TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU
|
|
- Widyawati Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU Yanni Hardyanti, Hendri Warman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang Yanihardy9@gmail.com, Warman_hendri@yahoo.com, Qhad_17@yahoo.com Abstrak Di kota-kota besar pada saat sekarang ini, pembangunan gedung bertingkat sangat berkembang pesat tetapi ketersediaan lahan semakin menipis. Di daerah Riau telah banyak pembangunan gedung tinggi yang merupakan milik pemerintah maupun swasta dan tidak menyewa gedung, beberapa bangunan di pekanbaru ada yang disewakan bangunan, sehingga perlu dibangun suatu gedung Telkomsel sebagai sarana dan penunjang pelayanan masyarakat. Gedung Telkomsel telah dibangun di daerah Pekanbaru dengan menggunakan konstruksi beton bertulang 11 lantai dan tinggi 49,75 m. Tugas akhir ini bertujuan untuk dapat merencanakan struktur gedung beton bertulang yang berpedoman kepada standar-standar perencanaan terbaru seperti SNI untuk perencanaan beban gempa dan perencanaan struktur gedung beton bertulang berdasarkan pada SNI Perhitungan tinjauan ulang struktur ini dilakukan menggunakan aplikasi komputer dengan pemodelan 3D, kategori resiko gempa II dan prosedur gaya lateral static ekivalen dengan gaya geser dasar seismic arah-x (Vx) sebesar 9370,96 kn dan arah-y (Vy) sebesar 9370,96 kn. Hasil yang diperoleh dimensi balok, kolom, pelat, pondasi dan pembesian tulangan balok, kolom, pelat dan pondasi. Kata kunci : gedung, struktur, tinjauan ulang. Pembimbing I Pembimbing II Ir. Hendri Warman, MSCE Khadavi, S.T, M.T
2 REDESIGN BUILDING STRUCTURE OF TELKOMSEL PEKANBARU Yanni Hardyanti, Hendri Warman, Khadavi Civil Engineering Department, Faculty of Civil Enginering and Planning, Univesity of Bung Hatta Padang Yanihardy9@gmail.com, Warman_hendri@yahoo.com, Qhad_17@yahoo.com Abstrak In the big cities at the present time, construction of multi-storey buildings is growing rapidly but availability of land diminishing. In Riau has many tall building which is owned by the government and private and not renting building, several buildings in pekanbaru there are rented building, so it need to be built a building of Telkomsel as a means and supporting of public service. The building of Telkomsel have been built in the area Pekanbaru by using reinforced concrete construction 11 floors and a height of m. This thesis aims to be able to plan the structure of the building reinforced concrete that based by the standards of latest design such as SNI for planning of earthquake loads and the structural design of reinforced concrete building is based on SNI the Calculation of the redesign structure is done using a computer application with a 3D modeling, the risk category II, procedure lateral equivalent stati seismic base shear force directionx (Vx) of 9370,96 kn and direction-y 9370,96 kn. The main results from this study are the dimension of beam, coloumn, slab, pile foundation and tie beam, and their reinforcements keyword : building, structure, redesaign. Pembimbing I Pembimbing II Ir. Hendri Warman, MSCE Khadavi, S.T, M.T
3 1. PENDAHULUAN Dikota-kota besar pada saat sekarang ini, pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi sudah menjadi suatu prioritas dan kebutuhan akan fungsi suatu gedung. Pembangunan gedung bertingkat sangatlah berkembang pesat, karena kebutuhan akan gedung yang semakin meningkat sedangkan ketersedian lahan yang semakin menipis. Maka dari itu dikembangkanlah pembangunan gedung yang menggunakan alat dan metoda yang modern. Metoda-metoda pembangunan gedung harus sesuai dengan standar yang berlaku. Pembangunan gedung di Indonesia memiliki beberapa standar yang berlaku seperti SNI Perhitungan Struktur Beton dan SNI Ketahanan Gempa, yang mana standar yang diterapkan haruslah sesuai dengan kondisi wilayah. Kota Pekanbaru sekarang ini lagi memfokuskan diri pada pembangunan sarana dan pra-sarana atau infrastruktur. Hal ini dapat kita lihat dari pembangunan gedung bertingkat, jembatan, jalan raya, dan lainlain. Dalam pembangunan gedung bertingkat, seperti bangunan gedung yang diperuntukkan untuk perkantoran, hotel, rumah sakit dan rusunawa. Untuk mengantisipasi atau meminimalkan terhadap resiko gempa yang meruntuhkan konstruksi bangunan gedung, maka konstruksi yang akan kita bangun harus direncanakan tahan terhadap gempa atau yang biasa dikenal dengan bangunan tahan gempa. Dengan melatarbelakangi uraian tersebut diatas penulis mencoba melakukan perhitungan pada struktur gedung yang mana datanya diambil dari proyek (data-data lapangan), yaitu Proyek Pembangunan Gedung Telkomsel Pekanbaru. Sehingga tugas akhir ini penulis beri judul Tinjauan Ulang Perencanaan Struktur Gedung Telkomsel Pekanbaru. 2. METODOLOGI Untuk menyelesaikan penulisan studi ini diperlukan bebarapa tahapan yaitu : a. Studi Literatur Studi literatur seperti mempelajari teori-teori yang menunjang tentang perencanaan struktur gedung tahan gempa dan standarstandar yang digunakan seperti Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726:2012), Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013), dan besaran pembebanan diambil berdasarkan PPPURG 1987.
4 b. Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan adalah data tanah, gambar perencanaan dan spesifikasi teknis struktur seperti, mutu beton (fc ) dan mutu baja tulangan (fy). c. Analisa dan perhitungan Perhitungan dimensi struktur. Analisa dan perhitungan beban-beban yang bekerja, seperti beban gravitasi dan beban gempa. Analisa dan perhitungan struktur menggunakan program komputer, seperti gaya-gaya dalam dan kapasitas layan gedung. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Struktur Model studi berupa gedung perkantoran di kota Pekanbaru 11 lantai dengan elevasi lantai tipikal 4 m, lantai parker 1,55 m, lantai mezzanine 3 m, lantai aula 6 m, dan lantai atap 2 m. Mutu bahan/material yang digunakan fc 30 Mpa dan mutu baja fy 400 Mpa. a. Dimensi Awal Pada perencanaan awal struktur didapat beberapa dimensi struktur, yaitu : Dimensi Balok Balok Induk : 40 x 60 cm Balok Anak : 30 x 40 cm Dimensi Pelat Pelat Lantai : 20 cm Pelat Atap : 12 cm Dimensi Kolom b. Beban-Beban yang Bekerja Beban Grafitasi Beban Mati : 60 x 60 cm Berat beton bertulang 2400 kg/m 3 Berat air hujan 1000 kg/m 3 Berat plafond 11 kg/m 2 Berat penggantung 7 kg/m 2 Berat spesi per-cm 21 kg/m 2 Berat keramik 24 kg/m 2 Berat kozen 10 kg/m 2 Berat sparing instalasi 20 kg/m 2 Beban Hidup Beban hidup perkantoran 250 kg/m 2 Beban hidup lt.parkir 400 kg/m 2 Tabel 3.1 Hasil Hitungan Berat Bangunan Tingkat Lantai Beban Mati Tambahan Beban Hidup Tambahan Berat Sendiri Beban Total Atap Parapet Atap Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Parkir Parkir Parkir Parkir Lantai Mezzanine Beban Total
5 Beban Gempa Sebelum dilakukan analisa dan perhitungan beban gempa terlebih dahulu ditentukan parameter gempa rencana, sistem dan parameter struktur, serta analisa gempa yang digunakan. Adapun tahapannya ditunjukkan di bawah ini : Katagori resiko bangunan gedung Katagori resiko II. Faktor Keutamaan Bangunan Terhadap Gempa (Ie) 1,0 Respons Spektral Percepatan Gambar 3.1 Respons Spektral Percepatan Kota Pekanbaru Ss : 0,5 S1 : 0,3 Klasifikasi Situs (jenis tanah) Tanah lunak (analisa didasarkan pada hasil N SPT boring log) Koefisien Situs Fa dan Fv Fa 1,7 Fv 2,8 Percepatan Spektral Desain Parameter spectrum respons percepatan: SMS 0,85 SM1 0,84 Parameter percepatan spectral desain : SDS 0,567 SD1 0,560 Katagori Desain Seismik- KDS Katagori Desain Seismik D (KDS-D) Sistem dan Parameter Struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPM-K) R 8 Ω0 3 Cd 5 1 /2 hn Tidak dibatasi (TB) Fleksibelitas Diafragma diafragma kaku Evaluasi Sistem Struktur Terkait dengan Ketidakberaturan Konfigurasi Struktur digolongkan pada struktur beraturan. Faktor Redudansi (ρ) 1,3 Prosedur Analisis Gaya Lateral Analisis Gaya Lateral Ekivalen (Statik Ekivalen) Pemodelan Struktur 3 Dimensi Kombinasi Beban Analisa Struktur Akibat Beban Gempa Lateral Ekivalen Geser Dasar Seismik Geser dasar seismik arah X (Vx) 9370,96 kn
6 Geser dasar seismik arah Y (Vy) 9370,96 kn Penentuan Perioda - Perioda dari hasil program komputer Arah-x T1 2,313 Arah-y T2 2,281 - Perioda fundamental pendekatan 1,1 detik Perioda yang digunakan adalah perioda hasil program komputer. Menghitung distribusi vertikal gaya gempa (Fx) Fx Cvx Cvx V Untuk T 2,313 k 1,52 Untuk T 2,281 k 1,52 Tabel 3.2 Perhitungan Distribusi Gaya Tingkat Lantai hx (m) Gempa Arah x h x k (m) Wx W x h x k (kn-m) Atap Parapet Atap Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Parkir Parkir Parkir Parkir Lantai Mezzanine Jumlah C vx Fx Vx Fix Tabel 3.3 Perhitungan Distribusi Gaya Tingkat Lantai hx (m) Gempa Arah Y h x k (m) c. Analisa dan Desain Struktur Analisa dan desain struktur dilakukan menggunakan program komputer sehingga didapatkan berupa gaya-gaya dalam yang bekerja, hasil dari gaya-gaya dalam digunakan untuk melakukan desain kebutuhan tulangan struktur. Perhitungan penulangan pelat DL 101 kg/m2 + Berat sendiri Pelat 101 kg/m2 + (0,12 m x 2400kg/m3) 389 kg/m2 LL 150 kg/m2 Wx Atap Parapet Atap Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Parkir Parkir Parkir Parkir Lantai Mezzanine Jumlah Wu 1,2 DL + 1,6 LL (1,2 x 389) + (1,6 x 150) 706,8 kg/m2 Pelat diasumsikan terjepit sejati Ly/lx 6,0/3,775 1,59 Dari tabel 4.2.b buku Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang didapatkan : Mlx 0,001Wu.Lx 2.x dimana : x 48,63 W x h x k (kn-m) C vx Fx Vx Fix
7 Mly 0,001 Wu. Lx 2. x dimana: x 15,16 Mtx -0,001Wu.Lx 2.x Dimana x 77,68 Mty -0,001Wu.Lx 2.x dimana:x 54,05 Momen design pelat atap : Mlx 0,001 x 706,8 x 3,775 2 x 48,63 489,81kg-m Mly 0,001 x 706,8 x 3,775 2 x 15,16 152,60 kg-m Mtx -0,001 x 706,8 x 3,775 2 x 77,68-782,44kg-m Mty -0,001 x 706,8 x 3,775 2 x 54,05-544,41kg-m Perencanaan Tulangan Lapangan (Mlx) Mu 489,81 kg-m 489,81 x 10 4 N-mm b 1000 mm h 120 mm P 20 mm Dutama β 10 mm 0,85 0,05.(fc -28)>28 Mpa 0,75 fc 30 Mpa 250 kg/cm 2 fy 400 Mpa 4000 kg/cm 2 d h p ½ Dutama mm Mn Mu/ϕ,, ,64 N-mm Rn Mn/bd 2 ρb ρmax ρmin m, 603,028 kn/m 2 0,85 β1 x 0,85 x 0,75 x ,029 0,75 ρb 0,75 x 0,029 0,022 1,4/fy 1,4/400 0,0035 ρ fy 0,85. fc', 15,69 fc ' 600 x fy 600 fy 1 1 2m, 0, , 1 1 2x15,69 x ρ yang diperoleh harus memenuhi : ρmin < ρ < ρmaks x
8 0,0035 > 0,0015 < 0,022 Jadi ρ yang dipakai adalah 0,0035 Luas tulangan tarik (As) As ρ x b x d S 0,0035 x 1000 x ,50 mm 2,,, 236,09 mm Dipakai tulangan D As392,5 mm 2 Perhitungan penulangan balok Mu 678,5229 kn-m Mn Mu/ϕ Rn ρb ρmax,, 753,91 x 10 6 N-mm, 6,488 N/mm 2 0,85 β1 x x 0,85 x 0,75 x x 0,029 0,75 ρb 0,75 x 0, ,022 ρmin, m, 0,0035 ρ,, 15,69 1, 0,0191 Rn 1 2m fy 6, x 15, ρ yang diperoleh harus memenuhi : ρmin < ρ < ρmaks 0,0035 > 0,0191 < 0,022 Jadi ρ yang dipakai adalah 0,0191 Luas tulangan tarik (As) As n ρ x b x d 0,0191 x 400 x ,89 mm 2,,, 10,46 11 Dipakai tulangan 11 D22 Luas tulangan tekan (As ) As 0,5 x As 0,5 x 4111, ,94 mm 2
9 n,,, 5,3 6 Dipakai tulangan 6 D22 Analisis Balok Asumsi tulangan tari leleh fs fy apabila εs εy Tulangan tekan leleh fs fy apabila εs εy a ( ), c mm Cek asumsi : (4111, ,94) 80,63 mm β1 εy ε Tulangan tarik leleh :,, 0,75 εs 0,003. d 107,50 0,002 c c ,50 0, ,50 0,012 > 0, ok Tulangan tekan leleh : εs 0,003. c d ' c 107, , ,50 0,0013 < 0, tidak ok Tulangan tekan tidak leleh fs εs. Es fs εs. Es fs. Es a 0,85 xd '. 0,003. Es a C T Cc + Cs T a 0,85 d'. 0,003 a 0,85 0,85. fc. a. b + As. fs As. fy 0,85. fc. a. b + As. a 0,85 xd '. a 0,003. Es As. fy (0, a. 400) + As. a 0,85 x59, 5. a 0,003. Es As. 400 a 2 40,313 a 55532,909 0 a1 a2 97,22 mm -59,91 mm nilai yang diambil 97,22 mm c β1 Kontrol :, 0,75 Regangan baja tarik : εs 0,003. d c 129,63 mm c ,63 0, ,63 0,095 > εy 0, ok Tegangan baja tarik (fs) : fs εs. Es 0,0095 x
10 1894,79 Mpa > 400 Mpa Regangan baja tekan εs 0,003. c d ' c 129, , ,63 0,0016 < εy 0, ok Tegangan baja tekan (fs ) : fs εs. Es 0,0016 x ,66 Mpa < 400 Mpa Maka baja tekan belum leleh sesuai dengan asumsi. Momen Lentur Nominal : fs. Mn Cc d + Cs d d ' a 2 0,85. fc. a. b. a d + As. 2 d d ' 0, , , , Syarat : ,48 kn.m Φ Mn Mu 0,9. 798,48 kn.m 678,5229 kn.m 718,63 kn.m 678,5229 kn.m... ok Penulangan Geser Balok Data-data : Tinggi balok : 600 mm Lebar balok : 400 mm Tebal penutup beton : 40 mm Diameter tulangan utama :D22 Diameter sengkang : D10 fc : 30 Mpa fy : 400 Mpa ϕ : 0,75 β1 : 0,75 Tinggi efektif (d) : d h p ½ tul.utama tul.sengkang ½ mm d h d mm Penulangan Daerah Tumpuan Vu 308,26 kn Kapasitas geser beton (Vc) Vc 1/6. fc. b. d 1/6. f
11 196,81 kn ϕvc 0, ,81 147,61 kn Total reaksi di ujung kiri balok 134,57 kn - 233,87 kn 99,31 kn Total reaksi di ujung kanan balok a.,.,..,.,.,.. 308,26 kn + 233,87 kn 542,142 kn 0,5. vu 0,5. 308,26 154,13 kn Ve 201,56 mm Mpr1 As. 1,25. fy.(d- ) 539, a 4111,89. 1, ,96 kn.m.,.,..,.,.,.. 100,78 mm Mpr2 As. 1,25. fy.(d- ),,, 2055,94. 1, , 502,27 kn.m 233,87 kn Karena Ve > 0,5 Vu maka mengasumsikan Vc 0 (SNI- 2847;2013 pasal ) Kapasitas Geser Tulangan (Vs) Vu Vn Vu ϕ Vn Vc + Vs ϕ (Vc + Vs) Vu/ϕ Vc + Vs Vs Vu/ ϕ Vc,, 0 411,01 kn Vsmaks 2/3. b. d. fc Vsmaks 2/ , ,45 kn > Vsperlu... OK
12 Jika Vn < Vc maka tulangan sengkang tidak Dengan cara yang sama perhitungan geser dibutuhkan minimum. namun digunakan sengkang balok selanjutnya ditabelkan. Vn > Vc... Tulangan Sengkang dibutuhkan. Spasi Tulangan Geser (Smaks) - d/4 539/4 134,75 mm - 6 x diameter tulangan terkecil lentur Perhitungan penulangan kolom d h d ex ,5 62,5 mm,, 0,0513 utama 132 mm mm Sengkang harus dipastikan tidak lebih dari : - d/2 269,5 mm Ambil jarak antar tulangan geser 100 mm ey e,, 0,1957 ex + ey 0, ,1957 0,2023 m Av. 157 mm ,31 mm, 0,2 S...,..., 82,9 mm Jadi sengkang yang digunakan yaitu : Daerah Plastis D10 75 mm Daerah diluar sendi plastis D100,, ( ), 0,424,.,. x 0,3372 0, mm
13 Dari grafik 6.2.d pada buku grafik dan tabel perhitungan beton bertulang (W.C.Vis dan Gideon Kusuma, 1993) didapatkan : r 0,011 fc 30 Mpa β1 1,2 a Mn,..,,.. 169,31 mm As x fy x d - ρ r. β 0,011 x 1,2 0,0132 Luas Tulangan (As) As ρ. Agr 0,0132 x (600 x 600) 4752 mm 2 Maka digunakan tulangan 13 D22 Analisa Kolom - Kontrol kapasitas beban aksial ϕpn maks 0,85 ϕ [0,85. fc. (Ag As) + fy. As] 0,85. 0,7. [0, ( ) ] ,28 N 6520,98 KN - Kontrol kapasitas momen axial ditabelkan. Kontrol : 1224 x 400 x (537,5 -, N.mm 899,92 KNm Φ Mn Mu 0,7 x 899,92 533,66 KNm 629, ,66 KNm...ok Perhitungan kolom selanjutnya Penulangan geser kolom d h d ,5 62,5 mm Vu 73,7943 KN Vn Vc + Vs Vu Vn ϕ Vn )
14 ,, S.. 98,392 KN Vc 1/6. fc. b. d 1/ ,5 295,222 KN ΦVc 0,75 x 295, ,4168 KN Vu > ΦVc maka diperlukan tulangan sengkang. Dalam SNI pada daerah tumpuan jika geser yang ditimbulkan akibat gempa Vc 0. Vn Vc + Vs 98, Vs Vs 98,392 KN Jika Vn < Vc maka tulangan sengkang tidak dibutuhkan namun digunakan sengkang minimum. Vn > Vc... Tulangan Sengkang dibutuhkan. Jarak Sengkang :.. Vs Av 2. 0,25. 3, mm 2.., S, 215,6 mm Jarak sengkang maksimum yang disyaratkan : o d/4 150 mm o 6 x diameter tulangan lentur terkecil 150 mm o 150 mm o d/2 268,75 mm o 600 mm Maka dipasang Sengkang : D mm 2 di daerah plastis D mm 2 di luar sendi plastis Dengan cara yang sama perhitungan ditabelkan, tabel perhitungan terlampir pada lampiran. Penulangan Tie Beam Tulangan lentur As minimum tidak boleh kurang dari :
15 As min.. b. d ,056 mm 2 ϕmn 0, ,54 N.mm ,28 N.mm > ΔM ,57 N.mm...OK Perhitungan berdasarkan beban aksial terfaktor dan momen terfaktor yang bekerja pada tie beam. Dan tidak boleh kecil dari : Pu kolom : 5081,85 KN As min,..,.. P yang diterima tie beam sebesar 10% 754,6 mm 2 Perhitungan berdasarkan akibat penurunan 10% x 5081,85 508,185 KN antar pondasi ΔS 52,56 mm M akibat dinding. q. l2 ΔM ,.,.., ,57 N.mm Asumsi dipakai tulangan atas dan bawah 9D22 (As 3419,46 mm 2 ) Momen Terfaktor 31,25 KN.m 1,4 DL 1,4. 31,25 47,25 KN.m a 134,10 mm.,.. Mn As.fy.d,., , , ,54 N.mm Penulangan geser Tie Beam Beban pada tie beam : Akibat beban dinding kg Akibat berat sendiri 0,4. 0, kg
16 Vu,. ( ) 9282 kg N Tulangan lentru terpasang 8D22 (As 3039,52 mm 2 ) Vc 1 +, x.. c. Untuk kolom didapatkan dimensi 60 x 60 cm. Saran Dalam melakukan perencanaan ulang struktur beton bertulang harus menggunakan standar yang berlaku yang disyaratkan 1 +,.,. x ,2025 N ΦVc 0, , ,9019 N >92820 N Dipasang D pada tumpuan dan D pada lapangan. 4. KESIMPULAN Dari hasil perencanaan struktur gedung Telkomsel didapatkan bahwa : a. Tebal pada pelat didapatkan penulis adalah pelat atap 120 mm dan pelat lantai 200 mm b. Untuk balok induk didapatkan dimensi 40 x 60 cm dan balok anak 30 x 40 cm. sekarang dan haruslah dilakukan dengan ketelitian agar menghasilkan perencanaan yang aman. DAFTAR PUSTAKA Bowles, J.E. 1999, Analisa dan Desain Pondasi Jilid II, Erlangga, Jakarta. Budiono, B dan Supriatna L. 2011, Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nasution, A. 2009, Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Pamungkas, A dan Harianti, E. 2013, Desain Pondasi Tahan Gempa, Andi, Yogyakarta. Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan. 2013, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03:2847:2013), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
17 Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan. 2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung (SNI 03:1726:2012), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Vis, W.C dan Kusuma G. 1993, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta. Vis, W.C dan Kusuma G. 1993, Grafik dan Tbael Perhitungan Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan selalu ada pembangunan.
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) Eki Aryanto, Wardi, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL DI ULAK KARANG, KOTA PADANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL DI ULAK KARANG, KOTA PADANG Izzatul Ramadhani, Taufik, Embun Sari Ayu Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang E-mail
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG GEDUNG UTAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN PADANG PARIAMAN
PERENCANAAN ULANG GEDUNG UTAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN PADANG PARIAMAN Mart Fhiser Taufik Khadavi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta
Lebih terperinciBAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR
BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR 5.1 Output Penulangan Kolom Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN DI KOTA PADANG
PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN DI KOTA PADANG Rivva, Nasfryzal Carlo, dan Indra Farni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang E-mail : rivvariniga@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS ZONE C-PARTIAL A DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) Di KOTA PADANG
PERENCANAAN ULANG RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS ZONE C-PARTIAL A DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) Di KOTA PADANG Alfriade Putra Hura, Taufik, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR
BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 3.. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis merancang suatu struktur bangunan dengan denah seperti berikut : Gambar 3.. Denah bangunan 33 34 Dilihat dari bentuk
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAHSAKIT TELUK BAYUR KOTA PADANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAHSAKIT TELUK BAYUR KOTA PADANG Reza Caesario, Suhendrik Hanwar, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, Padang E-mail
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN DAERAH SUMATERA BARAT ABSTRAK
PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN DAERAH SUMATERA BARAT Beni Munandar, Wardi, Khadavi Jurusan teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Bung Hatta Padang. Email :benimunandar7574@gmail.com,
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG KELAS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN PADANG PARIAMAN
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG KELAS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN PADANG PARIAMAN Refita Mahendry, Taufik, Rini Mulyani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMBEBANAN
BAB V ANALISIS PEMBEBANAN Analisis pembebanan pada penelitian ini berupa beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa. 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 4,5 m 3,25 m 4,4 m 4,45 m 4 m Gambar 5.1.
Lebih terperinciBAB V PENULANGAN STRUKTUR
BAB V PENULANGAN STRUKTUR 5.1 Penulangan Pelat Gambar 5.1 : Denah type pelat lantai Ket : S 2 : Jalur Pelat Area yang diarsir : Jalur Kolom Data- data struktur pelat S2 : a. Tebal pelat lantai : 25 cm
Lebih terperinciBAB V PENULANGAN STRUKTUR
BAB V PENULANGAN STRUKTUR 5.1. PENULANGAN PELAT 5.1.. Penulangan Pelat Lantai 1-9 Untuk mendesain penulangan pelat, terlebih dahulu perlu diketahui data pembebanan yang bekerja pada pelat. Data Pembebanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI LEMBAR PERYATAAN ORIGINALITAS LAPORAN LEMBAR PERSEMBAHAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR
BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR 4.1. Estimasi Dimensi Estimasi dimensi komponen struktur merupakan tahap awal untuk melakukan analisis struktur dan merancang suatu bangunan gedung. Estimasi yang
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN (1) Maria Elizabeth, (2) Bambang Wuritno, (3) Agus Bambang Siswanto (1) Mahasiswa Teknik Sipil, (2)
Lebih terperincifc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa
Peraturan dan Standar Perencanaan 1. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa untuk Gedung SNI - PPTGIUG 2000 2. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SKSNI 02-2847-2002 3. Tata Cara Perencanaan Struktur
Lebih terperinciYogyakarta, Juni Penyusun
KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati serta puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala kasih sayang-nya sehingga
Lebih terperinciMODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA
MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Oleh : AULIA MAHARANI PRATIWI 3107100133 Dosen Konsultasi : Ir. KURDIAN SUPRAPTO, MS TAVIO, ST, MS, Ph D I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BERSAMA KABUPATEN SIJUNJUNG
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BERSAMA KABUPATEN SIJUNJUNG Robi Candra, Yurisman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta E-mail : robiubh@yahoo.co.id,
Lebih terperinciANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971
ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-97 Modul-3 Sistem lantai yang memiliki perbandingan bentang panjang terhadap bentang pendek berkisar antara,0 s.d. 2,0 sering ditemui. Ada
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini, perencanaan struktur gedung bangunan bertingkat dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan perhitungan,
Lebih terperinciEVALUASI DAN ANALISIS PERKUATAN BANGUNAN YANG BERTAMBAH JUMLAH TINGKATNYA
EVALUASI DAN ANALISIS PERKUATAN BANGUNAN YANG BERTAMBAH JUMLAH TINGKATNYA Cintya Violita Saruni Servie O. Dapas, H. Manalip Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Email: cintya.violita@gmail.com
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
II - 1 BAB II STUDI PUSTAKA.1. Tinjauan umum Konstruksi suatu struktur bangunan terdiri dari komponen utama yaitu bangunan atas dan bangunan bawah. Bangunan atas terdiri dari Balok, Kolom, Plat Lantai
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK
PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Penulis Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN HOTEL MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN
PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN HOTEL MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Vanzika Anndryan, Yurisman, Indra Farni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Jakarta adalah ibukota negara republik Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km 2 (Anonim, 2011). Semakin banyaknya jumlah penduduk maka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemilihan Struktur Desain struktur harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya : Aspek Struktural ( kekuatan dan kekakuan struktur) Aspek ini merupakan aspek yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kombinasi Beban Terfaktor Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh bebanbeban
Lebih terperinciBUILDING STRUCTURE PLANNING SYSTEM WITH MULTIPLE RUSUNAWA THE COMBINATION OF BEARER ORDER SYSTEM SPECIAL MOMENT (SRPMK) SHEARWALL WALL SYSTEM (SDS)
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA DENGAN SISTEM GANDA YAITU KOMBINASI ANTARA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DENGAN SISTEM DINDING SHEARWALL (SDS) Muhammad Khoirun Hasibuan, Khadavi, Rini
Lebih terperinciGambar 5.1 Struktur Portal Balok dan Kolom
BAB V ANALISIS PEMBEBANAN Analisis pembebanan pada penelitian ini terdapat beban hidup, beban mati, beban angin dan beban gempa. Gambar 5.1 Struktur Portal Balok dan Kolom 45 46 A. Beban Struktur 1. Pelat
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG BATAM CENTER PARK PROPINSI KEPULAUAN RIAU
TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG BATAM CENTER PARK PROPINSI KEPULAUAN RIAU Yoka Sumar, Nasfryzal Carlo, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung
Lebih terperinciBAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi
BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Perencanaan Awal (Preliminary Design) Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi rencana struktur, yaitu pelat, balok dan kolom agar diperoleh
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kata kunci : Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, dinding geser, tahan gempa, SNI
1 PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN METODE DINDING GESER YANG MENGACU PADA SNI 1726 2012 PADA GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Muhammad Anugerah Ghaffar 1, Agoes
Lebih terperinciREDESAIN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA T-24 PARAKAN DI TEMANGGUNG
REDESAIN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA T-24 PARAKAN DI TEMANGGUNG Danny Sutriyanda, Syahid Mujahid Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan
58 BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR A. Spesifikasi Data Teknis Banguan 1. Denah Bangunan Gambar 5.1 Denah Struktur Bangunan lantai 1.. Lokasi Bangunan Gedung Apartemen Malioboro City Yogyakarta terletak
Lebih terperinciMODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA
MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Oleh : ELVAN GIRIWANA 3107100026 1 Dosen Pembimbing : TAVIO, ST. MT. Ph.D Ir. IMAN WIMBADI, MS 2 I. PENDAHULUAN I.1 LATAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Untuk mengetahui penelitian mengenai pengaruh pengekangan untuk menambah kekuatan dan kekakuan dari sebuah kolom. Perubahan yang akan di lakukan dari
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pembebanan Beban yang ditinjau dan dihitung dalam perancangan gedung ini adalah beban hidup, beban mati dan beban gempa. 3.1.1. Kuat Perlu Beban yang digunakan sesuai dalam
Lebih terperinciAnalisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS
BAB III STUDI KASUS Pada bagian ini dilakukan 2 pemodelan yakni : pemodelan struktur dan juga pemodelan beban lateral sebagai beban gempa yang bekerja. Pada dasarnya struktur yang ditinjau adalah struktur
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan
BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Dalam perancangan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku sehingga diperoleh suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur
Lebih terperinciPERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI
PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI A. KRITERIA DESIGN 1. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran konstruksi Gedung bangunan ruko yang terdiri dari 2 lantai. Bentuk struktur adalah persegi panjang dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBAHASAN. Adapun data-data yang didapat untuk melakukan perencanaan struktur. a. Gambar arsitektur (gambar potongan dan denah)
BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN 3.1 Data Perencanaan Adapun data-data yang didapat untuk melakukan perencanaan struktur gedung ini antara lain : a. Gambar arsitektur (gambar potongan dan denah) Gambar 3.1
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (Studi Kasus : Gedung Laboratorium Bersama Universitas Udayana) Naratama 1, I Nyoman Sutarja 2 dan
Lebih terperinciBAB I. Perencanaan Atap
BAB I Perencanaan Atap 1. Rencana Gording Data perencanaan atap : Penutup atap Kemiringan Rangka Tipe profil gording : Genteng metal : 40 o : Rangka Batang : Kanal C Mutu baja untuk Profil Siku L : BJ
Lebih terperinciBAB IV ANALISA STRUKTUR
BAB IV ANALISA STRUKTUR 4.1 Data-data Struktur Pada bab ini akan membahas tentang analisa struktur dari struktur bangunan yang direncanakan serta spesifikasi dan material yang digunakan. 1. Bangunan direncanakan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR HOTEL AMARIS SIMPANG LIMA SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 439 448 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 439 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tata Cara Perencanaan Gempa menurut (SNI 1726:2012) 3.1.1 Gempa Rencana, Faktor Keutamaan dan Kategori Resiko Struktur Bangunan Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan
Lebih terperinciBAB V PENULANGAN BAB V PENULANGAN. 5.1 Tulangan Pada Pelat. Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh
BAB V PENULANGAN 5.1 Tulangan Pada Pelat Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh pelat itu sendiri. Setelah mendapat nilai luasan tulangan yang dibutuhkan maka jumlah tulangan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini, Analisis kinerja struktur bangunan bertingkat ketidakberaturan diafragma diawali dengan desain model struktur bangunan sederhanan atau
Lebih terperinciPerhitungan Penulangan Kolom Suatu kolom portal beton bertulang, yang juga berfungsi menahan beban lateral, dengan dimensi seperti gambar :
3 5 0 Perhitungan Penulangan Kolom 3 5 0 Suatu kolom portal beton bertulang, yang juga berfungsi menahan beban lateral, dengan dimensi seperti gambar : A A Direncanakan : Mutu beton fc 35 Mpa Mutu baja
Lebih terperinciBAB V DESAIN TULANGAN ELEMEN GEDUNG. Berdasarkan hasil analisis struktur dual system didapat nilai gaya geser setiap
BAB V DESAIN TULANGAN ELEMEN GEDUNG 5.1 Umum Berdasarkan hasil analisis struktur dual system didapat nilai gaya geser setiap tingkat dari analisis gempa dinamik dan analisis gempa statik ekuivalen, Vstatik
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT Retno Palupi, I Gusti Putu Raka, Heppy Kristijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL INNA MUARA TOWER 3 (Tiga) DI PADANG
TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL INNA MUARA TOWER 3 (Tiga) DI PADANG Sandi afrinaldi, Yurisman, Khadavi Jurusan Teknik sipil, Fakultas Teknik sipil dan perencanaan Universitas bung hatta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. tiap lantai. Berikut ini perhitungan beban-beban tersebut.
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Pembebanan 4.1.1 Beban Vertikal Beban vertikal yang ditinjau adalah beban mati dan beban hidup pada tiap lantai. Berikut ini perhitungan beban-beban tersebut.
Lebih terperinciPROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA
PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA Shufiyah Rakhmawati, Koespiadi Program Studi Teknik Sipil,
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 362 370 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 362 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus STMIK AMIKOM Yogyakarta, yang disesuaikan dengan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Kiki Rizky Amalia, Bahrul Anif, Hendri GP Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung
Lebih terperinciReza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD
MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN Reza Murby Hermawan 3108100041 Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 6 Penulangan Bab 6 Penulangan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL JALAN MARTADINATA MANADO
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL JALAN MARTADINATA MANADO Claudia Maria Palit Jorry D. Pangouw, Ronny Pandaleke Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email:clauuumaria@gmail.com
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR HOTEL KUDUS BERDASARKAN SNI
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 497 504 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 497 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG
Tugas Akhir PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D)
LAMPIRAN 31 Lampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D) 32 Lampiran 2 Denah Kolom, Balok, Dinding Geser, dan Plat struktur atas 1. Denah Lantai Dasar 2. Denah lantai P2A, P3A,P4A,P5A,P6A (Lantai Parkir) 33
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR HOTEL IBIS BUDGET SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 170 178 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 170 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013)
PERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013) Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Beban Gempa 3.1.1 Klasifikasi Situs Dalam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan tanah atau penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa
Lebih terperinciPERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG
SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG OLEH : DAINTY SARASWATI 3109.106.052 DOSEN PEMBIMBING : 1. TAVIO, ST. M.
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI DISAIN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT GEMPA PADA 5 KOTA DI INDONESIA
STUDI KOMPARASI DISAIN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT GEMPA PADA 5 KOTA DI INDONESIA Muhammad Immalombassi Prins Servie O. Dapas, Steenie E. Wallah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN STRUKTUR. Perhitungan tulangan lentur diambil dari momen 3-3 B15 pada lantai 5. Momen tumpuan positif = 0,5. 266,624 = 133,312 KNm
6 BAB V PERANCANGAN STRUKTUR 5.. Perhitungan Balok Struktur 5... Penulangan lentur Perhitungan tulangan lentur diambil dari momen - B5 pada lantai 5. Momen tumpuan negatif = -66,64 KNm Momen tumpuan positif
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DI KOTA PADANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DI KOTA PADANG Alan Odditra, Bahrul Anif, Eva Rita Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang E-mail : alan.odditra@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)
BB IV PERENCNN WL (PRELIMINRY DESIGN). Prarencana Pelat Beton Perencanaan awal ini dimaksudkan untuk menentukan koefisien ketebalan pelat, α yang diambil pada s bentang -B, mengingat pada daerah sudut
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI
TUGAS AKHIR ( IG09 1307 ) STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI 03-1726-2002 Yuwanita Tri Sulistyaningsih 3106100037
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG MALL ENAM LANTAI DI KOTA PARIAMAN
PERENCANAAN GEDUNG MALL ENAM LANTAI DI KOTA PARIAMAN Ryan Hanafi, Wardi, Rahmat Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta Padang Email : ryanhanafi_ar@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. yaitu dari beban hidup, beban mati, dan beban gempa. 1. U = 1,4D (3-1) 2. U = 1,2D + 1,6L (3-2)
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Perencanaan Pembebanan Pembebanan dalam perencanaan bangunan gedung merupakan komponen yang penting. Kombinasi beban yang digunakan dalam perencanaan gedung ini yaitu dari beban
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Sengkang merupakan elemen penting pada kolom untuk menahan beban gempa. Selain menahan gaya geser, sengkang juga berguna untuk menahan tulangan utama dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
PEN BAB 3 METODE PENELITIAN SKRIPSI EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 7 LANTAI DI WILAYAH PEKALONGAN) BAB 3 METODE
Lebih terperinci2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Abstrak Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Notasi... vii Daftar Lampiran... x Kata Pengantar... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2
Lebih terperinciBAB II SPESIFIKASI TEKNIS DAN PEMODELAN STRUKTUR
BAB I PENDAHULUAN Perencanaan struktur bangunan tahan gempa bertujuan untuk mencegah terjadinya keruntuhan struktur yang dapat berakibat fatal pada saat terjadi gempa. Kinerja struktur pada waktu menerima
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) mm mm
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Preliminary Desain 4.1.1 Perencanaan Dimensi Balok 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) ht bf tw tf r A 400.00 mm 200.00 mm 8.00 mm 13.00
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA
PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : PENTAGON PURBA NPM.
Lebih terperinci3.4.5 Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) Beban Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung (F i )
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data teknis yang digunakan adalah data teknis dari struktur bangunan gedung Binus Square. Berikut adalah parameter dari komponen
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil disusun oleh : MUHAMMAD NIM : D
Lebih terperinciKata-Kata kunci : Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, balok prategang parsial
1 PERENCANAAN ALTERNATIF GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN BAL PRATEGANG PARSIAL Ahmad Akbar Hasan 1, Devi Nuralinah 2, Ming Narto Wijaya 3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Struktur Akibat Gaya Gempa Beban gempa adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung tersebut atau bagian dari gedung tersebut yang menirukan pengaruh
Lebih terperinciBAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03
BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peraturan-Peraturan yang Dugunakan 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03 2847 2002), 2. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Bangunan
Lebih terperinciJl. Banyumas Wonosobo
Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-Gorong Jl. Banyumas Wonosobo Oleh : Nasyiin Faqih, ST. MT. Engineering CIVIL Design Juli 2016 Juli 2016 Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-gorong
Lebih terperinciBAB V DESAIN PENULANGAN. beban gempa statik arah X. Maka kita ambil konfigurasi tersebut untuk dirancang
BAB V DESAIN PENULANGAN 5.1 Penentuan Konfigurasi dan Dimensi Struktur Dari bab sebelumnya bisa kita ketahui bahwa desain struktur konfigurasi 3 memiliki kekakuan dan kemampuan menyerap gaya geser yang
Lebih terperinciBAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan
BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN 5.1 Perbandingan Deformasi Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan perhitungan tulangan yang akan digunakan dalam perencaan struktur
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Denah Lantai Dua Existing Arsitektur II-3. Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Tarik
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Denah Lantai Dua Existing Arsitektur II-3 Gambar 2.2 Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Tarik Saja II-4 Gambar 2.3 Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Ganda
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan merupakan hasil dari perhitungan perencanaan struktur gedung Fakultas Teknik Informatika ITS Surabaya dengan metode SRPMM.
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai
53 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai Rumusan Masalah Topik Pengumpulan data sekunder : 1. Mutu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Untuk mengetahui penelitian mengenai pengaruh tingkat redundansi pada sendi plastis perlu dipersiapkan tahapan-tahapan untuk memulai proses perancangan,
Lebih terperinciTabel 1. Hasil Gaya Dalam pada Balok 639 dan Kolom 501 untuk struktur 2D dan Struktur 3D
STUDI KOMPARASI ANTARA ANALISIS DUA DIMENSI (2D) DAN TIGA DIMENSI (3D) PADA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT 14 STUDI KASUS HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SEMARANG Galih Widyarini ¹), Lisatia Dian Pithaloka ¹) Sukamta
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30
BAB V PEMBAHASAN 6.1 UMUM Dalam perencanaan ulang (re-desain) Bangunan Ramp Proyek Penambahan 2 Lantai Gedung Parkir Di Tanjung Priok menggunakan struktur beton bertulang, spesifikasi bahan yang dipakai
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG
ANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG TUGAS AKHIR Oleh: Riskiawan Ertanto NIM: 1104105018 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinci