BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Perancangan Diagram 4.1 Concept Mind Map Pendidikan anak usia dini diperuntukan untuk anak 2 6 tahun dimana pada usia itu anak mulai belajar dari apa yang mereka lihat, dengarkan dan yang dirasakan. Pada masa golden age tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pada pendidikan anak usia dini, perancangan sebuah kelas sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. 125

2 126 Gambar 4.1 Ilustrasi Wonderland in Truffula Forest Melihat perkembangan jaman seperti sekarang, kedekatan anak dengan alam mulai berkurang, akibat tempat tinggal serta lingkungan yang tidak cukup akan lahan untuk pertumbuhan alam membuat kurang adannya hubungan interaksi anak terhadap alam secara langsung. Menyajikan konsep alam pada sekolah, maka membantu anak dalam pemahaman tentang alam. Konsep pada perancangan kali ini adalah dengan tema Wonderland in Truffula Forest. Konsep ini mengajarkan anak serta mendukung anak berimajinasi. Wonderland yang dimaksudkan adalah suasana alam dalam bentuk hutan yang imajinatif, dan jauh akan kesan kelam sehingga dapat merangsang kreativitas dalam cara berpikir anak. Sedangkan Truffula Forest merupakan setting suasana di film The Lorax, yang memiliki hutan gulali yang menakjubkan dan sesuai dengan tema Wonderland. Mengambil tema alam ada hubungannya perkembangan kecerdasan anak. Pada kecerdasan dikatakan sebagai kemampuan menganalisis, mengenali, mengategorikan, mengingat, atau menguasai pengetahuan mengenai lingkungan alam. Menurut Leslie Owen Wilson dalam The Eighth Intelligence: Naturalistic Intelligence (2000), kecerdasan naturalis berkaitan dengan wilayah otak kiri. Yaitu yang berhubungan dengan kepekaan terhadap pengenalan bentuk atau pola, kepekaan terhadap persepsi sensorik, serta kemampuan dalam mengklasifikasikan sesuatu atau menandai berbagai naturalis berkaitan dengan wilayah otak kiri. Yaitu yang berhubungan dengan kepekaan terhadap pengenalan bentuk atau pola, kepekaan terhadap persepsi sensorik, serta kemampuan dalam mengklasifikasikan sesuatu atau menandai berbagai kesamaan ataupun perbedaan di sekitarnya. Di sisi lain, sebenarnya

3 127 kecerdasan alam juga berkaitan dengan perkembangan kemampuan otak kanan. Misal, anak yang tertarik atau senang terhadap kupu-kupu karena keindahan warna dan bentuknya. Atau para pecinta alam sangat menyukai menjelalahi pegunungan karena begitu terkesan akan keindahannya. Dengan kata lain, cerdas alam juga berarti menandakan berkembangnya kemampuan otak kanan yang notabene salah satunya berkaitan dengan seni atau keindahan. Selain itu mengambil tema hutan berhubungan dengan lokasi sekolah yang berada di daerah Dago, Bandung yang suasananya masih asri,dan memiliki banyak pepohonan sehingga dapat mendukung tema perancangan sekolah ini. Mengangkat tema alam dalam bentuk hutan tentunya harus disesuaikan dengan usia anak yang masih sangat muda yang mana pola pikirnya masih sederhana, sehingga setting hutan yang akan diolah merupakan hutan yang ceria, menyenangkan, dan simple. Bentuk yang sederhana dapat memancing anak berpikir lagi untuk membayangkan bentuk yang diinginkan. Memanjakan anak dengan imajinasinya dapat mendukung kreatifitas anak. Anak sangat dekat hubungannya dengan cerita ataupun dongeng, maka dari itu mengangkat tema film anak cocok dalam perancangan sekolah. Hutan yang akan diangkat menjadi tema adalah Truffula forest dari film The Lorax. Film The Lorax bercerita tentang, Apa jadinya ketika pola hidup manusia di masa yang akan datang hanya bertumpu dari alam imitasi yang terbuat dari plastik mulai dari tanah, rumput, salju, dan pepohonan? jawabannya adalah kehidupan mereka pasti akan penuh kepalsuan dan jauh dari sifat alami. Itulah gambaran singkat yang coba digambarkan melalui film Dr. Seuss' The Lorax. Layar lebar yang diangkat dari buku cerita anak karangan Theodor Seuss Geisel atau akrab dipanggil Dr. Seuss ini, mengisahkan tentang kehidupan manusia di wilayah yang bernama Thneedville, dimana semua penduduknya hidup dengan lingkungan yang terbuat dari bahan plastik. Di wilayah yang modern itu, sama sekali tidak ditemui pohon, air bersih, tanah, dan rerumputan, semua digantikan oleh plastik yang dikelola oleh seorang

4 128 pengusaha besar bernama O'Hare. Pada suatu ketika, seorang remaja bernama Ted berusaha mencari sesuatu yang diidamkan oleh gadis pujaannya yaitu Audrey berupa pohon asli berjenis Trufulla. Lewat petunjuk dari sang nenek, Ted berusaha keras untuk mencari pohon asli Trufulla yang kemungkinan masih dimiliki oleh The Oce-ler, yang masa hidupnya dipenuhi dengan penyesalan karena tidak mendengarkan amanat penjaga hutan bernama Lorax. Pada dasarnya, film Dr. Seuss' The Lorax memiliki cerita yang sangat sederhana yaitu mencoba membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan alam demi kehidupan masa depan yang lebih baik. Dengan menawarkan nuansa gambar yang sangat cerah dan tokoh-tokoh animasi lucu seperti beruang, burung, ikan, dan karakter penjaga hutan yang bertubuh mungil berwarna oranye yaitu Lorax, dapat dipastikan secara tidak langsung film ini akan sangat jauh dari kesan membosankan. Tindakan masa lalu yang telah dilakukan oleh The Oce-ler dan kepedulian Ted untuk melestarikan pohon, seakan menjadi kunci utama di film ini, karena disana tersisip sebuah edukasi yang bisa diserap dengan mudah oleh generasi muda dan berharap bisa dipresentasikan dalam kehidupan nyata. Secara keseluruhan, Dr. Seuss' The Lorax adalah film yang sangat menghibur sekaligus dapat mengedukasi para generasi muda hingga orang dewasa. 4.2 Citra Ruang Dalam perancangan Preschool kali ini menerapkan pencitraan ruang yang imajinative, playful, dan attractive. Pencitraan ruang ini disesuaikan dengan sifat anak pada usia tersebut.

5 129 Gambar 4.2. Citra Ruang Pemakaian warna yang bervariasi akan membuat sebuah ruang menjadi, playful dan attractive. Penggunaan warna tersebut akan membantu anak dalam belajar mengenal warna, dan pengaruh psikologis untuk embangkitkan keceriaan anak. Selain itu anak dapat belajar mengenai bentuk melalui perancangan bentuk yang digunakan pada ruang tersebut. Penggunaan gambar dan bentuk makhluk hidup yang sesuai dengan tema pada interior dimaksudkan agar anak dapat merasakan suasana yang mendukung sekaligus belajar tentang lingkungan hidup terutama alam. Citra ruang ini dapat dilihat dari penerapan keselurahan ruang, seperti furniture, penggunaan warna, element interior, pencahayaan dan pemilahan material. 1. Wall Gambar 4.3. Wall Treatment

6 130 Gambar 4.4. Wall Treatment Wall pada ruang tersebut dilapisi oleh cat dinding yang dilukis secara mural dan disesuaikan dengan keinginan. Hal tersebut dapat membantu anak dalam mengembangkan daya imajinasi mereka 2. Floor Gambar 4.5. Carpet flooring Gambar 4.6. Linoleum flooring

7 131 Karpet hanya digunakan dibeberapa area sekolah ini. Selain pemakaian karpet, penggunaan linoleum akan digunakan di area kelas dan ruangan yang berkegiatan aktif. Berdasarkan sifat anak anak yang sangat aktif dan senang bermain, sehingga sebaiknya material lantai yang aman dan nyaman untuk keamanan di ruang dengan intensitas kegiatan yang tinggi. 3. Furniture Gambar 4.7. Modular Furniture Penggunaan furniture yang bermodul dan dapat digabungkan sesuai kebutuhan dan keinginan akan membantu meningkatkan kreativitas dan imajinatif anak. Selain itu, furniture yang baik untuk anak dalam kegiatan yang aktif maka furniture tidak bersudut sangat aman untuk anak anak. 4. Ceiling Gambar 4.8. Tree drop ceiling

8 132 Gambar 4.9. Cloud drop ceiling Berhubungan dengan tema yang berkaitan dengan alam bebas maka ceiling dibentuk sesuai keadaan alam seperti langit ataupun bentuk dedaunan pohon dengan perancangan drop ceiling. Perancangan tersebut akan membantu anak dalam mengenal suasana alam bebas. Selain itu membuat ruangan berkesan attractive, playful dan imajinative. 4.3 Konsep Style Menyesuaikan kebutuhan anak dengan metode belajar aktif maka, membutuhkan suasana yang atraktif untuk menstimulasi anak untuk proses berpikirnya. Atraktif sendiri bisa ditunjukan dengan sesuatu hal yang menonjol atau populer, dalam perencanaan ini maka diangkat warna-warna yang pop, yang kemudian menyesuaikan dengan jaman maka gaya kontemporer dapat mendukung perancangan desain interior preschool ini. Kontemporer sama artinya dengan modern yang kekinian, tapi dalam desain kerap dibedakan. Kontemporer menandai sebuah disain yang lebih maju, variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan menampilkan gaya yang lebih baru.

9 133 Gambar Contemporary Pop Style Maka dari itu style yang akan digunakan secara keseluruhan dalam perancangan ini adalah Contemporary Pop. 4.4 Konsep Warna Penggunaan warna yang dapat membuat kesan ruang menjadi colourful, cheerful dan fun. Warna juga dapat membantu merangsang daya pikir dan daya imajinasi anak. Warna tetrad adalah komposisi empat warna yang memiliki jarak sama satu sama lain dalam lingkaran warna. Komposisi dari warna tetrad ada warna primer, sekunder, dan tertier. Macam-macam warna tersebut dapat memperkenalkan tentang warna pada anak. Warna warna dari konsep tetrad yang dipakai adalah warna red violet, orange, yellow green, dan biru. Bermacam warna tersebut cocok untuk alat stimulus yang tepat untuk melatih indra pengeliatan anak. Selain itu penggunaan warna warna yang lebih menggambarkan alam akan mempermudah anak berimajinasi dan membantu mengenal alam. Warna warna itu seperti biru dan hijau. Warna hijau yang digunakan adalah warna yellow green untuk menambah kesan cerah. Warna warna yang akan digunakan untuk mengangkat tema wonderland adalah:

10 Red violet, merupakan perpaduan warna merah dan ungu sehingga mewarisi sifat cerah yang berkesan berjiwa muda, menyenangkan, dan menarik, selain itu warna ini memiliki energi tinggi yang sama seperti merah, namun tidak terlalu agresif. Gambar 4.11 Warna Red violet 2. Kuning, mampu mendorong daya kreativitas, kecerdasan, dan perasaan bahagia. Warna kuning juga dapat mestimulasi pergerakan otot anak dan menimbulkan perasaan hangat. Gambar 4.12 Warna Kuning 3. Biru, warna biru dapat merangsang pikiran yang jernih dan ringan. Selain itu warna biru juga dapat menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Gambar 4.13 Warna Biru 4. Yellow green, merupakan perpaduan warna hjau dan kuning sehingga sifat perpaduannya adalah kesuburan, kesegaran dan pertumbuhan. Aksen warna ruangan tersebut mampu menyegarkan dan dikenal mampu memperkuat rasa percaya diri serta menunjukkan harapan dan juga mencerahkan suasana hati.

11 135 Gambar 4.14 Warna Yellow green 5. Oranye, warna oranye memberi kesan hangat dan bersemangat. Warna ini merupakan symbol dari petualangan, optimisme, percaya diri dan kemampuan dalam bersosialisasi. Warna oranye sebagai peleburan dari warna merah dan kuning, sama-sama memberi efek yang kuat dan hangat. Gambar 4.15 Warna Oranye 4.5 Konsep Pencahayaan Pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami dan buatan. Pencayahaan alami melalui sinar matahari. Sinar matahari sangatlah baik untuk pertumbuhan anak. Pencahayaan alami didukung oleh jendela-jendela kaca sehingga cahaya matahari bisa langusung masuk. Pencahayaan buatan melalui penggunaan lampu fluorecent untuk ruang kelas dan general lighting untuk lobby. Penggunaan lampu LED juga sangat membantu penerangan, lampu LED merupakan salah satu jenis lampu yang hemat energy. Lampu LED membutuhkan daya yang kecil hingga 60%, respon kerja yang sangat baik, tidak mengandung merkuri atau zat berbahaya lain dan keterangan lampu LED jauh lebih terang dibanding dengan lampu lainnya. 4.6 Konsep Penghawaan Penghawaan yang digunakan adalah penghawaan alami melalui jendela dan ventilasi, serta penghawaan buatan dengan penggunaan Air Conditioner (AC). AC berfungsi untuk menurunkan suhu udara di sekitar

12 136 ruangan. Suhu udara yang dibutuhkan oleh anak anak atau orang dewasa berkisar C. 4.7 Konsep Akustik Ruang Sebagai sistem pengandalian kebisingan suatu ruang tergantung pada pemilihan suatu material yang ada di ruang tersebut. Gypsum merupakan salah satu material yang memiliki daya serap suara yang baik, selain itu gypsum merupakan material yang ringan dan tahan api. Selain itu penggunaan glasswol pada lapisan dinding partisi dapat membantu meredam suara. 4.8 Konsep Keamanan dan Signage Furniture yang memiliki sudut lancip dapat melukai anak anak. Oleh karena itu penggunaan furniture yang tidak memiliki sudut lancip merupakan salah satu faktor keamanan di dalam kelas. Penggunaan material lantai yang tidak licin juga salah satu pilihan sebagai keamanan. Aspek keamanan lainnya mengenai peletakan springkler dan smoke detector di dalam ruang sangat membantu ketika terjadi kebakaran. Juga peletakan hydran di koridor juga dapat mencegah terjadinya kebakaran dini. Pemberian signage / petunjuk yang unik di depan kelas dan ruang tertentu dapat membantu anak dan orang tua agar mudah mencari dimana kelas mereka. Pemberian signage tidak semuanya berbentuk tanda atau tulisan, petunjuk bisa digunakan dari pembedaan warna dan bentuk dari sebuah area. 4.9 Green Design Green design adalah usaha untuk memperhatikan seluruh aspek desain mulai dari perancangan, eksekusi, pemilihan material, pencetakan, dan

13 137 pendaurulangan setelah suatu produk dipakai. Semuanya dilakukan untuk mengurangi efek pembuatan produk terhadap lingkungan. Tiga hal yang terdapat di dalam green design, yaitu: Reduce adalah mengurangi pemakaian sesuatu yang bisa menyebabkan limbah baru (pencegahan atau memperkecil dampak terhadap lingkungan) Reuse adalah penggunaan kembali limbah dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal Recycle adalah mendaur ulang komponen-komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal yang menghasilkan produk yang sama ataupun produk yang berbeda. Dalam perancang interior Kelompok Bermain dan Taman Kanak Kanak material yang ramah lingkungan dan tidak beracun merupakan aspek terpenting. Hal tersebut dikarenakan anak anak sangat rentan daya tahan tubuhnya dibanding dengan orang dewasa pada umumnya. Material green design yang digunakan dalam perancangan kali ini adalah: Lampu LED LED didefinisikan sebagai salah satu semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. LED merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga unggul dalam hal ketahanan (durability). LED banyak digunakan dalam perangkat elektronik karena ukurannya yang mini dan praktis, serta konsumsi dayanya yang relatif rendah. Usia yang sangat panjang, lebih dari 30 ribu jam, menambah keunggulannya. Sayangnya, suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED itu sendiri. Lampu pijar dan neon tidak berguna lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian dengan lampu LED.

14 138 Lampu ini merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga dia tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam. Kaca dan Jendela Penggunaan jendela disetiap ruangan dapat membantu menghemat penggunaan AC dan listrik. Selain itu, sirkulasi udara yang baik sangat membantu anak dalam perkembangannya. Selain itu penggunaan kaca dapat membantu menghemat penggunaan lapmpu pada ruangan. Penerangan alami akan masuk kedalam ruangan melalui jendela kaca, sehingga dapat menghemat energy listrik. Non toxic finisihing paint Penggunaan material finishing tembok yang sudah tersertifikasi non-toxic untuk segi keamanan user. Produk dari Dulux sudah tersertifikasi non-toxic sehingga aman digunakan untuk finishing tembok maupun ceiling. Dulux memiliki spesifikasi produk yakni easy clean sehingga mudah dibersihkan sehingga mudah perawatannya. Linoleum Marmoleum (trademark dari forbo flooring) disebut juga dengan istilah linoleum adalah resilient-flooring yang difabrikasi dari bahan linseed oil, rosins, tepung kayu, limestone, pigmen warna dan jute (serat karung goni). Marmoleum merupakan flooring yang berwawasan ekologi atau green-material. Bahan-

15 139 bahan marmoleum berasal dari alam sehingga dapat terdegradasi secara biologi dengan sempurna. Material utama - linseed oil - diekstrak dari flax dan dilebur dengan rosins/kristal minyak pinus. Sementara tepung kayu diperoleh dari kayu tetumbuhan dari hutan yang dapat diperbaharui (renewable) sebagai body produk. Marmoleum memiliki warna-warna yang indah yang berasal dari pigmenpigmen warna alami. Marmoleum menggunakan limestone untuk mendapatkan struktur produk yang kuat, dan jute untuk pengikat/backing bahan-bahan tersebut. Karpet Karpet adalah adalah tekstil penutup lantai, terdiri dari lapisan atas yang berbulu dan melekat pada alasnya. Karpet umumnya terbuat dari wol atau serat buatan manusia seperti polypropylene, dan biasanya terdiri dari lilitan-lilitan jumbai yang seringkali dipanaskan untuk mempertahankan struktur mereka. Jenis material pembuat karpet secara umum ada 5 jenis, yaitu wol, sutera, polpropeline, nilon, dan kulit binatang. Karpet yang digunakan ialah jenis wol menjanjikan material yang kuat, warna-warna yang cerah, dan ketahanan warna yang tinggi.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PLANET KIDZ PRESCHOOL

PERANCANGAN INTERIOR PLANET KIDZ PRESCHOOL PERANCANGAN INTERIOR PLANET KIDZ PRESCHOOL Anggy Sherwinda Ully Desain Interior, Universitas Bina Nusantara, anggysherwinda@gmail.com Dosen pembimbing : Trisnawati S., S.Sn., M.Ds. Silvia Meliana, S.T.,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP. 5.1 Mindmapping Concept. Diagram 5.1 Mindmapping Concept

BAB 5 KONSEP. 5.1 Mindmapping Concept. Diagram 5.1 Mindmapping Concept BAB 5 KONSEP 5.1 Mindmapping Concept Diagram 5.1 Mindmapping Concept 112 Setelah mengulas tentang teori yang telah dikemukakan oleh pakar-pakar di bidang pendidikan anak, psikologi anak, dan contoh-contoh

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Mind Mapping Concept Diagram 4.1 Mind Mapping Concept Penggunaan konsep My Tootsie Bear berasal dari brand dengan tujuan dapat menyampaikan visi & misi melalui perancangan

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning & Grouping Terpilih BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Zoning Gambar 4.1 Zoning lt. 1 Gambar 4.2 Zoning lt. 2 Gambar 4.3 Zoning lt. 3 Gambar 4.4 Zoning lt. 4 B. Grouping Gambar 4.5 Grouping lt. 1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Hasil Analisa Kondisi Penerapan Healing Environment Hasil penelitian studi banding menyimpulkan bahwa rumah sakit-rumah sakit terkemuka di Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa

Lebih terperinci

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perencanaan Gambar 4.1 Mind Mapping Konsep Terminal 3 (Sumber : Dokumentasi Penulis) Konsep perencanaan pada interior Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada 90 Gourmet restaurant, dapat ditarik kesimpulan bahwa 90 Gourmet restaurant, 78% memenuhi aspek green desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 123 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba didasarkan pada pentingnya memberikan sebuah kenyamanan bagi pasien/residen supaya dapat mempercepat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep dan Tema perancangan interior Terminal 1 area Check-in dan area Komersial Bandar Udara Soekarno-Hatta mempunyai Tema Beautiful of Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam mendesain sebuah fasilitas kesehatan hewan peliharaan, faktor teknis adalah yang utama, dimana dalam keputusan penggunaan material yang mudah dirawat,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG 3.1 Tema Dan Gaya a. Tema Tema yang akan diterapkan pada Museum Bank Indonesia ini adalah Menemani Perjalanan Panjang Bank Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

EKSTERIOR SIANG HARI

EKSTERIOR SIANG HARI 1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang belum terfabrikasi. Desain interior rustic

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep perancangan Dalam perancangan spa and Fitness centre ini mengambil suatu bran lifespa fitness, dan menggunakan konsep bali kontemporer, karena produk yang digunakan

Lebih terperinci

Debri Haryndia Putri

Debri Haryndia Putri Debri Haryndia Putri-27109002 Keunikkan Transformasi Kontainer Bekas ISU pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan bumi, perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik

Lebih terperinci

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Potongan General 1 Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi (pemipaan) Memusat

Gambar 4.1 Potongan General 1 Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi (pemipaan) Memusat BAB IV KESIMPULAN Dari proses desain yang dilakukan, penerapan prinsip-prinsip Green untuk interior Rumah Sakit Umum dapat diuraikan menjadi berikut : 1. Hemat Energi Dengan pengorientasian ruang, sesuai

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada BAB III, maka citra ruang yang akan diangkat pada Japan Foundation ini adalah citra yang dapat / mampu menopang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dewasa ini kesadaran

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Tema perancangan Tema perancangan yang di ambil dalam membangun fasilitas ibadat ini adalah Keimanan Kepada Yesus Kristus, dalam pengertian penciptaan suasana transendental

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat

Lebih terperinci

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri. BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Tujuan dan Strategi Perancangan 5.1.1. Tujuan Perancangan a. Signage sebagai bentuk anjuran dari gerakan green campus dengan pendekatan persuasif kepada seluruh warga kampus

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi

Lebih terperinci

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1329 REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN Andi

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR FASILITAS PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI BOGOR

PERANCANGAN INTERIOR FASILITAS PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI BOGOR PERANCANGAN INTERIOR FASILITAS PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI BOGOR Fania Universitas Bina Nusantara fania.fania15@yahoo.co.id (Fania, Dani Hermawan, ST.,M.Arch, Yunida Sofiana,

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Paduan Villa dan Alam yang Menakjubkan Penulis: Yosi Wyoso Fotografer: Sjahrial Iqbal, Yosi Wyoso dan Istimewa Bayangkan suasana sebuah sebuah vila yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 189 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Penentuan konsep perancangan interior didasarkan atas analisa dan pertimbangan beberapa faktor yang telah dibahas pada bab 2 yaitu tinjauan museum

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( ) SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS Di susun oleh : ROMI RIZALI (0951010018) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci