bahasa indonesia K-13 MENGINTERPRETASI DAN MENGEVALUASI TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "bahasa indonesia K-13 MENGINTERPRETASI DAN MENGEVALUASI TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013"

Transkripsi

1 K-13 bahasa indonesia K e l a s XI MENGINTERPRETASI DAN MENGEVALUASI TEKS PANTUN Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 1.4 Menginterpretasi dan mengevaluasi teks pantun. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini. 1. Memahami konsep dasar menginterpretasikan makna teks pantun. 2. Memahami konsep dasar mengevalusi teks pantun. 3. Memahami perbedaan teks pantun dengan puisi modern. 1

2 A. MENGINTERPRETASI MAKNA TEKS PANTUN a. Pengertian Interpretasi Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI). Menginterpretasi makna teks pantun artinya memberikan tafsiran terhadap makna teks pantun. Tujuan interpretasi makna teks pantun adalah meningkatkan pengertian atau pemahaman terhadap teks pantun. Sudah kita ketahui hakikat pantun adalah sebagai penuntun. Penuntun bagi yang mendengarnya bisa berupa ajaran yang baik, nasihat, atau petuah-petuah yang sifatnya mengingatkan. Teks pantun memuat nilai luhur budaya, baik untuk menyindir, membujuk, dan mendidik manusia. Menginterpretasikan makna teks pantun bergantung pada pemahaman dan tingkat kecerdasan penafsirnya. Interpretasi bergantung kepada penguasaan kosa kata, diksi, dan pengalaman pembaca. b. Langkah-Langkah Menginterpretasi Makna Teks Pantun Langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam menginterpretasikan teks pantun adalah sebagai berikut. 1. Bacalah teks pantun dengan saksama, perlahan, dan berulang-ulang sambil memaknai setiap kata yang ada dalam teks pantun sampai memahaminya dengan mendalam. 2. Di dalam teks pantun klasik banyak ditemukan kata-kata yang tidak lazim (arkais) dan kata-kata yang bermakna konotasi. Jika kita tidak mengetahuinya, carilah makna kata tersebut dalam KBBI atau Kamus Bahasa Melayu. Teks pantun juga ada yang memuat peribahasa, jika tidak mengetahui arti peribahasa tersebut, carilah artinya dalam Kamus Peribahasa Indonesia. 3. Tafsiran umumnya tertuju pada bagian isi pantun karena pada bagian isi terdapat hal yang ingin disampaikan pembuat pantun. Sampiran hanyalah sebagai pengantar isi dan pengantar rima pada bagian isi yang terkadang tidak ada hubungannya tidak nyambung dengan isi. 4. Simpulkanlah makna isi dari teks pantun tersebut secara tertulis. 2

3 c. Contoh Interpretasi Makna Teks Pantun 1. Teks pantun 1 Embacang masak mempelam manis Makanan anak bidadari Bintang terisak bulan menangis Hendak bertemu si matahari Interpretasi: Bagian isi pantun tersebut menggunakan bahasa kias, yakni majas personifikasi. Perhatikan penggalan pantun berikut ini. Bintang terisak bulang menangis hendak bertemu si matahari Bintang, bulan, dan matahari diibaratkan seperti manusia bisa terisak, menangis, dan bertemu. Simbol bintang dan bulan adalah untuk wanita karena keindahannya kerlap-kerlip dan kecantikannya bulan purnama di malam hari. Sementara itu, simbol matahari untuk pria karena panasnya di siang hari raja siang. Hidup ini berpasangan ada siang ada malam, ada pria dan ada wanita. Tidak mungkin bintang dan bulan bertemu dengan matahari karena waktunya berbeda. Jadi, pantun di atas mengisahkan kesedihan seorang wanita cantik yang mencintai seorang pria gagah, tidak mungkin sampai menuju pernikahan karena perbedaan derajat, bagai siang dengan malam. 2. Teks pantun 2 Buah cempedak di luar pagar Ambil galah tolong jolokkan Saya budak baru belajar kalau salah tolong tunjukkan Interpretasi: Bagian isi pantun tersebut menggunakan kosakata Melayu, yaitu budak yang artinya anak kecil bisa laki-laki atau perempuan. Perhatikan penggalan pantun berikut ini. Saya budak baru belajar kalau salah tolong tunjukkan 3

4 Penggunaan diksi saya budak bukan berarti si pembuat pantun saya masih anakanak. Dia mengibaratkan diri seperti anak kecil yang baru belajar sesuatu. Jadi, makna pantun itu adalah orang yang baru belajar (tentang pantun atau apapun) kalau ada kesalahan tentang apa yang dia pelajari mohon ditunjukkan kesalahannya dan diberitahu yang benarnya untuk perbaikan. 3. Teks pantun 3 Medang sila buahnya cantik Jatuh menimpa ke pasu bunga Dengan sebab nila setitik Habis rusak susu sebelanga Interpretasi: Isi pantun tersebut terdapat bahasa kias, yakni peribahasa sebab nila setitik, rusak susu sebelanga. Kata nila berarti racun dan sebelanga berarti sekuali besar. Susu sebanyak kuali besar karena tercampur racun walaupun setetes semuanya menjadi racun. Jadi, makna pantun tersebut sesuai dengan arti peribahasanya adalah satu kesalahan telah menyebabkan semua orang terkena kerugiannya. 4. Teks pantun 4 Kayu cendana di atas baru Sudah diliat dibawa pulang Adat dunia memang begitu Benda yang buruk memang terbuang Interpretasi: Pada bagian isi pantun terdapat kata adat dan benda yang perlu diketahui maknanya. Adat adalah aturan atau perbuatan yang lazim dilakukan sejak dahulu kala. Benda (bahasa Melayu) artinya berpikir, pemikiran, perbuatan, atau segala sesuatu yang dibendakan. Perhatikan penggalan pantun berikut ini. Adat dunia memang begitu benda yang buruk memang terbuang Jadi, makna dari pantun tersebut adalah dalam kehidupan dunia terdapat peraturan yang sudah lazim dan segala sesuatu yang buruk (tidak sesuai dengan peraturan) harus dihindari. 4

5 5. Teks Pantun 5 Buah langsat kuning cerah Keduduk tidak berguna lagi Sudah dapat gading bertuah Tanduk tidak berguna lagi Interpretasi: Sudah dapat gading bertuah tanduk tidak berguna lagi Bagian isi pantun tersebut merupakan peribahasa. Gading gajah nilainya lebih mahal daripada tanduk (rusa, kerbau, dsb.). Apalagi bertuah atau mendatangkan untung (keselamatan, dsb.). Makna pantun tersebut sesuai makna peribahasanya adalah setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan. B. MENGEVALUASI TEKS PANTUN a. Pengertian Evaluasi Evaluasi berarti penilaian dengan memberikan penilaian atau menilai (KBBI). Penilaian merupakan proses terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan kriteria tertentu. Mengevaluasi teks pantun berarti memberikan penilaian terhadap teks pantun. Kriteria yang dievaluasi adalah struktur teks pantun (bait, sampiran, isi, dan rima), unsur kebahasaan teks pantun (bahasa kias dan imaji), dan makna serta pesan isi dari pantun. b. Langkah-Langkah Mengevaluasi Teks Pantun 1. Bacalah teks pantun dengan irama yang tepat dan pahamilah apakah pantun itu berjenis teks pantun tradisional/klasik Melayu atau teks pantun modern. 2. Lihatlah beberapa hal berkenaan dengan struktur teks pantun berikut. apakah rimanya a-b-a-b, adakah hubungan antara sampiran dan isi dilihat dari kandungan maknanya, dan apakah terdapat hubungan substansi atau tidak, atau sampiran hanya sekadar pengantar rima untuk bagian isi saja. 3. Lihatlah unsur kebahasaan teks pantun sebagai berikut. adakah bahasa kias seperti idiom, majas, peribahasa, atau kata bermakna konotasi lainnya. 5

6 apakah ada citraan atau imaji. apakah pilihan kata sudah tepat dapat menimbulkan efek irama (ritme) selain rima. 4. Tafsirkanlah makna teks pantun yang terdapat pada isi dan apakah pesan yang terkandung dalam bagian isi teks pantun. 5. Berikanlah evaluasi/penilaian baik atau buruk terhadap teks pantun tersebut sesuai dengan kriteria teks pantun. c. Contoh Mengevaluasi Teks Pantun 1. Teks pantun A Jika ada sumur di ladang Bolehkah kita menumpang mandi Kalau ada umur yang panjang Bolehlah kita berjumpa lagi Evaluasi: Struktur teks pantun: rima pantun tersebut -ang -i -ang -i. Sampiran pada teks tersebut bukan hanya berfungsi sebagai pengantar untuk rima bagian isi, melainkan juga secara makna mempunyai hubungan substansi yang erat dan berkaitan dengan isi. Sampiran: jika ada sumur di ladang//bolehkah kita menumpang mandi, jika ada sumur bisa mandi semakna dengan isi kalau ada umur panjang//bolehlah kita berjumpa lagi, jika ada umur bisa bertemu lagi. Unsur kebahasaan: bahasa kias terdapat juga dalam teks pantun tersebut, yakni umur yang panjang bermakna konotasi masih terdapat nyawa di badan. Diksi menimbulkan irama yang baik, yaitu pemilihan kata sumur-umur dan repetisi boleh-kita (bolehkah kita-bolehlah kita). Citraan/imaji visual terdapat dalam puisi itu, jika ada sumur di ladang. Makna: makna cukup jelas dimengerti, jika masih ada nyawa di badan tentunya perjumpaan masih bisa dilakukan lagi. Pesan: kita harus selalu bersilaturahmi selagi nyawa di kandung badan. Simpulan evaluasi: Jadi, dari ketiga kriteria di atas dapatlah dikatakan pantun tersebut sangat baik karena sudah memenuhi kriteria teks pantun yang baik. 6

7 2. Teks pantun B Bunga kenanga di atas kubur Pucuk sari pandan jawa Apa guna sombong dan takabur Rusak hati badan binasa Evaluasi: Struktur teks pantun: rima pantun tersebut -bur -a -bur -a. Sampiran dengan isi mempunyai hubungan substansi yang saling berkaitan. Sampiran pada teks tersebut bukan sekadar pengantar rima untuk isi. Pada sampiran: bunga kenanga di atas kubur secara makna berhubungan dengan isi apa guna sombong dan takabur, jika kita mengingat kubur (semua orang akan wafat) tentunya orang tidak sombong dan takabur karena rusak hati badan binasa artinya jasmani dan rohani akan binasa (wafat). Unsur kebahasaan: bahasa kias rusak hati bermakna rohani atau batiniah kita tidak baik dan badan binasa yang bermakna wafat. Kosakata yang dipilih memiliki irama yang enak didengar, bunga-apa, kenanga- guna, sari-hati, pandan-badan. Lebih enak lagi kalau pucuk diganti papak: pucuk-rusak jadi papak rusak. Imaji penciuman dan imaji rasa (taktil) juga terdapat dalam pantun tersebut Bunga kenanga di atas kubur (harum dan sedih). Makna: makna pantun itu mudah dipahami, yaitu sombong dan takabur tidak ada gunanya karena merusak hati (rohani) kita sendiri dan jangan pula sombong dan takabur karena kita masih bisa binasa/mati/wafat. Pesan: janganlah mempunyai perilaku yang sombong dan takabur. Simpulan evaluasi: Jadi, teks pantun B dapatlah dikatakan baik karena sudah memenuhi kriteria teks pantun. 3. Teks pantun C Di gudang tak ada kaca Yang ada hanyalah palu Rajinlah kalian membaca Niscaya ilmu datang selalu 7

8 Evaluasi: Struktur teks pantun: rima pantun itu -ca -lu -ca -lu. Sampiran hanya mengantar rima untuk isi, tidak mengandung makna pembayang isi. Tidak ada keterkaitan antara kaca dengan membaca. Unsur kebahasaan: bahasa kiasan menggunakan majas personifikasi, yakni, ilmu datang selalu, terdapat penginsanan pada kata ilmu yang artinya kita akan terus mendapatkan ilmu. Kosakata dengan diksi yang popular sangat mudah dipahami seperti gudang, kaca, palu, membaca, dan ilmu. Makna: jika kita rajin membaca, kita akan mendapatkan ilmu terus-menerus. Pesan: rajin-rajinlah kita membaca buku, majalah, dan surat kabar agar kita selalu mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga cerdas dan berwawasan luas. Simpulan evaluasi: Jadi, teks pantun C dapatlah dikatakan cukup baik paling tidak sudah memenuhi kriteria teks pantun. 4. Teks pantun D Menanam pete di pinggir kali Petenya lari gak tahu diri Jangan miscall saja kalo berani Telepon gue kalau punya nyali Evaluasi: Struktur teks pantun: pantun tersebut bukanlah teks pantun, karena rimanya a-a-a-a (seperti syair). Tidak bisa juga disebut syair karena tidak semua baris adalah isi: baris pertama dan kedua adalah sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Pantun tersebut tidak memenuhi kriteria teks pantun. Unsur kebahasaan: kosakata dengan diksi Betawi seperti pete, kali, gak, gue. Juga terdapat kosakata modern miscall yang seharusnya tertulis missedcall. Bahasa kias berupa majas personifikasi terdapat pada baris kedua petenya lari gak tau diri. Petenya seperti manusia berlari. Makna: kalau punya keberanian untuk menghubungi seseorang jangan hanya missedcall menghubungi seseorang, tetapi sebelum diangkat penerima, hubungan teleponnya diputus dengan cepat, tetapi teleponlah. Pesan: dalam melakukan hubungan telepon sebaiknya penelepon dan penerima telepon mempunyai etika yang baik. 8

9 Simpulan evaluasi: Jadi, jelaslah pantun tersebut tidak memenuhi kriteria pantun, dapatlah dikatakan pantun tersebut buruk. C. MEMBANDINGKAN TEKS PANTUN DENGAN TEKS PUISI MODERN a. Teks Pantun dan Teks Puisi Modern Perhatikan pantun berikut. Bila siang orang berkebun Hari gelap naik ke rumah Bila hilang tukang pantun Habislah lesap petuah amanah Perhatikan puisi modern karya Sapardi Djoko Damono berikut. Dalam Diriku Because the sky is blue It makes me cry (the Beatles) dalam diriku mengalir sungai panjang, darah namanya; dalam diriku mengenang telaga darah, sukma namanya; dalam diriku meriak gelombang sukma, hidup namanya! dan karena hidup itu indah, aku menangis sepuas-puasnya 1980 Gerimis Kecil di Jalan Jakarta, Malang Seperti engkau berbicara di ujung jalan Waktu dingin, sepi grimis tiba-tiba Seperti engkau memanggil-manggil di kelokan itu Untuk kembali berduka 9

10 Untuk kembali kepada rindu Panjang dan cemas Seperti engkau yang memberi tanda tanpa lampu-lampu Supaya menyahutmu, Mu 1968 b. Perbedaan Teks Pantun dengan Teks Puisi Modern 1. Pantun adalah jenis puisi lama yang bahasanya terikat oleh rima, irama, dan penyusunan larik dan bait. Satu bait terdiri dari empat larik, tiap bait terdiri dari dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir disebut isi, rima a-b-a-b. Puisi modern adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat aturan penulisan puisi lama. Penyair lebih bebas dan tidak harus tunduk pada persyaratan-persyaratan tertentu. Puisi modern merupakan bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan perasaan penyairnya, digubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan. 2. Pantun tidak memerhatikan tipografi, sedangkan puisi modern memiliki tipografi yang bermacam-macam. Coba lihat kembali tipografi puisi Dalam Diriku c. Persamaan Teks Pantun dengan Teks Puisi Modern 1. Pantun menggunakan bahasa kias berupa majas, ungkapan, peribahasa, demikian juga puisi modern. Sebagai contoh dalam puisi Dalam Diriku terdapat kata sungai panjang, telaga darah, gelombang sukma. Hal serupa juga didapati pada pantun. 2. Pantun mementingkan bunyi demikian pula puisi modern, misalnya Seperti engkau yang memberi tanda tanpa lampu-lampu// Supaya menyahutmu, Mu. 3. Pantun dan puisi modern di dalamnya sama-sama terdapat citraan/imaji. Citraan penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa. LATIHAN SOAL 1. Devanni sangat gembira, sepeda yang ia impikan selama ini menjadi kenyataan. Sepeda itu hadiah dari ibu karena ia mendapat peringkat di kelas. Pantun yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah. A. Kota Jambi kota beradat Tempat tinggal sanak saudara Mari kita belajar giat Supaya kelak tidak sengsara 10

11 B. Raja buah si raja pisang Sedap disantap di kala senja Riang hari bukan kepalang Sepeda impian di depan mata C. Buah duku buah durian Dibeli ibu di pasar kenari Senang hati dapat undian Seperti mimpi siang hari D. Ke danau kita berlayar Menangkap ikan pakai jala Setiap saat selalu belajar Pasti mendapat hadiah sepeda E. Ke selat beli ikan selar Beli juga tempoyak durian Jika kita rajin belajar Prestasi tinggi mudah diraih Perhatikan teks pantun berbalas berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 3. Menyapa tamu duduk di bangku Hujan deras membuat badanku sakit Apakah kamu bisa membantu Mengerjakan tugas yang sangat sulit Balasan pantun Tamu disapa sedang termangu disapa ulang berkali-kali Kamu tak perlu malu-malu Aku akan bantu dengan senang hati 2. Interpretasi yang tepat terhadap makna isi teks pantun berbalas tersebut adalah. A. Dua orang siswa yang sedang mendiskusikan cara belajar. B. Seorang siswa yang dengan senang hati memberikan contekan kepada temannya saat ujian. C. Seseorang yang dengan senang hati membantu temannya yang mengalami kesulitan. 11

12 D. Seorang siswa yang kurang cerdas dan meminta bantuan temannya untuk mengerjakan tugas sekolah. E. Dua orang siswa yang bekerja sama mengerjakan jawaban soal ujian. 3. Tema teks pantun berbalas tersebut adalah. A. saling menghargai sesama teman B. saling menolong sesama teman C. memanfaatkan kepintaran teman D. saling berbagi tugas dalam belajar bersama E. melimpahkan tugas kepada teman 4. Kuda poni tarik pedati Bawa batu bata dan pasir Buang sampah jangan di kali Agar terhindar dari banjir Tema pantun tersebut adalah. A. kasih sayang B. lingkungan C. kuda poni D. kesehatan E. ketuhanan Bacalah dengan pemahaman teks pantun berikut untuk menjawab soal nomor 5 dan 6. Tinggi pohon besarnya angin Angin menerpa sangatlah kuat Kalau tuan jadi pemimpin Siap pula dengan cobaan hebat 5. Interpretasi makna teks pantun tersebut yang tepat adalah. A. Untuk menjadi seorang pemimpin, kita harus belajar tahapan ujian. B. Pemimpin yang baik adalah yang mengalami berbagai cobaan. C. Semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi juga cobaannya. D. Jika mau jadi pemimpin, haruslah siap menderita. E. Seorang pemimpin akan menghadapi terpaan angin yang besar. 6. Evaluasi terhadap teks pantun tersebut tidak dapat dikatakan baik dengan alasan sebagai berikut, yaitu. 12

13 A. Struktur teks pantun sudah tepat, satu bait terdiri dari empat larik, larik 1 dan larik 2 merupakan sampiran, dan larik 3 dan larik 4 adalah isi. B. Pilihan kosakata (diksi) menggunakan kata arkais yang tidak lazim dan sulit dimengerti. C. Struktur teks pantun sudah tepat karena sajaknya atau rimanya in-at-in-at. D. Sampiran memenuhi fungsinya sebagai pengantar rima untuk isi. E. Sampiran dan isi terdapat keterikatan makna secara substansi: semakin tinggi pohon semakin besar anginnya (besarnya angin), semakin tinggi jabatan (pemimpin) semakin besar pula cobaannya (cobaan hebat). Bacalah pantun berikut dengan penuh pemahaman untuk menjawab soal nomor 7 dan 8. Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Sungguh senang dapat teman baru Banyak teman sangat menyenangkan 7. Interpretasi makna teks pantun di atas adalah sangat senang mendapat teman baru karena banyak teman itu sangat menyenangkan. Balasan pantun yang tepat adalah. A. Pucuk pauh delima batu Anak sembilang di tapik tangan Walau jauh beribu batu Di mata hilang di hati jangan B. Naik delman keliling kota Sambil nyanyi bertepuk tangan Mari kawan kita berkarya Jangan hanya berpangku tangan C. Berenang-renang di sungai baru Tidak lupa memancing ikan Bila dapat teman yang baru Teman lama jangan dilupakan D. Ikan pari membawa labu Ikan emas di tepi kali Bolehkah teman lupa padaku Asal besok ingat kembali 13

14 E. Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Mengungkit-ungkit masa lalu Memunculkan kemusuhan 8. Dalam teks pantun tersebut terdapat sampiran berupa peribahasa berakit-rakit ke hulu// berenang-renang ke tepian yang artinya. A. Buatlah rakit kalau kita ingin berenang agar tidak tenggelam. B. Kalau berenang haruslah mencapai tujuan. C. Bersakit-sakitlah dahulu bersenang-senang kemudian. D. Lakukan sesuatu sampai tercapai tujuan yang diharapkan. E. Berenang-renang sampai ke hulu jangan sampai ke tepian. 9. Perhatikan teks pantun dan teks puisi modern berikut. Teks pantun: Burung pungguk terbang riuh Hinggap di dahan mencari makan Hidup jangan mencari musuh Lebih baik mencari kawan Teks puisi modern: Sajak-Sajak Empat Seuntai Karya Sapardi Djoko Damono /1/ Kukirim padamu beberapa patah kata yang sudah langka jika suatu hari nanti mereka mencapaimu, rahasiakan, sia-sia saja memahamiku. Berikut yang bukan merupakan perbedaan kedua kutipan teks tersebut adalah. A. Rima pantun a-b-a-b, sedangkan rima puisi modern Sajak-sajak empat seuntai a-ab-b. B. Teks pantun merupakan bentuk karya sastra yang terikat, sedangkan puisi modern bebas. C. Teks pantun dan teks puisi modern Sajak-sajak empat seuntai terdiri dari empat larik dalam satu bait. D. Pada puisi modern sajak-sajak empat seuntai tidak terdapat sampiran. Semua larik adalah isi. 14

15 E. Sampiran teks pantun tersebut merupakan satu rangkaian kalimat yang dibuat dua larik, demikian juga dengan isinya. Akan tetapi, teks puisi Sajak-sajak empat seuntai satu bait itu merupakan satu rangkaian kalimat. 10. Pantun dan puisi modern sama-sama terdapat amanat. Dalam teks pantun amanat dapat diketahui dari bagian isi, sedangkan puisi modern pada keseluruhan teks. Perhatikan teks berikut. Jika hari rembang petang tidak berarti permainan bakal selesai dan boleh ditinggalkan gelanggang hanya peran berpusar dari pemain di dalam menjadi penonton di luar Amanat yang terkandung dalam penggalan puisi di atas adalah. A. Hari sudah sore. B. Permainan belum selesai. C. Kehidupan itu akan berubah. D. Kehidupan belum selesai. E. Penonton itu ada di luar. 15

Pentingnya Menjaga Persahabatan

Pentingnya Menjaga Persahabatan 7 Pentingnya Menjaga Persahabatan Punya teman seribu terasa kurang, punya musuh satu terasa banyak. Inilah ungkapan yang perlu kamu jaga dalam persahabatan. Belajar Apa di Pelajaran 7? Membuat pantun dan

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas

Lebih terperinci

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya 4 Hiburan di Sekolah Hiburan dapat memberikan manfaat, di antaranya menghilangkan kejenuhan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu tindakan yang jenaka atau lucu. Kamu boleh melakukan adegan

Lebih terperinci

Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu Menangislah Sobat Tak bisa ungkap dengan kata apapun Ini memang sangat membosankan Ini begitu melelahkan Bahkan, ini sangat menjengkelkan Tubuh seakan beku dalam bongkahan es Membeku tidak tahu kapan akan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4 SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4 1. Perhatikan penggalan hikayat berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Maka segera diusirnya, akan Laksamana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan

Lebih terperinci

SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2

SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2 SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS LANCANG KUNING 2014 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.1. Perasaan takut. Perasaan sunyi. Perasaan sedih

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.1. Perasaan takut. Perasaan sunyi. Perasaan sedih 1. Isi puisi di atas menggambarkan... SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.1 Perasaan khawatir Perasaan takut Perasaan sunyi Perasaan sedih Isi puisi tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

ANALISIS BUNYI, KATA, DAN CITRAAN DALAM PUISI ANAK. Oleh: Itaristanti, M.A.

ANALISIS BUNYI, KATA, DAN CITRAAN DALAM PUISI ANAK. Oleh: Itaristanti, M.A. ANALISIS BUNYI, KATA, DAN CITRAAN DALAM PUISI ANAK Oleh: Itaristanti, M.A. Abstrak Tulisan ini mendeskripsikan hasil analisis bunyi, kata, dan citraan terhadap beberapa puisi anak. Tujuannya bukan untuk

Lebih terperinci

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119 pelajaran 9 energi benda yang bergerak butuh energi benda yang bunyi butuh energi benda yang bersinar butuh energi energi diperlukan dalam hidup tahukah kamu apa itu energi energi 119 energi menulis puisi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi 1. Puisi baru yang berisi tentang cerita adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal 11.1 Himne Balada Epigram Elegi Kunci Jawaban : B Himne yaitu puisi yang digunakan sebagai bentuk

Lebih terperinci

bahasa indonesia K-13 TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013

bahasa indonesia K-13 TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 K-13 bahasa indonesia K e l a s XI TEKS PANTUN Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

Lebih terperinci

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi MENULIS PUISI Kelas XI Bahasa Semester 1 SK-KD Standar Kompetensi : Menulis 4. Mengungkapkan pengalaman dalam puisi, cerita pendek, dan drama Kompetensi Dasar : 4.1. Menulis puisi berdasarkan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lagu merupakan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal biasanya diiringi dengan alat musik untuk menghasilkan gubahan musik yang

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF A. MENULIS SURAT PRIBADI Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Kompetensi Dasar Menulis surat pribadi dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan

Lebih terperinci

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7? 7 Sekolahku Tahukah kamu profesi juru bicara presiden? Mereka dipilih karena keahliannya berbicara di depan umum. Agar kamu bisa seperti mereka, biasakanlah berlatih berbicara di depan umum dengan berpidato

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potret sosial adalah gambaran dari suatu kejadian yang telah terjadi dan terkait dengan orang banyak. Maka banyak orang yang memberikan perhatian terhadap peristiwa

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA XII IPA

BAHASA INDONESIA XII IPA SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL 6 BAHASA INDONESIA XII IPA 1,2,3 OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari 1 6 PUISI LAMA dan BARU Standar Kompetensi : Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

LATIHAN SEMESTER Sumber berikut merupakan tempat mendapatkan informasi berita, kecuali... a. radio c. surat kabar b. internet d.

LATIHAN SEMESTER Sumber berikut merupakan tempat mendapatkan informasi berita, kecuali... a. radio c. surat kabar b. internet d. LATIHAN SEMESTER 1 Kerjakan pada buku latihanmu! A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Bacalah teks berita berikut ini! Dalam rangka mempropagandakan gaya hidup sehat secara alami, Ikatan Dokter Indonesia

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013 KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013 NO Kunci PEMBAHASAN 1 C Gagasan utama atau gagasan pokok merupakan pernyataan umum yang terdapat pada kalimat

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.1

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.1 1. Fitri: Tadi pagi Kak Ali ikut donor darah? Ali : Iya, Fit. Fitri: Sakit tidak saat darahnya diambil? Ali : Tidak, malah setelah donor dapat makan enak. Fitri:... SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.

BAB 1 PENDAHULUAN. bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Namun, kedua

BAB I PENDAHULUAN. Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Namun, kedua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Namun, kedua negara ini sama sama menghasilkan karya karya sastra dalam bentuk puisi terutama puisi puisi

Lebih terperinci

Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu.. Tema dari puisi tersebut adalah.

Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu.. Tema dari puisi tersebut adalah. 1. Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu.. Tema dari puisi tersebut adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal

Lebih terperinci

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) 1. Jawaban: B Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utamanya: terdapat di awal atau di akhir paragraf. Ide pokok paragraf tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasannya. Hasil penelitian yang akan diuraikan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasannya. Hasil penelitian yang akan diuraikan adalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang deskripsi hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang akan diuraikan adalah deskripsi kemampuan awal siswa dalam

Lebih terperinci

B. Dasar C. Tujuan D. Tema

B. Dasar C. Tujuan D. Tema A. Latar Belakang Dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014, antara lain dinyatakan bahwa Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya menjadi landasan konseptual dari pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menganalisis dengan baik dan benar, oleh karena itu menganalisis disebut kegiatan produktif

Lebih terperinci

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR)

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR) Dorothea Rosa Herliany Para Pemimpin dari Negeri Bukan Dongeng bayi itu tumbuh menjadi dewasa, dan kini menjadi raksasa. hari ke hari ia tumbuh besar, lalu menggelembung dalam dusta yang indah. ia tumbuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi Pesan Prajurit karya Trisno. Penelitian difokuskan pada struktur batin dan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI

KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI 0 KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA MATAMU KARYA SYAIFUL IRBA TANPAKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1)

Lebih terperinci

Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia. oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd

Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia. oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd APRESIASI PUISI DAN PEMBELAJARANNYA Disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru SMA Bidang Studi Bahasa Indonesia oleh Drs. H. Ma mur Saadie.M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 DOA kepada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah menulis puisi yang dilaksanakan di kelas VIII-D SMP Negeri 44 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang, yaitu

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat tidaklah sempurna apabila tidak diiringi dengan kesenian yang akan membuat sebuah acara jadi lebih menarik terutama pada upacara pernikahan. Setiap upacara

Lebih terperinci

Simpulan bahasa Bandingan Perumpamaan Pepatah Bidalan Kata-kata hikmat

Simpulan bahasa Bandingan Perumpamaan Pepatah Bidalan Kata-kata hikmat Peribahasa digunakan orang sebagai kiasan, teladan, dan pengajaran. Itulah sebabnya peribahasa sering digunakan sebagai hiasan untuk mengindahkan karangan atau ketika memberikan ucapan atau syarahan Peribahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia disebut juga Homofabulans yang berarti mahluk bercerita, ini tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia disebut juga Homofabulans yang berarti mahluk bercerita, ini tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia disebut juga Homofabulans yang berarti mahluk bercerita, ini tidak dapat dipungkiri karena manusia tidak dapat dipisahkan dengan karya sastra, (Sukapiring,1990:34).

Lebih terperinci

A. CERPEN. 3. Unsur Intrinsik cerpen

A. CERPEN. 3. Unsur Intrinsik cerpen A. CERPEN 1. Pengertian cerpen Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa, mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Cerpen dikatan pendek karena :

Lebih terperinci

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Ruang Rinduku. Part 1: 1 Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu. Part 1: 1 hai selamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada istilah yang mengatakan bahwa bahasa adalah cerminan budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ada istilah yang mengatakan bahwa bahasa adalah cerminan budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada istilah yang mengatakan bahwa bahasa adalah cerminan budaya suatu bangsa. Semakin berbudaya suatu bangsa, maka kosa kata yang mereka punyai akansemakin beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah 8 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Menulis Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Lebih terperinci

Petunjuk Umum : 1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian tulis nama dan nomor pada kolom yang disediakan.

Petunjuk Umum : 1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian tulis nama dan nomor pada kolom yang disediakan. Tema 1 : Hari, tanggal : Kelas : V (Lima) Bermain dengan Benda- Benda di Sekitar Nama : No. peserta : Paraf Guru Paraf Orang tua Petunjuk Umum : 1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian tulis nama dan

Lebih terperinci

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Pengertian dan Unsur-unsurnya Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai keindahan di dalamnya. Sastra menyajikan berbagai bentuk kisah yang menarik untuk

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia, dengan bahasa orang bisa bertukar pesan dan makna yang digunakan untuk berkomunikasi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku tersebut memiliki nilai budaya yang dapat membedakan ciri yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

Artikel Bahasa Indonesia

Artikel Bahasa Indonesia Artikel Bahasa Indonesia Dalam buku berjudul Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III Semester 2 yang diterbitkan Erlangga terdapat standar kompetensi membaca, memahami teks dengan membaca intensif

Lebih terperinci

MODUL BAHASA MELAYU (MURID LEMAH) SOALAN

MODUL BAHASA MELAYU (MURID LEMAH) SOALAN 1 MODUL BAHASA MELAYU (MURID LEMAH) SOALAN 25 2016 2 SET a b c d Jumlah Skor (2m) (1m) (1m) (3m) (7m) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3 MODUL BAHASA MELAYU (MURID CEMERLANG) SOALAN 25 SET 1 Baca mutiara kata di bawah,

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang kemampuan menulis pantun sebelumnya sudah pernah dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya Peningkatan

Lebih terperinci

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 www.juraganles.com I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Bacalah penggalan pidato berikut! Hadirin yang

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

Liburan 63. Bab 6. Liburan

Liburan 63. Bab 6. Liburan Liburan 63 Bab 6 Liburan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) mengomentari tokoh cerita Gara-gara Tape Recorder ; 2) memberikan tanggapan dan saran tehadap suatu masalah;

Lebih terperinci

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR IQBAL AR Nyanyian Sebuah Kumpulan Puisi Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com NYANYIAN Oleh: IQBAL AR Copyright 2018 by IQBAL AR NYANYIAN Sebuah Kumpulan Puisi Karya Iqbal AR Perancang Sampul

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar 1. Dalam tayangan suatu berita pasti ada pokok berita yang disampaikan. Pokok berita

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Negeri Cihampelas 1 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IV-A / 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY

TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY Sebelum kita sampai pada pembicaraan mengenai teori pembelajaran apresiasi sastra menurut Moody, ada baiknya Anda terlebih dahulu mengetahui prinsip ganda

Lebih terperinci

Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah KISI-KISI DAN URAIAN MATERI UKK GENAP BAHASA INDONESIA KELAS 7 KURIKULUM 2013 BAB V PUISI RAKYAT KOMPETENSI DASAR 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha

Lebih terperinci

KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI A. PUISI Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Kompetensi Dasar 1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

Lebih terperinci

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef Diterbitkan oleh merdekata merdekata@gmail.com Agustus, 2013 Desain & Tata Letak: @kreatifikaz 2 Ucapan terima kasih: Kepada-Mu, segala puji. Kepada

Lebih terperinci

1. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah.

1. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah. Kelas : III SD Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : B. Indonesia Waktu : 08.30-10.00 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 7. Sikap berhati hati diperlukan saat kita bepergian ke luar kota.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 7. Sikap berhati hati diperlukan saat kita bepergian ke luar kota. 1. Perhatikan pantun berikut!! Hati hatilah menyeberang Jangan sampai titian patah Hati hatilah di rantau orang Jangan sampai berbuat salah SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.4

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.4 1. Perhatikan penggalan cerita moral di bawah ini! Elangpun menyambar seekor anak ayam. Ayam betina : Jangan ambil anakku. Ayam jantan : Sebaiknya kita mencari jarum emas itu. Ayam betina : Baiklah. SMP

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 1: SURAT IZIN PENELITIAN LAMPIRAN 1: SURAT IZIN PENELITIAN LAMPIRAN 2: SURAT UJI VALIDITAS SOAL LAMPRAN 3: SURAT KETERANGAN DARI SEKOLAH LAMPRAN 4: RPP SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Nama Sekolah Mata

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah karya imajinatif yang menggunakan media bahasa yang khas (konotatif) dengan menonjolkan unsur estetika yang tujuan utamanya berguna dan menghibur.

Lebih terperinci

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir dari perasaan penyair dan diungkapkan secara berbeda-beda oleh masing-masing

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 6 Sekolah : SD dan MI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IV/ Tema : Lingkungan Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui penelitian tersebut,

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli P U I S I A. PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984) Pengertian Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang bersifat estetik. Hasil ciptaan itu menjadi sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang bersifat estetik. Hasil ciptaan itu menjadi sebuah karya sastra 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Pada hakikatnya karya sastra merupakan karya seni yang bersifat kreatif. Artinya

Lebih terperinci

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat

Lebih terperinci