Meningkatkan Kualitas Fungsi Audit Internal Melalui Total Quality Management

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Meningkatkan Kualitas Fungsi Audit Internal Melalui Total Quality Management"

Transkripsi

1 Meningkatkan Kualitas Fungsi Audit Internal Melalui Total Quality Management Andi Martias Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika andi.aim@bsi.ac.id Abstract - In its rapid development and ever-changing audit environment, the enhanced quality of internal audit function is critical to the success of internal auditors Suggesting the total quality management (TQM) as a tool for achieving the continuous quality of internal improvements the audit function mainly examines TQM principles and their relevance to internal functions audit and discuss the benefits of proper implementation of TQM techniques and Tools for internal audit units and their organizations. The method of research of the study and descriptive qualitative with data collection techniques through observation or participant observation, but tend to the historical experience. This process is conducted to determine the quality improvement of internal audit function through total quality management which can not be separated from the main part, 1) continuous improvement, 2) employee empowerment, 3) benchmarking and 4) develop proper tools. Based on historical experience it can be concluded that TQM in internal audit, 1) create consistency in achieving objectives, 2) directing change better, 3) determining quality through non inspection design, 4) improving quality and sustainable service, 5) cross-unit / department / / better directorate, 6) eliminating discrimination in the work environment, 7) releasing obstacles to the pride of workmanship, 8) helping everyone to work on transformation. The hope of the researcher suggests that internal auditors should adopt TQM principles to serve their organizations better in the existing global business competition. With the historical experience of practitioners and internal auditors there can advance the process of kraetifitas and innovation of Indonesian entrepreneurs. Keywords: TQM, Historical Experience. I. PENDAHULUAN Globalisasi ekonomi, teknologi kemajuan, kompleksitas bisnis, tuduhan pelaporan keuangan yang tidak benar, dan persaingan yang semakin ketat baru saja dipertajam perhatian yang terus meningkat pada internal kontrol dan fungsi audit internal. Ukuran dari departemen audit internal telah meningkat secara substansial dan peran auditor internal telah berubah secara dramatis selama dua tahun terakhir puluhan tahun untuk mengakomodasi yang selalu berubah lingkungan bisnis. Arus Standar Institut Auditor Internal untuk Praktik profesional auditor internal mempertimbangkan organisasi sebagai penerima manfaat utama dari layanan auditor internal. Namun, cara terbaik untuk melayani organisasi adalah sebuah tantangan untuk sebagian besar auditor internal. Kualitas total manajemen (TQM) disarankan sebagai sarana memenuhi tantangan ini Artikel ini membahas Prinsip TQM dan relevansinya untuk internal fungsi audit dan membahas manfaatnya penerapan teknik TQM yang tepat dan alat untuk departemen audit internal, internal auditor, dan organisasinya. Di lingkungan audit yang serba cepat saat ini, a peningkatan kualitas fungsi audit internal sangat penting bagi keberhasilan auditor internal. Auditor internal sekarang menyediakan manajemen dengan jangkauan informasi yang jauh lebih luas tentang keuangan organisasi, operasional, dan kegiatan kepatuhan. Intern auditor mengambil posisi sebagai bagian dari keseluruhan tim organisasi berpartisipasi dengan manajemen dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah fungsi. Implementasi yang tepattqm di departemen audit internal adalah acara yang tepat untuk meningkatkan kualitasfungsi audit internal dalam memenuhi tantangandari lingkungan bisnis yang baru. Ituimplikasi TQMuntuk auditor internalharus dilihat baik sebagai filosofi manajemendan proses sistematis terus menerusmeningkatkan layanan mereka dalam mencapaitujuan organisasi. Penerapan TQM saat ini telah menjadi kebutuhan vital pada semua unit bisnis baik yang berskala kecil, menengah maupun skala besar. Cepatnya perkembangan berbagai sektor industri tersebut disebabkan oleh adanya perubahaan lingkungan bisnis yang dipacu oleh semakin tingginya tuntutan konsumen akan kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan. Para produsen sadar bahwa pasar yang terbuka hanya akan dapat dipenuhi oleh produkproduk yang bermutu. Sejumlah perusahaan di Indonesia dimana baik secara langsung maupun tidak langsung telah menerapkan prinsip-prinsip TQM, masih ditemukan berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh oknum karyawan. Penyimpangan tersebut menimbulkan kendala dalam upaya perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini menyiratkan masih lemahnya fungsi audit internal dalam mendukung upaya perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Kondisi ini diperlemah oleh rendahnya kompetensi dan profesionalisme serta masih kurangnya pemahaman auditor internal mengenai Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-12

2 prinsip-prinsip TQM sehingga mengakibatkan ketidak optimalan fungsi audit internal dalam memenuhi harapan para pelanggannya yaitu pelanggan internal dan eksternal (Hiro : 2013; Gunadi : 2013; Hidayat : 2012) Pentingnya meningkatkan efektivitas penerapan kualitas yang menjadi sasaran TQM telah menjadi isu penting tidak hanya dalam lingkup bisnis lokal tetapi juga dalam bisnis internasional, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 dan era perdagangan bebas dunia. Sehingga melalui peningkatan kualitas yang menyeluruh terhadap produk/jasa yang dihasilkan dan ditunjang oleh keberadaan fungsi audit internal yang semakin menyadari posisinya sebagai pihak kunci yang turut menentukan pencapaian tujuan perusahaan khususnya dalam usahanya Hotmal Jafar, Iskandar Muda, Andri Zainal, Wahidin Yasin: Pengaruh Penerapan Total Quality 10 memenuhi kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penerapan TQM yang berpengaruh signifikan terhadap fungsi audit internal secara simultan dan penerapan TQM yang berpengaruh signifikan terhadap fungsi audit internal secara parsial. Revolusi TQM yang pada tahun 1940 dikembangkan oleh Deming dan Juran di AS merupakan filosofi dan pendekatan untuk suatu perubahan dan harapan mendapatkan sesuatu pada saat dibutuhkan bagi konsumen eksternal maupun internal melalui keterlibatan seluruh jajaran pada setiap tingkatan organisasi. Deming dan Juran menetapkan suatu tatanan pengimplementasian TQM yang menekankan pada 14 unsur penting dimana bermuara pada pergeseran dari inspeksi dan pengawasan managerial yang kaku kepada integrasi antara proses perbaikan dan partisitipatif secara berkelanjutan. Pengimplementasian TQM secara merata dan berkesinambungan turut mendukung kinerja organisasi. Implikasi TQM melalui keterlibatan seluruh jajaran organisasi yang ditunjang dengan berbagai sarana dan program yang berkaitan berdampak pada tatanan kultur, sikap dan aktivitas organisasi termasuk juga berimplikasi pada profesi audit internal.dimana audit internal dituntut untuk turut menyesuaikan dan terlibat dengan sistem pengendalian yang selaras dengan strategi TQM. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan yang menjadi ciri TQM juga merupakan pemicu bagi perubahan paradigma fungsi audit internal dimana yang semula hanya sebagai konsultan independen mengenai sistem dan pengendalian organisasi menjadi bagian dari tim kerja yang mendukung terciptanya perubahan yang costumer oriented. Penerapan TQM memaksa badan profesi yang berwenan, yaitu the Institute of Internal Auditor mengalihkan paradigma fungsi audit internal yang lebih berorientasi pelanggan dengan memfokuskan pada penciptaan nilai tambah melalui jasa yang diberikan oleh fungsi audit internal kepada organisasi. Hal tersebut telah dibuktikan secara empiris dimana dari hasil survai diperoleh hasil bahwa penerapan TQM telah mengubah peran dan tanggung jawab fungsi audit internal dimana selain menitikberatkan pada fungsi sebelumnya, yaitu hanya pada pemeriksaan keuangan dan menilai kepatuhan pengendalian internal perusahaan tetapi juga lebih berfokus pada peninjauan ulang sistem manajemen kualitas. Secara umum, disimpulkan bahwa walaupun penerapan TQM tidak bertentangan dengan peran auditor internal namun dengan diterapkannya TQM maka auditor internal harus menyesuaikan perannya dengan implementasi TQM tersebut. II. LANDASAN TEORI Total manajemen mututqm adalah konsepmanajemen yang relatif baruyang berasal dari tren manajemenindustri swasta pada tahun 1980an dalam upaya untukkurangi kerusakan produk. Saat ini, TQM memilikimenjadi sekelompok strategi organisasifokus padapeningkatan kualitas jugasebagai filosofi bagaimana sebuah organisasiharus dikelola dan dikendalikan. Kualitasmanajemen menjadi prioritas utamauntuk banyak bisnis saat ini, membuat TQMsalah satu kata kunci yang paling populer di1990-an. Selain manufaktur, konsepnyadari TQM telah dimanfaatkan di pemerintahan,pendidikan, dan industri jasa. Inifleksibilitas hanyalah salah satu dari sekian banyak fituryang membuat TQM metode yang paling canggihdari kontrol kualitas sampai saat ini. Tujuan utama TQM adalahuntuk (Zabihollah Rezaee Associate Professor Akuntansi, Middle Tennessee State Universitas, Murfreesboro, Tennessee, AS): 1. Membantu meningkatkan standar kinerja kualitasdan harapan 2. Memfasilitasi komunikasi dan sharingantara dan di dalam organisasi mengenaikualitas kunci dan kinerjaoperasionalpersyaratan. Dalam mencapai tujuan tersebut, sebuah organisasiharus mempertimbangkan sepuluh nilai dan konsep inti (Zabihollah Rezaee Associate Professor Akuntansi, Middle Tennessee State Universitas, Murfreesboro, Tennessee, AS): 1. Produk atau layanan berbasis pelanggankualitas; 2. Lingkungan untuk kualitas yang tercipta dandidukung oleh pimpinan senior organisasi; 3. Tujuan perbaikan terus menerus yangmemotivasi semua segmen organisasi 4. Karyawan terlatih yang aktif berpartisipasidalam program berkualitas; 5. Sebuah organisasi yang merespon dengan cepatdan fleksibel terhadap tanggapan pelanggan; 6. Sebuah organisasi yang menekankan disainkualitas produk, proses, dan layanan; 7. Sebuah organisasi yang sangat masa depanberorientasi dan memiliki komitmen untukpelanggan; 8. Dasar informasi terpercaya untuk kualitasdan kinerja operasional; Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-13

3 9. Pembentukan internal dan eksternalkemitraan untuk membantu mencapai organisasitujuan; 10. Sistem mutu yang mendukung perusahaantanggung jawab, tata kelola, dan kewarganegaraan. Kategori "perencanaan untuk kualitas" terdiridari: 1. Mengidentifikasi output yang merupakan produk ataulayanan tersedia; 2. Mengidentifikasi pelanggan yang menerima produkatau layanan dan memanfaatkan hasilnya; 3. Mengidentifikasi persyaratan pelanggan yangapa yang diinginkan pelanggan, kebutuhan, ataumengharapkan dari output; 4. Menerjemahkan persyaratan ke pemasok Spesifikasi terdiri dari detaildeskripsi output dalam terminologidari pemasoktahap "pengorganisasian untuk kualitas" terdirimengidentifikasi langkah-langkah dalam proses kerja, memilihukuran, dan menentukan kemampuan prosesyang berasal dari kebutuhan pelanggan. Tahap terakhir dari model ini melibatkan"pemantauan kualitas" dengan mengevaluasihasil, penilaian masalah, dan pencarianuntuk memperbaiki keseluruhan proses. Dengan berkembangharapan kualitas, auditor internalharus bisa beradaptasi dengan perubahan iniuntukmendapatkan penghormatan dan pengakuan yang tepatmereka pantas di komunitas bisnis.agar efektif dan efisien, internal auditfungsi harus menggunakan teknologi baru yangdapat membawa mereka ke kualitas yang lebih tinggi dan terus meneruspeningkatan performa. MenggunakanKriteria TQM, fungsi audit internalharus dipandang sebagai bagian integral dariorganisasi. Penerapan TQM kriteria untuk fungsi audit internal memerlukanintegrasi kualitas di seluruh internalkegiatan audit Auditor internal harusnegara misi kualitas mereka dan tujuan, karena merekadidefinisikan oleh tanggung jawab profesional merekadan menetapkan metode yang tepatmencapai tujuan ini. TQM membutuhkan fundamentalperubahan dalam sistem organisasi untukmengalokasikan hak keputusan, kinerjanyasistem pengukuran dan pahala dansistem hukuman TQM melibatkan aplikasimetode kuantitatif dan ekstensifketerlibatan karyawan untuk memperbaiki keseluruhankualitas transaksi bisnis danmemenuhi kebutuhan bisnis dan pelanggansekarang dan di masa depan Mendasarteknik manajemen terintegrasi denganalat teknis manajemen untuk dipeliharaperbaikan yang berurutan melalui TQMuntuk kehidupan bisnis. Tujuan TQM adalah menciptakan persaingankeuntungan dengan memfokuskan bisnisnyakebutuhan klien. Seluruh organisasiterlibat dalam proses memuaskankebutuhan ini Relevansi TQM untuk umumakuntan dan manfaat implementasinyauntuk perusahaan telah dibahas secara luasdalam literatur akuntansi. Namun,sedikit yang telah ditulis mengenai relevansinyatqm untuk fungsi audit internal.pada bulan Mei 1992, Institut Auditor Internal(IIA) mensponsori sebuah konferensi tentang TQM di Indonesiaaudit internal untuk mengeksplorasi implikasinyaprinsip TQM untuk auditor internal.sesuai dengankonferensi ini, Winter 1994Isu Internal Audit dipublikasikan khususlaporan TQM termasuk tiga artikel olehhogan, Jeffords dkk., Dan Rand yang berkaitan denganbagaimana menerapkan TQM ke fungsi audit internal. Rand melakukan survei terhadap 40 internalsupervisor audit (manajer audit) dan25 direktur kualitas untuk menentukan tingkatkeakraban mereka dengan TQM yang biasa digunakanalat dan teknik. Hasil surveimenunjukkan: 1. Keakraban lemah dengan teknik TQM danprinsip oleh mayoritas yang disurveimanajer audit 2. Penggunaan TQM yang diterima secara umumalat dan teknik oleh audit internaldepartemen. TQM dan implementasinya untukfungsi audit internaltqm dapat didefinisikan sebagai upaya terpadu untukmendapatkan keunggulan kompetitif terus menerus dimemperbaiki semua aspek kegiatan usahadan denganberusaha mencapai 100 persenpelanggan yang puas TQM adalah kontinuproses peningkatan kepuasan pelanggandengan produk dan layanan dan pertemuan merekaharapan melalui penyampaian kualitaskinerja dan pemenuhan kebutuhan nasabah.tqm adalah filosofi manajemen yang terdiridari serangkaian praktik yang berfokus pada kualitas dankepuasan pelanggan yang menciptakan kontinupeningkatan kinerja organisasi.bila definisi ini berlaku untukfungsi audit internal, itu berarti kemampuan,kesediaan, dan komitmen internalauditor untuk mengantisipasi, memuaskan, dan mungkinmelebihi ekspektasi penuntut utamalayanan audit internal mereka. Meningkatkankualitas, efektivitas, dan efisiensi internalfungsi audit, auditor internal seharusnyagunakan prinsip TQM untuk menentukan siapa merekapelanggan dan apa kebutuhan mereka.pertanyaan siapa yang harus menjadi mayor penggugat layanan audit internaltergantung siapa yang paling diuntungkanlayanan ini. Pada tahun-tahun awal keberadaannyaprofesi audit internal dan disesuai dengan Pernyataan awaltanggung jawab, 1947, tujuan internal Fungsi audit terutama untuk melayanikebutuhan manajemen Namun yang terbarurevisi Pernyataan Tanggung Jawab,1990 menentukan bahwa auditor internal seharusnyamemberikan layanan kepada organisasi. Dibawah Konsep TQM, auditor internal adalahdilihat sebagai bagian dari tim manajemen,membantu orang lain bekerja untuk mencapaijangka panjang, kesejahteraan keseluruhan organisasi.tqm bisa dipecah menjadi tiga yang saling terkaitkomponen. "Total" berarti organisasi-komitmen yang luas, menunjukkan bahwaseluruh departemen audit internal, termasukdirektur dan staf audit harusterlibat dan mengerti yang memuaskan danmungkin Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-14

4 melebihiharapan pelangganadalah pekerjaan semua orang. "Kualitas", menurutkamus Webster, adalah "karakteristik darikelas tinggi atau keunggulan ". Kualitas berartisejauh mana fungsi audit internal bertemuharapan organisasi untuk auditjasa. Kualitas dimulai dengan internalkomitmen departemen audit terhadap kualitas tinggikinerja dengan mendirikan danmempertahankan proaktif daripada reaktiftujuan, kebijakan, dan prosedur. "Pengelolaan"mewakili filosofi, kepemimpinan,infrastruktur dan sumber daya yangmenciptakan perbaikan terus menerus di internalkinerja auditor. Direktur daridepartemen audit internal harus memulaiadopsi TQM. Kepemimpinan direkturperan adalah kunci dalam upaya implementasi dandapat dicapai dengan mengadopsi ide,mengarahkan atau mengelola proses, dan pelatihanpara karyawan.atribut dan karakteristik TQM ituterkait langsung dengan auditor internal adalah: 1. Peningkatan kualitas internal yang berkesinambunganfungsi audit 2. Memahami kebutuhan organisasidan memuaskan layanan audit internalnya. 3. Mendorong kepatuhan terhadap profesionalstandar, kebijakan dan prosedur manajerial,standar etika profesional,danhukum dan peraturan lainnya yang berlaku oleh semuapersonil di dalam departemen audit internal. 4. Mempromosikan manajemen dengan tujuan dievaluasi kinerja, promosi, dankegiatan kemajuan. 5. Mengembangkan perencanaan strategis dan implementasiteknik untuk mencapai jangka pendekserta tujuan kualitas total jangka panjangfungsi audit internalmengadopsi filosofi TQM dalam menjalankannyakegiatan sehari-hari internaldepartemen audit 6. Menekankan kerja tim, partisipasi, danpelatihan karyawan, program pengembangan,dan terus profesionalpendidikan. Tujuan terpenting TQM adalah untuk bertemudan melebihi kebutuhan internal danpelanggan eksternal Pelanggan eksternal darifungsi audit internal adalah manajemen pada PTsemua tingkatan, dewan direksi, komiteaudit,auditor eksternal, departemendalam organisasi, dan penerima manfaat lainnyadari layanan audit internalpelanggan internalfungsi audit internal terutamapersonil audit internal Luarpelanggan bisa diberi kesempatan untuksuarakan kebutuhan mereka melalui kuesioner.kuesioner harus mencakup pertanyaantentang tujuan dan pekerjaan auditeeproses, efisiensi kerja, kerja sama karyawan,efektivitas kerja, dan perbaikansaran. Oleh karena itu, tujuan daridepartemen audit internal didefinisikan secara jelasoleh permintaan pelanggan. Ini mengeliminasilayanan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan,sehingga produktivitas kualitas meningkat danbiaya yang tidak perlu dieliminasi. Organisasiakan menerima manfaat tambahan jikakuesioner diterbitkan secara berkala olehdepartemen audit internal yang akan terus menerusmemonitor kepuasan pelanggan Olehmenjaga dengan apa yang pelanggan eksternalkebutuhan, auditor internal dapat menawarkan layanan baruuntuk manajemen di semuatingkatan dan untukdivisi dalam organisasikuesioner di rumah bisa mengidentifikasi masalahdalam pekerjaan staf audit internallingkungan Hidup. Kuesioner seharusnyaalamat masalah seperti ketersediaanpeluang kemajuan, efektivitasprogram pelatihan, dan kecukupan manajemenpengawasan. Bentuk evaluasi bisajuga dikembangkan untuk akhir auditpertunangan yang akan memastikan dilanjutkanpertumbuhan komunikasi internal dan efisiensiprosedur audit Negatiftanggapan dari kuesioner internal atau eksternaldan evaluasi mereka akan memberikandepartemen audit internal berkesempatan untukmeningkatkan kualitas layanannya. Kebutuhandari personil audit internal dan tujuannyadari departemen audit internal juga harusdiperiksa untuk meningkatkan kualitas pekerjaankinerja, yang dimulai dengan pekerjaanproses. Partisipasi staf penting dalamperencanaan proses kerja di bawahteori TQM. Proses kerja yang buruk menyebabkan orang miskinkualitas kerja. Oleh karena itu, perencanaanproses kerja sangat penting bagi keberhasilandepartemen audit internal Audit internalfungsi harus direncanakan dengan hatihatimengurangi kesalahan dan memotong biaya. Semua pegawai,dari kepala departemen audit internal sampaianggota staf, harus bekerja sama sebagai atim di bawah TQM. Hal ini akan meningkatkan komunikas I di departemen audit internal danmembuat hubungan kerja mereka lebih nyaman.tujuan lain dari TQM adalah memperbaikikualitas dan mengurangi biaya dengan melakukan hal yang benarpertama kali. Definisi kualitas terbaik adalah"nol cacat". TQM menyarankan untuk melihatakar masalah untuk mencari solusinyadengan biaya akhir terendah.wruck dan Jensen membahas beberapa haltantangan yang berkaitan dengan implementasi yang tepatdari TQM sebagai: 1. Praktik kualitas yang tidak tepat dan tidak efektif; 2. Perubahan besar dalam peran organisasidan termasuk investasi berkelanjutan yang besardalam pelatihan karyawan. 3. Komponen TQM yang tidak efektifprogram bisa membuat keseluruhanprogram tidak berjalan dan tidak efektif. Implementasi konsep TQM adalah aproses kontinu. Jadi, ini mungkin yang terbaikmenyewa konsultan di luar pada awalnyatahapan pelaksanaannya Ini membantuseluruh personil audit internal untuk berpartisipasidalam proses pelatihan dalam pemahaman yang lebih baikbagaimana TQM diterapkan pada mereka. Selamasesi pelatihan, auditor internal seharusnyaterpapar berbagai aktivitas yang dipusatkanmeningkatkan komunikasi dan orientasi tujuan.tujuan dari sesi pelatihan iniadalah untuk mendorong semua personil audit internalbekerja menuju tujuan umum kualitaskinerja.jumlah audit internal yang mengesankandepartemen dalam Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-15

5 berbagai organisasi(misalnya Motorola, Cadillac, Federal Express,Xerox, Dewan Pajak Franchise California) adalahsaat ini menggunakan TQM untuk terus meningkatkannyakualitas layanan audit internal mereka.biro Audit Internal di CaliforniaDewan Pajak Franchise, dalam upaya untukmeningkatkan kualitas layanan auditnya, penggunaanprinsip TQM dalammengembangkan perbaikanpendekatan audit internal yang disebutpenilaian Proses Internal. Inipendekatan, dengan bergeser dari tradisionalaudit fungsional untuk penilaianproses, membantu departemen audit internaluntuk: 1. Menjadi lebih dari pemain tim. 2. Membuat rekomendasi yang memberi nilai tambah. 3. Memusatkan perhatian pada kegiatan yang signifikan. 4.Mengembangkan sikap positif terhadap bantuanmanajemen bukan pendekatan 'gotcha'. Jeffords dkk gunakan model Xerox untukkegiatan audit internal sampel enamasuransi dan departemen audit internal bank.peserta (manajer audit)diminta untukmenerapkan model Xerox kepada merekakegiatan audit internal dan menyarankanbagaimana kegiatan ini dapat diukurmemastikan kepuasan auditee. PesertaSaran digunakan untuk mengembangkan kontinjensiperencanaan program audit yang terdiridari langkah-langkah berikut: 1. Mendapatkan latar belakangpemahaman tentang wilayah / tujuan auditee. 2. Mengembangkan cakupan dan tujuan umumproyek. 3. Melakukan survei pendahuluan kemengidentifikasi prosedur dan kontrol yang ada 4. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan subjeksistem pengendalian internal. 5.Mengidentifikasitujuan audit (yaitu, proses atau proseduruntuk dievaluasi) 6. Menyempurnakan lingkup audit dantujuan 7.Mengidentifikasi langkah-langkah audit yang diperlukanmengevaluasi tujuan audit 8.Reviewprogram audit dan penulisan ulang. 9.Tentukanukuran sampel diperlukan untuk menyelesaikan auditsesuai jadwal 10.Menetapkan jam yang dibutuhkanuntuk setiap langkah - dengan totalanggaran audit. 11. Menyelesaikan program audit dan mengajukan auditdirektur ". Implementasi TQM harus membantuauditor internal untuk melayani organisasi merekamenjadi lebih efektif dan efisien dan,oleh karena itu, tingkatkan profesional mereka sendiristatus dan kontribusinya. Dengan adopsidari TQM, organisasi akan lebihpuas dengan layanan audit internal terutamakarena penggunaan TQM akan mengurangijumlah kesalahan yang dibuat Kenaikankomunikasi antara audit internaldepartemen dan departemen yang di audit adalahmanfaat lain dari TQM. Hal ini memungkinkan internalauditor untuk memahami organisasi dengan lebih baikserta tujuan departemen dan untuk lebih baikmenilai efisiensi, efektivitas dan ekonomidari aktivitas mereka.penyumbang lain daritqm adalah staf departemen audit internal.implementasi yang tepat dari TQMsistem harus menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik,staf lebih puas, kurang omset,peningkatan produktivitas, peningkatan kerja tim,lebih fokus pada proses kerja penting, dan,akhirnya, pelanggan lebih puas. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian even study dan deskriptif kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data melalui pengamatan atau observasi partisipatif, namun cenderung kearah historical experience. 1. Penerapan Total Quality Management (TQM) Jafar Hotma dkk (2013) seorang praktisi dan juga dosen di Universitas Sumatara Utara menjelaskan bahwatqm yang dimaksud dalam penelitian ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Bricknell (1996) yaitu TQM is a approach by concentrating on getting things right the first time, other benefits such a lower cost, greater efficiencies, improved market share, increased employee motivation and satisfaction, and better reputation will inevitably follow. Penerapan TQM dan fungsi audit internal pada perusahaan yang menjadi subjek penelitian ini secara umum dapat dikatakan sudah baik. Hal ini tercermin melalui skor yang diperoleh dari pengujian terhadap variabel TQM dan fungsi audit internal. Kondisi ini relatif didukung oleh telah tersertifikasinya perusahaan-perusahaan tersebut dengan sertifikat ISO Relatif rutinnya pemeriksaan mutu internal dan jaminan mutu internal baik yang diselenggarakan oleh fungsi audit internal yang bekerjasama dengan divisi pengendalian mutu yang ada di perusahaanperusahaan tersebut maupun pemeriksaan mutu internal dan jaminan mutu internal yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang mengeluarkan sertifikat ISO 9000 untuk perusahaan-perusahaan tersebut, mengindikasikan adanya kesadaran yang tinggi dalam peningkatan kualitas sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggannya. 2. Penerapan TQM yang terdiri dari Customer Focused (fokus pada pelanggan), Continuous Improvement (perbaikan berkelanjutan), dan Employee Empowerment (pemberdayaan karyawan), berpengaruh positif secara simultan dan parsial terhadap terhadap Fungsi Audit Internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara. Martani Dwi (2014) seorang praktisi dan juga dosen di Universitas Indonesia menjelaskan bahwa komitmen organisasi terhadap kinerja internal auditor dipengaruh oleh beberapa factor: 1. Budaya Organisasi 2. Gaya Kepemimpinan 3. Imbalan moneter 4. Tekanan Anggaran Waktu 5. Kompleksitas 6. Diskusi dan Reviu 7. Motivasi Dimana hasil yang sangat berkorelasi terhadap proses TQM adalah Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-16

6 1. Komitmen organisasi, motivasi auditor, dan diskusi dalam reviu kertas audit mempengaruhi secara positif kinerja auditor. 2. Budaya organisasi dan tekanan anggaran waktu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor, namun dengan arah yang berlawanan dengan hipotesis dalam penelitian ini. Budaya organisasi mempunyai pengaruh negatif dengan kinerja auditor, sedangkan tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh positif dengan kinerja auditor. 2. Fungsi Audit Internal Fungsi Audit Internal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuai dengan definisi Institute of Internal Auditors (2016) dalam Sawyer (2003 : 8-10) yaitu internal auditing is an independent, objective, assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizations operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process. Selaras dengan penerapan TQM didalam organisasi maka Rezaee (2014) menekankan agar fungsi audit internal harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip TQM dimana melalui perbaikan internal dan merespon keinginan pelanggan eksternal, auditor internal dapat memberikan suatu bentuk pelayanan baru bagi seluruh lapisan manajemen. 3. Hasil Pemikiran Pelaku Proses TQM Dalam Organisasi F.W. Taylor Seorang insiyur mengembangkan satu seri konsep yang merupakan dasar dari pembagian kerja (devision of work). Analisis dengan pendekatan gerak dan waktu (time and motion study) untuk pekerjaan manual, memperoleh gelar Bapak Manajemen Ilmiah (The Farther of Scientific Management). Dalam bukunya tersebut Taylor menjelaskan beberapa elemen tentang teori manajemen, yaitu : Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan dalam satu hari. Pekerjaan harus memiliki peralatan yang standar untuk menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya. Bonus dan intensif wajar diberikan kepada yang berprestasi maksimal. Penalti yang merupakan kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai sasaran yang telah ditentukan (personal loss). Taylor memisahkan perencanaan dari perbaikan kerja dan dengan demikian memisahkan pekerjaan dari tanggung jawab untuk memperbaiki kerja. Shewhart Adalah seorang ahli statistik yang bekerja pada Bell Labs selama periode. Dalam bukunya The Economic Control of Quality Manufactured Products, TQM merupakan suatu kontribusi yang menonjol dalam usaha untuk memperbaiki mutu barang hasil pengolahan. Dia mengatakan bahwa variasi terjadi pada setiap segi pengolahan dan variasi dapat dimengerti melalui penggunaan alat statistik yang sederhana. Sampling dan probabilitas digunakan untuk membuat control chart untuk memudahkan para pemeriksa mutu, untuk memilih produk mana yang memenuhi mutu dan tidak. Penemuan Shewhart sangat menarik bagi Deming dan Juran, dimana kedua sarjana ini ahli dalam bidang statistik. Edward Deming Lahir sangat menyadari bahwa ia telah memberikan pelajaran tentang pengendalian mutu secara statistik kepada para insinyur bukan kepada para manajer yang mempunyai wewenang untuk memutuskan. Katanya : Quality is not determined on the shop floor but in the executive suite. Beliau diundang oleh, The Union to Japanese Scientists and Engineers (JUSE) untuk memberikan ceramah tentang mutu. Pendekatan Deming dapat disimpulkan sebagai berikut : Quality is primarily the result of senior management actions and not the results of actions taken by workers. The system of work that determines how work is performed and only managers can create system. Only manager can allocate resources, provide training to workers, select the equipment and tools that worekers use, and provide the plant and environment necessary to achieve quality. Only senior managers determine the market in which the firm will participate and what product or service will be solved. Hal ini berarti bahwa tanpa keterlibatan pimpinan secara aktif tidak mungkin tercapai manajemen mutu terpadu. Prof Juran praktisi dan pengajar di US, Chicago Mengunjungi Jepang, di Jepang Juran membantu pimpinan Jepang di dalam menstrukturisasi industri sehingga mampu mengekspor produk ke pasar dunia. Ia membantu Jepang untuk mempraktekkan konsep mutu dan alat-alat yang dirancang untuk pabrik ke dalam suatu seri konsep yang menjadi dasar bagi suatu management process yang terpadu. Juran mendemonstrasikan tiga proses manajerial untuk mengelola keuangan suatu organisasi yang dikenal dengan trilogy Juran yaitu, Finance Planning, Financial control, financial improvement. Adapun rincian trilogy itu sebagai berikut : Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses yang akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan kemudian mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan perusahaan guna memuaskan pelanggan. Quality control, suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin rusak segera diperbaiki. Quality improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi sumber-sumber, menugaskan orangorang untuk menyelesaikan proyek mutu, melatih para karyawan yang terlibat dalam proyek mutu dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya. Uraian tokoh-tokoh mutu di atas sekedar menggambarkan secara singkat saja. Masih banyak para sarjana di bidang mutu yang tidak Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-17

7 sempat ditulis pada kesempatan ini. Yang jelas para sarjana tersebut sependapat bahwa konsep : pentingnya perbaikan mutu secara terus menerus bagi setiap produk walaupun tehnik yang diajarkan berbeda-beda. Kini sampailah pada pengertian mutu yang diambil dari America Society for Quality Control yang mengatakan : Quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisty stated of implied needs (Kotler : 1994). Definisi di atas berkonotasi kepada pelanggan. Produk bermutu kalau dapat memuaskan para pelanggan yang mengkonsumsi produk tersebut. IV. PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan studi peristiwa dengan pendekatan kualitatif yaitu mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejalayang ada yaitu keadaan atau sistuasi yang dilihat dari suatu hasil proses yang telah terjadi dengan berupa kata-kata tertulis dari pihak-pihak yang terkait dalam makalah ini, namun karena keterbatasan yang dimiliki penulis maka proses pembuatan makalah cenderung dengan menggunakan pendekatan historical experience (Albert Carreras dan Salvador Estape-Triay, Universitat Pompeu Fabra, Barcelona, 20013). Seperti yang diungkapkan Moleong (Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014)bahwa: Penelitian kualitatif adalah penelitian yangmenghasilkan proseduranalisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau carakuantifikasi lainnya. Studi historical experience dalam penelitian ini dilakukan dengan menentukan dan menafsirkan data yang ada. Misalnya tentang situasi yangdialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak,atautentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedangbekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak,pertentangan yang mengkerucut dan lainnya. Berdasarkan hasil analisa penerapan TQM di dalam proses internal audit, maka dapat dijelaskan secara singkat bahwa secara keseluruhan pengamatan. Dalam proses penerapannya TQM tidak bisa lepas dari empat konsep yang terdapat didalammnya, yaitu: 1. Continuous improvement 2. Employee Empowerment 3. Benchmarking 4. Develop proper tools Berdasarkan empat diatas dari pengamatan sesuai dengan teori dan penelitian yang ada bahwa TQM dalam proses internal audit akan: 1. Menciptakankekonsistenandalam mencapai tujuan. 2. Mengarahkan perubahan yang lebih baik. 3. Penentu kualitas melalui desain bukan inspeksi. 4. Meningkatkankualitas dan pelayanan berkelanjutan. 5. Koordinasi lintas unit/depertemen/divisi/direktorat lebih baik. 6. Menghilangkan diskriminasi dalam lingkungan kerja. 7. Melepaskan penghalang untuk kebanggaan pengerjaan. 8. Membantu semua orang untuk mengerjakan transformasi. V. KESIMPULAN Setiap profesi prihatin dengankualitas layanannya, dan audit internalprofesi, terutama auditor internal, adalahtanpa pengecualian. Auditor internal harus mengadopsiprinsip-prinsip TQM untuk melayani organisasi merekalebih baik dalam persaingan bisnis global yang ada.tqm lebih dari sekedar proses kualitaskontrol. Hal ini memungkinkan departemen audit internaluntuk fokus pada penggugat utamanya secara berurutanuntuk meningkatkan kinerjanya. TQM membantudepartemen audit internal untuk mencapai tujuannyakinerja profesional yang efektif dan efisienjasa. TQM menciptakan signifikanmanfaat bagi departemen audit internal, internalauditor, dan organisasinya. Meski penerapan sistem TQMmembutuhkan komitmen jangka panjang, masa depanmanfaat yang akan dihasilkan sepadan dengan usaha.prinsip, alat, dan teknik TQM dibahasdalam artikel ini semoga bermanfaatdepartemen audit internal berjuang untuk terus-menerusperbaikan kualitas merekajasa. Penulis merasa makalah ini masih banyak kekurangan, dimana masih banyak lagi temuan,teori maupun asum-asumsi yang berkembang namun tidak dimasukan kedalam tulisan ini, namun hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan suatugambaran yang utuh dan terorganisasi dengan baik tentang komponenkomponentertentu, sehingga dapat memberikan kevalidan hasil penelitian dan tambahan informasi yang memadai bagi para pemula maupun pelaku bisnis yang ada. REFERENSI Arawati, Agus., TQM as a Focus for Improving Overall Service Performance and Customer Satisfaction : an Empirical Study on a Public Service Sector in Malaysia, Total Quality Management & Business Excellence Abingdon : Jul/Aug 2004, Vol. 15, Iss. 5,6, p Baumgartner, Grant D. & Hamilton, Angela., 2014, Internal Audit: Consider the Implications, Healthcare Financial Management, June 2004, vol. 58 no.6, Academic Research Library, p.34 Brue, Greg., 2012, Six Sigma For Managers, Mc. Graw-Hill Companies, Inc, USA. Hiro Tugiman, 2013, Auditor Internal Wajib Bersertifikat (Bagian 1), Auditor Internal, Edisi Agustus 2003, hal Hogan, W.M., How to apply TQM to the internal audit function, Internal Auditing, Vol. 9 No. 3, Winter 2014, pp Jalaluddin Rakhmat, 2015, Metode Penelitian Komunikasi, Penerbit PT. Remaja Rosadakarya, Bandung Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-18

8 Jeffords, R., Graybeal, S. and Davey, F., Applying TQM to the internal audit department, Internal Auditing, Vol. 9 No. 3, Winter 2014, pp Lampe, J.C. and Sutton, S.G., Evaluating the work of internal audit: a comparison of standards and empirical evidence, Accountingand Business Research, Vol. 24 No. 96, 2014, pp Shores, A.R., Improving the quality of management systems, Quality Progress, Vol. 25 No. 6, June 2012, pp Wruck, H.K. and Jensen, M.C., Science, specific knowledge, and total quality management, Journal of Accounting and Economics, Vol. 18 No. 3, 2013, pp , pp Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2017 Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-19

proyek mutu, dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya.

proyek mutu, dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya. BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Total Quality Management (TQM)/Manajemen Mutu Terpadu pada mulanya sebagai suatu sistem perkembangan di Amerika Serikat. Buah pikiran mereka pada mulanya kurang diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan garmen PT. X sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organization) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menuntut pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal memiliki fungsi untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan secara sederhana adalah perusahaan dapat beroperasi secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan antar perusahaan menunjukkan peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti saat sekarang. Persaingan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak bisa lepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula berbagai jenis perusahaan baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun manufaktur

Lebih terperinci

Brink s Modern Internal Auditing

Brink s Modern Internal Auditing Brink s Modern Internal Auditing A Common Body of Knowledge ROBERT R. MOELLER John Wiley & Sons, Inc. Changing Definitions of Internal Auditing 1947 1981 1999 Independent appraisal activity within an organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Advertising sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organisasi) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk suatu negara tanpa disertai peraturan yang ketat. Hal ini

Lebih terperinci

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill PROFRESI & STANDAR UNTUK PRAKTIK PROFESIONAL Pendahuluan Internal Audit Department (IAD). merupakan bagian integral kerangka kerja tata kelola NT Corp. Kewenangan spesifik suatu fungsi yang menjelaskan

Lebih terperinci

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan jasa yang menyediakan berbagai macam jasa untuk umum. Salah satunya adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Jamsostek merupakan salah satu Perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa asuransi. Jasa Asuransi yang dihasilkan PT. Jamsostek ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia termasuk salah satu negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir tahun 2015. Dampak berlakunya MEA adalah terciptanya pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi ekonomi pada era globalisasi ditandai dengan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan baik yang berskala kecil hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja persaingan yang berasal dari perusahaan-perusahaan nasional saja tetapi lebih merupakan world

Lebih terperinci

Hotmal Jafar, Iskandar Muda, Andri Zainal, Wahidin Yasin Dosen Dept. Akuntansi FE USU

Hotmal Jafar, Iskandar Muda, Andri Zainal, Wahidin Yasin Dosen Dept. Akuntansi FE USU PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP FUNGSI AUDIT INTERNAL (Studi Pada Perusahaan Bersertifikasi ISO 9000 di Provinsi Sumatera Utara) Hotmal Jafar, Iskandar Muda, Andri Zainal, Wahidin

Lebih terperinci

Pengertian Total Quality Management (TQM)

Pengertian Total Quality Management (TQM) Pengertian Total Quality Management (TQM) Untuk memahami Total Quality Management, terlebih dahulu perlu dijabarkan pengertian kualitas (quality), dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management).

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih 1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini masyarakat selalu memandang bahwa peran auditor pemerintah tidak berjalan sesuai fungsinya. Hal tersebut didasarkan pada kontradiksi antara banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Berbagai macam aktivitas berusaha

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Perusahaan perusahaan yang ada bukan lagi hanya dihadapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mensana in corporesano, artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Itulah pepatah yang menunjukkan bahwa kesehatan merupakan hal yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP. MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam blog yang ditulis oleh Rosianasfar (2013), kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat

Lebih terperinci

QUALITY IS FIT FOR USE Retno Djohar Juliani *)

QUALITY IS FIT FOR USE Retno Djohar Juliani *) QUALITY IS FIT FOR USE Retno Djohar Juliani *) Abstrak Dalam perjalanan menuju TQM/ TOTAL QUALITY MANAGEMENT, hingga kini masih ada pihak-pihak yang mempertanyakan konsep tersebut dan bahkan menanggapinya

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PT

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PT ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PT. SEMEN TONASA (PERSERO) DI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN Analysis of Application of Total Quality Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi Dahulu Produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Sekarang. Sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang semakin baik dan modern akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing pada saat ini adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal terkenal dengan aktivitasnya dalam melakukan inspeksi, verifikasi, dan cek dan ricek, bahkan ada yang menyebutkan senang mencari-cari kesalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis contohnya rumah sakit, terdapat manajemen yang akan melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga diperlukan pemikiran yang lebih kritis atas pemanfaatan secara optimal

Lebih terperinci

QUALITY. Karakteristik produk dan jasa yang memberi kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. (American Society for Quality Control)

QUALITY. Karakteristik produk dan jasa yang memberi kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. (American Society for Quality Control) QUALITY Karakteristik produk dan jasa yang memberi kepuasan terhadap kebutuhan konsumen (American Society for Quality Control) 1 Implementasi Quality Marketing people Better performance, nicer features,

Lebih terperinci

Definisi Taufiqur Rachman 1

Definisi Taufiqur Rachman 1 Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang The Institute of Internal Auditor telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) DENNY HARIANTO NIM : 1401026015123456798900- KELAS : XXXIII - D MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Negara kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Negara kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini Negara kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Dalam menyongsong era perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri di segala bidang,

Lebih terperinci

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1 Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan

Lebih terperinci

Perencanaan Audit Tahunan

Perencanaan Audit Tahunan Perencanaan Audit Tahunan Perencanaan Strategis: 5 th atau lebih 9 Evaluasi 1 Pemilihan Auditee 2 Tujuan dan lingkup penugasan PAT 8 Monitoring tindak lanjut 7 Pelaporan hasil audit SIKLUS FUNGSI AUDIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan harus dapat bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 34 BAB III SIX SIGMA 3.1 Sejarah Six Sigma Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 1980-an oleh seorang engineer bernama Bill Smith. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya

Lebih terperinci

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA Peran Audit Internal : Di Perguruan Tinggi By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA Menurut definisi terbaru audit internal yaitu: audit internal is an independent, objective assurance and consulting activity

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

Total Quality Purchasing

Total Quality Purchasing Total Quality Purchasing Diadaptasi dari Total quality management, a How-to Program For The High- Performance Business, Alexander Hamilton Institute Dalam Manajemen Mutu Total, pembelian memainkan peran

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN #2 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menerapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi peranan Dalam penelitian ini, Peranan Audit Internal dapat diartikan sebagai alat bantu manajemen yang diharapkan dapat dimanfaatkan serta dijadikan acuan dan alat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di era globalisasi seiring dengan semakin ketatnya tingkat kompetisi yang dihadapi. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendahuluan Six Sigma merupakan konsep yang relatif baru bagi banyak organisasi. Six Sigma bukan merupakan program kualitas yang berpegang pada zero defect (tanpa cacat), tetapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 BAB II LANDASAN TEORI A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 Berdasarkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ) No. 45 paragraf I (2004), menyatakan bahwa : Pernyataan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia sekarang mengalami ekonomi yang disebut Era global dimana tidak ada lagi batasan perekonomian antar negara secara geografis. Termasuk perekonomian di Indonesia.

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) 1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 TQM Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya. Menandakan terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dunia yang didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin maju telah membawa masyarakat ke arah masyarakat informasi, dimana

Lebih terperinci

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman

Lebih terperinci

Standar Kualitas Internasional

Standar Kualitas Internasional MENGELOLA KUALITAS Definisi Kualitas Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan : 1. Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

Kata kunci : Total Quality Management, Pengukuran Kinerja, Kinerja Manajerial

Kata kunci : Total Quality Management, Pengukuran Kinerja, Kinerja Manajerial ABSTRAK Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu dalam pengelolaan perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal Auditor dalam Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Operasional Unit Kerja pada BUMN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat

Lebih terperinci

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 EMA503 Manajemen Kualitas Detail Mata Kuliah 2 Kode EMA503 Nama Manajemen Kualitas Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi Mata Kuliah 3 Mata kuliah Manajemen Kualitas dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Internal Audit Perusahaan Ekspor (BEI NEWS Edisi 14 Tahun IV, April-Mei 2003)

Internal Audit Perusahaan Ekspor (BEI NEWS Edisi 14 Tahun IV, April-Mei 2003) Internal Audit Perusahaan Ekspor (BEI NEWS Edisi 14 Tahun IV, April-Mei 2003) Kelangsungan hidup menjadi salah satu alasan penerapan internal audit. Program internal audit harus terencana, komprehensif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar, ternyata skandal tersebut terjadi di Indonesia. Banyaknya kasus pelanggaran yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah bergeser (berubah). Pada masa lalu fokus utama peran internal auditor adalah sebagai watchdog dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan bisnis semakin ketat dan mendorong perusahaan untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya daripada yang diberikan pesaing. Mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita menyadari bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah memberikan pelajaran yang berharga. Praktek-praktek tidak terpuji dari para pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KUALITAS PROYEK 1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci