BAB I PENDAHULUAN. Sekolah-sekolah pada saat ini menghadapi tantangan di dalam mendidik
|
|
- Yanti Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah Sekolah-sekolah pada saat ini menghadapi tantangan di dalam mendidik generasi muda yang merupakan penerus bangsa, dalam hal membentuk dan mengembangkan karakter. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk dimulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur Pendidikan merupakan jembatan bagi pembentukan pribadi dan karakter anak bangsa, maju mundurnya negara kita dimasa depan sangat ditentukan oleh mutu generasi hari ini. Peran pendidikan saat ini masih didominasi dengan pemberian transfer pengetahuan (transformation of knowledge) belum sebagai transfer nilai (transformation of value). 1
2 2 Sesungguhnya peranan pendidikan sebagai transfer nilai ini lebih penting dan mendasar dibandingkan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan. Peran pendidik (guru) sebagai orang yang bertugas untuk mentransfer nilai, diharapkan mampu mentransfer nilai-nilai, norma-norma, dan budi pekerti (akhlakul karimah) yakni proses pembudayaan peserta didik sehingga mereka menjadi warga negara yang memiliki keadaban (civility), yang pada gilirannya menjadi pilar bagi pembentukan masyarakat madani, menjadi bangsa yang lebih maju dan beradab, Lickona mengemukakan bahwa sekolah mempunyai dua tujuan utama yakni menfasilitasi peserta didik agar menjadi individu yang cerdas sekaligus baik. 1 Pendidikan karakter yang diberikan di sekolah merupakan peletakkan dasar bagi pembentukan karakter anak selanjutnya, dimana anak-anak usia dini masih dalam masa perkembangan. Oleh karenanya peranan guru menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran pembentukan karakter anak. Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kecerdasan atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Menurut Elkind dan Sweet (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut character education is deliberate effort to help people understand,care 1 Lickona,T, Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility (New York: Bantam Books, 1992), hlm.3
3 3 about, and act upon core ethical values. When we think about the kind of character wewant for our children, it is clear that we want them to be able judge what is right, care deeplyabout what is right, and then do what they believe to be right, even the face of pressure from without and tempetation from within Pendidikan karakter, dapat dimulai dari lingkungan keluarga sedangkan pada jenjang pendidikan formal yang dikenalkan dalam dunia pendidikan nasional dimulai sejak dari pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak/ Raudlatul Athfal merupakan tahap untuk memperkenalkan realitas lingkungan hidup yang lebih luas dibandingkan lingkup keluarga, memperkenalkan realitas hidup bersama yang mempunyai aturan dan nilai hidup. Proses ini dilaksanakan melalui berbagai bentuk kegiatan yang membuat anak senang. Hidup bersama, bersekolah adalah situasi yang menyenangkan dan baik. Itulah yang akan diperkenalkan dan ditanamkan pada jenjang Taman Kanak-Kanak. 2 Peran sekolah menjadi sangatlah penting sebagai pendidikan in formal dimana sekolah bukan saja mengajarkan segala bentuk pendidikan akademik maupun non akademik melalui guru, maka peran guru bukan sekadar mentransfer pelajaran kepada peserta didik tapi lebih dari itu guru bertanggung jawab membentuk karakter peserta didik sehingga menjadi generasi yang cerdas, saleh, dan terampil dalam menjalani kehidupannya. 2 Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan:Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti secara Kontekstual dan Futuristic (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 41
4 4 Dalam menjaga kualitas pendidikan di TK Global Islamic Labschool, sebelum anak masuk di TK Global Islamic Labschool dilaksanakan observasi pada peserta didik baru, yang bertujuan untuk mengetahui stlimulasi apa yang telah diberikan oleh orangtua di rumah, yang kemudian hasil dari observasi tersebut dilaporkan kepada orangtua secara lisan langsung setelah observasi dilakukan. Hasil observasi sangat beragam, jika dianalisis lebih dalam banyak karakter anak yang belum tergali dan terstimulasi dengan optimal dirumah, karakter tersebut antara lain seperti anak terlihat belum mandiri, belum percaya diri, masih egois, belum dapat ditinggal/ berpisah dari orangtua, belum dapat berbagi, dan belum mengenal sopan santun belum bertanggungjawab, belum mau mengikuti perintah (instruksi guru) dan belum mau bersalaman. Pada hakekatnya apapun hasil observasi anak semua anak akan diterima di TK Global Islamic Labschool jika anak cukup usia, namun berdasarkan hasil evaluasi yang telah dipaparkan di atas orangtua lebih banyak menggali dan menstimulasi anak di bidang kemampuan dasar terutama yang berhubungan dengan calistung (baca, tulis, dan hitung), maka yang perlu ditingkatkan oleh pihak sekolah adalah pembentukan karakter anak. Pembentukan karakter anak yang diajarkan di sekolah akan diberikan melalui pembiasaan setiap harinya dan juga saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, akan tetapi evaluasi perkembangan nilai-nilai karakter yang telah berhasil ataupun yang belum, tidak semua dapat didokumentasikan berupa porto folio ( hasil karya anak). Sehingga menjadi kendala guru dalam
5 5 melaporkan hasil perkembangannya saat pembagian raport. Banyak orangtua yang menyangkal anaknya belum berkembang karena hasil pengamatannya di rumah anak bisa melakukannya, misalnya ketika guru mengatakan anak tidak sabar saat menunggu giliran, bebarapa orangtua mengatakan jika anaknya sabar ketika di rumah, dll. Berdasarkan masalah diatas saya membuat inovasi dalam mengemas pembelajaran untuk menjadikan karakter sebagai roh nya pendidikan, yaitu menanamkan pendidikan karakter melalui pentas seni. Pentas seni sebagai sarana untuk penanaman nilai-nilai karakter pada anak yang sesuai dengan dunia anak, yang mana pementasan dikemas melalui metode bermain yang penuh keceriaan, kegiatan pembelajaran yang humanis dan menggembirakan sesuai dengan konsep pembelajaran berbasis edutainment dimana anak-anak dikondisikan dan diajak untuk melihat dan belajar bersosialisasi yang baik dan menyenangkan. Tentunya untuk membuat suatu pementasan tidak mudah,peranan guru sangat penting dalam proses penenaman nilai-nilai karakter pada anak. Diperlukan kompetensi pedagogic yang baik agar guru dapat menyuguhkan sebuah pementasan yang baik, sehingga tujuan mengoptimalkan penanaman nilai karakter pada anak dapat tercapai dan terlihat serta terukur oleh orangtua. Beragamnya kompetensi pedagogik yang dimiliki guru-guru di TK Global Islamic Labschool menjadi kendala dalam mengoptimalkan ketercapaian
6 6 penanaman karakter pada anak. Kompetensi pedagogik guru beragamnya antara lain dalam hal belum percaya diri, kemampuan dalam menulis yang masih kurang, mengintegrasikan penanaman nilai-nilai karakter dalam aktifitas kegiatan yang mendorong peserta didik sesuai dengan kecakapannya, memunculkan daya kreativitas anak dan memunculkan kemampuan berfikir kritis anak. Hal ini yang melandasi saya untuk mengangkat masalah ini yakni meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam penanaman nilai-nilai karakter anak usia dini melalui kegiatan pentas seni di TK Global Islamic Labschool. Dari latar belakang di atas akan muncul masalah-masalah sebagai berikut ini: a) Apakah kompetensi pedagogik guru dalam penanaman nilai karakter anak dapat meningkat melalui pentas seni? b) Bagaimana cara meningkatkan kompetensi guru dalam penanaman nilai karakter anak melalui pentas seni? 2. Stategi Pemecahan Masalah a. Konsep Penelitian Tindakan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan (action research). Burns menyatakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di
7 7 dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktisi dan orang awam. Wallace yang dikutip oleh Burn juga menyatakan Penelitian Tindakan dilakukan dengan mengumpulkan data secara sistematik tentang praktik keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusankeputusan tentang praktik yang seharusnya di masa mendatang. Kegunaan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan kopetensi pedagogik guru dalam penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan pentas seni yang dirancang oleh peneliti yang terdiri dari beberapa tahapan, sehingga didapatkan langkah-langkah terbaik dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk penelitian tindakan pada penelitian ini yaitu dengan memberikan suatu tindakan pada subyek yang diteliti dengan menggunakan kegiatan pentas seni (variabel bebas) untuk diketahui pengaruhnya terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru. Penelitian tindakan Kemmis & Mc Taggart ini meliputi empat tahap yaitu (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observation), (4) refleksi (reflection). Pada model Kemmis & Taggart tindakan (acting) dan observasi (observing) dijadikan sebagai satu kesatuan karena mereka menganggap bahwa kedua komponen tersebut merupakan dua kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Dimana pada saat melakukan tindakan didalamnya ada pengamatan, supaya data yang diperoleh valid, artinya saat melaksanakan tindakan langsung diadakan pengamatan, supaya bisa memperoleh data yang baik dan bisa dilakukan ke tahap berikutnya yaitu refleksi.
8 8 Selanjutnya, mereka memformulasikan bahwa setelah refleksi diadakan, maka dilaksanakan perencanaan ulang yang menjadi revisi terhadap pelaksanaan sebelumnya. Perencanaan dan pelaksanaan ulang tersebut ditindak lanjuti dengan aksi dan observasi serta refleksi. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di siklus berikutnya. Berikut langkah-langkah di setiap siklus pada Gambar 1.1 Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kemmis McTaggart Setiap silkus mempunyai langkah-langkah atau tahapan yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti dapat melihat tentang peningkatan yang dialami, sebagai akibat dari
9 9 intervensi tindakan yang diberikan yang memungkinkan untuk melakukan perencanaan tindakan lanjutan untuk siklus berikutnya. 3 b. Pemecahan Masalah Untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi TK Global Islamic Labschool, antara lain dengan cara : 1) Strategi pelatihan guru. 2) Strategi bimbingan dan praktek guru dalam membuat pentas seni 3) Evaluasi ketercapaian kompetensi pedagogic guru setelah praktek dan bimbingan di siklus 1 yang kemudian diperkuat dengan siklus 2. 3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta, Anggota Ikapi: 2011), h.145
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Character education is not a new thing;
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) AJAR DIRGANTORO *) *) Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) AJAR DIRGANTORO *) *) Dosen STKIP PGRI Tulungagung e-mail: ajardirgantoro@gmail.com ABSTRAK MEA yang merupakan
Lebih terperinci2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan sesuatu bersifat abstrak yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dengan gagasan atau sistem ide yang di dalamnya terdapat sebuah pikiran manusia
Lebih terperinciKOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM
0 KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM (Kompasiana, 2010) Melihat kondisi bangsa saat ini dimana banyak terjadi penyimpangan moral di kalangan remaja dan generasi muda, maka perlu
Lebih terperinciPEMBIASAAN PENGGUNAAN BAHASA JAWA HALUS DALAM UPAYA PEMBINAAN KARAKTER PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR. Martono UPBJJ-UT Yogyakarta
PEMBIASAAN PENGGUNAAN BAHASA JAWA HALUS DALAM UPAYA PEMBINAAN KARAKTER PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Martono UPBJJ-UT Yogyakarta (martono@ecampus.ut.ac.id) ABSTRAK Keberadaan dan kehidupan anak-anak sekarang
Lebih terperinciPOTENSI MEMBANGUN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN MELALUI MATA KULIAH WORKSHOP DAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Abstrak
POTENSI MEMBANGUN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN MELALUI MATA KULIAH WORKSHOP DAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Farida Nurhasanah Univesitas Sebelas Maret F4121da_n@yahoo.com Abstrak Terjadinya dekadensi moral
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah culture transition (transisi kebudayaan) yang bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara continue (berkelanjutan), maka pendidikan dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa
26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan manusia. Pada fase inilah seorang pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO
UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO Hasnah 1 ABSTRAK Masalah pada penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut,
Lebih terperinciAuthentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal Sari
Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal 1 Oleh: Endah Rita, S. Dewi 2., Sumarno 3, Prasetiyo 4 Sari Authentic Couching untuk Pengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pepatah klasik menyebutkan bahwa anak adalah insan titipan Tuhan yang harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan pepatah tersebut
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Jenny Indrastoeti SP Universitas Sebelas Maret e-mail: yenny_pgsd@yahoo.co.id Abstrak Sekolah-sekolah pada saat ini
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR MELALUI CERITA RAKYAT 1. Anwar Novianto 2
PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR MELALUI CERITA RAKYAT 1 Anwar Novianto 2 ABSTRAK Era Globalisasi menimbulkan berbagai dampak disemua aspek kehidupan manusia. Untuk menanggulangi dampak negatif globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya tindak kriminal dan kejahatan yang dilakukan oleh anak usia sekolah, seperti bullying dikarenakan semakin kaburnya norma moral sehingga diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. detail yang berbeda. Nilai berasal dari bahasa latin, dari kata value
BAB I PENDAHULUHAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kata moral sering dipakai dengan pengertian yang lain yaitu budi pekerti, akhlak, nilai etika dan sebagainya, meskipun satu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks penelitian Pendidikan merupakan wahana untuk membentuk manusia yang berkualitas, sebagaimana dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3, yang
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS 1 O L E H : N I N I N G S R I N I N G S I H, M. P D N I P. 1 3 2 3 1 6 9 3 0 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS
Lebih terperinciTangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18
Mempersiapkan generasi emas Indonesia adalah kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Semua komponen diharapkan terlibat dan bekerja sama menyukseskan gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan di bidang pendidikan yang dialami bangsa Indonesia pada saat ini adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pembentukan watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memerlukan proses yang panjang sehingga perlu di awali sejak usia anak masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas bangsa di era global. Pendidikan yang bermutu memerlukan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah desain Penelitian Kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru
Lebih terperinciPenanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini Oleh: Lia Yuliana, M.Pd*) Pendahuluan Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA DALAM MENDENGAR INFORMASI LISAN MENGGUNAKAN METODE BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA NGAMPEL 1I KECAMATAN PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Elis Nurjanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan negara yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) adalah mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh Azam Rizqi Muttaqin NIM. FO.5.4.10.135 Persoalan pendidikan hingga kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan manusia dalam pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus di jalankan secara terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa
Lebih terperincimaupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses dalam rangka memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya dan beradab. Pendidikan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER DI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1
PENDIDIKAN KARAKTER DI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Mengah Pertama 2010-2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciKata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN
Lebih terperinciTHE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN TATA HIDANG SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh: Penulis : Sri Patmawati Dosen Pembimbing : Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd E-mail : sripatmaw@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa menentukan masa depan bangsa itu sendiri. Pendidikan sangat perlu diberikan sejak dini karena anak pada usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pribadi anak agar. dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sejak dulu, dan setiap orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya.tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga, kelompok maupun
Lebih terperinciP 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI
P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI Suparni Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta suparni71@yahoo.com
Lebih terperinciPENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA 1
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA 1 Feby Inggriyani 2 PGSD Universitas Pasundan ABSTRAK Pembentukan karakter sangat diperlukan dalam melangsungkan kehidupan, berbangsa dan bernegara yang aman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar baik oleh peserta didik maupun pendidik, sehingga terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan makro yang terdapat perbuatan belajar baik oleh peserta didik maupun pendidik, sehingga terjadi pengkondisian dan berbentuk habit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa guna mencapai tujuan pendidikan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. Semua negara membutuhkan pendidikan berkualitas untuk mendukung kemajuan bangsa, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL BERBASIS KARAKTER
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL BERBASIS KARAKTER Disampaikan Pada Rapat Kerja Nasional I Pengurus Pusat Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun masyarakat. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap orang dari generasi ke generasi dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya. Undang- Undang Nomor 20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak secara global, seperti persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu diantaranya
Lebih terperinciPERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR
PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR (Ditinjau dari pandangan dan harapan orangtua) Oleh: Dra. Pudji Asri.M.Pd. Seminar Sehari Pola Pembelajaran PAUD bagi Pembentukan Pribadi Integral, Kompetitif
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA Pembimbing (I) Muraini Mursanib (II) Samsul Alam. ASNIDAR ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gambaran situasi masyarakat dan dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu ditanamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan investasi masa depan yang perlu distimulasi perkembangannya sejak usia dini. Sel-sel otak yang dimiliki anak sejak lahir tidak akan mampu berkembang
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL
1 OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL Oleh Vivit Risnawati NIM : 2009/51093 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan
BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, F. Penegasan Istilah A. Latar Belakang Pendidikan
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DIMENSI PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (Dapat Dijadikan Bahan Perbandingan dalam Mengembangkan Proses Belajar dan Pembelajaran pada Lembaga Diklat
Lebih terperinciVisi : Menjadi lembaga unggul dalam mengembangkan seluruh potensi anak yang berakhlaq mulia, mandiri dan kreatif. Misi:
PAUD LAB SCHOOL UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI {Jalan Lintasan no.7, Mojoroto Kediri} -Berkhlaq Mulia- Mandiri- Kreatif- Website : www.paudlabnusantara.id Email : paudlabnusantara@unpkediri.ac.id Visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidkan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam pasal 1, butir 14 bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciLOYALITAS DAN PERAN AKTIF SISWA DALAM MENDUKUNG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
LOYALITAS DAN PERAN AKTIF SISWA DALAM MENDUKUNG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Wahyu Okta Sulistiani Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: wahyu.soerati@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang digunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu memproduksi film sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi adegan-adegan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA
Pendidikan Karakter Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa 15 PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA Oleh: Yulianti Siantayani 1 Konflik antar suku dan agama yang terus bergulir dari waktu ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia ke depan. Namun kesiapan tenaga pendidik di lembaga PAUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sudah menjadi bagian penting bagi perkembangan bangsa ini khususnya dalam rangka mencerdaskan dan memajukan potensi anak bangsa yang
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh KARTIKA SANI A. PENGATAR Pendidikan karakter menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan, pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional di Indonesia mempunyai tujuan terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayakan pada setiap keluarga. Mengasuh dan mendidik mereka agar memiliki ahlak mulia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA GAMBAR DI SEKAR MELATI
1 PENGEMBANGAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA GAMBAR DI SEKAR MELATI Oleh : Kusmiarsih, Muhamad Ali, Halida Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Usia Dini, Jurusan
Lebih terperinciT, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Berdasarkan hasil observasi pra- penelitian yang peneliti lakukan di SMP Negeri 19 Bandung khususnya di kelas VIII F, peneliti menemukan masalah ketika pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR
PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN
Lebih terperinciPENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS Konstantinus Dua Dhiu, 2) Nikodemus Bate Program Studi Pendidikan Guru PAUD, STKIP Citra Bakti, NTT 2) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju apabila bangsa tersebut tidak memperhatikan bidang pendidikan. Usaha untuk
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MI ISLAMIYAH AL WATHANIYAH KABUPATEN JOMBANG. Tesis. Oleh : UMI NURHAYATI
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MI ISLAMIYAH AL WATHANIYAH KABUPATEN JOMBANG Tesis Oleh : UMI NURHAYATI 08370074 MAGISTER KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianugerahkan oleh Allah menjadi anak yang benar-benar berakhlak mulia. Semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan lembaga yang dengan sengaja diselenggarakan untuk mewariskan dan mengembangkan pengetahuan, keterapilan, dan keahlian oleh generasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan di muka bumi ini selain menjadi makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai makhluk sosial harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinci