2014 FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2014 FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA"

Transkripsi

1 DESAIN LANSKAP ZONA BISNIS KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA LANDSCAPE DESIGN BUSINESS AREA CAMPUS 3 rd SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY SALATIGA Oleh : Aprilia Dwi Rosnawati NIM: SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi: Agroekoteknologi, Fakultas: Pertanian dan Bisnis guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian 2014 FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2

3

4 i

5 ABSTRAK Aprilia Dwi Rosnawati ( ) Pembimbing: Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S DESAIN LANSKAP ZONA BISNIS KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA LANDSCAPE DESIGN BUSINESS AREA CAMPUS 3 rd SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY SALATIGA Skripsi, 2014, 30 halaman DESAIN LANSKAP, RANCANGAN LANSKAP, ZONA BISNIS KAMPUS Universitas Kristen Satya Wacana yang berdiri sejak tahun 1956, hingga November tahun 2013 memiliki lebih dari mahasiswa dan 750 dosen karyawan. Luas lahan yang dimiliki untuk kampus satu sebesar 4,5 ha, hal ini menuntut adanya penambahan luas area kampus, maka saat ini dibangun kampus baru yang terletak di Blotongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi kondisi eksisting dari tapak kampus 3 UKSW, mengetahui persepsi, preferensi dan ekspektasi dari sivitas akademika mengenai zona bisnis kampus dan membuat desain lanskap ruang terbuka zona bisnis berdasarkan dari persepsi, preferensi dan ekspektasi dari pengembang dan sivitas akademika UKSW untuk menunjang aktivitas akademik maupun non akademik selama beraktivitas di kampus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik sampling berupa Nonprobability sampling dengan menggunakan cara purposive sampling dengan tahapan inventarisasi, analisis, dan sintesis. Zona bisnis dibagi menjadi dua area, yang pertama pada ruang terbuka zona bisnis A dengan luas bagunan kurang lebih 500 m2 yang akan digunakan sebagai fasilitas bisnis bank & ATM, Stationary book, Foto copy dan mini market. Pada ruang terbuka zona bisnis B dengan luas bangunan kurang lebih 250 m2 yang hanya digunakan sebagai fasilitas bisnis berupa kafetaria. Desain rancangan lanskap ruang terbuka zona bisnis kampus 3 UKSW dengan konsep taman tropis yang mampu menciptakan suasana hijau serta asri pada area zona bisnis yang berupa gambar rancangan dengan SketchUp dan berupa video serta maket. Pembimbing Disetujui oleh, Pembimbing Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S ii

6 ABSTRACT Aprilia Dwi Rosnawati ( ) Pembimbing: Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S DESAIN LANSKAP ZONA BISNIS KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA LANDSCAPE DESIGN BUSINESS AREA CAMPUS 3rd SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY SALATIGA Thesis, 2014, 30 pages LANDSCAPE DESIGN, LANDSCAPE PLAN, ZONE BUSINESS CAMPUS Christian University of Satya discourse that stood since 1956, to November of 2013 has more than 14,000 students and 750 faculty employees.land held for a campus of 4.5 hectares,this requires the addition of the campus area,it is currently built a new campus located in Blotongan.This study aims to mengetahi existing condition of the site 3 SWCU campus,perceptions,preferences and expectations of academic society on campus and create a business zone open space landscape design business zone based on the perceptions, preferences and expectations of the developers and the academic society to support the activities SWCU for academic and non-academic activities on campus. The method used in this research is descriptive qualitative form of nonprobability sampling sampling technique using purposive sampling with the stages of inventory,analysis,and synthesis. Business zone is divided into two areas,the first in an open space zone A business buildings with an area of approximately 500 m2 facility which will be used as a business bank & ATM,Stationary book,photocopy and store. In the B zone of open space with an area of approximately 250 m2, which is only used as a cafeteria business facilities. Design a landscape design business campus open space zone 3 SWCU with tropical garden concept is able to create an atmosphere and a beautiful green in a business zone area design with SketchUp images and video as well as a mock. Approved by, Supervisor Supervisor Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S iii

7 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini. Nama : Aprilia Dwi Rosnawati NIM : Program Studi : Agroekoteknologi Fakultas : Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, Judul: DESAIN LANSKAP ZONA BISNIS KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Yang dibimbing oleh: 1. Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si 2. Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atas sebagian tulisan dan gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalur atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atas sumber aslinya. Salatiga, Yang memberi pernyataan Aprilia Dwi Rosnawati iv

8 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Aprilia Dwi Rosnawati NIM : Program Studi : Agroekoteknologi Fakultas : Pertanian dan Bisnis Jenis Karya : Skripsi demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas skripsi saya berjudul: DESAIN LANSKAP ZONA BISNIS KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA beserta perangkat yang ada (jika perlu). Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan mempublikasikan skripsi saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Salatiga Pada tanggal : Yang menyatakan, Aprilia Dwi Rosnawati Pembimbing Disetujui oleh, Pembimbing Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S v

9 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis menyadari adanya kekurangan pada penulisan skripsi ini sehingga masih jauh dari sempurna. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari berkat, semangat, doa, bimbingan, nasihat dan dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak, baik selama melakukan penelitian maupun di dalam penulisan skripsi. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis. 2. Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak Msi., selaku pembimbing pertama, atas semua bimbingan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S., selaku Wali Studi dan pembimbing kedua, atas semua bimbingan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Bapak, Ibu dan kakak yang telah memberikan banyak motivasi, semangat, dukungan serta doa yang selalu diberikan tiada henti. 5. Teman-teman Fakultas Pertanian dan Bisnis angkatan 2009 terima kasih atas bantuan, saran, kritik dan kerja samanya. 6. Teman-teman Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian dan Bisnis terima kasih atas kerja samanya selama pelaksanaan skripsi. Penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Apabila terdapat banyak kesalahan dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Salatiga, 2014 Aprilia Dwi Rosnawati vi

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Masalah Signifikansi Penelitian Model Hipotetik KERANGKA TEORITIS Tinjauan Pustaka Pengertian Lanskap Gambaran Kondisi Eksisting Kampus 1 dan 3 UKSW Keadaan Eksisting Kampus 1 UKSW Keadaan Eksisting Kampus 3 UKSW Zona Bisnis Kampus Pengertian Zona Bisnis Kampus Zona Bisnis Kampus Lain Hipotesis Definisi dan Pengukuran Variabel METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Metode Inventarisasi I Ii Iii Iv V Vi vii Viii Viii Lx xl vii

11 Analisis Sintetis Perencanaan dan Perancangan Lanskap Perencanaan Perancangan Presentasi Hasil Rancangan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Inventarisasi dan Analisis Observasi Lapangan Persepsi, Preferensi dan Ekspektasi Terhadap Zona Bisnis Kampus 1 dan 3 UKSW Pihak Pengembang Kampus 3 dan Pengelola Kampus 1 UKSW Pihak pengguna (Survey Responden yang Berupa Kuesioner) Analisis Sintesis s 4.4. Hasil Perancangan Lanskap KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN viii

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Bagan Rencana Penelitian... 3 Gambar 4.1. Gambar 4.2. Peta Lokasi Kampus 3 UKSW... Keadaan Lingkungan di Sekitar Kampus 3 Gambar 4.3. Rupa Tapak Zona Bisnis A Gambar 4.4. Gambar 4.5. Gambar 4.6. Gambar 4.7. Gambar 4.8 Rupa Tapak Zona Bisnis B... Lokasi Kampus 3 dan Barisan Pemandangan melalui Satelit Google Earth Kontur dan Titik pandang good view serta bad view... Good view kampus 3, berupa barisan pegunungan dan Rawa Pening... Bad view kampus 3... Gambar 4.9. Desain Zona Bisnis A Gambar Desain Zona Bisnis B ix

13 DAFTAR TABEL Tabel 4.2. Penilaian Fasilitas Bisnis Foto Copy Kampus 1 UKSW Tabel 4.3. Penilaian Fasilitas Bisnis bank & ATM Kampus 1 UKSW Tabel 4.4. Penilaian Fasilitas Bisnis Kafetaria Satya /Rindang Kampus 1 UKSW Tabel 4.5. Penilaian Fasilitas Bisnis Mini Market Kampus 1 UKSW Tabel 4.6. Penilaian Fasilitas Bisnis Stationary book Kampus 1 UKSW Tabel 4.7. Daftar Tanaman x

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Site Plan Kampus 3 UKSW Peta Kota Salatiga dan Peta Lokasi Kampus 3 UKSW Kuesioner Hasil Rekap Kuesioner Acuan Pertanyaan Wawancara Gambar Desain Ruang Terbuka Zona Bisnis A (Bank & ATM, Stationary book, Foto copy dan Mini market) dan Gambar Desain Ruang Terbuka Zona Bisnis B (Kafetaria) Tabel Keterangan Tanaman Gambar Desain Tempat Duduk (Bangku) xi

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang berdiri pada tahun 1956 dan sejalan dengan perkembangannya, hingga November 2013 UKSW memiliki kurang lebih mahasiswa (registrasi aktif) serta kurang lebih 750 dosen dan pegawai penunjang akademik. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Draf Standar dan Prasarana Pendidikan Tinggi menetapkan standar untuk kampus dengan mahasiswa sejumlah 480 orang diperlukan lahan seluas m2 dan 960 orang seluas 9600 m2 dapat diartikan bahwa kebutuhan ruang untuk aktivitas akademik setiap orangnya seluas 10,2 m2 (BSNP, 2009). Berdasarkan data tersebut, maka diperkirakan untuk mahasiswa sejumlah kurang lebih orang diperlukan luas ruang minimal 13,26 ha dan untuk pegawai serta dosen sebanyak 750 orang diperlukan ruang seluas 0,76 ha. Jadi total keseluruhan ruang yang diperlukan untuk seluruh sivitas akademika sebesar 14,02 ha. Total keseluruhan ruang yang diperlukan untuk kegiatan non akademik sebesar 21,03 ha. Luas kampus 1 UKSW yang hanya 4,5 ha, hal ini menuntut adanya penambahan luas area kampus sebesar 37,32 ha untuk mempertahankan kenyamanan serta fungsi dari masing-masing sarana perkuliahan sehingga pihak pengelola UKSW melakukan pengembangan dengan memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 12 ha yang diperuntukkan sebagai kampus 3. Sampai saat ini, tahap pengembangan kampus 3 masih dalam tahap pembuatan terasering, pembentukan rupa tapak dengan proses cut and fill, membangun akses jalan di dalam kampus, dan pembagian zonasi. Beberapa rencana infrastruktur bangunan dan ruang terbuka secara umum dibuat oleh pihak panitia pengembangan namun belum ada desain detail untuk area bisnis. Beberapa fasilitas yang ada di kampus 1 akan dirancang kembali pada desain kampus 3 UKSW dengan mempertimbangkan jumlah pengguna (sivitas akademika) yang melakukan aktivitas di sana. Zona Bisnis atau Business Area merupakan suatu tempat dan sarana pendukung dalam aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari guna memenuhi kehidupan termasuk dalam kampus. 1

16 Business Area idealnya didesain sebaik mungkin agar semua penggunanya dapat merasa nyaman dan aman bila melakukan aktivitas di dalamnya. Di dalam business area atau zona bisnis kampus dapat terdiri dari bank, kafetaria, mini market, stationary book, tempat foto copy dan terdapat pula anjungan tunai mandiri (ATM). Oleh karena itu diperlukan perancangan Business Area guna memenuhi kebutuhan sivitas dari segi fungsi dan kenyamanan dalam beraktivitas di dalamnya Tujuan Penelitian 1. Mengetahi kondisi eksisting dari tapak kampus 3 UKSW. 2. Mengetahui persepsi, preferensi dan ekspektasi dari sivitas akademika mengenai zona bisnis kampus. 3. Membuat desain lanskap ruang terbuka zona bisnis berdasarkan dari persepsi, preferensi dan ekspektasi dari pengembang dan sivitas akademika UKSW untuk menunjang aktivitas akademik maupun non akademik selama beraktivitas di kampus Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu serta tenaga, maka penelitian ini akan dibatasi permasalahannya. Adapun batasan masalahnya yang akan diteliti sebagai berikut : 1) Zona Bisnis adalah area yang disediakan sebagai lokasi bisnis guna memenuhi kebutuhan aktivitas sivitas akademika di kampus 3 UKSW. 2) Proses perancangan meliputi tahapan inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, perencanaan dan perancangan. 3) Perancangan dilakukan pada dua lokasi di Kampus 3 UKSW masing-masing lokasi mempunyai luas a. Zona Bisnis A = 500 m2, dan b. Zona Bisnis B = 250 m2. 4) Pemaparan hasil akhir desain berupa gambar lanskap 3 dimensi menggunakan software SketchUp 8 dan maket. 5) Tema rancangan yaitu dengan tema tropical garden atau taman tropis adalah gambaran alam di Indonesia dengan model-model hutan tropis, aliran air sungai, dan gununggunung. Komposisi material berupa softscape 90% yang mendominasi dan 10% diisi dengan material hardscape. 2

17 1.4. Signifikasi Penelitian Untuk kepentingan ilmiah diharapkan dapat memberikan ide desain zona bisnis yang memenuhi fungsi estetika dan kenyamanan, namun tetap sesuai dengan kondisi tapak dan efisiensi anggaran dan perawatan. Untuk kepentingan praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ide atau pemikiran bagi pihak Universitas Kristen Satya Wacana dalam membangun zona bisnis untuk Kampus Model Hipotetik Untuk memperjelas penelitian, maka disusun model hipotetik sebagai berikut : Xn 1-3 Yn 1-2 Keterangan : Xn terdiri dari : X 1 : Inventarisasi X 2 : Analisis X 3 : Sintesis Yn terdiri dari : Y 1 : Perencanaan Y 2 : Perancangan Gambar 1.1 Bagan Rencana Penelitian 3

18 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka Pengertian Lanskap Lanskap merupakan wajah dan karakter lahan atau tapak sebagai bagian dari muka bumi ini dengan segala kegiatan kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik bersifat alami, non-alami atau keduanya. Merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta makhluk lainnya, sejauh mata memandang, sejauh segenap indra dapat menangkap, dan sejauh imajinasi dapat membayangkan (Arifin,2005). Landscape Planning (perencanaan) yaitu cara-cara atau langkah yang dilakukan secara sistematik untuk mencapai sasaran atau tujuan untuk mencapai lanskap yang idel, yaitu menciptakan lanskap yang multi fungsi mampu menyediakan dan memelihara kondisi yang diperlukan untuk berbagai kepentingan baik untuk manusia maupun makhluk hidup (Arifin, 2005). Landscape Design (desain, rancangan, ripta, pola) yaitu pengorganisasian dari unsurunsur desain dengan menggunakan prinsip-prinsip desain sehingga tercipta hasil karya arsitektur lanskap tertentu (Arifin,2005) Gambaran Kondisi Eksisting Kampus 1 dan 3 UKSW Keadaan Eksisting Zona Bisnis Kampus 1 UKSW Berdasarkan keadaan zona bisnis pada kampus 1 UKSW terdapat beberapa tempat atau fasilitas yang tersedia, yaitu : bank dan ATM yang digunakan oleh nasabah menyetor atau mengambil uang tunai. Di kampus 1 UKSW terdapat empat Bank yang disediakan guna membantu kebutuhan sivitas akademika UKSW dengan letak yang terpisah dan luasan yang kurang memadai. Pada zona bisnis di depan bank dilengkapi juga dengan ruang terbuka hijau yang di desain taman yang diberi bangku-bangku tempat duduk, beberapa pohon yang rindang serta diberikan atap pelindung agar pengguna nyaman selama melakukan kegiatan. Melalui studi pendahuluan yang dilakukan di kampus 1, sudah terdapat beberapa fasilitas sebagai berikut : 4

19 Mini market digunakan oleh konsumen untuk membeli kebutuhan sehari-hari dalam menunjang kebutuhan selama berada di dalam areal kampus. Di kampus 1 UKSW hanya terdapat satu mini market yang kurang luas dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan semua sivitas akademika. Mini market yang ada di kampus 1 UKSW ini belum ada sama sekali ruang terbuka hijau. Stationary book tempat menyediakan berbagai buku teks, alat tulis dan berbagai peralatan keperluan kantor yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas kegiatan perkantoran maupun dunia pendidikan. Di kampus 1 UKSW sudah terdapat satu stationary pada plaza yang terletak didekat pintu masuk utama kampus, serta kurangnya ruang terbuka untuk menunjang dalam aktivitas sivitas akademika. Tempat foto copy suatu tempat yang digunakan oleh sivitas akademika untuk melakukan pencetakan materi yang berhubungan dengan kegiatan akademik. Ditempat ini terdapat beberapa mesin foto copy, meja kasir, almari etalase dan bangku tunggu. Luas bangunan 4,0 m2 x 6,0 m2. Adanya mesin foto copy diketahui pula dapat menimbulkan panas yang dapat berdampak pada kenyamanan pengguna tempat ini. Kafetaria Satya tempat yang digunakan oleh sivitas akademika untuk beristrahat, misalnya melakukan aktivitas makan, berdiskusi ataupun hanya sekedar duduk. Kafetaria juga sebagai tempat sarana bersosialisasi baik antar mahasiswa ataupun dengan dosen dan karyawan. Didalam kafetaria, banyak sekali aktivitas yang terjadi baik sivitas yang merokok ataupun tidak. Letak kafetaria langsung menghadap pada sirkulasi keluar masuk motor baik menuju tempat parkir maupun motor yang akan keluar dan sirkulasi mobil yang akan masuk ke dalam kampus. Cafe Rindang tempat yang digunakan oleh sivitas akademika untuk beristrahat, misalnya melakukan aktivitas makan, berdiskusi ataupun hanya sekedar duduk. Cafe Rindang juga sebagai tempat sarana bersosialisasi baik antar mahasiswa ataupun dengan dosen dan karyawan. Didalam cafe Rindang, banyak sekali aktivitas yang terjadi baik sivitas yang merokok ataupun tidak. Letak cafe Rindang berada ditengah kampus UKSW yang satu sisinya langsung menghadap pada lapangan sepak bola dan gedung perpustakaan pusat, selain itu juga berdekatan dengan sirkulasi mobil yang akan menuju dalam kampus maupun keluar kampus. 5

20 Keadaan Eksisting Kampus 3 UKSW Kampus 3 UKSW berlokasi di jalan Gunung Payung 1 tepatnya di Desa Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Secara alami, lokasi kampus 3 UKSW berada pada wilayah bergelombang hingga berbukit dengan kelerengan 8 % hingga 25 %, ketinggian tempat berada pada 590 m dpl dengan luas lahan 12 ha yang akan diperuntukkan sebagai tempat perkuliahan. (Simanjuntak, 2012). Saat ini sudah terdapat jalan-jalan utama yang telah di aspal guna mengakses pada pintu masuk utama menuju area dalam tapak namun belum dilakukan pembangunan jalan secara keseluruhan. Di lokasi kampus 3 ini masih terdapat beberapa semak belukar yang tidak sengaja tumbuh dan terdapat kurang lebih 250 tanaman Jabon yang sengaja ditaman untuk penghijauan. Pada area tapak yang akan diperuntukkan sebagai zona bisnis ditumbuhi oleh semak belukar serta beberapa tanaman jabon. Kemiringan tempat kurang lebih sekitar 8% sampai 18%. Aksesibilitas menuju lokasi kampus 3 UKSW dengan jarak tempuh kurang lebih 2 km dari kampus 1 UKSW ( jalan Diponegoro ). Akses transportasi umum menuju kampus 3 UKSW dapat ditempuh melalui Jalan Diponegoro dan diteruskan ke Jalan Ki Penjawi atau dapat juga melalui Jalan Diponegoro dan diteruskan ke jalan kampung ( jalan Gunung Payung 1 ) Blotongan hingga mencapai lokasi kampus. Dapat dilihat pada Gambar site plan kampus pada lampiran 1. Site plan Kampus 3 UKSW dan lapiran 2. Peta Kota Salatiga Zona Bisnis Kampus Pengertian Zona Bisnis Kampus Pengertian Zona adalah suatu tempat, kelompok atau kawasan yang dipergunakan untuk mendirikan atau membangun suatu kegiatan atau aktivitas. Pengertian bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Dapat disimpulkan bahwa zona bisnis memiliki arti kawasan atau tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba.(adisasmita,2010) 6

21 Zona Bisnis di Kampus Lain Berdasarkan standar desain kampus di University of Massachusetts Amherst yang terletak di Amerika, standar dari zona bisnis memiliki kafetaria, bank, mini market dan stasionary book yang mudah diakses oleh semua orang yang melakukan aktivitas di kampus tersebut. Keadaan di University of Massachusetts Amherst mudah diakses dengan sirkulasi dan bangunan terletak di tempat yang landai karena keadaan tapak yang rata. Luas ruang terbuka hijau kurang lebih m2, serta terdapat fasilitas penunjang seperti bangku tempat duduk yang terletak di taman. Sirkuasi jalan yang dibuat secara satelite, menghubungkan setiap titik area tersebut sehingga mempermudah dalam mengaksesnya. Penutup tanah beberapa titik menggunakan paving blok dan pada titik tertentu berupa padang rumput yang dipangkas secara rapi. Untuk pereda kebisingan di University of Massachusetts Amherst menggunakan tanaman semak yang ditata dan dipangkas secara rapi. Elemen lanskap seperti softscape terdapat vegetasi tanaman seperti Quercus alba (White Oak), Celtis occidentalis (Hackberry), dan lainnya. Tanaman semak pendek dan terdapat binatang kecil, seperti burung yang datang dengan sendirinya. Aktivitas manusia umumnya dari pagi hari sampai sore hari, karena minimnya penerangan di malam harinya. Elemen lanskap hardscape berdapat air mancur buatan yang sengaja diletakkan pada salah satu view agar memberikan kesan sejuk. Keseimbangan elemen desain sangat diperhatikan dalam membuat desain pada University of Massachusetts Amherst, hal ini dilakukan agar dapat memberikan kenyamanan selama melakukan aktivitas. (Anonim, 2007a) Standar desain kampus di Virginia Tech Polytechnic Institute and State University beberapa fasilitas penunjang seperti bank, kafetaria, mini market dan stationary book ditempatkan pada satu gedung yang sama dengan desain classic yang menyerupai bangunan kastil kuno dan dilengkapi pula dengan ruang terbuka hijau lengkap dengan fasilitas bangku serta free hot spot area. Di ruang terbuka hijau, terdapat alun-alun (The Quadrangles) dengan jalur pedestrian berupa paving blok yang didesain rapi dan menghubungkan antara bangunan gedung campus dengan taman yang dilengkapi kolam bebek (The Duck Pond Park) yang sengaja dibuat untuk penampungan air hujan dan untuk menambah estetika. Beberapa pohon yang sengaja difungsikan sebagai kanopi misalnya Acer saccharum (Sugar Maple), Betula Lenta (Sweet Birch), dan Juniperus virginiana (Eastern Red Cedar), dengan adanya ruang terbuka hijau atau 7

22 hutan kampus ini secara tidak langsung akan mendatangkan binatang-binatang kecil seperti misalnya burung-burung kecil yang akan hidup pada pepohonan di areal kampus. Jalur pedestrian yang sengaja dibuat terpisah antara jalur mobil dengan pejalan kaki dan pengguna sepeda yang memberikan rasa aman dan nyaman. (Anonim, 2010) Sedangkan di University of Nebraska Lincoln fasilitas penunjang untuk sivitas akademika, terdapat beberapa kafetaria yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau dan bank yang diletakkan pada pusat administrasi kampus. Kafetaria didesain secara terbuka tanpa dinding dengan bangku dan meja yang ternaungi kanopi, agar memberikan kesan sejuk dan santai. Ruang terbuka yang ditata secara baik, dengan ditanami beberapa tanaman seperti Quercus alba (White Oak), Acer saccharum (Sugar Maple) dan masih banyak lainnya, dapat memberikan kesan teduh dan mengurangi sinar matahari jika sedang berada di sekitarnya. Jalur pedestrian yang ditata mengelilingi kampus, dapat mempermudah dalam mengakses baik menuju taman, zona bisnis maupun pusat perkuliahan.(anonim,2007b) 8

23 2.4. Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka teoritis dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Kondisi eksisting kampus 3 berbukit dan ditumbuhi tumbuhan semak dan tanaman keras, serta sirkulasi jalan utama. 2. Persepsi, preferensi dan ekspektasi dari sivitas, pengembang dan pengelola menyatakan lanskap zona bisnis kampus 3 berfungsi sebagai sarana menunggu selama melakukan aktivitas di zona bisnis dengan suasana sejuk, nyaman dan tenang. 3. Desain lanskap zona bisnis dengan tema taman tropis yang digunakan sebagai sarana menunggu Definisi dan Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini ada beberapa variabel, yaitu sebagai berikut: 1. Kelerengan atau slope adalah persentase kemiringan lereng diukur menggunakan rumus: % Dengan D = Tinggi Vertikal (meter), L = Panjang, (meter), dan G= Gradient atau kemiringan slope, dalam satuan %. 2. Persepsi sivitas adalah cara pandang atau pemahaman pengguna, yaitu sivitas akademika UKSW (mahasiswa, dosen dan karyawan) terhadap arti zona bisnis, fungsi zona bisnis, yang diperlukan di area zona bisnis kampus 1. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner. 3. Preferensi sivitas adalah kecenderungan pilihan pengguna terhadap hal-hal yang lebih disenangi sivitas akademika di zona bisnis UKSW meliputi kegiatan yang dilakukan saat mengunjungi zona bisnis, suasana yang diinginkan dan waktu yang di habiskan di ruang terbuka zona bisnis, didapatkan dengan menggunakan kuesioner. 4. Ekspektasi sivitas adalah harapan sivitas akademika UKSW untuk aktifitas-aktifitas lain yang ingin dilakukan dan pemanfaatan ruang terbuka zona bisnis selain yang sudah dilakukan di zona bisnis kampus 1, didapatkan dengan menggunakan kuesioner. 5. Persepsi pengelola dan pemilik adalah cara pandang atau pemahaman, yaitu pihak pengelola kampus 1 UKSW dan Tim Pengembangan Kampus 3, terhadap arti zona 9

24 bisnis, fungsi zona bisnis di area zona bisnis kampus 1, didapatkan dengan menggunakan wawancara. 6. Preferensi pengelola adalah kecenderungan pilihan terhadap pengelompokan fasilitas bisnis, konsep desain taman kampus 3 dan suasana yang diinginkan di area zona bisnis kampus 1, didapatkan dengan menggunakan wawancara. 7. Ekspektasi pengembang adalah hal-hal yang diharapkan oleh pengembang untuk rancangan zona bisnis Kampus 3, data berupa site plan Kampus 3 UKSW. 10

25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kampus 3 UKSW Jalan Gunung Payung 1 Blotongan, Salatiga, Jawa Tengah. Alokasi waktu 17 Juli November Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Kamera digital, seperangkat alat gambar, alat tulis, GPS (Global Position System) dan seperangkat komputer dengan program SketchUp Metode Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Nonprobability sampling teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling dengan penentuan sampel yang pertimbangan tertentu. Dengan tahapan penelitian ini meliputi : Inventarisasi Merupakan suatu cara pengumpulan data penelitian. Dalam inventarisasi dilakukan beberapa tahap yaitu : 1. Pengambilan Data Data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui berbagai hal antara lain : fungsi dan kenyamanan pengguna serta kebijakan pembangunan lanskap zona bisnis kampus 3 UKSW. Data yang akan diambil meliputi : a. Data primer, antara lain : 1) Observasi lapangan : Pada observasi lapangan akan didapat data kontur, kemiringan tapak, good view dan bad view. Data kontur didapatkan dengan menggunakan GPS dan SketchUp 8 untuk membuat kemiringan tapak dan perkiraan kontur secara 3 dimensi. Data arah angin dan arah sinar matahari didapatkan dengan menggunakan perkiraan arah pergerakan angin dan matahari secara global. Data arah angin dan arah sinar matahari diperuntukan 11

26 sebagai dasar perancangan ruang terbuka hijau disekitar zona bisnis. Data-data tersebut disesuaikan dengan kondisi eksisting tapak seperti adanya penghalang berupa perbukitan atau perkebunan yang berpengaruh pada arah pergerakan angin dan sinar matahari. 2). Wawancara : Dilakukan wawancara untuk memperoleh verifikasi mengenai persepsi, preferensi serta ekspektasi kepada pihak panitia pengembang dan perawatan kampus 1 dan 3 UKSW. Untuk keperluan analisis maka peneliti juga mempertimbangkan hasil wawancara yang meliputi persepsi, preferensi dan ekspektasi terhadap pengguna, pemilik yang diwakili oleh pihak panitia pengembang kampus 3 dan pengelola kampus 1 UKSW. 3). Survey responden : Untuk mengetahui persepsi, preferensi serta ekspektasi mengenai zona bisnis dan ruang terbuka hijau. Melalui kuisioner dibagikan kepada responden sebanyak 65 responden dengan komposisi responden antara lain 50 mahasiswa UKSW, 15 responden yang terdiri pada laboran, karyawan K3 dan karyawan BARA yang sedang berada di plaza (bank, foto copy, kafetaria dan mini market) dan Cafe Rindang yang ada di kampus. Batas nilai minimal yang dapat digunakan dari perolehan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden sebesar 30% akan digunakan sebagai acuan dalam mendesain zona bisnis, jika terdapat nilai yang lebih tinggi ada lebih dari satu, maka yang digunakan nilai yang lebih besar. Hal yang tercakup dalam kuisioner tersebut adalah : A. Gambaran umum responden yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, status (mahasiswa, laboran, pegawai K3 dan pegawai BARA). B. Persepsi responden meliputi : arti zona bisnis, fungsi zona bisnis, pemahaman saat mengunjungi zona bisnis dan ruang terbuka hijau pada zona A dan B. C. Preferensi, hal-hal yang lebih disenangi sivitas akademika di zona bisnis UKSW meliputi kegiatan yang dilakukan di lokasi, kondisi dan waktu yang di habiskan di ruang terbuka zona bisnis. 12

27 D. Ekspektasi responden meliputi : ruang terbuka zona bisnis yang ideal dan fasilitas didalamnya. b. Data sekunder antara lain : data yang dikumpulkan meliputi : Peta lokasi dan peta dasar tapak Kampus 3 UKSW yang diperoleh dari proposal pengembangan Kampus 3 UKSW yang dibuat oleh tim pengembang kampus Analisis Analisis merupakan tahap pengelompokan data dan masalah di dalam tapak meliputi kendala dan potensi, semua kondisi eksisting tapak dianalisis untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang ada. Analisis data yang diperoleh dari hasil data inventarisasi terutama data primer dipergunakan untuk melihat potensi dan kendala yang ada pada tapak kampus 3. Analisis data primer dilakukan secara kualitatif yang sesuai dengan hasil temuan di lapangan dan berdasarkan pada persepsi, preferensi dan ekspektasi responden. Analisis Data Kuisioner : Kuisioner kepada sivitas akademika UKSW sebagai pengguna untuk mengetahui gambaran umum responden, persepsi, preferensi, ekspektasi dan analisis kepentingan penampilan (importance performance analysis) zona bisnis kampus 3 UKSW yang telah diisi oleh responden. Analisis dilakukan terhadap data hasil penyebaran kuisioner kepada 65 pengguna tapak yang selanjutnya disusun untuk mendapatkan nilai tertinggi dan batas minimal sebesar 30% untuk dipertimbangkan (analisis frekuensi) berdasarkan aspek yang telah ditentukan yang selanjutnya bisa dijadikan acuan untuk tahap perancangan desain. Hasil analisis ini berguna bagi penulis untuk melihat persepsi, preferensi, ekspektasi pengguna terhadap tapak yang nantinya dijadikan pijakan dalam melakukan pengembangan desain Sintesis Setelah diperoleh hasil dari data primer dan data sekunder tersebut maka akan diketahui potensi dan kendala atau permasalahan yang ditentukan di lokasi lanskap. Selanjutnya dari potensi dan kendala atau permasalahan yang telah diketahui dapat dipergunakan sebagai dasar memecahkan permasalahan yaitu : bad view dapat di desain sedemikian rupa agar tidak mengganggu kenyamanan dan good view yang ada di dalam lanskap dapat dijadikan sebagai keunggulan dari lanskap zona bisnis. 13

28 3.4. Perencanaan dan Perancangan Lanskap Perencanaan dan perancangan lanskap adalah tahap akhir atau penuangan gagasan yang diperoleh dari hasil data inventarisasi, analisis keseluruhan serta sintesis Perencanaan Perencanaan dilakukan dalam penentuan konsep dasar yang akan ditetapkan dan dikembangkan di dalam lanskap dengan pertimbangan dari hasil kuisioner pengguna dan interview ke Tim Pengembang UKSW untuk mengetahui zonasi, sirkulasi, saluran irigasi atau drainase dan tema. Dari hasil kuisioner tersebut dijadikan salah satu rekomendasi untuk mendesain zona bisnis yang sesuai dengan persepsi dan keinginan sivitas ademika UKSW terhadap elemen dan pemilihan vegetasi. Pada tahapan ini diupayakan untuk menata dan menyatukan berbagai pemanfaatan tapak yang ada berdasarkan pengetahuan secara teknis dan kualitas estetika. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner tersebut maka perencanaan zona bisnis akan mempertimbangkan beberapa hal. Seperti penyusunan tema sehingga tidak ada duplikasi kemungkinan adanya zona bisnis yang sama. Pembagian zona bisnis ini berdasarkan proposal kampus 3 UKSW. Pembagian zona bisnis meliputi : A. Zona bisnis (A) terdapat beberapa fasilitas seperti bank, stationary book, mini market, dan foto copy dengan ruang terbuka hijau sebagai penunjang aktivitas sivitas akademika UKSW. Kemiringan lahan kurang lebih 35% dan sirkulasi pedestrian terdapat empat jalur dengan kemiringan kurang lebih 40%. Luas tapak pada zona bisnis A kurang lebih 500 m2. B. Zona bisnis (B) terdapat fasilitas kafetaria dengan ruang terbuka hijau sebagai penunjang aktivitas sivitas akademika. Kemiringan lahan kurang lebih 30º dan sirkulasi pedestrian terdapat satu jalur yang akan dibuat. Luas tapak pada zona bisnis B kurang lebih 250 m2. Kebutuhan akan elemen lanskap serta sarana prasarana lainnya seperti pedestrian merupakan jalur sirkulasi di dalam lanskap yang permukaan diberi perkerasan dari batubatuan. Bangku yaitu tempat duduk untuk sivitas akademika yang dilengkapi dengan meja tanpa atap yang ditempatkan pada beberapa titik pada zona bisnis, tempat sampah, wadah untuk tempat sampah guna menjaga kebersihan lokasi di letakkan di beberapa sudut zona 14

29 bisnis. Lampu taman, dipergunakan untuk penerangan dalam bisnis pada malam hari. menunjang aktivitas zona Perancangan Perancangan merupakan tahap akhir penelitian, tahapan-tahapan yang telah dilakukan dari tahap inventarisasi sampai perencanaan, dibuat perancangan lanskap zona bisnis yang sesuai dengan preferensi dan ekspektasi sivitas akademika UKSW. Perancangan dilakukan pada dua lokasi yaitu pada lokasi a. Zona Bisnis A 500 m2, dan b. Zona Bisnis B 250 m2. Selanjutnya dipilih elemen lanskap yang akan digunakan dalam mendesain dan perancangan lanskap secara detail pada lokasi yang akan dirancang dan menerapkan prinsip perancangan lanskap Presentasi Hasil Rancangan Tahap akhir dari penelitian ini adalah seminar hasil pelaksanaan skripsi, yang meliputi presentasi materi hasil rancangan tapak dengan program Power Point, serta presentasi gambar rancangan menggunakan SketchUp 8. Hasil rancangan akan diperbaiki sesuai dengan masukan pada saat seminar. 15

30 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Hasil Inventarisasi dan Analisis Observasi Lapangan Kampus 3 UKSW berlokasi di jalan Gunung Payung 1 tepatnya di Desa Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Secara alami, geomorfologi lokasi kampus 3 UKSW berada pada wilayah bergelombang hingga berbukit dengan kelerengan 8 % hingga 25 %, dengan luas lahan 12 ha. (Simanjuntak, 2012). Kota Salatiga teletak pada ketinggian antara mdpl (meter dari permukaan laut), sedangkan ketinggian tempat kampus 3 UKSW memiliki titik terendah 575 mdpl dan titik tertinggi 820 mdpl. Gambar 4.1. Peta Lokasi Kampus 3 UKSW Sumber : Octavia, Puput Skala 1:

31 Lingkungan di sekitar lokasi tapak pada bagian timur lokasi kampus 3 berupa kebun milik warga dan yang akan direncanakan sebagai akses keluar masuk dari jalan Ki Penjawi. Bagian utara lokasi kampus 3 berupa perkebunan milik warga dan sebagian milik PTPN. Pada bagian barat dan selatan yaitu perkebunan milik warga yang ditanami tanaman keras. Sedangkan untuk barat daya yaitu akses keluar masuk melalui jalan Gunung Payung dan perkampungan warga. Perkebunan Karet (PTPN) Perkebunan Warga 700 m B 690 m Perkebunan Waga B U S T A 680 m 575 m 681 m Pemukiman Penduduk Gambar 4.2. Keadaan lingkungan di sekitar kampus 3 Gambar 4.3. Rupa tapak zona bisnis A, (foto menghadap ke barat) 17

32 Gambar 4.4. Rupa tapak zona bisnis B (foto menghadap ke selatan) Pada observasi lapangan didapat data kontur dan ketinggian tapak yang dapat dilihat pada gambar 4.6. Good view yang didapat pada tapak ini berupa barisan Gunung Merbabu, Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo serta Rawa Pening dan sekumpulan persawahan, dapat dilihat pada gambar 4.7. Good view tapak kampus 3 berupa barisan pegunungan. Terdapat sudut bad view pada tapak kampus 3, jika kita menghadap ke arah timur tepat pada pagi hari pukul sampai pukul 11.00, maka sinar matahari akan tepat mengarah pada zona bisnis ini. Data kontur didapatkan dengan menggunakan GPS dan SketchUp 8 untuk membuat perkiraan kemiringan tapak dan perkiraan kontur secara 3 dimensi. Data arah angin dan arah sinar matahari didapatkan dengan menggunakan perkiraan arah pergerakan angin dan matahari secara global. Data arah angin dan arah sinar matahari diperuntukan sebagai dasar perancangan ruang terbuka hijau disekitar zona bisnis. Gambar 4.5. Lokasi Kampus 3 dan Barisan Pemandangan melalui Satelit Google Earth 18

33 Titik Bad View 700 m 690 m B U S T 681 m 680 m 575 m Titik Good View Gambar 4.6. Kontur dan Titik pandang good view serta bad view Gambar 4.7. Good view kampus 3, berupa barisan pegunungan dan Rawa Pening, (foto menghadap ke arah barat). Gambar 4.8. Bad view kampus 3,(foto menghadap ke arah timur). 19

34 Persepsi, Preferensi dan Ekspektasi Terhadap Zona Bisnis Kampus 1 dan 3 UKSW Pihak Pengembang Kampus 3, dan Pengelola Kampus 1 Wawancara dengan pihak p engelola kampus UKSW dan panitia pengembang kampus 3 (baru) UKSW. Wawancara yang dilakukan dengan pengelola kampus UKSW Budi Purwanto, kepala K3 : 1. Pada zona bisnis kampus 3 UKSW sebaiknya perlu dibuat tema khusus, supaya terlihat seragam dan rapi. 2. Mengenai tema yang akan ditentukan lebih melihat kondisi sekarang saja, supaya tidak bosan dan terkesan modern. 3. Pada zona bisnis yang telah ditentukan sebaiknya disediakan lahan parkir khusus bagi pengguna fasilitas bisnis, agar lebih memudahkan dalam mengaksesnya dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain yang tidak sedang beraktivitas pada zona bisnis, serta tidak mengganggu akses kendaraan yang akan keluar masuk ke dalam areal kampus. Wawancara dengan pihak pengelola kampus UKSW dan panitia pengembang kampus 3 (baru) UKSW. Hasil wawancara yang dilakukan dengan pengelola kampus UKSW Rusmanto, yaitu sebagai berikut : 1. Pada zona bisnis kampus 3 UKSW sebaiknya perlu dibuat tema khusus, supaya tertata rapi. 2. Mengenai tema menyesuaikan dengan keputusan pimpinan dan tim panitia pengembang kampus. 3. Kurangnya kedisiplinan pada setiap pengguna, misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya dan mencorat-coret pada fasilitas umum. Wawancara dengan sekretaris panitia pengembang kampus 3 Bistok Hasiholan dan mewakili pemilik kampus UKSW. 1. Tujuan spesifik pembangunan ruang terbuka zona bisnis adalah sebagai ruang terbuka hijau disekitar fasilitas bisnis yang ada dan fasilitas bisnis yang akan dibangun bank, kafetaria, stationary book, mini market serta foto copy. 2. Tema desain zona bisnis sudah ditentukan dengan menggunakan konsep tropis dan konsep dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keputusan pimpinan (Rektor), namun jika ada perubahan tidak terlalu jauh dari konsep awal yaitu konsep tropis. 3. Acuan dalam pembuatan desain zona bisnis sebaiknya melihat master plan kampus 3 yang sudah ada. Mengenai sirkulasi kendaraan pada zona bisnis dan area sekitarnya sesuai dengan peta site plan kampus 3. 20

35 4. Tema desain zona bisnis sudah ditentukan dengan menggunakan konsep tropis. 5. Mengenai sirkulasi kendaraan pada zona bisnis dan area sekitarnya sesuai dengan site plan kampus Saluran drainase di sekitar zona bisnis sudah ada hanya perlu melakukan penambahan saluran-saluran penghubung. 7. Sudah ada, fasilitas yang akan dibangun seperti fasilitas bisnis yang ada dan fasilitas bisnis yang akan dibangun bank, kafetaria, stationary book, mini market serta foto copy. 8. Pada zona bisnis sebaiknya perlu disediakan lahan parkir, supaya dapat memudahkan dalam mengaksesnya dan tidak menimbulkan kemacetan. 9. Pada peta site plan kampus 3, sudah ditetapkan luas lahan yang akan digunaka sebagai zona bisnis. Luas lahan yang akan digunakan sebagai zona bisnis A sebesar 500 m2 yang akan digunakan untuk fasilitas bisnis bank, & ATM, stationary book, foto copy dan mini market. Sedangkan pada zona bisnis B luas lahan 250 m2 yang hanya diperuntukkan sebagai kafetaria. 10. Pedoman pada perancangan desain lanskap zona bisnis kampus 3 lebih mengacu pada konsep tropis dan menyesuaikan pada kontur tapak. Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pihak pengelola dan pengembang kampus UKSW, dapat dilihat pada zona bisnis sebaiknya diberikan tema khusus. Serta dalam mengaksesnya lebih dipermudah apabila menggunakan kendaraan bermotor, supaya menyediakan lahan parkir khusus bagi pengguna yang hanya akan mengakses pada zona bisnis saja, hal ini juga akan dapat mengurangi kemacetan atau penumpukan kendaraan pada pintu masuk areal kampus Pihak Pengguna (Survey Responden yang berupa kuesioner) Kuesioner mulai dibagikan kepada responden mulai tanggal 17 Juli 2013 sampai 24 Juli Rersponden meliputi sivitas yang terdiri dari 50 orang mahasiswa dan 15 orang pegawai yang terdiri dari laboran, K3 dan BARA. Pertanyaan yang ditanyakan dalam kuesioner ini terdiri dari: 1. Perlu atau tidaknya ruang terbuka di sekitar zona bisnis (foto copy, bank & ATM, Stationary book, mini market dan kafetaria Satya & Rindang), 2. Jika responden memerlukan, ingin dilengkapi dengan elemen seperti: pepohonan dan bangku duduk, kanopi dan bangku duduk, hanya bangku duduk saja, kanopi atau pepohonan (tanpa bangku) dan hanya perkerasan saja. Atau taman bunga dan peneduh. 3. Taman atau ruang 21

36 terbuka hijau ini akan diperuntukkan sebagai apa: tempat berdiskusi, tempat istirahat di jeda perkuliahan, sarana menunggu pada fasilitas bisnis yang ada (foto copy, bank & ATM, Stationary book, mini market dan kafetaria Satya & Rindang), tempat latihan KBM (Kelompok Bakat Minat), atau hanya sekedar menikmati pemandangan. a. Fasilitas Bisnis Foto Copy Tabel 4.2. Penilaian Fasilitas Bisnis Foto Copy Kampus 1 UKSW Ruang terbuka hijau/taman Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Perlu Tidak perlu ,54% 18,46% Fasilitas bisnis yang berdekatan Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Kafetaria Bank & ATM Mini Market Stationary book Semua fasilitas bisnis ,23% 35,38% 20,00% 13,85% 9,23% Terpisah dari fasilitas bisnis lain 7 10,77% Melihat data yang diperoleh dari jumlah responden sebanyak 65 orang, bahwa 81,54% atau sebanyak 53 responden menjawab perlu diadakan taman atau ruang terbuka hijau disekitar zona bisnis foto copy. Sedangkan sebanyak 12 responden tidak menginginkan adanya taman atau ruang terbuka hijau di sekitar fasilitas bisnis foto copy. Dari fasilitas bisnis lain yang diinginkan berdekatan oleh responden yaitu fasilitas bank & ATM sebanyak 35,38% responden. Terdapat satu responden yang tidak memilih fasilitas bisnis yang ingin berdekatan dengan fasilitas bisnis foto copy. b. Fasilitas Bisnis bank & ATM Tabel 4.3. Penilaian Fasilitas Bisnis bank & ATM Kampus 1 UKSW Ruang terbuka hijau/taman Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Perlu Tidak perlu ,62% 35,38% Fasilitas bisnis yang berdekatan Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Foto Copy Kafetaria Mini Market Stationary book Semua fasilitas bisnis ,00% 9,23% 7,69% 6,15% 13,85% Terpisah dari fasilitas bisnis lain 15 23,08% Melihat data yang diperoleh, bahwa 64,62% atau sebanyak 42 responden menjawab perlu diadakan taman atau ruang terbuka hijau disekitar fasilitas bisnis bank & ATM. Sedangkan sebanyak 23 responden tidak menginginkan adanya taman atau ruang terbuka di sekitar fasilitas bisnis bank & ATM. Melalui jawaban responden ini dapat digunakan sebagai 22

37 acuan untuk mendesain zona bisnis A pada kampus 3 UKSW. Menurut responden fasilitas bisnis lain yang diinginkan berdekatan dengan bank & ATM yaitu fasilitas foto copy sebanyak 40,00% atau 26 responden. c. Fasilitas Bisnis Kafetaria/Rindang Tabel 4.4. Penilaian Fasilitas Bisnis Kafetaria/Rindang Kampus 1 UKSW Ruang terbuka hijau/taman Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Perlu Tidak perlu ,62% 15,38% Fasilitas bisnis yang berdekatan Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Foto Copy Bank & ATM Mini Market Stationary book Semua fasilitas bisnis ,62% 13,85% 4,62% 1,54% 7,69% Terpisah dari fasilitas bisnis lain 39 60,00% Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 84,62% atau sebanyak 55 responden menjawab perlu diadakan taman atau ruang terbuka hijau disekitar fasilitas bisnis kafetaria Satya/ Rindang. Melalui jawaban responden ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendesain zona bisnis pada kampus 3 UKSW. Fasilitas bisnis lain yang diinginkan berdekatan oleh responden yaitu fasilitas bank & ATM sebanyak 13,85% atau sebesar 9 responden, dan sebanyak 60,00% responden lebih memilih fasilitas Kafetaria Satya/ Rindang terpisah dari fasilitas bisnis yang lain, hal ini dikarenakan agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna pada fasilitas bisnis lainnya. Sebanyak 5 responden (7,69%) tidak memilih fasilitas yang berdekatan dengan fasilitas bisnis ini. d. Fasilitas Bisnis Mini Market Tabel 4.5. Penilaian Fasilitas Bisnis Mini market Kampus 1 UKSW Ruang terbuka hijau/taman Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Perlu Tidak perlu ,00% 40,00% Fasilitas bisnis yang berdekatan Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Foto Copy Bank & ATM Kafetaria Stationary book Semua fasilitas bisnis ,23% 26,15% 6,15% 9,23% 15,38% Terpisah dari fasilitas bisnis lain 22 33,85% Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 60,00% atau sebanyak 39 responden menjawab perlu diadakan taman atau ruang terbuka hijau disekitar fasilitas bisnis mini market dan sisanya sebanyak 26 responden tidak meinginkan adanya taman atau ruang terbuka hijau. 23

38 Melalui jawaban responden ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendesain zona bisnis A pada kampus 3 UKSW. Sebanyak 26,15% atau sebesar 17 responden memilih fasilitas fasilitas bisnis bank & ATM berdekatan dengan fasilitas bisnis mini market. Sebanyak 33,85% atau sebesar 22 responden lebih memilih fasilitas bisnis mini market lebih baik dipisahkan dari fasilitas bisnis lain. e. Fasilitas Bisnis Stationary book Tabel 4.6. Penilaian Fasilitas Bisnis Stationary book Kampus 1 UKSW Ruang terbuka hijau/taman Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Perlu Tidak perlu ,62% 35,38% Fasilitas bisnis yang berdekatan Jumlah Jawaban Persentase Jawaban Foto Copy Bank & ATM Kafetaria Mini Market Semua fasilitas bisnis ,15% 12,31% 1,54% 10,77% 7,69% Terpisah dari fasilitas bisnis lain 18 27,69% Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa 64,62% atau sebanyak 42 responden menjawab perlu diadakan taman atau ruang terbuka hijau disekitar fasilitas bisnis stationary book. Melalui jawaban responden ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendesain zona bisnis pada kampus 3 UKSW. Berdasarkan jumlah responden yang ada sebanyak 18 responden atau sebesar 27,69% meinginkan fasilitas bisnis Stationary book terpisah dari fasilitas bisnis lainnya, namun peneliti menetapkan 30,00% sebagai batas minimal dalam menetapkan desain. Sebanyak 9 (13,85%) responden tidak menentukan pilihan mengenai fasilitas bisnis yang ingin berdekatan dengan fasilitas bisnis Stationary book. Melihat hasil kuesioner yang didapat, pada zona bisnis A terdapat fasilitas bisnis foto copy, bank & ATM, stationary book, dan mini market, Pada zona bisnis B hanya terdapat fasilitas bisnis kafetaria saja. Berdasarkan keinginan responden, pada setiap fasilitas bisnis pada zona bisnis A maupun B menginginkan adanya ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan fasilitas duduk baik itu hanya perkerasan maupun bangku duduk beserta kanopi. Sesuai dengan keputusan tim panitia pengembang dan pemilik kampus sudah ditetapkan bahwa pada zona bisnis A terdapat beberapa fasilitas bisnis yaitu foto copy, bank & ATM, Stationary book dan mini market yang dilengkapi dengan ruang terbuka. Pada zona bisnis B hanya terdapat fasilitas bisnis kafetaria serta ruang terbuka. 24

39 4.2. Analisis Berdasarkan dari data primer yang telah didapat peneliti di lapangan, persepsi, preferensi, dan ekspektasi dari responden menyatakan bahwa, pada zona bisnis diharapkan adanya ruang terbuka hijau dengan fasilitas bangku duduk dengan kanopi dan tanpa kanopi yang bisa digunakan sebagai tempat berdiskusi, tempat beristirahat dijeda perkuliahan, tempat latihan kegiatan bakat minat (KBM) atau sebagai sarana menunggu ketika sedang beraktivitas pada zona bisnis dan hanya sekedar menikmati pemandangan. Pada zona bisnis A terdapat fasilitas bisnis foto copy, bank & ATM, mini market dan stationary book yang mana semua fasilitas bisnis yang terdapat pada zona bisnis A dan pada zona bisnis B hanya terdapat fasilitas bisnis kafetaria saja. Pada zona bisnis A didesain menghadap ke timur yang mana pada saat pagi hari sinar matahari tepat mengarah pada zona ini. Pada tapak asli zona bisnis A yang memiliki kontur dan kelerengan hingga 25%, kontur ini dapat berpotensi longsor. Pada zona bisnis B didesain menghadap ke arah barat dengan kelerengan 30%. Kendala rupa tapak kampus 3 UKSW, kemiringan kontur tapak yang curam ini akan menimbulkan permasalahan terkait dengan perancangan tapak. Diantaranya jika terjadi hujan, maka air akan langsung mengalir ke perkampungan warga, dan hal ini disiasati dengan pembuatan saluran drainase air yang bisa langsung disalurkan pada penampungan air yang ada. Selain itu rupa tapak yang berbukit dapat terjadi longsor. Rupa kontur tapak disiasati dengan cut and fill dengan model teras-teras. Potensi yang ada pada lokasi tapak kampus 3 UKSW dan dapat digunakan sebagai icon atau maskot dari lokasi ini yaitu adanya pemandangan alam yang indah, pemandangan tersebut yaitu adanya barisan Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran serta Rawa Pening dan sekelompok persawahaan yang hijau dan asri, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai good view. Potensi dari tapak ini yaitu topografi yang bergelombang sehingga dapat mempercantik pemandangan Sintesis Pada zona bisnis A telah ditentukan adanya fasilitas bisnis bank & ATM, stationary book, foto copy dan mini market. Sedangkan pada zona bisnis B hanya terdapat kafetaria saja. Pada zona bisnis A dan B konsep yang digunakan yaitu konsep tropis yang memiliki kesan natural dan tidak teratur, tanaman yang digunakan cukup beragam dari segi teksturnya, 25

40 namun warna yang dominan tetap hijau dengan aksen warna merah, jingga, kuning dan putih. Perpaduan elemen air seperti kolam, pancuran atau air mancur dan yang paling penting taman tropis intensitas dalam perawatannya rendah, perbandingan elemen lunak dan keras relatif seimbang dan banyak menggunakan tanaman tahunan tropis yang sangat identik dengan taman tropis atau tropical garden. Elemen keras yang akan dipilih untuk perancangan pada zona bisnis A dan B seperti kolam buatan, bebatuan yang sengaja ditata untuk pedestrian, gazebo dan bangku taman dengan pergola, perkerasan yang berupa paving blok, dan terdapat lampu-lampu taman yang akan diletakkan disekeliling zona bisnis. Elemen lunak yang berupa tanaman dapat memberikan kesan sejuk dan dapat mengurangi pancaran sinar matahari serta dapat memberi kesan cantik dan elegan Hasil Perancangan Lanskap Berdasarkan dari kuesioner dan tim pengembang kampus UKSW, pada zona bisnis A (bank & ATM, foto copy, Stationary book dan Mini market) dan zona bisnis B (Kafetaria) dirancang dengan konsep tropis. Pada zona bisnis A dengan luas kurang lebih 500 m2 dan zona bisnis B kurang lebih 250 m2. Konsep dasar perancangan tapak berdasarkan view yang menghadap pada utara dan selatan yang didesain dengan ruang terbuka hijau dan jenis tanaman sebagai berikut (lihat tabel 4.7. Daftar Tanaman) yang bisa digunakan sebagai mempercantik tapak serta meredam dari kebisingan kendaraan bermotor yang melewati zona bisnis. Berdasarkan dengan unsur dan prinsip desain yang akan digunakan sebagai acuan dalam mendesain taman yangakan menghasilkan taman dengan konsep taman tropis (tropical garden). Tabel 4.7. Daftar Tanaman Nama Nama Lokal Akasia Bugenvil Heliconia Kamboja Kayu Manis Tanaman Nama Latin Acacia auriculiformis Bougainvillea sp Heliconia sp Plumeria sp Cinnamomun burmanii Tipe Tanaman Fungsi Tanaman Peruntukan Pada Zona Pohon Penyerap Polutan A & B Semak Peneduh B Semak Point of interst A & B Pohon Tanaman Hias A & B Pohon Tanaman Tabir B Kembang Sepatu Kucai / Lilirop Lily Paris Palem Merah Hibiscuc sp Carex morrowi Chlorophytum comosum Cyrtostachis renda Semak Semak Hias Pohon Tanaman Tabir Tanaman Penutup Tanah Penyerap Polutan Pengarah Jalan A & B A & B A & B B Sumber : Galeri Tanaman Hias Lanskap (2011) 26

41 Pada ruang terbuka zona bisnis A terdapat jalur pedestrian terbuat dari paving blok dan batu alam yang digunakan untuk menghubungkan antara fasilitas bisnis dengan taman yang terdapat di sisi kanan dan kiri dari zona bisnis A. Terdapat tiga jenis bangku pada ruang terbuka ini, yaitu : 1) Bangku panjang dengan ukuran 40 cm x 120 cm dengan tinggi 50 cm. Terbuat dari bahan beton yang dilapisi dengan batu alam bewarna cokelat muda yang mempunyai permukaan halus dan rata. Memiliki kapasitas tampung 2-3 orang, yang berfungsi sebagai tempat tunggu atau hanya sekedar beristirahat. Lihat gambar 8.1. lampiran 8 2) Bangku taman yang berbentuk huruf C dengan diameter 1,5 m2 yang terbuat dari bahan beton yang berlapiskan batu alam bewarna abu-abu dengan permukaan halus dan rata. Memiliki kapasitas tampung 8-10 orang dengan posisi duduk melingkar dan berhadapan, yang berfungsi sebagai tempat berdiskusi. Lihat gambar 8.2. lampiran 8 3) Bangku taman yang terbuat dari kayu dan besi dengan ukuran 40 cm x 100 cm yang diberi payung dengan diameter 1,5 m2 yang dapat melindungi dari panas dan hujan. Memiliki kapasitas tampung 4-6 orang dengan posisi dukuk berhadapan yang memiliki fungsi sebagai tempat menunggu ataupun sebagai tempat belajar karena bangku ini dilengkapi juga dengan meja. Lihat gambar 8.3. lampiran 8 Dibagian depan dari fasilitas zona bisnis A terdapat kolam dengan diameter 120 cm dengan lambang dari universitas. Penataan taman menggunakan semak yang bertekstur halus (daun yang kecil-kecil) dan warna daun atau bunga yang seragam serta perpaduan tamanan lain (dapat dilihat pada tabel 4.7. Daftar tanaman) membentuk keteraturan serta kesan lembut. Kesan dominan (emphases) dari ruang terbuka zona bisnis A terlihat dari tanaman yang ditata secara berulang dan memiliki warna berbeda yang digunakan sebagai point of interest dari taman ini. Terdapat pergola-pergola disetiap teras depan dari fasilitas bisnis yang dapat digunakan sebagi tempat menunggu dan dapat memberikan kesan dingin dan melindungi jika hujan turun ketika kita berada di teras dari fasilitas bisnis. Pada setiap sudut ruang terbuka zona bisnis A juga dilengkapi dengan lampu taman dengan tinggi tiang 4 m yang dapat menerangi taman pada malam hari. Desain dapat dilihat pada gambar 4.9 dan lampiran 6. Pada ruang terbuka zona bisnis B memiliki jalur pedestrian terbuat dari paving blok dan batu alam yang digunakan untuk menghubungkan kafetaria dengan taman yang terdapat di sisi kanan dan kiri dari zona bisnis B. Teras dengan dilengkapi kanopi sebagai pelindung 27

42 dari hujan pada bagian depan dari zona bisnis kafetaria. Terdapat dua jenis bangku pada ruang terbuka ini, yaitu : 1) Bangku taman yang berbentuk huruf C dengan diameter 1,5 m2 yang terbuat dari bahan beton yang berlapiskan batu alam bewarna abu-abu dengan permukaan halus dan rata. Memiliki kapasitas tampung 8-10 orang dengan posisi duduk saling melingkar dan berhadapan. Berfungsi sebagai tempat diskusi yang terletak di bagian timur luar dari kafetaria. 2) Bangku taman yang terbuat dari kayu dan besi dengan ukuran 40 cm x 100 cm yang diberi payung dengan diameter 1,5 m2 yang dapat melindungi dari panas dan hujan. Memiliki kapasitas tampung 4-6 orang dengan posisi dukuk yang salaing berhadapan. Berfungsi sebagai tempat bersosialisasi dengan teman di kafetaria, sebagai tempat yang nyaman ketika makan, karena dilengkapi dengan meja, sehingga kita bisa lebih nyaman melakukan aktivitas disini. Penataan taman menggunakan semak yang bertekstur halus (daun yang kecil-kecil), warna daun atau bunga yang seragam membentuk keteraturan dan kesan lembut. Terdapat kolam air mancur dengan ukuran diameter 1,5 m dilapisi dengan batu alam bewarna cokelat dengan permukaan yang halus terletak pada bagian depan kafetaria yang digunakan sebagai point of interest dari tempat ini. Keharmonisan pada desain taman ini dapat dilihat dari penataan jenis tanaman yang sama pada setiap sudutnya. Lampu taman dengan tinggi 4 m yang didesain secara unik diletakkan pada setiap sudut dapat menerangi ketika malam hari. Desain dapat dilihat pada gambar 4.9 dan lampiran 6. 28

43 Gambar 4.9. Desain Zona Bisnis A (Foto copy, bank & ATM, Stationary book,dan mini market ) Gambar Zona bisnis B (kafetaria) 29

RANCANGAN TAMAN ENTRANCE SEBAGAI RUANG TERBUKA FUNGSIONAL DI KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

RANCANGAN TAMAN ENTRANCE SEBAGAI RUANG TERBUKA FUNGSIONAL DI KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA RANCANGAN TAMAN ENTRANCE SEBAGAI RUANG TERBUKA FUNGSIONAL DI KAMPUS 3 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA THE DESIGN OF ENTRANCE PARK AS A FUNCTIONAL OPEN SPACE IN SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai Agustus 2014 sampai dengan Desember 2014. Observasi lapangan dilakukan di Kampus I dan II Universitas

Lebih terperinci

PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN LANSEKAP ENTRANCE AREA DI KAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN LANSEKAP ENTRANCE AREA DI KAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN LANSEKAP ENTRANCE AREA DI KAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA LANDSCAPE DESIGN OF USER PREFERENCES ENTRANCE AREA IN CAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA

Lebih terperinci

RE-DESAIN WELCOME AREA AGROWISATA SALATIGA BERTEMA TAMAN BUGENVIL REDESIGN OF THE AGROWISATA SALATIGA WELCOME AREA IN BOUGAINVILLEA PARK THEME

RE-DESAIN WELCOME AREA AGROWISATA SALATIGA BERTEMA TAMAN BUGENVIL REDESIGN OF THE AGROWISATA SALATIGA WELCOME AREA IN BOUGAINVILLEA PARK THEME RE-DESAIN WELCOME AREA AGROWISATA SALATIGA BERTEMA TAMAN BUGENVIL REDESIGN OF THE AGROWISATA SALATIGA WELCOME AREA IN BOUGAINVILLEA PARK THEME oleh Ari Wan Gandara NIM: 512015703 SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN DAN DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN LAPANGAN

ANALISIS PERAN DAN DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN LAPANGAN ANALISIS PERAN DAN DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN LAPANGAN ANALYSIS OF THE ROLE AND IMPACT OF EXTENSION AGRICULTURE FIELD Oleh : JURISTYA KURNIAWAN NIM: 522008018 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Agroekoteknologi,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Studi mengenai Perencanaan Jalur Hijau Jalan sebagai Identitas Kota Banjarnegara dilakukan di jalan utama Kota Banjarnegara yang terdiri dari empat segmen,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN Oleh, SINTA ARIFIN NIM : 662009013 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis dan kamera digital. Dalam pengolahan data menggunakan software AutoCAD, Adobe Photoshop, dan ArcView 3.2 serta menggunakan hardware

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Oleh, Herdiana Soentpiet TUGAS AKHIR

PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Oleh, Herdiana Soentpiet TUGAS AKHIR PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS Oleh, 802004118 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi, Fakultas Psikolgi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 33 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Studi ini dilakukan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Secara administrasi pemerintahan Kota Padang Panjang terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

THE EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER FROM WASTE BAGLOG OYSTER (Pleurotus ostreatus) DOSAGE ON THE GROWTH AND YIELD OF MUSTARD (Brassica chinensis L) Oleh

THE EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER FROM WASTE BAGLOG OYSTER (Pleurotus ostreatus) DOSAGE ON THE GROWTH AND YIELD OF MUSTARD (Brassica chinensis L) Oleh PENGARUH DOSIS PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI SENDOK (Brassica chinensis L) THE EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER FROM WASTE BAGLOG

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi (07.00) secara keseluruhan dalam kondisi nyaman.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan

Lebih terperinci

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi BAB III METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Kegiatan studi dilakukan di Dukuh Karangkulon yang terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO JUDUL REDESAIN KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA KOTA SOREANG TUGAS AKHIR AAM MUHARAM ALJABAR

UNIVERSITAS DIPONEGORO JUDUL REDESAIN KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA KOTA SOREANG TUGAS AKHIR AAM MUHARAM ALJABAR UNIVERSITAS DIPONEGORO JUDUL REDESAIN KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA KOTA SOREANG TUGAS AKHIR AAM MUHARAM ALJABAR 21020112130075 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR SEMARANG JUNI 2016 UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A34203039 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN INDRA SAPUTRA. A34203039.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI Oleh: ANITA KRISNAWATI 802008099 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Berpindah pada Karyawan (Sales) Nissan Ahmad Yani Surabaya. Oleh, Olivia Ellen Junita

Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Berpindah pada Karyawan (Sales) Nissan Ahmad Yani Surabaya. Oleh, Olivia Ellen Junita Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Oleh, 802007135 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas : Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan sebuah metode perancangan yang memudahkan perancang untuk mengembangkan sebuah ide perancangannya secara deskriptif.

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telp. (0291)

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar 20 METODOLOGI dan Waktu Studi dilakukan di kawasan Jalan Lingkar Luar Kota Bogor, Jawa Barat dengan mengambil tapak di kawasan lanskap Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh dan Jalan H. Soleh Iskandar. Kegiatan

Lebih terperinci

Subdivisi Arsitektur Lanskap. Redinuka Ashil Karamah. Sempervivum tectorum

Subdivisi Arsitektur Lanskap. Redinuka Ashil Karamah. Sempervivum tectorum Subdivisi Arsitektur Lanskap Redinuka Ashil Karamah Sempervivum tectorum Review: Love Your Garden Season 6 Episode 2 TUJUAN Mempelajari perancangan taman Mempelajari konsep taman dengan salah satu gaya/tema

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN Oleh: Syahroji A34204015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SYAHROJI. Perancangan

Lebih terperinci

PENGARUH BERBAGAI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WORTEL

PENGARUH BERBAGAI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WORTEL PENGARUH BERBAGAI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WORTEL (Daucus carota L.) DAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TUMPANGSARI EFFECT OF RICE HUSK

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan Terminal Penumpang Pelabuhan di Paciran Lamongan ini merupakan fasilitas penyedia jasa layanan publik yang mampu menampung kegiatan berkumpulnya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG TUGAS AKHIR BITANIA DYAH MUSTIKANINGRUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG TUGAS AKHIR BITANIA DYAH MUSTIKANINGRUM UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG TUGAS AKHIR BITANIA DYAH MUSTIKANINGRUM 21020110120062 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG SEPTEMBER 2014 UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

PESANAN ONLINE PT. TRIJAYA TISSUE ( PT. SINAR INDAH KERTAS GROUP )

PESANAN ONLINE PT. TRIJAYA TISSUE ( PT. SINAR INDAH KERTAS GROUP ) 0 PESANAN ONLINE PT. TRIJAYA TISSUE ( PT. SINAR INDAH KERTAS GROUP ) Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputerisasi Akuntansi Oleh: Nama : Agrifa Kristiawan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO. MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI YOGYAKARTA Dengan Penekanan Desain Green Architecture TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO. MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI YOGYAKARTA Dengan Penekanan Desain Green Architecture TUGAS AKHIR UNIVERSITAS DIPONEGORO MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI YOGYAKARTA Dengan Penekanan Desain Green Architecture TUGAS AKHIR ANGGRAENI TINA NINDYAWATI 21020111120003 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR / S1

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di

Lebih terperinci

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA LAMPIRAN-A STUDI KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK PADA RUMAH SUSUN SUKARAMAI MEDAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Tanggal: Waktu : (Pagi/

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (LP3A)

UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (LP3A) UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (LP3A) Desa Wisata di Kawasan Klenting Kuning dengan Penekanan Desain Arsitektur Ekologis TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL-SEPTEMBER

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Februari 2011 hingga bulan Juni 2011 di Sentra Produksi Rambutan Gedongjetis, Tulung, Klaten (Gambar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014. Lokasi penelitian adalah di kawasan hutan mangrove pada lahan seluas 97 ha, di Pantai Sari Ringgung

Lebih terperinci

9/16/2013 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PENGERTIAN LANSKAP PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

9/16/2013 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PENGERTIAN LANSKAP PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP Minggu Aspek dan Bahan 1 PENDAHULUAN: Pengenalan Arsitektur Lanskap (Slide) 2 Perkembangan Sejarah Arsitektur Lanskap (slide) 3 Lingkup

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR BPN KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR RISTA DHIAN ANGGOROWATI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR BPN KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR RISTA DHIAN ANGGOROWATI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR BPN KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana RISTA DHIAN ANGGOROWATI 21020111130084 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan 116 VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan laboratorium lapang PPDF sebagai tempat praktikum santri sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan dan juga dikembangkan

Lebih terperinci

PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI KECAMATAN ANDONG, KLEGO, DAN SIMO, KABUPATEN BOYOLALI

PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI KECAMATAN ANDONG, KLEGO, DAN SIMO, KABUPATEN BOYOLALI PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI KECAMATAN ANDONG, KLEGO, DAN SIMO, KABUPATEN BOYOLALI CASSAVA (Manihot esculenta Crantz) LAND SUITABILITY MAPPING AT ANDONG,

Lebih terperinci

SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX

SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Oleh : MEILA CAHYANINGRUM 562013003

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

Gambar 2 Peta lokasi studi

Gambar 2 Peta lokasi studi 15 III. METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Studi Studi dilakukan di Kebun Anggrek yang terletak dalam areal Taman Kyai Langgeng (TKL) di Jalan Cempaka No 6, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah,

Lebih terperinci

ANALISIS KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS PENGGUNA/PEJALAN KAKI [STUDI KASUS PADA JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN PONOROGO]

ANALISIS KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS PENGGUNA/PEJALAN KAKI [STUDI KASUS PADA JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN PONOROGO] ANALISIS KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS PENGGUNA/PEJALAN KAKI [STUDI KASUS PADA JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN PONOROGO] SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Sebagian

Lebih terperinci

POTRET PERILAKU KONSUMEN SAYURAN DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN

POTRET PERILAKU KONSUMEN SAYURAN DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN POTRET PERILAKU KONSUMEN SAYURAN THE PORTRAIT OF VEGETABLE CONSUMER S BEHAVIOUR IN URBAN AND RURAL AREA Oleh: Rosita Setiyawidi 522008025 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi : Agribisnis, Fakultas :

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG SKRIPSI I Disusun Oleh : Narendra Aji Wicaksana 462007003

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

SOSIALISASI. Oleh: TUGAS AKHIR. Psikologi. guna

SOSIALISASI. Oleh: TUGAS AKHIR. Psikologi. guna SOSIALISASI GENDER DALAM KELUARGA MISKIN Oleh: 802006065 TUGAS AKHIR Diajukan kepadaa Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjanaa

Lebih terperinci

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara Ingerid Lidia Moniaga (1), Octavianus H.A. Rogi (2), Amanda Sutarni Sembel (3) (1) Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar mengacu kepada tema yang telah diusung yaitu Ekspos Arsitektur untuk Rakyat, dalam tema ini arsitektur haruslah beradaptasi dengan

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

9/4/2015 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PERKENALAN PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

9/4/2015 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PERKENALAN PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP PERKENALAN BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM MG Aspek dan Bahan Output Tugas 1 PENDAHULUAN: Pengenalan Arsitektur Resensi - Individu Lanskap (slide) 2 Mahasiswa Presentasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 14 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI Kegiatan penelitian ini dilakukan di Pusat Kota Banda Aceh yang berada di Kecamatan Baiturrahman, tepatnya mencakup tiga kampung, yaitu Kampung Baru,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA ANGGOTA GENG MOTOR X UNGARAN OLEH, ESTER PRAYEKTI NINGTYAS

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA ANGGOTA GENG MOTOR X UNGARAN OLEH, ESTER PRAYEKTI NINGTYAS OLEH, ESTER PRAYEKTI NINGTYAS 802006132 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Psikologi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE) Magister Desain Kawasan Binaan (MDKB) LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE) Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Siti Nurul Rofiqo Irwan, SP., MAgr, PhD. Pendahuluan Tujuan : Memberi pemahaman tentang: - Pengertian

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR. Oleh: Dian Setyorini

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR. Oleh: Dian Setyorini HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian inii dilakukan. dan Danau. bagi. Peta TANPA SKALA

BAB III. Penelitian inii dilakukan. dan Danau. bagi. Peta TANPA SKALA 14 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian inii dilakukan di Sentul City yang terletak di Kecamatan Babakan Madang dan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Gambar

Lebih terperinci

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 88 MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU Danny Tedja Sukmana, dan Ir. Bisatya W. Maer, M.T Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penyusunan landasan konseptual perancangan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Peternakan Ayam

Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Peternakan Ayam Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Komputer Oleh : Arlistya Nugroho NIM : 562011016 Program Studi DiplomaTeknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK Oleh : Dina Dwi Wahyuni A 34201030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Desa Wisata Keseneng

Desa Wisata Keseneng LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Desa Wisata Keseneng Penekanan Desain Ekowisata Diajukan Oleh : Fadel Muhamad Bajri 21020111130077 Dosen Pembimbing I : Ir. Indriastjario, M.Eng

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perbankan dan pusat perindustrian menuntut adanya kemajuan teknologi melalui pembangunan

Lebih terperinci

PEMBERIAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL WORTEL (Daucus carota) DAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) DENGAN BUDIDAYA TUMPANG SARI

PEMBERIAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL WORTEL (Daucus carota) DAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) DENGAN BUDIDAYA TUMPANG SARI PEMBERIAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL WORTEL (Daucus carota) DAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) DENGAN BUDIDAYA TUMPANG SARI THE GOAT DUNG APPLICATION ON GROWTH AND YIELD OF INTERCROPPING

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Hospital. Tapak berupa

BAB III METODOLOGI. Hospital. Tapak berupa BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan pusat kota atau Central Business District (CBD) Bandung, Jawaa Barat, tepatnya di Santosa Bandung International Hospital.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO YOUTH CENTER KUDUS DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI JULI 2015

UNIVERSITAS DIPONEGORO YOUTH CENTER KUDUS DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI JULI 2015 UNIVERSITAS DIPONEGORO YOUTH CENTER KUDUS DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI JULI 2015 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana MUHAMMAD BUDI

Lebih terperinci

9/16/2015 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PERKENALAN PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

9/16/2015 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PERKENALAN PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP PERKENALAN BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM MG Aspek dan Bahan Output Tugas 1 PENDAHULUAN: Pengenalan Arsitektur Lanskap (slide) 2 Mahasiswa Presentasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN SINTESIS

ANALISIS DAN SINTESIS 55 ANALISIS DAN SINTESIS Lokasi Lokasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang terlalu dekat dengan pemukiman penduduk dikhawatirkan dapat berakibat buruk bagi masyarakat di sekitar kawasan industri PT

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

Hubungan Persepsi Terhadap Bahaya Merokok Dengan Frekuensi Perilaku Merokok Pada Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : Handoko

Hubungan Persepsi Terhadap Bahaya Merokok Dengan Frekuensi Perilaku Merokok Pada Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : Handoko Oleh : 802006704 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung Penekanan Desain Green Architecture Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. NAMA : ALAN GARCIA SANGAJI SOUW

Lebih terperinci

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern TUGAS AKHIR PERIODE 124 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Disusun oleh : Nama : Jovi Permata Anggriawan

Lebih terperinci

Pengembangan RS Harum

Pengembangan RS Harum BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON FILM PORNO DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AWAL. Oleh YUDA DANIATI

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON FILM PORNO DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AWAL. Oleh YUDA DANIATI Oleh YUDA DANIATI 802005038 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Psikologi UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG TUGAS AKHIR DISA CERIA PERMATASARI

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG TUGAS AKHIR DISA CERIA PERMATASARI UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG TUGAS AKHIR DISA CERIA PERMATASARI 21020110141051 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG SEPTEMBER 2014

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber : BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep perancangan sebuah tapak secara luas, hal ini ditujukan untuk mendefinisikan wujud Padepokan Pencak Silat yang akan dibangun. Konsep makro yang

Lebih terperinci