LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2015 Jalan Brigjen.H.Hasan Basri No.22 Rantau

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Halaman i ii - iii IKHTISAR EKSEKUTIF 1-2 BAB I PENDAHULUAN BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RPJMD KABUPATEN TAPIN PERJANJIAN KINERJA TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BAB IV PENUTUP LAMPIRAN : LAMPIRAN 1 : Pencapaian Kinerja Sasaran Tahun 2015 LAMPIRAN 2 : Matrik pencapaian Sasaran Tahun 2015 LAMPIRAN 3 : Penetapan Kinerja Kabupaten Tapin Tahun 2015 LAMPIRAN 4 : Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2015 LAMPIRAN 5 : Matrik RPJMD Kabupaten Tapin i

3 B U P A T I T A P I N KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,Tuhan Yang Maha Esa karena atas Bimbingan dan Hidayah-Nya jualah kita dapat menyusun dan menerbitkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemerintah Kabupaten Tapin tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tapin ini adalah merupakan media pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Tapin dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan, yang di dalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggungjawaban kinerja mengenai keberhasilan maupun kegagalan Pemerintah Kabupaten Tapin mencapai tujuan dan sasaran strategisnya guna mencapai visi dan misi serta agenda pembangunan daerah yang dijabarkan lagi melalui program-program pembangunan. Disamping itu laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat. LKIP tahun 2015 ini disusun sebagai laporan kinerja dari pelaksanaan tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Di dalamnya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran beserta targetnya serta LKIP Kab. Tapin Tahun 2015 ii

4 Kebijakan dan Program yang dilaksanakan khususnya pada TA 2015 ini. Total Capaian Kiinerja Pemerintah Kabupaten Tapin TA belum dapat diukur, karena belum adanya data dari beberapa sasaran. Semua keberhasilan tersebut mencerminkan adanya upaya sungguhsungguh dari segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Tapin untuk melaksanakan Program dan Kegiatan yang merupakan penjabaran dari target Sasaran lima tahunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD. Hasil yang telah dicapai ini kiranya patut disyukuri sebagai prestasi sekaligus sebagai tantangan dan tugas berat yang harus diemban untuk dapat mewujudkan Visi Kabupaten Tapin yaitu : TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis. Disadari sepenuhnya bahwa LKIP Tahun 2015 ini masih memiliki banyak kekurangan, karena itu Kami sangat mengharapkan adanya masukan baik berupa saran maupun kritik yang membangun untuk penyempurnaannya di masa mendatang. Terima kasih Kami sampaikan kepada semua pihak yang ikut terlibat dan membantu proses penyusunan LKIP Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya. Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang nyata terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Tapin selama Terima Kasih, Rantau, Juni 2016 BUPATI TAPIN, Drs. H.M.ARIFIN ARPAN,MM LKIP Kab. Tapin Tahun 2015 iii

5 LKIP Kab. Tapin Tahun 2015 iv

6 LKIP TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini disusun. LKIP ini menyajikan capaian sasaran dan indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Pemerintah Kabupaten Tapin dan juga sebagai pelaksanaan dari Perpres Nomor 29 Tahun 2014 yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan akuntabilitas. Selain itu LKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin secara menyeluruh. LAKIP Tahun 2015 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan yang muncul sebagai konsekuensi logis dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, yang secara ringkas tingkat capaian kinerja Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Tapin memiliki 25 (dua puluh lima) sasaran strategis, dari 28 (dua puluh delapan) sasaran yang telah ditetapkan tersebut, tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin dapat diikhtisarkan sebagai berikut : Sebanyak 4 (empat) sasaran berkategori Sangat Berhasil, Sebanyak 9 (sembilan) sasaran berkategori Berhasil, Sebanyak 1 (satu) sasaran berkategori Cukup Berhasil, Sebanyak 3 (tiga) sasaran berkategori Kurang Berhasil, dan LKIP TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF 1

7 LKIP TAHUN 2015 Sebanyak 8 (delapan) sasaran belum ada data. Dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat adanya kekurang berhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di bawah seratus persen. Hal ini akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tapin dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang. Rantau, Juni 2016 BUPATI TAPIN Drs. H. M.Arifin Arpan,MM LKIP TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF 2

8 LKIP TAHUN 2015 LKIP TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF 3

9 LKIP TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media untuk menyampaikan informasi sampai sejauh mana instansi pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tapin melaksanakan rencana stratejik dan memenuhi tuntutan perubahan yang ada di masyarakat Kabupaten Tapin. A. LATAR BELAKANG Latar belakang penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Tapin Tahun 2015 adalah adanya keinginan yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Tapin untuk mewujudkan Good governance, berlandaskan pada TAP MPR RI No.XI/MPR/1998 dan UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, antara lain, menyebutkan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas inilah yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 3

10 LKIP TAHUN 2015 B. MAKSUD DAN TUJUAN Bagian akhir dari sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). LKIP disusun pada akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, dimana capaian kinerja dikomunikasikan kepada para stakeholders (Kementerian PAN & RB, DPRD dan Masyarakat). LKIP Kabupaten Tapin memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, LKIP merupakan sarana bagi Pemerintah Kabupaten Tapin untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder yang berisi informasi tentang keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Kedua, LKIP Kabupaten Tapin merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang atau dalam upaya peningkatan kinerja (performance improvement) organisasi, baik dalam bentuk regulasi, distribusi, maupun alokasi sumber daya yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Tapin. C. ASPEK STRATEGIS Sebagaimana visi yang telah dirumuskan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Periode Tahun , Pemerintah Kabupaten Tapin ingin mewujudkan TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis.pada akhir periode RPJMD tahun Untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat aspek-aspek strategis yang dapat dijadikan modal dasar Pemerintah Kabupaten Tapin, antara lain : LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 4

11 LKIP TAHUN Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Kabupaten Tapin Tahun 2014 menurut data BPS Kabupaten Tapin mencapai 179,166 jiwa yang terdiri dari jiwa lakilaki dan jiwa perempuan hal ini merupakan potensi besar yang dapat dijadikan modal dasar Pemerintah Kabupaten Tapin untuk mewujudkan visi Kabupaten Tapin, yaitu : posisi penduduk ( sumber daya manusia ) sebagai subyek pembangunan sekaligus sebagai obyek pembangunan, serta posisi sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasikan oleh daerah Kabupaten Tapin. 2. Sumber Daya Alam Luas total Kabupaten Tapin yang meliputi daratan dan zona perairan umum adalah seluas 2.174,95 Km2. Di dalam wilayah tersebut terkandung sumber daya alam yang besar, baik yang sudah terwujudkan sebagai sumber pendapatan daerah maupun yang masih berupa potensi. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tapin, antara lain sebagai berikut : - Pertambangan antara lain pertambangan barubara, selain potensi bahan tambang yang lain seperti bijih besi, kaolin, marmer dll. - Lahan Pertanian dan perkebunan yang subur, serta sumberdaya peternakan dan perikanan. Dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapin hampir seluruhnya mempunyai kawasan pertanian baik kawasan pertanian lahan basah maupun kawasan pertanian lahan kering. Kawasan budidaya pertanian lahan basah. Kawasan ini merupakan penyangga produksi pertanian lahan basah untuk wilayah Kabupaten Tapin dan sekitarnya, meliputi Kecamatan Candi Laras Utara, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, sebagian Kecamatan Tapin Utara, sebagian Kecamatan Tapin Selatan, sebagian Kecamatan Binuang, dan sebagian Kecamatan Lokpaikat. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 5

12 LKIP TAHUN 2015 Kawasan budidaya pertanian lahan kering. Kawasan ini berada di daerah perbukitan yang meliputi Kecamatan Piani, Kecamatan Salam Babaris, Kecamatan Hatungun, sebagian Kecamatan Lokpaikat, sebagian Kecamatan Tapin Selatan, dan sebagian Kecamatan Binuang. Potensi perikanan sudah barang tentu menjadi pencaharian utama penduduk lokal yang berdomisili di kawasan rawa. Potensi perkebunan di lahan rawa juga sangat menjanjikan,terbukti telah masuknya beberapa perusahaan besar yang telah berinvestasi mengembangkan perkebunan Sawit di Kabupaten Tapin. Kawasan Kabupaten Tapin diperbukitan menjadi primadona Perkebunan Karet yang telah menjadi komoditi unggulan Kabupaten Tapin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. - Sungai Nagara yang melewati Kabupaten Tapin dan bermuara di Sungai Barito juga menjadi berkah tersendiri bagi Kabupaten Tapin. Karena dengan sendirinya Perusahaan Pertambangan khususnya Batubara dapat mendirikan Pelabuhan-Pelabuhan Khusus Batubara sebagai tempat bongkar muat atau pelaksanaan aktivitas ekspor hasil tambangnya. Dan sejak tahun 2007 telah menyiapkan Jalan Khusus Batubara untuk menuju pelabuhan-pelabuhan khusus batubara tersebut. - Potensi Pariwisata. Kabupaten Tapin mempunyai banyak objek wisata alam yang sangat indah dan potensial, sebut saja objek wisata Gua Batu Hapu di Kecamatan Hatungun, Gua Peranginan Ratu di Kecamatan Lokpaikat, Gua Beramban di Kecamatan Piani, dll. Obyek wisata relegius di Kabupaten Tapin sudah cukup dikenal masyarakat secara luas, seperti Makam Datu Sanggul, Makam Datu Suban, Makam Datu Nuraya, Makam Syech Salman Al Farisi, dll.,yang merupakan makam para ulama terkemuka di zamannya. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 6

13 LKIP TAHUN 2015 Objek wisata relegius lainnya yaitu Masjid Al Mukaramah di Desa Banua Halat. Dimana setiap tanggal 12 Rabiul Awal dilaksanakan prosesi Baayun Maulid yang diikuti oleh ribuan peserta dari Kalimantan Selatan maupun dari luar provinsi seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah pulau Jawa bahkan dari Negara tetangga Malaysia. Potensi tersebut juga ditambah dengan potensi agro wisata yang cukup menjanjikan. Seperti tempat pemancingan Pampain, Desa Linuh Kecamatan Bungur, Tanah Datar (wisata integrasi lima penjuru angin) di Kecamatan Hatungun, serta Tempat Pemancingan Jembatan Sungai Salak yang tepat berada di Kawasan Rantau Baru. 3. Sasaran Strategis Di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Tahun telah ditetapkan beberapa sasaran strategis yang dapat dijadikan sebagai arah pembangunan. Pemerintah Kabupaten Tapin beserta seluruh jajarannya berkewajiban melaksanakan program-program pembangunan serta menetapkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan dan sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Tahun , sehingga berujung pada perwujudan visi di akhir periode RPJMD, yaitu : Terwujudnya Tapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis. Sasaran strategis dalam pembangunan Kabupaten Tapin, antara lain adalah sebagai berikut : Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa. Terwujudnya stabilitas kondisi sosial budaya yang berbasis agama dan mendukung pariwisata. Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang responsif. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 7

14 LKIP TAHUN 2015 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang akuntabel. Terwujudnya aparatur pemerintahan yang berkualitas. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangundangan. Meningkatnya koordinasi di bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Meningkatnya kualitas kemandirian kesehatan masyarakat. Meningkatnya kualitas keluarga berencana. Meningkatnya pemasyarakatan dan prestasi olahraga berikut sarana dan prasarananya. Meningkatkan tingkat kesejahteraan sosial. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah. Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN. Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah. Menurunnya jumlah penduduk miskin dengan meningkatkan pelayanan masyarakat miskin. Meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan hidup. Meningkatkan produksi dan pelestarian tanaman hutan. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 8

15 LKIP TAHUN 2015 Meningkatkan perumahan yang layak dan terjangkau. Meningkatkan peran komunikasi dan informasi dalam pembangunan daerah. Meningkatkan kuantitas dan kualitas perindustrian. Meningkatkan kuantitas dan kualitas perdagangan. Meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi ke pusat pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan. Meningkatkan hasil pertanian khususnya dari sektor agribisnis. idd. KONDISI UMUM KABUPATEN TAPIN 1. Kondisi Geografis Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin secara geografis terletak di antara Lintang Selatan dan Bujur Timur dengan batas wilayah : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Berbatasan dengan Hulu Sungai Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Banjar. : Berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 9

16 LKIP TAHUN 2015 Luas wilayah Kabupaten Tapin adalah 2.174,95 Km2 atau 5,05 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Luas tersebut sudah termasuk zona perairan laut. Ditinjau dari segi topografinya, Kabupaten Tapin sebagian besar terletak pada ketinggian antara 0-7 m, yaitu 67,34% dari luas wilayah. Berdasarkan ketinggiannya, Wilayah Kabupaten Tapin dapat dibagi menjadi dua bagian wilayah, yaitu : Wilayah yang merupakan dataran tinggi yang antara lain meliputi wilayah sebagian Kecamatan Piani dan sebagian Kecamatan Binuang. Wilayah yang merupakan dataran rendah yang antara lain meliputi wilayah sebagian Kecamatan Binuang, Kecamatan Tapin Selatan, Tapin Tengah, Kecamatan Tapin Utara, Bungur, Lokpaikat, Bakarangan, Candi Laras Selatan, dan Candi Laras Utara. Lahan di Kabupaten Tapin sebagian besar termasuk datar. Sekitar 82% dari seluruh wilayah Kabupaten Tapin merupakan lahan dengan kemiringan 0-2 %. Wilayah yang agak bergelombang dengan kemiringan 15 40% meliputi 16% dari luas wilayah. 2. Sejarah Berdirinya Kabupaten Tapin Era an wilayah Tapin berbentuk kewedanaan yaitu Kewedanaan Tapin. dengan 3 (tiga) wilayah kecamatan, yang berada di bawah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah Provinsi menjadi Daerah Swatantra I dan Daerah Kabupaten/Kotapraja menjadi Daerah Swatantra II, Kemudian dalam perkembangannnya UU tersebut diganti dengan UU. No. 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, dimana Daerah Swatantra I LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 10

17 LKIP TAHUN 2015 menjadi Daerah Provinsi dan Daerah Swatantra II berubah menjadi Daerah Kabupaten/Kotamadya. Di Kalimantan Selatan perubahan ini serentak diumumkan 17 Desember 1965, yang mana terjadi perubahan dengan penghapusan pemerintahan pada tingkat Kewedanaan. Kemudian terbit UU. No. 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756), dilakukanlah upacara peresmian berdirinya Kabupaten Tapin pada tanggal 30 Nopember 1965 di Lapangan Kabupatenan (Halaman rumah Pejabat Bupati) oleh Menteri Dalam Negeri RI. DR. Soemarmo Sostroatmojo. Dalam periode merintis ( ). terdapat 3 (tiga) petinggi pemerintahan yaitu Patih H. Naseri sebagai Kepala Kantor Persiapan Kabupaten Tapin ( ), M. Hanafiah sebagai Pejabat Bupati Pertama ( ) dan Drs. Fadhullah Thaib sebagai pejabat Bupati yang kedua ( ). Pada tahun 1967 dilantik Bupati Tapin Pertama ( ), yakni H. Muhammad Noor Kabupaten Tapin sangat bergantung pada keberhasilan Bidang Pertanian. Karena itulah pembangunan lahan pertanian menjadi perhatiansangat besar. Ini dibuktikan di tahun 1968 dilakukan pengerukan Alur Sungai Puting untuk membuka lahan yang luas. Inilah titik awal insprisasi pembangunan proyek Rawa Muning dengan program pemerintah yang berkelanjutan. 3. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Tapin Pemerintah Kabupaten Tapin telah membentuk lembaga perangkat daerah berdasarkan pertimbangan berbagai aspek, yang meliputi : kewenangan yang dimiliki daerah, karakteristik, potensi dan LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 11

18 LKIP TAHUN 2015 kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerja sama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka pada tahun 2008 telah diterbitkan Peraturan Daerah Nomor : 5 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin sebagaimana telah dilakukan perubahan pertama melalui Peraturan Daerah Nomor : 08 Tahun Dalam Perjalanannya, pada tahun 2013 diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin sebagai berikut : Perda Nomor 01 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Perda Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin. Perda Nomor 03 Tahun 2013 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tapin. Perda Nomor 02 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Tapin. Perda 01 tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 01 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin. Perda Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Pembentukan organisasi dan tata kerja Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Tapin. LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 12

19 LKIP TAHUN 2015 Adapun nama-nama Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Sekretariat, Badan, Dinas dan Kantor ) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut : No Nama Satuan Kerja / Organisasi Nomor Perda 1 Sekretariat Daerah No. 5 Tahun Sekretariat DPRD No. 5 Tahun Inspektorat No. 5 Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah No. 5 Tahun Badan Lingkungan Hidup No. 5 Tahun Badan Kepegawaian Daerah No. 5 Tahun Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemth. Desa No. 5 Tahun Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB No. 5 Tahun Badan Ketahanan Pangan & Pelaksana Penyuluhan No. 5 Tahun Badan Penanggulangan Bencana Daerah No.01 Tahun Dinas Pendidikan No. 5 Tahun Dinas Kesehatan No. 5 Tahun Dinas Pekerjaan Umum No. 5 Tahun Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika No. 5 Tahun Dinas Sosial dan Tenaga Kerja No. 8 Tahun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil No. 8 Tahun Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata No. 5 Tahun Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah No. 5 Tahun Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura No. 5 Tahun Dinas Peternakan dan Perikanan No. 5 Tahun Dinas Kehutanan dan Perkebunan No. 5 Tahun Dinas Pertambangan dan Energi No. 5 Tahun Dinas Tata Kota dan Kebersihan No. 5 Tahun Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM No. 5 Tahun Dinas Pengelolaan Pasar No. 5 Tahun Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah No. 5 Tahun Kantor Kesatuan Bangsa Politik No. 5 Tahun Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu No. 5 Tahun RSUD Datu Sanggul Rantau No. 5 Tahun Satuan Polisi Pamong Praja No. 6 Tahun Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI No. 02 Tahun Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa No.05 Tahun 2014 LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 13

20 LKIP TAHUN 2015 Wilayah kerja pemerintahan di Kabupaten Tapin terbagi dalam 12 (duabelas) kecamatan sebagai berikut : 1. Kecamatan Tapin Utara 7. Kecamatan Bakarangan 2. Kecamatan Tapin Tapin Selatan 8. Kecamatan Lokpaikat 3. Kecamatan Tapin Tengah 9. Kecamatan Bungur 4. Kecamatan Binuang 10. Kecamatan Piani 5. Kecamatan Candi Laras Utara 11. Kecamatan Salam Babaris 6. Kecamatan Candi Laras Selatan 12. Kecamatan Hatungun. D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini dilakukan dengan membentuk fokus grup, yang berperan dalam menata kembali atau menguraikan lebih lanjut rumusan sasaran yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tapin Tahun menjadi sasaran yang lengkap dengan indikator kinerjanya. Masing-masing kegiatan tahun 2015 yang sudah dilaksanakan oleh satuan kerja akan dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Tapin. Adapun sistimatika penyusunan LKIP Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015 adalah sebagai berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN ASPEK STRATEGIS KONDISI UMUM KABUPATEN TAPIN SISTEMATIKA PENYUSUNAN LKIP LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 14

21 LKIP TAHUN 2015 BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA RPJMD KABUPATEN TAPIN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BAB IV PENUTUP LAMPIRAN LKIP TAHUN BAB I PENDAHULUAN 15

22 LKIP TAHUN 2015 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMD Kabupaten Tapin Tahun Rencana Pembangunan Janka Menengah Daerah (RPJMD) pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui strategi dan kebijakan, agar tercapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional, Kabupaten Tapin menetapkan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menuju pada pencapaian visi, misi serta tujuan strategis Kabupaten Tapin. Komponen perencanaan strategis meliputi pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja. Komponen-komponen perencanaan strategis tersebut telah dituangkan dalam dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Tapin melalui penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 16

23 LKIP TAHUN 2015 Komponen-komponen Rencana Strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Visi Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan, kemana Kabupaten Tapin hendak dibawa. Gambaran ke depan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stake holder. Pernyataan Visi Kabupaten Tapin adalah : TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis. Tapin Mandiri dan Sejahtera yang Agamis, mengandung makna kemampuan riil atau nyata Pemerintah Kabupaten Tapin dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/ rumah tangganya sendiri untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya perhatian utama dengan tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan yang didukung oleh infrastrukutur fisik, ekonomi, sosial dan budaya yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin kita raih, tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja, akan tetapi kita akan berusaha berupaya keras pula untuk dapat meraih kemajuan-kemajuan pada dimensi mental spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan bathin. Misi Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Beberapa misi yang wajib dijadikan LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 17

24 LKIP TAHUN 2015 pegangan dalam pelaksanaan tugas seluruh aparat Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut diatas adalah : Sesuai dengan harapan terwujudnya visi pembangunan Kabupaten Tapin tahun tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Tapin sebagai upaya dalam mewujudkan visi, sebagai berikut: 1. Misi Pertama Meningkatkan pembinaan keagamaan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat di bidang sosial budaya keagamaan. 2. Misi Kedua Mengedepankan prinsip good governance untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 3. Misi Ketiga Pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat. 4. Misi Keempat Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan perluasan lapangan kerja. 5. Misi Kelima Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat. LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 18

25 LKIP TAHUN 2015 Tujuan dan Sasaran Berdasarkan visi dan misi di atas, Pemerintah Kabupaten Tapin menetapkan tujuan strategis yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang ingin dicapai atau dihasilkan Pemerintah Kabupaten Tapin dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah secara periodik ( tahunan ) dalam rentang waktu masa Renstra. Adapun tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing misi, sebagai berikut : 1. Misi pertama pada agenda pertama adalah meningkatkan pembinaan keagamaan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat di bidang sosial budaya keagamaan. Misi ini cukup penting dalam rangka pencapaian visi karena diperlukan akhlakyang baik bagi masyarakat agar pembangunan di Kabupaten Tapin didukung oleh kondisi sosial dan budaya yang baik. Untuk mencapai misi pertama tersebut, pemerintah kabupaten Tapin memiliki tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan kehidupan ber Agama, dengan sasaran : Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa; b. Meningkatkan kehidupan sosial budaya, dengan sasaran : Terwujudnya stabilitas kondisi sosial budaya yang berbasis agama dan mendukung pariwisata. 2. Misi kedua dengan agenda pertama adalah mengedepankan prinsip good governance untuk meningkatkan pelayanan kepada LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 19

26 LKIP TAHUN 2015 masyarakat. ini terkait dengan entitas pemerintah daerah sebagai pelaku utama yang merespon seluruh sumber daya di Kabupaten Tapin agar visi RPJMD dapat tercapai. Sebagai pelaku utama, pemerintah daerah harus bekerja dengan benar sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanan organisasi. Agar misi ini dapat dicapai maka perlu ditentukan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Mewujudkan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dengan sasaran : Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang responsif; Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel Terwujudnya aparatur pemerintahan yang berkualitas b. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan sasaran : Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik c. Meningkatkan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan,dengan sasaran : Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangan Meningkatnya koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. 3. Misi ketiga dengan agenda pertama adalah pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat. Pada misi ini, mulai menyentuh kepada ranah publik yang pokok, khususnya pada bidang pendidikan dan kesehatan dengan maksud adanya investasi berupa sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka melaksanakan pembangunan yang LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 20

27 LKIP TAHUN 2015 berkelanjutan. Agar dapat mencapai misi ketiga ini maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, dengan sasaran: Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata; Meningkatnya kualitas lulusan; Meningkatnya kualitas tenaga pendidik; b. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dengan sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat; Meningkatnya kualitas kemandirian kesehatan masyarakat; Meningkatnya kualitas keluarga berencana; c. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial, dengan sasaran : Meningkatnya pemasyarakatan dan prestasi olahraga berikut sarana dan prasarananya; Meningkatnya tingkat kesejahteraan sosial; 4. Misi keempat dengan agenda kedua adalah pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan perluasan lapangan kerja. Pada dasarnya misi ini mencakup pencapaian pembangunan ekonomi makro Kabupaten Tapin dengan memanfaatkan sumber daya alam yang rasional untuk mengurangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Agar misi tersebut dapat dicapai, maka dibutuhkan LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 21

28 LKIP TAHUN 2015 tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, dengan sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah; Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN; Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah b. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pelayanan masyarakat miskin, dengan sasaran : Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terselenggaranya layanan masyarakat miskin; c. Menjaga daya dukung alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan daerah, dengan sasaran : Meningkatnya kelestarian alam dan lingkungan hidup; Meningkatnya produksi dan pelestarian tanaman hutan. Meningkatnya perumahan yang layak dan terjangkau d. Meningkatkan iklim kondusif pembangunan daerah, dengan sasaran : Meningkatnya peran komunikasi dan informasi dalam pembangunan daerah; Meningkatnya kuantitas dan kualitas perindustrian. Meningkatnya kuantitas dan kualitas perdagangan 5. Misi kelima dengan agenda adalah pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 22

29 LKIP TAHUN 2015 penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat. Pada dasarnya misi ini mencakup pencapaian pembangunan ekonomi mikro Kabupaten Tapin khususnya pada sektor pertanian dalam arti luas yang didukung dengan peningkatan infrastruktur wilayah yang baik. Agar misi tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk perluasan pembangunan daerah, dengan sasaran : Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi kepusat pertumbuhan ekonomi; Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan; b. Meningkatkan hasil pertanian dalam arti luas, dengan sasaran yaitu Meningkatnya hasil pertanian khususnya dari sektor agribisnis Kebijakan dan Program Penetapan kebijakan dan program, serta pemilihan kegiatan merupakan wujud operasionalisasi dari strategi, yaitu suatu cara mengelola risiko dengan memaksimalkan segala kekuatan dan menyembunyikan kelemahan untuk mengisi / memanfaatkan semua peluang dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program yang ditetapkan dalam upaya pencapaian sasaran stratedis adalah sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 23

30 LKIP TAHUN 2015 B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun Pemerintah Kabupaten Tapin mempunyai 5 (lima) misi yang dijabarkan ke dalam 14 (Empat Belas) tujuan dan 29 (Dua Puluh Sembilan) sasaran. Setiap sasaran mempunyai indikator kinerja. Tidak semua indikator kinerja sasaran ditetapkan setiap tahun. Kebijakan umum, skala prioritas, dan keterbatasan dana adalah hal-hal yang dapat mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dikerjakan dalam tahun bersangkutan. Indikator kinerja sasaran akan diukur bila dalam tahun tersebut terdapat kegiatan yang mengarah pada pencapaian sasaran tersebut. Agar dapat diukur, terlebih dahulu harus ditetapkan target kinerja atas indikator kinerja sasaran yang akan dicapai. Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran inilah yang akan menggambarkan kegagalan atau keberhasilan dalam pencapaian kinerja suatu instansi. Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Tapin membuat perjanjian kinerja yang tertuang dalam bentuk Perjanjian Kinerja Tahun Penetapan Kinerja ini merupakan komitmen seluruh unsur Pemerintah Kabupaten Tapin untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini memuat 29 sasaran dan 258 indikator kinerja sasaran. Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 tersaji dalam Lampiran 3. LKIP TAHUN BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 24

31 LAKIP TAHUN 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2015 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Pemerintah Kabupaten Tapin menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat katagori sebagai berikut: Urutan Rentang Capaian Katagori Capaian I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil II Diatas 90 % sampai dengan100 % Berhasil III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 25

32 LAKIP TAHUN 2015 A CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Pencapaian Indikator Kinerja Utama dalam Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut: NO Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % 1 Persentase pemenuhan kebutuhan Persen Belum ada masyarakat akan tempat ibadah yang - - data berkondisi baik 2 Persentase konflik sosial yang dapat di Persen ,67 atasi 3 LHE SAKIP Kabuapaten Tapin Nilai CC C Opini pengawas eksternal (BPK RI) Opini WTP WTP Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik 6 Persentase penegakan atas pelanggaran Perda dan Perbup Persen Persen 75,5 74,87 99, ,68 92,68 7 Angka kriminalitas yang tertangani Persen ,00 8 Angka harapan lama sekolah Angka ratarata (tahun) 0 11,17 9 Angka rata-rata lama sekolah 10 Angka Harapan Hidup AHH Angka ratarata (tahun) 0 7, ,10 Belum ada data Belum ada data Belum ada 11 Persentase PUS yang aktif ber -KB Persen 87 87,64 100,74 12 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mandiri Persen 13 Rasio Tenaga Perempuan di banding Persen tenaga laki -laki 14 Nilai Investasi PMDN/PMA (milyar Rp) Nilai Investasi (Milyar Rp) data 70,46 70, ,45 0,5 111, ,97 1,82 LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 26

33 LAKIP TAHUN Indeks Gini Indeks 16 Angka Kemiskinan Persen 0 0,35 0 3,45 Belum ada data Belum ada 17 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 48,41 48, Tingkat kualitas air Indeks 19 Tingkat kualitas udara Indeks Cemar Ringan Kondisi Baik Cemar Ringan Kondisi 20 Persentase luas lahan yang Persen ,3 98,3 pemanfaatannya sesuai tata ruang 21 Laju pertumbuhan ekonomi Hasil Belum ada statistik 0 5,65 data 22 Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB 23 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Persen Persen 24 Kontribusi Pertanian terhadap PDRB Persen 25 Persentase ruas jalan Kabupaten dalam kondisi baik 26 Persentase KK yang dapat mengakses sarana sanitasi yang memadai 27 Persentase KK yang dapat mengakses air bersih 28 Prosentase sawah yang terlayani jaringan irigasi Persen Persen Persen Persen Baik 0 6,56 0 5, ,65 data Belum ada data Belum ada data Belum ada data 65 50,65 77, ,11 48, ,75 32,19 9,68 9,68 100,00 2 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini menyajikan pengukuran capaian indikator kinerja sasaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan masing-masing sasaran strategis. Indikator kinerja yang diukur adalah sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

34 LAKIP TAHUN 2015 antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang telah dicapai. Dalam hal ini pembandingan tersebut dilakukan terhadap seluruh indikator kinerja sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun Terhadap terjadinya celah kinerja (performance gap), dilakukan analisis penyebab terjadinya celah kinerja tersebut, serta tindakan-tindakan perbaikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang. ANALISIS ATAS PENCAPAIAN KINERJA Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Tapin memiliki 25 (dua puluh lima) sasaran strategis, dari 28 (dua puluh delapan) sasaran yang telah ditetapkan tersebut, tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin dapat diikhtisarkan sebagai berikut : Sebanyak 4 (empat) sasaran berkategori Sangat Berhasil, Sebanyak 9 (sembilan) sasaran berkategori Berhasil, Sebanyak 1 (satu) sasaran berkategori Cukup Berhasil, Sebanyak 3 (tiga) sasaran berkategori Kurang Berhasil, dan Sebanyak 8 (delapan) sasaran belum ada data. Hasil pengukuran dan pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 1. Adapun rincian capaian indikator kinerja sasaran dengan kategorinya dapat dilihat pada lampiran 2. Analisis atas capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 tersaji sebagai berikut : LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28

35 LAKIP TAHUN Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Terwujudnya Masyarakat Yang Beriman dan Bertaqwa tersebut adalah Bagian Kesra. Capaian atas Sasaran tersebut terumuskan dalam 1 (satu) indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tempat ibadah yang berkondisi baik Satuan Target Realisasi % Capaian Persen Rata-rata capaian - Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum adanya data untuk ratarata capaian indikator kinerja sasaran Terwujudnya Masyarakat Yang Beriman dan Bertaqwa. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas dilaksanakan dengan dukungan Program: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan Penunjang Administrasi Kesekretariatan. 2. Program Pembinaan Kehidupan Beragama menuju Tapin Mandiri yang Sejahtera dan Agamis, dengan kegiatan: a. Pembinaan Kehidupan Beragama (tausyiah bulanan). b. Safari Ramadhan. c. Silaturrahmi Ulama, Umara dan Tokoh Masyarakat. d. Semarak Idul Fitri. e. Semarak Idul Adha. f. Pembinaan Pensiunan Wredatama Veteran. g. Pembinaan Organisasi. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

36 LAKIP TAHUN 2015 h. Safari Jum at. i. Silaturrahmi Pemerintah Kabupaten Tapin dengan Keluarga Penuntut Kabupaten, Mantan Bupati, Mantan Ketua DPRD dan Tokoh-tokoh Ulama. j. Pembinaan Pembacaan Al Quran bagi PNS di lingkungan Pemda Kab. Tapin. k. Silaturrahmi Pemda dengan keluarga yang meninggal. l. Pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten Tapin Tahun m. Pembinaan Kafilah MTQ Kabupaten Tapin untuk mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. n. Pengutusan kafilah yang dikirim untuk mengikuti lomba MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. 3. Program Peningkatan Kesejahteraan Para Pengabdi Agama dengan kegiatan Bimbingan Massal Calon Jamaah Haji. 4. Program Hari Besar Islam. Dengan kegiatan sebagai berikut: a. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW H. b. Peringatan Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW H. c. Peringatan Nuzulul Quran Ramadhan 1435 H. d. Isbath Nikah. e. Tabligh Akbar. Jumlah tempat ibadah di Kabupaten Tapin sebanyak 131 buah mesjid, 494 buah langgar, 13 buah mushalla, 17 buah gereja dan 1 buah pura. Untuk tahun 2015, tempat ibadah yang diberikan bantuan berupa hibah sebanyak 52 buah tempat ibadah, dengan total hibah sebesar Rp ,-. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30

37 LAKIP TAHUN 2015 Adapun perbandingan realisasi capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tempat ibadah yang berkondisi baik Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen Hal ini disebabkan adanya perubahan total keseluruhan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan, sehingga untuk data capaian tidak bisa ditampilkan karena belum tersedianya data terkait IKU baru tersebut. 2 Sasaran : Terwujudnya Stabilitas Kondisi Sosial Budaya Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Terwujudnya Stabilitas Kondisi Sosial Budaya tersebut adalah Kantor Kesbangpol. Capaian Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase konflik sosial yang dapat di atasi Satuan Target Realisasi % Capaian Persen ,67 Rata-rata capaian 106,67 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Terwujudnya Stabilitas Kondisi Sosial Budaya adalah sebesar 106,67% yang berarti masuk dalam kategori capaian sangat berhasil. Terhadap indikator tersebut di atas, sasaran strategis Renstra Kantor Kesbangpol Kab. Tapin pada tahun 2015 menargetkan 75% Konflik Sosial yang dapat diatasi. Ketiga forum yang ada di daerah yaitu Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) termasuk di dalamnya Komunitas Intelijen LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

38 LAKIP TAHUN 2015 Daerah (Kominda) dan Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Kabupaten Tapin dipercaya dapat memberi kontribusi dalam penanganan konflik. Memperhatikan forum-forum yang ada tersebut diperoleh hasil yang cukup menggembirakan. Selanjutnya meskipun bukan sebagai faktor tunggal, forum-forum yang ada telah memberikan kontribusi meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota masyarakat dalam penyelesaian berbagai persoalan kemasyarakatan, termasuk konflik sosial. Secara berkala Kantor Kesbangpol Kab. Tapin mengadakan kegiatan rapat koordinasi dengan forum-forum tersebut di atas untuk membahas masalah-masalah yang terjadi terkait dengan tugas dan perannya dalam pelaksanaan deteksi dini, menjaga kondisi yang kondusif terkait konflik yang bernuansa agama dan mengembangkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Dipercaya bahwa forum-forum yang ada cukup efektif baik secara langsung maupun tidak menekan angka konflik pada tahun 2015 sehingga berkurang dibanding tahun sebelumnya. Dasar Pembentukan forum-forum: 1. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Tapin berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor /265/KUM/2013 tentang Pembentukan Dewan Penasehat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten dan Kecamatan se Kabupaten Tapin dan Keputusan Bupati Tapin Nomor /266/KUM/2014 tentang Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Tapin Periode Tahun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tapin berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor /083/KUM/2012 tanggal 29 Mei Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Tapin yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor /267/KUM/2014 LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

39 LAKIP TAHUN 2015 tentang Pembentukan Dewan Pembina dan Sekretariat Forum Pembauran Kebangsaan dan Nomor /268/KUM/2013 tentang Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Tapin Periode tahun Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor /101/KUM/ Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Kabupaten Tapin yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor /077/KUM/2013. Daftar Potensi Konflik Sosial/Sara Di Kabupaten Tapin Tahun 2015 No. Uraian Lokasi 1. Rumah tempat tinggal yang difungsikan sebagai rumah ibadah 2. Adanya pendapat masyarakat bahwa pemerintah daerah tidak memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya 3. Berdirinya beberapa tempat ibadah yang belum memperoleh ijin dari pemerintah daerah 4. Penutupan jalan perusahaan oleh masyarakat 5. Konflik manajemen antar perusahaan yang melibatkan masyarakat Kelurahan Bitahan Kecamatan Lokpaikat Desa Padang Sari Kecamatan Binuang Kecamatan Piani Desa Suato Tatakan Kecamatan Tapin Selatan Desa Tandui dan Desa Rumintin Kec. Tapin Selatan Dari 5 (lima) Konflik Sosial yang terjadi, ada 4 (empat) konflik sosial yang dapat diatasi yaitu : 1. Rumah tempat tinggal yang difungsikan sebagai rumah ibadah. 2. Adanya pendapat masyarakat bahwa pemerintah daerah tidak memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya Penutupan jalan perusahaan oleh masyarakat. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

40 LAKIP TAHUN Konflik manajemen antar perusahaan yang melibatkan masyarakat. Dari sisi target Perubahan Renstra, terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat jika dilihat sebesar 80% dari target 75% dengan capaian kinerja sebesar 106,66%. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/ Turun 1. Persentase konflik sosial yang dapat di atasi Persen 0 80 Naik 3 Sasaran : Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel adalah Inspektorat dan Bagian Organisasi. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Opini BPK RI Opini WTP WTP LHE SAKIP Kabupaten Tapin Nilai CC C 50 Rata-rata capaian 75 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel adalah sebesar kategori capaian Kurang berhasil. 75% yang berarti masuk dalam LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 34

41 LAKIP TAHUN 2015 Pencapaian Kinerja Sasaran di atas tidak terlepas dari dukungan program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu: Adanya pemeriksaan kas pertriwulan yang dilakukan oleh Inspektorat dan bekerja sama dengan DPPKAD ke semua SKPD, Sekretariat Daerah serta Pimpinan Daerah membentuk Tim Aset Kabupaten untuk memantau/memperbaiki tata kelola aset di Kabupaten Tapin. Adanya kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapin, sehingga pada tahun 2015, Kabupaten Tapin mendapatkan opini BPK terhadap LKPD dengan kategori WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), yang pada tahun sebelumnya hanya memperoleh kategori WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Adanya Program Penataan Organisasi Perangkat Daerah dengan kegiatan sebagai berikut: a. Bimtek Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah(LAKIP) SKPD di Lingkungan Pemkab. Tapin. b. Peningkatan Kapasitas SDM Bagian Organisasi Setda Kab. Tapin. c. Penguatan SAKIP Kabupaten Tapin. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/Turun 1. Opini BPK RI Opini WDP WTP Naik 2. LHE SAKIP Kabupaten Tapin Nilai C C Tetap LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35

42 LAKIP TAHUN Sasaran : Terwujudnya Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Terwujudnya Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik adalah BPMPTSP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik Satuan Target Realisasi Hasil survei % Capaian 75,50 74,87 99,17 Rata-rata capaian 99,17 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Terwujudnya Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik adalah sebesar 99,17% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Berdasarkan hasil survey IKM pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mutu dan kinerja pelayanan berada dalam kategori baik, yaitu dengan nilai indeks Meskipun secara keseluruhan nilai indeks kepuasaan masyarakat berada pada rentang Kinerja Baik, namun masih ada beberapa unsur pelayanan yang mempunyai nilai kurang baik. Diantaranya : 1. Kedisiplinan petugas pelayanan. Ada responden menyatakan bahwa petugas kurang disiplin. Hal ini dapat diatasi dengan pengawasan internal yang baik, sehingga kedisiplinan petugas meningkat. Selain itu, dapat dibuat program-program peningkatan kedisiplinan 2. Kecepatan pelayanan, ada responden menyatakan bahwa pelayanan kurang cepat. Hal tersebut berpengaruh pada kepuasan masyarakat, karena kecepatan pelayanan merupakan indikator utama dalam pengukuran IKM. Maka dari itu, perlu ditelusuri alur prosedur LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 36

43 LAKIP TAHUN 2015 pelayanan, sehingga dapat diketahui unit mana yang perlu disederhanakan, atau pengaturan personil dengan memaksimalkan kinerja staf sesuai beban kerja masing-masing unit 3. Kewajaran biaya pelayanan. Ada responden yang menyatakan bahwa biaya pelayanan kurang wajar, hal tersebut perlu menjadi koreksi bagi pihak KP2T Kab.Tapin. Adanya keterbukaan mengenai tarif pelayanan dengan masyarakat akan membuat kedua lebih pihak saling menghargai. Berikan informasi yang akurat tentang besaran tarif pada setiap pelayanan perizinan, dan prosesnya. 4. Kesesuaian biaya pelayanan. Agar masyarakat dapat mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan guna transparansi perlu penyediaan papan pengumuman, tentang syarat-syarat dan besaran biaya, serta peraturan yang menetapkan keputusan yang mendasari besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan 5. Kenyamanan fasilitas fisik, dimana masih banyak responden yang menyatakan kurang nyaman dengan fasilitas di KP2T kabupaten Tapin saat ini. Fasilitas fisik merupakan unsur pelayanan yang kasat mata, sehingga perlu dibenahi dan diatur sesuai dengan standar penataan ruangan pada manajemen perkantoran. Adapun Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksaaan survey Indeks Kepuasaan masyarakat (IKM) tersebut adalah : 1. Adanya ketidakpahaman masyarakat akan pertanyaan kuesioner dan terkadang tidak diisi lengkap, sehingga kuesioner yang ada tidak dapat dipergunakan. 2. Responden kadang tidak bersedia mengisi kuesioner karena alasan sibuk. 3. Adanya rasa sungkan dan kurangnya antusias dari responden untuk mengisi jawaban 4. Kuesioner yang telah diberikan terkadang tidak dikembalikan. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37

44 LAKIP TAHUN 2015 Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Sat Kinerja Naik/Turun 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Persen 74,39 74,87 Naik pelayanan publik 5 Sasaran : Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan. Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan. adalah Kantor Satpol PP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase penegakan atas pelanggaran Perda dan Perbup Satuan Target Realisasi % Capaian Persen ,68 92,68 Rata-rata capaian 92,68 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan adalah sebesar 92,68% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 38

45 LAKIP TAHUN 2015 Pencapaian kinerja diatas dapat dilihat pada tabel berikut: Pelanggaran PERDA A. Jumlah Pelanggaran (Kasus) B. Penyelesaian Pelanggaran Perda 1. Sidang di tempat 2. Sidang di pengadilan negeri 3. Pelanggar mengurus ijin setelah dibuatkan BAP Lapangan 4. Tutup 5. Pindah 6. Pembinaan Jumlah penyelesaian Rasio : Rumus Perhitungan : Total penyelesaian/jumlah pelanggaran x ,58 % 96,82% 92,68% Dari tabel diatas, dapat dilihat, bahwa jumlah kasus pelanggaran Perda dari tahun 2013 hingga 2015 mengalami penurunan, ini menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup baik. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase penegakan atas pelanggaran Perda dan Perbup Satuan Kinerja Naik/Turun Persen 96,82 92,68 Turun 6 Sasaran : Meningkatnya Koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban Masyarakat Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban Masyarakat tersebut adalah Kantor Kesbangpol/Satpol PP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39

46 LAKIP TAHUN 2015 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Angka kriminalitas yang tertangani Persen Rata-rata capaian 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban Masyarakat adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 diantaranya: 1. Pencegahan Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 3. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 4. Program Tanggap Darurat 5. Program Pasca Bencana 6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana 7. Program Pengembangan Data/Informasi 8. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 9. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/Turun 1. Angka kriminalitas yang tertangani Persen Tetap LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40

47 LAKIP TAHUN Sasaran : Meningkatnya Pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata tersebut adalah Dinas Pendidikan. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Angka harapan lama sekolah Angka rata-rata 0 11,17 Belum (tahun) ada data 2. Angka rata-rata lama sekolah Angka rata-rata 0 7,17 Belum (tahun) ada data Belum Rata-rata capaian ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum ada data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata. Program-program yang mendukung kinerja sasaran ini, diantaranya: 1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sekolah 2. Program Pendidikan Anak Usia Dini 3. Program Wajib Belajar 9 Tahun 4. Program Pendidikan Menengah 5. Program Pendidikan Non Formal 6. Program Pendidikan Perguruan Tinggi 7. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 9. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41

48 LAKIP TAHUN 2015 Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Angka harapan lama sekolah Angka rata-rata (tahun) 2. Angka rata-rata lama sekolah Angka rata-rata (tahun) Satuan Kinerja Naik/ Turun - 11,17 Belum ada data - 7,17 Belum ada data 8 Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat tersebut adalah Dinas Kesehatan sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Angka Harapan Hidup AHH 0 69,10 Belum ada data Belum Rata-rata capaian ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan belum adanya rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Program yang mendukung sasaran ini diantaranya: 1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi: Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil (Yankes Dacil) Pengobatan Massal Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) Peningkatan Puskesmas Akreditasi LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42

49 LAKIP TAHUN ) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi: Optimalisasi Posyandu Penyelenggaraan Desa Siaga Aktif Jasa Pelayanan & Operasional PKM dari Dana Kapitasi JKN 3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi: Peningkatan Imunisasi Kesehatan haji Kesehatan Matra Pengamatan Penyakit Menular ( Survailans ) Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit ISPA Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit DBD Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit TB Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kusta Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Rabies Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Diare Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Malaria P2 Penyakit Filariasis Penagulangan Krisis Kesehatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) 4) Program Bebas Berobat Pengobatan Gratis Pengobatan gratis Katarak 5) Program Perbaikan Gizi Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi: Pemantauan ASI Ekslusif Penanggulangan GAKY LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 43

50 LAKIP TAHUN 2015 Penanggulangan Gizi Buruk Pemantauan Pertumbuhan Bayi, Balita dan Bumil Penanggulangan Kurang Vitamin A Penanggulangan Anemia Pemantauan Kecamatan Bebas Rawan Gizi 6) Program Kesehatan Keluarga Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi: Upaya akselerasi penurunan AKI / AKB Peningkatan Pelayanan Usia Lanjut Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/Turun 1. Angka Harapan Hidup AHH - 69,10 Belum ada data 9 Sasaran : Meningkatnya Kualitas Keluarga Berencana Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Kualitas Keluarga Berencana tersebut adalah BPPKB. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Persentase PUS yang aktif ber KB Persen 87 87,64 100,74 Rata-rata capaian 100,74 LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 44

51 LAKIP TAHUN 2015 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Keluarga Berencana adalah sebesar 100,74% yang berarti masuk dalam kategori capaian sangat berhasil. Program yang mendukung sasaran ini adalah: Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri. a. Penilaian dan Lomba Institusi Masyarakat Pedesaan IMP Berprestasi b. Pembinaan PPKBD dan Sub PPKBD c. Penilaian KB Lestari dan IUD Teladan d. Operasional Kelompok Masyarakat Peduli KB e. Bhakti KB Manunggal TNI KB Kes dan Bhakti PKK KB Kes Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/Turun 1. Persentase PUS yang aktif ber KB Persen 87,68 87,64 Turun 10 Sasaran : Meningkatnya Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat tersebut adalah Dinsosnaker. Sasaran tersebut terumuskan dalam indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator KinerjaSasaran Satuan Target Realisasi 1. Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mandiri % Capaian Persen 70,46 70, LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 45

52 LAKIP TAHUN 2015 Rata-rata capaian 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Program dan Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah : 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial (PMKS) Lainnya - Pendampingan / Sharing BLM dana dekonsentrasi kementrian RI - Pendampingan program keluarga harapan (PKH) - Peningkatan Pemberdayan PMKS : Balita Terlantar, Anak Terlantar, Lansia Terlantar, Keluarga Fakir Miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Keluarga Rentan dan Keluarga Berumah Tidak Layak Huni. - Operasional Pendampingan jaminan sosial lanjut usia terlantar 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luarbiasa - Bedah runah keluarga miskin 3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma - Bimbingan sosial dan keterampilan penyandang cacat melalui LBK - Praktek belajar kerja penyandang cacat - Operasional penyandang cacat Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator KinerjaSasaran Satuan Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mandiri Kinerja Naik/Turun Persen 69,67 70,46 Naik LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 46

53 LAKIP TAHUN Sasaran : Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan sosial Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan sosial tersebut adalah BPPKB. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Rasio Tenaga perempuan di banding tenaga laki-laki Satuan Target Realisasi % Capaian Persen 0,45 0,50 111,11 Rata-rata capaian 111,11 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan sosial adalah sebesar 111,11% yang berarti masuk dalam kategori capaian sangat berhasil. Program dan kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah: Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan: a. Seminar Pengembangan Kepribadian dalam rangka Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan b. Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan: - Peningkatan Kreativitas Perempuan LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 47

54 LAKIP TAHUN 2015 Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No 1. Indikator Kinerja Sasaran Rasio tenaga perempuan di banding tenaga laki-laki Satuan Kinerja Naik/Turun Persen 0,64 0,50 Turun 12 Sasaran : Meningkatnya Daya Saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Daya Saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN adalah BPMPTSP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No 1. Indikator Kinerja Sasaran Nilai Investasi PMA/PMDN (Milyar Rp) Satuan Target Realisasi Milyar Rp 110 US$ (Rp 1,97 M) % Capaian 1,79 Rata-rata capaian 1,79 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Daya Saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN adalah sebesar 1,79% yang berarti masuk dalam kategori capaian kurang berhasil. Meningkatnya capaian kinerja tersebut karena sudah adanya data mengenai Nilai Investasi dari Perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Tapin selama tahun Tahun Anggaran Realisasi Capaian Kinerja Naik /Turun dibandingkan Kinerja Tahun sebelumnya % Kenaikan/Penurunan ,79% LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 48

55 LAKIP TAHUN 2015 Tabel diatas menunjukkan capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan Nilai Investasi PMDN/PMA pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kab. Tapin mengalami perubahan Struktur Organisasi yang dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 09 Tahun 2015 Tanggal 15 Juni 2015.Bagian Penanaman Modal mengalami penggabungan dengan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan menjadi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, sedangkan pelaksanaan dari Struktur Organisasi yang baru tersebut dilaksanakan mulai awal tahun Dengan adanya perubahan / Revisi Renstra tahun 2016 tersebut, sehingga sasaran Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN tidak termasuk lagi dalam Sasaran Sekretariat Daerah Kabupaten Tapin, namun hanya sebagai laporan /penjelasan karena pelaksanaan kegiatannya sudah dilaksanakan pada tahun Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/Turun 1. Nilai Investasi PMA/PMDN (Milyar) MIlyar 0 1,97 Naik 13 Sasaran : Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah adalah Disperindagkop & UKM dan Dinsosnaker. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 49

56 LAKIP TAHUN 2015 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Indeks Gini Indeks 0 0,35 Belum ada data Rata-rata capaian Belum ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum ada data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah. Program yang mendukung sasaran diatas diantaranya: 1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 2. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM 4. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM 5. Program peningkatan kesempatan kerja - Penyiapan tenaga kerja siap pakai - Pemberian Fasilitas dan mendorang system pendanaan pelatihan berbasis masyarakat - Padat karya infrastruktur - Bursa kerja online - Penyuluhan informasi masa kerja - Pelatihan wiarausaha baru - Pelatihan kewirausahaan - Pelatihan teknologi tepat guna 6. Program Peningkatan kualitas dan produktivitas kerja - Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja LLK Tapin - Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana LLK Tapin Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 50

57 LAKIP TAHUN 2015 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Indeks Gini Indeks - 0,35 - Kinerja Naik/ Turun 14 Sasaran : Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terselenggaranya layanan masyarakat miskin Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terselenggaranya layanan masyarakt miskin adalah BPMPD. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Angka Kemisikinan Persen Satuan Target Realisasi % Capaian 0 3,45 Belum ada data Rata-rata capaian Belum ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan belum adanya data rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terselenggaranya layanan masyarakat miskin. Program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu diantaranya : 1. Program Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan 2. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 dan dikaitkan dengan target jangka menengah dalam dokumen Rensta adalah sebagai berikut : LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 51

58 LAKIP TAHUN 2015 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/ Turun 1. Angka Kemiskinan Persen - 3,45-15 Sasaran : Meningkatnya Kesempatan Kerja Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Kesempatan Kerja adalah Dinsosnaker. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Tingkat pengangguran terbuka Persen 48,41 48, Rata-rata capaian 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Kesempatan Kerja adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Program dan Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah 1. Program peningkatan kesempatan kerja - Penyiapan tenaga kerja siap pakai - Pemberian Fasilitas dan mendorang system pendanaan pelatihan berbasis masyarakat - Padat karya infrastruktur - Bursa kerja online - Penyuluhan informasi masa kerja - Pelatihan wiarausaha baru - Pelatihan kewirausahaan LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 52

59 LAKIP TAHUN Pelatihan teknologi tepat guna 2. Program Peningkatan kualitas dan produktivitas kerja - Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja LLK Tapin - Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana LLK Tapin Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/ Turun 1. Tingkat pengangguran terbuka Persen 30,24 48,41 Naik 16 Sasaran : Meningkatnya Kelestarian alam dan lingkungan hidup Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Kelestarian alam dan lingkungan hidup adalah BLH. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Tingkat kualitas air Indeks Satuan Target Realisasi Cemar ringan Cemar ringan % Capaian 100,00 2. Tingkat kualitas udara Indeks Kondisi baik Kondisi baik 100,00 Rata-rata capaian 100,00 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Kelestarian alam dan lingkungan LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 53

60 LAKIP TAHUN 2015 hidup adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Kegiatan selama tahun 2015 ini adalah sebagai berikut: 1. Pemantauan Kualitas Lingkungan Pelaksanaan pemantauan kualitas air dan udara dengan pelaksanaan selama Tahun 2015 sebanyak 34 kali adalah sebagai berikut: 1. Pemantauan Kualitas Air Sungai Tapin pada 4 tahapan dengan lokasi pemantauan pada: a. Desa Batu Ampar, Kecamatan Piani b. Desa Linuh, Kecamatan Bungur c. Desa Bungur, Kecamatan Bungur d. Desa Rantau, Kecamatan Tapin Utara e. Desa Bundung, Kecamatan Bakarangan f. Desa Masta, Kecamatan Bakarangan 2. Pemantauan Kualitas Udara sebanyak 2 tahap pada: a. Jalan Brigjend H. Hasan Basri, Kecamatan Tapin Utara b. Jalan Tasan Panyi, Kecamatan Tapin Utara c. Jalan A. Yani, Kecamatan Binuang 3. Sumur Pantau TPA untuk 2 Tahapan pada Desa Hatiwin, Kecamatan Tapin Utara. 4. Pemantauan Kualitas Danau sebanyak 2 tahap pada Desa Hatiwin, Kecamatan Tapin Utara. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 54

61 LAKIP TAHUN Pengembangan Laboratorium (hasil analisa laboratorium) Adapun perbandingan realisasi IKU pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran 1. Tingkat kualitas air Indeks 2. Tingkat kualitas udara Indeks Satuan Cemar Ringan Kondisi Baik Cemar Ringan Kondisi Baik Kinerja Naik/Turun Tetap Tetap 17 Sasaran : Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang adalah BAPPEDA. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase luas lahan yang pemanfaatannya sesuai tata ruang Satuan Target Realisasi % Capaian Persen ,3 98,30 Rata-rata capaian 98,30 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang adalah sebesar 98,30% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu diantaranya: LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 55

62 LAKIP TAHUN 2015 Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase luas lahan yang pemanfaatannya sesuai tata ruang Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen 91,37 98,30 Naik 18 Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah adalah Bagian Ekonomi. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran 1. Laju pertumbuhan ekonomi Hasil Statistik Rata-rata capaian Satuan Target Realisasi % Capaian 0 5,60 Belum ada data Belum ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum ada data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 56

63 LAKIP TAHUN 2015 Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu diantaranya: a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Laju pertumbuhan ekonomi Hasil Statistik Satuan Kinerja Naik/ Turun - 5,6-19 Sasaran : Meningkatnya Kuantitas dan kualitas perindustrian Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya Kuantitas dan kualitas perindustrian adalah Disperindagkop & UKM. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB Persen 0 6,56 Belum ada data Rata-rata capaian Belum ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan belum adanya data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Kuantitas dan kualitas perindustrian. Program yang mendukung sasaran tersebut adalah: a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 57

64 LAKIP TAHUN 2015 b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No 1. Indikator Kinerja Sasaran Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen - 6,56-20 Sasaran : Meningkatnya kuantitas dan kualitas perdagangan Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas perdagangan tersebut adalah Disperindagkop dan UKM. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Kontribusi sektor perdagangan Persen 0 5,25 Belum ada terhadap PDRB data Belum ada Rata-rata capaian data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum ada data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas perdagangan. Program yang mendukung sasaran tersebut adalah: 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2. Program Promosi dan Informasi Daerah Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No 1. Indikator Kinerja Sasaran Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen - 5,25 - LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 58

65 LAKIP TAHUN Sasaran : Meningkatnya kuantitas dan kualitas pertanian Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas pertanian adalah Dispertan dan TPH. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi % Capaian 1. Kontribusi pertanian terhadap PDRB Persen - 19,65 Rata-rata capaian Belum ada data Belum ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan belum adanya data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas pertanian. Program yang mendukung kinerja sasaran ini, diantaranya: 1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Berkelanjutan a. Peningkatan Produksi dan produktivitas padi dan pengawalan swasembada pangan berkelanjutan b. Optimalisasi Pengelolaan UPB padi dan Palawija c. Pengembangan Komoditi Jagung d. Pengendalian OPT dan Antisipasi Fenomena Iklim LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 59

66 LAKIP TAHUN 2015 e. Pengembangan Palawija di lahan Sawah/Kering 2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hortikultura Berkelanjutan a. Pengembangan Sentra Cabe Rawit Hiyung b. Optimalisasi Pengelolaan UPB Hortikultura. c. Pengembangan Aneka Sayuran dan Buah Buahan. d. Pengembangan Kawasan Bawang Merah. 3. Progam Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian a. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian b. Pembuatan Desain Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian (DAK Bidang Pertanian) d. Pengembangan Infrastruktur Pertanian e. Pengembangan Infrasruktur Kawasan Cabe Rawit Hiyung f. Pengembangan Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian g. Pengembangan Kebun Pertanian Terpadu h. Peningkatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian a. Kegiatan Sertifikasi Bibit Unggul Tanaman Pangan b. Kegiatan Sertifikasi Bibit Unggul Hortikultura LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 60

67 LAKIP TAHUN 2015 c. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan d. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Pendampingan APBN e. Pembuatan / Pembangunan Kebun Pertanian Terpadu f. Pemberdayaan Ekonomi Petani g. Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Pertanian h. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja Naik/ Turun 1. Kontribusi pertanian terhadap PDRB Persen - 19,65-22 Sasaran : Meningkatnya kualitas jalan Kabupaten Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas jalan Kabupaten adalah Dinas PU. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase ruas jalan Kabupaten dalam keadaan baik Rata-rata capaian Satuan Target Realisasi % Capaian Persen 65 50,65 77,92 77,92 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kualitas jalan Kabupaten adalah sebesar 77,92% yang berarti masuk dalam kategori capaian kurang berhasil. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 61

68 LAKIP TAHUN 2015 Tidak tercapainya target sasaran bukan disebabkan adanya kegagalan proyek, akan tetapi adanya perubahan panjang ruas pada akhir perhitungan realisasi sehingga berpengaruh pada capaian realisasi, selain itu ada hal-hal yang mengakibatkan beberapa kegiatan tidak terlaksana yang diakibatkan oleh waktu dan alokasi dana yang tidak mencukupi. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase ruas jalan Kabupaten dalam keadaan baik Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen 73,08 65 Turun 23 Sasaran : Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan adalah Dinas PU. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase KK yang dapat mengakses sarana sanitasi yang memadai Satuan Target Realisasi Persen % Capaian 30 39,11 130,37 Rata-rata capaian 130,37 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan adalah sebesar 130,37 % yang berarti masuk dalam kategori capaian sangat berhasil. Pada kegiatan peningkatan sanitasi, penerima jumlah sarana sanitasi di masyarakat sebanyak 200 KK dari total keseluruhan 1790 KK penerima yang direncanakan selama lima tahun. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 62

69 LAKIP TAHUN 2015 Program yang mendukung kinerja sasaran ini, diantaranya: 1. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong 2. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 3. Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase KK yang dapat mengakses sarana sanitasi yang memadai Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen 30,17 39,11 Naik 24 Sasaran : Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih adalah Dinas PU. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut: No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase KK yang dapat mengakses air bersih Satuan Target Realisasi % Capaian Persen 30 25,75 85,83 Rata-rata capaian 85,83 LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 63

70 LAKIP TAHUN 2015 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih adalah sebesar 85,83 % yang berarti masuk dalam kategori cukup berhasil. Pada kegiatan penyediaan air bersih, penerima jumlah air bersih di masyarakat sebanyak 363 KK dari total keseluruhan 8410 KK penerima yang direncanakan selama lima tahun. Program yang mendukung kinerja sasaran ini, diantaranya: 1. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 2. Program Pemanfaatan Air Bawah Tanah Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase KK yang dapat mengakses air bersih Satuan Kinerja Naik/ Turun Persen 22,30 25,75 Naik 25 Sasaran : Meningkatkan Kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan Penanggungjawab atas pencapaian sasaran Meningkatkan Kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan adalah Dinas Pekerjaan Umum. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut : No Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase sawah yang terlayani jaringan irigasi Satuan Target Realisasi Persen % Capaian 9,68 9, Rata-rata capaian 100 LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 64

71 LAKIP TAHUN 2015 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan Kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil. Pencapaian realisasi indikator tersebut dilaksanakan melalui : 1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya. Dengan kegiatan sebagai berikut: a. Pembuatan pintu air b. Pelaksanaan rehabilitasi saluran sungai c. Pengembalian fungsi saluran irigasi d. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Sasaran 1. Persentase sawah yang terlayani jaringan irigasi Satuan Persen Kinerja Naik/ Turun 26,58 9,68 Turun Secara perbandingan realisasi, kinerja sasaran dari tahun ke tahun menurun, karena targetnya mengalami penurunan, namun secara capaian kinerja, kinerja sasaran meningkat sebesar 100%. B AKUNTABILITAS ATAS PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 65

72 LAKIP TAHUN 2015 Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Tapin disampaikan berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA); 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL;) 3. Neraca; 4. Laporan Operasional (LO); 5. Laporan Arus Kas (LAK); 6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun anggaran 2015 sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 dalam rangka membiayai Program dan Kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja, APBD Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015 menganggarkan jumlah pendapatan sebesar Rp ,75 dan anggaran belanja sebesar Rp1,389,687,516,605.00, sehingga dianggaran terjadi defisit anggaran sebesar Rp ,25. Defisit anggaran tersebut akan ditutupi dengan penggunaan SILPA tahun 2015 sebesar Rp ,97 dan penerimaan kembali piutang daerah tahun 2015 sebesar ,00 serta penerimaan deviden/bagi hasil laba dari penyertaan modal pada BUMD sebesar Rp ,00. SILPA tahun 2015, penerimaan piutang daerah dan deviden/bagi laba hasil penyertaan modal pada BUMD tersebut selain untuk menutupi defisit anggaran, juga akan dipergunakan untuk mendanai pengeluaran pembiayaan sebesar Rp ,89 yang terdiri dari penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 66

73 LAKIP TAHUN 2015 Rp ,00, pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp ,89 dan Pemberian Pinjaman Daerah Rp ,00. Data Anggaran dan Realisasi APBD Kabupaten Tapin untuk tahun anggaran 2015 adalah tersaji sebagai berikut : No I. PENDAPATAN-RLA Uraian 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)-RLA 1) Pendapatan Pajak Daerah RLA 2) Pendapatan Retribusi Daerah RLA 3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - RLA 4) Lain-Lain PAD yang sah RLA 2. PENDAPATAN TRANSFER RLA 1) Transfer Pemerintah Pusat - RLA (1) Dana Bagi Hasil Pajak - RLA (2) Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sb.Dy. Alam) (3) Dana Alokasi Umum RLA (4) Dana Alokasi Khusus - RLA Anggaran 2015 Realisasi ,215,189,673, ,173,543,620, ,767,706, ,674,874, ,383,400, ,614,263, ,266,432, ,082,012, ,319,470, ,319,470, ,798,403, ,659,127, ,115,413,908, ,059,730,639, ,678,706, ,372,643, ,541,661, ,888,667, ,416,668, ,762,938, ,358,027, ,358,027, ,362,350, ,363,010, % 1) Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya - RLA (1) Dana Penyesuaian LRA - 3) Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - RLA (1) Pendapatan Bagi Hasil Pajak RLA 69,453,764, ,143,814, ,453,764, ,143,814, ,281,437, ,214,182, ,281,437, ,214,182, II. 3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH RLA 1) Pendapatan Hibah - RLA 2) Pendapatan Lainnya - LRA BELANJA 1. BELANJA OPERASI 1) Belanja Pegawai 2) Belanja Barang 3) Belanja Hibah 39,008,058, ,138,106, ,000,000, ,919,109, ,008,058, ,218,997, ,275,650,360, ,131,131,020, ,392,388, ,743,126, ,850,946, ,351,109, ,032,861, ,875,557, ,672,380, ,756,600, LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 67

74 LAKIP TAHUN 2015 No Uraian 4) Belanja Bantuan Sosial Anggaran 2015 Realisasi ,836,200, ,759,860, % 2. BELANJA MODAL 1) Belanja Tanah 2) Belanja Peralatan dan Mesin 3) Belanja Bangunan dan Gedung 4) Belanja Jln, Irigasi dan Jaringan 5) Belanja Aset Tetap Lainnya 6) Belanja Aset Lainnya 3. BELANJA TIDAK TERDUGA 1) Belanja Tidak Terduga 511,257,972, ,975,168, ,697,988, ,894,497, ,210,150, ,004,812, ,342,312, ,049,246, ,454,016, ,575,771, ,205, ,374, ,300, ,466, ,000,000, ,725, ,000,000, ,725, III. IV. 3. BELANJA TRANSFER 1) Transfer Bagi Hasil Pendapatan (1) Bagi Hasil Pajak Daerah (2) Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 1) Transper Bantuan Keuangan (1) Bantuan Keuangan ke Desa (2) Bantuan Keuangan Lainnya SURPLUS / DEFISIT PEMBIAYAAN 1. PENERIMAAN DAERAH 1) Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) 2) Penerimaan Kembali Piutang 3) Deviden/Bagian Laba dari Hasil Penyertaan Modal pada BUMD 9prosentase kepemilikan mayoritas) 2. PENGELUARAN EMBIAYAAN 1) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2) Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri 3) Pemberian Pinjaman Daerah PEMBIAYAAN NETTO 114,037,156, ,096,024, ,060,000, ,019,368, ,000, ,000, ,000, ,368, ,977,156, ,076,656, ,710,936, ,710,936, ,266,220, ,720, (174,497,843,473.25) (70,683,425,221.74) ,560,639, ,735,765, ,960,639, ,600,000, ,027,392, ,000,000, ,373, ,896,025, ,688,025, ,000,000, ,000,000, ,296,025, ,296,025, ,600,000, ,392,000, ,664,614, (5,952,259,984.89) (3.31) LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 68

75 LAKIP TAHUN 2015 No Uraian Anggaran 2015 Realisasi 2015 % SILPA 5,166,770, (76,635,685,206.63) (1,483.24) Secara umum dari data realisasi APBD Kabupaten Tapin di atas tergambar bahwa baik penganggaran maupun realisasi pada tahun 2015 terjadi defisit masing-masing sebesar Rp ,25 dan Rp ,74. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 seperti yang disajikan dalam tabel dapat diperoleh simpulan kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Tapin TA 2015 adalah sebagai berikut: 1. Total Pendapatan Dari sisi pendapatan, realisasi pendapatan dalam Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp ,24 yang mana realisasi pendapatan tersebut lebih rendah dari anggaran pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp ,75 atau 96,57% dari anggaran pendapatan dengan rincian sebagai berikut: URAIAN ANGGARAN REALISASI % PENDAPATAN , ,24 96,57 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,12 101,49 2. PENDAPATAN TRANSFER , ,00 95,01 3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH , ,12 133,66 Meskipun secara total target anggaran pendapatan tidak mencapai realisasinya, karena masih terdapat komponen Pendapatan yang realisasinya masih di bawah target yang telah ditetapkan yaitu Pendapatan Transfer sebesar Rp ,75 hanya terealisasi sebesar Rp ,00 atau 95,01% dari anggaran yang ditetapkan. 2. Pendapatan Asli Daerah Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dalam TA 2015 adalah sebesar Rp ,12 atau mencapai 101,49% dari anggaran yang LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 69

76 LAKIP TAHUN 2015 telah ditetapkan sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: URAIAN ANGGARAN REALISASI % PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,12 101,49 1) Pendapatan Pajak Daerah 12,383,400, ,614,263, ) Pendapatan Retribusi Daerah 3,266,432, ,082,012, ) Pendapatan Hasil Pengelolaan 6,319,470, ,319,470, Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4) Lain-Lain PAD yang sah 38,798,403, ,659,127, Berdasarkan tabel di atas, meskipun secara total target anggaran Pendapatan Asli Daerah telah terlampaui realisasinya, namun terdapat komponen Pendapatan Asli Daerah yang realisasinya masih di bawah target yang telah ditetapkan yaitu Pendapatan Retribusi Daerah sebesar Rp ,00 hanya terealisasi sebesar Rp ,00 atau 94,35% dari anggaran yang ditetapkan serta Lain-Lain PAD yang sah sebesar Rp ,00 hanya terealisasi sebesar Rp ,12 atau 99,64% dari anggaran yang ditetapkan. 3. Pendapatan Transfer Realisasi Penerimaan Pendapatan Transfer dalam TA 2015 sebesar Rp ,00 atau mencapai 95,01 % dari anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD 2015 sebesar Rp ,75. URAIAN ANGGARAN REALISASI % PENDAPATAN TRANSFER LRA 1) Transfer Pemerintah Pusat - RLA (1) Bagi Hasil Pajak - RLA (2) Bagi Hasil Bukan Pajak (Sb.Dy. Alam) (3) Dana Alokasi Umum (4) Dana Alokasi Khusus 2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - LRA (1) Dana Penyesuaian - LRA 1,115,413,908, ,059,730,639, ,678,706, ,372,643, ,541,661, ,888,667, ,416,668, ,762,938, ,358,027, ,358,027, ,362,350, ,363,010, ,453,764, ,143,814, ,453,764, ,143,814, LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 70

77 LAKIP TAHUN 2015 URAIAN ANGGARAN REALISASI % 3) Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LRA (1) Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA 61,281,437, ,214,182, ,281,437, ,214,182, Berdasarkan tabel di atas masih terdapat penerimaan pendapatan yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBD yaitu: - Pendapatan Bagi Hasil Pajak RLA dengan capaian 93,61 % - Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) dengan capaian 85,19% 4. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Realisasi Penerimaan Pendapatan Transfer dalam TA 2015 sebesar Rp ,12 atau mencapai 133,66% dari anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD 2015 sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: URAIAN ANGGARAN REALISASI % LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA , ,12 133,66 1) Pendapatan Hibah - LRA , ,00 238,38 2) Pendapatan Lainnya - LRA ,12 118,2600 Berdasarkan tabel di atas komponen Lain-lain Pendapatan Yang Sah yang seluruhnya telah melampai target yang telah ditetapkan dalam APBD. 5. Total Belanja Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Tapin secara total dalam TA 2015 adalah sebesar Rp ,98 atau mencapai 89,53% dari anggaran yang ditetapkan dalam APBD sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: URAIAN ANGGARAN REALISASI % BELANJA 1. BELANJA OPERASI 1,389,687,516, ,244,227,045, ,392,388, ,743,126, LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 71

78 LAKIP TAHUN ) Belanja Pegawai 2) Belanja Barang 3) Belanja Hibah 4) Belanja Bantuan Sosial 432,850,946, ,351,109, ,032,861, ,875,557, ,672,380, ,756,600, ,836,200, ,759,860, BELANJA MODAL 1) Belanja Tanah 2) Belanja Peralatan dan Mesin 3) Belanja Bangunan dan Gedung 4) Belanja Jln, Irigasi dan Jaringan 5) Belanja Aset Tetap Lainnya 6) Belanja Aset Lainnya 3. BELANJA TIDAK TERDUGA 1) Belanja Tidak Terduga 511,257,972, ,975,168, ,697,988, ,894,497, ,210,150, ,004,812, ,342,312, ,049,246, ,454,016, ,575,771, ,205, ,374, ,300, ,466, ,000,000, ,725, ,000,000, ,725, TRANSFER 114,037,156, ,096,024, Transfer Bagi Hasil Pendapatan 1,060,000, ,019,368, ) Bagi Hasil Pajak Daearh 770,000, ,000,000, ) Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 290,000, ,368, Transfer Bantuan Keuangan 112,977,156, ,076,656, ) Bantuan Keuangan ke Desa 111,710,936, ,710,936, ) Bantuan Keuangan Lainnya 1,266,220, ,720, Realisasi total belanja yang hanya mencapai 89,53% tersebut menunjukkan adanya kendala dalam penyerapan anggaran yang antara lain disebabkan oleh : - Realisasi Belanja Barang hanya mencapai 87,17 % - Realisasi Belanja Modal hanya mencapai 85,86% - Realisasi Belanja Tidak Terduga hanya mencapai 41,27% 6. Total Pendapatan-Total Belanja Dalam Tahun Anggaran 2015 Jumlah Total Pendapatan adalah sebesar Rp1, ,620, sedangkan Total Belanja adalah sebesar Rp1,244,227,045, Selisih antara total pendapatan dan total belanja LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 72

79 LAKIP TAHUN 2015 sebesar Rp(70,683,425,221.74) merupakan deficit tahun berjalan (APBD Tapin Dalam TA 2015). 7. Pembiayaan Netto Pembiayaan Netto diperoleh dari hasil pengurangan Penerimaan Pembiayaan dengan Pengeluaran Pembiayaan. Dalam TA 2015 Saldo Pembiayaan Netto dalam APBD Kabupaten Tapin adalah sebesar defisit Rp ,89. Hal ini menunjukkan bahwa dana yang diperuntukkan untuk penerimaan pembiayaan daerah lebih kecil daripada dana yang diperuntukkan untuk pengeluaran pembiayaan daerah, dengan perhitungan sebagai berikut: URAIAN ANGGARAN REALISASI % PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 198,560,639,612,97 1,735,765,391, ) Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) 194,960,639, ,00 2) Penerimaan Kembali Piutang 2,600,000, ,027,392, ,52 3) Deviden/Bagian Laba dr Penyertaan Modal pada BUMD 1,000,000, ,373, PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 18,896,025, ,688,025, ,69 1) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 15,000,000, ,000,000, ) Pembayaran Pokok Hutang 1,296,025, ,296,025, ) Pemberian Pinjaman Daerah , , PEMBIAYAAN NETTO ,08 ( ,89 ) (3,31) 8. Komposisi Pendapatan Dari segi komposisi realisasi pendapatan, dana perimbangan masih merupakan komponen utama, yaitu sebesar Rp atau 90,30% dari realisasi pendapatan Kabupaten Tapin tahun 2015 yang sebesar Rp ,24. Sedangkan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2015 hanya memberikan LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 73

80 LAKIP TAHUN 2015 kontribusi sebesar Rp ,12 atau 5,26% dari jumlah total realisasi pendapatan Kabupaten Tapin tahun Namun apabila dibandingkan dengan tahun 2014, maka realisasi penerimaan PAD tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp ,00 (Rp ,12-Rp ). Meskipun terdapat kecenderungan ( trend ) peningkatan penerimaan PAD dari tahun ke tahun, namun untuk dapat mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan, kontribusi penerimaan PAD tersebut masih harus terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang. Kontribusi terbesar dari komponen realisasi penerimaan dana perimbangan tahun 2015 adalah berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), yaitu sebesar Rp ,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2014, maka realisasi penerimaan DAU tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp ,00 (Rp ,00- Rp ,00). Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah selama tahun 2015, masih diperlukan adanya perbaikan-perbaikan dalam sistem pengendalian intern dalam pengelolaan keuangan sesuai hasil audit BPK atas LKPD Kabupaten Tapin TA 2015 sehingga Pemerintah Kabupaten Tapin membutuhkan asistensi atau pendampingan dalam perbaikan SPI khususnya yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan secara wajar dan memadai. Dari pelaksanaan selama tahun 2015 masih terdapat pengelola keuangan di lingkungan Kabupaten Tapin yang menuntut adanya komitmen pimpinan, kompetensi SDM dan perbaikan prosedur dalam pengelola keuangan daerah secara berkesinambungan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan informasi yang akurat dan cepat (tepat waktu) serta dapat memberikan dasar yang dapat diandalkan bagi proses pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah dan proses LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 74

81 LAKIP TAHUN 2015 pengambilan keputusan manajemen puncak dalam membuat kebijakan atas pelaksanaan pembangunan daerah. LAKIP TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 75

82 LKIP TAHUN 2015 BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015 ini merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor : 06 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun Penyusunan LKIP ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Tingkat capaian kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Kabupaten Tapin melalui indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah 4 (empat) sasaran berkategori Sangat Berhasil, 9 (sembilan) sasaran berkategori Berhasil, 1 (satu) sasaran berkategori Cukup Berhasil, 3 (tiga) sasaran berkategori Kurang Berhasil dan 8 (delapan) sasaran belum memiliki data. Dengan penilaian secara mandiri, capaian kinerja total Pemerintah Kabupaten Tapin belum dapat diukur, karena belum adanya data dari beberapa sasaran. Dan kami menyadari bahwa dengan tingkat capaian tersebut di atas, masih terdapat banyak hal yang memerlukan penyempurnaan lebih lanjut di tahun mendatang. Kita semua berharap LKIP ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peningkatan kinerja di masa yang akan datang, serta dapat dijadikan bahan masukan (umpan balik) bagi perumusan strategi pencapaian sasaran yang lebih baik pada masa yang akan datang. LKIP TAHUN BAB IV PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 75

83 LKIP TAHUN 2015 B. SARAN - SARAN Secara ringkas keseluruhan capaian kinerja tersebut di atas, baik yang berhasil maupun yang masih belum berhasil, telah memberikan masukan yang sangat berharga untuk peningkatan kinerja di masa mendatang. Sesuai hasil analisis capaian kinerja pada tahun 2015, dapat dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin pada tahun 2015, yaitu sebagai berikut : 1. Perlu peningkatan upaya pengendalian dari Tim Anggaran agar pemilihan program maupun kegiatan SKPD tetap fokus dan berorientasi kepada pencapaian target kinerja sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja di tingkat Kabupaten. 2. Perlu dirumuskan sistem pengumpulan data kinerjanya yang dapat menjamin ketersediaan data kinerja yang merujuk pada dokumen Penetapan Kinerja di tingkat Kabupaten, serta perlunya dilakukan review / evaluasi secara berkala atas capaian kinerja dari masing-masing SKPD. 3. Melaksanakan dan memantapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program seluruh unit kerja dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk meningkatkan efektifitas dalam pencapaian target kinerja sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja di tingkat Kabupaten. LKIP TAHUN BAB IV PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 76

84 INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI TAPIN NOMOR : / /KUM/2016 TANGGAL : JULI 2016 No Sasaran Strategis/Sasaran Outcome/Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator, Cara Perhitungan Indikator) Penanggung Jawab Sumber Data 1 Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa Persentase pemenuhan kebutuhan Makna indikator: persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan tempat ibadah. Bag.Kesra Setda masyarakat akan tempat ibadah yang Cara perhitungan indikator: Kab.Tapin berkondisi baik Total sumbangan masyarakat dalam pembangunan tempat ibadah Total bantuan Pemerintah Daerah x 100% Kemenag 2 Terwujudnya stabilitas kondisi sosial budaya Persentase Konflik Sosial Yang Dapat Diatasi Jumlah Konflik Sosial Yang Dapat Diatasi Jumlah Konflik Sosial x 100 % Kesbangpol Kesbangpol 3 Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel LHE SAKIP Kabupaten Tapin Nilai Evaluasi SAKIP Kabupaten dari KemepanRB Bag.Organisasi Setda Kab.Tapin Opini pengawas eksternal (BPK RI) Makna Indikator : rekomendasi laporan hasil pemeriksaan BPK RI menggambarkan keseriusan SKPD memperbaiki pengelolaan keuangan daerah Rumus Perhitungan : Inspektorat Kab.Tapin Laporan Hasil Evaluasi Kemenpan & RB Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Jumlah Temuan BPK RI yang terselesaikan Jumlah Total Rekomendasi BPK RI x 100% 4 Terwujudnya kepuasan masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat Survey tingkat kepuasan pelayanan BPMPTSP Hasil survey terhadap pelayanan publik terhadap pelayanan publik Permenpan Nomor 16 Tahun Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangan Persentase penegakan atas pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah Pelanggaran Perda/Perkada yang diselesaikan Pelanggaran Perda/Perkada yang dilaporkan x 100% Satpol PP SPT & Absensi Kegiatan Kasi Perda 6 Meningkatnya koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Angka Kriminalitas yang tertangani Satpol PP Satpol PP Jumlah tindak kriminal tertangani dalam 1 tahun x Jumlah penduduk 7 Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata Angka harapan lama sekolah Dinas Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar Angka rata-rata lama sekolah Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan yang ditamatkan. Dinas Pendidikan Bidang Pendidikan Menengah

85 8 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Angka Harapan Hidup Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 9 Meningkatnya kualitas keluarga berencana Persentase PUS yang aktif ber -KB Meningkatnya PUS yang aktif ber KB pelayanan KB Meningkatnya BPP & KB BPPKB, BPS, Dinkes 10 Meningkatnya tingkat kesejahteraan sosial masyarakat 11 Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan sosial 12 Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN 13 Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mandiri Rasio Tenaga Perempuan di banding tenaga laki -laki Nilai Investasi PMDN/PMA (milyar Rp) Indeks Gini PUS yang aktif ber KB Seluruh PUS x 100% Jumlah PMKS yang telah mandiri Jumlah PMKS keseluruhan x 100% Meningkatnya Kualitas Perempuan yang bekerja Tenaga kerja perempuan Tenaga kerja laki laki x 100% Dinsosnaker BPP & KB Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Jumlah nilai investasi PMDN/PMA (Milyar Rp) BPMPTSP Laporan Berkala Disperindagkop & UKM dan Dinsosnaker BPPKB,BPS,Dinas Sosial dan Tenaga Kerja BPS dimana: Pi: persentase rumahtangga atau penduduk pada kelas ke-i Qi: persentase kumulatif total pendapatan atau pengeluaran sampai kelas ke-i Nilai gini ratio berkisar antara 0 dan 1, jika: G < 0,3 = ketimpangan rendah 0,3 G 0,5 = ketimpangan sedang G > 0,5 = ketimpangan tinggi 14 Menurunnya jumlah penduduk Persentase penduduk diatas garis miskin dan terselenggaranya layanan kemiskinan masyarakat miskin (100-angka kemiskinan) BPMPD BPS 15 Meningkatnya kesempatan kerja Tingkat Pengangguran Terbuka Dinsosnaker Data Jumlah penganggur terbuka usia angkatan kerja ketenagakerjaan x 100% Jumlah Penduduk angkatan kerja dari BPS dan Perusahaan 16 Meningkatnya kelestarian alam dan lingkungan hidup Tingkat kualitas air BLH Taulih dan APDL Tingkat kualitas udara BLH Taulih dan APDL 17 Meningkatnya pengendalian pemanfaatan ruang Persentase luas lahan yang pemanfaatannya sesuai tata ruang Jumlah luas lahan yang sesuai dengan perencanaan tata ruang Jumlah Kawasan Tata Ruang Kabupaten Tapin x 100% Bappeda Dokumen RTRW

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 09 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 09 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 09 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Instansi Pemerintah se - Kabupaten Ponorogo, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT,

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agus Bastian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 15 Tahun 1996 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purbalingga lahir pada tanggal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60- BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1.Kota Metro Kota Metro secara geoafis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,, DAN SASARAN 5.1 VISI Visi dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih, sebagaimana yang telah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015 5.1. Visi Paradigma pembangunan moderen yang dipandang paling efektif dan dikembangkan di banyak kawasan untuk merebut peluang dan

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS Disampaikan oleh Drs. Ika Darmaiswara Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis Pada Acara Penguatan SAKIP Ciamis, 20 Oktober

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Kalimatan Tengah merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat 5.1 Visi Visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan berdasarkan segala sumber daya yang dimiliki. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Bab I Pendahuluan. 1.1. Latar Belakang... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen.. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1.5. Maksud

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa Indikator

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008 ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 organisasi perangkat daerah sebagai unsur staf. b. Dasar hukum perda ini adalah

Lebih terperinci