BAB V FUNGSI METAFORA DALAM WACANA POLITIK MEDIA MASSA CETAK BERBAHASA INDONESIA
|
|
- Ida Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V FUNGSI METAFORA DALAM WACANA POLITIK MEDIA MASSA CETAK BERBAHASA INDONESIA Santoso, (2012: 222) mengemukakan bahwa metafora sering digunakan untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak, untuk mengaburkan maksud, dan untuk menguatkan pesan ideologi. Pada era pasca-orde Baru metafora banyak digunakan oleh elite politik, tetapi memahami metafora adalah langkah awal memahami bahasa politik secara keseluruhan. Sejalan dengan pendapat tersebut, fungsi metafora yang ditemukan dalam penelitian ini digunakan untuk memahami hal yang sulit dipahami dan juga digunakan untuk mengkongkretkan konsep yang abstrak. Fungsi metafora dalam wacana politik ini merupakan bentuk jawaban atas pertanyaan mengapa orang/masyarakat menggunakan metafora dalam memahami politik? Dalam wacana politik, metafora digunakan untuk memahami suatu hal yang sulit dipahami dan digunakan untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak. Dalam fungsi metafora terkandung makna konseptual (makna denotatif/kognitif). Leech (1997) menjelaskan makna konseptual dianggap sebagai faktor sentral dalam komunikasi bahasa karena makna konseptual mempunyai susunan yang sangat kompleks dan rumit. Sasaran makna konseptual ini adalah untuk memberikan tafsiran kalimat, suatu konfigurasi atau simbol abstrak yang merupakan representasi makna -nya, dan menunjukkan secara pasti hal yang 137
2 138 harus diketahui untuk membedakan makna dari semua kemungkinan makna kalimat yang lain dalam suatu bahasa. 5.1 Metafora sebagai Penyederhaan Berkaitan dengan makna konseptual yang ditemukan dalam wacana politik, fungsi metafora yang pertama adalah digunakan untuk penyederhanaan. Penyederhanaan yang dimaksud di sini adalah metafora digunakan untuk menyederhanakan hal yang sulit dipahami. Hal ini sesuai dengan pendapat Trckova (2011: 146) yang menyatakan bahwa sebagai alat kognitif, metafora membantu orang untuk memahami fenomena yang kompleks, hal itu untuk menyederhanakan realitas. Fungsi tersebut dapat dilihat pada contoh data berikut ini. (V.1) Pada putaran terakhir kampanye, tim pemenangan Joko Widodo Jusuf Kalla disibukkan dengan usaha menangkal kampanye gelap yang ditembakkan ke arah pasangan itu. Mereka berusaha memantapkan dukungan di kantong suara seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. (Tempo, 7 13 Juli 2014) Data (V.1) menggunakan ungkapan menangkal kampanye gelap yang ditembakkan ke arah pasangan itu. Ungkapan tersebut merupakan ekspresi linguistik yang turut membentuk konseptualisasi metafora perebutan kekuasaan adalah perang. Ungkapan tersebut memudahkan pembaca untuk memahami konseptualisasi perang. Di dalam pernyataan tersebut mengandung makna +persaingan, +perebutan kekuasaan, dan +pemertahanan diri. (V.1a) Pada putaran terakhir kampanye, tim pemenangan Joko Widodo Jusuf Kalla disibukkan dengan usaha menolak kampanye buruk yang diarahkan ke arah pasangan itu. Mereka berusaha memantapkan dukungan di kantong suara seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
3 139 Jika ungkapan metafora tersebut dihilangkan dan diganti dengan ungkapan yang mengandung makna literal seperti pada data (V.1a), makan makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut lebih sulit untuk dipahami. (V.2) Meski Tim Transisi bersifat ad hoc, Jokowi selayaknya tidak tinggal diam terhadap anak buah yang nakal. Ingatlah bahwa pemegang saham terbesar dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla adalah publik orang ramai yang menginginkan pemerintahan baru terdiri atas mereka yang jujur dan trengginas bekerja. (Tempo, September 2014) Dalam data (V.2) terdapat ungkapan pemegang saham yang di dalamnya terkandung makna +kekuasaan. Pemegang saham dapat diartikan sebagai orang yang memiliki hak atas kekuasaan tersebut. Dengan begitu, pemegang saham juga meruapkan penguasa. Penggunaan ungkapan pemegang saham tersebut memudahkan pembaca untuk memahami bahwa dibalik kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin terdapat penguasa sebenarnya yang lebih besar. Apabila ungkapan pemegang saham dalam konteks data (V.2) diganti dengan ungkapan yang bermakna literal, konsep adanya penguasa dibalik penguasa lebih sulit untuk dipahami. Hal itu dapat dilihat pada contoh data (V.2a) berikut ini. (V.2a) Meski Tim Transisi bersifat ad hoc, Jokowi selayaknya tidak tinggal diam terhadap anak buah yang nakal. Ingatlah bahwa pemilik hak kekuasaan terbesar dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla adalah publik orang ramai yang menginginkan pemerintahan baru terdiri atas mereka yang jujur dan trengginas bekerja. 5.2 Metafora Digunakan untuk Mengkongkretkan Konsep yang Abstrak Selain untuk memudahkan memahami hal yang sulit dipahami, metafora dalam wacana politik digunakan untuk mengkongkretkan konsep yang abstrak. Fungsi ini berkaitan dengan sendi gaya bahasa kejelasan. Kejelasan tersebut dapat
4 140 diukur dari penggunaan kiasan dan perbandingan (Keraf, 1985:114). Fungsi tersebut dapat dipahami melalui contoh data berikut ini. (V.3) Jokowi harus menganggap konsep dan rancangan kabinet versi tim transisi sebagai masakan prasmanan yang tersaji di atas meja. Sayur dan lauk yang akan disantap Jokowi sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih. (Tempo, Agustus 2014) Ungkapan metafora...konsep dan rancangan kabinet versi tim transisi sebagai masakan prasmanan yang tersaji di atas meja. Sayur dan lauk yang akan disantap Jokowi sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih dalam data (V.3) merupakan pengkongkretan dari perencanaan konsep kabinet yang dibuat oleh tim transisi. Dalam data tersebut perencanaan konsep kabinet dikonkretkan melalui ranah sumber masakan prasmanan. Sayur dan lauk dalam data (V.3) merupakan pengkongkretan dari jumlah kementerian dan menteri yang nantinya akan terlibat dalam pemerintahan Jokowi, sedangkan kata disantap merupakan pengkongkretan dari pilihan atau konsep kementerian versi Jokowi. Untuk membandingkannya, penggunaan ungkapan non-metafora dapat dilihat dalam data berikut ini. (V.3a) Jokowi harus menganggap konsep dan rancangan kabinet versi tim transisi sebagai perencaan konsep kabinet. Pembagian jumlah kementerian dan menteri yang akan membantu Jokowi dalam pemerintahan sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih. Dalam data (V.3a) terdapat persamaan makna kata yang bisa berpotensi ambigu jika menggunakan kata literal, yaitu antara kata rancangan dan perencanaan karena keduanya bermakna [+merencanakan].
5 Metafora Digunakan untuk Dramatisasi Situasi Metafora dalam media massa memiliki fungsi sosial yaitu sebagai dramatisasi situasi (Trckova, 2011: 147). Metafora digunakan untuk menggambarkan keadaan dan memberikan efek dramatisasi. Contoh fungsi tersebut dapat dilihat pada data berikut ini. (V.4) Rezim narsistik tak lebih dari manekin-manekin yang nangkring di etalase mal kekuasaan dan tidak pernah mencium harum aroma penderitaan rakyat. Mereka hanya pamer gebyar cahaya pasar, sementara rakyat hidup termasuk dalam kegelapan tanpa masa depan. (Kompas, Kamis, 14 Agustus 2014) Ungkapan Rezim narsistik tak lebih dari manekin-manekin yang nangkring di etalase mal kekuasaan dan tidak pernah mencium harum aroma penderitaan rakyat dalam data (V.4) merupakan penggambaran pemimpin bangsa Indonesia saat ini. Berdasarkan data (V.4), hal yang terjadi di negara ini adalah ketidakpedulian pemimpin terhadap rakyatnya. Penggambaran dramtisasi kelompok elite yang kaya dapat dipahami dari ungkapan mereka hanya pamer gebyar cahaya pasar. Kelompok semacam itu menggunakan berbagai cara termasuk salah satunya korupsi untuk mempertahankan segala kenyamanan yang dimilikinya. Sementara itu rakyat yang menderita semakin menderita. Hidup dengan masa depan yang tidak jelas. Hal itu dapat dipahami dari ungkapan rakyat hidup termasuk dalam kegelapan tanpa masa depan. Untuk membandingkan apakah metafora dapat memberikan efek dramatisasi, berikut adalah diberikan contoh penggunaan ungkapan non-metafora. (V.4a) Rezim narsistik tak lebih dari boneka/patung mirip manusia yang ada di area kekuasaannya dan tidak pernah peduli dengan rakyat yang
6 142 menderita. Mereka hanya pamer kekayaan, sementara rakyat hidup dalam kemiskinan tanpa masa depan. Penggunaan metafora yang berfungsi sebagai dramatisasi situasi memunculkan fungsi lainnya yang berkaitan dengan politikus dan masyarakat. Fungsi tersebut dapat ditemukan dari penggunaan metafora di media massa yang digunakan oleh politikus sebagai sarana retorika dan masyarakat sebagai sarana untuk memberikan kritik dan sindiran yang berkaitan dengan politik. Selain itu, penggunaan metafora di media massa juga memberikan efek puitis yang dapat menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membaca media massa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyani dan Subangun (2008:3) bahwa salah satu sifat penggunaan bahasa di media massa adalah menarik, dan bahasa yang menarik tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca Metafora Digunakan sebagai Alat Retorika Elite Politik Sebagai alat retorika, metafora sering digunakan sebagai alat oleh para elite untuk menahan kritik dan untuk menjaga orang-orang di tempat mereka (Ringmar, 2008: 57). Metafora sebagai alat retorika elite politik dapat dilihat dari contoh berikut ini. (V.5) Bersama dengan Jokowi, JK berjanji akan membentuk pemerintahan yang kuat untuk menciptakan ekonomi yang berdikari. Kami menjual harapan, membuktikan harapan itu, dan meyakini membawa harapan itu dapat dipercaya, kata JK. (Kompas, Rabu, 28 Mei 2014) Dalam data (V.5), terdapat ungkapan Kami menjual harapan, membuktikan harapan itu, dan meyakini membawa harapan itu dapat dipercaya. Ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang dituturkan oleh JK dalam masa kampanye capres-cawapres Dalam data tersebut, terdapat ungkapan kami
7 143 menjual harapan yang ditandai sebagai ungkapan metafora. Dalam data tersebut, harapan (yang diberikan) kepada rakyat diibaratkan sebagai sesuatu yang dapat dijual. Secara implisit, dapat dipahami bahwa Jk menginginkan masyarakat bertindak sebagai pembeli harapan yang cara membelinya adalah dengan memberikan dukungan kepada JK agar dapat menjadi wapres periode JK meyakinkan pendukungnya dengan ungkapan lanjutan membuktikan harapan itu, dan meyakini membawa harapan itu dapat dipercaya. Melalui ungkapan tersebut, dapat dipahami bahwa JK menjaga orang-orang (yakni masyarakat) tetap berada di tempat atau posisi mereka, yaitu sebagai pendukung Metafora Digunakan untuk Mengkritik Metafora yang digunakan untuk mengkritik dapat dilihat pada contoh data berikut ini. (V.6) Di sebagian besar masa kemerdekaan, yaitu sejak demokrasi terpimpin, negara-bangsa kita berkiprah tanpa perangkat aturan main politik produk deliberasi yang matang dan yang ditopang oleh prinsip Rechtsstaat tadi singkatnya, tanpa rasionalitas politik. Bangsa kita belum lepas penuh dari tudingan Clifford Greertz: tiada hentinya terombang-ambing di antara kegairahan pada demokrasi dan kerinduan pada otoritarisme. (Kompas, Jumat 4 Juli 2014) Ungkapan metafora yang digunakan dalam data (V.6) bernada mengkritik pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Hal itu dipahami dari ungkapan Bangsa kita belum lepas penuh dari tudingan Clifford Greertz: tiada hentinya terombangambing di antara kegairahan pada demokrasi dan kerinduan pada otoritarisme. Clifford Greertz merupakan seorang ahli antropologi asal Amerika Serikat yang dikenal dengan penelitian-penelitannya dalam bidang agama, perkembangan ekonomi, struktur politik tradisional, dan sebagainya. Dengan menambahkan
8 144 pendapat yang disampaikan oleh Clifford Greertz tentang demokrasi di Indonesia, penulis berusaha untuk memberikan kritikan kepada bangsa Indonesia pasca Orde Baru (yang berbau pemerintahan otoriter) yang dianggap belum melaksanakan demokrasi sepenuhnya Metafora Digunakan untuk Menyindir Metafora yang digunakan untuk menyindir dapat dilihat pada contoh data berikut ini. (V.7) Pasca Episode Negeri Tanpa Telinga Rakyat sudah sangat lelah dan tidak butuh akrobat politik. Rakyat telah berkorban dalam pemilu presiden. Kini saatnya mereka menyodorkan rekening tagihan kepada presiden terpilih untuk mewujudkan semua janjinya saat kampanye. (Kompas, Kamis, 14 Agustus 2014) Ungkapan Negeri Tanpa Telinga dalam data (V.7) bermakna sindiran kepada pemerintah negara. Dalam ungkapan tersebut tersirat makna bahwa dalam negara demokratis ini, keluhan, aspirasi, dan penderitaan rakyat tidak dipedulikan. Negara seolah-seolah tidak memiliki alat pendengaran (telinga) sehingga tidak peduli dengan keadaan rakyatnya. Ungkapan akrobat politik dapat dimaknai sebagai keadaan politik yang bisa berubah-ubah dengan cepat. Dalam KBBI, akrobat politik didefinisikan sebagai pernyataan yang dikeluarkan hari ini, bisa bertentangan dengan pernyataan beberapa saat kemudian. Hal ini bisa dikaitkan dengan ungkapan selanjutnya, yaitu rekening tagihan terhadap janji pemimpin saat kampanye. Ungkapan rekening tagihan dapat dipahami sebagai pembayaran tagihan janji. Janji yang diberikan saat kampanye dapat begitu saja berubah dan mengalami
9 145 akrobatik. Oleh karena itu, yang diinginkan masyarakat adalah pembuktian janji saat kampanye Metafora Menunjukkan Fungsi Puitik Jakobson (dalam Soeparno, 2002: 7 8, Halliday dan Hasan, 1994:21) menjelaskan bahwa fungsi puitik merupakan fungsi yang didasarkan pada amanat (message) pembicaraan. Fungsi ini dapat dilihat dari amanat atau pesan tertentu yang terkandung dalam pembicaraan. Selain digunakan untuk menarik perhatian pembaca, metafora dalam media massa digunakan untuk memperindah bahasa bahasa di media massa cetak. (V.8) Lebih dari sekedar membentuk kabinet professional, Jokowi kelak tak boleh ragu mengganti anggota kabinet yang terbukti tak cakap bekerja atau terindikasi korupsi. Tak perlu menunggu hingga pembantunya itu berstatus tersangka. Dengan bukti permulaan yang meyakinkan saja, presiden semestinya sudah berani menyatakan talak tiga. (Tempo 4 10 Agustus 2014) Amanat yang terkandung dalam data (V.8) adalah sebaiknya presiden tidak ragu atau segan mengganti atau memecat anggota kabinetnya jika yang bersangkutan terbukti tidak cakap bekerja atau terlibat kasus korupsi. (V.8a) Lebih dari sekedar membentuk kabinet professional, Jokowi kelak tak boleh ragu mengganti anggota kabinet yang terbukti tak cakap bekerja atau terindikasi korupsi. Tak perlu menunggu hingga pembantunya itu berstatus tersangka. Dengan bukti permulaan yang meyakinkan saja, presiden semestinya sudah berani melakukan pemecatan. Ungkapan metafora menyatakan talak tiga dalam data (V.8) memiliki makna +putus, +berhenti. Ungkapan tersebut berfungsi untuk memperindah makna kata yang sebenarnya Secara literal, ungkapan tersebut dapat digantikan dengan ungkapan melakukan pemecatan seperti pada data (V.8a). Namun, dalam data
10 146 (V.8a) ungkapan melakukan pemecatan tidak bermakna metafora dan tidak memperindah bahasa. (V.9) Pimpinan DPR dan fraksi-fraksi pendukungnya tak bisa seenaknya menganggap DPR wilayah kekuasaan sendiri. Sudah waktunya pimpinan DPR dan pendukungnya tak lagi memperlakukan DPR sebagai arena pertarungan antara kelompok Prabowo dan kelompok Jokowi. (Tempo, 3 9 November 2014) (V.9a) Pimpinan DPR dan fraksi-fraksi pendukungnya tak bisa seenaknya menganggap DPR wilayah kekuasaan sendiri. Sudah waktunya pimpinan DPR dan pendukungnya tak lagi memperlakukan DPR sebagai tempat bertarung antara kelompok Prabowo dan kelompok Jokowi. Penggunaan ungkapan arena pertarungan dalam data (V.6) memiliki makna +tempat. Ungkapan tersebut digunakan untuk memperindah pengungkapan tempat yang digunakan untuk bertarung. Apabila ungkapan tersebut digantikan dengan ungkapan yang bermakna literal, tempat bertarung seperti pada data (V.9a) maka penggunaannya tidak memunculkan efek yang indah dan juga tidak menarik perhatian pembaca.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia mengalami transisi dari masa otoritarianisme ke masa demokrasi pascareformasi tahun 1998. Tentunya reformasi ini tidak hanya terjadi di
Lebih terperinci2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA
BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas
Lebih terperinciJK: Tradisi Golkar di Pemerintahan
JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu
Lebih terperinciJAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta
JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden. Alasannya, KPU masih menunggu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam sebuah karya sastra, namun berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sangat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Metafora tidak terbatas menyangkut pada sebuah gaya bahasa yang terdapat dalam sebuah karya sastra, namun berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sangat dekat dengan
Lebih terperinciSBY-Megawati bersalaman di Istana,
SBY-Megawati bersalaman di Istana, akhir dari persoalan 'dendam politik'? Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 18 Agustus 2017 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40960383 Hak atas fotoanung ANINDHITO/BIRO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan
64 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perspektif pemberitaan dan bentuk-bentuk ekspresi bahasa wacana berita antara kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat atau pengutaraan apa yang terumus dalam pikiran sebagai hasil dari pemikiran. Menurut The Webster
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi digulirkan akhir Mei 1998, kebebasan media massa di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pemberitaan media tidak lagi didominasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan
Lebih terperinciSEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi media baru (new media) menghasilkan perubahan besar dalam pengalaman politik masyarakat. Media baru yang dirancang untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Lebih terperinciSetelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.
Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai media komunikasi seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam penggunaannya, musik berkembang
Lebih terperinciPENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH
Policy Brief [05] Kodifikasi Undang-undang Pemilu Oleh Sekretariat Bersama Kodifikasi Undang-undang Pemilu MASALAH Demokrasi bukanlah bentuk pemerintahan yang terbaik, namun demokrasi adalah bentuk pemerintahan
Lebih terperinciBAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014
BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini
Lebih terperinciPemerintah Baru, Masalah Lama Kamis, 04 September :12 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 04 September :49
Pada 21 Agustus 2014 Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak seluruh permohonan dan gugatan pihak Prabowo-Hatta, baik gugatan mengenai rekapitulasi suara oleh KPU maupun gugatan menyangkut pelanggaran pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penggunaan gaya bahasa kiasan metafora yang disampaikan melalui ungkapanungkapan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dalam bahasa politik Nelson Mandela, penulis banyak menemukan penggunaan gaya bahasa kiasan metafora yang disampaikan melalui ungkapanungkapan metaforis linguistik
Lebih terperinciMEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK Latar Belakang Terpilihnya pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2014 memunculkan harapan masyarakat tentang perubahan bagi bangsa
Lebih terperinciBEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014
BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciROBBY ANDRE / / 2EA26 TUGAS III. Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana
TUGAS III Kemelut di Golkar (tinjauan dari sisi hukum). Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana terjadinya kemelut yang terjadi di partai Golkar. Bermula dari munculnya Musyawarah
Lebih terperinciHead to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014
Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang
Lebih terperinciMembangun Komunikasi yang Mencerdaskan Untuk Kemajuan Indonesia. Suryopratomo, News Director MetroTV
Membangun Komunikasi yang Mencerdaskan Untuk Kemajuan Indonesia Suryopratomo, News Director MetroTV Era teknologi informasi mengubah kehidupan manusia secara drastis. Teknologi informasi mengubah cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia setiap 5 tahun sekali mempunyai agenda besar dalam pesta demokrasinya dan agenda besar tersebut tak lain adalah Pemilu. Terhitung sejak tahun 2004
Lebih terperinciTentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.
Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Rakyat sengsara, karena selama ini presiden pilihannya menjadi boneka asing. Untuk meraup suara rakyat, maka menjelang Pileg 9 April lalu, calon presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Demokrasi yang sehat dapat dilihat melalui pembangunan masyarakat politik yang baik dan kondusif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinci22, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 dapat diungkapkan dengan makna sebagai representasi maksud emosional manusia yang tidak terbatas. Penggunaan bahas
, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 METAFORA PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS Ananda Nurahmi Berkah Nastiti Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan metafora dalam rubrik opini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tepat 5 tahun setelah pemilihan umum pada tahun 2009, tahun 2014 bisa di katakan sebagai tahun politik. Pemilihan calon presiden dan wakil presiden menjadi satu ajang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan manusia yang lain.bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Sebaran Media MCA hari ini Senin 5 Mei 2014 teridentifikasi media online terbanyak yang memberitakan adalah
Lebih terperinciKETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA
KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA Oleh: Zaqiu Rahman Naskah diterima : 07 November 2014; disetujui : 14 November 2014 Postur Kabinet Pemerintahan yang Baru
Lebih terperinciHARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK
HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi
Lebih terperinciJokowi, Jangan Ragu Senin, 16 Pebruari 2015
Jokowi, Jangan Ragu Senin, 16 Pebruari 2015 Jakarta - â œâ jika Budi Gunawan batal diangkat sebagai Kapolri maka Presiden telah melanggar etika hubungan legislatif. Namun jika tetap dilantik maka Jokowi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin
Lebih terperinciLAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014
LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL 24 29 MEI 2014 1 PENGANTAR Survei nasional ini ditujukan untuk menjawab sejumlah pertanyaan besar berikut: Apakah pemilih sudah memiliki pilihan untuk pilpres 2014? Pasangan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Bergulirnya era reformasi yang dipicu peristiwa Mei 1998 diantaranya telah
1 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bergulirnya era reformasi yang dipicu peristiwa Mei 1998 diantaranya telah mendorong perubahan sistem politik nasional secara signifikan. Penyeleggaraan Pilpres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia politik adalah suatu pasar, dalam pasar itu terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan. Dan seperti halnya pertukaran dalam dunia bisnis yang perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi membuat informasi mudah di akses dengan cepat tanpa harus menunggu lama. Hal tersebut yang membuat internet menjadi pilihan banyak masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk memilih Calon Presiden. Sudah dua kali Indonesia mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu)
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap tanda-tanda pada diri Presiden Joko Widodo, dalam media sosial YouTube Vlog
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak bulan Juni 2005 pemilihan kepala daerah dan wakilnya dipilih secara langsung berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciHeadline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014
Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014 Sebaran Bidang. Berita MIP pada Selasa 10 Juni 2014 didominasi bidang Polhukam, yaitu sebanyak 90,9 persen. Berita bidang Perekonomian
Lebih terperinciPILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI
PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI Agustus 2014 1 Pilkada oleh DPRD Dinilai Publik Sebagai Penghianatan Partai Mayoritas publik menolak hak politiknya untuk memilih secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Keadaan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh benyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan ekonomi disuatu negara adalah faktor politik. Fenomena politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perfilman Indonesia pada saat ini adalah kelanjutan dari tradisi tontonan rakyat sejak masa trandisional, dan masa penjajahan sampai masa kemerdekaan.film adalah
Lebih terperinciPolitik Pencitraan - Pencitraan Politik Edisi 2, oleh Prof. Dr. Anwar Arifin Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax: 0274-4462136
Lebih terperinciMarketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta
Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id
Lebih terperinci2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang didasarkan oleh suatu prinsip yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan salah satu sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, kemacetan bukan hal yang asing lagi. Hampir setiap hari
Lebih terperinci2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini informasi dapat di akses dengan sangat mudah. Informasi dapat di akses melalui media elektronik seperti televisi, radio,
Lebih terperincimengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media
Bab 6 Kesimpulan Pada dasarnya tulisan ini ingin melihat suatu perubahan untuk mewakili hal-hal lain yang berkaitan. Hal yang dimaksud disini adalah keingintahuan mengenai perubahan representasi kartun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi di dunia hampir berpengaruh disegala sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini mengalami berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Esai merupakan suatu ekspresi diri berupa gagasan atau pemikiran seseorang tentang suatu hal yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa teks. Esai atau tulisan
Lebih terperinciSAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013
SAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013 Solo, 20 November 2013 Yth. Menteri Komunikasi dan Informatika
Lebih terperinciHeadline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014
Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Sebaran Bidang. Berdasarkan data, bidang Polhukam menjadi bidang yang paling banyak diangkat media terpantau hari ini dengan 16 media
Lebih terperinciHeadline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014
Headline Berita Hari Ini Periode: 17/11/2014 Tanggal terbit: 17/11/2014 Sebaran Bidang. Mayoritas pemberitaan media hari ini teridentifikasi Bidang Perekonomian (81%). Sedangkan sisanya adalah pemberitaan
Lebih terperinciPertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres
Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Lingkaran Survei Indonesia Awal Juni 2014 1 Pertarungan Wilayah Strategis dan Efek Cawapres Untuk memenangi pemilu presiden (pilpres) yang tinggal 34 hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa, baik itu media massa cetak, elektronik, atau baru-baru ini media massa online (internet) telah menjadi salah satu konsumsi wajib bagi masyarakat. Informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu-isu dan kebijakan politik sangat menentukan perilaku pemilih, tapi terdapat pula sejumlah faktor penting lainnya. Sekelompok orang bisa saja memilih sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa simbol dan tanda-tanda dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjalanan demokrasi di Indonesia. Berbagai kegiatan politik menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik dan menjadi fase penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Berbagai kegiatan politik menarik perhatian masyarakat Indonesia,
Lebih terperinciJl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:
WARISAN POLITIK SOEHARTO Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) 391-9582, Fax (021) 391-9528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id Latar belakang Cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di negara Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di negara Republik Indonesia. Pentingnya bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi:
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-
Lebih terperinciBab V. Analisis Pengambilan Keputusan Pemilih Pemula
Bab V Analisis Pengambilan Keputusan Pemilih Pemula Variabel dalam pengambilan keputusan pemilih pemula dari temuan penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah masukan yang diterima
Lebih terperinciPokok-pokok Pikiran RUU Kebudayaan, Negara dan Rakyat 1 [sebuah catatan awam] 2. Oleh Dadang Juliantara
Pokok-pokok Pikiran RUU Kebudayaan, Negara dan Rakyat 1 [sebuah catatan awam] 2 Oleh Dadang Juliantara Kalau (R)UU Kebudayaan adalah jawaban, apakah pertanyaannya? I. Tentang Situasi dan Kemendesakkan.
Lebih terperinciFokus Malam Edisi Rabu, 24 Juni 2009 Tema : Politik Topik : Mencermati Iklan-iklan politik capres di Media
Fokus Malam Edisi Rabu, 24 Juni 2009 Tema : Politik Topik : Mencermati Iklan-iklan politik capres di Media Sahabat MQ/ Menjelang pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 8 Juli/ iklan-iklan politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah
Lebih terperinciMantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.
Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Pemilihan presiden Indonesia dua bulan lagi. Masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 ini menjadi tahun yang ramai dengan perbincangan politik. Mulai dari pemilihan anggota DPRD sampai pemilihan calon presiden terjadi pada tahun 2014 ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) merupakan peristiwa politik yang sangat erat kaitannya dengan sistem demokrasi yang diterapkan suatu negara. Hasil dari pemilu ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 merupakan pengalaman pertama bagi partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden. Ketentuan peralihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa menjadi bagian penting dalam peristiwa komunikasi. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa menjadi bagian penting dalam peristiwa komunikasi. Bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Bahasa adalah sistem yang rumit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memberikan informasi bagi investor. Informasi merupakan
Lebih terperinci13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014
13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014 1 13 Hari Yang Menentukan Tiga belas hari menjelang pemilu presiden 9 Juli 2014, total pemilih yang
Lebih terperinciPKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO
PRESS RELEASE HASIL SURVEI ELEKTABILITAS PARPOL ORKESTRA: ELEKTABILTAS GERINDRA UNGGUL ATAS PDIP ELEKTABILITAS JOKOWI MASIH TERTINGGI PUBLIK RESPON BAIK KINERJA PEMERINTAH Hasil survei nasional yang dilakukan
Lebih terperinci