PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI IP 300 DI LAHAN SAWAH IRIGASI SEMI INTENSIF KALIMANTAN SELATAN
|
|
- Budi Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI IP 300 DI LAHAN SAWAH IRIGASI SEMI INTENSIF KALIMANTAN SELATAN Sumanto dan Rosita Galib Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl P. Batur Barat no 4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan sumantoma@gmail.com ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di lahan sawah irigasi semi intensif Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan melibatkan 6 orang petani dan masing-masing tiga kali tanam padi selama satu tahun. Ukuran petak m2, sehingga luasan menjadi 0,6 hektar per musim atau 1,8 hektar per tahun. Pola tanam disusun sebagai berikut : (1). Pola petani : Padi (VU) bera Padi (VU); (2). Pola introduksi I : Padi umur super genjah padi umur super genjah padi umur super genjah. (alterntif varietas : Inpari 12 Inpari Sidenuk Inpari 20 ); (3). Pola introduksi II : padi umur ultra genjah padi umur super genjah - padi umur super genjah. (alternatif varietas : Silugonggo inpari 11 Inpari 19). Pengolahan tanah dilaksanakan secara sempurna dan pengelolaan tanaman dengan menggunakan pendekatan PTT padi lahan sawah irigasi. Hasil pengkajian produksi padi meningkat sebesar 30% - 60 % perhektar pertahun. Varietas padi umur ultra genjah dan super genjah yang adaptif dan produkvitas tinggi pada lahan sawah irigasi pada musim hujan varietas Inpari-12 dapat digunakan sebagai alternatif pilihan, sedang pada musim kemarau varietas Inpari-19 dan Inpari-20 sesuai untuk menunjang IP 300 di lahan sawah irigasi. Produktivitas padi Inpari-12 yang ditanam pada musim hujan mencapai 6,69 t/ha GKG, lebih tinggi dari Silugonggo yang hanya 6,08 t/ha GKG. Sementara pada musim kemarau Inpari-19 produktivitasnya mencapai 7,56 t/ha GKG dan Inpari-20 8,87 t/ha GKG. Dampak dari kegiatan ini adalah terlaksananya tanam dan panen padi tiga kali dalam setahun dengan peningkatan produksi antara 6,77 (54,68%) t/ha/tahun GKG - 8,98 (72,54%) t/ha/tahun GKG. Peningkatan pendapatan yang diperoleh petani antara pola introduksi I Rp ,- Rp ,- (39,99% 81,99%) dan pola introduksi II Rp Rp ,- (18,41% 53,94%) per ha per tahun. Kata Kunci : produksi, padi, umur genjah, sawah semi intensif Pendahuluan Komoditi beras masih merupakan bahan makanan pokok masyarakat di Indonesia dan Kalimantan Selatan khususnya, sehingga merupakan komoditi yang memiliki peran penting. Padi merupakan salah satu komoditas unggulan di Kalimantan Selatan selain jagung dan jeruk. Padi diusahakan di lahan rawa, di lahan kering, lahan sawah tadah hujan dan di lahan sawah irigasi. Lahan sawah irigasi berdasarkan data dari dinas tanaman pangan propinsi Kalimantan Selatan (Distan Provinsi Kalsel, 2008) tersebar di beberapa kabupaten yang Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus
2 potensinya cukup luas yaitu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tabalong dan lain-lain dengan luasan mencapai ± ha. Pola tanam dua kali dalam setahun dengan pola padi padi - bera, dengan produksi 11 t/ha/tahun, sudah diterapkan sebagian petani di lahan sawah irigasi Kalimantan Selatan (Sabran, et al, 2007). Varietas padi unggul seperti Ciherang dan IR-42 yang umurnya masih di atas 110 hari sudah biasa digunakan petani. Introduksi Varietas Ultra Genjah/Super Genjah dengan umur kurang dari 110 hari dan dengan meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) menjadi 300 dengan pola padi - padi padi, diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman menjadi 20 t/ha. Luas tanam padi di Kalimantan Selatan adalah Ha dengan produktivitas 3,86 t/ha, (Distan Provinsi Kalsel, 2008). Kegiatan pengkajian adaptasi varietas padi umur ultra genjah/super genjah dengan hasil 20 ton/tahun di lahan sawah irigasi Kalimantan Selatan selain bertujuan untuk menginformasikan, menyebarluaskan, tersedianya pilihan varietas dan teradopsinya varietas-varietas padi unggul umur ultra genjah/super genjah produksi Badan Litbang Pertanian dalam rangka mendukung berlanjutnya Swasembada padi, juga untuk mengetahui, (1) varietas unggul baru padi umur ultra genjah dan super genjah yang adaptif di lahan sawah irigasi Kalimantan Selatan, (2) untuk mendapatkan 2-3 varietas padi umur ultra genjah dan super genjah, produktivitas tinggi dan diterima di llahan sawah irigasi di Kalimantan Selatan. Pendekatan Metodologi Kegiatan pengkajian ini difokuskan pada upaya peningkatan produksi/ produktivitas padi di lahan sawah irigasi Kalimantan Selatan. Kegiatan dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan petani kooperator yang inovatif. Kegiatan dimulai pada MH Kegiatan ini, dirancang dalam 3 kegiatan yaitu : 1) MT I (Mh 2011/2012) Tanam padi umur ultra genjah; 2). MT 2 (MK I) tanam padi umur super genjah; 3). MT 3 (MK II 2012) Tanam padi umur super genjah; 3. Analisa finansial dan Preferensi petani terhadap varietas padi super/ultra genjah dan IP 300 di sawah Lahan Irigasi Kalimantan Selatan. Sebagai pembanding digunakan varietas Ciherang. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Pengkajian/Penelitian langsung (on-farm) Petani koperator dipilih sebanyak 6 orang, dengan Ukuran petak m2, sehingga luasan menjadi 0,6 hektar per musim atau 1,8 hektar per tahun. Pola tanam disusun sebagai berikut : a. Pola petani : Padi (VU) bera Padi (VU). b. Pola introduksi I : Padi umur super genjah padi umur super genjah padi umur super genjah. (alterntif varietas : Inpari 12 Inpari Sidenuk Inpari 20) c. Pola introduksi II : padi umur ultra genjah padi umur super genjah padi umur super genjah. (alternatif varietas : Silugonggo inpari 11 Inpari 19) d. Analisa finansial (input-output) dan preferensi petani terhadap IP-300 dan adaptasi varietas padi unggul super/ultra genjah di lahan sawah irigasi Kalimantan Selatan. Sumanto dan Rosita Galib : Peningkatan produksi dan produktivitas petani padi 214
3 2. Pola Tanam MH 2011/12 MK I MK II MH 2012/13 Silugonggo Inpari-11 Inpari-19 Inpari-12 Inpari-Sidenuk Inpari-20 Gambar 1. Pola curah hujan di Kab. Hulu Sungai Selatan (Sumber: M. Noor, dkk 1997) Kegiatan 1 adalah kegiatan yang biasa dilaksanakan petani, digunakan sebagai pembanding, kegiatan 2 dan 3 merupakan pola introduksi. Pengolahan tanah dilaksanakan secara sempurna (luku dua kali, kemudian digelebeg). Pengelolaan tanaman dengan menggunakan pendekatan PTT padi lahan sawah irigasi dengan komponen teknologi sebagai berikut; - Penggunaan benih unggul baru, sehat, bermutu dan umur super genjah. - Penggunaan bibit muda 1-3 batang per rumpun (bila memungkinkan) - Penggunaan pupuk organik 2 t/ha - Pupuk N berdasarkan BWD, P dan K berdasarkan analisa tanah (rekomendasi BBSDLP) - Jarak tanam 20 x 20 cm/legowo pop min rumpun - Pengendalian OPT berdasarkan konsep PHT. - Panen dengan sabit bergerigi dan pasca panen menggunakan alat perontok. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus
4 Bahan dan Metoda Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengkajian ini dilaksanakan di lokasi lahan sawah irigasi Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada dua musim yang berbeda yaitu Musim Kemarau 2011 dan musim penghujan 2011/2012. Pengkajian dilaksanakan di lahan petani, menggunakan 2-4 varietas unggul baru dan varietas pembanding (Ciherang). Pengolahan tanah dilaksanakan secara sempurna (luku 2 kali, garu dan ratakan). Benih padi sebelum disemai direndam selama 24 jam, selanjutnya benih ditiriskan kemudian diperam selama 24 jam. Calon bibit yang telah diperam selama 24 jam tersebut sebelum ditebar ketempat persemaian direndam didalam larutan Regent 2 ml/l air (0,5 liter Regent/20 kg bahan) selama 0,5 jam. Benih disebar merata ditempat persemaian yang telah disiapkan. Keperluan lahan untuk persemaian 4% dari luas lahan. Lahan persemaian diolah secara sempurna, diberi pupuk organik sebanyak 2 kg/m2. Persemaian diberi pupuk Urea, SP-36, dan KCl masing-masing 15 g/m2. Bibit umur muda (< 20 hari) ditanam sistim legowo 4:1 dengan jarak tanam 20 x 20 cm dan 1-2 bibit per lubang. Tanaman dipupuk dengan N berdasarkan BWD, pupuk P dan K berdasarkan hasil analisa tanah (rekomendasi BBSDLP), serta diberi pupuk organik sebesar 2 t/ha. Pupuk organik diberikan pada saat menjelang pengolahan tanah kedua, sebagian N dan seluruh P dan K diberikan pada saat tanam. Pengendalian OPT berdasarkan konsep PHT. Panen dilaksanakan jika 95 % bulir padi pada malai telah berwarna kuning. Panen dilaksanakan menggunakan sabit bergerigi atau paddy mower. Gabah segera dirontok menggunakan power thresher dan dijemur pada panas matahari hingga kadar air mencapai 14 %, masukkan dalam karung dan simpan di tempat yang teduh, bersih dan kering. Persepsi Petani Dilakukan wawancara terhadap petani di sekitar kegiatan baik individu maupun kelompok untuk melihat penerimaan petani terhadap varietas padi unggul baru maupun terhadap pola tanam padi dengan IP. 300 yang ditawarkan. Untuk membandingkan hasil dan pendapatan pola petani dengan pola introduksi dilakukan analisa finansial, dimana datadata dikumpulkan melalui wawancara maupun penggalian langsung di lapangan. Pengamatan/pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan meliputi data agronomi dan usahatani melalui pengamatan dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis tanah sebelum tanam diketahui, bahwa kondisi tanah cukup baik untuk tanaman padi jika dilihat dari kandungan unsur hara dan tekstur tanah. Kandungan unsur C tinggi, N dan C/N rasio sedang, kondisi yang ideal untuk tanaman padi. Kandungan P2O5 tersedia sangat rendah, namun P2O5 total yang tersedia di dalam tanah sangat tinggi. Kandungan K2O di dalam tanah rendah dan kandungan KTK di dalam tanah sangat tinggi (Tabel 1). Sumanto dan Rosita Galib : Peningkatan produksi dan produktivitas petani padi 216
5 Tabel 1. Data hasil analisa tanah sebelum tanam (MH 2011/2012) dan setelah tanam (MK 2012) di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan No. Sifat fisik dan kimia Sebelum tanam 1) Setelah tanam 2) Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 C (%) 3,45 Tinggi 1,83 Rendah 2 N tot (%) 0,252 Sedang 0,18 Rendah 3 C/N rasio 13,69 Sedang 10,24 Sedang 4 P2O5 (Bray) (ppm) 4,402 Sangat rendah 1,15 Sangat rendah 5 P2O5 (HCl 25%) (mg/100 g) 73,52 Sangat tinggi 14,61 Sedang 6 K2O (HCl 25%) (mg/100 g) 15,08 Rendah 27,08 Sedang 7 KTK (me/100 g) 52,50 Sangat tinggi 30,19 Tinggi 8 Al-dd (me/100 g) 0,00 0,00 H-dd 0,40 0,27 Kejenuhan Al (%) 0,00 0,00 Kejenuhan Basa (%) 36,318 sedang 64,19 Tinggi Basa-basa tukar 9 K (me/100 g) 0,573 Tinggi 0,17 Rendah 10 Na (me/100 g) 0,203 Rendah 0,12 Rendah 11 Mg (me/100 g) 1,855 Sangat tinggi 1,76 Sangat tinggi 12 Ca (me/100 g) 16,696 Sangat tinggi 17,32 Sangat tinggi 13 ph (H2O) 4,70 Masam 5,89 Agak masam Tekstur 14 Pasir (%) 3,54 1,10 15 Debu (%) 27,65 Liat 41,18 16 Liat (%) 68,81 57,73 Sumber : 1) Laboratorium Balittra Banjarbaru. Th ) Laboratorium fisika dan kimia tanah UNLAM Banjarbaru. TH Kandungan basa-basa tukar seperti K, Mg dan Ca sangat tinggi, sementara Na rendah. Tanah memiliki ph (H2O) rendah dan kondisi demikian sebenarnya kurang ideal untuk pertumbuhan tanaman padi, sehingga ph perlu dinaikkan dengan cara penambahan kapur. Tekstur tanah didominasi oleh fraksi liat, baru diikuti fraksi debu dan pasir berturutturut adalah 68,81%, 27,65% dan 3,54%. Berdasarkan segitiga USDA klasifikasi tanah termasuk jenis tanah liat. Setelah panen padi ke tiga dilaksanakan analisis tanah kembali di laboratorium. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan C, N, C/N rasio, P2O5 tersedia, P2O5 total, KTK, K, Na dan Mg menurun. Kondisi demikian mungkin dikarenakan unsur-unsur tersebut sebagian telah tercuci di musim hujan atau karena tanaman padi ketiga hasilnya sangat tinggi, sehingga unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah banyak terangkut untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Sementara itu, kandungan K2O, kejenuhan basa, Ca dan ph meningkat. Keadaan ini mungkin karena adanya pemberian KCl dan kapur Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus
6 setiap kali akan tanam dan adanya pengembalian sebagian sisa tanaman yang dibakar (Tabel 1). Tabel 2. Data rata-rata komponen hasil tanaman padi saat panen MH 2011/2012 dan MK 2012, di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Komponen Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan produktif (batang) Umur dari tanam panen (hari) Panjang malai (cm) Jumlah gabah (bulir) Jumlah gabah hampa (bulir) Jumlah gabah isi (bulir) Hasil ubinan 2 x 3 m (kg) Ciherang Tanam I (MH 2011/12) Tanam II (MK I 2012) 26 Des 11 - Mar 12 Apr Jul 12 Inpari-12 Silugonggo Inpari- Sidenuk Tanam III (MK II 2012) 25 Agt Nop 12 Inpari-11 Inpari-20 Inpari ,88 82,03 89,87 122,40 100,80 90,50 104,00 10,03 15,47 17,53 12,90 13,20 23,30 16, ,24 22,50 24,05 27,60 25,36 25,50 28,50 176,63 129,40 138,20 226,00 151,50 168,90 262,10 10,30 6,20 7,10 43,40 13,60 20,60 64,50 166,33 123,20 131,10 182,60 137,90 148,30 197,60 4,48 4,40*) 4,00*) 3,88 3,56 5,96*) 5,08*) Kadar air (%) 22,0 18,00 18,00 20,00 20,00 20,0 20,00 Berat 1000 biji g) 25,00 24,90 28,20 25,90 25,90 25,40 *) luas ubinan 2,5 x 2,5 m. Tabel 3. Data hasil padi yang telah dicapai sampai MK II 2012, di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pola tanam Des 11 - Mar12 Hasil t/ha GKG Apr 12 - Jul 12 Waktu tanam Agt 12 - Nop 12 Jumlah Ciherang MH MK (petani) 7,26 5,12 12,38 Inpari-12 Inpari-Sidenuk Inpari 20 6,69 5,80 8,87 21,36 Silugonggo Inpari-11 Inpari 19 6,08 5,51 7,56 19,15 Keterangan : 26 Des 2011 tanam I; 28 Apr 2012 tanam II; 25 Agt 2012 tanam III 20 Mar 2012 panen I; 24 Jul 2012 panen II; 14 Nop 2012 panen III Sumanto dan Rosita Galib : Peningkatan produksi dan produktivitas petani padi 218
7 Hasil pengkajian menunjukkan bahwa, ternyata di lahan sawah irigasi semi intensif yang kondisi airnya masih terbatas, menggunakan varietas padi umur super/ultra genjah dan pengaturan waktu tepat, dapat ditanami dan panen padi tiga kali dalam satu tahun. Tanam kedua dilaksanakan dengan memanfaatkan saat lahan petani bera, yaitu bulan April. Pola tanam yang dikaji adalah sebagai berikut; (1) Pola introduksi I : Padi umur super genjah padi umur super genjah padi umur super genjah. (alterntif varietas : Inpari 12 Inpari Sidenuk Inpari 20 ). Total hasil gabah yang diperoleh selama satu tahun dengan tiga kali panen sebesar 21,36 t/ha GKG, lebih tinggi dari gabah yang dihasilkan petani dengan dua kali panen sebesar 12,38 t/ha GKG. (2) Pola introduksi II : padi umur ultra genjah padi umur super genjah padi umur super genjah. (alternatif varietas : Silugonggo inpari 11 Inpari 19). Total hasil gabah yang diperoleh selama satu tahun dengan tiga kali panen sebesar 19,15 t/ha GKG, lebih rendah bila dibandingkan dengan pola introduksi I, namun masih jauh lebih tinggi dari gabah yang dihasilkan petani dengan dua kali panen sebesar 12,38 t/ha GKG (Tabel 3). Tabel 4. Waktu yang telah Digunakan untuk panen tiga kali dalam satu tahun di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Keterangan Waktu tanam Waktu panen Jumlah hari Tanam I 26 Des mar Tanam II 28 Apr Juli Tanam III 25 Agt Nop Total hari 252 Keterangan : umur semai hari Total waktu yang telah dipakai untuk tiga kali tanam dan panen adalah 252 hari, dengan perincian, waktu pertanaman pertama menghabiskan waktu 84 hari, waktu pertanaman kedua 87 hari dan waktu pertanaman ke tiga menghabiskan waktu 81 hari. Sebenarnya total waktu tanam sampai panen dapat dipersingkat lagi, jika petani tidak memperlambat saat panen padinya, sebab dari hasil pemantauan di lapangan beberapa hari sebelum tanggal panen yang disepakati, secara fisiologi tanaman padi telah masak (Tabel 4). Hasil analisis finansial usahatani padi seluas 1 Ha, MH 2011/2012 (tanam ke I), di Desa Telaga Langsat diketahui bahwa; (1) Varietas padi Ciherang, total input mencapai Rp ,- dengan output mencapai Rp ,- sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp ,- dan R/C ratio sebesar 5,76-3,02; (2) MK 2012 (tanam ke II) Varietas padi Ciherang, total input mencapai Rp ,- dengan output mencapai Rp ,- sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp ,- dan R/C ratio sebesar 4,28-2,19. (Tabel 5 dan 6). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus
8 Tabel 5. Total biaya dan pendapatan usahatani padi pola introduksi dengan tiga kali tanam selama satu tahun di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tanam ke Pola tanam introduksi Inpari 12-Inpari Sidenok - Inpari 20 Silugonggo-Inpari 11- Inpari 19 Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) R/C Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) I , ,47 II , ,26 III , ,02 R/C Total Tabel 6. Total biaya dan pendapatan usahatani padi pola petani dua kali tanam selama satu tahun di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pola petani Tanam ke Ciherang-Ciherang Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) R/C I ,76-3,02 II ,28 2,19 III Total Pada Tabel 5 dapat dikemukakan bahwa, total biaya usahatani padi pola introduksi I (Inpari 12-Inpari Sidenok - Inpari 20) dengan tiga Kali tanam selama satu tahun di Desa Telaga Langsat mencapai Rp ,- dengan total pendapatan mencapai Rp ,-. Besarnya total biaya yang dikeluarkan tersebut meliputi, biaya usahatani padi tanaman pertama sebesar Rp ,- ditambah biaya usahatani padi tanaman kedua sebesar Rp ,- dan ditambah biaya usahatani padi tanaman ketiga sebesar Rp ,-. Sementara besarnya pendapatan yang diperoleh berasal dari pendapatan panen padi pertama sebesar Rp ,- ditambah pendapatan panen padi kedua sebesar RP ,- dan ditambah pendapatan panen padi ketiga sebesar Rp ,-. Total biaya usahatani padi pola petani dengan dua kali tanam selama satu tahun (Ciherang-Ciherang) di Desa Telaga Langsat mencapai Rp ,- - Rp ,- dengan total pendapatan mencapai Rp ,- (Tabel 6). Sumanto dan Rosita Galib : Peningkatan produksi dan produktivitas petani padi 220
9 Tabel 7. Peningkatan produksi dan pendapatan petani padi di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2012 Pola introduksi Total produksi (ton) Peningkatan (ton) Pendapatan (Rp) Peningkatan (Rp) Pola petani 12,38 Pola introduksi I (Inpari 12-Inpari Sidenok - Inpari 20) Pola introduksi II (Silugonggo-Inpari 11- Inpari 19) ,36 8,98 (72,54%) ,15 6,77 (54,68%) (39,99% 81,99%) (18,41% 53,94%) Petani yang biasa tanam padi dua kali dalam satu tahun dengan menggunakan varietas Ciherang memperoleh hasil padi sebesar 12,38 t/ha/tahun, dengan pendapatan berkisar antara Rp ,- Rp ,-. Menanam padi tiga kali dalam satu tahun (pola introduksi I menggunakan varietas Inpari 12 - Inpari Sidenok dan Inpari 20), petani memperoleh hasil padi sebesar 21,36 t/ha/tahun, produksi meningkat 8,98 t/ha/tahun GKG (72,54%). Pendapatan yang diperoleh petani sebesar Rp ,- atau meningkat sebesar (39,99% 81,99%). Sementara dengan pola introduksi II (Silugonggo-Inpari 11- Inpari 19), petani memperoleh hasil sebesar 19,15 t/ha/tahun GKG, produksi meningkat 6,77 t/ha/tahun GKG (54,68%). Pendapatan yang diperoleh petani sebesar Rp ,- atau meningkat sebesar Rp ,- Rp ,- (18,41% 53,94%) dibanding petani (Tabel 7). Persepsi Petani Untuk mengetahui persepsi terhadap varietas padi yang ditanam, maka responden diajak melihat secara langsung kondisi fisik tanaman di lapangan. Selanjutnya diedarkan blanko yang berisi catatan tentang parameter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, penampilan batang, daun bendera, panjang malai, jumlah gabah per malai, bentuk gabah, warna gabah dan lain-lain. Responden diminta menilai parameter tersebut dengan nilai skor 1. (tidak suka), 2. (kurang suka), 3. (sedang), 4. (suka) dan 5. (sangat suka). Tabel 7 diketahui bahwa, dari 10 responden yang diminta untuk menilai tanaman padi ternyata padi varietas Inpari-12 memiliki nilai 320, lebih tinggi dari varietas Silugonggo yang hanya meraih nilai sebesar 278. Nilai tersebut menunjukkan bahwa varietas Inpari-12 lebih disukai responden dari pada Silugonggo. Sebagai bahan pertimbangan di lokasi kegiatan pernah ditanam padi varietas Silugonggo, sehingga petani telah mengetahui kekurangan varietas Silugonggo, seperti tektur nasi kurang disukai responden karena sangat keras. Saat panen tanaman kedua juga dilakukan uji preferensi, metode dan parameter yang dinilai juga hampir sama dengan tanaman pertama. Hasilnya menunjukkan bahwa responden lebih menyukai varietas padi Inpari Sidenok dari pada Inpari-11. Dari 10 responden yang diminta untuk menilai, Varietas padi Inpari Sidenok memperoleh nilai total sebesar 291, sementara varietas padi Inpari-11 hanya meraih nilai 255 (Tabel 8). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus
10 Tabel 8. Rekapitulasi preferensi petani terhadap varietas padi Inpari-12 dengan Silugonggo (panen I); Inpari Sidenok dengan Inpari-11 (panen II) Inpari-19 dengan Inpari-20 (panen III) di Desa Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Jumlah nilai varietas No Responden Tanam I Tanam II Tanam III Inpari Inpari-12 Silugonggo Inpari-11 Inpari-19 Inpari-20 Sidenok 1 Anwari Zuraida W. Abdi M. juhdi Muhyar A. Suhaimi Saberan A. Johansyah Saifullah Misbah Darmansyah Endang Jarkasi Kaspul Prida H Muslih Muhyani Rukiyah Syahrani H. Mursid Rusli A Alma Anan Efendi Miftha U Fadillah Yayan Jalmini Total Saat kegiatan Temu Lapang, disamping dilakukan panen ubinan juga dilakukan penilaian fisik terhadap varietas padi yang ditanam. Metode dan parameter yang dinilai juga hampir sama dengan penilaian yang dilakukan saat tanam pertama maupun tanam kedua, namun saat temu lapang responden yang digunakan lebih banyak dan komposisinya lebih Sumanto dan Rosita Galib : Peningkatan produksi dan produktivitas petani padi 222
11 variatif (ada petugas, kepala Desa, ketua Gapoktan, ketua Poktan dan petani). Dari 15 responden, ternyata penampilan varietas padi Inpari-20 lebih disukai responden dari pada varietas padi Inpari-19, namun demikian penampilan fisik di lapangan kedua varietas tersebut sama-sama disukai petani, terbukti memiliki nilai yang sangat tinggi dan kecil sekali selisihnya. Kesimpulan Varietas padi umur ultra genjah dan super genjah yang adaptif dan produkvitas tinggi pada lahan sawah irigasi pada musim hujan varietas Inpari-12 dapat digunakan sebagai alternatif pilihan, sedangkan pada musim kemarau varietas Inpari-19 dan Inpari-20 sesuai untuk menunjang IP 300 di lahan sawah irigasi. Produktivitas padi Inpari-12 yang ditanam pada musim hujan mencapai 6,69 t/ha GKG, lebih tinggi dari Silugonggo yang hanya 6,08 t/ha GKG, sementara pada musim kemarau Inpari-19, dan 20 produktivitasnya masing-masing mencapai 7,56 t/ha GKG dan 8,87 t/ha GKG. Dampak dari kegiatan ini adalah terlaksananya tanam dan panen padi tiga kali dalam setahun, dengan peningkatan produksi antara 6,77 (54,68%) t/ha/tahun GKG - 8,98 (72,54%) t/ha/tahun GKG. Peningkatan pendapatan yang diperoleh petani antara pola introduksi I Rp ,- Rp ,- (39,99% 81,99%) dan pola introduksi II Rp Rp ,- (18,41% 53,94%) per ha per tahun. Daftar Pustaka Amali, N., Sumanto dan Aidi, N., Deskripsi Varietas Unggul Padi. Badan Litbang Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan selatan. Banjarbaru. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. IP Padi 400 untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Apr 2009 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Workshop IP Padi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Inovasi Teknologi Padi Mengantisipasi Perubahan Iklim Global Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan. Buku Panduan PPN III Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Sukamandi. Pedoman Umum IP Padi 400http:// Peningkatan Produksi Padi Melalui Pelaksanaan IP Januari 2010 Dinas Pertanian, Laporan Tahunan Dinas Pertanian. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Dinas Pertanian. Banjarbaru. Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tahun Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarbaru. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus
12 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, Pemetaan Daerah Serangan Organisme Pengganggu pada Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Selatan. Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarbaru. Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tahun Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarbaru. Suprihatno, B., Aan A.Daradjat, Satoto, Baehaki, S.E., N.Widiarta, A.Setyono, S.D. Indrasari, Ooy S.lesmana, dan H.Sembiring, Diskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Riva i, A., Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2007/2008. Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kandangan. Sumanto, N. Amali, ES. Rohaeni, R. Qomariah, T. Wibik dan L. Pramudiyani, Laporan Akhir Kegiatan Prima Tani Lahan Sawah Semi Intensif di Desa Mandala, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan selatan. Banjarbaru, 54 hal Sumanto, ES. Rohaeni, N. Amali, R. Qomariah, T. Wybik, SN. Awaliyah dan K. Anwar, Laporan Baseline Survey Desa Mandala, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan- Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan. Banjarbaru, 27 hal. Sumanto dan Rosita Galib : Peningkatan produksi dan produktivitas petani padi 224
UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Asmarhansyah 1) dan N. Yuliani 2)
Lebih terperinciKomponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:
AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR Khairatun Napisah dan Muhammad Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat 4
Lebih terperinciVarietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 125-130 Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak Morphological Characterization
Lebih terperincisosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.
85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi
Lebih terperinciPENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.
Lebih terperinciAbstrak
Peningkatan Produktivitas dan Finansial Petani Padi Sawah dengan Penerapan Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) (Studi Kasus di Desa Kandai I Kec. Dompu Kab. Dompu) Yuliana Susanti, Hiryana
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN KALIMANTAN SELATAN THE PERFORMANCE OF SOME NEW RICE AT RAINFED LOWLAND SOUTH KALIMANTAN Khairuddin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK
ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU Nurmegawati dan Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl Irian km 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK Pemanfaatan
Lebih terperinciPENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK
PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH Andi Ishak, Bunaiyah Honorita, dan Yesmawati Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciUJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN
UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,
Lebih terperinciPENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Lahan sawah intensif produktif terus mengalami alih fungsi,
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR
KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR Charles Y. Bora 1 dan Buang Abdullah 1.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur. Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciEfisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah
Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bengkulu 7 Juli 2011 ISBN 978-602-19247-0-9 180 Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN
TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN Astiani Asady, SP., MP. BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BONE 2014 OUT LINE: PENDAHULUAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INDEK PERTANAMAN (IP-400) DALAM RANGKA KEMANDIRAN PANGAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INDEK PERTANAMAN (IP-400) DALAM RANGKA KEMANDIRAN PANGAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Subagiyo, Sutardi dan Nugroho Siswanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Data pengamatan tinggi tanaman padi (cm) pada umur 3 MST pada P0V1 60.90 60.33 59.33 180.57 60.19 P0V2 53.33 59.00 58.33 170.67 56.89 P0V3 62.97 61.33 60.97 185.27 61.76 P1V1 61.57 60.03 59.33
Lebih terperinciKELAYAKAN BUDIDAYA JAGUNG DAN TERNAK SAPI SECARA TERINTEGRASI DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
KELAYAKAN BUDIDAYA JAGUNG DAN TERNAK SAPI SECARA TERINTEGRASI DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib, Sumanto dan Nelson H. Kario. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Balai
Lebih terperinciPENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17
PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17 Khairatun Napisah dan Rina D. Ningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru,
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG Rr. Ernawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1ª Bandar lampung E-mail: ernawati
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Lahan 4. 1. 1. Sifat Kimia Tanah yang digunakan Tanah pada lahan penelitian termasuk jenis tanah Latosol pada sistem PPT sedangkan pada sistem Taksonomi, Tanah tersebut
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK
AgroinovasI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK Lahan rawa lebak merupakan salahsatu sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan di Provinsi
Lebih terperinciTEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH
BULETIN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN LITKAJIBANGRAP Susilawati., B.S. Purwoko, H. Aswidinnoor dan E. Santosa. 2012. Tingkat Produksi Ratun berdasarkan Tinggi Pemotongan Batang Padi Sawah Saat Panen. J.
Lebih terperinciTEKNIK PEMUPUKAN N DENGAN MENGGUNAKAN BWD PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DAN JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TEKNIK PEMUPUKAN N DENGAN MENGGUNAKAN BWD PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DAN JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL F.Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pertanaman padi yang membutuhkan banyak
Lebih terperinciLITKAJIBANGRAP. R.Y. Galingging, A. Firmansyah,A. Bhermana, Suparman, dan S. Agustini
KAJIAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MENJADI IP 300 PADI DI LAHAN PASANG SURUT DI KABUPATEN KAPUAS KALIMANTAN TENGAH R.Y. Galingging, A. Firmansyah,A. Bhermana, Suparman,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Tota Suhendrata dan Setyo Budiyanto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI Julistia Bobihoe dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU
KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Yartiwi dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian km
Lebih terperinciEfektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering
Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan beras di Indonesia pada masa yang akan datang akan meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan besarnya konsumsi beras
Lebih terperinciPOTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Agros Vol.17 No.1, Januari 2015: 132-138 ISSN 1411-0172 POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT POTENTIALLY DEVELOPMENT OF RICE NEW SUPERIOR VARIETIES IN WEST
Lebih terperinciPENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU ABSTRAK
PENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU Izhar Khairullah, Sutami, R. Humairie, dan M. Imberan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) ABSTRAK Budidaya padi di
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU Yartiwi, Yahumri dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu
Lebih terperinciPENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA Fadjry Djufry Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciAPLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia
APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan
Lebih terperinciADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU
ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU Andi Ishak, Dedi Sugandi, dan Miswarti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
Lebih terperinciPERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA
PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA M. Eti Wulanjari dan Seno Basuki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)
Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007) Asal persilangan : IR 18349-53-1-3-1-3/IR 19661-131-3-1//IR 19661-131-3-1///IR 64////IR 64 Umur tanaman : 116-125 hari Bentuk tanaman
Lebih terperinciDINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani
Seminar Nasional DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani Bogor, 19 Nopember 2008 UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DAN SAYURAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS UNGGUL BARU MENUNJANG PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS UNGGUL BARU MENUNJANG PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN Khairatun N dan Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah respon petani terhadap kegiatan penyuluhan PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II,
Lebih terperinciPress Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013
Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013 (1) Berdasarkan prakiraan BMKG dan beberapa lembaga penelitian lain mengindikasikan
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciKeywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 PENINGKATAN PRODUKSI BERAS MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT PADI INPARI DI KABUPATEN BOJONEGORO Nurul Istiqomah dan Handoko Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP
PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan usahatani jagung yang lebih
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT
Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciAndi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:
PROSES DISEMINASI TEKNOLOGI EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKACANG TANAH DILAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI PEDESAAN ABSTRAK
KACANG TANAH DILAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI PEDESAAN (Studi kasus Desa Panggang Marak, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah) Rosita Galib Balai
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Analisis Tanah
LAMPIRAN 62 63 Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah Jenis Analisa Satuan Hasil Kriteria ph H 2 O (1:2,5) - 6,2 Agak masam ph KCl (1:2,5) - 5,1 - C-Organik % 1,25 Rendah N-Total % 0,14 Rendah C/N - 12 Sedang
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA
PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA Sri Bananiek 1, Agussalim 1 dan Retna Qomariah 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciPersyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang
PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas
Lebih terperinciKERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG
KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG Moh. Saeri dan Suwono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Sampang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Semawung, Kec. Andong, Boyolali (lahan milik Bapak Sunardi). Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Ahmad Damiri dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu
Lebih terperinciPeningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan
No. 02/Brosur/BPTP Jakarta/2008 PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI DENGAN PENANGKARAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciSOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung
SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II 2013 TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung LATAR BELAKANG Keniscayaan perubahan dan dinamika iklim global serta lokal. Pilihan pola tanam bersifat spesifik lokasi dan
Lebih terperinciKAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK
KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH M. A. Firmansyah 1, Suparman 1, W.A. Nugroho 1, Harmini 1 dan
Lebih terperinciKeragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 24 Mei 2014 ISBN 978-602-70530-0-7 halaman 43-49 Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten
Lebih terperinciKata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering
PEMBERIAN RHIZOBIUM PADA 3 VARIETAS KEDELAI DI KEGIATAN UJI VARIETAS UNGGUL BARU DI KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN Rina D. Ningsih BPTP Kalimantan Selatan Jl. P. Batur Barat No 4 Banjarbaru 70711
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Petani adalah pelaku usahatani yang mengatur segala faktor produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kualitas
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciSEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN
SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani
1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Usahatani Padi di Indonesia Padi merupakan komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Pangan pokok adalah pangan yang muncul dalam menu sehari-hari, mengambil porsi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA
Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciProsiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :
Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciJurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013
47 KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH BERBASIS PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI DATARAN TINGGI TAPANULI UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA Novia Chairuman 1*) 1) Balai Pengkajian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai Oktober 2014 Februari 2015. Penelitian dilaksanakan di Desa Semawung Kec. Andong, Kab. Boyolali,
Lebih terperinciMeinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto
KAJIAN VARIETAS PADI TOLERAN KEKERINGAN DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DATARAN RENDAH KABUPATEN REMBANG Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto PENDAHULUAN Badan Penelitian dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Agus Hasbianto dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan ABSTRAK Jagung
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani
1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2010. Penelitian dilakukan di lahan percobaan NOSC (Nagrak Organic S.R.I. Center) Desa Cijujung,
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani
1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan
1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu petani
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciKata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan
INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciSOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU KERJASAMA KEMENTAN DENGAN BMKG KALENDER TANAM TERPADU Pedoman atau
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan
Keragaan Hasil Penerapan Komponen Pengelolaan Tanaman Terpadu pada Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi di Jawa Tengah (Studi Kasus di Wilayah Pantura Barat) Joko Pramono, D.M. Yuwono, dan Anggi
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan
Lebih terperinciPengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) JAGUNG Penyusun Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Design By WAHYUDI H Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI LAHAN RAWA LEBAK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELATAN
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 PERSEPSI PETANI TERHADAP SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI LAHAN RAWA LEBAK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELATAN Abdul Sabur Peneliti pada Balai
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia
EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah di Bontonompo Gowa-Sulsel yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil analisis tanah sawah Babakan Dramaga (SBD), University Farm Institut Pertanian Bogor
LAMPIRAN 147 148 Lampiran 1 Hasil analisis tanah sawah Babakan Dramaga (SBD), University Farm Institut Pertanian Bogor Sifat kimia Nomor ph(1:5) Hasil analisis dihitung berdasarkan contoh tanah kering
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...
Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi... PENDAHULUAN P ada dasarnya pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT) bukanlah suatu paket teknologi, akan tetapi lebih merupakan metodologi atau
Lebih terperinciREKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.
REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013 Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5
Lebih terperinciPT. TUNAS HARMONI ABADI
LAPORAN HASIL PENERAPAN REKAYASA TEKNOLOGI BIOTA DEMPLOT 55 HA DILAHAN SANG HYANG SERY SUKAMANDI SUBANG JAWA BARAT OLEH PT. TUNAS HARMONI ABADI 2016 PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan pangan di negeri
Lebih terperinci