BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data-data penelitian dilakukan pada tanggal 1 Oktober

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data-data penelitian dilakukan pada tanggal 1 Oktober"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian berfokus pada data Pagu dan Realisasi anggaran Satker-satker jajaran Polri, baik sumber dana maupun output, untuk periode Pengambilan data-data penelitian dilakukan pada tanggal 1 Oktober Juni Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kantor Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan. Penulis akan mengunjungi beberapa unit kerja yang terkait bidang penelitian seperti Direktorat Sistem Penganggaran, Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Direktorat Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Direktorat Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat anggaran Bidang Politik, hukum, Pertahanan dan kemananan, dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kausal yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh simultan yang terjadi antara tiga variabel eksogen terhadap satu variabel endogen. Penelitian akan menguji pengaruh variabel realisasi belanja pemerintah yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal terhadap kinerja pelaksanaan anggaran. Penelitian juga akan 40

2 41 menguji pengaruh blokir anggaran terhadap kinerja atas pelaksanaan anggaran. Pengaruh variabel revisi anggaran terhadap kinerja atas pelaksanaan anggaran juga menjadi salah satu fokus penelitian. Penelitian ini bertujuan menguji secara simultan hubungan realisasi belanja pemerintah, blokir anggaran, dan revisi anggaran belanja terhadap kinerja atas pelaksanaan anggaran. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Dalam penelitian pada umumnya dikenal istilah variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (terikat). Menurut Sugiyono (2013: 59) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengauhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas menurut Sugiyono (2013: 59) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam terminologi ini, nilai kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L merupakan variabel dependen, sedangkan varians belanja pegawai, varians belanja barang, varians belanja modal, dan revisi anggaran belanja merupakan variabel independen. Pada penelitian dengan metode Structural Equation Modeling (SEM), terminologi varibel merujuk pada konstruk. Konstruk berdasarkan sifat hubungannya terdiri dari konstruk eksogen dan konstruk endogen. Konstruk berdasarkan sifat keterukurannya terdiri dari konstruk laten dan konstruk manifest. Menurut Imam Ghozali (2014:13) Konstruk eksogen adalah variabel independen, sedangkan konstruk endogen adalah variabel dependen. Dalam bentuk grafis konstruk endogen menjadi target paling tidak satu anak panah ( )

3 42 atau hubungan regresi, sedangkan konstruk eksogen menjadi target garis dengan dua anak panah ( ) atau hubungan korelasi/kovarian. Konstruk endogen penelitian ini, yaitu kinerja atas pelaksanaan anggaran, varians belanja pegawai, varians belanja barang, dan varians belanja modal, sedangkan revisi anggaran belanja, merupakan konstruk eksogen. Keseluruhan variabel penelitian ini termasuk dalam konstruk manifest karena dapat diukur secara langsung. a. Variabel Endogen 1) Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-K/L) Anggaran yang dimaksud pada penelitian ini mengacu pada dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-K/L). Nilai Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L ini berdasarkan data yang tercatat pada Aplikasi SMART periode Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 249 tahun 2011 menjelaskan tentang mekanisme penilaian kinerja. Nilai Kinerja dihitung dengan menjumlahkan perkalian nilai aspek implementasi dan aspek manfaat dengan bobot masing-masing. Rumus perhitungan tersebut, yaitu: NK = (I WI) + (CH WCH) dengan I = (P WP) + (K WK) + (PK WPK) + (NE WE) Keterangan: NK : Nilai Kinerja I P : Nilai aspek implementasi : Penyerapan anggaran

4 43 K PK NE : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi : Pencapaian Keluaran : Nilai Efisiensi CH : Capaian Hasil WI : Bobot aspek implementasi WCH : Bobot capaian hasil WP : Bobot penyerapan anggaran WK : Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi WPK : Bobot pencapaian Keluaran WE : Bobot efisiensi Hasil penilaian kinerja dikelompokkan dalam lima kategori sebagaimana disebutkan dalam Pasal 13 ayat (7) PMK Nomor 249 tahun 2011 sebagai berikut: a. Nilai Kinerja lebih dari 90% sampai dengan 100% dikategorikan dengan Sangat Baik. b. Nilai Kinerja lebih dari 80% sampai dengan 90% dikategorikan dengan Baik. c. Nilai Kinerja lebih dari 60% sampai dengan 80% dikategorikan dengan Cukup atau Normal. d. Nilai Kinerja lebih dari 50% sampai dengan 60% dikategorikan dengan Kurang. e. Nilai Kinerja sampai dengan 50% dikategorikan dengan Sangat Kurang. b. Variabel Eksogen 1) Realisasi Belanja Pemerintah Realisasi belanja pemerintah merupakan bagian realisasi anggaran. Menurut Bastian (2010) realisasi anggaran merupakan pelaksanaan segala sesuatu yang telah direncanakan dan dianggarkan oleh organisasi publik. Rumusan realisasi

5 44 belanja dihitung dengan pendekatan varians belanja yang digunakan pada penelitian Paat (2013) dan Assidiqi (2014) sebagai berikut: Keterangan: RB = RB t AB t RR RBt ABt : Persentase realisasi belanja pemerintah : Realisasi belanja pemerintah tahun ke-t : Anggaran belanja awal (sesuai Perpres Rincian APBN) tahun ke-t 2) Revisi anggaran belanja Penelitian-penelitian terdahulu yang terkait revisi anggaran belanja tidak secara spesifik menyebutkan tentang rumus untuk menghitung besaran revisi anggaran belanja. Revisi anggaran belanja dalam penelitian ini merujuk pada perubahan rincian anggaran yang disebabkan oleh penambahan atau pengurangan pagu anggaran dan perubahan atau pergeseran rincian anggaran dan/atau pergeseran anggaran dalam hal pagu anggaran tetap. Penelitian ini akan merumuskan revisi anggaran sebagai berikut: Rev_Ang = ABPi + ABBi + ABMi Keterangan: Rev_Ang ABPi ABBi ABMi : Revisi anggaran : Perubahan anggaran belanja pegawai tahun ke-i : Perubahan anggaran belanja barang tahun ke-i : Perubahan anggaran belanja modal tahun ke-i

6 45 3) Blokir Anggaran Penelitian-penelitian terdahulu yang terkait perubahan anggaran belanja tidak secara spesifik menyebutkan tentang rumus untuk menghitung besaran blokir anggaran. Berdasarkan Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 163/PMK.02/2016 dirumuskan besaran blokir sebagai berikut: BA = BA1 + BA2 + BA3 Keterangan: BA BA1 : Blokir anggaran : Blokir anggaran karena masih harus dilengkapi dengan dokumen sebagai dasar pengalokasian anggaran. BA2 BA2 : Blokir anggaran karena alokasi anggaran yang masih terpusat. : Blokir anggaran karena output cadangan. 2. Operasionalisasi variabel Operasional variabel penelitian menguraikan tentang indikator dan skala untuk setiap variabel. Penjelasan terperinci mengenai operasional variabel disajikan dalam Tabel 3.1.

7 46 TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL No Variabel Indikator Rumus Skala 1. Kinerja Nilai Implementasi dan Capaian Hasil a. Penyerapan anggaran NK = (I WI) + (CH WCH) dengan I = (P WP) + (K WK) + (PK WPK) + (NE WE) P = RA PA 100% Rasio Rasio b. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi K = i RA bulan ke j n j=1 i=1 ( i 100%) RPD bulan ke j j=1 n Rasio c. Pencapaian Keluaran PK = m RKKi ke j RVK ke i ( TVK ke i j=1 n TKKi ke j j=1 ) 100% m n Rasio d. Efisiensi E = dengan n i=1 RAK ke i RVK ke i (1 PAK ke i ) 100% TVK ke i n NE = 50% + ( E 50) 20 e. Capaian n RKU ke i i=1 Hasil CH = TKU ke i 100% n Rasio Rasio 2. Realisasi Belanja Pemerintah Persentase realisasi terhadap pagu awal RB = RB t AB t Rasio 3. Revisi anggaran belanja 4. Blokir anggaran Nominal Revisi anggaran belanja Persentase Blokir anggaran Rev_Ang = ABPi + ABBi + ABMi BA = BA1 + BA2 + BA3 Rasio Rasio Sumber: Data diolah dari referensi peraturan terkait

8 47 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Berdasarkan data referensi Aplikasi SMART (Sistem Monitoring dan Evaluasi Terpadu, Kementerian Keuangan) dengan alamat domain pada tahun 2016, terdapat 88 Kementerian/ Lembaga (K/L). Yang ditetapkan sebagai populasi pada penelitian ini adalah 88 Kementerian/ Lembaga (K/L) selama periode Sampel Pemilihan sampel ditentukan mengunakan Purposive sampling untuk menentukan sampel. Dari 88 Kementerian/ Lembaga (K/L) yang terdaftar, penulis akan memilih 88 Kementerian/ Lembaga (K/L) yang akan dijadikan sampel dengan kriteria sebagai berikut : a. terdaftar secara konsisten pada aplikasi SMART periode ; dan b. hasil evaluasi kinerja mendapat predikat minimal Cukup sebanyak tiga kali berikut. atau lebih selama periode Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, jumlah sampel dirinci sebagai TABEL 3.2 RINCIAN SAMPEL No. Uraian Jumlah 1. Kementerian/ Lembaga (K/L) se-indonesia Kementerian/ Lembaga (K/L) yang tidak terdaftar secara Konsisten dalam Referensi Aplikasi SMART periode Kementerian/ Lembaga (K/L) yang hasil evaluasi kinerjanya tidak mendapat predikat minimal Cukup sebanyak tiga kali atau lebih selama periode Kementerian/ Lembaga (K/L) yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian (4) (15) 69

9 48 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi dua metode yaitu: 1. Teknik dokumentasi dari sumber data sekunder dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang berkaitan dengan penelitian. Data bersumber dari data-data yang diperoleh pada Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan. 2. Teknik wawancara dengan pihak-pihak terkait dan berkompeten dalam bidang anggaran, yaitu Pejabat di lingkungan Direktorat Sistem Penganggaran dan Direktorat anggaran Bidang Politik, hukum, Pertahanan dan kemananan, dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (Dit. Polhukhankam dan BA BUN), Kementerian Keuangan. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2013: 206) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data dari sampel yang terkumpul dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan mean, median, modus, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi. Statistik deskriptif akan diterapkan pada seluruh variabel penelitian ini

10 49 guna mendapatkan gambaran umum maupun penjelasan terinci tentang fenomena yang akan dianalisis. 2. Analisis Structural Equation Modeling (SEM) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan gabungan dari dua metode statistik yang terpisah, yaitu analisis faktor (factor analysis) yang dikembangkan di ilmu psikologi dan psikometri serta model persamaan simultan (simultaneous equation modeling) yang dikembangkan di ekonometrika. (Ghozali, 2016: 3). Menurut Ferdinand (dalam Atmaja, 2011: 51) Jika dilihat dari penyusunan model serta cara kerjanya, SEM adalah gabungan dari analisis faktor dan analisis regresi yang dapat menjelaskan hubungan antar banyak variabel. Menganalisis model penelitian dengan SEM dapat mengidenfikasi dimensi-dimensi sebuah konstruk dan pada saat yang sama dapat mengukur pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah diidentifikasikan dimensi-dimensinya itu. Hair et al. (dalam Ghozali, 2016: 61) mengajukan tahapan analisis persamaan sttruktural menjadi 7 (tujuh) langkah yaitu: (1) pengembangan model secara teoritis; (2) menyusun diagram jalur (path diagram); (3) mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural; (4) memilih matrik input untuk analisis data; (5) menilai identifikasi model; (6) mengevaluasi estimasi model; dan (7) interprestasi terhadap model. Penjelasan detail masing-masing tahapan permodelan SEM sebagai berikut. a. Pengembangan model secara teoritis Langkah pertama dalam pegembangaan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoris yang kuat.

11 50 Spesifisilkasi model dilakukan dengan membuat model yang merepresentasikan masalah yang menjadi obyek penelitian berdasarkan kerangka teoretis pada bab II. b. Penyusunan diagram jalur (path diagram) Model teoritis yang telah dibanggun pada langkah pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram. Peneliti, pada penelitian terkait SEM, umumnya bekerja dengan konstruk atau faktor, yang merupakan konsep-konsep yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Pada Diagram 3.1 akan disajikan diagaram alur dari penelitian indikatornya. c. Pengubahan diagram jalur menjadi persamaan struktural Peneliti akan mengkonversi spesifikasi model tersebut kedalam rangkaian persamaan setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah diagram alur. Menurut Atmaja (2011 :59) Persamaan yang dibangun terdiri dari : 1) Persamaan-persamaan struktural (structural equations). Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman sebagai berikut: Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Error.

12 51 DIAGRAM 3.1 MODEL PENELITIAN 2) Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model). Pada spesifikasi itu peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan atar konstruk atau variabel. Persamaan yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = γ 1.2 x1 + γ 1.3 x2 + γ 1.3x3+ e1 (1) dengan: Y = Nilai kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L x1 = Realisasi belanja pemerintah x2 = Revisi anggaran belanja x3 = Blokir anggaran e1 = error peramalan observasi d. Pemilihan matrik input untuk analisis data Matriks input penelitian ini dalam pengujian teori adalah matriks konvarians/varians, sebab lebih memenuhi asumsi dan metodologi, dimana standard error yang dilaporkan akan menunjukan angka yang lebih akurat

13 52 dibandingkan dengan menggunakan matriks korelasi. Ukuran sampel yang direkomendasikan untuk metode Maximum Likelihood (ML) antara 100 sampai 200. Ketika sampel menjadi besar (di atas 400 sampai 500), maka metode ML menjadi sangat sensitif dan selalu menghasilkan perbedaan secara signifikan sehingga ukuran Goodness-of-fit menjadi jelek (Ghozali, 2014: 64). Estimasi model menggunakan program SPSS versi 20, SPSS AMOS versi 21, dan Lisrel versi 8.8. Teknik estimasi yang tersedia dalam AMOS versi 21 antara lain: 1) Maximum Likehood Estimation (ML) 2) General Least Square Estimation (GLS) 3) Unweighted Least Square Estimation (ULS) 4) Scale Free Least Square Estimation (SLS) 5) Asymtotically Least Square Estimation (ADF) Dalam memilih jenis estimasi memerlukan beberapa pertimbangan terutama dari sisi jumlah sampel dan hasil pengujian atas asumsi normalitas. Penelitian ini akan menggunakan Maximum Likehood Estimation (ML) dengan pertimbangan asumsi normalitas dipenuhi dan ukuran sampel antara e. Penilaian identifikasi model Menurut Ghozali (2014: 65) Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi: 1) Adanya nilai standard error yang besar untuk satu atau lebih koefisien. 2) Ketidakmampuan program untuk invert information matrix. 3) Nilai estimasi yang tidak mungkin misalnya variance error yang negatif.

14 53 4) Adanya nilai korelasi yang sangat tinggi (>0,90) antar koefisien estimasi. Menurut Hair et al. (dalam Yudanto, 2009) Untuk tujuan identifikasi, perbedaan besaran koefisien korelasi dan kovarian yang diusulkan dengan besaran aktual koefisien model struktural, dikenal dengan degree of freedom (df). Besaran degree of freedom dapat diperhitungkan dengan persamaan berikut ini: df = ½[( p + q)(p + q + 1)]- t Keterangan: p = the number of endogenous indicators q = the number of exogenous indicators t = the number of estimated coefficients in the proposed model f. Penilaian kriteria Goodness-of-fit Langkah pertama dalam menilai estimasi model adalah evaluasi atas pemenuhan asumsi-asumsi SEM. Menurut Atmaja (2011: 61) Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut: 1) Ukuran sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated parameter. Karena itu bila kita mengembangkan model dengan 14 paremeter, maka sampel maksimum yang harus digunakan adalah sebanyak 140 sampel.

15 54 2) Normalitas dan Linearitas Sebaran data harus dianalisa untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM ini. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas untuk data tunggal maupun normalitas multivariate dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scarplot dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas. 3) Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariate yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya. Dapat diadakan treatment khusus pada outliers ini asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu. Outlier pada dasarnya dapat muncul dalam empat kategori, yaitu: a) Outlier muncul karena kesalahan prosedur, seperti kesalahan dalam memasukan data atau kesalahan dalam mengkoding data. b) Outlier muncul karena adanya yang benar-benar khusus memungkinkan profit datanya lain dari pada yang lain, tetapi peneliti mempunyai penjelasan mengenai apa penyebab munculnya nilai ekstrim itu. c) Outlier dapat muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui apa penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai sebab-sebab munculnya nilai ekstrim itu.

16 55 d) Outlier dapat muncul dalam range nilai yang ada, tetapi bila dikombinasi dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim, atau sangat ekstrim. Inilah yang disebut dengan multivariate Outliers. 4) Multicollinearity dan singularity Multicollinearitas dapat dideksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil (extremely small) member indikasi adanya problem multikolinearitas. Pada umumnya program-program komputer SEM telah menyediakan fasilitas warning, setiap kali terdapat indikasi multikoloniaritas atau singularitas. Bila muncul pesan itu data yang digunakan harus diteliti lagi untuk mengetahui apakah terdapat kombinasi linier dari variabel yang dianalisis. Tindakan yang dapat diambil adalah mengeluarkan variabel yang menyebabkan singularitas itu. Bila singularitas dan multikolinearitas ditemukan dalam data yang dikeluarkan itu, salah satu treatment yang dapat diambil adalah dengan menciptakan composit variables, lalu gunakan composite variables itu dalam analisis selanjutnya. Setelah pengujian atas asumsi-asumsi dasar SEM, langkah berikutnya adalah mengevaluasi kriteria goodness of fit. Menurut Ghozali (2014: 66) ada tiga jenis ukuran dalam goodness-of-fit yaitu: a. Absolut Fit Measures Absolut Fit Measures mengukur model fit secara keseluruhan (baik model secara structural maupun secara bersama).

17 56 b. Incremental fit measures Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan baseline model yang sering disebut dengan null model. Mengukur Incremental fit measures menggunakan kriteria sebagai berikut: c. Parsimonious fit measures Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan sejumlah koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Prosedur ini mirip dengan adjustment nilai R 2 dalam multiple regression. Untuk analisis regresi berganda, kriteria goodness of fit yang ditekankan hanya Absolut Fit Measures. Pengukuran Absolut Fit Measures dengan menggunakan kriteria: 1. Chi-Square Chi-Square digunakan untuk menguji perbedaan antara matrik kovarians sampel. Nilai Chi-Square yang relatif tinggi terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) dan sebaliknya. Peneliti harus mencari nilai Chi- Square yang tidak signifikan karena mengharapkan model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi. 2. CMIN CMIN mengambarkan perbedaan antara unrestricted sample covariance matrix S dan restricted covariance matrix (θ) atau secara esensi menggambarkan likelihood ratio test yang umumnya dinyatakan dalam Chi-Square (χ 2 ) statistic.

18 57 Nilai statistik ini sama dengan (N 1) Fmin (ukuran besar besar sampel dikurangi 1 dan dikalikan dengan minimum fit function). Jika nilai Chi-Square signifikan, maka dianjurkan untuk mengabaikannya dan melihat ukuran goodness of fit lainnya. 3. CMIN/DF Rasio ini untuk mengukur fit yang diperoleh dari nilai Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Menurut Wheaton (1977) nilai rasio 5 (lima) atau kurang dari 5 (lima) merupakan ukuran yang reasonable. Menurut Byrne mengemukakan nilai rasio ini < 2 merupakan fit. 4. GFI (Goodness of fit index) GFI adalah ukuran non statistik yang nilainya berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit). Nilai GFI tingi menunukkan fit yang lebih baik dan beberapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di atas 90% sebagai ukuran good fit. 5. RMSEA (Root Mean Square error of Approximation) RMSEA adalah ukaran yang digunakan untuk memperbaiki kecenderungan nilai Chi-square untuk menolak model dengan sampel besar. Nilai yang diterima dalam pengukuran ini berkisar antara 0,05 sampai 0,08. Sedangkan menurut Wijaya (2009:6) tujuan utama SEM adalah untuk menguji kesesuaian atau menguji fit suatu model yaitu menguji kesesuaian model teoritik dengan model empirik. Kriteria goodness of fit adalah sebagai berikut:

19 58 TABEL 3.4 KRITERIA GOODNESS OF FIT Kriteria Indeks Ukuran Nilai Acuan Kai kuadrat (x2) Sekecil mungkin p-value 0,05 CMIN/df 2,00 RMSEA 0,08 GFI Mendekati 1 AGFI Mendekati 1 TLI Mendekati 1 CFI Mendekati 1 Sumber: Wijaya, 2009: 6 Untuk menganalisis goodness of fit pada model penelitian, penulis menekankan lebih kriteria Degree of Fredom (DF), Chi-Square, dan Probability. Berdasarkan kriteria pengukuran menurut Ghozali (2014) dan menurut Wijaya (2009), penulis menetapkan kriteria goodness of fit yang moderat diantara kedua referensi tersebut. Kriteria yang digunakan dirinci dalam tabel 3.3. TABEL 3.5 PERBANDINGAN KRITERIA GOODNESS OF FIT Goodness-of-Fit Cut off Value Index Ghozali (2014) Wijaya (2009) Penelitian Degree of Fredom (DF) Positif (+) - Positif (+) Chi Square Diharapkan kecil Sekecil mungkin Diharapkan kecil Probability 0,05 0,05 0,05 Sumber: Wijaya, 2009: 6 dan Ghozali, 2014: 66, diolah g. Interprestasi terhadap model Langkah terakhir dari SEM adalah melakukan interpretasi bila model yang dihasilkan sudah diterima. Sedangkan modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun segala modifikasi harus memperhatikan atau berdasarkan teori yang mendukung.

20 59 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis SEM, dengan cara menganalisis nilai regresi menurut output aplikasi AMOS. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis nilai C.R dan nilai P hasil olah data, dibandingkan dengan batasan statistik yang disyaratkan, yaitu C.R. -1,96 atau C.R. 1,96 untuk nilai C.R. dan dibawah 0,05 untuk nilai P. Apabila hasil olah data menunjukkan nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima. Jika hasil olah data tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, hipotesis penelitian ditolak.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono,2010).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Bidang Pemerintahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Bidang Pemerintahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Bidang Pemerintahan Pada era Kabinet kerja, era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, terdapat 4 (empat) Kementerian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah cara pandang seorang ilmuwan dari sisi strategis yang menentukan dari nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini metode

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Disain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatif kuantitatif, dimana data yang akan digunakan adalah data kuantitatif yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Unit yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah vendor e- commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek /Subyek Penelitian Menurut Husein Umar (2005) pengertian obyek penelitian adalah sebagai berikut : Obyek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian. Dalam suatu penelitian ilmiah metode penelitian. merupakan hal yang sangat penting karena berhasil tidaknya

Bab III. Metode Penelitian. Dalam suatu penelitian ilmiah metode penelitian. merupakan hal yang sangat penting karena berhasil tidaknya Bab III Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah metode penelitian merupakan hal yang sangat penting karena berhasil tidaknya suatu penelitian dalam upaya pengujian kebenaran suatu hipotesis tergantung

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memaparkan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Di dalam bab ini akan diuraikan prosedur dan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan..1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural equation modeling, yang dalam buku ini untuk selanjutnya akan disebut SEM, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, Tahap Pengumpulan Data, dan Tahap Analisis Data. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS DATA MULTIVARIAT DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING ( SEM ) Minto Waluyo Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim.

TEKNIK ANALISIS DATA MULTIVARIAT DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING ( SEM ) Minto Waluyo Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim. TEKNIK ANALISIS DATA MULTIVARIAT DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING ( SEM ) Minto Waluyo Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim PENDAHULUAN Abstrak Penelitian yang melibatkan variable majemuk, teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan landasan teori, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Princess Syahrini F-KTV yang bertempat di Jogja City Mall, Yogyakarta. Jadi, subyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG II. ISI A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM III. IV. KESIMPULAN JURNAL

Lebih terperinci

DR. Minto Waluyo, Ir, MM

DR. Minto Waluyo, Ir, MM MUDAH CEPAT TEPAT PENGGUNAAN TOOL AMOS DALAM APLIKASI SEM (UNTUK APLIKASI MODEL DALAM PENELITIAN TEKNIK INDUSTRI, SOSIAL, FISIP, PSIKOLOGI DAN MANAJEMEN) DR. Minto Waluyo, Ir, MM 1 uku MUDAH CEPAT TEPAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian ini subyek yang di pilih adalah konsumen yang merupakan masyarakat D.I Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di Waroeng Spesial Sambal (SS) kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 1. Waroeng SS Kusumanegara. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 54 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian Peningkatan Angka Morbiditas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, skemanya dapat dilihat pada Gambar 4.1 Angka Morbiditas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan variabel yang akan diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk CNI dengan subjek yang dipilih adalah

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk CNI dengan subjek yang dipilih adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk CNI dengan subjek yang dipilih adalah masyarakat Bandar Lampung yang menggunakan atau mengetahui produk CNI. 3.2 Sumber Data Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan

Lebih terperinci