BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Indra Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Penelitian dilakukan di PT. Kartasa Indra Farma (Apotek Sanitas Jakarta) yang berada di Jalan K.H. Moh. Mansyur No.19A, Jakarta Pusat. PT. Kartasa Indra Farma (Apotek Sanitas Jakarta) adalah salah satu Apotek yang berdiri sejak tahun 1968 dibawah pemerintahan PT. EGLIN FARMA (CAP LANG) yang dapat melayani mulai dari pencegahan penyakit (preventif), edukasi kesehatan (promotif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitative). 1. Visi Apotek Sanitas Jakarta Visi Apotek Sanitas Jakarta adalah menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan. 2. Misi Apotek Sanitas Jakarta Misi Apotek Sanitas Jakarta adalah melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah dan informatif dengan menerapkan konsep pharmaceutical care secara profesional. 34
2 35 B. Pembatasan Masalah 1. Penelitian dilakukan selama 4 Bulan (Januari April) dengan melakukan observasi langsung pada Apotek Sanitas Jakarta. 2. Penelitian dimulai dari pukul 07:30 15:00 WIB (1 shift kerja). 3. Penelitian ini difokuskan hanya pada area penerimaan resep obat racikan di Apotek Sanitas Jakarta dari pasien yang baru datang hingga pasien menerima obat secara benar, dimana terjadinya fenomena antrian. 4. Penelitian ini mengenai evaluasi terhadap sistem antrian untuk mendapatkan jumlah Asisten Apoteker yang optimal. 5. Penelitian dilakukan untuk menghitung pola kedatangan dan rata-rata kedatangan (ARV_RATE), pola pelayanan dan rata-rata pelayanan (SRV_TIME), jumlah Asisten Apoteker (NO_SRVRS), kapasitas sistem antrian yang terpakai (LOAD), waktu menunggu rata-rata pelanggan dalam sistem (PWAIT), waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem (WAITCND), waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian (WAITUNC).
3 36 C. Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Kedatangan Data kedatangana pelanggan diperoleh melalui data primer pada Apotek Sanitas Jakarta. Data tersebut merupakan data keluar masuk pelanggan per bulan pada waktu tertentu. Data pada tabel 4.1 didapat dari jumlah pelanggan yang datang pada Apotek Sanitas Jakarta. Rata-rata kedatangan pelanggan diperoleh dari empat bulan dimana keempat bulan tersebut merupakan bulan yang digunakan untuk memperoleh rata-rata kecepatan kedatangan di Apotek Sanitas Jakarta bulan Januari- April Berikut ini adalah tabel uraian data kedatangan pelanggan pada Apotek Sanitas Jakarta: Tabel 4. 1 Data Kedatangan Pelanggan NO BULAN HARI KERJA KEDATANGAN PELANGGAN 1 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL TOTAL RATA-RATA PELANGGAN Sumber: Apotek Sanitas Jakarta (2017) Dari data tingkat kedatangan pelanggan tabel 4.1, maka dapat diperoleh kedatangan pelanggan setiap jamnya seperti pada tabel 4.2.
4 37 Tabel 4. 2 Rata-Rata Kedatangan Pelanggan Apotek Sanitas Jakarta 2017 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL µ 3662pelanggan/ 3329pelanggan/ 3950pelanggan/ 3009pelanggan/ 3487pelanggan bulan bulan bulan bulan /bulan 3662pelanggan/ 3329pelanggan/ 3950pelanggan/ 3009pelanggan/ 25hari 24hari 25hari 23hari =146pelanggan/ =139pelanggan/ =158pelanggan/ =131pelanggan/ 143 pelanggan/ hari hari hari hari hari 146pelanggan/7 139pelanggan/7 158pelanggan/7 131pelanggan/7,5,5,5,5 jam=19pelangg jam=18pelangg jam=21pelangg jam=17pelangg 19 pelanggan / an/jam an/jam an/jam an/jam jam 19pelanggan/60 18pelanggan/60 21pelanggan/60 17pelanggan/60 menit menit menit menit =0,3167pelangg =0,3000pelangg =0,3500pelangg =0,2833pelangg 0,3125pelangg an/menit an/menit an/menit an/menit an / menit Sumber: Apotek Sanitas Jakarta (2017) Berdasarkan tabel 4.2 dapat di rata-rata sebagai berikut: R = 19 pelanggan / jam atau pelanggan / menit 2. Pengolahan Data Pelayanan Data pelayanan terhadap pelanggan diperoleh melalui data primer yaitu pengamatan langsung di Apotek Sanitas Jakarta. Data tersebut merupakan data tingkat pelayanan pada Apotek Sanitas Jakarta.
5 38 Dari hasil penelitian yang dilakukan pada periode penelitian, didapat data rata-rata kecepatan pelayanan yang dilakukan oleh masing-masing asisten apoteker dalam mengerjakan obat racikan pelanggan sebagai berikut: Tabel 4. 3 Data Rata-Rata Kecepatan Pelayanan BULAN ASISTEN APOTEKER RATA-RATA PELAYANAN PELANGGAN PER BULAN RATA-RATA PELAYANAN PELANGGAN PER HARI RATA-RATA PELAYANAN PELANGGAN PER JAM KECEPATAN PELAYANAN JANUARI FEBRUARI MARET µ µ/ 7,5 JAM 450 MENIT/ µ AA AA AA AA AA AA APRIL AA AA µ Sumber: Apotek Sanitas Jakarta (2017) Berdasarkan tabel 4.3 rata-rata jumlah pelanggan yang dilayani pada tiap asisten apoteker: T = 6 menit/pelanggan. 3. Asisten Apoteker yang Mengerjakan Resep Racikan Jumlah asisten apoteker dalam meracik obat terbilang minim karena penerimaan resep obat racikan sehari-hari dalam satu hari kerja cukup banyak. Jika asisten apoteker yang mengerjakan obat racikan juga melakukan pekerjaan lain seperti melakukan penyerahan obat yang sudah selesai dan melakukan
6 39 permintaan obat ke gudang, menelepon dokter untuk mengkonfirmasi resep pelanggan jika ada tulisan yang tidak terbaca oleh asisten apoteker, dan juga asisten apoteker harus melakukan cek kembali pada resep yang sudah selesai sebelum resep tersebut diberikan kepada pelanggan maka waktu yang digunakan untuk meracik akan semakin lama oleh sebab itu perlu adanya penambahan asisten apoteker di bagian peracikan agar dapat bergantian jika asisten apoteker yang lain ingin memenuhi kebutuhan pribadinya seperti makan, beribadah, ke toilet. Hal ini tentunya dapat dimengerti dan dapat ditoleransi oleh pihak manajemen. Selain itu juga terdapat hambatan lainnya seperti system error dan sebagainya. Tentunya kegiatan-kegiatan tadi berpengaruh pada waktu dan jumlah asisten apoteker. Pada kesehariannya jumlah asisten apoteker yang mengerjakan resep obat racikan berjumlah 2 (dua) orang, dimana jumlah asisten apoteker (NO_SRVRS) ini yang akan menentukan seberapa lama waktu yang dibutuhkan pelanggan menunggu dalam antrian (WAITUNC). S = 2 AsistenApoeker 4. Kapasitas Sistem Antrian Yang Terpakai Pada Apotek Sanitas Jakarta Tingkat kegunaan fasilitas adalah pemanfaatan atau penggunaan dari sebuah fasilitas pelayanan yang tersedia pada perusahaan yang menawarkan produk atau jasa, dalam hal ini fasilitas yang dimaksud adalah asisten apoteker. Jika asisten apoteker sangat sibuk dalam melayani pelanggan,dalam hal
7 40 pengerjaan obat racikan maupun obat paten itu artinya waktu kerja asisten apoteker sangat efektif dan tingkat kegunaan/utilitas fasilitas (asisten apoteker) sudah sangat baik Tabel 4.4 Utilitas Pelayanan Asisten Apoteker BULAN JUMLAH KEDATANGAN (MENIT) JUMLAH PELAYANAN (MENIT) JUMLAH AA JANUARI 0,3167 6,0 2 FEBRUARI 0,3000 6,5 2 MARET 0,3500 5,0 2 APRIL 0,2833 5,5 2 RATA-RATA 0, Sumber: Apotek Sanitas Jakarta (2017) 1. Sistem Analisis Kondisi real Parameter Diketahui : R = ; T = 6; S = 2 Hasil penghitungan dibawah menggunakan bantuan software LINGO 11 Tabel 4.5 Analisis Kinerja Antrian real Value ARV_RATE SRV_TIME (T) 6 NO_SVRS (S) 2 LOAD PWAIT WAITCND 48 WAITUNC Sumber : LINGO 11
8 41
9 42 a. Faktor utilitas pelayanan Asisten Apoteker (LOAD) = 1.875% Peluang bahwa Asisten Apoteker sedang menganggur sehingga pengambil paspor harus menunggu untuk dilayani adalah sebesar 1.875%, berarti sekitar % peluang Asisten Apoteker sibuk. b. Waktu menunggu pelanggan rata-rata dalam sistem (PWAIT) = Kemungkinan waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian sebelum pelanggan tersebut mendapat gilirannya untuk dilayani yaitu selama menit. c. Waktu Rata-Rata Yang Dihabiskan Pelanggan Dalam Sistem (WAITCND) = 48 Waktu rata-rata yang dihabiskan tiap pelanggan dalam keseluruhan sistem antrian dari menunggu dan dilayani adalah 48 menit. d. Waktu Rata-Rata Yang Dihabiskan Pelanggan Dalam antrian (WAITUCN) = Waktu rata-rata yang dihabiskan tiap pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani adalah menit atau 43 menit 33 detik 2. Sistem antrian dengan penambahan satu Asisten Apoteker Diketahui : R = ; T = 6; S = 2 Hasil penghitungan dibawah menggunakan bantuan software LINGO 11
10 43 Tabel 4.6 Analisis Kinerja Antrian Penambahan Satu Asisten Apoteker Parameter Value ARV_RATE SRV_TIME (T) 6 NO_SVRS (S) 3 LOAD PWAIT WAITCND WAITUNC Sumber : LINGO 11 a. Faktor utilitas pelayanan Asisten Apoteker (LOAD) = 1.875% Peluang bahwa Asisten Apoteker sedang menganggur sehingga pengambil paspor harus menunggu untuk dilayani adalah sebesar 1.875%, berarti sekitar 9.125% peluang Asisten Apoteker sibuk. b. Waktu menunggu pelanggan rata-rata dalam sistem (PWAIT) = Kemungkinan waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian sebelum pelanggan tersebut mendapat gilirannya untuk dilayani yaitu selama menit. c. Waktu Rata-Rata Yang Dihabiskan Pelanggan Dalam Sistem (WAITCND) = atau 5 menit 20 detik Waktu rata-rata yang dihabiskan tiap pelanggan dalam keseluruhan sistem antrian dari menunggu dan dilayani adalah 5 menit 20 detik. d. Waktu Rata-Rata Yang Dihabiskan Pelanggan Dalam antrian (WAITUCN) =
11 44 Waktu rata-rata yang dihabiskan tiap pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani adalah menit atau 2 menit 4 detik. 5. Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 4.7 Perbandingan Kinerja Antrian dan Tingkat Efisiensi pada Sistem Antrian, dan Penambahan 1 Asisten Apoteker Kinerja Model Antrian Real Model Antrian Penambahan 1 Asisten Apoteker Perbandingan R T S LOAD PWAIT WAITCND WAITUNC Sumber : LINGO 11 Setelah kinerja sistem model antrian maupun skenario yang sudah dihitung, dapat dilakukan perbandingan antara kedua model antrian tersebut. Hal ini dilakukan agar diketahui seberapa besar perubahan kinerja dan tingkat efisiensi yang dihasilkan pada sistem antrian jika dilakukan penambahan 1 Asisten Apoteker. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dengan menambah 1 Asisten Apoteker seluruh pelayanan resep obat racikan di Apotek Sanitas Jakarta menjadi 50% lebih cepat dibanding jumlah Asisten Apoteker real dengan peluang Asisten Apoteker menganggur sebesar %. Waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam sistem antrian mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar menit
12 45 lebih cepat. Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani oleh 3 Asisten Apoteker menjadi lebih cepat menit atau 20 menit 44 detik. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh setiap orang dalam keseluruhan sistem antrian dari menunggu dan dilayani oleh 3 Asisten Apoteker menjadi lebih cepat menit atau 21 menit 20 detik. Dari penjelasan hasil output waktu dan jumlah Asisten Apoteker pada Apotek Sanitas Jakarta menyimpulkan bahwa dengan menambahkan satu Asisten Apoteker akan mengurangi jumlah antrian dan akan membawa keuntungan pada Apotek Sanitas Jakarta karena dapat melayani seluruh resep yang masuk kedalam Apotek Sanitas Jakarta terutama pada resep obat racikan. D. Asisten Apoteker Harapan Pelanggan Waktu tunggu antrian yang cukup lama menyebabkan para pelanggan Apotek Sanitas Jakarta mengeluhkan tentang pelayanan yang diberikan oleh para asisten apoteker yang tersedia. Data diatas merupakan hasil perhitunganrata-rata kedatangan pelanggan (ARV_RATE), rata-rata pelayanan asisten apoteker kepada pelanggan (SRV_TIME), asisten apoteker yang mengerjakan resep racikan (NO_SRVRS), kapasitas sistem antrian yang terpakai pada apotek sanitas jakarta (LOAD), waktu menunggu pelanggan rata-rata dalam sistem (PWAIT), waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam sistem (WAITCND), waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam antrian (WAITUNC) selama penelitian 4 bulan hari dari Januari 2017 sampai dengan April 2017.
13 46 Penulis mencoba melakukan perhitungan ulang dengan menambah asisten apoteker menjadi 3 orang asisten apoteker dengan tetap menggunakan sistem antrian QMMC (Queuing ) Multi Channel Single Phase. Berikut ini adalah perhitungan ulang setelah diketahui waktu harapan pelanggan ketika sedang menunggu obat racikan, jika Apotek Sanitas Jakarta menggunakan 3 orang asisten apoteker dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan: Jumlah kedatangan rata-rata (λ) Jumlah pelanggan rata-rata yang dilayani (µ) Jumlah asisten apoteker (M) : 0,3125 Pelanggan : 6 Pelanggan : 3 Karyawan E. Keterkaitan pembahasan dengan penelitian terdahulu Pembahasan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bodroastuti pada tahun 2012 di Apotik Purnama Semarang dengan menggunakan model simulasi berganda diangap masih belum memenuhi standar dikarenakan masih sering dijumpai antrian yang panjang pada pelayanan di Apotik Purnama Semarang. Oleh karena itu Apotik Purnama Semarang melakukan perbaikan dengan menambahkan jumlah Asisten Apoteker dan jumlah reseptir agar dapat mengurangi panjangnya antrian. Asisten Apoteker semula 2 Asisten Apoteker dan 2 reseptir menjadi 3 Asisten Apoteker dan 4 reseptir. Dengan adanya penambahan jumlah Asisten Apoteker dan reseptir akan membawa keuntungan bagi perusahaan dengan meningkatnya jumlah pasien yang menebus obat dan meningkatnya pendapatan perusahaan.
14 47 Pembahasan penelitian ini menggunakan model antrian yang di pakai oleh Apotek Sanitas Jakarta yaitu QMMC (Simple Queuing System). Penelitian dilakukan pada alur penerimaan resep obat racikan hingga obat siap di serahkan kepada pasien. Dengan menggunakan model QMMC dari software LINGO dapet menghasilkan jumlah Asisten Apoteker yang optimal dan waktu tunggu yang minimal, sehingga dapat mengurangi panjangnya antrian pada Apotek Sanitas Jakarta. Sama dengan Apotik PurnamaSemarang, Apotek Sanitas Jakarta juga melakukan perbaikan sistem pengerjaan resep obat racikan dengan menambah jumlah Asisten Apoteker yang semula 2 Asisten Apoteker menjadi 3 Asisten Apoteker dengan hasil waktu tunggu menjadi minimal yaitu selama 2 menit 20 detik.
EVALUASI SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISASI LAYANAN ASISTEN APOTEKER PADA PT. KARTASA INDRA FARMA (APOTEK SANITAS JAKARTA) SKRIPSI
EVALUASI SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISASI LAYANAN ASISTEN APOTEKER PADA PT. KARTASA INDRA FARMA (APOTEK SANITAS JAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah Bank Mega cabang Puri Indah beroperasi dari hari Senin hingga Jumat. Bank Mega cabang Puri Indah mulai beroperasi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN
BAB VI HASIL PENELITIAN 6. 1. Analisis Univariat Hasil penelitian dari analisis univariat ini menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti untuk melihat distribusi frekuensi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek beroperasi dari hari Senin hingga hari Minggu. Bank Central
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu Pelayanan Farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu Industri yang bergerak pada bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki pelayanan yang baik, efisien,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah PT. Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (PermataBank) merupakan hasil merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT.
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :
ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : 14211323 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Latar Antrian yang panjang dan menghabiskan waktu yang terlalu
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Dari Farmasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina terdapat Instalasi Farmasi yang terdiri dari Farmasi Logistik dan Perencanaan, Farmasi
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan, dimana kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung dan mempengaruhi pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang sangat penting bagi setiap orang. Tanpa adanya kesehatan yang baik, setiap orang akan mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan terus meningkat seiring perkembangan zaman. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat senantiasa diupayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia yang tidak dapat ditunda. Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 yang dimaksud dengan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan status kesehatan yang masih tergolong rendah. Hal ini dapat disebabkan kurangnya kepedulian dan pemahaman masyrakat Indonesia akan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M :
ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) 34-13418 TRANSITO JAKARTA TIMUR Nama NPM Jurusan Pembimbing : R Rizky Iqbal M : 15212813 : Manajemen : S. Tiwi Anggraeni, SE., MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO-2014 ISSN:
Seminar Nasional IENACO-0 ISSN: - SIMULASI MODEL ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA SISTEM PELAYANAN KASIR FIRST COME FIRST SERVE (STUDI KASUS: GIANT HYPERMARKET PANAM PEKANBARU) Wresni Anggraini
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit tak terlepas dari pelayanan di bagian farmasi yang mengatur semua kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk rawat jalan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi kuratif, dan preventif melalui pelayanan medis, rawat inap, dan administratif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia dalam melakukan segala aktivitas dengan baik dan maksimal yang harus diperhatikan salah satu hal yaitu kesehatan. Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hal ini memerlukan suatu variabel yang dapat digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam analisis kepuasan pasien, erat hubungannya dengan suatu kinerja, yaitu proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Apoteker pengelola Apotek Afiah Farma ini adalah Bapak Muhammad
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil IV.1.1 Apotek Afiah Farma Apotek Afiah Farma adalah perusahaan perorangan, dimana Apoteker pengelola Apotek Afiah Farma ini adalah Bapak Muhammad Kasim S.Si, Apt,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi mendorong masyarakat umtuk memperhatikan derajat kesehatan demi menaikkan kualitas hidupnya melalui lembaga penyedia layanan kesehatan. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Pengertian Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2015 : 3) bahwa Manajemen Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu tujuan dari pembangunan suatu bangsa. Kesehatan sendiri adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan kebutuhan hidup yang diwujudkan dan dilaksanakan dalam mencapai kesejahteraan kehidupan dalam masyarakat. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan yang baik tentu menjadi keinginan dan harapan setiap orang, selain itu kesehatan dapat menjadi ukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan yang baik tentu menjadi keinginan dan harapan setiap orang, selain itu kesehatan dapat menjadi ukuran tingkat kemakmuran seseorang sehingga dapat terus berkarya
Lebih terperinciVolume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang
PENDAHULUAN ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT Eva Rusdianah (Prodi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Instalasi farmasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan penting dari setiap manusia. Hidup sehat bukan hanya tujuan dari setiap individu melainkan juga tanggung jawab dan tujuan dari setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, sprititual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang esensial dari setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Kesehatan juga merupakan perwujudan dari tingkat kesejahteraan suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam melakukan kegiatan perlu memperhatikan masalah kesehatan. Kesehatan merupakan keadaan dimana tubuh dan mampu melakukan kegiatan yang produktif, oleh
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI WAKTU LAYANAN LOKET FARMASI BERDASARKAN METODE ANTRIAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI
ANALISIS EFISIENSI WAKTU LAYANAN LOKET FARMASI BERDASARKAN METODE ANTRIAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI Universitas Gunadarma Nama : Aditya Ibrahim Npm : 10214302 Jurusan Pembimbing : Manajemen : Drs.Eko
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Rumah Sakit Atma Jaya didirikan oleh Yayasan Atma Jaya sebagai rumah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kesehatan di kehidupan masyarakat terutama perkembangan teknologi farmasi yang inovatif yang telah dikenal masyarakat luas dan banyaknya
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K
ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K 12210854 LATAR BELAKANG MASALAH KUD Bekasi Jaya merupakan salah satu tempat pembayaran listrik yang cukup ramai di kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama dan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan di tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciAnalisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara. : Yunita Mentari NPM :
Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara Nama : Yunita Mentari NPM : 17212972 Jurusan Pembimbing : Manajemen - S1 :Tuti Eka Asmarani, SE. MSE LATAR BELAKANG Kota-kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern, menyebabkan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan juga meningkat. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya perkembangan dan perubahan pola hidup pada manusia (lifestyle) dapat berdampak langsung salah satunya pada kesehatan, sehingga kesehatan menjadi salah satu hal
Lebih terperinciModel Antrian. Queuing Theory
Model Antrian Queuing Theory Ada tiga komponen dasar dalam model antrian, yaitu kedatangan, fasilitas pelayanan, dan antrian actual. Permasalahan deret tunggu kebanyakan dipusatkan pada pertanyaan untuk
Lebih terperinciAnalisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K
Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma Ulfah Maghfirotun K 27212517 Latar Belakang Kebutuhan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No.36 tahun 2009 yaitu keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah rumah sakit sangat diperlukan oleh masyarakat, oleh karena itu diperlukan upaya kesehatan untuk mewujudkan
Lebih terperinci74 LAMPIRAN WAWANCARA
LAMPIRAN WAWANCARA 74 75 L1 11 Oktober 2011 Kepada Yth. Ibu Purwidiati, S.Si. Di tempat Ass. Saya Marchelyne dari Universitas Esa Unggul, ingin mengajukan beberapa pertanyaan untuk penelitian Tugas Akhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR
ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR Nama : Syaiful Bahar NPM : 16211978 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto, MM PENDAHULUAN Latar Belakang : Kota-kota besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak yang bukan hanya orang per orang, tetapi juga keluarga, kelompok, bahkan masyarakat. Salah satu diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit seyogyanya dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia memiliki hak asasi yang diatur dalam perundang-undangan, salah satunya yaitu hak mengenai kesehatan, sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 bahwa kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan pesat seiring banyaknya minat masyarakat terutama pasien yang menuntut adanya kenyamanan dan keutamaan pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi Kefarmasian Secara historis perubahan mendasar dalam profesi kefarmasian dapat dibagi dalam beberapa periode (Anonim. 2008 b ). 1. Periode zaman penjajahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah yang kemudian disebut dengan
Lebih terperinciEVALUASI WAKTU LAYANAN RESEP DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA
EVALUASI WAKTU LAYANAN RESEP DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA Andri Purnamawati Akademi Manajemen Administrasi Dharmala ABSTRAK Saat ini pada kenyataannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi Kementrian
Lebih terperincisatu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia adalah kesehatan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obat (Drug Oriented) ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat (Drug Oriented) ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care. Kegiatan pelayanan kefarmasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peningkatan kualitas dan produktivitas kerja sebagai salah satu aspek kinerja yang menjadi tantangan bagi dunia bisnis dan industri tidak bisa ditunda apabila
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi Kefarmasian Secara historis perubahan mendasar dalam profesi kefarmasian dapat dibagi dalam beberapa periode. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan citacita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Menurut Undang-undang Republik
Lebih terperinciNAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU
JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan data dan penyimpanan data barang pada Apotek Martanegara. 3.1.1. Sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan hidup sehat, setiap orang dapat lebih produktif secara sosial dan ekonomis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana untuk memperoleh generasi yang baik perlu adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Karakteristik Sistem Antrian Populasi pasien merupakan sumber masukan dari suatu sistem antrian, dalam hal ini pasien yang datang pada sistem antrian untuk mendapatkan
Lebih terperinciNatural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :
Kesesuaian Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Farmasi Di Instalasi The Implementation Compatability Of Pharmacy Minimum Services Standard At Pharmacy Installation Of Undata Hospital In
Lebih terperinciKata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu
Penentuan Jumlah Operator OPTIMAL dengan Metode Simulasi Satya Sudaningtyas Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Laman: satya.sudaningtyas@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan bersifat menyeluruh baik fisik maupun psikis, perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut, kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia kesehatan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Perkembangan atau perubahan pola hidup manusia (lifestyle) berdampak langsung pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat dengan berkembangnya ilmu tekhnologi yang ada. Kesehatan saat ini dipandang sebagai suatu hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan tubuh yang sehat setiap manusia dapat hidup produktif baik secara sosial
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PITSTOP Autowash & SPA PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal 14 Juli 2010 dengan notaris R.Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. /
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan setiap umat manusia karena aktivitasnya dapat terhambat apabila kondisi kesehatan tidak baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Instalasi farmasi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Instalasi farmasi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada perkembangan profesional rumah sakit dan juga terhadap ekonomi serta biaya operasional total rumah sakit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah menunggu dalam sebuah pelayanan. Fenomena menunggu tersebut sering disebut antrian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat secara nyata. Kesehatan sangat mempengaruhi aktivitas seseorang. Dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap toko selalu berusaha agar penjualan dapat memenuhi target penjualannya. Pada dasarnya misi/tugas dari sebuah toko adalah mendistribusikan atau menjual
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 WAWANCARA PEMILIK
LAMPIRAN 1 WAWANCARA PEMILIK 84 Wawancara Dengan Pemilik Peneliti : Mbak, kapan Apotik Pharma Sista berdiri? Pemilik : Apotik Pharma Sista berdiri pada bulan november 2013 Peneliti Pemilik : Saat mbak
Lebih terperinciNama : Firman Fadilah NPM : Pembimbing : Supiani, SE., MM
END ANALISIS ANTRIAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR KAS Nama : Firman Fadilah NPM : 12211894 Pembimbing : Supiani, SE., MM LATAR BELAKANG Kesuksesan dari suatu organisasi perusahaan bergantung pada penggunaan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1, LANTAI 3 DAN PENDAFTARAN RSUP DR. KARIADI SEMARANG
ANALISIS ANTRIAN RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1, LANTAI 3 DAN PENDAFTARAN RSUP DR. KARIADI SEMARANG SKRIPSI Oleh: VITA DWI RACHMAWATI J2E 009 053 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas kehidupan manusia. Pembangunan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG HARAPAN INDAH BEKASI
ANALISIS ANTRIAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG HARAPAN INDAH BEKASI Nama : Dita Adilah Npm : 12213601 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Agus Sulaksono, MMSI.,MT Latar Belakang Antrian
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN SERVICE PADA BENGKEL RESMI MOTOR HONDA AHASS CABANG VILA ASRI
ANALISIS ANTRIAN SERVICE PADA BENGKEL RESMI MOTOR HONDA Nama : Satria Fahmi NPM : 16212870 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Titiek Irewati, MM., LATAR BELAKANG BENGKEL RESMI MOTOR HONDA PELAYANAN SERVICE
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinci