bahasa indonesia K-13 TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "bahasa indonesia K-13 TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013"

Transkripsi

1 K-13 bahasa indonesia K e l a s XI TEKS PANTUN Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 1.1 Memahami struktur dan kaidah teks pantun baik melalui lisan maupun tulisan. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar pantun. 2. Memahami struktur teks pantun. 3. Memahami jenis pantun berdasarkan bentuknya, isi, dan maksudnya. 4. Memahami unsur kebahasaan teks pantun. 5. Memahami perbandingan pantun dengan puisi lama lainnya. 1

2 A. PENGERTIAN TEKS PANTUN Pantun adalah salah satu jenis sastra lisan yang berbentuk puisi. Pantun berasal dari kata patuntun (Minangkabau) yang artinya petuntun. Pantun dalam bahasa Jawa dikenal dengan parikan, sedangkan dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan paparikan, dan dalam bahasa Batak dengan istilah umpasa. Kata pantun berarti laksana, ibarat, atau umpama. Ciri-ciri teks pantun, yaitu: a. tiap bait terdiri atas empat baris/larik; b. setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata; c. baris pertama dan kedua merupakan sampiran yang berfungsi sebagai pengantar (paling tidak menyiapkan rima selanjutnya) untuk mempermudah pemahaman isi pantun; d. baris ketiga dan keempat merupakan isi; e. bunyi akhir (rima) adalah (a - b - a - b). B. STRUKTUR TEKS PANTUN Dilihat dari strukturnya, pantun terdiri dari bait, baris (larik), sampiran, isi, dan rima. Selain unsur tersebut, pantun juga mementingkan irama saat pengucapannya karena pantun merupakan sastra lisan. Bagan Struktur Teks Pantun Baris 1/-a SAMPIRAN Baris 2/-b STRUKTUR TEKS PANTUN Baris 3/-a ISI Baris 4/-b 2

3 Contoh pantun: Pinang muda dibelah dua Anak burung mati diranggah Dari muda sampai ke tua Ajaran baik jangan diubah (1) -a /sampiran (2) -ah /sampiran (3) -a /isi (4) -ah /isi Beras kisar mudik ke hulu (1) -lu /sampiran Tanah pulut santan durian (2) -an/sampiran Tak ada yang menyesal dahulu (3) -lu/isi Banyak orang menyesal kemudian (4) -an/isi B. JENIS-JENIS PANTUN a. Jenis Pantun Berdasarkan Bentuknya 1. Karmina atau pantun dua seuntai/pantun kilat, yaitu jenis pantun yang terdiri atas dua baris, di mana baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi, dan rimanya adalah a a. Sudah gaharu cendana pula (1) -la /sampiran Sudah tahu bertanya pula (2) -la/isi Kura-kura dalam perahu (1) -hu/sampiran Pura-pura tidak tahu (2) -hu/isi 2. Talibun atau pantun genap, yaitu pantun yang jumlah barisnya 6, 8, 10, dan 12 baris. Pantun ini berfungsi sebagai alat penghubungan mesra, misalnya percintaan, berolok-olok, berkelakar, nasihat, dan sebagainya. Syarat-syarat talibun sebagai berikut. Jumlah barisnya dalam satu bait adalah genap, yaitu 6, 8, 10, 12 baris. Setiap bait separuhnya sampiran dan separuhnya lagi isi. Misalnya 6 baris (3 sampiran dan 3 isi), dan seterusnya. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, tetapi umumnya 10 suku kata. Rimanya a - b-c, a-b-c, atau a-b-c-d dan seterusnya. 3

4 Talibun 6 baris Kalau anak pergi ke lepau Yu beli belanak beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi merantau lbu cari sanakpun cari lnduksemang cari dahulu (1) -au/sampiran (2) -i/sampiran (3) -lu/sampiran (4) -au/isi (5) -i/isi (6) -lu/isi Talibun 8 baris Batu berani batu bertuah Batu hilang entah ke mana Sedih hati menjadi gembira Meskipun dicari tak ada berita Buat apa memiliki rumah mewah Rumah lama masih sempurna Sadarlah engkau wahai manusia Janganlah engkau habiskan harta (1) -ah/sampiran (2) -na/sampiran (3) -a/sampiran (4) -ta/sampiran (5) -ah/isi (6) -na/isi (7) -a/isi (8) -ta/isi 3. Seloka atau pantun berkait/pantun rantai), yaitu puisi lama yang mempunyai ciri pertalian antarbait, yakni baris kedua dan keempat bait pertama muncul lagi sebagai baris pertama dan ketiga bait berikutnya. Lurus jalan ke Payakumbuh (1) -uh / sampiran Kayu jati bertimbal jalan (2) -an /sampiran Di mana hati tidak akan rusuh (3) -uh / isi Ibu mati bapak berjalan (4) -an /isi Kayu jati bertimbal jalan (1) turun angin patahlah dahan (2) Ibu mati bapak berjalan (3) kemana untung diserahkan (4) -lan / sampiran -an / sampiran -lan / isi -an / isi 4

5 b. Jenis Pantun Berdasarkan Isi dan Maksudnya 1. Pantun anak-anak Pantun berduka cita Anak nelayan menangkap pari sampainya karam terlanggar karang sungguh malang nasibku ini ayah pergi ibu berpulang Pantun bersuka cita Dibawa itik pulang petang dapat di rumput bilang-bilang melihat ibu sudah datang hati cemas menjadi hilang Pantun jenaka Limau purut di tepi rawa buah diranting belum masak sakit perut sebab tertawa melihat kucing duduk berbedak Pantun teka-teki Burung gelatik cepat terbangnya hendak hinggap di pohon randu kalau tertarik pada orangnya apakah gerangan artinya itu 2. Pantun orang muda Pantun perkenalan 5

6 Biduk kecil biduk bercadik Telah bertolak dari pangkalan Kalau berkenan di hati adik Bolehkah kakak hendak berkenalan Pantun berkasih-kasihan Kalau tuan mandi dahulu ambilkan saya bunga kamboja kalau tuan mati dahulu nantikan saya di pintu surga Pantun percintaan Pergi ke toko beli bedak sesampainya lupa bawa uang makan tak enak tidur tak nyenyak teringat dinda seorang Pantun perpisahan Empat lima enam tujuh ditambah dua jadi sembilan adik jauh kakanda jauh kalau rindu sama renungkan 3. Pantun orang tua Pantun nasihat Anak ayam turun sepuluh mati satu tinggal sembilan tuntutlah ilmu sungguh-sungguh agar kamu tidak ketinggalan 6

7 Pantun adat Pisang emas bawa berlayar masak sebiji dalam peti utang emas boleh dibayar utang budi dibawa mati Pantun budi Ibu ayah segera datang datang membawa buah mangga jangan lupa kebaikan orang kebaikan orang sangat berharga Pantun kepahlawanan Redup bintang hari pun subuh subuh tiba bintang tak nampak hidup pantang mencari musuh musuh tiba pantang ditolak Pantun agama Kemumu di dalam semak Jauh melayang selarasnya Meskipun ilmu setinggi tegak Tidak sembahyang apa gunanya Pantun peribahasa Berburu ke padang datar dapat rusa belang kaki berguru kepalang ajar bagai kembang bunga tak jadi 7

8 C. STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS PANTUN Struktur kebahasaan teks pantun disebut juga struktur fisik berupa diksi, bahasa kiasan, imaji, dan bunyi. a. Diksi Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sesai dengan yang diharapkan. 1. Pantun zaman tradisional, yaitu pantun yang tercipta pada zaman tradisional dan kerap menggunakan kata yang berkaitan dengan alam dan kehidupan masyarakat pada saat itu. Jikalau gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap Bandar yang besar Bila siang orang berkebun Hari gelap naik ke rumah Bila hilang tukang pantun Habislah lesap petuah amanah Kalau pedada tidak berdaun Tandanya ulat memakan akar Kalau tak ada tukang pantun Duduk musyawarah terasa hambar Pada pantun tersebut kita menemukan kata arkais, yakni kata yang sudah jarang ditemukan saat ini. Kata Arkais Makna Kata Arkais tingkap langau jendela di atas, di dinding, dsb. lalat besar yang suka mengisap darah hewan (kerbau/lembu) 8

9 lesap lubuk gaharu pedada hilang/ lenyap bagian yang dalam di sungai (laut, danau, dsb.) kayu yang harum baunya, biasanya di pohon tengkaras. pohon yang tumbuh di hutan-hutan bakau, tingginya mencapai 15 m, berakar napas yang keluar dari dalam lumpur, bentuk daunnya bulat telur, ujungnya tumpul dan membundar, panjangnya 5-13 cm. 2. Pantun zaman modern, yaitu pantun yang penggunaan katanya seringkali dihubungkan dengan kondisi masyarakat modern dengan berbagai sarana dan prasarana yang ada. Jalan-jalan ke pasar unik Membeli baju dan handphone baru Siapa gerangan wanita cantik Yang tersenyum di hadapanku Mencari ikan di dalam lubuk Ikan gabus banyak dinanti Lubuk dalam tanah tertimbun Setiap hari bermain facebook Bosan rasanya status berganti Perkenankankan hamba lantunkan talibun Kata Mutakhir handphone facebook status telepon genggam Makna Kata Mutakhir nama jejaring sosial di internet kalimat yang ditulis pada akun jejaring sosial tentang hal yang dipikirkan. 9

10 b. Bahasa Kiasan Bahasa kiasan adalah ungkapan (idiom), majas, dan peribahasa. Bahasa ungkapan kadang juga digunakan di dalam pantun. 1. Idiom adalah gabungan kata yang membentuk makna baru yang berbeda makna dari unsur-unsur pembentuknya. Pergi pagi pulangnya petang Lihat pedati jalannya lambat Sejak pagi ayah banting tulang Cari uang untuk membeli obat Sapi sakit badannya kurus Berjalan pelan di sawah padat Janganlah engkau berakal bulus Dibenci orang setiap saat Sebagai bentuk latihan, buatlah pantun dengan idiom di bawah ini. Idiom Makna Idiom akal bulus angkat kaki banting tulang buku putih cari muka daftar hitam gelap mata kambing hitam jiwa besar tipu muslihat yang licik pergi kerja keras buku yang sifatnya rahasia berbuat sesuatu dengan maksud mendapat pujian daftar nama orang yang pernah dihukum hilang kesabaran orang yang dalam suatu peristiwa sebenarnya tidak bersalah, tetapi dipersalahkan sabar kepala dua berpihak, berumur 20 kutu buku orang yang hobi membaca 10

11 lupa daratan naik darah pangku tangan rendah diri tidak peduli apa-apa marah tidak berbuat apa-apa tidak sombong,tidak angkuh 2. Peribahasa adalah bahasa kias berupa kalimat atau kelompok kata yang arti dan susunannya tetap. Peribahasa digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan dengan tidak menyebut langsung keadaan yang dimaksud. Ke hulu memotong pagar Jangan terpotong batang durian Cari guru tempat belajar Jangan jadi sesal kemudian Buatlah pantun dengan peribahasa di bawah ini. Peribahasa alah bisa karena biasa berguru dulu sebelum bergurau berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi diam penggali berkarat dimabuk beruk berayun Makna Peribahasa segala kesulitan dalam belajar menjadi mudah karena sudah terbiasa melakukan sesuatu tidak boleh tanggungtanggung belajar hendaknya bersungguh-sungguh, jangan malas-malasan pengetahuan yang tidak dipakai lamalama hilang merasa senang akan sesuatu yang tidak ada gunanya 3. Majas adalah peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas disebut juga bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. 11

12 Angin berbisik di sore hari Udara sejuk di malam buta Jangan menunda kerja sehari Kerja menumpuk hasil tiada Majas personifikasi pada pantun tersebut adalah pada baris pertama angin berbisik dan baris kedua malam buta. c. Imaji atau Citraan Imaji atau citraan adalah gambaran yang diciptakan secara tidak langsung dari diksi atau ungkapan yang terdapat dalam pantun seolah-olah pembaca menggunakan alat indera penglihatan (visual), pendengaran (auditori), perasaan (taktil), dan penciuman. Jikalau gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap bandar yang besar Pada pantun tersebut terdapat imaji visual pada baris pertama, imaji pendengaran pada baris kedua, dan imaji taktil pada baris ketiga dan keempat. d. Bunyi Bunyi terdiri dari rima dan irama. Rima adalah pengulangan bunyi pantun yang terdapat di akhir setiap baris pantun a b a b. Irama adalah turun naiknya suara secara teratur saat melafalkan pantun. D. MEMBANDINGKAN PANTUN DENGAN TEKS SEJENIS a. Syair Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Persia. Kata syair berasal dari bahasa Arab Syi ir atau syu ur, yaitu perasaan. Makna kata syu ur akhirnya berkembang yang berarti puisi. Isi syair berupa cerita yang mengandung mitos, sejarah, atau ajaran falsafah/ agama. 12

13 Pantun Gurindam Persamaan Puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait. Perbedaan Sampiran pada baris pertama dan kedua. Isi terdapat pada baris ketiga dan keempat. Rima a-b-a-b Contoh Empat lima enam tujuh Ditambah dua jadi sembilan Adik jauh kakanda jauh Kalau rindu sama renungkan Persamaan Puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait. Perbedaan Tidak terdapat sampiran. Semua baris adalah isi. Rima a-a-a-a Contoh Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan Abdul Hamit syah padaku sultan Duduklah baginda bersuka-sukaan b. Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India) yang artinya perhiasan atau bunga. Isinya berupa nasihat, petuah, atau filsafat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas. Pantun Gurindam Persamaan Puisi lama Perbedaan Satu bait terdiri dari empat baris Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata Setiap baris merupakan kalimat tunggal dan tidak membentuk kalimat majemuk. Persamaan Puisi lama Perbedaan Satu bait terdiri dari dua baris Satu baris terdiri dari 8-14 suku kata Baris pertama dan kedua merupakan kalimat tunggal yang membentuk kalimat majemuk. 13

14 Baris kesatu dan kedua adalah sampiran dan baris ketiga dan keempat adalah isi. Rima a-b-a-b Contoh Biduk kecil biduk bercadik Telah bertolak dari pangkalan Kalau berkenan di hati adik Bolehkah kakak hendak berkenalan Semua baris adalah isi. Baris pertama menyatakan sebab dan baris kedua berupa akibat. Rima a-a Contoh Kurang pikir kurang siasat Tentu dirimu akan tersesat LATIHAN SOAL 1. Rumput tumbuh di tanah rata Dari pinggir hingga ke tengah [ ] (1) [ ] (2) Larik yang tepat untuk melengkapi pantun rumpang tersebut adalah. A. (1) Di keramaian harus waspada (2) Agar tidak mendapat celaka B. (1) Bila kamu rajin belajar (2) Prestasi pasti akan diraih C. (1) Untuk dapat raih nikmat (2) Kerja keras dan ibadah D. (1) Meskipun sedikit harta (2) Jangan lupa bersedekah E. (1) Jika ingin masuk surga (2) Mari kita tebalkan iman 2. Pohon tinggi semakin besar angin Semakin tinggi pula terpaan Kalau Anda ingin jadi pemimpin Harus siap dengan segala cobaan Pantun tersebut menjelaskan mengenai. A. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengalami berbagai cobaan hidup. B. Semakin tinggi derajat orang akan semakin tinggi pula cobaannya. 14

15 C. Untuk menjadi seorang pemimpin, harus melalui berbagai tahapan ujian. D. Jika mau menjadi pemimpin, seorang harus siap menderita. E. Seorang pemimpin akan menghadapi angin yang besar. 3. Jalan-jalan ke pasar baru Beli baju, sepatu, dan kain Rajin belajar memanglah perlu Jangan dulu utamakan main Isi pantun tersebut adalah. A. Anjuran berjalan-jalan ke pasar baru. B. Anjuran membeli baju. C. Perlunya belajar dan jangan mengutamakan bermain. D. Imbauan untuk belajar dan bermain. E. Ajakan bermain bersama. 4. Perhatikan larik-larik pantun berikut. 1) Supaya nilainya maksimal 2) Pasar modern ada di mal 3) Bila kita ingin ke pasar 4) Ayo kita bergiat belajar Larik pantun tersebut akan menjadi pantun yang baik bila disusun dengan urutan. A. (4)-(3)-(2)-(1) B. (4)-(2)-(1)-(3) C. (1)-(3)-(2)-(4) D. (4)-(2)-(3)-(1) E. (2)-(3)-(1)-(4) 5. Sapi besar menarik muatan Muatan terisi dengan sangat Memilih teman jangan sembarangan Jangan sampai kamu tersesat Puisi lama tersebut tergolong jenis. A. karmina B. seloka C. gurindam 15

16 D. pantun E. syair 6. Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu bertanya pula Bait di atas adalah. A. pantun teka-teki B. pantun berkait C. pantun kilat D. syair E. peribahasa 7. Apabila anak tidak dilatih Jika besar bapanya letih Maksud isi gurindam tersebut adalah. A. Seorang anak harus dilatih sejak kecil agar ketika ia dewasa ayahnya tidak merasa sedih. B. Anak yang tidak dilatih berbagai keterampilan di masa kecil jika besar tidak akan memiliki pengetahuan. C. Jika seorang anak tidak diberi latihan dengan benar, kelak ayahnya akan merasa lelah. D. Didiklah anak dengan berbagai latihan agar dia terampil dalam menyelesaikan pekerjaannya. E. Anak yang tidak dididik dengan baik sejak kecil kelak akan menyusahkan orang tuanya. 8. Pergi berlibur ke pantai Pulangnya naik odong-odong Jadilah anak yang pandai Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah. A. Jangan selalu tolong-menolong B. Perangai baik dan tidak sombong C. Punya teman suka menolong D. Jangan bicara omong kosong E. Punya otak janganlah bolong 16

17 9. Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang yang setiawan Maksud isi gurindam tersebut adalah. A. Carilah kawan di antara para setiawan. B. Carilah kawan dengan memilih para setiawan. C. Berkawanlah dengan kesetiaan yang sejati. D. Berkawanlah dengan orang yang setia. E. Kawan adalah semua orang yang setia. 10. Jikalau gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap bandar yang besar Imaji visual dalam pantun di atas terletak pada. A. baris pertama B. baris kedua C. baris ketiga D. baris keempat E. bagian isi pantun 17

Pentingnya Menjaga Persahabatan

Pentingnya Menjaga Persahabatan 7 Pentingnya Menjaga Persahabatan Punya teman seribu terasa kurang, punya musuh satu terasa banyak. Inilah ungkapan yang perlu kamu jaga dalam persahabatan. Belajar Apa di Pelajaran 7? Membuat pantun dan

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2

SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2 SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS LANCANG KUNING 2014 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PUISI LAMA DAN PUISI BARU

PUISI LAMA DAN PUISI BARU KTSP Kelas X bahasa indonesia PUISI LAMA DAN PUISI BARU Semester 1 Kelas X SMA/MA KTSP 2006 Standar Kompetensi Menulis 6. Memahami karakteristik, menulis, dan menyunting puisi lama dan puisi baru. Kompetensi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.1. Perasaan takut. Perasaan sunyi. Perasaan sedih

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.1. Perasaan takut. Perasaan sunyi. Perasaan sedih 1. Isi puisi di atas menggambarkan... SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.1 Perasaan khawatir Perasaan takut Perasaan sunyi Perasaan sedih Isi puisi tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya 4 Hiburan di Sekolah Hiburan dapat memberikan manfaat, di antaranya menghilangkan kejenuhan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu tindakan yang jenaka atau lucu. Kamu boleh melakukan adegan

Lebih terperinci

budi pekerti pelajaran 11

budi pekerti pelajaran 11 pelajaran 11 budi pekerti Standar Kompetensi 5. Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng. Kompetensi Dasar 5.2 Menyebutkan isi dongeng. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat

Lebih terperinci

bahasa indonesia K-13 MENGINTERPRETASI DAN MENGEVALUASI TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013

bahasa indonesia K-13 MENGINTERPRETASI DAN MENGEVALUASI TEKS PANTUN K e l a s Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 K-13 bahasa indonesia K e l a s XI MENGINTERPRETASI DAN MENGEVALUASI TEKS PANTUN Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Negeri Cihampelas 1 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IV-A / 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan

I. PENDAHULUAN. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan perasaan kepada pihak lain terwujud dalam kegiatan berbahasa. Di dalam masyarakat

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar 1. Dalam tayangan suatu berita pasti ada pokok berita yang disampaikan. Pokok berita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang kemampuan menulis pantun sebelumnya sudah pernah dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya Peningkatan

Lebih terperinci

Artikel Bahasa Indonesia

Artikel Bahasa Indonesia Artikel Bahasa Indonesia Dalam buku berjudul Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III Semester 2 yang diterbitkan Erlangga terdapat standar kompetensi membaca, memahami teks dengan membaca intensif

Lebih terperinci

Gurindam Duabelas Karya : Raja Ali Haji

Gurindam Duabelas Karya : Raja Ali Haji Gurindam Duabelas Karya : Raja Ali Haji 1. INILAH GURINDAM PASAL YANG PERTAMA Barang siapa yang tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilangkan nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah

Lebih terperinci

KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF A. MENULIS SURAT PRIBADI Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Kompetensi Dasar Menulis surat pribadi dengan memperhatikan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi 1. Puisi baru yang berisi tentang cerita adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal 11.1 Himne Balada Epigram Elegi Kunci Jawaban : B Himne yaitu puisi yang digunakan sebagai bentuk

Lebih terperinci

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH WONOSARI SD MUHAMMADIYAH WONOSARI Alamat : Tawarsari, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul Telp. (0274)391884 ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah KISI-KISI DAN URAIAN MATERI UKK GENAP BAHASA INDONESIA KELAS 7 KURIKULUM 2013 BAB V PUISI RAKYAT KOMPETENSI DASAR 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun,

Lebih terperinci

Gurindam Duabelas: Raja Ali Haji

Gurindam Duabelas: Raja Ali Haji Gurindam Duabelas: Raja Ali Haji GURINDAM DUA BELAS karya: Raja Ali Haji Satu Ini Gurindam pasal yang pertama: Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puisi lama, (2) Puisi baru, dan (3) Puisi modern (Badudu, 1984).

BAB I PENDAHULUAN. Puisi lama, (2) Puisi baru, dan (3) Puisi modern (Badudu, 1984). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua yang diciptakan oleh manusia. Menurut zamannya puisi dapat dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu 1) gurat nasib, 2) kucing

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

Liburan 63. Bab 6. Liburan

Liburan 63. Bab 6. Liburan Liburan 63 Bab 6 Liburan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) mengomentari tokoh cerita Gara-gara Tape Recorder ; 2) memberikan tanggapan dan saran tehadap suatu masalah;

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia berpikir, setelah berpikir dia ingin menyatakan pikirannya dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal yang merupakan

Lebih terperinci

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 1 2 3 4 1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 2. Siapa bersungguh-sungguh, mendapat. 3. Siapa yang sabar beruntung. 4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. 5. Pergaulilah orang yang punya kejujuran

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #42 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.7

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.7 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.7 1. Lengkapilah pantun di bawah ini! Pergi ke Banten naik kereta Hati senang tiada gundah Meskipun kita sedikit harta...................

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan

Lebih terperinci

Bagaimana acuan, begitulah kuihnya Perangai anak mirip perangai ibu bapanya

Bagaimana acuan, begitulah kuihnya Perangai anak mirip perangai ibu bapanya Anak dipangkuan diletakkan, beruk dirimba disusui Orang yang mengabaikan tugas menjaga kepentingan keluarga sendiri tetapi mengutamakan kepentingan orang lain Ada ubi ada batas, ada masa dapat balas Perbuatan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA XII IPA

BAHASA INDONESIA XII IPA SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL 6 BAHASA INDONESIA XII IPA 1,2,3 OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari 1 6 PUISI LAMA dan BARU Standar Kompetensi : Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan

Lebih terperinci

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

ANALISIS BUNYI, KATA, DAN CITRAAN DALAM PUISI ANAK. Oleh: Itaristanti, M.A.

ANALISIS BUNYI, KATA, DAN CITRAAN DALAM PUISI ANAK. Oleh: Itaristanti, M.A. ANALISIS BUNYI, KATA, DAN CITRAAN DALAM PUISI ANAK Oleh: Itaristanti, M.A. Abstrak Tulisan ini mendeskripsikan hasil analisis bunyi, kata, dan citraan terhadap beberapa puisi anak. Tujuannya bukan untuk

Lebih terperinci

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA BAGIAN I. 1 Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA Hidup, apa itu hidup? Dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Menurutku hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, di mana kita harus berjuang

Lebih terperinci

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya.

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya. Xb4 Perumpamaan tentang Kerajaan Allah 64 Perumpamaan tentang Penabur Matius 13:1-23, Markus 4:1-20, Lukas 8:4-15 1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau dan mulai pula mengajar

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum masyarakat tersebut mengenal keberaksaraan. Setiap bentuk sastra lisan, baik cerita maupun

Lebih terperinci

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 6 Persahabatan M e n u U t a m a Peta Konsep Persahabatan dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Membaca teks

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Gurindam Pasal Yang Pertama

Gurindam Pasal Yang Pertama Lampiran : Bunyi Gurindam Dua Belas Gurindam Pasal Yang Pertama Barang siapa tidak memegang agama Segala-gala tidak boleh dibilangkan nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang ma rifat

Lebih terperinci

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tanggal : (24/7/17-28/7/17) Rangkuman materi : Sosial PKN : Hak dan Kewajiban Setiap anggota keluarga memiliki

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.1. Isi pantun yang terletak pada baris ketiga dan keempat sesuai dengan jawaban D.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.1. Isi pantun yang terletak pada baris ketiga dan keempat sesuai dengan jawaban D. SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.1 1. Bacalah pantun berikut! Berjalan di saat badai Berjalan pelan hingga ke depan Rajin belajar sehingga pandai Untuk bekal di masa depan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

pantun talibun gurindam

pantun talibun gurindam 1. SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 8. Tema 8 EkosistemLATIHAN SOAL BAB 8 setiap bait terdiri atas empat baris - setiap baris terdiri atas 8 14 suku kata - semua baris adalah isi - Bersajak a-a-a-a Jenis

Lebih terperinci

TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY

TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY Sebelum kita sampai pada pembicaraan mengenai teori pembelajaran apresiasi sastra menurut Moody, ada baiknya Anda terlebih dahulu mengetahui prinsip ganda

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kepustakaan yang Relevan Sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, baik berupa buku-buku acuan yang relevan maupun dengan pemahamanpemahaman teoritis dan pemaparan

Lebih terperinci

للسنة االولى مصلح فتح الرمحن.

للسنة االولى مصلح فتح الرمحن. .. احملفوظات للسنة االولى مصلح فتح الرمحن. Page 1 Coba! Dan perhatikanlah! Niscaya kamu akan mengetahuinya Siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat Siapa

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4 SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4 1. Perhatikan penggalan hikayat berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Maka segera diusirnya, akan Laksamana

Lebih terperinci

Tuhan Sayang Ya Tuhan Sayang

Tuhan Sayang Ya Tuhan Sayang Tuhan Sayang Ya Tuhan Sayang Oleh : Emha Ainun Nadjib Sumber : Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Tahajud Cinta Seorang Hamba, hlm. 24 28. Tiada yang kami ikuti dalam perjalanan Kecuali engkau maha penabur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku tersebut memiliki nilai budaya yang dapat membedakan ciri yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

cinta lingkungan pelajaran 3

cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan berarti sayang kepada sesama tumbuhan hewan manusia harus memelihara tumbuhan alam hewan semua adalah ciptaan tuhan apakah kamu cinta lingkungan cinta lingkungan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba

Lebih terperinci

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi MENULIS PUISI Kelas XI Bahasa Semester 1 SK-KD Standar Kompetensi : Menulis 4. Mengungkapkan pengalaman dalam puisi, cerita pendek, dan drama Kompetensi Dasar : 4.1. Menulis puisi berdasarkan pengalaman

Lebih terperinci

Tiga Tahun Lalu. Fitri Icha Masdita 1

Tiga Tahun Lalu. Fitri Icha Masdita 1 Tiga Tahun Lalu Fitri Icha Masdita 1 2 Anak Pinggir Ciliwung Hari ini kuawali perjalanan panjang yang terbiasa aku lakoni. Bersama Guntoro dan Guntur di sampingku. Guntoro yang gundul dan lucu, Guntur

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan SAJAK USIA Hari berulang, tanggal kembali Tahun berubah, usia bertambah Aku tak tahu ke mana arah langkah Dalam angan-angan semuanya indah Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

Simpulan bahasa Bandingan Perumpamaan Pepatah Bidalan Kata-kata hikmat

Simpulan bahasa Bandingan Perumpamaan Pepatah Bidalan Kata-kata hikmat Peribahasa digunakan orang sebagai kiasan, teladan, dan pengajaran. Itulah sebabnya peribahasa sering digunakan sebagai hiasan untuk mengindahkan karangan atau ketika memberikan ucapan atau syarahan Peribahasa

Lebih terperinci

BAB II RINGKSAN CERITA. timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik

BAB II RINGKSAN CERITA. timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik BAB II RINGKSAN CERITA Ketika Ikal kelas tiga SD, pada saat itu keluarga mereka menerima surat dari mandor timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik pangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal bahwa tradisi lisan masih hidup di berbagai suku bangsa di Indonesia. Tradisi lisan sering

Lebih terperinci

Pelajaran 2 MENAMBAH CITA RASA BAHASA MELALUI SENI BERPANTUN. 66 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1

Pelajaran 2 MENAMBAH CITA RASA BAHASA MELALUI SENI BERPANTUN. 66 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1 Pelajaran 2 MENAMBAH CITA RASA BAHASA MELALUI SENI BERPANTUN Pelajaran ini berisikan proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks pantun. Pembelajaran teks ini dimaksudkan untuk membantu peserta

Lebih terperinci

Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya

Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya NASIHAT CAHAYA HATI Penerbit DAFTAR ISI Bagian Pertama : CINTA Bagian Kedua : ILMU Bagian Ketiga : UNTUKMU SAHABATKU Bagian Keempat : UNTUKMU WAHAI KEKASIH Bagian Kelima

Lebih terperinci

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Oleh, FizRahman.com Seorang pengarah yang berjaya, jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU.. Di saat orang-orang terlelap

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

Bacalah bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1-3!

Bacalah bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1-3! PERTEMUAN KE-6 SD Bahasa Indonesia Standar Kompetensi : Membaca berbagai teks nonsastra berupa makna kata Indikator : 1. Siswa mampu memahami makna paragraf, mengartikan makna sulit 2. Siswa mampu mencari

Lebih terperinci

P3 Kata Berimbuhan 2 (5 marks)

P3 Kata Berimbuhan 2 (5 marks) Sekolah Perempuan Paya Lebar Methodist (Primari) Pembelajaran Dalam Talian (0 Mac 206) Darjah Nama: Markah: P Kata Berimbuhan 2 (5 marks) P Kata Berimbuhan 2 Arahan: Pilih perkataan berimbuhan yang paling

Lebih terperinci

TB Pustaka Ilmu Trawas

TB Pustaka Ilmu Trawas SRI WINARNI, S.Pd. BUNGA RAMPAI PANTUN Penerbit TB Pustaka Ilmu Trawas BUNGA RAMPAI PANTUN Oleh: Sri Winarni, S.Pd. Copyright 2010 by Sri Winarni, S.Pd. Penerbit TB Pustaka Ilmu, Trawas Website : - wienskayun@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan secara tidak langsung, tidak secara face to face. Hal ini dikarenakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan secara tidak langsung, tidak secara face to face. Hal ini dikarenakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menulis Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan,

Lebih terperinci

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 5 Pengalamanku M e n u U t a m a Peta Konsep Pengalamanku dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Menanggapi

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

A. CERPEN. 3. Unsur Intrinsik cerpen

A. CERPEN. 3. Unsur Intrinsik cerpen A. CERPEN 1. Pengertian cerpen Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa, mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Cerpen dikatan pendek karena :

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Akhir Tahun

Uji Kompetensi Akhir Tahun Uji Kompetensi Akhir Tahun 137 Uji Kompetensi Akhir Tahun I. Cobalah beri tanda silang Glosarium (x) pada jawaban yang benar. Kamu dapat menyalin jawabanmu di buku latihan. 1. Pengalaman adalah sesuatu

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang Para Lakon: 1. Bapak :... 2. Sulung :... 3. Peternak :... 4. Bungsu :... Adegan 1. Seorang bapak setengah baya nampak sedang berbincang-bincang

Lebih terperinci

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap kali gurindam disebut, maka yang terbesit tidak lain ialah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Seakan-akan hanya Gurindam Dua Belas satu-satunya

Lebih terperinci

Nama saya Andy. Saya lahir dan besar di Kota

Nama saya Andy. Saya lahir dan besar di Kota Sekapur Sirih 1 1 Nama saya Andy. Saya lahir dan besar di Kota Tanjungpinang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau. Darah saya percampuran antara Medan dan Tanjungpinang. Kepulauan Riau adalah

Lebih terperinci

pengukuran waktu panjang dan berat

pengukuran waktu panjang dan berat bab 2 pengukuran waktu panjang dan berat tema 5 kejadian sehari-hari rajin belajar tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam menggunakan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 1 diri sendiri Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Berbalas Pantun 2.1.1 Pengertian Kemampuan Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang artinya kuasa (bisa, sanggup) dalam melakukan sesuatu.

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian, defenisi operasional, sumber data dan data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

Lebih terperinci

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga.. Awal sebuah cerita adalah kegelisahan Aku khawatir perut ini terus terisi, namun kepalaku tak lagi penasaran dengan maksud adanya kehidupan. Dimana hati? Ia mati ketika itu juga.. Gusarnya Angin Sore menjelang

Lebih terperinci