BAB II EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO"

Transkripsi

1 BAB II EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO 2.1. Masalah Ekonomi Ada dua hal dalam hal ini yang perlu dibahas yaitu apa itu ilmu ekonomi dan apa itu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ilmu ekonomi dapat dipandang sebagai suatu kajian Ilmu sosial yang mempelajari tentang bagaimana pengambilan keputusan (decision making) terbaik diantara berbagai alternatif pilihan dalam penggunaan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Kontribusi ilmu ekonomi adalah memberikan informasi pengambilan keputusan terbaik diantara berbagai alternatif pilihan dalam penggunaan sumber daya ekonomi terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat agar tercapai kesejahteraan hidup. Masalah pokok dalam ekonomi adalah keterbatasan (scarcity) sumber daya ekonomi di satu sisi dan di sisi lain kebutuhan manusia yang terus bertambah sehingga menimbulkan kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dengan kebutuhan yang terus bertambah. Tugas ilmu ekonomi adalah memberikan metode, cara, pendekatan dan analisis dalam menjelaskan permasalahan ekonomi dan memberikan solusi yang terbaik. Jadi ada beberapa hal penting dalam kaitannya dengan ilmu ekonomi yaitu kelangkaan (scarcity), pilihan (choice), alokasi (alocation), dan kesejahteraan (welfare). Masalah ekonomi muncul karena adanya kesenjangan (gap) antara ketersediaan sumber daya ekonomi yang terbatas (scarce) dengan kebutuhan akan barang dan jasa yang terus bertambah. Secara teoritis ada dua cabang ilmu ekonomi yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Definisi teori ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku ekonomi individu. Sedangkan teori ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perekonomian secara keseluruhan (agregate). Keterbatasan sumber daya ekonomi merupakan inti masalah yang akan dikaji dan dijelaskan dalam ekonomi mikro dan ekonomi makro. Bagaimana masalah ekonomi diselesaikan? Hal ini berkaitan dengan cara dan sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi. Jadi dalam ilmu ekonomi akan menghasilkan beberapa rumusan pertanyaan yang harus dijawab kemudian yaitu : 1. What (apa) artinya apa jenis barang dan berapa jumlahya harus dihasilkan. Dengan tanah yang luasnya terbatas petani dihadapkan pada pilihan apakah akan ditanami padi atau jagung. Seorang pedagang yang memiliki modal terbatas dihadapkan pilihan apakah

2 akan digunakan untuk mengembangkan usaha percetakan atau peternakan. Seorang ibu rumah tangga dihadapkan pada pilihan menggunakan uang belanjanya yang terbatas apakah untuk membeli baju atau membeli beras. Keputusan yang diambil adalah jenis barang yang dapat menghasilkan keuntungan yang paling besar atau kepuasan paling tinggi. 2. How (bagaimana) artinya bagaimana barang akan dihasilkan dan didistribusikan di antara masyarakat. Untuk menghasilkan padi atau jagung petani dihadapkan pada pilihan pertanyaan apakah akan menggunakan metode produksi yang banyak menggunakan faktor produksi tenaga kerja (padat karya) atau banyak menggunakan faktor produksi modal (padat modal). Pilihan proses produksi adalah yang paling efisien dengan menggunakan faktor produksi yang paling murah dan biaya produksi paling rendah untuk dapat mendapatkan keuntunga. 3. For Whom (untuk siapa) artinya untuk siapa barang itu dihasilkan dan berapa kompensasi yang akan diterimanya. Jika petani berhasil menghasilkan padi dengan kualitas bagus dan harganya mahal maka petani akan mendapatkan kompensasi yang besar dan sektor pertanian menjadi sektor andalan. Kebutuhan masyarakat ingin mendapatkan pendidikan yang bagus mendorong penyelenggara pendidikan menyediakan jasa pendidikan yang berkualitas dan gaji guru meningkat dan semakin sejahtera. Bagaimana menyelesaikan masalah ekonomi tersebut? Hal ini tergantung pada sistem ekonomi yang diterapkan. Tiap daerah atau negara mempunyai caranya sendiri dalam mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi. Ada beberapa macam sistem ekonomi yaitu : 1. Sistem ekonomi tradisional Sistem ekonomi yang dikembangkan berdasarkan tradisi, kebiasaan, adat yang berlaku di suatu tempat dan telah berjalan turun-temurun sejak lama. Misalnya suatu kesepakatan adat dalam berburu binatang harus memperhatikan musim dan tidak boleh dilakukan setiap saat. Masyarakat di sekitar hutan memiliki kesepakatan dalam mengambil hasil hutan misalnya mereka hanya menebang pohon yang telah mencapai diameter tertentu dan mereka sepakat untuk memberikan sangsi sosial jika ada yang melanggar ketentuan tersebut. Masyarakat agraris memiliki cara dalam mengatur sistem irigasi agar lahan pertanian mereka dapat jatah air secara merata. Jadwal irigasi dan lamanya pemberian air mereka atur dengan kesepakatan bersama. Demikian juga jika ada kerusakan saluran irigasi mereka selesaikan melalui musyawarah dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat.

3 2. Sistem perencanaan Sistem perencanaan ini diterapkan melalui kekuatan politik dengan kontrol pemerintah yang kuat dan didukung sistem birokrasi yang cermat. Pemerintah pusat melakukan perencanaan dalam alokasi sumber daya ekonomi untuk menyelesaikan masalah ekonomi. Sistem ekonomi perencanaan juga sering disebut sistem ekonomi sosialis karena banyak diterapkan di negara-negara sosialis. Permasalahan pendidikan, bahan makanan, transportasi, kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan, dsb diselesaikan melalui perencanaan pemerintah pusat. Alokasi sumber daya diselesaikan melalui sistem perencanaan berdasarkan perhitungan, target, baseline yang ditetapkan di awal periode. Pada akhir periode dilakukan evaluasi apakah perencanaan yang ditetapkan di awal telah mencapai sasaran atau belum, jika belum apa sebabnya dan kemudian dicarikan solusinya. Pada sistem perencanaan yang tersentralisir ini peranan individu dihilangkan karena kebutuhan individu sudah ditanggung oleh negara. Implikasi yang timbul dari sistem perencanan ini adalah hilangnya daya kreasi dan inovasi individu karena semuanya sudah diatur oleh pemerintah pusat. Dominasi negara atas permasalahan yang dihadapi rakyat mengakibatkan muncul kelompok-kelompok kepentingan yang memanfaatkan negara untuk kepentingan kelompok, kroni, golongannya. Kondisi ini mengakibatkan dalam sistem perencanaan ini berpotensi maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengancam sendi-sendi kehidupan negara. 3. Sistem ekonomi pasar Pada sistem ekonomi pasar permasalahan ekonomi diselesaikan melalui mekanisme pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran barang di pasar. Pada musim penghujan petani akan menanam lahannya dengan padi dengan harapan hasilnya akan memuaskan. Sebagai akibat melimpahnya hasil panen akibatnya harga gabah mengalami penurunan dan konsumen dapat membeli dengan jumlah lebih banyak dan dapat memilih jenis beras yang mereka sukai. Namun penurunan harga beras mengakibatkan penurunan penghasilan petani padi sehingga mereka berinsiatif untuk mengganti jenis tanaman lain yang lebih menguntungkan karena harganya lebih menarik misalnya lombok. Petani menanam lahannya dengan jenis tanaman lombok dengan harapan keuntungannya semakin meningkat. Demikian juga keputusan yang diambil seorang konsumen pada saat mereka berbelanja di pasar tradisional. Mereka akan memilih jenis barang yang mereka butuhkan dengan harga yang relatif lebih murah. Jadi dalam sistem ekonomi pasar keputusan apa jenis barang dan berapa jumlahnya (what), bagaimana menghasilkannya (how) dan untuk siapa barang dihasilkan (for whom) diselesaikan melalui mekanisme

4 harga. Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menentukan harga dan kuantitas keseimbangan. 4. Sistem ekonomi campuran Dalam sistem ekonomi campuran diterapkan beberapa pendekatan dan kebijakan dalam mengatasi permasalahan ekonomi tergantung sifat dan intensitas permasalahan ekonomi yang dihadapi. Fluktuasi nilai tukar mata uang dibiarkan mengambang mengikuti kekuatan mekanisme pasar valuta asing, namun dalam kondisi tertentu setelah melewati ambang batas yang telah ditetapkan pemerintah melakukan intervensi melalui operasi pasar sehingga kurs kembali normal. BULOG membeli gabah sesuai harga pasar di tingkat petani namun manakala harga melonjak naik, maka BULOG melakukan operasi pasar dengan menambah stok beras sehingga harga beras kembali normal. Timbul sebuah wacana apakah ilmu ekonomi bergerak dalam dataran normatif atau positif artinya menjelaskan perilaku individu dan masyarakat dalam koridor apa yang seharusnya atau apa adanya sebagai seorang makhluk hidup yang memiliki hasrat, keinginan, kebutuhan, dsb. Pertanyaan di atas mengemuka berkaitan dengan pendekatan dan metode analisis yang digunakan dalam menjelaskan fenomena ekonomi. Ilmu ekonomi modern atau ilmu ekonomi konvensional banyak bergerak di wilayah ekonomi positif apa adannya dan mengkaji fenomena obyektif peristiwa ekonomi. Karakteristik ekonomi normatif dihadapkan pada kompleksitas keterkaitan antara aspek sehingga pendekatan dan analisisnya menggunakan model ekonomi dan asumsi-asumsi untuk menyederhanakan permasalahan ekonomi. Sedangkan ekonomi Islam banyak mengkaji fenomena ekonomi dalam wilayah ekonomi normatif apa yang seharusnya dan mengulas masalah ekonomi dalam bingkai nilai-nilai (values) yang diharapkan. Perlu kearifan dalam menjembatani antara pendekatan normatif dengan pendekatan positivistik untuk mendapatkan perspektif yang tepat mengenai fenomena-fenomena ekonomi Prinsip Dasar Ekonomi Keterbatasan sumber daya ekonomi membawa konsekuensi individu dan masyarakat tidak mudah begitu saja memenuhi semua kebutuhannya. Mereka harus mengambil pilihan terbaik di antara berbagai alternatif pilihan yang ada untuk dapat memberikan hasil yang terbaik. Bagi seorang konsumen pilihan yang terbaik akan memberikan hasil yang terbaik dalam bentuk kepuasan yang maksimal. Bagi seorang produsen hasil yang terbaik dalam bentuk keuntungan yang maksimal. Ada 10 (sepuluh) prinsip dasar dalam ekonomi sebagai implikasi dari permasalahan keterbatasan sumber daya ekonomi yaitu : 1. Masyarakat menghadapi dilema (people face tradeoffs)

5 Individu dan masyarakat dihadapkan pada berbagai macam pilihan untuk memecahkan masalah ekonomi karena mereka sumber daya ekonominya terbatas (scarce). Dengan lahan yang terbatas petani harus memilih jenis tanaman yang akan ditanam, jika menanam padi maka tidak bisa ditanami jagung dan sebaliknya. Ibu rumah tangga dihadapkan pada pilihan untuk menggunakan uang yang terbatas apakah untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga atau membayar sumbangan pokok pendidikan (SPP) anaknya yang sudah menunggak dua bulan. 2. Biaya atas sesuatu sebesar pengorbanan untuk mendapatkan barang tersebut (cost of something is what you give up to get it) Dengan sumber daya ekonomi yang terbatas artinya tidak bisa memenuhi semua keinginannya. Jika sudah mengambil satu pilihan artinya harus meninggalkan pilihan lainnya. Dalam ilmu ekonomi kemudian dikenal istilah biaya oportunitas (opportunity cost) yaitu konsekuensi dari memilih satu dari berbagai alternatif pilihan adalah mengorbankan pilihan lainnya. 3. Orang bertindak dengan mempertimbangkan perubahan untung rugi (rational people think at the margin) Orang mengambil tindakan karena ada harapan yang ingin didapatkannya dan selalu berpikir apakah yang dilakukannya menguntungkan atau tidak, apa yang dia peroleh dari suatu pilihan tindakan. Seseorang dihadapkan pada pilihan apakah melanjutkan kuliah atau bekerja, kalau kuliah apa untung ruginya dan kalau melanjutkan kuliah apa untung ruginya. 4. Orang bertindak karena ingin mendapatkan imbalan (people respond to incentives) Seseorang melakukan setiap tindakan secara rasional dengan mempertimbangkan apa hasil yang diperoleh dari suatu tindakan. Petani mau bersusah payah menanam lahannya karena berharap dapat keuntungan dari panen yang diperoleh. Pelajar mau belajar keras karena ingin mendapatkan nilai bagus agar dapat naik kelas. Pekerja mau bekerja sesuai peraturan perusahaan karena dia ingin mendapatkan tunjangan dan penghargaan yang semestinya dari perusahaan. 5. Pertukaran/perdagangan membuat setiap orang hidupnya jadi lebih baik (trade can make everyone better off) Melalui pertukaran atau perdagangan setiap orang akan semakin sejahtera hidupnya. Seseorang bisa makan nasi rendang daging sapi dengan membeli masakan padang meskipun dia bukan peternak sapi. Seorang petani bisa membeli kendaraan motor roda dua dari hasil penjualan panen padinya. Seorang dosen dapat membeli rumah lantai 2

6 dari hasil mengajar mata kuliah pada mahasiswanya. Semua hal tersebut merupakan berbagai aktivitas ynang menunjukkan hasil yang diperoleh dari interaksi pertukaran atau satu pelaku ekonomi dengan pelaku ekonomi lainnya. 6. Pasar adalah cara yang biasanya baik untuk mengorganisir aktivitas ekonomi (market are usually a good way to organize economic activity) Melalui bekerjanya mekanisme pasar permasalahan ekonomi dan alokasi sumber daya ekonomi dapat diselesaikan dengan efisien tanpa intervensi pemerintah. Interaksi permintaan dan penawaran di pasar dapat menjawab permasalahan apa jenis barang dan berapa jumlahnya (what), bagaimana menghasilkannya (how) dan untuk siapa kompensaasi diberikan dan dibelanjakan (for whom). 7. Pemerintah kadang-kadang perlu intervensi mengendalikan pasar (government can sometimes improve market outcomes) Dalam kondisi tertentu pemerintah perlu melakukan intervensi di pasar yaitu manakala pasar gagal (market failure) dalam alokasi sumber daya ekonomi secara efisien. Kondisi ini misalnya dalam kasus barang publik (public goods) dan permasalahan eksternalitas. Transportasi umum, jalan raya, tempat pembuangan sampah, trotoar, penerangan jalan, taman kota, dsb adalah contoh barang publik yang sulit mengharapkan swasta atau individu menyediakan. Solusinya pemerintah mengambilalih perannya sebagai regulator untuk penyediaan barang-barang publik yang pembiayaannya diperoleh melalui pungutan pajak oleh pemerintah. 8. Kualitas hidup masyarakat ditentukan oleh seberapa banyak produksi total dihasilkan dalam suatu negara (standard of living depends on a country s productions) Ukuran kesejahteraan suatu negara diukur dengan total produksi yaitu PDB (produk domestik bruto) atau PNB (produk nasional bruto) yang menunjukkan total nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode tertentu. Semakin besar nilai PDB atau PNB berarti semakin banyak nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan dan artinya semakin sejahtera kehidupan masyarakatnya karena kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi. 9. Inflasi terjadi karena pemerintah mencetak uang terlalu banyak (price rises when government print too much money) Sumber utama terjadinya inflasi adalah pada jumlah uang yang beredar di masyarakat, jika jumlahnya semakin banyak maka akan mendorong kenaikan harga (inflasi). Jadi untuk mengendalikan inflasi terutama adalah mengendalikan jumlah uang beredar, jika JUB terkendali jumlahnya maka inflasi secara perlahan akan semakin menurun.

7 10. Masyarakat dihadapkan pada dilema perekonomian jangka pendek yaitu antara pengendalian inflasi atau pengurangan jumlah pengangguran (society faces short run tradeoff between inflation and unemployment) Hal ini menyangkut pilihan kebijakan ekonomi jangka pendek antara pengendalian inflasi dengan pengurangan jumlah pengangguran. Jika pemerintah ingin mengatasi pengangguran kebijakan ekonomi yang dilakukan dengan menambah jumlah kredit kepada pengusaha melalui penambahan JUB. Namun kondisi ini berpotensi mendorong kenaikan harga atau inflasi jika JUB di masyarakat tidak bisa diserap secara penuh di sektor riil. Apabila pemerintah ingin inflasi diturunkan kebijakan ekonomi yang diterapkan yaitu dengan mengurangi JUB di masyarakat namun dampak yang ditimbulkan dunia usaha mengalami kesulitan mendapatkan dana karena tingkat bunga tinggi. Kondisi ini berakibat dunia usaha sulit berkembang dan berpotensi menimbulkan pengangguran Ekonomi Normatif versus Ekonomi Positif Ilmu ekonomi dalam perspektif lain dapat dilihat dari dua aspek yaitu ekonomi normatif dan ekonomi positif. Ekonomi normatif (normative economics) lebih menekankan aspek kajian dari sisi apa yang seharusnya sedangkan ekonomi positif lebih menekankan dari sisi apa yang ada. Kajian ilmu ekonomi modern yang dikembangkan dari tradisi masyarakat barat menggunakan asumsi rasionalitas dan obyektif apa adanya dapat dimasukkan dalam kategori ekonomi positif. Teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro sebagai cabang dari ilmu ekonomi menjelaskan fenomena, masalah, dan fakta yang ada dalam realitas. Kerangka teoritik dalam kajian ilmu ekonomi normatif menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan ekonomi dalam menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi. Pada sisi lain seringkali kerangka teoritik ilmu ekonomi modern kurang mampu sepenuhnya menjelaskan fenomena yang berkembang di tengah-tengah masyarakat negaranegara berkembang yang notabene memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat negara maju dimana ilmu ekonomi itu dikembangkan. Munculnya berbagai persoalan ekonomi yang semakin kompleks dan sulit dipecahkan seperti pengangguran intelektual, kejahatan kerah putih, pencemaran lingkungan, cyber crime, human trafficing, dsb menuai berbagai pertanyaan sejauh mana ilmu ekonomi menjelaskan permasalahan tersebut. Muncul beberapa gagasan tentang konstruksi ilmu ekonomi alternatif yang dibangun dengan asumsi, norma dan asumsi yang berbeda meskipun dalam beberapa hal bersifat komplementer karena memang sudah disinggung dalam perkembangan ilmu ekonomi modern.

8 Sementara itu ilmu ekonomi modern berkembang pesat seiring dengan perkembangan metodologi, alat analisis, dan pendekatan yang dilakukan. Perkembangan kajian dan analisis ekonomi yang cukup pesat misalnya di bidang ekonomi publik, ekonomi lingkungan, ekonomi pembangunan, ekonomi internasional, ekonomi sumber daya alam dan energi, dsb. Perkembangan ilmu ekonomi modern menjadi semakin nyata dengan berkembangnya alat analisis dan model ekonomi dengan pendekatan statistik yang semakin komplikated sehingga memungkinkan melakukan analisis dengan memasukkan berbagai variabel ekonomi dalam model. Perkembangan ilmu ekonomi Islam menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat seiring dengan aktivitas pendidikan, penelitian dan pertemuan ilmiah yang melibatkan pakar ekonomi Islam baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kajian ilmu ekonomi Islam bisa dimasukkan dalam kategori kajian ekonomi normatif dengan memasukkan nilai-nilai, etika, norma yang terkandung dalam Al-Qur an dan Assunnah. Materi yang dikaji dalam ekonomi Islam bicara mengenai bagaimana seharusnya ekonomi diatur dan diarahkan untuk mencapai suatu idealita tertentu. Topik kajian dalam ekonomi Islam semakin berkembang baik dari sisi metodologi, analisis dan pendekatan yang dilakukan meskipun selama ini kajian seputar keuangan dan perbankan Islam masih menjadi topik utama dalam ekonomi Islam. Persepsi tentang konfigurasi ilmu ekonomi Islam ada perbedaan antara para ahli ekonomi Islam itu sendiri. Format metodologi ekonomi Islam berkembang selaras dengan prinsip-prinsip metodologi ilmiah yang berjalan dalam bingkai kebenaran objektif. Dalam teori ekonomi mikro Islam dijelaskan bagaimana analisis perilaku pengambilan keputusan individual yaitu konsumen dan produsen dalam perspektif Islam. Demikian juga dalam kerangka teori ekonomi makro dirumuskan analisis perekonomian secara keseluruhan (agregate) dalam perspektif Islam. Secara faktual tidak bisa dipungkiri bahwa materi dan metodologi ilmu ekonomi Islam dalam beberapa bagian mengadopsi dan melengkapi materi yang dirumuskan dalam kerangka teori ekonomi modern. Namun secara gradual perkembangan ekonomi Islam memunculkan kerangka teoritis dan perspektif baru dengan memasukkan norma dan nilai Islam dalam setiap kajian teorinya. Meskipun banyak ahli ekonomi Islam juga berpandangan bahwa sebenarnya ilmu ekonomi modern yang sudah mapan selama ini juga merupakan ilmu ekonomi Islami. Jadi diskursus tentang format dan paradigma ilmu ekonomi Islam akan terus berjalan seiring dengan semakin majunya metode dan alat analisis serta perkembangan permasalahan dan kesadaran ekonomi masyarakat.

9 2.4. Model dan Asumsi Teori ekonomi mencoba melakukan analisis ekonomi dan menjelaskan fenomena serta merumuskan keblijakan ekonomi secara tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Realitas ekonomi dibangun atas banyak faktor dan variabel yang berinteraksi satu dengan lainnya. Kompleksitas masalah dan banyaknya kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya menjadi sulit untuk menjelaskan suatu fenomena ekonomi. Untuk dapat menjelaskan fenomena ekonomi maka dibuat model ekonomi yang merupakan penyederahanaan dari realitas ekonomi yang kompleks. Melalui model ekonomi maka fenomena ekonomi menjadi lebih mudah dijelaskan hubungan antara satu aspek dengan aspek lainnya. Model ekonomi yang lazim dipelajari dalam ilmu ekonomi adalah model diagram aliran melingkar (circular flow of diagram) dan kurva kemungkinan-kemungkinan produksi (production possibilities frontier). Berikut penjelasan dari model aliran melingkar (circular flow of diagram) : Input TK, Modal, skill pendapatan Pasar faktor produksi Input TK, Modal, skill Upah, bagi hasil dan profit Rumah tangga konsumen Rumah tangga produsen Pengeluaran Beli barang dan jasa Pasar output Jual barang dan jasa Penghasilan Gambar 1 : Diagram aliran Melingkar (circular flow of Diagram) Gambar di atas menjelaskan kaitan antara beberapa komponen dalam pasar yaitu antara rumah tangga konsumen dengan produsen dan antara pasar faktor produksi dengan pasar produk. Bagian atas gambar menjelaskan pasar faktor produksi yaitu interaksi antara pembeli faktor produksi (produsen) dengan penyedia/penjual faktor produksi (rumah tangga

10 konsumen). Interaksi antara kekuatan permintaan faktor produksi (perusahaan) dengan penyedia/penjual faktor produksi (rumah tangga konsumen) akan menentukan harga keseimbangan masing-masing faktor produksi. Pada pasar tenaga kerja interaksi antara permintaan tenaga kerja (perusahaan) dengan penawaran tenaga kerja (pencari pekerjaan) akan menentukan tingkat upah keseimbangan tenaga kerja. Pasar modal menjelaskan interaksi antara kekuatan permintaan modal dengan penawaran modal akan menentukan tingkat bagi hasil/tingkat bunga keseimbangan. Gambar bagian bawah menjelaskan pasar output yaitu interaksi antara penjual output (produsen) dengan pembeli output (konsumen) yang menentukan harga keseimbangan output. Perubahan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi dan pasar output akan menentukan perubahan titik keseimbangan harga faktor produksi dan harga output. Model diagram aliran melingkar di atas menjelaskan bahwa besarnya output yang bisa dihasilkan suatu perekonomian tergantung pada banyaknya input atau faktor produksi yang digunakan. Semakin banyak input yang masuk maka akan semakin banyak output dihasilkan. Kemampuan menghasilkan output tidak hanya ditentukan oleh besarnya input saja tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan manajerial skill yang dikuasai oleh perusahaan. Kombinasi antara kuantitas dan kualitas input serta disertai dengan kemampuan manajerial skill yang handal akan meningkatkan produktivitas output yang dihasilkan. Informasi lain yang dari model diagram aliran melingkar adalah besarnya pendapatan yang diperoleh dari pemilik faktor produksi yaitu rumah tangga konsumen tergantung dari kontribusi faktor produksi dalam menghasilkan output. Semakin besarnya kontribusi dalam proses produksi maka semakin besar imbalan yang diperoleh. Dengan imbalan pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen tersebut mereka dapat membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Semakin besar pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen dari kontribusinya dalam proses produksi maka semakin besar barang dan jasa yang bisa dibeli. Jadi pada model diagram aliran melingkar tersebut menyiratkan adanya suatu keseimbangan antara aliran uang dan aliran barang. Keseimbangan aliran uang dijelaskan melalui aliran pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen akan menentukan besarnya aliran pengeluaran untuk belanja barang dan jasa. Keseimbangan aliran barang dijelaskan melalui besarnya faktor produksi yang diperoleh dari rumah tangga konsumen akan menentukan besarnya output barang dan jasa yang dapat dihasilkan produsen.

11 Model ekonomi lain yang relevan untuk menjelaskan fenomena ekonomi adalah kurva batas kemungkinan-kemungkinan produksi (production possiblilities frontier = PPF) sebagaimana terlihat di bawah ini : Beras Beras s B 1 A D A D B 2 C B B 0 K 1 K 2 Kain Kain Kurva batas kemungkinan-kemungkinan produksi (production possibilities frontier = PPF) di atas menjelaskan secara sederhana kemampuan maksimal suatu perekonomian untuk dapat menghasilkan kombinasi-kombinasi jumlah kain dan beras selama periode tertentu.

TEN PRINCIPLES OF ECONOMICS

TEN PRINCIPLES OF ECONOMICS 1 TEN PRINCIPLES OF ECONOMICS (disarikan dari Gregory N. Mankiw, Principle of Economics, Bab 1) Apa Ekonomi itu? 2 Ekonomi adalah masalah pengelolaan rumah tangga (household) Dalam household, terdapat

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO Teori Ekonomi Mikro PENDAHULUAN BAB 1 1.1 ILMU EKONOMI Secara umum ilmu ekonomi atau ekonomika dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI Pertemuan 1 Kebutuhan tidak terbatas Alat pemuas kebutuhan (sumber daya) terbatas 2 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Samuelson: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan masyarakat

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : 1. Pengertian ilmu ekonomi pertanian 2. Lingkup ekonomi pertanian di Indonesia Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjabarkan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum angka inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen. Modul ke: Pendahuluan Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi 1 Kontrak Perkuliahan Tujuan Ruang Lingkup Mengapa orang perlu mempelajari Ilmu Ekonomi?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor pertanian dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor pertanian dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan PENDAHULUAN Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN - Konsep Ekonomi - Konsep Sumber Daya B. EKONOMI MANAJERIAL - Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu ekonomi lainnya

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Penanaman modal dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro 01 Fakultas EKONOMI & BISNIS Syafril Yurisno, SE, MM Program Studi Manajemen Definisi Ilmu Ekonomi & Prinsip Ekonomi Ilmu Ekonomi Salah satu bidang ilmu pengetahuan Bermula

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106. Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi

Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106. Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106 Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Uraian dan Tujuan Mata Kuliah Mata kuliah Ekonomi Mikro terdiri dari Pengantar Ekonomi Mikro atau Ekonomi Mikro

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR ILMU EKONOMI

PENGERTIAN DASAR ILMU EKONOMI PENGERTIAN DASAR ILMU EKONOMI Tim Teaching SUMBER : Pengantar Ilmu Ekonomi ; Makro dan Mikro, Nopirin,Ph.D, BPFE Yogyakarta, 1994 Pengantar Ilmu Ekonomi, Richard G. Lipsey dan Peter O.Steiner. PT.Bina

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI. Teknik Industri Universitas Gunadarma

PENGANTAR ILMU EKONOMI. Teknik Industri Universitas Gunadarma PENGANTAR ILMU EKONOMI Teknik Industri Universitas Gunadarma Kontrak Perkuliahan Dosen Pengampu : Putri Irene Kanny Nilai : Kuis + Tugas + UTS + UAS Semua HP dan sejenisnya mohon di silent/non aktif Telat

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian diartikan sebagai rangkaian berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, memantapkan

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan

Lebih terperinci

Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi

Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi Putri Irene Kanny Pokok bahasan pertemuan ke-2 Variabel ekonomi Masalah dasar ekonomi Tujuan dan kebijakan Ekonomi Bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi Sifat-sifat

Lebih terperinci

EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM

EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM Definisi Ilmu Ekonomi Ekonomi adalah studi dari pilihan manusia untuk membuat dan menghasilkan interaksi yang mereka miliki satu sama lain Ilmu Ekonomi sangat penting

Lebih terperinci

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1 PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas

Lebih terperinci

MICROECONOMICS INTRODUCTON TO ECONOMICS MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

MICROECONOMICS INTRODUCTON TO ECONOMICS MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. MICROECONOMICS INTRODUCTON TO ECONOMICS MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 2011 DEFINISI ILMU EKONOMI Suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana usaha-usaha

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat CAKUPAN DAN METODE ILMU a. Pengertian ilmu ekonomi Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumber daya yang langka yang telah disediakan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN. Lecture note : Tatiek Koerniawati

PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN. Lecture note : Tatiek Koerniawati PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN Lecture note : Tatiek Koerniawati Karakteristik Harga Sangat dipengaruhi karakteristik alamiahnya Ada time lag dalam produksi on farm Gap antara pengambilan keputusan

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi. TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Anwar Cahyadi, SE., MSi. 1 Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. PENGERTIAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah suatu study tentang bagaimana manusia baik secara individu dan secara berkelompok, membuat pilihan dalam menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangkutan atau transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik dibidang ekonomi, sosial-budaya,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI

BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI 1. PENGERTIAN TEORI EKONOMI MIKRO Membahas tentang perilaku ekonomi dari masing-masing unit individu. Berbagai unit individu ini bisa merupakan orang per

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi konsep ekonomi pencemaran, Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode valuasi

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian antara lain: menyediakan pangan bagi seluruh penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian antara lain: menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian memegang peranan penting dalam tatanan pembangunan nasional. Peran yang diberikan sektor pertanian antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur perekonomian bercorak agraris yang rentan terhadap goncangan kestabilan kegiatan perekonomian.

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN.

Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN. Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN. Fakultas FEB MANAJEMEN Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen Mekanisme harga

Lebih terperinci

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantarn Teori Ekonomi Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber daya terbatas Teori Ekonomi Alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam bab landasan teori ini di bahas tentang teori Produk Domestik Regional Bruto, PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah dan inflasi. Penyajian materi tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU EKONOMI

PENGERTIAN ILMU EKONOMI TEORI EKONOMI MIKRO Disusun oleh : Ar Rahman Rahmadan 19210604 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah suatu study tentang bagaimana manusia baik secara individu dan secara berkelompok, membuat pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berubahnya orientasi usahatani dapat dimaklumi karena tujuan untuk meningkatkan pendapatan merupakan konsekuensi dari semakin meningkatnya kebutuhan usahatani dan kebutuhan

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi

Lebih terperinci

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan Ekonomi Mikro. program pascasarjana Unlam 2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 1 Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun sumber daya yang tersedia

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

SILABUS JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

SILABUS JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA SILABUS JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI 2* /2015 / IT-022236 SKS : 2 Semester : 2 Kelompok Mata

Lebih terperinci

PraktikumPengantar Ekonomi Pertanian Sepeluh Prinsip Ekonomi

PraktikumPengantar Ekonomi Pertanian Sepeluh Prinsip Ekonomi PraktikumPengantar Ekonomi Pertanian Sepeluh Prinsip Ekonomi MODUL A. Uraian Materi B. Tujuan Praktikum C. Pelaksanaan Praktikum D. Laporan Praktikum (Lembar Kerja) A. Uraian Materi Dalam mempelajari ilmu

Lebih terperinci

Analisis dampak subsidi beras terhadap kesejahteraan

Analisis dampak subsidi beras terhadap kesejahteraan Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Membership) Analisis dampak subsidi beras terhadap kesejahteraan Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/bo/uibo/detail.jsp?id=108852&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA Abstract Inflasi dan pengangguran adalah masalah pelik yang selalu dihadapi oleh Negara Indonesia terkait belum berkualitasnya

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Ten Principles of Economics

Ten Principles of Economics CHAPTER 2 Ten Principles of Economics By N. GREGORY MANKIW Slides prepared by Navik Istikomah Education University of Indonesia Copyright 2006 by Lab. Ekop, Inc. All rights reserved. Requests for permission

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya perekonomian, karena dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut memiliki peranan yang cukup penting bila dihubungkan dengan masalah penyerapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai

Lebih terperinci

VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN

VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN 1994-2003 6.1. Hasil Validasi Kebijakan Hasil evaluasi masing-masing indikator

Lebih terperinci

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI EKONOMI PUBLIK JUNAEDI Contents 1 PENDAHULUAN 2 PERAN PEMERINTAH 3 KEGAGALAN PASAR 4 RUMAH TANGGA PEMERINTAH PENDAHULUAN Ekonomi Publik Definisi: studi tentang kebijakan ekonomi, dengan penekanan khusus

Lebih terperinci

INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA Pengantar Ekonomi Makro INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA NAMA : Hendro Dalfi BP : 0910532068 2013 BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat berbagai kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral di seluruh dunia saat ini menunjukkan kecenderungan dan arah yang sama yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian merupakan sektor yang mendasari kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian merupakan sektor yang mendasari kehidupan setiap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, pertama, sektor pertanian merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Irigasi Jatiluhur terletak di Daerah Aliran Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH By: Dr. Ida Nurnida LOGO HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH Week-6 Contents 1 Bisnis dan Politik 2 Bisnis dan Perekonomian 3 Bisnis dan Pemerintah 1 BISNIS DAN POLITIK 1. BISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih serius dengan penyebab

Lebih terperinci

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS 15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada tingkat pengangguran seperti yang dijelaskan oleh teori trade-off

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada tingkat pengangguran seperti yang dijelaskan oleh teori trade-off BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian sebuah negara selain pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. Inflasi juga sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak

Lebih terperinci

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI 1. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan 3. Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar 4. Penerapan dari Permintaan dan Penawaran 5. Elastisitas BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Proses ekonomi memerlukan sumber-sumber ekonomi untuk melaksankannya.

PENDAHULUAN. Proses ekonomi memerlukan sumber-sumber ekonomi untuk melaksankannya. PENDAHULUAN Kegiatan manusia dalam suatu masyarakat dapat dikelompokkan menjadi Tiga macam kegiatan (ekonomi) pokok: 1. Kegiatan produksi 2. Kegiatan Konsumsi 3. Kegiatan pertukaran Masyarakat subsisten:

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh)

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) 1. Pengelompokan kebutuhan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier adalah pembagian kebutuhan atas dasar a. subjek yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup dan kehidupannya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup dan kehidupannya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu dipenuhi dalam mempertahankan hidup dan kehidupannya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP)

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP) Kurikulum Versi Sendiri Solusi Untuk Kekurangan Pada Standar Isi (SI) Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kelas X, XI, XII - KTSP 2006 Setelah menganalisis tentang Standar Isi (SI) yang terdapat dalam KBK dan KTSP.

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Menyampaikan Kontrak Kuliah, Menjelaskan Pengertian Ilmu Ekonomi, Klasifikasi Ilmu Ekonomi, Alat Analisa Ekonomi, Mengenal Siklus Kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan BAB V PENUTUP Sebagai penutup dari skripsi ini, akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan disampaikan pula saran yang didasarkan pada hasil kesimpulan.

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disegala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa

Lebih terperinci

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya

Lebih terperinci

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi Perekonomian Indonesia Peran Pertanian pada pembangunan: Kontribusi Sektor Pertanian: Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Pemasok bahan pangan Fungsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasarnya untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social welfare) tidak bisa sepenuhnya

Lebih terperinci

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi 4.1 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari

Lebih terperinci

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP. KEBIJAKAN HARGA Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2 Julian Adam Ridjal, SP., MP. Disampaikan pada Kuliah Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian EMPAT KOMPONEN KERANGKA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Subsidi Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), subsidi adalah cadangan keuangan dan sumber-sumber daya lainnya untuk mendukung

Lebih terperinci