BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil kesimpulan yang dapat disampaikan berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penerapan PSAK No.25 atas cadangan piutang tak tertagih mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pajak tangguhan. 2. Penerapan PSAK No.25 atas cadangan piutang tak tertagih mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap laba bersih perusahaan. 3. Penerapan PSAK No.25 atas provisi kewajiban biaya proyek mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pajak tangguhan. 4. Penerapan PSAK No.25 atas provisi kewajiban biaya proyek mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap laba bersih perusahaan. 5. Pajak tangguhan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih perusahaan. 82

2 83 B. Implikasi Hasil penelitian ini memiliki dua implikasi yang dapat disampaikan, yaitu : 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini telah mendukung theory yaitu cadangan piutang tak tertagih dan provisi kewajiban beban proyek memiliki dampak beda temporer dalam perhitungan beban fiskal serta diakuinya pajak tangguhan dengan esensi theory dalam pajak tangguhan mengatur keberadaan aset dan liabilitas pajak tangguhan. Apabila besar kemungkinan bahwa pemulihan aset atau pelunasan liabilitas tersebut akan mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang menjadi lebih besar atau lebih kecil dibandingkan pembayaran pajak akibat pemulihan aset atau pelunasan liabilitas yang tidak memiliki konsekuensi pajak. Penelitian ini setelah dilakukan pengujian secara statistik didapatkan hasil yang memberikan penjelasan bahwa: a) Cadangan piutang tak tertagih memiliki koefisien regresi standar sebesar maka cadangan piutang tak tertagih ( X1) memiliki hubungan yang tidak kuat dengan laba bersih perusahaan (Y ). Dengan nilai t-hitung < t-tabel (0.790 < 1.992) dan signifikansi maka Ho diterima, artinya bahwa cadangan piutang tak tertagih tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

3 84 b) Provisi kewajiban beban proyek memiliki koefisien regresi standar sebesar maka provisi kewajiban beban proyek ( X2) memiliki hubungan yang kuat dengan laba bersih perusahaan (Y). Dengan nilai -t-hitung < -t-tabel ( < ) dan signifikansi maka Ho ditolak, artinya bahwa provisi kewajiban beban proyek memiliki pengaruh secara signifikan terhadap laba bersih perusahaan. c) Pajak tangguhan memiliki koefisien regresi standar sebesar maka pajak tangguhan ( X3) memiliki hubungan yang kuat dengan laba bersih perusahaan (Y). Dengan nilai t-hitung > t-tabel (5.167 > 1.992) dan signifikansi maka Ho ditolak, artinya bahwa pajak tangguhan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Hasil penelitian ini telah mendukung beberapa penelitian sebelumnya atau terdahulu antara lain penelitian dari Harmana dan Suardana (2014) menunjukkan hasil penelitiannya bahwa pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja atau laba perusahaan yang berarti ketika perusahaan mampu melakukan manajemen pajak tangguhan yang baik, dapat membantu untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan perlunya para investor untuk mempertimbangkan pajak tangguhan dalam suatu perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

4 85 Keselarasan dari temuan penelitian ini dengan yang dilakukan penelitian sebelumnya, maka model variabel-variabel yang berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan yang di ukur melalui analisa jalur masih konsisten untuk dapat direplikasi objek penelitian yang sama pada periode yang berbeda dan menggunakan variabel yang berbeda atau dengan objek sektor bisnis yang berbeda pada periode yang sama. 2. Implikasi Praktis Berdasarkan hasil penelitian, telah menemukan bahwa cadangan piutang tak tertagih berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pajak tangguhan dan laba bersih perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan dari beban cadangan piutang yang tak tertagih tidak terlalu mempengaruhi besaran pajak tangguhan dan laba bersih perusahaan, sehingga diharapkan bagi para investor dan pengguna laporan keuangan lainnya dapat memperhatikan variabel lainnya yang lebih dominan berpengaruh agar tidak terjadi suatu kesalahan dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan. Berdasarkan penelitian ini setelah dilakukan pengujian secara statistik didapatkan hasil yang memberikan penjelasan bahwa: a) Cadangan piutang tak tertagih memiliki nilai R square = 0.008, ini berarti bahwa pengaruh cadangan piutang tak tertagih terhadap laba bersih perusahaan adalah 0,8%, sedangkan 99,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai F = dengan signifikasi menujukkan

5 86 bahwa pengaruh yang diberikan sebesar dengan tingkat kepercayaan benar yang dimiliki sebesar 57%. b) Provisi kewajiban beban proyek memiliki nilai R square = 0.050, ini berarti bahwa pengaruh provisi kewajiban beban proyek terhadap laba bersih perusahaan adalah 5,0%, sedangkan 95,0% dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai F = dengan signifikasi menujukkan bahwa pengaruh yang diberikan sebesar dengan tingkat kepercayaan benar yang dimiliki sebesar 95.1%. c) Pajak tangguhan memiliki nilai R square = 0.260, ini berarti bahwa pengaruh pajak tangguhan terhadap laba bersih perusahaan adalah 26,0%, sedangkan 73,0% dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai F = dengan signifikasi menujukkan bahwa pengaruh yang diberikan sebesar dengan tingkat kepercayaan benar yang dimiliki sebesar 100%. Hasil penelitian ini telah menemukan bahwa provisi kewajiban beban proyek berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pajak tangguhan dan laba bersih perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kewajiban perusahaan akan menambah beban perusahaan terhadap suatu pengeluaran yang harus dibayarkan dan juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang terlihat atau tergambar dalam Laporan keuangan laba/rugi yang dampaknya akan menjadi menurun. Provisi kewajiban biaya proyek di lakukan oleh perusahaan karena adanya suatu peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah yang sifatnya mengikat,

6 87 sesuai dengan Undang-Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya ( KESDM ) Mineral No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang serta peraturan Pedoman Tata Kerja BPMIGAS No.:007 Revisi-2/PTK/I/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih perusahaan, hal ini menjadi suatu realita yang perlu di perhatikan dalam membaca atau memahami laporan keuangan perusahaan. Karena pajak tangguhan ini memilki dampak sebagai pengurang atau akan menjadi sebagai penambah laba di perusahaan dalam perhitungan beban fiskal. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo dari kerugian pajak belum digunakan atau kredit pajak yang tidak terpakai. Oleh karena itu para investor, kreditur dan penggunaa laporan keuangan lainnya juga memperhatikan nilai pajak tangguhan yang dimiliki oleh perusahaan.

7 88 C. Saran Penelitian ini tentunya masih adanya keterbatasan dan mempunyai kekurangan yang perlu dilengkapi serta ditambahkan, bahwa sampel yang dijadikan sebgai objek penelitian hanya pada jenis perusahaan yang beroperasi di sektor pertambangan sebagai emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga belum dapat digunakan secara generalisasi hasil penelitiannya terhadap objek atau sektor lain. Saran-saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pelaku Bisnis, Investor, dan Praktisi Keuangan. Disarankan agar informasi yang dihasilkan dari penelitian ini tidak dijadikan sebagai faktor utama dalam membuat kebijakan atau sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, karena masih ada faktor lainnya sebagai penambah indikator terhadap suatu hasil dari variabel terikat. 2. Bagi Akademisi dan Peneliti Berikutnya. Disarankan untuk para akademisi dan peneliti berikutnya yang berminat meneliti pengaruh PSAK No.25 terhadap pajak tangguhan dan laba bersih perusahaan, agar dapat melakukan suatu penelitian lanjutan dengan memperluas objek sampel terhadap jenis sektor perusahaan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang sudah penulis sampaikan atas Penerapan PSAK No.25 hanya terfokus tentang perubahan estimasi akuntansi dan menggunakan cadangan piutang tak tertagih dan provisi kewajiban biaya proyek untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pajak tangguhan dan laba

8 89 bersih perusahaan. Disarankan kepada para peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel perubahan estimasi akuntansi lainnya atau bisa membahas Penerapan PSAK No.25 yang fokusnya berbeda, yaitu bisa tentang perubahan kebijakan akuntansi atau perbaikan kesalahan atas periode sebelumnya, yang juga memiliki pengaruh terhadap pajak tangguhan dan laba bersih perusahaan. 3. Bagi para Pembuat Kebijakan atau Pemerintah. Disarankan untuk para pembuat kebijakan atau pemerintah, sebagai lembaga yang membuat dan menetapkan peraturan-peraturan serta perundang-undangan, dapat lebih tepat dan lebih baik lagi kedepannya, karena setiap peraturan dan undang-undang yang sudah diberlakukan memberikan pengaruh kepada pelaku ekonomi dan masyarakat Indonesia. Semoga penelitian ini bisa memberikan inspirasi positif dan perluasan wacana keilmuan yang dapat memberikan kontribusi ke arah yang lebih baik untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.