Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2016 LAPORAN KINERJA (LKJ) TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2016 LAPORAN KINERJA (LKJ) TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA (LKJ) TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR TAHUN 2017 ii

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kabupaten Malang dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LKJ), yang merupakan suatu laporan wajib yang harus dibuat oleh masing-masing unit kerja dilingkungan Pemerintah. Dalam laporan ini disajikan gambaran umum tentang keberadaan serta Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban dalam menjalankan kegiatan di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dijabarkan dalam tujuan, sasaran serta kebijakan dan program pada. Dalam Laporan Kinerja (LKJ) ini, secara umum pelaksanaan kegiatan pada tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan seefektif dan seefisien mungkin, baik dari aspek Rencana Kinerja Tahunan maupun dari aspek keuangan. Target peningkatan jumlah PAD dari sektor restribusi pasar, serta peningkatan pertumbuhan industri kecil menengah formal dan informal merupakan fokus utama dalam meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar. Dampak dari ini semua adalah terwujudnya peningkatan pertumbuhan ekonomi baik secara mikro maupun makro di. Namun kondisi tersebut tidak lepas dari banyaknya hambatan atau kendala di dalam pelaksanaannya, baik itu kendala internal maupun eksternal. Oleh karena itu berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar didalam strategi pemecahannya. Secara umum kendala internal masih perlunya semangat kemajuan baik segi pola pikir, pola juang dan memiliki jiwa interpreuner disetiap sumber daya manusia pada yang terlibat langsung sebagai penggerak ekonomi. Sedangkan pada sisi faktor eksternal juga merupakan pendorong faktor keberhasilan dari kinerja dalam mendukung upaya pertumbuhan ekonomi, yaitu perlunya peningkatan penataan kembali prinsip-prinsip demokrasi, partisipasi dan peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan keaneka ragaman potensi dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal. i

3 Kendala belum kondusifnya iklim ekonomi bukan berarti menjadi penghalang untuk berkembangnya perekonomian di. Hal ini justru menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dicari solusi pemecahannya sesuai kondisi dan keadaan setempat. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dalam menghadapi permasalahan maupun kendala diatas, diantaranya dengan meningkatkan peran dan ketrampilan sumber daya manusia Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar melalui pendidikan formal maupun non formal seperti diklat teknis. Memperbanyak pembuatan profil industri dan sentra yang berpotensi didaerah serta melibatkan secara langsung maupun pengiriman produk-produk unggulan para pengusaha, pengrajin dalam mengikuti promosi potensi daerah baik dalam negeri maupun luar negeri guna meningkatkan ekspor non migas. Kami mengakui bahwa Laporan Kinerja (LKJ) ini masih banyak kekurangan disana sini dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan bagi penyempurnaan buku laporan ini selanjutnya. Demikian kiranya mudah-mudahan Allah S.W.T. senantiasa dapat memberi bimbingan bagi kita semua. Malang, Februari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MALANG Drs. ABDUL RACHMAN FIRDAUS, Msi Pembina Utama Muda NIP ii

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Ringkasan Eksekutif... Daftar Isi... BAB I Pendahuluan... A. Latar Belakang... B. Maksud dan Tujuan... C. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah Capaian Kinerja SKPD Tahun D. Dasar Hukum... E. Sistematika... BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA... A. Perencanaan Strategis Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Kebijakan dan Program... B. Perjajian Kinerja... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... A. Capaian Kinerja Organisasi Capaian Kinerja Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Perbandingan Capaian Kinerja Samapai Dengan Akhir Periode RENSTRA Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional Analisis Penyebab Kerberhasilan/Kegagalan dan Solusi Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran Alokasi PerSasaran Pembangunan Perbandingan Pencapaian dan Anggaran Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... B. Realisasi Belanja Anggaran... C. Pretasi iii

5 BAB IV PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRpAN - Matrik RENSTRA Perjanjian Kinerja - Rencana Kinerja Tahunan - Pengukuran Kinerja iv

6 RINGKASAN EKSEKUTIF Visi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Malang adalah: "Terwujudnya yang MADEP MANTEB MANETEP" Dengan penjabaran sebagai berikut: Terwujudnya Kabupaten Malang yang Istiqomah dan Memiliki Mental Bekerja Keras Guna Mencapai Kemajuan Pembangunan yang Bermanfaat Nyata untuk Rakyat Berbasis Pedesaan. Maka merupakan salah satu SKPD yang mendukung pada terlaksananya Misi ke-4 Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan industri kreatif, pada Tujuan ke-1 Meningkatkan perekonomian masyarakat, serta Sasaran ke-1 Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor pertanian, pariwisata dan industri kreatif. Bahwa dengan melalui peningkatan peran Perindustrian, Perdagangan dan Pasar diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan berdaya saing serta memperluas kesempatan kerja untuk mewujudkan masyarakat yang Madep Manteb Maneteb. Selain itu melalui berbagai program dan kegiatan juga akan menumbuhkembangkan industri kecil menengah formal dan non formal melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada menjadi berbagai produk industri kreatif. Tujuan Kabupaten Malang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan efesiensi perdagangan dalam negeri, pengawasan peredaran barang/ jasa dan pengembangan ekspor. 2. Meningkatkan peranan Industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dipasar global. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan pasar yang baik. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. v

7 Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah sebagai berikut : 1. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 2. Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal. Tercapainya peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara. Pembangunan di sektor Industri, Perdagangan dan Pasar, sebagai motor penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya terhadap pembangunan. Sektor industri dan perdagangan telah menunjukkan peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian hal ini dapat ditunjukkan pada Kinerja Ekonomi tahun 2014 yaitu : PDRB Rp trilliun dengan kontribusi : Pertanian 3.06 %, Perdagangan 4.23 %, Industri 8.55 % dengan pertumbuhan ekonomi 5.70 % Perkembangan Industri sampai dengan berjumlah Unit Usaha yang terdiri dari industri formal sebanyak unit usaha dan industri non formal unit usaha. Sedangkan untuk Perkembangan Investasi sampai dengan berjumlah Rp Demikian pula untuk perkembangan penyerapan tenaga kerja sampai dengan berjumlah : Orang. Ada beberapa masalah dalam pembangunan di sector industri, perdagangan dan pasar. Beberapa masalah dalam pembangunan Industri diantaranya kurangnya SDM yang memahami perkembangan IPTEK, serta adanya industri-industri kecil yang masih menggunakan peralatan yang masih tradisional sehingga kapasitas produksi dirasakan masih kurang, banyaknya toko modern (Indomart, Alfamart dan sejenisnya) yang berdekatan dengan pasar tradisional, sehingga menghambat orang untuk berbelanja ke pasar tradisional akibatnya sangat dirasakan oleh masyarakat, begitu juga terhadap industri kecil, terutama yang menghasilkan barang/keperluan masyarakat kelas menengah kebawah. Pentingnya kepedulian pasar modern untuk dapat menampung produk-produk dari masyarakat. Hal ini merupakan tantangan vi

8 yang cukup berat bagi industri karena berimbas pada kenaikan harga bahan baku industri dan biaya transportasi,. Masalah lain adalah masih terdapat adanya keterbatasan dalam kemampuan teknologi serta informasi teknologi. Serta belum optimalnya pemanfaatan hasil kekayaan sumber daya alam, terutama hasil pertanian. Disamping itu terdapat pula permasalahan bagi kelompok industri kecil, terutama pada masih rendahnya kemampuan manajemen produksi, pemasaran dan permodalan khususnya dalam mengakses kredit/modal pada Perbankan. Perkembangan nilai realisasi ekspor 2016 sebesar US$ ,14 jika dibandingkan 2015 sebesar US$ ,32 yang berarti mengalami kenaikan 5,25%. Komoditi utama kopi, tekstil, audio dan TV cabinet, kerajinan rotan, kakao, kertas lines, kerajinan alumunium, rokok dan kayu. Sedangkan impor tahun 2016 sebesar US$ ,27 meningkat di banding tahun 2015 sebesar US$ ,43 atau meningkat 7,21%. Sehingga Neraca perdagangan ekspor bersih tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar US$ ,87 jika dibandingkan neraca perdagangan pada tahun 2015 sebesar US$ ,89 atau meningkat 4,62%. Beberapa permasalahan dalam Perdagangan diantaranya terhambatnya distribusi barang adanya kebijakan publik berupa kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Maraknya isu kesehatan terhadap produk makanan dan minuman melalui media massa, tuntutan masyarakat terhadap mutu barang yang beredar, Kesadaran pelaku usaha terhadap metrologi belum optimal, globalisasi dibidang perdagangan yang menuntut adanya persaingan yang semakin tajam belum optimalnya perlindungan konsumen. Pasar selain bidang yang penggali potensi pendapatan asli daerah dari sektor retribusi pengelolaan pasar, mempunyai tugas untuk menyediakan tempat bagi bertemunya pembeli dan penjual dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pengguna jasa pasar. Untuk target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Retribusi Pelayanan Pasar pada tahun 2016 sebesar Rp ,00 dari target Rp ,00. Dalam rangka meningkatkan kinerja untuk menyelesaikan permasalahan selain dibutuhkan kebijakan dan program yang tepat diperlukan pula Aparatur yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut didukung oleh 407 orang terdiri dari 196 orang berstatus pegawai negeri sipil dan 211 orang berstatus sebagai tenaga kontrak/ non PNS. Apabila dilihat dari segi kualitas vii

9 pendidikan : Pasca Sarjana (S2) 5 Orang, Sarjana (S1) 36 orang, D-III 4 orang, SLTA 105. orang, SMP 29 orang, SD 32 orang. Sedangkan apabila dilihan dari Golongan: Golongan IV : 7 orang, Golongan III : 57 orang, Gol. II : 117 orang dan Gol. I : 30 orang. Ini berarti bahwa SDM Aparatur Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dalam segi kuantitas belum memadai dari segi kualitas masih diperlukan beberapa orang yang mempunyai kualifikasi pendidikan seperti Sarjana Bahasa Inggris, Sarjana Ekonomi atau Akuntansi, serta Sarjana Teknik Hasil Pertanian, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan Hidup. Kemudian bila dilihat dari jumlah personil dibandingkan luas wilayah dan beban kerja masih belum sesuai. Dari segi ruang kantor untuk melaksanakan tugas bahwa sampai saat ini menempati gedung baru, Luas bangunan yang ditempati seluas M2, kondisi ini belum ideal dengan adanya tuntutan tugas-tugas yang setiap saat membutuhkan pelayanan dan koordinasi, namun demikian masih diperlukan adanya sarana gudang untuk tempat arsip dan kursi, meja kerja, almari dan komputer yang saat ini perlu untuk diperbaharui mengingat usia pemakaian yang sudah cukup lama Sedangkan untuk mobilitas di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar baru terdapat 9 Unit Mobil, 1 unit untuk Kepala Dinas, 1 unit untuk mobil sekretaris, 1 unit untuk Bidang Pengelolaan Pasar, 1 unit mobil untuk bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka, 1 unit mobil untuk bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan,1 unit untuk Bidang Perdagangan serta 2 unit untuk mobil Metrologi, 1 unit untuk dekranasda, karena setiap bidang dituntut setiap saat kelapangan untuk mengadakan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Demikian juga dengan kendaraan roda dua sejumlah 45 unit. Dengan berakhir dan selesainya tahun anggaran 2016 serta menyongsong tahun anggaran 2017 maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar masih berpedoman pada RENSTRA yang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan acuan dalam pembangunan tahun-tahun mendatang. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. viii

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja ( LKJ ) merupakan media yang menerangkan tentang kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam bentuk pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan satu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. merupakan sebagai unsur pelaksana teknis Pemerintah Daerah yang bertugas untuk mengawasi, membina dan mengelola rumah tangga daerah dibidang industri, perdagangan dan pasar, berkewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan tentang hasil kegiatan atau pelaksanaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya tersebut kepada Bupati. Untuk itu Laporan Kinerja (LKJ) disusun sebagai salah satu media pertanggungjawaban SKPD dalam satu tahun anggaran. Laporan Kinerja (LKJ) ini juga berfungsi untuk mengetahui kemampuannya dalam mencapai tujuan dan sasaran dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar tahun B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah terwujudnya bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar kepada Bupati Malang dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di sektor industri, perdagangan dan pasar di wilayah Kabupaten Malang yang merupakan kewenangan wajib dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah. 1

11 Evaluasi terhadap pelaksanaan capaian kinerja bertujuan untuk : 1. Peningkatan akuntabilitas 2. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar 3. Meningkatkan kredibilitas terhadap pemberi wewenang. 4. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas, sehingga tugas-tugas telah dilaksanakan lebih responsive terhadap lingkungannya. C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah a. Sejarah salah satu Dinas Teknis dilingkungan Pemerintah terbentuk mulai tanggal 29 Pebruari 2008 sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2008 maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang merupakan gabungan dari Dinas Pasar yang terbentuk Tahun 1991 dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan yang didalam terdapat Bidang Koperasi, Bidang Perindustrian, Bidang Perdagangan dan Bidang Penanaman Modal terbentuk mulai Tahun 1 Mei Mulai tahun 2008 Bidang Koperasi dan Bidang Penanaman Modal berdiri sendiri menjadi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berkantor di jalan Trunojoyo Kav. 1 Kepanjen Kab. Malang sedangkan Kantor Penanaman Modal berkantor di jalan Nusa Barong 12 Kota Malang. Kemudian untuk Bidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan bergabung dengan Dinas Pasar menjadi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang terdiri dari Bidang Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Bidang Indtyustri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka, Bidang Perdagangan dan Bidang Pengelolaan Pasar yang berkantor Jalan Trunojoyo Kav. VI Kepanjen. Kepala petama kali adalah Ir. M. Syakur Kullu, M.Si dan saat ini adalah Ir. Helijanti Koentari. 2

12 Adapun Kabupaten Malang terdiri dari 1 Sekretariat, 4 Bidang dan 2 UPTD yaitu : a. Sekretariat; b. Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan; c. Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka; d. Bidang Perdagangan; e. Bidang Pengelolaan Pasar; f. UPTD Metrologi Legal g. UPTD Pusat Kerajinan Kendedes Dan sesuai dengan amanah Peraturan Daerah Nomor 9 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka nomenklatur nama SKPD mengalami perubahan menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dengan Tipe A, terdiri atas 1 sekretariat dan 4 bidang, dalam menyelenggarakan ususan pemerintahan bidang perindustrian dan bidang perdagangan. Ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 41 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan. b. Tugas dan Fungsi merupakan unsur pelaksana Otonomi daerah bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang mempunyai tugas : a. Melaksanakan urusan pemerintah daerah Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Malang sesuai bidang tugasnya ; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar mempunyai fungsi : a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan; b. Perencanaan strategis pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar; 3

13 c. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; g. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; h. Penyelenggara kesekretariatan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar; i. Pembinaan UPTD; j. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang industri hasil pertanian, kehutanan, logam, mesin, kimia, dan aneka industri; k. Pemantauan, pengawasan pengadaan peredaran serta penyaluran barang dan jasa; l. Pelaksanaan pengembangan ekspor dan pengawasan barang impor; m. Pelaksanaan bimbingan teknis penanganan dan pengendalian bahaya pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan industri; n. Pembinaan fasilitas kegiatan distribusi bahan-bahan pokok masyarakat; o. Pelaksanaan urusan pendaftaran perusahaan; p. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan bidang industri, perdagangan dan pasar; q. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang perindustrian, perdagangan dan pasar; 4

14 c. Tujuan dan Sasaran Sejalan dengan Visi Kabupatem Malang Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah : Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri, Produktif dan Berdaya saing Melalui Peningkatan Peran Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar. Bahwa dengan melalui peningkatkan Peran Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan berdaya saing serta memperluas kesempatan kerja untuk mewujudkan masyarakat yang Mandiri, Produktif dan Berdaya Saing dalam mengelola Sumber Daya yang ada. Misi adalah : a. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan perindustrian dan perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah b. Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, ekspor, impor dan perlindungan konsumen. c. Meningkatkan Pengelolaan Pasar untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor tahun 2010 tentang pengesahan pemberhentian dan pengesahan pengangkatan Bupati Malang Provinsi Jawa Timur serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2010 Tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Malang Provinsi Jawa Timur periode , maka Bupati dan Wakil Bupati yang baru resmi dilantik pada tanggal 26 Oktober Serta berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tahun Langkah-langkah kebijakan yang diprioritaskan dan dimantapkan dalam pembangunan Industri selama meliputi : Meningkatkan peran industri kecil, menengah dan besar dalam perekonomian, dan pengembangan industri kecil termasuk industri tradisional dalam penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja yang luas serta pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan dalam rangka pemanfaatan seoptimal mungkin potensi sektor pertanian. Untuk itu sektor pembangunan industri, perdagangan dan pengelolaan pasar sebagai motor penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya terhadap pembangunan. 5

15 NO Laporan Kinerja (LKJ) 2. Capaian Kinerja Tahun 2015 Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar secara lengkap tergambar pada tabel berikut ini: SASARAN STRATEGIS 1 Peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal INDIKATOR KINERJA Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal TARGET REALISASI % 1,50% 1,94% 129,34% 1. Sasaran Strategis : Indikator Kinerja : Target Kinerja : Realisasi Kinerja : Capaian Kinerja : Peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 1,50 % 1,94 % 129,34 % Alasan tercapainya : Dari hasil capaian indikator kinerja pada Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena adanya kesinambungan program dan kegiatan dalam rangka menumbuhkan sektor industri non formal serta mengembangkan sektor industri formal untuk terus meningkatkan daya saing industri. Adapun program yang dilaksanakan adalah: a) Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau yang dijabarkan dalam Kegiatan Pendataan dan pengawasan kepemilikan atau penggunaan mesin pelinting rokok sigaret dan pemberian sertifikat/kode registrasi mesin pelinting rokok sigaret yang diaplikasikan dalam bentuk pendataan mesin/peralatan produksi hasil tembakau untuk meningkatkan kualitas produksi rokok yang secara tidak langsung turut serta menjadi pendorong tumbuh kembangnya sektor industri. b) Program Pembinaan Lingkungan Sosial yang dijabarkan dalam kegiatan pembinaan kemamuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan IHT serta Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan IHT dalam 6

16 rangka pengentasan kemiskinan, mengurangipengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah c) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang dijabarkan dalam kegiatan Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya yang diaplikasikan melalui pelatihan di bidang industri kepada IKM; d) Program pengembangan sentra-sentra industri formal yang dijabarkan dalam kegiatan Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat yang diaplikasikan dengan melaksanakan pendataan perusahaan industri di 10 Kecamatan dan terangkum dalam Buku database industri. Sehingga industri rumah tangga terus ditumbuhkan untuk menjadi embrio dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada serta dikembangkan untuk menjadi industri kecil formal dengan memiliki legalitas usaha industri. Demikian juga industri kecil formal dapat berkembang menjadi industri menengah dan besar formal Perkembangan Industri sampai dengan tahun 2015 berjumlah unit usaha yang terdiri dari industri formal sebanyak unit usaha dan industri non formal unit usaha. Sedangkan untuk perkembangan investasi sampai dengan tahun 2015 berjumlah Rp ,00. Demikian pula untuk perkembangan penyerapan tenaga kerja sampai dengan tahun 2015 berjumlah Orang Untuk sasaran pertama yaitu meningkatnya daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dari berbagai jenis usaha industri dengan target sebesar 1,50 % dan anggaran sebesar Rp ,00 dapat terealisasi 1,94 %. Pertumbuhan industri kecil menengah formal dan non formal telah melampaui target. Perkembangan industri kecil menengah formal dan nonformal terutama terjadi pada skala industri kecil. Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Kabupaten Malang dengan menumbuh kembangkan industri non formal melalui berbagai kegiatan pelatihan ketrampilan, bimbingan teknis serta bantuan mesin/peralatan industri. Sehingga industri non formal semakin berkembang dan mendaftarkan legalitas usahanya menjadi industri kecil formal. Sedangkan untuk industri besar formal, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian NOMOR 41/M- IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, dan Tanda Daftar Industri bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 bahwa untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Dan untuk industri menengah formal, sesuai 7

17 dengan Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, bahwa mulai Tanggal 19 Agustus 2014, untuk Ijin Usaha Industri Menengah ditangani oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT). Sehingga untuk pencatatan register perijinan diperlukan adanya koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT). PERKEMBANGAN JUMLAH INDUSTRI FORMAL DAN NON FORMAL (Unit Usaha) 25,000 20,000 15,000 10,000 5, INDUSTRI FORMAL 1,628 1,717 1,767 1,804 1,839 INDUSTRI NON FORMAL 19,552 19,637 20,128 20,330 20,452 PERKEMBANGAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI (Orang) 120, ,000 80,000 60,000 40,000 20, INDUSTRI FORMAL 101, , , , ,181 INDUSTRI NON FORMAL 53,871 54,191 54,571 55,116 55,295 8

18 PERKEMBANGAN INVESTASI SEKTOR INDUSTRI INDUSTRI FORMAL INDUSTRI NON FORMAL ,485,044,425 15,759, ,651,337,960 16,234, ,684,923,644 16,753, ,729,256,267 16,926, ,789,862,425 16,951,330 NO SASARAN STRATEGIS 2.a Peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. INDIKATOR KINERJA Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Perdagangan TARGET REALISASI % 2,00% 0.65% % a. Sasaran Strategis : Indikator Kinerja : Target Kinerja : Realisasi Kinerja : Capaian Kinerja : Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Perdagangan 2,00 % 0.65 % % 9

19 Alasan tercapainya : Dari hasil capaian indikator kinerja pada prosentase peningkatan nilai ekspor bersih, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar di sektor perdagangan sehingga mempu meningkatkan perdagangan baik di dalam negeri maupun ekspor. Adapun program yang dilaksanakan adalah : a) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor yang dijabarkan dalam Kegiatan Promosi Perdagangan; b) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang dijabarkan dalam Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk, Kegiatan pengembangan pasar lelang daerah, Kegiatan Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan. c) Program Resi Gudang yang dijabarkan dalam Kegiatan Resi Gudang. Perkembangan nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ ,32. Sedangkan perkembangan nilai impor pada tahun 2015 sebesar US$ ,43. Dengar anggaran sebesar Rp ,00 dan terealisasi 0,65%. Berkembangnya sektor perdagangan bisa dilihat dari beberapa faktor indikator yaitu: Tanda Daftar Perusahaan (TDP) pada tahun 2015 secara akumulatif menjadi sebanyak perusahaan. PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR IMPOR NON MIGAS (US$) 400,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, NILAI EKSPOR (US$) 303,731, ,315, ,273, ,541, ,333, NILAI IMPOR (US$) 64,758, ,804, ,671, ,000, ,048, EKSPOR BERSIH (US$) 238,972, ,511, ,601, ,541, ,285,

20 NO SASARAN STRATEGIS 2.b Peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. INDIKATOR KINERJA Peningkatan Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapan nya (UTTP) bertanda Tera Sah TARGET REALISASI % UTTP UTTP 77,36% 2b. Sasaran Strategis : Indikator Kinerja : Target Kinerja : Realisasi Kinerja : Capaian Kinerja : Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah UTTP UTTP 77,36 % Alasan tercapainya : Dari hasil capaian indikator kinerja pada Peningkatan Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) bertanda Tera Sah (unit), dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja belum dapat tercapai karena adanya pembinaan yang dilakukan oleh kepada masyarakat terkait kesadaran akan pentingnya Tera / Tera Ulang bagi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang digunakan di sektor industri dan perdagangan. Adapun program yang dilaksanakan adalah Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan yang dijabarkan dalam Kegiatan peningkatan pengawasan barang dan jasa; serta operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah. Perkembangan Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang bertanda tera sah pada tahun 2015 sebesar UTTP dari target 11

21 UTTP. Dengan anggaran sebesar Rp ,00 dan terealisasi 77,36 %. Belum tercapainya target tersebut dikarenakan bahwa UPTD Metrologi Legal pada baru diresmikan 18 Nopember 2014 dengan dasar Peraturan Bupati Malang Nomor 32 Tahun 2011 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Metrologi Legal pada Dinas perindustrian, Perdagangan dan Pasar. Operasionalisasi UPTD Metrologi Legal pada tahun 2015 adalah 16 jenis ruang lingkup Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dari 40 jenis ruang lingkup yang ada di wilayah. Hal ini karena masih adanya keterbatasan peralatan tera/tera ulang, kendaraan operasional serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Sedangkan 24 jenis ruang lingkup Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) masih menjadi kewenangan dari UPTD Kemetrologian Dinas perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur dengan bagi hasil dan disetorkan langsung kepada DPPKA TINGKAT PERTUMBUHAN UTTP TARGET REALISASI

22 NO SASARAN STRATEGIS 3 Peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara. INDIKATOR KINERJA Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pelayanan Pasar TARGET REALISASI % 100,00% 105,16% 105,16% 3. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Kinerja Capaian Kinerja : Tercapainya peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara. : Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pelayanan Pasar : 100,00 % : 105,16 % : 105,16 % Alasan tercapainya : Dari hasil capaian indikator kinerja pada Prosentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pelayanan Pasar (%), dapat dijelaskan bahwa target indikator dapat tercapai karena adanya peningkatan sistem manajemen pengolahan pasar dan disiplin pedagang,serta pemberdayaan PKL di dalam pasar. Dimana terus melakukan pembinaan kepada para pedagang dimana kesadaran untuk membayar retribusi pelayanan pasar yang dibagi atas retribusi pelayanan pasar. Lebih terinci lagi, Retribusi pelayanan pasar terdiri dari Retribusi pelayanan pasar pelataran, Retribusi pelayanan pasar Los, Retribusi pelayanan pasar kios, Retribusi pelayanan pasar pasar hewan, Retribusi pelayanan pasar bongkar muat, Retribusi pelayanan pasar hak penempatan dan Retribusi pelayanan pasar fasilitas umum. Pada Tahun 2015, realiasasi retribusi pelayanan pasar sebesar Rp ,00 dari nilai target yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahaan Anggaran (DPPA) sebesar Rp ,00 atau tercapai 105,16% dari yang ditargetkan. 13

23 Adapun program yang dilaksanakan adalah : a) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yang dijabarkan dalam Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan; b) Program Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang yang dijabarkan dalam Kegiatan Penataan tempat berusaha di pasar, Pembinaan disiplin pedagang, Intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan retribusi pasar; serta c) Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar yang dijabarkan dalam Kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana pasar dan Pembuatan Sarana dan Prasarana Pasar (DAK). 6,000,000,000 PERKEMBANGAN RETRIBUSI PASAR (Rp) 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000, TARGET RETRIBUSI 4,150,000,000 4,865,000,000 5,015,000,000 5,115,000, REALISASI RETRIBUSI 4,308,512,950 4,919,838,650 5,132,491,650 5,298,371, D. Landasan Hukum Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Instansi Pemerintah dimaksudkan sebagai perwujudan pertanggung-jawaban pemerintah kepada masyarakat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam kurun waktu tertentu. Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar berpedoman pada: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 14

24 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Usaha Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tentang Perangkat Daerah 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Daerah 13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 14. Peraturan Daerah Nomor 6 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Peraturan Daerah Nomor 9 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Bupati Malang Nomor 41 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan 17. Keputusan Bupati Malang Nomor /590/KEP/ /2016 tanggal 7 Nopember 2016 tentang Pengesahan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan

25 18. Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nomor /1334/KEP/ /2016 tentang Penetapan Rancangan Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan E. Sistematika Untuk memudahkan memahami Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar tahun 2016 ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut : Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Capaian Kinerja SKPD D. Dasar Hukum E. Sistematika BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Perencanaan Strategis 1. Tujuan dan Sasaran 2. Strategi, Kebijakan dan Program B. Perjajian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi 1. Capaian Kinerja 1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja 1.2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Perbandingan Capaian Kinerja Samapai Dengan Akhir Periode RENSTRA 1.4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional 2. Analisis Penyebab Kerberhasilan/Kegagalan dan Solusi 16

26 3. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran 1.1 Alokasi Per Sasaran Pembangunan 1.4 Perbandingan Pencapaian dan Anggaran 1.3 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya B. Realisasi Belanja Anggaran C. Pretasi BAB IV PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN - Perjanjian Kinerja Pengukuran Kinerja Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Review Renstra Renstra

27 BAB II PERENCANAAN STRATEGIK A. PERENCANAAN STRATEGIK 1. TUJUAN DAN SASARAN Adapun Tujuan Dan Sasaran Jangkah Menengah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah sebagai berikut: a) Tujuan a. Meningkatkan efesiensi perdagangan dalam negeri, pengawasan peredaran barang/ jasa dan pengembangan ekspor. b. Meningkatkan peranan Industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dipasar global. c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan pasar yang baik b) Sasaran a. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. b. Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal. c. Tercapainya peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara. 18

28 Pernyataan tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Psar beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel berikut: NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN RUMUS / FORMULA Misi 3: Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia 1 Meningkatkan efesiensi perdagangan dalam negeri, pengawasan peredaran barang/ jasa dan pengembangan ekspor. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Perdagangan (%) Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah (UTTP) Misi 4: Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata dan industri kreatif Nilai Ekspor Bersih Non Migas Tahun (n) Nilai Ekspor Bersih Non Migas Tahun (n 1) Nilai Ekspor Bersih Non Migas Tahun (n 1) x 100% TARGET 2% Jumlah UTTP bertanda tera sah Tahun (n) UTTP 2 Meningkatkan peranan Industri dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dipasar global Tercapainya peningkatan daya saing industri melalui peningkatan kualitas produk industri untuk mengembangkan Industri kecil, menengah formal dan non formal Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s. d Tahun (n) Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s. d Tahun (n 1) Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s. d Tahun (n 1) x 100% 1,20% Misi 6: Meningkatkan Ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, telematika, sumberdaya air, permukiman dan prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan 3 Meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan pasar yang baik Tercapainya peningkatan jumlah pasar yang tertib, bersih, indah dan nyaman serta terpelihara. Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pelayanan Pasar (%) Jumlah Realisasi Retribusi Pelayanan Pasar Tahun (n) x 100% Jumlah Target Retribusi Pelayanan Pasar Tahun (n) 100% 19

29 2. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Adapun Strategi Dan Kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut: a) Strategi a. Peningkatan pelayanan dan fasilitasi dalam meningkatkan daya saing industri secara berkelanjutan serta meningkatkan upaya pengembangan industri unggulan daerah. b. Peningkatan ketrampilan, teknologi proses dan jaringan distribusi serta menyediakan fasilitas, konsultasi dan informasi bagi industri (utamanya industri kecil) dan perdagangan untuk memperluas akses pasar dan daya saing, c. Mengembangkan sentra-sentra industri potensial, d. Penyediaan layanan informasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan pihak-pihak yang membutuhkan serta berpartisipasi aktif dalam pameran-pameran e. Meningkatkan peranan ekspor dalam memacu pertumbuhan ekonomi, f. Pembinaan pengembangan usaha, Lembaga Perdagangan, dan Pendaftaran Perusahaan, g. Peningkatan koordinasi dan kerjasama baik dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat maupun Swasta dan Dunia usaha, h. Peningkatan ketertiban, kebersihan dan keindahan pasar dengan didukung sarana dan prasaran pasar yang memadai, penataan pedagang serta data yang akurat dan valid, i. Pembinaan kedisiplinan kepada pedagang. j. Sosialisasi tentang ijin hak pakai k. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana serta administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntable, l. Mengikutsertakan Aparatur yang berkompeten dalam berbagai diklat dan penekanan penerapan Good Governance. b) Kebijakan a. Meningkatkan Peranan Industri, Perdagangan dalam perekonomian sehingga mampu memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing di pasar global, 20

30 b. Meningkatkan perdagangan yang berkeadilan, efisien dan efektif dengan memanfaatkan ketersediaan barang dan jasa, kelancaran arus distribusi, perlindungan kepentingan konsumen dan produsen, c. Meningkatkan pelayanan terhadap pemakai Jasa Pasar. d. Meningkatnya Peningkatan Disiplin Aparatur dalam pelayanan kepada masyarakat. c) Program Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistimatis dan terpadu yang dilaksanakan oleh Sekretariat, Bidang Teknis dan UPTD guna mencapai tujuan dan sasaran. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja tahun 2016 adalah : 1) Kesekretariatan Pelayanan administrasi perkantoran Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 2) Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka Pembinaan lingkungan sosial Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial 3) Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan Pembinaan lingkungan sosial Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Pengembangan Industri kecil dan menengah 4) Bidang Perdagangan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Resi Gudang Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar 5) Bidang Pengelolaan Pasar Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar 21

31 d) KEGIATAN Adapun kegiatan dari program diatas pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah : 1) Kesekretariatan Pelayanan administrasi perkantoran Kegiatan: 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6. Penyediaan AlatTulis Kantor 7. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor 9. Penyediaan Makanan Dan Minuman 10. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Keluar Daerah 11. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Kedalam Daerah Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatan: 1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 2. Pengadaan Peralatan Kantor Gedung Kantor 3. Pengadaan Mebeleur 4. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 5. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan: Pengadaan Mesin/Kartu Absensi Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Kegiatan: 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 3. Penyusunan Pelaporan Keuangan akhir Tahun 22

32 2) Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka Pembinaan lingkungan sosial Kegiatan: 1. Pembinaan Kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan IHT. 2. Penguatan ekonomi masyarakat di Lingkungan IHT dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial Kegiatan: 1. Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses oleh masyarakat. 3) Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan Pembinaan lingkungan sosial Kegiatan: 1. Pembinaan Kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan IHT. 2. Penguatan ekonomi masyarakat di Lingkungan IHT dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Kegiatan: 1. Pendataan dan pengawasan kepemilikan atau penggunaan mesin pelinting rokok sigaret dan pemberian sertifikat/kode registrasi mesin pelinting rokok sigaret. Pengembangan Industri kecil dan menengah Kegiatan: 1. Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya. 4) Bidang Perdagangan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Kegiatan: 1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang Dan Jasa 2. Operasionalisasi Dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan: 23

33 1. Pengembangan Pasar Dan Distribusi Barang/Produk 2. Pengembangan Pasar Lelang Daerah 3. Peningkatan Sistem Dan Jaringan Informasi Perdagangan Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Kegiatan: 1. Promosi Perdagangan Resi Gudang Kegiatan: 1. Resi Gudang 2. Resi Gudang (DAK) Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar Kegiatan: 1. Pembuatan Sarana Dan Prasarana Pasar (DAK) 5) Bidang Pengelolaan Pasar Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Kegiatan: 1. Penyediaan Prasarana Dan Sarana Pengelolaan Persampahan Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang Kegiatan: 1. Penataan Tempat Berusaha Di Pasar 2. Pembinaan Disiplin Pedagang 3. Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Pungutan Restribusi Pasar Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar Kegiatan: 1. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pasar B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Untuk melaksanakan program dan kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar yang di dasarkan pada Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Dinas dan Bupati Malang. Adapun Perjanjian Kinerja yang di sampaikan oleh tahun 2016 adalah sebagai berikut : 24

34 SASARAN NO STRATEGIS 1 Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang 2 Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. INDIKATOR KINERJA Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) Persentase Tingkat Pertumbuhan Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapa nnya (UTTP) Bertanda Tera Sah ANGGARAN TARGET PROGRAM (Rp) 1,20% Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial 2,00 % Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Resi Gudang Program Perlindungan UTTP Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 25

35 3 Tercapainya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar JUMLAH 100,00% Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Persampahan Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar

36 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan tujuan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kegiatan program, kebijakan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran Kinerja merupakan suatu metode keberhasilan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasarn dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran Kinerja tidak dimasukkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melaikan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Secara umum Kabupaten Malang telah dapat melaksankan tugas pokok dan fungsinya sebagai salah satu perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Malan, yang kegiatannya bersifat administrati, secara proporsional telah berjalan dengan baik. Pengukuran Kinerja kali ini difokuskan pada pengukuran output dan outcame, sedangkan indicator benefit dan impact akan diukur sebatas apabila memungkinkan tersedia sumber datanya. Pengukuran Kinerja dimaksud sebagai alat untuk menegtahui keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran dilakukan secara sistematik berdasarkan indicator kinerja kegaiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengumpulan data kinerja diperoleh dengan menggunakan formula Capaian Indikator Kinerja Utama. Kualitas Indilator Kinerja Utama harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : 1. IKU dapat diukur secara objektif 2. IKU menggambarkan hasil 3. IKU relevan dengan kondisi yang akan diukur 4. IKU cukup untuk mengukur kinerja Analisis tentang capaian kinerja secara keseluruhan dimaksudkan sebagai bahan laporan tentang keberhasilan ataupun kegagalan kepada atasan atau pihakpihak yang berkepentingan. Analisis meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran dan tujuan organisasi. Analisi juga menjelaskan perkembangan pencapaian sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah 27

37 ditetpkan. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui ketetapan dan efektifitas kebijakan maupun proses pencapaiannya. Pengukuran pencapaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi pemerintah. Pelaporan disusun dengan pendejatan terhadap indikator kinerja baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian sasaran yang telah ditetepkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Sedangkan untuk melaksanakan evaluasi capaian kinerja, digunakan penilaian dengan Skala Ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kabijakan teknis, program dan kegiatan sebagai berikut : Skala Ordinal Pengukuran Kinerja 85 Keatas 70 X < X < 70 X < 55 Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil 28

38 A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. CAPAIAN KINERJA Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja organisasi pada. Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran NO SASARAN INDIKATOR CAPAIAN TARGET REALISASI STRATEGIS KINERJA (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 1,20% 2,92% 243,34% 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 2,00% 4,62% 231,00% UTTP UTTP 66,85% 100,00% 104,71% 104,71% 29

39 Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 1,20% 1,94% 2,92% 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 2,00% 0,65% 4,62% UTTP UTTP UTTP 100,00% 105,16% 104,71% 30

40 Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RENSTRA REALISAS I S.D TAHUN 2016 TINGKAT KEMAJUA N (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 11,00% 2,92% 26,55% 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapanny a (UTTP) Bertanda Tera Sah 17,00% 4,62% 27,18% UTTP UTTP 12,73% 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 500,00% 104,71% 20,94% 31

41 Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN 2016 REALISASI NASIONAL KETERANGA N ( +/- ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 2,92% N I 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapann ya (UTTP) Bertanda Tera Sah Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 4,62% UTTP 104,71% H I L 32

42 2. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN DAN SOLUSI Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. 2.1 Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) masih dapat mencapai target yang ditetapkan namun masih perlu untuk ditingkatkan. Perkembangan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal terutama terjadi pada skala industri kecil dan industri non formal. Hal ini dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dengan menumbuhkembangkan industri non formal melalui berbagai kegiatan pelatihan ketrampilan, bimbingan teknis serta bantuan mesin/ peralatan industri. Sehingga industri non formal semakin berkembang dan mendaftarkan legalitas usahanya menjadi industry kecil formal. Sedangkan untuk industry besar formal, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian NOMOR 41/M-IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perizinan Pemberi Perizinan Industri, dan Tanda Daftar Industri bahwa mulai Tanggal 25 Juni 2008 bahwa untuk Ijin Usaha Industri Besar ditangani oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Dan untuk industry menengah formal, sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagai Urusan yang Menjadi Wewenang Bupati di Bidang Pelayanan Administrasi Perijinan Kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, bahwa mulai Tanggal 19 Agustus 2014, untuk Ijin Usaha Industri Menengah ditangani oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT). Sehingga untuk pencatatan register perijinan diperlukan adanya koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT). Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar telah melakukan langkah yaitu pengembangan IKM yang sudah ada dengan memberikan berbagai pelatihan, pembinaan serta terusmenerus dan berkelanjutan dan pemberian peralatan serta fasilitasi permodalan dan 33

43 informasi pasar, menumbuhkan jumlah wirausahabaru, peningkatan keterkaitan IKM dengan industri besar dan sector ekonomi lainnya, fasilitasi permasalahan (klinik bisnis) serta mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif. Dalam hal pencapaian kinerja terhadap indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal (%) tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung adalah: a. Program lingkungan sosial yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan IHT dan Kegatan Penguatan ekonomi masyarakat di Lingkungan IHT dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah b. Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau yang dijabarkan dalam Kegiatan Pendataan dan pengawasan kepemilikan atau penggunaan mesin pelinting rokok sigaret dan pemberian sertifikat/kode registrasi mesin pelinting rokok sigaret.; c. Program Pengembangan Industri kecil dan menengah yang dijabarkan dalam kegiatan Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya yang diaplikasikan melalui pelatihan di bidang industri kepada IKM; d. Program pengembangan sentra-sentra industri formal yang dijabarkan dalam kegiatan Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakatyang diaplikasikan dengan melaksanakan pendataan perusahaan industri di 10 Kecamatan dan terangkum dalam Buku database industri. 2.2 Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas (%) Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa Indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas (%) telah mampu mencapai target. Perkembangan nilai ekspor bersih pada tahun 2016 sebesar US$ ,87, yang terdiri dari nilai ekspor sebesar US$ ,14 dan nilai impor sebesar US$ ,27. Dengan anggaran sebesar Rp ,00 untuk indikator Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas dapat terealisasi sebesar 4,62%. 34

44 Dari hasil capaian indikator kinerja pada prosentase peningkatan nilai ekspor bersih, dapat dijelaskan bahwa target indikator kinerja dapat tercapai karena adanya penyesuaian terhadap perubahan kebijakan ekspor impor yang masih kurang dipahami oleh pelaku usaha ekspor impor, pemberlakukan MEA yang menuntut perlunya terobosan pasar baru bagi para eksportir dan importir serta masih kurangnya promosi melalui kegiatan misi dagang dan pameran produk unggulan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pencapaian tersebut, telah didukung peningkatan perdagangan dalam negeri yang dapat dilihat melalui indikator jumlah Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diterbitkan pada tahun 2016 secara akumulatif menjadi sebanyak perusahaan. Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan meningkatkan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menjalin dan menjaga komunikasi baik secara vertikal dengan lembaga di tingkat propinsi maupun pusat, serta secara horizontal dengan pelaku usaha perdagangan dan pihak swasta lain sehingga dapat menangkap setiap informasi peluang pasar ekspor yang ada. b. Mengadakan sosialisasi secara berkala mengenai peraturan dan tata cara ekspor impor kepada para pelaku usaha. c. Melakukan pembinaan di bidang ekspor impor secara berkala Dalam hal pencapaian indikator kinerja Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas (%) tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung adalah: a. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor yang dijabarkan dalam Kegiatan Promosi Perdagangan; b. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang dijabarkan dalam Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk, Kegiatan pengembangan pasar lelang daerah, Kegiatan Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan. c. Program Resi Gudang yang dijabarkan dalam Kegiatan Resi Gudang dan Kegiatan Resi Gudang (DAK) 35

45 2.3 Peningkatan Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah (UTTP) Perkembangan Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP)yang bertanda tera sah pada tahun 2016 sebesar UTTP dari target UTTP. Dengan anggaran sebesar Rp ,00 dan terealisasi 66,78%. Belum tercapainya target tersebut dikarenakan bahwa UPTD Metrologi Legal pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar baru diresmikan 18 Nopember 2014 dengan dasar Peraturan Bupati Malang Nomor 32 Tahun 2011 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Metrologi Legal pada Dinas perindustrian, Perdagangan dan Pasar. Operasionalisasi UPTD Metrologi Legal pada tahun 2016 adalah 16 jenis ruang lingkup Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dari 40 jenis ruang lingkup yang ada di wilayah. Hal ini karena masih adanya keterbatasan peralatan tera/tera ulang, kendaraan operasional serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Sedangkan 24 jenis ruang lingkup Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) masih menjadi kewenangan dari UPTD Kemetrologian Dinas perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur dengan bagi hasil dan disetorkan langsung kepada DPPKA. Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. meningkatan dan mengoptimalkan peranan UPTD Metrologi Legal dalam rangka mewujudkan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan melalui keakuratan pengukuran. b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, perlu adanya penambahan jumlah SDM yang diikutkan dalam Diklat Penera Ahli yang diselenggarakan oleh Kementrian Perdagangan. c. menambah jumlah peratan tera / tera ulang sehingga bisa menambah ruang lingkup pelayanan tera/tera ulang yang dapat dilakukan. Dalam hal pencapaian indikator kinerja Peningkatan Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah (Unit) tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah: Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan yang dijabarkan dalam 36

46 Kegiatan peningkatan pengawasan barang dan jasa; serta operasionalisasi dan pengembangan UPTD Kemetrologian Daerah 2.4 Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pelayanan Pasar (%) Dari hasil capaian indikator kinerja pada Prosentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pelayanan Pasar (%), dapat dijelaskan bahwa target indikator dapat tercapai karena adanya peningkatan sistem manajemen pengolahan pasar dan disiplin pedagang,serta pemberdayaan PKL di dalam pasar. Dimana terus melakukan pembinaan kepada para pedagang dimana kesadaran untuk membayar retribusi pelayanan pasar yang dibagi atas retribusi pelayanan pasar. Lebih terinci lagi, Retribusi pelayanan pasar terdiri dari Retribusi pelayanan pasar pelataran, Retribusi pelayanan pasar Los, Retribusi pelayanan pasar kios, Retribusi pelayanan pasar pasar hewan, Retribusi pelayanan pasar bongkar muat, Retribusi pelayanan pasar hak penempatan dan Retribusi pelayanan pasar fasilitas umum. Dalam rangka meminimalisir kegagalan meningkatkan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. melakukansosialisasi di masing-masing pasar tentang ketertiban, kebersihan dan kerapian untuk mewujudkan pasar yang tertib, bersih, indah dan aman sehingga para pedagang yang beraktifitas di pasar memiliki budaya bersih, b. mengadakan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar sehingga dapat mewujudkan kenyamanan bagi para pelaku pasar, c. mengadakan pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam manajemen pengelolaan pasar agar dapat bekerja secara optimal. d. Program Revitalisasi Pasar dapat membantu pengelolaan pasar menjadi pasar yang dapat bersaing dengan pasar modern (swalayan). Dalam hal pencapaian kinerja tersebut, program/kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah: 37

47 a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yang dijabarkan dalam Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan; b. Program Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang yang dijabarkan dalam Kegiatan Penataan tempat berusaha di pasar, Pembinaan disiplin pedagang, Intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan retribusi pasar; serta c. Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar yang dijabarkan dalam Kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana pasar dan Pembuatan Sarana dan Prasarana Pasar (DAK) NO 3. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN SASARAN STRATEGIS TABEL 3.5 Alokasi Per Sasaran Pembangunan INDIKATOR KINERJA ANGGARAN % ANGGARA N (1) (2) (3) (4) (5) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal ,82 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar , , , ,00 38

48 TABEL 3.6 Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KINERJA ANGGARAN TARGET REALISASI CAPAIAN ALOKASI REALISASI CAPAIAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 1,20% 2,92% 243,33% ,04% 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 2,00% 4,62% 231,00% ,02% UTTP UTTP 66,85% ,78% 100% 104,71% 104,71% ,18% 39

49 NO SASARAN STRATEGIS TABEL 3.7 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya INDIKATOR KINERJA % CAPAIAN KINERJA % PENYERAPAN ANGGARAN TINGKAT EFISIENSI (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan Terwujudnya Industri kecil, menengah dan industri rumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal 243,33% 97,04% 60,12% 2. Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa. 3. Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 231,00% 99,02% 57,13% 66,85% 99,78% -49,25% 104,71% 98,18% 6,24% 40

50 B. REALISASI ANGGARAN KODE REKENING PROGRAM DAN KEGIATAN PAGUANGGARAN REALISASI ANGGARAN SISA ANGGARAN KET Rp Rp % Rp % 6 = = 8 6:3x = 4:3x Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional , ,00 99, ,00 0, , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 98, ,00 1, , ,00 100,00 0,00 0, Penyediaan Jasa , ,00 100,00 0,00 0,00 Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa , ,00 100,00 0,00 0,00 Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis , ,00 100,00 0,00 0,00 Kantor Penyediaan Barang , ,00 100,00 0,00 0,00 Cetakan dan Penggandaan Penyedia Komponen , ,00 100,00 0,00 0,00 41

51 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 100,00 462,00 0, Rapat-Rapat Kordinasi dan , ,00 100,00 0,00 0,00 Konsultasi Ke Dalam Daerah Program Peningkatan , ,00 96, ,00 3,60 Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Kendaraan , ,00 97, ,00 2,39 Dinas/Operasional Pengadaan Peralatan , ,00 96, ,00 3,66 Gedung Kantor Pengadaan Mebeleur , ,00 93, ,00 6, Pemeliharaan Rutin/Berkala , ,00 100,00 0,00 0,00 Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala , ,00 100,00 0,00 0,00 Peralatan Gedung Kantor Program Peningkatan , ,00 100,00 0,00 0, Disiplin Aparatur Pengadaan Mesin /Kartu Absensi , ,00 100,00 0,00 0,00 42

52 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 99, ,00 0, , ,00 99, ,00 0, , ,00 99, ,00 0, , ,00 100,00 90,00 0, , ,00 99, ,00 0,28 43

53 Program Pengembangan , ,00 86, ,00 13,08 Industri Kecil dan Menengah Fasilitasi bagi Industri Kecil , ,00 86, ,00 13,08 dan Menengah terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Program Peningkatan dan , ,00 98, ,00 1,59 Pengembangan Ekspor Promosi Perdagangan , ,00 98, ,00 1, Program Peningkatan , ,00 99, ,00 0,31 Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengambangan Pasar dan , ,00 100,00 0,00 0,00 Distribusi Barang/Produk Pengembangan Pasar Lelang , ,00 100,00 0,00 0,00 Daerah Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan , ,00 99, ,00 0, Program Pembinaan , ,00 97, ,00 2,24 Lingkungan Sosial Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan IHT , ,00 97, ,00 2, Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan IHT Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan, Mengurangi , ,00 100,00 0,00 0,00 44

54 Pengangguran dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daera, Dilaksanakan Antara Lain Melalui Bantuan Permodalan dan Sarana Produksi Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Pendataan dan Pengawasan Kepemilikan atau Penggunaan Mesin Pelinting Rokok Sigaret dan Pemberian Sertifikat / Kode Registrasi Mesin Pelinting Rokok Sigaret , ,00 100,00 0,00 0, , ,00 100,00 0,00 0, Program Peningkatan , ,00 99, ,00 0,54 Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang PenataanTempat Berusaha di , ,00 100,00 0,00 0,00 Pasar Pembinaan Disiplin Pedagang , ,00 99, ,00 0, Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pungutan Retribusi Pasar , ,00 99, ,00 0,54 45

55 Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar , ,00 97, ,00 2, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar , ,00 96, ,00 3, Pembuatan Sarana dan , ,00 99, ,06 Prasarana Pasar (DAK) Program Pengembangan Sentra - Sentra Industri Potensial , ,00 100,00 0 0, Penyediaan Sarana Informasi yang dapat diakses Masyarakat , ,00 100, , , Program Resi Gudang , ,00 99, ,00 0, , Resi Gudang , ,00 100,00 0,00 0, , Resi Gudang (DAK) , ,00 99, ,00 0,50 JUMLAH , ,00 97, ,00 2,01 46

56 C. PRESTASI TAHUN 2016 Pada, Kabupaten Malang tidak mendapatkan piagam pengharaan atas prestasi. 47

57 BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja (LKJ) pada merupakan salah satu bentuk dari pertanggung jawaban, sekaligus sangat penting sebagai bahan pengambil keputusan (perencanaan, pengawasan, dan evaluasi) dimasa yang akan datang dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berawal dari RENSTRA tahun , Laporan Kinerja (LKJ) ini disusun sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban kepada pemberi delegasi wewenang. Seperti halnya dibanyak tempat penerapan bentuk sistem yang baru sangat diperlukan persiapan sumberdaya untuk mengantisipasi perubahan tersebut, oleh karena itu Laporan Kinerja (LKJ) ini lebih banyak dipandang sebagai suatu proses pembelanjaran dibanding sebagai bentuk pemenuhan penilaian tampilan organisasi. Akan sangat wajar apabila Laporan Kinerja (LKJ) ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu sikap adaptif dan responsif diberikan terhadap segala bentuk kritik dan saran perbaikkannya. Obyektivitas Informasi dari penetapan indikator kinerja dan penyajian angkaangka untuk pencapaian Kinerja dilatarbelakangi dari komitmen yang dibangun dari seluruh potensi yang ada. Validitas data untuk diolah menjadi informasi sangat bergantung dari sistem informasi yang ada dan akan ada serta konsistensi dari komitmen yang telah dibangun bersama, karena pengukuran kinerja bersifat on going proccess sehingga wajib secara terus menerus dikaji dan dievaluasi agar dapat diperoleh seperangkat indikator kinerja yang benar-benar realistis dan didukung dengan sistem informasi yang memadai. Pengembangan sistem informasi kinerja nantinya secara tehnis dapat dijadikan sistem lacak performansi organisasi yang merupakan entry point terhadap pengendalian fungsi-fungsi organisasi secara menyeluruh. Melalui mekanisme sinergitas antar bidang, Laporan Kinerja (LKJ) adalah media komunikasi yang efektif bagi pimpinan dalam melihat sampai sejauhmana keputusan-keputusan strategis mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di sekitar organisasi. Laporan Kinerja (LKJ) tahun 2016 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan oleh Peraturan Bupati Malang nomor 16 tahun

58 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sekaligus sangat penting sebagai bahan pengambil keputusan (perencanaan, pengawasan, evaluasi) dimasa yang akan datang dalam rangka meningkatkan perbaikan manajemen. Dengan melaksanakan 15 (lima belas) program dan didukung 39 (tiga puluh sembilan) kegiatan unggulan yang merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi dapat dicapai 22 (dua puluh dua) kegiatan (100 %) dan ada 17 (tujuh belas) kegiatan dengan nilai kurang dari 100% yang dikarenakan adanya efisiensi dari anggaran tersebut.setelah dievaluasi dengan memperhatikan data masukan laporan aktivitas internal, hasil yang diperoleh evaluasi kinerja akhir program adalah baik. Berdasarkan evaluasi kinerja akhir, yang perlu diperhatikan didalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yaitu dengan melaksanakan Tujuan dan Sasaran Organisasi dan Rencana Strategis (RENSTRA) yang telah ditetapkan secara konsisten dan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dari beberapa program yang memerlukan perhatian terus menerus dan berkesinambungan adalah sebagai berikut : A. Kesekretariatan 1. Melanjutkan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Melanjutkan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 3. Melanjutkan Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Melanjutkan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan B. Perdagangan 1. Melanjutkan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2. Melanjutkan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 3. Melanjutkan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 4. Melanjutkan Program Resi Gudang C. Bidang Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan 1. Melanjutkan ProgramPembinaan Lingkungan Sosial 2. Melanjutkan Program Pembinaan Industri Rokok Dan Tembakau 3. Melanjutkan Program Pengembangan Industri kecil dan menengah 49

59 D. Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Aneka 1. Melanjutkan Program Pembinaan Industri Rokok Dan Tembakau 2. Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial E. Bidang Pengelolaan Pasar 1. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2. Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang 3. Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar Atas dasar hasil uraian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa pada tahun 2016 hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran secara umum menunjukkan keberhasilan. Namun keberhasilan tersebut perlu terus ditingkatkan pada tahuntahun berikutnya sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dimasa yang akan datang. KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MALANG Drs. ABDUL RACHMAN FIRDAUS, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP

60 LAMPIRAN 51

61 52

62 53

63 54

64 55

65 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR TAHUN 2016 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN 1 Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Non Migas Nilai Ekspor Bersih Non Migas Tahun (n) - Nilai Ekspor Bersih Non Migas Tahun (n-1) Nilai Ekspor Bersih Non Migas Tahun (n-1) 100% 2% 1 Program Peningkatan dan Pengemban gan Ekspor 2 Program Peningkatan Efisiensi Perdaganga n Dalam Negeri 1 Promosi Perdagang an 1 Pengemba ngan Pasar dan Distribusi Barang/Pr oduk 1 Terlaksananya Pameran dan Promosi Dalam Negeri 1 Terlaksananya Pasar Murah dan Pasar Lebaran 2 Terlaksananya Monitoring Harga Sembakau dan Barang Penting Lainnya 5 Kali 528,000,000 2 Kali 121,000, Kali 3 Terlaksananya Pemberitaan Harga Sembaku di Media Masa 8 Bln 56

66 2 Pengemba ngan Pasar Lelang Daerah 3 Peningkata n Sistem dan Jaringan Informasi Perdagang 1 Terlaksananya Pasar Lelang Daaerah 1 Terlaksananya Pengelolaan Pusat Kerajinan Kendedes 12 Kali 19,400, Bln 164,400,000 3 Program Resi Gudang 1 Resi Gudang 1 Terlaksananya Operasional Resi Gudang 12 Bln 79,000,000 2 Resi Gudang DAK 1 Terlaksananya Operasional Resi Gudang 3 Set 83,595,001 Pelaksanaan Tera / Tera Ulang bagi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) di Kabupaten Malang Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah UTTP 1 Program Perlindunga n Konsumen dan Pengamana n Pedagang 1 Operasion al dan Pengemba ngan UPTD Kemetrolo gian Dearah 1 Terlaksananya Operasional UPTD Kemetrologian Daerah 2 Pelaksanaan Pelayanan Tera dan Tera Ulang Secara Akurat 12 Bln 432,270, Prshn 3 Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Operasional untuk Tera/Tera Ulang 1 Unit 57

67 4 Terlaksananya Pengadaan Peralatan Operasional untuk Tera/Tera Ulang 75 Buah 2 Peningkata n Pengawas an Peredaran Barang dan Jasa 1 Terlaksananya Monitoring dan Pengawasan Produk Ekspor Impor 2 Terlaksananya Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa 33 Kec 114,175, Kec 58

68 2 Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan terwujudnya industri kecil menengah dan indrumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s.d Tahun (n) - Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s.d Tahun (n-1) 1.20% 1 Program Pembinaan Lingkungan Sosial 1 Pembinaa n Kemampu an dan Ketrampila n Kerja Masyaraka t di Lingkunga n Industri Hasil Tembakau 1 Terlaksananya Pelatihan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat 51 kali 4,405,000,000 Jumlah Industri Kecil Menengah Formal dan Non Formal s.d Tahun (n-1) 100% 2 Penguatan Ekonomi Masyaraka t di Lingkugan Hasil Tembakau Dalam Rangka Pengentas an Kemiskina n, Menguran gi Pengangg uran dan Mendoron g Pertumbuh an Ekonomi Daerah, Dilaksanak an Antara 1 Terlaksananya Bantuan Sarana Produksi Bagi Masyarakat 14 Kali 470,000,000 59

69 2 Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau Lain Bantuan Permodala n dan Sarana Produksi 1 Pendataan dan Pengawas an Kepemilika n atau Pengguna an Mesin Pelinting Rokok Sigaret dan Pemberian Sertifikat/K ode Registrasi Mesin Pelintiing Rokok Sigaret 1 Terlaksananya Pendataan Industri Hasil Tembakau 40 Prshn 125,000,000 3 Program Pengemban gan Industri Kecil dan Menengah 1 Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaat an Sumber Daya 1 Meningkatnya Kemampuan Manajerial dan Teknologi Proses Industri Kelompok 2 Kali 388,000,000 4 Program Pengemban gan Sentra- Sentra Industri Potensial 1 Penyediaa n Sarana Informasi yang Dapat Diakses Masyaraka t 1 Meningkatnya Sarana Informsdi yang Dapat Diakses Masyarakat 3 Sentra Industri 25,000,000 60

70 3 Tercapainya peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Jumlah Realisasi Retribusi Pelayanan Pasar Tahun (n) Jumlah Target Retribusi Pelayan Pasar Tahun (n) 100% 100% 1 Program Pengemban gan Kinerja Pengolahan Persampaha n 1 Penyediaa n Prasarana dan Sarana Pengelolaa n Persampa han 1 Terlaksananya Kebersihan dan Keindahan Paasar 2 Terlaksananya Sewa Lahan TPS dan Pasar Hewan 3 Tersedianya Peralatan dan Bahan Kebersihan 33 Pasar 4 Pasar 130 Buah 2,373,065,000 4 Tersedianya Pakaian Kerja Lapangan Bagi Petugas Kebersihan dan Ketertiban di Pasar 68 Pakaian 5 Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Bermotor untuk Kebersihan 3 Kendaraan 2 Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Perdagan 1 Penataan Tempat Berusaha di Pasar 2 Pembinaa n Disiplin Pedagan 1 Terlaksananya Pendataan dan Penataan Pedagang di Pasar 1 Tersedianya Pakaian Kerja Ketertipan Pasar dan Asesorisnya 20 Pasar 31,745, Stel 167,031,000 61

71 3 Intensifikas i dan Ekstensifik asi Pungutan Retribusi Pasar 1 Terlaksananya Pembinaan administrasi Retribusi Pasar dalam Meningkatkan PAD 33 Pasar 791,044,000 3 Program Pengemban gan dan Pemeliharaa n Sarana dan Prasarana Pasar 1 Pemelihar aan Sarana dan Prasarana Pasar 2 Pemelihar aan Sarana dan Prasarana Pasar DAK 1 Terlaksananya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar 18 Pasar 9,015,330,000 2 Terlaksananya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar 2 Pasar 3,399,885,000 Malang, Oktober 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG 62

72 Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP

73 PENGUKURAN KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI % KET 1 Tercapainya peningkatan daya saing industri dengan indikator pertumbuhan industri dan terwujudnya industri kecil menengah dan indrumah tangga yang semakin tumbuh dan berkembang Persentase Tingkat Pertumbuhan Industri Formal 1.50% 2.92% % 2 Tercapainya peningkatan daya saing komoditi ekspor dan tercapainya peningkatan volume perdagangan dan kelancaran jaringan distribusi barang dan jasa Persentase Tingkat Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih Perdagangan 2% 4.62% % Jumlah Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Bertanda Tera Sah UTTP UTTP UTTP 3 Tercapainya peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar Persentase Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi Pelayanan Pasar 100% % % Malang, Oktober 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG Ir. HELIJANTI KOENTARI Pembina Utama Muda NIP

Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2015

Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2015 Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Tahun 2015 ii Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Tahun 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH KABUPATEN MALANG LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rakhmat

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 Halaman : 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 UNIT ORGANISASI : 3.04.01 - Dinas 4. Pendapatan 3.125.000.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016-2021 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BANJAR PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Perwira No. 44 Gg Tanjung Rema Telp.

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH REVIEW RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG TAHUN 2011 2015 i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) G i a n y a r

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) G i a n y a r PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) 943105 G i a n y a r - 80511 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GIANYAR

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan : 2. 07 Urusan Pilihan Perindustrian Organisasi :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017 RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017 URAIAN KEGIATAN TARGET RENCANA AKSI TARGET RENCANA AKSI TRIWULAN I II III IV ANGGARAN PENANGGUNG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi : 2. 06. 01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sub Unit Organisasi : 2. 06. 01. 01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Tujuan Sasaran Renstra Target Rp Target Rp Target Rp

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya.

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya. KATA PENGANTAR Jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi bertekat mengerahkan segenap upaya dan sumber daya untuk melaksanakan amanat pembangunan di bidang perindustrian dan perdagangan.

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.15. - KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH : 1.15.01. - DINAS KOPERASI UMKM, PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN KODE REKENING 1.15.1.15.01.00.00.4. 1.15.1.15.01.00.00.8. 1.15.1.15.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GIANYAR JL. ERLANGGA NO.03 GIANYAR-BALI, TELP. (0361) 943105 DAFTAR ISI halaman BAB I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN LAMPIRAN I.2 : PERATURAN DAERAH NOMOR : 01 Tahun 2015 TANGGAL : 15 Juli 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI Kode Rekening : 1.15 : 1.15.01 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Realisasi % 1.15 1.15.01

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO NO INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA I. Informasi tentang Profil DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013 Urusan Pemerintahan : Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR Disusun oleh : BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH REVIEW RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - SKPD ) DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG TAHUN 2011-2015 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M A L A N G DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA CAPAIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA CAPAIAN TRIWULAN I TAHUN 2016 SKPD : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG VISI : MISI : TUJUAN : LAPORAN KINERJA TRIWULAN I TAHUN 2016 "TERWUJUDNYA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN YANG BERDAYA SAING SEBAGAI SEKTOR PENGGERAK EKONOMI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DISKOPERINDAG NO Program Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan koperasi Fasilitasi Perijinan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Fasilitasi Permodalan Usaha Koperasi Fasilitasi Badan Hukum,

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

KABUPATEN POLEWALI MANDAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Realisasi Kinerja Rencana dan penetapan Kinerja Indikator Kinerja Utama DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN POLEWALI MANDAR KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPPA SKPD ) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 DPPA SKPD DPPA SKPD 1 DPPA SKPD 2.1 DPPA SKPD 2.2 DPPA SKPD 2.2.1 DPPA

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG I. IKU TINGKAT KABUPATEN MALANG NO URAIAN FORMULA ALASAN 1. Prosentase tingkat industri formal Jumlah industri

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET ANGGARAN 1 Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 203 Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

7. URUSAN PERDAGANGAN

7. URUSAN PERDAGANGAN 7. URUSAN PERDAGANGAN Perdagangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, utamanya dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan pokok rakyat, serta

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Agenda pembangunan bidang ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Diskoperindag Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Rp (ribu)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Peran strategis kecamatan di Kota Badnung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan Kabupaten Bima disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1) Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa agar pengelolaan dana bagi

Lebih terperinci