HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DIPONDOK PESANTREN DARUN NAHDHAH THAWALIB BANGKINANG TAHUN 2015
|
|
- Sukarno Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DIPONDOK PESANTREN DARUN NAHDHAH THAWALIB BANGKINANG TAHUN 2015 Erma Kasumayanti Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRAK According to WHO data (World Health Organi zation) disease scabies are widespread throughout the world, especially the area that is closely related to critical land, poverty, and poor sanitation. The number of patients whose disease scabies in the world approximately 300 million people. Scabies is a skin infections transmitted by the manifestation of complaints itchy lesions, especially at night caused by the scabies mite varhomins. The aim of this study was to determine the correlation between knowledge and attitudes of students with the incidence of the disease scabies in Boarding School Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang The design used in this study quantitative analytic with cross sectional approach. The population in this study were all students in boarding school Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang using simple random sampling method ie as many as 185 students. The data was collected in two ways using the primary data and secondary data. Analysis of the data used is univariate and bivariate. Results of bivariate analysis is known to have a significant relationship between the knowledge of the incidence of the disease scabies in Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang 2015 with p value 0,007, there is a relationship attitudes of students with the incidence of the disease scabies in Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang 2015 with p value of Therefore expected to health workers in order to educate students about the disease scabies. Keywords : Attitude, Knowledge,Scabies Reading List : 23 ( )
2 Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kegiatan untuk meningkatkan kesehatan (promotif), mencegah penyakit (preventif), terapi (kuratif) maupun pemulihan kesehatan ( rehabilitatif) adalah upaya kesehatan masyarakat salah satunya adalah kesehatan kulit (Wijaya, 2011). Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Jika kulit kurang terjaga kebersihannya, maka akan timbul berbagai macam penyakit kulit. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies Penyakit menular sampai saat ini masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian penduduk Indonesia. Upaya pemberantasan dan pengendalian penyakit menular sering kali mengalami kesulitan karna banyaknya faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakitpenyakit menular tersebut (Soedarto, 2009). Penyakit kulit merupakan penyakit menular yang memiliki masalah kompleks. Faktor yang mempengaruhi penyakit kulit diantaranya adalah faktor kebersihan, daya tahan tubuh (imunitas) kebiasaan atau perilaku-perilaku seharihari (makanan, pergaulan atau pola hubungan) seksual, faktor fisik, bahan kimia, mikrobiologi, serta faktor lingkungan. Masalah pada sistem integumen banyak macamnya, beberapa diantaranya bisa disebabkan oleh infeksi virus (misal, herpes simpleks dan herpes zooster) infeksi bakteri (misalnya kusta), inflamasi oleh jamur (misalnya tinea kruris, tinea vesikolor dan tinea pedis) atau infestasi parasit misalnya skabies dan pedikolosis (Loetfia, 2008) Skabies merupakan penyakit infeksi kulit menular dengan manifestasi keluhan gatal pada lesi terutama pada waktu malam hari yang disebabkan oleh tungau skabies varhomins. Penyakit skabies merupakan penyakit kulit yang tidak asing lagi bagi santri, banyak diderita oleh santridengan hygiene yang buruk dan juga lingkungan yang padat sehingga parasit sejenis kutu ini sekali berpindah dari hospes satu ke hospes yang lain (Loetfia, 2008) Menurut WHO ((World Health Organization) penyakit skabies tersebar luas di seluruh dunia terutama daerah yang
3 erat kaitannya dengan lahan kritis, kemiskinan, serta rendahnya sanitasi. Jumlah penderita scabies didunia sebanyak 300 juta. Selain itu skabies juga ditemukan pada semua negara dengan prevalensi yang bervariasi. Dibeberapa negara yang sedang berkembang seperti di Norwegia, Indonesia, Peru dan China prevalensi penyakit skabies meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2010 di Indonesia sekitar 6-27% dari populasi umum cenderung tinggi pada orang dewasa dan remaja. Pada tahun 2011 di Santiago, Chili, insiden skabies tertinggi terdapat pada kelompok umur tahun (45%), sedangkan pada tahun 2012 di Sao Paola, Brazil insiden tertinggi terdapat pada anak umr 9 tahun (Entjang, 2010). Menurut Depertemen Kesehatan Republik Indonesia prevalensi skabies di Puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 2010 adalah 4,6% - 12,95% dan skabies menduduki urutan ke tiga dari 12 penyakit kulit tersering, dibagian kulit dan kelamin FKUI/RSCM pada tahun 2007 dijumpai 734 kasus skabies merupakan 5.77% dari seluruh kasus baru dan meningkat pada tahun 2008 menjadi 6% (Badri, 2008) Menurut data WHO ((World Health Organization)penyakit skabies tersebar luas di seluruh dunia terutama daerah yang erat kaitannya dengan lahan kritis, kemiskinan, serta rendahnya sanitasi. Jumlah penderita sebanyak 300 juta orang didunia. Di Provinsi Riau, penyakit kulit masih menjadi penyakit yang paling banyak ditemui. Hal ini dapat dilihat dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2012, dimana dari 12 kabupaten yang ada di provinsi Riau, memiliki jumlah penderita penyakit skabies tertinggi yaitu kasus, kemudian di kota Pekanbaru dengan kasus sedangkan di Kabupaten Kampar kasus (Kholidi, 2013). Penyakit kulit banyak dialami oleh pelajar atau remaja. Salah satu komunitas yang paling tinggi untuk kejadian dan penyebaran penyakit kulit adalah penghuni asrama atau orang yang tinggal bersamasama dalam jumlah yang besar. Pesantren merupakan sarana tempat menuntut ilmu/belajar, sebagian menyediakan tempat tinggal bagi para siswanya (asrama). Salah satu faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit skabies pada santri adalah pengetahuan dan sikap. Pengetahuan merupakan sesuatu hal yang dapat diketahui melalui panca indera, kurangnya pengetahuan dan hygiene perorangan dapat memicu terjadinya penyakit scabies serta tradisi kebiasaan buruk misalnya sering bergantiganti pakaian dengan orang lain. Sedangkan sikap merupakan reaksi atau
4 respon yang masih tertutup dari seorang terhadap stimulus. Status kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah pengetahuan dan sikap santri dalam merespon suatu penyakit. Kurangnya pengetahuan dan sikap santri tentang penyakit skabies menyebabkan angka kejadian skabies tinggi pada kelompok santri (Kholidi, 2013). Berdasarkan penelitian Sidit Supriyadi (2011) di Pondok Pesantren Assalam Kranggan masalah sanitasi lingkungan dan personal hygiene masih kurang memadai sehingga prevalensi penyakit kulit skabies masih tinggi (25%). Dari hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan kondisi fisik air dan personal hygiene terhadap timbulnya penyakit skabies. Riris Nur Rohmawati di Pondok Pesantren Al- Muayyad Surakarta menunjukkan pengetahuan (74,74%), bergantian pakaian atau alat shalat (84,21%), bergantian handuk (82,11%), dan tidur berdesak-desakan (91,58%) dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al- Muayyad Surakarta. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada bulan April dengan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner pada santri di Pondok Pasantren Darun Naadah Tawalid Bangkinang 10 orang santri dari hasil wawancara terhadap 10 santri terdapat 6 orang (60 %) diantara mereka tidak mengetahui tentang penyakit skabies, penyebab skabies dan pencegahan penyakit skabies tentang penyakit skabies dan 4 orang (40%) orang diantaranya mengetahui tentang penyakit skabies, penyebab skabies dan pencegahan penyakit skabies, santri beranggapan bahwa penyakit skabies merupakan penyakit kulit biasa yang hanya menyerang seseorang yang tidak menjaga kebersihan diri, mereka juga mengatakan tidak mengetahui penyebab serta pencegahan dari penyakit skabies Sikap mereka seperti kebiasaan tidur dengan cara meletakkan kasur di lantai sebagai tempat tidur mereka dan ada juga yang hanya sekedar memakai tikar saja. Kebersihan yang kurang juga muncul seperti mandi satu kali dalam sehari, kebersihan dalam mengganti pakaian, sehingga menyebabkan santrilebih mudah tertular skabies. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah Analitik Kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh santri kelas VII di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang Tahun 2015 dengan jumlah 210 orang santri putri dan 135 santri putra.
5 Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 185 santri. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Simple Random Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 s/d 05 Agustus 2015 di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang dengan penyebaran kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisa bivariat. HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari tanggal Juni 2014 mengenai pengetahuan dan sikap santri terhadap kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang didapatkan hasil sebagai berikut: A. Analisa Univariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 121 santri (65,4%), sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang skabies yaitu sebanyak 82 santri (44,3%), sebagian besar responden memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 109 santri (58,9%), sebagian besar responden mengalami skabies yaitu sebanyak 96 santri (51,9%). B. Analisa Bivariat. Tabel 4.6Hubungan pengetahuan santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang Tahun 2015 Pengeta Kejadian Skabies Total P huan Ya Tidak value N % N % N % Kurang 53 64, , Cukup 22 39, , ,007 Baik 21 44, , Jumlah 96 51, , Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 82 orang (100 %) dengan berpengetahuan kurang tentang skabies, mengalami kejadian skabies sebanyak 53 orang (64,6%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,007 (p <0,05), dengan demikian secara statistik ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun 2015 Tabel 4.7Hubungan sikap santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang Tahun 2015
6 Sikap Kejadian Skabies Total baca P santri mencari sumber informasi yang Ya Tidak val berhubungan dengan penyakit, khususnya N % N % N % ue penyakit skabies, sehingga santri tidak Negatif 66 60, , mengetahui tentang penyebab terjadinya Positif 30 39, , ,0 penyakit skabies dan cara penularan dari Jumlah 96 51, , penyakit tersebut. Menurut Sarwono (2010) pengetahuan Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner yang kurang tentang kesehatan akan Berdasarkan tabel 4.7dapat dilihat mempengaruhi derajat kesehatan individu. Untuk meningkatkan pengetahuan individu bahwa dari 109 orang (100,0%) dengan sikap negatif tentang skabies, mengalami kejadian skabies sebanyak 66 orang (60,6%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,008 (p < 0,05), dengan demikian tentang kesehatan dibutuhkan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku kesehatan individu yang tampak dari perilaku seharihari apakah individu tersebut menjalankan perilaku hidup sehat atau sebaliknya. secara statistik ada hubungan yang Hasil penelitian ini sesuai dengan signifikan antara sikap dengan dengan penelitian Susilawati (2012) tentang kejadian skabies di Pondok Pesantren hubungan pengetahuan dengan kejadian Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang penyakit skabies di SDN 001 Banten, yang Tahun menyatakan bahwa mayoritas siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang PEMBAHASAN penyakit skabies yaitu 76%. A. Pengetahuan santri tentang penyakit skabies di Pondok Pesantren Darun B. Sikap Santri Terhadap Kejadian Nahdhah Thawalib Bangkinang Penyakit Skabies Di Pondok Tahun 2015 Dari hasil penelitian dapat diketahui Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang Tahun 2015 bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang skabies yaitu sebanyak 82 santri (44,3%). Menurut asumsi peneliti, kurangnya Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap negatif tentang penyakit skabies pengetahuan santri tentang penyakit yaitu sebanyak 109 santri (58,9%). skabies disebabkan oleh kurangnya minat
7 Menurut asumsi peneliti sikap santri yang negatif disebabkan oleh kesibukan belajar santri dalam menghadapi ujian, sehingga jika peralatan sehari-hari telah habis, santri tidak bisa meluangkan waktu untuk membeli diluar seperti membeli sabun, dan lain-lain. Dan faktor lain yaitu rasa kebersamaan yang kuat antara sesama teman seperti bersama dalam menggunakan alat sholat, baju, selimut dan lain-lain, jika handuk mereka basah, mereka meminjam handuk teman untuk mandi sementara. Menurut Aleen (2009), menyatakan bahwa dalam merubah sikap ada tiga aspek yang sangat berpengaruh terkait dengan perubahan sikap yaitu tahu apa yang akan dilakukan, memahami kondisi lingkungan dan adanya motivasi, namun yang terpenting adalah kondisi fisik dan sosial lingkungan dalam mendukung perubahan sikap. Hai ini disebabkan karena perubahan sikap tehadap lingkungan dari tiap individu berbeda satu dengan lainnya, orang ingin berubah kalau fasilitas terbangun sesuai apa yang diinginkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kurniawan (2010) yang berjudul di Pondok Pesantren Darul Huffadh, diperoleh hasil bahwa sebagian santri memiliki sikap negatif tentang penyakit skabies yaitu sebanyak 56 santri (61,4%). C. Hubungan Pengetahuan santri tentang penyakit skabies dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun 2015 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 82 orang (44,3%) yang berpengetahuan rendah tentang skabies, mengalami kejadian skabies sebanyak 53 orang (28,6%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,007 (p < 0,05), dengan demikian secara statistik ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun Menurut asumsi peneliti, pengetahuan yang kurang tentang penyakit skabies pada santri salah satunya dipengaruhi oleh faktor umur santri. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian responden berada pada umur 18 tahun tahun yaitu sebanyak 96 santri (51,8%), pada umur tersebut santri masih tergolong pada kategori remaja, sehingga pengetahuan tentang penyakit skabies masih kurang, pengetahuan tentang skabies sangat mempengaruhi kejadian skabies karena pengetahuan merupakan sumber yang sangat penting untuk terbentuknya suatu
8 tindakan seseorang. Santri kurang memahami tentang carapencegahan, sumber penularan dan penyebab skabies sehingga penyakit skabies dapat menyerang santri. Menurut Notoatmodjo (2007) Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru. Semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang kesehatan. Hasil penetitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adriani (2012) dengan judul hubungan pengetahuan santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta dengan p value 0,003. D. Hubungan sikap santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa bahwa dari 109 orang (58,9%) yang memiliki sikap negatif tentang skabies, mengalami kejadian skabies sebanyak 66 orang (35,7%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,007 (p < 0,05), dengan demikian secara statistik ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun Menurut peneliti hal ini disebabkan oleh pengetahuan santri yang kurang tentang penyakit skabies sehingga mempengaruhi sikap santri tentang skabies. Santri cenderung acuh dan kurang peduli tentang kesehatan diri dan lingkungan terutama di asrama mereka selalu menggunakan selimut secara bersamaan, menggunakan handuk secara bersamaan dan menggunakan alat sholat secara bersamaan dan tidur secara bersamaan, padahal sikap tersebut tidak boleh dilakukan karena akan menimbulkan masalah kesehatan terutama terjadinya penyakit kulit seperti penyakit skabies. Sikap merupakan suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang yang didalamnya terdapat pengalaman individu yang akan mengarahkan dan menentukan respon terhadap berbagai objek dan situasi (Sarwono, 2009). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi (2012) tentang hubungan pengetahuan dan personal higiene dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Darul Huda Bekasi. Diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan personal
9 higiene dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Darul Huda Bekasi dengan p value 0,001. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan Sikap Santri Terhadap Kejadian Penyakit Skabies DiPondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang Tahun 2015 dengan jumlah sampel 185 santri dengan kejadian penyakit skabies, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang skabies. Sebagian besar responden memiliki sikap negatif b. Terdapat hubungan pengetahuan santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun 2015 c. Terdapat hubungan sikap santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darun Nahdhah Tawalid Bangkinang Tahun 2015 Dari hasil penelitian ini disarankan bagi pondok pesantren Daarun Nahdhah Tawalid Bangkinang agar dapat memberikan informasi tentang penyakit skabies melalui penyuluhan kesehatan dari tenaga kesehatan serta diharapkan adanya upaya pengawasan dari pondok pesentren mengenai personal hygiene dari santri. DAFTAR PUSTAKA Adriani. (2012). Hubungan pengetahuan santri dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Al- Muayyad Surakarta. Dari muayyad-.surakarta.ac.id/data/index.php?acti on=4&idx=3264. Diakses: 12 Agustus Badri. (2008). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantran Nurul Hikmah Jatisawit Bumiayu Brebes. Skripsi. Semarang. UNDIP. Diakses 1 Mei 2015 Dahari. (2010). Hubungan pengetahuan dengan Kejadian Skabies Pada Pemulung di TPA Bukung Bandar Lampung. Skripsi. Semarang. UNDIP.. Diakses 1 Mei 2015 Dayanto. (2013). Skabies: Kulit Gatal Bikin Sebal. Diakses 14 Februari pods01.html Djuanda. (2008). Penyakit infeksi kulit dan pencegahannya. Jakarta: Rhineka Cipta Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar (2014). Jumlah penyakit skabies di Kabupaten Kampar
10 Enita. (2012). Skabies. Diakses 10 Januari Wordpers.com /2008/02/24/skabies Harahap. (2005). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates Handoko. (2001). scabies : Masalah Diagmosis dan Pengobatan. Jakarta: Rhineka Cipte Kholidi. (2013). Jumlah penyakit skabies di Provinsi Riau. Diakses 1 Maret /16/angka-kejadian-skabies Kurniadi. (2012). Hubungan pengetahuan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Darul Huda Bekasi. Diakses: 12 Agustus Kurniawan (2010). Pengetahuan dan sikap santri tentang penyakit skabies di Pondok Pesantren Darul Huffadh. Diakses: 13 Agustus Loetfia. (2008). Hubungan Antara Praktik Kebersihan Diri dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Nihayatul Amal Waled Kabupaten Cirebon. Dari hp?action=4&idx=3264. Diakses: 2 Januari Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman dan Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta ( 2007). Kesehatan Mayarakat Ilmu dan Seni. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta ( 2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Puskesmas Tambang (2014). Jumlah penyakit skabies di Puskesmas Tambang Rohmawati (2010). Hubungan faktor pengetahuan dan perilaku dengan kejadian skabies di pondok Pesantren Almuayyad Surakarta. Diakses: 2 Januari hp?action=4&idx=3264 Sarwono. (2009). Sikap dan perilaku. /DisplayNews.aspx?id= Diakses 15 Maret 2015.
11 Susilawati. (2012). Hubungan pengetahuan dengan penyakit skabies di SDN 001 Banten. Dari ction=4&idx=3264. Diakses: 18 Agustus Soedarto. (2009). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima, cetakan kedua. Jakarta : FKUI Diakses 14 Februari Tarmizi. (2011). Perbedaan Angka Kejadian Skabies Antar Kelompok Santri Bardasar Lama Belajar di Pesantren. Diakses: 16 November 2009 Wijaya. (2011). Pentingnya Menjaga Kebersihan. ews.aspx?id= Diakses 10 Maret 2015.
12
13
14
HUBUNGAN PENGETAHUAN SANTRIWATI TENTANG PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN
HUBUNGAN PENGETAHUAN SANTRIWATI TENTANG PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN Dwi Setyowati, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciPERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU
PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU Norhalida Rahmi 1, Syamsul Arifin 2, Endang Pertiwiwati 3 1,3 Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciREFERENSI SKRIPSI. Oleh : YUDHA PRAWIRA MANDALA WIJAYA No.BP
REFERENSI SKRIPSI FAKTOR-FAKTORR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MAKMUR TUNGKAR KABUPATEN 50 KOTA TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (DepKes RI, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT SKABIES TERHADAP PERUBAHAN SIKAP PENDERITA DALAM PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMIN PALUR KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skabies merupakan penyakit endemi di masyarakat. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua golongan umur. Penyakit kulit
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya (Qomar,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017
FAKTOR RISIKO HYGIENE PERORANGAN SANTRI TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KULIT SKABIES DI PESANTREN AL- BAQIYATUSHSHALIHAT TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2017 Parman 1, Hamdani, Irwandi Rachman, Angga Pratama Abstract
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciHubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016
Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016 The Relation of Personal Hygiene with The Incidence of Scabies at Al Falah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan organ yang esensial, vital dan sebagai cermin kesehatan pada kehidupan. Kulit juga termasuk pembungkus elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ridha Hidayat
Ridha Hidayat FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BATITA USIA 12-23 BULAN DI DESA RANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2014 Ridha Hidayat Dosen S1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit, yang umumnya terabaikan sehingga menjadi masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia (Heukelbach et al. 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian infestasi kutu kepala di Indonesia cukup tinggi karena sering menyerang masyarakat luas, hal ini berkaitan dengan iklim negara kita yang tropis dan memiliki
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015 Syafriani Lecturer STIKes Tambusai Riau Syafrianifani@ymail.com ABSTRAK Menurut
Lebih terperinciNanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2014 ABSTRAK
Hubungan Karakteristik, Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Darul Amanah Desa Kabunan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Nanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan yang besar dihampir semua negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang hygiene adalah dasar tentang kebersihan dan akan mempengaruhi praktik hygiene seseorang. Permasalahan yang sering terjadi adalah ketiadaan motivasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skabies merupakan penyakit kulit yang masih sering di jumpai di Indonesia dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat (Sudirman, 2006). Skabies adalah penyakit kulit
Lebih terperincidan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG KABUPATEN TASIKMALAYA
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG KABUPATEN TASIKMALAYA Rifki Muslih 1) Kiki Korneliani dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandi, handuk, sisir haruslah dihindari (Depkes, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan untuk menerapkan kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan berdaya guna baik di rumah tangga,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM MENCEGAH KEJADIAN SKABIES DI DESA LAKSANA MEKAR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM MENCEGAH KEJADIAN SKABIES DI DESA LAKSANA MEKAR Gentiara Surya Prativi * M. Yunita Indriarini ** Linda Sari Barus *** Abstrak Latar belakang penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Buol termasuk di Kecamatan Biau Kabupaten Buol Ibu Kota
34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Buol termasuk di Kecamatan Biau Kabupaten Buol Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, dengan Luas wilayah 17,9 KM². Kelurahan Buol
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AS AD OLAK KEMANG SEBERANG KOTA JAMBI TAHUN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AS AD OLAK KEMANG SEBERANG KOTA JAMBI TAHUN 2014 Eko ¹,Marta²* 1,2 STIKes Prima Prodi Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP TENTANG KEBERSIHAN DIRI TERHADAP TIMBULNYA SKABIES ( GUDIK ) PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA
PENGARUH SIKAP TENTANG KEBERSIHAN DIRI TERHADAP TIMBULNYA SKABIES ( GUDIK ) PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan meraih derajat Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciHubungan Kebersihan Perorangan dan Kondisi Fisik Air dengan Kejadian Scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala
ISSN : 2443 1141 P E N E L I T I A N Hubungan Kebersihan Perorangan dan Kondisi Fisik Air dengan Kejadian Scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Budiman 1 *, Hamidah 2, Muhammad
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap darah yang berinfestasi di kulit kepala manusia, bersifat menetap dan dapat menimbulkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat,tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menyebabkan penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat,tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menyebabkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. PHBS
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG PENYAKIT SCABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES Ida Nuryani Ani Rosita Nindy Yunitasari 05Idanur95@gmail.com ABSTRAK Scabies merupakan penyakit
Lebih terperinciBAB 1 : PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan desain penelitian case control study sehingga kemungkinan
58 BAB 1 : PEMBAHASAN 1.1 Keterbatasan Peneliti Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan, seperti metodologi, penelitian ini menggunakan desain penelitian case control study sehingga kemungkinan
Lebih terperinciPERILAKU SANTRI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN ULUMU QUR AN STABAT
HASSIILL PPEENEELLIITTIIAN PERILAKU SANTRI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN ULUMU QUR AN STABAT Departemen Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
GAMBARAN HIGIENE PRIBADI DAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN ASSALAAM TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 2015 Armin A. Lasaib*,Woodford B.S Joseph*, Rahayu H. Akili* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara non klasikal.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit menular disebabkan infestasi dan sensitasi Sarcoptes
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skabies adalah penyakit menular disebabkan infestasi dan sensitasi Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Skabies disebut juga the itch, seven year itch, Norwegian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang kini sedang menghadapi masalah kebersihan dan kesehatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gaya hidup yang tidak
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Lebih terperinciJl. Karimata No. 49 Telp. (0331) Fax Kotak Pos 104 Jember
HUBUNGAN KEGIATAN SANTRI HUSADA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QORNAIN DESA BALET BARU KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2015 Oleh: Muhamad Rosydan 1, Sri Utami, S.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Skabies adalah penyakit kulit pada manusia yang. disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Skabies adalah penyakit kulit pada manusia yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis (Habif et al., 2011). Penyakit ini menular dari manusia ke manusia melalui
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA
HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NAILIN NI MAH 201210201120
Lebih terperinciHUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Skabies atau yang biasa disebut kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah kulit. 1,2
Lebih terperinciHubungan Antara Personal Hygiene Kulit Dengan Angka Kejadian Scabies Pada Remaja Di Pondok Pesantren Al-Hidayah Ketegan Tanggulangin Sidoarjo
Hubungan Antara Personal Hygiene Kulit Dengan Angka Kejadian Scabies Pada Remaja Di Pondok Tanggulangin Sidoarjo Oleh : Mochammad Zainuddin Fanani, Qori ila Saidah, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An ABSTRACT Scabies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, di antaranya adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Skabies, Diskusi Kelompok, Santri, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SANTRI MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK TENTANG PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL WAHDAH KENDARI TAHUN 2016 Fika Daulian 1 Hartati Bahar 2 Farit Rezal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hominis (kutu mite yang membuat gatal). Tungau ini dapat menjalani seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skabies merupakan penyakit endemi yang menyerang masyarakat. Skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. Hominis (kutu mite yang membuat
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun guna mencapai derajat Sarjana. Disusun oleh : Nama : Ratna Kartika Sari NIM :
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN TANBIGHUL GHOFILIN MANTRIANOM BAWANG BANJARNEGARA JAWA TENGAH SKRIPSI Disusun guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciJIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.6/ Mei 2017; ISSN X,
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSONAL HYGIENE, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN GEJALA PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL MUKLISIN KOTA KENDARI 2017 Ahwath Riyadhy Ridwan 1 Sahrudin 2 Karma Ibrahim
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 15 LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 5 LAMONGAN Lilis Maghfuroh, S.Kep., Ns., M.Kes.*, Fenty Dwi Anggraini**
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berat dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya (Golant dikutip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skabies merupakan salah satu penyakit infeksi yang penting khususnya pada populasi dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah di negara berkembang. Skabies tidak mengancam
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciMaria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENDERITA TUBERKULOSIS TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS ATAPUPU KABUPATEN BELU RELATIONSHIP BETWEEN PATIENT
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciUniversitas Lambung Mangkurat Abstrak
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSONAL HIGIENE DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN SKABIES Studi Observasional pada Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura Indira
Lebih terperincigatal-gatal (Yulianus, 2005). Walaupun tidak sampai membahayakan jiwa, penyakit skabies perlu mendapatkan perhatian karena tingkat penularannya yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan merupakan segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit (Timmreck,
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciMarieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract
551 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 1, NOMOR 1 JUNI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENDERITA TB PARU DENGAN PERILAKU PEMBUANGAN DAHAK DI PUSKESMAS REWARANGGA KECAMATAN ENDE TIMUR KABUPATEN ENDE
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL
Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penyakit kusta disebut juga penyakit lepra atau Morbus Hansen merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. (1) Kusta adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Wahyuni, Nurul Amaliyah dan Yulia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN MLANGI NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
Hilma. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN MLANGI NOGOTIRTO
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kakimantan Tengah, Kalimantan selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penyakit kulit masih tinggi di Indonesia dibuktikan dengan Riset Kesehatan Dasar oleh Departemen Kesehatan tahun 2007 prevalensi nasional penyakit kulit adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang (Hidayat, 2007). Manfaat dalam menjaga
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U. F., 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Penerbit UI., 2010, Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan, UI- Boediardja, A. S., dkk., 2004. Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi.
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: scabies, environment, behavior ABSTRAK
1 HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL-FURQON KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Rochis Julia * Sri Tjahyani Budi Utami
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015 DESCRIPTION OF KNOWLEDGE AND MOTHER S MOTAVATION TOWARD PREVENTION
Lebih terperinciPENGARUH HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI LAKI-LAKI DI PESANTREN RHOUDLOTUL QURAN KAUMAN SEMARANG
PENGARUH HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI LAKI-LAKI DI PESANTREN RHOUDLOTUL QURAN KAUMAN SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN SKABIES
[ ARTIKEL REVIEW ] HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN SKABIES Pratiwi Aminah 1), Hendra Tarigan Sibero 2), Maya Ganda Ratna 3) 1) Medical Faculty Student University Of Lampung, 2) Medical Faculty
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PEMULUNG TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA BALITA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTA SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PEMULUNG TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA BALITA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTA SEMARANG Ifa Nur Azizah Widyah Setiyowati*) *) Akademi Kebidanan Abdi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, dan sosial-ekonomi, bukan hanya bebas dari penyakit
Lebih terperinciGAMBARAN KONDISI SANITASI LINGKUNGANDAN PERILAKU SANTRI TERKAIT PENYAKIT SKABIES (STUDI DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM BANYUWANGI)
GAMBARAN KONDISI SANITASI LINGKUNGANDAN PERILAKU SANTRI TERKAIT PENYAKIT SKABIES (STUDI DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM BANYUWANGI) Yusli Harini*, Retno Hestiningsih**, Matius Sakundarno*** *) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M. Federspiel, salah seorang pengkaji ke-islaman di Indonesia, menjelang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren di Indonesia memiliki tugas yang sangat besar, baik bagi kemajuan pendidikan Islam maupun bagi bangsa Indonesia keseluruhan. Tujuan pesantren adalah
Lebih terperinciSiti Nor Ismihayati 1, Pawiono 1, Suparyanto 1
HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES SANTRIWATI DENGAN KEJADIAN SKABIES DI ASRAMA AL-KHOLILIYAH PONDOK PESANTREN DARUL ULUM PETERONGAN JOMBANG (THE CORRELATION BETWEEN BEHAVIOUR OF PREVENTION
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III Reinhard Yosua Lontoh 1), A. J. M. Rattu 1), Wulan P. J. Kaunang 1)
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skabies 1. Definisi Skabies adalah penyakit kulit yang banyak dialami oleh penduduk dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR Nur Alam Fajar * dan Misnaniarti ** ABSTRAK Penyakit menular seperti diare dan ISPA (Infeksi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014
386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak
Lebih terperinciPERBEDAAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI KAMAR PADAT DAN KAMAR TIDAK PADATDI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI KAMAR PADAT DAN KAMAR TIDAK PADATDI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA SKRIPSI Untukmemenuhisebagianpersyaratan Mencapaiderajatsarjana S-1 Oleh :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Predileksi awal penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kusta atau disebut juga Morbus Hansen (MH) merupakan infeksi kronik pada kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Predileksi awal penyakit ini adalah saraf
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciEka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT KECACINGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SD NEGERI 47 KOTA MANADO ABSTRACT Eka Muriani
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciPROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER
PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember
Lebih terperinciAtnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 TELUKNAGA TANGERANG Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : atnesia.ajeng@gmail.com
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGANPERSONAL HYGIENE SANTRI DENGAN KEJADIAN INFEKSI PENYAKIT KULIT DISEBABKAN OLEH SARCOPTESSCABIEI DI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM KABUPATEN BENER
Lebih terperinci