BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA"

Transkripsi

1 4.1 Training JST BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Dalam penelitian ini menggunakan metode penentuan bobot pada training jaringan syaraf tiruan yaitu Levenberg Marquad dengan struktur JST menggunakan MLP (Multi Layer Perceptron) dengan struktur input ARX (Auto Regresive external Input), dimana variabel Input JST mengandung input (U) dan output (Y) masa sekarang dan lampau. Gambar 4.2 adalah struktur input JST terdiri dari Usia, Jenis Kelamin, Berat Badan, Nadi,Tensi, Respirasi dan ouput terdiri dari dosis dengan history length 6. Input node terdiri dari 9 node (ditambah node bias), hidden node terdiri dari 2 node dan output node terdiri atas 1 node. Sehingga akan menghasilkan matrik W1fb = 2x43 yang merupakan bobot pengali antara layer input dengan layer hidden dan matrik W2fb = 1x3 yang merupakan bobot pengali antara layer hidden dengan layer output. Proses training pada dasarnya adalah untuk menentukan bobot antara layer input dan layer hidden serta bobot antara layer hidden dan layer output. Proses training JST ini dilakukan secara offline dan didapat hasil training JST gambar 4.2 dengan struktur JST pada gambar 4.1. Data set yang diambil untuk masing - masing node input seluruhnya berjumlah 62 data, yang terbagi atas 2 bagian yaitu 52 data digunakan untuk proses training dan 1 data digunakan untuk validasi model JST yang telah didapat. Kriteria pemodelan proses yang dihasilkan dinyatakan dalam RMSE (Root Mean Square Error) sebagaimana ditunjukkan pada persamaan 4.2. Dengan ketentuan semakin kecil RMSE yang dihasilkan (mendekati nilai ) akan menghasilkan prediksi output yang lebih baik. 24

2 25 RMSE = N i= 1 ( y yˆ ) i N i 2 (4.2) Selain menggunakan nilai RMSE dalam menyatakan kriteria model plant, juga dinyatakan dalam VAF (Variance Accounted For) dalam persen. Dengan ketentuan bahwa nilai VAF yang dihasilkan semakin besar semakin bagus (mendekati nilai 1). Umur Jenis Kelamin Berat Badan Nadi Awal Tensi Awal Respirasi Awal Dosis Nadi Post Tensi Post 1 Respirasi Post 1 Gambar 4.1 Struktur JST Kontroller

3 26 output proses output model Dosis % Gambar 4.2 Hasil Training JST Kontroller Dari uji coba tersebut di atas (proses training), didapat nilai RMSE serta VAF, yaitu RMSE untuk tiap-tiap output adalah RMSE = 1.2E-11 dan nilai VAF = 1. Gambar 4.3 Struktur Model

4 27 Struktur input pada pasien model adalah dosis, nadi awal, tensi awal, respirasi awal dan outputnya adalah nadi post, tensi post, respirasi post dengan history length 7. Input node terdiri dari 3 node (ditambah node bias), hidden node terdiri dari 3 node dan output node terdiri atas 4 node. Sehingga akan menghasilkan matrik W1fc = 3x5 yang merupakan bobot pengali antara layer input dengan layer hidden dan matrik W2fc = 3x4 yang merupakan bobot pengali antara layer hidden dengan layer output. Proses training JST ini dilakukan secara offline dan didapat hasil training JST gambar 4.4,4.5, 4.6, dengan struktur JST pada gambar 4.3. Nadi setelah dibius Nadi(BPM) Output Proses Output Model Gambar 4.4 Hasil Training Model Nadi setelah dibius Dari hasil grafik training model pasien diatas, didapat model pasien menggunakan JST mampu mengenali data pasien sesungguhnya yang outputnya adalah nadi setelah dibius.

5 28 Tensi setelah dibiius 15 Tensi(mmHg) Output Proses Output Model Gambar 4.5 Hasil Training Model Tensi setelah dibius Dari hasil grafik training model pasien diatas, didapat model pasien menggunakan JST mampu mengenali data pasien sesungguhnya yang outputnya adalah tensi setelah dibius. Respirasi setelah dibius Respirasi(permenit) Output Proses Output Model Gambar 4.6 Hasil Training Model Respirasi setelah dibius

6 29 Dari hasil grafik training model pasien diatas, didapat model pasien menggunakan JST mampu mengenali data pasien sesungguhnya yang outputnya adalah respirasi setelah dibius. Dari uji coba tersebut di atas (proses training), didapat nilai RMSE serta VAF, yaitu RMSE untuk tiap-tiap output adalah RMSE nadi = 4.68E-13; tensi = 1.69E-12; respirasi = 3.92E-13; dan nilai VAF nadi = 1; tensi = 1; respirasi = Pengujian JST Setelah proses training dilaksanakan dan menghasilkan nilai bobot kemudian dilakukan proses testing. Dimana bobotbobot hasil training digunakan dalam proses testing. Data input dalam proses testing adalah data yang tidak sama dengan data training sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kehandalan dari JST yang telah dibangun, apakah mampu mengidentifikasi inputan yang belum pernah diterima sebelumnya (dalam proses training). Data yang digunakan untuk input-an JST yang akan digunakan dalam proses testing dapat dilihat pada Tabel 4.2 dimana input tersebut belum pernah ditraning-kan sama sekali pada jaringan syaraf tiruan yang telah dibangun dan Tabel 4.3 adalah hasil pengujian dari proses testing. Sedangkan gambar 4.6 adalah grafik perbandingan dari pengujian JST Kontroller.

7 3 Tabel 4.2 Data yang di testing Jenis ke Usia Jenis Kelamin Berat Badan Nadi Tensi Respirasi Dosis % ( perempuan ) ( perempuan ) ( laki - laki ) Data ( perempuan ) ( perempuan ) ( laki - laki ) ( laki - laki ) ( laki - laki ) ( perempuan ) ( perempuan ) Tabel diatas adalah data pasien yang akan di lakukan pengujian terhadap JST kontroller, dimana data pasien tersebut belum di training sebelumnya. Tabel 4.3 Hasil yang di testing Jenis ke Usia Jenis Kelamin Berat Badan Nadi Tensi Respirasi Dosis % ( laki - laki ) ( perempuan ) ( laki - laki ) JST ( perempuan ) Kontroller ( perempuan ) ( laki - laki ) ( laki - laki ) ( laki - laki ) ( perempuan ) ( perempuan ) Jika dilihat dari hasil testing yang dilakukan, maka jaringan syaraf tiruan sudah mampu mengidentifikasi proses yang belum pernah diterimanya pada saat training.

8 31 Dosis % Data JST Kontroller Gambar 4.6 Grafik perbandingan dari pengujian JST Kontroller Selanjutnya pengujian pada model pasien dimana input tersebut belum pernah di-traning-kan sama sekali pada jaringan syaraf tiruan yang telah dibangun. Tujuan dari testing pada pasien model ini adalah dengan membuktikan bahwa dengan pemberian dosis sekian % apakah pasien benar dalam keadaan tidak sadar. Pada Tabel 4.4 adalah data testing dimana data tersebut belum pernah di training sebelumnya, dan pada tabel 4.4 merupakan hasil dari proses testing, pada gambar 4.7, 4.8, 4.9 adalah grafik perbandingan dari pengujian model pasien. Tabel 4.4 Data yang di testing Jenis ke Dosis % Nadi Tensi Respirasi Awal stlh dibius Awal stlh dibius Awal stlh dibius Data

9 32 Tabel diatas adalah data pasien yang akan di lakukan pengujian terhadap JST kontroller, dimana data pasien tersebut belum di training sebelumnya. Tabel 4.5 Hasil yang di testing Dosis % Nadi Tensi Respirasi ke Awal stlh dibius Awal stlh dibius Awal stlh dibius Model JST Dari hasil testing pada Tabel 4.5 dimana output dari pasien model adalah nadi setelah dibius, tensi setelah dibius, respirasi setelah dibius, jika dibandingkan dengan data pasien yang belum di training sebelumnya maka dapat kita analisa bahwa ada perbedaan dari hasil testing tersebut dengan data pasien, perbedaan itu dapat kita maklumi dikarenakan bahwa dalam kenyataannya bahwa pasien yang sebenarnya juga mempunyai nadi, tensi, yang berfluktuasi ( naik turun ).

10 33 Nadi(BPM) Nadi setelah di bius Data Model Gambar 4.7 Grafik perbandingan dari pengujian model pasien pada nadi setelah dibius Grafik perbandingan dari pengujian diatas bahwa model pasien mampu mengenali data pasien yang diujikan dimana outputnya adalah nadi setelah dibius. Tensi setelah dibius Tensi(mmHg) Data Model Gambar 4.8 Grafik perbandingan dari pengujian model pasien pada tensi setelah dibius

11 34 Grafik perbandingan dari pengujian diatas bahwa model pasien mampu mengenali data pasien yang diujikan dimana outputnya adalah tensi setelah dibius. 2 Respirasi setelah dibius Respirasi (permenit) Data Model Gambar 4.9 Grafik perbandingan dari pengujian model pasien pada respirasi setelah dibius Grafik perbandingan dari pengujian diatas bahwa model pasien mampu mengenali data pasien yang diujikan dimana outputnya adalah respirasi setelah dibius. 4.3 Simulasi Plant Jika dilihat dari hasil testing yang dilakukan, dimana nilai RMSE dan VAF sudah bagus, karena jaringan syaraf tiruan sudah mampu mengidentifikasi proses yang belum pernah diterimanya pada saat training. Langkah selanjutnya adalah proses pengujian JST kontroller dilakukan secara online simulasi, dimana dari hasil pemodelan dalam hal ini adalah bobot training W1fb, W2fb dan

12 35 W1fc, W2fc digunakan untuk proses pengujian JST kontroller secara online simulasi. Gambar 4.1 : Struktur Simulasi online Dimana dalam proses online ini dengan memasukkan data input yang berbeda beda seperti usia, jenis kelamin, berat badan, nadi awal, tensi awal, respirasi awal maka akan dapat diketahui secara langsung dosis yang akan diberikan dan perubahan dari nadi, tensi, respirasi setelah diberi dosis. Tabel 4.5 Hasil pengujian JST kontroller Tabel 4.5 diatas merupakan hasil dari simulasi online. Dimana output dari JST Kontroller adalah dosis, nadi, tensi, respirasi ( post = setelah dibius ).

13 36 Tabel 4.6 Data pasien Dari hasil pengujian pada Tabel 4.5 dimana output dari JST Kontroller online simulasi yaitu nadi setelah dibius, tensi setelah dibius dan respirasi setelah dibius. Nadi setelah dibius Nadi(BPM) Data Simulasi Gambar 4.1 Grafik perbandingan dari pengujian online simulasi pada nadi setelah dibius Dari grafik perbandingan diatas bahwa JST kontroller mampu mengenali data pasien yang diujikan dimana outputnya adalah nadi setelah dibius.

14 37 Tensi setelah dibius Tensi(mmHg) Data Simulasi Gambar 4.11 Grafik perbandingan dari pengujian online simulasi pada tensi setelah dibius Dari grafik perbandingan diatas bahwa JST kontroller mampu mengenali data pasien yang diujikan dimana outputnya adalah tensi setelah dibius. Respirasi setelah dibius Respirasi(permeni t) Data Simulasi Gambar 4.12 Grafik perbandingan dari pengujian online simulasi pada respirasi setelah dibius

15 38 Dari grafik perbandingan diatas bahwa JST kontroller mampu mengenali data pasien yang diujikan dimana outputnya adalah respirasi setelah dibius. Dosis % Dosis % Data Simulasi Gambar 4.13 Grafik perbandingan dari pengujian online simulasi pada dosis Dari grafik perbandingan diatas bahwa hasil dari online simulasi berhimpit dengan data pasien yang belum ditraining, dalam arti JST mampu menentukan dosis dari data pasien yang diujikan. Dimana dari kesemua output itu JST mampu memodelkan pasien, saat pasien model diberi dosis maka nadi, tensi dan respirasi pada pasien akan menjadi tidak sadar dilihat dari perbedaan dari nadi awal, tensi awal, dan respirasi awal. Dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan mampu menentukan dosis anesthesia serta mampu memodelkan pasien setelah mendapat dosis anesthesia.

16 39

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI Setelah bab sebelumnya membahas tentang teori teori yang mendasari perancangan dalam Tugas Akhir ini, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan Jaringan

Lebih terperinci

Oleh : Alif Tober Rachmawati

Oleh : Alif Tober Rachmawati Perancangan softsensor steam quality pada steam generator dengan optimasi nilai spesifik volume dengan metode jaringan syaraf tiruan (JST) Oleh : Alif Tober Rachmawati 2410105022 Latar Belakang Steam generator

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Ardian Oktakaisar, Supari, Herwin Suprijono Jurusan Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang

Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang O L E H : A H M A D Z A K I Z A K A R I A ( 2 4 0 6 1 0 0 0 5 7 ) Pembimbing

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN () 1 Alif Tober Rachmawati, Fitri Adi Iskandarianto, ST.MT, DR.Gunawan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA STEAM DRUM BOILER 1102 DI PT. PETROKIMIA GRESIK

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA STEAM DRUM BOILER 1102 DI PT. PETROKIMIA GRESIK PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA STEAM DRUM BOILER 1102 DI PT. PETROKIMIA GRESIK (Sofidul Aris, Ya umar) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

SENSOR FAKTOR KOMPRESIBILITAS DAN MASSA GAS ALAM KELUARAN DEHYDRATION UNIT

SENSOR FAKTOR KOMPRESIBILITAS DAN MASSA GAS ALAM KELUARAN DEHYDRATION UNIT PERACAGA SOFT SESOR FAKTOR KOMPRESIBILITAS DA MASSA GAS ALAM KELUARA DEHYDRATIO UIT PEMATAG GAS PLAT DEGA METODE JARIGA SYARAF TIRUA DI PT. CHEVRO PACIFIC IDOESIA (Lia Ellyanti, Ir. Moch. Ilyas HS.) Jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

(Kodar Sudiono, Hendra Cordova)

(Kodar Sudiono, Hendra Cordova) PERANCANGAN SISTEM KONTROL DAN OPTIMASI RASIO UDARA DAN BAHAN BAKAR PADA BOILER DI PT. PETROKIMIA GRESIK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIK (Kodar Sudiono, Hendra Cordova) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Oleh : Hera Firdhausa Katili 2409100073 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFT SENSOR SPECIFIC GRAVITY DALAM GAS COMPRESSOR PETANI GAS PLANT DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DI PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA

PERANCANGAN SOFT SENSOR SPECIFIC GRAVITY DALAM GAS COMPRESSOR PETANI GAS PLANT DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DI PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA PERACAGA SOFT SESOR SPECIFIC GRAVITY DALAM GAS COMPRESSOR PETAI GAS PLAT DEGA METODE JARIGA SYARAF TIRUA DI PT. CHEVRO PASIFIC IDOESIA ( Fatwa Dhana ugraha, Ir. Moch. Ilyas HS.) Jurusan Teknik Fisika FTI

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter Gauss Untuk dapat melakukan pengolahan data menggunakan ANN, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai set data input-output yang akan digunakan. Set data inputnya yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cepatnya perubahan fluktuasi harga index saham membuat para pemegang saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung. Saham yang mempunyai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI Putri Khatami Rizki 1), Muchlisin Arief 2), Priadhana Edi Kresnha 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai peningkatan kecepatan prediksi produksi susu sapi ini menggunakan metode eksperimen dengan metode sebagai berikut: a. Pengumpulan data

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Prediksi Tinggi Signifikan Gelombang Laut Di Sebagian Wilayah Perairan Indonesia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Propagasi Balik Abraham Isahk Bekalani, Yudha Arman, Muhammad Ishak Jumarang Program

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Desain Perangkat Keras Yang Dikembangkan. Gambar 8. Secara umum sistem perangkat keras telah berhasil dikembangkan sesuai desain dalam Gambar 8. Desain perangkat keras

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN ANTISURGE KOMPRESOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURAL NETWORK DI KALTIM-1 PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR-BONTANG

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN ANTISURGE KOMPRESOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURAL NETWORK DI KALTIM-1 PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR-BONTANG PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN ANTISURGE KOMPRESOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURAL NETWORK DI KALTIM-1 PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR-BONTANG Ricki Prastya Pembimbing : Imam Abadi, ST, MT, Hendra

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Moh. Isa Irawan, M.T. Dr. Imam Mukhlash,

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

Kerangka pemikiran dalam pengembangan model sistem pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu diagram alir penelitian seperti pada Gambar 3.

Kerangka pemikiran dalam pengembangan model sistem pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu diagram alir penelitian seperti pada Gambar 3. III. METODOLOGJ PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dalam pengembangan model sistem pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu diagram alir penelitian seperti pada Gambar 3. Mulai

Lebih terperinci

Prediksi Laju Korosi pada Instalasi Pipa Logam Aliran Fluida Cair Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan(JST)

Prediksi Laju Korosi pada Instalasi Pipa Logam Aliran Fluida Cair Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan(JST) JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (1) ISSN: 7-59 (1-971 Print) B- Prediksi Laju Korosi pada Instalasi Pipa Logam Aliran Fluida Cair Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan(JST) Bangkit Dwijo Saputro, Zulkifli,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

Oleh : Agus Sumarno Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si

Oleh : Agus Sumarno Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES APPLICATION Of WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK FOR TIME SERIES DATA PREDICTION Oleh : Agus Sumarno 1206 100 706 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Andi Ihwan 1), Yudha Arman 1) dan Iis Solehati 1) 1) Prodi Fisika FMIPA UNTAN Abstrak Fluktuasi suhu udara berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Eksperimen Pada penelitian ini dilakukan eksperimen sebanyak dua kali. Eksperimen pertama dilakukan untuk menguji keberhasilan klasifikasi ROI ke dalam jenis keabnormalan,

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung (Studi kasus: Pasien RSUD Dr. M. Haulussy Ambon)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang terjadi di Asia pada pertengahan tahun 1997 diawali di Thailand dan merembet ke berbagai negara di Asia lainnya seperti di Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk pengenalan ekspresi wajah diantara metode Non Negative Matrix

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk pengenalan ekspresi wajah diantara metode Non Negative Matrix BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian akan dilakukan untuk mencari hasil yang paling optimal untuk pengenalan ekspresi wajah diantara metode Non Negative Matrix Factorization (NMF),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Totok R. Biyanto. Teknik Fisika. - FTI ITS Surabaya. Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya Telp : Fax :

Totok R. Biyanto. Teknik Fisika. - FTI ITS Surabaya. Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya Telp : Fax : JARIGA SYARAF TIRUA UTUK MODEL PREDIKTIF KOTROL Totok R. Biyanto Teknik Fisika. - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email : trb@ep.its.ac.id

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya melalui penilaian status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya melalui penilaian status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah 16 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika 1* 1 1 Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta *fyai181@ums.ac.id Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LAJU METHYL DIETHANOL AMINE PADA AMINE CONTACTOR HESS (INDONESIA-PANGKAH) Ltd., GRESIK

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LAJU METHYL DIETHANOL AMINE PADA AMINE CONTACTOR HESS (INDONESIA-PANGKAH) Ltd., GRESIK PERACAGA SISTEM PEGEDALIA LAJU METHYL DIETHAOL AMIE PADA AMIE COTACTOR HESS (IDOESIA-PAGKAH) Ltd., GRESIK Hutama Putra Wibawa, Dr. Ir Totok Soehartanto, DEA. Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol Busur Listrik pada Tungku Peleburan Besi dan Baja Dengan Pengontrol Robas H

Perancangan Sistem Kontrol Busur Listrik pada Tungku Peleburan Besi dan Baja Dengan Pengontrol Robas H Abstrak Perancangan Sistem Kontrol Busur Listrik pada Tungku Peleburan Besi dan Baja Dengan Pengontrol Robas H Faisal Hendri, Endra Joelianto, Agus Samsi Program Studi Teknik Fisika Email : Institut Teknologi

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Ahyuna 1), Komang Aryasa 2) 1), 2) Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar 3) Jl. Perintis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU Rosmelda Ginting 1*, Tulus 1, Erna Budhiarti Nababan 1 Program S2 Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan perancangan dan implementasi yang dilakukan. Tahap pertama dimulai dengan merancang beberapa classifier yaitu jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan perkiraan cuaca terutama curah hujan ini menjadi sangat penting untuk merencanakan segala aktifivitas mereka. Curah hujan juga memiliki

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Kebocoran pada Jaringan Pipa Air PDAM Menggunakan Analisis Tekanan dengan Metode Extreme Learning Machine

Sistem Deteksi Kebocoran pada Jaringan Pipa Air PDAM Menggunakan Analisis Tekanan dengan Metode Extreme Learning Machine Sistem Deteksi Kebocoran pada Jaringan Pipa Air PDAM Menggunakan Analisis Tekanan dengan Metode Extreme Learning Machine Abstrak Muh.Taufiq Hardiyanto Umar 1 Ahmad Zaky Abbas 1, A. Ejah Umraeni Salam 2

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN residu dari turbin gas pada PLTG berupa gas yang kemudian dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Muhammadiyah Ponorogo merupakan salah satu universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang terdiri dari : 3 program studi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK MEMPREDIKSI CUACA MARITIM

PERANCANGAN MODEL ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK MEMPREDIKSI CUACA MARITIM PERACAGA MODEL ADAPTIVE EURO FUZZY IFERECE SYSTEM UTUK MEMPREDIKSI CUACA MARITIM (Ardian Candra Pratama ; Ir. Syamsul A,M.T; Dr. Ir. Aulia S.A, M.T) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Curah Hujan, Levenberg Marquardt, Backpropagation. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Curah Hujan, Levenberg Marquardt, Backpropagation. ABSTRACT ABSTRAK Dufan, Ariel. 2016. Prediksi Curah Hujan Dengan Menggunakan Algoritma Levenberg- Marquardt Dan Backpropagation (Studi Kasus : BMKG Kota Tanjungpinang), Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH 53 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH Pada bab ini disajukan pengujian program aplikasi dan ahsil pengujiannya termasuk spesifikasi komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di PG. Kebon Agung. Tbk, Desa Kebon Agung Kec. Pakisaji, Kab. Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS KERAPATAN JARINGAN POS STASIUN HUJAN DI DAS KEDUNGSOKO DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

ANALISIS EFEKTIVITAS KERAPATAN JARINGAN POS STASIUN HUJAN DI DAS KEDUNGSOKO DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ANALISIS EFEKTIVITAS KERAPATAN JARINGAN POS STASIUN HUJAN DI DAS KEDUNGSOKO DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Syarief Fathoni 1, Very Dermawan 2, Ery Suhartanto 2 1 Staf

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah perangkat lunak untuk prediksi kebangkrutan perusahaan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang pernah terdaftar (listed) di

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memprediksi situasi dalam suatu bisnis perdagangan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk menjaga dan memajukan bisnis tersebut. Informasi naik-turunnya

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 hingga Agustus 2011 yang berlokasi di kolam petani Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum tahap implementasi. Analisa sistem pada penelitian ini meliputi: PENGUMPULAN DATA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Rancangan Antarmuka (interface) Program Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form testing dan form training (untuk programer). 4.1.1

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

PENELUSURAN BANJIR (STAGE HYDROGRAPH) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

PENELUSURAN BANJIR (STAGE HYDROGRAPH) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK PENELUSURAN BANJIR (STAGE HYDROGRAPH) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (Studi Kasus: DAS Siak) 1 Manyuk Fauzi, 1 Imam Suprayogi, 2 Ashral 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence), merupakan metode untuk mengoptimalkan performa dari sistem dengan mempelajari data

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan Eru Puspita Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Optimasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan pada Pemodelan Salinitas Air Tanah

Optimasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan pada Pemodelan Salinitas Air Tanah Optimasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan pada Pemodelan Salinitas Air Tanah Risa Rezki Permatasari1,a), Acep Purqon1,b) 1 Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan Fisika dan Sistem Kompleks, Fakultas

Lebih terperinci

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 4, No. 2, November 2007, 53 64 WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Daryono Budi Utomo Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* 1)Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Badan Meteorologi

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Fakultas

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994)

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Saraf Biologi Manusia Otak manusia memiliki struktur yang sangat kompleks, serta memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung yang

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Program Studi Meteorologi PENERBITAN ONLINE AWAL Paper ini adalah PDF yang diserahkan oleh penulis kepada Program Studi Meteologi sebagai salah satu syarat kelulusan

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beban dan Prakiraan Beban Listrik Di dalam sebuah sistem kelistrikan terdapat 2 sisi yang sangat berbeda, yaitu sisi beban dan sisi pembangkitan. Pada sisi beban atau beban

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika BAB III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Teknik informatika yang memiliki andil yang cukup besar dalam berbagai kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika merupakan hal yang menarik

Lebih terperinci