Jl. Karimata No. 49 Telp. (0331) Fax Kotak Pos 104 Jember
|
|
- Ari Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN KEGIATAN SANTRI HUSADA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QORNAIN DESA BALET BARU KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2015 Oleh: Muhamad Rosydan 1, Sri Utami, S. KM., MM 2, Ns. Supriyadi, S.Kep., M. Kes 3 1 Student in Faculty Of Health Sciences, Univercity Of Muhammadiyah Jember 2 Lecturer in Faculty Of Health Sciences, Univercity Of Muhammadiyah Jember 3 Lecturer in Faculty Of Health Sciences, Univercity Of Muhammadiyah Jember Jl. Karimata No. 49 Telp. (0331) Fax Kotak Pos 104 Jember Jl. Karimata 49 Jember Telp:(0331) Fax:(0331) Muhamadrosydan@yahoo.o.id ABSTRAK Kegiatan Santri Husada merupakan salah satu wadah yang yang telah dibentuk oleh Poskestren, yakni kader kesehatan yang terdiri dari beberapa santri dan beberapa guru yang menjadi pengurus Poskestren. Salah satu tujuan dari kegiatan Santri Husada adalah Mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui hubungan kegiatan Santri Husada dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Nurul Qornain. Desain penelitian yang digunakan yaitu korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi 335, sampel yang diambil 42 responden yang diperoleh dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan Systematic random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan skala nominal dan nominal. Hasil analisa data menunjukkan bahwa kegiatan Santri Husada cukup 78,5% dan responden yang terkena skabies 59,5%. Hasil uji statistik menggunakan Chi Square dengan α=0,05 didapatkan nilai p value 0,043. Diperoleh nilai ρ value < α, hal ini membuat H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kegiatan Santri Husada dengan kejadian penyakit skabies. Penelitian ini direkomendasikan kepada Santri Husada agar melakukan kegiatan Santri Husada dengan baik supaya tidak ada yang terkena skabies. Kata kunci : Kegiatan Santri Husada, Kejadian Penyakit Skabies, Pondok Pesantren Daftar pustaka : 20 ( ) 1
2 Abstract Activities Santri Husada is one of the containers that have been formed by Poskestren, health volunteers consisting of students and teachers who take charge of Poskestren. One of the objectives of the activity Santri Husada is citizens realize the independence of the boarding school and the surrounding community to behave Clean and Healthy Lifestyle (PHBS). The purpose of this study for determine the relationship of the Santri Husada with the incidence of the disease scabies in Pondok Pesantren Nurul Qornain. The study design used is correlational with cross sectional approach with a population of 335, samples taken 42 respondents were obtained by sampling techniques using random sampling Systematic. Gathering data using questionnaires with a nominal scale. Results of the data analysis showed that the activities Santri Husada enough 78.5% and respondents were exposed to scabies 59.5%. The results statistically using Chi Square test with α = 0.05 was obtained p value Retrieved ρ value <α, it makes H0 rejected and H1 accepted. It can be concluded that there is a relationship between the Santri Husada with the incidence of disease scabies. This research was recommended to Santri Husada order made an emphasis on personal hygiene, so as to create comfort and decrease the incidence of disease scabies Keywords : Santri Husads, disease scabies, Pondok Pesantren PENDAHULUAN Latar Belakang Santri Husada merupakan pengelola Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) atau disebut juga kader Poskestren. Kegiatan yang dilakukan Santri Husada, lebih diutamakan dalam hal pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan), tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan), yang dilandasi semangat gotong royong dengan pembinaan oleh puskesmas setempat (Kementrian Kesehatan, 2013). Kegiatan yang dilakukan Santri Husada antara lain : melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan, melakukan inspeksi sanitasi (pemeriksaan kesehatan lingkungan), memberikan pelayanan kesahatan sesuai 2
3 kewenangannya, administrasi (pencatatan)(kementrian Kesehatan 2013). Skabies ditemukan hampir di semua negara dengan prevelensi yang berbeda-beda terutama negara padat penduduk seperti Indonesia. Di beberapa negara yang berkembang prevelensi scabies pada populasi umum dan cenderung tinggi pada anak serta remaja (Djuanda, 2007). Masalah ini lebih banyak yang di alami anak - anak, karena individu tersebut belum mampu secara mandiri melakukan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan. Anak senang bermain dengan temannya tanpa memperhatikan kebersihan diri, sehingga memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, bersenggolan atau bermain bersama. Kondisi anak yang kurang memperhatikan perilaku kesehatan membuat mereka lebih rentan untuk tertular penyakit (Sekar, 2011). Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2014, untuk kecamatan Sukowono kejadian penyakit skabies sebesar 374 kasus. Sukowono berada dalam daftar 10 besar pravalensi skabies se-kabupaten Jember (Dinas Kesehatan, Jember, 2014).Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti tanggal 07 Januari 2015 dari hasil wawancara terhadap 10 anak. Hasil awal wawancara yang dilakukan pada tahap awal penelitian didapatkan 9 dari 10 remaja putri di SMAN 01 Pakusari perilaku hygiene mereka masih amat kurang. Oleh karena itu penting untuk dilakukannya pendidikan kesehatan, untuk mengetahui persepsi mereka sehingga akan dapat mengetahui sejauh mana cara pandang remaja putri sesuai dengan ketentuan atau informasi yang diberikan. MATERIAL DAN METODE Desain Penelitian dan Waktu Penelitian Desain Penelitian ini menggunakan desain penelitian 3
4 komparasi dengan pendekatan Corelational dengan desain Cross sectional. Waktu dan tempat penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - juni di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet Baru.. Populasi dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah siswi (remaja putri) kelas X dan XI dengan jumlah total populasi berjumlah 335 santri. Menggunakan sistem Sistematic random sampling dan besar sampel yang diambil berjumlah 67 santri sedangkan yang terpilih dan hadir berjumlah 42 santri ditentukan menggunakan rumus Sugiyono. Pengumpulan Data dan Analisa Data Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Lembar kuisioner berisikan data umum meliputi nama,usia, jenis kelamin, sekolah. Kuisioner berisi 12 pernyataan dengan menggunakan skala nominal Teknik analisis data dilakukan dengan uji statistik dengan analisis bivariate. Analisis bivariate dilakukan Data Umum Tabel 1 distribusi usia responden Usia Jumlah Persentase ,0 % ,8 % 14,3 % Jumlah % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (54,8 %) santri MA di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten jember berusia antara 17 tahun, sedangkan sisanya berusia 16 dan 17 Tahun. Tabel 2 distribusi jenis kelamin Jenis Jumlah Persentase Kelamin Laki-laki 22 52,4 % Perempuan 19 47,6 % Jumlah % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah Perbedaan Jenis kelamin santri MA antara Laki-laki dan Perempuan di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten Jember tidak terpaut jauh 4
5 dengan (52,4 %) santri MA di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten Jember berjenis kelamin Laki laki dan (47,6%) berjenis kelamin Perempuan. Tabel 3 distribusi tingkatan kelas responden Tingkatan Jumlah Persentase kelas X 25 59,5 % XI 17 40,5 % Jumlah % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tingkatan kelas santri yang menjadi responden antara Kelas X lebih banyak (59,5 %) daripada kelas XI yang menjadi responden (40,5 %) di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten Jember. Data khusus Tabel 4 kejadian penyakit skabies Kegiatan Jumlah Persentase Santri Husada Baik 9 21,5 % Cukup Kurang ,5 % 0 % Jumlah % Berdasarkan tabel 5.4 dapat disimpulkan Santri MA di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten Jember paling banyak (78,5%) mempersepsikan bahwa kegiatan Santri Husada berjalan Cukup Baik dan 0 % Santri MA mengatakan kegiatan Santri Husada berjalan kurang baik dalam kategori rendah. Tabel 5 Kejadian penyakit scabies Kejadian Penyakit scabies Terkena Skabies Tidak Terkena Skabies Jumlah Presentase 25 59,5 % 17 40,5 % Jumlah % Berdasarkan tabel dapat disimpulkan santri di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten Jember paling banyak (59,5 %) terkena skabies dan 40,5 % santri di Pondok Pesantren Nurul Qornain Kabupaten Jember tidak terkena skabies. 5
6 Tabel 6 Hubungan kegiatan santri husada dengan kejadian penyakit scabies Kegiatan Santri Husada Kejadian Penyakit Skabies Terkena scabies Tidak terkena skabies N % N % Jumlah Baik ,9 9 Cukup ,1 33 Total i Chi Square : p value (0,043) Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 25 santri yang terkena scabies, 8 santri (32%) menyatakan kegiatan kegiatan Santri Husada baik, 17 santri (68%) menyatakan kegiatan Santri Husada cukup. Sedangkan 17 santri yang tidak terkena scabies, 1 santri (5,9%) menyatakan kegiatan Santri Husada baik, 16 santri (94,1%) menyatakan kegiatan Santri Husada cukup. Hasil uji Chi square menunjukkan p value (0,043) dan nilai p < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima maka disimpulkan ada hubungan kegiatan Santri Husada dengan kejadian penyakit skabies. PEMBAHASAN Kegiatan Santri Husada Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil mayoritas 33 santri (78,5%) menyatakan bahwa kegiatan Santri Husada berjalan dengan cukup baik, dan sisanya 9 santri (21,5 %) menyatakan bahwa kegiatan Santri Husada berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan tidak ada santri menyatakan bahwa kegiatan Santri Husada berjalan kurang baik. Kementrian Kesehatan (2013) menerangkan kegiatan Santri Husada terdiri dari melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan, melakukan inspeksi sanitasi, memberikan pelayanan sesuai kewenangannya dan administrasi 6
7 (pencatatan). Dari kegiatan Santri Husada tersebut telah dijabarkan dalam bentuk kuisioner sehingga diperoleh penilaian mengenai keaktifan kegiatan Santri Husada. Hasil yang diperoleh secara umum adalah kegiatan Santri Husada sudah berjalan cukup baik, hanya saja kurang efektif. Kurang efektif dalam artian salah satu kegiatan Santri Husada misalnya melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan masih kurang rutin dilakukan, sehingga membuat santri kurang memperhatikan mengenai persoalan personal hygiene. Hal ini selaras dengan penelitian Wardan (2011 ) mengatakan bahwa Santri Husada adalah salah satu wadah yang yang telah dibentuk oleh Poskestren, yakni kader kesehatan yang terdiri dari beberapa santri dan beberapa guru yang menjadi pengurus Poskestren. Sedangkan menurut Kementrian Kesehatan (2013) menyatakan bahwa Poskestren merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) yang mengutamakan pelayan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan puskesmas setempat. Uraian diatas menjelaskan Santri Husada merupakan kader Poskestren, sehingga Santri Husada yang menjalankan semua kegiatan yang ada pada Poskestren. Secara umum kegiatan Santri Husada yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan, inspeksi sanitasi, dan pengobatan. Hal yang lebih menunjang pada kegiatan Santri Husada jika mendapatkan binaan langsung dari Puskesmas maupun klinik setempat. Santri yang mengatakan kegiatan Santri Husada cukup masuk dalam kategori tinggi, dikarenakan beberapa poin dalam kegiatan Santri Husada masih berjalan kadangkadang misalnya pada pernyataan Santri Husada melakukan pengamatan sanitasi (pemeriksaan air bersih) secara rutin maupun pernyataan Santri Husada melakukan inspeksi sanitasi menyeluruh. Sedangkan Kegiatan 7
8 Santri Husada dikatakan baik jika kegiatan dilakukan secara rutin dan berkala. Hal ini juga dijelaskan pada Kementrian Kesehatan (2013) yang menyatakan bahwa salah satu kegiatan Santri Husada adalah melakukan inspeksi sanitasi (pemeriksaan kesehatan lingkungan). Kejadian Penyakit Skabies Hasil penelitian menyebutkan dari 42 santri, 25 santri (59,5 %) menyatakan terkena penyakit skabies dan sisanya 17 santri (40,5%) menyatakan tidak terkena skabies. Santri yang terkena skabies biasanya ditandai dengan bintik merah, mengeluarkan cairan, gatal dimalam hari, terdapat terowongan pada bintik tersebut. santri yang terkena skabies selalu diikuti tanda dan gejala khas misalnya adanya terowongan pada bintik yang tergaruk. Tanda dan gejala tersebut juga menjadi bagian pernyataan dari kuesioner kejadian penyakit skabies. Sehingga ditemukan hasil banyak santri yang terkena penyakit scabies. Hal ini sesuai dengan penelitian Djuanda (2011) yang mengatakan bahwa adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (putul,ekskoriasi, dan lain-lain). Skabies menyebar karena kurangnya mengerti santri mengenai pentingnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Santri masih sering saling meminjam alat mandi misalnya handuk. Satu handuk bisa di pakai 2 hingga 3 santri bahkan lebih, hal itu membuat terjadi kontak tidak langsung dengan penderita skabies melalui perantara handuk. Sehingga membuat penyakit skabies cepat dalam penyebarannya.menurut penelitian Badri (2008) yang mengatakan bahwa sekelompok orang di Pesantren rentan terkena penyakit kulit misalnya skabies, dan penularan terjadi karena kurangnya personal hygiene badan (kulit dan 8
9 kuku tangan) personal hygiene pakaian (kebiasaan bertukar pakaian dan handuk) Hal yang menunjang penularan scabies berkembang dengan sangat cepat yaitu dikarenakan kawasan yang padat sehingga membuat kurangnya pencahayaab sinar matahari. Perbandingan kamar dengan jumlah santri yang berbeda jauh dan tidak sesuai, perbandingan jumlah tempat tidur Sehingga membuat kontak langsung antara penderita skabies dan bukan penderita skabies sangat besar. Hal ini yang menyebabkan skabies dapat dengan cepat menyebar pada seluruh Pondok Pesantren. Pernyataan diatas sesuai dengan penelitian Megawati (2005) yang mengatakan bahwa Penyakit skabies merupakan penyakit yang sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya, sementara kondisi sanitasi lingkungannya dan perilaku hygiene perorangannya kurang baik. Sedangkan menurut Afraniza (2011) yang mengatakan bahwa penularan penyakit ini erat kaitannya dengan kebersihan perseorangan dan kepadatan penduduk. Keadaan ini juga dapat ditemukan di Pesantren sehingga insiden skabies di Pesantren sangat tinggi. Hubungan Kegiatan Santri Husada Dengan Kejadian Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet Baru Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa 25 santri yang terkena scabies, 8 santri (32%) menyatakan kegiatan kegiatan Santri Husada baik, 17 santri (68%) menyatakan kegiatan Santri Husada cukup. Sedangkan 17 santri yang tidak terkena scabies, 1 santri (5,9%) menyatakan kegiatan Santri Husada baik, 16 santri (94,1%) menyatakan kegiatan Santri Husada cukup dan tidak ada satupun santri yang tidak terkena scabies menyatakan kegiatan Santri Husada kurang. Setelah dilakukan analisa menggunakan uji statistic Chi Square didapatkan hasil ada hubungan signifikan antara 9
10 hubungan kegiatan Santri Husada dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet Baru Kecamatan Sukowono Kabupaten jember ditunjukkan dengan (p value 0,044; α = 0,05; r = 0.312) sehingga diperoleh nilai ρ value < α. Hasil penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan penelitian yang dilakukan Afraniza (2011) yang berjudul Hubungan Antara Praktek Kebersihan Diri Dan Angka Kejadian Skabies Di Pesantren Kyai Gading Kabupaten Demak menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara praktek kebersihan diri dan angka kejadian scabies di Pesantren Kyai Gading Kabupaten Demak. Kegiatan Santri Husada dikatakan baik masuk dalam kategori rendah dipengaruhi oleh kurang efektifnya kegiatan Santri husada, Hal ini disebabkan kurang binaan dari puskesmas maupun klinik setempat. Dari jawaban kuisioner tentang kegiatan Santri Husada pada pernyataan Santri Husada melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit scabies, mayoritas menjawab kadang kadang. Hal ini menunjukkan adanya kurang pelayanan dari Santri Husada terhadap santri di Pondok Pesantren. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Kementrian Kesehatan (2013) yang menyatakan Santri Husada merupakan kader Poskestren merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) yang mengutamakan pelayan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan dibantu puskesmas setempat. Uraian diatas menerangkan keaktifan kegiatan Santri Husada dalam melakukan penyuluhan kesehatan tentang scabies, melakukan perawatan santri yang terkena scabies, dan melakukan inspeksi sanitasi pada lingkungan santri dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan misalnya menurunkan penyakit skabies yang ada di pondok pesantren. Teori tersebut sesuai dengan fakta 10
11 lapangan dengan pendekatan statistik inferensial yang lebih dalam melalui uji statistik korelasi bivariat. Hasil uji Korelasi Chi Square didapatkan bahwa nilai p value (0,043) artinya ada hubungan antara kedua variabel atau H1 yang ditetapkan dalam penelitian ini diterima. Jadi ada hubungan kegiatan Santri Husada dengan kejadian penyakit scabies di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet Baru Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan Santri Husada di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet baru Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember termasuk kategori cukup 2. Santri di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet baru Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember masih banyak yang terkena penyakit skabies. 3. Kegiatan Santri Husada berhubungan dengan kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren Desa Balet baru Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Saran 1. Bagi Pondok Pesantren Meningkatkan kegiatan Santri Husada dipondok Pesantren Nurul Qornain agar bisa lebih baik lagi dari sebelumnya dengan penekanan pada personal hygiene, sehingga tercipta kenyamanan dan menurunkan kejadian penyakit skabies. 2. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk melakukan 11
12 penelitian lanjutan mungkin dengan menggunakan metode penelitian yang lain yang lebih baik serta meminimalisir variabel confounding. 1 Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 2 Dosen Keperawatan Maternitas Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 3 Dosen Keperawatan Anak ProgramStudi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember DAFTAR PUSTAKA Adinata. (2014). Analisis Determinan Kejadian Skabies Santri Tsanawiyah Di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah dan Raudhotul Ulum Sakatiga Idralaya Kabupaten Ogan hilir Tahun Hal Handayani (2014). Statistik Inferensial. Jember: Dosen Unmuh. Nurika. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Maind Mapping Terhadap Kemampuan Anak Dalam Merawat Skabies Di Yayasan Pondok Pesantren Darul Istiqomah Azzainiyah Antirogo Jember. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Permenkes. (2013). /bn/2013/bn lamp.pdf, diperoleh 16 Mei, Afraniza. (2011). Hubungan Antara Praktek Kebersihan Diri Dan Angka Kejadian Skabies Di Pesantren Kyai Gading Kabupaten Demak, 12 (2),
PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU
PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU Norhalida Rahmi 1, Syamsul Arifin 2, Endang Pertiwiwati 3 1,3 Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (DepKes RI, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian infestasi kutu kepala di Indonesia cukup tinggi karena sering menyerang masyarakat luas, hal ini berkaitan dengan iklim negara kita yang tropis dan memiliki
Lebih terperincidan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandi, handuk, sisir haruslah dihindari (Depkes, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan untuk menerapkan kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan berdaya guna baik di rumah tangga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skabies merupakan penyakit endemi di masyarakat. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua golongan umur. Penyakit kulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M. Federspiel, salah seorang pengkaji ke-islaman di Indonesia, menjelang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren di Indonesia memiliki tugas yang sangat besar, baik bagi kemajuan pendidikan Islam maupun bagi bangsa Indonesia keseluruhan. Tujuan pesantren adalah
Lebih terperinciREVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH. Karya Tulis Ilmiah
REVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skabies merupakan penyakit kulit yang masih sering di jumpai di Indonesia dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat (Sudirman, 2006). Skabies adalah penyakit kulit
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN POS KESEHATAN PESANTREN (POSKESTREN) DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE
HUBUNGAN PERAN POS KESEHATAN PESANTREN (POSKESTREN) DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH AL-GHAZAALIE KRANJINGAN KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Artikel Jurnal
Lebih terperinciHubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016
Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016 The Relation of Personal Hygiene with The Incidence of Scabies at Al Falah
Lebih terperinciNanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2014 ABSTRAK
Hubungan Karakteristik, Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Darul Amanah Desa Kabunan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Nanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Skabies atau yang biasa disebut kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah kulit. 1,2
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesantren. Istilah pondok, mungkin berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pesantren merupakan induk dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman dan hal ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya (Qomar,
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT SKABIES TERHADAP PERUBAHAN SIKAP PENDERITA DALAM PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMIN PALUR KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi
Lebih terperinciPHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea
PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup
Lebih terperinciSiti Nor Ismihayati 1, Pawiono 1, Suparyanto 1
HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES SANTRIWATI DENGAN KEJADIAN SKABIES DI ASRAMA AL-KHOLILIYAH PONDOK PESANTREN DARUL ULUM PETERONGAN JOMBANG (THE CORRELATION BETWEEN BEHAVIOUR OF PREVENTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar kehidupan manusia. Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya. Dari lingkungan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSONAL HYGIENE,
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSONAL HYGIENE, DAN SUMBER AIR BERSIH DENGAN GEJALA PENYAKIT KULIT JAMUR DI KELURAHAN RANTAU INDAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS DENDANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2013 *V.A
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara non klasikal.
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG KABUPATEN TASIKMALAYA
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG KABUPATEN TASIKMALAYA Rifki Muslih 1) Kiki Korneliani dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan
Lebih terperinciPENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM REVITALISASI POSKESTREN. Karya Tulis Ilmiah
PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM REVITALISASI POSKESTREN Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang (Hidayat, 2007). Manfaat dalam menjaga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain:
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain: 1. Jumlah santri Pondok Pesantren An Nawawi yang terdiagnosis menderita penyakit skabies
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan organ yang esensial, vital dan sebagai cermin kesehatan pada kehidupan. Kulit juga termasuk pembungkus elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP TENTANG KEBERSIHAN DIRI TERHADAP TIMBULNYA SKABIES ( GUDIK ) PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA
PENGARUH SIKAP TENTANG KEBERSIHAN DIRI TERHADAP TIMBULNYA SKABIES ( GUDIK ) PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan meraih derajat Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skabies 1. Definisi Skabies adalah penyakit kulit yang banyak dialami oleh penduduk dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL
Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Alfina Eka Praja 201410104038
Lebih terperinciUNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 Teguh Imam Santoso 2013-35-004 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LIMFOMA
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)
HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA) Her Endah Prasetyowati her_endah@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN SANTRIWATI TENTANG PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN
HUBUNGAN PENGETAHUAN SANTRIWATI TENTANG PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN Dwi Setyowati, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap darah yang berinfestasi di kulit kepala manusia, bersifat menetap dan dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat,tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menyebabkan penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat,tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menyebabkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. PHBS
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGANPERSONAL HYGIENE SANTRI DENGAN KEJADIAN INFEKSI PENYAKIT KULIT DISEBABKAN OLEH SARCOPTESSCABIEI DI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM KABUPATEN BENER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang hygiene adalah dasar tentang kebersihan dan akan mempengaruhi praktik hygiene seseorang. Permasalahan yang sering terjadi adalah ketiadaan motivasi
Lebih terperinci(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid
Lebih terperinciFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI PEREMPUAN DI PESANTREN SYAMSUDHUHA COT MURONG KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA SKRIPSI OLEH : HENNY HARYATI
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT
HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN USTADZAH TENTANG PENYAKIT SCABIES. Di Pondok Pesantren Putri AL-MAWADDAH Ponorogo
KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN USTADZAH TENTANG PENYAKIT SCABIES Di Pondok Pesantren Putri AL-MAWADDAH Ponorogo Oleh : YOLA CHIRILTA NIM : 12612204 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang kini sedang menghadapi masalah kebersihan dan kesehatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gaya hidup yang tidak
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEAKTIFAN IBU DAN BALITA DATANG KE POSYANDU GEMBLEKAN, KALIKOTES, KLATEN TAHUN 214 Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta
Lebih terperinciEKARINA MARIANA
HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI ALIYAH PONDOK PESANTREN ALBADRIAH SUNDAK DESA RARANG KECAMATAN TERARA LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciPERBEDAAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA REMAJA MONDOK DAN YANG PULANG KE RUMAH DI MADRASAH ALIYAH HASAN MUNADI DESA BANGGLE BEJI PASURUAN TAHUN 2015
PERBEDAAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA REMAJA MONDOK DAN YANG PULANG KE RUMAH DI MADRASAH ALIYAH HASAN MUNADI DESA BANGGLE BEJI PASURUAN TAHUN 2015 Ayudya Kartika Sari*, Iis Fatimawati** *Mahasiswa Sekolah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Buol termasuk di Kecamatan Biau Kabupaten Buol Ibu Kota
34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Buol termasuk di Kecamatan Biau Kabupaten Buol Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, dengan Luas wilayah 17,9 KM². Kelurahan Buol
Lebih terperinci: PAMBUDI EKO PRASETYO
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : PAMBUDI EKO PRASETYO NIM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian / lebih dari saluran nafas mulai hidung alveoli termasuk adneksanya
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI
ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciUniversitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)
HUBUNGAN PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 Manis Lestari 1), Joko Wiyono 2), Yanti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI PESANTREN KYAI GADING KABUPATEN DEMAK
HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI PESANTREN KYAI GADING KABUPATEN DEMAK CORRELATION BETWEEN PERSONAL HYGIENE PRACTICE AND INCIDENCE OF SCABIES IN TRADIONAL ISLAMIC BOARDING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciEka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT KECACINGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SD NEGERI 47 KOTA MANADO ABSTRACT Eka Muriani
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit menular disebabkan infestasi dan sensitasi Sarcoptes
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skabies adalah penyakit menular disebabkan infestasi dan sensitasi Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Skabies disebut juga the itch, seven year itch, Norwegian
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Program
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
GAMBARAN HIGIENE PRIBADI DAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN ASSALAAM TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 2015 Armin A. Lasaib*,Woodford B.S Joseph*, Rahayu H. Akili* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Mardikaning Tiyas Puji Lestari 201310104171 PROGAM STUDIBIDAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak
TAHUN Penelitian Keperawatan Anak BP. 1311311011 DOSEN PEMBIMBING Ns. HERMALINDA, M.Kep, Sp.Kep.An Ns. RIKA SARFIKA, M.Kep BP.1311311011 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015
HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 Meuthya Aulia Dodhy Putri* Drs. H. Junaid., M.Kes** Lisnawaty, S.KM., M.Kes** Email: meuthyaaulia@gmail.com*
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo Oleh : SUNANDAR NIM : 13631371 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG VULVA HIGIENE
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG VULVA HIGIENE DENGAN KEJADIAN PRURITUS VULVAE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI SMA NEGERI 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPENGARUH KEBIASAAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES
PENGARUH KEBIASAAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES Mujib Hannan, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep, e-mail;mujib@wiraraja.ac.id Syaifurrahman Hidayat, Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciEunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino
Lebih terperinciJurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Novira Emanuela Bontong*, Sulaemana Engkeng*, Afnal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang sangat fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak asasi, kesehatan juga merupakan investasi, untuk itu
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017
FAKTOR RISIKO HYGIENE PERORANGAN SANTRI TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KULIT SKABIES DI PESANTREN AL- BAQIYATUSHSHALIHAT TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2017 Parman 1, Hamdani, Irwandi Rachman, Angga Pratama Abstract
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINDAKAN MENGIMUNISASI POLIO DI POSYANDU ANGGREK DESA LANGENHARJO KELURAHAN LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Sri Aminingsih
Lebih terperinciPerbandingan Kejadian Skabies, Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi di Pesantren Poskestren dan Non Poskestren
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbandingan Kejadian Skabies, Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi di Pesantren Poskestren dan Non Poskestren 1) Sanny Nurfitrica, 2) Tony S. Djajakusumah,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 15 LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 5 LAMONGAN Lilis Maghfuroh, S.Kep., Ns., M.Kes.*, Fenty Dwi Anggraini**
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan yang besar dihampir semua negara
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciPENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*
PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih* *Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani,
Lebih terperinciPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH
JURNAL PSIKOLOGI JAMBI ISSN : 2528-2735 VOLUME 1, NO 1, JULI 2016: 29-35 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH HEALTHY LIFESTYLE AND CLEAN PRACTISE
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN Kartika Dian Listyaningsih 1), Deny Eka Widyastuti 2), Megayana Yessy Mareta 3) 1, 2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, dan sosial-ekonomi, bukan hanya bebas dari penyakit
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal
HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE OF FEMALE TEENAGERSON REPRODUCTIVE HEALTH AND THE INCIDENCE OF FLUOR ALBUS AT SMPN 2 BANGLI BALI
ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE OF FEMALE TEENAGERSON REPRODUCTIVE HEALTH AND THE INCIDENCE OF FLUOR ALBUS AT SMPN 2 BANGLI BALI Ni Luh Yudhi Werdiyani 1, Ni Ketut Mendri 2, Melania Wahyuningsih 3 ABSTRACT
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN 2011. Oleh: IZZATI AFIFAH AZMI 080100307 FAKULTAS
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo
KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo Oleh : SUPATMI NIM : 13612518 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinci