UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PJOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PJOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN Malinda SD Negeri Bunut, kab. Asahan Abstract: The purpose of this research is to know the improvement of learning outcomes of Physical Education of Sport and health after applying the method of playing on the basic material of basic technique of breaststroke in class VI SD Negeri Bunut sub district Kota Kisaran Barat distrcit Asahan academic year 2016/2017. The subject of this research is the students of class VI SD Negeri Bunut with the number of 23 students. The findings of this class action research are: (1) In first cycle it is known that 15 people (65.21%) have reached completeness; (2) In second cycle all students achieve learning mastery. It can be concluded that the application of play method can improve learning outcomes of PJOK subjects on basic materials of basic technique of breaststroke. Keywords: playing, swimming, breaststroke Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan setelah menerapkan metode bermain pada materi pokok teknik dasar renang gaya dada di Kelas VI SD Negeri Bunut kec. Kota Kisaran Barat kab. Asahan tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Bunut dengan jumlah 23 siswa. Temuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) Pada siklus I diketahui 15 orang (65,21%) telah mencapai ketuntasan; (2) Pada siklus II seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PJOK pada materi pokok teknik dasar renang gaya dada. Kata kunci: bermain, renang, gaya dada Kesadaran tentang pentingnya pendidikan dapat memberikan harapan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai cara yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia seperti adanya Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 401

2 Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) adalah sebagai bagian dari pembelajaran yang mengalami perkembangan dari masa ke masa, seperti di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Pembelajaran PJOK harus diperhatikan kebiasaan cara berpikir teratur dan baik. Hal ini disebabkan PJOK sebagai suatu proses yang sangat kompleks, dengan melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi, seperti ingatan, pikiran, daya hayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan masalah. PJOK merupakan salah satu pendidikan keterampilan di samping keterampilan dapat dipelajari dengan berbagai cara. Cara yang akan ditempuh harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran sesuai standar kempetensi dan kompetensi dasar. Berdasarkan pengalaman pene-liti dilapangan, khususnya dalam pembelajaran PJOK, guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan metode pembelajaran. Dalam mengembangkan metode pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara metode yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Tanpa kesegaran dan kebugaran tersebut, aktivitas akan menjadi lembek, kurang bersemangat, bahkan menjadi lesu dan loyo. Mungkin inilah mengapa PJOK dikatakan bagian tidak terpisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Harus diakui dalam aktivitas belajar siswa harus mempersiapkan dan menyusun tenaga seoptimal mungkin. Kegiatan belajar memang lebih cenderung sebagai aktivitas otak. Padahal, aktivitas otak itu justru lebih cepat dan banyak menguras tenaga. Siswa dituntut untuk meningkatkan kesegaran serta kebugaran jasmani sebagai pengimbang aktivitas-aktivitas belajar. Seseorang yang memiliki tingkat kesegaran dan kebugaran jasmani yang lebih baik akan memiliki kemampuan lebih pula dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya. Dari berbagai masalah yang telah dikemukakan, permasalahan penelitian ini dibatasi pada Teknik Dasar Renang Gaya Dada pada pembelajaran PJOK siswa kelas VI SDN Bunut. Guru selama ini hanya menggunakan metode ceramah yang membosankan sehingga tidak menggugah minat siswa untuk pelajaran PJOK sehingga siswa merasa jenuh belajar yang sifatnya monoton. Untuk menyelesaikan perma-salahan tersebut peneliti menerapkan metode bermain sebagai pengganti metode ceramah yang selama ini siterapkan. METODE Penelitian dilakukan di SDN Bunut kecamatan Kota Kisaran Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017 semester Genap tahun pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN Bunut kec. Kota Kisaran Barat tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 23 siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan menerapkan metode Bermain pada materi pokok Teknik Dasar Renang Gaya Dada Pelajaran PJOK. 402

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Data hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh seperti tertera pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Nilai Terendah 46 Nilai Tertinggi 68 Nilai Rata-Rata 53,13 Jumlah Siswa Tuntas 2 orang Persentase Ketuntasan 8,7% Siklus I Perencanaan Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI guru menyiapkan: (1) RPP menggunakan metode bermain, (2) Menyiapkan instrument yang digunakan dalam penelitian, berupa lembar observasi untuk siswa dan guru, (3) Menyiapkan lembar kerja siswa. Pelaksanaan Langkah tindakan guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI adalah: (1) Guru melaksanakan apersepsi, untuk mengetahui kesiapan siswa, (2) Guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain. Observasi Setelah mengobservasi semua kegiatan siswa pada siklus I, maka ditemukan beberapa hal, yaitu: (1) Banyak siswa yang belum memberikan perhatian dan konsentrasi penuh terhadap pembelajaran, (2) Banyak siswa yang belum memahami materi pembelajaran, (3) Banyak siswa yang belum mahir teknik dasar renang gaya dada, (4) Banyak siswa yang terlihat cuek dan bosan pada saat kegiatan pembelajaran. Untuk memperoleh data dari proses peneliti ini, peneliti menggunakan responden siswa dan guru bidang studi (PJOK) di kelas VI di awal pelaksanaan penelitian pada siklus I. Adapun aspek penilaian pengamatan tentang kemampuan hasil belajar siswa yakni pada aspek keterampilan dan aspek non keterampilan. Hasil penilaian pada kinerja guru dalam melalui metode Bermain adalah sebagai berikut: (1) jumlah skor kinerja guru 29, (2) persentase kinerja guru 60 %, (3) kategori kinerja guru baik. Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus I terdapat 15 siswa atau 65 % siswa aktif mengikuti pembelajaran Melalui metode Bermain. Dengan demikian penelitian pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai Terendah 60 Nilai Tertinggi 80 Nilai Rata-Rata 74,51 Jumlah Siswa Tuntas 15 orang Persentase Ketuntasan 65,21% Refleksi Berdasarkan hasil observasi diperoleh refleksi sebagai berikut: 1. Dari Guru: (a) Waktu digunakan tidak efisien, (b) Kesempatan belajar belum merata, (c) Pengelolalan bahan belajar yang belum efektif. 2. Dari Siswa: (a) siswa belum 403

4 memberikan perhatian dan konsentrasi penuh terhadap pembelajaran, (b) Siswa tidak menjalankan latihan pada kerja kelompok dengan serius dan mengganggu teman yang lain, (c) Siswa terlihat cuek dan bosan terhadap kegiatan pembelajaran, (d) Siswa tampil ke depan dengan tertib, (e) Siswa giat dan rajin melakukan kegiatan belajar. Dari hasil refleksi, disarankan: 1. Peneliti/guru menyiapkan bahan ajar lebih efektif. 2. Menyiapkan media yang lebih menarik. 2. Memberikan kesempatan siswa untk mengembangkan kreatifitas mereka. 3. Guru memperhatikan siswa secara merata. 4. Menciptakan pembelajaran lebih menarik. Siklus II Perencanaan Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI guru menyiapkan: (1) RPP menggunakan metode bermain, (2) Menyiapkan instrument yang digunakan dalam penelitian, berupa lembar observasi untuk siswa dan guru, (3) Menyiapkan lembar kerja siswa. Pelaksanaan Langkah tindakan guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI adalah: (1) Guru melaksanakan apersepsi, untuk mengetahui kesiapan siswa, (2) Guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain. Observasi Setelah mengobservasi semua kegiatan siswa pada siklus II, maka ditemukan beberapa hal antara lain: (1) Beberapa siswa yang belum memberikan perhatian dan konsentrasi penuh terhadap pembelajaran, (2) Beberapa siswa yang masih takut untuk tampil. Hasil penilaian pada kinerja guru dalam Melalui Metode Bermain adalah sebagai berikut: (a) jumlah skor kinerja guru 42, (b) persentase kinerja guru 88 %, (c) kategori kinerja guru Sangat baik. Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus II terdapat 20 siswa atau 87 % siswa aktif mengikuti pembelajaran Melalui Metode Bermain. Dengan demikian penelitian pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II Nilai Terendah 77 Nilai Tertinggi 88 Nilai Rata-Rata 84,5 Jumlah Siswa Tuntas 23 orang Persentase Ketuntasan 100% Refleksi Dari hasil observasi pada sikuls II tingkat kelulusan secara klasikal telah mencapai 100%. Hal ini menunjukkan indikator penelitian telah mencapai keberhasilan. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan: 1. Hasil proses belajar sebelum pembelajaran melalui metode Bermain mencapai nilai rata-rata 53,13. Setelah termotivasi 404

5 dilakukan penelitian melalui siklus I dan siklus II, refleksi dan rekomendasi, nilai rata-rata meningkat menjadi 74,51 dan akhirnya menjadi 84,5. 2. Hasil ketuntasan klasikal belajar pada siklus I mencapai nilai ratarata 65,21% dan meningkat menjadi 100% pada siklus II. 3. Dari dari penelitian diketahui bahwa penerapan metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PJOK pada materi pokok teknik dasar renang gaya dada. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara Badan Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas. Budimansyah, D Model Pembelajaran dan Penelian Portofolio. Bandung: Genesindo Nurdin, M Pendidikan yang Menyebalkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Santosa, VE & Mulyani, IM Permainan Kreatif untuk Outbond dan Training. Yogyakarta. CV. Andi. Sukmadinata, N.S Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya 405