PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA"

Transkripsi

1 ISSN : Diterbitkan : 19 Maret 2015 PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA Oktober 2014 Universitas Udayana Denpasar Bali Tim Editor : Dr. Wayan Gede Suharta Ni Nyoman Rupiasih, Ph.D. Dr. Hery Suyanto Cover Design : I Ketut Putra, M.Si. Hak cipta yang dilindungi Undang-undang Hak Penerbitan pada : Universitas Udayana Dicetak oleh : Jonggrang Printing d.a : Jl. Tukad Batanghari 42e, Panjer, Denpasar, Bali Phone: (0361)

2 PANITIA SEMINAR FISIKA NASIONAL (SFN) XXVII THE 4 th INTERNATIONAL CONFERENCE ON THEORETICAL AND APPLIED PHYSICS (ICTAP) Pelindung : Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD (Rektor UNUD) Penanggung Jawab : Ir. A.A. Gde Raka Dalam, M.Sc (Hons) (Dekan FMIPA UNUD) Penasehat : Prof. Dr. Mitra Djamal ( Ketua HFI ) Dr. Kuwat Triyana ( Wakil Ketua HFI) Drs. I Made Satrya Wibawa, M.Si ( PD I FMIPA UNUD) Drs. Nyoman Widana, M.Si (PD II FMIPA UNUD) I.B. Suryatika, S.Si, M.S.i (PD III FMIPA UNUD) Ir. H. S. Poniman, M.Si (Kajur Fisika FMIPA UNUD) Dr. Ir. Hery Suyanto, M.T ( Ketua HFI Bali) Ketua : Ni Nyoman Rupiasih, S.Si, M.Si, Ph.D Wakil Ketua : Dr. Drs. A. A. Ngurah Gunawan, MT Dr. Drs. I Wayan Gede Suharta, M.Si Sekretaris : Supardi, S.Si, M.Si Bendahara : Nyoman Wendri, S.Si.,M.Si PerlengkapandanTransportasi : I Ketut Putra, S.Si., M.Si. (Koordinator). I Ketut Sukarasa, S.Si., M.Si Komang Ngurah Suarbawa, S.Si.,M.Si. Konsumsi : Dra.I Gusti Agung Ayu Ratnawati, M.Si (Koordinator) Dra. Ni Nyoman Ratini, M.Si Acara : Gusti Ngurah Sutapa, S.Si., M.Si (Koordinator) I Made Yuliara, S.Si., M.T Pubdedok : I Gusti Agung Putra Adnyana, S.Si., M.Si (Koordinator) I Gusti Agung Widagda, S.Si., M.Kom Sidang : Ir. Putu Suardana, M.Si (Koordinator) Drs. Ida Bagus Alit Paramarta,M.Si Drs. I Nengah Simpan, M.Si I Nengah Artawan, S.Si.,M.Si Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M.Sc Sekretariatan : Drs. Made Sumadiyasa, M.Si (Koordinator) Ni Luh Putu Trisnawati, S.Si., M.Si Penggalian Dana : Ni Komang Tri Suandayani. S.Si.,M.Si (Koordinator) Ir. Windaryoto,M.Si. Ir.Winardi Tjahyo Baskoro,MT. I Gde Antha Kasmawan,S.Si.,M.Si 512

3 KATA PENGANTAR Simposium Fisika Nasional (SFN) XXVII adalah kegiatan tahunan Himpunan Fisika Indonesia (HFI) yang diselenggarakan bersamaan denganthe 4 th International Conference on Theoretical and Applied Physics 2014 (ICTAP 2014) di Universitas Udayana pada tanggal Oktober 2014, Denpasar-Bali. Panitia Penyelenggara Simposium kali ini adalah HFI Pusat bekerjasama dengan HFI Cabang Bali. Adapun tema khusus yang diusung pada Simposium kali ini adalah Fisika Untuk Kehidupan Sehari-hari. Penyelenggaraan SFN ini diisi dengan penyajian 5 makalah undangan serta 136 makalah paralel yang terbagi dalam 9 Kelompok Fisika yaitu Fisika Teori dan Komputasi, Material Maju dan nano teknologi, Biofisika dan Medis, Geofisika, Astrofisika, Instrumentasi, Laser dan Optoelektronika, Fisika Energi dan Lingkungan, dan Fisika Pendidikan. Makalah undangan pertama disampaikan oleh Prof. Hermawan K. Dipojono, Ph.D. dari Ditjen DIKTI dengan judul Computational Materials Design for Future Development of Sustainable Energy dan makalah undangan kedua oleh Prof. Dr. Bambang Widiyatmoko dari Pusat Penelitian Fisika LIPI dengan judul Stabilisasi Frekuensi Laser Diode dan Potensi Aplikasi Dalam Membangkitkan mm-wave. Makalah undangan ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Halmar Halide dari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Hasanuddin dengan judul Penggunaan El Nino Southern Oscillation (Enso) Untuk Prediksi Bencana Alam Dimana Posisi Kita?. Makalah undangan keempat disampaikan oleh Prof. Dr. Bobby Eka Gunara dari Jurusan Fisika, FMIPA Institut Teknologi Bandung dengan judul Recent Developments In 4D Black Hole Physics. Makalah undangan terakhir oleh Dr. Hery Suyanto dari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Udayana dengan judul Aplikasi Laser Pada Konsep Dasar Teori Fisika. Selain itu, telah dilaksanakan pula rapat Pleno anggota HFI sebagai cara rutin dan wajib dalam setiap penyelenggaraan Simposium Fisika Nasional. Peserta Simposium yang hadir terdiri atas para fisikawan baik anggota maupun bukan anggota HFI yang berasal dari sejumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (Universitas Negeri Makassar, FKIP UHAMKA Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, PPs Unsyiah, Pusat Penelitian Fisika LIPI, Universitas Syiah Kuala, IPB Bogor, UIN Maliki Malang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang, ITB, Universitas Muhammadiyah Makassar, STKIP Singkawang, Universitas Udayana (UNUD), SMA Negeri 1 Mamasa, UNSRI, Universitas Andalas, LAPAN, Universias Brawijaya, Universitas Pattimura, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, UniversitasNegeri Medan, Universitas Advent Indonesia, Universitas Riau, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, PT. Astra Honda Motor, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), UGM, Parahyangan Catholic University, Politeknik Negeri Banjarmasin, STKIP Singkawang, Universitas Negeri Malang, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi-Badan Tenaga Nuklir Nasional, Unpad, Institut Teknologi Indonesia, Universitas PGRI Semarang, Universitas Gunadarma, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Palangka Raya, UIN Malang, Universitas Syiah Kuala, ITS, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Khairun, Universitas Cenderawasih Jayapura, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Mataram). Akhirnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan serta ketidaksempurnaan pada Prosiding ini serta berharap semoga Prosiding Simposium Fisika Nasional XXVII dapat memberikan manfaat serta kontribusi yang berarti bagi dunia ilmu pengetahuan umumnya dan bagi ilmu Fisika khususnya. Denpasar, 19 Maret 2015 Tim Editor 513

4 JADWAL ACARA SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII) 17 Oktober 2014 DENPASAR BALI WAKTU ACARA RUANG Registrasi Gedung Pasca Sarjana Pembukaan Aula Pasca Sarjana Istirahat Gedung Pasa Sarjana Pleno : Aula Pasca Sarjana 1. Hermawan Kresno Dipojono (ITB) 2. Bambang Widiyatmoko (LIPI) 3. Halmar Halide (UNHAS) 4. Bobby Eka Gunara (ITB) 5. Hery Suyanto (UNUD) Ishoma/Pertemuan Fisikawati Gedung Pasca Sarjana Sesi Paralel Gedung Pasca Sarjana dan Gedung Fakultas Pertanian DAFTAR ISI Halaman PEMBICARA UTAMA PU-1 Computational Materials Design for Future Development of Sustainable Energy, Hermawan Kresno Dipojono, Mohammad Kemal Agusta, Viny Veronika Tanuwijaya, Hasna Afifah, Andam Deatama Refino, Muhammad Naufal Lintangpradipto, Listra Yehezkiel Ginting xiv PU-2 Stabilisasi Frekuensi Laser Diode dan Potensi Aplikasi Dalam Membangkitkan mm-wave, Bambang Widiyatmoko xv PU-3 Penggunaan El Nino Southern Oscillation (ENSO) Untuk Prediksi Bencana Alam - Dimana Posisi Kita?, Halmar Halide xvi PU-4 Recent Developments In 4D Black Hole Physics, Bobby Eka Gunara xvii PU-5 Aplikasi Laser Pada Konsep Dasar Teori Fisika, Hery Suyanto xviii A 101 A 102 ASTROFISIKA Kajian Tentang Metode Hartree Fock Bogoliubov Pada Kerak Bintang Neutron, Eko Tri Sulistyani, I Putu Eka Widya Pratama 1-10 Kajian Tentang Sifat Kerak Luar Bintang Neutron Dengan Penghampiran 514

5 Model Massa Hartree Fock Bogoliubov, I Putu Eka Widya Pratama, Eko Tri Sulistyani FISIKA TEORI FT 101 Implikasi Ukuran Maksimum Sambungan pada JJ-SNS sebagai Komponen SQUID Berdasarkan Model Ginzburg-Landau Termodifikasi, Hari Wisodo, Arif Hidaya, Pekik Nurwantoro, Agung Bambang Setio Utomo, Eny Latifah FT 102 Rancang Bangun Linux PC Cluster berbasis MPI Untuk Komputasi Berkinerja Tinggi, Octavianus Cakra Satya, Menik Ariani FL 101 FL 102 FL 103 FL 104 FL 105 FL 106 FL 107 FL 108 FL 109 FL 110 FL 111 FL 112 I 101 I 102 I 103 I 104 I 105 I 106 FISIKA ENERGI DAN LINGKUNGAN Pengujian Gasifikasi Biomasa Melalui Reaktor Circulating Fluidized Bed, Muhammad Affendi, Sugiyatno, Imam Djunaedi, Haifa Wahyu Kinerja Reaktor Kolom Gelembung untuk Produksi Biodiesel dengan Berbagai Jenis Sparger, Joelianingsih, Rusnia Junita Hakim, Ita Supriatin Karakteristik Minyak Bumi Di Palung Bengkalis (Pulau Padang dan Sekitarnya) Selat Malaka, Falisa Analisis Efek Rumah Kaca di Indonesia, Indah Susanti dan Sinta Berliana Sipayung Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Estimasi Profil Vertikal Temperatur dan Kelembapan dari Data Modis, Sinta Berliana Sipayung, Risyanto dan Edy Maryadi Realisasi Sistem Akuisisi Arus Dalam Optimasi Daya Sel Surya, Ade Agung Harnawan, Eka Suarso, Iwan Sugriwa, Suharto STUDI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DI PULAU BAWEAN, Sugiyatno, Imam Djunaedi, Mohammad Affendi Analisis Variabilitas Konsentrasi Uap Air dengan Suhu Permukaan di Indonesia Periode , Ninong Komala Analisis Sifat Hujan Periode 15 Tahun Terakhir Berbasis Data Satelit TRMM Di Pulau Jawa, Lely Qodrita Avia Pengaruh Aerosol Pada Awan Dan Kesetimbangan Radiasi, Rosida dan Indah Susanti Tren CO 2 Dan Potensi Hujan Asam Di Beberapa Kota Indonesia, Tuti Budiwati, Indah Susanti dan Wiwiek Setyawati Konveksi Rayleigh Benard Melalui Pengamatan Kecepatan Gerak Molekul Air dan Jari-Jari Konveksi, Vistarani Arini Tiwow, Yusril Yusuf INSTRUMENTASI Pengembangan Sistem Instrumentasi Geophone Array Sensor Biaya Murah Untuk Eksperimen Geofisika-Seismik pada Skala Laboratorium, Didik R. Santoso Desain Sistem Pengukur Tebal Profil Film Tipis Dengan Transducer LVDT, Jajat Yuda Mindara, Norman Syakir, Darmawan Hidayat, Bambang Mukti Wibawa Rancang Bangun Sistem Wireless Monitoring Temperatur dan Level pada Tangki Ganda Berbasis Zigbee, Robinsar Parlindungan, Lee Kwan Ronanda Hasiolan Sipangkar Perancangan dan Pembuatan Prototipe Chamber Uji Sensor POF Untuk Kelembaban Udara, A.Irhamsyah, Melania S. Muntini, dan Agus M. Hatta Perancangan dan Pembuatan Pemanas Air Otomatis Tipe Cylindrical Parabolic Collector (Cpc) Menggunakan Sensor Temperatur Lm335 Sistem Aliran Paksa, Lathif Muzakky, Farid Samsu Hananto Perancangan dan Pembuatan Lux Meter Digital Berbasis Sensor Cahaya EL7900, Satriya Wibawa I Made, Hery Suyanto, Putra I Ketut

6 I 107 SIMULASI PEMANFAATAN KINCIR ANGIN LADANG GARAM SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK, Ahmad Kanzu Syauqi Firdaus, Ahmad Abtokhi I 108 Pengembangan Mechanomyogram Berbiaya Murah menggunakan Accelerometer dan Membran Mikrofon, YB Gunawan Sugiarta, Robinsar Parlindungan, Dida Suhadi.. G 101 G 102 G 103 G 104 G 105 G 106 G 107 G 108 G 109 G 110 G 111 G 112 G 113 G 114 G 115 G 116 G 117 G 118 G 119 GEOFISIKA Kuat Tekan Pasta Geopolimer Berbahan Dasar Lempung Dengan Menggunakan Sodium Silikat Sintesis Dari Abu Sekam Padi, Agung Setiawan, Fitriyani, dan Subaer Uji Formula Brutsaert-Crawford padaperhitungan Radiasi Gelombang Panjang Atmosfer, Arsali, Octavianus Cakra Satya, dan Saipul Hamdi Potensi Energi Angin Sebagai Energi Alternatif Musiman di Kota Ambon, Diana Julaidy Patty Estimasi Sifat Elastis Batuan Dengan Metod Geolistrik Hambatan Jenis, Lantu, D.A.Suriamihardja, M.Imran, Tri Haryanto Penyelidikan Geologi dan Geokimia di Lapangan Panasbumi Suli, Maluku Tengah, Helda Andayan, Richard Rudolf Lokollo Identifikasi Curah hujan dan Angin Diurnal Luaran Model Conformal Cubic Atmospheric Model-Numerical Weather Prediction (CCAM-NWP) di Wilayah Indonesia, Iis Sofiati, Nurzaman Adikusumah Karakteristik Air Sumber Panas Bumi Pada Daerah Manifestasi Fajar Bulan, Sumatera Selatan, Erni, Frinsyah Virgo, Falisa Karakteristik Gempa Bumi Dangkal Pada Zona Sesar Sungkup Bali-Flores Back Arc Thrust Dan Sekitarnya Periode , Irjan dan Khairul Rakhman Persamaan Aliran Air Dalam Media Berpori Sebagai Aliran Airtanah (Groundwater), Muhammad Hamzah Syahruddin Perbandingan Peta Anomali Medan Magnetik Total, Graviti dan Resistivitas Semu pada Kawasan Rawan Longsor, Paya Ateuk Aceh Selatan, Muhammad Yanis, Faisal Abdullah, Nazli Ismail Studi Pengaruh Debit Sungai Terhadap Parameter TDS (Total Dissolved Solid) Di Sub DAS Komering Provinsi Sumatera Selatan, Netty Kurniawati, Sutopo, M.Iman Iqbal Studi Penentuan Jenis Aliran Sungai Pute Kawasan Karst Rammang- Rammang Kabupaten Maros, Pariabti Palloan, Nasrul Ihsan dan Vistarani Arini Tiwow Analisis Struktur Kristal Pada Tanah Di Sekitar Daerah Rammang- Rammang Kawasan Karst Maros, Sulistiawaty, Muhammad Arsya, Vistarani Arini Tiwow Estimasi Model Satu Dimensi Kecepatan Gelombang P Dan S Di Jawa Tengah Dan Timur, Supardiyono dan Dzulkiflih Studi Parameter Muatan Padat Tersuspensi (MPT) Pada Sungai Komering Akibat Pengaruh Kecepatan Arus dan Debit Limpasan, Sutopo, Netty Kurniawati, Rinaldi Analisis Seismic Noise Test Dengan Menggunakan Seismometer Short Period, Titi Anggono, Syuhada, Nugroho Dwi Hananto, Lina Handayani Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Di Sekitar Candi Badut Malang Menggunakan Metode Geolistrik, Wasis Studi Penjajagan Potensi Energi Surya di kawasan Yogyakarta, Yusuf Suryo Utomo Struktur Perlapisan Bawah Tanah Berdasarkan Data Geolistrik dan Data Bor (N-SPT) untuk Menentukan Jenis dan Kedalaman Pondasi Daerah Distrik Abepura, Papua, Virman, Jan Pieter, Putu Victoria M. Risamasu, 516

7 G 120 G 121 G 122 LO 101 LO 102 LO 103 LO 104 LO 105 LO 106 LO 107 LO 108 MN 101 MN 102 MN 103 MN 104 Albert Lumbu dan Auldry F. Walukow Perbandingan Simulasi Curah Hujan Di Wilayah Indonesia Bagian Tengah Selatan Dengan Tiga Host Model, Ina Juaeni, Bambang Siswanto, Nurzaman, Iis Sofiati Model Sambungan Antar Lempeng Tektonik di Laut Barat Pulau Sumatera Berdasarkan Sebaran Pusat Gempabumi dan Pola Sesar, Abdul Basid dan Syarifah Identifikasi Struktur Litologi Bawah Permukaan Berdasarkan Nilai Kelistrikan Bumi di Jalan Trans-Kalimantan yang Melalui Daerah Rawa, Kalimantan Selatan, Sri Cahyo Wahyono, Tanto Budi Susilo, Ibrahim & Simon Sadok Siregar LASER DAN OPTOELEKTRONIKA Perancangan Sistem Sensor Serat Optik Untuk Pengukuran Getaran Akustik, Harmadi, Bayu Hadi Saputro, Wildian Pemindaian 2D Emisi Kuantum Dot Pada Substrat Solid Dengan Mesin CNC, Isnaeni, Suryadi dan Yuliati Herbani Analisa Bandwidth Respon Transmisi Fiber Bragg Grating Menggunakan Laser Dioda, Iyon Titok Sugiarto, Andi Setiono dan Bambang Widiyatmoko Uji Kemampuan Perangkat Teknik Laser-Induced Plasma Spectroscopy (LIPS) Komersial Untuk Analisa Unsur Organik Utama (C, H, O, N) Dalam Tanah Yang Dilanda Tsunami Setelah 10 Tahun Kejadian Tsunami, Nasrullah Idris, Muliadi Ramli, Syauqi Kamal, Rinda Hedwig, Zener Sukra Lie, Kiichiro Kagawa and Koo Hendrik Kurniawan Pengenalan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Keahlian Teknisi Instalasi Fiber Optik, Tomi Budi Waluyo, Bambang Widiyatmoko, Maria Margaretha Suliyanti Analisis Signal Latar Plasma Laser dan Effeknya Dengan Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS), Winardi Tjahyo Baskoro, Hery Suyanto Pengembangan Microwave Sweep Generator Berbasis Mixing Dua Dioda Laser, Wildan Panji Tresna, Iyon Titok Sugiarto dan Bambang Widiyatmoko Analisis Unsur Ag Dalam Sampel Cair Dengan Laser-Induced Brekdown Spectroscopy (LIBS) Melalui Metode Elektrolisis, Hery Suyanto, Declarossy Natalia Sinaga, Manuntun Manurung, Nyoman Wendri, Putra I Ketut MATERIAL MAJU DAN NANOTEKNOLOGI Pengujian Serbuk Komersial LiFePO 4 Sebagai Bahan Aktif Katoda Baterai Lithium untuk Mobil Listrik Nasional, Achmad Subhan, Fadli Rohman, Titik Lestariningsih, R. Ibrahim Purawiardi Studi Komposisi Fasa dan Sifat Kemagnetan Bijih Besi Magnetite Aceh Besar, Adi Rahwanto, Deviyani Rusdiyanti Putri dan Zulkarnain Jalil Sintesis Superkonduktor YBa 2-x La x Cu 3 O 7- Dengan Variasi Unsur Y dan La, Wayan Gede Suharta, I Gede Cahya Pradana, Gusti Agung Widagda, Sintesis Material Fotokatalis TiO 2 Untuk Penjernihan Air Limbah Tekstil, Astuti, Sri Mulyadi, Risda Tussa adah MN 105 Pengaruh Lama Pengendapan pada Kopresipitasi Sintesis Nano Hidroksiapatit dari Batuan Calcite Alam Druju Malang Terhadap Kristalinitas dan Kekerasannya, Yudyanto, Markus Diantoro, Hartatiek, Lia Septiani MN 106 MN 107 MN 108 Limbah FlyAsh (Abu Terbang) Batubara PLTU Asam-asam Sebagai Bahan Campuran Bata Ringan, Ninis Hadi Haryanti Pengaruh Tekanan Pengepresan dan Temperatur Pada Hidrogen Storage Keratin dan Mg, Erna Hastuti, Nova Kartika, Azizah Fi Ahliha Karakterisasi Campuran Nano Partikel Abu Sekam Padi Dan Abu Boiler 517

8 Kelapa Sawit Menjadi Nano Komposit Termoplastik HDPE, Eva Marlina Ginting, Nurdin Bukit MN 109 Sintesis Zeolit Dari Abu Sekam Padi Sebagai Absorban Karbon Monoksida (Co) Kendaraan Bermotor, Farhani Maula, Abd.Haris, Subaer MN 110 Pemanfaatan Karbon Aktif Ampas Tebu (Bagasse) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Polutan Anorganik Dalam Air, Haryani, Muris, Subaer MN 111 Fabrikasi Lapisan Transparan dan Fleksibel Komposit Nanopartikel ZnO/Carboxymethyl Cellulose (CMC), Horasdia Saragih MN 112 Pengaruh Molar NaOH Terhadap Struktur Nanopartikel ZnO Dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi, Hosana Robertus, Jasruddin dan Subaer MN 113 Analisis dan Karakterisasi Pembuatan Nanokomposit Karet Alam/Bentonit dengan Glysidil Metacrilate, Kurnia Sembiring, Riani Sari Sembiring MN 114 Pengaruh Penambahan Abu Boiler Kelapa Sawit Dalam Meningkatkan Kekuatan Beton, Karya Sinulingga dan Remi Napitupulu MN 115 Ketergantungan Tc Terhadap Medan Magnet Pada Superkonduktor Fase (Bi,Pb)-2212 Terdoping Nd, Made Sumadiyasa, Putu Suardana, I Gusti Agung Putra Adnyana, Gelys Anisa Nindri MN 116 Pengaruh Penambahan CaCO 3 Terhadap Sifat Fisis Geopolimer Berbahan Dasar Abu Terbang (Fly Ash), Asnaeni Ansar, Syamsidar. D, Armayani. M, Subaer MN 117 Identifikasi Fasa Zn 0,2 Mg 0,8 TiO 3 (ZMT) Pada Variasi Temperatur Kalsinasi Dengan Metode Pencampuran Larutan, Nur Ichzan AS, Vicran Zharvan, Muhammad Saukani MN 118 Pengaruh Komposisi Agregat Zircon Terhadap Struktur Mikro Dan Daya Tahan PanasKomposit Geopolimer, Nurfadilla Subaer dan Nurhayati MN 119 Mekanisme Deposisi Film Tipis Karbon Amorf Terhidrogenasi, Putut Marwoto.. MN 120 Studi Tentang Struktur Mikro Keramik Rekayasa Silicon Carbide (SiC) Berbahan Dasar Abu Sekam Padi & Grafit Pensil 2B, Resky Irfanita, Jasruddin, dan Subaer MN 121 Strategi Peningkatan Industri Rotan Indonesia Melalui Produksi Serat Rotan Sebagai Filler Komposit, Siti Nikmatin, Nares Nugroho, Farah Fahma MN 122 Optimalisasi Pemakaian Energi di Industri Pengecoran Besi Melalui Audit Energi, Sugiyatno, Muhammad Affendi MN 123 Pembuatan dan Karakterisasi Semen Gigi Nano Zinc Oxide Eugenol, Siswanto, Ardini Prihantini. dan Nurul Taufiqurrohman MN 124 Optimasi Suhu dan Waktu Sintering Dalam Penumbuhan Kristal Superkonduktor Sistem NLBCO, Putu Suardana, I Gusti Agung Putra MN 125 Adnyana, Wayan Gede Suharta Komparasi Spesifikasi Zirkonia Hasil Kalsinasi ZOH Dan ZOC, Tundjung Indrati Yulianti MN 126 Pengukuran Magnetisasi Zero-field-cooled dan Field-cooled Pada La 0,1 Ca 0,9 MnO 3, Yohanes Edi Gunanto, Kelly Sinaga, Budhy Kurniawan, Soehardjo Poertadji, Toshio Ono, and Hidekazu Tanaka MN 127 MN 128 Pengaruh Penyimpanan Terhadap Perubahan Senyawa Dan Struktur Kristal LiB(C 2 O 4 ) 2 H 2 O, Titik Lestariningsih, Etty Marty Wigayati, Christin Rina Ratri, R. Ibrahim Purawiardi Pembuatan Senyawa Zinc Aluminat Sebegai Katalis Hetrogen Untuk Produksi Bio Diesel, Erfin Y Febrianto, Righita Ferdian H, Fitrah Ulumuddin dan Joelianingsih MN 129 Bismuth Oxide Dan Peranan nya Sebagai Elektrolit Padat SOFC, Erfin Y Febrianto, Agus Sukarto, Totok Sudiro MN 130 Sintesis, Struktur Dan Sifat-Sifat Polimer Anorganik Aluminasilikat 518

9 BM 101 BM 102 BM 103 BM 104 BM 105 BM 106 BM 107 BM 108 BM 109 BM 110 BM 111 BM 112 BM 113 BM 114 BM 115 FP 101 FP 102 (Geopolimer) Dan Potensi Aplikasinya di Indonesia, Subaer Junaedi, Abdul Haris BIOFISIKA DAN MEDIS Oral Minimal Model Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes Tipe 2, Agus Kartono dan Andari Pratiwi Dinamika Glukosa Darah dan Insulin Menggunakan Minimal Model Termodifikasi Waktu Tunda, Agus Kartono, Anggi Marstella Pangaribuan dan Mersi Kurniati Respon Adaptasi In-Vivo Terhadap Kuantitas Leukosit Mencit (Mus musculus l) Pasca Radiasi Gamma Co-60, Gusti Ngurah Sutapa Pengukuran Sifat Dielektrik Lemak Pangan pada Frekuensi Rendah, Chomsin Sulistya Widodo, Hari Arif Dharmawan, Sucipto, Arif Hidayat Deteksi Efektifitas Bahan Antiseptik Melalui Pengukuran Tegangan Permukaan, Sri Suryani, Hendra Purnomo Efek Radiasi Gamma Co-60 Terhadap Interval Waktu Pemberian Dosis Adaptasi (DA) Dengan Dosis Challenges (DC) Pada Kuantitas Leukosit Mencit (Mus musculus L), Ni Luh Putu Trisnawati, Gusti Ngurah Sutapa, I Made Yuliara Memanfaatkan Limbah Biomassa Kebun dan Industri Kehutanan Menjadi Arang dan Uap-asap Cair, Alamta Singarimbun, Lilik hendrajaya, Muhammad Edisar, Johny Custer Pemanfaatan Biomagnetik Untuk Menghambat Pertumbuhan Sel Bakteri ETEC (Enterotoxigenic Escherichia coli), Anak Agung Ngurah Gunawan Rancang Bangun Sistem Pembangkit Gelombang Ultrasonik Sebagai Metode Alternatif Menurunkan Jumlah Bakteri E. Coli Pada Proses Penjernihan Air, Komang Gde Suastika, Natalia Sri Martani, Theo Jhoni Hartanto Penggunaan Medan Listrik Berpulsa Untuk Penonaktifan Biofilm Bakteri Pseudomonas aeruginosa, Mokhamad Tirono Transfer Muatan Pada DNA dalam Kerangka Teori Medan Gauge Dengan menggunakan Pendekatan Integral Lintas Feynman, Erika Rani, Husnul Fuad Zein Sistem Persamaan Diferensial Elektrokardiogram dengan Waktu Tunda untuk Simulasi Gelombang PQRST, Suryasatriya Trihandaru Perbandingan Dampak Polutan Asap Kendaraan Bermotor Pada Organ Mencit (Studi Kasus pada Ginjal, Paru-Paru, Hati dan Darah), Unggul P. Juswono, Arinto Y. P. Wardoyo, Hasnisa, Reza Sativan, Islakhah Sofihayati, Siti Maysaroh Pengaruh Konsentrasi Dan Temperatur Pada Transpor Ion Dalam Membran Kitosan, Ni Nyoman Rupiasih, Umi Hariyani, Putu Erika Winasri, I Ketut Putra Analisis Fisis Komposit Biofilter Berbahan Serbuk Tembakau Untuk Menangkap Radikal Bebas Asap Rokok (Usaha Meningkatkan Kualitas Asap Rokok), Agus Mulyono, Itsna Bekti Rahmawati FISIKA PENDIDIKAN Pengaruh Pemberian Tes Berstruktur Dalam Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Sistematis Siswa Di SMAN 72 Jakarta, Acep Galing Kusdiwelirawan, Martin Pengaruh Pendekatan Multiple Intelligences Melalui Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Memecahan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X di SMAN 2 Sungguminasa Gowa, Aliasyahraeni, Hartono Bancong, Dian Pramana Putra

10 FP 103 Penerapan Pendekatan Multiple Intelligences Melalui Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Sikap dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIII Di SMP Negeri 3 Sungguminasa, Aminah Ahmad, Hartono Bancong, Dian Pramana Putra FP 105 Perbandingan Metode Demonstrasi Dan Metode Eksperimen Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Kelas X SMAN 1 Tellu Siattinge, Ary Utary nur, Elwinda Dwi Pratiwi, Muhammad Arsyad FP 106 Pengembangan Quis Maker Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kreativitas Bagi Calon Guru Fisika, Dewi Purwati FP 107 Pengembangan Perngkat Pembelajaran Berorientasi Multi Representasi dalam Mereduksi Kesalahan Prakonsepsi Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Majene, Dewi Sartika, Muris FP 108 Analisis Proses Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Berdasarkan Thinking Style dan Multiple Intelligences Pada Praktikum Fisika Modern di Universitas Muhammadiyah Makassar, Dian Pramana Putra, Hartono Bancong FP 109 Penerapan Strategi Literasi Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Wawasan Konsep Dasar Fisika Mahasiswa Program Studi Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Chaerul Rochman FP 110 Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Umum Berbasis Pendidikan Karakter Di Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed, Derlina, Tri FP 111 Harsono, Sabani Kepraktisan Prototipe Media Tepat Guna Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA, Edi Supriana, Mohamad Nur FP 112 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Menggunakan Pendekatan Ilmiah (Scientific) Untuk Kurikulum 2013, Elwinda Dwi Pratiwi, Ary Utary Nur, Kaharuddin FP 113 FP 114 FP 115 FP 116 FP 117 FP 118 Peranan Metode Pembelajaran Partisipatif Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Maros, Emi Hardyanti, Jasruddin, Muh.Tawil Pembelajaran Fisika Berbasis Praktikum : Komposisi Gaya, Handrika utami, Hendra, Eka Murdani Pengembangan Paket Tutorial Teori Kuantum Cahaya Berbasis Penyelesaian Eksplisit untuk Meningkatkan Kemampuan Problem Solving Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UM, Hartatiek, Supriyono Koes Handayanto, Yudyanto Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Setting Kooperatif Pada Mata Kuliah Termodinamika di Universitas Muhammadiyah Makassar, Hartono Bancong, Dian Pramana Putra Pengaruh Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Di SMPN 2 Kota Tangerang, Imas Ratna Ermawaty, Wahyu Dian Laksanawati, Oktarina Heriyani Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Shared Di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Irma Sakti, Subaer, Nasrul FP 119 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Capaian Kompetensi Fisika Umum II Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan, Jurubahasa Sinuraya, Sehat Simatupang, dan Ida Wahyuni FP 120 FP 121 FP 122 Membangun Metode Belajar Untuk Generasi Abad 21 Pada Materi Fisika SMA, Masita Husen, Hartono Bancong Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dengan Metode Bervariasi Terhadap Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman Konsep Fisika Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galesong Utara, Muhammad Taqwin, Muhammad Tawil, Ahmad Yani Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA 520

11 FP 123 FP 124 FP 125 FP 126 FP 127 FP 128 FP 129 FP 130 FP 131 FP 132 FP 133 FP 134 FP 135 FP 136 FP 137 FP 138 FP 139 Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 30 Makassar, Mutahharah Hasyim, Ahmad Yani, Aisyah Profil Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru Fisika Pada Pokok Bahasan Gelombang di SMA, Nurul Kusuma Wardani, Meili Yanti, Hartono B Pembelajaran Fisika Berbantuan Maple 13 (Untuk Mendukung Proses Pembelajaran Sains Sesuai Tuntutan Kurikulum 2013), Oriza Stepanus, Horasdia Saragih Pengembangan Model Pembelajaran Langsung Inovatif Berbantuan Media Simulasi PHET Untuk Melatih Penggunaan Metode Ilmiah Mahasiswa Calon Guru Pada Materi Listrik Dinamis, Pendi Sinulingga, Theo Jhoni Hartanto Model Heuristik Vee dalam Pembelajaran Fisika untuk Mengembangkan Enam Dimensi Sains di SMA, I Wayan Suastra Mengembangkan Keterampilan Generik dan Nilai Karakter Melalui Pembelajaran Fisika, Ketut Suma Pengaruh Model Pembelajaran Novick terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Peserta SMAN 5 Makassar, Ria Ristiani, Sidin ALi dan Nurhayati Identifikasi Peserta Didik Berdasarkan Aspek Sikap (Attitude) terhadap Fisika dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Fisika Berdasarkan Instrumen CLASS (the Colorado Learning Attitudes about Science Survey) di Kelas IX SMP PGRI Bontonompo, Riskawati, Nur Ungki Sari, Sitti Rahma Yunus Penggunaan Multimedia Interaktif Materi Arus dan Tegangan Listrik Bolak- Balik Berorientasi Peta Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Maluku Utara, Saprudin Desain Model Pembelajaran Multiple Representation Menggunakan Desain Slide PowerPoint Terhadap Pemahaman Konsep Mahasiswa Calon Guru IPA (Kajian Teoritis), Sitti Rahma Yunus Eksplorasi Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Topik Kinematika Bagi Mahasiswa Calon Guru, Sondang R Manurung Analisis Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dan Metode Ceramah Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Palangkaraya Tahun 2013/1014, Suhartono, Titik Utami, Ariawanti Improving Student's Scientific Abilities by Using Guided Inquiry Laboratory, Supriyono, Madlazim and M.N.R. Jauhariyah Pengembangan Media Tutorial Berbasis Web untuk Pemecahan Masalah dalam Fisika, Syamsuriwal, Ahmad Yani, Subaer Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Kombinasi Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Kooperatif yang Diimplementasikan Melalui Kegiatan Eksperimen pada Materi Kalor Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa, Theo Jhoni Hartanto Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Tri Isti Hartini, Tasman Abbas, Fidyanti Mafikasari Kesulitan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Fisika, Joko Siswanto, dan Joko Saefan Membangkitkan Kecakapan Hidup (Life Skills) Siswa melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada Topik Hukum Hooke., A.Halim dan Angria Milda

12 BM 103 Respon Adaptasi In-Vivo Terhadap Kuantitas Leukosit Mencit (Mus musculus l) Pasca Radiasi Gamma Co-60 Gusti Ngurah Sutapa FMIPA Universitas Udayana Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk melihat respon adaptasi in-vivo terhadap kuantitas leukosit mencit (Mus musculus l) pasca radiasi gamma Co-60. Untuk dapat melihat respon adaptasi ini, maka dilakukan beberapa tahap penelitian seperti, tanpa perlakuan (kontrol), perlakuan challenges dan perlakuan adaptasi. Pada perlakuan ini dosis adaptasinya adalah 0,1 Gy sebelum dosis challenges diberikan dan dosis challenges mulai dari 1, 2 dan 3 Gy. Respon yang ditunjukan adalah, bila dibandingkan dengan kondisi kontrol, pemberian dosis langsung 1-3 Gy yang disebut perlakuan challenges menurunkan kuantitas leukosit. Pemberian dosis rendah (0.1 Gy) yang langsung diikuti dengan dosis 1-3 Gy, yang disebut perlakuan adaptasi dapat meningkatkan daya tahan leukosit. Pada tahap berikutnya penelitian ini melihat respon dosis adaptasi terhadap interval waktu dimulai dari 1, 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 hari pasca radiasi gamma Co-60. Hasil menunjukan bahwa perlakuan challenges, kuantitas leukosit menurun dengan cepat mulai hari ke 1 sampai hari ke 30 dan terjadi peningkatan kuantitas leukosit yang lambat mulai hari ke 30 hingga ke 60. Sedangkan sebaliknya terjadi pada perlakuan adaptasi. Sementara respon yang ditunjukkan perlakuan challenges kuantitas leukosit pada titik terendah mencapai 2,5 x 10 3 /μl dengan persentase 40,26% lebih rendah dibandingkan perlakuan adaptasi yang mencapai 3,5 x 10 3 /μl dengan persentase 54,21%. Sehingga pada titik terendah dapat memberikan peningkatan kuantitas leukosit sebesar 13,95%. Setelah melewati titik terendah, kuantitas leukosit perlakuan adaptasi pada hari ke-60 telah mencapai 4,08 x 10 3 /μl atau 74,54% lebih tinggi dibandingkan perlakuan challenges yang mencapai 3,16 x 10 3 /μl atau 49,38%. Respon dosis adaptasi meningkatkan kuantitas leukosit sebesar 25,16% lebih cepat dibandingkan dengan challenges. Kata kunci : Respon adaptasi, dosis challenges, kuantitas leukosit. Abstract This study was conducted to see the in-vivo adaptation response to the quantity of the leuocytes of mice (Mus musculus l) after Co-60 gamma radiation. To be able to see the response of this adaptation, some research phases were done, such as that of the untreated (control), challenges treatment, and adaptation treatment. In this treatment, the adaptation dosage was 0.1 Gy before the dosage of challenges were administered. The dosage of the latter ranged form 1, 2 and 3 Gy. The response shown was as follows, when compared with control conditions, the administration of direct dosage of 1 3 Gy, which is called challenges treatment lowers the quantity of leukocytes. Giving low dosage (0.1 Gy) which was immediatety followed by a dose of 1 3 Gy, which is called adaptation treatment, can improve the durability of leukocytes. In the next phase, this study investigated the dosage response of adaptation to the time interval starting from 1, 10, 20, 30, 40, 50 and 60 days after the Co-60 gamma radiation. The results showed that in the challenges treatment, the quantity of leukocytes decreased rapidly which began form day 1 to day 30 and there was slow increase in the quantity of leukocytes starting from day 30 to 60 while the opposite occurred in the adaptation treatment. The response shown by the adaptation treatment could reduce the damage of leukocytes by %, compared with no adaptation dosage. After passing through the lowest point, the quatity of leukocytes increased up to day 60. Response to adaptation dosage increased the quatity of leukocytes by % faster than the challenges treatment. Keywords : adaptive response, challenges dosage, the quatity of leukocytes. 1. PENDAHULUAN Fenomena efek radiasi dosis rendah merupakan suatu perubahan besar tentang pemikiran bagaimana radiasi pengion sebagai penyebab adanya perubahan materi biologis. Salah satu fenomena yang dimaksud adalah respon radioadaptasi yang merupakan bagian penting dari respon molekul, sel dan jaringan tubuh terhadap radiasi pengion. Fenomena 522

13 respon radioadaptasi merupakan respon yang terjadi saat perubahan ekspresi gen dapat diinduksi oleh paparan radiasi dosis rendah sekitar (<0,5 Gy). Perubahan ekspresi gen ini pada keadaan tertentu berfungsi untuk melindungi sel terhadap efek yang ditimbulkan oleh paparan radiasi berikutnya dengan dosis yang lebih tinggi, sehingga keadaan ini dikenal sebagai respon adaptasi yang diinduksi radiasi atau respon radioadaptasi (1). Efek radiasi dosis rendah terhadap mekanisme sel dan molekuler menyebabkan terjadinya pergeseran tiga fenomena. Fenomena tersebut merupakan suatu perubahan besar dalam pemikiran tentang terjadinya perubahan pada materi biologis akibat radiasi pengion. Ketiga fenomena yang dimaksud adalah efek bystander, ketidakstabilan genom, dan respon radioadaptasi, yang merupakan bagian penting dari respon molekul, sel dan jaringan tubuh terhadap radiasi pengion. Efek biologi yang terjadi pada sel yang tidak secara langsung terpapar radiasi tetapi berada berdekatan dengan sel yang teradiasi disebut sebagai efek bystander. Pada vareasi radiasi dosis rendah efek bystander dapat berupa mutasi, kerusakan kromosom, dan transformasi sel. Ketidakstabilan genom terjadi pada sel beberapa waktu kemudian setelah paparan radiasi dan berdampak terhadap turunan sel yang terpapar tersebut selama beberapa generasi. Berbagai kerusakan seluler meliputi aberasi kromosom, mikronuklei, mutasi dan amplifikasi gen, trasnformasi neoplastik dan kematian reproduktif yang tertunda akibat hilangnya kestabilan genom. Perubahan ini dalam kondisi tertentu, dapat memproteksi sel terhadap efek yang ditimbulkan oleh dosis radiasi yang lebih tinggi berikutnya (dosis chellenges) (2). Respon radioadaptasi adalah fenomena biologis yang resistensi terhadap radiasi. Resistensi diperoleh dari satu atau beberapa paparan radiasi awal dengan dosis yang sangat rendah. Respon radioadaptasi, dapat mengubah efektivitas paparan radiasi berikutnya dengan dosis yang lebih besar (3). Saat penyinaran berlangsung, akan menimbulkan adanya efek akibat paparan radiasi. Penyinaran eksternal cenderung lebih sering menyebabkan efek samping daripada internal. Sebagian besar efek radiasi akan timbul hingga hari setelah penyinaran selesai dan kemudian secara bertahap keadaan akan mulai membaik atau normal kembali. Penurunan kuantitas leukosit pasca radiasi gamma Co-60 dapat dikurangi. Sehingga efek yang timbul pasca radiasi gamma Co-60 seperti kelelahan, perubahan sel darah tepi, demam (apabila daerah otak yang mendapat radiasi), sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare hingga kebotakan dapat dikurangi (4). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Dasar Radiobiologi Prinsip radiobiologi merupakan dasar dalam pengobatan kanker dengan metode radioterapi. Metode ini menerapkan pengetahuan tentang efek yang ditimbulkan oleh radiasi baik terhadap sel maupun jaringan. Dengan berkembangnya teknik kultur sel dan teknik-teknik biologi molekuler, penelitian radiobiologi yang berorientasi pada radioterapi dikembangkan untuk mendapatkan strategi radioterapi yang tepat terhadap suatu jenis kanker. Pengobatan radioterapi masih menemukan kegagalan dalam mengontrol kanker, salah satunya disebabkan adanya sesel kanker yang resisten terhadap radiasi. Masih dibutuhkan penelitian tentang mekanisme dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap radiasi. Radiosensitivitas kanker sangat penting untuk memperkirakan respon kanker setelah radiasi. Metode radioterapi yang cocok dan sesuai dalam meningkatkan kualitas radioterapi dapat dipilih setelah mengetahui sifat sel kanker dan karakteristik radiobiologinya (2). Berbagai tingkat kerusakan dapat ditimbulkan oleh radiasi dari yang teringan hingga yang terberat berupa double strand break DNA yang dapat dapat menyebabkan kematian sel. Bilamana proses ionisasi radiasi terjadi pada materi DNA dikenal sebagai direct effect, sedangkan kebanyakan yang akan terjadi adalah proses ionisasi radiasi pada molekul H2O yang merupakan 70% dari materi intra seluler dan dikenal dengan 523

14 indirect effect. Akibat indirect effect akan terbentuk free radicals. Free radicals ini bersifat sangat toksik melalui berbagai proses kimiawi berantai, juga pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel. Berbagai jenis kerusakan DNA tersebut akan diikuti dengan proses repair, yang dapat terjadi secara sempurna, maupun tidak sempurna tergantung berat dan jenis kerusakan yang terjadi. Bilamana kerusakan tidak dapat diperbaiki secara sempurna, maka sel akan diprogram untuk mengalami kematian yang dikenal dengan apoptosis (5) Radiasi dan Efek Biologis Pemberian radiasi merupakan pemindahan energi dari radiasi pengion ke dalam sel-sel. Terjadi deposit fisik yang akan diikuti oleh berbagai peristiwa yang menimbulkan dampak pada sel. Untuk pemberian dosis 1 Gy oleh radiasi Co-60 akan terjadi kurang lebih 1000 ionisasi yang tersebar kemana-mana, seperti kelompok ionisasi moderat (sedang), 4-40 kelompok luas dan 0-4 kelompok sangat luas. Ionisasi yang tersebar tidak akan menimbulkan efek biologis yang bermakna. Efek baru tampak pada kelompok ionisasi yang luas. Terdapat mekanisme biokimiawi segera (immediate) yang mampu mengkonversi proses ionisasi menjadi cedar jaringan. Salah satu efek segera ionisasi adalah hilangnya atom hidrogen DNA. Namun keadaan ini dapat diatasi segera oleh molekul pemasok hidrogen, seperti molekul-molekul yang mengandung kelompok sulfhidril. Mekanisme biokimia segera yang lain akibat cedar DNA adalah metabolism enzimatik yang cepat dari produk radiolisis air. Hidrogen peroksida dihasilkan dari radikal hidroksil, akan dikonversi ke air dan oksigen oleh katalase, atau ke air dan dehidrogenesis kosubstrat oleh peroksida (1). Interaksi antara radiasi pengion dengan jaringan dapat mengakibatkan kematian sel secara langsung dan tidak langsung. Kematian langsung terjadi akibat perubahan struktur molekul pada DNA berupa single atau doble strandbrake (SSB atau DSB), sedangkan yang tidak langsung karena terbentuknya radikal bebas (OH) akibat ionisasi air. Air selalu ada dan merupakan komponen terpenting dalam sel. Adanya radikal bebas bukan merupakan lingkungan yang kondusif bagi kehidupan sel. Kejadian berikutnya adalah pada tingkat seluler, berupa terjadinya kematian sel atau terjadinya abrasi kromosom pada saat menjalani mitosis. Beberapa sel yang mengalami cedera radiasi masih mampu untuk membelah diri satu kali atau lebih sampai akhirnya semua cikal bakal sel kehilangan kemampuan bereproduksi (6) Respon Radioadaptasi Sel dapat merespon radiasi dosis sangat rendah dengan beberapa perubahan pada ekspresi gen. Perubahan ekspresi gen tergantung pada dosis dan jenis radiasi, yang menimbulkan perubahan penting pada sel dalam jaringan. Diawali pemberian radiasi terhadap sel dengan dosis sangat rendah, disebut sebagai dosis adaptasi, dan kemudian dalam waktu singkat diberi radiasi dengan dosis yang lebih besar, disebut sebagai dosis challenge, ternyata terjadi penurunan jumlah aberasi kromosom yang diinduksi bila dibandingkan dengan sel yang tidak diradiasi dengan dosis adaptasi. Perubahan seperti ini merupakan respon adaptasi sel terhadap paparan radiasi atau respon radioadaptasi. Pada sel mamalia dosis optimum yang dibutuhkan untuk menginduksi respon radioadaptasi adalalah di bawah 0.1 Gy. Respon adaptasi dapat meningkatkan efisiensi pembentukan klon, frekuensi mutasi, dan pada penurunan efisiensi transformasi sel (3). 3. METODE PENELITIAN Paparan radiasi terhadap mencit dengan menggunakan pesawat IRPASENA (Iradiator Panorama Serba Guna) merupakan salah satu fasilitas radiasi gamma yang berada di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (BATAN), Pasar Jumat, Jakarta. Jumlah mencit 45 ekor pada umur 2 bulan dengan rata-rata berat 27,79 gram. Dikontrol pada suhu sekitar 27 o C. Untuk proses pengambilan sampel darah mencit dan pemeriksaan darah dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler dengan menggunakan alat ukur hemositometer yang dilengkapi kamar hitung dan mikroskop. Sebelum penelitian dilaksanakan dilakukan pengelompokan mencit berdasarkan perlakuan, seperti ditunjukan pada Tabel

15 Tabel. 1. Pengelompokan mencit berdasasarkan perlakuan dosis dan waktu. No Kelompok Jumlah mencit (ekor) 1. Kontrol 15 Tanpa Dosis 2. Challenges Adaptasi (0,1Gy) Total Mencit Perlakuan Dosis (Gy) 1,0 2,0 3,0 1,1 2,1 3,1 Perlakuan Waktu (hari) Proses radiasi dilakukan dalam dua tahap yaitu, perlakuan adaptasi dengan memberikan dosis rendah 0,1 Gy. Kemudian perlakuan challenges dengan memberikan dosis dari 1, 2 dan 3 Gy. Dilanjutkan dengan perlakuan waktu dengan pengambilan kuantitas leukosit mulai dari 1, 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 hari. Kondisi penyinaran dengan SSD (source to surface distance) konstan 80 cm. Dimana SSD adalah jarak antara sumber radiasi dengan permukaan lapangan penyinaran pada kedalaman 0,5 cm (dmax ) adalah kedalaman maksimum radiasi gamma Co-60 dengan luas lapangan ekuivalen 20 x 20 cm 2. Gamma Co-60 Kontrol Perlakuan Dosis Perlakuan Waktu Challenges 1; 2 dan 3 Gy Adaptasi (0,1 Gy) 1; 2 dan 3 Gy Challenges 1, 2 dan 3 Gy Adaptasi (0,1 Gy) 1, 2 dan 3 Gy Kuantitas Leukosit (langsung) Kuantitas Leukosit (setelah) 1, 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 hari Analisis Data HASIL Gambar 1. Diagram Blok Penelitian 525

16 Teknik pengambilan sampel darah pada mencit dengan volume darah yang diperlukan untuk pemeriksaan leukosit dan hanya sedikit. Darah dapat diambil melalui momotong ujung ekor, vena ekor dan jari kaki. Dalam penelitian ini pengambilan darah dipilih dengan pemotongan ekor. Karena pengambilan darah dari vena ekor sulit dilakukan karena memerlukan jarum intradermal yang sangat kecil sekali. Seringkali dengan.jarum yang sangat kecil, darah dalam jarum menggumpal sebelum diperoleh cukup banyak darah. Pengambilan darah melalui pemotongan jari kaki, kaki harus dalam keadaan bersih sekali agar sample darah tidak terkontaminasi kotoran dan jari tidak terinfeksi. Pengambilan darah pada tiap mencit (sesuai dengan kelompok perlakuan pada Tabel 1), ekor mencit didesinfektan dengan alkohol kemudian ekor tersebut dipotong sedikit (± 1 cm) dengan pemotong yang telah diseteril (alkohol). Untuk hitung kuantitas leukosit, tetesan darah diisap dengan pipet sampai tepat pada garis 0.5, kemudian bersihkan ujung pipet dengan kertas tissue. Hitung kuantitas leukosit dilakukan dengan dua tahap, dimana tahap pertama adalah perlakuan dosis dan tahap kedua adalah perlakuan waktu. Alur penelitian selengkapnya dapat ditunjukan pada diagram blok pada Gambar HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data hasil perhitungan kuantitas leukosit mencit untuk kontrol dan perlakuan sesuai dengan Tabel 1, maka dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik seperti ditunjukan Gambar 2, 3 dan 4. Pada penelitian ini mencit diradiasi pada dosis 1-3 Gy adalah rentang dosis yang lebih rendah dari LD50/30, untuk mencit nilainya sekitar 7 Gy. Gambar 2. Grafik respon kuantitas leukosit terhadap interval dosis Gambar 3. Grafil respon dosis challenges terhadap interval waktu Gambar 4. Garfik respon dosis adaptasi terhadap interval waktu Menurut definisi LD50/30 (lethal dose ) adalah dosis yang mengakibatkan 50% populasi mencit mati dalam waktu 30 hari. Agar mencit tetap nyaman dan sehat selama penelitian berlangsung, maka dosis radiasi maksimum dipilih 3 Gy, dengan laju dosis tetap sebesar Gy/menit. Dengan demikian, radiasi akan menurunkan jumlah sel darah yang bergantung pada radiosensitivitas dan harapan hidup sel (7). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah leukosit darah mencit kontrol 9.51 x 10 3 /μl yang tidak jauh berbeda dengan hasil peneliti lain, yang berkisar 4-12 x 103/ μl (4). Dari Gambar 2. menunjukan bahwa perlakuan challenges dan adaptasi kuantitas leukos it menurun dengan meningkatnya dosis radiasi. Penurunan kuantitas leukosit dapat dijelaskan sebagai berikut, radiasi diketahui mempunyai 526

17 efek merusak sel-sel induk dan sel-sel prekursor pada sumsum tulang (sindrom sumsum tulang), sehingga menurunkan jumlah sel-sel darah dalam peredarannya. Dalam kondisi normal, kehilangan komponen sel darah akibat komsumsi makanan, infeksi maupun umur dapat diimbangi oleh produksi sel darah induk dalam sumsum tulang. Radiasi dapat menghambat aktivitas sel darah induk atau menghentikan aktivitasnya sama sekali, tergantung pada dosis radiasi yang diterimanya. Interaksi radiasi dengan sel mamalia dapat menginduksi sejumlah besar kerusakaan DNA, seperti single strandbrake (SSB), doble strandbrake (DSB), berbagai jenis kerusakan basa, ikatan silang (cross links) DNA, dan kombinasi lokal semua kerusakan tersebut (7). Pada perlakuan adaptasi yang diawali dengan pemberian dosis rendah (0.1 Gy) ternyata merangsang sel untuk meningkatkan kemampuannya memperbaiki kerusakan, dan meningkatkan daya tahan sel terhadap radiasi yang lebih besar berikutnya. Ini memberikan kesempatan berlangsungnya respon resistensi sel terhadap radiasi yang lebih besar berikutnya. Respon yang sama dimungkinkan dapat terjadi pada organ ataupun jaringan lain. Dengan radiasi dosis rendah (0.1 Gy) mengakibatkan terjadinya induksi apoptosis yang berfungsi sebagai mekanisme proteksi sel dan menghilangkan sel yang rusak termasuk frekuensi mutasi dan efisiensi tranformasi sel. Kerusakan jaringan dan kematian sel akibat induksi radiasi dapat mempercepat pergantian sel yang rusak melalui peningkatan aktivitas pembelahan sel (8). Selanjutnya kuantitas leukosit terhadap interval waktu (Gambar 3, perlakuan challenges) mengalami penurunan yang cepat dari hari ke-1 sampai hari ke-30 dan setelah melewati hari ke-30 jumlah leukosit meningkat dengan laju peningkatan yang lambat hingga hari ke-60 untuk menuju kuantitas leukosit normal. Berbeda dengan kuantitas leukosit pada mencit dengan perlakuan adaptasi (Gambar 4 dengan dosis adaptasi 0,1 Gy) secara umum penurunan kuantitas leukosit melambat dari hari ke 1 sampai hari ke 30, namun menunjukkan laju peningkatan dengan cepat setelah hari ke 30 hingga hari ke 60 untuk mencapai kuantitas leukosit normal. Penurunan ini dapat di mengerti bahwa tanpa adanya dosis respon, radiasi mempunyai efek merusak sel-sel induk dan sel-sel prekusor pada sumsum tulang, sehingga menurunkan jumlah sel-sel darah dalam peredarannya (9). Namun dengan pemberian dosis respon (dosis rendah) sebesar 0,1 Gy dapat merangsang sel untuk meningkatkan daya tahan sel terhadap radiasi yang lebih besar berikutnya. Kedua grafik challenges maupun adaptasi, titik terendah terjadi pada sekitar hari ke 30. Grafik challenge menunjukan kuantitas leukosit pada titik terendah mencapai 2,5 x 10 3 /μl dengan persentase 40,26% yang jauh lebih rendah dibandingkan grafik adaptasi yang mencapai 3,5 x 10 3 /μl dengan persentase 54,21%. Sehingga pada titik terendah dapat memberikan peningkatan kuantitas leukosit sebesar 13,95%. Dengan peningkatan kuantitas leukosit di titik ini akan mengurangi berbagai efek yang ditimbulkan akibat paparan radiasi. Melewati hari ke-30 sampai dengan hari ke-60 kuantitas leukosit pada kedua grafik menunjukkan peningkatan. Laju peningkatan pada grafik adaptasi sangat cepat dibandingkan dengan grafik challenges. Kuantitas leukosit grafik adaptasi pada hari ke-60 telah mencapai 4,08 x 10 3 /μl atau 74,54% lebih tinggi dibandingkan grafik challenges yang mencapai 3,16 x 10 3 /μl atau 49,38%. Jadi grafik adaptasi memiliki laju kuantitas leukosit hingga 25,16% lebih cepat mencapai normal dibandingkandengan grafik challenges. Laju peningkatan yang cepat ini dipengaruhi oleh proses pemulihan (recovery) sel akibat efek radiasi yang berlangsung dengan berjalannya waktu (10), 5. KESIMPULAN Kuantitas leukosit dalam darah mencit jantan yang berumur 2 bulan sekitar (9.51 ± 0.81) 103/μL. Dibanding dengan kondisi kontrol, pemberian dosis langsung 1-3 Gy yang disebut perlakuaan challenges menurunkan kuantitas leukosit. Pemberian dosis rendah (0.1 Gy) yang langsung diikuti dengan dosis 1-3 Gy, yang disebut perlakuan adaptasi meningkatkan daya tahan leukosit. Respon dosis challenges terhadap interval waktu menyebabkan menurunya kuantitas leukosit dengan cepat sampai hari ke 30 dan menunjukan peningkatan dengan lambat setelah titik terendah untuk menuju hari ke 60 dan sebaliknya untuk respon dosis adaptasi. Perbandingan kedua respon dosis challenge 527

18 dan dosis adaptasi pada titik terendah terjadi peningkatan kuantitas leukosit 13,95% dan menunjukan peningakatan kuantitas leukosit 25,16% untuk mencapai leukosit normal di hari ke REFERENSI 1. R. Susworo, Radioterapi, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Z. Alatas,. Respon Adaptasi Terhadap Paparan Radiasi Pengion, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN, M.A. Kadhim, S.R. Moore and E.H. Goodwin, Interrelationships amongst Radiation-Induced Genomic Instability, Bystander Effects, and the Adaptive Response. Mutat. Research, 568, 21-32, Y. Lusiyanti, M. Syaifudin,. Penerapan Efek Interaksi Radiasi dengan Sistem Biologi Sebagai Dosimeter Biologi, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metriologi Radiasi. BATAN, B. E. Rodgers, Radioadative Response to Environmental Exposures at Chernobyl, Center for Environmental Radiation Studies and Department of Biological Sciences, Texas Tech University, Lubbock, Texas 79409, 2008, S. Bae, K. Kim and H J. Cha, Low-dose γ- irradiation induces dual radio-adaptive responses depending on the postirradiation time by altering microrna expression profiles in normal human dermal fibroblasts, International Journal of Molecular Medicine, Published online on: Monday, Pages: (2014). 7. E. N. Plyusnina and M. V. Shaposhnikov, Radiation hormesis and radioadaptive response in Drosophila melanogaster flies with different genetic backgrounds: the role of cellular stress-resistance mechanisms Biogerontology, Published online: 14 January 2011, Springer Science + Business Media B.V., 2011, R.E.J Mitchel and D.R Boreham, Radiation Protection in the World of Modern Radiobiology, Time for A New Approach, Proceedings of 10th International Congress of The International Radiation Protection Association, S.P Cregan, D.L Brown and R.E.J Mitchel,. Apoptosis and the adaptive Response in Human Lymphocytes, Int.. Journal Radiation Biology, 75, (1999). 10. Z. Effendi, Peran Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik Dalam Tubuh, Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara,

PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA

PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA ISSN : 1411-4771 Diterbitkan : 19 Maret 2015 PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA 16-17 Oktober 2014 Universitas Udayana Denpasar Bali Tim Editor : Dr. Wayan Gede Suharta

Lebih terperinci

PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA

PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA ISSN : 1411-4771 Diterbitkan : 19 Maret 2015 PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA 16-17 Oktober 2014 Universitas Udayana Denpasar Bali Tim Editor : Dr. Wayan Gede Suharta

Lebih terperinci

EFEK PAPARAN RADIASI UV-C TERHADAP KARAKTERISTIK RAPAT ARUS DIFUSI ION PADA MEMBRAN KITOSAN SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA

EFEK PAPARAN RADIASI UV-C TERHADAP KARAKTERISTIK RAPAT ARUS DIFUSI ION PADA MEMBRAN KITOSAN SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA EFEK PAPARAN RADIASI UV-C TERHADAP KARAKTERISTIK RAPAT ARUS DIFUSI ION PADA MEMBRAN KITOSAN SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA Putu Ika Paramitha Putri JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGARUH SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP. PERTUMBUHAN BAKTERI Enterotoxigenic E.coli (ETEC) PENYEBAB PENYAKIT DIARE. Bidang Minat Biofisika

TUGAS AKHIR PENGARUH SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP. PERTUMBUHAN BAKTERI Enterotoxigenic E.coli (ETEC) PENYEBAB PENYAKIT DIARE. Bidang Minat Biofisika TUGAS AKHIR PENGARUH SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Enterotoxigenic E.coli (ETEC) PENYEBAB PENYAKIT DIARE Bidang Minat Biofisika Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi JURUSAN FISIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), 16-17Oktober 2014,Denpasar-Bali

SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), 16-17Oktober 2014,Denpasar-Bali BM 106 SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), 16-17Oktober 2014,Denpasar-Bali Efek Gamma Co-60 Terhadap Interval Waktu Pemberian Dosis Adaptasi (DA) Dengan Dosis Challenges (DC) Pada Kuantitas Leukosit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang kecenderungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang di pakai saat ini semakin menipis. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Analisis Unsur Ag Pada Sampel Cair Dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) (Sinaga Natalia Declarossy, dkk.) ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

Lebih terperinci

FOTON. Jurnal Fisika dan Pembelajarannya

FOTON. Jurnal Fisika dan Pembelajarannya ISSN 1410 3273 FOTON Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014 Characteristics of Sudan III/Poly (N-Vinylcarbazole) Composite Film for Optical Sensor Application Heindrich Taunaumang, Raindy Xaverius Dumais, Jinno

Lebih terperinci

Pengaruh Temperatur Leleh Terhadap Rapat Arus Kritis Pada Kristal Superkonduktor Bi-2223 Dengan Menggunakan Metode Self-Fluks SKRIPSI

Pengaruh Temperatur Leleh Terhadap Rapat Arus Kritis Pada Kristal Superkonduktor Bi-2223 Dengan Menggunakan Metode Self-Fluks SKRIPSI Pengaruh Temperatur Leleh Terhadap Rapat Arus Kritis Pada Kristal Superkonduktor Bi-2223 Dengan Menggunakan Metode Self-Fluks SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Sains

Lebih terperinci

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR Grata Patisarana 1, Mulfi Hazwi 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN

KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN Ni Wayan Sariasih JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENGANTAR KIMIA MATERIAL (KI570) Diperiksa Oleh : Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si (Ketua Program Studi Kimia)

PENGANTAR KIMIA MATERIAL (KI570) Diperiksa Oleh : Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si (Ketua Program Studi Kimia) Halaman : 1 dari 6 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si (Koordinator Mata Kuliah) Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si (Ketua Program Studi Kimia) Dr. Ijang Rohman, M.Si ( Ketua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

KELAS VII : SEMESTER 1

KELAS VII : SEMESTER 1 A.. Standar Isi (SK dan KD) KELAS VII : SEMESTER 1 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 2. Memahami unsur, senyawa, dan campuran 3. Memahami gejalagejala

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Produksi H 2 Sampai saat ini, bahan bakar minyak masih menjadi sumber energi yang utama. Karena kelangkaan serta harganya yang mahal, saat ini orang-orang berlomba untuk mencari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI

PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI Oleh Mohamad Bayu Setiawan NIM 101810301041 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE

MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE Ridwan Setiawan (1127030058) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2014 Email: setiawan.ridwan@student.uinsgd.ac.id

Lebih terperinci

OPTIMALISASI DOSIS RADIASI SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX SKRIPSI

OPTIMALISASI DOSIS RADIASI SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX SKRIPSI OPTIMALISASI DOSIS RADIASI SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX SKRIPSI Oleh : Kadek Miniati JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN Rudy Sutanto1,a*, Nurchayati2,b, Pandri Pandiatmi3,c, Arif Mulyanto4,d, Made Wirawan5,e

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi NURUL ROSYIDAH Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pendahuluan Kesimpulan Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi Indonesia yang terus meningkat dan keterbatasan persediaan energi yang tak terbarukan menyebabkan pemanfaatan energi yang tak terbarukan harus diimbangi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin pada mulanya diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan kegiatan yang melebihi kemampuannya. Umumnya mesin merupakan suatu alat yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 30 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Baterai seng udara merupakan salah satu bentuk sumber energi secara elektrokimia yang memiliki peluang sangat besar untuk aplikasi sumber energi masa depan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi yang dapat dikonversi menjadi energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan transportasi, industri pabrik, industri

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS Ida Ayu Gede Kusuma Dewi 1, Hery Suyanto 1, Ida Bagus Alit Paramarta 1 dan K. Suastika 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA Dahyunir Dahlan, Sri Mulyati Laboratorium Fisika Material - Jurusan Fisika, FMIPA UNAND

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER

PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER R yaitu 1 PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER Prasma Wigestika, Januarti Jaya Ekaputri, Triwulan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup, bernafas dan sebagainya. Lingkungan merupakan kawasan tempat kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini mengalami peralihan dari teknologi mikro (microtechnology) ke generasi yang lebih kecil yang dikenal

Lebih terperinci

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI Yusuf Syetiawan, Sugianto, Riad Syech Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembuatan mesin pada awalnya bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), Oktober 2014,Denpasar-Bali

SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), Oktober 2014,Denpasar-Bali 457 ISSN : 1411-4771 Diterbitkan : 19 Maret 2015 PROSIDING SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA 16-17 Oktober 2014 Universitas Udayana Denpasar Bali Tim Editor : Dr. Wayan Gede Suharta

Lebih terperinci

PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR

PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR 10 Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1, Oktober 2010 PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR Emmilia Agustina Abstrak: Kayu

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan

Lebih terperinci

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah baik di dalam maupun permukaan bumi ataupun diluar permukaan bumi karena tanahnya yang subur dan fenomena struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah materi esensial di dalam kehidupan dan merupakkan substansi kimia dengan rumus kimia HH2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA Sri Mulyati, Dahyunir Dahlan, Elvis Adril Laboratorium Material dan Struktur, Jurusan

Lebih terperinci

Kurikulum Tahun Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kurikulum Tahun Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kurikulum Tahun 004-009 Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Semester I 1 UG 13.. Agama UG 1307 Bahasa Indonesia 3 RM 1401 Menggambar Teknik 4 RM 1409

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar yang berasal dari fosil dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan ketersediaannya semakin berkurang

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER *Bambang Yunianto, Dwi Septiani Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI

APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN Ida Ayu Gede Kusuma Dewi JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendaraan bermotor merupakan salah satu alat yang memerlukan mesin sebagai penggerak mulanya, mesin ini sendiri pada umumnya merupakan suatu alat yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Desain Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan menggunakan metode tape

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU...

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU... PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU Kelas VII PROGRAM TAHUNAN Sekolah : Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : 2008 / 2009 Smt I KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Proses pembangunan disegala bidang selain membawa kemajuan terhadap kehidupan manusia, tetapi juga akan membawa dampak negative bagi lingkungan hidup. Industrialisasi

Lebih terperinci

EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH KERAJINAN TULANG SAPI SKRIPSI

EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH KERAJINAN TULANG SAPI SKRIPSI EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH KERAJINAN TULANG SAPI SKRIPSI Oleh : I GEDE ANDY ANDIKA PARAHITA 1108105030 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN & PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FISIKA COVER DEPAN VERSI HITAM PUTIH DAFTAR JUDUL

JURNAL PENELITIAN & PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FISIKA COVER DEPAN VERSI HITAM PUTIH DAFTAR JUDUL Halaman i JURNAL PENELITIAN & PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FISIKA COVER DEPAN VERSI HITAM PUTIH DAFTAR JUDUL Halaman ii Halaman iii Volume 2 Nomor 1, Juni 2016 DOI Issue: doi.org/10.21009/1.021 Pengembangan

Lebih terperinci

GASIFIKASI LIMBAH BIOMASSA. Muhammad Syukri Nur, Kamaruddin A. dan Suhendro Saputro Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan,Universitas Darma Persada

GASIFIKASI LIMBAH BIOMASSA. Muhammad Syukri Nur, Kamaruddin A. dan Suhendro Saputro Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan,Universitas Darma Persada GASIFIKASI LIMBAH BIOMASSA Muhammad Syukri Nur, Kamaruddin A. dan Suhendro Saputro Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan,Universitas Darma Persada Abstrak Gasifikasi biomassa telah mulai digunakan sejak

Lebih terperinci

MENGAJAR FISIKA, MENGHASILKAN LULUSAN BERKEMAMPUAN AGAR DAPAT BEKERJA DIMANA SAJA DENGAN SUKSES

MENGAJAR FISIKA, MENGHASILKAN LULUSAN BERKEMAMPUAN AGAR DAPAT BEKERJA DIMANA SAJA DENGAN SUKSES MENGAJAR FISIKA, MENGHASILKAN LULUSAN BERKEMAMPUAN AGAR DAPAT BEKERJA DIMANA SAJA DENGAN SUKSES Oleh : Lilik Hendrajaya Drs. Ir. M.Sc. Ph.D.Prof. Guru Besar Fisika Bumi, FMIPA ITB HP. 0811231435 E-mail

Lebih terperinci

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan TINJAUAN PUSTAKA A. Pengeringan Tipe Efek Rumah Kaca (ERK) Pengeringan merupakan salah satu proses pasca panen yang umum dilakukan pada berbagai produk pertanian yang ditujukan untuk menurunkan kadar air

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT Riski Febriani 1, Usman Malik 2, Antonius Surbakti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Buletin Fisika Vol. 8, Februari 2007 : 31-37

Buletin Fisika Vol. 8, Februari 2007 : 31-37 31 Buletin Fisika Vol. 8, Februari 2007 : 31-37 Pengaruh Posisi dan Sudut Penyinaran Pada Radio Terapi Kanker Dengan Menggunakan Metode Clarkson s (Ratnawati I Gusti Ayu, Suharta W.G., Widyatmika I Putu,

Lebih terperinci

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR NASKAH PUBLIKASI ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR Tugas Akhir ini disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al,

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenol merupakan senyawa organik yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Fenol merupakan salah satu senyawa organik yang bersifat karsinogenik,

Lebih terperinci

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur * Pengujian Prototipe Model Turbin Air Sederhana Dalam Proses Charging 4 Buah Baterai 1.2 Volt Yang Disusun Seri Pada Sistem Pembangkit Listrik Alternatif Tenaga Air Fitrianto Nugroho *, Iwan Sugihartono,

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS Ida Ayu Gede Kusuma Dewi 1, Hery Suyanto 1 dan Ida Bagus Alit Paramarta 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Penyediaan energi listrik secara komersial yang telah dimanfaatkan

Lebih terperinci

Makalah Prosiding Lokakarya Ilmiah Nasional Aplikasi Optik dan Fotonik (LINOF 2015) Pusat Penelitian Fisika LIPI, Tangerang Selatan 9-10 Juni 2015

Makalah Prosiding Lokakarya Ilmiah Nasional Aplikasi Optik dan Fotonik (LINOF 2015) Pusat Penelitian Fisika LIPI, Tangerang Selatan 9-10 Juni 2015 1 2 3 4 5 6 7 KARAKTERISASI EMISI UNSUR KARBON C I 247,8 nm DENGAN LASER-INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Hery Suyanto 1, Nyoman Wendri 1, Ni Wayan Sariasih 1, Ni Nyoman Ratini 1 1 Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di beberapa laboratorium dimana data-data yang di peroleh merupakan proses serangkaian percobaan

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang 10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam A. Latar Belakang Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal

Lebih terperinci

PERANCANGAN KETEL UAP LANCASHIRE DENGAN KAPASITAS 10 TON PER JAM SKRIPSI

PERANCANGAN KETEL UAP LANCASHIRE DENGAN KAPASITAS 10 TON PER JAM SKRIPSI PERANCANGAN KETEL UAP LANCASHIRE DENGAN KAPASITAS 10 TON PER JAM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah banyak dibangun industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berkembangnya industri tentu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Katalis merupakan suatu zat yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Katalis yang digunakan merupakan katalis heterogen. Katalis heterogen merupakan katalis yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Awal dan Karakteristik Abu Batubara Abu batubara yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu abu batubara hasil pembakaran di boiler tungku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi diyakini akan menjadi suatu konsep teknologi yang akan

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi diyakini akan menjadi suatu konsep teknologi yang akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanoteknologi diyakini akan menjadi suatu konsep teknologi yang akan melahirkan revolusi industri baru di abad 21 (Anonim, 2011). Sekarang ini nanoteknologi memiliki

Lebih terperinci

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: ,   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DAN GARAM Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016) SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016) Bagian I: Pilihan Ganda 1) Suatu atom yang mempunyai energi ionisasi pertama bernilai besar, memiliki sifat/kecenderungan : A. Afinitas elektron rendah

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS TAHUN PELAJARAN 2015 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum Jumlah Soal Waktu No 1 2 3 4 5 Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan iklim global akibat efek rumah kaca merupakan permasalahan lingkungan serius yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan iklim global akibat efek rumah kaca merupakan permasalahan lingkungan serius yang saat ini sedang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan iklim global akibat efek rumah kaca merupakan permasalahan lingkungan serius yang saat ini sedang dihadapi oleh manusia. Dampak yang ditimbulkan oleh pembakaran

Lebih terperinci

Terbit setiap APRIL dan NOVEMBER

Terbit setiap APRIL dan NOVEMBER Terbit setiap APRIL dan NOVEMBER ISSN: 1979-018X Jurnal ROTOR, Volume 6 Nomor 2, November 2013 KATA PENGANTAR Jurnal ROTOR merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Jember

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan material baku kayu untuk produk-produk seni, seperti ukiran kayu selalu tinggi. Hal ini memicu penggunaan kayu tropis yang tinggi, padahal banyak pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia selain membawa keuntungan juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia selain membawa keuntungan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia selain membawa keuntungan juga membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar misalnya pencemaran oleh limbah industri dimana limbah

Lebih terperinci

MENGENAL FISIKA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

MENGENAL FISIKA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB MENGENAL FISIKA Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB FISIKA Mempelajari alam semesta Alam semesta diciptakan dengan karateristik: Derajat Keteraturan Tinggi Derajat Kesimetrian Tinggi Aturannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum

Lebih terperinci

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction Yuliani Arsita *, Astuti Jurusan Fisika Universitas Andalas * yulianiarsita@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Cellulose Nano Crystallines (CNC) yang merupakan salah satu biomaterial maju yang mempunyai

Cellulose Nano Crystallines (CNC) yang merupakan salah satu biomaterial maju yang mempunyai 1. DESKRIPSI RISET I Sintesis Biomaterial Maju Cellulose Nano Crystallines (CNC) dari Tandan Kelapa Sawit sebagai Material Penyangga Katalis Pt/Rh/Ce untuk Konverter Katalitik 1.1 Deskripsi singkat Seiring

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR Maria Riswanti Tadubun, Rika Winarni, Fransiskus Tayi dan Richard Samuel Waremra S.T., M.Si, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL

SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL 1 Sri Handani, 1 Iwan Aprion, 1 Sri Mulyadi dan 2 Elvis Adril 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas 2 Politeknik Padang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi serbuk. 3.2

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i FAKTA INTEGRITAS... ii LEMBAR PERSYARATAN GELAR... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERSETUJUAN... v PEDOMAN PENGGUNAAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAGING SAPI YANG DIRADIASI GAMMA

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAGING SAPI YANG DIRADIASI GAMMA PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KANDUNGAN PRTEIN DAGING SAPI YANG DIRADIASI GAMMA Anggra Kumala P, Unggul P. Juswono, Chomsin S. Widodo Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Brawijaya Email: anggrakumala@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini penggunaan magnetic nanoparticles (MNPs) sebagai perangkat elektronik semakin banyak diminati. Hal ini didasarkan pada keunikan sifat kemagnetan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih metode eksperimen. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP Putro S., Sumarwan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Muhamadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani Tromol Pos I Pebelan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Teknologi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Menggunakan Media Pemurnian Batu Kapur, Arang Batok Kelapa, Batu Zeolite Dengan Satu Tabung

Lebih terperinci

Superkonduktor Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ

Superkonduktor Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ Superkonduktor Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ Pengaruh Konsentrasi Doping Ce (X) Terhadap Sifat Listik Material Superkonduktor Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ under-doped M. Saputri, M. F. Sobari, A. I. Hanifah, W.A. Somantri,

Lebih terperinci

IMMOBILISASI FOTOKATALIS TiO 2 -SILIKA GEL DENGAN BINDER COLLOIDAL SILIKA SEBAGAI PENDEGRADASI DIAZINON SKRIPSI. Oleh Yasinta Sarosa NIM

IMMOBILISASI FOTOKATALIS TiO 2 -SILIKA GEL DENGAN BINDER COLLOIDAL SILIKA SEBAGAI PENDEGRADASI DIAZINON SKRIPSI. Oleh Yasinta Sarosa NIM IMMOBILISASI FOTOKATALIS TiO 2 -SILIKA GEL DENGAN BINDER COLLOIDAL SILIKA SEBAGAI PENDEGRADASI DIAZINON SKRIPSI Oleh Yasinta Sarosa NIM 091810301033 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan nanopartikel saat ini sangat pesat. Dalam beberapa puluh tahun terakhir berbagai negara di Eropa, Amerika, Australia dan sebagian Asia mengarahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN BAB IV HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN 4.1 HASIL PENGUJIAN MATERIAL Langkah pertama yang dilakukan sebelum penelitian ini dimulai adalah melakukan pengujian material penyusun geopolimer (precursor dan activator)

Lebih terperinci

Pengaruh Perlakuan Mikrogravitasi pada Biji Cabai Rawit terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.

Pengaruh Perlakuan Mikrogravitasi pada Biji Cabai Rawit terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. i ii iii Pengaruh Perlakuan Mikrogravitasi pada Biji Cabai Rawit terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) SKRIPSI Karya tulis ini tidak dipublikasikan tetapi tersedia di perpustakaan

Lebih terperinci

P R O S I D I N G PERTEMUAN ILMIAH XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA JATENG & DIY

P R O S I D I N G PERTEMUAN ILMIAH XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA JATENG & DIY ISSN 0853-0823 P R O S I D I N G PERTEMUAN ILMIAH XXVII HIMPUNAN FISIKA INDONESIA JATENG & DIY SOLO, 23 MARET 2013 INNOVATION SYNERGY FOR IMPROVING NATIONAL COMPETITIVENESS Penyunting : Agus Supriyanto

Lebih terperinci

PENGARUH SUBSTITUSI BAHAN AMPAS TEBU, SEKAM PADI, DAN SERBUK KAYU TERHADAP SIFAT FISIS GENTENG KERAMIK CAMPURAN

PENGARUH SUBSTITUSI BAHAN AMPAS TEBU, SEKAM PADI, DAN SERBUK KAYU TERHADAP SIFAT FISIS GENTENG KERAMIK CAMPURAN PENGARUH SUBSTITUSI BAHAN AMPAS TEBU, SEKAM PADI, DAN SERBUK KAYU TERHADAP SIFAT FISIS GENTENG KERAMIK CAMPURAN SKRIPSI Oleh Rofiatus Sakdiyah NIM 041810201067 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Pembuatan serbuk CSZ menggunakan cara sol gel. Pembuatan pelet dilakukan dengan cara kompaksi dan penyinteran dari serbuk calcia-stabilized

Lebih terperinci