MORTGAGE BACKED SECURITIES
|
|
- Farida Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MORTGAGE BACKED SECURITIES
2 PENDAHULUAN Aset bank yang dominan adalah kredit. Namun Bank relatif sulit menjual kredit, terutama untuk kredit dengan ukuran kecil dan dengan jangka waktu yang panjang seperti KPR. Selain itu, peluang default dari pemilik rumah secara individual relatif sulit diprediksi. Untuk menjual aset yang relatif tidak liquid, bank (institusi finansial lainnya) dapat melakukan sekuritisasi.
3 PENGERTIAN SEKURITISASI Sekuritisasi adalah pengemasan aset yang tidak liquid sehingga menjadi lebih liquid atau lebih muda untuk di jual.
4 SKENARIO SEKURITISASI Bab ini membahas empat skenario sekuritisasi. 1.Pass Through 2.Collateralized Mortgage obligation 3.Mortgage Pass Through Strips 4.Mortgage Backed-Securities
5 1. Pass Through Salah satu skenario sekuritisasi adalah arus kas KPR diteruskan kepada pemegang sekuritas baru, setelah dikurangi dengan biaya transaksi (biaya pelayanan). Skenario ini disebut pass trough dengan jaminan KPR.
6 1. Pass Through Setiap waktu, pembeli rumah membayar cicilan. Hasil pembayaran cicilan ini diteruskan kepada investor pass trough secara pro rata. Dalam skenario ini, bank menerbitkan satu jenis sekuritas baru. Jadi, investor mengahadapi risiko yang sama besarnya sebanding dengan ukuran posisinya pada pass trough.
7 1. Pass Through Apabila pembeli rumah melunasi lebih cepat dari jadwal pelunasan (prepayment), maka waktu jatuh tempo pass trough memendek. Sebaliknya, apabila pembeli rumah terlambat melunasi cicilannya, maka waktu jatuh tempo pass trough memanjang. Jadi, investor pass trough menghadapi ketidakpastian waktu jatuh tempo. Ketidakpastian waktu jatuh tempo ini dapat menjadi dasar skenario aliran kas sekuritas baru.
8 2. Collateralized Mortgage Obligation Dalam sekuritisasi, bank dapat menerbitkan lebih dari satu sekuritas baru dengan prioritas aliran kas. Sekuritas baru ini mempunyai waktu jatuh tempo yang lebih pasti. Sekuritas baru ini disebut TRANCHES. Risiko masing-masing tranche berkaitan dengan priorutas aliran kas (pelunasan)
9 2. Collateralized Mortgage Obligation Semakin tinggi prioritas pelunasan tranche, atau semakin senior sebuah tranche, maka semakin rendah resikonya. Misalnya, tranche A mempunyai prioritas pertama dalam pelunasan principal. Tranche B dan C tidak akan menerima pelunasan prinsipal apabila pelunasan prinsipal A belum selesai. Misalnya, prioritas pelunasan prinsipal berikutnya adalah tranche B. Tranche C tidak akan menerima pelunasan prinsipal apabila pelunasan tranche B belum selesai. Apabila jaminan dari sekuritas baru ini adalah mortgage, maka sekuritas baru ini disebut collateralized mortgage obligation (CMO),
10 3.Mortgage Pass Trough Strips Cicilan pembelian rumah terdiri atas pelunasan bunga dan prinsipal. Pembentukan sekuritas baru pada sekuritisasi juga dapat mendasarkan pada penerusan (pass trough) pelunasan bunga saja (interest only-io) dan pelunasan prinsipal saja (principal only-po). IO dan PO adalah sekuritas dengan aliran kas yang berasal dari pemecahan (strip) aliran kas mortgage. Oleh karena itu, IO dan PO dikategorikan sebagai mortgage pass trough strips.
11 4.Mortgage Backed- Securities Dengan ketiga skenario sekuritisasi tersebut, bank memindahkan kredit ke unit khusus untuk melakukan sekuritisasi (special purpose vehicle-spv). Implikasinya, kredit yang disekuritisasi hilang dari neraca dan diganti dengan kas. Dalam skenario sekuritisasi lainnya, bank tidak memindahkan kredit ke tempat lain. Bank dapat menerbitkan sekuritas baru dengan jaminan kreditnya. Nilai aset kredit (nilai kolateral) perlu lebuh tinggi dari nilai sekuritas barunya. Sekuritas baru ini disebut sekuritas yang dijamin mortgage (KPR) (mortgage-backed securities-mbs)
12 MORTGAGE PASS TROUGH SECURITIY Pengertian Mortgage pass trough security adalah instrumen investasi dengan aliran kas (pembayaran kupon) sesuai dengan aliran kas (pelunasan cicilan) mortgage.
13 Ilustrasi Bank menerima cicilan pemilik rumah dan meneruskannya kepada investor pass trough. Untuk menjamin kelangsungan pembayaran kepada investor, diperlukan penekanan risiko kredit (default risk) dari pembeli rumah, bank dan trustee. Risiko kredit ini di transfer ke pihak lain.
14 Ilustrasi Investor pass trough menerima aliran kas secara periodik (misalnya, bulanan). Dalam skenario pass trough, setiap pelunasan pinjaman diteruskan kepada investor setelah dikurangi dengan biaya pelayanan asuransi. Dalam skenario bank sebagai originator KPR, meskipun aset KPR telah ditransfer ke Trustee, bank tetap menjadi pihak yang melayani penerimaan cicilan dari pemilik rumah.
15 Ilustrasi Mortgage Pass Trough Security FHA Bank GMNA Trustee Payment GNMA Investors
16 Keterangan 1. Bank memberikan pinjaman dalam bentuk KPR (mortgage) 2. KPR diletakkan pada trustee 3. GNMA menerbitkan mortgage pass trough security (pass trough) 4. Investor membeli pass trough 5. Hasil pembayaran pass trough diserahkan kepada bank (setelah dikurangi biaya underwriting) 6. FHA : Federal Housing Administration, lembaga yang menerima resiko default pembeli rumah GNMA : Government National Mortgage Association / Ginnie Mae, lembaga pemerintah AS yang menjadi sponsor penerbitan pass through
17 Risiko 1.Harga rumah jatuh, sehingga pemilik rumah meninggalkannya begitu saja 2.Waktu pembayaran kupon tidak tepat, misalnya bank yang melayani pembayaran kupon bangkrut
18 Risiko Kedua jenis kekhawatiran (risiko) tersebut di transfer kepada lembaga penjamin. Risiko kredit pemilik rumah ditransfer ke FHA. Risiko kredit Trustee, Trustee tidak membayar kupon sesuai dengan kontrak, ditransfer ke GNMA. Jaminan ini tentu saja akan mengurangi imbal hasil (suku bunga kupon) pass trough.
19 Contoh : Diketahui : Ukuran kolateral KPR : Waktu jatuh tempo : 30 tahun Jumlah cicilan dalam setahun : 12 kali Suku bunga KPR : 12% Besar cicilan tetap per bulan :
20 Formula Menghitung Bunga = PMT =
21 Tabel Pelunasan bunga dan principal Bulan ke- Sisa Prinsipal Cicilan Pelunasan Bunga Pelunasan Prinsipal Sisa Prinsipal
22 Contoh: Setiap cicilan bulanan ini untuk melunasi prinsipal dan bunganya. Cicilan kedua sebesar digunakan untuk melunasi prinsipal sebesar , sedangkan yang untuk melunasi bunganya sebesar Jadi, sebagian besar cicilan dugunakan untuk melunasi bunga dari prinsipal yang masih besar. Semakin lama, jumlah prinsipal, semakin kecil, sehingga cicilan bunganya juga mengecil.
23 Dekomposisi Cicilan Bulanan Cicilan Porsi pelunasan bunga Porsi pelunasan prinsipal Bulan ke-
24 Contoh: Dalam skenario pass through, setiap pelunasan diteruskan kepada investor setelah dikurangi biaya transaksi. Biaya transaksi terdiri atas biaya asuransi risiko default dan pelayanan oleh bank. Apabila biaya transaksi 50 basis point (bp), maka suku bunga kupon yang diterima investor pass through adalah 11.5%. Investor pass-through akan menerima pembayaran bulanan selama 360 kali sebesar :
25 Contoh: = PMT = Nilai ini tentu saja lebih kecil dari nilai cicilan mortgage, yaitu
26 Collateralized Mortgage Obligation Mortgage pass through securities (pass through saja) yang mendistribusikan aliran kas kepada investor secara pro rata mempunyai karakteristik yang tidak dikehendaki investor, yaitu ketidakpastian waktu jatuh tempo. Sehingga muncul Collateralized mortgage obligation (CMO). CMO berbeda dengan pass through dalam hal prioritas pendistribusian aliran kas yang berasal dari pelunasan mortgage.
27 Tran ch es C M O S p ecialpu rp ose Veh icle A liran kas Tran ch e A Tran ch e B S eku m p u lan O b lig asim ortg ag e Tran ch e C Tran ch e D Tran ch e Z
28 Jenis CMO disebut tranches. Klasifikasi tranches CMO berdasarkan prioritas hak penerimaan aliran kas. CMO A (tranche A) mendapatkan prioritas untuk menerima aliran kas yang pertama. CMO B dapat menerima alliran kas setelah Tranche A semua haknya terpenuhi. Tranche C akan menerima aliran kas setelah tranche B menerima semua haknya, dan seterusnya. Oleh karena itu, CMO juga disebut Sequential pay tranches.
29 Dengan scenario seperti ini, tranche A mempunyai waktu jatuh tempo yang terpendek. Diantara keempatnya, tranche A mempunyai durasi yang paling pendek. Durasi adalah ukuran risiko suku bunga atau sensitivitas harga tranche terhadap perubahan suku bunga. Oleh karena itu, tranche A mempunya resiko yang terkecil.
30 D ekom p osisipass Th rou g h m en jad iio d an PO M arket Price Pass Th rou g h ( M B S ) IO PO M arket Yield
31 Variasi Kolateral Aliran Kas Ketiga jenis sekuritisasi : Pass through, CMO, mortgage backed securities pada dasarnya mengemas Mortgage dengan suku bunga tetap menjadi sekuritas baru yang lebih likuid. Selain mortgage, sekuritisasi juga dapat dilakukan terhadap piutang pada: 1.kredit mobil atau kendaraan bermotor, 2.kartu kredit 3.Mortgage dengan suku bunga mengambang, 4.pinjaman komersial ukuran kecil dan besar (Collateralized loan obligations-clo) 5.Junk bonds atau pinjaman bank yang berisiko tinggi ( collateralized debt obligations- CDO)
32 Prepayment Percepatan pelunasan biasanya mempunyai pola. Pada periode awal, percepatan pembayaran rendah, kemudian meningkat dan mencapai tingkat yang stabil. Public Securities Association (PSA) adalah satuan yang menggambarkan pola prepayment sebesar PSA 100 persen sebagai acuan. PSA 100 persen memiliki arti bahwa prepayment rate tahunan sebesar 2 persen pada periode awal, kemudian meningkat hingga 6 persen pada bulan ke-30 dan stabil setelah itu.
33 Faktor- faktor yang memengaruhi pemilik rumah untuk melakukan pelunasan awal terhadap prinsipalnya adalah: 1.Umur Pinjaman pada awal periode prepayment akan relatif kecil, kemudian meningkat hingga batas tertentu dan cenderung tidak berubah hingga periode jatuh tempo. 2.Suku bunga turun tajam pemilik rumah akan melakukan refinancing. Pemilik rumah akan meminjam dana pada suku bunga yang rendah untuk melunasi pinjaman dengan suku bunga tinggi.
34 Faktor- faktor yang memengaruhi pemilik rumah untuk melakukan pelunasan awal terhadap prinsipalnya adalah: 3.Aktivitas ekonomi pada saat perekonomian mengalami ekspansi, banyak orang yang pindah lokasi pekerjaan sering kali dibarengi dengan perpindahan tempat tinggal. Mereka akan menjual rumahnya dan melunasi prinsipalnya. 4.Musiman Pada bulan tertentu, misalnya pada bulan Desember banyak orang membeli rumah.
35 Ukuran prepayment Conditional prepayment rate (CPR) adalah prepayment rate tahunan. Sementara itu prepayment rate bulanan disebut single monthly mortality (SMM). Keduanya dihitung berdasarkan principal yang tersisa. Hubungan antara conditional prepayment rate (CPR) dan single monthly mortality (SMM) rate adalah: (1-SMM) 12 = (1-CPR)
36 Ilustrasi 1 Diketahui : CPR = 6% Prepayment bulanan adalah 0,514 persen dari sisa principal terakhir. Misalnya, pada bulan yang bersangkutan sisa principal adalah $ prepayment bulan yang bersangkutan sama dengan: 0, x ($ $67) = $260. nilai sebesar $67 adalah cicilan bulanan.
37 Pola prepayment Standar dari pola prepayment untuk sebuah MBS dari awal hingga waktu jatuh tempo adalah PSA 100 persen. PSA 100 persen : CPR sebesar 2 persen (0,514 persen per bulan) dari awal hingga mencapai CPR 6 persen pada bulan ke-30. setelah itu, CPR konstan sebesar 6 persen. PSA 200 persen : CPR sebesar 4 persen pada periode awal kemudian naik hingga mencapai 12 persen pada bulan ke-30. setelah itu, CPR konstan pada 12 persen hingga periode jatuh tempo. PSA 50 persen : CPR sama dengan 1 persen dan meningkat hingga 3 persen pada bulan ke-30, dan konstan hingga periode akhir.
38 Pola prepayment n n u alc PR p ercen tag e % PS A % PS A ( b en ch m ark ) 5 0 % PS A M ortg ag e ag e ( m on th s)
39 Ilustrasi 2 Prepayment pada bulan ke-t sama dengan SMM dikalikan dengan prinsipal yang tersisa (mortgage balance) awal periode ke-t dikurangi dengan cicilan prinsipal pada bulan ke-t. Misalnya, prinsipal yang tersisa setelah cicilan terakhir adalah $ SMM adalah 1 persen. Ekspektasi prepayment rate pada periode ini adalah $990 (1 persen dari $99.000). Ekspektasi prepayment tahunan adalah 11,36 persen, bukan 12 persen karena prinsipalnya semakin menurun setelah terjadi prepayment. (1-SMM) 12 = (1-CPR) CPR = 1-(1-0,01) 12 = 11,36
40 Convectivities dan Prepayment Risk Ketika pembeli rumah melunasi prinsipal pinjamannya dengan mengganti pendanaan suku bunga tinggi dengan suku bunga rendah, menyebabkan Investor MBS menerima kembali dana dengan suku bunga rendah. Kerugian karena pelunasan awal ini disebut Prepayment Risk.
41 Convectivities dan Prepayment Risk Pelunasan awal (prepayment risk) membuat umur MBS menjadi lebih pendek, disebut juga Risiko Kontraksi (contraction risk). Sebaliknya ketika suku bunga naik, pembeli rumah cenderung terlambat melunasi kreditnya. Akibatnya, umur MBS jadi lebih panjang. Risiko ini disebut risiko perpanjangan (extension risk).
42 Convectivities dan Prepayment Risk Pada saat suku bunga rendah, pemilik rumah melakukan pelunasan cepat terhadap prinsipalnya. Pelunasan ini diteruskan kepada investor MBS. Investor MBS menghadapi suku bunga rendah. Akibatnya, pola harga MBS pada suku bunga rendah tidak konveks (positif), tetapi negatif konveks (negative konveks).
43 Konveksitas negatif pada MBSs Harga MBS A Positive con vexity N egative con vexity B Yield
44 Convectivities dan Prepayment Risk Konveksitas positif digambarkan dengan kurva melengkung ke atas Konveksitas negatif digambarkan dengan kurva melengkung ke bawah
45 Convectivities dan Prepayment Risk Investor menghadapi ketidakpastian cash flow dan umur (periode jatuh tempo) MBS. Ketidakpastian ini membuat ukuran pendekatan durasi menjadi tidak cocok untuk mengukur sensitivitas harga MBS terhadap perubahan yield. Untuk mengukur sensitivitas MBS, dapat digunakan pendekatan durasi efektif (effective duration) dan konveksitas efektif (effective convexity)
46 Convectivities dan Prepayment Risk Formula durasi efektif adalah : Formula konveksitas efektif adalah:
47 Convectivities dan Prepayment Risk P 0 Y 0 : harga MBS awal : yield awal y : perubahan yield P(y 0 - y) : harga MBS setelah yield turun sebesar y P(y 0 + y) : harga MBS setelah yield naik sebesar y
48 Ilustrasi Penghitungan Durasi dan Konveksitas Efektif Awal Skenario 1 Skenario 2 Yield 7,50 % +25bp -25bp +25bp -25bp Harga 100,125 98,75 101,50 98, ,3438 MBS Durasi 5,49 tahun 5,24 tahun Konveksita s Pada skenario 1, Baik kenaikan maupun penurunan yield mengakibatkan penurunan dan kenaikan harga MBS yang sama ( 1, 375). Pola perubahan harga MBS ini linier, tidak melengkung, tidak terdapat konveksitas.
49 Pada skenario 2, kenaikan yield 25 basis point mengakibatkan harga MBS turun sebesar 1,4062 (100,125-98,7188); penurunan yield 25 basis point mengakibatkan harga MBS naik 1,2188 (101, ,125). Jadi, untuk perubahan yield yang sama, kenaikan harga obligasi lebih kecil dibanding penurunannya. Skenario ini menggambarkankonveksitas negatif. Ukuran konveksitas negatif MBS pada harga 100,125 sama dengan -299
50 Ilustrasi CMO mempunyai karakteristik obligasi, namun terdapat ketidakpastian pada kupon yang memunculkan konveksitas negatif. Perhatikan bahwa ketidakpastian pembayaran kupon membuat formula durasi bermasalah. Durasi mensyaratkan kepastian cash flow obligasi. Ketidakpastian arus kas pada MBS menyababkan penghitungan durasi standar menjadi kurang relevan. Namun, konsep durasi sebagai ukuran risiko (sensitivitas) harga MBS karena perubahan suku bunga atau yield tetap sah. Penghitungan durasi dan konveksitas dapat menggunakan formula durasi dan konveksitas efektif (effective duration)
51 Obligasi dan suku bunga tetap dapat dibagi menjadi floater dan inverse floater. 6% $100= $50m LIBOR+ $50m (12%- LIBOR) Durasi obligasi dan durasi kedua komponennya (floater dan inverse floater) juga sama. $50m D F + $50 D IF = $100 D
52 Obligasi dengan kupon dipecah menjadi floater dan inverse floater. Pada saat floater menjelang di-reset, durasi floater mendekati nol. Jadi, risiko floater dapat dianggap nol. Akibatnya, risiko terkumpul pada inverse floater. Misalnya, durasi obligasi dengan kupon adalah 4,5. Diasumsikan bahwa term structure datar. $50m 0+$50 D IF =$100 D $50m 0+$50 D IF =$100 4,5 D IF =9
53 Durasi inverse floater dua kali durasi obligasi awal. Dan, durasi floater melebihi waktu jatuh temponya. Pemisahan obligasi menjadi floater dan inverse floater dengan porsi yang sama membuat durasi inverse floater sama dengan dua kali durasi aset awalnya.
54 Ilustrasi pemecahan obligasi menjadi floater dan inverse floater Bond P = 100 C = 6% T = 5 tahun D = 4, 5 tahun Floater P = 50 C = LIBOR T = 5 tahun D = 0 tahun Inverse Floater P = 40 C = 12%-LIBOR T = 5 tahun D = 9 tahun aan arus kas. Durasi tidak harus berkaitan dengan periode jatuh tempo. Hal ini me
55 STRIPS Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) mempunyai risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan yang berkupon. Reinvestment risk yang terdapat pada obligasi berkupon tidak muncul di obligasi tanpa kupon. Oleh karena itu, investor akan bersedia menerima suku bunga obligasi tanpa kupon sedikit lebih rendah dibanding dengan suku bunga yang berkupon.
56 Ilustrasi STRIPS Tahun Cash Payment Interest Rate on Present Discounted Value Zero-coupon 9,75 Bond (%) Of 91,116 Zero-Coupon Bond ,75 83, ,75 75, ,75 68, ,75 62, ,75 57, ,75 52, ,75 47, ,75 43, ,75 39, ,75 394,416 Total 1.015,528
57 Ilu strasis TR IPS Tabel di atas obligasi berkupon dengan suku bunga 10%, pembayaran kupon adalah tahunan, dan periode waktu jatuh tempo 10 tahun. Harga obligasi adalah 1 juta USD (at par) Kupon tahunan obligasi adalah (10 persen dari 1 juta). Pada akhir periode, investor menerima prinsipal sebesar 1 juta dan kupon Tabel diatas menunjukkan bahwa sebuah obligasi berkupon dapat di pecah menjadi 11 obligasi tanpa kupon. Instrumen pecahan ini disebut separate trading of registered interest and principal
58 Ilu strasis TR IPS Kolom 4 menampilkan harga kesebelas obligasi tanpa kupon. Harga obligasi tanpa kupon adalah nilai sekarang dari masing-masing prinsipalnya tanpa kupon dengan discount rate 9,75 persen. Nilai sekarang aliran kas adalah , sedangkan satu tahun kemudian adalah 91,116. nilai sekarang aliran kas , sedangkan sepuluh tahun kemudian adalah
59 Ilu strasis TR IPS Jumlah dari kesebelas harga STRIPS adalah Nilai ini lebih tinggi sebesar dibanding harga obligasi berkupon atau aslinya. Jika biaya memecah obligasi ini lebih rendah dari , maka pemecahannya menguntungkan.
60 Ilu strasis TR IPS Banyak pelaku pasar (dealers) yang mengamati perlu adanya keuntungan dari strip ini. Oleh karena itu, peluang arbitrase dengan melakukan pemecahan akan secara relatif cepat. Akhirnya, harga STRIPS ditambah biaya untuk melakukan STRIPS akan sama dengan harga obligasi aslinya.
Risk associated with investing in bonds & sector overview RAYNALDI KALATA H WAHYUDI WIBOWO
Risk associated with investing in bonds & sector overview RAYNALDI KALATA H-3112030 WAHYUDI WIBOWO-3112062 INTRODUCTION 11 resiko yang akan dihadapi investor ketika berinvestasi pada obligasi, yaitu:
Lebih terperinciSAP 11. Mortgage Market
SAP 11 Mortgage Market Pasar hipotik adalah pasar pinjaman kepada para pebisnis atau individu untuk membeli rumah, tanah, dan bangunan yang lain. empat dasar dari kategori hipotik adalah rumah, tempat
Lebih terperinciMODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI
MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa
Lebih terperinciA. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan
A. HUTANG OBLIGASI Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang belum dibayarkan
Lebih terperinciPengantar sekuritisasi di Indonesia
Pengantar sekuritisasi di Indonesia Perbanaspascasarjana Jakarta, January 2010 1 Sekuritisasi Sekuritisasi merupakan suatu proses transformasi aset yang tidak likuid menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan
Lebih terperinciANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO
ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh
Lebih terperinciOVERVIEW investasi obligasi. 1/51
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciOVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.
OVERVIEW 1/51 Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset Infobank (biri), pada Januari 2010, posisi pembiayaan multifinance
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Penilaian Saham dan Obligasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Penilaian Obligasi Penilaian Saham
Lebih terperinciUtang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) Anggota Kelompok : Adi Tri Prasetyo Aisyah Novia W. Dian Fitria Sari Dianita Ramadhani Gunung Arifan Nandya Titi Hapsari A. Pengertian Utang Jangka Panjang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Beberapa literatur tentang Obligasi Negara, serta tingkat resiko finansial yang akan dibahas dalam tesis ini dijelaskan dalam bab ini. Demikian pula pendekatanpendekatan analisis
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciMODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI
MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 Materi: UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI OLEH UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KULIAH KARYAWAN JAKARTA 2008 Tujuan Penyampaian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula
Lebih terperinciSUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB
SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB Pengertian Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Sumber dana jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Krisis global tahun 2008 disebabkan oleh permasalahan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS terjadi karena
Lebih terperinciTerdapat dua metode dalam melakukan pengembalian hutang: Metode amortisasi (amortization) Peminjam membayar hutangnya pada interval periodik.
AMORTISASI 1 2 DEFINISI Terdapat dua metode dalam melakukan pengembalian hutang: Metode amortisasi (amortization) Peminjam membayar hutangnya pada interval periodik. Metode sinking fund Peminjam membayar
Lebih terperinciC H A P T E R 14 LIABILITAS JANGKA PANJANG
C H A P T E R 14 LIABILITAS JANGKA PANJANG Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield 14-1 Liabilitas Jangka Panjang 14-2 Liabilitas Jangka Panjang adanya kemungkinan pengeluaran
Lebih terperinciLIABILITAS JANGKA PANJANG
LIABILITAS JANGKA PANJANG - Pertemuan 12 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 Utang Obligasi Wesel Bayar Jangka Panjang Isu-isu Spesial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Perubahan Harga Obligasi Obligasi merupakan surat perjanjian jangka panjang, dimana penerbit obligasi (issuer) berjanji akan
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Beberapa Istilah Dalam Nilai nominal ( nominal value atau face value ) atau nilai pari ( par value ) Besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan tertera pada lembaran obligasi.
Lebih terperinciKementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara SUN Ritel Jakarta, 30 November 2017 Pembicara: SANDI ARIFIANTO Kepala Seksi Perencanaan
Lebih terperinciMATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI
MATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh
Lebih terperinciMATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI
MATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bank, Risiko, dan Manajemen Risiko Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi perekonomian, berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga merupakan salah satu variable ekonomi yang sering dipantau oleh para pelaku ekonomi. Tingkat suku bunga dipandang
Lebih terperinciPASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi
KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami
Lebih terperinciMATERI 7 PENILAIAN OBLIGASI. PROF. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.SI. PENGERTIAN OBLIGASI
MATERI 7 PENILAIAN OBLIGASI. PROF. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.SI. PENGERTIAN OBLIGASI Materi 7 Penilaian Obligasi Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. 7-1 PENGERTIAN OBLIGASI KARAKTERISTIK OBLIGASI JENIS-JENIS
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN 1/33
CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33 Penilaian obligasi Harga obligasi Tingkat bunga pasar dan harga obligasi Maturitas dan harga obligasi Tingkat kupon dan harga obligasi Durasi obligasi PENILAIAN OBLIGASI Penilaian
Lebih terperinciMateri 7 Penilaian Obligasi. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PENGERTIAN OBLIGASI
Materi 7 Penilaian Obligasi Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. 7-1 PENGERTIAN OBLIGASI KARAKTERISTIK OBLIGASI JENIS-JENIS OBLIGASI YIELD OBLIGASI DIVERSIFIKASI ESTIMASI RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO MODEL
Lebih terperinciPENGUATAN IKNB MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN BERBASIS PASAR MODAL. Tim Riset SMF
PENGUATAN IKNB MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN BERBASIS PASAR MODAL Tim Riset SMF Abstrak Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dalam mempercepat pembangunan nasional.
Lebih terperinciOBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN
OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI Obligasi adalah wesel jangka panjang yang diterbitkan oleh unit perusahaan dan pemerintah Penerbit obligasi menerima uang dalam pertukaran untuk melakukan pembayaran
Lebih terperinci12/02/ CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33
http://www.deden08m.com CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33 Penilaian obligasi Harga obligasi Tingkat bunga pasar dan harga obligasi Maturitas dan harga obligasi Tingkat kupon dan harga obligasi Durasi obligasi 1
Lebih terperinciMATERI 13c PENILAIAN OBLIGASI
MATERI 13c PENILAIAN OBLIGASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciMATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membeli produk-produk keuangan berupa surat berharga (efek). Salah satu contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2001).
Lebih terperinciPENILAIAN SURAT BERHARGA
PENILAIAN SURAT BERHARGA OBLIGASI DEFINISI: Surat utang yang dikeluarkan suatu perusahaan atau negara Adanya pembayaran bunga kupon yang tetap untuk setiap periode Beberapa istilah penting: NILAI NOMINAL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Obligasi Rahardjo (2003) menyatakan bahwa obligasi merupakan suatu surat berharga (efek) berjangka waktu menengah dan panjang, yang merupakan bukti
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Strategi Sekuritisasi Aset pada Piutang Pembiayaan Konsumen Seperti telah diuraikan maka salah satu aset yang memungkinkan untuk disekuritisasi oleh Perseroan adalah piutang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.
II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Obligasi Korporasi (Corporate Bond) II.1.1.1 Definisi Obligasi Korporasi Menurut Harmono, obligasi merupakan surat tanda utang
Lebih terperinciPendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi
Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 3 Dipergunakan
Lebih terperinciFIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT
FIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT PENGERTIAN Fixed Income: Produk investasi dengan tingkat pendapatan tetap (stabil) Financial Market Money market Capital market Maturity 1th Debt Instrument
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Dalam bab ini akan diulas bagaimana strategi imunisasi multiperiode dapat diterapkan pada salah satu institusi Lembaga Keuangan yang dalam studi kasus ini adalah Dana
Lebih terperinciSUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN
SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN Salah satu upaya untuk mengatasi kemandegan perekonomian saat ini adalah stimulus fiskal yang dapat dilakukan diantaranya melalui defisit anggaran. SUN sebagai
Lebih terperinciPROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA
PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA Aula Ged B Lt.5, Sekretariat BPPK, 9 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko OUTLINE 1 2 Mengenal Instrumen
Lebih terperinciXXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti
PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa
Lebih terperinciSEKURITISASI ASET : SURAT UTANG KOPERASI. Kemenkop dan UKM
SEKURITISASI ASET : SURAT UTANG KOPERASI Kemenkop dan UKM I. Latar Belakang Salah satu hambatan utama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia termasuk juga koperasi untuk dapat bertumbuh
Lebih terperinciMATERI 8 PENILAIAN OBLIGASI. Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE.,M.Si.
MATERI 8 PENILAIAN OBLIGASI deden08m.com Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE.,M.Si. 1 PENGERTIAN OBLIGASI KARAKTERISTIK OBLIGASI JENIS-JENIS OBLIGASI YIELD OBLIGASI DIVERSIFIKASI ESTIMASI RETURN DAN RISIKO
Lebih terperinciCORPORATE BONDS. Pasar Uang dan Pasar Modal
CORPORATE BONDS. Pasar Uang dan Pasar Modal Utang publik berdasarkan jatuh temponya, dibagi 3, yaitu : Short term, apabila jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan pasar untuk memperjualbelikannya disebut money
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut dapat memberikan informasi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pasar modal, obligasi sebagai instrumen investasi yang berpendapatan tetap (fixed income securities) diperkirakan akan terus tumbuh dari
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang, setidaknya sejak tahun 1983 saat pemerintah mengeluarkan deregulasi perbankan (Pakjun 1983).
Lebih terperinciPENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA
PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Auditorium Sabang Kantor Pusat DJBC, 2 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan OUTLINE 1 2 Mengenal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam yield to maturity adalah teori sinyal (Theory
Lebih terperinciInvestasi dalam efek
Investasi dalam efek Investasi dalam efek Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek atau surat-surat berharga (securities) Tujuan pembelian tersebut adalah (Bambang Riyanto,2008):
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1 Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. DEFINISI INVESTASI Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
Lebih terperinciBy: Muhammad Andryzal Fajar
By: Muhammad Andryzal Fajar andryzal_fajar@uny.ac.id Obligasi Saham Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan investasi pada aset keuangan semakin menarik minat masyarakat pada akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena dengan semakin meningkatnya kegiatan investasi dibutuhkan
Lebih terperinciBab I Pertemuan Minggu I. Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas
Bab I Pertemuan Minggu I Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas 1 Suasana aktif kelas Bisa? Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang praktek
Lebih terperinciAnalisis Aktivitas Pendanaan
TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan
Lebih terperinciPENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG
PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG OBLIGASI Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah atau perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis, sehingga dalam menjalankan suatu usaha perusahaan
Lebih terperinciModul penilaian saham dan obligasi
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan bisnis Modul penilaian saham dan obligasi Tujuan analisis penilaian Metode metode penilaian saham dan obligasi Pihak pihak yang berkepentingan terhadap penilaian tersebut
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan
Lebih terperinciTugas Manajemen Keuangan. BAB 7 OBLIGASI DAN PENILAIANNYA Disusun untuk memenuhi tugas kuliah yang diampu oleh Bpk. Ismani, M.Pd.
Tugas Manajemen Keuangan BAB 7 OBLIGASI DAN PENILAIANNYA Disusun untuk memenuhi tugas kuliah yang diampu oleh Bpk. Ismani, M.Pd., MM Disusun oleh : Anarkali 07403247001 Chatarina Yudawati S 07403247006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN
Lebih terperinciMAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI
MAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 8 NAMA : SHERYN FLORENSKA (163304020824) AYUGINA SINAGA (163304020826) RUANGAN : 415 (PAGI F) SEMESTER 3 UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
Lebih terperinciMATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN
MATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN 1/19 Overview Definisi investasi Investasi dan konsumsi Proses keputusan investasi 1 OVERVIEW Setiap individu bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt instrument). Obligasi dikeluarkan oleh pihak yang membutuhkan dana untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan cukup baik. Minat masyarakat dalam melakukan investasi di berbagai sektor mulai terlihat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemunduran perekonomian dunia selama beberapa tahun mengakibatkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunduran perekonomian dunia selama beberapa tahun mengakibatkan perusahaan mengalami permasalahan keuangan, sehingga perusahaan sulit untuk memenuhi hutang dan kewajibannya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal yang ditanamkan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang dan biasanya berjangka panjang dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Kabar Indonesia pada tanggal 13 Januari 2008, di era globalisasi, pasar modal
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kabar Indonesia pada tanggal 13 Januari 2008, di era globalisasi, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang cukup penting. Pasar modal
Lebih terperinciSurat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities) Manajemen Keuangan Maret 2015
Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities) Manajemen Keuangan Maret 2015 Pembiayaan Jangka Panjang Sekuritas jangka panjang: - Obligasi ( bond ) - Saham biasa dan preferen ( common stock and
Lebih terperinciMagister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
XIV. Obligasi (Bond) 1. Pendahuluan Instrumen hutang jangka panjang pada dasarnya janji yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah bunga tertentu dan pokok pinjaman selama jangka waktu tertentu.
Lebih terperinciFebruary 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN
KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN 1 KREDIT MENURUT UU NO. 10/1998 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
Lebih terperincia. Hanya III b. I, III dan IV c. I dan III d. II dan III
1. Variabel yang dapat meningkatkan ROE adalah sebagai berikut, kecuali a. Naiknya laba bersih perusahaan b. Besarnya equity multiplier perusahaan c. Besarnya rasio return on asset perusahaan d. Naiknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2
PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 BAGI STAF BPKD PEMPROF DKI JAKARTA DI GEDUNG DIKLAT 23 27 MEI 2011 OBLIGASI PEMERINTAH RILYA ARYANCANA Topik KARAKTERISTIK OBLIGASI PEMERINTAH JENIS OBLIGASI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL
BAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL A. Gambaran Umum Tentang Obligasi Negara 1. Surat Utang Negara di Indonesia a). Jenis Surat Utang Negara (1) Obligasi Negara Berdenominasi Rupiah Obligasi Negara berdenominasi
Lebih terperinciMateri 3 PENILAIAN SEKURITAS 1
Materi 3 PENILAIAN SEKURITAS 1 NILAI SAHAM Nilai Buku selisih antara total aset dengan kewajiban dan saham preferen yang tercantum dalam neraca perusahaan. Nilai Pasar harga pasar di mana sekuritas tersebut
Lebih terperinciOVERVIEW Strategi investasi obligasi merupakan strategi 1/31
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/31 Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lain. Ketidakmampuan perusahaan dalam. mengantisipasi perkembangan global dengan memperkuat fundamental
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang semakin kuat membuat perusahaan dituntut untuk selalu memperkuat fundamental manajemen sehingga nantinya akan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET (ASSET BACKED SECURITIES) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu propinsi dari 35 propinsi di wilayah Indonesia. DI Yogyakarta terletak di Pulau Jawa bagian tengah sehingga memiliki batas
Lebih terperinciSELUK BELUK TENTANG KONSEP BUNGA KREDIT BANK
SELUK BELUK TENTANG KONSEP BUNGA KREDIT BANK Cecep Taufiqurrochman 1 *) 1 Staf pengajar STIE Ekuitas Bandung Indonesia * ) ctaofiq@yahoo.com ABSTRACT Umumnya suku bunga, dimaknai sebagai rasio dari bunga
Lebih terperinciPertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL
Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan penelitian yang mengambil topik mengenai pengaruh likuiditas, maturitas, dan peringkat pada yield obligasi 1. Penelitian Nanik
Lebih terperinciMATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat
Lebih terperinci