18 REASONS WHY IT-RELIANT WORK SYSTEMS SHOULD REPLACE THE IT ARTIFACT AS THE CORE SUBJECT MATTER OF THE IS FIELD
|
|
- Verawati Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pertemuan V 11 Maret 2009 Kelompok 317 Asa Ramdhani ( ) Siti Fuaida Fithri ( ) 18 REASONS WHY IT-RELIANT WORK SYSTEMS SHOULD REPLACE THE IT ARTIFACT AS THE CORE SUBJECT MATTER OF THE IS FIELD Penulis: Sumber: Steven Alter Communications of the Association for Information Systems (Volume 12, 2003) Pendahuluan Orlikowski dan Iacono, dalam commentary research-nya pada tahun 2001, berpendapat bahwa penilitian di bidang Sistem Informasi dalam kurun waktu 10 tahun terkahir, tidak terfokus pada subjek inti bidang Sistem Informasi, yakni IT artifact. Melihat penelitian tersebut, Steven Alter (penulis) memiliki pendapat yang berbeda terhadap apa yang seharusnya menjadi subjek inti bidang Sistem Informasi, yang menurut Orlikowski dan Iacono adalah IT artifact. Menurut penulis, IT-reliant work system-lah yang seharusnya menjadi subjek/persoalan inti. IT-reliant work system didefinisikan sebagai sistem pekerjaan (work systems) yang tingkat efektivitas dan efisiensinya bergantung pada penggunaan Information Technology (IT). Dalam artikel ini, penulis menjabarkan 18 alasan yang memperkuat argumentasinya bahwa ITreliant work system adalah subjek inti dari bidang Sistem Informasi. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk mendukung pernyataan bahwa dijadikannya ITreliant work system sebagai subjek inti, akan memberikan manfaat terhadap bidang Sistem Informasi ke depannya. Work Systems Artikel ini menggunakan work systems sebagai konsep dasar. Work systems merupakan sistem yang terdiri dari individu sebagai pengguna dan/atau mesin yang bekerja dengan memanfaatkan informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya untuk memproduksi barang/jasa bagi kepentingan konsumen internal maupun eksternal. Pada organisasi bisnis, work systems secara umum digunakan untuk kepentingan penyediaan barang dari supplier, GNU free document license Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini
2 produksi barang, laporan keuangan, rekrut pekerja, dan beberapa fungsi bisnis lainnya. Analisis yang dilakukan pada work systems bisa dilakukan melalui static view dan dynamic view. Melalui static view, analisis dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen dalam sistem yang tergambarkan dalam work system framework seperti gambar di bawah ini. Gambar 1 - Work System Framework Sedangkan melalui dynamic view, work system dianalisis melalui perubahan yang terjadi akibat perubahan yang direncanakan dan adaptasi yang tidak direncanakan. Perubahan yang terjadi dilihat dalam setiap fase siklus hidup work system yang digambarkan dalam model berikut. Gambar 2 - Work System Life Cycles Model
3 Alasan Mengapa IT-Reliant Work Systems Seharusnya Menggantikan The IT Artifact sebagai Persoalan/Subjek Inti dalam Bidang Sistem Informasi Alasan #1: Menempatkan IT Artifact di Tempat yang Benar Berdasarkan Perspektif Bisnis Sistem Informasi, prioritas yang tepat terhadap posisi teknologi, produk, dan work systems dalam organisasi bisnis bisa ditentukan dengan mudah. Apabila menggunakan IT artifact sebagai subjek, cakupannya hanya pada organisasi bisnis produk IT. Padahal, Sistem Informasi juga mencakup sistem dari organisasi bisnis lainnya. Alasan #2: Menjadikan Bagian yang Relevan untuk Dianalisis Sistem Informasi, maka analisis sistem bisa dilakukan secara terorganisasi. Dengan menggunakan pendekatan work system yang membagi sebuah sistem menjadi beberapa sub bagian, peneliti mudah untuk menentukan bagian yang akan dianalisis. Sub bagian tersebut terdiri dari organisasi sebagai super sistem, dan hirarki ke bawah selanjutnya adalah work system, sistem informasi, serta teknologi informasi. Alasan #3: Meyakinkan bahwa Subjek Inti dari Sistem Informasi Melibatkan Manusia (People) Penggunaan IT artifact sebagai subjek inti dalam bidang Sistem Informasi menimbulkan ketidakjelasan apakah unsur manusia (people) juga dilibatkan. Hal ini berbeda dengan penggunaan IT-reliant work systems sebagai subjek, dimana unsur manusia dan teknologi pasti dilibatkan. Alasan #4: Mengembangkan Model Kesuksesan Sistem Informasi yang Lebih Baik Menurut Seddon [2002], terdapat model yang terdiri dari tujuh faktor untuk melakukan evaluasi Sistem Informasi. Ketujuh faktor tersebut adalah the system, the stakeholders, the purpose of the evaluation, the measures, the referent for comparison, the time period, the informant. Ketujuh faktor inilah yang tercakup di dalam work systems. Alasan #5: Memahami Biaya Sistem Informasi dan Produktivitas Dengan melihat Work System Life Cycles Model, biaya yang diperlukan untuk pengembangan sistem bisa diketahui untuk setiap tahapan. Menurut Brynjolffson, produktivitas bisa diketahui tidak hanya melalui IT saja, tetapi juga melalui perilaku organisasi.
4 Alasan #6: Memahami Risiko Sistem Informasi Sistem Informasi, faktor risiko yang ada pada Sistem Informasi mudah untuk dipahami. Karena pada setiap elemen yang terdapat pada work system framework yang terdiri dari 9 komponen seperti tergambarkan pada gambar 1 di atas, pasti terdapat faktor risiko di dalamnya. Alasan #7: Meningkatkan Analisis Sistem pada Organisasi Tidak hanya melibatkan teknologinya saja, unsur lainnya, seperti manusia, juga dilibatkan apabila IT-reliant work systems dijadikan sebagai subjek dalam bidang Sistem Informasi. Oleh karena itu, analisis sistem menjadi lebih akurat. Alasan #8: Memahami Pengembangan, Implementasi, serta Operasi dan Pengaturan Sistem Informasi Dengan melihat Work System Life Cycles Model, perubahan yang terjadi pada setiap fase, dilakukan tidak hanya terfokus pada teknologinya saja, namun berbagai adaptasi pada setiap tahapan siklus juga diperhatikan. Alasan #9: Mengklarifikasi Tanggung Jawab dari Sistem Informasi dan Profesional Bisnis Sistem Informasi, peran dari setiap profesional bisnis dan IT bisa ditentukan pada setiap tahap pengembangan sistem dalam Work System Life Cycles Model. Berbeda apabila IT artifact dijadikan subjek, peran yang terlihat dominan adalah individu yang terkait dengan masalah software dan hardware. Alasan #10: Mengkomunikasikan dengan Profesional Bisnis Salah satu tujuan penggunaan work systems adalah agar profesional bisnis mampu memahami sistem. Oleh karena itu, komunikasi mereka dengan para profesional IT akan berjalan lancar. Alasan #11: Mencapai Techno-Hype dan Mengurangi Techno-Centrism Sistem Informasi, fokus tidak hanya dilakukan pada teknologi saja (Techno- Centrism), tetapi juga pada bagaimana implikasi penerapan teknologi pada work system dan apa yang harus dilakukan untuk mengadopsi teknologi yang diajukan (Techno-Hype).
5 Alasan #12: Memahami Interaksi Antara Sistem Informasi dengan Budaya IT-reliant work systems memiliki hubungan langsung yang lebih dalam terhadap budaya dibandingkan IT artifact. Contoh budaya yang dipengaruhi oleh IT-reliant work systems antara lain komunikasi, tugas-tugas organisasi, aktivitas manajemen, koordinasi, dan aktivitas training. Alasan #13: Memahami Berbagai Tipe Sistem Informasi Sistem Informasi, kinerja dari sistem informasi tidak dilihat dari unsur teknologi saja, namun lebih kepada bagaimana sistem informasi tersebut bekerja. Alasan #14: Mamahami Difusi dan Adopsi Inovasi IT IT-reliant work systems sangat membantu dalam mengetahui tingkat penerimaan teknologi yang digunakan dalam organisasi. Alasan #15: Mengatur Konsep dan Pengetahuan Terkait Sistem Informasi Dijadikannya IT-reliant work systems sebagai subjek dalam bidang Sistem Informasi, mempermudah profesional bisnis maupun peneliti untuk mengetahui berbagai pengetahuan yang terkait karena sifat umum yang dimiliki work system. Alasan #16: Membuat Penelitian Sistem Informasi Lebih Bernilai Dijadikannya IT-reliant work systems sebagai subjek dalam bidang Sistem Informasi, membuat penelitian yang dilakukan lebih bernilai karena analisis yang dilakukan tidak hanya pada unsur teknologinya saja, tetapi juga unsurunsur lainnya (people, dll) yang terkait dengan work systems. Alasan #17: Memperkuat Hubungan Antara Sistem Informasi dengan Disiplin Ilmu Lainnya IT-reliant work systems terkait dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti ilmu komputer, manajemen proyek, psikologi, ekonomi, akuntansi, dll. Alasan #18: Mendukung Agenda Penelitian dari Orilowski dan Iacono Pada IT-reliant work systems, IT artifact juga digunakan sebagai bagian yang terintegrasi. Oleh karena itu IT artifact memang memiliki peran penting dalam Sistem Informasi (sependapat dengan Orilowski dan Iacono).
6 Kesimpulan Berdasarkan penelitian penulis dan penelitian sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa IT-reliant work systems sangat terikat dengan ITartifact, namun tidak sebatas pada teknologinya saja, melainkan juga pada bagaimana IT artifact tersebut dikembangkan dan digunakan. Referensi Utama Brynjolfsson, E. (2003). The IT Productivity Gap. Optimize, Issue 21, July 2003, viewed at on Sept. 15, 2003 Orlikowski, W.J. and C. S. Iacono. (2001). Research Commentary: Desperately Seeking the IT in IT Research - A Call to Theorizing the IT Artifact?. Information Systems Research, 12(2), Seddon, P.B. (2002) "IS Success (Sys, Sh, P, M, R, T, I) Seven Parameters! presentation at ICIS 2002 (See McLean et al, 2002) HTML version accessed on March 15, 2003 at edu.au/staff/pet er/icis2002issuccesspanel.ppt+seddon+success+icis+2002+&hl=en&i e=utf-8 Komentar Steven Alter sangat baik dalam meyakinkan argumentasinya. Pada setiap argumentasinya, dia memaparkan hasil penelitian sebelumnya yang mendukung argumentasi yang diajukannya.
Kata Kunci : Information System Research, Information Technology, IT Research, IT Theory, Technological Artifact, Technology Change.
Research Commentary : Desperately Seeking the IT in IT Research ---A Call to Theorizing the IT Artifact oleh Wanda J. Orlukowski, C.Suzanne Iacono Information Systems Research, Vol. 12, June 2001, pp.
Lebih terperinciRingkasan Artikel Ilmiah
Ringkasan Artikel Ilmiah Oleh : Prastudy Mungkas Fauzi Judul Artikel : Work Systems and s Does the Definition Really Matter? Sumber : Communications of the Association for Information Systems (vol. 17,
Lebih terperinciShinta T. Effendy X Yudhi M. Hamzah
Tugas Rangkuman Artikel 06 Judul: Work Systems and IT Artifact: Does the Definition Matter? Penulis: Stephen Alter Diterbitkan oleh: CAIS, 2006 Kata kunci: IT Artifact, Work Systems, Post-Adoptive Behavior
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciINFORMATION SYSTEMS AS A REFERENCE DISCIPLINE FOR NEW PRODUCT DEVELOPMENT
INFORMATION SYSTEMS AS A REFERENCE DISCIPLINE FOR NEW PRODUCT DEVELOPMENT By: Satish Nambisan MIS Quarterly Vol. 27 No. 1, pp. 1-18/March 2003 2004 Indah Wulansari-Ratih Kemala GNU Free License Silahkan
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciTechnologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen Can IT contribute to competitive advantage? Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma suatu organisasi atau perusahaan kini dihadapkan pada perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciTHE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto
THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
Lebih terperinciSistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,
Lebih terperinciyang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN
Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN
Lebih terperinciManajemen Sistem Informasi Publik
Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara kualitatif mengenai efektivitas pengadaan barang dan jasa secara elektronik
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan teknik deskriptif/kualitatif yaitu menguraikan secara kualitatif mengenai efektivitas pengadaan barang dan jasa secara
Lebih terperinciMemahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi,
Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Dukungan komputer terhadap suatu sistem informasi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sehingga menyebabkan timbulnya rasa keingintahuan yang lebih akan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha
Lebih terperinciTulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan
Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut The PMBOK Guide (Project Management Institute 2000), proyek adalah usaha sementara yang dijalankan untuk menyelesaikan sebuah tujuan yang khusus. Manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi pada saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari dukungan
Lebih terperinciDampak Global Outsourcing bagi Perusahaan Teknologi Informasi di United States
Ringkasan Jurnal : Dampak dari Global Outsourcing bagi Penyedia IT di US Judul Asli : THE IMPACT OF GLOBAL IT OUTSOURCING ON IT PROVIDERS Penulis : Subramanyam Murthy, QTCM Inc. Jurnal : CAIS, Volume-14
Lebih terperinciManajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom
1 Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3 Heru Lestiawan, M.Kom Learning Objectives 2 Menggambarkan suatu kerangka keseluruhan untuk manajemen integrasi proyek yang berkaitan dengan bidang pengetahuan
Lebih terperinciPENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B
PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B Yudhi M Hamzah K 120300115X Abstrak Pada semester ini, penulis sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) memutuskan untuk mengambil mata
Lebih terperinciBAB 1 INTRODUKSI. penggunaannya sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan dalam proses manajemen di
BAB 1 INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis. Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan oleh teknologi informasi membuat penggunaannya
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengembangkan bisnis usahanya atau bahkan mau meningkatkan kualitas dan keuntungan yang didapat didalamnya, suatu perusahaan berusaha untuk mengkoordinasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (Survei Pada Unit Pemerintah Kota Surakarta)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan
Lebih terperinciPengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi
CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,
Lebih terperinciArsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20 yang berjudul Introducing New Market Offerings membahas mengenai beberapa pertanyaan yang
Lebih terperinciSI, Organisasi, Manajemen
APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi SI, Organisasi, Manajemen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Sistem Informasi Pengertian SI, Tujuan dan Manfaat SI
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)
RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) A. PENTINGNYA MANAJEMEN RANCANGAN PROYEK Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap
Lebih terperinciANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI Cobalah untuk tidak menjadi seorang orang yang sukses, tetapi menjadi seorang yang bernilai, Albert Einstein Dosen: Heru Prasetyo, Mkom DEFINISI DATA:
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciBENCHMARKING. Amalia, ST, MT
BENCHMARKING Amalia, ST, MT TUJUAN PELAKSANAAN BENCHMARKING Menentukan kunci atau rahasia sukses dari perusahaan pesaing yang paling unggul kemudian mengadaptasikan dan memperbaikinya secara lebih baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan
Lebih terperinciConducting Research in Information Systems
Pertemuan IV - 4 Maret 2008 Kelompok 317: Asa Ramdhani [1205007023] Siti Fuaida Fithri [1205000843] Conducting Research in Information Systems Penulis: Alan R. Dennis, Kelley School of Business, Indiana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil pengujian penelitian, dan sistematika penulisan.
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam sebuah laporan ilmiah merupakan pengantar bagi pembaca untuk mengetahui apa yang diteliti. Bab ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, khususnya di Indonesia, dimana perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, khususnya di Indonesia, dimana perkembangan dunia persaingan bisnis sangat ketat dan dirasa semakin kompetitif, hal ini memaksa
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang digunakan
Lebih terperinci5.2 HIPOTESA PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN 5.1 PENDAHULUAN Pembahasan meliputi hipotesa penelitian berdasarkan literatur, hasil temuan berdasarkan analisa data, pembahasan, tindakan pencegahan dan koreksi hasil temuan dan kesimpulan.
Lebih terperinciUser Heterogenety and It s Impact on Electronic Auction Market Design : An Empirical Exploration
User Heterogenety and It s Impact on Electronic Auction Market Design : An Empirical Exploration Ravi Bapna, Paulo Goes dan Alok Gupta Sumber : MIS Quarterly Vol. 28 No.1, March 2004 Dirangkum oleh kelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada laba, namun rumah sakit mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabel dalam pelaporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin ketat. Ketatnya persaingan bisnis membuat perusahaan perusahaan di seluruh Indonesia harus berfikir
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jeffrey L. Whitten, pada bukunya yang berjudul Systems Analysis and Design Methods (Whitten, 2001), secara umum sistem dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciManajemen Kesehatan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi
Manajemen Kesehatan Manajamen Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan (Heath care) adalah sebuah kumpulan langkah-langkah, barang dan layanan yang dirancang untuk mempromosikan kesehatan, termasuk intervensi
Lebih terperinciSystems Development Life Cycle (SDLC)
Systems Development Life Cycle (SDLC) OPINI 28 September 2010 14:04 Dibaca: 3263 Komentar: 2 0 SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di
Lebih terperinciANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS
ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS Nadhila Vidiani, Badrus Zaman, Eto Wuryanto Program Studi Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer saat ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Teknologi ini pada prinsipnya adalah untuk melayani kebutuhan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung merupakan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran (Mulyadi, 2009:10). Perusahaan yang bertujuan mencari laba
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF
RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP
1 MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP INFORMASI Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Latar belakang (1) 2 The Standish Group research shows a staggering 31.1% of projects
Lebih terperinciTHE VISIONING PHASE PART 2
THE VISIONING PHASE PART 2 3. DOKUMENTASI DAN KONFIRMASI ANALISA BISNIS Aktivitas dokumentasi dan konfirmasi Analisa Bisnis 1. Dokumentasi Deskripsi Bisnis, Visi, Value, Tujuan, Strategi, Arah, Visi Operasi,
Lebih terperinciBab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing
Bab1. Pendahuluan Dengan terus berkembangnya teknologi informasi maka berkembangnya pula sistem informasi itu. Saat ini sistem informasi sudah banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan karena dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah dan keterbatasan kemampuan rasional manusia. dengan pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengambilan keputusan merupakan suatu proses mengkombinasikan pendekatan yang rasional dan judgmental, yang prosesnya tidak dapat diformulasikan secara lengkap. Dalam
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) 1 Setiadi Nurahman, 2 Magnaz L. Oktaroza, 3 Elly Halimatussadiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan pada era globalisasi ini sangat maju dan canggih, bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis tidak cukup hanya mengandalkan iklan dan selebaran
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen. Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar
Sistem Informasi Manajemen Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar Objective Hari ini : Pengenalan Materi dan Penjelasan Silabus Mata Kuliah dan pendahuluan Penilaian : Kehadiran : 10 % Tugas : 20 %
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu
Judul : Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah dengan Mengadopsi Model DeLone & McLean (Studi Empiris pada Sekretariat Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar) Nama : I Wayan Eka Suputra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. Infrastruktur teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang
BAB I INTRODUKSI 1.1. Latar Belakang Masalah Infrastruktur teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang belakangan ini. Hal yang sama juga terjadi pada perangkat gadget yang memberikan banyak fitur
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendidikan Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan cita-cita yang banyak diimpikan oleh semua manusia dalam mencapai kesuksesan. Suatu usaha pendidikan yang
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 Implementasi Sistem ERP Dimensi dan faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Isu pada manajemen proyek Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) 1 Setiadi Nurahman, 2 Magnaz
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini, penggunaan jaringan komputer sudah menjadi hal yang sangat penting. Jaringan tidak lagi sebatas menghubungkan
Lebih terperinciBAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko
BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Rangkuman dan Simpulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko yang akan mengganggu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan customer yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai
Lebih terperinciPERAN SERTA STRATEGI SISTEM INFORMASI TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN
PERAN SERTA STRATEGI SISTEM INFORMASI TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN Tanty Oktavia Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jl. KH. Syahdan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat pada sektor
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara
Lebih terperinciHow CIOs Can Enable Governance of Value Nets
Pertemuan VIII - 15 April 2009 Kelompok 317: Asa Ramdhani [1205007023] Siti Fuaida Fithri [1205000843] How CIOs Can Enable Governance of Value Nets Penulis: Arun Rai, V. Sambamurthy, Ritu Agarwal Sumber:
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KEUANGAN TERINTEGRASI DENGAN DUKUNGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DSS) DALAM ORGANISASI
SISTEM INFORMASI KEUANGAN TERINTEGRASI DENGAN DUKUNGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DSS) DALAM ORGANISASI Oleh: Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung Abstract: Management
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas
29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah
Lebih terperinciKontrak Perkuliahan. UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan
Kontrak Perkuliahan UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan PENGENALAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto Pengantar Sebagian besar organisasi yang bergerak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi, semakin kompleks pula masalah-masalah yang akan dihadapi. Dalam keadaan seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan IT (Information Technology) memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dan kehidupan dimulai sampai dengan akhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr.Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS) DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki
Lebih terperinci