BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada banyak pengertian Public Relations yang telah dirumuskan oleh banyak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada banyak pengertian Public Relations yang telah dirumuskan oleh banyak"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Public Relations Pengertian Public Relations Ada banyak pengertian Public Relations yang telah dirumuskan oleh banyak ahli PR, dimana pengertian yang dikeluarkan saling berbeda satu sama lain. Tetapi walaupun demikian pada dasarnya prinsip yang dikemukakan oleh para ahli tersebut mempunyai tujuan yang sama. Pengertian Public Relations atau Humas menurut Edward L. Bernays adalah sebagai berikut 1 Humas mengandung tiga pengertian: 1. penyebaran informasi 2. persuasi/ membujuk masysrakat untuk merubah sikap dan perilakunya terhadap institusi. 3. usaha untuk mengintegrasikan sikap dan tindakan institusidengan masyarakat. Public Relations sebagai bentuk dari kegiatan komunikasi memiliki definisi yang beragam. Tetapi pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama. Menurut JC Seide sesuai dengan yang dikutip oleh Oemi Abdurrachman Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan 1 Hamdan Adnan, Prinsip-Prinsip Hubungan Masyarakat, Surabaya,

2 publik pada umumnya. Kedalam mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar mengadakan pernyataan-pernyataan. 2 Selanjutnya menurut kamus IPR (Institute Public Relations) seperti yang dikutip oleh Frank Jefkins, Praktek humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. 3 Selain itu Howard Bonham berpendapat seperti yang dikutip oleh Oemi Abdurrachman humas sebagai, Suatu seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi atau badan. 4 Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa pengertian Public Relations adalah proses dari usaha manajemen untuk menjaga nama baik dari suatu perusahaan, dan menjaga hubungan baik serta menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya baik itu dari kalangan internal atau eksternal. secara struktural Public Relations merupakan bagaian integral dari suatu organisai dan bukan suatu fungsi/ bagian yang berdiri sendiri. Posisi Public Relations yang ideal adalah berada di leher manajemen sehingga ia mempunyai akses untuk berhubungan langsung dengan pemimpin puncak danikut serta dalam pengambilan keputusan. 2 Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti Bandung, Jefkins, Frank, 1995, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 4 Opcit, hal 25 8

3 Menurut Frank Jefkins, posisi Public Relations adalah sebagai berikut 5 Pres. Dir Dir. Humas Mgr. Personalia Mgr. Operasional Mgr. Pemasaran Mgr. Keuangan Fungsi dan Langkah-Langkah Public Relations Fungsi PR haruslah dilaksanakan secara seksama, dengan fungsi tersebut, hubungan atau kerja sama, relasi dan kepercayaan antara organisasi dan lingkungannya, kebutuhan publik, bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas Pada dasarnya PR adalah sebagai berikut: 6 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi/ perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang 5 Opcit hal 29 6 Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Public Relations, PT Grasindo, Jakarta,

4 kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. 4. usaha mencipatakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasinya/ perusahaan yang bersangkutan. Cutlip dan Center serta Canfield menyatakan humas memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi 2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik baik publik internal maupun eksternal. 3) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan infomasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/ organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. 5) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 7 Berdasarkan konsep-konsep diatas, fungsi Humas sangat melekat pada proses manajemen yang mempunyai tahap-tahap yang dikenal dengan istilah POAC 7 Onong Uchjana, M.A, Human Relations dan Public Relations, Bandung, 1993 hal

5 (Plannig (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan)), untuk mencapai suatu tujuan melalui keempat tahap teresebut manajamen akan berhasil apabila ditunjang oleh kegiatan Humas. Adapun langkah-langkah Humas adalah sebagai berikut 1) To Inform, yakni memberitahukan berdasarkan fakta dan kebenaran segala sesuatu yang terjadi termasik perubahan-perubahan. 2) To Explain, yakni menjelaskan secara tuntas semua peristiwa atau kejadian, termasuk penyebab dari peristiwa maupun kejadian tersebut. 3) To Suggest, yakni memberikan saran mengenai berbgai hal, termasuk dalam perusmusan kebijaksanaan yang akan ditetapkan oleh organisasi. 4) To Persuad, yakni membujuk atau mempengaruhi pendapat maupun tindak;an-tindakan yang akan diambil, baik oleh organisasi maupun masyarakat. 5) To Invite, yakni mengundang masyarakat baik internal maupun eksternal untuk turut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. 6) To ConvinceI, yakni meyakinkan manajemen dan publik internal maupun eksternal bahwa keputusan/ tindakan yang dilakukan adalah yang terbaik 2.2 Strategi Public Relations Kegiatan PR dan programnya sangat bervariasi, baik bagi PR internal maupun PR eksternal. Bagaimana PR menghadirkan diri dan melibatkannya dengan kegiatan 11

6 ataupun relasi yang terkait, seperti menginformasikan sesuatu atau pengertian yang baru, keluhan-keluhan yang perlu di bahas. Tentunya program PR tersebut harus jelas, tegas, dan bermutu, supaya mudah dilaksankan dalam pencapaian tujuan. Dalam rangka mencapai sasaran PR tersebut, hal utama yang harus dilakukan oleh seorang PR adalah menyusun suatu perencanaan atau strategi. Strategi PR sangatlah penting karena untuk mengetahui arah dari kegiatan PR yang dijalankan serta untuk mendapatkan dukungan dari manajemen tingkat atas. Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan 8. Ahmad S. Adnanputra dalam bukunya PR Strategy, mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari perencanaan (planning) yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dari proses manajemen. 9 Stephen Robbinson (1990), mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 10 Dalam program PR, seorang PR harus mengetahui secara optimal situasi dan perkembangan yang ada, serta kemajuan yang diharapkan organisasi. Menurut Groenendijk, van der Meiden dan Fancounier (1986) bahwa dalam kegiatan PR 8 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, hal Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi menjadi Humas Profesional, Prenada Media Group, Jakarta, 2008, hal

7 perencanaan yang terencana sangat menentukan tercapai tidaknya tujuan organisasi, untuk itu: 1. perlu pertimbangan pendapat, persetujuan organisasi dan orang-orang kunci organisasi 2. sesuai dengan arah/ tujuan organisasi dan aspek-aspek PR. Strategi PR dalam langkah membuat sebuah keputusan pada dasarnya harus melewati lima elemen dasar yang perlu dicermati yaitu Pengumpulan data Sebelum melakukan berbagai kegiatan, PR harus melakukan tahap ini dengan cara membuat berbagai macam catatan kronologis, sistematis, dan terkategorisasi. Data ini bisa berasal dari peristiwa yang terjadi, dokumen, sejarah, informasi lisan/ tertulis. Semuanya harus bisa secara cepat dan akurat dibaca PR untuk diseleksi dan diolah. 2. Analisis data Semua data dipertimbangkan kekuatan dan kelemahannya sehingga menghasilkan diagnosa. 3. Penentuan media/ sarana Sebelumnya, PR mengetahui terlebih dahulu sasaran publiknya, kemudian mengetahui relasi yang bisa memberatkan dan menghambat. Apa dan siapa yang diprioritaskan sesuai dengan tujuan. 11 Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Public Relations, PT Grasindo, Jakarta, hal

8 4. Pelaksanaan Dalam melaksanakan kegiatannya PR harus mengetahui apa yang sedang direncakannya? Bagaimana hal tersebut harus dilakukan? Siapa yang berikutserta? Mengapa dan kapan harus dilaksanakan kegiatan PR? 5. Evaluasi Seorang PR haruslah mengevaluasi setiap kegiatan yang telah dilakukannya secara keseluruhan, baik pada waktu pelaksanaan kegiatan, maupun pada saat kegiatan sudah dilaksanakan (selesai). Menurut Morrisan, dalam bukunya Manajemen Public Relations, terdapat pembagian proses kerja strategi PR, sebagai berikut : Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan Strategis dan Garis besar Program 1. Menentukan Masalah a. Masalah, perhatian, atau kesempatan. apa yang terjadi saat ini. b. Analisis situasi (internal dan eksternal) kekuatan positif dan negatif apa yang berkerja? 2. Perencanaan dan Programming a. Tujuan Situasi seperti apa yang diinginkan? b. Publik sasaran Program harus memberikan respons pada publik yang mana? c. Tujuan apa yang harus dicapai atas masing-masing khalayak agar 3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi tujuan program dapat dipenuhi? a. Strategi tindakan Perubahan apa yang harus dilakukan untuk 14

9 mencapai hasil sebagaimana yang dinyatakan pada tujuan? b. Strategi komunikasi Isi pesan apa yang harus disampaikan untuk mencapai hasil yang dinyatakan pada tujuan? c. Rencana pelaksanaan program bagiaaman urutan tindakan dan jadwalnya? 4. Evaluasi program a. Evaluasi program Bagaimana tujuan yang sudah ditentukan dapat dicapai dan diukur? b. Umpan balik dan penyesuaian program. Menurut Cutlip-Center-Broom, perencanaan strategi bidang PR meliputi kegiatan: membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program. 2. melakukan identifikasi khalayak penentu. 3. menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih. 4. memutuskan strategi yang akan digunakan. Manajemen strategi tidak dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan yang cenderung tertutup. Pelaksanaan manajemen strategi membutuhkan keterbukaan agar dapat dilaksanakan dengan baik. Hal terpenting adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai suatu hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan. Menurut George L. Morrisey dalam bukunya management by objectives and results for business and industry mengemukakan 12 Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations, 2000, hal

10 bahwa proses perencanaan dan penetapan program PR mencakup langkah-langkah sebagai berikut: Menetapkan peran dan misi, yaitu menentukan sifat dan ruang lingkup tugas yang hendak dilaksanakan. 2. Menentukan wilayah sasaran, yaitu menentukan di mana praktisi PR harus mencurahkan waktu, tenaga dan keahlian yang dimiliki, 3. Mengidentifikasi dan menentukan indikator efektivitas dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Menentukan faktor-faktor terukur yang akan mempengaruhi tujuan atau sasaran yang akan ditetapkan. 4. Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ingin dicapai. 5. Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan terpenuhi. 6. Menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan untuk mencapai pemahaman serta komitmen pada enam langkah sebelumnya. 7. Memastikan persetujuan diantara semua pihak yang terlibat mengenai komitmen yang dibutuhkan untuk menjalankan upaya yang sudah ditentukan, pendekatan apa yang paling baik, siapa saja yang perlu dilibatkan, dan langkah atau tindakan apa yang harus segera dilakukan. 2.3 Konsumen Konsumen, yaitu individu yang membeli produk suatu perusahaan. Bila suatu perusahaan memfokuskan diri bahwa konsumen merupakan pusat dari kegiatan 13 Morissan, op cit hal

11 bisnisnya, maka segala upaya akan dilakukan untuk mendapatkan kepuasan bagi konsumen. Menurut Rosady Ruslan kelompok pemakai produk atau pelanggan (customer and consumen relations) adalah kelompok yang menggunakan produk perusahaan yang perlu diperhatikan dan merekalah yang dapat menghidupkan roda operasional produksi. 14 Pengembangan hubungan yang lebih baik dengan publik konsumen yang sangat luas merupakan tugas penting bagi perusahaan. Hubungan konsumen (customer relations) merupakan suatu tanggung jawab setiap orang yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan yang menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa konsumen. Para operator telepon, pengantar barang, wartawan, perwakilan pelayanan, semuanya mempunyai banyak peluang dalam bisnisnya atau hubungan pribadinya untuk menciptakan suatu citra perusahaan yang baik. 15 Menurut H. Frazier Moore, tujuan hubungan konsumen dari perusahaan besar dan kecil dalam berbagai jenis industri adalah sebgai berikut: 1. menentukan apakah para konsumen memikirkan dan membicarakan kebijaksanaan, tindakan, produk atau pelayanan perusahaan. 2. Memahami apakah semua pernyataan yang dibuat untuk para konsumen mengenai harga, nilai, pelayanan dan kualitas adalah menurut kenyataan dan tidak dibuat-buat. 14 Ruslan, Rosady, 1997,Kiat dan Strategi Kampanye PR, Jakarta, hal H. Frazier Moore, Hubungan Masyarakat:Prinsip, Kasus dan Masalah, Bandung, 2000, hal

12 3. Meningkatkan pelayanan konsumen dengan penanganan yang lebih memuaskan atas dasar keluhan, dengan analisis untuk mengetahui penyebabnya. 4. Memperoleh penerimaan tentang produk dan pelayanan suatu perusahaan oleh publik pemakai. 5. mendidika para karyawan untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah kepada para konsumen. 6. Menyebarluaskan informasi kepada publik pemakai tentang produk, pelayanan, kebijaksanaan dan praktek perusahaan. 7. Menjawab pertanyaan konsumen yang berhubungan dengan perusahaan, produk dan pelayanan dan manfaatnya. 8. menghasilkan produk atau pelayanan yang lebih memuaskan kepada para konsumen melalui penelitian dan pemahaman produk. 9. Memberi nama produk dengan istilah yang bisa dipahami sehingga para konsumen dapat mengetahui mutu dan sifat-sifat produk. 10. menetapkan harga serendah mungkin sesuai dengan mutu melalui peniadaan limbah produksi dan distribusi, dan meneruskannnya kepada para konsumen penghematan dari efisiensi yang lebih besar. 11. Bekerjasama dengan kelompok konsumen untuk memberikan informasi dan mendidik para konsumen mengenai pengetahuan mutu dan untuk memenuhi kebutuhannya. 18

13 12. Memelihara dan meningkatkan hubungan dengan para guru ekonomi rumah tangga, agen perabot rumah tangga dan toko makanan. 13. mempersiapkan dan menyebarluaskan petunjuk, resep dan buku-buku tentang penggunaan produk sehingga para konsumen akan memperoleh kepuaasan maksimal dalam pemakaian produk 16 Dalam melakukan hubungan dengan konsumen atau pelanggan, perusahaan perlu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, kehendak dan perhatian konsumen agar kepuasan konsumen tercapai. Salah satu bentuk dalam memuaskan pelanggan adalah produk atau pelayanan yang berkualitas. Yang menjadikan suatu produk berbeda dari produk saingannya adalah pelayanan atau servis yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. 17 Untuk melakukan pelayanan yang memuaskan pelanggan, suatu perusahaan harus mengetahui apa saja yang menjadi harapan-harapan konsumen, ini menjelaskan bahwa suatu perushaan perlu melakukan riset atau survey yang fungsinya mengetahui dan mengukur harapan-harapan konsume. Hasil riset tersebut merupakan sumber perencanaan pelayanan pelayanan konsumen yang memuaskan. Hal ini merupakan upaya pencegahan terhadap keluhan-keluhan konsumen Nasabah 16 Ibid hal Baden Eunson, Communicating With Customers, Jhon Wiley & Sons, hal 5 19

14 Dalam penelitian ini, konsumen dari PT. Bank berarti adalah nasabah, nasabah merupakan salah satu aset terpenting bagi PT. Bank. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi langganan bank (dalam hal keuangan. 18 Aryono Suyono mengatakan nasabah adalah, orang atau lembaga yang berkedudukan sebagai langganan bank. 19 Menurut Aliminsyah dan Padji, nasabah adalah orang atau badan yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank. 20 Berdasarkan pendapat diatas peneliti berkesimpulan bahwa nasabah merupakan orang atau lembaga yang berkedudukan sebagai langganan bank yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank. Dari teori tentang nasabah diatas, peneliti menyimpulkan, apabila dikaitkan dengan penelitian, nasabah 46 adalah orang atau lembaga yang berhubungan dan menjadi langganan 46. Pelanggan yang harus diberikan kepuasan dalam pelayanan, karena nasabah 46 adalah orang yang sangat berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen 18 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hal Aryono Suyono, Kamus Praktis Istilah Perbankan, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1987 Hal Aliminsyah dan Padji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, Ramaidya, Bandung, 2003, Hal 78 20

15 Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja akan menguntungkan bagi produsennya, karena konsumen akan terus berusaha mencari produk yang diinginkannya.. Assael (1992) mengidentifikasi, kapan konsumen mempunyai keterlibatan tinggi terhadap suatu produk sebagai berikut.: Apakah produk itu penting bagi konsumen? Dalam hal ini, apakah produk itu menjadi citra diri bagi konsumen (misalnya pemilikan mobil merupakan simbol status dan identitas diri). 2. Apakah produk itu secara terus menerus menarik konsumen? Misalnya kesadaran konsumen pada mode menyebabkan pembelian terhadap pakaian. 3. Apakah produk membawa/menimbulkan resiko? Produk-produk yang mempunyai resiko tinggi, baik resiko keuangan maupun resiko sosial, misalnya pembelian rumah, biasa dikategorikan produk keterlibatan tinggi (high involvement). 4. Mempunyai daya tarik emosional. Misalnya, konsumen yang menyenangi musik akan terdorong untuk membeli sistem stereo terbaru. 5. Apakah produk-produk itu bisa diidentifikasi pada norma-norma kelompok? Misalnya, produk-produk yang menjadi simbol kelomopok, seperti Harley Davidson, mobil Mercedes, mobil BMW dan sebagainya. Pemeliharaan loyalitas nasabah merupakan faktor terpenting untuk meningkatkan kinerja pendapatan perusahaan. Menurut Lovelock dan Wright 21 Ardianto, Elvinaro, Public Relations : Pendekatan Praktis Menjadi Komunikator, Orator, Presenter, dan Juru Kampanye Handal, Bandung hal

16 loyalitas adalah keputusan pelanggan untuk secara sukarela terus berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama. Loyalitas akan berlanjut hanya sepanjang pelanggan merasakan bahwa mereka menerima nilai yang lebih baik dibandingkan dengan yang diperoleh dari penyedia jasa yang lain, dan dengan suka rela merekomendasikan produk perusahan tersebut kepada teman-teman dan rekanrekannya 22 Loyalitas akan berlanjut hanya sepanjang pelanggan merasakan bahwa ia menerima nilai yang lebih baik, dibandingkan dengan yang dapat diperoleh dengan beralih ke penyedia jasa lain. Dengan kata lain jika perusahan pertama terusebut melakukan sesuatu yang mengecewakan pelanggan resikonya adalah pelanggan tersebut akan beralih. Loyalitas pelanggan merupakan elemen yang paling penting untuk membentuk perilaku konsumen, hal tersebut merupakan faktor yang memberikan kontribusi yang cukup jelas kepada profitabilitas suatu perusahaan. Griffin dalam bukunya customer loyality: menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan, menjelaskan dengan membuat pelanggan, maka perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya karena konsumen akan membeli banyak lagi shingga penjualan meningkat. Griffin membagi loyalitas terbagi menjadi 4 jenis yaitu Lovelock, Christoper & Wright Lauren, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta (2005) hal Griffin, Jill. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan kesetiaan pelanggan. Jakarta

17 Tinggi Rendah Tinggi Loyalitas Premium Loyalitas Tersembunyi Rendah Loyalitas Yang Lemah Tanpa Loyalitas 1. Tanpa Loyalitas Pada umumnya pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk/jasa tertentu. Secera umum perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis ini karena mereka tidak adakan menjadi pelanggan yang loyal. 2. Loyalitas Lemah Keterkaitan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menhasilkan loyalitas yang lemah. Pelanggan ini membeli karena kebiasaan. 3. Loyalitas Tersembunyi Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukan loyalitas tersembunyi, bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. 4. Loyalitas Premium Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkakan, terjadi bila ada tingkat ketertarikan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan di perusahan. 23

18 Sumarwan menjelaskan loyalitas pelanggan diukur dari pendekatan perilaku yaitu komitmen yang tinggi terhadap pemakaian suatu produk/jasa yang sama dalam jangka waktu tertentu dan ukuran loyalitas pelanggan berkembang pada pendekatan sikap seperti jumlah, lamanya berlangganan, kesediaan untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa mereka adalah pelanggan yang mempergunakan suatu produk tertentu (referral), endorsment, dan keinginan untuk menceritakan pengalaman selama menggunakan produk tertentu Mengoptimalkan Loyalitas Tantangan terbesar bagi pemasar jasa tidak hanya terletak dalam memberikan alasan yang tepat kepada calon konsumen mengapa mereka harus berbisnis dengan kita, tetapi juga membuat konsumen yang ada tetap loyal dan bahkan menambah penggunaan jasanya. Dowling dan Uncles berpendapat bahwa untuk berhasil dalam pasar yang bersaing, program loyalitas harus meningkatkan seluruh nilai produk atau jasa tersebut dan memotivasi pembeli yang loyal untuk membeli kembali. 25 Dalam bukunya, Kartajaya, mengemukakan ada 4 (empat) cara untuk mengoptimalkan agar konsumen menjadi loyal terhadap suatu perusahaan, yaitu: Identifikasi Pelanggan 24 Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta hal Lovelock, Christoper & Wright Lauren, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta (2005) hal Kartajaya, Hermawan. Boosting Loyality Marketing Performance.Jakarta Hal

19 Hal yang pertama bisa dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua identitas pelanggan yang berisi nama, alamat, nomor telepon, dan jabatan. Tujuannya adalah memetakan interaksi hubungan yang dilakukan perusahaan dengan perusahaan prospek. Dengan pemetaan hubungan ini maka perusahaan dapat informasi yang jelas, tentang siapa yang harus di dekati. 2. Differensiasi Pelanggan Langkah selanjutnya setelah mengidentifikasi dan melakukan pemetaan pelanggan adalah membedakan/ mengkategorikan pelanggan menurut nilai dan kebutuhannya. Tujuannya adalah mengukur sejauh mana keuntungan total yang didapat perusahaan apabila melakukan transaksi dengan pelanggan pada masa yang akan darang. 3. Interaksi Pelanggan Tujuan akhir dari mendefinisikan dan membedakan pelanggan adalah mengetahui pelanggan yang bernilai dan pelanggan yang tidak bernilai. Perusahaan yang pintar pastilah akan fokus dengan pelanggan yangsecara jangka panjang akan menguntungkan perusahaan. 4. Estimasi Produk dan Servis Puncak dari menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan adalah: perusahan harus bisa menawarkan produk dan servis yang unik atau berbeda dan memiliki nilai lebih dibandingkan produk dan jasa dari perusahaan lain. Kemampuan yang diperlukan untuk bisa menciptakan produk yang unik dan cocok dengan 25

20 kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individual adalah kemampuan untuk mendengan keinginan pelanggan. 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dasar-dasar PR Oemi abdul rahman Dasar-dasar PR M. Assumpta rumanti, OSF Effective PR Scott M. Cultip Hand book of PR Robert L. Heath Hubungan masyarakat; prinsip, kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan Public Relations. Berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, komunikasi yang dilancarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti. Istilah organisasi mengisyaratkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN Oleh Fajar Hariyanto, M.I.Kom ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi public relations PT. Pupuk Kujang, (Persero)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA UNTUK MEYAKINKAN PELANGGAN DALAM KAMPANYE PENGGUNAAN PRODUK PLN PREPAID NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Ilmu Komunikasi DEWI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penulis yang mendefinisikan apa pengertian dari Public Relations (PR), salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penulis yang mendefinisikan apa pengertian dari Public Relations (PR), salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Banyak penulis yang mendefinisikan apa pengertian dari Public Relations (PR), salah satunya Scoot M. Cultip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini komunikasi memegang peran penting di segala sendi kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Kesuksesan perusahaan atau organisasi saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan segala sesuatu

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat Human Relations Modul ke: Public Relations dan Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Public Relations dalam Manajemen Manusia adalah

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan 123 BAB IV PENUTUP Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas yang manusia lakukan seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan sebagainya, pastilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dasar yang masih berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan non verbal. Meskipun dibedakan menjadi dua namun sering kali komunikasi diaplikasikan baik verbal maupun

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin membawa kita kedalam perkembangan berkomunikasi yang baik, oleh sebab itu maka setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Komunikasi menjembatani

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Marketing PT. Braja Mukti Cakra selama kurang lebih satu bulan. Banyak

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Marketing PT. Braja Mukti Cakra selama kurang lebih satu bulan. Banyak BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Aktifitas Kegiatan PKL Penulis melaksanakan aktifitas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Marketing PT. Braja Mukti Cakra selama kurang lebih satu bulan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO

KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhamadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kualitas pelayanan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan kualitas pelayanan kini tidak saja menjadi satusatunya senjata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era Globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam dan semakin berkembang. Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk mempertahankan citra perusahaan sehingga konsumen akan loyal

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk mempertahankan citra perusahaan sehingga konsumen akan loyal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dewasa ini, banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Salah satunya dikarenakan dampak adanya perdagangan bebas yang sudah

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Public Relations atau Humas Pada dasarnya Public Relations atau disebut juga Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah mengupayakan terjadinya suatu hubungan yang serasi, selaras, harmonis, dan saling pengertian.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebuah perusahaan dalam melaksanakan usaha penjualan produk dan jasa tidak lepas dari dukungan manajemen didalamnya termasuk seorang praktisi Public Relations

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pepelayanan Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1 Definisi J.H Wright mengemukakan Public Relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Mediasi Pada Bank Mandiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam Bahasa Inggris yaitu Communication berasal dari kata latin yaitu Communicatio dan bersumber dari kata Communis yang artinya membuat

Lebih terperinci

URGENSI PUBLIC RELATIONS BAGI PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

URGENSI PUBLIC RELATIONS BAGI PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM URGENSI PUBLIC RELATIONS BAGI PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Eksistensi lembaga pendidikan sampai saat ini masih berkesan

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB VI INTERPRETASI DATA

BAB VI INTERPRETASI DATA 102 BAB VI INTERPRETASI DATA VI.1 Efektivitas Majalah Internal Menurut Rosady Ruslan, budaya perusahaan atau corporate culture merupakan perpaduan antara kepercayaan, harapan-harapan dan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal Nama : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C 007 065 ABSTRAKSI Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya membina hubungan baik dengan publik internal suatu perusahaan sangatlah penting karna publik internal merupakan keseluruhan elemen yang berpengaruh secara

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Modul ke: Produksi Media PR Cetak Media PR Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Media Public Relations Gambar : Public Relations Tools

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan bisnis khususnya di bidang jasa sangatlah ketat. Dengan berhasil atau sekedar bertahan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

Customer Relationship Management. Pertemuan 9

Customer Relationship Management. Pertemuan 9 Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Meningkatnya persaingan dalam dunia telekomunikasi membuat perusahaan beralih strategi, selain mempertahankan kualitas produk, perusahaan juga mulai meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsumen SPBU Ciledug Perumahan Palem Ganda Asri dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsumen SPBU Ciledug Perumahan Palem Ganda Asri dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan pokok masalah yang akan diteliti, yaitu sejauhmana Efektivitas Kampanye I Love BBM Non Subsidi PT. Pertamina Tbk Pada Konsumen SPBU Ciledug

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Customer Relationship Management ( CRM ) Menurut Buttle (2007) bahwa Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis inti yang mengintegrasikan proses dan fungsi

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJAMEN

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJAMEN PERANAN INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJAMEN TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI 1 Disusun oleh : 1. Rini Hastuti 4309500691 2. Sapartinah sp 4309500694 3. Wiwi anggraeni 4309500744

Lebih terperinci

2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d

2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu untuk menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) pada saat ini sangat berkembang, semakin banyaknya organisasi atau perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan semakin pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pameran Polo Ralph Lauren adalah event rutin tahunan yang diselenggrakan di hampir seluruh cabang Polo Ralph Lauren di Indonesia. Dengan tujuan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat

Lebih terperinci

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo,

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo, DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. Public Relations Praktis, Bandung, Widya Padjajaran, 2009 Barnes, James G. Secret of Customer Relations Management, Yogyakarta, Andi, 2003 Cangara, Haffied. Pengantar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 148 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan teori internal relation, bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan mempunyai hubungan dengan unsur-unsur yang lain antara lain hubungan dengan masyarakat, baik itu perusahaan swasta maupun Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan untuk bersama memajukan daerah sekitar berdirinya perusahaan, Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu dan digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi mengandung makna bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

R. R Dinar Soelistyowati

R. R Dinar Soelistyowati Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada

Lebih terperinci