BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang melalui pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Pendidikan didapatkan dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pendidikan yang mengampu hal tersebut ada pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran IPS akan memberikan pengetahuan yang luas bagi siswa mengenai interaksi sosial antara manusia dengan lingkungan sekitar serta mempelajari berbagai masalah yang ada. Pembelajaran IPS membuat siswa lebih peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, dan masyarakat yang lebih luas. Pengajaraan sangat berpengaruh bagi peserta didik. Ahmad Rohani (2004 : 68) mengatakan bahwa pengajaran merupakan totalitas aktifitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Dari evaluasi diteruskan secara follow up. Proses dalam pengertiannya disini merupakan interaksi semua atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar 1

2 2 yang satu sama lainnya saling berhubungan dengan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan, yang termasuk komponen belajar mengajar antara lain yaitu tujuan intruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode mengajar, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai tidaknya tujuan dalam pembelajaran. Menurut hasil observasi yang dilakukan pada hari Sabtu 20 Februari 2016 terhadap guru kelas IVA SD Negeri 2 Purwokerto Lor, dan keadaan di lapangan yaitu kelas IVA SD Negeri 2 Purwokerto Lor, diperoleh data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Data tersebut menunjukan bahwa nilai ratarata ulangan harian siswa pada tahun pelajaran 2015/2016 dalam pembelajaran IPS banyak siswa yang dinyatakan tidak tuntas atau masih di bawah KKM. Siswa kelas IV A berjumlah keseluruhan 20 siswa dengan perincian 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Banyak siswa yang nilainya masih di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 68, hanya 8 siswa yang tuntas dari keseluruhan jumlah siswa. Penyebab dari rendahnya prestasi belajar pada siswa yaitu siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga prestasi belajar menjadi rendah. Permasalahan tersebut dapat diketahui ketika proses pembelajaran berlangsung. Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas sudah baik, tetapi siswa kurang memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Akibatnya siswa kurang antusias dan cepat merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa kurang menguasai materi pembelajaran,

3 3 tidak berani bertanya kepada guru, sebagian siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru. Dilihat dari permasalahan tersebut, peneliti dan guru kelas IVA SD Negeri 2 Purwokerto Lor bersepakat untuk menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning (Penemuan Terbimbing). Peneliti dan guru meyakini dengan menggunakan metode discovery learning akan mengatasi permasalahan. Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Penemuan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Metode pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep sendiri. Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan maka penelitian ini dirasa sangat penting dan harus segera dilaksanakan. Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa agar lebih memahami

4 4 tentang materi yang digunakan yaitu masalah sosial. Hasilnya ketika siswa sudah memahami materi membaca peta lingkungan setempat. Mengacu dari permasalahan di atas, maka untuk pemecahan masalahnya yaitu dengan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning. Materi pembelajaran yang akan diteliti adalah tentang membaca peta lingkungan setempat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana metode Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi membaca peta lingkungan setempat dengan skala sederhana pada siswa kelas IVA SD Negeri 2 Purwokerto Lor? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakkan di atas tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi membaca peta lingkungan setempat dengan skala sederhana melalui metode Discovery Learning pada siswa kelas IVA SD Negeri 2 Purwokerto Lor.

5 5 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan pendidikan. Terutama untuk meningkatkan prestasi siswa di kelas IV. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti. Manfaat penelitian tersebut antara lain: 1. Bagi siswa a. Memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga tidak merasa bosan selama pembelajaran berlangsung. b. Meningkatkan pemahaman siswa tentang membaca peta lingkungan setempat. 2. Bagi Guru a. Penerapan metode Discovery Learning, guru memperoleh pengalaman baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. b. Memberikan motivasi kepada guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran pada siswa. 3. Bagi Peneliti Menambah pengalaman dan pengetahuan baru sehingga dapat diterapkan di kemudian hari.