ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT PADA KARYAWAN PT. X
|
|
- Yandi Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT PADA KARYAWAN PT. X Theresia Steffany Dwi Kusuma & Ferdinand Hindiarto Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan Kecerdasan Emosional dan Perceived Organizational Support (POS) dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan PT. X. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif antara Kecerdasan Emosional dengan OCB, selanjutnya ada hubungan positif antara POS dengan OCB, dan ada hubungan antara Kecerdasan Emosional dan POS dengan OCB pada karyawan PT. X. Subyek penelitian berjumlah 45 orang yang termasuk dalam karyawan middle management dan first line manager. Untuk mengungkap OCB karyawan digunakan dimensi dari OCB, yaitu Altruism, Civic Virtue, Concientiousness, Courtesy, dan Sportmanship. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dan teknik analisis multiple regression. Berdasarkan hasil uji hipotesi didapatkan rx1y = 0,571 (p<0,01), rx2y = 0,683 (p<0,01), dan F= 23,317 (p<0,01), artinya ada hubungan positif sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan OCB, serta ada hubungan positif sangat signifikan antara POS dengan OCB, dan ada hubungan sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dan POS dengan OCB pada karyawan PT.X. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Kata Kunci : Organizational Citizenship Behavior (OCB), Kecerdasan Emosional, Perceived Organizational Support (POS). Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang komprehensif dalam berpikir, memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan apa yang perusahaan inginkan, dan memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Bagi perusahaan yang ingin terus berkembang, diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten sebagai salah satu modal utama. Robert Eaton (direktur utama Chrysler Corporation) memandang sumber daya manusia di perusahaan sebagai suatu aset yang mampu memberikan 1
2 kontribusi untuk terus bersaing dengan perusahaan lain (Robbins, 2003). Bagi sebagian perusahaan, memiliki sumber daya manusia yang berkompeten saja tidaklah cukup. Perusahaan menginginkan sumber daya manusia yang juga memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan secara bertanggung jawab dan memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan dengan sukarela dan tanpa perlu diawasi. Perilaku itulah yang sering disebut sebagai Organizational Citizenship Behavior. PT. X, adalah satu perusahaan yang menghasilkan kantung plastik untuk wilayah Sukoharjo dan sekitarnya. Dari hasil observasi yang dilakukan, terlihat banyak karyawan yang tidak membantu pekerjaan rekan sekerjanya. Selain itu, karyawan PT. X hanya terlihat mengerjakan tugas pekerjaan jika dimint a oleh atasan. Karyawan juga sering terlihat mengobrol dan bercanda dengan rekan sekerja saat at asan tidak berada di tempat kerja. Karyawan PT. X hanya ingin menyelesaikan pekerjaan mereka ketika emosi mereka sedang baik. Hal ini terlihat ketika diberikan pekerjaan saat emosi mereka buruk, mereka cenderung menyelesaikan pekerjaan secara cepat tanpa memikirkan hasil pekerjaan mereka. Tidak hanya itu, karyawan juga memiliki persepsi bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan hanya sebatas memenuhi perintah atasan. Hal ini pula yang membuat para karyawan di perusahaan tersebut tidak memiliki kerelaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Akibat dari perilaku karyawan yang seperti itu, terkadang berakibat buruk bagi kinerja perusahaan, semisal tagihan yang seharusnya dibayarkan terpaksa tertunda karena karyawan merasa belum adanya perintah dari atasan, akibatnya beberapa supplier merasa dirugikan. Tidak hanya itu, perilaku karyawan yang sering mengobrol saat at asan tidak ditempat, sering mengakibatkan beberapa pekerjaan tertunda dan menyebabkan hasil produksi menurun dan pengiriman barang terpaksa ditunda, hal ini berakibat buruk pada menurunnya kepercayaan komsumen kepada perusahaan tersebut. Robbins menyebutkan, bahwa sumber daya manusia yang berperilaku Organizational Citizenship Behavior, misalnya menolong rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, bekerja dengan efektif dan efisien ada atau tidaknya orang yang mengawasi, mengerjakan pekerjaan yang diberikan dengan baik dan sesuai target, dan memiliki inisiatif yang tinggi untuk memajukan perusahaan. Dari pernyataan di atas dapat dilihat adanya 2
3 kesenjangan antara hasil observasi yang peneliti lakukan dengan idealitas dari sumber daya manusia yang memiliki Organizational Citizenship Behavior. Adanya kesenjangan yang terjadi antara realitas di lapangan dan idealitas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Robbins & Judge (2008) menyebutkan, bahwa terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang sangat mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior pada perusahaan. Faktor internal yang mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior adalah karakteristik biologis (umur, jenis kelamin, dan status marital), kepribadian dan emosi, persepsi terhadap dukungan organisasi (Perceived Organizational Support atau POS), persepsi terhadap kualitas interaksi atasan-bawahan, dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah budaya dan iklim organisasi, leadership, dan lain-lain. (Robbins, 2003). Pada penelitian ini faktor persepsi terhadap dukungan organisasi (Perceived Organizational Support atau POS) dan faktor kecerdasan emosional menjadi variable bebas penelitian. Hipotesis 1. Hipotesis Mayor Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan perceived organizational support dengan organizational citizenship behavior. Semakin tinggi kecerdasan emosional dan perceived organizational support seorang karyawan, maka akan semakin tinggi pula organizational citizenship behavior pada karyawan, begitu pula sebaliknya. 2. Hipotesis Minor a) Ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan organizational citizenship behavior. Semakin tinggi kecerdasan emosional karyawan, maka akan semakin tinggi organizational citizenship behavior pada karyawan, begitu pula sebaliknya. b) Ada hubungan positif antara perceived organizational support dengan organizational citizenship behavior. Semakin posit if perceived organizational support karyawan terhadap perusahaan, maka akan semakin tinggi 3
4 organizational citizenship behavior pada karyawan, begitu pula sebaliknya. Metode Penelitian Subyek Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah karyawan di middle management dan karyawan first line manager yang dimiliki PT.X. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Bentuk skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang bersifat langsung. Pertanyaan-pertanyaan yang tertulis diajukan kepada subyek. Skala yang digunakan adalah: skala OCB, skala perceived organizational support dan skala kecerdasan emosional. Metode Analisis Data Metode yang digunakan adalah dengan teknik analisis multiple regression untuk mencari ada tidaknya hubungan Kecerdasan emosional dan Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior. Untuk menguji hipotesis minor digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil Penelitian Hasil uji hipot esis Dengan menggunakan teknik analisis multiple regression diperoleh hasil R = 0, 725 dan R 2 = 0, 526, F= 23,317 p<0,01. Hasil ini menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dan Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior. Hasil uji hipotesis minornya dengan menggunakan Product Moment dari Pearson untuk menget ahui hubungan variabel Kecerdasan Emosional dengan Organizational Citizenship Behavior dan hubungan Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior. Diketahui hasil rx1y sebesar 0,571 dengan p<0,01. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Organizational Citizenship Behavior. Kemudian diketahui pula rx2y sebesar 0,683 dengan p<0,01. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil R = 0, 725 dan R 2 = 0, 526, F= 23,317 p<0,01. Hal ini 4
5 menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan ant ara Kecerdasan Emosional dan Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. X. Hal ini berarti semakin tinggi Kecerdasan Emosional dan Perceived Organizational Support maka Organizational Citizenship Behavior juga semakin tinggi, begitupula sebaliknya. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Seorang karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang positif, maka seorang karyawan akan mampu memiliki pengat uran diri yang t inggi, hal ini ditunjukkan dengan seorang karyawan yang jarang sekali mengeluh saat diberikan tugas pekerjaan yang di luar dari job desc nya. Karyawan yang mampu mengolah emosinya akan memiliki kesadaran diri yang positif hal ini ditunjukkan saat karyawan diberikan pekerjaan yang diluar dari jobdesc, mereka akan dapat mengontrol setiap tindakan dan perilaku mereka dan tetap bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh atasan, hal ini sesuai dengan dimensi Organizational Citizenship Behavior, yaitu Concientiousness. Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi juga akan membuat karyawan mampu mengontrol dan mengolah setiap emosi yang timbul dan menyebabkan karyawan mampu mencegaah terjadinya konflik-konflik, baik konflik di dalam diri mereka, seperti ketika sedang mengalami masalah pribadi, serta konflik di dalam perusahaan yang melibatkan karyawan yang lain. Hal ini sangat sesuai dengan dimensi dari Organizational Citizenship Behavior, yaitu Courtesy. Kecerdasan emosional juga membantu seseorang karyawan untuk dapat berempati dengan karyawan yang sedang mengalami permasalahan di dalam pekerjaannya. Karyawan akan rela menolong dan berusaha untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi rekan sekerjanya, dalam dimensi Organizational Citizenship Behavior ini disebut dengan perilaku Altruism. Kecerdasan emosional juga menimbulkan keterampilan sosial yang baik seorang karyawan, sehingga seorang karyawan mampu untuk berinteraksi dan mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam perusahaan bahkan berusaha tidak menimbulkan konflik di dalam perusahaan, tidak pernah mengeluh jika diberikan pekerjaan yang melebihi tanggung jawabnya, serta mampu memotivasi diri untuk dapat berprestasi lebih. Sikap karyawan itulah yang menjadi beberapa perwujudan dari perilaku karyawan yang memiliki Organizational Citizenship. Jadi, hal-hal diatas itulah yang membuktikan bahwa kecerdasan emosional mampu menimbulkan Organizational Citizenship Behavior pada diri karyawan. 5
6 Seorang karyawan tidak hanya dituntut memiliki kecerdasan emosional saja, tetapi seorang karyawan diharapkan juga memiliki Perceived Organizational Support. Perceived Organizational Support yang positif terhadap perusahaan akan membantu karyawan memiliki performa kerja yang lebih bagus. Karena performa kerja yang bagus inilah yang menjadi pemicu seorang karyawan untuk dapat bekerja melebihi jobdesc dan mampu berinteraksi dengan rekan sekerja (Miao, 2011). Menurut Eisenberger (2011), Perceived Organizational Support sangat berkaitan erat dengan Organizational Citizenship Behavior. Eisenberger mengemukakan bahwa Perceived Organizational Support yang posit if terhadap perusahaan dapat membuat karyawan lebih menghargai setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan, sehingga karyawan akan bekerja secara sukarela dan akan tumbuh rasa memiliki terhadap perusahaan. Karyawan yang memiliki Perceived Organizational Support akan mengetahui apa saja yang ia harus kerjakan tanpa adanya perintah dari atasan. Hal ini dikarenakan seorang karyawan memandang bahwa perusahaan dimana ia bekerja sudah memberikan fasilitas serta konstribusi yang besar terhadap kesejahteraan dirinya. Karyawan tidak hanya mengetahui setiap tindakan apa saja yang ia kerjakan, melainkan seorang karyawan akan memiliki ketertarikan untuk memajukan perusahaan, karena karyawan memiliki pemikiran bahwa ketika perusahaan tempat mereka semakin berkembang, maka kesempatan mereka untuk dapat mengembangkan diri juga akan semakin pesat. Pengembangan diri karyawan juga akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi karyawan, sehingga karyawan tidak akan mudah mengeluh bahkan cenderung menolak jika diminta untuk mengerjakan pekerjaan yang melebihi batas tanggung jawabnya. Reward bagi seorang karyawan yang memiliki Perceived Organizational Support bukanlah menjadi hal yang utama, bagi karyawan yang memiliki Perceived Organizational Support mereka memiliki pandangan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan sudah menjadi kewajiban bagi mereka, karena perusahaan sudah lebih dahulu memikirkan kesejahteraan karyawan-karyawannya. Halhal diatas inilah yang akan memicu timbulnya perilaku extra-role pada seorang karyawan. Menurut Organ, perilaku extrarole inilah yang sering disebut dengan 6
7 Organizational Citizenship Behavior (Barrick, 2003). Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan diperoleh kesimpulan, sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dan Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. X. 2. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Organizational Citizenship Behavior. 3. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Perceived Organizational Support dengan Organizational Citizenship Behavior. mengolah emosi yang timbul ketika bekerja dan mampu mempersepsikan dengan tepat dukungan perusahaan kepada dirinya, sehingga individu diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. 2. Bagi Perusahaan Perusahaan diharapkan untuk lebih lagi memberikan dukungan kepada karyawan agar semakin bekerja dengan profesional. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan pelatihanpelatihan kepada karyawan dan memberikan reward kepada karyawan yang berprestasi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Melakukan observasi dan wawancara lebih teliti pada karyawan yang merupakan subjek populasi dalam penelitian, serta dalam melakukan penelitian diharapkan jumlah responden yang lebih banyak. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut : 1. Bagi Subyek Penelitian Individu diharapkan mampu mempertahankan sikap Organizational Citizenship dalam bekerja dengan cara mampu memahami, menganalisa, dan DAFTAR PUSTAKA Barrick, M.R.& Ryan, A.M Personality and Work. CA, San Francisco : Jossey-Bass. Borman, W.C.& Motowidlo, S. J Human Performance. USA : Taylor & Francis Group. Broner, S Employees perceptions of leaders attitude and employee retention: A quantitative study on Perceived attitudes. 7
8 DissertationPresented in Partial Fulfillment of the Requirement for the degree Doctor of management in organizational leadership. USA: University of Phoenix. Cooper, G. L., Payne, R. L Emotion At Work. UK : Paperback. Duyar, I., Normore, A.H Discretionary Behavior and Perform ance in educational Organizations: The Missing Link in Educational Leadership and Management. UK : Emerald Group. Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchison S. & Sowa D. (1986), Perceived Organizational Support, Journal of Applied Psychology, Vol. 71, No. 3, pp Goleman, D Emotional Intelligence. Alih bahasa: Hermaya, T. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D Working with Emotional Intelligence. United States of America. Graen, G. B Dealing with Diversity. USA : Library of Congress Cataloging in Publication Data. Hadhy, R. Sulistiono. Pegaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kecerdasan Emosional, dan Persepsi Keadilan Organisasional Terhadap Perilaku Kewargaan Organisasional (OCB) (Studi pada Pegawai Dilingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut). Journal Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada 4085 H 2012, Hal Jex, S. M., John Wiley & Sons,Inc Organizational Psychology. Canada. Kelly, P. H., Arnason, G Arguments and Analysis in Bioethics. New York. Mao, Ren Perceived Organizational Support, Job Satisfaction, Task Performance and Organizational Citizenship Behavior. Journal of University of Science and Technology Liaoning. Organ, D. W., Podsakoff, P.M Organizational Citizenship Behavior: its nature, antecedents, and consequences. London : SAGE Publication. Podsakoff, P. M., Ahearne, M. & Mackenzie, S. B Organizational Citizenship Behavior and The Quantity and Quality of Work Group Performance.Journal of Applied Psychology, 82 (2) : Robbins, S. P Organizational Behavior 10th Edition. Australia : Pearson Education LTD. Robbins, S. P., & Judge, A. T Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Simamora, H Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke dua. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Wexley, K. N., & Yukl, G. A Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 8
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya
148 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak hal, selain kualitas SDM, sistem dalam organisasi, prosedur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan di bidang industri semakin berkembang. Oleh karena itu, maka semakin banyak pula persaingan yang ditandai dengan kompetisi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pernah dilakukan Marfirani (2008) dengan judul penelitian Hubungan Kepuasan Kerja dengan Organizational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Barang elektronik dan furnitur dalam kehidupan modern ini sudah menjadi sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli barang elektronik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan
BAB II LANDASAN TEORI A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan karyawan yang dilakukan
Lebih terperinciKEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN
KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN JOB SATISFACTION AND ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) TO THE EMPLOYEES Oleh: Hayu Vertikallini *) Ugung Dwi A.W **) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pencapaian tujuan organisasi, (SDM) sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki organisasi. Studi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu simpulan mengenai OCB perawat pelaksana ruang rawat inap Rumah Sakit X di Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas saat ini semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas saat ini semakin meningkat disegala bidang kehidupan terutama di dunia industri. Pengembangan sumber daya
Lebih terperinci! "#$"# "%& '(&) *)+ )"$*& ***,-. / 0 + ' / 01. 1 + 2 / 3-, + / 33 3 + ' / 4- - / 13 4 $ */ 1, 5 ( / 01. % / 00 6 $ + ' / 4
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksplanatori, yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh tingkat kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan Food and Beverages di Hotel X Bandung. Menurut Organ (2006), OCB merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai pendidikan di negeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
5535 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan lapangan atau obyek penelitian dan teknik analisa yang digunakan untuk menganalisa suatu model mengenai pengaruh Person-Organization Fit(P-O fit) dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational citizenship behavior
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah organisasi, karena SDM yang akan menggerakan organisasi serta mengembangkan dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku yang ada didalam
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL PANDANARAN SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL PANDANARAN SEMARANG Ratna Intifada, Harlina Nurtjahjanti* FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar
Lebih terperincisemua individu dapat bekerja dalam tim. Penilaian yang diberikan kepada Perilaku sosial dalam organisasi atau Organizational Citizenship Behaviour
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berpotensial, mampu beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi merupakan kebutuhan dari suatu organisasi ataupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel Bebas : Komitmen Organisasi Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior B. Definisi Operasional 1. Organizational Citizenship Behavior
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pertama, akan terdapat pemaparan mengenai latar belakang permasalahan dan fenomena yang terkait. Berikutnya, rumusan masalah dalam bentuk petanyaan dan tujuan dilakukannya penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)
BAB II TINJAUAN TEORI A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Menurut Robbins & Judge (2008) dalam bukunya Organizational Behavior mendefinisikan
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : IRVAN PRAJUDHA SUKARNO F.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : IRVAN PRAJUDHA SUKARNO F. 100090018 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa meningkatkan produktivitasnya. Sejarah ikut membuktikan bahwa bangsa yang hanya mengandalkan kekayaan sumber
Lebih terperinciKEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN
KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN Nuraida Syahril 1 MM. Nilam Widyarini 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Organizational Citizenship Behaviour
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya manusia. Melihat persaingan pasar yang semakin ketat sumber daya manusia dalam suatu perusahaan memiliki peranan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN Diah Ratna Sari 1, Harlina Nurtjahjanti 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior Definisi OCB telah banyak diungkapkan oleh beberapa ahli, Menurut Organ (1988) OCB didefinisikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia handal yang menguasai lingkup kompetensi kerja secara profesional. Hal tersebut diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siap terhadap perubahan tersebut. Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini dunia dalam fase globalisasi yang berkembang sangat cepat dengan berbagai perubahan-perubahannya, sehingga organisasi diharuskan untuk selalu siap terhadap
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori OCB (Organizational Citizenship Behavior) OCB adalah sebuah konsep yang relatif baru dianalisis kinerja, tetapi itu merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu berdiri disertai dengan suatu tujuan atau pencapaian. Guna mencapai tujuan tertentu organisasi membutuhkan beberapa faktor yang akan
Lebih terperinciKathryn Sunarko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR SERTA DAMPAKNYA PADA RETENSI KARYAWAN PADA PT. KALAM MULIA ABADI Kathryn Sunarko Binus University,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan karyawan atas kompensasi finansial langsung terhadap intention to leave karyawan di Borma Toserba
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. 1. Pengertian Kinerja. tujuan organisasi (Viswesvaran & Ones, 2000). McCloy et al. (1994)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja didefinisikan sebagai tindakan yang hasilnya dapat dihitung, selain itu juga dapat didefinisikan sebagai hasil kontribusi karyawan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang besar,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman serta pengaruh dari era globalisasi saat ini, membuat dunia bisnis khususnya di Indonesia semakin bersaing. Kondisi tersebut membuat perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pada setiap penelitian, diperlukan teori teori untuk mendukung dan mempermudah proses pengerjaan penelitian tersebut. Berikut adalah teori teori yang digunakan penulis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang baik (SDM), berkualitas dan potensial merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia yang baik (SDM), berkualitas dan potensial merupakan suatu kebutuhan setiap perusahaan atau organisasi. Dalam pencapaian tujuan perusahaan, sumber
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi membuat suatu organisasi dituntut untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga sumber daya manusia dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia yang saat ini semakin pesat memunculkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di Indonesia yang saat ini semakin pesat memunculkan banyaknya perusahaan yang mengembangkan pelayanan berbasis teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori yang melandasi penelitian ini adalah Social Exchange Theory. Fung
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Social Exchange Theory Teori yang melandasi penelitian ini adalah Social Exchange Theory. Fung et al., (2012) menyatakan bahwa teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian keberhasilan organisasi. Tantangan yang dihadapi organisasi pada masa sekarang dan dimasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan oleh Organ
Lebih terperincitelekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per
Ikhtisar Skripsi Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan PT Telkom Blimbing Malang Oleh: Sri Annisa NIM : 11510104 Ringkasan BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organizational Citizenship Behavior (OCB) telah menjadi konstruk penting dalam studi perilaku organisasi dan manajemen. OCB sebagai sebuah topik penelitian telah mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Salah satu yang mendukung perkembangan tersebut adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, masyarakat dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Salah satu yang mendukung perkembangan tersebut adalah media informasi
Lebih terperinciPeran citra universitas dalam meningkatkan organizational citizenship behavior karyawan ukrida. Yohansen Ester Lianawati
Peran citra universitas dalam meningkatkan organizational citizenship behavior karyawan ukrida Yohansen Ester Lianawati Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana - Jakarta Abstrak - Salah satu
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI PT PRIMA GRAPHIA DIGITAL
ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI PT PRIMA GRAPHIA DIGITAL Andrew Adi Saputra; Liemdra Hendro Yono; Laksmi Sito Dwi Irvianti Management
Lebih terperinciDanang Siaga Putra
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT EN SEVAL PUTERA MEGATRADING DIVISI TRANSPORTASI CABANG SIDOARJO (Correlation between Perceived
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan perilaku untuk
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Meningkatkan efektivitas dalam suatu organisasi memang diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja menurut Cekmecelioglu et al. (2012), merupakan hal yang paling memadai bila dikonseptualisasikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Persepsi Dukungan Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Persepsi Dukungan Organisasi Persepsi dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana
Lebih terperinciBAB2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Work-Family Conflict 2.1.1 Definisi Triaryati (2003) yang mengutip dari Frone, Rusell & Cooper (2000), mendefinisikan work-family conflict sebagai bentuk konflik peran dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin kuat dan semakin ketat. Persaingan dalam dunia bisnis, ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia membuat persaingan pada bidang bisnis menjadi semakin kuat dan semakin ketat. Persaingan dalam dunia bisnis, ditandai dengan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah pemeran utama dalam setiap perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada aspek manusia. Aspek manusia menjadi pokok
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN DEPARTEMEN HARMEKAL 1 DAN 2 PT. PUPUK KALTIM BONTANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah suatu sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan umum yang dihadapi institusi pendidikan dan guru berkaitan dengan salah satu dari tiga perilaku penting dari seorang pegawai dalam sebuah organisasi,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior Kinerja karyawan biasanya dinilai berdasarkan pada job description yang telah dirancang
Lebih terperinciI. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia
I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa didukung sumber daya manusia yang baik suatu organisasi akan menghadapi
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan
299 BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Kesesuaian antara nilai nilai individu dosen tetap dengan organisasi (person-organization
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan perusahaan provider telekomunikasi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan perusahaan provider telekomunikasi berkembang sangat pesat. Banyak bermunculan perusahaan-perusahaan provider baru yang menawarkan
Lebih terperinciKata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer
ABSTRAK CHIKA ANINDYAH HIDAYAT. Gambaran Mengenai Iklim Organisasi pada Pegawai Biro Umum Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Iklim Organisasi merupakan sesuatu yang dihayati sebagai pengaruh subjektif
Lebih terperinciRatya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Tenaga Perawat RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang) Ratya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior (OCB) individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan dihargai dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas beberapa teori yang mendasari penelitian ini. Teoriteori yang digunakan sebagai acuan merupakan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu membahas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperlakukan dengan baik oleh organisasi, mereka akan cenderung bersikap dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Teori Pertukaran Sosial Blau, (1964) dalam Fung et al., (2012) menyatakan bahwa Teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan bahwa dalam hubungan pertukaran sosial, sifat mendasar yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan tidak dapat dihindari sehingga setiap perusahaan dituntut memiliki keunggulan dibanding perusahaan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN RESILIENSI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT.
JURNAL PSIKOLOGI, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 179-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/empati HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN RESILIENSI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda dunia mengharuskan perusahaan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda dunia mengharuskan perusahaan untuk melakukan segala cara agar dapat tetap menjalankan perusahaan dengan sebagaimana semestinya. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini dikarenakan adanya garis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan sumber yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan organisasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Hipotesis 1 yang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap
Lebih terperinci2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik organisasi nirlaba atau yang berorientasi laba, berkepentingan untuk memajukan organisasi terutama dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pertukaran Sosial Fung et al. (2012) menyatakan bahwa teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika mereka telah
Lebih terperinciMeita Santi Budiani Program Studi Psikologi, FIP, Unesa, Abstrak
Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Ditinjau Dari Tipe Kepribadian A/B Pada Pramuniaga PT Matahari Department Store Cabang Supermall Pakuwon Indah Surabaya PERBEDAAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan perannya sehingga mampu mengelola dirinya sendiri serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusia yang dapat mewujudkan perannya sehingga mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi dalam mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN. melakukan balas budi terhadap organisasi dengan bersikap dan berprilaku lebih
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Teori Pertukaran Sosial Blau, (1964) dalam Fung, Ahmad, & Omar (2012) menyatakan bahwa Teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika
Lebih terperinciIndah Dwi Purnama. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH KCP MODEREN BSD Indah Dwi Purnama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang baik akan menjadikan organisasi mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cushway, 2002).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organizational citizenship behavior (OCB) saat ini menjadi subjek yang sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas dan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan. maksud memeroleh atau membantu memeroleh pendapatan atau gaji
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memeroleh atau membantu memeroleh pendapatan atau gaji (bengkulu.bps.go.id). Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan dasar dari teori yang akan dipakai, dasar dalam membangun kerangka berpikir dan menyusun hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan. perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kecerdasan adalah kemampuan kognitif pada suatu individu untuk memberikan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) Kecerdasan adalah kemampuan kognitif pada suatu individu untuk memberikan alasan yang baik, belajar dari pengalaman, dan mengahadapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan.
Lebih terperinci