terperinci0,01% Tbk 3 Masyarakat 10,41%
I. LATAR BELAKANG 1.1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilaihan Saham Perushaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh aktifitas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng tektonik mengalami dislokasi atau pemindahan/pergeseran
Lebih terperinciPENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA
PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Ida Ngurah Plan International Indonesia Ida.Ngurah@plan-international.org Konteks Bencana dan Dampak Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah singkat PT Panin Financial Tbk (PNLF) didirikan tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT Asuransi Jiwa Panin Putra dan memulai kegiatan
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA. Disiapkan oleh: Prof Yulianto S Nugroho
MITIGASI BENCANA Disiapkan oleh: Prof Yulianto S Nugroho 1 Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Disebabkan oleh faktor alam dan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. 1 Subandono Diposaptono, Rehabilitasi Pascatsunami yang Ramah Lingkungan, Kompas 20
Bab I Pendahuluan Posisi Indonesia secara geografis merupakan daerah rawan bencana. Selain bencana yang disebabkan oleh kondisi alam, juga terjadi bencana-bencana akibat ulah manusia. Gempa bumi, tsunami,
Lebih terperinciPengantar & Praktikum Underwriting
7. REASURANSI A. Definisi Reasuransi B. Pentingnya Reasuransi C. Terminologi D. 4 (empat) Metode Reasuransi E. Bentuk-Bentuk Reasuransi F. Jenis-Jenis Reasuransi Treaty Pertanyaan (Questions) Sekolah Tinggi
Lebih terperinciStatistik Asuransi Gempa Bumi Indonesia 2010
PT. ASURANSI MAIPARK INDONESIA Statistik Asuransi Gempa Bumi Indonesia 2010 Indonesian Earthquake Insurance Statistic 2010] i w w w. m a i p a r k. c o m Kata Pengantar Foreword Sesuai dengan tujuan pendiriannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara geografis, geologis, hidrologis, dan sosio-demografis, Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara geografis, geologis, hidrologis, dan sosio-demografis, Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. Sejak tahun 1988 sampai pertengahan 2003 terjadi 647 bencana
Lebih terperinciSiaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017
Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Bencana dengan mengajak semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya penelitian tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika dalam penulisan proposal tugas akhir ini.
Lebih terperinciKONDISI TEKTONIK INDONESIA
KONDISI TEKTONIK INDONESIA 2 Bencana Tsunami Aceh dan Sumatra Utara Desember 2004 Bencana Gempabumi Yogyakarta dan Jawa Tengah Mei 2006 Bencana Tsunami Pangandaran Juli 2006 UU No. 24 Tahun 2007 : Penanggulangan
Lebih terperinciBAB II DISASTER MAP. 2.1 Pengertian bencana
BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian bencana Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, yang dimaksud dengan bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
Lebih terperinciPT Asuransi Eka Lloyd Jaya
PT Asuransi Eka Lloyd Jaya Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2016
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas. Menurut Center of Research on the Epidemiology of Disasters (CRED), bencana didefinisikan sebagai
Lebih terperinciKAJIAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN PADAT (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMAN SARI, KOTA BANDUNG)
INFOMATEK Volume 18 Nomor 1 Juni 2016 KAJIAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN PADAT (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMAN SARI, KOTA BANDUNG) Furi Sari Nurwulandari *) Program Studi Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciRINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)
Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANTONI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 21/05/1974 Usia: 39 Status Merokok: Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia dibagian utara, lempeng Indo-Australia
Lebih terperinciNeed-based Initiatives
Need-based Initiatives Community Preparedness in Natural Disasters Irina Rafliana & Del Afriadi Bustami Public Communication & Education LIPI-COREMAP, 2006 Need-based initiatives, kenapa penting dalam
Lebih terperinciPRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA
PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA In House Training Divisi Reasuransi Jiwa Konven dan Syariah Jakarta, Rabu 11 Mei 2016 Oleh : Marlina Sari,SE, AAAIJ Asuransi jiwa adalah program perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan iklim dunia semakin hari semakin tidak menentu. Hal ini mengakibatkan berbagai macam bencana khususnya bencana alam terjadi setiap saat dan mengakibatkan
Lebih terperinciA. Ringkasan Respon Nasabah...4 B. Pertanyaan Umum Mengapa Perusahaan perlu meningkatkan manfaat kesehatan nasabah?... 5
Daftar isi A. Ringkasan Respon Nasabah...4 B. Pertanyaan Umum...5 1. Mengapa Perusahaan perlu meningkatkan manfaat kesehatan nasabah?... 5 2. Apakah nasabah bisa tidak mengikuti peningkatan manfaat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil yang ada di dalamnya. Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya kecelakaan dan bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya kecelakaan dan bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia sering terjadi yang akibatnya tidak hanya menimpa pelaku kelalaian, akan tetapi juga
Lebih terperinciAsuransi Mikro Untuk Masyarakat Di Pedesaan. Jakarta, 17 Juli 2017
Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Di Pedesaan Jakarta, 17 Juli 2017 Sekilas ACA Asuransi NV Oriental 29 Agustus 1956 PT Asuransi Central Asia (ACA) pada 5 Agustus 1958 Perusahaan Asuransi Umum 64 kantor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu fase penting dalam penanggulangan bencana adalah fase respon atau fase tanggap darurat. Fase tanggap darurat membutuhkan suatu sistem yang terintegritas
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Pemikiran untuk Kabupaten Kediri
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Pemikiran untuk Kabupaten Kediri Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada kumoro@map.ugm.ac.id website: www.kumoro.staff.ugm.ac.id
Lebih terperinciSignature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu.
Signature Life Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Mitra tepercaya Anda untuk mengembangkan dan melindungi warisan Anda. Sepanjang hidup, Anda
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN PADA PT. ASURANSI BUMIPUTERA MUDA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN PADA PT. ASURANSI BUMIPUTERA MUDA SURAKARTA Oleh : SIGIT SETYAWAN NIM : C 100080077 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kepadatan penduduk nomor empat tertinggi di dunia, dengan jumlah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan dengan tingkat kepadatan penduduk nomor empat tertinggi di dunia, dengan jumlah penduduk lebih
Lebih terperinciPERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat
Lebih terperinci202 : PENGANTAR ASURANSI PERSONAL MARET 2006
BAGIAN I 202 : PENGANTAR ASURANSI PERSONAL MARET 2006 Ujian terdiri dari dua bagian (Bagian I dan Bagian II) Jawab seluruhnya 8 (delapan) pertanyaan pada Bagian I (bobot 25%) Jawab 4 (empat) pertanyaan
Lebih terperinciDalam Memperkuat Struktur Bangunan Sekolah
Arah Kebijakan Kementerian PUPR Dalam Memperkuat Struktur Bangunan Sekolah MENUJU SEKOLAH AMAN BENCANA Indonesia merupakan wilayah yang memiliki
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ayat,Safri Pengantar Reasuransi. Cet. 1. Jakarta : Giani Duta Utama.
DAFTAR PUSTAKA Ayat,Safri. 2000. Pengantar Reasuransi. Cet. 1. Jakarta : Giani Duta Utama. Dennis,Wixom, Roth. 2012. System Analysis & Design 5 th ed. New York : John Wiley & Sons. Erick, kurniawan. 2012.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu badan usaha yang selalu menghadapi risiko akan berusaha menghindarkan diri atau memperkecil risiko dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang ditempuh badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang
Lebih terperinci