UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DROPSHOT
|
|
- Shinta Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI PENDEKATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X AP SMK ABDI NEGARA KOTA BINJAI TAHUN AJARAN 2016/2017 DEVI CATUR WINATA Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Dropshot dalam permainan Bulutangkis melalui Media Audiovisual pada siswa X SMK ABDI NEGARA Kota Binjai Tahun ajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang akan diberikan tindakan berupa pengajaran melalui Media Audiovisual terhadap hasil belajar Drobshot dalam permainan Bulutangkis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti memberi tes awal untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran Dropshot, kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan Media Audiovisual dan diakhiri dengan pemberian tes siklus I dan tes siklus II dengan instrumen penelitian lembaran pengamatan tes hasil belajar Dropshot dengan menggunakan lembar portofolio. Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1) dari data hasil tes belajar Siklus I diperoleh 24 orang (66%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 12 orang (33%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 7,5. (2) dari tes hasil belajar Siklus II diperoleh 31 orang (86%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang (13%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 79,1. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu peningkatan ketuntasan klasikalnya sebesar 22%. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui Media AudioVisual meningkatkan hasil belajar Drobshot pada siswa-siswi SMK Abdi Negara Kota Binjai Tahun ajaran 2016/2017 KATA KUNCI: Hasil Belajar Drobshot, Media Audiovisual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan dapat dikatakan baik, bila pendidikan itu dapat memberi kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi manusia atau dengan kata lain merumuskan tujuan pendidikan itu
2 2 berisikan pengembangan aspek pribadi manusia. Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar penjas. Media yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Beberapa media pembelajaran dapat diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung, tergantung dari keadaan kelas atau siswa. Berdasarkan observasi penulis di SMK Abdi Negara Kota binjai. Sekolah ini memiliki peralatan olahraga yang lengkap dan lapangan yang sangat luas. Kegiatan intra dan ekstrakurikuler SMK Abdi Negara Kota binjai. tergolong baik, banyak siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik, semua itu ditunjang oleh guru-guru yang berkualitas. Kegiatan ekstrakurikuler SMK Abdi Negara Kota binjai. Medan juga bermacam-macam seperti: olahraga, kesenian, dan PRAMUKA. Ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMK Abdi Negara Kota binjai. antara lain: bola kaki, tenis meja dan lain-lain. Namun nilai itu belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal yang diterapkan sekolah yaitu 80% dari keseluruhan siswa. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai-nilai siswa yang terlihat pada KKM yang diterapkan disekolah untuk pelajaran Pendidikan Jasmani adalah 75. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, apakah karena jam pelajaran yang singkat (hanya dua kali pertemuan), materi yang terlalu sulit, metode pengajaran yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang cocok, atau halhal lain yang dialami siswa. Di SMK Abdi negara Kota Binjai sarana dan prasarana untuk pembelajaran permainan bulutangkis sudah lengkap. Namun sarana dan prasarana jarang digunakan terutama media audio visual, selama ini guru hanya memberikan latihan dan penjelasan-penjelasan singkat tentang materi tersebut. Dari latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Drobshot Permainan bulutangkis Melalui Pendekatan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X AP SMK Abdi Negara Kota Binjai Tahun Ajaran 2016/2017 B. Identifikasi Masalah maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Siswa kurang menguasai atau memahami teknik-teknik drobshot. 2. siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam melakukan aktivitas pembelajaran. 3. Gara mengajar guru yang monoton.
3 3 4. Belum maksimalnya guru memberikan materi. 5. Metode mengajar guru yang kurang bervariasi. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti, seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah dan banyaknya aspekaspek dalam menggunakan media audio visual, serta memudahkan dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan, maka pada penelitian ini akan dibatasi pada Upaya Peningkatan Hasil Belajar Drobshot Permainan Bulutangkis dengan Menggunakan Pendekatan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X AP SMK Abdi Negara Kota Binjai Tahun Ajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah Upaya Peningkatan Hasil Belajar Drobshot Permainan Bulutangkis dengan Menggunakan Pendekatan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X AP SMK Abdi Negara Kota Binjai Tahun Ajaran 2016/2017?. E. Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar drobshot pada permainan Bulutangkis dengan menggunakan Pedekatan media audio visual pembelajaran pada siswa Kelas X AP SMK Abdi Negara Kota Binjai Tahun Ajaran 2016/2017? F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat peneliti ini adalah: 1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMK Abdi Negara Kota Binjai dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan dengan menggunakan media audio visual. 2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru SMK Abdi Negara Kota Binjai untuk menerapkan sistem pembelajaran ataupun penggunaan media yang lebih baik nantinya. 3. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun Karya Ilmiah. 4. Bagi peneliti yaitu sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan jasmani pada khususnya. BAB II PENDAHULUAN A.Kajian Teoritis 1. Hakikat Pendidikan Jasmani Rusli Lutan (2000:1) menjekaskan, pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak muda agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktifitas jasmani yang di lakukan dan menjalani pola hidup sepanjang hayat. Nasidah (1992:15) mengutip pendapat Sharman bahwa penjas adalah bagian dari pendidikan (secara umum) yang
4 4 berlangsung melalui aktifitas fisik yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. 2. Hakikat Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Seperti yang diungkapkan Dimyanti dan Mudjiono (2006:200) mengemukakan bahwa: Hasil belajar merupakan penentuan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran dari hasil proses belajar. Menurut Slameto (2003:8) hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari mempengaruhi tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ukur berupa evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka,huruf,atau simbol. Menurut Dimyati (2003:55) Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang dipandang dari dua sisi, hasil belajar merupakan tingkat perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelun proses belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan Sudjana (2009:22) mengungkapkan bahwa: hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Penguasaan hasil belajar dan tingkah laku penguasaan materi pengajaran diukur dengan penelitian. Hasil belajar biasanya diperlihatkan setelah anak didik menempuh kegiatan belajarnya dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya menurut Bloom (dalam Sudjana, 2009:22) hasil belajar secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.diantara ketiga ranah itu, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. 3. Hakekat Drobshot Dalam Permainan Bulutangkis Nama badminton berasal dari sebuah nama rumah atau sebuah istana dikawasan Gloucestershire (Alhusin, 2007:1). Pada awalnya badminton atau bulu tangkis disebut battledore, dulu orang menggunakan penepak shuttlecock dari kayu (bet). Permainan ini berkembang pesat di Badminton House. Di Indonesia, badminton dikenal juga sebagai istilah bulutangkis (Alhusin, 2007: 4). Net: net terletak ditengah-tengah lapangan, net berdiri dengan tinggi 155 cm dibagian tepi. Net merupakan pembatas berupa jarring yang membentang antara
5 5 dua bidang permainan yang diikatkan pada tiang (Alhusin, 2007:11). Raket: Pada saat ini raket sudah dibuat dari berbagai jenis bahan seperti, alumunium, bahan grafit dan karbon. Ditengah daun raket terdapat jarring yang dibuat dari senar. Raket standar memiliki ukuran cm (Syahri Alhusin, 2007:11). Kok: kok atau shuttlecock biasanya terbuat dari bulu angsa. Berat kok sekitar 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap pada gabus berjumlah buah. (Alhusin, 2007:11). Sepatu dan pakaian dalam bulutangkis tergolong sebagai aksesoris utama. Dan bisa didapatkan diberbagai tempat. Lapangan: lapangan bulutangkis dapat dibuat diberbagai tempat. Garis lapangan bulutangkis biasa dibuat berwarna putih dengan lear garis 40 mm. Lapangan bulutangkis berukuran 610 x 1340 cm, yang dibagi dalam bidang masing-masing dua sisi berlawanan. Ada garis tunggal, ada garis ganda juga ada ruang yang member jarak antara pelaku dan penerima servis. Menurut Verianti (2009: 27) ada beberapa teknik dasar dalam permainan bulutangkis yaitu: 1). Teknik dasar melakukan servis, 2). Teknik dasar pukulan. PBSI (2002:30) Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Cara melakukan sebagai berikut. 1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala. 2. Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk ke lapangan lawan dekat dengan net. Gambar 2.1. Pukulan Drobshot Posisi akhir raket mengikuti arah bola.biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul shuttlecock. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu Langkah-Langkah Dropshot: melakukan 1. Posisi tangan menggunakan pegangan forehand. 2. Pegang raket dengan posisi menyamping badan (bahu).
6 6 3. Genggam raket dengan rileks. 4. Upayakan bergerak cepat untuk mendapatkan posisi badan berada di belakang shuttlecock. 5. Pukul raket dengan posisi tangan lurus, dorong/sentuh shuttlecock dengan halus. 6. Arahkan shuttlecock dengan arah bola melengkung ke sebelah kanan jika akan memberikan dropshot ke arah forehand dan arahkan bola melengkung ke kiri jika akan melakukan backhand. 7. Posisi akhir raket mengikuti arah bola. 8. Posisi gerak langkah sebelum dan setelah memukul harus diperhatikan. 9. Pukulan jenis ini mengandung aspek kehalusan dan gerak tipu. 4. Hakikat Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar pesan dari si pengirim kepada si penerima pesan. Menurut Hamidjojo dikutip dari Arsyad (2000:4) mengatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Arsyad (2000:3) mengemukakan bahwa: secara khusus, pengertian media dalam proses belajar-mengajar senderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang memudahkan mencapai tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengn bantuan media mningkatkan kualitas kegiatan belajar peserta didik dalam tenggang waktu yang lama. Yudhi (2008:9) menyatakan bahwa: media dalam konteks pembelajaran adalah bahasanya guru. Maksudnya ialah untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber belajar. Hamalik dikutip dari Arsyad (2000:15) mengatakan bahwa : pemakaian media pengajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. a. Media Audio Visual ` Menurut Djamarah dan Zain (2006:124) menyatakan bahwa: media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media yang mempunyai kemampuan yang lebih baik, dengan menampilakn unsur gambar, suara dan unsur gerak. Menurut A. S. Sadirman (2007:49) menyatakan bahwa: perangkat pengajaran dengan media audio visual seperti radio, tape recorder, film bingkai, film rangkai, OHP (Overhead Projector), microfis, film, televisi dan video.
7 7 Kelebihan media-media ini adalah: 1. Materi pembelajaran dapat disebarkan kepada seluruh siswa secara serentak, 2. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada satu materi tertentu, 3. Cocok untuk mengajarkan keterampilan, 4. Dapat ditampilkan berwarna sehingga menarik minat siswa, 5. Praktis dan menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang dan 6. Dapat merangsang dan memotivasi kegiatan siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Abdi Negara Kota Binjai. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan direncanakan pada bulan Juni 2016, sesuai dengan RPP dan silabus yang ada disekolah. B. Subjek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Abdi Negara Kota Binjai yang berjumlah 36 orang siswa, yang terdiri dari 20 siswa putri dan 16 siswa putra. C. Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dan adapun disain penelitian adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart. Sumber: Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2011:70). Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas maka penelitian terdiri dari beberapa tahap yang yang berupa siklus sebagai berikut: 1. Siklus 1 a. Tahap Perencanaan Tindakan (Alternatif Pemecahan I) Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan berupa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan kesulitan yang dialami siswa yang membuat kegiatan mengajar menggunakan media pembelajaran audio visual. Kegiatan yang lain dilakukan adalah membuat lembaran observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas dan membuat Tes Hasil Belajar. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario pembelajaran yang terdiri dari : 1. Penulis melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
8 8 2. Penulis membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran drobshot pada permainan bulutangkis dengan menggunakan media audio visual. 3. Penulis mrnyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian drobshot pada permainan bulutangkis. 4. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran. 5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I Setelah perencanaan disusun secara matang maka dilakukan tindakan terhadap kesulitan siswa. Peneliti bertindak sebagai guru dan kegiatan mengajar yang dilakukan merupakan pengembangan dan pelaksanaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun Pada akhir tindakan diberi tes hasil belajar kepada siswa untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa setelah pemberian tindakan. antara lain : Langkag-langkah kegiatan 1. Sebelum siswa kelapangan, siswa harus di dalam kelas terlebih dahulu. 2. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok didalam kelas. 3. Siswa diberikan media pembelajaran audio visual didalam kelas dengan menayangkan teknik dasar dropshot. 4. Siswa mengamati video dan gambar tersebut agar siswa dapat melakukan drobshot permainan bulutangkis. 5. Setelah diberikan media pembelajaran audio visual tersebut siswa melaksanakan pemanasan 6. Guru mengingatkan dan Mendemonstrasikan rangkaian gerakan drobshot. Penilaian atau tes siklus Idilaksanakan selam proses pembelajaran berlangsung. Membariskan siswa dan melakukan pendinginan. c. Observasi I Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Guru bidang studi penjas yang bertugas sebagai pengamat mengisi lembar observasi untuk melihat apakah kondisi belajar mengajar di kelas sudah terlaksana sesuai program pengajaran ketika tindakan dilakukan. Pengamatan dilakukan terhadap : 1. Hasil belajar drobshot pada permianan bulutangkis 2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan drobshot pada permainan bulutangkis 3. Aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. d. Tahap Repleksi I Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini, sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang dilakukan dari hasil tes hasil belajar I. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan siklus II. 2. Siklus 1 a. Tahap Perencanaan Tindakan (Alternatif Pemecahan II)
9 9 Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan berupa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan kesulitan yang dialami siswa yang membuat kegiatan mengajar menggunakan media pembelajaran audio visual. Kegiatan yang lain dilakukan adalah membuat lembaran observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas dan membuat Tes Hasil Belajar. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario pembelajaran yang terdiri dari : 1. Penulis melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes. 2. Penulis membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran drobshot pada permainan bulutangkis dengan menggunakan media audio visual. 3. Penulis mrnyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian drobshot pada permainan bulutangkis. 4. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran. 5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II Setelah perencanaan disusun secara matang maka dilakukan tindakan terhadap kesulitan siswa. Peneliti bertindak sebagai guru dan kegiatan mengajar yang dilakukan merupakan pengembangan dan pelaksanaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun Pada akhir tindakan diberi tes hasil belajar kepada siswa untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa setelah pemberian tindakan. Langkag-langkah kegiatan antara lain : 1. Sebelum siswa kelapangan, siswa harus di dalam kelas terlebih dahulu. 2. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok didalam kelas. 3. Siswa diberikan media pembelajaran audio visual didalam kelas dengan menayangkan teknik dasar dropshot. 4. Siswa mengamati video dan gambar tersebut agar siswa dapat melakukan drobshot permainan bulutangkis. 5. Setelah diberikan media pembelajaran audio visual tersebut siswa melaksanakan pemanasan 6. Guru mengingatkan dan Mendemonstrasikan rangkaian gerakan drobshot. Penilaian atau tes siklus 4. Observasi II Idilaksanakan selam proses pembelajaran berlangsung. Membariskan siswa dan melakukan pendinginan. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Guru bidang studi penjas yang bertugas sebagai pengamat mengisi lembar
10 10 observasi untuk melihat apakah kondisi belajar mengajar di kelas sudah terlaksana sesuai program pengajaran ketika tindakan dilakukan. Pengamatan dilakukan terhadap : 1. Hasil belajar drobshot pada permianan bulutangkis 2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan drobshot pada permainan bulutangkis 3. Aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. E. Instrumen Penelitian Tabel 2. Portofolio hasil Belajar Pukulan Drobshot Gambar Indikator Deskriptor Skor/Nilai Cek Nilai 1. Sikap kaki a. Berdiri dengan Sikap Badan posisi kaki dibuka selebar bahu b. Berdiri selebar bahu Kaki didepan, kanan dibelakang c. Berdiri condong kebelakang kiri kaki d. Kaki ditekuk kanan ditekuk a. Titik berat badan Sikap Tangan ditumpuka n pada kaki kanan b. Badan condong 45 kebelakang c. Badan miring kesamping d. Pandang an lurus kedepan b. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu c. Pegang raket dengan posisi menyampin g badan (bahu) d. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangka u bola dan dorong dengan sentuhan halus e. Posisi akhir raket mengikuti arah bola Sumber : PBSI (2002:32) Keterangan:
11 11 = Melakukan X = Tidak melakukan Jlh = Jumlah nilai F. Tehnik Analisis Data Analisis data yang di lakukan terdiri dari beberapa tahap di antaranya: 1. Reduksi Data Proses reduksi data di lakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan dan mentranformasikan data yang telah di sajikan dalam transkip catatan lapangan. Kegiatan reduksi data ini bertujuan untuk melihat kesalahan atau kekurangan siswa dalam pelaksanaan tes dan tindakan apa yang akan di lakukan untuk perbaikan kesalahan tersebut. 2. Paparan Data Dalam kegiatan ini data yang di peroleh dari hasil belajar siswa di paparkan dalam bentuk table dengan menggunakan rumus yang telah di tetapkan. Untuk mengetahui persentase kemampuan siswa di gunakan rumus: KKM = x100 Sumber : KTSP Depdiknas (2008) Dari uraian di atas dapat diketahui siswa yang belum tuntas belajar dan siswa yang sudah tuntas dalam belajar secara individu. Selanjutnya dapat juga diketahui apakah ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat tercapai, dilihat dari persentase siswa yang sudah tuntas dalam belajar dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: PKK = X 100% PKK = Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Adapun deskripsi hasil tes awal yang diproleh siswa dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Deskripsi tes awal Drobshot Siswa No Hasil Jumlah Persentase Keterangan Tes 1. Skor < Skor > 70 Siswa B. Hasil penelitian 10 72% Tidak Tuntas 26 28% Tuntas 1. Pelaksanaan Siklus I Tabel 4.Deskripsi hasil belajar siklus I Dropshot No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase Ketran gan % Tidak tuntas % Tuntas / Adapun persentase ketuntasan belajar siswa dapat di lihat pada gerafik berikut: Grafik : 1
12 12 SIKLUS II Gambar 2. Presentase Grafik tes Tabel 5. Deskripsi hasil belajar siklus II Dropshot Permainan Bulutangkis No Hasil Test Jumlah siswa Persentase Keterangan 1. < ,8% Tidak Tuntas 2. > ,1% Tuntas 87,50 % Data Siklus I 3 3 % 6 6 % 12,50 % Grafik.2 Presntase Hasil belajar siklus II BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Tidak Tuntas Tuntas 1. Penerapan Media Audiovisual dalam pembelajaran dropshot Bulutangkis dapat dijadikan alternative untuk meningkatkan hasil belajar dropshot Bulutangkis bagi siswa kelas X SMK Abdi Negara Kota Binjai yang dibuktikan dengan rendahnya nilai ratarata awal siswa sebesar 68 (28%) namun setelah dilakukan siklus I di dapat rata-rata sebesar 75 (66%) dan rata-rata menjadi meningkat sebesar 78 (86%) setelah dilakukan siklus II. 2. Dengan penerapan Media Audiovisual yang telah peneliti rancang yaitu dalam bentuk pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan hasil belajar dropshot Bulutangkis siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran penjas, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dalam penguasaan materi khususnya Dropshot Bulutangkis. B. SARAN Saran yang diberikan setelah selesainya penelitian ini adalah : 1. Disarankan bagi guru dalam pelajaran penjaskes di kelas X pada materi dropshot Bulutangkis untuk menggunakan Media Audiovisual dalam meningkatkan kemampuan siswa. Penerapan Media Audiovisual dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam belajar dropshot Bulutangkis.
13 13 2. Guru harus mengetahui kondisi dan kemampuan awal peserta didik sebelum memulai palajaran baru. 3. Bagi pihak sekolah untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar khususnya belajar penjas. 4. Dapat digunakan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini sehingga permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penelitian ini dapat terjawab dan teratasi. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng (1992).Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Adang Suherman (2000). Dasar-Dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III. Agus Kristiyanto (2010). Penelitian TIndakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press. Hamalik,Oemar (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hamdani (2010). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit CV. Mustika Bandung Icuk Sugiarto (2002). Total Badminton. CV Setyaki Eka Anugrah. PBSI Pengda DKI Jakarta. Muska Mosston, Sara Ashworth (2008). Teaching Physical Education. First Edition. Spectrum Teaching and Learning Institute. Syahri Alhusin (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. CV Seti-Aji Surakarta. Sudjana (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Suharsimi Arikunto (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung Yrama Widia. Suryosubroto B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Rusli Lutan (2000).Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III. Giri Verianti, Bangbang Samsudar (2009). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Untuk Siswa SMP-Mts Kelas VII.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN MAHMUDDIN MATONDANG Prodi PendidikanJasmani Kesehatan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR ANDI NURABADI Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna
Lebih terperinciDedi Asmajaya
Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 02, Nomor 01, Januari - Juni 2016, UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIIBLING PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIIBLING PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMAD SHALEH Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BULUTANGKIS
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BULUTANGKIS I Gusti Ngurah Rai, Nim 1196015013 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan
PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI Indra Kasih Irvan Darmawan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia Correspondence:
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN
JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING
PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR. ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan Secara umum tujuan dari penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock kebidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan
Lebih terperinciProdi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan AHMAD ALMUNAWAR. Abstrak
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAWANG KECIL PADA SISWA KELAS VII SMPN 27 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Prodi Pendidikan Jasmani
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE Sarlin 1, Hendrik Mentara 2, Andi Sultan Brilin 3 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
Lebih terperinciOleh : Miswar NPM: P
PERBEDAAN PENGARUH METODE AUDIO VISUAL DAN KONVENSIONAL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS IV SD N DEMPO BARAT 2 PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Miswar
Lebih terperinciZen Fadli Ardiansyah Harahap Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia
PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS IX SMP N 1 SOSA KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN AJARAN 2015/2016 Zen Fadli Ardiansyah
Lebih terperinciDedi Asmajaya
Dedi Asmajaya Upaya Peningkatan Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Menggunakan Metode Drill UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS VII SMP
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN
JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X SMA DARMAWANGSA MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017
1 UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X SMA DARMAWANGSA MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017 FAJAR SIDDIK SIREGAR Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN Rinaldi Aditya Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian
Lebih terperinciBULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra
KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
Lebih terperinciKata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMUKUL DAN BOLA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SUMBER IV BANJARSARI SURAKARTA Oleh: Ida Pawestri ABSTRAK
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ANDI
Lebih terperinciFAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD 014669 SEI KAMAH KAB.ASAHAN TAHUN AJARAN 2016/2017 FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd fajarsidiksiregar@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan Bulutangkis adalah permainan yang sangat terkenal di dunia dan sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat. Olahraga ini dapat menarik minat
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP Muhammad Syaleh Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan msyaleh3@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI
PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI Maijum Guru SDN 002 Pulau Komang maijum226@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan aspek pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO
Artikel Skripsi PENGARUH METODE LATIHAN DENGAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS X IPS 2 SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan servis atas bola voli
70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan servis atas bola voli masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cabang olahraga permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani dan olahraga yang ada dilembaga pendidikan sekolah pada dasarnya membutuhkan perhatian khusus
Lebih terperinciPENGARUH METODE AUDIO VISUAL
PERBEDAAN PENGARUH METODE AUDIO VISUAL DAN KONVENSIONAL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Ditulis
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai
Lebih terperinciPENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE Puput Eka Bajuri Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi STKIP Modern Ngawi E-mail: ekacalamander201@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNGKAL ULU OLEH NOLOSAPRIA A1D408087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan perserta didik pada perubahan tingkah laku yang di inginkan. Pengertian
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG
KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG Andi Suntoda S dan Santi Vidia Andriyani (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk membantu mengembangkan seluruh potensi anak didiknya, membekalinya dengan ilmu pengetahuan, sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seorang
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BOBY HELMI Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
Lebih terperinciSIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas/Semester : VIII/ 1 (Ganjil ) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan. Kesehatan
Lampiran 1 SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MTs Swasta Istiqamah Kelas/Semester : VIII/ 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri Kebakkramat. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara perbaikan hasil proses belajar mengajar. Pencapaian seorang guru dalam mengajar didukung
Lebih terperinciTINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO
TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO THE LEVEL OF PROFICIENCY OF BADMINTON S SHORT SERVE FOREHAND
Lebih terperinciKata Pengantar. Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.
Kata Pengantar Puju syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya makalah yang berjudul Makalah Bulu Tangkis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang berfungsi sebagai tempat proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatan prestasi belajar
Lebih terperinciZANUAR BUDIANTO K
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /
Lebih terperinciMENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED Universitas Pendidikan Indonesia hendipaweka@upi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan cabang olahraga permainan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE DEMONSTARSI PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 2 SATU ATAP PATUMBAK TAHUN AJARAN 2016/2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOT BOLA BASKET PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Prima Dewi
Lebih terperinciIBRAHIM Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Medan
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE VAK PADA SISWA KELAS XI SMA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013 IBRAHIM Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016
PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016 SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP SD Negeri Kutamendala 02, Kecamatan Tonjong, Kabupaten
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA AL-IKHWAN MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ADE EVRIANSYAH LUBIS Pendidikan jasmani kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penilaian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN 5 Suwawa 3.1.2 Karakteristik
Lebih terperinciMahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013
UPAYA MENINGKATKAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE TENIS MEJA MELALUI KOORDINASI MATA TANGAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 08 PORING TAHUN 2012/2013 Matius Dahlan 1, M. Rif at 2, Muhtar 3 1 Mahasaiswa
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS BOLAVOLI MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS X DI SMK GRAFIKA PGRI- PAKIS IGIT AGUS SARA & MASHUD
PENERAPAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS BOLAVOLI MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS X DI SMK GRAFIKA PGRI- PAKIS IGIT AGUS SARA & MASHUD Jl. Bandung Malang FIK Universitas Negeri Malang E-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian
Lebih terperinciPENINGKATAN KETEPATAN DAN KECEPATAN SMASH BOLA VOLI DENGAN PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PINOH UTARA
PENINGKATAN KETEPATAN DAN KECEPATAN SMASH BOLA VOLI DENGAN PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PINOH UTARA Andi Rahman 1, Rachmat Sahputra 2, Wakidi 3 1 Maha Lulusan Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
Lebih terperinciMODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)
MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA 10-12 TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) A. PERMAINAN NET TANPA ALAT 1. Permainan Bola Voli (hal 227; 230; 234; 235; 240; 242) Perlengkapan: lapangan bola, bola
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN
UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN MELALUI MODIFIKASI BOLA BESAR PADA SISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Winarno Surahman NIM: 14.1.01.09.0380P Abstrak
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN BELAJAR MENGGIRING BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN AJARAN
UPAYA PENINGKATAN BELAJAR MENGGIRING BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ANDI NUR ABADY S.Pd, M.Pd andi.nurabady@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diharapkan siswa akan dapat mencapai standar kompetensi pada masingmasing
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah dengan mengadakan pembaharuan kurikulum pendidikan nasional sesuai dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA SWA BINA KARYA MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016 ADE EVRIASNYAH LUBIS ade.evriansyahlubis@yahoo.com
Lebih terperinciMartinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Martinus Gutu SD
Lebih terperinciFAJAR MUGO RAHARJO,S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 014646 TELUK KIRI KAB. ASAHAN TAHUN AJARAN 2016/2017 FAJAR MUGO RAHARJO,S.Pd,
Lebih terperinciPENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII
PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII Arief Romdhani, Victor G Simanjuntak, Edi Purnomo Program Studi Penjaskesrek FKIP Untan, Pontianak Email:
Lebih terperinciMarsiah. Guru Penjas SMP Negeri 4 Dumai
FREETHROW BOLA BASKET PADA PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-3 SMPN 4 DUMAI Marsiah Guru Penjas SMP Negeri 4 Dumai ABSTRAK.Penelitian ini adalah tentang bagaimana penerapan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BADMINTON LIKE GAMES DALAM UPAYA MENINGKATKAN POLA GERAK DOMINAN MEMUKUL SHUTTLECOCK DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BULUTANGKIS
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BADMINTON LIKE GAMES DALAM UPAYA MENINGKATKAN POLA GERAK DOMINAN MEMUKUL SHUTTLECOCK DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BULUTANGKIS Rahmat Hidayat 1 Bambang Abduljabar 1 Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk. kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan jasmani tidak kurang dari subjek lain dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan jasmani pada umumnya merupakan bagian dari kurikulum di sekolah
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:
Artikel Skripsi PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA UNP KEDIRI SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI NUR AHMAD MUHARRAM DOSEN PENJASKESREK UNP KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER
PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER Sularmi 40 Abstrak. Pendidikan jasmani merupakan bagian
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING
JURNAL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOARDBALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SAWAHAN KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK IMPROVING LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Karangdowo yang berlokasi di desa Kupang, kecamatan
Lebih terperinciPENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim
PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK
Lebih terperinciOLEH DILLA FARID W. T
KONTRIBUSI ANTISIPASI, KECEPATAN REAKSI, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN BACKHAND NET CLEAR PADA ATLET BULUTANGKIS PB
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2015/2016, yang beralamat di Jl. Dr.
Lebih terperinciJPJO Page 68
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS (Penelitian Tindakan Kelas di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung) Ichsan Mohamad N 1, Didin Budiman 2, Hendi Suhendi 3 1
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik dasar gerakan kaki
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam dunia pendidikan, tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak
Lebih terperinci