BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) merupakan peristiwa politik yang sangat erat kaitannya dengan sistem demokrasi yang diterapkan suatu negara. Hasil dari pemilu ini menjadi poin yang sangat penting bagi penentuan arah kebijakan suatu negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat bergantung pada visi misi pihak pemenang pemilu. Hingga penelitian ini ditulis, Indonesia telah melakukan 11 kali pemilu, yakni pemilu pada era orde lama tahun 1955, pemilu pada era orde baru tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 serta pemilu setelah era reformasi tahun 1999, 2004, 2009 dan Namun sejak pemilu tahun 2004 ada beberapa perubahan yang terjadi dan dinilai lebih demokratis bila dibandingkan dengan sistem pemilu sebelumnya, yakni: Pertama pada pemilu 2004, rakyat Indonesia selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, rakyat juga diharuskan untuk memilih anggota DPD, suatu lembaga perwakilan baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah (Pemilu Legislatif). Kedua, sejak pemilu 2004 rakyat Indonesia sudah bisa memilih presiden dan wakilnya secara langsung tanpa perlu lagi mewakilkan suaranya melalui MPR yang sebelumnya memiliki fungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (Pemilu Presiden dan Wakil Presiden). Ketiga, sejak tahun 2007 ada penambahan sistem pemilu yang belum ada di tahun 2004, yakni pemilihan langsung kepala daerah oleh 1

2 rakyat. Sebelumnya pemilihan kepala daerah ini diwakilkan kepada DPRD (Pemilu Daerah). Sehingga sejak pemilu tahun 2009 rakyat Indonesia harus mengikuti tiga kali pemilihan, yakni pemilihan Kepala Daerah, pemilihan anggota Legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Salah satu ciri khas sistem pemilu yang baru khususnya untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (pilpres) adalah adanya sistem putaran pertama dan putaran kedua. Bila pada pilpres putaran pertama salah satu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak ada yang mendapatkan suara lebih dari 50%, maka harus dilangsungkan pilpres putaran kedua hingga salah satu pasangan mendapatkan suara lebih dari 50%. Pada tahun 2004, pilpres dilangsungkan dalam dua putaran karena pada putaran pertama tidak ada pasangan capres-cawapres yang mampu meraih suara lebih dari 50%. Oleh karena itu dilangsungkan putaran kedua yang diselenggarakan pada tanggal 20 september 2004 dan hanya boleh diikuti oleh dua pasangan yang memiliki suara terbanyak. Pada putaran kedua pilpres 2004 pasangan yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden adalah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dengan jumlah suara sebanyak 60,62% mengalahkan pasangan Megawati Soekarno Putri-Hasyim Muzadi yang hanya memperoleh suara sebanyak 39,38% (sumber: suaramerdeka.com). Adapun pelaksanaan pilpres tahun 2009 dapat ditentukan hanya dalam satu kali putaran, sebab pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mampu mengungguli pasangan Megawati Soekarno Putri-Prabowo Subianto dan 2

3 pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dengan meraih 60,8 % suara pada putaran pertama (sumber: vivanews.co.id). Sedangkan Presiden terpilih pada pilpres tahun 2014 dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang unggul dari pasangan Probowo Subianto-Hatta Rajasa dengan jumlah suara 53,15 % (sumber: kompas tanggal 23 Juli 2014). Berbeda dengan pilpres 2004 dan 2009, dalam pilpres 2014 KPU menetapkan pilpres hanya dilaksanakan dalam satu kali putaran, sebab berdasarkan putusan uji materi Mahkamah Konstitusi Pasal 159 Ayat (1) Undang-Undang No 42/2008 tentang Pemilu Presiden, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terpilih adalah pasangan calon yang memiliki suara terbanyak sehingga tidak perlu dilakukan pemilihan putaran kedua (sumber: kompas tanggal 4 Juli 2014). Peristiwa pilpres ditenggarai memiliki dampak pada kondisi politik dan ekonomi yang terjadi di suatu negara, baik itu dampak positif maupun negatif. Hal ini dimungkinkan terjadi karena pilpres merupakan langkah awal dari kebijakan pemerintahan baru yang akan diterapkan di semua sektor pemerintahan sehingga akan merubah mekanisme pemerintahan di masa yang akan datang baik dalam hal kebijakan maupun regulasi. Dengan alasan tersebut peneliti sangat tertarik untuk meneliti dampak peristiwa pilpres terhadap kondisi ekonomi yang terjadi di suatu negara. Peneliti kemudian memilih untuk meneliti dampak dari pilpres tahun 2009 dan 2014 terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Peneliti menganggap pilpres tahun 2009 dan 2014 cukup menarik untuk di teliti dengan alasan: pertama,proses pelaksanaan pilpres tahun 2009 dianggap 3

4 cukup fenomenal. Menurut Ni Luh Putu Adnyani dalam tulisannya yang berjudul analisis politik dalam harian Kompas mengenai pilpres 2009, banyak kalangan menilai bahwa pemilu tahun 2009 ini merupakan pemilu yang fenomenal karena melibatkan mantan pemimpin Indonesia periode sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono mantan Presiden periode , Jusuf Kalla mantan wakil Presiden periode dan Megawati Sukarno Putri mantan Presiden periode Pada pilpres 2009, Susilo Bambang Yudhonono ( SBY) berpasangan dengan Boediono yang saat dicalonkan sebagai cawapres masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Sedangkan Jusuf Kalla (JK) berpasangan dengan Wiranto yang pernah menjabat sebagai Jenderal TNI pada akhir masa pemerintahan Orde Baru dan merupakan pendiri sekaligus ketua umum partai Hanura. Sedangkan Megawati Sukarno Putri berpasangan dengan Prabowo Subianto yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada tahun 1995 serta pernah menjadi Pangkostrad selama dua bulan di akhir masa pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1998 (sumber: sindonews.com). Pasangan SBY-Boediono diusung oleh partai Demokrat, partai politik yang SBY dirikan pada 10 September 2001 dan menjadi partai pemenang pada pemilu legislatif 2009 dengan perolehan suara 20,85%. Pasangan JK-Wiranto diusung oleh partai Golkar, partai yang menduduki peringkat kedua pada pemilu legislatif 2009 sedangkan pasangan Megawati-Prabowo diusung oleh partai PDI-P yang menjadi partai pemenang ketiga (sumber: antaranews.com). 4

5 Selain persaingan mantan presiden dan wakil presiden, pilpres 2009 ini juga dianggap menarik karena terdapat perpecahan di partai politik Golkar, partai yang menduduki peringkat kedua suara terbanyak pada pemilu legislatif Perpecahan ini terjadi karena Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II partai Golkar menolak hasil Rapimnas khusus yang menetapkan Jusuf Kalla menjadi capres. Karena adanya perpecahan di tubuh Golkar ini membuat rakyat Indonesia khususnya para investor di pasar modal semakin sulit dalam memprediksi perolehan suara antar pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia (sumber: suaramerdeka.com). Pilpres 2014 juga menarik untuk diteliti karena menurut peneliti, persaingan pilpres tahun 2014 sangat kompetitif karena pasangan capres-cawapres yang maju hanya berjumlah dua pasang selain itu banyak sekali aksi kampanye hitam yang dilakukan oleh para pendukung kedua pasangan baik yang disebarkan melalui di media cetak, elektronik maupun media sosial sehingga menyebabkan rakyat Indonesia cukup sulit dalam menentukan pasangan mana yang akan menduduki jabatan RI-1. Pada pilpres 2014, pasangan capres-cawapres nomor urut pertama adalah Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa. Prabowo Subianto adalah mantan Danjen Kopassus ditahun 1995 dan merupakan ketua Dewan Pembina dari partai Gerindra, partai politik yang dia dirikan pada tahun Partai berlambang kepala Garuda ini menempati peringkat ketiga suara terbanyak pada pemilu legislatif tahun 2014 dengan perolehan 11.81% (sumber: tribunnews.com). Sedangkan Hatta Rajasa adalah mantan menteri Koordinator 5

6 Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II periode dan juga merupakan ketua umum dari partai politik PAN sejak tahun Adapun pasangan nomor urut dua adalah Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menjabat sebagai Walikota Solo untuk dua periode Pada saat dicalonkan menjadi RI-1, Jokowi sedang menjabat sebagai Gubernur DKI untuk periode Jokowi diusung oleh partai PDI-P, partai dengan jumlah suara terbanyak pada pemilu legislatif 2014 dengan perolehan suara sebanyak 18,95%. (sumber: tribunnews.com). Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) mantan wakil presiden dan merupakan ketua Palang Merah Indonesia periode (sumber: merdeka.com). Pada pelaksanaan pilpres 2014 ini, selain banyaknya aksi kampanye hitam juga terdapat hasil quick count yang berbeda dari dua kelompok lembaga survei serta adanya dua kelompok media televisi yang menampikan hasi quick count yang berbeda tersebut. Media televisi yang mendukung capres-cawapres Jokowi- JK akan menampilkan hasil survei dari lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK sedangkan media televisi yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta akan menampilkan hasil survei lembaga yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Adapun lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Jokowi-JK adalah Litbang Kompas, RRI, SMRC, CSIS-Cyrus, LSI, IPI, Poltrackting dan Populi Center, sedangkan lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Prabowo-Hatta adalah Puskaptis, JSI, LSN dan IRC. Adapun media televisi yang menyiarkan hasil quick count dari lembaga survei yang memenangkan pasangan Jokowi-JK adalah Metro TV milik pengusaha Surya 6

7 Paloh yang juga menjabat sebagai ketua partai Nasdem dan memilih untuk berkoalisi pada kubu Jokowi-JK. Sedangkan media televisi yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta adalah TVOne milik pengusaha sekaligus ketua umum partai Golkar yakni Aburizal Bakrie yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta (sumber: kompas tanggal 10 Juli 2014). Kondisi-kondisi ini membuat masyarakat Indonesia khususnya para investor menjadi lebih sulit dalam memprediksi pasangan mana yang akan menduduki kursi pemerintahan selanjutnya. Dari pemaparan visi dan misi pemerintahan capres-cawapres pada pilpres 2009, pasangan SBY-Boediono dianggap sebagai pasangan yang disukai pasar (pro-pasar) karena memiliki visi misi pemerintahan yang terkonsentrasi pada pemulihan ekonomi,kesejahteraan dan peningkatan investasi, sehingga bila pasangan ini terpilih diperkirakan respon pasar akan positif. Sedangkan pasangan Megawati-Prabowo Subianto memiliki visi misi ekonomi kerakyatan yang berfokus pada peningkatan ekonomi kaum kecil seperti para petani, nelayan dan pedagang kecil serta melarang penyaluran kredit pemerintah untuk pembangunan mall dan apartemen mewah. Visi misi pasangan ini dianggap tidak menguntungkan pasar sehingga bila pasangan ini terpilih diperkiraan respon pasar akan negatif. Adapun pasangan Jusuf Kalla-Wiranto memiliki visi misi pemerintahan yang berfokus pada kemandirian ekonomi dengan menggerakkan ekonomi riil bangsa, pasangan ini masih dianggap pro-pasar karena visi misi pemerintahannya tidak seradikal pasangan Megawati-Prabowo Subianto (sumber: kpu.go.id). 7

8 Sedangkan dalam pemaparan visi dan misi pemerintahan pada pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK memiliki visi misi pemerintahan yang berfokus pada ekonomi berdikari dan lebih mengutamakan pemerataan ekonomi serta peningkatan investasi untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga bila pasangan ini menang diprediksikan respon pasar akan positif karena dianggap visi misi pemerintahannya pro-pasar. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berfokus pada ekonomi kerakyatan yang lebih mengutamakan pada pembangunan sektor pertanian dan penyerapan tenaga kerja massal serta memiliki fokus bahwa sumber daya alam negara hanya untuk rakyat sehingga terkesan kurang mendukung investasi asing. Oleh karena itu bila pasangan ini menang diprediksikan respon pasar akan negatif karena visi misi pemerintahannya dianggap tidak pro-pasar (sumber: kompas tanggal 16 Juni 2014). Untuk menguji dampak dari peristiwa pilpres ini, peneliti menggunakan salah satu unsur ekonomi yang cukup sensitif dan menarik untuk diteliti yakni pasar modal, khususnya return saham. Peristiwa non-ekonomi seperti pilpres bisa sangat berpengaruh terhadap kinerja pasar modal di suatu negara karena hasil dari pilpres ini menyangkut arah kebijakan ekonomi negara di masa yang akan datang. Pada dasarnya isu ekonomi dan non-ekonomi yang terjadi di suatu negara, baik itu isu yang relevan maupun yang tidak relevan bisa mempengaruhi pasar modal, oleh karena itu para pelaku pasar modal harus selektif dalam menggunakan informasi yang ada di pasar pasar modal untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat strategi dan proses pengambilan keputusan. 8

9 Informasi dari suatu peristiwa akan memiliki nilai jika informasi tersebut mampu menjadi sinyal (positif maupun negatif) bagi pelaku pasar modal dan menyebabkan mereka melakukan transaksi di pasar modal. Bila suatu peristiwa yang terjadi disuatu negara membawa sinyal negatif bagi pasar modal maka dampak yang bisa ditimbulkan adalah terjadinya capital flight, akibatnya sektor keuangan di negara tersebut bisa mengalami krisis yang cukup memberatkan. Namun bila peristiwa yang terjadi ternyata membawa sinyal positif bagi pasar, maka dampaknya adalah investor bisa termotivasi untuk menanamkan modalnya di negara tersebut, pengaruhnya perekonomian bisa bergerak lebih cepat karena ada tambahan asupan modal dari pihak luar. Reaksi pasar yang negatif maupun yang positif bisa dengan mudah diketahui dengan cara melihat pergerakan indeks saham yang tercatat di bursa efek. Bila setelah terjadinya suatu peristiwa indeks saham mengalami penurunan maka ini bisa diasumsikan bahwa peristiwa tersebut membawa sinyal negatif bagi pasar, namun jika setelah suatu peristiwa indeks saham mengalami peningkatan maka bisa diasumsikan bahwa peristiwa tersebut membawa sinyal positif bagi pasar. Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji dampak dari peristiwa pilpres 2009 dan 2014 yang berlangsung pada 8 Juli 2009 dan 9 Juli 2014 terhadap pergerakan harga saham di BEI pada saat itu. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis studi peristiwa dan Multivariate Regression Model (MVRM) dengan sistem Seemingly Unrelated Regression (SUR). Metode studi peristiwa dipakai karena metode ini dianggap mampu untuk mengungkapkan hal-hal yang spesifik, unik dan hal-hal yang amat 9

10 mendetail serta mampu mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya. Sedangkan sistem SUR digunakan karena mampu menangkap dan menghilangkan korelasi residu antar persamaan (korelasi contemporaneous) yang diteliti untuk mendapatkan hasil akhir penelitian yang lebih baik. Bila terdapat korelasi residu antar persamaan maka antar persamaan dikatakan saling mempengaruhi sehingga hasil penelitian menjadi tidak akurat bila korelasi residu tersebut tidak dihilangkan. Menurut Schwert (1981) dalam Cornett et al.,(1996) metode peristiwa memiliki kekurangan, yakni residual antar persamaan dalam proses analisis metode ini tidak terdistribusi secara bebas sehingga dimungkinkan hasil penelitian menjadi tidak akurat. Residual menjadi tidak terdistribusi secara bebas dikarenakan masih terdapat korelasi contamporaneous antar persamaan yang diteliti. Oleh karena itu untuk melihat apakah terdapat korelasi contamporaneous atau tidak, peneliti menggunakan sistem SUR. Bila ternyata terdapat korelasi contemporaneous maka hal ini membuktikan bahwa residual antar persamaan indeks saham yang diteliti saling mempengaruhi satu dengan yang lain dan korelasi tersebut perlu dihilangkan dengan sistem SUR untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat. Objek penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam indeks saham Liquid 45 (LQ45) dan indeks saham Pemeringkat Efek Indonesia 25 (Pefindo25). Peneliti memakai dua indeks ini karena masing-masing indeks mewakili kriteria kelompok saham yang saling berlainan. Indeks LQ45 mewakili saham berkapitalisasi besar sedangkan Indeks Pefindo25 mewakili saham berkapitalisasi 10

11 kecil dan menengah. Dasar acuan bagi peneliti untuk membagi variabel penelitian dalam dua katagori saham (kapitalisasi besar dan kapitalisasi kecil menengah) adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Nipani dan Medlin pada tahun 2002 mengenai dampak penundaan hasil pemilu AS terhadap pasar modal di AS. 1.2 Perumusan Masalah Dalam penelitian ini masalah yang akan diangkat adalah bagaimana pengaruh pilpres 2009 dan pilpres 2014 terhadap pergerakan indeks saham LQ45 dan Pefindo25 di Bursa Efek Indonesia. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada saham LQ45 pada periode sebelum dan sesudah pilpres tahun 2009 dan pilpres tahun Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada saham Pefindo25 pada periode sebelum dan sesudah pilpres tahun 2009 dan pilpres tahun Apakah terdapat korelasi antara residu persamaan indeks saham LQ45 dengan residu persamaan indeks Pefindo25 pada peristiwa pilpres 2009 dan pilpres Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini tidak memperhatikan informasi internal lain yang terjadi disetiap perusahaan yang sahamnya dijadikan sampel, seperti pengumuman stock split, dividen, akusisi, merger maupun informasi lainya. Informasi tersebut diasumsikan tidak memiliki pengaruh dan tidak dipertimbangkan. 11

12 1.4 Tujuan penelitian Tujuan penulis dalam pembuatan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji perbedaan rata-rata abnormal return pada saham LQ45 pada periode sebelum dan sesudah pilpres tahun 2009 dan pilpres tahun Untuk menguji perbedaan rata-rata abnormal return pada saham Pefindo25 pada periode sebelum dan sesudah pilpres tahun 2009 dan pilpres tahun Untuk menguji korelasi antara residu persamaan indeks saham LQ45 dengan residu persamaan Pefindo25 pada peristiwa pilpres 2009 dan pilpres 2014 apakah saling mempengaruhi atau tidak. 1.5 Manfaat Penelitian Penulis berharap dari hasil penelitian ini akan berguna dan bermanfaat bagi: 1. Pelaku pasar modal dapat menggunakan informasi dari hasil penelitian ini dalam proses pengambilan keputusan saat melakukan aktivitas transaksi saham di Bursa Efek Indonesia ( BEI) 2. Otoritas di bidang pasar modal dapat menggunakan informasi dari hasil penelitian ini untuk proses pembuatan kebijakan di pasar modal. 3. Masyarakat luas dapat menggunakan informasi dari hasil penelitian ini untuk lebih memahami dampak pilpres terhadap pasar modal. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini dibagi dalam 3 bagian, yakni: 12

13 1. Bab I: Memuat pendahuluan. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. 2. Bab II: Berisi tentang kajian pustaka. Bab ini menguraikan mengenai pengertian pasar modal, efisiensi pasar modal, pengujian efisiensi pasar modal, langkah-langkah penelitian, studi peristiwa, seemingly unrelated regression (SUR), definisi operasional analisis studi peristiwa, definisi operasional SUR, tinjauan penelitian sebelumnya dan hipotesis penelitian. 3. Bab III: Berisi tentang metodologi penelitian. Bab ini menguraikan mengenai populasi dan sample penelitian, periode penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data, metode analisis studi peristiwa, dan metode analisis SUR. 4. Bab IV: Berisi tentang analisis dan hasil penelitian. Bab ini menguraikan tentang pengumpulan data, analisis statistik deskriptif, analisis studi peristiwa pilpres 2009, analisis SUR pilpres 2009, uji wald pilpres 2009, uji korelasi contemporaneous pilpres 2009, analisis studi peristiwa pilpres 2014, dan analisis SUR pilpres 2014, uji wald pilpres 2014, uji korelasi contemporaneous pilpres 2014 dan uji SUR pilpres Bab V: Berisi tentang kesimpulan dan saran. Bab ini menguraikan tentang kesimpulan peristiwa I dan peristiwa II, keterbatasan penelitian, dan saran. 13

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Keadaan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh benyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan ekonomi disuatu negara adalah faktor politik. Fenomena politik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no.8 tahun 1995 yaitu pasar modal sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Penelitian mengenai reaksi pasar modal akibat adanya peristiwa politik setelah reformasi semakin banyak, dikarenakan penelitian tersebut dapat menjadi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi di dunia hampir berpengaruh disegala sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini mengalami berbagai

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh peristiwa Pemilihan Umum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh peristiwa Pemilihan Umum BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (pilpres) tahun 2009 dan 2014 terhadap return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa politik bisa mempengaruhi harga saham. Pada pemilu sebelumnya di tahun 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik merupakan salah satu ciri kemajuan ekonomi suatu Negara. Hal tersebut dapat tercermin dari angka Indeks

Lebih terperinci

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK. Pilpres Siapa yang Menang? Bayu Dardias adalah dosen di Jurusan Politik dan Pemerinthan Fisipol UGM, saat ini menjadi kandidat doktor di Australian National University dan sedang meneliti tentang politik

Lebih terperinci

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014 1 MARKET OUTLOOK MEI: KONSOLIDASI MENJELANG PILPRES Oleh: Satrio Utomo Jadwal Pemilu 2 11 Januari 05 April Pelaksanaan Kampanye 06 April - 08 April Masa Tenang 09 April Pemungutan dan Penghitungan Suara

Lebih terperinci

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal

Lebih terperinci

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar

Lebih terperinci

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013 KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013 1 Kata Pengantar KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi membuat informasi mudah di akses dengan cepat tanpa harus menunggu lama. Hal tersebut yang membuat internet menjadi pilihan banyak masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI Agustus 2014 1 Pilkada oleh DPRD Dinilai Publik Sebagai Penghianatan Partai Mayoritas publik menolak hak politiknya untuk memilih secara langsung

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Lingkaran Survei Indonesia Awal Juni 2014 1 Pertarungan Wilayah Strategis dan Efek Cawapres Untuk memenangi pemilu presiden (pilpres) yang tinggal 34 hari

Lebih terperinci

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri,

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014 2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014 1 Kata Pengantar 2014: Pemerintahan Golkar atau Pemerintahan PDIP? Pemilu 2014 nantinya ditandai oleh satu monumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar

Lebih terperinci

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013 INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013 1 Kata Pengantar Indeks Capres Pemilu 2014 : Capres RiIl versus Capres Wacana Telah banyak survei yang

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Sebaran Bidang. Berdasarkan data, bidang Polhukam menjadi bidang yang paling banyak diangkat media terpantau hari ini dengan 16 media

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia mengalami transisi dari masa otoritarianisme ke masa demokrasi pascareformasi tahun 1998. Tentunya reformasi ini tidak hanya terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah keputusan investasi pada umumnya didasarkan pada pertimbangan besaran return yang akan diperoleh serta risiko yang harus diambil untuk memperoleh return tersebut.

Lebih terperinci

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014 GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM LSI DENNY JA Desember 2014 Golkar Pasca Putusan Menkumham Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) telah mengeluarkan keputusan bahwa pemerintah tak bisa menentukan apakah Munas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah LSI DENNY JA Oktober 2014 Mayoritas Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah Kalah lagi dalam pemilihan pimpinan MPR, Koalisi Jokowi-JK (Koalisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk para investor. Para investor dalam upayanya untuk mencari untung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk para investor. Para investor dalam upayanya untuk mencari untung dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan, pergerakan dan perubahan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar bahkan psikologi trading

Lebih terperinci

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari kembar Kapolri? Mayoritas publik (63.50%) khawatir munculnya matahari kembar di kepolisian. Matahari pertama adalah Plt Kapolri yang dijabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan, baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Pengaruh lingkungan makro meliputi: inflasi, kenaikan

Lebih terperinci

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segera Bubarkan Diri Mayoritas publik. sebesar 61. 20 %, ingin DPR tandingan yang

Lebih terperinci

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014 13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014 1 13 Hari Yang Menentukan Tiga belas hari menjelang pemilu presiden 9 Juli 2014, total pemilih yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memberikan informasi bagi investor. Informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai media komunikasi seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam penggunaannya, musik berkembang

Lebih terperinci

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Reporter Dede Suryana Sumber Rimanews http://rimanews.com/nasional/politik/read/20161110/307857/dari-fadli-dan-novanto-welcome-papa-trump- 10 NOV 2016 06:01

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu

Lebih terperinci

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU Agustus 2014 Head to Head Dukungan Prabowo-Jokowi Pasca Keputusan Resmi KPU Sejatinya Pemilu Presiden (pilpres) telah usai. Pihak pemegang otoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Demokrasi yang sehat dapat dilihat melalui pembangunan masyarakat politik yang baik dan kondusif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tumbangnya rezim Soeharto pada tahun 1998, Indonesia mengalami masa reformasi, dimana rakyat bisa terlibat langsung dalam aktivitas politik di DPR atau

Lebih terperinci

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015 Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015 Paska PAN Gabung Pemerintah Dalam seminggu ini, publik dan elite politik dikejutkan dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendadak menyatakan

Lebih terperinci

MEDIA SURVEI NASIONAL

MEDIA SURVEI NASIONAL MEDIA SURVEI NASIONAL GRAHA MUSTIKA RATU, SUITE 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870 Telp : 021-83709208, 83709209. Fax : 021-83795585. CP : RICO MARBUN (08121379579) www.median.or.id I. METODOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004 adalah yang pertama kali terjadi dalam sejarah Republik Indonesia. Sebelumnya, pemilihan presiden diadakan oleh

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Karakteristik pasar modal yang fluktuatif menjadi daya tarik investor berinvestasi karena selain mendapatkan dividen, para investor juga dapat memanfaatkan capital gain. Volatilitas

Lebih terperinci

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA MATAKULIAH : (PENGANTAR ILMU POLITIK) DI SUSUN OLEH : REXY MARTINO A321 15 135 PRODI PPKN JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewakili mereka dalam lembaga negara seperti lembaga legislatif dan eksekutif.

BAB I PENDAHULUAN. mewakili mereka dalam lembaga negara seperti lembaga legislatif dan eksekutif. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Demokrasi dilandasi dengan prinsip kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Rakyat yang berkuasa sehingga berhak terlibat dalam aktivitas politik. Untuk mewujudkan keberadaan

Lebih terperinci

MARKET OUTLOOK MARET 2014: MENJELANG PEMILU. PT. Universal Broker Indonesia

MARKET OUTLOOK MARET 2014: MENJELANG PEMILU. PT. Universal Broker Indonesia MARKET OUTLOOK MARET 2014: MENJELANG PEMILU 2 Dari Market Outlook Februari IHSG mendekati target dari Wedge 3 Wedge Formation T: 4650-4700 Our Wave Counting IHSG (4,479.39, 4,480.62, 4,437.34, 4,437.34,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita semua tahu bahwa pilpres kali ini hanya diikuti oleh dua kubu koalisi partai politik,

Lebih terperinci

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012 MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU 2014 Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012 1 Kata Pengantar MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU 2014 Partai Politik Islam terancam tidak lagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Kebangkitan Seminggu Terakhir Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Survei Juli 2014 Kebangkitan Seminggu Terakhir Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Menjelang finish pertarungan Pilpres 2014, tren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia setiap 5 tahun sekali mempunyai agenda besar dalam pesta demokrasinya dan agenda besar tersebut tak lain adalah Pemilu. Terhitung sejak tahun 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara yang berbentuk republik dengan menganut sistem pemerintahan presidensial dengan pemimpin Negara seorang presiden dan di bantu oleh

Lebih terperinci

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Temuan Utama Masyarakat Indonesia secara umum memberikan penilaian yang positif terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Temuan Utama Masyarakat Indonesia secara umum memberikan penilaian yang positif terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan

I. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan pertama kalinya, tetapi pernah terjadi pada masa pasca reformasi yaitu pada tahun 2004 saat pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. BAB I PENDAHULUAN I. 1.Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan tulang punggung dalam demokrasi karena hanya melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. Kenyataan ini

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 11/07/2014 Tanggal terbit: 11/07/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 11/07/2014 Tanggal terbit: 11/07/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 11/07/2014 Tanggal terbit: 11/07/2014 Sebaran Bidang. Bidang Polhukam menjadi yang banyak diangkat dalam headline media yang dipantau hari ini (22 headline) dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi digulirkan akhir Mei 1998, kebebasan media massa di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pemberitaan media tidak lagi didominasi

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout 1 Photo Book KPU_dummy.indd 1 21/12/2015 3:44:26 PM TIM PENYUSUN Pengarah Husni Kamil Manik Ida Budhiati, SH., MH Sigit Pamungkas, S.IP., MA Arief Budiman, S.S., S.IP., MBA Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi yang dijadikan sebagai alternatif sumber pendanaan. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014 Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi LSI DENNY JA Oktober 2014 Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi Selamat bekerja, Kabinet Kerja! Teka-teki kabinet Jokowi telah usai. Pada tanggal 26 Oktober 2014, Jokowi telah

Lebih terperinci

JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta

JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden. Alasannya, KPU masih menunggu

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

SBY-Megawati bersalaman di Istana, SBY-Megawati bersalaman di Istana, akhir dari persoalan 'dendam politik'? Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 18 Agustus 2017 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40960383 Hak atas fotoanung ANINDHITO/BIRO

Lebih terperinci

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 1 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK Kepala daerah sebaiknya jangan terlalu lama dan jangan terlalu banyak dijabat oleh pejabat sementara yang

Lebih terperinci

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru Dua Tahun Presiden SBY Okt. 2009 Okt.2011 Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru Lingkaran Survei Indonesia Okt. 2011 1 REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia)

Lebih terperinci

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober 2015 1 Paska Setahun Jokowi-JK Dibutuhkan Menteri Utama? Mayoritas publik yaitu sebanyak 64.63 % menyatakan bahwa Jokowi memerlukan

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014 Sebaran Bidang. Berita MIP pada Selasa 10 Juni 2014 didominasi bidang Polhukam, yaitu sebanyak 90,9 persen. Berita bidang Perekonomian

Lebih terperinci

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY di Bidang Politik dan Demokrasi Selamat Jalan Presiden SBY. Selamat datang presiden baru Joko Widodo. Selama 10 tahun menjabat

Lebih terperinci

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014 LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL 24 29 MEI 2014 1 PENGANTAR Survei nasional ini ditujukan untuk menjawab sejumlah pertanyaan besar berikut: Apakah pemilih sudah memiliki pilihan untuk pilpres 2014? Pasangan

Lebih terperinci

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018 RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018 SURVEI ELEKTABILITAS KANDIDAT : SIAPA LAYAK JADI LAWAN ATAU PASANGAN JOKOWI? MEDIA SURVEI NASIONAL GRAHA MUSTIKA RATU, SUITE 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75,

Lebih terperinci

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014 Jokowi Pasca Naiknya BBM LSI DENNY JA November 2014 Jokowi Pasca Naiknya BBM Pemerintahan Jokowi-JK akhirnya memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jokowi menaikan dua harga BBM bersubsidi

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 Kepercayaan Terhadap DPR Di Titik Terendah Menjelang akhir 2015, kepercayaan publik terhadap para wakilnya

Lebih terperinci

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK SURVEI OPINI PUBLIK EKSPERIMENTAL EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK Survei Nasional 10 20 Oktober 2013 Jl. Cikini V No 15 A Menteng, Jakarta Pusat 10330 Telp. (021) 3917814

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan

Lebih terperinci

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014 MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Konpers LSI Juli 2014 1 MAYORITAS PUBLIK INGINKAN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Menjelang pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU tanggal 22 Juli besok,

Lebih terperinci

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013 TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013 1 Kata Pengantar Terancamnya Konvensi Demokrat: Dari Hero ke Zero-kah Nasib Demokrat? Mulanya

Lebih terperinci

MARKET OUTLOOK APRIL: MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF

MARKET OUTLOOK APRIL: MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF 1 MARKET OUTLOOK APRIL: MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF Oleh: Satrio Utomo Jadwal Pemilu 2 11 Januari 05 April Pelaksanaan Kampanye 06 April - 08 April Masa Tenang 09 April Pemungutan dan Penghitungan Suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan disebagianbesar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi

Lebih terperinci

UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN

UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN UNTUNG RUGI JOKOWI JADI PRESIDEN Oleh: Setyobudi Tariadi* Bangsa Indonesia sedang berdebar-debar menunggu terpilihnya presiden baru pada tahun ini. Presiden baru pilihan rakyat akan muncul usai pesta demokrasi

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Sebaran Media MCA hari ini Senin 5 Mei 2014 teridentifikasi media online terbanyak yang memberitakan adalah

Lebih terperinci

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014 PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES 2014 Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014 Kata Pengantar PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES 2014 Pemilu Legislatif 2014 telah selesai

Lebih terperinci