The Influence Factors on Desire Paying of The Tax ( Mandatory Personal Tax Free Trade In Padang City )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "The Influence Factors on Desire Paying of The Tax ( Mandatory Personal Tax Free Trade In Padang City )"

Transkripsi

1 The Influence Factors on Desire Paying of The Tax ( Mandatory Personal Tax Free Trade In Padang City ) Agus Defri Yando 1, Yunilma 1 dan Herawati 1 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Univeristas Bung Hatta agus_peace8@yahoo.com Abstract Tax the importance variable and have giving big contribution for the national development. However the research to purpose improving empirical influence tax awareness, knowledge and theory implementation, good perception, level of trust and service tax employee on the desire to paying of the tax. The study using 89 people become respondent. They are personality of tax paying and having NPWP, the respondent status by free working in the Padang city. The research have been using two variable. The first variable is Independent. The variable consist of tax awareness, knowledge and theory implementation, good perception, level of trust and service tax employee. The second variable is dependent (desire to tax paying). The testing of the research have using statistical program with multiple regression analysis. The result of the testing founding awareness of tax payable, knowledge and implementation of the tax have significant influence on the desire of the tax payable for individual tax payable. The conclusion of the research good perception, level of trust and service quality of the tax officer have not significant individual effect on the desire of tax payable for individual tax payable have activity become free working and have NPWP registration in Padang city Keywords : Tax Awareness, Knowledge and Implementation PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah sumber pendapatan negara dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional. Tanpa adanya pajak akan sangat mustahil sekali pembangunan nasional dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan pemerintah pada khususnya atau masyarakat pada umumnya. Peningkatan penerimaan dalam negeri dari sektor pajak harus semakin ditingkatkan. Hal ini tidak harus dari pemerintah sendiri tetapi juga perlu peran serta dari masyarakat. Adapun alasan perlu ditingkatkannya penerimaan dari pajak adalah ketergantungan pemerintah yang semakin besar pada dana bantuan luar negeri yang secara nyata membawa dampak terhadap kondisi ekonomi negara baik secara makro maupun mikro. Faktor yang mendorong peningkatan pajak adalah kemauan dari masyarakat yang tinggi terhadap pembayaran pajak, oleh karena itu Direktorat Jendral (Dirjen) pajak yang merupakan instansi pemerintah yang bergerak dibawah Departemen Keuangan yang bertindak sebagai pengelola sistem 1

2 perpajakan di Indonesia berusaha terus meningkatkan penerimaan pajak dengan melakukan reformasi sistem perpajakan yang bertujuan untuk penyederhanaan sistem pembayaran pajak yang mencakup tarif pajak, penghasilan tidak kena pajak, sistem pemungutan pajak. Upaya pendidikan, penyuluhan dan sebagainya tidak banyak berarti dalam membangun kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban pajak, jika masyarakat tidak merasakan manfaat dari membayar pajak. Disisi lain ancaman, hukuman, maupun sanksi dalam undangundang sudah cukup jelas terhadap wajib pajak yang selalu mengabaikan kewajiban pajak. Pajak merupakan kewajiban yang dapat dipaksakan kepada masyarakat. Jika kita melihat kebelakang kewajiban pajak kepada seluruh masyarakat tersirat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang mengungkapkan bahwa tanah bumi dan bangunan yang berada diatasnya dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Besarnya peran pajak tentu membuat proses sosialisasi untuk menumbuhkan kemauan dari masyarakat untuk segera membayar pajak menjadi sangat penting. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu dibutuhkan sebuah proses yang berkelanjutan. Jika kita mengamati perilaku masyarakat pada saat ini dalam memenuhi kewajiban pajak, tentu nilai kepatuhan yang menunjukan kemauan yang muncul secara alami untuk membayar pajak relatif masih rendah. Handayani et al (2012) mengungkapkan bahwa kesadaran wajib pajak yang muncul didalam diri wajib pajak pribadi dapat dipengaruhi oleh sejumlah variabel yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman dibidang perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem pajak, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, dan pelayanan fiskus. Masing-masing variabel tersebut tentu memberikan kontribusi yang berbeda terhadap munculnya kemauan untuk membayar pajak. Kemauan membayar pajak merupakan suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang telah ditetapkan dengan peraturan) yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapat kontribusi secara langsung (Rantum dan Priyono, 2009). Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena berdampak pada besarnya penerimaan negara dari pajak. 1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, peneliti mengajukan sejumlah 2

3 pertanyaan yang akan dibahas didalam model penelitian ini yaitu: 1. Apakah kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi.? 2. Apakah pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi.? 3. Apakah persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi.? 4. Apakah tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintah dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi.? 5. Apakah pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi.? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan kepada perumusan masalah, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris: 1. Pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. 2. Pengaruh pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. 3. Pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas sistem terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. 4. Pengaruh tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintah dan hukum terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. 5. Pengaruh pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. LANDASAN TEORI 2.1 Kemauan Membayar Pajak Kemauan adalah dorongan dari dalam diri seseorang, berdasarkan pertimbangan pemikiran dan perasaan yang menimbulkan suatu kegiatan untuk tercapainya tujuan tertentu. Sedangkan, Kemauan membayar merupakan suatu nilai dimana seseorang rela untuk membayar, mengorbankan atau menukarkan sesuatu untuk memperoleh barang atau jasa (Widaningrum, 2007). Berdasarkan definisi di atas, maka dapat dikembangkan suatu definisi untuk kemauan membayar pajak. Kemauan membayar pajak dapat diartikan sebagai suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan) yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara 3

4 dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung (Rantum dan Priyono, 2009). 2.2 Kesadaran Membayar Pajak Kesadaran membayar pajak memiliki arti keadaan dimana seseorang mengetahui, memahami dan mengerti tentang tata cara membayar pajak. Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan mengenai perpajakan dan pelayanan fiskus yang sangat berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap kesadaran membayar pajak (Nugroho, 2012). Menurut Marihot (2010) apabila kesadaran bernegara kurang maka masyarakat kurang dapat mengenal dan menikmati pentingnya berbangsa dan bertanah air, berbahasa nasional, menikmati keamanan dan ketertiban, memiliki dan menikmati kebudayaan nasional dan pada akhirnya apabila kesadaran bernegara kurang maka rasa memiliki dan menikmati manfaat pengeluaran pemerintah juga kurang sehingga kesadaran membayar pajak juga tidak tebal. Pada sebagian besar masyarakat dalam hal ini masyarakat Indonesia, tingkat kesadaran dalam membayar pajak sendiri dirasa sangat kurang. 2.3 Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan akan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk dapat mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Utami, 2012). Menurut Surat Edaran Direktur Jenderal pajak Nomor : SE-98/PJ/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Laporan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit Vertikal di Lingkungan Direktorat jenderal Pajak. Penyuluhan perpajakan merupakan suatu upaya dan proses memberikan informasi perpajakan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat, dunia usaha, aparat serta lembaga pemerintah maupun nonpemerintah agar terdorong untuk paham, sadar, peduli dan berkontribusi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Probondari, 2013). 4

5 2.4 Persepsi yang Baik Atas Efektivitas Sistem Perpajakan Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian, pengintepretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas dan waktu) telah tercapai (Widayati dan Nurlis, 2010). 2.5 Tingkat Kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum Kepercayaan adalah sesuatu yang diharapkan dari kejujuran dan perilaku kooperif yang berdasarkan saling berbagi norma-norma dan nilai yang sama (Doney et.al. : 1998) dalam (Handayani et al., 2012). Di beberapa negara maju yang memberlakukan wajib pajak, warga negara mendapatkan tunjangan dari negara, misalnya tunjangan untuk yang pengangguran, tunjangan kesehatan gratis, pendidikan dasar gratis, transportasi yang nyaman,dll. Keuntungan-keuntungan secara langsung maupun tidak langsung ini mendorong Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak dengan kesadaran penuh bahwa mereka akan mendapatkan imbalannya melalui fasilitas yang telah dirancang oleh pemerintah. Secara otomatis keinginan untuk mengingkari kewajiban membayar pajak akan terkikishandayani et al., (2012). 2.6 Pelayanan Fiskus Pelayanan adalah cara melayani (membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang). Sementara itu fiskus adalah petugas pajak. Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak dalam membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan wajib pajak (Jatmiko, 2006). Pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kepuasan kepada pelanggan. Suatu layanan dapat dikatakan baik apabila usaha yang dijalankan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus (Ni Luh Supadmi, 2009). 2.7 Hipotesis Sesuai dengan landasan teori dan pengembangan hipotesis maka dapat 5

6 diajukan beberapa hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H 1 Kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. H 2 Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. H 3 Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. H 4 Tingkat kepercayaan sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. H 5 Pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kota Padangdan memiliki NPWP per Desember alasan pemilihan populasi ini karena wajib pajak orang pribadi merupakan wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya, dan penelitian ini berfokus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kemauan kewajiban perpajakannya. penelitian ini Teknik pengambilan sampel dalam yaitu teknik purposive sampling. Teknik purposive samplingyaitu sampel dipilih dengan berdasarkan kriteria. Kriteria tersebut yaitu wajib pajak pribadi yang melakukan pekerjaan bebas dan masih aktif melakukan kewajiban perpajakan. Alasan pemilihan teknik pengambilan sampel ini adalah untuk mempermudah proses pengambilan sampel. Untuk mempersempit ruang lingkup pembahasan di dalam penelitian ini, maka diambil bagian populasi untuk dijadikan sampel. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah 100 orang wajib pajak orang pribadi yang berdomisili di kota Padang. 3.2 Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Sumber data primer kuesioner berasal dari para wajib pajak orang pribadi. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum untuk mendapatkan data tentang responden, dan bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel-variabel dalam penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. 3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 6

7 3.3.1 Variabel Independen Variabel independen yang digunakan didalam model saat ini adalah sebagai berikut: 1. Kesadaran Membayar Pajak (X 1 ) Menurut Hardiningsih (2011) mengungkapkan bahwa kesadaran merupakan unsur dalam diri manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi realitas. Kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran dibidang perpajakan.kesadaran membayar pajak dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang merupakan replikasi dari kuesioner penelitian Widayati dan Nurlis (2010). yaitu, (1) pajak merupakan penerimaan negara terbesar, (2) pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan negara, (3) penundaan pembayaran pajak sangat merugikan negara, (4) membayar pajak tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayar akan merugikan negara. 2. Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan (X 2 ) Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan merupakan penalaran dan penangkapan makna tentang peraturan perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang merupakan replikasi dari kuesioner penelitian Widayati dan Nurlis (2010). Yaitu, (1) pendaftaran NPWP bagi setiap wajib pajak yang memiliki penghasilan, (2) pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban wajib pajak, (3) pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi jika melakukan pelanggaran perpajakan, (4) pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak, (5) pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui sosialisasi, (6) pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui training. 3. Persepsi yang Baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan (X 3 ) Menurut Priantara (2011) persepsi yang baik adalah penilaian yang diberikan seorang individu terhadap berbagai hal yang telah diamati dan dipelajari. Pada penelitian ini persepsi yang dimaksud adalah pada efektifitas sistem perpajakan. Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang merupakan replikasi dari kuesioner penelitian Widayati dan Nurlis (2010). Yaitu, (1) Pembayaran pajak melalui e-banking, (2) pengisianspt melalui e-spt dan pelaporan SPT melalui e-filling, (3) penyampaian SPT melalui drop box, (4) Update peraturan pajak terbaru secara online lewat 7

8 internet, (5) pendaftaran NPWP melalui e- register. 4. Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintah dan Hukum (X 4 ) Menurut Simamora (2002) kepercayaan merupakan komitmen yang dimiliki seorang individu untuk selalu yakin mempercayai sesuai jasa tertentu. Pada penelitian ini tingkat kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan pada sistem pemerintah dan hukumtingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintah dan hukum dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang merupakan replikasi dari kuesioner penelitian Handayani et al (2012) yang diadopsi dari penelitian James et al (2005). Yaitu, (1) Sistem pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik, (2) Sistem hukum yang dijalankan pemerintah sudah baik, (3) Keinginan untuk membayar pajak karena politisi dan wakil rakyat sudah menjalankan fungsi dan wewenangnya dengan baik, (4) Kepercayaan terhadap pemungutan pajak yang dialokasikan kembali ke rakyat. 5. Pelayanan Fiskus (X 5 ) Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak dalam membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan wajib pajak. Pelayanan fiskus dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang merupakan replikasi dari kuesioner Hardiningsih (2011) tentang kualitas pelayanan. Yaitu, (1)Fiskus diharapkan memiliki kompetensi Skill,Knowledge, Experience dalam hal kebijakanperpajakan, administrasi pajak, danperundang-undangan, (2) Fiskus memiliki motivasi tinggi sebagaipelayan publik, (3)Perluasan Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), (4) TPT dapat memudahkan pengawasan terhadapproses pelayanan yang diberikan kepada wajibpajak, (5) Sistem informasi perpajakan dan sistemadministrasi perpajakan merupakan sistemlayanan prima kepada wajib pajak menjadisemakin nyata Variabel Dependen Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kemauan untuk membayar pajak: Kemauan membayar pajak (y) Menurut Priantara (2011) kemauan membayar pajak merupakan kerelaan yang dimiliki wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak. Menurut Probondari (2013) Kemauan untuk membayar pajak merupakan kewajiban yang mesti dilaksanakan oleh setiap warga negara, hasil dari pembayaran pajak inilah yang digunakan untuk melakukan segala kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. 8

9 3.4 Metode Analisis Data Untuk melakukan tahapan pengujian hipotesis maka dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Tahapan pengujian dilakukan dengan melakukan pengujian instrumen data, melakukan pengujian asumsi klasik dan analisis model regresi linear berganda. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Demografis Responden Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dapat dikelompokan demografis responden seperti terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Demografis Responden Demografis Jumlah % Jenis Kelamin Laki Laki Perempuan Umur Tahun Tahun Tahun Tahun Pendidikan SMU / Sederajat D3 / Diploma S1 (Sarjana) S2 (Pasca 0 Sarjana) 0.00 Pekerjaan BUMN / BUMS Wiraswasta Lain Lain Total Pada tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar responden yang berpartisipasi didalam penelitian ini adalah bergender laki laki yaitu berjumlah 63 orang, didalam hasil penyebaran kuesioner menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkatan usia antara tahun yaitu berjumlah 41 orang. Didalam survei teridentifikasi 59 orang responden memiliki pendidikan dasar setingkat D3/Diploma. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan tetap sebagai wiraswasta yaitu berjumlah 47 orang responden. 4.2 Pengujian Statistik Setelah seluruh variabel penelitian yang digunakan terbebas dari seluruh gejala asumsi klasik maka tahapan pengujian statistik dapat segera dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat dibawah ini: Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi Menurut Ghozali (2011) pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan variabel independen untuk memberikan kontribusi untuk mempengaruhi variabel dependen yang diukur dengan persentase. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.2 dibawah ini: 9

10 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R- Variabel Penelitian R square Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman, Persepsi yang Baik, Tingkat Kepercayaan, dan Pelayanan Fiskus 0,628 0,358 Pada tabel 4.2 terlihat bahwa nilai R-square yang dihasilkan adalah sebesar 0,358. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman, Persepsi yang Baik, Tingkat Kepercayaan, dan Pelayanan Fiskusmemiliki variasi kontribusi dalam mempengaruhi kemauan membayar pajak sebesar 35,80% sedangkan sisanya sebesar 64,20% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian ini Hasil Uji F-statistik Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Pengujian F-statistik Variabel Penelitian Sig Alpha X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 0,000 0,05 Pada tabel 4.3 terlihat bahwa didalam pengujian F-statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000, didalam tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diajukan diterima, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. 4.3 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan tahapan pengujian hipotesis yang telah dilaksanakan dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Koefisien Variabel Penelitian Regresi Sig (Constanta) 3,778 - Kesadaran Membayar Pajak 0,424 0,027 Pengetahuan dan Pemahaman 0,233 0,070 Persepsi yang Baik 0,027 0,797 Tingkat Kepercayaan 0,003 0,978 Pelayanan Fiskus 0,207 0,127 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dibuat Secara umum model regresi linear berganda yang digunakan meliputi: Y = 3, ,424x 1 + 0,233x 2 + 0,027x 3 + 0,003x 4 + 0,207x 5. Berdasarkan persamaan regresi linear berganda yang telah terbentuk dapat dibuat analisis dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh didalam penelitian ini seperti terlihat pada sub bab dibawah ini: 10

11 4.4.1 Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak Terhadap Kemauan Membayar Pajak Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan variabel kesadaran membayar pajak diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,424 dengan nilai signifikan sebesar 0,027. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,027 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H 1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran membayar berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi kesadaran membayar pajak akan mendorong meningkatnya kemauan untuk membayar pajak tepat waktu. Kondisi tersebut terjadi karena pada umumnya wajib pajak pribadi telah memiliki kesadaran yang tinggi dari pendidikan dasar yang baik dibidang perpajakan, akibatnya memunculkan kesadaran yang tinggi dalam membayar pajak, kemauan membayar pajak menjadi semakin tinggi Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman Terhadap Kemauan Membayar Pajak Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel pengetahuan dan Pemahaman diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,233 dengan nilai signifikan sebesar 0,070. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Pada model pengujian hipotesis digunakan tingkat kesalahan maksimum 0,10 karena tingkat probabilitas atau signifikan yang dihasilkan berada diatas 0,05 dan masih berada dibawah 0,10. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,070 > alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H 2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa pengetahuan dan pemahaman yang tinggi akan mendorong meningkatnya kemauan wajib pajak pribadi untuk membayar pajak. Hasil yang diperoleh sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Keadaan tersebut terjadi karena pada umumnya wajib pajak telah mengenal dan mempelajari pajak dari bangku atau jenjang pendidikan yang dilaluinya. Melalui pendidikan yang dibarengi praktek 11

12 mendorong meningkatnya pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang arti atau manfaat dari pajak, akibatnya kemauan untuk membayar pajak tepat pada waktunya semakin meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak pribadi Pengaruh Persepsi yang Baik Terhadap Kemauan Membayar Pajak Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel persepsi diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,027, nilai signifikan yang diperoleh dalam pengujian adalah sebesar 0,797. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,797 > alpha 0,05 maka keputusan Ho diterima dan H 3 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi yang baik tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak. Temuan yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa persepsi tentang bidang perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak. Hasil tersebut tidak konsisten dengan sejumlah penelitian yang telah dilakukan dimasa lalu. Hasil tersebut terjadi karena pada umumnya wajib pajak yang menjadi responden telah memiliki pengetahuan yang tinggi dibidang perpajakan, keadaan tersebut menunjukan mereka sangat mengerti dan paham terhadap bidang perpajakan, oleh sebab itu persepsi yang baik tidak lagi menjadi alasan bagi wajib pajak yang dijadikan responden sebagai variabel yang mempengaruhi kemauan mereka dalam membayar pajak, akan tetapi peningkatan kemauan membayar pajak tentu dapat dipengaruhi oleh kondisi keuangan yang dimiliki oleh wajib pajak pribadi Pengaruh Tingkat Kepercayaan Terhadap Kemauan Membayar Pajak Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan variabel tingkat kepercayaan diperoleh koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,003. Pada tahapan penguijan statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,978. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,978 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak. 12

13 Hasil yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa tingkat kepercayaan bukanlah variabel yang mempengaruhi kemauan membayar pajak. Hasil yang diperoleh tersebut tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Keadaan tersebut terjadi karena pada umumnya wajib pajak pribadi tidak memiliki kepercayaan yang terlalu kuat terhadap pemanfaatan dana pajak, kurangnya transparansi pemerintah terhadap pemanfaatan dana pajak mendorong para wajib pajak menjadi kurang percaya, akibatnya kepercayaan tidak lagi menjadi dasar variabel yang dapat mendorong peningkatan kemauan wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak Pengaruh Pelayanan Fiskus Terhadap Kemauan Membayar Pajak Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima dengan menggunakan variabel pelayanan fiskus diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,207 dengan nilai signifikan sebesar 0,127. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,127 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 5 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak. Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis kelima menunjukan bahwa pelayanan fiskus bukanlah variabel yang mempengaruhi kemauan wajib pajak orang pribadi untuk membayar pajak, hasil tersebut tentu tidak konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Keadaan tersebut terjadi karena menurut sebagian besar wajib pajak pribadi pelayanan fiskus (petugas pajak) telah dilakukan dengan baik, hal tersebut dibuktikan dengan kenyamanan yang dirasakan wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak. Konsistensi pelayanan yang diperlihatkan oleh fiskus mendorong para wajib pajak orang pribadi mencoba mengamati sejumlah variabel lainnya yang tentunya akan mendorong peningkatan atau penurunan kemauan mereka untuk membayar pajak, seperti adanya sanksi, kondisi keuangan wajib pajak atau pun akibat nilai religius. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan beberapa kesimpulan yang merupakan inti dari pemecahan sejumlah masalah yang diajukan yaitu: 1. Kesadaran membayar pajak berpengaruh signifikan terhadap 13

14 kemauan membayar pajak pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kota Padang. 2. Pengetahuan dan pemahaman pajak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kota Padang. 3. Persepsi yang baik tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kota Padang. 4. Tingkat kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kota Padang. 5. Pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kota Padang. 5.2 Saran Berdasarkan kepada kesimpulan dan beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan beberapa saran yang tentunya dapat memberikan manfaat positif bagi: 1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambah jumlah sampel dengan cara memperluas wilayah observasi data, langkah tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh. 2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambahkan satu variabel baru yang belum digunakan didalam model penelitian ini seperti sanksi, nilai religiusitas dan berbagai variabel lainnya. Saran tersebut tentu sangat penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang diperoleh dimasa mendatang. DAFTAR PUSTAKA Dwi Indah Widaningrum (2007). Identifikasi kemampuan dan kemauan membayar masyarakat berpenghasilan menengah rendah. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani et al Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak OrangPribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Purwokerto, Kabupaten Banyumas.085-PPJK- 14_4.Universitas Jenderal Soedirman. 14

15 Hardiningsih et al Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Jepara. Vol. 3, No. 1.Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember Jatmiko Nugroho Agus ( 2006). Pelaksanaan sanksi denda, Pelayanan fiskus dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak studi empiris terhadap wajib pajak orang pribadi di Kota Semarang. Strata2, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Marihot Sriwijaya Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Pekanbaru. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 3 Nomor 2. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ni Luh Supadmi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 4 Nomor 2. Juli Priantara Diaz dan Supriyadi Bambang Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengusaha Kecil dan Makro Mendaftar Menjadi Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 13 Nomor 2. November Rahman Adi Nugroho dan Zulaikha Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk membayar pajak dengan kesadaran membayar pajak sebagai variabel intervening (Studi Kasus Wajib PajakOrang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar DiKPP Pratama Semarang Tengah Satu).Volume 1, Nomor 2, Tahun Fakultas Ekonomi,Universitas Diponegoro, Semarang. Ryanni Probondari Z Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bintan. Jurnal Akuntansi. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. Simamora Bilson Analisis Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka, Jakarta. Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak Nomor : SE - 98/PJ/2011. Diakses pada tanggal 16 September Tatiana Vanessa Rantum dan Priyono Hari Adi Dampak Program Sunset Policy Terhadap Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar. Makalah Simposium Nasional Perpajakan II. Madura. Utami Sri Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Pada Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandar Lampung). Jurnal Akuntansi Perpajakan Nomor 3 Volume 5. Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung. Widayati dan Nurlis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gambir Tiga, Makalah Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ( STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2 1.2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara dapat didukung dari kemauan masyarakatnya sebagai wajib pajak dengan membayar pajak. Kemauan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus Pada KPP Pratama Blora) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SALATIGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

Lingkungan Kantor Pelayan Pajak Pratama Serang. Makalah Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin. Waluyo Perpajakan Indonesia.

Lingkungan Kantor Pelayan Pajak Pratama Serang. Makalah Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin. Waluyo Perpajakan Indonesia. 64 DAFTAR PUSTAKA Agus Faturokhman, Sapti Wuri, Umi Pratiwi. 2010.Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Universitas Jenderal Soedirman

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : HANUNG WIDIANTO B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : HANUNG WIDIANTO B ANALISIS PENGARUH KESADARAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, EFEKTIFITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK (SURVEI PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELALUKAN PEKERJAAN BEBAS PADA KPP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional salah satunya adalah pajak. Pajak menempati

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior yang menjelaskan

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior yang menjelaskan 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1) Theory of Planned Behavior Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior yang menjelaskan bahwa perilaku yang dilakukan oleh individu timbul karena

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

Alloysius Brian Pratomo B ABSTRACT

Alloysius Brian Pratomo B ABSTRACT PENGARUH KESADARAN, PENGETAHUAN, PERSEPSI, TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK: STUDI KASUS PADA WAJIB PAJAK PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SEMARANG TIMUR Alloysius Brian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat untuk berperilaku. Sedangkan. perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat untuk berperilaku. Sedangkan. perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Theory of Planned Behavior Dalam Theory of Planned Behavior (TPB) dijelaskan bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat untuk

Lebih terperinci

SANTI YUNISTIKA B

SANTI YUNISTIKA B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo) ARTIKEL

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA BOYOLALI ) NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh : INDRIYANI B 200 100 250 PROGDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kesadaran membayar pajak oleh wajib pajak berpengaruh signifikan positif

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Istiqomah Nur Azizah 1*, Siti Nurlaela 2, Anita Wijayanti 3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan pemerintahan serta pembangunan, negara membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus dan berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar dari negara Indonesia, yaitu sebesar 67% dari total pendapatan negara. Selama lebih dari dua dasawarsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah besar memerlukan penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri tanpa harus bergantung pada bantuan dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Pratama Bekasi Utara) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Ridho arrauuf megis 1, DandesRifa, SE. Msi.Ak 2, Yunilma, SE. Msi.Ak 3 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tingkat kepercayaan wajib pajak terhadap kemauan membayar pajak. Dalam

BAB V PENUTUP. tingkat kepercayaan wajib pajak terhadap kemauan membayar pajak. Dalam BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kesadaran membayar pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan, pemahaman tentang peraturan perpajakan, efektivitas

Lebih terperinci

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO Dini Utami* 1 dan Andri Waskita Aji 2 Dini_cilik@ymail.com ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pajak; sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, terlebih. dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. pajak; sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, terlebih. dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Kurang lebih 2/3 penerimaan Negara saat ini bersumber dari pajak. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Negara mendapatkan penerimaan dari banyak sumber yaitu sektor migas, pajak, sektor

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan berpengaruh positif signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran dan pembangunan nasional salah satunya ialah pajak. Penerimaan pajak secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi menurut Supardi (2005) dalam Amelia (2012) adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu

Lebih terperinci

Arfin Syahri¹, Popi Fauziati ², Nurhuda.N ³ Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Arfin Syahri¹, Popi Fauziati ², Nurhuda.N ³ Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK DENGAN KESADARAN MEMBAYAR PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten. Obyek penelitian digunakan sebagai wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu penerimaan Indonesia yang sangat penting karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama pembiayaan pemerintah

Lebih terperinci

Popi Fauziati 1 Arfin Syahri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Popi Fauziati 1 Arfin Syahri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta AKUNTABILITAS Vol. VIII, No. 1, April 2015 P-ISSN: 1979-858X Halaman 47-60 PENGARUH EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK DENGAN KESADARAN MEMBAYAR PAJAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan suatu hal yang sangat wajar, terlebih ketika sumber daya alam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pajak pada hakikatnya memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan karena pajak

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (3) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK UMKM DI KABUPATEN KENDAL Septian Fahmi Fahluzy Linda Agustina

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK. Oleh.

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK. Oleh. PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Oleh Adek Stevani 1, Yeasy Darmayanti 1, Novia Rahmawati 1 1 Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bunghatta

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG Riza Amelia 1, Resti Yulistia Muslim 1, Yeasy Darmayanti

Lebih terperinci

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Persepsi atas Efektivitas Sistem Perpajakan, Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan pada Kemauan Ikut Tax Amnesty Nama : Ni Luh Elya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak sebagai sumber penerimaan negara terbesar merupakan hal yang sangat wajar. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor internal adalah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak orang pribadi. Berdasarkan hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan untuk memiliki NPWP tidak berpengaruh terhadap kepatuhan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten

Lebih terperinci

( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AGIL ANGGARA HARYUDA B

( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AGIL ANGGARA HARYUDA B PENGARUH TINGKAT KESADARAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KONDISI KEUANGAN SERTA TARIF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN ( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Progam Pendidikan Strata

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. Qohar Triyoga Praja

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. Qohar Triyoga Praja PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Qohar Triyoga Praja (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Univeritas Kanjuruhan,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Dila Maisa Putri 1, Resti Yulistia Muslim 1, Popi Fauziati 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

Siti Munawaroh, Haris Wibisono, Intan Immanuela

Siti Munawaroh, Haris Wibisono, Intan Immanuela Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 02 No. 01, Februari 2014 Hal: 35-44 ISSN Online: 2338-6576 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang ada, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kesadaran membayar pajak tidak berpengaruh positif terhadap kemauan

Lebih terperinci

KURNIA ASRINING PURI B

KURNIA ASRINING PURI B PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang penelitian Pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang penelitian Pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah dan merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi APBN Indonesia karena lebih dari 60% penerimaan negara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DAN KEGIATAN USAHA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DAN KEGIATAN USAHA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DAN KEGIATAN USAHA Fajar Tawakal 1, Popi Fauzianti 1, Novia Rahmawati 1 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA PANJARINGAN Inggrid Grace Manuputty

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. Untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, pemerintah mulai mengurangi pembiayaan

Lebih terperinci

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9 ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9 PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pajak Salah satu sumber pembiayaan Negara adalah dari sektor perpajakan. Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undangundang Nomor 6 tahun

Lebih terperinci

HALENA B Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Abstract

HALENA B Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Abstract FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PELAKU UKM (STUDI KASUS PADA WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA BOYOLALI) HALENA B 200 080 231 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Atribusi (Atribution Theory) Secara sederhana atribusi dapat diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada mulanya pajak merupakan suatu pemberian secara cuma-cuma (upeti) namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dipaksakan dan harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. kejujuran dalam pengisian sangat saya harapkan.

KUESIONER PENELITIAN. kejujuran dalam pengisian sangat saya harapkan. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat, Penelitian ini mengangkat topik perpajakan, khususnya kemauan membayar pajak. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari) Dimas Ramadiansyah Nengah Sudjana

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii Judul : Pengaruh Pengetahuan Dan Pemahaman Tentang Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus dan Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan dalam negeri yang terbesar, digunakan untuk membiayai pengeluaran dan pembangunan pemerintah. Berdasarkan data Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian, turut menentukan keberhasilan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Oleh. Abstract

Oleh.  Abstract PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN UKM (Studi Empiris Pada KPP Pratama Padang ) Oleh Jumiati Gustina

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi di Wilayah KPP Pratama Pare Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber utama dana penerimaan dalam negeri. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan pembangunan. Sebagian besar sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif terbatas, pada saatnya akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif terbatas, pada saatnya akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar, terlebih ketika sumber daya alam, khususnya minyak bumi tidak bisa lagi diandalkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan pengeluaran pemerintah. Penerimaan pajak mengalami peningkatan yang cukup

Lebih terperinci

KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI NON PEKERJAAN BEBAS SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI NON PEKERJAAN BEBAS SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI NON PEKERJAAN BEBAS SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI NON PEKERJAAN BEBAS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Magelang. Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak

Lebih terperinci

Ita Dewi Sulastri 1) Suharno 2) Fadjar Harimurti 3) ABSTRACT

Ita Dewi Sulastri 1) Suharno 2) Fadjar Harimurti 3) ABSTRACT PENGARUH PERSEPSI PENGETAHUAN PERATURAN PAJAK, SISTEM PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR PAJAK DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN PADA WAJIB PAJAK Ita Dewi Sulastri 1) Suharno

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta) ARTIKEL PUBLIKASI Disusun Oleh : FITRINA RAMADHANI

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak di Kabupaten Batang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak di Kabupaten Batang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak di Kabupaten Batang Via Pramushinta Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

JEFRI AJI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JEFRI AJI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama

Lebih terperinci

FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK

FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA) FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara dalam menjalankan pemerintahannya membutuhkan dana yang banyak, tidak hanya untuk operasional pemerintah tetapi juga untuk pembangunan negara tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan tentang kualitas pelayanan fiskus, dan ketegasan sanksi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan pajak PPh Pasal 21. Variabel independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan yang sangat penting bagi penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional. Penerimaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi objek dalam penelitian yang akan dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah hal yang terpenting bagi negara, karena hampir keseluruhan sumber penerimaan negara berasal dari pajak yang didapat dari masyarakat. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang) DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

Lebih terperinci

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH PELAYANAN, SANKSI, SISTEM PERPAJAKAN KESADARAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA TIRTOSUWORO, GIRIWOYO, WONOGIRI Eken Patmasari1 1*, Trimurti2 2, Suhendro

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Sumber penerimaan internal adalah pendapatan pajak sedangkan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dari hasil penerimaan pajak (Sutanto 2013). Kontribusi pajak dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah dari hasil penerimaan pajak (Sutanto 2013). Kontribusi pajak dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan pengeluaran pemerintah. Untuk menjalankan kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 50 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan : (1) kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci