BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Berbagai macam aktivitas berusaha meningkatkan daya saingnya dengan menggunakan sistem berbasis teknologi informasi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengkomunikasikan informasi. Perkembangan IT yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan maupun pengetahuan sistem informasi berkembang cepat seiring dengan kebutuhan pengelolaan informasi yang semakin luas dan kompleks. Untuk meningkatkan daya saing dan kelangsungan bisnisnya, banyak perusahaan terutama yang berskala besar, memprioritaskan pengembangan funsgsi IT perusahaan sebagai investasi. Terlebih di masa krisis saat ini, anggaran investasi pada perusahaan mapan berkisar 3%-4% dari pendapatan perusahaan pertahun, sedangkan untuk mengejar ketertinggalannya setiap perusahaan harus bias mengalokasikan 7%-10% dari pendapatan pertahunnya untuk investasi. Bagi perusahaan yang ingin maju dan berkembang, tentunya penting untuk menggunakan IT sepanjang hal tersebut dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang semakin kompetitif.

2 Ada berbagai jenis sistem informasi dengan berbasis IT yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems (EDP), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang digunakan antara lain standard telephone lines, fiber optics, microwave system, dan communications satellites. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi antara lain Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client Server Configurations (Romney, 2000). Demikian kompleksnya IT menyebabkan pula tingginya tingkat resiko usaha perusahaan yang memanfaatkan IT dalam menjalankan aktivitasnya. Tetapi dengan perencanaan yang matang, pengoperasian dan pengendalian yang efektif menjadikan IT sebagai nilai tambah bagi perusahaan. Kompleksnya IT juga menuntut setiap personilnya untuk selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya seiring perkembangan IT itu sendiri sehingga tetap bermanfaat secara optimal bagi perusahaan. Sistem informasi berbasis IT tentunya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap fungsi perusahaan dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Adanya efektivitas dan efisiensi dalam setiap fungsi perusahaan tentunya juga harus melalui proses yang panjang, melalui penelitian dan pengembangan secara kontinyu sehingga selalu memunculkan alternatif-alternatif pengelolaan baru yang lebih baik dan lebih tepat. Untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman pengambilan keputusan, baik oleh pihak internal maupun eksternal,

3 diperlukan suatu Audit Internal untuk memonitor dan mengevaluasi fungsi-fungsi operasional perusahaan. Internal Audit merupakan suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas aktivitas operasional atau pengelolaan yang telah dilaksanakan oleh manajemen perusahaan. Dengan pemeriksaan yang dilakukan internal auditor diharapkan muncul saran-saran bagi manajemen atas kekurangan bahkan kesalahan dari sistem yang ada. Dari saran-saran inilah diharapkan pula bisa meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karena kompleksnya IT dan peranannya yang besar bagi perusahaan, Internal Auditor dituntut untuk memahami konsep IT yang dilakasanakan oleh perusahaan, dan tentu saja dengan pemahaman yang berkesinambungan seiring dengan perkembanagan IT itu sendiri. Semakin perusahaan mengandalkan sistem dan pengendalian yang barbasis IT, Auditor harus mengadopsi strategi-strategi pengujian baru untuk memperoleh bukti bahwa pengendalian yang ada berjalan efektif. Menurut Mark Eckman, pada saat sekarang ini, biaya yang tak teridentifikasi dari teknologi adalah biaya pemeliharaan dan pengendalian yang memadai atas fungsi IT, sehingga sangat penting mengalokasikan biaya untuk memiliki pegawai departemen internal auditor yang memiliki pengetahuan IT dan Internal Audit sekaligus yang memadai guna pengelolaan pengendaliannya (Journal of Accountancy, Vol 193. No. 6, June 2002). Hal tersebut di atas mencerminkan pentingnya pengetahuan IT yang memadai yang harus dimiliki oleh seorang Internal Auditor.

4 Ron Weber menyebutkan bahwa tujuan mengevaluasi efektivitas sistem adalah untuk menentukan sejauh mana sebuah sistem bisa mencapai tujuannya. Setelah sebuah sistem dioperasikan dalam jangka waktu tertentu diperlukan suatu postimplementation review. Review ini bertujuan ganda. Pertama, review ini bisa digunakan untuk menentukan sejauh mana sistem ini telah mencapai tujuannya lebih baik lagi. Kedua, review ini bisa digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proses pengembangan sistem yang digunakan untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem. Manajemen akan meminta pihak auditor untuk memberikan evaluasi independent apakah sistem telah memenuhi kebutuhan usernya. Dalam menilai efektivitas ini digunakan pendekatan model efektivitas sistem. Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah Hubungan Manajemen Audit dengan Efektivitas Fungsi Pemasaran oleh Idris Ismail pada tahun kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat hubungan positif antara pelaksanaan manajemen audit dengan efektivitas fungsi pemasaran. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode penelitian deskriptif, penarikan kesimpulan pada deskripsi variable penelitian, dan indikator pelaksanaan internal audit yang digunakan pada penelitian tersebut, dengan menganalisis peranan dengan efektivitas sistem informasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis bermaksud untuk menganalisis peranan suatu pelaksanaan Internal Audit dalam menunjang efektivitas sistem informasi berbasis IT, yang dituangkan dalam bentuk skripsi berjudul :

5 PERANAN INTERNAL AUDIT DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DI PT. ASURANSI JIWA RECAPITAL. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan Internal Audit dan efektivitas sistem informasi di perusahaan 2. Apakah Internal Audit berperan dalam menunjang efektivitas sistem informasi perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Internal Audit bidang IT dan efektivitas sistem informasi perusahaan. 2. Untuk mengetahui apakah Internal Audit berperan dalam menunjang efektivitas sistem informasi perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain :

6 a. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan tentang IT, Internal Audit, dan pelaksanaan Internal Audit atas fungsi IT, serta penerapan teori-teori selama kuliah yang berkaitan dengan topik ini. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan. c. Bagi Pihak Lain Menambah wawasan, menjadi sumber bacaan tambahan, dan menjadi bahan penelitian yang lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Dengan semakin luas dan kompleksnya dunia bisnis dewasa ini, perusahaan dituntut untuk bias meningkatkan daya saingnya agar tetap bias bertahan dan mencapai tujuannya. Seiring dengan kemajuan teknologi, perusahaan juga harus bisa memanfaatkan teknologi secara tepat guna untuk diterapkan dan dikembangkan sebagai sistem informasi perusahaan. Penerapan IT, didasarkan pada kebutuhan para pengambil keputusan, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, akan informasi yang bisa diandalkan, akurat, dan tepat waktu. Kebutuhan informasi ini juga diperlukan untuk mendukung aktivitas pengelolaan organisasi perusahaan, pengalokasian sumber daya secara optimal dan tentunya peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

7 Dengan diterapkannya IT membawa dampak positif bagi organisasi perusahaan, misalkan pada pemrosesan data yang lebih cepat, penyimpanan data yang lebih aman, pengendalian dan pengawasan yang lebih efektif dan efisien. Terlibatnya Internal Auditor dalam bidang IT untuk memastikan bahwa pihak manajemen telah membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya IT secara efektif dan efisien dalam mancapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Ron Weber mendefinisikan Audit pada sistem informasi sebagai : Information System Auditing is the process of collecting and evaluating evidence to determine whether a computer system safeguards assets, maintains data integrity, allows organizational goals to be achieved effectively, and uses resources efficiently. (Weber, 1999:2) Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan Audit pada sistem informasi adalah : 1. Mengamankan aset perusahaan. 2. Menjaga integritas data. 3. Mencapai tujuan organisasi secara efektif. 4. Penggunaan sumber daya secara efisien. Definisi Internal Audit menurut The Institute of Internal Auditors adalah : Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity design to add value and improve an organization s operation. It helps an organization to accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes. (IIA, 2002) Arens menjelaskan pula tujuan fungsi Internal Audit dalam suatu perusahaan, yaitu:

8 is expected to provide value of organization through improved operational effectiveness. In addition to traditional responsibilities such as reviewing the reliability and integrity of information, compliance with policies and regulations, and the safeguarding of assets. (Arens, 2002:680) Dari pernyataan-pernyataan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa Internal Audit, adalah suatu pemeriksaan atau pengevaluasian secara independen yang objektif dan efisiensi operasi, untuk menilai kualitas pengelolaan sumber daya organisasi oleh menajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Audit atas sistem informasi merupakan tanggung jawab Internal Auditor setiap perusahaan. Seperti yang dijelaskan oleh Ron Weber sebagai berikut : information systems auditing support traditional auditing objective; asset objectives (those of the external auditor) that focus on asset safeguarding and data integrity, and management objectives (those of the Internal Auditor) that encompass not only asset objectives but also effectiveness and efficiency objectives. (Weber, 1999:10) Dalam buku yang sama Ron Weber mengatakan mengatakan bahwa efektivitas suatu sistem informasi merupakan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya disusun dalam sebuah model efektivitas sistem yang terdiri dari : System Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, Computer Self Efficiacy, Perceived Ese of Use, Information System Use, Information Satisfaction, Individual Impact dan Organizational Impact. Pelaksanaan Internal Audit atas sistem informasi diharapkan akan dapat meningkatkan efektivitas fungsi tersebut dan pada akhirnya membantu pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas maka penulis

9 menyimpulkan hipotesis yaitu: Internal audit berperan positif dalam menunjang sistem informasi perusahaan 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif, dimana data-data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisa dan diproses berdasarkan teori-teori yang dipelajari. Sesuai dengan judul penelitian, terdapat dua variabel penelitian, yaitu : 1. Internal Audit sebagai Variabel X. 2. Efektivitas Sistem Informasi Perusahaan sebagai variabel Y. Kedua variabel tersebut diukur melalui indikator-indikator pelaksanaan Internal Auditior di perusahaan. Untuk variabel X, merupakan pelaksanaan Internal Audit atas sistem informasi perusahaan yang berbasis IT, yaitu Sistem Informasi Billing Premi Asuransi. 1.7 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor cabang PT. Asuransi Jiwa Recapital, RECAPITAL BUILDING, 7th floor Jl. Adityawarman No. 55 Jakarta Selatan. Penelitian ini akan dilakukan antara bulan Juni sampai dengan September 2010.