BAB V PENUTUP. Berdasarkan simulasi dan hasil analisis yang dilakukan pada riset ini, maka dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. Berdasarkan simulasi dan hasil analisis yang dilakukan pada riset ini, maka dapat"

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan simulasi dan hasil analisis yang dilakukan pada riset ini, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil simulasi menunjukkan adanya perubahan dalam penyajian laporan keuangan dengan mereklasifikasi akun-akun RDA ke luar neraca. Akun RDA berupa regulatory deferral debit balances disajikan di luar elemen aset dan regulatory deferral credit balances di luar elemen liabilitas dan ekuitas. 2. Regulatory deferral debit balances adalah RDA yang meliputi berbagai macam biaya yang timbul akibat pemenuhan persyaratan dari regulator untuk barang atau jasa tertentu yang akan dipulihkan saat regulator menggantinya di masa yang akan datang. 3. Regulatory deferaal account credit balance adalah RDA yang meliputi berbagai macam penghasilan yang timbul dari kegiatan RRA secara tidak langsung dan akan dipulihkan menjadi penghasilan saat dipulihkan di masa depan. 4. Net movement in regulatory deferral balances merupakan selisih antara regulatory deferral debit balances dan regulatory deferral credit balances antarperiode sebagai konsekuensi pergerakan meningkatnya/menurunnya kegiatan RRA yang disajikan pada laporan laba komprehensif. 5. Hasil analisis rasio menyimpulkan bahwa ada perubahan rasio pada laporan keuangan setelah simulasi dilakukan akibat pengeluaran akun RDA pada neraca dan memasukkan pergerakan bersih pada laporan laba komprehensif. 76

2 Perubahan rasio keuangan disajikan sebagai gambaran pemisahan operasional perusahaan yang mengandung RRA pada neraca dan penyajian ulang laba/rugi yang diterima perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar para pemangku kepentingan dapat menilai bagaimana perusahan menjalankan kegiatan RRA dalam suatu skala tertentu. 6. Hasil analisis secara komprehensif menjelaskan bahwa penggunaan standar yang menyangkut aktivitas RRA cenderung bersifat favorable. Hal ini disebabkan adanya pemisahan dan pengungkapan tambahan aktivitas RRA terhadap aktivitas operasional perusahaan lainnya. Pemisahan dan pengungkapan tambahan bermanfaat sebagai salah satu media informasi kepada para pemakai laporan keuangan terhadap proporsi kegiatan yang berasal dari subsidi maupun nonsubsidi sehingga dapat diambil keputusan. Pemisahan dan pengungkapan tambahan juga bermanfaat meminimalisasi adanya distorsi informasi yang ditangkap oleh pemakai laporan keuangan akibat pengungkapan yang dijadikan menyatu sebelum penerapan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan menjadi lebih baik. Meskipun standar IFRS 14 sudah disahkan dan masih bersifat sementara, namun keseriusan IASB dalam menangani isu RRA yang timbul di perusahaan tertentu sebagai langkah maju dalam mengakomodasi kebutuhan berbagai jenis industri dan memberikan solusi terhadap perlakuan yang timbul atas aktivitas RRA. 5.2 Keterbatasan Hasil simulasi dan analisis yang dikemukakan dalam penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang sebaiknya dijadikan perhatian peneliti selanjutnya 77

3 karena riset ini merupakan riset literatur pertama mengenai regulatory deferral accounts di Indonesia: 1. Adanya keterbatasan akses data ke perusahaan karena belum diadopsinya standar ini, yang didasarkan pada studi laporan keuangan dan data laporan keuangan tersaji tidak menjelaskan secara rinci setiap akun laporan keuangan di catatan laporan keuangan, sehingga penelusuran (tracing) untuk pereklasifikasian dari kegiatan RRA dalam simulasi dapat menjadi kurang tepat jumlah proporsinya; 2. Dalam penghitungan pergerakan bersih pada jumlah saldo regulatory deferral accounts (net movement in regulatory deferral accounts balances) kurang memperhitungkan nilai waktu uang atas akun RDA yang akan dipulihkan dan/atau diamortisasi di masa depan, sehingga nilai yang disimulasikan bisa lebih kecil, walaupun hanya terpaut tiga periode akuntansi. Selain itu, kelemahan lain pada penghitungan ini adalah: a. Pada simulasi ini hanya berfokus pada pergerakan bersih dari pendapatan yang ditangguhkan menjadi akun piutang dan pendapatan ditangguhkan, padahal bisa saja adanya biaya yang timbul dari aktivitas RRA secara khusus yang dapat memengaruhi nilai pergerakan bersih. Hal ini disebabkan karena terbatasnya informasi yang didapatkan dari catatan laporan keuangan secara kurang rinci, sehingga periset hanya mensimulasikan gambaran untuk dijadikan literatur akademik dan pertimbangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam mengadopsinya, 78

4 b. Dalam penghitungan pergerakan bersih, terdapat pengklasifikasian akun tersebut yang dibagi menjadi dua: pergerakan bersih dari aktivitas RRA secara utama dan pergerakan bersih dari aktivitas RRA berupa pendapatan/beban komprehensif lainnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sebelum perubahan memasukkan secara keseluruhan akun RDA pada aktivitas RRA dan tidak menjelaskan/menyebutkan secara rinci asal dan besaran jumlah dari akun yang tersaji, c. Pergerakan bersih yang dibuat sederhana dengan maksud memudahkan pengilustrasian untuk tujuan akademik, sehingga tidak memasukkan unsur lain yang terkait, misal menyangkut pajak atas kegiatas RRA karena pajak yang disajikan pada laporan keuangan sebelum perubahan digabungkan dan tidak dijelaskan secara rinci; 3. Adanya keterbatasan literatur riset dan penginterpretasian ilustrasi secara rinci yang membahas mengenai aktivitas RRA dan penyajian secara rinci akun RDA, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini menjadi sulit ketika harus membandingkan (compare) riset ini dengan riset sebelumnya, terutama pada simulasi penyajian laporan keuangan; 4. Penyajian laporan keuangan yang berdasarkan standar harus bersinergi dengan standar akuntansi yang telah ada yang digunakan sebelumnya. Dalam studi ini, simulasi dibuat sederhana sebagai gambaran pada literatur akademik untuk memudahkan pengilustrasian dan DSAK untuk memberi gambaran sebagai tujuan pengambil keputusan, sehingga beberapa standar lain tidak 79

5 disinergikan, misal menyangkut pajak, penurunan nilai (impairment), maupun pengungkapan bunga; 5. Berdasarkan pernyataan IASB, IFRS 14 merupakan standar akuntansi yang bersifat sementara yang diterbitkan oleh IASB sebagai respon akan pentingnya isu RRA di kalangan perusahaan yang menerapkan ini sambil menunggu proyek standar ini selesai, sehingga standar ini masih belum tetap dan dapat berubah jika proyek riset mengenai isu RRA telah selesai. Walaupun begitu, standar ini telah disahkan dan dapat digunakan hingga riset RRA oleh IASB telah selesai dilaksanakan. 5.3 Saran Berikut merupakan saran untuk penelitian yang mendatang adalah: 1. Rekomendasi untuk penelitian yang mendatang adalah studi kasus pada perusahaan secara langsung untuk mendapatkan akses data yang lengkap dan lebih memadai; 2. Riset diperluas pada cakupan perusahaan yang memiliki aktivitas RRA di luar perusahaan pertambangan dan energi, hal ini dimaksudkan untuk memberi perbandingan yang baik bagi sektor industri yang memiliki aktivitas RRA secara besar dan/atau utama; 3. Perbaikan riset pada penghitungan, besaran jumlah, dan pereklasifikasian akun secara detil, dengan memperhatikan nilai waktu uang dan mensinergikan dengan standar akuntansi lainnya. 80

BAB I PENDAHULUAN. Rate-Regulated Activities (RRA). Contohnya adalah perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Rate-Regulated Activities (RRA). Contohnya adalah perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Barang dan jasa yang memengaruhi hajat hidup orang banyak diatur oleh pemerintah, baik harga, kuantitas, maupun kualitasnya. Hal ini disebut sebagai Rate-Regulated

Lebih terperinci

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR PELAPORAN PSAK DAN STANDAR PELAPORAN IFRS PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK. NAMA : MELISA MARIA NPM : 24212545 JURUSAN : AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE 2012-2013) ISNI NURCAHYANI 23212855 AKUNTANSI Latar Belakang Di era persaingan global, suatu perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar setara

Lebih terperinci

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi IFRS dan membandingkan laporan keuangan PT Telkom Indonesia yang telah mengadopsi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil kesimpulan yang dapat disampaikan berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penerapan PSAK No.25 atas

Lebih terperinci

TOTAL ASET 81,190,623

TOTAL ASET 81,190,623 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,188,987 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,488,609 3. Penempatan pada bank lain 990,536 4. Tagihan spot dan derivatif 67,956 5. Surat berharga: 5,868,588

Lebih terperinci

TOTAL ASET 84,802,795

TOTAL ASET 84,802,795 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,256,517 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,020,664 3. Penempatan pada bank lain 1,917,892 4. Tagihan spot dan derivatif 43,652 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 84,923,383

TOTAL ASET 84,923,383 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,217,214 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,457,923 3. Penempatan pada bank lain 1,088,927 4. Tagihan spot dan derivatif 7,487 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 83,967,262

TOTAL ASET 83,967,262 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,178,137 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,446,926 3. Penempatan pada bank lain 1,690,067 4. Tagihan spot dan derivatif 253 5. Surat berharga: 5,850,999

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.122.024 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9.223.085 3. Penempatan pada bank lain 1.694.438 4. Tagihan spot dan derivatif 105 5. Surat berharga: 5.775.137

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.312.028 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8.824.905 3. Penempatan pada bank lain 1.980.257 4. Tagihan spot dan derivatif 1.624 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 89,648,272

TOTAL ASET 89,648,272 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,581,513 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,660,113 3. Penempatan pada bank lain 3,242,369 4. Tagihan spot dan derivatif 1,098 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 88,075,236

TOTAL ASET 88,075,236 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,294,085 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,684,113 3. Penempatan pada bank lain 1,089,865 4. Tagihan spot dan derivatif 350 5. Surat berharga: 5,230,104

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,932,429

TOTAL ASET 85,932,429 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,236,095 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,080,589 3. Penempatan pada bank lain 1,105,201 4. Tagihan spot dan derivatif 35,413 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,474,937

TOTAL ASET 85,474,937 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,229,632 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,069,150 3. Penempatan pada bank lain 1,108,366 4. Tagihan spot dan derivatif 675 5. Surat berharga: 4,830,077

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,302,409

TOTAL ASET 87,302,409 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,126,306 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,015,894 3. Penempatan pada bank lain 1,125,987 4. Tagihan spot dan derivatif 21,003 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,686,543

TOTAL ASET 87,686,543 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,128,229 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,197,289 3. Penempatan pada bank lain 842,333 4. Tagihan spot dan derivatif 14,004 5. Surat berharga: 6,134,587

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,035,918

TOTAL ASET 87,035,918 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,268,260 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,643,950 3. Penempatan pada bank lain 981,207 4. Tagihan spot dan derivatif 2,338 5. Surat berharga: 6,298,959

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,982,283

TOTAL ASET 85,982,283 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,123,362 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,684,778 3. Penempatan pada bank lain 2,087,488 4. Tagihan spot dan derivatif 3,975 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1 JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1 SIKLUS PADA AKHIR PERIODE: PENYIAPAN LAPORAN KEUANGAN JAWABAN SOAL 1 Besarnya laba/rugi PT IBADAH untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 adalah: Penghasilan

Lebih terperinci

TOTAL ASET 73,184,906

TOTAL ASET 73,184,906 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,057,463 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,691,741 3. Penempatan pada bank lain 1,333,630 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 4,853,997

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Audited) No. POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah

Lebih terperinci

TOTAL ASET 72,968,991

TOTAL ASET 72,968,991 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,052,049 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,995,590 3. Penempatan pada bank lain 756,075 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 5,151,518

Lebih terperinci

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 29 Februari 2016 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 29 Februari 2016 POS POS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,118,737 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,152,789 3. Penempatan pada bank lain 398,019 4. Tagihan spot dan derivatif 5 5. Surat berharga: 6,189,159

Lebih terperinci

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 30 Nopember 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 30 Nopember 2015 POS POS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,145,908 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,192,040 3. Penempatan pada bank lain 458,462 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 5,229,071

Lebih terperinci

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Oktober 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Oktober 2015 POS POS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,136,423 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,130,735 3. Penempatan pada bank lain 641,783 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 5,283,694

Lebih terperinci

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Desember 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Desember 2015 POS POS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,243,963 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,630,796 3. Penempatan pada bank lain 1,356,062 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 4,920,689

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.169.265 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6.105.044 3. Penempatan pada bank lain 1.308.902 4. Tagihan spot dan derivatif 8 5. Surat berharga: 6.337.202

Lebih terperinci

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Maret 2016 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Maret 2016 POS POS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,155,841 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,078,792 3. Penempatan pada bank lain 689,893 4. Tagihan spot dan derivatif 28 5. Surat berharga: 6,752,757

Lebih terperinci

TOTAL ASET 80,467,881

TOTAL ASET 80,467,881 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,215,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,071,778 3. Penempatan pada bank lain 2,132,731 4. Tagihan spot dan derivatif 5,185 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 80,369,848

TOTAL ASET 80,369,848 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,176,891 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,393,387 3. Penempatan pada bank lain 1,210,377 4. Tagihan spot dan derivatif 4,287 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 30 Juni 2015 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 30 Juni 2015 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA ASET 1. K a s 3,979,752 2. Penempatan pada Bank Indonesia 20,176,595 3. Penempatan pada bank lain 3,672,191 4. Tagihan spot dan derivatif 1,044,023 5. Surat berharga 5a

Lebih terperinci

TOTAL ASET 81,322,388

TOTAL ASET 81,322,388 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,258,924 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,143,492 3. Penempatan pada bank lain 3,131,916 4. Tagihan spot dan derivatif 1,425 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 75,696,230

TOTAL ASET 75,696,230 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,185,974 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,207,284 3. Penempatan pada bank lain 515,894 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 4,586,551

Lebih terperinci

TOTAL ASET 75,439,442

TOTAL ASET 75,439,442 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,949,809 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,508,631 3. Penempatan pada bank lain 995,573 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 4,934,772

Lebih terperinci

TOTAL ASET 74,801,492

TOTAL ASET 74,801,492 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,212,650 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,263,815 3. Penempatan pada bank lain 447,849 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga: 4,424,765

Lebih terperinci

05FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN POSISI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani. Fitri Indriawati, SE., M.Si.

05FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN POSISI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani. Fitri Indriawati, SE., M.Si. Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 05FEB LAPORAN POSISI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Tujuan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 31 Mei 2015 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 31 Mei 2015 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA ASET 1. K a s 2,974,502 2. Penempatan pada Bank Indonesia 29,882,376 3. Penempatan pada bank lain 2,801,139 4. Tagihan spot dan derivatif 1,120,850 5. Surat berharga 5a

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menguji relevansi nilai pajak tangguhan sebagai dampak perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Perubahan PSAK ini terjadi

Lebih terperinci

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN A. Ragam Laporan Keuangan Akuntansi menyajikan berbagai jenis informasi keuangan, diantaranya adalah laporan keuangan (financial statements). Terdapat empat macam laporan

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan disajikan sebagai hasil pertanggungjawaban manajemen kepada investor atas sumber daya yang mereka kelola. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan konsep

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Unaudited) (dalam jutaan Rupiah) No.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Unaudited) (dalam jutaan Rupiah) No. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga b. Valuta Asing 2. Beban Bunga b. Valuta Asing Pendapatan Bunga Bersih B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga

Lebih terperinci

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI.,

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI., ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LABA LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PSAK BERBASIS IFRS REVISI 2010 DAN 2015 PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK NAMA : HERU WIDYANTO NPM : 23212456

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2016 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2016 (dalam jutaan Rupiah) No. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2016 POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 1,655,847

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA / BALANCE SHEET POSPOS 29 Februari 2016 ASET Kas 9,267 Penempatan pada Bank Indonesia 582,347 Penempatan pada bank lain 1,120 Tagihan spot dan derivatif Surat berharga 415,294 a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam selalu dikaitkan dengan aktifitas eksplorasi dan evaluasi. Aktifitas eksplorasi

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 29 Februari 2016 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 29 Februari 2016 (dalam jutaan Rupiah) No. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 29 Februari 2016 POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 3,211,235

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 September 2015 POS-POS 2015 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 14,822,889

Lebih terperinci

Beban Operasional Selain Bunga - Bersih (3,793,898) LABA OPERASIONAL 780,731

Beban Operasional Selain Bunga - Bersih (3,793,898) LABA OPERASIONAL 780,731 No. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF (Tidak Diaudit) Periode 1 Januari - 31 Mei 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga POS-POS 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 7,874,731

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2016 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2016 (dalam jutaan Rupiah) No. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2016 POS-POS 2016 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 9,459,127 b.

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2015 (Audited) (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2015 (Audited) (dalam jutaan Rupiah) No. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2015 (Audited) POS-POS 2015 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah

Lebih terperinci

Beban Operasional Selain Bunga - Bersih (3,049,238) LABA OPERASIONAL 572,490

Beban Operasional Selain Bunga - Bersih (3,049,238) LABA OPERASIONAL 572,490 No. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 April 2016 POS-POS 2016 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 6,326,415

Lebih terperinci

ii. Kredit 2,680,105 iii. Pembiayaan Syariah -

ii. Kredit 2,680,105 iii. Pembiayaan Syariah - No. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Juli 2016 POS-POS 2016 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 11,046,227

Lebih terperinci

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010 Akuntansi Keuangan serta Workshop PSAK Terbaru" 1 PSAK TERBARU Dr. Dwi Martani Tiga Pilar Standar Akuntansi 2 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK-ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Standar akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL 2015. (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL 2015. (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 224,190 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,800,906 3. Penempatan pada bank lain 4,231,976 4. Tagihan spot dan derivatif 1,609,369 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI 2015. (dalam jutaan rupiah) POS - POS. 31 Mei 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI 2015. (dalam jutaan rupiah) POS - POS. 31 Mei 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 237,020 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,908,323 3. Penempatan pada bank lain 1,921,142 4. Tagihan spot dan derivatif 1,739,857 5. Surat

Lebih terperinci

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI Grha Akuntan/ Jumat, 8 Desember

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POSPOS ASET 1. Kas 590,600 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,212,663 3. Penempatan pada bank lain 486,278 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga 10,730,856

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 30 April 2015 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 30 April 2015 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA 30 Apr 2015 ASET 1. K a s 3,188,648 2. Penempatan pada Bank Indonesia 26,116,772 3. Penempatan pada bank lain 3,061,033 4. Tagihan spot dan derivatif 1,054,466 5. Surat

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 April 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2017

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 April 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2017 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 April 2017 No. POS-POS 2017 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 6,053,002

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Maret 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2017

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Maret 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2017 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Maret 2017 No. POS-POS 2017 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 4,532,939

Lebih terperinci

(dalam jutaan Rupiah)

(dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Juli 2017 No. POS-POS 2017 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 10,680,585

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2017 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2017 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2017 No. POS-POS 2017 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 9,119,956 b.

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2017

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2017 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2017 No. POS-POS 2017 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 1,521,364

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS. 31 Maret 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS. 31 Maret 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,637 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,233,306 3. Penempatan pada bank lain 6,008,316 4. Tagihan spot dan derivatif 1,688,167 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 216,348 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,360,970 3. Penempatan pada bank lain 1,230,114 4. Tagihan spot dan derivatif 1,809,138 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 208,619 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,966,030 3. Penempatan pada bank lain 961,168 4. Tagihan spot dan derivatif 1,629,355 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 212,975 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,253,068 3. Penempatan pada bank lain 1,681,402 4. Tagihan spot dan derivatif 1,808,119 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 212,448 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,772,567 3. Penempatan pada bank lain 805,791 4. Tagihan spot dan derivatif 1,443,178 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 230,047 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,344,167 3. Penempatan pada bank lain 2,117,471 4. Tagihan spot dan derivatif 1,764,716 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 29 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 29 FEBRUARI 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 29 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 29 FEBRUARI 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 226,647 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,256,895 3. Penempatan pada bank lain 2,093,897 4. Tagihan spot dan derivatif 1,882,319 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 301,710 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,058,354 3. Penempatan pada bank lain 1,908,431 4. Tagihan spot dan derivatif 1,810,440 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 174,832 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,391,850 3. Penempatan pada bank lain 1,867,794 4. Tagihan spot dan derivatif 1,790,796 5. Surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 100,373 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,655,640 3. Penempatan pada bank lain 406,718 4. Tagihan spot dan derivatif 3,051 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 95,993 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,561,077 3. Penempatan pada bank lain 848,639 4. Tagihan spot dan derivatif 22,081 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 113,766 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,081,817 3. Penempatan pada bank lain 252,782 4. Tagihan spot dan derivatif 25,708 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 105,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,336,546 3. Penempatan pada bank lain 570,145 4. Tagihan spot dan derivatif 6,042 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. POS POS ASET. Kas 64,702 2. Penempatan pada Bank Indonesia,08,576 3. Penempatan pada bank lain 92,692 4. Tagihan spot dan derivatif 6,037 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. POS POS ASET. Kas 597,305 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,332,008 3. Penempatan pada bank lain,66,280 4. Tagihan spot dan derivatif 2,04 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. POS POS ASET. Kas 632,766 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,363,488 3. Penempatan pada bank lain 2,037,470 4. Tagihan spot dan derivatif 3,082 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. POS POS ASET. Kas 630,298 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,878,077 3. Penempatan pada bank lain,242,250 4. Tagihan spot dan derivatif 2,959 5. Surat berharga,432,22

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. POS POS ASET. Kas 57,782 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,765,558 3. Penempatan pada bank lain,459,973 4. Tagihan spot dan derivatif 2,993 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 885,625 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,863,82 3. Penempatan pada bank lain 824,283 4. Tagihan spot dan derivatif 7,645 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 757,482 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,746,5 3. Penempatan pada bank lain,696,236 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga,235,946

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 663,293 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,974,938 3. Penempatan pada bank lain,405,659 4. Tagihan spot dan derivatif,83 5. Surat berharga 4,207,920

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 79,420 2. Penempatan pada Bank Indonesia 0,560,846 3. Penempatan pada bank lain 2,204,05 4. Tagihan spot dan derivatif 4,20 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 803,348 2. Penempatan pada Bank Indonesia,848,063 3. Penempatan pada bank lain 3,462,206 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga 6,839,38

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 757,058 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,33,489 3. Penempatan pada bank lain 923,34 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga 0,57,259

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET. Kas 763,850 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,99,034 3. Penempatan pada bank lain 2,382,025 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga 8,394,389

Lebih terperinci