Daftar Pustaka. Cutlip, Scott M., Allen H. Center & Glen M. Broom. Effective Public Relations. Prentice Hall Inc. New Jersey, 2000.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Pustaka. Cutlip, Scott M., Allen H. Center & Glen M. Broom. Effective Public Relations. Prentice Hall Inc. New Jersey, 2000."

Transkripsi

1 Daftar Pustaka Ardianto, elvinaro. Metodologi Penelitian. Bandung: Simbiosa Rektama Media, Ardianto, Elvinaro. Public Relation Praktis. Bandung: Widjaya Padjajaran Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian Untuk Public Relation Kuantitatif dan Kualitatif. Simbiosa Media. Bandung 2010 Bungin, Burhan, Komunikasi Pariwisata. Jakarta. Prenadamedia group Cutlip, Scott M., Allen H. Center & Glen M. Broom. Effective Public Relations. Prentice Hall Inc. New Jersey, Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif da Mixed. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti Elreath, MC. Managing Systematic and Ethical Public Relations. Madison,Wincosin: Brown and mark Evelina, Lidya. Event Organizer. Pameran. Jakarta:Indeks.2007 Goldblatt, Joe Special events. Third edition. New York: John Wiley and sons Jefkins, Frank. Public Relation. Jakarta : erlangga Kennedy, John E. Manajemen even. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

2 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Moeloeng, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Noor, Any. Manajemen Even. Bandung: Alfabeta Pudjiastuti, Wahyuni. Special Event. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Purba, Amir, dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Roslan, Rusady. Manajemen Public Relations dan Media Kmunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Seitel P, Fraser. The Practice of Public Relations. Colombus,Ohio: Charles E. Merril Publishing Company, 1992 Silvers, Juliana Rutherford. Professional Even Coordinations. New Jersey: John Wiley & Son Soemirat, Soleh, dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relation. Bandung: PT Rosdakarya, 2010 Suprapto, Tommy. Pengantar Ilmu Komunikasi & Peran Manajemen dalam Komunikasi. CAPS. Yogyakarta U, Husnaini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Uchjana, Onong. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007

3 Uchjana Effendy, Onong. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Jurnal: Fitri Murfianti, 2010 Membangun City Branding melalui Solo Batik Carnival, Acintya: Jurnal Penelitian Seni Budaya, Vol.2 No.1, 1 Juni, hal Hidayat, Deny. Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi. Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia O Toole, Willian dan Phyllis Mikoatis. Coorporate Event Management. Jakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Sitepu, Edy Sahputra dan Faulina. Professional Public Relations. Medan: USU Press Website: nesia.dan.pesona.indonesia (Diakses pada tanggal ) (Diakses tanggal ) Kementerian Pariwisata Gelar Semarak Wayang Pesona Indonesia Wayang-Pesona-Indonesia-2017-di-TMII/ nationalgeographic.co.id/berita/2015/05/kenali-makna-citra-pesona-indonesia Profile of Inke Maris in Globe Asia Magazine October 2007 edition Referensi Lain:

4 Asisten Deputi Pengembangan Pasar Personal Bidang Pariwisata Budaya, Maps Semarak Wayang Pesona Indonesia 2017 Asisten Deputi Pengembangan Pasar Personal Bidang Pariwisata Budaya, Ponters Deputi BP3N SWPI 2017 Majalah Pariwisata Indonesia, VOL 7, NO 80, Agustus 2016

5 Lampiran 1: Interview Guide RESEARCH 1. Tujuan dilakukan kegiatan Program Semarak Wayang Pesona Indonesia? 2. Faktor apa saja yang menjadi latar belakang diselenggarakannya program Semarak Wayang Pesona Indonesia? 3. Siapa yang memberikan ide awal untuk melaksanakan Program Semarak Wayang Pesona Indonesia? Dan darimana ide awal tersebut berasal? 4. Unsur-unsur apa saja yang akan menjadi pendukung kegiatan program Semarak Wayang Pesona Indonesia? 5. Adakah analisa SWOT sebelum membuat pagelaran SWPI? 6. Harapan apa yang di inginkan dari berlangsungnya SWPI? 7. Siapa yang menjadi target audience? Alasannya? 8. Apakah target sudah mencapai sasaran yang tepat? 9. Apakah SWPI ini mendapat respon yang positif dari masyarakat? 10. Bagaimana pihak penyelenggara mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada SWPI? DESIGN 11. Apa visi dan misi dari penyelenggaraan SWPI? 12. Apakah program Semarak Wayang Pesona Indonesia tahun 2017 berjalan sesuai dengan visi dan misi Kemenpar? 13. Tema apa yang di angkat oleh kemenpar dalam pagelaran SWPI 2017? 14. Mengapa memilih tema tersebut? dan bagaimana proses pemilihan temanya? 15. Konsep apa yang di pakai dalam SWPI 2017? 16. Bagaimana proses penentuan konsep tersebut? 17. Mengapa memilih konsep tersebut? 18. Strategi komunikasi apa yang digunakan untuk menarik target sasaran? 19. Bagaimana cara publikasi supaya pagelaran SWPI dapat sampai ke target audience?

6 20. Media apa saja yang digunakan oleh Kemenpar dalam mensosialisasikan program Semarak Wayang Pesona Indonesia ini? 21. Alasan memilih media tersebut? 22. Adakah kendala dalam mempublikasikan kegiatan SWPI kepada para pendukung kegiatan? 23. Berapa lama sosialisasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan program Semarak Wayang Pesona Indonesia tersebut? 24. Apa saja target yang ingin di capai oleh Kemenpar dalam menyelenggarakan program Semarak Wayang Pesona Indonesia? 25. Adakah keterkaitan antara SWPI dengan visi-misi Kemenpar? PLANNING 26. Kapan pagelaran ini di selenggarakan? 27. Berapa lama kegiatan pagelaran ini berlangsung? 28. Selain pagelaran, adakah kegiatan lain yang di hadirkan dalam SWPI? 29. Mengapa memilih kegiatan tersebut? 30. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut? panitia? Peserta? 31. Apakah lokasi SWPI mudah di jangkau oleh audience? 32. Alasan memilih TMII sebagai lokasi pagelaran SWPI? 33. Kapan kepanitiaan mulai di bentuk? 34. Siapa saja yang menjadi panitia? 35. Bagaimana perekrutan panitianya? 36. Apakah ada pembagian tim kerja? Bagaimana? 37. Bagaimana mekanisme implementasi dari pengelolaan Semarak Wayang Pesona Indonesia? 38. Apa saja kendala yang dihadapi dalam implementasi program Semarak Wayang Pesona Indonesia dan bagaimana cara mengatasi kendala yang muncul tersebut? 39. Bagaimana proses melakukan publikasi SWPI selama kegiatan berlangsung?

7 40. Publikasi seperti apa yang dilakukan? 41. Kapan harus melakukan publikasi? 42. Media apa saja yang digunakan untuk publikasi? Alasannya? 43. Bagaimana proses monitoring kegiatan? 44. Apakah pihak kemenpar membuat indicator keberhasilan? Apa saja indikatornya? 45. Apakah kegiatan SWPI ada sponsornya? 46. Dan siapa saja sponsor yang mendukung kegiatan SWPI? 47. Apakah dalam Semarak Wayang Pesona Indonesia ada keterlibatan pihak eksternal? Dan bagaimana kesepakatan yang dibuat antara kemenpar dengan pihak Eksternal? 48. Siapa saja pihak eksternal yang telah membantu jalannya program Semarak Wayang Pesona Indonesia? COORDINATIONS 49. Bagaimana proses koordinasi dan komunikasi dengan internal panitia SWPI? 50. Bagaimana proses koordinasi dan komunikasi dengan stekholder SWPI? 51. Bagaimana proses koordinasi dan komunikasi dengan sponsorship SWPI? 52. Bagaimana proses koordinasi dan komunikasi dengan relawan SWPI? 53. Bagaimana proses koordinasi dan komunikasi dengan pengisi acara SWPI? 54. Apakah ada kordinasi dan komunikasi dengan awak media? Apa? Siapa? Mengapa? Bagaimana? 55. Apakah ada kordinasi dan komunikasi dengan media partner? Apa? Siapa? Mengapa? Bagaimana? 56. Apakah ada koordinasi dan komunikasi dengan lingkungan tempat di selenggarakan SWPI? Apa? Siapa? Mengapa? Bagaimana? EVALUASI 57. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan? Mengapa?

8 58. Siapa yang menjadi pelaksana evaluasi program SWPI? 59. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama proses penyelenggaraan berlangsung? 60. Bagaimana cara menemukan penyelesaian kendala tersebut? 61. Bagaimana mengukur keberhasilan penyelenggaraan SWPI? 62. Apakah SWPI 2017 sudah berjalan sesuai dengan tujuan dan yang diharapkan? 63. Bagaimana hasil evaluasi dari program Semarak Wayang Pesona Indonesia?

9 KATEGORISASI WAWANCARA Informan Wawan Gunawan Tanggal: 13 Juni 2017 Posisi Ketua Bidang Promosi Pariwisata Budaya Waktu : Peneliti Endang Puspitasari RESEARCH Tujuan dari dibuatkan program Semarak Wayang Pesona Indonesia adalah Bagaimana menciptakan suatu bentuk promosi pariwisata melalui seni pertunjukkan dan medianya dengan menggunakan wayang. Jadi kami ingin menjadikan wayang bukan hanya sebagai seni tontonan, tetapi kami inign menjadikan wayang diciptakan sebagai hiburan yang modern dalam promosi pariwisata. Faktor-faktor yang menjadi latar belakang diselenggarakannya program Semarak Wayang Indonesia adalah faktornya sangat banyak. Pertama dari factor internal Kementerian Pariwisata dimana kami harus mencari modelmodel baru untuk promosi pariwisata. Tidak hanya sekedar memasang umbul-umbul, spanduk, baliho, promosi Koran atau yang lain-lainnya. Kami ingin mempromosikan suatu pariwisata dengan cara yang baru, yaitu dengan menggelar suatu pertunjukan seni atau panggung seni, terutama wayang. Karena wayang sebagai karakter total. Dimana semua unsur kesenian ada di wayang. Dimana dalam kesenian wayang semua kesenian ada. Dari sni rupa, seni teaterikal, seni tari, seni musik, seni sastra, seni gerak, seni gambar, seni busana/kostum, bahkan seni tuturpun/ bahasa verbal pun ada, baik dalam monolog dalang maupun dalam dialog wayang. Dan bahasa-bahasa itu akan disampaikan untuk menyampaikan pesan moral tentang pariwisata melalui wayang. Lalu factor yg selanjutnya adalah, mengapa memilih wayang? Karena wayang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai masterpiece, jadi wayang sebagai warisan budaya yang

10 artinya wayang mempunyai kekuatan nilai. Artinya kita menggunakan sebuah media yang sudah diakui oleh standar internasional. Lalu factor yang ketiga, yaitu wayang tumbuh dan berkembang hamper di berbagai wilayah Indonesia. Jadi mengapa memilih wayang? Karena itu akan mudah sekali untuk kita masuk promosi pariwisata menggunakan wayang. Karena juga wayang pasti akan menjadi seni yang akan terus berkembang dan yang jelas wayang banyak peminatnnya. Yang memberikan ide awal untuk melaksanakan program Semarak Wayang Pesona Indonesia adalah saya sendiri. Prosesnya karena saya senang dengan wayang, dan saya juga merupakan seorang dalang. Jadi bagaimana ini akan selalu mengispirasi ide-ide ini untuk tumbuh, dan kita selalu bergelut dengan wayang. Bagaimana fungsi wayang ini tidak hanya sebatas tontonan, hiburan belaka, atau sarana pendidikan, hiburan, hajatan, untuk ceremonial, atau apalah itu. Tetapi wayang mempunyai peran dan fungsi yang baru, yaitu unutk promosi pariwisata budaya Indonesia melalui pertunjukan wayang. Unsur-unsur yang menjadi pendukung kegiatan program SWPI ada banyak. Yang tadi saya jelaskan jika wayang memiliki unsur teaterikal yang banyak. Ada unsur, jenis, seni rupa, seni music, seni buasana. Jadi bagaimana kita memadukan kesenian tersebut menjadi satu kesatuan. Bahkan wayangpun memiliki filosofi. Secara wujud dan bentuk wayang pun bisa menggambarkan karakter dari si wayang tersebut. wayang pun juga memiliki filosofi dari kehidupan sehari-hari. Yang artinya semua unsur kehidupan ada dalam wayang. Wayang sebagai symbol perilaku manusia. Jadi itulah mengapa saya ingin mengangkat wayang menjadi salah satu alat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Analisa SWOT program SWPI. Untuk strength (kekuatan) ada di dalam wayang. Dalam karya seni, wayang memiliki kekuatan. Tidak semua orang bisa membuat wayang. Jadi kekuatan itu ada di wayang. Wayang sebagai karya anak bangsa. Dan menjadi ciri khas bangsa. Orang-orang

11 akan mencari sesuatu yang jarang dan langka pasti. Lalu kelemahannya adalah wayang kurang di apresiasi, terutama oleh anak muda. Bagaimana caranya kekuatan dan kelemahan ini dipadu padankan. Kita memberi ruang dan waktu melalui program Semarak Wayang Pesona Indonesia kepada para seniman supaya mereka dapat diapresiasi untuk menampilkan karya seninya dan juga bisa diapresiasi oleh anak-anak, generasi muda yang dimana kita memadu padankan antara kekuatan dan kelemahan tersebut. jadi sebelum pertunjukan wayang dimalam hari, siangnya kami mengadakan apresiasi karya seni wayang kepada anak-anak sekolah. Mereka diberikan kesempatan untuk naik keatas panggung untuk sekedar melihat langsung, menyentuk bentuk wayang supaya mereka dapat mengenal wayang secara langsung dan panggung wayang itu bisa dijadikan destinasi wisata. Jadi unutk mengurangi kelemahan tersebut kami mengadakan apresiasi terhadap wayang tersebut melalui anak-anak tersebut supaya mereka lebih mencintai wayang. SWPI memberikan kesempatan kepada para pelajar yang hadir untuk mengenal wayang secara langsung. Untuk peluang itu sudah jelas. Artinya wayang itu adalah potensi. Semua yang ada pada wayang itu adalah peluang. Lakonnya juga peluang, design nya juga peluang, lalu wayang sebagai karya seni juga peluang, pokoknya sangat banyak peluang yang ada pada wayang. Hanya saja cara penyajiannya saja yg sering kali tidak tepat. Mulai dari ide cerita, sara dalang memainkan wayang, suara-suara dari si dalang yang harus di perhitungkan, music-musik yang mengiringi wayang, dan juga kita tampilkan sesuatu yang menarik dari pertunjukan wayang tersebut. seperti contohnya di TMII kemarin, kami menampilkan orang bule untuk menjadi dalang. Hal tersebut kami lakukan untuk menarik minat para pemuda untuk menonton pertunjukkan wayang tersebut. untuk ancaman sudah jelas. Dengan banyaknya mobilisasi, digitalisasi itu sebenarnya bukanlah sebuah ancaman. Bagi pelaku, bagi seniman yang kreatif, dan produktif hal itu merupakan sebuah peluang. Jadi kami menganggap di wayang jika ancaman itu adalah sebuah peluang. Peluang untuk menjadi lebih kreatif,

12 lebih berkarya. Bagaimana caranya membaca tradisi dari cara-cara yang modern. Peralihan teknologi adalah sebuah upaya untuk melawan ancaman tersebut. ancaman itu adalah sesuatu yang bisa dijadikan peluang. Di jaman yang sudah serba digital ini, kita jadi bisa lebih berpikir untuk bagaimana untuk tetap dapat menjadikan wayang sebagai hiburan yang modern. Bagaimana cara kita menyajikan hiburan seni wayang dengan cara penyajian yang modern. Harapan dari diselenggarakannya program SWPI ini tentu sangat banyak. Yang pertama adalah harapan idealisnya, yaitu sesuatu tumbuh dan berkembang. Bermuara dari pariwisata, dengan harapan untuk mensejahterahkan masyarakat. Salah satu contohnya adalah seniman. Para seniman diberikan ruang dan waktu oleh kemenpar yang tadinya tidak manggung diberikan kesempatan untuk tampil, dan mereka dibayar untuk penampilan mereka tersebut. secara financial mereka mendapatkan materi, secara batin karya mereka ditampilkan. Itu merupakan suatu bentuk apresiasi. Seniman sebetulnya dengan menampilkan seninya tanpa dibayar sudah senang. Ketika tampil, senang, lalu karya seninya diapresiasi lantas karyanya kami berikan nominal untuk mensejahterahkan kehidupannya. Selain dari senimannya, dalam pertunjukkan tersebut juga ada banyak pendukung seperti music, dekorasi, tempat, semua pendukung kegiiatan kita bayar yang secara tidak langsung telah terjadinya perputaran perekonomian masyarakat berkat si wayang itu. Harapan yang kedua yaitu mengaspresiasi si anak-anak tersebut, bagaimana mereka cinta, bagaimana mereka gemar kembali terhadap seni budaya kita. Melalui pertunjukan wayang, mereka diberikan kesempatan rasa nyaman. Mereka diberikan ruang apresiasi. Harapan yang ketiga yaitu memposisikan wayang supaya terus eksis. UNESCO akan mencabut posisi, hak wayang sebagai warisan budaya/ masterpiece bilamana wayang itu stan. Jadi ada pelestarian, dan pengembangan. Dan kami menajdikan wayang pemanfaatan pariwisata. Kami memanfaatkan wayang selain untuk pariwisata, juga sebagai sarana

13 untuk mensejahterakan per ekonomian masyarakat. Wayang kami jadinya media unutk mengkomunikasikan antara seni, antara pesan moral pemerintah kepada masyarakat tentang branding pesona Indonesia melalui seni pertunjukan, apakah pesan itu sampai atau tidak kepada si ppenonton sehingga menimbulkan timbal balik dari si penonton. Kunci dari pariwisata itu adalah Semakin di lestarikan makan akan semakin mensejahterahkan. Nah di pagelaran ini pasti penonton butuh makan dan minum, butuh rokok, dan juga tempat parkir maupun transportasi umum. Yang dalam hal ini kami memastikan adanya perputaran perekonomian. Jadi dari wayang ini kami dapat melakukan promosi melalui media komunikasi nya itu adalah si wayang tersebut. dalam melakukan promosi kegiatan komunikasi sangat di perlukan. Karena tidak mungkin promosi dilakukan tanpa adanya komunikasi. Wayang dapat berkomunikasi dari sudut manapun, dengan cara pandang yang berbeda. Yang menjadi target audience SWPI ini yg utaman adalah anakanak/pelajar. Kita membentuk kegiatan ini setiap tahunnya dan di tahun yg akan datang. Jadi generasi mudanya terlebih dahulu. Nah unutk penonton umum, masyarakat umum, ini sangat penting, terutama unutk pelajar karena kita berpikir untuk kedepannya. Untuk masa depan. Bagaimana promosi pariwista ini dapat sampai ke masyarakat dengan sasarannya unutk menjaring wisatawan baik mancanegara maupun nusantara dengan adanya SWPI ini. Promosi ini kita ubah model dalam promosi pariwisata. Nah model ini dapat kita lakukan di berbagai tempat, tidak hanya di Jakarta. Dan SWPI ini akan di adakan rutin setiap tahunnya. Sebenarnya SWPI ini sudah di adakan di beberapa kota, tetapi dengan nama yg berbeda. SWPI sangat mendapat respon positif dari masyarakat. Buktinya dari banyaknya penonton yang hadir dan banyaknya masyarakat yang meminta untuk seringnya dibuat pagelaran macam SWPI ini. SWPI ini tidak hanya semata dimainkan oleh jenis wayang yang popular, tetapi wayang-wayang

14 yang tidak popular pun bisa di kolaborasi dalam bentuk format kekinian, dan dikolaborasikan. Jadi bisa menarik. Kendala biasanya ada di masalah tempat. Karena perizinan tempat dan keamanan cenderung sulit karena sering adanya hambatan. Kita pernah mengajukan tempat di senayan, fatahilah, atau apapun. Selain itu kebersihan juga kadang menjadi kendala. Tetapi yg paling utama adalah perizinan tempat dan keamanan karena sewaktu-waktu perizinan dapat berubah. Lalu kendala yg berikutnya adalah masalah publikasi. Misalkan kita mau pasang iklan menggunakan baliho, ternyata tidak boleh memasang baliho ataupun spanduk. Lalu kita tinggal berpikir, Bagaimana mensiasati kendala-kendala tersebut? DESIGN Misi dari penyelenggaraan SWPI yang jelas Bagaimana wayang ini bisa menjadi seni pertunjukan ini bisa menjadi model baru untuk promosi pariwisata, jadi kekuatannya ada di seni digitalisasi dan mobilisasi. Jadi wayang sudah menyerap ke digital. Moto dari SWPI ini adalah Membaca tradisi dari cara yang modern. Visinya adalah memberi ruang dan waktu kepada para seniman untuk dapat hidup sejahtera. Lalu mem-branding, membaca tradisi dengan cara-cara modern. Penyelenggaraan SWPI ini sudah berjalan dengan visi-misi Kemenpar karena fungsi dari Kemenpar ini untuk promosi wisata Budaya, di dalam SWPI ini sudah dilakukan dari A-Z dalam pertunjukan itu promosi sudah dilakukan. Adanya pesan moral pariwisata, desain pariwisata, wisata budaya, dan wayang adalah salah satu bagian dari budaya, wayang adalah kesenian, terus di wayang itu ada bahasa, bahasa adalah budaya, lalu ada cara hidup, cara hidup itu adalah budaya. Tema yang di angkkat dalam penyelenggaraan SWPI 2017 ada beragam. Karena adanya kolaborasi. Jadi keragaman itu adalah hal yang menyenangkan, unik. Konsep pagelaran SWPI adalah kolaborasi antara wayang jenis 1 dengan

15 jenis lainnya. Lalu kolaborasi antara wayang dari berbagai daerah. Sama seperti tema dan analisis SWOT. Strategi komunikasi yang di gunakan dalam menarik audience adalah bagaimana menggunakan, mengemas pagelaran ini menjadi suatu promosi pariwisata. Bagaimana menarik khalayak yang tadinya tidak suka menjadi suka terhadap, yg tidak menarik menjadi menarik, yang murah menjadi mahal, yg tidak lucu menjadi lucu. Jadi semua di design, dan dirancang menjadi suatu kemasan. Mengemas apa? Mengemas struktur pertunjukkan, tata panggung dikemas, setting panggung dikemas, tata lighting/pencahayaan dikemas, sound system dikemas, itu untuk daya tarik, dekorasi wayangnya dikemas. Beda dengan pertunjukan wayang biasa yang hanya asal biasa aja, tidak ada daya tariknya. Seperti orang lihat yang berkata ah biasa nih, pulang aja dah yuk. Jadi kami mengemas SWPI ini supaya orang yang melihat ini penasaran, dan tertarik untuk melihat pagelaran SWPI ini. Kita mambuat masyarakat penasaran dengan konsep acara yang berbeda. Misalkan, pertunjukan wayang nya menggunakan BIG Screen, sound system yang memadai, adanya lagu-lagu modern, dan juga mengundang tokoh-tokoh terkenal untuk menjadi dalang. Karena factor tersebut yang akan membuat masyarakat penasaran, dan akhirnya tertarik untuk dating ke pagelaran SWPI ini. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik. Melalui struktur tersebut, berbagai item di wayang di tampilkan dan di jadi satu supaya masyarakat penasaran. Selain itu dibuat juga tokoh baru wayang yang kira-kira sekarang yang sedang ngetrend itu apa, siapa. Dan juga jok-jok nya, lawakan-lawakannya yang sedang nge-trend itu ada apa, dan juga yang sedang viral di medsos ada apa. Strategi kita, media social itu kita mainkan. Digital adalah salah satu program Kemenpar. Kemenpar itu kan mempunyai beberapa renana, antara lain digital, homestay, dan airplane. Nah kita di wayang masuk didigitalisasi. Jadi kita mengkolaborasikan wayang dengan sesuatu yang digital, multimedia, dan modernisasi lainnya.

16 Cara publikasi supaya SWPI dapat sampai ke target audience dengan berbagai media. Contohnya yg pertama media social itu harus dimanfaatkan, pemanfaatan jejaring social, pemanfaatan media cetak online itu kita mainkan semua. Lalu cara manualnya ada undangan. Undang sekolah-sekolah untuk menghadiri apresiasi wayang. Lalu yang manual lagi adanya konferensi pers, pasang spanduk, umbul-umbul, baliho itu untuk media promosi. Lalu pengunjung kita berikan kaos dengan tulisan Pesona Indonesia dan juga kaos dengan tulisan Semarak Wayang, berikan PIN, dan itu semua kami lakukan sebagai upaya komunikasi. Jadi komunikasinya dari jauh-jauh hari. Ada pra-event, onevent, dan post-event. Jauh-jauh hari kita juga meng-iklankan di radioradio yang banyak di dengar oleh masyarakat. Kita meminta tolong untuk mempublikasikan SWPI. Setidaknya 30 detik kita meminta untuk disebarkan di media social, bebrapa dari kita pun juga menyebar kegiatan ini di WA group. Media-media yang saya sebutkan diatas tersebut kami gunakan dengan alasan karena sangat efektiv. Jadi paduan antara konvensional dan unconventional, modern dan tradisional di padu padankan. Yang tradisional undang, dan yang digitalisasi ada menggunakan Whats app group, itu sudah termasuk yang modern, missal kita berikan posternya saja, misalkan tanggal sekian, jan sekian, bertempat dimana, lalu posternya menarik, ada pertunjukan Semarak Wayang. Kendala yang terjadi saat publikasi kegiatan SWPI biasanya masalah spirit saja. Kadang-kadang begitu di sebarkan, mentok tapi harusnya dilawan. Kendalanya ketika ada issue-issue yang sedang booming. Misalkan ketika kita sedang menyebarkan berita kita, tiba-tiba ada berita artis muncul yang memungkinkan ada menenggelamkan berita yang sedang kita sebar. Sebenarnya kendala utama ada dalam hal itu. Tetapi tetap kita jalankan. Kita tetap berupaya untuk supaya menjadi trending topic di media social jika kita olah di saat yg tepat. Dalam artian kita kaji terus, kita bangun

17 terus publikasi walaupun berita yang lain akan masuk terus. Kita juga memainkan dengan blog. Mainkan pula dengan media. Hal itu juga meruppakan salah satu upaya komunikasi, memainkan teknologi dan media yang merupakan upaya komunikasi. Target yang dinign dicapai kemenpar dari SWPI yang pertama budaya ini semakin lestari dan kehidupan masyarakat semakin sejahtera. Yang kedua terjadi daya tarik, daya kunjungan. Dimana daya tarik tersebut bisa menjadikan minat turis untuk berkunjung. Penonton banyak yang datang disitu dari mana-mana datang. Artinya itu pergerakan pariwisata berjalan, setelah berjalan pariwisata itu ada pergerakan per ekonomian. Yang paling bagus itu si penonton datang, punya pengalaman dan akhirnya ia mengajak saudara, teman-temannya untuk ikutan menonton, dan akhirnya banyak orang yang datang. Itu merupakan suatu tindakan yang efektif. Maka teman-temannya itu bertanya apakah tahun depan ada lagi? Dan akhirnya pagelaran ini ditunggu oleh mereka. Lalu yang jarak jauh kan mereka butuh transport, butuh penginapan artinya hotel, akomodasi, transportasi umum berjalan dengan semestinya. Kalau di daerah hotel itu agak susah ditemukan. Jadi kan tetap ada pergerakan per ekonomian dari pariwisata tersebut. itulah yang merupakan salah satu upaya untuk mensejahterahkan masyarakat dan menjadi daya tarik untuk atraksi pariwisata budaya. Itu sih intinya. Meningkatkan jumlah kunjungan melalui seni pertunjukan wayang. Keterkaitan antara SWPI dengan visi-misi Kemenpar ada. Yaitu pariwisata di kembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pariwisata dibangun untuk melestarikan seni budaya. Lalu memberikan ruang dan waktu kepada para seniman untuk menampilkan karya seninya. Untuk membangun sebua atraksi wisata budaya. Untuk meningkatkan daya kunjung wisatawan. Aksebilitas, amenitas, dan atraksi. Atraksinya apa? Lewat karya pertunjukan. Itu merupakan visi-misi kemenpar. Jadi kemenpar memiliki misi 3A unutk kedatangan turis, baik nusantara

18 maupun mancannegara. A nya apa? Yaitu atraksi. Wayang di SWPI ini merupakan atraksi dari wisata budaya. Lalu amenitas nya ada apa saja? Yaitu ada hotel, tempat menginap. Lalu aksebilitas yaitu jalan, transportasi. Lalu atraksinya ada pertunjukan. PLANNING Pagelaran ini diselenggarakan mulai dari tahun 2015, 2016 dan yang terbaru di tahun Idenya dimulai di tahun 2015 awal. Biasanya kegiatan SWPI ini setelah konsep sudah matang, acara kita adakan selama seminggu hingga dua minggu. Di berbagai daerah pun juga sudah kami buat SWPI. Hanya saja kita bungkus dengan nama berbeda dan juga suasana berbeda. Kita sesuaikan dengan suasana yang ada. Misalkan yang akan datang ini di Bandung, konsep acaranya tetap semarak wayang, tetapi suasananya kita buat dengan suasana bulan Ramadhan. Selain pagelaran wayang, di SWPI ini ada kegiatan lainnya. Seperti penampilan artis wayang, penyanyi POP yang merupakan daya tarik tersendiri. Ada juga penampilan putri pariwisata, kadang ada juga fashion shownya. Lalu kita mendatangkan pakar budaya, pakar seniman untuk menjadi pembicara sebagai pengantar pertunjukan. Lalu diwayangnya ditampilkan kolaborasi dengan pelajaran, dengan ceramah, dengan Da I itu dikolaborasikan, kdang ditampilkan pula lawakan dari wayangnya. Dalam adegan humor muncullah kolaorasi antara dalang wayang dengan pelawak asli. Itu juga merupakan suatu daya tarik. Untuk lokasi pagelaran SWPI ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Kita memilih lokasi-lokasi pagelaran dengan melihat dari segi aksesbilitas. Jakarta ini kan merupakan barometer, pusat dan Jakarta merupakan pintu masuk. Suasanya yang kita bangun merupakan suasanasuasana yang jarang didengar. Kan biasanya di Jakarta hidup dengan suasana perkotaan dimana gedung-gedung bertingkat banyak, nah di SWPI ini kita buat dengan contoh suasana pedesaan yang masih asri dan tradisional. Dan juga misalkan seperti music. Kita kolaborasikan antara

19 music tradisional dengan musik modern. Musik pop kita kolaborasikan dengan musik jawa, musik bali, dan musik lainnya. Untuk kepanitiaan kita menunjuk Event Organizer atau pihak ketiga untuk mengurus segalanya, tetapi patokan target tetap dari kita. Pihak EO mempunyai manajemen tersendiri seperti koordinator lapangan, seksi peralatan, tim seniman, tim praktisi panggung, tim medianya, untuk si EO ini mempunyai manajemen tersendiri tetapi tetap dipadu padankan dengan kita. Jadi ada komunikasi antara pihak kemenpar dengan pihak Event Organizer. Untuk target tetap kita yang menentukan, mereka menyiapkan apa saja yang kita butuhkan. Implementasi dari kegiatan SWPI itu tetap membangun komunikasi antara kemenpar, EO dan seniman untuk menyamakan pemikiran. Sidalang diberikan oleh kita materi-materi tentang promosi pariwisata. Ini loh pentingnya pariwisata, ini loh motto pariwisata. Ini loh sapta pesona. Lalu si dalang atau seniman memainkan itu. Pesannya ini. Itu implementasinya. Bagaimana itu di visualisasikan dalam bentuk pertunjukan. Orang kalo pidato itu kan membosankan. Tapi begitu kita kemas dalam pertunjukan semua nilai-nilai positif dalam kehidupan kita sampaikan. Seperti jangan membuang sampah sembarangan, jangan menjadi orang yang serakah, dsb. Hal-hal yang unik tersebut yang kita tampilkan dalam SWPI ini, sehingga membuat mereka yang menonton tertarik untuk datang lagi ke acara yang berikutnya. Kendala yang dihadapi saat implementasi SWPI pasti ada. Tapi semua kendala itu bisa disiasati. Dalam salah satu contoh kendala adalah bahasa. Menyambungkan ke dalam lakon. Apakah kata-kata yang disampaikan oleh di dalang ini sesuai tidak dengan tema yang disampaikan. Jangan sampai pesan yang di sampaikan itu menjadi anjlok. Jadi kita harus mampu memainkan Timing. Ketepatan penyampaian pesan antara sidalang dengan wayang yang ia mainkan. Untuk publikasi pihak kemenpar menggunakan media internal, dan juga

20 mengundang media partner. Untuk media internal kita menggunakan medsos, menggunakan website, kita pasti berurusan dengan pihak IT. Terus media disini kana da Pusat komunikasi public, humas kemenpar, itu kita berdayakan. Kita masukan ke jaringan pariwisata. Kemenpar itu juga memiliki jejaring diseluruh Indonesia. Misalkan ada GENPI (generasi pesona Indonesia) kita share disitu seluruh Indonesia sudah tahu beritanya. Indicator keberhasilan acara yang dibuat oleh kemenpar yaitu, satu di target. Target pengunjung berapa, lalu darimana saja pengunjung, apakah komunitas, atau sekolah, dll. Lalu ada target transaksi. Transaksi berapa ratus juta atau berapa milyar, berapa perputaran uang disitu. Ada orang dagang, parkir, dll yang turut andil dalam pagelaran SWPI. Sponsor SWPI ini ada dari kemenpar, Pesona Indonesia. Tetapi kadang ada swasta yang ikut mendukung kegiatan SWPI ini. Seperti BI, dan sering nya sih kita bersinergi dengan BUMN. Jika yang swasta jarang. Apalagi dengan minuman keras, dengan rokok, itu tidak mungkin. Bersinergi dengan pihak luar jarang. Tapi dengan Pesona Indonesia saja sebenarnya sudah cukup. Karena Pesona Indonesia sudah menganggarkan. Pihak eksternal yang membantu berlangsungnya kegiatan ada dari pihak EO, seniman, crew non EO yang kondukternya dari kita. EO hanya sebagai pengatur budgeting. EO tidak tahu letak dekorasi bagaimana, letak wayang dimana, letak sound dimana. Yang mengetahui itu semua adalah senimannya. Yang melakukan tata panggung itu tetap si seniman. Lalu pihak masyarakat setempat membantu untuk kebersihan, untuk keamanan, untuk parkir misalkan COORDINATING Untuk koordinasi kita sudah mempercayakan kepada tim EO. Koordinasi tentang tempat, perizinan, keamanan dilakukan oleh pihak EO. Jadi kemenpar memberikan kepercayaan kepada tim EO. Jadi kita sebelum acara beberapa kali mengadakan rapat-rapat, dan jika konsep sudah

21 matang, itu langsung tim EO meng eksekusi. EO membuat konsep, lalu dijabarkan dengan apa yang diinginkan kemenpar. Seminggu kemudian tim EO menyipkan bahan presentasi. EVALUATING Proses evaluasi yang dilakukan itu kita mulai dari pra-event, on-event, dan past-event. Jadi pra-event nya bagaimana nih kerjanya? Suatu kemenangan itu dicapai karena adanya indicator keberhasilan. Kita melihat proyeksi untuk kedepannya ingin bagaimana. Targetnya bagaimana. Nah setelah pertunjukan dilihat konsep-konsep yang tadi, proyeksi tadi bagus ga? Mana yang bagus, mana yang kurang kita pilah. Yang bagus, menarik semakin kita tingkatkan, yang unik dipertahankan, yang lemah di hapus atau diganti. Kita tetap memonitoring dengan tim. Jadi kita lakukan monitoring terlebih dahulu. melihat dan memonitoring seluruh kegiatan. Melihat juga dari indicator keberhasilan. Apakah target tercapai? Jika tidak tercapai itu harus dirubah lagi. Tempat pun juga menentukan. Jadi jika tempat mendukung kegiatan seperti nyamannya, aksesbilitasnya bagus maka akan menjadi perhitungan juga dari pihak kemenpar untuk menggunakan tempat yang sama di acara yang berikutnya. Yang menjadi pelaksana evaluasi itu adalah tim Kemenpar dan Event organizer. Evaluasi dilakukan secara berbarengan. SWPI 2017 sudah berjalan sangat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena strategi yang dibangun yang kita rancang, yang kita ikuti sesuai dengan konsep itu. Jadi yang paling harus dipersiapkan itu adalah konsepnya terlebih dahulu. kalau konsepnya sudah matang, maka menerjemahkannya juga akan gampang. Konsep ini menjadi inspirasi baru bahkan. Yang bahaya itu adalah yang tidak memiliki konsep yang jelas. Pariwisata memiliki proyeksi untuk kedepannya harus bagaimana, jadi pergerakan pariwisata tidaklah monoton. Hasil evaluasi dari program SWPI ini harus dilakukan ulang. Harus berkesinambungan. Sesuatu yang bagus itu, program yang bagus itu harus

22 jalan terus. Bahkan kalau bisa ini menjadi model, dan diterapkan diberbagai tempat, dan harus bermanfaat bagi masyarakat, kemaslahatan umum. Seperti bagi dunia pendidikan, profesi dan manfaat-manfaat lainnya. Masyarakat pun juga bisa merasakan manfaat dari pagelaran ini, seperti bisa melihat, menyentuh langsung wujud dari wayang-wayang yang ada di sini. Tukang dagang pun juga merasakan manfaatnya, karena mereka bisa memperdagangkan dagangan mereka dan bisa memenuhi perekonomian keluarganya. Banyak pengunjung, maka makin banyak yang akan membeli dagangan mereka. Untuk seniman juga bermanfaat. Karena apa? Karena mereka bisa mendapat apresiasi. Semua aspek pendukung kegiatan dari pnggung, sound, effect, multimedia, keamanan, kebersihan bisa mendapatkan uang. Apa yang tidak mendapat manfaat disitu? Balik lagi jika acara SWPI ini terdapat perputaran ekonomi yang berjalan. Pola-pola ini harus diterapkan. Tidak hanya di Jakarta. Semarak Wayang Pesona Indonesia harus digulirkan kemana-mana. Sebenarnya Semarak Wayang sudah berjalan di berbagai daerah, hanya saja namanya yg sedikit di bedakan. Idenya itu kan kita tinggal mem-branding aja. Nama pagelarannya ini kita sesuaikan dengan daerah, dan juga program konsep dan tema yang sudah kita buat. Sehingga tim anggaranpun bisa menyesuaikan biaya yang harus digelontorkan (keluarkan). Wawancara Dengan pihak OE Inke Maris & Associates Informan Mas Syamsul Bahri & Mas Eka Tanggal: 21 Juni 2017 Waktu : Posisi Bagian design dan koordinator acara Peneliti Endang Puspitasari Apakah pihak EO memberika ide tambahan mengenai SWPI ini? Jadi untuk ide memang yang memberi ide untuk SWPI ini adalah dari pihak kemenpar, yaitu pak Wawan Gunawan. Ide mengenai tema, konsep acara pihak

23 Kemenpar yang memberikan saran. Tetapi dari pihak kami tetap memberikan ide tambahan seperti tata panggung, saran mengenai rundown acara, dll.. Tahapan Planning yang dilakukan oleh pihak EO? Untuk tahapan planning, setelah pihak Kemenpar memberikan konsep dan tema acara, yg pertama kami lakukan adalah memberikan proposal kepada pihak Kemenpar. Dimana isi proposal tersebut merupakan isi dari tahapan event ini seperti membentuk tim kepanitiaan. Lalu kita berikan jobdesk nya masing-masing dari tim kepantiaan yang sudah kita bentuk sebelumnya. Lalu kami mempublikasikan mengenai kegiatan SWPI di website dari kami. Biasanya persiapan menjelang hari H kami lakukan selama 2 bulan. Lalu jika sudah matang isi proposal tersebut, kita adakan rapat dengan pihak Kemenpar, apakah mereka setuju dengan proposal yang telah kita buat, atau masih ada revisi lagi atau tidaknya. Siapa sajakah yang dilibatkan dalam tahapan planning? Yang dilibatkan dalam tahapan planning ada dari pihak Kemenpar, Pihak dari Inke Maris sendiri, pihak tempat diselenggarakannya acara, pihak dari Tugu pancasila TMII, pihak seniman, dan pihak-pihak yang membantu penyelenggaraan kegiatan ini. Kendala apa saja yang di hadapi dalam tahapan planning? Untuk kendala pasti kita mengalami beberapa kendala. Seperti perizinan tempat yang agak sulit, karena perizinan tempat kadang kan engga sesuai dengan yang kita harapkan. Kita mengajukan tempat disini yang dirasa cocok untuk kegiatan kita, eh tapi keamanannya kurang. Lalu di tempat yg lain, eh ternyata di saat yang bersamaan sedang ada perbaikan tempat. Lalu di tempat yang lainnya lagi, eh kebersihannya kurang. Dan kendala juga ada dari pihak Inke Maris sendiri. Seperti koordinasi antara panitian bagian satu dengan bagian yg lainnya kurang sehingga tidak jarang menimbulkan miss komunikasi. Apa indicator keberhasilan dari penyelenggaraan SWPI ini? Untuk indicator keberhasilan kami sih berpatokan dari indicator keberhasilan yang telah dibuat oleh Kemenpar. Tapi dari pihak kami sendiri juga memiliki indicator

24 keberhasilan tersendiri. Misalkan apakah acara ini berjalan sesuai dengan yang telah kami rencanakan, apakah pihak panitia sudah bekerja sesuai dengan jobdesc nya masing-masing, apakah jumlah tamu yang hadir di SWPI ini sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, dan yg paling penting apakah pihak Kemenpar puas dengan event yang telah kami jalankan. Target seperti apa saja yang ingin di capai oleh kemenpar melalui program SWPI ini? Target yang ingin di capai oleh Kemenpar melalui program SWPI ini adalah yang pernah di jelaskan oleh bapak Mumus Muslim adalah pelestarian wayang sebagai warisan budaya dunia UNESCO juga dapat dilakukan di seluruh nusantara karena kesenian wayang dimiliki seluruh daerah. Dengan menyelenggarakan pertunjukan wayang diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata. Sektor pariwisata harus menjadi leading sector dalam pembangunan perekonomian nasional. Presiden Joko Widodo telah memberi target dalam lima tahun ke depan pariwisata harus tumbuh dua kali lipat dari capaian tahun ini. Kekuatan dan kelemahan apakah yang dimiliki oleh pihak EO dalam membuat event SWPI? Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pihak EO adalah, yang pertama kekuatannya. Kami sedari awal sudah menjadi pengelola program SWPI ini ya, jadi kami sudah mempelajari mengenai pengelolaan program SWPI ini dari tahun ke tahun, lalu dari tim kami juga jadi banyak mempelajari mengenai perkembangan kesenian wayang, dan mengelola program yang bertemakan wayang ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak kami. Untuk kelemahan, itu tidak banyak ya. Justru dari kelemahan yang kami miliki akan kami jadikan sebagai tantangan untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan yang kita miliki. Tanggapan mengenai koordinasi Untuk koordinasi dengan pihak internal panitia, di lakukan sepenuhnya oleh tim koordinator acara. Eh tapi sebelum acara, itu koordiansi antara panitia EO di koordinasikan oleh ketua pelaksana sih. Dimana ketika masing-masing panitia sudah di berikan tugasnya, maka sejauhmana tugas mereka sudah di kerjakan akan

25 di laporkan ke pihak ketua panitia. Laporan itu kita bentuk dengan menggunakan event timeline, biasanya kita koordinasikan selama 2 minggu sekali supaya seluruh pihak panitia bisa mengetahui sejauh mana progress, dan rencana dari si tiap panitia tersebut. lalu pas hari H koordinator di atur penuh oleh tim acara. Dimana mereka melakukan monitoring ke seluruh tempat. Apakah di tempat yang satu tempat, sususan acara dan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Lalu di si koordinator acara melaporkan hasil monitoring tersebut kepada si ketua koordinator acara suapaya si ketua koordinator acara bisa membuat laporan mengenai acara yang berlangsung. Jadi kan kalau missal ada kekurangan bisa kita atasi dengan bagian yang lainnya. Untuk komunikasi dengan pihak internal panitia, sebelum acara kita memiliki group di What s app untuk setiap panitia bisa melaporkan bagaimana progress dari jobdesc mereka. Dan ketika di acara tim koordinator acara bisa menggunakan walkie talky, ataupun melaporkan hasil monitoring mereka lewat group what s app juga. Lalu koordinasi dan komunikasi dengan pihak stakeholder ataupun relawan kita juga memiliki tim humas dari pihak EO. Tim humas ini memiliki tugas sebagai jembatan pengkomunikasi antara pihak EO dengan para stakeholder. Misalkan dengan pihak dari tugu pancasila TMIInya ya. Kita koordinasikan soal bagaimana tempatnya, apakah sudah standby, lalu apakah ada catering terdekat untuk masalah konsumsi, lalu apakah kebersihan di tempat sudah baik. Untuk koordinasi dengan pengisi acara SWPI, yg pertama dengan MC kita berikan Qcard dimana isi Qcard itu adalah rundown, urutan yang mesti ia bawakan ketika acara, nama-nama seniman dan cerita dari si dalang yang akan menampilkan wayang. Dan untuk para senimannya kami pun beberapa minggu sebelum acara sudah menghubungi mereka. Seniman yang telah dipilih oleh pihak Kemenpar. Sebelumnya kita melalukan rapat dengan pihak Kemenpar mengenai apa-apa saja yang di inginkan oleh si Kemenpar kepada si para seniman ini. Dan pastinya sebelum acara berlangsung kita melakukan technical meeting dengan mereka ya. Yg pertama urutan tampil mereka, jam-jam berapa mereka harus tampil. Lalu 15 menit sebelum mereka tampil mereka harus sudah stand by di belakang panggung. Dan juga masalah pakaian mereka seperti apa. Dan pastinya

26 mereka harus melakuka gladi resik H-1 sebelum acara supaya mereka tampil secara maksimal. Mengenai publikasi kami meng-koordinasikan nya dengan beberapa media. Seperti ada media Online, media televisi dan pihak awak media lainnya. Seperti ada cakarawalanews.co.id pos kota, dan media-media lainnya. Tetapi media utama yang kita gunakan ada media dari pesona Indonesia itu sendiri, lalu ada dari website kami. Tak jarang juga kami pribadi yang memiliki aku media social menggunakan akun media social pribadi kami untuk mem-publikasikan kegiatan ini. Untuk koordinasi dengan lingkungan sekitar berlangsung nya kegiatan ini pastinya ada ya. Koordinasi dengan pihak tugu pancasila TMII, koordinasi dengan warga sekitar yang mungkin bersedia untuk menjadi juru parkir, tim keamanan, dan juga para pedagang. Koordinnasi dengan para pedagang ini penting supaya mereka berdagang tidak di sembarang tempat. Ya bahasanya boleh dagang, tapi jangan sampai menutupi jalan untuk menuju ke tempat kegiatan lah. Apakah SDM yang ada pada ruang lingkup EO sudah sesuai dengan jobdesc mereka masing-masing? Iya sudah. Ya palingan untuk jobdesc masing-masing panitia ada saja panitia yang melakuka double job karena panitia yg satunya mungkin mengalami kesulitan akan beban yang di jatuhkan kepadanya. Bagaimana pembagian koordinasi SDM dalam melakukan tugas mereka masingmasing? Untuk pembagian koordinasi biasanya sih sudah kita sesuaikan dengan kemampuan masing-masing dari panitia ya. Missal si pa A jago di memegang kamera, nah kita tempatkan dia di bagian dokumentasi. Di ibu N biasa manangani konsumsi di setiap acara, kita jadikan dia sebagai bagaian konsumsi. Lalu untuk kawan-kawan di tim tiap panitia kita sesuaikan juga dengan kesediaan mereka untuk menjadi tim yang mana. Kendala apa saja yang dihadapi oleh pihak EO dalam menjalani event SWPI ini? Dan cara panitia mengatasi kendala-kendala tersebut?

27 Saat menjalani event palingan kendala ada pada koordinasi acara. Biasalah yg namanya keteteran itu pasti ada. Belum lagi kalau misalnya ada pengisi acara yg terlambat. Atau bahkan pihak panitianya sendiri yang terlambat. Lalu rundown yg jadwal yang tidak sesuai dengan rundown yang telah dibuat jadi membuat kita harus membuat plan B secara cepat. Dan ada juga dari pihak keamanan yang kadang kala meleng sehingga ada aja suatu kebobolan. Misalkan pedagang yang berdagang tidak sesuai dengan tempatnya. Lalu ada juga dari pihak kebersihan yang kadang terlambat untuk melihat tempat yang kotor sehingga menimbulkan sedikit kotoran di tempat pelaksanaan acara. Tetapi cara kami mengatasi kendala-kendala tersebut banyak ya. Misalkan menghadapi keterlambatan, kami pasti membuat rundown dengan plan B, C atau bahkkan D. dan untuk keamanan kami menyiapkan beberapa tim keamanan yang menjaga di tiap sudut tempat. Dan untuk kebersihan kami menyiapkan tim kebersihan juga di tiap sudut tempat. Dan juga kami menyiapkan kantung trash bag untuk membuang sampah supaya tidak ada alasan untuj peserta, maupun tamu undangan meninggalkan sampahnya di tempat. Apakah ada kendala yg dikeluhkan oleh pihak kemenpar setelah berlangsungnya acara Sejauh ini sih tidak banyak sih ya. Ya palingan soal keterlambatan saja. Sudahkah pihak EO merasa puas dengan planning berjalannya event SWPI 2017 yang telah dijalani? Kalau dibilang puas sih ya sudah puas ya. Tapi yang namanya manusia pasti tidak ada rasa puasnya. Kegiatan SWPI dari tahun ke tahun bisa menghasilkan suatu pelajaran yang baru bagi pihak kami. Melalui evaluasi yang telah dibuat dari setiap kegiatan membuat kami terus selalu ingin memperbaiki pengelolaan program yang kami buat. Jadi intinya kami puas dengan satu kegiatan. Tetapi kami tidak akan pernah puas untuk belajar mengenai pengelolaan program/event yang akan kami kelola.

28

29 Curriculum Vitae DATA PRIBADI NAMA : ENDANG PUSPITASARI TEMPAT, TANGGAL LAHIR : JAKARTA, 8 JULI 1995 ALAMAT : JL. PONDOK AREN 2 RT06/01 KEL.PONDOK BETUNG, KEC. PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN PROV. BANTEN endang1939@gmail.com NO. TELP : JENIS KELAMIN AGAMA STATUS GOLONGAN DARAH KEWARGANEGARAAN : PEREMPUAN : ISLAM : BELUM MENIKAH : A : INDONESIA RIWAYAT PENDIDIKAN Formal: : SD KARTIKA X-2 PESANGGRAHAN : SMPN 177 JAKARTA : SMK KARTIKA X-2 PESANGGRAHAN (JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN) : JURUSAN PUBLIC RELATION UNIVERSITAS MERCU BUANA PENGALAMAN ORGANISASI Ketua Nippon Club X-2 Humas di Karang Taruna KEAHLIAN

30 Menguasai Basic Ms. Word, Exel, Power Point Design Grafis dengan Photoshop KETERTARIKAN JOURNALISTIK FOTOGRAFI DESIGN GRAFIS DESIGN KOMUNIKASI VISUAL TRAVEL WRITER BLOGGING CLIMBING KUALIFIKASI Memiliki Kemauan untuk terus belajar Gemar bertemu dan berkenalan dengan orang baru Energik, ramah dan tidak bisa diam di 1 tempat

31 MAPS SEMARAK WAYANG PESONA INDONESIA 2017

32

33

34

35

36

37

38 DOKUMENTASI

39

40

41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian bab-bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Program Semarak Wayang Pesona Indonesia 2017 lalu telah berjalan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggunakan strategi komunikasi dengan membentuk kepanitiaan

Lebih terperinci

Interview Guide. A. Alif Faozi (Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandwa)

Interview Guide. A. Alif Faozi (Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandwa) Interview Guide A. Alif Faozi (Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandwa) 1. Apa yang melatarbelakangi diadakanya event Dieng Culture Festival? 2. Sejak kapan event Dieng Culture Festival diadakan? 3. Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Dalam konteks pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata

Lebih terperinci

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum BAB 4 Konsep Desain Gambaran Umum Kabupaten Kediri memiliki potensi yang sangat luas untuk dikembangkan lebih jauh lagi, selain itu Kabupaten Kediri juga adalah Kabupaten yang memiliki ambisi yang sangat

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan istilah seniman. Pada umumnya, seorang seniman dalam menuangkan idenya menjadi sebuah karya

Lebih terperinci

87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 14.572 pulau baik pulau besar ataupun pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang tentunya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah Negara maritim dimana sebagian besar negaranya adalah perairan, negeri yang beriklim tropis ini memiliki banyak kekayaan alam, wisata,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006 DAFTAR PUSTAKA Buku A W, Silih & Macnamara, Jim Strategi Public Relations. Jakarta: Gramedia, 2010 Ardianto, Elvinaro, Metodologi Penelitian untuk Public Relations-Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni tradisional wayang kulit purwa di Kabupaten Tegal, maka terdapat empat hal yang ingin penulis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( )

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( ) I. PENDAHULUAN Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari unsur-unsur ke-khas-an yang menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana Pelindo III membangun brand awareness kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang

BAB IV PENUTUP. Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang diselenggarakan oleh komunitas Gayam16 yang sudah berdiri sejak tahun 1995. YGF didirikan oleh Sapto Raharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini terkait manajemen event

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini terkait manajemen event BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang didapat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini terkait manajemen event Nova Inspiring

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. kerjasama dengan pihak sponsorship? Dalam menyelenggarakan sebuah event, Event Organizer UKM CAMP

PEDOMAN WAWANCARA. kerjasama dengan pihak sponsorship? Dalam menyelenggarakan sebuah event, Event Organizer UKM CAMP PEDOMAN WAWANCARA Dewan Penasehat & Pertimbangan Organisasi (DPPO) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Campus Music Progress (CAMP) 1. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan untuk meningkatkan kerjasama

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SITI SYAMSIAH, YANTI SETIANTI, LILIS PUSPITASARI, KOKOM KOMARIAH

KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SITI SYAMSIAH, YANTI SETIANTI, LILIS PUSPITASARI, KOKOM KOMARIAH KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SITI SYAMSIAH, YANTI SETIANTI, LILIS PUSPITASARI, KOKOM KOMARIAH Program Studi Hubungan Masyarakat, Fikom Unpad Email:

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dari beberapa narasumber di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, mengenai Strategi Pesan Media

Lebih terperinci

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 Mengapa Kebudayaan? Tujuan, Komponen Utama Bagaimana cara kerjanya?, Tentang PNPM Mandiri Perdesaan, Kegiatan Kegiatan Mendatang Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R No.1015, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif Nasional. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEMASARAN PRODUK EKONOMI KREATIF NASIONAL

Lebih terperinci

Project Officer/ Event Manager Field Officer Field Officer Talent Officer Show Director

Project Officer/ Event Manager Field Officer  Field Officer Talent Officer Show Director Demikian pula dengan konser musik, konser musik yang di selenggarakan di hotel berbintang akan memiliki tim yang berbeda dengan konser musik yang dilaksanakan di stadion. Perbedan tersebut didasari oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran public relations officer saat ini sangat di butuhkan disetiap perusahaan swasta dan perusahaan milik negara termasuk di sebuah instansi pemerintah. Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan wayang sebagai salah satu aset berharga budaya Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya. Wayang sudah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. ungkapan rasa cinta kepada Tuhan. Dengan kostum jubah dan topi memanjang, penari

BAB V KESIMPULAN. ungkapan rasa cinta kepada Tuhan. Dengan kostum jubah dan topi memanjang, penari BAB V KESIMPULAN Whirling dervish merupakan sebuah kesenian yang diciptakan sebagai ungkapan rasa cinta kepada Tuhan. Dengan kostum jubah dan topi memanjang, penari terus berputar pada satu kaki dan dalam

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti, maka dapat diambil beberapa hal yang menjadi kesimpulan dan saran peneliti. Walaupun terbatasnya waktu penelitian dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di Kabupaten Bintan Tahun 1980-2007 diketahui bahwa kesenian Mak Yong merupakan seni pertunjukan

Lebih terperinci

EVENT MANAGEMENT. MEMBUAT PROPOSAL dan PENYELENGGARAAN EVENT di KAMPUS Modul ke: SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

EVENT MANAGEMENT. MEMBUAT PROPOSAL dan PENYELENGGARAAN EVENT di KAMPUS Modul ke: SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran EVENT MANAGEMENT MEMBUAT PROPOSAL dan PENYELENGGARAAN EVENT di KAMPUS Modul ke: SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG Presentation by : Drs. BUDIHARTO HN. DASAR HUKUM KEPARIWISATAAN Berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Karena tanpa adanya komunikasi maka tidak ada proses interaksi saling

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sangat cepat, mayoritas dari populasi membutuhkan perjalanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sangat cepat, mayoritas dari populasi membutuhkan perjalanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Event Seiring dengan perkembangan jaman dan pertumbuhan jumlah populasi di dunia yang sangat cepat, mayoritas dari populasi membutuhkan perjalanan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jawa Barat biasa juga disebut Tanah Sunda, terbentang dari Selat Sunda di barat sampai ke perbatasan Jawa Tengah di bagian timur. Provinsi ini juga menyimpan

Lebih terperinci

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Ari Rahmawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahmawatiarie21@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Sesuai dengan tujuan penulisan penelitian yaitu ingin mengetahui gambaran pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran dalam membangun city branding Kota Solo melalu event SIPA (Solo International

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu dari kebudayaan, berarti musik diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan sebuah keindahan. Dapat diartikan bahwa

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang HASIL WAWANCARA MENDALAM Konfrensi Perss 1. Apa yang diketahui tentang konfrensi pers? -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan pers bertujuan menyebarkan

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemenpar: Jam 2 Siang, Karnaval Pesona Parahyangan Jadikan Bandung Lautan Manusia Sabtu, 26 Agustus 2017

Siaran Pers Kemenpar: Jam 2 Siang, Karnaval Pesona Parahyangan Jadikan Bandung Lautan Manusia Sabtu, 26 Agustus 2017 Siaran Pers Kemenpar: Jam 2 Siang, Karnaval Pesona Parahyangan Jadikan Bandung Lautan Manusia Sabtu, 26 Agustus 2017 JAKARTA - Satu hari jelang pelaksanaan â œkarnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017â,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau dan kepulauan serta di pulau-pulau itu terdapat berbagai suku bangsa masing-masing mempunyai kehidupan sosial,

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI BANK INDONESIA DALAM MENSOSIALISASIKAN CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH KARYA ILMIAH. Oleh: RHAZAQ ABRAHAM SATTAR

STRATEGI KOMUNIKASI BANK INDONESIA DALAM MENSOSIALISASIKAN CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH KARYA ILMIAH. Oleh: RHAZAQ ABRAHAM SATTAR STRATEGI KOMUNIKASI BANK INDONESIA DALAM MENSOSIALISASIKAN CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH KARYA ILMIAH Oleh: RHAZAQ ABRAHAM SATTAR 206000213 PROGRAM ILMU STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document 37 BAB III PENYAJIAN DATA Dengan melangkah ke bab tiga ini, penulis berusaha memaparkan hasil dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document yang pernah penulis adakan di Dinas Kebudayaan dan

Lebih terperinci

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL MEKARSARI YOUTH FESTIVAL Dalam rangka merayakan gebyar pesona akhir tahun, Karang Taruna Kelurahan Mekarsari bersama Kantor Kelurahan Mekarsari Pemerintah Kota Depok akan menyelenggarakan : Mekarsari Youth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Key Informan. Produser Program Idenesia, Rojih Azka

LAMPIRAN. 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Key Informan. Produser Program Idenesia, Rojih Azka LAMPIRAN 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Key Informan Produser Program Idenesia, Rojih Azka 2. Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Asisten Produksi Program Idenesia, Ardhy Yanus & Deta Putri Setyanto Kreatif

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sajian pemberitaan media oleh para wartawan narasumber penelitian ini merepresentasikan pemahaman mereka terhadap reputasi lingkungan sosial dan budaya Kota Yogyakarta.

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

Strategi Komunikasi dan Promosi Sungai Musi pada Program Pengembangan Waterfront City

Strategi Komunikasi dan Promosi Sungai Musi pada Program Pengembangan Waterfront City Strategi Komunikasi dan Promosi Sungai Musi pada Program Pengembangan Waterfront City Dr. Hj. Lishapsari Prihatini, M.Si. lishapsari@gmail.com Abstrak Palembang melalui ikon Waterfront City, bermaksud

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN BAB III LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Persiapan 1. Persiapan awal Persiapan awal sudah kami lakukan sejak bulan Desember tahun 2008 yaitu: a. Pembentukan Panitia Awalnya anggota panitia adalah teman-teman

Lebih terperinci

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS?

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? Lampiran 1 KUISIONER 1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa di Ponorogo? 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? 3. Program kesenian jawa apa saja yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan berlomba lomba menyelenggarakan sebuah event yang baik. Event event yang diselenggarakan tersebut sangat beragam, mulai dari launching

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Sebagai bagian akhir dalam penyusunan skripsi tentang Kampanye Public Relations Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta dalam Kompetisi Nasional Bertarung Inovasi Sambal

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Hasil Visual 5.1.1 Logo BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Gambar 5.1 : Logo event Dalam promosi untuk Museum Layang-Layang Indonesia, Logo ini merupakan identitas event. Mari Bernostalgia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

-i- DAFTAR ISI. Kata Pengantar... BAB I PENDAHULUAN... 1

-i- DAFTAR ISI. Kata Pengantar... BAB I PENDAHULUAN... 1 -i- -i- DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud... 1 C. Ruang Lingkup... 1 D. Dasar Hukum... 1 E. Pengertian Umum... 2 BAB II PENYELENGGARAAN KEGIATAN SOSIALISASI...

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2001 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Salah satu syarat untuk memperoleh gelar profesional mahasiswa tingkat akhir adalah Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja

Lebih terperinci

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo,

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo, DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. Public Relations Praktis, Bandung, Widya Padjajaran, 2009 Barnes, James G. Secret of Customer Relations Management, Yogyakarta, Andi, 2003 Cangara, Haffied. Pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

PAMERAN. A. Desain Final

PAMERAN. A. Desain Final V PAMERAN A. Desain Final 1. Media Utama (Company Profile) Gambar 1.7. Halaman depan buku company profile Deskripsi : Pada layout buku halaman depan menggunakan latar belakang warna cream sesuai dengan

Lebih terperinci

Merencanakan Pameran Seni Rupa

Merencanakan Pameran Seni Rupa Merencanakan Pameran Seni Rupa Posted By Nanang Ajim Posted On 2:58 PM With No Comments Print Pameran pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara perorangan maupun kelompok

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE. 3. Siapa pengunjung event Sleman Fashion Festival? 1. Apakah ada riset dalam pembentukan event SFF ini?

INTERVIEW GUIDE. 3. Siapa pengunjung event Sleman Fashion Festival? 1. Apakah ada riset dalam pembentukan event SFF ini? LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE Event 1. Apa itu Sleman Fashion Festival? 2. Apa saja bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam event Sleman Fashion Festival? 3. Siapa pengunjung event Sleman Fashion Festival?

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci