BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014
|
|
- Shinta Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada tujuan pertama dari penelitian ini, yakni menjawab permasalah Bagaimana framing Kompas.com dan Detik.com terhadap pemberitaaan SBY pasca pemilu 2014 Data yang didapatkan selama periode Juli Oktober 2014, dipaparkan langsung dalam bentuk perangkat Framing model Gerald Pan M.Kosicki. 5.1 Pembingkaian Kompas.com Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame dari berita Kompas.com : Tayangan Sintaksis Skrip Tematik Retoris Berita #1. Pada Who : Presiden SBY SBY menghimbau Kurang 100 hari 11/7/2014 Jelang akhir masa jabatan SBY canangkan Program 100 Hari Terakhir What : Himbauan SBY kepada semua menteri menteri agar menyelesaikan tugastugas dan tanggung jawabnya kepada menteri, kabinet agar menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai kepemimpinan SBY masih banyak PR yang belum selesai (listrik, migas, minerba, dan infrastruktur 36
2 #2. Pada Who : Presiden SBY Jubir presiden Gambar Jero 03/09/2014 SBY Terkejut Jero Wacik Jadi Tersangka What : SBY terkejut penetapan Jero Wacik sebagai tersangka Why : Kasus pemerasan mengatakan bahwa pernyataan tertulis soal status Jero belum ada, jadi SBY belum bisa beri komentar Wacik : Gambar yang dipilih oleh Kompas.com gambar Jero saat rapat dengan mimik/muka bahagia. Bukan pada saat Jero ditetapkan sebagai tersangka #3. Pada Who : Presiden SBY Berita ini ada Berita disajikan 04/09/2014 Alasan SBY terkejut Jero Jadi Tersangka What : Presiden SBY menyampaikan alasan mengapa dia terkejut hubungan dengan berita sebelumnya. Pada topik ini dijabarkan tentang runtut, ditambah dengan penekanan berapa kisaran jumlah uang yang Why : SBY mendapat jawaban mengapa dituduhkan pada laporan bahwa Jero SBY terkejut atas kasus Jero tidak ada arah kuat penetapan Jero untuk Jero ditetapkan menjadi tersangka jadi tersangka 37
3 #4. Pada Who : Suryadharma Berita diawali Judul yang dipakai 04/09/2014 Dua Kali ke Luar Negeri, Dua Menteri Presiden SBY Jadi Tersangka Korupsi Ali dan Jero Wacik What : Dua menteri ditetapkan menjadi tersangka ketika SBY sedang ke luar negeri dengan penjelasan mengenai maksud Headline, namanama menteri yang dijadikan tersangka sekaligus dengan kasusnya terkesan ambigu menimbulkan persepsi antara menteri presiden yang ke luar negeri atau SBY yang ke luar negeri. Judul yang ambigu dapat membuat penasaran dan membuat pembaca ingin membaca #5. Pada Who : tiga menteri Berita diawali Pada alinea 05/09/2014 Tiga Menteri Dijerat KPK, Prestasi KPK atau SBY? dari Demokrat ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi What : sikap para elite Demokrat yang justru bangga ketika menteri ditangkap KPK dengan siapa saja yang ditangkap oleh KPK kemudian komentar Fraksi PDIP, Eva tentang sikap bangga elite Demokrat ketika para menteri pertama ditulis kalimat bertentangan mengenai penangkapan tiga menteri yang justru bagi elite Demokrat penangkapan tiga ditangkap KPK. menteri kasus Eva menambahkan korupsi tersebut komentar sebagai suatu seharusnya bukan kebanggaan 38
4 bangga prihatin tetapi 5.2 Pembingkaian Detik.com Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame dari berita Detik.com : Tayangan Sintaksis Skrip Tematik Retoris Berita #1. Pada Who : Presiden Berita diawali Dalam tulisan 11/07/2014 Program 100 Hari Terakhir, SBY Minta Para Menteri Tuntaskan Tugasnya SBY What : Program 100 hari disertai dengan himbauan SBY kepada menteri agar menuntaskan tugasnya sebelum SBY berakhir tugasnya sebagai Presiden dengan pemaparan tanggal berapa SBY akan mengakhiri kepemimpinannya. Kemudian dilanjutkan dengan Program 100 hari bersama kabinet menyelesaikan semua PR yang belum selesai dan ditutup dengan berita ini banyak redaksional kata yang salah Why : harapan SBY, 39
5 Kepemimpinan ketika PR semua SBY akan segera selesai Presiden berakhir SBY dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik #2. Pada Who : Presiden Diawali dengan Gambar 15/08/2014 Jabat Tangan SBY dengan Jokowi di Gedung DPR SBY dan Jokowi What : Momen terakhir SBY dalam periodenya sebagai Presiden, SBY memberikan pidato terakhir berita tentang pidato terakhir SBY kemudian berjabat tangan dengan Jokowi menunjukkan SBY berjabat tangan sebagai symbol bahwa diantara mereka berdua tidak ada masalah, meskipun tampak dari keduanya When : Acara memberikan kenegaraan senyum yang tidak penyambutan HUT lepas. Membuat RI ke-69 pembaca pemberita penasaran dengan gambar tersebut #3. Pada Who : Presiden Diawali dengan Anggota Komisi I 04/09/ Menteri KIB Jadi Tersangka, PD : Itu Komitmen SBY Memberantas SBY What : 3 Menteri SBY ditetapkan fakta menteri yang melakukan korupsi ditengah-tengah berita ada DPR : menyampaikan bahwa seharusnya masyarakat/media 40
6 Korupsi sebagai tersangka pembelaan dari harus melihat Why : Ketiganya tersandung kasus korupsi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf bahwa ini kasus ini sebagai prestasi SBY untuk menangkap atau menekan bukan musibah kasus korupsi tetapi Demokrat meskipun dari mendukung fraksinya sendiri pemberantasan korupsi #4. Pada Who : Presiden Berita diawali Penghematan 28/09/2014 SBY : Saya Sangat Membatasi Kunjungan ke Luar Negeri SBY What : SBY dituding sering melakukan perjalanan ke luar negeri Why : Sering dating di acara-acara besar (acara kenegaraan) dengan bantahan dari SBY kemudian disertai penjelasan SBY bahwa SBY tidak sering datang kunjungan. Beliau selektif dalam acara-acara ke luar negeri dengan selektif, memilih tempat kunjungan, artinya tidak semua undangan harus dihadiri. Juga diimbangi dengan pembelian pesawat yang lebih banyak akan dipakai oleh presiden selanjutnya. Hal ini bukan semata-mata pencitraan, tetapi 41
7 betul-betul hal yang dilakukan harus efektif #5. Pada Who : Presiden Diawali dengan 21/10/2014 Perubahan di Akun Media Sosial SBY dan Ibu Ani setelah Lengser SBY dan Ibu Ani (istri SBY) What : Klarifikasi pengelolaan akun SBY dan Ibu Ani yang semula diatur oleh staff presiden sekarang berubah pemaparan tentang perubahan Biodata di akun twitter SBY juga termasuk akun Ibu Ani yang notabene melek media/sosmed.ditut up dengan postingan awal dari When : setelah Ibu Ani tentang SBY lengser waktu yang lebih banyak setelah SBY berakhir jabatannya sebagai presiden 5.3 Perbandingan Framing Kompas.com dengan Detik.com 42
8 KOMPAS.COM HEADLINE : - Kompas memilih pemakaian judul yang terkesan tegas dan terkadang menggunakan judul yang ambigu seperti Dua Kali ke Luar Negeri, Dua Menteri Presiden SBY Jadi Tersangka Korupsi membuat pembaca membuat sebuah persepsi yang seakan-akan SBY menjadi salah karena terlalu sibuk mengurus acara kenegaraan sehingga para menterinya menjadi tersangka dan seharusnya SBY tahu bagaimana cara kerja para menterinya. Karena headline sangat berpengaruh untuk mengarahkan kemana berita itu akan berjalan, karena editor dan wartawan memegang perang yang sangat penting dalam membentuk kenyataan sosial kita ketika mereka menjalani tugas sehari-hari dalam memilih berita. Headline juga berperan untuk menarik para pembaca berita, pemilihan judul yang tepat juga berpengaruh untuk membentuk pola pikir seseorang DETIK.COM HEADLINE : - Detik memilih beberapa headline yang digunakan untuk membuat sebuah berita yang hampir mirip dengan berita yang ada di Kompas. Di kompas memberitakan tentang Dua Kali ke Luar Negeri, Dua Menteri Presiden SBY Jadi Tersangka Korupsi sedangkan Detik SBY : Saya Sangat Membatasi Kunjungan ke Luar Negeri. Padahal SBY sering sekali melakukan perjalanan ke luar negeri tetapi di dalam headline tersebut mengatakan bahwa beliau membatasinya. Para pembaca yang membaca headline tersebut pasti mengira bahwa SBY memang jarang pergi ke luar negeri, karena pada saat membaca sebuat berita pastilah para pembaca melihat judul pertama kali pada saat akan membaca sebuah berita dan disitulah para pembaca mempunyai ketertarikan untuk membaca berita tersebut. Pemilihan 43 judul yang menarik juga sangat
9 untuk membuat persepsi terhadap apa yang ada di dalam berita tersebut. Di sini terletak pengaruh dari komunikasi massa, kemampuannya untuk secara mental mengurutkan dan mengorganisir dunia untuk kita. Singkatnya, media massa mungkin tidak akan berhasil menceritakan kepada kita apa pikiran kita, namun mereka secara besarbesaran berhasil dalam memberi tahu kita apa yang dipikirkan (Littlejohn, 2005 : 341). Pernyataan ini mempunyai arti bahwa media berusaha mengarahkan apa yang kita pikirkan sesuai dengan apa yang diberitakan. Berbicara mengenai headline yang diberitakan oleh kompas.com ini sudah melalui pengeditan terlebih dahulu, judul apa yang layak untuk diberitakan, dan semua sudah dikonstruksi. Tujuannya ingin mengarahkan pemikiran kita supaya sepakat dengan apa yang telah diberitakan tadi. mempengaruhi banyaknya pembaca berita tersebut. Dalam hal ini Detik tidak memilih judul yang tidak aneh aneh, karena beberapa berita yang ada di Kompas menggunakan beberapa judul yang lebih menarik untuk dibaca. 44
10 METAMOR: - Beberapa headline berita dari kompas sendiri menggunakan katakata yang sebenarnya memiliki kata kiasan yang digunakan untuk menyindir seorang SBY dengan kinerjanya yang kurang maksimal selama berkuasa. Headline juga memiliki beberapa pengertian yang digunakan oleh media dalam menciptakan sebuah bingkai yang akan membentuk sebuah realita kepada khalayak yang membacanya, terkadang pembaca pemberita sendiri kurang peka dalam menyikapi sebuah berita yang dibacanya. Judul berita secara tidak langsung juga berperan penting untuk menarik minat khalayak untuk membaca berita tersebut, khalayak dibuat penasaran dengan headline yang digunakan oleh kompas sendiri, padahal judul sebuah berita juga menggambarkan apa pesan yang ada di dalam berita tersebut meskipun tidak seluruhnya. METAMOR: - Beberapa headline berita yang digunakan detik memiliki beberapa kemiripan dengan headline yang ada di kompas pada tanggal yang hampir bersamaan. Headline yang digunakan detik cenderung menggunakan kata-kata yang lebih formal, beberapa berita dari detik juga ada yang berjudul 3 Menteri KIB Jadi Tersangka, PD : Itu Komitmen SBY Memberantas Korupsi, detik menggunakan judul tersebut agar seakan-akan SBY sendiri masih memiliki sebuah kebaikan padahal sebaliknya dan pesan dalam isi berita yang disampaikan dalam berita tersebut tidak jauh berbeda dengan headline tersebut. Judul berita secara tidak langsung sudah dapat menyimpulkan apa pesan yang ingin disampaikan media tersebut kepada khalayak meskipun tidak seluruhnya. 45
11 46
12 ISI PEMBERITAAN : - Berita berita kompas.com yang telah dianalisis dengan framing model Pan Kosicki berisi tentang permasalahan yang malah banyak terjadi kepada SBY pasca pemilu Semua isi berita yang diberitakan hanya mengarahkan pada masalah besar yang dialami oleh SBY dan juga parpol yang dia pimpin. Intinya adalah memperlihatkan dan mengorek apa yang sedang terjadi dalam kabinet SBY dan parpol yang dia pimpin, dan semuanya itu cenderung ke pencitraan negatif SBY. Pernyataan Parpol yang dipimpin oleh SBY malah bangga terhadap anggotanya yang menjadi tersangka kasus korupsi dan seharusnya tidak demikian. SBY lebih seperti cari aman dengan masalah yang ada, seperti tidak berkomentar dan terkejut ada menteri dari parpolnya terjerat kasus korupsi. ISI PEMBERITAAN : - Isi berita yang telah dianalis dengan framing model Pan Kosicki kebanyakan berisi tentang SBY yang dituduhkan dengan berbagai macam tudingan miring yang terjadi di dalam kabinet dan parpol yang dipimpin oleh beliau. Tetapi ada beberapa berita yang diselipkan beberapa pembelaan kepada SBY bahwa semua bukan salah SBY, memang bukan salah SBY sepenuhnya tetapi harusnya SBY juga cepat tanggap dengan permasalahan yang terjadi. Detik lebih menjaga citra seorang SBY agar tetap baik setelah masa lengsernya selama dua periode berturut turut berkuasa sebagai presiden. Meskipun juga ada beberapa berita yang menurunkan citra SBY. 47
13 GAYA BAHASA : - Kompas lebih menggunakan gaya bahasa yang lebih menekankan tata tulis yang terkesan terstruktur di tiap kalimatnya. Gaya bahasa yang digunakan juga tidak terlalu banyak basa basi dan terkesan tidak terlalu menggunakan bahasa metafora. Pemakaian gaya bahasa juga sangat berpengaruh di dalam membuat sebuah konstruksi sosial kepada masyarakat, gaya bahasa yang langsung mengena kepada topik yang dibahas lebih akan dipilih oleh pembaca karena lebih tepat sasaran. Redaksional yang terkadang dilupakan dalam membuat sebuat berita online karena mengejar waktu untuk mendapatkan berita dengan waktu yang terbatas. Kesalahan redaksional yang terkadang tidak dihiraukan malah membuat pembaca menjadi malas untuk membacanya, karena terkesan tidak profesional dan terburu buru. GAYA BAHASA : - Gaya bahasa yang diusung detik lebih terkesan terlalu banyak yang ditambahi oleh wartawan. Beberapa berita terkesan dibuat terlalu buru buru karena terdapat beberapa kesalahan redaksional yaitu ada kata yang salah. Beberapa kesalahan kecil yang bila sering terjadi akan menurunkan pamor sebuah berita, kemauan membaca para penikmat berita juga akan menurun. Gaya bahasa yang tepat juga sangat berpengaruh untuk mengiring pembaca berita kepada konstruksi yang dibentuk sebuah berita. PEMAPARAN KALIMAT : - Kalimat yang dijabarkan oleh 48
14 kompas berurutan dan menjadi sebuah paragraf yang jelas. Pemaparan kalimat lebih kepada menyampaikan apa yang telah dikatakan oleh seseorang dan ditulis lagi menjadi sebuah berita. Bisa dilihat dari berita kompas lebih menekankan kepada fakta yang terjadi sebenarnya tanpa harus terlalu banyak menambahkan kata kata. IMAGE SBY : - Dari berita berita yang dibuat kompas telah menciptakan sebuah image dimana saat SBY akan berakhir masa jabatan banyak permasalahan yang muncul di kabinet maupun parpol yang dipimpinnya, malahan SBY terkesan tidak memberi komentar (bungkam) dan terkejut melihat beberapa menterinya terjerat korupsi. Selain image SBY menjadi negatif, parpol Demokrat juga menjadi semakin buruk imagenya karena anggotanya yang juga menjabat sebagai menteri terjerat korupsi dan malah bangga dengan tertangkapnya anggota PEMAPARAN KALIMAT : - Kalimat yang dijabarkan detik juga berurutan menjadi sebuah paragraf yang utuh, tapi terkadang tidak berhubungan dengan paragraf selanjutnya. Ini membuat pesan dari berita tersebut tidak tersampaikan dengan jelas. IMAGE SBY : - Dari konstruksi yang dibentuk oleh Detik ada yang mengangkat citra SBY ada juga yang menurunkan citra SBY, sedangkan kompas lebih berani untuk mengungkap apa yang terjadi di dalam pemerintahan SBY pasca pemilu Detik lebih memilih untuk membuat berita tentang kegiatan SBY pasca pemilu 2014, seakan akan SBY akan melepas jabatannya tanpa ada terjadi masalah yang begitu serius yang akan membuat citranya buruk di mata masyarakat. 49
15 mereka. FRAMING MEDIA : - Framing yang diciptakan oleh kompas adalah image negatif yang sebenarnya lebih kepada kritik terhadap SBY menjelang masa habis jabatannya malah membuat SBY dipusingkan oleh para menterinya yang terjerat korupsi. Peran wartawan dan editor adalah aktor bagaimana sebuah berita mengkonstruksi masyarakat dengan apa yang dibacanya. FRAMING MEDIA : - Framing yang diciptakan detik adalah sebentar lagi SBY akan lengser dari jabatannya biarlah dia lengser dengan tenang tanpa ada masalah lagi yang memojokkan beliau. Tetapi dilain hal ada juga framing yang diciptakan oleh Detik tentang penurunan citra SBY pasca pemilu meskipun tidak frontal. 5.4 Refleksi Kritis Pembingkaian SBY Pasca Pemilu 2014 Dari beberapa pemberitaan yang penulis amati baik dari Kompas.com maupun Detik.com, maka penulis dapatkan bahwa arah pemberitaan yang ditunjukkan oleh Kompas.com cenderung mengarahkan pandangan pembaca berita tentang kritik yang ditunjukkan kepada SBY setelah lengser selama dua periode berkuasa. Arah berita Kompas.com sangat menyoroti sepak terjang SBY selama memerintah dan terungkap 50
16 banyak kasus korupsi di kabinet SBY yang terkuak setelah lengser, bahkan menteri yang menjadi tersangka korupsi tersebut merupakan anggota parpol yang dipimpin oleh SBY sendiri. Arah pemberitaan Kompas.com lebih kepada menciptakan sebuah realitas kepada khalayak bahwa SBY kurang becus untuk mengurusi para menterinya sehingga terungkap banyak kasus korupsi setelah SBY lengser dari jabatannya. Kedua media tersebut menginginkan para khalayak untuk mengikuti jalan pikiran media agar sejalan dengan framing yang mereka ciptakan. Arah pemberitaan dari Detik.com cenderung menyoroti berita negatif tentang SBY karena pada saat itu juga sedang banyak sekali pemberitaan korupsi didalam pemerintahan yang sudah diujung tanduk dan berita tersebut dikemas dengan bahasa yang lebih sopan daripada Kompas.com dan Detik.com seringkali mengalami kesalahan redaksional dalam beritanya. Realitas yang dibentuk Detik.com sendiri adalah bahwa masih ada kebaikan sedikit tentang jasa SBY selama memerintah. 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciperistiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat
Lebih terperinciAnalisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015
Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Asumsi dasar
Lebih terperinciDOKUMENTASI. Tiga Menteri Dijerat KPK, Prestasi KPK atau SBY? Jumat, 5 September :40 WIB
DOKUMENTASI Tiga Menteri Dijerat KPK, Prestasi KPK atau SBY? Jumat, 5 September 2014 19:40 WIB TRIBUNNEWS / DANY PERMANADua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (kiri) dan Zulkarnain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)
PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) Oleh : Asri Saraswati 1B815842 Dosen Pembimbing : Dr. Edy Prihantoro Kasus Papa Minta Saham Media Online
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah
Lebih terperinciKonsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom
Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada
Lebih terperinci13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI
13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga menimbulkan pro dan kontra. Karena perkembangan kehidupan manusia seirama dengan kemajuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi
41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB IV. KESIMPULAN dan SARAN
BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh pada level teks dan konteks di masing-masing Koran, peneliti kemudian memperbandingkan temuan-temuan tersebut khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok
121 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dalam rangka menjawab tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneliti kemudian menarik benang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan
Lebih terperinciSkripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1
JURNAL PEMBINGKAIAN METROTVNEWS.COM DAN SINDONEWS.COM MENGENAI MUNDURNYA HARY TANOESOEDIBJO DARI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Temuan
BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik
1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu
Lebih terperinciKONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA
KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto
Lebih terperinciPENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI
PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla Pasca
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu korupsi, suap, pencucian uang, dan semua bentuk penggelapan uang negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. Para aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi berada di konteks apapun. Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Gratificatie
Lebih terperinciKONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH
KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH Detik EDISI 10-16 DESEMBER 2012 (Analisis Framing dalam Berita Sandungan Si Anak Emas Presiden Menurut
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pertama Kedua
BAB V PENUTUP Bagian ini adalah bab final yang merangkum hasil penelitian tentang framing majalah Tempo terhadap representasi perempuan dalam pemberitaan skandal politik Anatsari Azhar. Penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah atau biasa disebut pemilukada merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian kepala daerah baik itu gubernur,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kenaikan harga BBM terjadi kembali di tahun 2013. Dikutip dari tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik yang mengumumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan memiliki lembaga-lembaga khusus berdasarkan tugas masing-masing. Dalam rangka untuk memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa telah berfungsi sebagai alat propaganda paling efektif, di samping dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
181 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada permasalahan yang peneiliti teliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara Sintaksis a. Berdasarkan dari Pikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan
Lebih terperinciFRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA
FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa
Lebih terperinci09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi
Lebih terperinciKECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)
KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan dipelihara (Carey, 1999, h.243). Media massa memiliki kekuatan dalam membentuk persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komisi Pemberantasan Korupsi adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi
Lebih terperinciKONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012
0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik di kalangan publik, belakangan telah menjadi isu hangat dan terus menjadi sorotan pemberitaan
Lebih terperinciKONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012
KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah merupakan salah satu berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu karena dua organisasi masyarakat ini
Lebih terperinciPengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012
Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BIDANG PERTAHANAN DI MABES
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Segala puji syukur atas kehadirat Yesus Kristus penulis panjatkan karena
KATA PENGANTAR Segala puji syukur atas kehadirat Yesus Kristus penulis panjatkan karena dengan limpahan rahmat, karunia serta hidayah-nya skripsi dapat penulis susun dan selesaiuntuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciTabel 5.1 Analisis Struktur Sintaksis
Lampiran 1 NO Kompas.Com 1 Ini Alasan PDI-P Batasi Umur Hanya 12 Tahun Tabel 5.1 Analisis Struktur Sintaksis Analisis Dalam judul tersebut Kompas.com lebih berpihak kepada PDI-P hal ini terlihat dari adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu konsekuensi kognitif dari komunikasi politik, baik secara langsung maupun melalui media massa, yang sangat penting ialah terbentuknya citra politik khayalak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia dan menjadi perhatian besar bagi rakyat Indonesia. Kasus korupsi, kasus suap bahkan
Lebih terperinciJokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015
Jokowi dan Kapolri Selasa, 20 Januari 2015 Ketuk palu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pro dan kontra pengangkatan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan telah kita ketahui bersama. Pengangkatan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembentukan makna merupakan pokok dari komunikasi menggunakan media massa terutama surat kabar, karena makna yang dibangun membentuk sebuah realitas media yang dianggap benar
Lebih terperinciKONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA
KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif. Penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan
Lebih terperinciSambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012
Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIALOG PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciFRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA
FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r
Lebih terperinciGONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA SKRIPSI
GONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA 362012044 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah
Lebih terperinciJokowi, SBY, dan Infrastruktur
Jokowi, SBY, dan Infrastruktur http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/22/060000726/jokowi.sby.dan.infrastruktur Abror/presidenri.go.idPresiden keenam SBY dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...
DAFTAR ISI ABSTRAKSI..... i ABSTRACT..... ii KATA PENGANTAR.... iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. viii... xii... xiv... xv DAFTAR LAMPIRAN. xvi BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Konteks Penelitian.
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : RIZKY YUDHISTIRA NPM
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin
Lebih terperinciBAB V Analisis Framing Pemberitaan Isu Pro Kontra Tindakantindakan Rizal Ramli Pada Saat Menjabat Menko Kemaritiman
BAB V Analisis Framing Pemberitaan Isu Pro Kontra Tindakantindakan Rizal Ramli Pada Saat Menjabat Menko Kemaritiman Berdasarkan pengamatan dari surat kabar online detik.com dan kompas.com tentang pemberitaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di Kompas Petang KOMPAS TV adalah Program informasi dalam bentuk diskusi serius dengan topik-topik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan kepada khalayak, oleh sebab itu media massa mempunyai peran penting dalam mempersuasif masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009. Secara tekstual, penggunaan kosakata, gaya bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya pertumbuhan dunia industri yang diiringi dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pola hidup konsumsi tak terbatas membuat meningkatnya konsumsi
Lebih terperinci