BAB VI ANALISA PERMASALAHAN
|
|
- Suharto Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 73 BAB VI ANALISA PERMASALAHAN 6.1. Gambaran Umum Kesimpulan mengenai permasalahan yang menjadi penyebab utama tidak tercapainya target penjualan produk sabun wajah Vitalis diperoleh dengan melakukan analisa yang mendalam atas berbagai data yang berhasil dikumpulkan dari PT.SAI selaku klien, survey ke konsumen, outlet modern dan SPG serta data sekunder dari berbagai sumber. Analisa diawali dengan penetapan model permasalahan yaitu sebagai berikut : Uncontrollable Factors Environment Social and Culture Controllable Factors Marketing Mix Political and Legal 4P Target Consumers 4P Economic Technology (Neidell, L.A., 1983, p.18) Gambar 6.1. Model Permasalahan
2 Pada dasarnya terdapat 2 alternatif bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan yaitu : 1. Memperluas pasar melalui cara : - Menciptakan pasar baru - Menciptakan penggunaan baru - Meningkatkan intensitas penggunaan 2. Merebut pangsa pasar produk lain Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target penjualan perusahaan dipisahkan menjadi menjadi controllable factors dan uncontrollable factors. Controllable factors merupakan faktor strategi pemasaran (product, price, promotion dan place) yang digunakan perusahaan untuk memperoleh pangsa pasar yang diinginkan dengan kondisi adanya tekanan persaingan dari para kompetitor. Sedangkan Uncontrollable factors merupakan faktor-faktor di luar kendali perusahaan seperti sosial budaya, ekonomi, teknologi, politik dan hukum yang mempengaruhi perusahaan, kompetitor maupun konsumen Analisa akan difokuskan pada controllable factors yang meliputi analisa internal yaitu mengenai kondisi perusahaan dan efektifitas strategi marketing produk sabun wajah Vitalis yang dikaitkan dengan analisa eksternal yang meliputi analisa konsumen dan kompetitor.
3 Analisa Internal Analisa Perusahaan Group KAPM relatif baru di bidang manufaktur produk-produk toiletries namun telah berhasil mengembangkan sejumlah produk dengan berbagai merek yang cukup sukses di pasaran, bahkan beberapa di antaranya merupakan market leader pada kategori produk tersebut. Sebagai produsen, nama PT.KAPM sendiri sangat jarang ditampilkan. Padahal hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan khususnya untuk produk sabun wajah dimana konsumen sangat mementingkan kualitas. Struktur organisasi yang belum mapan dan terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang ada untuk menghadapi perkembangan bisnis yang begitu pesat menyebabkan kurangnya konsentrasi manajemen pada penyusunan sasaran dan perencanaan umum jangka panjang yang diikuti dengan penyusunan sasaran dan perencanaan yang lebih spesifik untuk jangka waktu yang lebih singkat yang mengarah pada pencapaian visi dan misi perusahaan. Misalnya : untuk mencapai posisi 5 besar di industri produk toiletries, perusahaan harus menetapkan target penjualan jangka panjang dan jangka pendek yang mengarahkan perusahaan untuk mencapai hal tersebut dan mempersiapkan strategistrategi yang dapat mendorong perusahaan untuk mencapai target tersebut.
4 76 Sedangkan di sisi lain, pemisahan fungsi penjualan / distribusi dan fungsi pemasaran ke dalam 2 perusahaan baru membutuhkan koordinasi yang baik dari manajemen agar komunikasi dan kerja sama antara kedua perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik Analisa Produk Analisa akan dilakukan berdasarkan unsur-unsur yang membentuk konsep suatu produk yaitu product image, merek, kemasan & label serta warranty & services. Product image Persepsi konsumen terhadap suatu produk dibentuk dari kualitas produk itu sendiri dan bagaimana produk tersebut dikomunikasikan. Kesuksesan strategi pemasaran sangat tergantung pada persepsi konsumen terhadap suatu produk, apalagi pada produk sabun wajah dimana konsumen sangat peduli terhadap kualitas. Berdasarkan hasil survey dapat dikatakan bahwa produk mendapat sambutan yang cukup baik dari responden. 66% dari responden menyatakan tertarik untuk melakukan pembelian produk sabun wajah Vitalis tersebut di masa yang akan datang. Produk sabun wajah Vitalis memperoleh nilai yang relatif tinggi dari responden yaitu 4,08 atau sedikit melampaui nilai yang diberikan untuk produk sabun wajah Biore yaitu 4,01. Meskipun demikian, terdapat keterbatasan pada masa penggunaan produk sabun wajah Vitalis yaitu hanya beberapa hari.
5 77 Di sisi komunikasi produk terdapat suatu kelemahan dimana benefit yang ditawarkan ke konsumen sangat umum untuk ditemui pada produk-produk kompetitor. Tidak adanya keistimewaan produk yang ditonjolkan perusahaan dalam komunikasi produk menyebabkan kurangnya daya tarik produk di mata konsumen yang begitu gencarnya mendapat tawaran dari produk kompetitor yang memiliki banyak varians dan dikomunikasikan secara berbeda sesuai dengan keunikan yang dimiliki. Perusahaan juga perlu memperhatikan pemilihan artis yang dipergunakan agar sesuai dengan image yang ingin dibangun. Berdasarkan hasil survei Marketing Celebrity Image Award 2003 oleh Frontier Marketing & Research Consultant, artis Diana Pungky termasuk dalam salah satu artis yang memberikan image lucu. Sehingga kurang menunjang dengan image yang ingin dibangun perusahaan untuk produk tersebut yaitu kecantikan. Sebagai merek yang memposisikan diri sebagai produk perawatan kecantikan bagi wanita modern maka sebaiknya perusahaan menggunakan selebriti yang dapat mewakili attribut-attribut yang menunjang positioning tersebut. Endorser berperan sebagai pencerminan personality sebuah merek. Brand personality sangat penting karena mampu membuat sebuah merek menjadi berbeda dengan merek lainnya.
6 78 Merek Berdasarkan hasil survey terlihat bahwa brand awareness Vitalis masih relatif rendah. Hasil survey menunjukkan bahwa hanya 37% yang mengetahui tentang merek Vitalis dan hanya 5% yang mengetahui tentang produk sabun Vitalis. Hal ini disebabkan kurangnya pengiklanan merek di berbagai media khususnya media elektronik. Konsumen kebanyakan mengetahui tentang produk Vitalis dari display di outlet modern sehingga penjualan produk Vitalis sebagian besar mengandalkan outlet tersebut yang umumnya berada di kota-kota besar. Sedangkan untuk penjualan melalui outlet tradisional dimana pembeli umumnya sudah menentukan produk apa yang akan dibeli, kontribusi tingkat penjualan lebih rendah. Selain itu produk sabun wajah ini tidak secara langsung dapat memanfaatkan awareness merek Vitalis untuk mendongkrak angka penjualan. Penggunaan disain kemasan yang agak berbeda khususnya pada warna dasar kemasan dapat membuat customer tidak langsung aware bahwa produk tersebut adalah diversifikasi dari merek Vitalis. Penggunaan disain kemasan yang berbeda menunjukkan kurang matangnya perencanaan perusahaan terhadap merek dan produk yang diluncurkan sehingga seringkali menimbulkan inkonsistensi konsep suatu merek atau produk. Dampak dari hal ini kadangkala dapat terlihat langsung pada kinerja produk tersebut di pasaran ataupun tidak terlalu dirasakan dalam jangka pendek namun dalam jangka panjang
7 79 dapat mempengaruhi kemampuan merek atau produk tersebut dalam menghadapi kompetisi. Kemasan dan label Kemasan merupakan komponen penting dari konsep keseluruhan suatu produk. Selain fungsi untuk melindungi produk dari kerusakan, kemasan juga memiliki peranan yang cukup besar dalam memasarkan produk itu sendiri. Kemasan yang baik seyogianya dapat menjadi alat komunikasi kepada calon pembeli. Beberapa kelemahan pada kemasan produk sabun wajah Vitalis - Kurangnya deskripsi mengenai manfaat dan keunikan produk yang dapat mendorong terjadinya penjualan. - Penggunaan tata bahasa dan terjemahan yang kurang benar - Kemasan relatif kurang aman sehingga kadangkala ditemui dalam keadaan rusak Kelemahan pada kemasan dapat mengurangi tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Warranty & services Tidak tersedia demikian juga untuk produk kompetitor
8 Analisa Harga Tingkat kepuasan konsumen yang mempengaruhi kinerja suatu produk di pasaran terbentuk dari tingkat kepuasan konsumen terhadap harga yang dibayar untuk kualitas yang diterima dan perbandingan kualitas produk tersebut dengan merek lainnya. Penetapan harga jual yang lebih rendah merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Namun hal ini tidak terlalu relevan untuk produk sabun wajah dimana para konsumen kurang sensitif terhadap harga terlebih lagi apabila range harga tersebut masih terjangkau. Apalagi mengingat target market produk sabun wajah Vitalis adalah level SES ABC Analisa Promosi Rendah awareness konsumen untuk produk sabun wajah Vitalis ini menunjukkan bahwa aktivitas promosi khususnya ATL masih sangat kurang. Belanja iklan perusahaan untuk produk sabun wajah Vitalis relatif kecil dibanding kompetitor yang umumnya mengiklankan produknya per masing-masing varian. Berdasarkan data Nielsen Media Index 2003 terlihat bahwa belanja iklan produk Facial Cleanser Lotion selama periode Januari Oktober 2003 mencapai Rp.346,6 miliar. Rincian dapat dilihat pada tabel berikut :
9 Tabel 6.1 Data Belanja Iklan Produk Facial Cleanser Lotion Periode Januari-September 2003 Produk Rangking Total Media TV Koran Majalah (Rp. miliar) (Rp. miliar) (Rp. miliar) (Rp. miliar) Pond s White Beauty Skin Lightening 1 91,7 91,6-0,1 Pond s White Beauty Facial Foam 2 27,6 26,7-0,8 Pond s Perfect Care Facial Scrub 3 25,0 24,1-0,+ Dove Facial Foam 4 22,9 22,5-0,4 Biore Soft Scrub Cleansing Soap 5 15,5 15,2-0,3 Citra Refreshing Milk Cleanser 6 14,9 14,3-0,6 Biore Brightwhite System Moisturizer Pond s Complete Whitening Care Ovale Whitening Facial Lotion 7 14,8 14, ,4 12,1-0,3 9 10,8 10,8 - - Pond s White Beauty Face Care 10 8,5 8,2-0,3 Produk Rangking Total Media TV Koran Majalah
10 82 (Rp. miliar) (Rp. miliar) (Rp. miliar) (Rp. miliar) Johnson s Clean&Clear Facial Wash 11 7,9 7,8-0,2 Biore Brightwhite System Facial Foam 12 7,1 7,1 - - Johnson s Pure Essential Facial Cleanser 13 5,6 5,4-0,2 Viva Cleansing Cream 14 5,5 5,3-0,2 Pond s Perfect Care Shake&Clean 15 5,3 5,3 - - Ellips Creamy Facial Foam 16 4,5 4,4-0 Olay White Radiance Lightening Cream 17 4,1 4,1 - - Sariayu Facial Cleanser 18 4,0 3,9-0 Nivea Visage Anti Ageing Q ,5 3,1-0,4 Lovillea Facial Lotion 20 3,1 0,1 0,4
11 Selain itu pelaksanaan kembali aktivitas promosi ATL melalui iklan di beberapa stasiun televisi yang tidak didukung dengan penyebaran produk yang memadai khususnya di jaringan-jaringan modern outlet seperti : Carrefour, Makro dan lainlain menyebabkan perusahaan kehilangan momentum dari iklan tersebut Analisa Distribusi Berdasarkan hasil survey ke 16 outlet modern di Jabotabek, dapat disimpulkan bahwa tingkat ketersediaan produk sabun wajah Vitalis masih sangat rendah. Produk ini hanya ditemui pada 5 outlet dari 16 outlet yang diobeservasi dengan kondisi varian yang tidak lengkap dan terletak pada display yang relatif kecil dengan pada posisi yang relatif kurang strategis (tidak eye-catching). Bahkan dari hasil survey terdapat seorang responden yang pernah menggunakan produk sabun wajah Vitalis namun kemudian beralih ke produk kompetitor (Ponds) disebabkan oleh tidak tersedianya produk tersebut di suatu outlet modern Analisa konsumen Berdasarkan data BPS diketahui bahwa dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 202 juta jiwa pada tahun 2002, 22 juta jiwa berada di wilayah Jabotabek dengan dengan komposisi yang merata antara pria dan wanita.
12 84 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasar produk toiletries khusus pria sebenarnya memiliki potensi yang besar terutama dengan adanya cultural shift dimana disadari bahwa bukan hanya wanita saja yang memerlukan perawatan kulit tetapi juga para pria. Hal ini ditandai juga oleh trend penggunaan produkproduk perawatan kulit khusus pria yang semakin meningkat. Beberapa produsen kosmetika dan perawatan kulit wajah, baik lokal maupun internasional, mulai bermain di segmen perawatan khusus pria ini, antara lain Clinique for Men, Biore for Men, dan sebagainya. Dibukanya beberapa klinik yang menawarkan pelayanan facial dan perawatan kulit wajah khusus pria, akan semakin mengedukasi pasar, khususnya segmen pasar pria, untuk semakin sadar akan perawatan kulit wajah mereka. Berdasarkan data Komposisi Socio Economic Status 2003 untuk wilayah Jabotabek terlihat bahwa level SES ABC+ yang menjadi target market produk sabun wajah Vitalis mencapai 51% dari jumlah yang ada.
13 85 Tabel 6.2: Komposisi Socio Economic Status 2003 untuk Wilayah Jabotabek (sumber : Nielsen Media Index 2003) Level Tingkat Pengeluaran Prosentase (dalam rupiah) A % A % B % C % C % D % E % Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa karakteristik konsumen secara umum adalah : Tabel 6.3: Karakteristik konsumen menurut hasil survey Keterangan Jenis Kulit Masalah kulit yang utama Lama penggunaan merek Kualitas sabun wajah yang diharapkan Hasil Survey 45% Berminyak 25% Normal 22% Kombinasi 8% Kering 24% Jerawat 22% Berminyak / pori-pori besar 21% Komedo 51% < 1 tahun 29% 1-3 tahun 21% Menghilangkan jerawat / flek 18% Kandungan bahan kimia tidak keras / tanpa efek
14 86 Keterangan Sumber Pengetahuan Produk Faktor Pendorong Pembelian Sikap Responden terhadap Harga Hasil Survey samping 13% Mengurangi kelebihan minyak / mengecilkan pori-pori 12% Membersihkan sampai ke pori-pori 11% Melembabkan / tidak membuat kulit wajah kering 10% Memutihkan wajah 10% Membuat kulit menjadi halus 49% media elektronik 21% teman / keluarga 34% iklan 30% referensi teman / keluarga 42% responden memilih produk yang sesuai pada range harga terjangkau 35% responden memilih produk tanpa terpengaruh harga. Rendahnya jangka waktu penggunaan merek produk sabun wajah yang saat ini digunakan oleh responden menunjukkan bahwa tingkat loyalitas konsumen untuk produk sabun wajah relatif rendah. Konsumen relatif mudah terpengaruh oleh iklan dan referensi teman / keluarga. Konsumen juga cenderung kurang sensitif terhadap harga. Mereka sangat mempedulikan kualitas. Hal ini ditunjang juga dengan hasil riset Tren Pembelian Konsumen yang dikaji oleh Markplus yaitu terdapat 83.5% konsumen yang mencari produk berkualitas namun yang harganya terjangkau, 12.1% mencari yang harganya murah dan 4.4% konsumen yang tetap mencari produk berkualitas tanpa peduli berapapun harganya.
15 87 Tren Pembelian Konsumen 12.1% 4.4% 83.5% mencari produk berkualitas dengan harga terjangkau mencari produk murah mencari produk berkualitas tinggi tanpa mempedulikan harga Gambar 6.2 Tren Pembelian Konsumen (Sumber : Markplus ) 6.4. Analisa Kompetitor Pasar produk sabun wajah sebagian besar dikuasai oleh beberapa pemain utama seperti Biore, Dove dan Ponds. Tingkat persaingan pada industri ini relatif tinggi sehingga mendorong para kompetitor khususnya market leader untuk terus melakukan inovasi produk sehingga varian yang ditawarkan ke konsumen terus bertambah dan melakukan aktivitas promosi khususnya ATL secara gencar. Selain itu distribusi produk oleh para market leader ini juga sangat baik. Produk dapat ditemukan di warung-warung dan display yang eye-catching dengan space yang cukup luas sehingga menunjukkan posisi sebagai pilihan utama konsumen. Sesuai kesepakatan dalam TOR, analisa kompetitor akan dibatasi pada produk sabun wajah Biore.
16 Latar belakang dan misi Biore merupakan produk sabun wajah yang dikeluarkan oleh PT. Kao Indonesia. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan Kao Corporation, Jepang yang telah berekspansi secara global ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Penamaan Kao sebagai nama korporasi diambil dari nama produk pertama yaitu Kao Soap yang dilaunching pada tahun Walaupun istilah Kao berarti Raja Bunga, tetapi secara pronounciation, Kao ini sama artinya dengan Wajah dalam bahasa Jepang. Menurut perusahaan, penggunaan istilah Kao tersebut menggambarkan kecantikan dan kebersihan, sejalan dengan misi perusahaan yaitu Beauty, Cleanliness, and Health for everyday. Penggunaan logo juga sejalan dengan misi perusahaan yaitu bulan sabit yang bergambar wajah, dimana bulan menggambarkan sesuatu yang putih, bersih, dan cantik. Secara lengkap, misi Kao Corporation adalah sebagai berikut: Kao's mission is to contribute to the wholehearted satisfaction and the enrichment of the lives of our customers and employees throughout the world. We will accomplish this by drawing on our creative and innovative strengths to develop products of excellent value and outstanding performance from the customer's point of view. Fully committed to this mission, all employees of Kao Corporation are working together in close coordination to win the loyalty and trust of their customers in the Company's core fields of cleanliness, beauty, and health, and in the core field of chemicals.
17 89 Untuk mewujudkan misi tersebut, Kao mempunyai basic principles sebagai berikut: 1. Innovative Products 2. Profitable Growth 3. Management by "Select and Focus" 4. A Coordinated Corporate Effort 5. Responsibilities to Society Strategi Produk Sejak awal produk sabun wajah Biore ini diposisikan sebagai produk sabun yang inovatif dan memiliki kualitas di atas produk sabun wajah lainnya. Guna membangun persepsi tersebut di benak konsumen, perusahaan menggunakan Teknologi Kao sebagai based line pada iklan maupun kemasan produk. Selain itu perusahaan juga secara jelas mengkomunikasikan inovasi hasil Teknologi Kao pada masing-masing varian. Kao sangat mempercayai riset pasar. Sebagai contoh, sebelum produk diluncurkan, Kao membutuhkan waktu minimal 2 tahun untuk melakukan riset pasar dan riset produk. Riset ini meliputi riset terhadap perilaku dan kebiasaan konsumen, kebutuhan dan keinginan konsumen melalui survey langsung, blind test dan focus group. Setelah produk diluncurkan, riset tetap dilakukan untuk memantau pasar secara regular.
18 90 Strategi yang diterapkan produk sabun wajah Biore ini adalah berusaha memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda dengan menawarkan berbagai jenis varian yang pada saat ini terdiri dari 7 varian yaitu Milk Moisture (orange), Soft Scrub (pink), Cool (sky blue), Anti Acne (red), Extra Mild (blue), For Men (dark blue) dan Bright White (silver) Harga Sebagai market leader, harga jual yang ditetapkan oleh Biore cenderung menjadi patokan bagi merek lainnya. Promosi Setiap varian pada produk sabun wajah Biore dikomunikasikan secara berbeda. Meskipun demikian berdasarkan data Nielsen Media Index 2003 terlihat bahwa belanja iklan Biore relatif tidak terlalu tinggi. Ini disebabkan oleh tingginya brand awareness Biore sehingga iklan yang dipasang secara gencar hanya untuk produkproduk baru saja. Distribusi Pendistribusian produk sangat baik mengingat produk ini sudah lama menjadi market leader di industri sabun / busa pembersih wajah.
19 Sukses yang berhasil dicapai Produk sabun wajah Biore berhasil menjadi market leader dengan pangsa pasar yang jauh di atas produk lainnya. Selain itu produk ini juga mampu memperoleh beberapa penghargaan. Pada tahun 2003 ini produk sabun wajah Biore memperoleh penghargaan tertinggi dalam Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) untuk kategori sabun pembersih wajah berdasarkan hasil survey yang dilakukan majalah SWA dan Frontiers dengan Total Satisfaction Score (TSS) tertinggi sebesar 3,930 dari skala 5,000. Nilai TSS ini menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk, kepuasan terhadap harga yang dibayar terhadap kualitas yang diterima pelanggan dan perbandingan produk tersebut dengan kualitas kinerja merek lainnya. Tabel 6.4 Total Satisfaction Score untuk produk sabun pembersih wajah (Sumber: Swa & Frontiers 2003) Merek 2003 TSS Biore 3,930 Sari Ayu 3,888 Pond's 3,872 Clean & Clear 3,793
20 92 Selain itu kekuatan merek Biore juga terlihat dari Peringkat Kinerja Merek yang dikerjakan oleh majalah SWA dan PT.Capicorn Mars Indoconsult (MARS) dimana merek Biore memperoleh nilai tertinggi dua tahun berturut-turut ( ) dan secara signifikan mengalahkan merek-merek lainnya untuk kategori sabun / busa pembersih wajah. Tabel 6.5 Peringkat Kinerja Merek produk sabun/busa pembersih wajah (Sumber: Swa & MARS 2003) Brand 2002 Brand Value Brand 2003 Brand Value Biore 333,19 Biore Sanex 27,38 Dove 64.4 Pond's 25,43 Pond's 42.8 Extraderm 15,45 Nivea 8.1 Dove 7,94 Shinzui 6.2 Selain itu berdasarkan hasil survey yang dilakukan insightasia.com terlihat bahwa Biore menduduki rangking 4 dari 10 produk / merek yang dicoba dalam waktu 1 bulan terakhir.
21 93 Tabel 6.6 Hasil survey keputusan mencoba produk untuk pertama kali (Sumber: ) TV Ads - Trial Rates Date: January 13, 2003 Find: Television Ads Q: Which brands or products did try for the first time in the past one month? Respondent who tried a product/brand for the first time in the last one month are 52 out of the total of 516 ( 10,1%). Brand Ad Ranking Rank Brand % 1 Lifebouy Pond's Fair and Lovely Lux Biore So Klin Dove Pepsodent Sun Light Ovale Clear Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan Tingkat kepuasan konsumen yang sangat tinggi terhadap produk Tingkat awareness konsumen terhadap merek dan produk sangat tinggi Tingkat ketersediaan produk yang sangat baik bahkan sampai dengan ke warung-warung kecil. Produk hampir selalu ditempatkan pada display yang
22 94 eye-catching dengan space yang cukup luas sehingga menunjukkan posisi sebagai pilihan utama konsumen. Biore selalu mengantisipasi pasar dengan penambahan varian-varian baru hasil R & D yang kuat dan didukung dengan riset pasar yang memadai sehingga mendorong tingkat keberhasilan yang tinggi. Skala produksi yang besar mendorong cost efficiency. Kao memiliki banyak produk yang sangat sukses di pasaran sehingga dapat mendukung pendanaan produk-produk baru. Kelemahan Pelaksanaan riset yang memakan waktu cukup lama menyebabkan kompetitor dapat mendahului melakukan penetrasi pasar untuk varian tertentu.
23 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang menjadi penyebab utama tidak tercapainya target penjualan produk sabun wajah Vitalis adalah : 1. Masih rendahnya tingkat awareness konsumen terhadap produk sabun wajah Vitalis dan merek Vitalis itu sendiri yang terutama disebabkan oleh kurangnya aktivitas promosi khususnya Above the Line 2. Kurang matangnya perencanaan perusahaan terhadap merek dan produk sabun wajah Vitalis termasuk cara pengkomunikasian produk sehingga kurang membangkitkan motivasi untuk membeli dari konsumen 3. Tingkat ketersediaan produk sabun wajah Vitalis yang masih sangat rendah
ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan
ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu ingin berpenampilan muda. Wanita selalu ingin berpenampilan cantik begitu juga dengan pria yang
Lebih terperinciBAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN DAN PRODUK
BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN DAN PRODUK 2.1. Group Kosmetika Alam Pesona Mandiri Perkembangan Group KAPM berawal dari didirikannya PT. Kosmetika Alam Pesona Mandiri (PT.KAPM) pada tahun 1996. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan berbagai sektor industri untuk merebutkan pangsa pasar,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Persaingan berbagai sektor industri untuk merebutkan pangsa pasar, menuntut setiap perusahaan untuk melakukan berbagai strategi pemasaran baik melalui iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin tajam sehingga mengharuskan setiap perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus dihadapi oleh negara-negara maju maupun berkembang. Kementrian Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat terutama wanita semakin sadar akan pentingnya menjaga penampilan. Wanita sekarang semakin memperhatikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika yang beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang sehat dan indah. Hal ini senada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh persaingan. Dalam keadaan seperti ini pelaku bisnis dituntut berusaha menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini banyak orang yang belum sadar akan pentingnya merawat kebersihan muka, Pada umumnya orang hanya membersihkan muka hanya dengan menggunakan air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan bertujuan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Selain mencapai angka penjualan yang tinggi untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran pemasaran sangat penting dalam menunjang kemajuan usaha. Produsen sebagai penghasil produk atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO
RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, 2004. Analisis Ekuitas Merek Busa Pembersih Wajah pada Siswi SMU di Kota Bogor. Di bawah bimbingan KIRBRANDOKO dan ARIEF DARYANTO. Persaingan dalam dunia bisnis saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Setiap wanita selalu berkeinginan untuk memiliki penampilan yang sempurna. Bukan hanya dalam berpakaian, namun juga kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era ketika produk kian marak dengan persaingan dan aktivitas komunikasi saling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ketika produk kian marak dengan persaingan dan aktivitas komunikasi saling berebut perhatian, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan kemajuan teknologi meningkatkan daya kreativitas sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, di dalam persaingan bisnis sangat penting bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya, dikarenakan banyaknya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi pasar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Implikasi dari kehadiran era globalisasi adalah persaingan antar industri menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks yang mengharuskan perusahaan melakukan strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala sesuatu yang berkaitan dengan penjualan barang atau jasa identik dengan persaingan. Dalam dunia bisnis, persaingan akan semakin ketat bahkan akan semakin kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Perusahaan harus pintar dalam memperhatikan situasi persaingan dan cermat mencari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian nasional nampaknya belum mempengaruhi produk kinerja industri kosmetik nasional. Naiknya minat pembeli dari dalam dan luar negeri menjadi satu
Lebih terperinciCATUR WIJAYANTO B
PENGARUH HARGA, KUALITAS, JENIS DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DETERJEN RINSO DAN DETERJEN SOKLIN DI DESA NGASINAN, NGUNTORONADI, WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembahasan tesis ini akan di fokuskan ke dalam kategori Personal Care, dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Fast Moving Consumer Goods di Indonesia adalah salah satu industri yang cukup dinamis dan memiliki pertumbuhan cukup pesat setiap tahunnya. Dalam pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat berat, dimulai naiknya harga bahan baku sehingga harga jual menjadi naik sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya timbulnya jerawat pada wajah yang dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang, terutama bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin meningkat, persaingan yang terjadi saling memperebutkan dan mempertahankan posisi perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi dapat memberikan suatu peluang maupun ancaman bagi merek yang kompetitif di pasar Global. Hal tersebut membuat banyak produsen saling bersaing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar pertempuran produk, melainkan juga pertempuran persepsi. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada selama ini, yang semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada selama ini, yang semua serba canggih bahkan dunia periklanan pun semakin berkembang. Iklan merupakan salah satu alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar global telah mengakibatkan kondisi persaingan yang sangat tinggi, para pelaku pasar dan produsen dituntut agar dapat bersaing dalam kompetisi ini. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan produk dan merek. Setiap perusahaan saling bekompetisi untuk merebut hati konsumen agar konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia harus berhubungan dengan sesamanya dan alam sekitarnya atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama rahmatan lil alamin, pada dasarnya Islam membuka peluang kepada siapapun untuk mengembangkan usaha di bidang perekonomian, sebab Islam menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mempunyai kulit putih masih menjadi dambaan wanita Asia. Kulit yang putih dan bersinar menjadi barometer kecantikkan di daerah Asia terutama Indonesia. Padahal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Persaingan di kategori ini diperkirakan tidak akan pernah berakhir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan dengan penanaman konsep brand awareness dalam setiap benak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia pemasaran barang dan jasa yang semakin berkembang pesat saat ini tengah gencar-gencarnya mengupayakan pengenalan produk secara konsisten kepada pelanggan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya hidup going mobile, dimana seseorang ingin menghubungi dan dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu kebutuhan yang wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk yang memiliki kualitas baik berpengaruh besar di pilih oleh konsumen. Demikian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen yang semakin sadar akan kualitas hidup, merupakan salah satu tantangan kegiatan pemasaran suatu perusahaan di era globalisasi saat ini. Sekarang ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Persaingan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan hanya milik kaum hawa, pria pun membutuhkan perawatan tubuh. Bentuk perawatan yang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori industri yang kini muncul adalah Fast Moving Costumer Goods (FMCG). Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya intensitas persaingan akibat makin banyaknya merek yang bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks. Dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori... 11
DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Perumusan Masalah... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 8 BAB I TINJAUAN PUSTAKA... 10 2.1 Penelitian Terdahulu...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Implikasi dari kehadiran era globalisasi adalah persaingan antar industri menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan path analysis, antara Product Quality dan
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si
PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan dan berkembangnya dunia dapat diprediksi bahwa pola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kemajuan dan berkembangnya dunia dapat diprediksi bahwa pola hidup masyarakat juga mengalami perubahan yang sungguh berarti. Dari kehidupan pribadi sampai
Lebih terperinciANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK PEMUTIH WAJAH MEREK PONDS S K R I P S I
ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK PEMUTIH WAJAH MEREK PONDS (Study Di Rungkut Surabaya) S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas (customer knowledge) membuat perusahaan-perusahaan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kondisi pasar semakin berkembang dan terus tumbuh mengharuskan perusahaan mengartikan keadaan pasar, pada saat ini pilihan konsumen saat bervariatif
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi masalah ketidaksempurnaan dalam penampilan individu. bahwa perawatan kulit wajah sangat penting.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan produk kosmetika kecantikan saat ini dapat meminimalisasi masalah ketidaksempurnaan dalam penampilan individu. Setiap individu dapat tampil menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian di Indonesia semakin meningkat, hal ini ditandai dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsistan di pasar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu dari produk lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat berbagai macam perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk pemenuhan kebutuhan manusia.
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman termasuk perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan hidupnya. Perspektif masyarakat yang berubah mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis saat ini sangat pesat, ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang semakin tinggi dan semakin ketat diantara perusahaan. Hal ini menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia industri berkembang secara pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia industri berkembang secara pesat menimbulkan persaingan usaha yang terus meningkat. Setiap perusahaan ingin membuktikan bahwa produknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi produk kosmetik di Indonesia berkembang semakin pesat. Hal tersebut terlihat seiring dengan munculnya berbagai jenis kosmetika seperti lipstik,
Lebih terperinci