BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Advertising sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organisasi) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk dapat melakukan kegiatan pelayanan. Menyelaraskan nilai dan disiplin serta mengelola sumber daya yang ada. Suatu perusahaan advertising memiliki beberapa sumber pendapatan, yaitu: (1) pendapatan dari iklan barang; (2) pendapatan dari iklan kelembagaan; (3) pendapatan dari iklan Nasional, Regional, dan Lokal; (4) Jasa iklan pasar; (5) Jasa event organizer; dan (6) agency model. Berdasarkan wawancara awal dengan pihak manajemen, ternyata diketahui bahwa pendapatan dari penjualan iklan merupakan komponen pendapatan terbesar pada perusahaan advertising, untuk itu data pendapatan perusahaan advertising dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 1.1 Komponen Pendapatan Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan - Jasa iklan Nasional, Regional, dan Lokal - Jasa iklan pasar - Jasa Event Organizer - Agency model 50% 15% 5% Total 100% Sumber: Data Advertising Cabe Rawit Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5% 1

2 2 - Jasa iklan Nasional, Regional, dan Lokal - Jasa iklan pasar - Jasa Event Organizer - Agency model 15% 20% Total 100% Sumber: Data Advertising Matari Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan - Jasa iklan Nasional, Regional, dan Lokal - Jasa iklan pasar - Jasa Event Organizer - Agency model 40% 15% 20% 5% Total 100% Sumber: Data Advertising Cakra Indah Sejati Hal ini berarti pendapatan dari penjualan iklan sangat penting artinya bagi perusahaan advertising. Hal yang paling penting bahwa ternyata pendapatan yang diperoleh perusahaan advertising dari iklan belumlah optimal. Artinya jumlah order yang diberikan kepada pelanggan ke bagian iklan tidak mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan advertising, yaitu masih berada dibawah jumlah order yang dikeluarkan perusahaan advertising. Padahal, maksud dibentuknya bagian iklan-iklan tersendiri di perusahaan advertising adalah untuk menampung order yang dikeluarkan oleh perusahaan advertising sehingga perusahaan advertising akan mendapatkan pendapatan yang optimal dari penjualan iklan yang berasal dari order yang dikeluarkan perusahaan advertising Seperti organisasi-organisasi lainnya perusahaan advertising juga membutuhkan suatu sistem manajemen yang mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Perusahaan advertising memiliki manajemen yang bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian atas perencanaan,

3 3 pengorganisasian dan pengarahan aktivitas-aktivitasnya. Fungsi ini dibantu oleh internal audit yang merupakan alat pengendalian manajemen dalam melakukan fungsi pengawasan (controlling), sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan fungsi internal audit adalah penting untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perkembangan saat ini telah menempatkan fungsi internal audit pada posisi yang lebih penting daripada sebelumnya dimana ada pergeseran peran internal audit dari suatu fungsi yang bertugas memberikan penilaian dan pengawasan menjadi suatu fungsi yang dapat memberikan masukan-masukan operasional dan strategis. Bagian iklan pada sebuah perusahaan advertising dibentuk untuk mendapatkan pendapatan dari penjualan iklan. Namun, ternyata bahwa tujuan tersebut seperti dinyatakan diatas belum tercapai secara optimum atau belum memuaskan. internal audit sebagai suatu fungsi yang tujuan utamanya adalah membantu organisasi mencapai tujuan, dirasakan semakin dibutuhkan keberadaannya dalam perusahaan advertising. Berdasarkan latar belakang di muka, penulis mengambil judul untuk penelitian adalah sebagai berikut: Peranan Internal Audit dalam Optimalisasi Penjualan Iklan di Perusahaan Advertising 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana peran internal audit dalam optimalisasi penjualan iklan di perusahaan advertising. 2. Apakah internal audit memiliki peran yang berarti dalam optimalisasi penjualan iklan di perusahaan advertising. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui peran internal audit dalam optimalisasi penjualan iklan di perusahaan advertising 2. Mengetahui apakah internal audit memiliki peran yang berarti dalam ptimalisasi penjualan iklan di perusahaan periklanan.

4 4 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan keilmuan penulis di bidang internal audit pada umumnya serta menambah pengalaman di bidang usaha advertising dalam optimalisasi penjualan iklan di perusahaan advertising PT. Cakra Indah Sejati pada khususnya. 2. Bagi Perusahaan Advertising Sebagai masukan bagi pihak manajemen perusahaan advertising untuk mengetahui pentingnya fungsi internal audit dalam suatu perusahaan untuk mengevaluasi kefektifan internal audit di perusahaan advertising. Dan untuk mendapatkan informasi yang dapat meningkatkan penjualan iklan di perusahaan advertising PT. Cakra Indah Sejati 3. Bagi Pembaca Dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Pada perusahaan yang masih memiliki ukuran relatif kecil di mana operasi atau kegiatan perusahaan dapat dikerjakan oleh beberapa orang pemilik atau pemimpin dapat mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan secara langsung. Namun, dengan bertambahnya besarnya perusahaan, jarak antara manajemen dan pegawai menjadi semakin jauh. Lebih banyak orang yang terlibat dan lebih banyak struktur yang dibutuhkan dalam perusahaan. Internal audit dikatakan sebagai perpanjangan tangan dari manajemen yang bertanggung jawab mengevaluasi berbagai aktivitas untuk kesesuaian dengan kebijakan manajemen dan agar kebijakan itu dilaksanakan secara optimal. Brink dan Witt (1999:1) mendefinisikan internal audit sebagai berikut : internal auditing is an independent appraisal function established with in an organization to examine and evaluate its activities as a service to organization.

5 5 Bahwa internal audit merupakan suatu fungsi penilaian yang dilaksanakan secara independen yang dibangun di dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas sebagai suatu bentuk pelayanan kepada organisasi perusahaan, keterbatasan waktu dan kemampuan pimpinan menyebabkan diperlukannya staf auditor internal yang sifatnya independen, dalam arti tidak terlibat dalam kegiatan operasionalnya yang dapat menurunkan nilai independensinya. Pada perusahaan kecil semua tanggung jawab tersebut dapat dilakukan oleh satu orang. Namun, seiring dengan perkembangan perusahaan fungsi tersebut tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja. Manajemen bertanggung jawab atas pengendalian organisasi dan tanggung jawab ini diwujudkan melalui pembentukan internal audit untuk mengawasi kinerja sistem pengendalian organisasi. Internal audit berfungsi sebagai alat feedback fungsi manajemen. The Institute of Internal Audit (IIA) Research Foundation (2004) memberikan definisi internal audit sebagai berikut: Internal auditing is an independent objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes. Internal auditing merupakan kegiatan konsultasi untuk menciptakan nilai tambah dari suatu organisasi dan membantu kegiatan suatu organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Internal audit membantu organisasi dengan menggunakan suatu pendekatan yang sistematik untuk mengevaluasi dan memperbaharui keefektivan dari manajemen risiko, pengendalian, dan proses pemerintahan. Sedangkan pengertian internal audit menurut Mulyadi dan Puradiredja (2002:211) adalah : Audit internal merupakan kegiatan penilaian yang bebas yang terdapat dalam organisasi yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi keuangan dan kegiatan lain untuk memberikan jasanya kepada manajemen.

6 6 Untuk mencapai tujuan tersebut internal audit menganalisa, menilai, memberikan rekomendasi, memberikan bimbingan dan memberikan informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa. Secara lebih jelas ruang lingkup internal audit menurut The Statement of Responsibilities of Internal Audit sebagai berikut: The scope of internal audit should encompass the examination and evaluation of the adequancy and effectiveness of the organization s system of internal control and the quality a performance in carrying out assigned responsibilities. (Sawyer, 2003:21) Ruang lingkup internal audit menurut pernyataan diatas memiliki dua dimensi yaitu apa yang internal audit lakukan dan pada bidang apa pekerjaan itu mereka lakukan. Apa yang internal audit lakukan adalah memeriksa dan mengevaluasi. Sedangkan bidang pekerjaan mereka adalah pengendalian internal organisasi, kualitas berbagai fungsi organisasi dengan kinerja pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan. Kemudian the Statement of Responsibilities of Internal Auditor menyebutkan secara spesifik tugas-tugas internal audit antara lain: 1. Mereview sistem yang dibuat untuk memberi keyakinan adanya keseusian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan yang akan berpengaruh pada operasi dan pelaporan serta harus menentukan apakah organisasi berjalan pada jalur yang benar. 2. Mereview operasi atau program untuk meyakinkan bahwa hasil yang dicapai memiliki kesesuaian dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, apakah operasi atau program telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Singkatnya, internal audit adalah unit pengendalian organisasi yang tugasnya adalah mengukur dan mengevaluasi pengendalian lain ketika sebuah organisasi menetapkan rencana dan kemudian menjalankan rencana dalam operasinya, organisasi tersebut harus melakukan sesuatu untuk mengawasi operasi untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Itulah yang disebut pengendalian. Internal audit berperan mengukur dan mengevaluasi pengendalian tersebut. Maka dari itu, internal audit harus memiliki pengertian sifat dan unsur-unsur pengendali dalam suatu organisasi. Penelitian yang hampir

7 7 sama pernah dilakukan oleh Siti Rosidah ( ) dengan judul Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Pada Sanmart Swalayan Bandung. Hasil penelitiannya antara lain audit internal pada Sanmart Swalayan cukup memadai dilihat dari audit internal memiliki wewenang dalam tugas audit. Auditor internal melakukan semua fungsi yang mencakup kegiatan compliance, verivication, evaluation. Peneliti yang juga pernah melakukan penelitian yang hampir sama Ida Hasibuan ( ) dengan judul Peranan Internal Audit Dalam Penjualan Obat di Rumah Sakit (studi kasus pada empat RS di Bandung). Hasil penelitiannya antara lain penjualan obat dibagian farmasi diperoleh melalui pengolahan data kuantitatif, yaitu dengan membandingkan antara jumlah lembar resep yang ditebus oleh pasien ke bagian farmasi dengan jumlah lembar resep yang dikeluarkan oleh poliklinik rumah sakit. Pada saat ini terjadi suatu pergeseran peran internal audit yang secara tradisional tugasnya memberikan penilaian dan melakukan pengawasan atas suatu organisasi. Namun lebih jauh lagi memberikan masukan-masukan strategis dan operasional. Dalam empat puluh tahun terakhir ini fungsi internal audit telah bergeser dari suatu fungsi di perusahaan yang seringkali disepelekan menjadi suatu fungsi yang memiliki kontribusi yang besar. Peran internal audit telah berkembang dari pemeriksanaan keuangan dan ketaatan menjadi suatu fungsi pemeriksaan operasional. Morse, seperti yang dikutip oleh Charmichael (1986:464) mengemukakan bahwa: The terms Performance auditing or operational Auditing are usually used to established a distinction between auditing of accounting and related record for the purpose of expressing profesional opinions on financial statements and auditing which examine the operating, managerial or administrative performance of selected aspects of an activity or organization beyond that required for the audit of the accounting. 1. Bahwa pada setiap pusat laba (profit centre) terdapat sistem yang memadai 2. Bahwa sistem-sistem yang ada efektif untuk tujuan-tujuan yang dimaksudkan

8 8 3. Bahwa setiap kekurangan telah disampaikan untuk mendapat perhatian dari pihak-pihak yang layak untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan suatu evaluasi terhadap sistem. Perusahaan advertising adalah salah satu jenis organisasi laba (profit organization). Perusahaan advertising seperti unit usaha lainnya membutuhkan pendapatan untuk memperluas usaha pelayanannya. Keberadaan fungsi internal audit adalah agar organisasi dapat mencapai tujuan, sehingga internal audit yang efektif diharapkan akan mengakibatkan tercapainya tujuan dari dibentuknya bagian periklanan. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mengemukakan suatu hipotesis. Internal audit memiliki peran yang signifikan dalam optimalisasi penjualan iklan diperusahaan advertising. Pembatasan Penelitian 1. Penelitian tentang efektivitas fungsi internal audit adalah keadaan internal pada saat ini. 2. Dari fungsi internal audit perusahaan advertising yang ada di Ibukota Jakarta, dua yang memenuhi syarat dan yang bersedia dijadikan objek penelitian. 1.6 Metode Penelitian Jenis Penelitian Deskriptif Analitis dengan Metode Survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguraikan karakteristik (sifat-sifat) tentang suatu keadaan pada waktu tertentu, ditujukan untuk menguji hipotesa-hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan. Sedangkan penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

9 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel perusahaan advertising yang telah memiliki fungsi audit internal dalam struktur organisasi Teknik Pengumpulan Data 1. Studi laporan. Penulis melakukan penelitian penelitian langsung ke perusahaan dengan: a. Wawancara dengan pihak internal audit dan kepala bagian perusahaan advertising b. Menyebarkan kuesioner kepada pihak terkait, dalam hal ini kepala bagian internal audit 2. Studi kepustakaan. Penulis mengunjungi perpustakaan untuk memperoleh bahan dari literatur yang ada Jenis dan Sumber data 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dalam hal ini perusahaan periklanan 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan Operasionalisasi Perusahaan 1. X yaitu variabel yang independent adalah peran internal audit dengan indikator yang mengacu pada standar profesi internal audit. 2. Y yaitu variabel dependent adalah optimalisasi penjualan iklan di Jakarta. Perusahaan advertising, dengan indikator persentase jumlah iklan yang masuk ke dalam perusahaan PT. Cakra Indah Sejati.

10 Rancangan Pengujian Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Ho adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya hubungan antara variabel x dan variabel y. hipotesis ini diformulasikan untuk ditolak. Apabila Ho ditolak, Ha dapat diterima. Ha menyatakan adanya hubungan antara variabel x dan variabel y. 2. Pemilihan Tes Statistik Untuk menguji hubungan antara variabel x dan variabel y digunakan analisis korelasi Rank Spearman yang tepat digunakan untuk mengukur data yang berupa ukuran. Rumus: n 1-6 ds i= 1 rs = 3 n - n 3. Penetapan Tingkat Signifikasi Tingkat signifikasi yang dipilih adalah 0,05. alasan pemilihan tingkat signifikasi dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan kedua variabel. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode studi lapangan di beberapa perusahaan advertising, di Ibukota Jakarta. Waktu penelitian adalah bulan Maret sampai dengan selesai.