PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN residu dari turbin gas pada PLTG berupa gas yang kemudian dimanfaatkan untuk memanaskan air hingga Hera Firdhausa Katili ), Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, S.T.,M.T. 2) Jurusan Teknik Fisika FTI ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60,2) Telp : Fax : hera_katili@yahoo.com Abstrak - Analyzer adalah suatu hardsensor yang digunakan untuk menganalisa proses produksi sebagai sistem monitoring. Salah satu contoh aplikasinya adalah CEMS Analyzer yang digunakan untuk menganalisa kadar gas buang sebagai sistem monitoring. CEMS Analyzer ini menganalisa kadar gas NO, CO dan O 2 yang mengalir melalui stack sebagai hasil keluaran HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Selain harganya yang mahal, dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan maintenance untuk CEMS analyzer. Terkadang juga sering terjadi error dalam pengukurannya. Maka dari itu untuk menggantikan fungsa CEMS analyzer ini dibuatlah softsensor. Untuk merancang softsensor kadar gas buang ini digunakan metode jaringan syaraf tiruan pada software Matlab. Data input yang digunakan adalah pressure, temperature, dust dan opacity sedangkan untuk data output adalah kadar gas NO, CO dan O 2 yang diperoleh dari data recorder. Perancangan softsensor dengan metode jaringan syaraf tiruan ini menggunakan algoritma backpropagation, fungsi pelatihan Lavenberg Marquardt dan data yang bersifat MIMO (multi input multi output) dengan 4 variabel input dan 3 variabel output. Dari proses training dan validasi didapatkan hasil terbaik dengan MSE (Mean Square Error) 0,00695 pada jumah node 30. Selain itu juga didapatkan rata-rata eror (ppm) untuk masing-masing kadar gas buang (gas NO, CO dan O 2 ) sebesar.7493, 0.0 dan 0.2 ppm dengan tingkat akurasi sebesar 99.0%, 99.03% dan 99.0%. Kata kunci : CEMS Analyzer, jaringan syaraf tiruan, algoritma backpropagation, Matlab, GUI I. PENDAHULUAN Pembangkit listrik tenaga gas dan uap atau yang sering dikenal dengan singkatan PLTGU adalah salah satu pemanfaatan energi yang efisien karena mengkombinasi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan tenaga uap (PLTU). Dalam PLTGU terdapat suatu unit yang dikenal dengan nama HRSG (Heat Recovery Steam Generator) dimana perannya sama dengan boiler yaitu sebagai pemanas air dan penghasil uap. HRSG menerima energi menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin uap pada PLTU. Selain uap sebagai hasil utama pemanasan air dari HRSG ada juga hasil residu yaitu berupa gas buang yang sudah tidak dapat digunakan lagi untuk proses berikutnya sehingga dibuang begitu saja ke udara bebas melalui sebuah stack (pipa gas buang). Gas buang sebagai limbah industri ini tentunya tidak boleh menimbulkan polusi udara yang nantinya ditakutkan akan merusak lingkungan sekitar. Untuk mengetahui kadar gas buang yang keluar dari stack dilakukan pengukuran terhadap gas buang tersebut dengan meggunakan hardware sensor atau analyzer yang dikenal dengan istilah CEMS (Continuous Emission Monitoring System) Analyzer. Data hasil pengukuran analyzer tersebut akan tersimpan dalam data recorder. Selain harganya yang mahal, dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan maintenance untuk CEMS analyzer. Terkadang juga sering terjadi error dalam pengukurannya. Maka dari itu untuk menggantikan fungsi CEMS analyzer ini dibuatlah softsensor. Softsensor merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengukur variabel yang tidak terukur secara langsung dengan estimasi variabel-variabel proses yang mempengaruhinya[2]. Pada tugas akhir ini akan dirancang softsensor kadar gas buang pada stack hasil keluaran dari HRSG. Banyak metode yang dapat digunakan dalam perancangan softsensor seperti fuzzy, ANFIS, jaringan syaraf tiruan dan lain sebagainya[3]. Sedangkan untuk tugas akhir ini metode yang digunakan dalam perancangan softsensor kadar gas buang adalah jaringan syaraf tiruan (JST) dengan algoritma backpropagation dan fungsi pelatihan Levenberg Marquardt. II. METODOLOGI PENELITIAN A. CEMS (Continuous Emission Monitoring System) Analyzer

2 2 CEMS Analyzer adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisa dan memonitor kadar gas buang sisa hasil proses produksi. Device ini merupakan elemen penting dalam proses pembuangan limbah industri yang erat kaitannya dengan AMDAL agar tidak terjadi pencemaran udara di lingkungan sekitar pabrik. CEMS analyzer mampu mengukur gas NO, SO 2, CO 2, CO, CH 4 dan O 2 dalam sampel gas. Gas NO, SO 2, CO 2, CO dan CH 4 diukur dengan menggunakan metode NDIR (non-dispersive infrared) yang memanfaatkan radiasi yang dipancarkan oleh sumber cahaya (sinar infra merah) untuk pengukuran sedangkan O 2 diukur menggunakan sensor external (paramagnetic atau zirconia). Sampel gas yang masuk ke dalam CEMS Analyzer harus dalam keadaan rendah temperatur dan tidak banyak mengandung debu dan zat-zat kotoran yang bersifat korosif. Maka dari itu sebelum sampel gas masuk yang ke dalam sample inlet CEMS Analyzer terlebih dahulu dilakukan filterisasi sampel gas pada sample probe. Dimana di dalam sample probe gas yang masuk difilter agar gas yang mengandung debu, uap air dan zat-zat kotoran tidak masuk ke dalam sample inlet CEMS Analyzer yang nantinya ditakutkan akan mengganggu jalannya pengukuran kadar gas buang. Selain itu juga sampel gas harus didinginkan agar temperaturnya rendah sehingga tidak merusak sensor yang ada di dalamnya karena terbuat dari bahan optik dan kaca. B. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan di PLTGU Belawan dimana data tersimpan di dalam sebuah recorder yang terhubung langsung dengan CEMS Analyzer. Banyaknya data yang terambil selama kurun waktu tersebut berjumlah 870 data untuk setiap jenis data (pressure, temperature, dust, opacity, kadar gas NO, kadar gas CO dan kadar gas O 2 ). Data gas yang terukur sebelum masuk ke dalam proses CEMS Analyzer dianggap sebagai data input yaitu pressure, temperature, dust dan opacity. Sedangkan data yang terukur oleh CEMS Analyzer dianggap sebagai output (kadar gas buang). C. Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Pada dasarnya jaringan syaraf tiruan ditentukan oleh 3 hal yaitu : Pola hubungan antar neuron disebut dengan arsitektur jaringan. Metode untuk menentukan bobot penghubung disebut training atau learning/. Fungsi aktivasi, yaitu suatu fungsi yang digunakan untuk menentukan keluaran suatu neuron[4]. Arsitektur jaringan digunakan untuk menentukan jumlah node yang akan digunakan agar didapatkan hasil yang baik dengan metode trial and error. Berikut arsitektur jaringan yang digunakan dalam pelatihan jaringan syaraf tiruan dengan algoritma backpropagation : Input Layer pressure temperature dust opacity X X2 X3 X4 Hidden Layer Z Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z0 Z Z2 Z3 Gambar Arsitektur JaringanSyaraf Tiruan Output Layer Dari gambar merupakan arsitektur jaringan syaraf tiruan dengan struktur Multi Layer Perceptron (MLP) dimana terdapat 3 lapisan yaitu lapisan input (input layer) dengan 4 node, lapisan tersembunyi (hidden layer) dengan 3 node dan lapisan output (output layer) dengan 3 node. Terdapat dua jenis bobot yang digunakan yaitu bobot dari input layer menuju hidden layer yang dikenal dengan istilah input weight (IW) dan bobot dari hidden layer menuju output layer yang dikenal dengan isilah layer weight (LW). Selain itu juga digunakan 2 bias pertama pada input weight yaitu b dan bias kedua pada layer weight yaitu b2. Dengan jumlah layer yang digunakan maka terdapat fungsi aktifasi yaitu sigmoid biner pada hidden layer dan linier pada output layer. D. Penyusunan Algoritma Backpropagation Perancangan softsensor kadar gas buang menggunakan metode jaringan syaraf tiruan dengan algoritma backpropagation menggunaan software Matlab R2009a. Y Y2 Y3 GAS NO GAS CO GAS O2

3 3 Penyusunan algoritma backpropagation ini menggunakan fungsi pelatihan Levenberg Marquardt. Fungsi pelatihan ini dikenal sebagai metode pembelajaran dengan proses penurunan tercepat karena tidak memerlukan perhitungan matriks Hessian.. Pengolahan data Data input output yang diperoleh dari recorder diolah di Ms.Excel ke dalam bentuk matriks. Matriks yang dibuat terdiri dari 7 baris (4 baris input dan 3 baris target) dan 870 kolom yang menunjukkan jumlah data. Matriks tersebut yang kemudian dijadikan sebagai data pelatihan sekaligus data uji. Dari data yang diperoleh terdapat nilai puluhan bahkan ratusan sehingga perlu dilakukan preprocessing data dimana data-data tersebut diubah ke dalam range -. Hal ini dikarenakan fungsi aktifasi hanya dapat membaca nilai dalam range Parameter Pelatihan Ada beberapa parameter pelatihan yang dapat di atur sebelum dilakukan pelatihan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Parameter-parameter yang digunakan adalah sebagai berikut : Learning rate : Goal minimum error : 0.00 Epoch : Pembagian Data Setelah parameter pelatihan ditentukan kemudian dilanjutkan dengan pembagian data untuk data training, validation dan testing. Perbandingan jumlah data untuk ketiga jenis data tersebut adalah 70:5:5. Data training sebanyak 60 data, data validation sebanyak 30 data dan data testing sebanyak 30 data. 4. Inisialisasi Bobot Setiap kali membentuk jaringan backpropagation, Matlab akan memberi nilai bobot dan bias awal dengan bilangan acak kecil. Bobot dan bias ini akan berubah terus nilainya setiap membentuk jaringan. Namun dengan memberikan bobot dan bias tertentu maka jumah iterasi dan nilai performansi (mse) tidak akan berubah yaitu dengan cara memberi nilai pada net.iw, net.lw, dan net.b. Dari gambar maka terdapat 2 perintah untuk menyimpan nilai bobot pada m-file yaitu net.iw(,) yang menyimpan bobot dari input layer ke hidden layer dan net.lw(2,) yang menyimpan bobot dari hidden layer ke output layer. 5. Simulasi Jaringan Simulasi jaringan ini digunakan untuk menghitung keluaran jaringan berdasarkan arsiektur, pola masukan dan fungsi aktifasi yang digunakan. Nilai keluaran hasil simulasi jaringan ini masih dalam range -. Untuk merubah nilai tersebut ke dalam nilai aslinya maka digunakan perintah postprocessing data. III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan pengelompokan data Pengolahan pada listing program untuk menentukan data input dan output dengan range maksimum dan minimum. Dengan menggunakan perintah normalisasi data maka secara otomatis data yang nilainya lebih dari diubah ke dalam range -. Hal ini diperlukan karena fungsi aktifasi yang digunakan hanya dapat membaca nilai dalam range tersebut. Pengelompokan data berdasarkan 3 parameter yaitu data training, validation dan testing dilakukan agar dapat diketahui data mana saja yang digunakan pada tiga parameter tersebut.untuk data training sebanyak 60 data dari data pertama sampai data ke-60, untuk data validation sebanyak 30 data dari data ke-6 sampai ke-740 sedangkan untuk data testing sebanyak 30 data dari data ke-74 sampai ke-870. B. Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Dalam pelatihan jaringan syaraf tiruan ini menggunakan algoritma backpropagation dengan fungsi pelatihan Levenberg Marquardt dan mengunakan struktur Multi Layer Perceptron (MLP) 3 layer yaitu input layer, hidden layer dan output layer. Jumlah node yang digunakan pada input layer adalah 4 node, hidden layer sebanyak 30 node sedangkan output layer sebanyak 3 node. Dengan jumlah layer yang digunakan maka terdapat 2 fungsi aktifasi yang digunakan yaitu sigmoid bipolar dan linier. Ada 4 keadaan untuk penentuan jumlah neuron terbaik yang dihubungkan dengan besarnya nilai Mean Square Error (MSE) yang dihasilkan serta nilai korelasi antara output dengan target (regresi). Tabel Perbandingan nilai MSE dalam 4 variasi keadaan Jumlah Node MSE Dari tabel menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah node maka semakin kecil nilai mse. Hasil terbaik ditunjukkan pada nilai mse terendah yaitu dengan

4 4 jumlah node 30. Berikut plot performansi yang dihasilkan pada proses pelatihan untuk node 30 : Gambar 2 Plot Performansi untuk n=30 Gambar 4. menunjukkan performansi dimana pada sumbu y merupakan nilai MSE dan sumbu x jumlah iterasi. Grafik performansi menunjukkan kemampuan pengolahan pada data training, validasi dan testing. Garis putus-putus yang berwarna hitam menunjukkan garis goal berdasarkan dari nilai MSE yang terkecil yang telah ditentukan pada parameter goal minimum error. Garis putus-putus yang berwarna hijau merupakan nilai MSE terbaik dari hasil proses pelatihan. Garis biru merupakan MSE dari data training, garis hijau MSE dari data validasi, dan garis merah MSE dari data testing. Dari grafik performansi di atas menunjukkan bahwa garis train, validation dan test semakin turun mendekati bestline dimana nilai MSE juga semakin kecil. Jika ketiga garis tersebut mendekati bestline maka dapat disimpulkan proses pelatihan berjalan dengan baik pada titik dan epoch tertentu. Dari grafik terlihat bahwa performansi validasi terbaik terletak pada titik pada epoch ke-800 pada data validasi. Gambar 3 Plot Regresi untuk n=30 Sedangkan untuk gambar 3 adalah plot regersi dimana plot tersebut menunjukkan kedekatan data antara target dengan output. Pada grafik tersebut terdapat garis putusputus menunjukkan garis Y=T dimana nilai output sama dengan target. Sedangkan garis lurus/linear berwarna hitam menunjukkan persebaran data dari hasil proses pelatihan dimana data disimbolkan dengan bentuk lingkaran. Regresi yang baik adalah ketika garis linear tersebut berhimpit dengan garis Y=T dan seluruh data berada di dalam garis linear atau sudah tidak ada lagi data yang tersebar menjauhi garis linear. Nilai regresi (R) adalah perkiraan nilai hubungan antara output dengan target. Nilai regresi all menunjukkan yang hampir mendekati nilai karena semakin mendekati nilai maka hubungan keduanya semakin baik dan persebaran datanya akan mendekati garis Tabel 2 Hasil Perbandingan Kadar Ga NO aktual Rata-rata Jumlah eror Prosentase Eror Tingkat Node (ppm) (%) Akurasi (%) Dari tabel 2 terlihat perbedaan hasil rata-rata eror, prosentase eror dan tingkat akurasi pada masing-masing jumlah node untuk kadar gas NO. Hasil terbaik ditunjukkan oleh jumlah node 30 dengan rata-rata eror.7493 ppm prosentase eror 0.99% dan tingkat akurasi 99.0%. Berikut grafik perbandingan kadar gas NO aktual dengan keluaran softsensor pada jumlah node 30. ppm Perbandingan kadar gas NO aktual dengan data Gambar 4 Grafik perbandingan kadar gas NO aktual

5 5 ppm Dari grafik di atas menunjukkan perbandingan antara kadar gas NO aktual yang ditunjukkan oleh garis biru pada jumlah node 30 yang ditunjukkan oleh garis merah. Sumbu Y menunjukkan nilai kadar gas NO dan sumbu X menunjukkan jumlah data. Dari grafik terlihat bahwa garis merah hampir mendekati atau berhimpit dengan garis biru yang menunjukkan bahwa nilai kadar gas NO medekati nilai kadar gas NO aktual. Tabel 3 Hasil Perbandingan Kadar Ga CO aktual Jumlah Node Rata-rata eror (ppm) Prosentase Eror (%) Tingkat Akurasi (%) Dari tabel 3 terlihat juga perbedaan hasil rata-rata eror, prosentase eror dan tingkat akurasi pada masing-masing node untuk kadar gas CO. Hasil terbaik juga ditunjukkan oleh jumlah node 30 dengan rata-rata eror 0.0 ppm prosentase eror 0.97% dan tingkat akurasi 99.03%. Berikut grafik perbandingan kadar gas CO aktual dengan keluaran softsensor pada jumlah node 30. Perbandinga kadar gas CO aktual dengan data Gambar 5 Grafik perbandingan kadar gas CO aktual Gambar 5 menunjukkan perbandingan kadar gas CO aktual pada jumlah node 30. Sama halnya dengan grafik sebelumnya sumbu Y menunjukkan nilai kadar gas CO dan sumbu X menunjukkan jumlah data. Terlihat garis merah mendekati garis biru hal ini juga menunjukkan bahwa nilai kadar gas CO mendekati nilai kadar gas CO aktual. Tabel 4 Hasil Perbandingan Kadar Ga O 2 aktual Rata-rata eror (ppm) Tingkat Akurasi (%) Jumlah Node Prosentase Eror (%) Tabel 4 menunjukkan perbedaan hasil rata-rata eror, prosentase eror dan tingkat akurasi untuk kadar gas O 2. Hasil terbaik juga ditunjukkan pada jumlah node 30 dengan rata-rata eror 0.2 ppm, prosentase eror 0.99% dan tingkat akurasi 99.0%. Berikut grafik perbandingan kadar gas O 2 aktual pada jumlah node 30. ppm Perbandingan kadar gas O2 aktual dengan data Gambar 6 Grafik perbandingan kadar gas O 2 aktual dengan Gambar 6 juga merupakan grafik perbandingan kadar gas buang aktual dan pada jumlah node 30 namun grafik di atas untuk kadar gas O 2. Sama dengan kedua grafik sebelumnya sumbu Y menunjukkan kadar gas dan sumbu X adalah jumlah data. Terlihat juga bahwa garis merah mendekati garis biru yang menunjukkan juga bahwa nilai kadar gas O 2 mendekati nilai kadar gas O 2 aktual.

6 6 C. Interface Softsensor dengan GUI Penggunaan GUI sebenarnya memberikan kemudahan kepada pengguna dalam menampilkan hasil data berbasis visual. Berdasarkan input dan output yang terukur pada proses pengukuran kadar gas buang pada CEMS Analyzer maka dalam interface softsensor ini dibuat 4 input dan 3 output seperti gambar di bawah ini : 3. Dari proses training dan validasi didapatkan MSE terkecil yang menunjukkan hasil terbaik dengan memasukkan jumlah neuron 30 yaitu 0, Didapatkan rata-rata eror untuk masing-masing kadar gas buang sebesar.7493, 0.0 dan 0.2 dengan tingkat akurasi sebesar 99.0%, 99.03% dan 99.0%. V. DAFTAR PUSTAKA Gambar 7 Tampilan figure GUI Gambar 7 adalah tampilam figure GUI ketika nilai input dimasukkan dan tombol count di-klik sehingga menghasilkan nilai output. Ketika dimasukkan nilai input pressure 0.5 mbar, temperature 60.9 C, dust 29.9 mg/m 3 dan opacity 5,82% maka muncul nilai output kadar gas NO 8.7 ppm, kadar gas CO ppm dan kadar O %. Untuk push button reset digunakan untuk menghapus nilai yang tertera pada panel input dan output sehingga siap untuk diberi nilai input baru dan menghasilkan nilai output baru. IV. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk merancang softsensor kadar gas buang pada stack keluaran HRSG terdapat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :. Telah berhasil dirancang softsensor kadar gas buang pada stack hasil keluaran HRSG dengan metode jaringan syaraf tiruan menggunakan algoritma backpropagation. 2. Fungsi pelatihan yang digunakan dalam perancangan ini adalah fungsi pelatihan trainlm karena fungsi ini merupakan metode pembelajaran dengan proses penurunan tercepat tanpa memerlukan perhitungan matriks Hessian. [] M. Shakil, M. Elshafei, M.A. Habib, F.A. Maleki Softsensor NO X and O 2 Using Dynamic Neural Networks. [2]Ellyanti, Lia Tugas Akhir : Perancangan Softsensor Faktor Kompresibilitas dan Massa Gas Alam Keluaran Dehydration Unit Pematang Gas Plant dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan di PT. Chevron Pacifi Indonesia, Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya. [3]Kinaka, Sylvia Dwi. 20. Tugas Akhir : Perancangan Softsensor Kecepatan Rotasi Kompresor Mesin Peesawat Boeing Tipe CFM56 3B- Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan, Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya. [4] Rachmawati, Alif Tober Tugas Akhir : Perancangan Softsensor Steam Quality pada Steam Generator dengan Optimasi Nilai Spesifik Volume dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan, Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya. [5] Susanti, Aini Prisilia Tugas Akhir : Perancangan Sistem Prediktor Daya Pada Panel Photovoltaic di Buoy Weather Station, Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya. [6] Yani, Eli, Pengantar jaringan syaraf Tiruan. MateriKuliah.Com [7]Siang, J.J., Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan Matlab, Yogyakarta: Andi, 2005 [8]Abhishek, K., Kumar, A., Ranjan, R.&Kumar, S., A Rainfall Prediction Model using Artificial Neural Network, IEEE, 202. [9]Indonesia, Yokogawa. IR 400 Technology Information. Jakarta, 203.

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Oleh : Hera Firdhausa Katili 2409100073 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) PERANCANGAN SOFTSENSOR STEAM QUALITY PADA STEAM GENERATOR DENGAN OPTIMASI NILAI SPESIFIK VOLUM DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN () 1 Alif Tober Rachmawati, Fitri Adi Iskandarianto, ST.MT, DR.Gunawan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Prediktor Daya Pada Panel Photovoltaic di Buoy Weather Station

Perancangan Sistem Prediktor Daya Pada Panel Photovoltaic di Buoy Weather Station JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-451 Perancangan Sistem Prediktor Daya Pada Panel Photovoltaic di Buoy Weather Station Aini Prisilia Susanti dan Aulia Siti

Lebih terperinci

Oleh : Alif Tober Rachmawati

Oleh : Alif Tober Rachmawati Perancangan softsensor steam quality pada steam generator dengan optimasi nilai spesifik volume dengan metode jaringan syaraf tiruan (JST) Oleh : Alif Tober Rachmawati 2410105022 Latar Belakang Steam generator

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Data Untuk Analisis Jaringan Syaraf Tahapan pertama sebelum merancang model jaringan syaraf tiruan adalah menyiapkan data. Secara garis besar tahapan-tahapan dalam

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Perancangan Sistem Pemodelan Kontrol Level Air Steam Drum Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Ardian Oktakaisar, Supari, Herwin Suprijono Jurusan Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Andi Ihwan 1), Yudha Arman 1) dan Iis Solehati 1) 1) Prodi Fisika FMIPA UNTAN Abstrak Fluktuasi suhu udara berdasarkan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di PG. Kebon Agung. Tbk, Desa Kebon Agung Kec. Pakisaji, Kab. Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Diagram Alur (Flowchart) Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam melakukan penelitian. Tujuannya agar memperkecil

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 39 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember tahun 2010 di rumah tanaman (greenhouse) Balai Penelitian Agroklimatologi dan Hidrologi (Balitklimat),

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Galih Probo Kusuma, Dr Melania Suweni Muntini, MT Jurusan Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

NEURAL NETWORK BAB II

NEURAL NETWORK BAB II BAB II II. Teori Dasar II.1 Konsep Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network) Secara biologis jaringan saraf terdiri dari neuron-neuron yang saling berhubungan. Neuron merupakan unit struktural

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) L K Widyapratiwi 1, I P A Mertasana 2, I G D Arjana 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need. PREDIKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Febry Hontong 1), Tritiya Arungpadang 2), Johan Neyland 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

Identifikasi Unsur-Unsur Berdasarkan Spektrum Emisi Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Identifikasi Unsur-Unsur Berdasarkan Spektrum Emisi Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN 0854-0675 Volume 15, Nomor 1, Januari 2007 Artikel Penelitian: 9-14 Identifikasi Unsur-Unsur Berdasarkan Spektrum Emisi Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Eko Prasetyo

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK Fany Hermawan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : evan.hawan@gmail.com

Lebih terperinci

Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java

Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java Posted by Lita Nurlaelati 1:25 PM Programming Kali ini admin berbagi tentang membuat program Java GUI menggunakan Netbeans. Berikut langkah - langkahnya : Buat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 4 (1) (2015) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm SISTEM PREDIKSI TAGIHAN LISTRIK USAHA JASA LAUNDRY MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Muhamad

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Lingkungan Mengetahui kondisi lingkungan tempat percobaan sangat penting diketahui karena diharapkan faktor-faktor luar yang berpengaruh terhadap percobaan dapat diketahui.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* 1)Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Badan Meteorologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masin-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI Putri Khatami Rizki 1), Muchlisin Arief 2), Priadhana Edi Kresnha 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Prediksi Tinggi Signifikan Gelombang Laut Di Sebagian Wilayah Perairan Indonesia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Propagasi Balik Abraham Isahk Bekalani, Yudha Arman, Muhammad Ishak Jumarang Program

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal ISSN : POSITRON, Vol. V, No. (5), Hal. - 5 ISSN : -97 Prediksi Ketinggian Gelombang Laut Perairan Laut Jawa Bagian Barat Sebelah Utara Jakarta dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Prada Wellyantama

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Permalan Time Series, Harga Minyak Bumi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation Pengumpulan Data Harga Minyak Bumi di Indonesia Perancangan

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.174-179 ISSN 2302-495X Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Mira Febrina 1, Faula Arina

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Yang Digunakan BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Secara umum, gambaran data yang penulis peroleh dapat dilihat pada lampiran. Data tersebut adalah data hasil proses logging disajikan dalam bentuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA Budho Setyonugroho 1), Adhistya Erna Permanasari 2), Sri Suning Kusumawardani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 menggambarkan desain penelitian peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM Nanik Susanti 1* 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah

Lebih terperinci

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Supiyati, Syamsul Bahri dan Iwan Erdi Abstract: Penelitian mengenai prediksi jangka pendek debit aliran irigasi

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK (SEKTOR RUMAH TANGGA)

PEMODELAN DAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK (SEKTOR RUMAH TANGGA) PEMODELAN DAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK (SEKTOR RUMAH TANGGA) Salmawaty Tansa 1, Bambang Panji Asmara 2 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Tri Deviasari Wulan 1, Endah Purwanti 2, Moh Yasin 3 1,2 Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang

Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang Pemodelan dan Pemetaan Potensi Energi Angin Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) di Bendungan Karangkates Kabupaten Malang O L E H : A H M A D Z A K I Z A K A R I A ( 2 4 0 6 1 0 0 0 5 7 ) Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang Abstract: Various methods on artificial neural network has been applied to identify

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Praproses Data Kegiatan pertama dalam penelitian tahap ini adalah melakukan pengumpulan data untuk bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci