TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Transkripsi

1 TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Kiki Rizky Amalia, Bahrul Anif, Hendri GP Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang Abstrak Perencanaan struktur bangunan harus memenuhi kriteria yaitu kekuatan, kekakuan, perilaku struktur dan ekonomis. Perencanaan elemen struktur ini mengacu pada SNI dan beban gempa mengacu pada SNI Tinjauan ulang perencanaan adalah perhitungan struktur atas dan bawah bangunan gedung Pasca Sarjana UNP. Jenis struktur bangunan adalah struktur beton bertulang dengan mutu beton fc 25 Mpa dan mutu baja 400 Mpa. Pembebanan yang ditinjau berupa beban mati, beban hidup dan beban gempa. Perhitungan gaya-gaya dalam mengunakan program SAP2000 v 11 dengan pemodelan struktur 2D. Bedasarkan perhitungan, didapatkan pelat 2 arah dengan ketebalan 12 cm dengan pembesian pelat atap dan pelat lantai Ø Dimensi balok induk 30/60 dengan pembesian 12D19 pada tumpuan dan 8D19 pada lapangan, dengan sengkang tumpuan Ø8 150, sengkang lapangan Ø Dimensi kolom 500mm X 500mm dengan tulangan utama 16D22 dan untuk sengkang pada tumpuan Ø10 150mm, lapangan Ø10 200mm. Dimensi sloof 450mm X 600mm, dengan penulangan 10D16 dan untuk sengkang Ø8 150mm. Dimensi pile cap 700mm,untuk tulangan tarik 26D22 dan tulangan tekan 14D22. Pondasi berupa pondasi tiang pancang grup berdiameter 40cm, 3 buah dengan kedalaman 25m. Kata kunci : Perencanaan, Beton Bertulang, SAP2000, Pembebanan

2 RE-DESIGN REVIEW BUILDING STRUCTURE PASCA SARJANA UNIVERSITY STATE OF PADANG Kiki Rizky Amalia, Bahrul Anif, Hendri GP Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Padang Abstract Planning structures must accord the criteria of strength, stiffness, behavioral of the structure and economic. Planning this structural element refers SNI and earthquake loads refer to SNI A review of planning is the calculation of the upper and lower structure buildings Pasca Sarjana UNP. Type structure is a reinforced concrete structure with concrete quality fc' 25 MPa and 400 MPa steel quality. The imposition of the terms such as dead load, live load and earthquake load. Calculation of the forces in using the program SAP2000 v 11 with 2D structure modeling. Based on the calculation, obtained 2-way plate with a thickness of 12 cm with the reinforcement plate Ø roof and floor slabs. Dimensional beam reinforcement 12D19 at 30/60 with pedestal and 8D19 on the field, with a pedestal Ø8-150 stirrup, stirrup Ø8-200 field. Dimensions 500mm X 500mm column with main reinforcement stirrup 16D22 and for the pedestal Ø10-150mm, Ø10-200mm field. Dimensions 450mm X 600mm sloop, with reinforcement cross bar 10D16 and for Ø8-150mm. Pile cap dimensions 700mm, for reinforcement tensile reinforcement 26D22 and 14D22 press. The foundation of a group pile foundation 40cm in diameter, 3 pieces, with a depth of 25m. Keywords: Planning, Reinforced Concrete, Sap2000, Imposition

3 RE-DESIGN REVIEW BUILDING STRUCTURE PASCA SARJANA UNIVERSITY STATE OF PADANG Kiki Rizky Amalia, Bahrul Anif, Hendri GP Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Padang Abstract Planning structures must accord the criteria of strength, stiffness, behavioral of the structure and economic. Planning this structural element refers SNI and earthquake loads refer to SNI A review of planning is the calculation of the upper and lower structure buildings Pasca Sarjana UNP. Type structure is a reinforced concrete structure with concrete quality fc' 25 MPa and 400 MPa steel quality. The imposition of the terms such as dead load, live load and earthquake load. Calculation of the forces in using the program SAP2000 v 11 with 2D structure modeling. Based on the calculation, obtained 2-way plate with a thickness of 12 cm with the reinforcement plate Ø roof and floor slabs. Dimensional beam reinforcement 12D19 at 30/60 with pedestal and 8D19 on the field, with a pedestal Ø8-150 stirrup, stirrup Ø8-200 field. Dimensions 500mm X 500mm column with main reinforcement stirrup 16D22 and for the pedestal Ø10-150mm, Ø10-200mm field. Dimensions 450mm X 600mm sloop, with reinforcement cross bar 10D16 and for Ø8-150mm. Pile cap dimensions 700mm, for reinforcement tensile reinforcement 26D22 and 14D22 press. The foundation of a group pile foundation 40cm in diameter, 3 pieces, with a depth of 25m. Keywords: Planning, Reinforced Concrete, Sap2000, Imposition PENDAHULUAN Daerah Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo- Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus. Dengan fakta tersebut, maka bangunan-bangunan di daerah Sumatera Barat terutama bangunan infrastruktur, bangunan sekolah, bangunan rumah sakit serta bangunan penting lainnya dituntut memiliki perencanaan dan pengawasan bangunan yang sesuai dengan syarat-syarat bangunan tahan gempa. Perencanaan struktur bangunan perlu memperhatikan beberapa kriteria, yaitu kriteria kekuatan,

4 kekakuan dan perilaku struktur serta aspek ekonomis. Struktur beton bertulang merupakan salah satu pilihan yang baik dalam merencanakan sebuah bangunan bertingkat. Dalam perencanaan komponen struktur beton bertulang, semua harus direncanakan cukup kuat sesuai dengan ketentuan yang telah dipersyaratkan pada perencanaan struktur beton bertulang yang telah berlaku. Dengan perencanaan tersebut, suatu struktur bangunan gedung mampu memiliki kinerja untuk menahan beban yang bekerja selama usia bangunan tersebut. Namun, untuk mendapatkan hasil perencanaan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan kaidah struktur beton bertulang yang baik, tidak hanya dalam perencanaan, pada kondisi pengerjaan dilapangan juga sangat menentukan dari kualitas struktur yang kita rencanakan. Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis mencoba melakukan perhitungan pada suatu struktur gedung datanya diambil dari gedung yang sudah ada, dengan judul Tinjauan Ulang Perencanaan Struktur Gedung (Studi kasus : Gedung Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang). Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Dapat menentukan kriteria desain yang akan diterapkan pada perancangan struktur gedung sesuai dengan kondisi wilayah gedung yang akan direncanakan. 2. Dapat melakukan analisa terhadap pembebanan struktur akibat beban struktur (beban hidup dan beban mati) dan beban lateral (beban gempa) menggunakan software SAP Menghitung penulangan plat lantai, penulangan balok, penulangan kolom dan pondasi. METODOLOGI Metodologi penulisan Tugas Akhir ini, yaitu dengan menggunakan studi literatur, dimana perhitungan yang dilakukan dengan berpedoman kepada buku-buku dan peraturan atau standarstandar yang ada. Sedangkan data-data yang digunakan didapat dari data teknis lapangan. Adapun rincian dari metodologi penulisan sebagai berikut : 1. Studi Literatur Mengetahui teori dasar-dasar perencanaan Beton Bertulang Mengetahui cara penganalisaan struktur beton bertulang Mengetahui cara pengoperasian program Aplikasi SAP 2000 Mengetahui cara pendetailan elemen-elemen struktur 2. Pengumpulan Data, Data-data perhitungan yaitu data teknis, data

5 struktural dan data lain yang mendukung. 3. Metode Analisis Sebelum dilakukan analisa pembebanan terhadap suatu struktur yang akan direncanakan, tahap awal yang perlu dilakukan adalah perencanaan awal terhadap dimensi dari penampang kolom, balok, dan pelat yang disebut dengan preliminary design yang disesuaikan dengan Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI ). Perhitungan penulangan struktur berdasarkan SNI dan SNI Perhitungan struktur atas meliputi penulangan pelat lantai, penulangan balok dan geser pada balok, penulangan kolom dan geser pada kolom. Sedangakn untuk penulangan struktur bawah meliputi penulangan tie beam, penulangan pile cap dan perencanaan pondasi tiang pancang. Perhitungan penulangan berdasarkan hasil analisis SAP Beban-beban yang diperhitungkan : Beban sendiri bangunan ( Dead Load) Beban Hidup yang bekerja pada bangunan (Live Load) Beban Gempa Statis ( Earthquake Load) HASIL DAN PEMBAHASAN Studi kasus dilakukan pada gedung Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang dengan deskripsi data sebagai berikut : Lokasi : Kota Padang Jumlah lantai : 5 Lantai Tinggi total bangunan : m Panjang total bangunan : m Lebar total bangunan : 32.25m Fungsi bangunan :Gedung Perkuliahan Dimensi balok : B1 : 300 / 700 mm B2 : 300 / 600 mm B3 : 250 / 400 mm B4 : 150 / 300 mm Dimensi Kolom : K1 : 500 / 500 mm Tebal Pelat : Lantai 5 : 120 mm Lantai 4 : 120 mm Lantai 3 : 120 mm Lantai 2 : 120 mm Mutu Beton : (K-250, K-350) Mutu Baja (f y ) : Ø 12 (BJTD 24 ) Ø >12 (BJTD 40 ) I. Analisa Pembebanan Struktur Analisa pembebanan struktur pada tugas akhir ini meliputi analisa beban vertikal yang terdiri dari beban mati, dan beban hidup. Sedangkan untuk pembebanan horizontal berupa beban gempa.

6 Kombinasi dan faktor beban yang digunakan dalam perencanaan dapat mengacu pada SNI , Beban-beban tersebut adalah: 1. Beban sendiri bangunan (dead load) 2. Beban hidup yang bekerja pada bangunan (live load) 3. Beban gempa statis ( earthquake load) Berdasarkan beban-beban diatas, maka kombinasi pembebanan yang digunakan adalah: 1. 1,4 DL 2. 1,2 DL + 1,6 LL 1,2 DL + 1,0 LL ± 1,0 Perhitungan pembebanan vertikal untuk beban mati dan beban hidup pada tugas akhir ini menggunakan metode envelope untuk arah x dan arah y. Kemudian hasil dari pembebanan tersebut diinput pada program SAP2000 V-11, untuk mengetahui hasil daripada gaya-gaya dalam bangunan tersebut. Input dari program SAP2000 V-11 ini, dapat berupa gaya normal, gaya geser, momen dan torsi. II. Analisa Beban Gempa 2.1 Perhitungan berat masing-masing lantai (Wi) Perhitungan berat masing-masing lantai ini dihitung pada semua item yang ada pada lantai tersebut, sehingga setelah didapatkan berat masingmasing lantai, maka didapatkan berat total bangunan. Wt = ,897 kg 2.2 Waktu getar alami struktur (T) Jenis struktur adalah portal beton bertulang dengan wilayah gempa 6. T = 0,0731 H 3 / 4, dimana H adalah tinggi bangunan = 20 m T = 0,0731 x (20) T = detik 3 / Nilai factor respon gempa (C) Berdasarkan SNI maka nilai Tc =0,6 detik. Untuk T > Tc : Ar C dengan T Ar = A m. Tc = 0.9 x 0.6 = Faktor keutamaan gedung Berdasarkan Tabel 1 SNI , untuk berbagai kategori gedung dan bangunan maka bangunan ruang perkuliahan termasuk dalam kategori gedung umum untuk penghunian, perniagaan dan perkantoran dan didapat nilai I = 1.0. C ,

7 2.5 Faktor reduksi gempa (R) Berdasarkan Tabel 2, SNI , untuk kategori sistem penahan gempa, yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dinding geser beton bertulang, maka didapatkan nilai m = 5,3 dan Rm = 8,5. Maka ditetapkan faktor reduksi gempa R = 8,5 (daktail penuh). Tabel 1. Distribusi gaya geser 2.6 Beban gaya geser nominal (V) C V W T R 0,781. x1 x ,897 8,5 = ,707 kg 2.7 Distribusi gaya geser dasar Check rasio ketinggian gedung terhadap dimensi panjang dan lebar gedung: Tinggi Panjang H = 20,00 m A = 32,25 m Lebar B = 30 m 20 0,62 32, ,667 < 3 B 30 Maka digunakan rumus Fi Wi. Zi V n Wi. Zi i 1 Sumber : Data Perhitungan gaya gempa Gambar 1. Distribusi gaya geser pada portal memanjang arah X Gambar 2. Distribusi gaya geser pada portal memanjang arah Y

8 III. Perhitungan Struktur Atas Perhitungan struktur atas pada tugas akhir ini meliputi perhitungan penulangan pelat lantai, perhitungan penulangan balok, Perhitungan penulangan kolom. 3.1 Pelat Dalam menghitung penulangan pada pelat, digunakan metode koefisien momen yang menganalisis nilai momen dari arah X dan arah Y pada setiap panel. Menurut Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung SNI Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menghitung Data struktur yang digunakan sebagai berikut : Mutu Beton (fc ) = 25 Mpa Mutu Baja (fy) = 240 Mpa Diameter Tulangan = ø 10 mm Tebal pelat (h) = 120 mm Lebar pelat (b) ditinjau 1 m = 100 cm = 1000 mm Selimut beton (p) = 20 mm Tulangan utama = Ø 10 mm Beban ultimit (qu) = 1,2 DL + 1,6 LL Adapun langkah-langkah perhitungan pelat lantai sebagai berikut : penulangan pelat, yaitu : Pasal : ρ b = x Pasal : f ' f y c 600 x 600 f y β 1 = 0,85 Jika 0 < fc < 30 Mpa β 1 = 0,85 0,008 ( fc =30Mpa ) Jika 30 < fc < 55 Mpa β 1 = 0,65 Jika fc > 55 Mpa Pasal : ρ maks = 0,75 ρ b ρ min = 1,4 / fy Pasal : = 0.8 (faktor reduksi kekuatan untuk komponen yang memikul lentur murni)

9 Gambar 3. Flowchart perhitungan penulangan pelat lantai Tabel 2. Hasil perhitungan penulangan pelat Lantai Lantai atap Lantai 4 Lantai 3 Lantai 2 Lantai 1 lantai Penulis Ø Ø Ø Ø Ø Sumber : Data Perhitungan penulis 3.2 Balok Untuk keseragaman dimensi balok pada keseluruhan konstruksi, maka perencanaan didasarkan pada balok yang memberikan harga ketebalan terbesar yaitu pada kondisi balok dua tumpuan : Tebal balok : l h 16, dimana l diambil dari bw = 2/3h Maka : bw = 2/3. 321,43 mm = 214,287 mm Jadi ukuran Balok yang direncanakan yaitu balok 300 mm x 600 mm dapat digunakan. ` Tabel 3. Momen balok pada daerah tumpuan dan lapangan Sumber : output SAP2000 V-11 Adapun langkah-langkah perhitungan balok sebagai berikut : bentang yang terbesar yaitu 6 m. 6000mm h 16 h 375 mm Ketentuan diatas berlaku untuk Fy = 400 Mpa, sedangkan untuk Fy selain itu, nilai tersebut dikalikan dengan faktor ( 0,4 + Fy/700 ) Maka : h 375 ( /700 ) h mm Lebar balok ( bw ),

10 Tabel 5. Hasil perhitungan penulangan balok induk Portal As-7 Sumber : Data Perhitungan penulis Gambar 4. Flowchart perhitungan penulangan balok induk Tabel 4. Hasil perhitungan penulangan balok induk Portal As-E Gambar 5. Potongan penampang penulangan balok induk Sumber : Data Perhitungan penulis 3.3 Kolom Penulangan struktur kolom dihitung berdasarkan gaya aksial maksimum dan momen lentur yang terjadi pada portal yang ditinjau.

11 Adapun langkah-langkah perhitungan penulangan kolom sebagai berikut : Gambar 7. Potongan penampang penulangan kolom Gambar 6. Flowchart perhitungan penulangan Kolom Tabel 6. Hasil perhitungan penulangan kolom IV. Perhitungan Struktur Bawah Perhitungan struktur bawah pada tugas akhir ini meliputi perhitungan penulangan tie beam, perhitungan penulangan pile cap, Perencanaan pondasi. 4.1 Tie Beam Hal pertama yang harus ditentukan dalam perencanaan tie beam adalah Dimensi tie beam. Ambil lebar balok : b = 2/3 x h dan tinggi balok ; h = 60 cm (asumsi diambil dari dimensi balok arah melintang) b = 2/3 x 60 = 40 cm 45 cm Inersia sloof = 12 1 x 45 x 60 3 = cm 4 Sumber : Data Perhitungan penulis EI (2,1x10 5 ) x k S1 = = L 600 Syarat : = cm 4 k sloof > k kolom

12 cm cm 4 (memenuhi) Dimensi sloof yang dipakai : b = 60 cm dan h = 45 cm Pada arah memanjang, semua tie beam berdimensi (450 x 600) mm. Tie beam dianggap menerima 50% (anggapan dan perkiraan secara teknis lapangan) momen kolom paling bawah. Adapun langkah-langkah perhitungan tie beam sebagai berikut : tulangan tekan. Untuk tulangan geser digunakan tulangan Ø mm. 4.2 Pile Cap Perhitungan tebal pile cap menggunakan rumus : = = 1 x x(2000 4d)xd 1 6 Penulangan Pile cap :.. = ± ± Dari hasil perhitungan penulis didapatkan pile cap, dengan 700 mm dan untuk penulangannya, untuk tulangan tarik menggunakan 26 D 22 dan untuk tulangan tekan menggunakan 14 D 22. Gambar 8. Flowchart perhitungan penulangan Kolom Dari hasil perhitungan penulis didapatkan tie beam dengan ukuran 45/60 cm. dengan jumlah tulangan 6 D 16 untuk tulangan tarik dan 4 D 16 untuk Gambar 9. Sketsa pembebanan pile cap 4.3 Pondasi Dari data tanah dengan menggunakan pengujian sondir

13 didapatkan kedalaman tanah keras tercapat pada -25 meter. Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan penampang berbentuk lingkaran. Dengan spesifikasi sebagai berikut : Mutu beton (fc ) Mutu Baja (fy) Ukuran = 25 Mpa = 400 Mpa = ø 40 cm Luas penampang = 1256 cm 2 Keliling = 125,6 cm Daya dukung ujung suatu penampang dihitung dengan rumus: Qe tiang 2 Sedangkan nilai daya dukung total yang diijinkan x p dalam merencanakan pondasi diperhitungkan sebagai berikut : Qall = Qe + Qs Efisiensi Kelompok Tiang ( n 1) m ( m 1) n m. n Daya Dukung Tiang Kelompok Qug =.Qall. n Gambar 10. Sketsa posisi tiang pancang Penulangan tiang pancang dihitung berdasarkan gaya Pu, Mx dan My pada kolom yang sudah didistribusikan ketiang pancang. Dari hasil perhitungan penulis dapat direncanakan pondasi dengan tipe pondasi tiang pancang dengan diameter 40 cm, dengan 3 buah tiang pancang dalam satu grup pada kedalaman 25 m. KESIMPULAN 1. Dari perhitungan struktur atas, didapatkan hasil Perhitungan sebagai berikut: Pelat lantai Penulangan pelat berupa pelat 2 arah dengan ketebalan 120 mm pada lantai 1,2,3,4 dan lantai atap. Penulangan pelat lantai Ø mm yang seragam pada arah x dan y, dan penulangan yang sama pada tiap lantainya. Balok Dimensi balok induk 30/60 Penulangan balok induk untuk daerah tumpuan yaitu 12D19 dengan sengkang Ø8 150mm, sedangkan pada daerah lapangan didapatkan penulangannya 8D12 dengan sengkang pada lapangan Ø8 200mm. Kolom Dimensi kolom 500mm X 500mm Penulangan kolom 16 D 22, dengan tulangan sengkang pada tumpuan

14 Ø10 150mm, sedangkan pada lapangan Ø10 200mm. 2. Dari perhitungan struktur bawah, didapatkan hasil Perhitungan sebagai berikut: Tie Beam Dari hasil perhitungan didapatkan tie beam dengan ukuran 45/60 cm. dengan jumlah tulangan 6 D 16 untuk tulangan tarik dan 4 D 16 untuk tulangan tekan. Untuk tulangan geser digunakan tulangan Ø mm. Pile Cap Untuk pile cap, tebalnya 700 mm dan untuk penulangannya, untuk tulangan tarik menggunakan 26 D 22 dan untuk tulangan tekan menggunakan 14 D 22. Pondasi Dari hasil perhitungan penulis dapat direncanakan pondasi dengan tipe pondasi tiang Pancang dengan diameter 40 cm, dan 3 buah tiang pancang dalam satu grup pada kedalaman 25 m. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Bapak Ir. Hendri Warman, MSCE selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang. 2. Bapak Ir. Taufik, MT Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bung Hatta, Padang. 3. Bapak Dr. Ir. Bahrul Anif, MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis 4. Bapak Ir. Hendri GP, MSCE selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. 5. Ibu Ir. Lusi Utama, MT selaku Koordinator Kelas Mandiri Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bung Hatta, Padang. 6. Kedua Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberi dukungan secara materiil maupun non-materiil dalam penyelesaian tugas akhir ini. 7. Seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang. 8. Teman-teman kelas mandiri angkatan ke-vi serta segenap pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan tugas akhir ini. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum Tata Cara perencanan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, SNI , Yayasan Badan Penerbit : PU.

15 Departemen Pekerjaan Umum Tata Cara perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI , Yayasan Badan Penerbit : PU. W.C.Vis, Ir dan Gideon H. Kusuma, Ir. M.Eng Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang berdasarkan SK SNI T Seri Beton 1. Penerbit : Erlangga. Jakarta. W.C. Vis, Ir dan Gideon H. Kusuma, Ir. M.Eng Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang berdasarkan SK SNI T Seri Beton 4. Penerbit : Erlangga. Jakarta. Josephe E. Bowles Analisis dan Desain Pondasi Edisi Ke 4 Jilid 1. Penerbit Penerbit : Erlangga. Jakarta. Sarrdjono HS, Ir Pondasi Tiang Pancang. Penerbit : Sinaw Wijaya. Surabaya. Kh Sunggono. 1995, Teknik Sipil, Penerbit : Nova. Bandung Juniman Silalahi Struktur Beton Bertulang 2 Berdasarkan Standar SNI Penerbit : UNP Press. Padang Juniman Silalahi Mekanika Struktur Jilid 1 Berdasarkan Standar SNI Penerbit : UNP Press. Padang Sudarmoko, Ir, M.Sc. Triyono Agus, Ir. 1996, Perencanaan dan Analisis Pelat Beton Bertulang. Penerbit : Biro Penerbit. Yogyakarta Imran Iswandi, Hendrik Fajar. 2010, Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. Penerbit : ITB. Bandung Imran Iswandi, Hendrik Fajar Struktural Wall of Buliding. Penerbit: Seminar HAKI. Jakarta