Judul PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE) LAPORAN TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Judul PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE) LAPORAN TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 Judul PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE) LAPORAN TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 pada Program Studi Teknik Elektro Universitas Dian Nuswantoro Semarang Disusun oleh: AHMAD SAFUAN E PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 2015 i

2 TUGAS AKHIR ii

3 PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS iii

4 PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR iv

5 Motto * Perlu usaha yang keras untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. * Kita adalah manusia yang dilahirkan dan diciptakan oleh Tuhan sudah memeluk agama yang kita yakini. Jadikanlah agama mu sebagai petunjuk arah disetiap jalan mu, maka luruslah setiap kehidupan mu. v

6 INTISARI Sensor gas merupakan salah satu komponen yang mempunyai sistem kerja menyerupai panca indra yaitu hidung. Dan banyak peneliti yang memanfaatkan berbagai jenis sensor gas sebagai alat instrument pendeteksi aroma. Bahkan dikembangkan juga dalam dunia robotik. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan respon sensor gas terhadap aroma formalin serta mengidentifikasi ketika sensor dalam kondisi diam dan bergerak. Dalam penelitian ini bahan uji coba yang digunakan adalah formalin. Sensor yang digunakan adalah MQ 2 dan MQ 8. Pengambilan data dilakukan 2 ms/data. Proses pengambilan data akan dilakukan sebanyak 35x berupa nilai ADC. Setiap data diambil nilai maksimal yang digunakan sebagai ciri dari setiap percobaan. Dari data yang diambil akan dianalisis pada klaster mendeteksi adanya formalin dan tidak mendeteksi adanya formalin. Manfaat yang dicapai pada penelitian ini adalah mendapatkan hasil respon sensor gas saat mendeteksi formalin. Kemudian dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya sebagai robot pendeteksi keberadaan aroma dan penentuan posisi aroma yang diam dan bergerak. Hasil dari pengujian sensor MQ 8 dan MQ 2 yaitu dapat merespon aroma formalin yang memiliki kadar 70%. Dengan respon menunjukan 100% pada klaster mendeteksi formalin dengan jarak modul BOE ke posisi penempatan formalin di 15 cm (posisi 4) pada kecepatan kipas hisap 1,130-1,341 m/s, persentase mencapai 91,42% pada klaster mendeteksi formalin dengan jarak modul BOE ke posisi penempatan formalin di 52,2 cm (posisi 3) dan persentase mencapai 54,28% pada klaster mendeteksi formalin dengan jarak modul BOE ke posisi penempatan formalin di 101,11 cm (posisi 2) dengan kecepatan kipas hisap 1,130-1,341 m/s. Untuk posisi penempatan aroma formalin di 30 cm, pesentase yang paling tinggi adalah posisi 4 dengan pesentase 65,71%. Dan hasil pengujian 2 menunjukan respon adanya aroma formalin pada bagian t4 -t5 data respon sensor MQ8 naik pada range ( ) dan data respon sensor MQ2 naik pada range ( ). Serta dari bagian t5 - t6 respon sensor mulai menurun dengan range data respon sensor MQ8 ( ) dan respon sensor MQ2 ( ) karena modul BOE menjauh dari penempatan formalin. Hasil respon dengan persentase 28,57 % saat kecepatan 1 dan kecepatan 2, persentase mencapai 2,85% pada kecepatan 3 dengan penempatan posisi aroma formalin di 15 cm dari titik tengah lintasan dengan kecepatan kipas hisap 1,130-1,341 m/s.. Kata Kunci : Bulbus Olfactory Electronic (BOE), Sensor Gas MQ 2 dan MQ8. vi

7 ABSTRACT Gas sensor is component has a working system senses same with nose. And many researchers are utilizing various types of gas sensors as odorant detection instruments. Even developed also in the world of robotics. So in this study aims to test the response to the scent of formaldehyde gas sensors and identifying when the sensor is in a state of still and moving. In this study, the test material used is formaldehyde. The sensor used is MQ 2 and MQ 8. Data were 2 ms /data. The process of data collection will be done as much as 35x, data is a ADC value. Each data extracted maximum value is used as a characteristic of each trial. From the data taken will be analyzed in the cluster detects the presence of formaldehyde and does not detect the presence of formalin. Benefits achieved in this research is to get the gas sensor response when detecting formaldehyde. And then can be developed in future studies as a robot detecting the presence of scents and odorant positioning still and moving. Results of the test sensor 8 MQ and MQ 2 is that it can respond to the scent of formaldehyde with levels of 70%. With the response showed 100% in the cluster to detect formaldehyde by the distance to the BOE module placement positions formaldehyde at 15 cm (position 4) on the suction fan speed from to m/s, the percentage reached 91.42% in the cluster to detect formaldehyde by the distance to the BOE module formalin placement position at 52.2 cm (position 3) and the percentage reached 54.28% in the cluster to detect formaldehyde by the distance to the BOE module placement positions formaldehyde at cm (position 2) with a suction fan speed from to m/s, For placement position aroma of formaldehyde in 30 cm, which is the highest percentage is position 4 with pesentase 65.71%. Results of the test 2 shows response the scent of formaldehyde in the data sensor response MQ8 at t5 - t4 rise in range ( ) and data sensor response MQ2 rise in range ( ). As well as from the t5 - t6 sensor response began to decline with a range of sensor response data MQ8 ( ) and the sensor response MQ2 ( ) because the BOE module away from the placement of formalin. Response results with the percentage of 28.57% at speed 1 and speed 2, the percentage reached 2.85% at a speed of 3 to the positioning of the scent of formaldehyde at 15 cm from the midpoint of the track with a suction fan speed from to m /s. Keywords: Olfactory Bulbus Electronic (BOE), Gas Sensor MQ 2 and MQ8. vii

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE). Selama penyusunan dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir, kesulitankesulitan yang penulis hadapi tidak mungkin dapat teratasi tanpa bantuan pihak lain. Untuk itulah penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. Eng. Yuliman Purwanto, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Dr. Ir. Dian Retno Sawitri, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro. 4. Dr. I Ketut Swakarma, MT, selaku Pembimbing Ir. Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng, selaku Pembimbing Dosen-dosen pengampu di Program Studi Teknik Elektro Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasi ilmu yang telah disampaikan. 7. Kedua orang tua dan orang tua angkat Sari Ayu Wulandari, M.Eng yang tercinta, selalu mendukung dan mendoakan saya. 8. Kepada Atiek Prawira yang mendampingi dan menemani serta membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan Teknik Elektro Universitas Dian Nuswantoro dan menjadi referensi bagi rekan-rekan sekalian. viii

9 DAFTAR ISI Judul... i TUGAS AKHIR... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... iii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv Motto... v INTISARI... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat Sistematika Penulisan... 3 BAB II Sensor Gas Mikrokontroller Monitoring Analisis Klaster... 8 ix

10 BAB III Jenis Penelitian Bahan Penelitian Alat Penelitian Jalannya Penelitian Perancangan Alat Perancangan Hardware Perancangan Software Pengujian Alat Analisis Alat BAB IV Hasil Penelitian Rangkaian Catu Daya Penanganan Aroma Rangkaian Modul Sensor Analisis Hasil Percobaan Percobaan BAB V Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA x

11 LAMPIRAN - LAMPIRAN Listing Program Data Respon Sesnor Ketika Tidak Bergerak Data Respon Sensor Ketika Bergerak xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Macam Macam Sensor Gas [11]... 6 Gambar 2. 2 Struktur Dasar Sensor Gas... 6 Gambar 2. 3 Board Sistem Minimum Arduino Uno... 7 Gambar 3. 1 Blok Diagram Penelitian Gambar 3. 2 Desain Rangkaian Modul BOE Gambar 3. 3 Chamble Sampler Gambar 3. 4 Flowchart Sampling Data Gambar 3. 5 Skema Rancangan Sistem Pengambilan Data Gambar 3. 6 Alur Percobaan Gambar 3. 7 Alur Percobaan Gambar 4. 1 Hasil Alat Penelitian Gambar 4. 2 Bagian bagian Modul BOE Gambar 4. 3 Statistik Respon Pengambilan Data Gambar 4. 4 Bagian Sensor Merespon Formalin Gambar 4. 5 Hasil Output Rangkaian Regulator Gambar 4. 6 Letak Kipas pada BOE Gambar 4. 7 Pengukuran Kecepatan Hisap Gambar 4. 8 Robot Line Follower Gambar 4. 9 Grafik Spider Untuk Respon Sensor Tanpa Menggunakan Formalin Gambar Grafik Spider Untuk Respon Sensor Dengan Formalin Gambar Posisi Pengambilan Data Menggunakan Formalin Gambar Penempatan Posisi Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik Scatter Respon Sensor Gas Posisi Gambar Penempatan Posisi Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik Scatter Respon Sensor Gas Posisi Gambar Penempatan Posisi xii

13 Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik Scatter Respon Sensor Gas Posisi Gambar Posisis 4 Terdekat Dengan Sumber Aroma Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik Scatter Respon Sensor Gas Posisi Gambar Penempatan Posisi Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik scatter Respon Sensor Gas posisi Gambar Penempatan Posisi Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik scatter Respon Sensor Gas posisi Gambar Penempatan Posisi Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik Scatter Respon Sensor Gas Posisi Gambar Grafik spider Respon Sensor Gas kecepatan Gambar Grafik scatter Respon Sensor Kecepatan Gambar Grafik spider Respon Sensor Gas kecepatan Gambar Grafik scatter Respon Sensor Gas Kecepatan Gambar Grafik spider Respon Sensor Gas Kecepatan Gambar Grafik scatter Respon Sensor Gas Kecepatan xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Data Pengukuran Kecepatan Hisap Kipas Tabel 4. 2 Data Pengukuran Kipas 1 Dan Kipas Tabel 4. 3 Data Respon Sensor Tanpa Menggunakan Formalin Tabel 4. 4 Data Respon Sensor Menggunakan Formalin Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Posisi Modul Boe Ke Formalin xiv

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. 2 Listing Program Lampiran 2. 1 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi 155 Lampiran 2. 2 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi 156 Lampiran 2. 3 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi 157 Lampiran 2. 4 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi 258 Lampiran 2. 5 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi 259 Lampiran 2. 6 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi 260 Lampiran 2. 7 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi 361 Lampiran 2. 8 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi 362 Lampiran 2. 9 Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi 363 Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi xv

16 Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 15 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 30 cm Pada Posisi Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak Formalin 45 cm Pada Posisi Lampiran 3. 2 Data Respon Sensor Dengan Jarak 15 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 3 Data Respon Sensor Dengan Jarak 30 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 4 Data Respon Sensor Dengan Jarak 45 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 5 Data Respon Sensor Dengan Jarak 15 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 6 Data Respon Sensor Dengan Jarak 30 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 7 Data Respon Sensor Dengan Jarak 45 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 8 Data Respon Sensor Dengan Jarak 15 cm Pada Kecepatan Lampiran 3. 9 Data Respon Sensor Dengan Jarak 30 cm Pada Kecepatan Lampiran Data Respon Sensor Dengan Jarak 45 cm Pada Kecepatan xvi

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sensor gas merupakan salah satu komponen yang meniru sistem kerja panca indra manusia yaitu hidung. Seperti layaknya hidung, sensor gas dapat merasakan suatu aroma dengan intensitas aroma (zat kimia) tersebut baik dalam udara bebas. Berbagai jenis sensor gas telah dikembangkan untuk dapat mendeteksi bermacam senyawa senyawa kimia yang terdapat di udara bebas. Dan banyak peneliti yang memanfaatkan berbagai jenis sensor gas sebagai alat instrument pendeteksi aroma. Salah satunya dimanfaatkan dalam dunia robotik seperti yang dilakukan oleh peneliti asal China yaitu sensor gas yang digunakan untuk menentukan sumber aroma sebagai dasar navigasi pada robot[1]. Penelitian tersebut merupakan bentuk dari model gas source tracing. Metode dalam pengambilan data dilakukan dengan cara penelusuran area dan pemetaan aliran gas[2]. Ruangan yang dijadikan sebagai tempat tracer aroma merupakan area kecil yang tertutup (indoor) untuk melokalisir aroma[3]. Waktu pengambilan data sangat bervariatif. Seperti yang dinyatakan oleh Harianto dkk bahwa waktu pengambilan sample ditentukan oleh karateristik respon sensor[4]. Namun ada juga yang menggunakan modul BOE (Bulbus Olfactory Electronic) diantaranya adalah Siti Nurmaini microsens (MSGS 4000). Jenis sensor gas tipe TGS yang sering dipakai adalah TGS seri 26xx. Obyek penelitian kebanyakan adalah senyawa turunan alkane seperti methanol, propanol, acetune, benzene, tricloroetylene, alcohol, dan gas berbahaya[5]. Sensor yang dipakai kebanyakan menggunakan jenis sensor gas mox (metal oxide) Figaro[6]. Jarak tracer maksimal (2m) namun kecepatan angin harus stabil[1]. Angin ditempatkan pada odoran. Permasalahan yang mungkin ditemui adalah pada sistem angin pada odoran, maka akan sulit untuk melakukan pengontrolan 1

18 2 terhadap arah angin, sehingga dibutuhkan perangkat yang mampu melokalisir angin sesuai kebutuhan dengan menggunakan kipas 12 VDC satu arah yang ditempatkan pada chamber sampler. Hal ini dilakukan untuk melokalisir aroma, pada pengambilan data sensor. Pada tugas akhir ini akan merancang sebuah Bulbus Olfactory Electronic (BOE) untuk uji coba kepekaan sensor gas dengan inovasi yang akan diteliti adalah respon sensor gas, terhadap sumber aroma pada modul BOE yang diam dan bergerak. 1.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam tugas akhir ini yaitu: 1. Bagaimana respon sensor gas terhadap aroma formalin ketika dalam kondisi diam dan bergerak? 2. Bagaimana melakukan identifikasi dengan ada aroma formalin dan dengan tidak ada aroma formalin menggunakan titik pusat klaster? 1.3 Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah: 1. Menentukan respon sensor gas terhadap aroma formalin ketika dalam kondisi diam dan bergerak. 2. Melakukan identifikasi dengan ada aroma formalin dan dengan tidak ada aroma formalin menggunakan titik pusat klaster. 1.4 Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini memiliki batasan masalah sebagai berikut: 1. Menggunakan USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver/ Transmiter) untuk pembacaan data secara realtime. 2. Menggunakan sensor MQ 002 (LPG, i-butane, propane, methane,alcohol, Hydrogen, smoke) dan MQ008 (Hydrogen) untuk pengambilan data. 3. Menggunakan kipas DC satu arah untuk mengatur sirkulasi udara pada sensor.

19 3 4. Odoran yang akan diteliti adalah formalin. 5. Lintasan jalur yang digunakan adalah garis lurus dengan panjang 4 m. 6. Robot line follower sebagai penggerak Modul Bulbus Olfactory Electronic (BOE) pada garis lurus. 7. Menggunakan Arduino Uno sebagai kontroler utama. 8. Mengabaikan gangguan lingkungan sekitar. 1.5 Manfaat Manfaat yang dicapai pada penelitian ini adalah mendapatkan hasil respon sensor gas saat mendeteksi gas untuk kondisi modul BOE diam dan bergerak, sehingga dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya sebagai robot pendeteksi keberadaan aroma dan penentuan posisi aroma yang diam dan bergerak. 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1. PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang pustaka yang menjadi acuan penelitian serta landasan teori dari instrument dan metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya adalah sensor, mikrokontroler, monitoring dan analisis klaster. BAB 3. METODE PENELITIAN Membahas tentang alat dan bahan yang digunakan serta jalannya penelitian yang dilakukan, untuk mewujudkan tujuan penelitian. BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Membahas tentang implementasi dari rancangan metode penelitian pada bab 3. Pada tugas akhir ini dilakukan metode pengambilan data yang terdapat di penelitian sebelumnya yang akan diterapkan untuk pengujian ini. Setiap

20 4 penelitian dijabarkan sesuai dengan hasil yang dicapai dan perbaikan dari penelitian sebelumnya. BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN Membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, serta saransaran perbaikan, untuk meningkatkan unjuk kerja sistem.

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian mengenai sensor gas sebagai pedeteksi aroma atau aroma telah banyak dikembangkan selayaknya menyerupai sistem kerja hidung secara biologis. Dan digunakan diberbagai bidang seperti yang sedang dikembangkan oleh banyak peneliti yang telah dirangkum dari beberapa jurnal yaitu pada bidang robotika, sebagai berikut: 1. Seperti yang telah dilakukan oleh Kai Song dkk, yaitu memadukan sistem kerja indra penciuman biologis pada sensor gas sebagai sistem navigasi pada robot beroda. Robot dirancang untuk melacak sumber aroma dengan kondisi mendapat tekanan udara dan robot akan melokalisasi sumber aroma berada untuk di informasikan. Hasil dari penelitian tersebut sensor gas dapat menentukkan sumber aroma dengan jarak 2 m[1]. 2. Victor Hernandez dkk, penelitiannya menunjukan bahwa sensor gas di inspirasikan dari perilaku hewan untuk dapat mengontrol robot, karena hewan memiliki kemampuan dalam mengenali dan memanipulasi objek, atau dapat menavigasi sumber aroma. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana mendasari prinsip - prinsip yang mengatur perilaku pelacakan sumber gas sebagai perhitungan kemampuan pada robot.untuk.melacak.keberadaan.aroma.[2]. 3. Peneliti berikutnya yaitu dilakukan oleh Siti Numaini dkk menyajikan sebuah desain kecerdasan mobile robot penciuman. Robot dirancang dengan 5 prilaku mampu mencari sumber aroma atau kebocoran gas di dalam ruangan (indoor) yang tidak diketahui dan dapat menentukan sumber kebocoran gas[3]. Dalam penelitian penelitian tersebut, sensor gas memiliki sensitifitas yang berbeda - beda dalam merespon aroma dan jenis tipe sensor gas yang banyak digunakan yaitu TGS Seri 26xx [1-6]. 5

22 6 2.1 Sensor Gas Sensor gas yaitu sensor yang berfungsi untuk mengukur senyawa gas polutan yang ada diudara. Sensor gas dapat mendeteksi gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (CH), nitrooksida (NO), dan lain-lain. Sensor gas merupakan perangkat elektrokimia yang mengukur konsentrasi target gas dengan pengoksidasi dan mengukur arus yang dihasilkan, bentuk dan macam - macam sensor gas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Perangkat ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, serta digunakan dalam sistem pengamanan dan pengambilan data pada area berbahaya di industri, dll [5]. Gambar 2. 1 Macam macam Sensor Gas [11] Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dan tudung sensor. Untuk elemen sensor terdiri dari bahan sensor dan pemanas sensor. Elemen sensor terbuat dari bahan - bahan seperti timah oksida (SnO2). Struktur sensor gas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Gambar 2. 2 Struktur Dasar Sensor Gas

23 7 Bila suatu kristal oksida logam seperti SnO2 dipanaskan pada suhu tinggi tertentu di udara, oksigen akan teradsorpsi pada permukaan kristal dengan muatan negatif. Elektron-elektron donor pada permukaan kristal ditransfer ke oksigen teradsorpsi, sehingga menghasilkan suatu lapisan ruang bermuatan positif. Akibatnya potensial permukaan terbentuk, yang akan menghambat aliran elektron. Di dalam sensor, arus listrik mengalir melalui bagian-bagian penghubung (batas butir) kristal - kristal mikro SnO2. Pada batas-batas antar butir, oksigen yang teradsorpsi membentuk penghalang potensial yang menghambat muatan bebas bergerak. Tahanan listrik sensor disebabkan oleh penghalang potensial ini. Pada penelitian sebelumnya sensor gas yang digunakan yaitu menggunakan beberapa jenis sensor gas yaitu MOX (Metal Oxide) dan TGS Series (Tagushi Gas Sensor ) yang merupakan sensor yang berbahan SnO2. Sensor gas metal oxide (Mox) mempunyai respon cepat, biasanya kurang dari 10 detik, sensitifitas tinggi pada rentang penguapan organic. MOx terbuat dari semikonduktor film (SnO2) yang dibungkus alumina. Oksigen yang masuk ke semikonduktor, mengakibatkan resistansi elektrik pada level tertentu[6]. 2.2 Mikrokontroller Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis ATmega 328. ATmega 328 merupakan mikrokontroler 8 bit, yang konsumsi dayanya rendah. Kapasitas EEPROM 1Kbyte, SRAM 2Kbyte, terdapat 3 timer dengan mode compare, internal dan eksternal interupt, SPI serial port, 6 kanal ADC 10 bit dan USART. Mikrokontroler yang digunakan, ditempatkan pada board sistem minimum arduino Uno dan dikontrol dengan menggunakan sketch, yaitu program khusus dari arduino, yang berbasis bahasa C. Gambar 2. 3 Board Sistem Minimum Arduino Uno

24 8 Sistem minimum Arduino Uno diperlihatkan pada Gambar 2.3. Pada arduino, terdapat 14 pin digital I/O (6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM) dan 6 pin analog I/O, tegangan operasi 5V, arus DC per pin I/O 40mA, arus DC untuk pin 3,3V maksimal 50mA, kristal 16MHz, koneksi USB dan tombol reset [8]. Sistem akuisisi data dilakukan dengan seting program pada ADC. Karena ADC pada Arduino sebesar 10 bit, maka terdapat 1024 variasi biner yang dapat digunakan. 2.3 Monitoring Arduino menggunakan USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver / Transmiter). Kabel komunikasi yang digunakan menggunakan standar FPDI (Flat Panel Display Interface). Kecepatan transfer datanya bervariasi, antara lain 1200 bps, 2400 bps, 4800 bps, 9600 bps, bps, 1920 bps,38400 bps, bps dan bps [8]. Data sensor dapat ditampilkan pada hyper terminal ataupun serial monitor yang terdapat pada sketch arduino. 2.4 Analisis Klaster Proses analisis klaster dilakukan dengan menggunakan metode statistik, rerata, konsep merupakan salah satu metode pada algoritma analisis klaster yang paling sederhana. Metode ini hanya mencari nilai rerata atau nilai tengah dari nilai x dan y dalam satu klaster, sehingga akan mendapatkan nilai titik pusat klaster. Kemudian nilai pengambilan data respon sensor akan dibandingkan dengan nilai titik.pusat.klaster.x.dan.y.

25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penulisan tugas akhir ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dimana eksperimen yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian - pengujian respon sensor gas pada Bulbus Olfactory Electronic (BOE), terhadap jarak dan kecepatan modul BOE yang bergerak. 3.2 Bahan Penelitian Dalam penelitian ini, bahan yang digunakan untuk pengujian respon sensor gas terhadap aroma pada robot beroda adalah aroma formalin, dengan kadar 70% (yang tertera pada kemasan dari toko kimia), namun kemungkinan formalin yang ada dipasaran tidak murni 70%. 3.3 Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan penelitian ini sebagai berikut: 1. Board Bulbus Olfactory Electronic (BOE) yang terdiri dari deret sensor gas yang ditempatkan pada chamber dan board arduino. 2. Sensor gas yang digunakan adalah MQ 2 dan MQ Catu daya 12V/1A dan 12V/2.2A. 4. Kipas 12v DC. 5. Robot line follower sebagai penggerak di lintasan garis lurus. 6. Flow anemometer untuk pengukuran daya hisap kipas. 7. PC yang digunakan untuk monitoring pengambilan data sample dan perangkat untuk analisis data. 8. Vacum tube, yang digunakan untuk tempat penyimpanan sensor setelah digunakan. 9. Pipet untuk pengambilan formalin dari tempatnya. 10. Gelas ukur (untuk ukuran formalin dalam satuan mililiter) 9

26 Lintasan garis lurus sepanjang 4 m. 3.4 Jalannya Penelitian Pada penelitian ini, memiliki beberapa tahapan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Bahan Uji coba Larik Sensor Pengambilan Data Pengolahan Data Analisis Klaster Gambar 3. 1 Blok Diagram Penelitian Sesuai dengan diagam blok pada Gambar 3.1, akan diuraikan jalannya penelitian secara umum tiap blok sebagai berikut: 1. Bahan uji coba: Dalam penelitian ini bahan uji coba yang digunakan adalah formalin (dengan kadar 70% yang tertera pada kemasan dari toko kimia), namun kemungkinan formalin yang ada dipasaran tidak murni 70%. 2. Larik sensor: Pada penelitian ini terdiri dari 2 sensor. Sensor yang digunakan untuk penelitian ini adalah MQ 2 dan MQ 8. Sensor MQ 2 merupakan sensor yang cocok untuk mendeteksi LPG, i-butane, propane, methane, alcohol, Hydrogen, smoke. Sedangkan sensor MQ 8 merupakan sensor yang bisa mendeteksi hydrogen (H2). Pemilihan dan pengadaan disesuaikan dengan 2 macam sensor gas. Pemilihan sensor didasarkan pada kemungkinan gas yang dihasilkan oleh formalin. Struktur kimia molekul dari formalin (fomaldehyde) adalah CH2O, sehingga membutuhkan sensor yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi gas hidrogen, i-butane, propane, methane. Perancangan perangkat keras sistem dimulai dari modul elektronik deret sensor gas dan modul elektronik sistem akuisisi. Instalasi sensor-sensor gas pada modul deret sensor serta sinkronisasi dan instalasi sistem deret sensor gas dan sistem akuisisi data menjadi perangkat keras Bulbus Olfactory Electronic (BOE). Pemrograman mikrokontroler untuk mengendalikan perangkat keras Bulbus Olfactory Electronic (BOE)[10].

27 11 3. Pengambilan Data: Perangkat keras pada Bulbus Olfactory Electronic (BOE) mencakup sistem sensor dan akuisisi data elektronik. Pengambilan data dilakukan 2 ms perdata. Data berupa nilai ADC akan disimpan pada notepad pada setiap pengambilan data. Proses pengambilan data akan dilakukan sebanyak 35x pada setiap posisi. 4. Pengolahan Data: Setiap data diambil nilai maksimal yang digunakan sebagai ciri dari setiap percobaan. Data yang diambil dari percobaan tanpa menggunakan formalin dan percobaan menggunakan formalin akan diratarata kemudian diambil nilai tengah untuk titik pusat klaster. Data yang masih beruapa nilai ADC akan dikonversi menjadi tegangan. 5. Analisis Klaster: Data yang diambil dari percobaan 1 dan percobaan 2 akan dibandingkan dengan data percobaan tanpa menggunakan formalin dan percobaan menggunakan formalin yang sudah diambil nilai tengah sebagai titik pusat klaster. Dari data yang diambil akan diklasterkan mendeteksi adanya formalin dan tidak mendeteksi adanya formalin. 3.5 Perancangan Alat Perancangan alat merupakan tahap awal dari pembuatan alat untuk penelitian yaitu perancangan Bulbus Olfactory Electronic (BOE). Pada perancangan BOE terbagi menjadi 2 bagian yaitu perancangan hardware dan software pada BOE Perancangan Hardware Perancangan hardware terdiri dari rancangan elektrik dan rancangan mekanik pada modul BOE. Perancangan elektrik merupakan rancangan rancangan struktur rangkaian sensor dan sedangkan untuk perancangan mekanik merupakan rancangan bentuk dari modul BOE yang akan diletakkan pada penggerak yaitu robot line follower. Perancangan rangkaian modul BOE terdiri dari rangkaian regulator 5 VDC, rangkaian konektor regulator ke modul sensor dan rangkaian konektor ke Board Mikrokontroller Arduino, yang kemudian didesain dengan menggunakan Proteus untuk menggambar layout rangkaian. Desain rangkaian modul BOE seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2.

28 12 Gambar 3. 2 Desain Rangkaian Modul BOE Perancangan mekanik dilakukan untuk membuat Chamber Sampler atau tempat rangkaian yang akan diletakkan pada penggerak yaitu di robot line follower. Chamber Sampler ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut. Gambar 3. 3 Chamble Sampler Perancangan Software Dalam perancangan software, dirancang untuk membaca nilai ADC (Analog To Digital Converter) dari rangkaian sensor gas sebagai sampling data. Bahasa pemprograman yang digunakan yaitu Bahasa C untuk Board Mikrokontroller Arduino. Yang kemudian akan dimonitoring dengan melalui

29 13 serial monitor Arduino. Alur program yang digunakan untuk mengendalikan sensor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. start Inisial sensor Inisial relay Inisial keyboard Read keyboard N Read keyboard m? N Read keyboard n? Y Fan 1=on Fan 2=on Relay=on Sensor mq2=on Sensor mq8=on Y Fan 1=off Fan 2=off Relay=off Sensor mq2=off Sensor mq8=off Serial monitor Read adc sensor mq2 & mq8 end Gambar 3. 4 Flowchart Sampling Data 3.6 Pengujian Alat Alur pengujian alat ini akan dilakukan dengan menggunakan 2 tahapan yaitu percobaan 1 dengan pengambilan data ketika modul BOE tidak bergerak dan percobaan 2 dengan pengambilan data ketika modul BOE bergerak. Dalam

30 14 percobaan tersebut, modul BOE diposisikan pada posisi 1 sampai posisi 7 dengan jarak yang berbeda - beda dan juga memposisikan jarak sumber aroma atau formalin. Skema perancangan sistem pengambilan data seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.5. Gambar 3. 5 Skema Rancangan Sistem Pengambilan Data Adapun skema rancangan sistem pengambilan data pada gambar 3.5 akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Start adalah tempat mulai jalan pengambilan data dengan panjang lintasan garis lurus 4 m.

31 15 2. Jarak formalin adalah tempat sumber aroma dengan jarak yang telah ditentukkan. 3. Chamber sample tempat sensor membaca data. 4. Kipas 12V DC sebagai pengatur sirkulasi udara. 5. Finish adalah tempat berhentinya robot untuk pengambilan data. 6. Kecepatan modul BOE akan diambil dari jarak tempuh / waktu yang dibutuhkan robot line follower dari start sampai finish. 7. Pada setiap percobaan dilakukan 35x pengambilan data. 8. Data dari setiap pembacaan sensor berupa ADC akan disimpan pada notepad sesuai urutan pengambilan data. Adapun alur untuk percobaan 1 yang akan dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6 sebagai berikut: Percobaan 1 Posisi 1 (50 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Posisi 5 (250 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Posisi 2 (100 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Posisi 6 (300 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Posisi 3 (150 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Posisi 7 (300 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Posisi 4 (200 cm) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 30 cm Pengambilan data 35x Jarak 45 cm Pengambilan data 35x Gambar 3. 6 Alur Percobaan 1

32 16 Penjelasan dari alur percobaan 1 pada Gambar 3.6 sebagai berikut: 1. Posisi 1 sampai posisi 7 merupakan titik tempat modul Board Bulbus Olfactory Electronic (BOE). 2. Posisi 1 modul BOE berada 50 cm dari kotak START 3. Posisi 2 modul BOE berada 100 cm dari kotak START 4. Posisi 3 modul BOE berada 150 cm dari kotak START 5. Posisi 4 modul BOE berada 200 cm dari kotak START 6. Posisi 5 modul BOE berada 250 cm dari kotak START 7. Posisi 6 modul BOE berada 200 cm dari kotak START 8. Posisi 7 modul BOE berada 350 cm dari kotak START 9. Jarak penempatan formalin (sumber aroma yang diteliti) akan ditentukan dari jarak 1=15cm, jarak 2=30cm, dan jarak 3=45cm diambil dari titik tengah lintasan. 10. Pada pengambilan data percobaan 1 keadaan modul BOE tidak bergerak. 11. Percobaan dilakukan sebanyak 35x. 12. Data dari setiap pembacaan sensor berupa ADC akan disimpan pada notepad sesuai urutan pengambilan data. Berikut penjelasan dari alur percobaan 2 pada Gambar 3.7: 1. Kecepatan 1 sampai kecepatan 3 merupakan kecepatan yang digunakan pada robot line follower saat modul BOE melakukan pengambilan data. 2. Jarak penempatan formalin (sumber aroma yang diteliti) akan ditentukan jarak 1=15cm, jarak 2=30cm, dan jarak 3=45cm diambil dari titik tengah lintasan. 3. Percobaan dilakukan sebanyak 35x. 4. Data dari setiap pembacaan sensor berupa ADC akan disimpan pada notepad sesuai urutan pengambilan data. Sedangkan untuk alur percobaan 2 yang akan dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7 sebagai berikut :

33 17 Percobaan 2 Kecepatan 1 (0.093m/s) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Kecepatan 2 (0.173m/s) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Kecepatan 3 (0.24m/s) Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Jarak 15 cm Pengambilan data 35x Gambar 3. 7 Alur Percobaan Analisis Alat Analisis alat dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dirancang mampu mendeteksi adanya aroma formalin ketika kondisi bergerak?. Dan seberapa sensitif sensor gas dapat merespon aroma formalin ketika kondisi bergerak?. Untuk menganalisis data menggunakan 2 cara sebagai berikut: 1. Grafik spider, digunakan untuk mengetahui data pengambilan sensor secara berulang - ulang. 2. Metode statistik rerata, digunakan untuk menentukan analisis klaster. Dan hasil dari analisis klaster berupa persentase tingkat kepekaan.

34 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Penelitian Dari salah satu metode penelitian yaitu perancangan yang dilakukan tiap tahapan telah memperoleh hasil. Berikut salah satu hasil akhir dari perancangan alat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4. 1 Hasil Alat Penelitian Hasil alat dari penelitian ini yaitu modul BOE. Modul BOE merupakan modul yang tersusun dari Sensor Gas dan Chamber sample atau tempat proses pengambilan data respon sensor gas terhadap aroma formalin yang dihisap. Bagian - bagian pada modul BOE seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4. 2 Bagian bagian Modul BOE 18

35 19 Berikut keterangan bagian bagian dari modul BOE : 1. Rangkaian 2 modul sensor gas yaitu MQ 2 dan MQ Board mikrokontroler Arduino 3. Kipas 12V DC sebagai pengatur sirkulasi udara. 4. Rangkaian Regulator 5. Baterai 6. Kotak chamber sample. Berikut adalah statistik respon pengambilan data saat modul BOE bergerak dari start menuju finish pada sepanjang 4 meter dengan posisi penempatan formalin di 15 cm ditunjukkan pada gambar 4.3. Gambar 4. 3 Statistik Respon Pengambilan Data Dari Gambar 4.3 di atas data diambil sebanyak 1000 data. Kemudian dibagi menjadi 8 bagian, setiap bagian memiliki 125 data yang mewakili respon sensor dari start sampai finish. Berikut pada bagian t3 - t4 menunjukan respon sensor naik karena mendekati formalin dengan range data sensor MQ8 ( ) dan respon MQ2 ( ) kemudian bagian t4 -t5 data respon sensor MQ8 ( ) dan data respon sensor MQ2 ( ). Serta dari bagian t5 - t6 respon sensor mulai menurun dengan range data respon sensor MQ8 ( ) dan respon sensor MQ2 ( ) karena modul BOE menjauh dari penempatan formalin. Berikut respon sensor naik dan turun ditunjukkan pada Gambar 4.4.

36 20 Gambar 4. 4 Bagian Sensor Merespon Formalin Rangkaian Catu Daya Rangkaian catu daya dibuat untuk memberikan kebutuhan tegangan ke rangkaian modul BOE. Pada rangkaian catu daya menggunakan IC regulator 5V untuk menyesuaikan kebutuhan tegangan pada modul sensor MQ 2 dan MQ 8 sebesar 5 VDC karena baterai yang digunakan memiliki tegangan sebesar 12 VDC dengan besar arus 2,2 A, sehingga diperlukkannya rangkaian regulator 5 VDC ini. Rangkaian diuji dengan pengukuran menggunakan multimeter, dan hasil tegangan output stabil di 5 VDC, pengujian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5. Gambar 4. 5 Hasil Output Rangkaian Regulator

37 Penanganan Aroma Pada penanganan aroma (odor handling) berfungsi untuk pengaturan proses menghisap dan mengeluarkan aroma formalin dari chamber sample. Proses penanganan aroma dengan menggunakan 2 kipas 12 VDC yaitu sebagai pengaturan sirkulasi udara pada modul BOE, letak kedua kipas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6. Gambar 4. 6 Letak Kipas pada BOE Kedua Kipas dihubungkan dengan rangkaian driver motor yang menggunakan Transistor seri BD139, yang bekerja sebagai switch tegangan agar dapat dikontrol. Kipas dikontrol dengan menggunakan pin output PWM (Pulse Width Modulation) pada board mikrokontroller Arduino yaitu pin D3 dan D11. Pengontrolan kipas dilakukan untuk menyesuaikan sistem kerja dari respon sensor gas yang digunakan pada Modul BOE. Sehingga dilakukannya pengujian dengan mengatur PWM yang kemudian diukur dengan alat ukur Anemometer. Pengujian pertama yaitu dengan menggunakan 1 kipas. Hasil pengujian 1 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Dari tabel hasil pengujian 1 diatas, menunjukan bahwa Anemometer akan mengukur kecepatan kipas ketika PWM diatas nilai 100 yaitu antara 125 untuk putaran minimum yang terukur dan 255 untuk putaran maksimum PWM dan putaran yang terukur.

38 22 Tabel 4. 1 Data Pengukuran Kecepatan Hisap Kipas KIPAS 1 PWM Kecepatan Hisap Keterangan 25 0 m/s kipas OFF 50 0 m/s Kipas On, anemometer tak deteksi 75 0 m/s Kipas On, anemometer tak deteksi m/s Kipas On, anemometer tak deteksi 125 0,568-0,644 m/s 150 0,659-0,769 m/s 175 0,696-0,828 m/s 200 0,728-0,898 m/s 255 0,741-0,965m/s Selanjutnya, pengujian kedua yaitu dengan 2 kipas yang bekerja secara bersamaan pada chamber sample, seperti pada Gambar 4.7. Gambar 4. 7 Pengukuran Kecepatan Hisap Dalam pengujian 2, kipas 1 dan kipas 2 yang bekerja secara bersamaan agar menyeimbangkan dengan respon sensor gas dan tidak menggangu sistem kerja sensor. Dapat dilihat pada hasil tabel pengujian 2, ketika kipas 1 dan kipas 2 diberikan nilai PWM yang sama, hasil pengukuran Anemometer menunjukan kecepatan putaran yang maksimal yaitu 1,130-1,341m/s ketika nilai PWM yang diberi berbeda. Hasil pengujian 2 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.

39 23 Tabel 4. 2 Data Pengukuran Kipas 1 dan Kipas 2 KIPAS 1 KIPAS 2 PWM Kecepatan Angin ,900-1,068 m/s ,855-1,002 m/s ,902-1,129 m/s ,954-1,112m/s ,188m/s ,002-1,169m/s ,012-1,177m/s ,079-1,259m/s ,130-1,341m/s ,903-1,151m/s ,812-1,042m/s ,809-0,958m/s ,689,0,908m/s ,614-0,796m/s ,587-0,707m/s ,484-0,610m/s Kipas On, anemometer tak mendeteksi Rangkaian Modul Sensor Rangkaian modul sensor merupakan rangkaian utama pada modul BOE yang terdiri dari board mikrokontroller Arduino Uno R3 dan modul sensor gas yaitu MQ 2 dan MQ 8. Sensor gas berfungsi untuk mendeteksi aroma dari formalin yang kemudian akan dibaca oleh board Arduino sebagai data ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10 bit melalui pin A2 untuk MQ 2 dan pin A5 untuk MQ 8. ADC adalah suatu cara untuk mengubah variable analog menjadi nilai biner berdasarkan nilai level. Sehingga untuk nilai output ADC didapat dari persamaan 4.1. ADC (biner) = V terukur V refrensi x (4.1)

40 24 Dan monitoring nilai ADC akan ditampilkan pada serial monitor dengan komunikasi SPI (Serial Port Interface) dan diatur dengan kecepatan 9600 baud (bit per detik), dengan syarat baudrate antara pengirim dan penerima harus sama. Hasil output nilai ADC dari sensor gas MQ 2 dan MQ 8 akan dijadikan data analisis respon sensor terhadap aroma formalin yang dideteksi. Pada penelitian robot line follower digunakan sebagai penggerak modul BOE. Berikut adalah robot line follower ditunjukkan pada Gambar 4.8. Gambar 4. 8 Robot Line Follower 4.2 Analisis Hasil Penelitian ini telah menghasilkan alat yang sesuai dengan perancangan dan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan perancangannya, sehingga dibutuhkan penganalisisan. Seperti yang ada pada alur penelitian ini yaitu mulai dari bahan uji coba, persiapan modul sensor, pengambilan data, pengolahan data dan yang terakhir yaitu analisis klaster. Bahan uji coba yang digunakan yaitu menggunakan aroma dari formalin dengan kadar 70% dan modul sensor dengan menggunakan jenis sensor gas MQ 2 dan MQ 8. Penggunaan bahan dan modul sensor merupakan tinjauan dari penelitian sebelumnya yaitu mengenai analisis uji formalin pada tahu dengan menggunakan sensor Gas[10]. Untuk pengambilan data, pengolahan data dan analisi klaster akan dilakukan dalam pengujian dengan tahapan yang terbagi menjadi 2 meliputi, percobaan 1 dan percobaan 2.

41 Percobaan 1 Pada percobaan 1, merupakan pengujian untuk mengambil data respon sensor gas ketika modul BOE kondisi tidak bergerak. Pengambilan data dilakukan dengan menempatkan modul BOE dan jarak aroma formalin dengan beberapa posisi. Modul BOE ditempatkan pada 7 posisi yaitu pada jarak 50 cm, 100 cm, 150 cm, 200 cm, 250 cm, 250 cm, 300 cm dan 350 cm dari kotak start. Serta aroma formalin ditempatkan pada jarak 15 cm, 30 cm dan 45 cm diambil dari titik tengah antara kotak start dan finish. Data dari respon sensor gas akan diambil nilai maksimal pada setiap pengambilan data. Sebelum pengambilan data percobaan 1 dilakukan, pengambilan data respon sensor terhadap adanya aroma formalin dan tidak merespon adanya aroma formalin untuk parameter percobaan 1 dan percobaan 2 yang akan dilakukan. Hasil dari data yang diambil berupa nilai ADC. Dari setiap pengambilan percobaan akan diambil nilai maksimal. Nilai ADC akan dikonversi menjadi tegangan. Berikut persamaan konversi nilai ADC menjadi tegangan: Nilai ADC x 5 v (4.2) Berikut hasil konversi data ADC menjadi tegangan ditunjukkan pada Tabel 4.3. Kemudian data akan dirata - rata dan diambil nilai tengah sebagai titik pusat klaster. Berdasarkan data tegangan sensor MQ 8 dan MQ 2 pada tabel dibawah akan dibuat menjadi grafik spider. Dari grafik spider dapat diketahui besar range tegangan respon sensor ketika kondisi tidak mendeteksi formalin. Data respon sensor tanpa menggunakan formalin seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 sebagai berikut.

42 26 Tabel 4. 3 Data Respon Sensor Tanpa Menggunakan Formalin pengambilan data tanpa menggunakan formalin satuan ADC Volt sensor mq 8 mq 2 mq 8 mq average

43 27 Data Respon Sensor Tanpa Menggunakan Formalin (V) MQ2 MQ Gambar 4. 9 Grafik Spider Untuk Respon Sensor Tanpa Menggunakan Formalin Hasil dari Gambar 4.9 diatas dapat diketahui sensor MQ 8 berada antara 1.8 V V dan sensor MQ 2 berada antara 1.1 V 1.3 V. Range tegangan akan diambil nilai tengah sebagai titik pusat klaster untuk parameter ketika sensor tidak mendeteksi aroma formalin. Pengujian berikutnya, pengambilan data untuk parameter sensor ketika mendeteksi aroma formalin. Hasil data yang diambil berupa nilai ADC. Nilai ADC akan dikonversi menjadi tegangan. Berikut hasil konversi data ADC menjadi tegangan ditunjukkan pada Table 4.4. Kemudian data akan diambil nilai tengah sebagai titik pusat klaster.

44 28 Tabel 4. 4 Data Respon Sensor menggunakan Formalin pengambilan data menggunakan formalin satuan ADC Volt sensor mq 8 mq 2 mq 8 mq average Dari Table 4.4 di atas, nilai tegangan sensor MQ 8 dan MQ 2 dibuat menjadi grafik spider. Grafik spider data respon sensor menggunakan formalin seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.10.

45 29 Data Respon Sensor Menggunakan Formalin (V) MQ8 MQ Gambar Grafik Spider Untuk Respon Sensor Dengan Formalin Hasil dari Gambar 4.10 di atas dapat diketahui sensor MQ 8 berada antara 2.8 V V dan sensor MQ 2 berada antara 2.0 V 2.6 V. Range tegangan akan diambil nilai tengah sebagai titik pusat klaster untuk parameter ketika sensor mendeteksi aroma formalin. Pada pengujian ini tempat formalin diposisikan dekat dengan kipas penghisap modul BOE. Posisi pengambilan data menggunakan formalin akan diperlihatkan pada Gambar sebagai berikut.

46 30 Gambar Posisi Pengambilan Data Menggunakan Formalin Tahap pengujian berikutnya yaitu percobaan 1 dengan mengambil data respon sensor gas ketika modul BOE kondisi tidak bergerak dan dengan memposisikan modul BOE dan aroma formalin pada jarak 15 cm, 30 cm dan 45 cm dari titik tengah antara start dan finish. Berikut adalah percobaan 1: 1. Posisi 1 Pada posisi 1 modul BOE ditempatkan pada jarak 50 cm dari start. Posisi modul BOE dan formalin seperti yang ditunjukkan Gambar 4.12 berikut. Gambar Penempatan Posisi 1 Jarak dari posisi 1 ke posisi formalin 15 cm adalah 150,74 cm sedangkan ke posisi formalin 30 cm dan 45 cm adalah 152,97 cm dan cm. Untuk hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel 4.5.

47 31 Pengambilan data posisi 1 diambil nilai maksimal dari setiap pengambilan data sebanyak 35 x. Dapat dilihat bentuk respon tiap perubahan data dalam grafik spider, seperti yang ditunjukkan pada Gambar grafik spider posisi 1 (V) MQ2 15 cm MQ2 30 cm MQ2 45 cm MQ8 15 cm MQ8 30 cm MQ8 45 cm Gambar Grafik Spider Respon Sensor Gas Posisi 1 Dari data Gambar 4.13 di atas akan dikelompokkan menjadi grafik scatter. Hasil pengambilan data posisi 1 akan dibandingkan dengan nilai titik pusat tanpa formalin dan menggunakan formalin untuk diklasterkan. Hasil data diatas menunjukan 100% pada klaster tidak mendeteksi adanya formalin. Berikut data posisi 1 yang dikelompokkan dalam bentuk grafik scatter ditunjukkan Gambar Perhitungan ditujukan pada lampiran

PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE)

PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE) PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ DAN MQ DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE) Ahmad Safuan, Dr. I Ketut Swakarma, M.T, Ir. Wisnu Adi Prasetyanto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian mengenai sensor gas sebagai pedeteksi aroma atau aroma telah banyak dikembangkan selayaknya menyerupai sistem kerja hidung secara biologis.dan

Lebih terperinci

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIRKULASI UDARA OTOMATIS MELALUI DETEKSI KADAR CO DAN CO2 BERLEBIH DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN PROYEK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu membantu manusia dalam memilih tingkat kematangan buah durian sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT. Implementasi Sensor Gas pada Kontrol Lengan Robot untuk Mencari Sumber Gas (The Implementation of Gas Sensors on the Robotic Arm Control to Locate Gas Source ) Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN Rancang Bangun Robot Pemindah Barang Berdasarkan Garis Hitam Menggunak kan Sensor Warna RGB Berbasis Mikrokontroler ATMega16 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaik kan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR MAHASISWA BACKUP POWER UNTUK MENGHIDUPKAN KIPAS ANGIN DAN MENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU

LAPORAN AKHIR MAHASISWA BACKUP POWER UNTUK MENGHIDUPKAN KIPAS ANGIN DAN MENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU LAPORAN AKHIR MAHASISWA BACKUP POWER UNTUK MENGHIDUPKAN KIPAS ANGIN DAN MENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy SKRIPSI Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan Metode Logika Fuzzy Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program S-1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR MQ-2 PADA SISTEM MONITORING KEAMANAN RUMAH BERBASIS ANDROID DENGAN APLIKASI TEAMVIEWER

APLIKASI SENSOR MQ-2 PADA SISTEM MONITORING KEAMANAN RUMAH BERBASIS ANDROID DENGAN APLIKASI TEAMVIEWER APLIKASI SENSOR MQ-2 PADA SISTEM MONITORING KEAMANAN RUMAH BERBASIS ANDROID DENGAN APLIKASI TEAMVIEWER LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN ROBOT PENGIKUT GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEJA PENGANTAR MAKANAN OTOMATIS Oleh : M. NUR SHOBAKH 2108 030 061 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... DAFTAR ISI COVER...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAKSI...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR.... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI LEVEL DAN VOLUME AIR PADA PROSES PENGISIAN BAK PENAMPUNG AIR MENGGUNAKAN AT89S51 DENGAN PENAMPIL SEGMENT 7 TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALI LEVEL DAN VOLUME AIR PADA PROSES PENGISIAN BAK PENAMPUNG AIR MENGGUNAKAN AT89S51 DENGAN PENAMPIL SEGMENT 7 TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALI LEVEL DAN VOLUME AIR PADA PROSES PENGISIAN BAK PENAMPUNG AIR MENGGUNAKAN AT89S51 DENGAN PENAMPIL SEGMENT 7 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID 1 Ahmad Akhyar, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Erni Yudaningtyas. Abstrak Alat penyiram tanaman yang sekarang

Lebih terperinci

REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER

REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER Louis Djoko Prabowo¹,

Lebih terperinci

ROBOT PENGANTAR MAKANAN DENGAN PENENTUAN POSISI MEJA MENGGUNAKAN LINE TRACER TUGAS AKHIR. Oleh : TRI RAHMAWANTO

ROBOT PENGANTAR MAKANAN DENGAN PENENTUAN POSISI MEJA MENGGUNAKAN LINE TRACER TUGAS AKHIR. Oleh : TRI RAHMAWANTO ROBOT PENGANTAR MAKANAN DENGAN PENENTUAN POSISI MEJA MENGGUNAKAN LINE TRACER TUGAS AKHIR Oleh : TRI RAHMAWANTO 0834010187 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT PENGHISAP DEBU BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KENDALI ANDROID

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT PENGHISAP DEBU BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KENDALI ANDROID TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT PENGHISAP DEBU BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KENDALI ANDROID Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Program S1 Guna Mendapat Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

SKRIPSI FILTER AIR OTOMATIS BERDASARKAN KEKERUHAN AIR

SKRIPSI FILTER AIR OTOMATIS BERDASARKAN KEKERUHAN AIR SKRIPSI FILTER AIR OTOMATIS BERDASARKAN KEKERUHAN AIR Oleh : Try Asmara Infantri 5103012014 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2018 SKRIPSI FILTER AIR OTOMATIS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR SUHU LM35 SEBAGAI PENDETEKSI SUHU UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR PADA KIPAS ANGIN BERTEKNOLOGI AIR MULTIPLIER

APLIKASI SENSOR SUHU LM35 SEBAGAI PENDETEKSI SUHU UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR PADA KIPAS ANGIN BERTEKNOLOGI AIR MULTIPLIER APLIKASI SENSOR SUHU LM35 SEBAGAI PENDETEKSI SUHU UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR PADA KIPAS ANGIN BERTEKNOLOGI AIR MULTIPLIER LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini Dosen Pembimbingh: Dr. Melania Suweni muntini Oleh: Gaguk Resbiantoro JURUSAN FISIKA Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI DAN PENGAMANAN KEBOCORAN GAS LPG MENGGUNAKAN HP DAN ALARM Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikann Program Diploma

Lebih terperinci

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer SKRIPSI Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer Oleh : CHRISTIAN OEI 5103012005 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT LINE FOLLOWER PRAMUSAJI BERBASIS ARDUINO UNO

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT LINE FOLLOWER PRAMUSAJI BERBASIS ARDUINO UNO TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT LINE FOLLOWER PRAMUSAJI BERBASIS ARDUINO UNO Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Program S1 Guna Mendapat Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MOBILE ROBOT PENDETEKSI GAS CARBON MONOXSIDE (CO) MENGGUNAKAN SENSOR MQ-7 BERBASIS ARDUINO LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN MOBILE ROBOT PENDETEKSI GAS CARBON MONOXSIDE (CO) MENGGUNAKAN SENSOR MQ-7 BERBASIS ARDUINO LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN MOBILE ROBOT PENDETEKSI GAS CARBON MONOXSIDE (CO) MENGGUNAKAN SENSOR MQ-7 BERBASIS ARDUINO LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i iii iv

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGUKUR KADAR GAS METANA PADA LAHAN GAMBUT MENGGUNAKAN SMS GATEWAY DAN SENSOR MQ4 BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENGUKUR KADAR GAS METANA PADA LAHAN GAMBUT MENGGUNAKAN SMS GATEWAY DAN SENSOR MQ4 BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PENGUKUR KADAR GAS METANA PADA LAHAN GAMBUT MENGGUNAKAN SMS GATEWAY DAN SENSOR MQ4 BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Udara merupakan kebutuhan yang pokok guna menunjang kehidupan manusia dimuka bumi ini. Terkadang secara tidak langsung aktifitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING Oleh Fitri Adi Iskandarianto, ST, MT Andi Rahmadiansah, ST. MT Lab ab.. Workshop Instrumentasi D3-Teknik Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID 1 Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID Rievqi Alghoffary, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang siswoyo. Abstrak Pengontrolan kecepatan pada alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh MUHAMMAD RENDRA TRIASMARA NIM 071910201015 PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci