PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA
|
|
- Ivan Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA Pratama Adhy Rusdyana, I Ketut Budaya Astra, Ni Made Sri Dewi Lestari Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) pratamaadhy01@gmail.com Astra_budaya@yahoo.com gedeagungnara@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar teknik dasar passing (menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepak bola. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan menggunakan rancangan penelitian the randomized pretests-postest control group the same subjec design.subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 51 orang yang terdistribusi ke dalam dua kelas yaitu kelas VII B dan VII D. Pengundian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan cluster random. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes objektif, observasi dan unjuk kerja. analisis data menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 8.68 Angka signifikansi yang diperoleh melalui Uji t adalah p<0.05. Disimpulkan bahwa penerapan model berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola. Dengan demikian disarankan kepada guru penjasorkes dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT karena terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Kata-kata kunci: Kooperatif, NHT, hasil belajar, sepak bola. Abstract This study aims to determine the effect of assembling cooperative learning model numbered head together (NHT) to the learning outcomes of basic techniques of passing (using the inner and outer foot) football. This study was a true-experimental research study using the randomized pretest posttest control group the same subject design. The research subject was students of class VII SMP Negeri 7 Singaraja academic year 2016/2017 amounted to 51 persons distributed into two classes: class VII B and class VII D. The draw of the experimental group and the control group was performed with simple random sampling. Data were collected through objektif tests, observation and performance tests. Data analysis using t-test with SPSS 16.0 for Windows. Based on the results of the study it was found that in the experimental group gained an average value of posttest-pretest While in the control group gained an average value of posttest-pretest Significance obtained through t-test was p<0.05. Concluded that the assembling cooperative learning model NHT has significant effect on the raising learning outcomes of basic techniques of passing (using the inner and outer foot) football. Thus, it is suggested for the Penjasorkes teachers to be able to implement cooperative learning model NHT type since it has strong significant influence toward the improvement of student s learning achievement. Key words: Cooperative, NHT, learning outcome, football.
2 PENDAHULUAN Peran suatu pendidikan merupakan salah satu masalah pokok pembelajaran terutama pada pendidikan formal di sekolah. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang pendekatannya semula berpusat pada guru (teacher centered), beralih berpusat pada siswa (student centered), metodologi yang semula di dominasi ekspositori berganti ke partisipatori dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual, berubah menjadi kontekstual. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu dilakukan peningkatan kualitas pembelajaran. Subadi (2011) menyatakan bahwa upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor siswa, alat pendukung terjadinya pembelajaran, dan lingkungan. Alat pendukung pembelajaran meliputi guru, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru merupakan alat pendukung pembelajaran karena guru bertugas mempersiapkan dan mengelola pembelajaran. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menyiapkan model pembelajaran dengan baik dan tepat sehingga peserta didik lebih mudah membangun pemahamannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran yang dipilih berpengaruh pada hasil belajar siswa. Siswa diharapkan dapat berperan penuh dalam proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitator. Berdasarkan data nilai yang peneliti dapatkan pada hari Jumat, tanggal 7 oktober 2016 di SMP Negeri 7 Singaraja ditemukan permasalahan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi bola besar (sepak bola) dapat di katakana masih kurang. pada siswa kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 ditemukan bahwa pada siswa kelas VII B dan VII D SMP Negeri 7 Singaraja dengan jumlah siswa yang terdiri dari 26 orang terdapat 0 siswa memperoleh nilai 60 (tidak tuntas), 14 siswa memperoleh nilai (tidak tuntas), 7 siswa memperoleh nilai 71-78, (tuntas) dan 4 siswa memperoleh nilai 80 (tuntas). Sedangkan pada kelas VII D yang terdiri dari 25 oarang terdapat 0 siswa memperoleh nilai 60 (tidak tuntas), 19 siswa memperoleh nilai (tidak tuntas), 4 siswa memperoleh nilai (tuntas), dan 2 siswa memperoleh nilai 80 (tuntas). Jadi data Hasil belajar materi bola besar (sepak bola) secara klasikal berada pada katagori Tidak Tuntas, mengingat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Penjasorkes di SMP Negeri 7 Singaraja (78). Melihat kenyataan tersebut maka peran guru penjasorkes sebagai pendidik perlu mendapat perhatian khusus dalam mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat, karena dengan implementasi model pembelajaran yang tepat akan dapat memacu semangat para siswa di dalam mengikuti pelajaran dan mendorong siswa untuk mengembangkan antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang didapat dari sekolah sehingga para siswa akan bersikap aktif dalam mengikuti proses pelajaran khususnya pelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar passing sepak bola. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran teknik dasar passing sepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar, guru penjasorkes diharapkan mampu menguasai dan menerapkanberbagai macam model pembelajaran atau teknik penyampaian materi yang tepat dan menarik yang nantinya dapat mendorong minat belajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.model pembelajaran kooperatif dikembangkan menjadi beberapa tipe, salah satunya adalah Numbered Head Together (NHT), sebagai salah satu alternatif yang
3 tepat untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Pengaruh penerapan model terhadap hasil belajar telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Yanuar Nur Fajrin (2014) yang menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepakbola yaitu sebesar 23,53 %.Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Heryanto Nur Muhammad (2014) juga menemukan model berpengaruh terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa di SMK PGRI 2 Kota Pasuruan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli yaitu sebesar 21,38%. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe kooperatif tipe NHT telah terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh Hendri Marhadi (2014) dengan judul penelitian penerapan model pembelajran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk mrningkatkan hasil belajar siswa kelas Vd SDN 184 Pekanbaru, berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, Made Agus Wijaya (2015) juga menemukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan kartu gerak seri gerak dasar efektif meningkatkan keterampilan gerak dasar pada siswa Sekolah Dasar. KAJIAN TEORI a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dengan aktivitas gerak sebagai sarana pencapaian tujuan harus selalu direncanakan dengan baik oleh guru Penjasorkes penyampaian informasi pada bagian awal pengajaran penjasorkes sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Penyampaian informasi itu memiliki dua macam tujuan, yaitu agar siswa mengetahui dan memahami apa yang dikerjakan, dan memahami bagaimana cara melakukannya. Husdarta (2009:3) menyatakan, Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. juga memaparkan bahwa penjasorkes memperlakukan anak atau siswa sebagai sebuah kesatuan yang utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Prinsip dan pelaksanaan sistematika pembelajaran penjasorkes secara umum mengikuti tiga pola pembelajaran (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah) yaitu : Pembelajaran Pendahuluan, Pembelajaran Inti, Penutup. 1. Pembelajaran Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan guru. a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, b. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional; c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Pembelajaran Inti Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar (KD) yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
4 sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 1. Eksplorasi Eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Dalam kegiatan eksplorasi yang dilakukan guru adalah: a. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber. b. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. e. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. 2. Elaborasi Elaborasi adalah penggarapan secara tekun dan cermat. Dalam kegiatan elaborasi yang dilakukan oleh guru adalah: a. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna. b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. d. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. e. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. f. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok. g. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. h. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan. i. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. 3. Konfirmasi Konfirmasi adalah pembenaran, penegasan, dan pengesahan sesuatu. Dalam kegiatan konfirmasi yang dilakukan oleh guru adalah: a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. e. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar. f. Membantu menyelesaikan masalah. g. Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi. h. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. i. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. 3. Kegiatan Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru adalah:
5 a. Bersama-sama dengan peserta didik/sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Adapun model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran (Suprijono, 2009:46-68) sebagai berikut: a) model pembelajaran langsung, b) model pembelajaran kooperatif, dan c) model pembelajaran berbasis masalah. a. Model Pembelajaran Langsung Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkanya secara langsung kepada suluruh kelas. b. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyan-pertanyan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsepkonsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery learning. Proses belajar penemuan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi. Belajar penemuan menekankan pada berpikir tingkat tinggi. Belajar ini memfasilitasi peserta didik mengembangkan dialektika berpikir melalui induksi logika yaitu berpikir dari fakta ke konsep. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini. Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif karena model pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk berpikir kritis, melatih siswa untuk belajar bekerjasama dengan anggota lain dalam satu kelompok, dan dapat melatih siswa untuk belajar saling menghargai antar sesama, sehingga siswa secara otomatis memiliki kepribadian yang baik. Model pembelajaran kooperatif dapat dirasakan langsung oleh peserta didik karena telah diterapkannya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sendiri (student centered), dimana peserta didiklah yang menemukan permasalahan serta dipecahkan bersama dengan peserta didik lainnya serta dibantu oleh guru. Disamping itu juga, melalui pembelajaran kooperatif, siswa akan memiliki rasa tanggung jawab dan mampu berkomunikasi yang baik dengan teman sebayanya. Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, dimana kelompok-kelompok kecil bekerja sama
6 untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Santyasa, 2007:30). Dalam pembelajaran kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik didalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberi penjelasan teman kelompok dengan baik, dan dapat melakukan diskusi kelompok. Pembelajaran belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran. Menurut Trianto(2007:42), pembelajaran kooperatif bertujuan untuk: (1) meningkatkan partisipasi siswa, (2)memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, dan (3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi, model pembelajaran kooperatif merupakan model yang mengkondisikan siswa bekerja bersama untuk memperoleh tujuan bersama dalam kelompok-kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran kooperatif bertitik tolak dari pandangan John Dewey dan Herberit Thelan (dalam Ibrahim, dkk, 2000:13) yang menyatakan bahwa kelas haruslah merupakan laboratorium atau miniatur demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial dan antar pribadi. Kerja kelompok kooperatif digambarkan oleh Dewey dan Thelan berjalan melampaui hasil belajar akademik. Mereka memandang tingkah laku kooperatif dan proses-proses sebagai bagian tak terelakkan dari usaha keras manusia, di atas merupakan dasar mana masyarakat demokratis dapat dibangun dan dipertahankan. Menurut Ibrahim dkk (2000:11), pembelajaran kooperatif akan menjadi sangat efektif jika materi pembelajaran tersedia lengkap di kelas, ruang guru, perpustakaan, ataupun dipusat media. Terdapat lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (Santyasa, 2005:89-96) yaitu: a) saling ketergantungan positif, b) interaksi tatap muka, c) keterampilan-keterampilan kolaboratif, d) pemrosesan interaksiinteraksi kelompok, e) tanggung jawab individu. Penjelasan dari kelima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut. a. Saling Ketergantungan Secara Positif Saling ketergantungan secara positif adalah perasaan antar kelompok siswa untuk membantu setiap orang dalam kelompok tersebut. Cara-cara mempromosikan saling ketergantungan secara positif dalam kelompok meliputi: tujuan, penghargaan, peranan, sumber dan identitas. b. Interaksi Tatap Muka Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi semacam itu memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi. c. Keterampilan-keterampilan Kolaboratif Keterampilan-keterampilan kolaboratif yang baik adalah sangat penting tidak hanya untuk sukses di luar sekolah dengan teman dan keluarga, tetapi juga dalam karir. Guru memilih suatu keterampilan kolaboratif hendaknya lebih menekankan pada kesesuaian dengan karakteristik masing-masing pelajaran. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan terdapat keterampilan yang sama untuk beberapa pelajaran. b. Pemrosesan Interaksi-interaksi Kelompok Sebagai bagian dari masing-masing unit dimana pembelajaran kooperatif digunakan, waktu hendaknya direncanakan paling tidak sekali untuk para siswa mendiskusikan bagaimana sebaiknya kelompok mereka bekerja bersama. Pemrosesan interaksi kelompok memiliki dua aspek. Pertama, menjelaskan tentang keberfungsian kelompok. Kedua, kelompok akan mendiskusikan apakah interaksi mereka perlu diperbaiki. Pemrosesan interaksi kelompok ini membantu kelompok belajar
7 bagaimana berkolaborasi dengan lebih efektif, dimana dapat ditetapkan selama atau diakhir kegiatan. c. Tanggung Jawab Individu Satu hal yang paling umum bagi siswa bekerja dalam kelompok adalah bahwa beberapa anggota kelompok akan mengakhiri semua pekerjaan dan semua pembelajaran. Jadi, mendorong setiap orang dalam kelompok untuk berpartisipasi dan belajar merasakan bertanggung jawab secara individual untuk keberhasilan kelompok mereka. Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama merupakan jenis pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser kagen pada tahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto, 2007). Pendekatan struktural tipe NHT, yang dikembangkan oleh Spencer Kagan terancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai alternatif terhadap struktural kelas tradisional. Menurut Nurhadi dkk (2004:67), sebagai pengganti dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktural empat langkah berikut ini: a) penomoran, b) pengajuan pertanyaan, c) berpikir bersam, d) pemberian jawaban. a. Langkah 1: Penomoran Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3-5 orang dan memberikan mereka nomor sehingga setiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor berbeda. b. Langkah 2: Pengajuan Pertanyaan Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Para siswa berpikir bersama di masing-masing kelompoknya untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut. d. Langkah 4: Pemberian jawaban Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Kelebihan a. Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi. b. Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif. c. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan Kelemahan a. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. b. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. c. Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus. c. Langkah 3: Berpikir bersama
8 Pembelajaran konvensional menekankan pada guru sebagai pusat informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Situasi kelas sebagian besar masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, serta pengguanaan model ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar mengajar. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional atau disebut juga model ceramah, karena sejak dulu model ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran konvensional merupakan model yang masih berpandagan pada paradigm lama. Model pembelajaran ini cenderung menganggap siswa sebagai objek bukan subjek. Siswa dianggap sebuah botol kosong yang harus diisi terus menerus oleh guru. Pembelajaran konvensional cenderung dimulai dengan apersepsi, penyajian informasi, pemberian soal-soal dan tugas, kemudian membuat simpulan (Suryosubroto, 2002:71). Pembelajaran konvensional sering juga disebut sebagai pembelajaran tradisional. Siswa menjadi penerima pengetahuan yang pasif dan kebanyakan menghafal tanpa belajar untuk berfikir. Pada umumnya kegiatan pembelajaran bergantung pada pembicaraan guru yang menggunakan metode ceramah atau sebuah pertanyaan dan sebuah jawabannya hanya melibatkan daya ingat dasar dari pembelajar. Menurut Coleman (dalam Santyasa, 2005:36) pembelajaran konvensional memiliki cirri-ciri, yaitu: (1) pemerolehan informasi (melalui sumbersumber secara simbolik, seperti para guru atau membaca), (2) pengasimilasian atau pengorganisasian informasi sehingga suatu perinsip umum dimengerti, (3) penggunaan prinsip-prinsip umum pada kasus yang bersifat spesifik, dan (4) penerapan prinsip umum pada keadaan baru. Namun, menurut Suryosubroto (2002:192) pendekatan model pembelajaran memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut: a) Setiap siswa mempunyai cara belajar atau modalitas terbaik yang berbeda, tidak semua siswa bisa belajar dengan baik hanya dengan mendengarkan, b) sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari, sehingga siswa akan cepat merasa bosan, c) cenderung tidak memerlukan yang kritis sehingga siswa hanya akan bersifat pasif, d) pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi, padahal kemampuan setiap siswa itu berbeda. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sesungguhnya (true experimental). Penelitian eksperimen sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. (Kanca, 2010: 86).. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja tahun pelajaran 2017/2018 yang terdistribusi kedalam 2 kelas yaitu: kelas VII B berjumlah 26 orang dan kelas VII D berjumlah 25 orang, sehingga keseluruhan jumlah sampel penelitian adalah 51 orang. Dua kelas yang ada diundi untuk menetapkan kelas yang menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan tes objektif, observasi, dan unjuk kerja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji-t. Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya. HASIL dan PEMBAHASAN Data tentang hasil belajar teknik dasar passing sepak bola (menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) diperoleh melalui tes akhir (post test) dikurangi tes awal (pretest). Dari hasil
9 pengurangan pada kedua kelompok diperoleh rata-rata skor kelompok eksperimen = sedangkan rata-rata skor kelompok kontrol = Sebelum uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat terhadap sebaran data yang meliputi uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians. Untuk mengetahui normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows didapatkan hasil untuk nilai signifikansinya kedua kelompok adalah pada kelompok experimen signifikansinya 2.00 dan pada kelompok control signifikasinya 1.09 Untuk semua variabel signifikansi pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05. Dengan demikan maka semua sebaran data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data menggunakan uji Levene s ditunjukkan bahwa untuk hasil belajar teknik dasar passing sepak bola siswa harga F=0.96 dengan taraf signifikansi 7.58 Dapat disimpulkan bahwa variansi pada setiap kelompok adalah sama (homogen). Berdasarkan hasil Uji t diperoleh nilai t = dan nilai signifikansinya = Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Adapun keputusan yang diambil adalah tolak H o dan terima H a. hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Sudarso (2014) yang menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepak bola yaitu sebesar 23,53%. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati (2012) juga menemukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Keceme 1 Kecamatan Sleman. Pengaruh penerapan model terhadap hasil belajar telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Yanuar Nur Fajrin (2014) yang menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepakbola yaitu sebesar 23,53 %. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Heryanto Nur Muhammad (2014) juga menemukan model berpengaruh terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa di SMK PGRI 2 Kota Pasuruan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli yaitu sebesar 21,38%. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe kooperatif tipe NHT telah terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh Hendri Marhadi (2014) dengan judul penelitian penerapan model pembelajran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk mrningkatkan hasil belajar siswa kelas Vd SDN 184 Pekanbaru, berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap peningkatan hasil belajar materi teknik dasar passing sepak bola kaki bagian dalam dan kaki bagian luar pada siswa kelas VII B SMP Negeri 7 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan, maka dapat diajukan beberapa saran untuk proses pembelajaran dan penelitian lebih lanjut sebagai berikut. 1. Bagi guru Penjasorkes, model dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.
10 2. Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar passing sepak bola kaki bagian dalam dan kaki bagian luar di kelas VII B SMP Negeri 7 Singaraja, sehingga untuk memperoleh bukti-bukti yang lebih umum dari penerapan model diharapkan peneliti lain untuk mencoba pada pokok bahasan lain untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran Penjasorkes secara lebih mendalam. 3. Penelitian ini hanya mengukur ada atau tidaknya pengaruh dari model terhadap hasil belajar teknik dasar passing sepak bola kaki bagian dalam dan kaki bagian luar tanpa meneliti lebih jauh arah pengaruh yang diberikan. Di waktu mendatang dapat dilakukan suatu penelitian untuk meneliti sejauh mana arah pengaruh yang diberikan oleh model terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa. DAFTAR PUSTAKA Husdarta, Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta. Kanca, I Nyoman Metodologi Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha Suryosubroto, B Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Santyasa, I W Belajar dan Pembelajaran. Buku Ajar (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikian Fisika, Fakultas MIPA, IKIP Negeri Singaraja Sari, Sabrina Pratama dan Muhammad, Heryanto Nur Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli (Studi Pada Siswa Kelas X TPM 1 SMK PGRI 2 Kota Pasuruan. Tersedia pada article/11056/68/article.pdf (diakses pada 5 November 2016). Nur Fajrin, Yanuar Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nubered Head Together (NHT) Trehadap Hasil Belajar Dribling Sepak Bola (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tarik Siduarjo). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 02. Tersedia pada /68/article.pdf (diakses pada tanggal 12 Juni 2016). Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Pramulia, Yetti Marisa dan Sudarso Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket (Studi Pada Siswa Kelas X SMKN 10 Surabaya). Tersedia pada p/jurnal-pendidikan-jasmani/article/ view/9995(diakses pada 5 November 2016). Santiana, Ni Luh Putu Murtita Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Desa Alasangker. Tersedia pada (diakses pada 5 November 2016). Wijaya, Made Agus Developing Fundamental Movement Based
11 Cooperative Learning Model In Primary School. Tersedia pada http//pps.unj.ac.id/journal/ijer/articl e/viewfile/150/149.pdf (diakses pada 16 Juni 2017).
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI I Gede Suartana Eka Putra 1, Nyoman Kanca 2, Adnyana Putra 3 Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLING SEPAK BOLA Kadek Angga Pandita, I Ketut Budaya Astra, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Harry Fitriyanto Rachman, Nyoman Kanca, Made Kusuma Wijaya
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLING SEPAK BOLA I Made Semarawima Juliartha 1, I Nyoman Kanca
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING KONTROL SEPAK BOLA I Wayan Ella Humiarta, I Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Tri Aditya Pratama, I Pt Darmayasa,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA
e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Luh Abdi Julia Lestari, Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
Lebih terperinciPENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED
PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
Lebih terperinciARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Oleh Daniel Benu NIM 0816011033 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA I Md Trijatmika Yoga Lesmana, I Pt Darmayasa, Sri Dewi Lestari Jurusan Pendidikan Jasmani
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA I Putu Dodik Ari Saputra 1, I Wayan Artanayasa 2, Kadek Yogi Parta Lesmana 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM
ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA Oleh Made Arya Sudita NIM 086095 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM 0816011017 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI I Made Irvan Wibisana, I Wayan Rai, I Putu Adi Suputra Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DIBANDINGKAN DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA Gd. Suarjuliasa, I Kt. Budaya Astra, I Gd. Suwiwa
Lebih terperinciB. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.
80 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 1 Cipeucag Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI Kadek Satriawan, I Wayan Rai, Ni Luh Putu Spyanawati Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
Lebih terperinciSILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)
SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh I Made Satria Budi NIM 0816011176 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN
Lebih terperinciRPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
Lebih terperinci@undiksha.ac.id
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Control Sepak Bola Pada Siswa Kelas VII 10 di SMP Negeri 2 Singaraja Tahun
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK Yuli Setiawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Luh Putu Spyanawati Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan,
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rika Firma Yenni Pendidikan Matematika Universitas Tamansiswa Palembang rika.yenni@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG Mata Pelajaran : BAHASA LAMPUNG Kelas / Semester : XI / I Alokasi waktu : 4 X 45 ( 2 x Pertemuan ) Standar Kompetensi 1.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA Oleh I Gusti Agung Gede Darma Putra NIM 0816011167 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR PENJASORKES
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR PENJASORKES I Wayan Adnyana Putra, I Gusti Agung Lanang Parwata, Putu Adi Suputra. Jurusan
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.
ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM. 0816011029 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Ketut Gede Suartha Jaya Dana Sadu, I Made Danu Budhiarta, I Ketut Semarayasa Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)
Lebih terperincioleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK
PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Komang Ari Darmika, I Ketut Budaya Astra, Made Agus Wijaya
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK
Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Bancar Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua) Mata Pelajaran : Fisika-Kimia) Alokasi waktu : 8 X 40 ( 4 X pertemuan ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI
ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI Oleh Ni Made Darmita Dewi NIM 0916011117 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciFakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb
Calon PPL Prodi Matematika FKIP UNSWAGATI CIREBON Disampaikan Tanggal 27 28 juli 2010 Oleh Suhasono Kusiono Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Gede Indra Dwi Suputra NIM 0816011111 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI Ni Wayan Ayu Anggun Ratih Udayani, I Ketut Budaya Astra, Ni Made Sri Dewi Lestari
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIKPASSING SEPAK BOLA Made WahyuWidyatama,IWayanRai,I Made Satyawan Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER MENGGUNAKAN TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI Wahyu Laila Rezki 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA I Md Yogi Jnana Wesnawa, I Wayan Artana Yasa, Putu Adi Suputra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh I Kadek Wardana NIM 0816011159 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA Oleh I Wayan Adi Sukarnawa NIM 0616011127 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET I Made Puja Caka Adiputra, I Wayan Artanayasa, Kadek Yogi Parta Lesmana Jurusan Penjaskesrek FOK
Lebih terperinciARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM
ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA Oleh I Putu Oka Putrawan NIM 0816011216 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI
IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI I Made Arjawa NIM. 0616011192 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN
ISSN 5-73X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN Faridah Anum Siregar Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Abstrak.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NHT DENGAN TIPE STAD PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 THE DIFFERENCE
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM
ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA Oleh I Putu Pranatha NIM 0916011006 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS
ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS Oleh I Made Agus Purnama Diantara NIM. 0816011207 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP 1) Rika Lestari, 2) Singgih Bektiarso, 2) Albertus D.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA Komang Tri Mela Utami,I Wayan Rai, I Made Satyawan Penjaskesrek FOK Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI
PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Haris Prayogi NIM 0860065 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU 1 Hidayatulloh, 2 Dian Suci Rizkinanti 1, 2 STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: 1 dayat_feb@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...
BIODATA 1. Nama Lengkap :... 2. NIP :... 3. Jabatan :... 4. Pangkat/Golongan :... 5. Instansi :... 6. Tempat, Tanggal Lahir :... 7. Alamat Rumah :... 8. No Telpon Rumah :... 9. No HP Pribadi :... 10.Email
Lebih terperinciKata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Luh Gede Krisna Pebriana Dewi NIM. 0916011033 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperinciARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM
ARTIKEL MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM 0816011226 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM THE INFLUENCE OF LEARNING MODEL OF THE REVERSE (RECIPROCAL
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA I Kadek Nuprianta Putra, I Wayan Rai, I Made Kusuma Wijaya Jurusan Penjaskesrek,
Lebih terperinciEksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 105 Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan Sarah Wahyu Susanti Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI Ida Bagus Made Kusuma Putra, Dr I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Luh Putu Spyanawati.
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER Oleh : Bambang Sumantri Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI Ngawi Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM
PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa
IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA I Dewa Gede Buda Wisnawa Jurusan Penjaskesrek, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA I Komang Oky Trisna Adiputra, I Gusti Lanang Agung Parwata, Putu Adi Suputra Jurusan Pendidikan Jasmani
Lebih terperinciMata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... 1 2 PANDUAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh Ida Bagus Mega Astawa NIM 0716011074 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN
Lebih terperinciARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015
IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET I Ketut Widia, S.Pd Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
Pengaruh Model Pembelajaran... (Shinta Ratnasari) 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Komarudin Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Al Islam Tunas Bangsa Email: qhomar8@gmail.com
Lebih terperinciContoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI Hesti Januariningtyas, Putu Panca adi, Made Agus Wijaya Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciYudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.
JPPM Vol. 9 No. 1 (2016) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII Yudhi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL Oleh Lailatul Haniyah NIM.080210192012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
Lebih terperinciCONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)
CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
232 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh Akhyar* Abstrak Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Cikoneng Tahun Ajaran 2015/2016) THE EFFECT
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI KRIA KAYU DAN KERAMIK SMK NEGERI 1 SUKASADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciJurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar
85 Pengaruh Pemberian Kuis pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pangkajene (Studi Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa)
Lebih terperinciARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI Oleh I Putu Sudiadnyana NIM. 0816011239 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Egi Wulan Sari, Husna, Megasyani Anaperta
Lebih terperinciE_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR ROLL SENAM LANTAI Komang Arsaniya, I Ketut Budaya Astra, S.Pd., M.Or, I Gede Suwiwa, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG
PENERAPAN MODEL (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG E-JURNAL ELTRI NOVIA NIM.10010068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH
Lebih terperinciPERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama
Lebih terperinciABSTRAK
Application of Cooperative Learning Model Type two stay two stray (TSTS) and Effect on Student Learning Outcomes Biology Class X SMA Negeri 4 baseboards Bengkalis Riau Province 1) Putri Jhonevia 2) Drs.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL Oleh : FRESTY YUMERISA NPM : 0910013221059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN
Lebih terperinci