Contoh Proposal Usaha Sablon dan Percetakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Contoh Proposal Usaha Sablon dan Percetakan"

Transkripsi

1 Contoh Proposal Usaha Sablon dan Percetakan 06MAR EF TWO SABLON & KONVEKSI 2011 PROPOSAL PENGAJUAN USAHA PEMBIAYAAN Jl Utan Kayu utara no 35, matraman jakarta timur PENDAHULUAN 1.1.Profil Usaha EF TWO Sablon & Konveksi didirikan pada sekitar tahun 2008 oleh Sdr. Muhammad Fadjar SAn dan Sdr. Muhhamad Kahfi Kadhafi yang pada awalnya bernama KASF Design. Kemudian pada tahun 2009 berganti nama menjadi EF TWO karena kepemilikan usaha di pegang utuh oleh Sdr. Muh Fadjar SAn. Awal mula didirikannya hanyalah usaha sablon saja. Pada saat itu usaha ini menerima jasa pemesanan sablon undangan, stiker, badge instansi/sekolah, sablon kaos, dan sebagainya. Perbaikan dan evaluasi selalu dilakukan dalam menjalankan usaha ini agar selalu ada peningkatan kualitas sablon yang dibuat. Setelah mengalami pekembangan yang cukup baik, pada tahun 2009 Sdr. Muh Fadjar SAn melakukan investasi dengan membeli 3 buah mesin konveksi, yaitu mesin jahit listrik, mesin obras, dan mesin pasang kancing. Sehingga mulai saat itu, Sdr. Muh Fadjar SAn sudah menjalankan 2 (dua) jenis usaha yaitu sablon dan konveksi, yang keduanya saling berkaitan dan menguntungkan Perencanaan Mendatang Pada saat ini, Sdr. Muh Fadjar SAn berencana melakukan investasi baru untuk membeli peralatan/mesin sablon digital dan tambahan mesin konveksi.. Mesin sablon digital yang dimaksud adalah mesin sablon hot press, mesin cutting stiker dan printer khusus untuk sablon digital. Selama ini dalam menjalankan usaha sablonnya, Sdr. Muh Fadjar SAn menggunakan teknik sablon manual. Dikatakan sablon manual, karena dalam menyablon ini masih menggunakan cara biasa (tradisional) dengan peralatan yang sederhana. Keberadaan mesin sablon digital ini tidak bermaksud untuk menggantikan peralatan sablon yang sudah ada, tapi agar bisa melayani segmen pasar yang baru RINGKASAN EKSEKUTIF EF TWO Sablon & Konveksi adalah perusahaan perseorangan (usaha kecil menengah) yang bergerak di bidang jasa sablon dan konveksi. Jasa sablon yang dikerjakan antara lain sablon undangan, kaos, stiker, kop surat, dan kaos. Sedangkan jasa konveksi yang dikerjakan antara lain pembuatan kaos untuk instansi, celana training, tas souvenir, maupun jaket. Namun yang sering dikerjakan EF TWO Sablon & Konveksi ini adalah sablon kaos, sablon undangan, dan pembuatan kaos dari bahan katun combed.

2 Berikut adalah ringkasan dari Proposal Pengajuan Pendanaan Usaha: Ringkasan Pendanaan Usaha Uraian Keterangan Jumlah (Rp) Jumlah Kebutuhan Investasi - Dana Sendiri - Kredit Investasi 100% 15,500,000 70% 10,850,000 30% 4,650,000 Kebutuhan Modal Kerja - Dana Sendiri - Kredit Modal Kerja 100% 9,611,500 85% 8,169,775 15% 1,441, LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 3.1.Data Perusahaan 1. Nama Perusahaan EF TWO SABLON & KONVEKSI 1. Bidang Usaha JASA SABLON & KONVEKSI 1. Jenis Produk / Jasa SABLON KAOS dan PAKAIAN 1. Alamat Perusahaan Jl. Utan kayu utara no. 35 Gg. Kamboja, Kelurahan Kayu Manis Kec. Matraman Jakarta Timur 1. Nomor Telepon Alamat muhammadfadjar@gmail.com 1. Situs Web / Blog 1. Bank Perusahaan BRI dan BNI 1. Bentuk Badan Hukum Perseorangan 1. Mulai Berdiri 10 Mei Biodata Pemilik Usaha

3 1. Nama Muh Fadjar Syaiful An 1. Jabatan Pemilik / Pengelola 1. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 07 maret Alamat Rumah Jl Utan Kayu Utara no. 30 Kec. Kayu Manis Matraman Jakarta Timur 1. Nomor Telepon Pendidikan Terakhir SMA 1. Pengalaman Kerja - Web Security Danamon Jakarta Membuka usaha peternakan ikan Hias ,- Membuka usaha sablon 2009 sekarang. 3.3.Struktur Organisasi Struktur Perusahaan EF TWO sablon & Konveksi ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 4.1.Produk / Jasa yang Dihasilkan Pemilik Usaha Muh Fadjar Syaiful An Divisi Sablon Divisi Konveksi Produk dan jasa yang bisa dikerjakan EF TWO Sablon dan Konveksi antara lain kartu undangan, kartu nama, pamflet, kop surat, stiker, kaos, celana training, dan jasa sablon. Namun yang sering dikerjakan dan keuntungannya signifikan adalah kartu undangan, kaos, dan jasa sablon. Keunggulan EF TWO Sablon & Konveksi ini adalah: 1. Harga relatif terjangkau dan bisa ditawar, 2. Sablonan kaos tidak mudah luntur, 3. Kartu undangan dengan hasil yang bagus dan menarik, 4. Jahitan kaos yang rapi dan nyaman dipakai, 5. Pelayanan yang ramah dan berempati pada kebutuhan pelanggan, 6. Produk diselesaikan dengan tepat waktu. 4.2.Gambaran Pasar Dalam bisnis sablon dan konveksi ini, kebutuhan masyarakat akan kartu undangan dan kaos/pakaian semakin lama semakin meningkat. Pada waktu tertentu, masyarakat banyak menggelar acara pernikahan ataupun khitanan yang tentunya membutuhkan kartu undangan sebagai sarana publikasi. Demikian juga ketika pergantian tahun ajaran pendidikan, permintaan segala jenis pakaian terutama kaos olahraga dan celana training untuk anak sekolah ataupun instansi pun meningkat drastis.

4 EF TWO memiliki konsumen yang dominan di kota Bekasi. Berikut adalah perkiraan rata-rata jumlah permintaan kaos dan sablon kaos di kota Bekasi per tahun: Tabel 4.1 Perkiraan Permintaan Kaos dan Sablon Kaos di daerah JABOBEKA per Tahun Jenis Kaos Jumlah Instansi Kebutuhan per bulan Permintaan per Tahun Kaos Seragam Instansi Pemerintahan 15 instansi Kaos Seragam Perusahaan/Swasta 20 persh SD/MI Kaos Olahraga Sekolah 20 SMP/MTs 10 SMA/SMK Jumlah (Diasumsikan kebutuhan kaos dan sablon kaos adalah sama, karena biasanya memproduksi kaos diikuti dengan sablonnya (gambar/tulisan) pada kaos tersebut) Sedangkan pada permintaan kartu Undangan menggunakan asumsi 1. bahwa pada 3 bulan sekali masyarakat menggelar pesta pernikahan ataupun khitanan dengan ratarata permintaan tiap perayaan adalah 500 lembar kartu Undangan. 2. Bahwa di tiap kecamatan di Kota Jakarta ada sekitar 50 pesta pernikahan/khitanan. Terdapat 7 Kecamatan di kota Bekasi Dengan demikian, jumlah permintaan kartu Undangan di Kota Bekasi adalah: 50 pesta x 7 kecamatan x 500 lbr x 4 periode = lembar kartu Undangan. 4.3.Analisis Perilaku Pasar Sasaran/konsumen potensial EF TWO Sablon & Konveksi ini adalah: 1. Instansi Pemerintahan,

5 2. Instansi Swasta, 3. Institusi Pendidikan, 4. Komunitas masyarakat, 5. Masyarakat yang mengadakan pesta pernikahan/khitanan Market Share Market Share kartu Undangan = (jml penjualan per th/jml permintaan) x 100 % (2.000 lbr/ lbr) x 100 % = 0,5 % Market Share kaos sablon = (3.600/ kaos) x 100 % = 5,66 % 4.4.Strategi Pemasaran Pengembangan Produk Melakukan evaluasi terhadap keluhan dan tanggapan terhadap kualitas pelayan dan produk EF TWO Sablon & Konveksi. Melakukan riset pemasaran mengenai spesifikasi dan kualitas produk seperti apa yang diinginkan masyarakat. Pengembangan Wilayah Pemasaran EF TWO Sablon & Konveksi saat ini sedang berfokus pada konsumen yang ada di Kecamatan Tegal Selatan terutama Kelurahan Randugunting yakni lokasi usaha ini berada. Selain itu, ada beberapa rekan sesama konveksi yang memberikan orderan sablon kaos dari daerah kabupaten seperti Karawang, Bogor dan Sekitaran Jakarta. Promosi Beberapa hal yang dilakukan Aries Sablon & Konveksi untuk meningkatkan jumlah pelanggannya antara lain: Pernah memasang iklan di koran lokal, Melakukan word of mouth kepada keluarga, kerabat, tetangga, ataupun teman yang ternyata lebih efektif untuk memasarkan produk dan jasa usaha ini, Membuat blog di internet untuk menjangkau konsumen di luar kota Bekasi. Alamat blog yang bisa diakses adalah STRATEGI PENETAPAN HARGA

6 Strategi harga pada EF TWO Sablon & Konveksi adalah: 1. Memberikan potongan harga pada pelanggan yang sering memesan produk, 2. Memberikan komisi penjualan kepada pelanggan yang membawa pelanggan baru. 4.5.Analisis Pesaing Bisa dikatakan, pesaing (usaha sejenis) di lokasi usaha EF TWO Sablon & Konveksi yaitu di Kelurahan Randugunting tidak ada. Namun untuk tingkat kota Tegal, ada 2 pesaing besar utama yaitu sebagai berikut: PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN Percetakan Karawang Percetakan Bekasi 1. Sudah dikenal luas oleh masyarakat 2. Peralatan yang lebih modern 3. Terletak di pusat kota 4. Harganya yang masih relatif mahal 5. Adanya syarat transaksi yang memberatkan konsumen 1. Dikenal luas oleh masyarakat 2. Produk dan pelayanan lebih bervariasi 3. Beberapa syarat transaksi memberatkan konsumen 4. Jauhnya lokasi dari pusat kota ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL 5.1.Proses Produksi 5.2.Kebutuhan Bahan Baku Bahan Baku Tabel 5.1 Kebutuhan Rata-Rata per Bulan Rata-rata kebutuhan per bulan Suplier

7 Kain Katun Combed 100 kg Grosir kain di daerah Antapani Bandung Kertas Undangan 510 pcs Toko Ibu Putra, Jakarta Tinta Sablon Warna Tinta Sablon Netral 10 botol Toko Aneka Chemica, Jakarta 10 kg Toko Aneka Chemica, Jakarta Plastik Pembungkus / Kemasan 5.3.Kapasitas Produksi Mesin dan fasilitas produksi yang dimiliki 700 pcs Toko Ibu Putra, Jakarta Mesin dan Fasilitas Produksi Kapasitas Mesin per hari kerja Total nilai 1 Unit Mesin Jahit Listrik 1 Unit Mesin Obras 1 Unit Mesin Pasang Kancing 3 Screen Sablon* bahan setengah jadi bahan setengah jadi bahan setengah jadi sablonan *) Dalam prosesnya, biasanya hanya 1 s.d 3 jenis Screen sablon yang digunakan sesuai bahan yang akan disablon dan ukurannya. 5.4.Schedule Produksi Jam kerja Aries Sablon & Konveksi adalah sebagai berikut: Hari Jam kerja Senin s.d Kamis

8 Jumat Senin s.d Kamis Kebutuhan Tenaga Kerja Pekerjaan Tukang Jahit Jumlah tenaga kerja 2 orang Job Requirement - Lebih diutamakan pria - Bisa mengoperasikan mesin jahit - Paham berbagai jenis jahitan - Mampu bekerja dengan cepat - Memiliki pengalaman 1 tahun di bidangnyatukang Sablon 1 orang - Pria - Paham teknik menyablon - Mampu bekerja dengan cepat 5.6.Kebutuhan dan Layout Ruang Produksi Ukuran ruangan yang dibutuhkan adalah sekitar 5 m x 8 m Berikut adalah layout ruang produksi yang disyaratkan: 5.7.Persyaratan Bangunan Syarat-syarat fisik suatu bangunan untuk usaha sablon & konveksi ini adalah: 1. Cukup luas, berukuran sekitar 8 m x 5 m, 2. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang baik, 3. Saluran air bersih yang lancar

9 4. Ada tempat terbuka untuk menjemur 5.8.Perencanaan Biaya-Biaya Biaya-biaya yang terdapat dalam EF TWO sablon & Konveksi yaitu: BIAYA TETAP Satuan Harga (Rp) 1. Kertas HVS rim 29, Transportasi liter bensin 5, Listrik, Air, Telepon Paket 250, Biaya Pemeliharaan Paket 120,000 BIAYA VARIABEL Satuan Harga (Rp) 1. Bahan Kain Katun kg 45, Tinta Sablon Netral kg 15, Tinta Dablon Warna botol 7, Kertas Undangan lembar 1, Plastik Pembungkus lembar Tenaga Kerja Langsung hari kerja 25, ASPEK KEUANGAN Analisa ini diharapkan akan dapat menjawab apakah EF TWO Sablon & Konveksi akan mendapatkan nilai tambah dari proyek ini, serta mampu mengembalikan kredit yang diberikan oleh bank dalam jangka waktu yang wajar. Perhitungan analisa kelayakan ini didasarkan pada kelayakan usaha sablon dan konveksi dengan mengambil jenis produk kaos (pakaian) dan kebutuhan publikasi masyarakat. Jenis produk dalam analisa finansial ini adalah bentuk kerajinan kayu berupa kaos, jasa sablon kaos dan kartu Undangan (fungsi publikasi)

10 Skim kredit yang digunakan dalam analisa keuangan ini adalah skim Kredit Usaha Kecil dengan tingkat suku bunga 24% dengan jangka waktu 1 tahun. Pembayaran angsuran pokok kredit untuk proyek ini mulai dilakukan pada bulan ke Laporan Laba Rugi, Investasi Aktiva Tetap dan Modal Kerja Parameter teknis dan finansial untuk perhitungan analisa keuangan proyek pengembalian EF TWO Sablon & Konveksi ini dapat dilihat pada tabel 6.1 Tabel 6.1 Parameter Teknis dan Finansial LAPORAN LABA RUGI USAHA SABLON & KONVEKSI PERIODE 1 TAH Uraian Penjualan 1. Kaos Sablon : 300 pcs/bln x Rp 35,000/pcs x 12 bln 144,000, Sablon Kaos : 300 pcs/bln x Rp 1000/pcs x 12 bln 3,600, Undangan : 500 pcs/3 bln x Rp 1500/pcs x 4 3,000,000 HPP Jumlah Penjualan 150,600, Kain Katun combed : 100 kg/bln x Rp 45,000/kg x 12 bln 54,000, Tinta sablon netral : 10 kg/bln x Rp 15,000/kg x 12 bln 1,800, Tinta Sablon warna : 10 botol/bln x Rp 7,500/botol x 12 bln 900,000

11 4. Kertas Undangan : 510 pcs/3 bln x Rp 1000/pcs x 12 bln 2,040,000 5.Tenaga Kerja Langsung 3 org x 24 hari/bln x Rp 25,000/hr x 12 21,600, Plastik Pembungkus 700 pcs/bln x Rp 125/pcs x 12 1,050,000 Biaya Operasional Laba Kotor Jumlah HPP 81,390, Kertas HVS : 1 rim/bln x Rp 29,000 x , Transportasi 1,800, Listrik, Air, Telepon 3,000, Penyusutan 11,622, Biaya Pemeliharaan 1,200, Lain-lain 1,200,000 Jumlah Biaya Operasional Laba sebelum Pajak Pajak 15% Laba Bersih Kebutuhan pembiayaan investasi dan modal kerja dapat dilihat pada tabel 6.2 dan tabel 6.3 sebagai berikut Tabel 6.2 Investasi Aktiva Tetap

12 Jumla h Harga Satuan Umur Nilai INVESTASI Unit Ekonomi (th) Perolehan A. INVESTASI LAMA Bangunan (Unit) 1 60,000, ,000,000 Mesin dan Peralatan Konveksi: Mesin Jahit Listrik 1 3,000, ,000,000 Mesin Obras 1 2,000, ,000,000 Mesin Pasang Kancing 1 1,500, ,500,000 Peralatan Kecil 1 150, ,000 Jumlah Mesin Konveksi 6,650,000 Peralatan Sablon Screen 40 40, ,600,000 Rakel 20 10, ,000 Peralatan Kecil 1 150, ,000 Jumlah Peralatan Sablon 1,950,000 Peralatan Kantor

13 Alat tulis 1 10, ,000 Meja Sablon 1 300, ,000 Seperangkat Komputer 1 4,000, ,000,000 Kursi Kerja 4 50, ,000 Kendaraan Jumlah Peralatan Kantor 4,510,000 Sepeda Motor 1 15,000, ,000,000 Jumlah Kendaraan 15,000,000 Jumlah Investasi Lama 88,110,000 B. INVESTASI BARU Mesin dan Peralatan Konveksi: Mesin Jahit Listrik 1 3,000, ,000,000 Mesin Obras 1 2,000, ,000,000 Jumlah Mesin Konveksi 5,000,000 Mesin & Peralatan sablon Mesin Press (Sablon Digital) 1 4,000, ,000,000

14 Printer Digital 1 2,000, ,000,000 Mesin Cutting Stiker 1 3,000, ,000,000 Peralatan Kecil 1 1,500, ,500,000 Jumlah Peralatan Sablon 10,500,000 Jumlah Investasi Baru 15,500,000 Jumlah Investasi Baru dan Lama 103,610,00 0 Tabel 6.3 Kebutuhan Modal Kerja 1 Bulan Uraian Satuan Modal A. Kas Kertas HVS 1 bulan 29,000 Transportasi 1 bulan 150,000 Listrik, Air, Telepon 1 bulan 250,000 Biaya Pemeliharaan 1 bulan 1,200,000 Tenaga Kerja Langsung 1 bulan 1,800,000 Lain-Lain 1 bulan 1,200,000 Jumlah Kas 4,629,000

15 B. Persediaan Bahan Baku 1 bulan 4,670,000 Tinta 1 bulan 225,000 Plastik Pembungkus 1 bulan 87,500 Jumlah Persediaan 4,982,500 Kebutuhan Modal Kerja 9,611,500 Dapat dilihat dari Tabel 6.1 bahwa laba bersih yang dihasilkan oleh EF TWO Sablon & Konveksi selama 1 tahun adalah sebesar Rp ,-. Sedangkan kebutuhan Investasi dan Modal Kerja (1 bulan) adalah masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,- 6.2.Rencana Kebutuhan Pendanaan Nilai Kebutuhan modal investasi: Jumlah Kebutuhan Investasi Tahun ke-1 Dana Sendiri Kredit Investasi Nilai kebutuhan modal kerja: 100% 70% 30% 15,500,000 10,850,000 4,650,000 Kebutuhan Modal Kerja Dana Sendiri Kredit Modal Kerja 100% 9,611,500 85% 8,169,775 15% 1,441, Pengembangan Usaha Tabel 6.4

16 KI= Pokok= Rincian Angsuran Pokok dan Angsuran Bunga Bunga per th= Debet KMK= Pokok= Bunga 10,850,000 24% 8,169,775 24% I/0 10,850,000 I/ , ,000 10,441, , , , ,833 10,033, , , , ,667 9,625, , , , ,500 9,216, , , , ,333 8,808, , , , ,167 8,400, , , , ,000 7,991, , , , ,833 7,583, , , , ,667 7,175, , , , ,500 6,766, , , , ,333 6,358, ,407 95, , ,167 5,950, ,407 88,506 4,900,000 2,065,000 5,950,000 4,084,888 1,511,408

17 II/1 408, ,000 5,541,667 II/1 340,407 81, , ,833 5,133, ,407 74, , ,667 4,725, ,407 68, ,333 94,500 4,316, ,407 61, ,333 86,333 3,908, ,407 54, ,333 78,167 3,500, ,407 47, ,333 70,000 3,091, ,407 40, ,333 61,833 2,683, ,407 34, ,333 53,667 2,275, ,407 27, ,333 45,500 1,866, ,407 20, ,333 37,333 1,458, ,407 13, ,333 29,167 1,050, ,407 6,808 4,900, ,000 4,084, , Proyeksi Laba Rugi Nilai penjualan hasil industri Aries Sablon & Konveksi direncanakan tetap selama 5 tahun. Nilai penjualannya diproyeksikan sebesar Rp ,- (Tabel 6.5) Uraian Tahun Ke Tabel 6.5 Proyeksi Laba Rugi

18 100% 100% 100% 100% Penjualan a. Kaos sablon 144,000, ,000, ,000, ,000, ,0 b. Sablon Kaos 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,6 c. Undangan 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,0 Jumlah Penjualan 150,600, ,600, ,600, ,600, ,6 2. Biaya Tetap 3. Biaya Variabel 3. Laba Sebelum Bunga 4. Bunga Pinjaman 5. Laba Sebelum Pajak 6. Pajak (15%) 7. Laba Bersih 8. Profit on Sales 19,170,000 19,170,000 19,170,000 19,170,000 19,1 81,390,000 81,390,000 81,390,000 81,390,000 81,3 50,040,000 50,040,000 50,040,000 50,040,000 50,0 0 3,576,408 1,420, ,040,000 46,463,592 48,619,965 50,040,000 50,0 7,506,000 6,969,539 7,292,995 7,506,000 7,5 42,534,000 39,494,053 41,326,970 42,534,000 42, % 26.22% 27.44% 28.24% 2 BEP 19,169,999 22,746,408 20,590,035 19,169,999 19,1 6.5.Proyeksi Aliran Kas Proyeksi aliran kas periode investasi tahun ke-1 sampai ke-5 dapat dilihat pada tabel 6.6. Posisi kas bersih pada tahun ke-1 sebesar Rp ,- dan pada akhir tahun ke-5 sebesar Rp ,- Tabel 6.6 Proyeksi Aliran Kas

19 Tahun No A Arus Masuk Uraian Total Penjualan 144,000, ,000, ,000, Kredit a. Investasi - 10,850,000 b. Modal Kerja - 8,169, Modal Sendiri a. Investasi 76,488,000 4,650,000 b. Modal Kerja 9,611,500 1,441, Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk 230,099, ,111, ,000,000 Arus Masuk utk Menghitung IRR 144,000, ,000, ,000,000 B Arus Keluar

20 1. Biaya Investasi 76,488,000 15,500, Biaya Variabel 81,390,000 81,390,000 81,390, Biaya Tetap 19,170,000 19,170,000 19,170, Angsuran Pokok - 8,984,888 8,984, Angsuran Bunga - 3,576,408 1,420, Pajak 7,506,000 6,969,539 7,292, Komisi Penjualan (2%) 2,880,000 2,880,000 2,880,000 Total Arus Keluar 187,434, ,470, ,137,918 Arus Keluar utk Menghitung IRR 187,434, ,909, ,732,995 C Arus Bersih (NCF) 42,665,500 30,640,665 22,862,082 D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR (43,434,000) 18,090,461 33,267,005 Discount Factor (14%)

21 Present Value (43,434,000) 15,868,826 25,597,880 E CUMMULATIVE NPV (43,434,000) (27,565,174) (1,967,294) 6.6.Proyeksi Neraca Proyeksi neraca periode investasi tahun ke-1 sampai tahun ke-5 dapat di lihat pada Tabel 6.7. Pada periode investasi tahun ke-1 besarnya aktiva dan modal sendiri masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,- serta pada tahun ke -5 masing-masing Rp dan Rp Tahun ke Tabel 6.7 Proyeksi Neraca Penjelasan A. AKTIVA 1. Aktiva Lancar 1.1 Kas dan Bank 230,099, ,111, ,000, ,000, ,0 1.2 Persediaan 4,982,500 4,982,500 4,982,500 4,982,500 4,9 Jumlah Aktiva lancar 235,082, ,094, ,982, ,982, ,9 2. Aktiva Tetap 2.1 Bangunan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,0 2.2 Mesin dan Peralatan 8,600,000 24,100,000 24,100,000 24,100,000 32,7 2.3 Peralatan Kantor 4,510,000 4,510,000 4,510,000 4,510,000 9,0 2.4 Kendaraan 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 30,0

22 2.5 Akumulasi Penyusutan 11,622,000 26,344,000 41,066,000 55,788,000 70,5 Jumlah Aktiva tetap 76,488,000 77,266,000 62,544,000 47,822,000 61,2 Jumlah Aktiva 311,570, ,360, ,526, ,804, ,1 B. PASSIVA 1. Hutang a. Kredit Modal kerja 0 4,084, b. Kredit Investasi 0 5,950, c. Hutang Dagang d. Uang Muka Penjualan Jumlah Hutang 0 10,034, Modal a. Modal Sendiri 76,488, ,831, ,199, ,270, ,6 b. Laba Ditahan 235,082,000 39,494,053 41,326,970 42,534,000 42,5 Jumlah Modal 311,570, ,325, ,526, ,804, ,1 Jumlah Passiva 311,570, ,360, ,526, ,804, ,1 6.7.Kriteria Kelayakan Proyek Untuk menilai keyakan proyek ini digunakan kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C), dan Payback Period, seperti tampak pada tabel 6.8.

23 ANALISIS KELAYAKAN USAHA Tabel 6.8 Kriteria Kelayakan Aries Sablon & Konveksi Nilai NPV (14%) Rp 57,081,048 IRR 55.55% Net B/C 2.31 PBP 2.1 tahun 24.9 bulan

Contoh Proposal Usaha Sablon dan Percetakan

Contoh Proposal Usaha Sablon dan Percetakan Contoh Proposal Usaha Sablon dan Percetakan 06 Mar EF TWO SABLON & KONVEKSI 2011 PROPOSAL PENGAJUAN USAHA PEMBIAYAAN Jl Utan Kayu utara no 35, matraman jakarta timur 1. 1. PENDAHULUAN 1.1.Profil Usaha

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN 82 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana pada tahun pertama merupakan investasi awal yang harus didukung dengan modal awal untuk berjalannya usaha. Kebutuhan dana pada bisnis Trendstop

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, HAMDANI M.SYAH HARIANTO.

RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, HAMDANI M.SYAH HARIANTO. RINGKASAN EKSEKUTIF RINA WINDRATI, 2004. Analisis Kelayakan Investasi Ekspansi Usaha Penyamakan Kulit PT. Rahayu Indokulit Indah. Di bawah bimbingan HAMDANI M.SYAH dan HARIANTO. PT. Rahayu Indokulit Indah

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI,

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI, ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA 9521042 PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Peranan pihak swasta

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Produksi Perikanan dan Kelautan Disusun Oleh: Ludfi Dwi 230110120120 Sofan

Lebih terperinci

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH NAMA : MUHAMMAD FADLI NPM : 14212922 DOSEN PEMBIMBING : Irfan Ardiansyah, SE., MM Latar Belakang Salah satu contoh usaha kecil

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

BAB VI. ASPEK KEUANGAN BAB VI. ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva Tetap Espresso machine 8,000,000 Grinder 4,200,000 Coffee Maker 1,100,000 Tea Pot 400,000 Blender 400,000 Steaming pitchers 200,000

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

PROPOSAL RENCANA USAHA KONVEKSI. Diajukan Sebagai Persyaratan Wirausaha Baru Jawabarat 2017 Oleh. Haris Fazlurrahman

PROPOSAL RENCANA USAHA KONVEKSI. Diajukan Sebagai Persyaratan Wirausaha Baru Jawabarat 2017 Oleh. Haris Fazlurrahman PROPOSAL RENCANA USAHA KONVEKSI Diajukan Sebagai Persyaratan Wirausaha Baru Jawabarat 2017 Oleh Haris Fazlurrahman Komp.Ujungberung Indah Blok 7 No 14 RT.002/RW.011 Kel.Cigending Kec.Ujungberung Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra produksi ayam pedaging di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah peternakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

INDUSTRI PAKAIAN JADI MUSLIM

INDUSTRI PAKAIAN JADI MUSLIM POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL INDUSTRI PAKAIAN JADI MUSLIM BANK INDONESIA KATA PENGANTAR Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis. Namun

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut adalah rincian harga bahan baku yang digunakan untuk 1 bulan pertama: Tabel 6.1.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah hari kerja per tahun Hari 338 5 Nilai sisa

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket)

ABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket) ABSTRAK Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan laba dalam persaingan yang semakin ketat pada industri manufacturing di Indonesia maupun terhadap luar negeri, terutama dalam bidang industri garment, dapat

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci