BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Alur Resep Pulang Farmasi rawat Inap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Alur Resep Pulang Farmasi rawat Inap"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Alur Resep Pulang Farmasi rawat Inap Terdapat beberapa proses pada resep pulang rawat inap yang akan dijelaskan secara rinci di setiap prosesnya dan akan digambarkan melalui diagram. Adapun alur pengerjaan resep pulang RS XYZ adalah sebagai berikut: a. Penulisan resep pulang. Resep di tulis oleh Dokter kemudian di serahkan kepada petugas Farmasi yang berada di lantai. Resep harus di cek dahulu oleh petugas Farmasi apakah obat yang di resepkan tersebut masih ada sisa atau tidak pada laci obat oral pasien, jika obat sisa masih ada maka petugas akan mengurangi jumlah resep tersebut, namun bila obat sudah habis maka resep bisa langsung diantar ke Farmasi Rawat Inap untuk dikerjakan. b. Pengiriman resep menuju Farmasi Rawat Inap Petugas Farmasi yang berada di lantai akan menelpon petugas Farmasi Rawat Inap meminta tolong kurir supaya datang ke lantai rawat inap untuk mengambil resep pulang. c. Resep Pulang dientry oleh petugas farmasi. 37

2 38 Resep yang sudah sampai di Apotek akan di entry oleh petugas farmasi dan dilakukan penelaahan awal, adakah resep obat yang tidak terbaca dengan baik atau adakah aturan minum yang belum tertulis, atau jumlah obat belum ditulis oleh Dokter. Pada bagian ini merupakan bagian yang paling penting, karena jika ada kesalahan disini maka proses pengerjaan resep pulang akan kembali ditelaah dari awal dan harus menunggu lama lagi. d. Resep di telaah oleh Apoteker Resep yang sudah di entry kemudian akan di telaah oleh Apoteker apakah ada duplikasi obat pada resep tersebut (obat dengan zat aktif yang berbeda namun memiliki indikasi / khasiat yang sama ) atau ada interaksi obat tidak pada resep tersebut. e. Resep dibungkus oleh petugas farmasi Jika obat sudah selesai di telaah oleh apoteker, maka obat siap diisi dan dibungkus oleh Asisten Apoteker f. Resep di konfirmasi untuk mengurangi stock obat Pada proses ini dilakukan konfirmasi pada resep pulang untuk mengurangi stock pbat di sistem dan di cek ulang oleh petugas konfirmasi untuk memastikan obat yang dibungkus dalam jumlah yang benar dan sesuai dengan yang ditulis oleh Dokter serta memastikan etiket aturan obat tersebut sudah benar atau belum. g. Obat diletakkan di area obat siap serah, Obat siap diletakkan pada tempat siap serah obat pulang, di area ini merupakan post terakhir pengecekan oleh Asisten Apoteker supaya tidak terjadi kekeliruan ketika obat sudah diserahkan kepada kurir untuk dikirim ke lantai rawat inap. h. Obat dikirim ke lantai rawat inap Jika pengecekan sudah selesai maka Asisten Apoteker akan meminta tolong pada kurir obat untuk mengirim obat ke lantai rawat inap untuk diserahkan kepada Asisten Apoteker yang bertugas di lantai rawat inap. i. Resep siap serah.

3 39 Ketika semua resep pulang dan masalah administrasi pasien sudah selesai maka obat akan segera diserahkan kepada pasien untuk dibawa pulang. Karena resep ini untuk pasien yang di rawat maka yang menyerahkan obat dan melakukan edukasi kepada pasien adalah Perawat bukan Apoteker, kecuali pasien dengan kelas VIP, VVIP, ataupun President Suite maka edukasi akan dilakukan oleh Apoteker dan dilakukan di kamar pasien. Berikut adalah diagram yang menggambarkan proses pengerjaan resep pulang farmasi RS XYZ : Gambar 4.1 Diagram proses pengerjaan resep pulang Farmasi RS XYZ

4 40 No Nama Pasien Entry Resep (menit) Telaah Resep (menit) Data Waktu Tunggu RS XYZ Tabel 4.1 Data Waktu Tunggu RS XYZ Proses Pengisian Obat (menit) Pembungkusan Obat (menit) Konfirmasi Obat (menit) Total Waktu Tunggu per Resep (menit) Rata-Rata Waktu Tunggu per Resep (menit) 1 Ny Sunarti Tn Nababan An Alesha Ny Retno Tn Dadang Ny Atmiyati Nn Rani An Veronica Ny Sugiyanti An Fadlan Tn Rizky Ny Rahma An Tata Tn Didi An Lala

5 41 Keterangan : menunjukkan waktu tunggu melampaui standar yang sudah ditetapkan oleh RS XYZ yaitu 20 menit untuk resep no racik dan 40 menit untuk resep racikan. Dari 15 resep pulang yang dikerjakan yang digunakan sebagai sample dan diambil secara acak baik resep racik dan non racik tidak ada satupun yang memenuhi sasaran mutu farmasi rawat inap, pengerjaan resep berkisar dari 25 menit keatas bahkan ada yang melebihi dari satu jam, padahal waktu tunggu tersebut tidak dihitung dari awal ketika petugas farmasi lantai menelpon kurir untuk mengambil resep pulang.

6 42 Data Pemakaian Obat Pulang Farmasi RS XYZ Tabel 4.2 Data Pemakaian Obat Pulang di Farmasi RS XYZ No Nama Obat Jumlah Pemakaian Ratarata/hari ( jml pmk Jumlah Pemakaian/ bulan sebulan/30) 1 Cefixime 200mg Ciprofloxacin 500 mg Omeprazole kapsul Sanmol 500 mg Ketese 50 mg Ketoprofen 100 mg Mefinal 500 mg Proza tablet Zegavit tablet Meloxicam 15 mg Ondancetron 4 mg Domperidon tablet Baquinor tablet Theragran M tablet Lansoprazole kapsul Data yang ditampilkan merupakan obat yang sering diresepkan oleh Dokter untuk resep pulang dan seringkali obat tersebut harus meminjam ke farmasi rawat jalan karena obat mengalami stockout. 4.2 Kendala Resep Pulang Farmasi Rawat Inap RS XYZ Dari banyaknya aktivitas yang terjadi pada resep pulang farmasi rawat inap terdapat berbagai kendala di setiap prosesnya. Berikut hasil interview dari petugas farmasi pada setiap proses yang dilakukan :

7 No Bagian Petugas Farmasi 1 Petugas Farmasi di lantai rawat inap RS XYZ 2 Petugas Farmasi bagian entry resep pulang Tabel 4.3 Data Kendala Resep pulang Farmasi RS XYZ Kendala Proses Farmasi 1. Telepon di lantai rawat sedang terpakai semua sehingga tidak bisa menelpon dengan cepat petugas farmasi untuk meminta kurir datang ke lantai rawat. 2. Kurir tidak datang dengan cepat sehingga harus menelpon berkali-kali. 1. Ada tulisan Dokter yang kurang jelas terbaca sehingga perlu konfirmasi ke Dokter dahulu untuk menghindari kesalahan dalam membaca resep Dokter. 2. Jumlah obat atau aturan minum dari obat belum ditulis oleh Dokter jaga sehingga perlu konfirmasi ke Dokter lantai 43 3 Petugas penelaah Resep Pulang oleh Apoteker 4 Petugas Farmasi bagian pengisian obat 5 Petugas Farmasi bagian pembungkusan obat 3. Resep tidak dijamin oleh asuransi sehingga petugas harus mengkonfirmasi ke Dokter Penanggung Jawab Pasien apakah obat akan diganti, dibatalkan, atau pasien akan membeli sendiri di apotek luar. 4. Dokter susah dihubungi ketika akan konfirmasi obat dikarenakan Dokter sibuk melakukan tindakan seperti operasi atau Dokter sedang ada praktek di poli rawat jalan. 5. Stock obat sedang habis sehingga harus meminjam dari apotek lain, jika di apotek lain juga kosong maka harus menelpon Dokter atau membelikan dari apotek luar 1. Terjadi duplikasi resep ( dalam satu resep terdapat obat dengan khasiat yang sama walaupun beda golongan) sehingga Apoteker harus konfirmasi ke Dokter dulu 2. Resep Pulang tersebut mengalami overdosage atau underdosage setelah dihitung ulang sehingga perlu konfirmasi ke Dokter untuk mengganti aturan minum 3. Terjadi interaksi obat dalam satu resep pulang sehingga harus diganti dengan golongan obat yang lain. 1. Obat yang di entry ternyata sedang habis padahal di stock komputer masih ada maka petugas akan meminjam dahulu ke apotek lain 2. Obat pulang menumpuk banyak karena resep pulang datang secara bersamaan dari semua lantai. 1. Etiket dari bagian entry ada yang salah sehingga harus minta etiket baru yang sudah dirubah aturan minumnya.

8 44 6 Petugas Farmasi bagian konfirmasi obat 2. Salah dalam pengentryan obat sehingga resep harus balik ke pengentryan obat untuk diganti sesuai dengan obat yang dijamin contohnya adalah salah dalam mengentry jumlah obat, salah nama Dokter, atau bahkan belum mensubtitusi obat sesuai yang dijaminkan 1. Ada kekurangan dalam membungkus obat sehingga harus dilengkapi dulu oleh bagian pembungkusan obat 2. Obat belum lengkap karena masih pinjam di apotek lain dan tidak diberi catatan oleh petugas bungkus sehingga harus dikembalikan ke petugas bungkus untuk dipantau ulang resep pulangnya. 7 Petugas pengecekan akhir 8 Kurir 1. Kurir belum datang dari lantai rawat sehingga obat akan lama berada di area pengecekan 1. Terlalu banyak obat cito (obat yang harus dikirim dengan segera) dan obat pulang di 6 lantai padahal hanya ada dua petugas kurir 2. Lift yang dilewati terkadang penuh atau bahkan hanya satu yang beroperasi jadi harus menunggu lumayan lama Dari hasil interview yang telah dilakukan terhadap petugas farmasi pada RS XYZ di Jakarta adalah lamanya waktu tunggu resep pulang dikarenakan pada setiap proses yang dilakukan pada resep terdapat waktu yang terbuang cukup banyak, misalnya adalah lamanya kurir mengambil resep pulang di lantai yang mengakibatkan waktu tunggu menjadi lama padahal jika resep dengan cepat dapat dikirim ke Farmasi rawat inap maka resep akan cepat untuk diproses, kemudian yang cukup memakan waktu banyak adalah terjadinya stockout obat yang tidak terpantau melalui system di komputer yang mengakibatkan petugas farmasi menghabiskan waktu untuk mencari dan meminjam obat di apotek rawat jalan atau membeli di apotek lain, bahkan menghabiskan waktu untuk menelpon Dokter untuk konfirmasi jika obat memang tidak ada padanan yang sama. Stockout terjadi karena obat tidak termonitoring dengan baik dan tidak ada peringatan dari sistem informasi management RS yang mengakibatkan terlalu sering adanya pinjam-meminjam

9 45 obat antar apotek rawat inap dan rawat jalan yang tidak memotong stock sehingga obat seolah-olah masih ada stock padahal stock sudah nol. Peminjaman obat dalam rawat inap dicatat dalam buku utang-piutang obat yang terkadang ada beberapa item obat yang dipinjam tidak tertulis dikarenakan petugas yang meminjam lupa. Berikut akan ditampilkan tabel yang berisi harapan para petugas farmasi untuk memperbaiki kendala pada resep pulang sehingga waktu tunggu menjadi lebih optimal dan efisien yang disertai dengan solusi masalah. Tabel 4.4 Data Usulan Perbaikan Waktu Tunggu melalui E-Presscribing No Kendala Harapan Petugas FRI Solusi 1 Lamanya kurir datang ke lantai rawat inap Resep dientry langsung dilantai rawat oleh Dokter Perancangan resep elektronik sehingga resep bisa langsung 2 Obat mengalami stockout karena jumlah stock di komputer beda dengan jumlah fisik obat 1.Obat dapat diganti obat yang sejenis dengan kekuatan yang sama tanpa menelpon Dokter jika obat kosong 2.Ketika mengentry dan obat kosong maka akan ada peringatan dari sistem dientry dan diprint melalui lantai (E- Presscribing) 1.Membuat perjanjian dan memo ke Dokter supaya obat bisa diganti dengan obat yang sama untuk mengurangi telepon ke Dokter 2.Akan dibuat notice "stockout" ketika obat sudah nol disemua apotek,hal ini menunjukkan obat tidak ada di FRI maupun FRJ sehingga obat bisa langsung diganti dengan obat yang sejenis dan diberi tanda warna merah pada jumlah pemberian

10 46 obat 3.Obat yang masuk dalam stok minimal pada FRI terdapat peringatan supaya bisa dipantau 4. Pemberian tanda jika obat disubsitusi atau diganti dengan obat lain yang sejenis atau dengan golongan yang sejenis 5. Obat dapat langsung mengurangi stock sistem jika obat meminjam di apotek FRJ 3.Pada jumlah obat yang dientry akan diberikan notice berwarna biru, hal ini menunjukkan obat berada pada stock minimal sehingga petugas FRI harus memantau obat. 4. Pada jumlah obat yang dientry akan diberikan notice berwarna hijau hal ini menunjukkan jika obat sudah disubstitusi. 5. Pada saat mengentry obat akan keluar apotek mana yang memiliki stock paling banyak dan akan muncul apotek mana kita harus meminjam sehingga kita tak perlu mencari, menelpon,dan mencatat dibuku peminjaman, misalnya stock paling banyak di apotek A maka akan muncul "FRJ A" dan secara otomatis akan

11 47 mengurangi stock di apotek A 3 Proses 2x kerja dikarenakan obat yang dientry tidak langsung mengurangi stock FRI 4 Tidak adanya keterangan tentang jaminan pelanggan saat mengentry obat yang membuat petugas melakukan kesalahan saat mengentry obat karena obat tidak dijamin oleh penjamin padahal pasien yang dilayani RS XYZ terdapat lebih dari 50 asuransi dan perusahaan yang memiliki aturan yang berbeda-beda Obat yang dientry dapat langsung mengurangi stock di FRI sehingga akan mengurangi alur yaitu tidak diperlukan lagi petugas konfirmasi karena konfirmasi dan pengecekan bisa dilakukan diawal ketika resep sudah dientry oleh Dokter Terdapat notice tentang aturan pelanggan ketika resep obat sedang dientry Sistem akan langsung mengurangi stock FRI yang tandanya berupa ada background warna kuning yang artinya resep sudah mengurangi stock FRI namun petugas masih bisa mengubah resep jika Dokter akan mengubah aturan minum atau menambah jumlah resep sehingga akan mengurangi alur resep Akan muncul notice tentang aturan pelanggan ketika Dokter atau petugas farmasi sedang mengentry resep pulang supaya diketahui obat apa saja yang dijamin atau tidak dijamin oleh penjamin tersebut

12 5 Pengiriman obat pulang yang sudah dicek terlalu lama di area pengecekan terakhir karena kurir belum datang dari lantai rawat Pemasangan alat aerocom (alat yang berbentuk kapsul yang dapat disi dengan obat / sample darah/ hasil lab yang dikirimkan melalui tabung kemudian didorong dengan tekanan angin ) 48 Atasan mengusulkan kepada pihak management RS XYZ untuk memasang alat aerocom Berdasarkan dari data waktu tunggu resep pulang RS XYZ, data pemakaian obat sehari-hari, data interview, dan data usulan perbaikan dari para petugas farmasi yang sudah ditampilkan maka solusi yang akan diambil untuk mengoptimalkan waktu tunggu dari RS XYZ adalah mengembangkan perancangan sistem informasi management RS XYZ yang sudah ada melalui e- presscribing atau sering disebut dengan peresepan secara elektronik.

13 49 Gambar 4.2 Diagram langkah proses pembuatan resep elektronik Farmasi RS XYZ

14 50 Gambar 4.3 Flowchart pembuatan program resep elektronik Farmasi RS XYZ

15 51 Tampilan perancangan sistem informasi managament RS XYZ pada resep pulang melalui e-presscribing adalah sebagai berikut : Gambar 4.4 Tampilan perancangan menu resep pulang elektronik Farmasi RS XYZ Pada tampilan diatas terdapat menu untuk mengentry resep pulang RS XYZ oleh Dokter.Sehingga resep pulang RS XYZ dapat dientry dan diprint langsung dari lantai rawat inap oleh Dokter Spesialis ataupun Dokter jaga di lantai.

16 52 Setelah masuk ke dalam menu Resep Pulang, maka akan ditampilkan menu saat Dokter mengentry resep. Gambar 4.5 Tampilan menu entry resep pulang Farmasi RS XYZ Tampilan gambar diatas merupakan tampilan resep pulang RS XYZ yang masih belum dientry obat sama sekali. Untuk menghindari kekeliruan dalam pengentryan obat oleh Dokter karena obat tidak dijamin maka sesuai usulan dari para petugas farmasi adalah, akan muncul aturan pelanggan ketika Dokter sudah mengetik nomor rekam medis pasien.

17 53 Gambar 4.6 Tampilan menu aturan pelanggan pada entry resep pulang Farmasi RS XYZ Ketika aturan pelanggan sudah ditampilkan maka Dokter dapat mengentry obat sesuai terapi yang dibutuhkan oleh pasien sesuai diagnosa. Untuk menghindari pengentryan obat yang sudah stockout maka akan terdapat tanda beberapa warna pada kolom pemberian obat sebagai berikut: Warna merah menunjukkan obat sudah tidak ada disemua apotek sehingga perlu diganti obat lain dan pada saat mengentry akan ada peringatan stockout terlebih dahulu.

18 54 Gambar 4.7 Tampilan menu stock kosong pada entry resep pulang Farmasi RS XYZ Gambar 4.8 Tampilan menu entry resep pulang Farmasi RS XYZ

19 55 Warna biru menunjukkan obat sudah masuk pada stock minimal farmasi.stock minimal farmasi rawat inap disamaratakan untuk obat fast moving maupun slow moving yaitu 50 tablet. Sehingga petugas farmasi bisa memonitoring obat dan melakukan koordinasi dengan farmasi perencanaan untuk menghindari stockout. Gambar 4.9 Tampilan menu entry resep pulang Farmasi RS XYZ Warna hijau menunjukkan obat diganti dengan yang lain yang memiliki golongan atau indikasi yang sama karena obat tidak dijamin oleh asuransi atau perusahaan atau obat sedang mengalami stockout.

20 56 Gambar 4.10 Tampilan menu penggantian obat pada entry resep pulang Farmasi RS XYZ Gambar 4.11 Tampilan menu entry resep pulang Farmasi RS XYZ

21 57 Untuk menghindari kekosongan obat akibat pinjam-meminjam di apotek lain maka saat obat dientry akan ditampilkan stock semua apotek dan obat akan otomatis mengurangi stock dari apotek lain yang memiliki stock paling banyak.pada keterangan N/S akan ditampilkan apotek mana yang memiliki stock banyak sehingga petugas pengisian obat tidak perlu bertanya lagi pada petugas entry resep obat dipinjam dimana serta petugas entry resep akan langsung meminta tolong pada kurir obat untuk meminjam ke apotek tersebut. Dengan adanya pemotongan stock secara otomatis ini maka petugas tidak perlu menulis lagi utang-piutang resep secara manual dan diharapkan jumlah fisik obat akan sama dengan jumlah obat pada sistem informasi management RS. Gambar 4.12 Tampilan menu stock resep pulang Farmasi RS XYZ

22 58 Gambar 4.13 Tampilan menu stock peminjaman obat pulang Farmasi RS XYZ Berikut ini juga akan ditampilkan obat yang sudah selesai dientry dan diprint oleh Dokter, serta sudah diterima oleh petugas entry untuk dicek ulang apakah ada kesalahan dalam mengentry etiket untuk aturan minum. Gambar 4.14 Tampilan menu resep pulang Farmasi RS XYZ yang sudah dikonfirmasi

23 59 Pada gambar diatas juga terdapat background warna kuning yang menunjukkan obat sudah konfirmasi secara otomatis dan menunjukkan obat sudah memotong stock di farmasi rawat inap, karena pada sistem yang sebelumnya stock tidak akan terpotong jika belum dikonfirmasi.dan background tidak berwarna Implementasi Perancangan E-presscribing Dari hasil implementasi perancangan sistem informasi management atau e-presscribing untuk RS XYZ di Jakarta adalah semakin optimalnya waktu tunggu resep pulang karena proses kerja dan waktu pengerjaan resep menjadi lebih singkat sehingga dapat memenuhi sasaran mutu waktu tunggu farmasi rawat inap RS XYZ dan secara tidak langsung mengurangi komplain pasien yang akan pulang setelah dirawat. Mengurangi pekerjaan petugas farmasi di lantai karena resep tidak perlu dicek ulang dan dapat langsung diprint oleh Dokter serta mengurangi pekerjaan kurir obat karena kurir tidak perlu mengambil resep ke lantai rawat lagi. Dibawah ini akan ditampilkan data waktu tunggu yang terbaru setelah menggunakan resep elektronik dan akan ditampilkan diagram terbaru alur pengerjaan resep terbaru. No Nama Pasien Entry Resep (menit) Data Waktu Tunggu RS XYZ Tabel 4.5 Data Waktu Tunggu setelah menggunakan E-Presscribing Telaah Pembungkusan Resep Obat (menit) (menit) Proses Pengisian Obat (menit) Total Waktu Tunggu per Resep (menit) Rata-Rata Waktu Tunggu per Resep (menit) 1 Tn Hendra Ny Tety

24 60 3 An Adli Ny Vanesha Tn Djoko Ny Aslina Nn Retty An Aldi Nn Liza Tn Hidayat An Lisna Ny Puji Tn Didik Nn Santi Tn Wijaya Data terbaru waktu tunggu resep pulang setelah menggunakan e- presscribing. diatas menunjukkan pengurangan waktu yang cukup banyak setelah digunakannya sistem peresepan secara elektronik.. Disini juga ditampilkan data waktu tunggu sebelum perbaikan dan setelah mengalami perbaikan. Perbandingan Waktu Tunggu Sebelum dan Sesudah Perbaikan Tabel 4.6 Data Waktu Tunggu sebelum dan sesudah perbaikan No Waktu Tunggu Sebelum Perbaikan (menit) Waktu Tunggu Setelah Perbaikan (menit) Selisih Jumlah Perbaikan (menit)

25 Untuk berikutnya akan ditampilkan juga diagram alur proses pengerjaan resep pulang Farmasi RS XYZ yang mengalami pengurangan sehingga proses dan total waktu pengerjaan menjadi lebih singkat dan cepat. Gambar 4.15 Diagram Alur Resep Elektronik Farmasi RS XYZ

26 62 Seringnya peminjaman obat di apotek rawat jalan mengakibatkan obat sering tidak terpantau stocknya karena sebelum dibuatnya resep elektronik ini peminjaman ditulis di buku secara manual, maka dengan adanya peresepan ini maka obat yang dipinjam bisa langsung mengurangi stock komputer di apotek yang dipinjami obat karena sistem ini dirancang untuk saling terintegrasi antara apotek rawat jalan dan rawat inap. Gambar 4.16 Buku utang-piutang obat Farmasi Rawat Inap RS XYZ

27 63 Gambar 4.17 Tampilan Menu Entry Peminjaman Obat ke Apotek Lain

28 64 Output dari perancangan resep elektronik ini adalah resep berupa hasil print sedangkan yang dulu,masih berupa kertas resep yang ditulis dengan pulpen oleh Dokter. Gambar 4.18 Resep Pulang Manual Farmasi Rawat Inap RS XYZ

29 65 Gambar 4.19 Resep Pulang Elektronik Farmasi Rawat Inap RS XYZ

30 66 Pada SIM sebelumnya, pada saat mengentry hanya stock farmasi rawat inap yang ditampilkan, setelah perbaikan maka stock yang ditampilkan pada saat mengentry adalah stock dari farmasi rawat inap dan farmasi rawat jalan.. Gambar 4.20 Stock Obat Farmasi Rawat Inap RS XYZ Gambar 4.21 Stock Obat Farmasi Rawat Inap dan Rawat Jalan RS XYZ

Optimasi Waktu Tunggu Resep Pulang Farmasi Rawat Inap RS XYZ dengan Metode E-Presscribing

Optimasi Waktu Tunggu Resep Pulang Farmasi Rawat Inap RS XYZ dengan Metode E-Presscribing Petunjuk Sitasi: Ariyanti, S., & Cicilia, E. (2017). Optimasi Waktu Tunggu Resep Pulang Farmasi Rawat Inap RS XYZ dengan Metode. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. G48-53). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Dari Farmasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina terdapat Instalasi Farmasi yang terdiri dari Farmasi Logistik dan Perencanaan, Farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu Industri yang bergerak pada bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki pelayanan yang baik, efisien,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR OPTIMASI WAKTU TUNGGU RESEP PULANG FARMASI RAWAT INAP RS XYZ DENGAN METODE E-PRESSCRIBING

TUGAS AKHIR OPTIMASI WAKTU TUNGGU RESEP PULANG FARMASI RAWAT INAP RS XYZ DENGAN METODE E-PRESSCRIBING TUGAS AKHIR OPTIMASI WAKTU TUNGGU RESEP PULANG FARMASI RAWAT INAP RS XYZ DENGAN METODE E-PRESSCRIBING Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN BAB VI HASIL PENELITIAN 6. 1. Analisis Univariat Hasil penelitian dari analisis univariat ini menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti untuk melihat distribusi frekuensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG DIREKTUR UTAMA KOMITE MEDIK KOMITE ETIK & HUKUM KOMITE MUTU & K3 DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL Bab keempat ini akan berisi data-data yang dibutuhkan dalam pengerjaan sistem serta pembahasan mengenai pemetaan proses bisnis. Pemetaan proses bisnis merupakan penjabaran

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit selalu berusaha melayani kesehatan masyarakat dengan performa terbaiknya, namun tidak semua rumah sakit mampu melayani pasien dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit seyogyanya dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS) merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang,

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang, piutang dagang

Lebih terperinci

PENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN

PENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN PENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN VISI Menjadikan RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi Sebagai Tempat Tujuan Pelayanan Kesehatan Yang

Lebih terperinci

SIMRS Blue Print (Front Office + MR)

SIMRS Blue Print (Front Office + MR) SIMRS Blue Print (Front Office + MR) Membangun sebuah sistem informasi rumah sakit merupakan sebuah tantangan yang cukup berat bagi sebuah rumah sakit, ataupun bagi vendorvendor / software house yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit tak terlepas dari pelayanan di bagian farmasi yang mengatur semua kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk rawat jalan dan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Mardi Waluyo merupakan salah satu rumah sakit yang dibawah naungan YAKKUM Yayasan Kristen untuk Kesejahteraan Umum.Rumah sakit ini beralamatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi saat ini banyak berdampak positif dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu keuntungan dari kemajuan teknologi yaitu dapat mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT SOP No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit : 51.VIII/SOP/PNG/V/2016 : 3 Mei 2016 Halaman : 1/ 6 UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan

Lebih terperinci

PENERIMAAN RESEP PASIEN RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi. Tanggal Terbit 1 September 2015

PENERIMAAN RESEP PASIEN RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi. Tanggal Terbit 1 September 2015 STNDR OPERSIONL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur PENERIMN RESEP PSIEN RWT INP Dr. M. Iqbal, Sp. 1. Penerimaan resep pasien rawat inap adalah bagian dari 1/5 kegiatan dispensing berupa penerimaan pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokter gigi, apotek, laboratorium, dan layanan beauty care. Berdiri sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. dokter gigi, apotek, laboratorium, dan layanan beauty care. Berdiri sejak tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klinik Paradise Surabaya adalah sebuah jasa pelayanan medis yang mempunyai fasilitas lengkap dan para ahli berupa dokter umum, dokter kecantikan, dokter gigi,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Riwayat Puskesmas 3.1.1. Sejarah Puskesmas Puskesmas Kecamatan Jagakarsa berdiri pada tahun 1986 yang beralamat di Jalan Moh Kahfi I No. 27A, sebelum berdiri sendiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Bidan Praktik Mandiri Nurkayati, AM.KEB Bidan Praktik Mandiri (BPN) Nurkayati yang berdiri pada bulan tahun 2006, merupakan sebuah

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi Pada Klinik Kecantikan X. Riky Stevanus Adi Wijaya Teknik Informatika

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi Pada Klinik Kecantikan X. Riky Stevanus Adi Wijaya Teknik Informatika Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi Pada Klinik Kecantikan X Riky Stevanus Adi Wijaya Teknik Informatika rikimarus@yahoo.com Abstrak - Klinik kecantikan X bergerak pada bidang jasa, menyediakan

Lebih terperinci

Pelayanan Rawat Jalan dengan Modul Dokter. RS Awal Bros Bekasi

Pelayanan Rawat Jalan dengan Modul Dokter. RS Awal Bros Bekasi Pelayanan Rawat Jalan dengan Modul Dokter RS Awal Bros Bekasi Tujuan Utama Agar dokter dapat lebih cepat mengetahui status penyakit pasien sebelumnya Mengurangi mobilitas berkas rekam medis Sentralisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada era globalisasi, teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangannya dapat dilihat pada berbagai bidang, seperti bidang usaha, komunikasi, industri,

Lebih terperinci

90 Januari Februari Maret Target Capaian

90 Januari Februari Maret Target Capaian Kepatuhan Pemasangan Gelang Identitas Pasien Sebelum Dilakukan Kateterisasi Jantung 98 96 94 92 9 Target Capaian 98.5.. Penyampaian Nilai Kritis Hasil Laboratorium Tepat Waktu 3 Menit 95 9 85 8 Target

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto merupakan sebuah pusat pelayanan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto merupakan sebuah pusat pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto merupakan sebuah pusat pelayanan terpadu (Puskesmas) yang memiliki dedikasi untuk masyarakat menengah kebawah. Puskesmas ini

Lebih terperinci

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN SUATU PROSES KEGIATAN SELEKSI OBAT DAN PERBEKALAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OBAT DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN PUSKESMAS BUKTI TERTULIS PERKIRAAN `TENIS, JUMLAH OBAT &

Lebih terperinci

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD A. `LAPORAN INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD Judul indikator Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD Jumlah

Lebih terperinci

PMKP RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

PMKP RUMKIT TK II PUTRI HIJAU KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN RUMAH SAKIT TK. II 01.05.01 PUTRI HIJAU LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU TW I, TW II, TW III, TW IV TAHUN 2016 REKAPITULASI PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BAB I DEFINISI Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan,

Lebih terperinci

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert PENGERTIAN PROSEDUR UNIT TERKAIT Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

WHAT IS LEAN MANAGEMENT? WHAT IS LEAN MANAGEMENT? Lean thinking is lean, because it provides a way to do more and more with less and less Less human resources, less equipment, less time, less space More efficient, more product,

Lebih terperinci

ANALISIS PENULISAN RESEP OBAT DI LUAR FORMULARIUM NASIONAL PADA PESERTA BPJS NON PBI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU TAHUN 2015

ANALISIS PENULISAN RESEP OBAT DI LUAR FORMULARIUM NASIONAL PADA PESERTA BPJS NON PBI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU TAHUN 2015 ANALISIS PENULISAN RESEP OBAT DI LUAR FORMULARIUM NASIONAL PADA PESERTA BPJS NON PBI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU TAHUN 2015 Henni Febriawati 1, Riska Yanuarti 2, Rini Puspasari 3 1,2,3 Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS BESAR APBO ATURAN

TUGAS BESAR APBO ATURAN TUGAS BESAR APBO ATURAN 1. Tugas dikerjakan perkelompok sesuai dengan tema yang ditentukan (kelompok : 2-3 orang) 2. Tugas dikumpulkan dalam bentuk makalah. 3. Dikumpulkan sesuai dengan jadwal UAS yg telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG Instalasi Farmasi Rumah Sakit Myria Palembang merupakan Bagian Pelayanan Instalasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-CRM (ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PUSKESMAS LIMBA B KOTA GORONTALO. Intisari

IMPLEMENTASI E-CRM (ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PUSKESMAS LIMBA B KOTA GORONTALO. Intisari IMPLEMENTASI E-CRM (ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PUSKESMAS LIMBA B KOTA GORONTALO Oktaviana J. Anwar, 2 Arip Mulyanto, Lillyan Hadjaratie Prodi S-Sistem Informasi / Jurusan Teknik

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA KLINIS TRIWULAN II TAHUN 2016

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA KLINIS TRIWULAN II TAHUN 2016 MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA KLINIS TRIWULAN II TAHUN 2016 NO 1 klinik 1 : asesmen Persentasi evaluasi pasien asessment Related to JCI s library pasien rawat of measures : Hospital- inap yang diisi

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Tabel Obat

Gambar 4.2 Tabel Obat BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Implementasi Database Gambar 4.1 Tabel nomor antrian Tabel nomor antrian berfungsi untuk menyimpan nomor antrian pasien yang periksa pada hari tersebut,

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Peresepan Resep % Tidak Sesuai 4,68 % - 4,68 / 100 X 100% = 4,68 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Peresepan Resep % Tidak Sesuai 4,68 % - 4,68 / 100 X 100% = 4,68 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian No Peresepan Resep % Tidak Sesuai 4,68 % - 4,68 / 100 X 100% = 4,68 % Sesuai 95,32 % - 95,32 / 100 X 100% = 95,32 % Jumlah Resep 4,68+95,32 =

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Apotek Newton merupakan salah satu sarana kesehatan yang bertujuan untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Apotek Newton merupakan salah satu sarana kesehatan yang bertujuan untuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Apotek Newton merupakan salah satu sarana kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan derajat kesehatan yang baik bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemerintah dalam pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa

Lebih terperinci

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : SUSI AMBARWATI K100 040 111 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Panduan Identifikasi Pasien

Panduan Identifikasi Pasien Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik lokasi penelitian Kota Solok merupakan salah satu kota dari 19 kabupaten kota yang ada di Provinsi Sumatera barat. Kota Solok memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU Monompia Kotamobagu. Apotek RSU Monompia merupakan satu-satunya Apotek

Lebih terperinci

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang PENDAHULUAN ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT Eva Rusdianah (Prodi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Instalasi farmasi merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PARU BATU

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PARU BATU LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PARU BATU Teguh Setiadi, dr UGD RS PARU BATU 1. Kegiatan Membuat Catatan medik pasien rawat inap

Lebih terperinci

SISTEM INVENTORY OBAT PADA PUSKESMAS SUKOREJO

SISTEM INVENTORY OBAT PADA PUSKESMAS SUKOREJO SISTEM INVENTORY OBAT PADA PUSKESMAS SUKOREJO Saifudin Zuhri, Rara Sri Artati Rejeki ABSTRAK Puskesmas Sukorejo merupakan satu-satunya puskesmas yang terdapat di daerah Sukorejo yang melayani rawat inap.

Lebih terperinci

BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam.

BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam. BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input Kebijakan waktu pelayanan IGD sudah sesuai dengan standar Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar IGD Rumah Sakit, Standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1.1 Gambaran Umum Apotek Hasil Salatiga Apotek Hasil Salatiga yang bertempat di Jalan Makam Pahlawan Salatiga merupakan salah

Lebih terperinci

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN I. Pendahuluan Puskesmas merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Puskesmas 3.1.1 Sejarah Puskesmas Puskesmas Kecamatan Penjaringan berdiri tahun 1992 yang terletak di Jalan Raya Teluk Gong No. 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Penelitian dilakukan di PT. Kartasa Indra Farma (Apotek Sanitas Jakarta) yang berada di Jalan K.H. Moh. Mansyur No.19A, Jakarta Pusat. PT. Kartasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kefarmasian sebagai salah satu unsur dari pelayanan utama di rumah sakit, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan di rumah sakit

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA KLINIS TRIWULAN I TAHUN 2016

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA KLINIS TRIWULAN I TAHUN 2016 CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA KLINIS TRIWULAN I TAHUN 2016 NO STANDAR JUDUL INDIKATOR 1 klinik 1 : asesmen Persentasi evaluasi pasien asessment Related to JCI s library pasien rawat

Lebih terperinci

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3 Elemen Penilaian PKPO 1 1. Ada regulasi organisasi yang mengelola pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang menyeluruh atau mengarahkan semua tahapan pelayanan kefarmasian serta penggunaan obat yang

Lebih terperinci

FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT Modul Manajemen Rawat Jalan Modul Rawat Jalan terdiri dari 2 sub modul, yaitu Pendaftaran Rawat Jalan dan Kasir Rawat Jalan. Sub modul Kasir Rawat Jalan ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGESAHAN SKRIPSI iii PERNYATAAN...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI...

DAFTAR ISI PENGESAHAN SKRIPSI iii PERNYATAAN...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... DAFTAR ISI PENGESAHAN SKRIPSI iii PERNYATAAN....v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat komplek sifatnya dan menyangkut semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Perancangan Sistem dan Resep Elektronik Pengertian Database Management System

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Perancangan Sistem dan Resep Elektronik Pengertian Database Management System BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perancangan Sistem dan Resep Elektronik 2.1.1 Pengertian Database Management System Pada RS XYZ yang digunakan sebagai tempat penelitian ini sebenarnya sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

Analisis Sistem Distribusi Obat di Instalasi Farmasi Rawat Inap Jogja International Hospital

Analisis Sistem Distribusi Obat di Instalasi Farmasi Rawat Inap Jogja International Hospital Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal 20-27 Vol. 8 No. 1 ISSN: 1693-8615 Analisis Sistem Distribusi Obat di Instalasi Farmasi Rawat Inap Jogja International Hospital Analysis Of Inpatien Drug Distribution

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan evaluasi proses pengelolaan obat dengan prioritas analisis pada pemborosan (waste) pada proses pengadaan obat, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Klinik Drg.Fitriana 3.1.1 Sejarah Klinik Drg.Fitriana Klinik Drg.Ftriana didirikan oleh Drg.Fitriana dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018 LAPORAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018 RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA INDIKATOR AREA KLINIS 1. Assesmen awal medis lengkap dalam 24

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit. karena ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit. karena ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit Pengelolaan obat dan alat kesehatan di rumah sakit sangat penting karena ketidakefisienan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan rumah sakit di Indonesia saat ini telah semakin membaik, hal ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal perkembangannya,

Lebih terperinci

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 37 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah klinik Bojong Klinik bojong berdiri pada tahun 1995,pada awalnya klinik ini adalah tempat praktek dokter umum yang dikelola pribadi oleh dr.taufiq yang

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PADA APOTEK CANDRA KOTA JAMBI Yunan Surono 1 Abstract Apotek Candra is a trading business engaged in the sale of drugs, which in the process of doing business is still using manual

Lebih terperinci

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL APOTEK

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL APOTEK MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL APOTEK 2014 www.sistemrumahsakit.com DAFTAR ISI A. SUB MODUL TRANSAKSI...5 1. Menu Transaksi...5 a. Sub-menu Transaksi...6 b. Sub-menu

Lebih terperinci

Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 77 Lampiran 3. Rekapitulasi Perhitungan Unit Cost Pasien Askes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biaya yang diserap untuk penyediaan obat merupakan komponen terbesar dari pengeluaran rumah sakit. Di banyak negara berkembang belanja obat di rumah sakit dapat menyerap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan. atau melakukan perawatan terapi(treatment) pasien diharuskan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan. atau melakukan perawatan terapi(treatment) pasien diharuskan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Klinik House of Healthy Living Center (H2LC) merupakan klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten menerapkan konsep hidup sehat dengan memadukan unsur kecantikan

Lebih terperinci

3.1.2 Analisis Requirement Analisis requirement dibagi menjadi analisis requirement fungsional dan nonfungsional.

3.1.2 Analisis Requirement Analisis requirement dibagi menjadi analisis requirement fungsional dan nonfungsional. BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Informasi Manajemen Modul Farmasi Analisis SIM RS pada modul farmasi dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis proses bisnis SIM RS dan analisis requirement, dengan

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Nama Pewawancara Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara I. Petunjuk Umum 1. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaannya dan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sistem informasi merupakan salah satu teknologi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sistem informasi merupakan salah satu teknologi yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi sistem informasi merupakan salah satu teknologi yang paling berkembang pada saat ini, teknologi yang sering dipakai oleh manusia agar dapat mencapai

Lebih terperinci

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL REGISTRASI.

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL REGISTRASI. MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL REGISTRASI 2014 www.sistemrumahsakit.com DAFTAR ISI A. MENU REGISTRASI RAWAT JALAN... 4 B. MENU REGISTRASI RAWAT INAP... 19 C. MENU

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH

BAB III ANALISA MASALAH 22 BAB III ANALISA MASALAH 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Abdi Waluyo Sebuah Rumah Sakit swasta di daerah Jakarta pusat yang di bangun di sebuah kawasan yang tenang dan nyaman. Tepatnya di jalan Hos Cokroaminoto

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG

KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG Lampiran 0 KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG No. Kode : Petunjuk pengisian:. Bacalah setiap

Lebih terperinci

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP Halaman : 1 UPTD Puskesmas KOTA SURABAYA 1. Pengertian Pelayanan program rujuk balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (pelayanan kesehatan yang meliputi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN, PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BEJEN Jln. Raya Sukorejo Bejen, Kecamatan Bejen Kode pos 56258 Telp. (0294) 3653020 Email : bejen_puskesmas@yahoo.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

Lebih terperinci

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN Jln. Ayahanda No. 68A Telp.061-80013181 Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com Medan Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat. Memasuki abad ke 21, masyarakat lebih dituntut untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit pelayanan di rumah sakit di antaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN. Aplikasi Sistem Informasi RSCM Staf Admisi Have To Know & Do

BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN. Aplikasi Sistem Informasi RSCM Staf Admisi Have To Know & Do BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN Aplikasi Sistem Informasi RSCM Staf Admisi Have To Know & Do RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo UNIT MANAJEMEN SISTEM INFORMASI RSCM 2016 1 SAMBUTAN DIREKTUR RSUPN Dr. Cipto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada bulan Mei 2010 telah mulai dioperasionalkan unit kamar operasi baru di RS Dr. OEN SOLO BARU yang memiliki 5 kamar operasi, namun hingga saat ini baru

Lebih terperinci

FAQ SmartMed Cancer. 1. Apakah yang dimaksud dengan Batas Manfaat Maksimum, Batas per Kanker, Batas Per Kunjungan, dan Batas Seumur Hidup?

FAQ SmartMed Cancer. 1. Apakah yang dimaksud dengan Batas Manfaat Maksimum, Batas per Kanker, Batas Per Kunjungan, dan Batas Seumur Hidup? FAQ SmartMed Cancer 1. Apakah yang dimaksud dengan Batas Manfaat Maksimum, Batas per Kanker, Batas Per Kunjungan, dan Batas Seumur Hidup? Batas Manfaat Maksimum: nilai maksimal yang akan dibayarkan untuk

Lebih terperinci

3.2 ANALISIS PROSEDUR YANG SEDANG BERJALAN. bidang kedokteran spesialis anak dimana sistem perhitungan stok obat dan

3.2 ANALISIS PROSEDUR YANG SEDANG BERJALAN. bidang kedokteran spesialis anak dimana sistem perhitungan stok obat dan 38 3. ANALISIS PROSEDUR YANG SEDANG BERJALAN Klinik Dr. Yenny M.Sc, Sp.A merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang kedokteran spesialis anak dimana sistem perhitungan stok obat dan perhitungan penjualan

Lebih terperinci