LAMPIRAN III INSTRUMEN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN III INSTRUMEN PENELITIAN"

Transkripsi

1 LAMPIRAN III INSTRUMEN PENELITIAN

2 INVENTORI KEMARAHAN REMAJA Petunjuk Pengerjaan Item dibawah ini menggambarkan situasi yang memprovokasi kemarahan. Untuk setiap item, silahkan kamu menilai diri sendiri berkaitan dengan reaksi atau respon kamu dalam menyikapi situasi tersebut. Coba bayangkan kejadian itu benar-benar terjadi pada kamu dan pilihlah reaksi yang kamu lakukan ketika berhadapan dengan situasi tersebut dengan melingkari salah satu pilihan yang ada pada Lembar Jawaban. 1. Guru mengoreksi kesalahanmu di depan teman-temanmu tetapi mengabaikan kesalahan teman-temanmu. Apa yang kamu lakukan? a. Menjelaskan kepada guru mengenai kesalahan yang dilakukan oleh teman-temanmu b. Merencanakan untuk memarahi temanmu yang berbuat kesalahan c. Menarik nafas yang panjang sambil mengakatakan tenang di dalam hati 2. Misalkan kamu secara tidak sengaja menjatuhkan vas bunga yang ada di rumah dan tiba-tiba kakakmu memarahimu dengan mengatakan Bodoh, lain kali kamu harus hati-hati. Apa yang kamu lakukan? a. Diam dan menenangkan diri dengan berkata dihati tenang b. Merasa kesal sambil mengatakan Tidak Sengaja dengan suara keras c. Langsung pergi ke dalam kamar sebelum orang tua atau kakamu selesai berbicara 3. Ketika kamu harus segera pergi ke sekolah. Tiba-tiba mobil angkutan umum yang kamu tumpangi terjebak macet. Apa yang kamu lakukan? a. Berpikir untuk turun dari angkot dan berkata dalam hati Saya gak akan pernah naik angkot ini lagi b. Mencoba untuk menenangkan diri dan mengirim SMS ke teman bahwa kamu masuk telat c. Tidak bisa duduk dengan tenang sambil mengeluh Kapan sampainya kalau begini terus

3 4. Kamu telah membuat janji dengan seseorang untuk pergi ke suatu tempat, namun orang tersebut membatalkan janji tersebut di menit-menit terakhir dan membuat kamu menunggu sendirian. Apa yang kamu lakukan? a. Mengirim SMS atau menelponnya sambil marah dan memberitahu kepada dia bahwa kamu sudah lama menunggu b. Mengatakan dalam hati Lihat aja nanti saya juga akan melakukan hal yang sama pada dirinya c. Meminta klarifikasi kepada teman mengenai pembatalan janji sambil menjelaskan lebih baik tidak usah menepati janji jika memang banyak kesibukan 5. Kamu baru selesai membereskan buku-buku yang berserakan, tiba-tiba adikmu mengacak-ngacaknya lagi. Apa yang kamu lakukan? a. Mencoba untuk tenang dan memberikan penjelasan kepada adik bahwa apa yang telah dilakukannya itu adalah tidak baik b. Mengomel kepada adik yang telah mengacak buku c. Merasa kesal dan menghukum adik untuk membersihkan seluruh rumah 6. Ketika banyak tugas yang harus dibereskan, adikmu menyalakan musik dengan sangat keras sampai terdengar ke kamarmu. Apa yang kamu lakukan? a. Tanpa banyak bicara langsung mematikan musiknya dan menyuruh adikmu untuk main keluar rumah b. Meminta adik untuk mengecilkan suara musiknya c. Memarahinya karena tidak bersimpati kepadamu yang sedang banyak tugas 7. Kamu sedang berusaha untuk konsentrasi tetapi orang yang di sebelah kamu terus-menerus mengetukkan kakinya ke lantai. Apa yang kamu lakukan? a. Meminta dia untuk berhenti mengetukkan kakinya ke lantai karena kamu merasa terganggu b. Berpikiran untuk menegurnya bahwa suara ketukan kakinya mengganggumu c. Mengatakan pada diri sendiri Tenang. Tidak apa-apa mungkin dia sedang merasa cemas. 8. Kamu sedang mengerjakan LKS dan mengalami kesulitan kemudian meminta bantuan kepada temanmu mengenai cara mengerjakannya akan tetapi temanmu menghiraukanmu. Apa yang kamu lakukan? a. Kembali fokus pada diri sambil mengatakan saya kerjakan sebisanya saja b. Mendorong kursi temanmu dan mengatakan dengan perlahan Dasar pelit, tidak mau membantu orang yang sedang kesusahan

4 c. Mengatakan pada diri awas lho nanti setelah ujian beres, saya kasih pelajaran atau bergumam Nanti kalau kamu butuh sesuatu, saya gak akan membantu 9. Kamu memliki tugas rumah yang harus dibereskan dan kamu meminta bantuan temanmu untuk mengerjakannya akan tetapi temanmu tidak menanggapinya. Apa yang kamu lakukan? a. Berkata dalam hati Jika suatu saat dia butuh bantuan saya, pasti saya gak akan bantu b. Bersikap tenang sambil mengerjakan tugas sebisanya c. Mengatakan kepada temanmu Kalau punya ilmu itu harusnya bagi-bagi donk biar bermanfaat 10. Saat kamu sedang antri tiba-tiba ada orang yang menyerobot, apa yang akan kamu lakukan? a. Berkata dasar main serobot aja. Tidak tahu etika b. Berpikir untuk belas dendam jika bertemu dengan orang itu lagi c. Berkata dalam hati Tenang aja sambil mengelus dada 11. Orang tua kamu memaksa dan mengharuskan kamu untuk hadir di sebuah acara yang sangat tidak kamu sukai. Suasana acara itu pasti sangat tidak menyenangkan dan orang-orangnya sepertinya akan sangat membosankan. Apa yang akan kamu lakukan? a. Berusaha mencari sesuatu yang bisa sedikit menghiburmu misalkan berusaha menikmati makanan yang ada, menikmati musiknya atau apapun yang bisa membuat kamu merasa mendapat keuntungan hadir disana b. Menentang orang tuamu karena kamu merasa tidak bisa dipaksa c. Mengikuti kemauan orang tuamu secara terpaksa dengan cara bermalasmalasan mandi, memasang tampang kesal. 12. Kamu sudah menabung berbulan-bulan untuk membeli barang kesukaanmu, kemudian tiba-tiba orangtuamu meminta tolong kepadamu karena ada masalah keuangan. Kamu diminta untuk memberikan hasil tabunganmu tetapi mereka tidak menjelaskan secara detail apa masalahnya. Apa yang akan kamu lakukan? a. Menolak untuk memberikan uang karena kamu ingin membeli barang kesukaanmu b. Memberikan uangnya kepada orang tuamu akan tetapi meminta penjelasan untuk keperluan apa

5 c. Memberikan uang itu secara terpaksa sambil mengatakan Pokoknya ibu dan bapak harus balikin uang saya lebih dari yang saya pinjamkan saat ini 13. Kamu sedang makan di sebuah rumah makan, kemudian pelayan membawakan makanan yang tidak kamu pesan. Ketika kamu menjelaskan bahwa itu bukan pesananmu, pelayan itu malah ngotot bahwa itulah pesanan yang ia dengar. Apa yang kamu lakukan? a. Menerima pesanan yang salah itu sambil ngomel dan melontarkan katakata sindiran b. Tanpa banyak bicara segera keluar dari restoran itu tanpa membayar c. Berkata dalam hati untuk tetap tenang 14. Kamu sedang mengerjakan tugas yang belum beres kamu selesaikan, saat itu ada temanmu yang bertanya mengenai cara bagaimana mengerjakan tugas sambil memaksa. Apa yang kamu lakukan? a. Menarik nafas sambil berkata sebentar ya. Saya juga belum beres. Nanti kalau sudah saya akan bantu kamu b. Berkata Kamu bisa sabar gak?. saya juga belum beres nih c. Berpikir untuk memaki-maki temanmu 15. Kamu sedang belajar di kelas, kemudian tiba-tiba ada temanmu yang membuat keributan sehingga kamu menjadi tidak konsentrasi. Apa yang kamu lakukan? a. Diam dan menunjukkan muka tidak suka sambil berkata di hati dasar orang-orang yang tidak tahu tempat. Bisanya mengganggu saja b. Menarik nafas sambil meminta teman-teman supaya lebih tenang c. Menggebrak meja sambil berkata Bisa diam tidak. Saya tidak bisa konsentrasi 16. Orang tua kamu meminta kamu untuk membeli sesuatu padahal kamu baru saja nyampe di rumah setelah hampir seharian belajar di sekolah. Apa yang kamu lakukan? a. Menolak perintah orang tua sambil ngomel saya masih capek b. Menjalankan perintah orang tua secara terpaksa sambil bergumam di hati Dasar orang tua yang tidak berperasaan. Saya masih capek masih aja disuruh-suruh c. Meminta waktu untuk beristirahat sebentar, setelah itu baru menjalankan perintah orang tua

6 17. Temanmu membeberkan rahasia yang telah kamu ceritakan kepadanya padahal kamu sudah percaya kepadanya agar menjaga rahasia itu. Apa yang kamu lakukan? a. Meminta klarifikasi dan menyampaikan bahwa apa yang telah dilakukannya tidak baik b. Menyampaikan seluruh unek-unek yang kamu rasakan sambil berkata dengan keras kepadanya kamu benar-benar tidak bisa dipercaya c. Merasa kesal dan berkata di dalam hati Nanti saya juga akan beberkan rahasia orang itu 18. Suatu saat kamu menjemput temanmu ke rumahnya untuk berangkat bersama ke sekolah. Kamu sudah menunggu lama sampai setengah jam akan tetapi temanmu malah berleha-leha sampai akhirnya kamu dan temanmu telat ke sekolah. Apa yang kamu lakukan? a. Menunjukkan muka tidak suka kepadanya akan tetapi tidak banyak bicara b. Berkata supaya lain kali tidak terlalu lama karena bisa telat ke sekolah c. Mengungkapkan kekesalan itu kepada temanmu 19. Misalkan kamu pergi dengan pacarmu, kemudian kamu ingin sekali makan nasi goreng, sementara di saat yang sama pacarmu ingin sekali makan bakso. Apakah yang akan kamu lakukan? a. Meminta dia untuk tetap makan nasi goreng sambil berkata Pokoknya makan nasi goreng b. Diam saja dan menuruti keinginannya makan baso akan tetapi memperlihatkan wajah tidak senang dan makan dengan malas-malasan c. Melakukan kesepakatan dengan pacarmu, jika hari ini makan bakso, maka berikutnya kamu harus menuruti keinginannya begitu juga sebaliknya. 20. Temanmu membuat lelucon tentang dirimu yang membuat kamu merasa kesal. Apa yang kamu lakukan? a. Menarik nafas yang dalam ketika muncul rasa kesal sambil mengatakan Tenang dan menghiraukan leluconnya b. Merasa terganggu dan menanyakan apa alasan dia membuat lelucon itu c. Diam dan menunjukkan wajah tidak suka kepadanya sambil berkata di dalam diri Brengsek, beraninya menghina orang. Lihat saja nanti, saya balas kamu 21. Dalam suatu rapat di kelas, kamu mengungkapkan pendapatmu tentang rencana kelas untuk pergi rekreasi ke suatu tempat akan tetapi temantemanmu tidak terlalu menghiraukan pendapatmu. Apa yang kamu lakukan? a. Diam saja dan mulai menarik diri dari rapat

7 b. Berpikir positif bahwa teman-teman sedang memikirkan yang lain. Setelah itu menjelaskan kembali pendapatmu c. Menggebrak meja sambil berkata tolong, dengarkan pendapat saya 22. Suatu saat kamu berbicara kepada temanmu akan tetapi tiba-tiba temanmu ngomong dengan kasar dan keras. Setelah itu, diketahui ternyata temanmu sedang ada masalah. Apa yang akan kamu lakukan? a. Membalasnya dengan berkata Kenapa kamu marah-marah sama saya b. Merasa kesal dan berkata dalam hati kenapa dia marah sama saya. Awas aja nanti kalau butuh bantuan, saya gak akan bantu c. Mengatakan pada diri sabar, mungkin dia sedang butuh waktu karena sedang ada masalah 23. Temanmu membuat suatu kesalahan dan kemudian menyalahkan kamu atas kesalahan tersebut. Apa yang kamu lakukan? a. Menahan diri dengan menarik nafas sampai tenang dan menanyakan kepada dia tentang maksud pembicaraan dia b. Merasa kesal dan melawannya dengan berkata Mengapa kamu menyalahkan saya. Kan kamu sendiri yang berbuat itu c. Diam dan menghindari temannya sambil berkata dalam hati Sialan, saya disalahin. Awas, aja nanti saya balas kamu 24. Kamu menelepon temanmu akan tetapi ia tidak segera menjawab dan ketika akhirnya ia menjawab, telepon genggammu mati karena baterainya habis. Apa yang kamu lakukan? a. Berpikir untuk memaki-maki dia jika bertemu b. Berusaha tenang sambil berkata Ya, sudah saatnya baterainya habis c. Menggerutu Tuh kan dia gak cepat-cepat ngangkat telpon sih. Jadi baterainya habis 25. Kamu sedang berdiskusi dengan teman kemudian ada teman yang lain terus berusaha untuk menyela dengan mengangkat suatu topik yang bahkan ia sendiri tidak terlalu mengerti. Apa yang kamu lakukan? a. Memotong obrolan dia sambil mengatakan Kamu mengganggu kami yang sedang berdiskusi b. Bergumam dalam hati Dasar pengganggu padahal kami sedang asyikasyiknya diskusi c. Mengontrol diri untuk lebih bersabar sambil mengatakan dalam hati sabar, dia sedang butuh perhatian orang

8 26. Kamu meminjam penghapus ke teman karena salah menulis sementara temanmu meminjamkannya dengan muka yang cemberut sambil sedikit ngomel. Apa yang kamu lakukan? a. Menahan diri untuk tidak menanggapi sesaat kemudian berkata dalam hati Mungkin dia sedang ada masalah b. Kamu berkata kepada dia sepertinya kamu gak ikhlas ya. Saya gak jadi minjamnya c. Merasa kesal tetapi tidak menunjukkan ekspresi tidak senang sambil bergumam dalam hati Kalau gak mau ngasih mah gak apa-apa. Tidak usah menunjukkan muka seperti itu 27. Barang yang kamu pinjamkan ke temanmu tiba-tiba hilang padahal barang itu sangat berharga sekali untukmu. Apa yang kamu lakukan? a. Menunjukkan ekspresi tidak suka dan tidak banyak bicara akan tetapi berkata dalam hati Orang ini benar-benar tidak bisa dipercaya b. Mengendalikan diri dengan cara menghindar dulu sesaat kemudian setelah tenang menjelaskan kepada teman seharusnya lebih hati-hati c. Memarahinya karena telah menghilangkan barang itu 28. Kamu sudah belajar semalaman dan mengerjakan banyak soal karena persiapan akan ujian. Tetapi tiba-iba gurunya memberitahu bahwa ujiannya diundur ke minggu depan. Apa yang kamu lakukan? a. Mengomel sambil berkata Sia-sia aja semalaman saya belajar tapi malah gak jadi b. Kesal sambil berkata dalam hati lain kali saya gak akan menghafal semalaman. Suka gak benar gurunya c. Menarik nafas yang panjang dan kamu berkata kepada diri sendiri Tidak apa-apa semuanya juga pasti ada manfaatnya 29. Kamu sedang terburu-buru pergi ke sekolah, tetapi mobil angkot yang kamu tumpangi banyak berhenti dan jalannya pelan padahal berada di daerah yang lengang. Apa yang kamu lakukan? a. Berusaha tenang sambil berkata dalam diri semoga saja bisa datang tepat waktu b. Mengomel dan berkata Pak, berhenti terus kapan saya sampainya nanti saya telat ke sekolah. Cepetan donk c. Berpikir untuk turun dari angkot dan berkata dalam hati Saya gak akan pernah naik angkot ini lagi

9 30. Kamu membutuhkan buku temanmu untuk menulis catatan yang belum sempat tercatat, tetapi temanmu tidak memberikan pinjaman. Apa yang kamu lakukan? a. Memiliki rencana untuk membalasnya sambil berkata awas nanti kalau butuh, saya gak akan bantu kamu b. Menahan diri untuk tidak menanggapi sesaat kemudian berkata dalam hati Ya sudah, saya cari saja teman lain yang bisa meminjamkan buku c. Kamu berkata kepada dia Kamu gak mau membantu teman yang sedang kesulitan ya 31. Kamu memiliki kesepakatan dengan temanmu mengenai suatu hal, tetapi temanmu melanggar kesepakatan yang telah disepakati bersama. Apa yang kamu lakukan? a. Menyerangnya dengan berkata dasar munafik, katanya sepakat tapi malah dilanggar? d. Berpikir untuk membalasnya dengan membeberkan keburukan dia b. Memiliki pemikiran mungkin lain waktu kita harus lebih hati-hati dalam melakukan kesepakatan 32. Orang tuamu membanding-bandingkan kamu dengan anak temannya yang pintar dan cerdas. Hal itu terus mereka lakukan sampai kamu merasa tidak nyaman dengan ucapan orang tua tersebut. Apa yang kamu lakukan? a. Memiliki pemikiran Mungkin orang tua berharap banyak agar saya bisa menjadi lebih baik b. Menunjukkan ekspresi muka tidak menyenangkan kemudian langsung pergi sambil dalam hati menggerutu Mereka benar-benar membuat saya kesal. Saya gak suka dibanding-bandingkan seperti itu c. Tanpa banyak bicara langsung pergi ke kamar sambil menutup pintu dengan keras 33. Hari kemarin kamu tidak sekolah karena sakit. Untuk itu, kamu menanyakan mengenai pelajaran yang kemarin dan tugas-tugasnya tetapi temanmu malah tidak menanggapinya. Apa yang kamu lakukan? a. Memiliki rencana untuk membalasnya sambil berkata awas nanti kalau butuh, saya gak akan bantu kamu b. Menahan diri untuk tidak menanggapi sesaat kemudian berkata dalam hati Ya sudah, saya cari saja teman lain yang bisa meminjamkan buku c. Kamu berkata kepada dia Kamu gak mau membantu teman yang sedang kesulitan ya

10 34. Ketika kamu sedang tergesa-gesa untuk mengerjakan ujian, tiba-tiba bolpoin yang kamu gunakan habis tintanya dan tidak bisa dipakai lagi. Kamu mencoba untuk meminjam ke temanmu akan tetapi temanmu tidak terlalu menanggapi permintaanmu. Apa yang kamu lakukan? a. Kamu berkata kepada dia sepertinya kamu gak mau membantu teman yang sedang kesulitan ya d. Memiliki rencana untuk membalasnya sambil berkata awas nanti kalau butuh, saya gak akan bantu kamu b. Menahan diri untuk tidak menanggapi sesaat kemudian berkata dalam hati Dia sedang sibuk, saya harus lebih bersabar 35. Kamu sudah membereskan rumahmu dan mengepelnya dengan bersih. Tibatiba adikmu lari-lari di lantai yang baru saja kamu bersihkan. Apa yang kamu lakukan? a. Mencoba untuk tenang dan memberikan penjelasan kepada adik bahwa apa yang telah dilakukannya itu adalah tidak baik b. Mengomel kepada adik yang telah mengotori lantai c. Menghukum adik untuk membersihkan seluruh rumah 36. Kamu sedang berjalan dipinggir jalan, tiba-tiba ada mobil yang menyerobot dari belakang dan membuat celana yang kamu pakai terkena air kotor. Apa yang kamu lakukan? a. Berkata dalam hati Duh, jadi kotor lagi bajunya. Awas nanti kalau lihat mobil itu saya lempar batu b. Menarik nafas panjang sambil berkata tenang c. Berkata dengan keras Dasar sialan, lihat-lihat kalau mengendarai mobil 37. Kamu sudah mengerjakan tugas sebaik mungkin akan tetapi guru malah mengatakan bahwa tugas yang kamu kerjakan jelek. Apa yang kamu lakukan? a. Mengatakan kepada guru bahwa kamu sudah mengerjakan semaksimal b. Mengatakan dalam hati sialan, guru yang tidak bisa menghargai hasil kerjaannya. Udah capek, masih dikritik c. Berusaha menenangkan diri dengan cara menarik nafas yang panjang sambil mengakatakan tenang di dalam hati 38. Kamu sedang asyik menonton televisi, tiba-tiba adikmu mengganti siara TV yang sedang kamu tonton. Apa yang kamu lakukan? a. Mengadakan kesepakatan untuk memindahkan siaran TV ketika iklan b. Memindahkan kembali pada siaran TV yang sedang kamu tonton

11 c. Tanpa banyak bicara mematikan Televisi dan menyuruh adik untuk belajar 39. Temanmu membicarakan keburukanmu dibelakang. Apa yang kamu lakukan? a. Berpikiran untuk mengajaknya berkelahi b. Memiliki pemikiran semoga dosa saya terhapus dengan dibicarakannya keburukan saya c. Menyerangnya dengan berkata Kamu gak ada kerjaan ya ngomongin orang dibelakang 40. Kamu sedang mencoba memisahkan temanmu yang sedang bertengkar, akan tetapi secara tidak sengaja wajahmu ditampar oleh salah satu temanmu. Apa yang kamu lakukan? a. Menyerang dia dengan berkata kamu malah mukul saya padahal saya ingin memisahkan kalian b. Menampar kembali teman yang memukulmu c. Menghindar dari pertikaian dan menenangkan diri sambil berkata tenang 41. Kamu sedang berada di tengah-tengah perselisihan, dan orang lain menyebut kamu sebagai "brengsek bodoh.". Apa yang kamu lakukan? a. Berkata dalam hati tenang sambil menjelaskan kepada dia bahwa kamu tidak suka disebut seperti itu b. Menyerangnya kembali dengan berkata kamu yang brengsek c. Kamu keluar dari ruangan tersebut dengan menunjukkan ekspresi tidak suka 42. Kamu membongkar sebuah alat yang baru saja kamu membelinya, dan ketika mencoba menggunakannya ternyata alat itu tidak bekerja. Apa yang kamu lakukan? a. Berencana untuk menghancurkan alat tersebut b. Berpikir untuk meminta bantuan kepada orang lain untuk mengecek alat tersebut c. Membuangnya sambil berkata sialan saya tertipu 43. Kamu sedang membawa makanan yang kamu sukai yang akan kamu simpan di meja, tiba-tiba adik kamu menabrak kamu sehingga makanan itu jatuh ke lantai. Apa yang kamu lakukan? a. Memarahi adik yang telah menjatuhkan makanan kesukaanmu b. Menghukum adik dengan memukul atau menjewernya

12 c. Mencoba untuk tenang dan memberikan penjelasan kepada adik bahwa tindakannya membuat makanan menjadi tidak layak dimakan 44. Kamu mencoba berbicara kepada temanmu mengenai masalah yang sedang kamu hadapi tetapi temanmu tidak menanggapinya dengan serius. Apa yang kamu lakukan? a. Memiliki pikiran mungkin bukan waktu yang tepat jika saat ini berbicara masalah ini kepada temanmu b. Berkata kepadanya Kamu benar-benar tidak empati. Saya sudah ngobrol panjang lebar tidak didengar c. Diam dan langsung pergi sambil berkata dalam hati awas aja nanti kalau butuh, saya tidak akan bantu 45. Kamu diminta ibu untuk mencuci dan cangkir favorit kamu tidak sengaja jatuh dan hancur. Apa yang kamu lakukan? a. Berpikir untuk menjatuhkan atau menghancurkan piring atau cangkir yang lain b. Berkata dalam hati Ya, sudah tidak apa-apa nanti saya beli lagi c. Membuangnya sambil berkata Gara-gara ibu nih cangkir kesayangan saya rusak

13 LAMPIRAN IV PROSEDUR KONSELING EGO STATE DALAM MENGELOLA KEMARAHAN

14 PROSEDUR KONSELING EGO STATE UNTUK MENGELOLA KEMARAHAN

15 Oleh GIAN SUGIANA SUGARA NIM PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014 PROSEDUR KONSELING EGO STATE DALAM MENGELOLA KEMARAHAN A. Rasional Emosi adalah bagian terpenting dari manusia serta merupakan aspek perkembangan yang terdapat pada setiap manusia. Karena emosi, individu mampu untuk merasakan keadaan dirinya. Secara umum terdapat dua macam emosi pada manusia yaitu emosi positif dan emosi negatif (Faupel, Herrick & Sharp, 2011: 3). Senang dan bahagia merupakan salah satu bentuk dari emosi positif, sedangkan

16 marah (anger) dan sedih merupakan contoh dari emosi negatif (Shaffer, 2009: 285). Emosi pada manusia diperlukan untuk melakukan adaptasi dengan lebih mudah. Ketika individu mampu untuk mengelola emosinya secara positif, maka individu akan mampu dalam mengendalikan dirinya. Untuk itu, sesuai dengan yang dijelaskan Bhave dan Saini (2009: 3) yang mengatakan bahwa manusia perlu mempelajari bagaimana cara mereka mengendalikan emosinya agar dapat beradaptasi dengan baik. Marah merupakan bagian dari emosi yang mengandung muatan emosi yang negatif. Walaupun termasuk sebagai emosi negatif, akan tetapi kemunculan marah tidak selalu menjadi tanda dari adanya ketidakstabilan emosi, melainkan merupakan emosi alami yang dialami oleh setiap orang baik itu anak-anak, remaja, dan orang dewasa (Golden, 2003: 15). Hal ini sesuai dengan pendapat Perritano (2011:23) yang menjelaskan bahwa perubahan kondisi mental kita yang terjadi pada diri kita akan menimbulkan emosi tertentu. Marah memiliki dua sisi yakni sisi positif dan negatif. Memiliki makna positif jika marah diekspresikan dengan cara yang pantas sehingga dapat membantu individu dalam mengekspresikan berbagai perasaan dengan cara yang dapat diterima lingkungan, membantu menyelesaikan masalah, dan juga mampu memotivasi dalam mencapai tujuan yang positif (Bhave & Saini, 2009: 11). Memiliki makna negatif, jika marah diekspresikan dalam cara yang tidak pantas seperti merusak benda, bertindak agresif baik verbal maupun fisik yang dapat mengganggu hubungan interpersonal. Terdapat berbagai macam hal yang dapat menyebabkan munculnya rasa kemarahan pada seseorang. Hal yang paling sering dapat menyebabkan munculnya rasa kemarahan adalah ketika seseorang menghadapi suatu situasi yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Dalam hal ini kemarahan muncul sebagai reaksi dari perasaan frustrasi ataupun kecewa ketika memiliki keinginan yang tidak terpenuhi (Bhave & Saini, 2009: 5). Akibatnya, seringkali

17 siswa tidak mampu mengendalikan dirinya dimana ketika tidak mampu mengelola kemarahan menyebabkan perilaku agresif baik secara verbal maupun fisik (Nindita, 2012). Di Giusepe dan Tafrate (2007) menjelaskan bahwa individu yang mengalami kemarahan perlu mendapatkan layanan konseling agar mampu mengendalikan dirinya. Jika kemarahan tidak terkendali, maka akan mengakibatkan perilaku agresif bahkan dapat mengalami depresi. Mengelola kemarahan (anger management) merupakan hal yang penting dilakukan dalam kehidupan manusia. Karena mengelola kemarahan, manusia dituntut untuk mampu mengekspresikan kemarahan yang mereka miliki dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan, dan tidak menyakiti diri sendiri ataupun orang lain (Burt, 2012). Remaja yang tidak mampu mengelola kemarahan cenderung mengekspresikan emosi mereka dengan menangis atau berteriak. Dengan sedikit atau tanpa provokasi sama sekali, remaja dapat menjadi sangat marah kepada orangtuanya atau memproyeksikan perasaan-perasaan mereka yang tidak menyenangkan kepada orang lain (Santrock, 2007). Santrock memaparkan bahwa banyak remaja yang belum mampu mengelola emosi secara efektif. Sebagai akibatnya, remaja rentan mengalami depresi dan kemarahan yang akan memicu berbagai masalah, seperti penyalahgunaan obat, kenakalan atau gangguan makan. Kegagalan dalam mengelola kemarahan ternyata berdampak pada aspek kehidupan siswa. Penelitian Law, Wong, & Song pada tahun 2004 menyatakan individu yang tidak mampu mengelola emosi akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan seseorang (Hudgson & Wertheim, 2007). Penelitian Mustamsikin (2011) menemukan bahwa kemampuan pengelolaan emosi memberi pengaruh yang signifikan terhadap perilaku agresif siswa. Caruso & Salovey (2005) menyebutkan bahwa ketidakmampuan seseorang dalam mengelola emosi akan berdampak pada berbagai perilaku yang maladaptif, seperti terjerumus kepada narkotika dan minuman keras, bersikap agresif, serta prokrastinasi

18 Berdasarkan pengumpulan data awal terhadap siswa kelas XI SMK Profita Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 diperoleh gambaran umum sebanyak 19,60 % siswa mmiliki profil kemarahan pada kategori tinggi, sebanyak 61,31% siswa memiliki profil kemarahan pada kategori sedang, dan sebanyak 19,10% siswa memiliki profil kemarahan pada kategori rendah. Kecenderungan kemarahan yang dialami adalah dominan yang pertama kemarahan terkelola, kemudian kemarahan reaktif dan terakhir kemarahan instrumental. Data di atas, menunjukan bahwa diperlukan sebuah penanganan untuk membantu siswa dalam mengelola kemarahan agar siswa memiliki kemampuan mengelola kemarahan yang sehat. Untuk itu, dikembangkan intervensi pengelolaan kemarahan melalui penggunaan konseling ego state. Intervensi yang dikembangkan dalam setting individual. Emmerson (2010) menjelaskan bahwa konseling ego state dapat digunakan untuk meningkatkan pengelolaan kemarahan. Dalam pandangan ego state, konseli yang mengalamai kemarahan karena konseli belum mampu menerima perasaan marah yang terjadi pada dirinya. Emmerson (2010: 136) berpendapat bahwa konseli yang tidak mampu mengelola rasa marah karena tidak dilepaskan rasa marah tersebut atau bingung tentang bagaimana cara melepaskan marah secara tepat. Menekan rasa marah ini akan menyebabkan konseli mengalami distress secara internal dan ketika mengekspresikan secara tidak tepat akan menyebabkan masalah sosial. Ketidakmampuan mengelola ini dapat menyebabkan kecemasan yang berujung pada depresi (Emmerson, 2010: 137). Untuk itu, konseling ego state dipandang tepat digunakan sebagai intervensi bagi konseli dengan masalah pengelolaan rasa marah. B. Tujuan Intervensi Secara umum tujuan intervensi expressive writing adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengatur respon terhadap situasi

19 emosional, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Secara khusus tujuan intervensi adalah : 1. Mengubah perasaan marah menjadi lebih tenang dan terkelola 2. Menghentikan perilaku agresif dan melepaskan kemarahan secara tepat 3. Mengalokasikan dimana adanya kesakitan, trauma, kemarahan atau frustrasi dalam ego state dan memfasilitasi ekspresi, melepaskan emosi negatif, memberikan rasa nyaman serta memberdayakan diri 4. Memfasilitasi fungsi komunikasi di antara ego state yang negatif sehingga dapat berubah menjadi positif 5. Menolong klien mengenal ego state mereka sehingga klien dapat mengelola kemarahan 6. Mengatasi konflik diri atau konflik ego state yang menyebabkan kemarahan C. Asumsi Dasar Asumsi pelaksanaan intervensi ini adalah : 1. Kemarahan adalah emosi negatif yang merupakan hasil dari pengalaman subjektif seseorang terhadap orang lain atau terhadap suatu situasi yang dipersepsikan sebagai keadaan yang tidak menyenangkan (Novaco, 2003). 2. Siswa yang tidak mampu mengelola kemarahan membutuhkan layanan konseling untuk mengelola kemarahan agar mampu mengendalikan dirinya (DiGiusefe dan Tafrate, 2007) 3. Konseling ego state dapat digunakan untuk mengelola kemarahan siswa (Emmerson, 2010) D. Sasaran Intervensi Intervensi dilakukan terhadap 6 orang siswa dimana 4 orang siswa berada dalam kategori tinggi terdiri dari 2 orang siswa laki-laki dan 2 orang siswa perempuan. Selain itu, 2 orang siswa dalam kategori sedang yang terdiri dari 1 orang laki dan 1 orang perempuan. Adapun keenam subjek intervensi adalah :

20 1. Ia Tita memiliki skor kemarahan pada kategori tinggi. Bentuk ekspresi kemarahan yang dominan adalah kemarahan instrumental 2. Hafidz memiliki skor kemarahan pada kategori tinggi. Bentuk ekspresi kemarahan yang dominan adalah kemarahan instrumental 3. Vira Yuniar memiliki skor kemarahan pada kategori tinggi. Bentuk ekspresi kemarahan yang dominan adalah kemarahan reaktif. 4. Yohanes memiliki skor kemarahan pada kategori tinggi. Bentuk ekspresi kemarahan yang dominan adalah kemarahan reaktif. 5. Jonathan memiliki skor pada kategori sedang. Bentuk ekspresi kemarahan yang dominan adalah kemarahan yang terkelola. 6. Rossy memiliki skor pada kategori sedang. Bentuk ekspresi kemarahan yang dominan adalah kemarahan yang terkelola. E. Prosedur Pelaksanaan Prosedur konseling ego state dalam mengelola kemarahan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Joining and rapport-building atau membangun hubungan yang positif dengan konseli agar konseli terlibat dalam sesi intervensi. Konselor menjelaskan maksud dan tujuan dari konseling yang akan diikuti konseli. 2. Accesing Ego State yakni tahapan dimana konselor mengakses Ego State yang mengalami kemarahan dan memberi nama ego state tersebut 3. Bridging to orign problem yakni tahapan selanjutnya melakukan regresi untuk mengetahui kejadian pertama kali munculnya ego state kemarahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui akar masalah yang terjadi pada diri konseli. 4. Expression Phase adalah melakukan proses ekspresi terhadap ego state yang negatif (introject) yang memunculkan pengalaman kemarahan. Setelah akar masalah yang menjadi pengalaman kemarahan bagi konseli diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan proses ekspresi terhadap ego state negatif (introject). Dalam tahapan ini, konseli harus mengekspresikan dan mengungkapkan permasalahan atau emosi yang

21 terpendam. Secara khusus ego state yang mengekpresikan emosi tersebut harus ego state yang terluka. 5. Removal Phase adalah tahapan dimana konselor melakukan removal atau pelepasan. Setelah proses mengekspresikan perasaan selesai, dilakukan proses removal atau pelepasan rasa kesal. Konselor harus membantu ego state yang terluka untuk melakukan pelepasan dari ego state negatif yang masih melekat. 6. Relief Phase adalah tahapan melakukan proses relief atau penenangan. Setelah melakukan proses pelepasan ego state negatif, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penenangan (relief) yaitu dengan memanggil ego state yang lebih dewasa (mature) dan mau mengasuh (nurturing) ego state yang terluka tadi. Bila ego state yang dewasa dan mau mengasuh tidak muncul sama sekali, maka konselor dapat memanggil ego state introject yang lebih dewasa dan mau mengasuh ego state yang terluka tersebut. Caranya adalah konselor dapat meminta konseli untuk memanggil bagian dari konseli yang lebih dewasa dan matang kemudian beri nama ego state tersebut. F. Sesi Intervensi Pelaksanaan intervensi ini dilakukan selama empat sesi. Penentuan jumlah sesi ini merujuk pada prinsip konseling ego state yang singkat serta acuan dari pendapat Gordon Emmerson. Setiap sesi dilakukan selama 50 menit. Penentuan jadwal intervensi berdasarkan kesepakatan antara konselor dan konseli. Adapun gambaran mengenai sesi konseling ego state dalam mengelola kemarahan adalah sebagai berikut Sesi ke-1 Sesi pertama ini merupakan pembuka dan pengenalan dari konseling ego state. Tujuan dari sesi ini adalah membangun hubungan yang positif dengan konseli, serta mengenalkan intervensi kepada konseli dan kemampuan apa yang akan konseli peroleh. Konselor melakukan wawancara kepada konseli untuk

22 mengeksplorasi pengalaman kemarahan konseli. Selanjutnya konselor mengenalkan konseli mengenai peran ego state ketika konseli mengalami kemarahan. Target dalam sesi ini adalah konseli terlibat aktif dalam sesi konseling ego state dan mengetahui peranan ego state dalam mengelola kemarahan. Diakhir sesi, klien diminta untuk menuliskan perasaannya dalam lembar Homework Sesi ke-2 Sesi kedua bertujuan untuk mengubah perasaan marah menjadi lebih tenang dan terkelola. Pada sesi ini konselor melakukan terlebih dahulu evaluasi terhadap perasaan marah selama seminggu dan berdiskusi mengenai Homework yang dikerjakan oleh konseli. Kemudian pada sesi ini, konselor mengakses ego state marah kemudian melakukan regresi untuk mengetahui pertama kali munculnya ego state marah dan melakukan proses ekspresi dan pelepasan terhadap emosi negatif yang dirasakan. Setelah itu, dilakukan proses penanganan dengan mencari ego state yang lebih dewasa dan dapat membantu ego state marah menjadi lebih tenang. Target pada sesi ini adalah siswa mampu mengubah perasaan marah menjadi lebih tenang dan terkelola. Sesi ke-3 Sesi ketiga dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap perasaan marah yang dirasakan dan homework yang dikerjakan konseli dalam satu minggu. Sesi ketiga bertujuan untuk menghentikan perilaku agresif dan melepaskan kemarahan secara tepat. Pada sesi ini, konselor melakukan proses konseling ego state menggunakan teknik kursi kosong (empty chair). Pertama konselor mengakses ego state asertif yang pernah dialami oleh konseli di masa lalu setelah itu memberi ego state tersebut dan menyediakan kursi kosong yang mewakili ego state asertif. Setelah itu melakukan negosiai dengan ego state asertif bahwa ego state asertif akan muncul dan membantu konseli ketika konseli memiliki perasaan negatif

23 sehingga dapat membantu konseli untuk melepaskan perasaan negatif secara tepat. Setelah itu, konselor membantu konseli untuk mendatangkan ego state marah dan menyediakan satu kursi kosong yang mewakili sebagai ego state marah. Setelah itu, konselor memfasilitasi ego state asertif dan ego state marah untuk berkomunikasi sehingga menemukan kesepakatan bahwa ego state marah memberikan izin kepada ego asertif untuk membantu ego state marah ketika mengalami masalah. Selanjutnya, konselor membantu konseli untuk mendatangkan ego state bijak yang bisa bekerjasama dengan ego state asertif dalam membantu ego state marah. Target pada sesi ini adalah konseli memiliki kemampuan untuk menghentikan perilaku agresif dan melepaskan kemarahan secara tepat. Sesi ke-4 Sesi keempat merupakan sesi terakhir. Sesi ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauhamana perubahan yang dirasakan. Dalam sesi ini, konselor dengan konseli terlibat aktif untuk diskusi mengenai proses konseling yang telah dilakukan dan homework yang telah dikerjakan. G. Indikator Keberhasilan Evaluasi keberhasilan intervensi untuk mengelola kemarahan siswa dilakukan pada setiap sesi intervensi. Konseli yang berhasil mengikuti kegiatan intervensi adalah konseli yang mampu mengubah ego state yang negatif menjadi ego state yang positif dan memberdayakan. Selain itu, konseli juga mengetahui fungsi ego state dalam hidupnya dan mampu memanfaatkannya dalam memberdayakan dirinya. Lembar evaluasi diberikan setelah siswa mengikuti setiap sesi konseling. Lembar evaluasi ini yang digunakan dalam mengukur sejauh mana keefektifan proses konseling. Salah satu sumber evaluasi ini adalah analisis terhadap

24 homework berupa Anger Meter dimana konseli melakukan identifikasi perasaan marahnya dengan Anger Meter setiap mengalami situasi atau kejadian yang memprovokasi munculnya kemarahan. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan konseling ego state dalam mengelola kemarahan siswa, maka setiap sesi konseling dilakukan post-test yang bertujuan untuk melihat perubahan konseli dari setiap sesi konseling yang telah dijalani. Adapun instrumen atau alat ukur yang digunakannya adalah dengan menggunakan instrumen kemarahan yang dikembangkan oleh peneliti. Evaluasi keberhasilan secara keseluruhan dilihat dengan menurunnya profil kemarahan yang dialami oleh partisipan penelitian yang dapat dilihat dari grafik penelitian. Sesi 1 Tujuan Waktu Konseli terlibat aktif dalam sesi konseling ego state dan mengetahui peranan ego state dalam mengelola kemarahan 60 Menit Alat / Bahan Papan tulis, Spidol, Kertas Metaplan Deskripsi Kegiatan Tahapan Membangun Hubungan yang positif

25 a. Konselor membuka pertemuan dengan memberi salam kepada peserta b. Konselor menjelaskan secara singkat tentang maksud dan tujuan konseling, bentuk kegiatan dan waktu yang akan ditempuh c. Konselor memberikan kesempatan bertanya kepada konseli mengenai sesi konseling yang akan dilaksanakan. d. Konselor menjelaskan tentang asas kerahasiaan dalam konseling kelompok e. Konselor menjelaskan ulang tentang proses pelaksanaan kegiatan. Akhir dari tahapan ini adalah kontrak kesepakatan konseling yang diadakan selama satu minggu sekali Tahapan Mengakses Ego State (Accesing Ego State) a. Konselor meminta konseli untuk mengingat kembali situasi yang membuat dia marah sambil menutup mata b. Konselor menanyakan kepada konseli apa yang dirasakan ketika perasaan marah muncul c. Konselor mendengarkan apa yang dialami oleh konseli mengenai kemarahan yang sering muncul dan dirasakannya d. Konselor menanyakan kepada konseli ketika mengingat situasi yang membuat dia marah apa yang dirasakan dan apakah berpengaruh pada tubuh dan dibagian tubuh mana dirasakannya e. Konselor menjelaskan bahwa menjelaskan bagian diri (ego state) yang sering muncul ketika mengingat situasi yang memprovokasi kemarahan f. Konselor meminta konseli untuk memberi nama ego state yang marah Tahapan Negosiasi Ego State (Negotiation Phase) a. Konselor menuliskan nama ego state dalam sebuah kertas dan menempelnya di salah satu kursi yang kosong b. Konselor meminta konseli bergerak ke arah kursi kosong dan menjadi ego state yang marah ketika duduk di kursi yang kosong c. Konselor menanyakan kepada konseli apa fungsi dan peranan ego state marah untuk konseli dan reaksi apa yang biasa dilakukan d. Konselor meminta konseli untuk kembali duduk di kursi yang sebelumnya dan meminta untuk membayangkan situasi atau pengalaman yang membuat dia tenang e. Konselor menanyakan dibagian tubuh mana rasa tenang itu muncul dan menjelaskan bahwa ini adalah ego state yang positif f. Konselor menulis nama ego state si tenang dalam kertas dan g. menempelnya di kursi yang kosong h. Konselor meminta konseli bergerak ke arah kursi kosong dan menjadi ego state yang tenang ketika duduk di kursi yang kosong i. Konselor menanyakan kepada konseli apa fungsi dan peranan ego state tenang untuk konseli dan reaksi apa yang biasa dilakukan j. Konselor meminta konseli untuk kembali duduk di kursi yang sebelumnya

26 Tahapan Penutup a. Konselor berdiskusi dengan konseli tentang pengalaman yang dialami oleh konseli ketika mengakses ego state yang positif dan negatif b. Konselor menjelaskan bahwa Ego State adalah bagian diri kita yang berpengaruh dalam kehidupan kita c. Konselor meminta konseli untuk mengisi lembar homework Anger Meter selama seminggu dan dibawa pada sesi selanjutnya Evaluasi Sesi ini berhasil jika konseli terlibat aktif dalam sesi konseling dan memiliki pemahaman mengenai fungsi dan peranan ego state dalam mengelola diri

27 Sesi 2 Tujuan Waktu Konseli mampu mengubah perasaan marah menjadi lebih tenang dan terkelola 60 Menit Alat / Bahan Papan tulis, Spidol, Kertas Metaplan Deskripsi Kegiatan Tahapan Membangun Hubungan yang positif a. Konselor membuka pertemuan dengan memberi salam kepada konseli dan menanyakan kabar b. Konselor melakukan evaluasi terhadap lembar kerja Anger Meter yang diisi oleh konseli selama seminggu c. Konselor memotivasi konseli bahwa konseli dapat berubah menjadi lebih baik dengan sesi konseling Tahapan Mengakses Ego State (Accesing Ego State) a. Konselor meminta konseli untuk mengingat kembali situasi yang membuat dia marah sambil menutup mata b. Konselor menanyakan kepada konseli apa yang dirasakan ketika perasaan marah muncul c. Konselor mendengarkan apa yang dialami oleh konseli mengenai kemarahan yang sering muncul dan dirasakannya d. Konselor menanyakan kepada konseli ketika mengingat situasi yang membuat dia marah apa yang dirasakan dan apakah berpengaruh pada tubuh dan dibagian tubuh mana dirasakannya e. Konselor menjelaskan bahwa menjelaskan bagian diri (ego state) yang sering muncul ketika mengingat situasi yang memprovokasi kemarahan f. Konselor meminta konseli untuk memberi nama ego state yang marah Tahapan Kembali ke Inti Masalah (Bridging to Orign Problem) a. Konselor meminta konseli untuk menutup mata dan fokus pada bagian tubuh yang dirasakan ketika mengalami marah b. Konselor memperbesar rasa marah yang dirasakan ditubuh c. Konselor menanyakan apakah rasa marah yang dialami oleh konseli Usianya tua atau muda?, Kapan pertama kali munculnya?, Jelaskan kepada saya bagaimana pertama kali muncul?, Siang atau malam?, ada siapa saja disana?, apa yang dirasakan ketika itu

28 d. Konselor mendengarkan setiap informasi yang disampaikan oleh konseli Tahapan Ekspresi (Expression Phase) a. Konselor mengetahui emosi negatif yang memicu pertama kali ego state marah muncul dari tahapan sebelumnya b. Konselor membantu konseli mengekspresikan emosi yang terpendam terhadap ego state introject yang memicu kemarahan c. Konselor memfasilitasi proses ekspresi ego state introject yang negatif dengan konseli sampai konseli merasa lega Tahapan Pelepasan (Removal Phase) a. Konselor meminta konseli untuk membayangkan ego state introject yang negatif untuk menjadi kecil b. Konselor membantu konseli untuk menghilangkan ego state introject tersebut dengan cara mengusirnya atau meniupnya sampai hilang dari bayangan pikiran konseli Tahapan Penenangan (Relief Phase) a. Konselor menanyakan kepada konseli, ego state yang dapat membantu ego state marah agar menjadi lebih positif b. Konselor meminta konseli untuk membayangkan kembali dalam situasi dimana merasakan ketenangan c. Konselor memanggil ego state tenang dan melakuka negosiasi agar membantu ego state marah d. Konselor mengganti nama ego state marah menjadi ego state yang berdaya Tahapan Mengecek perubahan (Future Pacing) a. Konselor mebimbing konseli untuk membayangkan situasi yang membuat marah dan menanyakan perasaannya ketika dalam kondisi tersebut b. Konselor meminta konseli untuk mengisi lembar homework Anger Meter dan dibawa pada sesi selanjutnya Evaluasi Sesi ini berhasil jika konseli mampu untuk memanggil ego state marah dan melakukan ekspresi, pelepasan emosi negatif terhadap ego state marah serta menemukan ego state yang lebih dewasa agar membantu ego state marah menjadi lebih positif

29 Sesi 3 Tujuan Konseli memiliki kemampuan untuk menghentikan perilaku agresif dan melepaskan kemarahan secara tepat. Waktu 60 Menit Alat / Bahan Papan tulis, Spidol, Kertas Metaplan, Kursi Kosong Deskripsi Kegiatan Tahapan Membangun Hubungan yang positif a. Konselor membuka pertemuan dengan memberi salam kepada konseli dan menanyakan kabar b. Konselor melakukan evaluasi terhadap lembar kerja Anger Meter yang diisi oleh konseli selama seminggu c. Konselor memotivasi konseli bahwa konseli dapat berubah menjadi lebih baik dengan sesi konseling Tahapan Mengakses Ego State (Accesing Ego State) Mengakses Ego State yang berdaya a. Konselor meminta konseli untuk mengingat kembali situasi yang membuat dia asertif b. Konselor membimbing konseli untuk menjelaskan situasi ketika konseli mengalam Asertif di masa lalu c. Konselor mendengarkan apa yang dialami oleh konseli mengenai sikap asertif yang dirasakannya d. Konselor menanyakan kepada konseli ketika mengingat situasi yang membuat dia asertif apa yang dirasakan dan apakah berpengaruh pada tubuh dan dibagian tubuh mana dirasakannya e. Konselor meminta konseli untuk memberi nama ego state yang asertif dan menulis dalam sebuah kertas serta menempelkannya di kursi yang kosong f. Konselor meminta konseli untuk duduk di kursi kosong dan menjadi diri yang asertif g. Konselor menanyakan fungsi dan peranan asertif untuk konseli dan mengadakan kesepakatan untuk mengobrol lagi ketika konselor meminta h. Konselor meminta konseli untuk duduk lagi di kursi yang sebelumnya Mengakse Ego State yang Vaded g. Konselor meminta konseli untuk mengingat kembali situasi yang membuat dia marah dan berperilaku agresif a. Konselor menanyakan kepada konseli apa yang dirasakan ketika perasaan marah muncul b. Konselor mendengarkan apa yang dialami oleh konseli mengenai kemarahan yang sering muncul dan dirasakannya

30 c. Konselor menanyakan kepada konseli ketika mengingat situasi yang membuat dia marah apa yang dirasakan dan apakah berpengaruh pada tubuh dan reaksi apa yang dilakukan d. Konselor meminta konseli untuk memberi nama ego state yang agresif dan menulis dalam sebuah kertas serta menempelkannya di kursi yang kosong e. Konselor meminta konseli untuk duduk di kursi kosong dan menjadi diri yang asertif f. Konselor menanyakan fungsi dan peranan asertif untuk konseli dan mengadakan kesepakatan untuk mengobrol lagi ketika konselor meminta Tahapan Negosiasi (Negotiation Phase) a. Konselor meminta konseli untuk duduk di kursi ego state Asertif b. Konselor membantu untuk meyakinkan ego state asertif agar dapat membantu ego state Agresif c. Konselor meminta konseli untuk duduk di kursi ego state Agresif dan memfasilitasi Agresif agar mau dibantu oleh Asertif d. Konselor melakukan negosiasi dengan ego state pemarah dengan meminta izin untuk diganti perannya oleh ego state asertif Tahapan Penenangan (Reliefe Phase) a. Konselor melakukan memanggil dengan ego state yang bijaksana dan dewasa agar dapat mengasuh ego state yang Agresif b. Konselor mendengarkan kesepakatan ego state dan pastikan setiap ego state menyepakatinya c. Apabila setiap ego state ada permintaan, maka konselor perlu untuk mendengarkannya karena persyaratan ini akan membantu siswa agar cepat berubah. d. Konselor menuliskan apa saja yang diminta oleh setiap ego state dan menyampaikannya kepada siswa pada akhir sesi. Tahapan Mengecek perubahan (Future Pacing) a. Konselor mebimbing konseli untuk membayangkan situasi yang membuat marah dan menanyakan perasaannya ketika dalam kondisi tersebut b. Konselor meminta konseli untuk mengisi lembar homework Anger Meter dan dibawa pada sesi selanjutnya Evaluasi Sesi ini berhasil jika terjadinya kesepakatan antar ego state yang agresif untuk berganti menjadi ego state yang lebih positif dan berdaya

31 Sesi 4 Tujuan Mengevaluasi perubahan kemarahan yang dirasakan oleh konseli Waktu 45 Menit Alat / Bahan Papan tulis, Spidol, Kertas Metaplan Deskripsi Kegiatan Tahapan Pembuka a. Konselor membuka pertemuan dengan memberi salam kepada konseli dan menanyakan kabar b. Konselor melakukan evaluasi terhadap lembar kerja Anger Meter yang diisi oleh konseli selama seminggu c. Konselor memotivasi konseli bahwa konseli dapat berubah menjadi lebih baik dengan sesi konseling Tahapan Inti a. Konselor menanyakan kepada konseli perubahan apa yang dirasakan setelah sesi konseling b. Konselor berdikusi dengan konseli mengenai pengelolaan ego state dalam mengelola kemarahan c. Konselor menanyakan kepada konseli apa yang akan dilakukan ketika mengalami situasi yang memicu marah d. Konselor bertanya kepada konseli tentang pengalaman yang didapatkan selama sesi konseling Tahapan Penutup a. Konselor menutup sesi konseling dengan menyimpulkan semua proses konseling yang telah dilewati b. Konselor memotivasi konseli untuk senantiasa mengelola ego state yang positif Evaluasi Sesi ini berhasil jika konseli mampu untuk mengungkapkan pembelajaran yang dia dapatkan selama sesi konseling dan aplikasinya dalam situasi yang memicu kemarahan

BABIII METODE PENELITIAN

BABIII METODE PENELITIAN BABIII METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan pokok bahasan yang berkenaan dengan pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gian Sugiana Sugara, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Gian Sugiana Sugara, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Emosi adalah bagian terpenting dari manusia serta merupakan aspek perkembangan yang terdapat pada setiap manusia. Karena emosi, individu mampu untuk merasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress (santrock, 2007 : 200). Masa remaja adalah masa pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Autistic Social Skill Profile (ASSP) RAHASIA No. SKALA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014 Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada anak autis perilaku tantrum sering muncul sebagai problem penyerta kerena ketidakstabilan emosinya, banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung. Pengambilan sampel pada penelitian menggunakan non-probabilitas. Teknik

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekerasan yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan, salah satunya adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari Komnas Perlindungan anak,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO A. Analisis Proses Implementasi Expressive Writing Treatment

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian. Saat Kau Jauh Ris, bersihkan kamarmu! Teriak ibuku dari dapur saat aku menutup pintu kamar. Aku baru saja pulang sekolah sore itu. Kamarku memang sangat berantakan. Kertas-kertas yang tidak aku gunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :.

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :. LAMPIRAN 76 IDENTITAS RESPONDEN Isilah identitas Anda dengan lengkap pada kolom yang telah disediakan untuk nama diperbolehkan menggunakan inisial/disingkat. Nama :. Umur :. A. Petunjuk Pengisian Dalam

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS ANGKET 1. Bila orangtua mendahulukan kepentingan kakak/ adik saya, saya akan marah. 2. Jika saya tidak setuju dengan pendapat orangtua, saya akan mengatakan tidak setuju. 3. Menceritakan kebodohan kakak/adik

Lebih terperinci

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami

Lebih terperinci

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi Bad Day Kring Kring Kring! Aduh berisik banget sih! Aku kan masih ngantuk nih! Aku mengeluh kesal pada diriku sendiri. Ya, rasanya tidurku semalam masih belum puas banget, butuh sekitar dua atau tiga jam

Lebih terperinci

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 oleh: Dr. Rohmani Nur Indah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angket 1: Beri tanda berdasarkan pengalaman anda di masa kecil A. Apakah

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH

ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH LAMPIRAN VI ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH A. Pengantar Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, Pertama-tama saya mendoakan semoga Ananda

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik? RAHASIA Lampiran 1 DATA PRIBADI 1. Usia : 2. Jenis kelamin : L / P 3. Latar belakang pendidikan : 4. Status marital : menikah/ belum menikah 5. Lokasi kerja : 6. Lama menjabat sebagai Guru SLB/C : 7. Tugas-tugas

Lebih terperinci

Pelajaran 4 KEKUDUSAN: 1. Persiapan. KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari Hanya Menjadi Lebih Baik. A. Sumber

Pelajaran 4 KEKUDUSAN: 1. Persiapan. KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari Hanya Menjadi Lebih Baik. A. Sumber Pelajaran 4 KEKUDUSAN: Hanya Menjadi Lebih Baik 24 Januari 2015 1. Persiapan KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 A. Sumber Keluaran 15:11 Mazmur 89:35 Yesaya 35:8 Roma 6:19 Efesus 4:24

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa observasi dan wawancara

Lebih terperinci

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang anak sejak lahir tentu sejatinya membutuhkan kasih sayang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang anak sejak lahir tentu sejatinya membutuhkan kasih sayang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang anak sejak lahir tentu sejatinya membutuhkan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu dan saudara kandung

Lebih terperinci

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT N E W S O U T H W A L E S HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION 1998 INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT 2 ITEM 1 Kalau Anda ingin membangun rumah baru, saya bisa menolong. Saya pandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap perkembangan yang harus dilewati. Perkembangan tersebut dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelegensi atau akademiknya saja, tapi juga ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya.

Lebih terperinci

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara Pelajaran 12 SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA Seorang Teman Seperti Itu 22 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Titus 2:3-7 Mazmur 55:12-14 Amsal 1:8 Amsal 27:6 1 Petrus 5:1-5 Amsal 23:9 Amsal 1:5 B. Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa ejekan atau cemoohan, persaingan tidak sehat, perebutan barang

BAB I PENDAHULUAN. berupa ejekan atau cemoohan, persaingan tidak sehat, perebutan barang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aksi-aksi kekerasan terhadap orang lain serta perusakan terhadap benda masih merupakan topik yang sering muncul baik di media massa maupun secara langsung kita temui

Lebih terperinci

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? 1 Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? Bapak ada janji makan siang dengan Mrs. Knight jam 11.30 siang. Baiklah. Susun

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Karya Kreatif Tanah Air Beta Mulyanissa 1 Hapsari Athaya Mulyanissa Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Tanah Air Beta adalah novel yang dibuat berdasarkan film

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : III/ I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : III/ I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : III/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : Bahasa Indonesia : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 3. memahami teks

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien

Lebih terperinci

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Tema 1. Keluarga yang Rukun Tema 1 Keluarga yang Rukun Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Manusia disebut makhluk sosial. Manusia saling bekerja sama. Mereka hidup bersama. Kalian mempunyai keluarga?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini Bhayangkari 26 Kota Bengkulu dengan dua siklus. Pada setiap siklus

Lebih terperinci

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari )

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari ) Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy DATA PRIBADI Nama ( inisial ) : Jenis Kelamin : Usia : Fakultas : Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari ) Kadang-kadang

Lebih terperinci

IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin :

IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin : 69 IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas sosial anda. Anda

Lebih terperinci

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I 99 KISI KISI ANGKET Judul Skripsi Devenisi Operasional : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini dalam Belajar di TK Al- Falah 1 Kota Jambi. : Pola Asuh adalah gambaran yang dipakai

Lebih terperinci

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak 1 TOILET TRAINING A. Pengertian Toilet Training Toilet Training pada anak adalah latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya (toilet). B. Tanda-Tanda

Lebih terperinci

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Sahabat Lama 19:52, Sebuah kafe di Jakarta Selatan, Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Mencintai orang lain? tanyaku lemah. Farel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

KETERAMPILAN NEGOSIASI

KETERAMPILAN NEGOSIASI MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT)

SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT) 43 MODUL SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT) Untuk Perilaku Agresif Remaja Oleh : Danang Setyo Budi Baskoro 44 Solution Focused Brief Group Therapy Untuk Perilaku Agresif Remaja Pengertian Solution

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

S a t u DI PAKUAN EXPRESS S a t u DI PAKUAN EXPRESS Ya, awal tahun 2008. Pindah ke rumah sendiri. Berpisah dari orangtua, pindah kerja pula ke Jakarta. Meninggalkan kenyamanan kerja di Bogor rupanya membuatku terkaget-kaget dengan

Lebih terperinci

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Berdasarkan pengalaman klinik dalam menangani masalah anak-anak, hampir sebagian besar kasus berasal dari masalah komunikasi antara orang tua dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian Subyek diteliti oleh penulis berjumlah 3 (tiga) siswa yaitu MD, FL dan BS. Ketiga siswa ini mempunyai nilai rata-rata cukup baik. Ketiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN 25 Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN 25 Kota 8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Bentuk bentuk reduksi moral dalam sinetron Yang Muda Yang. Bercinta di RCTI selama sepuluh episode.

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Bentuk bentuk reduksi moral dalam sinetron Yang Muda Yang. Bercinta di RCTI selama sepuluh episode. 109 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Bentuk bentuk reduksi moral dalam sinetron Yang Muda Yang Bercinta di RCTI selama sepuluh episode. Bentuk bentuk reduksi moral dalam penelitian ini ditampilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode untuk mendisiplinkan anak. Cara ini menjadi bagian penting karena terkadang menolak untuk

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

ne..cheonmaneyo jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk. "Ok pemotretan selesai..gomawo" Ujar Photographer pada DBSK yang sudah terlihat lelah karena seharian berpose dan dipotret untuk memenuhi gambar semua halaman di sebuah majalah remaja "ne..cheonmaneyo"

Lebih terperinci

SINOPSIS FILM PREMONITION

SINOPSIS FILM PREMONITION ANALISA FILM SINOPSIS FILM PREMONITION Sandra Bullock berperan sebagai Linda Hanson istri dari Jim Hanson (Jullian McMahon) seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak perempuan yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

Pelajaran 1 DUA KERAJAAN Jangan Anak-anak Lelaki itu 4 Januari 2014

Pelajaran 1 DUA KERAJAAN Jangan Anak-anak Lelaki itu 4 Januari 2014 Pelajaran 1 DUA KERAJAAN Jangan Anak-anak Lelaki itu 4 Januari 2014 Bukan anak laki-laki (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Tuhan, tolong jangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri Lampiran 1 Uji validitas dan reliabilitas Hasil try out Penyesuaian diri No Uji Validitas Keterangan 1 0.382 Diterima 2 0.362 Diterima 3 0.232 Ditolak 4 0.411 Diterima 5 0.317 Diterima 6 0.324 Diterima

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana. Bahkan sang juara sejati sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Itu wajar dalam setiap perjalanan hidup manusia, karena terbentuknya mental sang juara yang sesungguhnya adalah ketika orang itu pernah

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA A. Gambaran Subjek Penelitian 1. Responden DW DW merupakan anak perempuan sulung yang lahir di Jawa

Lebih terperinci

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang

Lebih terperinci

Orang Tuamu T. nakmu, Tet. Ajaran dan Nasihat Tuhan.

Orang Tuamu T. nakmu, Tet. Ajaran dan Nasihat Tuhan. Hai nak-anak Anak, Taatilah Orang Tuamu T di Dalam Tuhan, Karen arena Haruslah Demikian. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu ini Adalah Suatu Perintah yang Penting, Seperti yang Nyata dari Janji ini: Supaya Kamu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 8 Mei 014 di SDIT IQRA 1 Kota Bengkulu pada siswa kelas IV dan V yang berjumlah 58 siswa.

Lebih terperinci