BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mizwar, dengan produksi pertama serial tv "Mat Angin", disusul kemudian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mizwar, dengan produksi pertama serial tv "Mat Angin", disusul kemudian"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Citra Sinema PT Demi Gisela Citra Sinema didirikan tahun 1997 oleh Deddy Mizwar, dengan produksi pertama serial tv "Mat Angin", disusul kemudian dengan serial ramadhan "Lorong Waktu" (6 season), "Demi Masa", "Kiamat Sudah Dekat" (film dan serial tv), film "Ketika", film "Nagabonar Jadi 2", dan terakhir serial tv "Para Pencari Tuhan". Disemua judul itu, Deddy Mizwar bertindak selaku produser sekaligus aktor dan sutradaranya. Sinetron dan film produksi Citra Sinema dikenal konsisten mengandung muatan religi dan komedi, meski beberapa judul bergenre drama, misalnya serial tv "Adillah" (RCTI), "Rinduku CintaMu" (SCTV), dan "Gerbang Penantian" (Lativi) Profil Citra Sinema Siapa saja dibalik citra sinema? Selain sang maestro Deddy Mizwar tentunya ada sekian orang lagi di balik layar yang berada di balik produksi filmfilm produksi citra sinema baik di layar televisi maupun layar lebar. Tapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa Deddy Mizwar-lah motor utama dari karya-karya citra. sinema. Mari kita berkenalan dengan mereka. Arief Gustaman, meski pernah bekerja sebagai penjaga gudang di pabrik coklat van houten di bandung, namun menulis merupakan pekerjaan yang menjadi bagian hidupnya. Diawali menjadi penulis buku harian, kemudian jadi penulis 59

2 60 lepas mengenai masalah sosial dan kebudayaan, terutama yang berkaitan dengan musik dan film. Menulis kritik film untuk koran bandung pos, pikiran rakyat, kompas, media indonesia, dan majalah gatra. Kemudian menjadi redaktur (kontrak) di pikiran rakyat (edisi minggu), redaktur tabloid debat, dan selama 6 tahun jadi redaktur di koran tribun jabar (media kelompok kompas-gramedia) di samping menjadi anggota juri pengamat festival film bandung (ffb), sebelum akhirnya menjadi bagian tim kreatif di Pt Demi Gisela Citra Sinema. Deddy Mizwar, huruf kapital dan tinta tebal patut digunakan untuk mencatat perjalanan karier aktor kelahiran 5 maret 1955 ini dalam sejarah perfilman indonesia. Sejak mengawali kariernya melalui film cinta abadi (Wahyu Sihombing, 1976) hingga film ketika cinta bertasbih (Chaerul Umam, 2009), Deddy Mizwar masih kreatif melahirkan karya-karya yang produktif mendulang prestasi bergengsi. Selama 33 tahun perjalanan kariernya, melalui sekitar 75 judul film dan 150 judul sinetron, Deddy telah mengumpulkan tak kurang dari 25 penghargaan untuk kinerjanya sebagai aktor dan sutradara dari berbagai festival (festival film indonesia, festival film bandung, festival film jakarta, bali international film festival, indonesian movie award, jiffest) di tanah air. Itu belum termasuk penghargaan Honouris Causa dari berbagai pihak/lembaga yang memberi apresiasi terhadap dedikasinya dalam kebudayaan, khususnya dunia film: aktor senior favorit cinemags indonesian awards 2003, the most religious actor 2004 (frontier, marketing celebrity image awards 2004), life achievement award (sctv

3 , panasonic award 2005, mtv award 2007), tokoh perubahan (harian republika, 2007), tokoh budaya (harian sindo, 2008), dan berbagai ragam penghargaan lainnya. Dari karya-karya tersebut, ada yang laris dan ada yang tidak secara komersial. memang tak ada resepnya membuat film laris. Setiap orang pasti ingin membuat film yang laku, tapi kenyataan di pasar sering tak sesuai harapan. Kalau membuat film baik ada resepnya. Maka saya memilih membuat film yang baik, yakni yang bermanfaat bagi penontonnya. Jika film saya tak laku, setidaknya ada nilai lain yang pasti saya peroleh sebagai bagian dari ibadah. Kalau pun kemudian laku juga, ya alhamdulillah, ujar dan ayah dari Zulfikar Rakita Dewa, Senandung Nacita, dan Gacia Kalila ini. Toh, akhirnya, Deddy Mizwar menciptakan trendsetter. Kini,"loronglorong" yang dulu sepi, kini banyak ditempuh orang. Kini, banyak sinetron dan film yang diberi label "religius". PT. Demi Gisela Citra Sinema Kompleks Rukan Taman Pondok Kelapa Blok B7-8 Jl. Pondok Kelapa Raya, Jakarta Indonesia Telp : , Fax :

4 Film Tanah Surga Katanya (Gambar ) Judul film Produser Sutradara Penulis : Tanah Surga Katanya : Bustal Nawawi : Herwin Novianto : Danial Rifki Tanggal edar : Wednesday, 15 August 2012 Warna Jenis film Durasi : Warna : Drama : 90 menit Pemain/Cast :

5 63 (Gambar ) Fuad Idris Berperan sebagai Hasyim yaitu seorang mantan pejuang kemerdekaan yang masih menggenggam nilai-nilai nasionalisme yang tinggi. (Gambar ) Ence Bagus Berperan sebagai Haris yaitu anak dari Hasyim yang berpindah dan bekerja di Malaysia serta mempunyai istri seorang warga Negara Malaysia. (Gambar )

6 64 Tissa Biani Azzahra Berperan sebagai Salina yaitu putri dari Haris yang diajak tinggal di Malaysia. (Gambar ) Osa Aji Santoso Berperan sebagai Salman yaitu putra dari Haris yang ditinggalkan bersama kakeknya di Indonesia, karena ia tidak mau meninggalkan kakeknya sendiri yang tidak mau diajak ke Malaysia dengan alasan nasionalisme. (Gambar ) Astri Nurdin

7 65 Berperan sebagai Astuti yaitu karakter seorang guru muda yang harus berjuang mengajar sendirian di desa tersebut karena keterbatasan tenaga guru yang mengajar di sana. (Gambar ) Ringgo Agus Rahman Berperan sebagai Anwar yaitu seorang dokter yang berasal dari Bandung yang baru saja tiba di sana setelah ditugaskan dari kota asalnya di Bandung. Sinopsis Setelah meninggalnya istri tercinta, Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965, memutuskan tidak menikah. Ia tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, dan dua cucunya: Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia dan Malaysia merupakan persoalan tersendiri bagi mereka, karena keterbelakangan pembangunan dan ekonomi. Astuti, guru sekolah dasar di kota, datang tanpa direncanakan. Ia mengajar di sekolah yang hampir rubuh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang datang pula dr. Anwar, dokter muda yang datang karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota.

8 66 Haris mencoba membujuk ayahnya untuk pindah ke Malaysia dengan alasan di sana lebih menjanjikan secara ekonomi dibandingkan tetap tinggal di wilayah Indonesia. Hasyim bersikeras tidak mau pindah. Baginya kesetiaan pada bangsa adalah harga mati. Persoalan semakin meruncing ketika Hasyim tahu bahwa Haris ternyata sudah menikah dengan perempuan Malaysia dan bermaksud mengajak Salman dan Salina. Salman yang dekat dengan sang kakek memilih tetap tinggal di Indonesia. Hasyim sakit. Dr Anwar berusaha memberikan perawatan dan obat yang lebih rutin. Namun, keterbatasan sarana dan obat, membuat kondisi Hasyim memburuk. Dr Anwar memutuskan untuk membawa Hasyim ke rumah sakit kota. Dengan uang hasil kerja Salman, Hasyim dibawa pakai perahu. Mereka berangkat ditemani oleh Astuti dan dr. Anwar. Di tengah perjalanan nyawa Hasyim tidak tertolong. Ia meninggal bersamaan dengan pekik dan sorak sorai Haris atas kemenangan kesebelasan Malaysia atas Indonesia. 4.2 Hasil Penelitian dan Hasil Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda apakah yang dapat memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme secara verbal (audio) dan nonverbal (visual) dalam film Tanah Surga Katanya ini. Pada metodelogi diterapkan bahwa penelitian menggunakan metode segitiga makna atau triangle of meaning Charles Sanders Peirce dan dalam proses analisis penelitian ini dengan menghubungkan adegan-adegan pada film Tanah Surga Katanya untuk

9 67 mengetahui tanda-tanda yang dapat memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme dalam film Tanah Surga Katanya. Nasionalisme dan patriotisme secara verbal (audio) dalam penelitian ini ditunjukan berupa audio melalui dialog-dialog/ucapan yang dilakukan oleh para pelaku adegan. Dalam nasionalisme dan patriotisme secara verbal (audio) ini, juga dilengkapi potongan gambar untuk menjelaskan pada scene tersebutlah terdapat dialog yang dimaksud Nasionalisme dan patriotisme secara verbal 1. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan menolak pindah ke Malaysia SIGN 00:10:05 Haris : Alhamdulillah yah, bedagang di Malaysia tu sangat menguntungkan. Baru ja setahun saya tinggal disana, saya dah punya kedai. Nah sekarang nih, saya bermaksud untuk mengajak ayah dan anak-anak pindah kesana. Hasyim : Mengapa tak sekalian saja kau pindahkan kuburan mak mu dan kuburan

10 68 bini kau tu ke Malaysia. Haris : Bukan begitu maksud saya yah. Hasyim : heh Ris, sejak tahun 65, aku sudah berperang melewan Malaysia. Sekarang kau suruh aku pindah kesana, tidak. OBJECT Berperang melewan Malaysia merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat dekat untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas (close up), untuk menjelaskan bahwa Hasyim menolak dengan raut wajah dan ekspresi yang menegaskan bahwa dirinya tidak mau pindah ke Malaysia. Hasyim ingin tetap tinggal di tanah airnya, karena ia sudah berjuang dan berperang melawan Malaysia walaupun perekonimian di Malaysia jauh lebih baik dari kampung tempat tinggalnya di pelosok Kalimantan. Sikap mencintai dan tidak mau meninggalkan tanah air memberikan contoh yang mendidik kepada penontonnya, karena sebagai warga Negara Indonesia kita harus tetap mencintai bangsa ini walaupun

11 69 kondisinya tidak lebih baik dari Negara tetangga. Dalam scene 1 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu melalui kecintaan Hasyim pada negeri ini dengan menolak ajakan anaknya untuk pindah ke Malaysia. Hasyim menunjukan cintanya pada negeri ini walaupun anaknya mengatakan di Malaysia kehidupannya lebih baik daripada tinggal di Indonesia. Mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa memang tidak mudah, hasyim telah melakukannya dengan berperang melawan Malaysia pada tahun 1965 dan ia ingin mempertahankan apa yang telah ia perjuangkan dengan menolak pindah ke Malaysia. Kecintaan kepada negeri merupakan wujud dari rasa nasionalisme. 2. Patriotisme menurut Staub diwujudkan dengan mengabdi kepada bangsa dan negeri ini SIGN 00:12:24 Haris : Tapi apa yang ayah harapkan dari pemerintah, mereka tidak pernah

12 70 memberikan apa-apa kepada ayah pernah berjuang diperbatasan. Hasyim : aku mengabdi bukan untuk pemerintah, tapi untuk negeri ini, bangsaku sendiri. OBJECT Mengabdi untuk negeri merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat dekat untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas (close up), untuk menjelaskan bahwa Hasyim sedang mengatakan kepada Haris bahwa ia mengabdi untuk negeri ini. Dengan ekspresi wajah yang kuat, Hasyim dengan bangga menjelaskan pangabdiannya kepada bangsa walaupun sampai saat ini pemerintah tidak memperhatikan nasibnya yang penuh dengan keterbatasan di pelosok Kalimantan. Perjuangan dan pengorbanan Hasyim yang tanpa pamrih untuk negeri ini memberikan contoh kepada penontonnya, karena sebagai anak bangsa, janganlah tanyakan apa yang sudah Negara ini berikan kepadamu tapi tanyakanlah

13 71 kepada dirimu, apa yang sudah kau berikan untuk Negara ini. Dalam scene 2 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai patriotisme yaitu melalui perkataan Hasyim yang berjuang dan mengabdi untuk bangsa tanpa mengharapkan pamrih dari pemerintah. Walaupun ia tidak mendapatkan apapun dari perjuangan dan pengorbanannya dimasa lalu, tetapi hal itu tidak melunturkan rasa kecintaan dan kebanggannya terhadap bangsa Indonesia. Berjuang dan mengabdi tanpa mengharapkan pamrih mnunjukan jiwa patriotisme. 3. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan menghargai dan menghormati bendera pusaka merah putih SIGN 00:32:00 Salman : Itu merah putih. Pedagang : Ku tau, ini warnanya merah, ini warna putih, ini kuning, ini hijau, ini warna coklat. Salman : Merah putih itu, bendera Indonesia pa.

14 72 Pedagang : Ini kan kain pembungkus dagangan aku. Salman : Ini bendera pusaka. Pedagang : Ini Mandau pusaka kakek aku, pergi kau..! OBJECT Merah putih bendera pusaka merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar terlihat jauh untuk menunjukan objek dan sekitarnya (long shot), untuk menjelaskan aktivitas yang sedang dilakukan Salman. Salman menemukan bendera merah putih yang digunakan pedagang rempah sebagai alas dan pembungkus dagangannya. Salman menjelaskan bahwa bendera merah putih itu bendera Indonesia dan bendera pusaka. Salman menunjukan kalau kita harus menjunjung tinggi dan menghargai simbol Negara Indonesia berupa bendera pusaka merah putih ini memberikan contoh kepada penontonnya untuk lebih mencintai Negara lewat simbol-simbol Negara, diantaranya berupa bendera pusaka merah putih yang tidak boleh digunakan sembarangan.

15 73 Dalam scene 3 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme melalui adegan Salman yang mencintai Negara ini lewat bendera pusaka merah putih. Dengan menghargai dan tidak menggunakan bendera pusaka dengan sembarangan, itu bisa menunjukan kecintaan kita terhadap bangsa ini. Secara tidak langsung, hal ini menyampaikan untuk lebih menghargai dan menghormati bangsa ini lewat bendera pusaka merah putih. Menghargai dan menghormati bangsa ini lewat bendera pusaka merah putih adalah wujud kecintaan terhadap bangsa dan ini termasuk nasionalisme yang ditunjukan melalui simbol Negara. 4. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan mengajarkan murid menyanyikan lagu Indonesia raya SIGN 00:59:13 Astuti : Hari ini kita akan belajar menyanyikan lagu Indonesia raya. Kelas 3 dan 4 wajib belajar lagu ini, kalian semua harus hafal. Sekarang kalian catat lagu ini dibuku kalian.

16 74 OBJECT Mengajar menyanyikan lagu Indonesia raya merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar terlihat tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat untuk memperlihatkan objek dan latar belakangnya yang tidak terlalu jauh (medium shot), untuk menjelaskan bahwa ibu guru Astuti sedang ngajarkan murid untuk menyanyikan lagu Indonesia raya. Mengajarkan murid menyanyikan lagu Indonesia raya memberikan contoh kepada penontonnya untuk mengetahui, hafal dan memahami lagu kebangsaan merupakan bagian dari wujud kecintaan kita terhadap bangsa. Sebagai warga Negara Indonesia kita wajib mengetahui, hafal dan memahami lagu kebangsaan Negara Indonesia. Itulah keinginan ibu guru Astuti agar muridnya kelak dengan bangga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya.

17 75 Dalam scene 4 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu lewat adegan ibu guru Astuti yang ingin semua muridnya mengetahui dan hafal lagu kebangsaan Indonesia raya. Lagu Indonesia raya merupakan lagu kebangsaan yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Lagu ini menjadi salah satu simbol representasi Negara dalam berbagai kegiatan internasional. Mengajar murid menyanyikan lagu kebangsaan merupakan wujud dari kecintaan pada bangsa dan menunjukan rasa nasionalisme. 5. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya SIGN 01:02:44 Murid : Indonesia raya, merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta. OBJECT Lagu Indonesia raya merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar terlihat setengah badan dan terlihat sekelompok orang

18 76 untuk memperlihatkan objek dalam bentuk grup (medium grup shot), untuk menjelaskan para murid yang sedang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dengan hikmat. Scene ini memberikan contoh kepada penontonnya bahwa Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dengan hikmat dalam situasi apapun menunjukan kecintaan dan kebanggan sebagai bangsa Indonesia dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk mengibarkan bendera pusaka dan mengumandangkan lagu Indonesia raya. Dalam scene 5 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu malaui adegan yang dilakukan oleh para murid sekolah dasar yang sedang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dengan semangat. Dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dengan semangat, menunjukkan kepada kita semua akan arti kemerdekaan, akan arti kecintaan dan pengorbanan kepada tanah air, serta akan arti persatuan dan kesatuan. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya adalah salah satu cara menunjukan rasa nasionalisme.

19 77 6. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan menghormati dan menjaga bendera merah putih SIGN 01:11:48 Salman : Pak, saya punya kain masih baru, kualitas bagus. Cocok untuk bapak. Bapak lebih gagah kalau memakai ini. Pedagang : (si pedagang menggelengkan kepalanya). Salman : Bapak nda perlu beli, tukar ja dengan kain merah putih itu. Pedagang : Boleh lah. OBJECT Kain merah putih merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat keseluruhan untuk memperlihatkan dua objek secara utuh (two shot), untuk menjelaskan Salman yang rela menukar kain yang baru ia beli dengan kain merah putih milik pedagang. Sikap rela berkorban yang ditunjukan dengan

20 78 menukarkan sesuatu yang berharga dan baru dimiliki demi sebuah bendera merah putih yang sangat ia banggakan dan ia hormati. Dalam scene 6 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu dengan adegan seorang anak dengan jiwa yang sangat mulia rela menukarkan kain yang baru ia beli dengan kain merah putih milik pedagang. Sebuah kain merah putih yang sangat dibanggakan dan disakralkan, karena kain merah putih tersebut adalah bendera pusaka bangsa Indonesia. Berkorban merupakan cara menunjukan rasa cinta tanah air, dengan hal ini juga terlihat bagaimana rasa nasionalisme ditunjukan. 7. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan kebanggaaan sebagai bangsa Indonesia SIGN 01:24:02

21 79 Hasyim : Genggam erat cita-citamu, katakan kepada dunia dengan bangga. Kami bangsa Indonesia. OBJECT Kami bangsa Indonesia merupakan komunikasi verbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat dekat untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas (close up), untuk menjelaskan bahwa Hasyim sedang mengatakan kepada Salman banggalah sebagai warga indonesia. Dengan ekspresi wajah yang memperlihatkan kebanggaannya sebagai bangsa Indonesia. Hal ini memberikan contoh kepada penonton untuk bangga sebagai bangsa Indonesia dan menunjukan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia itu negeri yang patut dibanggakan. Kebanggaan terhadap bangsa sendiri dapat memperkuat persatuan dan kesatuan Negara ini. Dalam scene 6 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu dengan dialog yang dilakukan Hasyim dengan menanamkan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia kepada cucunya Salman dan menanamkan jiwa

22 80 pantang menyerah kepada Salman untuk terus mengejar apapun cita-citanya. Inilah bukti cinta terhadap tanah air dengan menanamkan rasa bangga berbangsa Indonesia kepada generasi penerus bangsa. Menanamkan rasa bangga terhadap bangsa adalah salah satu wujud dari rasa nasionalisme. Selain nasionalisme dan patriotisme secara verbal (audio), dalam hasil penelitian ini juga terdapat nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal (visual). Nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal (visual) dalam penelitian ini maksudnya adalah nasionalisme dan patriotisme yang ditunjukan berupa visual melalui potongan-potongan gambar yang dimainkan oleh para pelaku adegan. Dalam nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal (visual) ini, berisi potongan-potongan gambar adegan yang memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme dalam film Tanah Surga Katanya Nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal 1. Patriotisme menurut Staub diwujudkan dengan mengajar anak-anak didaerah pelosok SIGN

23 81 00:05:12 OBJECT Seorang guru merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat dari belakang seorang guru yang sedang mengajar dan terlihat ada pembatas di tengah ruangan (over shoulder shot), untuk menjelaskan pengabdian seorang guru yang ditugaskan didaerah pelosok dengan fasilitas mengajar yang sangat kurang memadai. Ruang yang diberi pembatas adalah satu ruang kelas yang diisi oleh murid dari kelas tiga dan empat dalam satu ruangan dan satu orang pengajar. Dengan segala keterbatasan, ibu Astuti tetap mengajar dengan sungguh-sungguh. Inilah sikap patriotisme yang ditunjukkan seorang guru untuk tetap mencerdaskan anak bangsa dengan segala keterbatasannya. Pada scene 1 ini terlihat bagaimana film ini memaknai patriotisme yaitu melalui adegan seorang guru yang mau bertugas di daerah pelosok, walaupun fasilitas mengajar seadanya dan ia adalah guru satu-satunya yang ada di dusun

24 82 tersebut. Tetapi, ia tetap mengajar dengan semangat demi mencerdaskan dan menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan nasionalisme pada murid-muridnya. Inilah salah satu sikap patriotisme yang ditunjukan oleh seorang guru. Bertugas sebagai guru didaerah pelosok dan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa merupakan wujud sikap patriotisme. 2. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan melalui menggambar bendera merah putih dengan benar SIGN 00:07:27 OBJECT Gambar bendera merah putih merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat dekat untuk memperlihatkan objek secara jelas (close up), untuk menjelaskan bahwa gambar bendera yang digambar oleh Salina adalah gambar bendera merah putih yang benar, berbeda dengan gambar anak disebelahnya yang

25 83 menggambar bendera merah putih dengan salah. Raut wajah Salina yang tersenyum gembira menunjukan bahwa ia bangga menggambarkan bendera merah putih dengan benar. Menggambarkan bendera merah putih dengan benar merupakan salah satu wujud nasionalisme yang ditunjukan oleh anak sekolah dasar yang tinggal daerah di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Pada scene 2 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu dengan adegan seorang anak yang menggambar bendera Indonesia dengan benar diantara beberapa temannya yang menggambar bendera Indonesia tetapi salah. Seorang anak sekolah dasar pun bisa menunjukan nasionalisme melalui hal-hal kecil, cukup mengambar bendera merah putih dengan benar. Seorang anak yang menggambar bendera merah putih dengan benar menunjukan rasa cintanya kepada bangsa dan ini merupakan wujud nyata nasionalisme. 3. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan memasang bendera merah putih SIGN

26 84 00:07:53 OBJECT Menancapkan tiang dengan bendera kertas di atasnya merupakan komunikasi nonverbal. INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat memperlihatkan objek dan latar belakang objek (medium long shot), untuk menjelaskan aktivitas yang sedang dilakukan beberapa anak yang sedang menancapkan tiang dan bendera buatan mereka sendiri. Bergotongroyong menancapkan dan mengibarkan bendera merah putih merupakan wujud nasionalisme yang ditunjukan, walaupun dengan tiang yang terbuat dari bambu dan bendera yang terbuat dari kertas, tidak mengurangi semangat dan antusias anak-anak ini untuk

27 85 menunjukan nasionalisme mereka. Pada scene 3 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu melalui adegan semangat yang ditunjukan oleh murid-murid untuk mengibarkan bendera merah putih. Walaupun tidak mempunyai tiang dan bendera yang bagus, kita sebagai anak bangsa harus tetap mengibarkan bendera pusaka di tanah air kita sendiri untuk memperkuat rasa nasionalisme dan menghargai perjuangan para pahlawan di masa lalu. Mengibarkan bendera merah putih merupakan wujud dari rasa cinta tanah air dan menunjukan rasa nasionalisme. 4. Patriotisme menurut Staub diwujudkan dokter yang bertugas ke daerah pelosok SIGN 00:18:40 OBJECT Dokter yang bertugas di daerah pelosok merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat separuh badan untuk menampilkan objek beserta lingkungan disekitarnya (medium shot), untuk menjelaskan

28 86 kedatangan seorang dokter dari kota besar yang bertugas di daerah terpencil yang harus melalui hutan dan jalan setapak untuk bisa tiba di dusun tempatnya bertugas serta dibantu oleh seorang anak yang membawakan barang-barangnya. Dokter yang bertugas di daerah pelosok ini adalah pekerjaan yang sangat mulia, karena di dusun tersebut tidak ada tenaga medis lain. Inilah sikap patriotisme yang ditunjukan oleh seorang dokter dari kota besar yang mau bertugas di daerah pelosok. Pada scene 4 ini, terlihat bagaimana film ini memaknai patriotisme yaitu dengan adegan perjuangan seorang dokter untuk mendatangi daerah yang membutuhkan tenaga medis meskipun daerah tersebut sulit dijangkau dengan alat transportasi. Semangat untuk menolong terhadap sesama inilah yang menunjukan patriotisme seorang anak bangsa. Mendatangi daerah yang sulit dijangkau untuk memberikan bantuan medis kepada sesama warga Negara Indonesia merupakan wujud nyata dari sikap patriotisme.

29 87 5. Patriotisme menurut Staub diwujudkan dokter yang bertugas saat hujan deras SIGN 00:22:02 OBJECT Dokter yang menggunakan daun pisang sebagai payung merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar ini terlihat separuh badan untuk memlihatkan objek dan situasi yang sedang terjadi (medium shot), untuk menjelaskan perjuangan seorang dokter yang harus datang kerumah pasien disaat hujan deras. Hal ini tidak menyurutkan semangat dokter tersebut untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan medis. Ini merupakan contoh mulia untuk penontonnya yang ditunjukan oleh seorang dokter dengan

30 88 melakukan tugasnya apapun situasi dan keadaannya. Pada scene 5 ini terlihat bagaimana film ini memaknai patriotisme yaitu melalui adegan betapa gigihnya seorang dokter dalam melaksanakan tugasnya, di mana pun, kapan pun dan siapapun yang membutuhkan pertolongan medis ia harus siap dan tetap semangat dalam menjalankan tugasnya. Sikap semangat dan gigih dalam menjalani tugas inilah yang menjadi salah satu contoh patriotisme tanpa harus ikut berperang. Menjalani tugas dengan gigih dalam situasi apapun menunjukan jiwa patriotisme. 6. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan gambar bendera merah putih SIGN 01:01:47 OBJECT INTERPRETANT Bendera merah putih merupakan Pengambilan gambar terlihat

31 89 komunikasi nonverbal keseluruhan objek (two shot), untuk menjelaskan pak Hasyim dan bu guru Astuti sedang membentangkan bendera merah putih yang telah lama disimpan oleh Hasyim sejak tahun 65. Bendera merah putih merupakan simbol Negara yang harus kita jaga, dengan menyimpan dan menjaga bendera merah putih berarti kita sudah menanamkan nasionalisme dalam diri kita. Pada scene 6 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu dengan cara kita memperlakukan simbol Negara berupa bendera merah putih dengan baik, karena dengan menghormati dan menghargai simbol Negara berarti kita juga menjaga harga diri bangsa. Jika kita sudah bisa menghargai bangsa kita sendiri, maka bangsa lain juga akan menghargai bangsa kita. Inilah salah satu wujud nasionalisme yang harus kita perkuat. Menghormati dan menghargai simbol Negara adalah salah satu wujud rasa nasionalisme. 7. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan upacara bendera SIGN

32 90 01:02:37 OBJECT Upacara bendera merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar terlihat jauh untuk memperlihatkan keseluruhan objek (long shot), untuk menjelaskan bahwa upacara bendera dilakukan untuk memperkuat rasa nasionalisme. Karena di dalam uapacara bendera banyak unsure nasionalisme yang ditampilkan diantaranya pengibaran bendera merah putih sebagai simbol Negara, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan banyak lagi hal-hal yang dapat memperkuat rasa nasionalisme kita melalui upacara bendera. Lewat scene ini mengingatkan kepada penontonnya bahwa uapacara

33 91 bendera itu sangat penting dalam memperkokoh nasionalisme dalam diri anak bangsa. Pada scene 7 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme dengan adegan seluruh lapisan masyarakat yang sedang hikmat mengikuti upacara bendera dan ikut menyanyikan lagu Indonesia raya bersama-sama. Dengan melakukan upacara bendera kita dapat mempersatukan masyarakat, menanamkan nasionalisme yang mulai luntur digerus oleh era globalisasi. Melaksanakan upacara bendera dengan hikmat merupakan salah satu cara untuk menunjukan kecintaan terhadap bangsa, dan kecintaan terhadap bangsa merupakan wujud dari rasa nasionalisme. 8. Patriotisme menurut Staub diwujudkan dengan berdiri tegak dan hikmat saat upacara bendera SIGN 01:02:48 OBJECT INTERPRETANT Berdiri tegak menghadap bendera Pengambilan gambar terlihat separuh

34 92 merah putih merupakan komunikasi nonverbal badan dari objek (medium close up), ini menjelaskan saat Hasyim berdiri dengan tegak dan tatapan mata yang tajam disaat bendera merah putih dikibarkan. Jiwa patriotismenya seakan terpanggil kembali saat bendera merah putih dikibarkan dan lagu Indonesia raya dikumandangkan.melihat bendera merah putih berkibar dan mendengar lagu Indonesia raya merupakan sesuatu yang istimewa bagi seseorang yang pernah berjuang demi bangsa dimasa lalu. Ini bisa dijadikan pelajaran bagi penontonnya yang harus lebih hikmat dan tergetar jiwanya saat lagu Indonesia raya berkumandang dan bendera merah putih berkibar, terutama saat melaksanakan upacara bendera. Pada scene 8 ini terlihat bagaimana film ini memaknai patriotisme yaitu dengan menunjukan sikap bangga dan bahasa tubuh yang kuat dan tegap saat bendera merah putih dikibarkan dan lagu Indonesia raya dinyanyikan, kita harus benar-benar menghormati saat simbol Negara dikibarkan. Mengingat bagaimana

35 93 sulitnya para pejuang kita dahulu begitu sulitnya untuk mengibarkan bendera merah putih di negeri ini. Patriotisme juga bisa ditunjukan dengan bahasa tubuh yang kuat, tegap dan menunjukan kebanggan saat bendera pusaka dikibarkan dan lagu indonesai raya dikumandangkan. 9. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan tarian daerah dan alat musik tradisional SIGN 01:03:26 OBJECT Tarian daerah dan alat musik tradisional merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar terlihat dari belakang punggung memperlihatkan sudut pandang dari orang yang sedang menyaksikan pertunjukan (over shoulder shot), untuk menjelaskan anak-anak perempuan di sekolah dasar yang sedang melakukan tarian daerah dengan perlengkapan seadanya dan

36 94 diiringi alat musik tradisional yang dimainkan oleh seorang warga dusun. Ini salah satu contoh yang ingin ditampilkan kepada penontonnya untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya nasional berupa tarian daerah dan alat musik tradisional. Nasionalisme ditunjukan dengan menjaga dan melestarikan budaya nasional. Pada scene 9 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu dengan cara melestarikan budaya nasional melaui tarian daerah dan alat musik tradisional meskipun perlengkapan yang dimiliki seadanya, namun semangat nasionalisme yang ditunjukan dapat menutupi segala kekurangan dan keterbatasan dan tidak mengurangi nilai dari kebudayaan itu sendiri. Melakukan tarian daerah dan memainkan alat musik tradisional adalah wujud dari rasa cinta tanah air dan hal ini berarti menunjukan rasa nasionalisme. 10. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan mengibarkan bendera merah putih

37 95 SIGN 01:12:50 OBJECT Mengibarkan bendera merah putih merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar terlihat separuh badan dari objek (medium shot), untuk menjelaskan Salman yang sedang berlari sambil mengibarkan bendera merah putih dengan bangga. Bangga berbangsa Indonesia dan bangga berbendera merah putih ingin ditunjukan kepada para penontonnya, menanamkan rasa bangga berbangsa Indonesia dan berbendera Indonesia menunjukan salah satu sikap nasionalisme. Pada scene 10 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu melalui adegan yang dilakukan Salman dengan kebanggan saat mengibarkan

38 96 bendera merah putih sambil berlari dari malaysia hingga perbatasan Indonesiamalaysia. Kebanggaan terhadap tanah air dan bendera pusaka merupakan wujud nyata dari rasa nasionalisme seorang anak bangsa terhadap negerinya. Tanpa ada keraguan sedikit pun untuk mengaku sebagai bangsa Indonesia meskipun keadaan di perbatasan sangatlah memprihatinkan. Mengibarkan bendera merah putih menunjukan rasa cinta pada bangsa dan merupakan wujud dari nasionalisme. 11. Nasionalisme menurut Huszer and Stevenson diwujudkan dengan pesan nasionalisme SIGN 01:27:26 OBJECT Pesan nasionalisme merupakan komunikasi nonverbal INTERPRETANT Pengambilan gambar hanya berupa tulisan pesan nasionalisme yang menyampaikan apapun yang terjadi, jangan sampai kehilangan cinta pada negeri ini. Pesan terakhir yang disampaikan dalam film ini mengingatkan penonton untuk tetap

39 97 mencintai negeri dalam kondisi dan situasi apapun. Rasa cinta terhadap negeri bisa ditunjukan dengan berbagai cara, pentingnya memperkuat rasa nasionalisme di era globalisasi ini agar negeri kita tetap memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia tanpa terkontaminasi dampak negatif budaya asing yang masuk ke Indonesia. Pada scene 11 ini terlihat bagaimana film ini memaknai nasionalisme yaitu dengan gambar pesan terakhir yang disampaikan dalam film ini dapat manambah rasa cinta terhadap tanah air, cinta terhadap bangsa adalah wujud utama dari rasa nasionalisme kita terhadap bangsa dan Negara. Dengan cinta terhadap bangsa kita dapat membangun negeri ini dan membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Pesan yang berisi tentang rasa cinta terhadap tanah air merupakan salah satu cara menunjukan rasa nasionalisme. 4.3 Pembahasan Dalam sebuah film yang bertemakan tentang nasionalisme dan patriotisme memang dibutuhkan adegan-adegan yang berkaitan dengan rasa atau jiwa nasionalisme dan patriotisme seorang anak bangsa untuk bangsa dan negaranya, agar pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut dapat dimengerti oleh penonton. Salah satunya tercermin dalam film Tanah Surga Katanya.

40 98 Sesuai hasil penelitian ini, menunjukan bahwa film Tanah Surga Katanya sudah memenuhi fungsi film yang telah penulis paparkan di bab 2 yaitu sebagai media yang memberikan informasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada penonton mengenai kisah warga dusun di perbatasan Indonesia-Malaysia, guru dan dokter yang bertugas di daerah pelosok dengan segala keterbatasannya. Selain itu film Tanah Surga Katanya menyajikan tontonan yang mendidik, menghibur dan berkualitas untuk penonton. Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan bagaimana nasionalisme dan patriotisme dimaknai dalam film Tanah Surga Katanya dengan menggunkan teori segitiga makna atau triangle of meaning Charles Sander Peirce yang meliputi sign (film Tanah Surga Katanya), objek (nasionalisme dan patriotisme), dan interpretant (pemaknaan petulis). Kemudian tanda-tanda tersebut diolah oleh penulis secara verbal (audio) berupa suara dan teks maupun nonverbal (visual) berupa potongan-potongan gambar, yang dipertegas melalui tindakan yang dimainkan oleh para pemain, adegan-adegan yang ditampilkan, serta properti yang digunakan untuk memaknai nasionalisme dan patriotisme dalam film Tanah Surga Katanya. Nasionalisme dan patriotisme secara verbal merupakan nasionalisme dan patriotisme yang mengunakan kata-kata (ucapan/dialog) atau bahasa yang dapat memaknai nasionalisme dan patriotisme dalam film Tanah Surga Katanya seperti berkata ; aku sudah berperang melewan Malaysia, aku mengabdi bukan untuk pemerintah tapi untuk negeri ini bangsaku sendiri, ini bendera pusaka, katakan kepada dunia dengan bangga kami bangsa Indonesia dan memyanyikan lagu

41 99 indonesia raya. Inilah bentuk penyampaian pesan berupa kata-kata atau bahasa yang ingin disampaikan kepada penonton mengenai nasionalisme dan patriotisme yang ada dalam film Tanah Surga Katanya. Berdasarkan dialog yang ada pada scene , dimana Hasyim yang sedang berbicara kepada Haris (anaknya) mengungkapkan bahwa aku mengabdi bukan untuk pemerintah tapi untuk negeri ini bangsaku sendiri walaupun Haris yang ingin mengajak pindah ke Malaysia dan mempertanyakan apa yang sudah diberikan oleh pemerintah kepada ayahnya yang sudah berjuang di perbatasan. Namun Hasyim tetap bersikukuh untuk tetap tinggal di tanah airnya Indonesia, dari perkataan Hasyim tersebut bisa dijadikan pembelajaran bahwa kecintaan terhadap tanah air tidak dapat diukur dan dibatasi oleh apapun. Seperti pesan yang disampaikan Hasyim kepasa Salman (cucunya) sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya pada scene , katakan kepada dunia dengan bangga kami bangsa Indonesia, dari perkataan Hasyim tersebut juga bisa dijadikan pembelajaran tentang kebanggaan berbangsa Indonesia bahkan sampai akhir hayat dan jangan pernah malu mengatakan itu pada seluruh dunia. Nasionalisme dan patriotisme secara verbal yang ditunjukan oleh para pemain yang berperan dalam film Tanah Surga Katanya, bertujuan untuk menggambarkan kecintaan terhadap bangsa dan Negara Indonesia melalui katakata atau bahasa yang mencerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme kepada bangsa dan Negara Indonesia.

42 100 Selain nasionalisme dan patriotisme secara verbal (audio), terdapat juga nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal (visual) yang ada dalam film Tanah Surga Katanya. Nasionalisme dan patriotisme secra nonverbal merupakan nasionalisme dan patriotisme yang tidak menggunakan kata-kata atau bahasa yang ducapkan untuk memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme namun dengan adegan-adegan atau potongan-potongan gambar yang dapat memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme. Adegan-adegan atau potonganpotongan gambar yang dapat memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal seperti ; upacara bendera, gambar bendera merah putih, mengibarkan bendera merah putih, seorang guru yang bertugas di pelosok, seorang dokter yang bertugas di pelosok, dan dokter yang bertugas saat hujan deras, ini merupakan adegan-adegan yang dapat memberikan pemaknaan nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal dalam film Tanah Surga Katanya. Nasionalisme dan patriotisme secara nonverbal yang banyak terlihat dalam film Tanah Surga Katanya ini adalah menampilkan simbol Negara berupa bendera merah putih seperti pada scene yaitu gambar bendera merah putih yang dibuat dengan benar oleh seorang murid sekolah dasar, pada scene yaitu Salman berlari sambil mengibarkan bendera merah putih. Kebanggaan menggambar dan mengibarkan bendera merah putih perlu kita tiru, karena kebanggaan terhadap bangsa dapat memperkokoh rasa nasionalisme. Selain itu film Tanah Surga Katanya juga menampilkan sosok-sosok yang rela bertugas di pelosok negeri dengan segala keterbatasannya dengan jiwa patriotismenya seperti pada scene yaitu seorang guru yang mengajar dua

43 101 kelas sekaligus dengan sarana dan prasarana yang minim, pada scene yaitu seorang dokter yang bertugas ke daereh pelosok, pada scene yaitu seorang dokter yang mendatangi pasiennya walaupun keadaan sedang hujan deras dan hanya menggunakan daun pisang sebagai pelindung dari hujan, ini merupakan bahwa film yang dibuat oleh sutradara Herwin Nivianto ini ingin menunjukan bahwa warga Negara Indonesia yang hidup di daerah perbatasan kehidupannya masih sangat jauh dari layak. Bahkan sarana dan prasarana publik yang ada di daerah tersebut sangat tidak memadai, ini juga bisa berupa sindiran bagi pemerintah republik Indonesia untuk lebih memperhatikan nasib saudara sebangsa setanah air kita yang ada di daerah pelosok dan perbatasan.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari dokumentasi Film Tanah Surga Katanya mengenai representasi nasionalisme berdasarkan indikator-indikator yang telah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. ada di dalam film. Subjek dalam penelitian ini adalah film Tanah Surga,

BAB III PENYAJIAN DATA. ada di dalam film. Subjek dalam penelitian ini adalah film Tanah Surga, 69 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subjek Penelitian Jenis media yang digunakan dalam penelitian ini adalah film, sesuai dengan tema penelitian ini yaitu tentang pesan nasionalisme yang ada di dalam

Lebih terperinci

ASPEK NILAI KERJA KERAS DAN WACANA CINTA TANAH AIR. DALAM FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik) NASKAH PUBLIKASI

ASPEK NILAI KERJA KERAS DAN WACANA CINTA TANAH AIR. DALAM FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik) NASKAH PUBLIKASI ASPEK NILAI KERJA KERAS DAN WACANA CINTA TANAH AIR DALAM FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajad Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik akan memiliki sifat-sifat yang abadi dengan memuat

Lebih terperinci

KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn)

KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn) KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn) NASKAH PUBLIKASI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film atau gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Film lebih dahulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi, industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. untuk memberikan gambaran sekilas dari seluruh data, yang menunjukkan

BAB IV ANALISIS DATA. untuk memberikan gambaran sekilas dari seluruh data, yang menunjukkan 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Data Peneliti menyajikan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Penyajian data ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran sekilas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para audiennya.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para audiennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Komunikasi sudah menjadi bagian penting dari satu masyarakat sehingga komunikasi menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para audiennya. Sehingga aktifitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM FILM TANAH SURGA KATANYA. Tanah Surga Katanya adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 15

BAB II GAMBARAN UMUM FILM TANAH SURGA KATANYA. Tanah Surga Katanya adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 15 BAB II GAMBARAN UMUM FILM TANAH SURGA KATANYA A. Tanah Surga Katanya Tanah Surga Katanya adalah film drama yang dirilis pada 15 Agustus 2012. ini disutradarai oleh Herwin Novianto dan dibintangi oleh Osa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satire mempunyai arti sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satire mempunyai arti sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Film Tanah Surga Katanya Film Tanah Surga Katanya yang bergenre drama satire. Istilah satire mempunyai arti sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, masalah moral yang terjadi jauh lebih banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, masalah moral yang terjadi jauh lebih banyak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini, masalah moral yang terjadi jauh lebih banyak dan kompleks dibandingkan dengan masalah-masalah moral yang terjadi pada masamasa sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Film Merah Putih Judul : Merah Putih Tahun Produksi : 2009 Jenis Film Durasi Film Perusahaan Film : Drama Perjuangan : 108

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cinta Tanah Air dan bangsa menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan tanah air dan bangsa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Pada era digital seperti sekarang, film dapat disaksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita sejak Tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi atau karya- karya sastra yang telah ada sebelumnya.

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014 TANGGAL 28 MEI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada 2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi setiap minggunya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

REPRESENTASI NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM FILM TANAH SURGA.. KATANYA

REPRESENTASI NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM FILM TANAH SURGA.. KATANYA REPRESENTASI NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM FILM TANAH SURGA.. KATANYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terdapat dikalangan masyarakat seperti saat ini, telah menunjukan adanya penurunan budaya dan karakter bangsa. Hal ini terlihat dari gaya hidup,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik. Salah satu media komunikasi yang banyak dipilih oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik. Salah satu media komunikasi yang banyak dipilih oleh masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media merupakan alat perantara dalam penyampaian pesan kepada komunikan. Media massa sangat penuh kekuatan dalam menyampaikan informasi. Biasanya pesan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari lahirnya berbagai macam sastra yang tentu tidak terlepas dari peran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017 GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017 Bismillahirohmaanirrohiim. Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin berkembangnya media massa cetak dan elektronik. Di era digital saat ini, telah banyak gadget yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lagu wajib nasional adalah lagu-lagu mengenai perjuangan dan nasionalisme bangsa yang wajib untuk dihapalkan oleh peserta didik. Lagu wajib nasional sebagai

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGUKUHAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGUKUHAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGUKUHAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 13 AGUSTUS 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Melalui media televisi, film telah menjadi salah satu media massa yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Peneliti I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park Nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park ini muncul berdasarkan penggunaan tanda. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Penyajian Data Iklan Tim-Tam 4.1.1. Iklan 1 : Iklan Tim-Tam versi Kebahagiaan Kecil Berlapis Cokelat 4.1.1.1. Breakdown per Scene Kedua iklan ini akan dibreakdown berdasarkan

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan) REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN KERJA KERAS PADA TOKOH MARTINI-KUSNADI DALAM FILM CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekranisasi adalah pelayarputihan atau pemindahan sebuah novel ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekranisasi adalah pelayarputihan atau pemindahan sebuah novel ke dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekranisasi adalah pelayarputihan atau pemindahan sebuah novel ke dalam film. Pemindahan novel ke layar putih ini mau tidak mau mengakibatkan timbulnya pelbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pendeskripsian sebuah persepsi khalayak terhadap program sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Sudut Pandang dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA, OM SWASTIASTU, NAMO BUDHAYA,

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA, OM SWASTIASTU, NAMO BUDHAYA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KAMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE 108 TAHUN 2016 ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semangat perjuangan bangsa Indonesia merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan,

Lebih terperinci

Tema HIDUP DI DALAM TERANG

Tema HIDUP DI DALAM TERANG TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANIA Tema HIDUP DI DALAM TERANG Minggu 14 January 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pancasila sebagai pandangan dan dasar negara, membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan fundamental

Lebih terperinci

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI

PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI 3406100064 FENOMENA Kesenian Ludruk merupakan kesenian tradisonal dengan perkembangan terburuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dunia terus berkembang dan Mengalami kemajuan di semua sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor informasi dan komunikasi, dengan pertumbuhan segala jenis media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks, salah satunya memudarnya semangat nasionalisme. Para pemuda pada zaman kolonialisme

Lebih terperinci

BAB V PEMBELAJARAN. Pembelajaran sastra saebagai bagian dari sistem pendidikan nasional berperan untuk

BAB V PEMBELAJARAN. Pembelajaran sastra saebagai bagian dari sistem pendidikan nasional berperan untuk BAB V PEMBELAJARAN 5.1. Pembelajaran Apresiasi Sastra Pembelajaran sastra saebagai bagian dari sistem pendidikan nasional berperan untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatan kwalitas kehidupan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Will adalah seorang pemuda yang mempunyai keberanian yang sangat luar

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Will adalah seorang pemuda yang mempunyai keberanian yang sangat luar 51 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dalam Film In Time Will adalah seorang pemuda yang mempunyai keberanian yang sangat luar biasa, walaupun dia tahu apa yang ia lakukan penuh dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa? LAMPIRAN Wawancara dengan Pak Gotot Prakosa Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? A : Animasi dari kata animare yang artinya memberi kehidupan, menghidupkan. Film animasi yaitu film yang dibuat dengan

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai

Lebih terperinci

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah karya seni merupakan suatu kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada penggambaran peran perempuan dalam film 3 Nafas Likas. Revolusi perkembangan media sebagai salah satu sarana komunikasi atau penyampaian

Lebih terperinci

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen... TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi Pesan Prajurit karya Trisno. Penelitian difokuskan pada struktur batin dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. silat Indonesia yang baru diluncurkan oleh produser produser saat ini cukup. banyak yang minat untuk mengembangi film silat.

BAB I PENDAHULUAN. silat Indonesia yang baru diluncurkan oleh produser produser saat ini cukup. banyak yang minat untuk mengembangi film silat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena film laga atau silat dalam beberapa tahun belakangan ini bergairah kembali. Terbukti bermunculnya film persilatan, baik yang Berjaya di kandang sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Saat ini dunia perfilman di Indonesia sudah mampu menunjukkan keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi. Keberadaan new media yang semakin mudah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi. Keberadaan new media yang semakin mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perfilman Indonesia terus mengalami perkembangan. Dikatakan bahwa tahun 80-an adalah tahun emas dunia perfilman Indonesia. Produksi film lokal meningkat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin atau seorang Leader tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat pada umumnya, hal ini disebabkan karena setiap manusia yang diciptakan didunia ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini peneliti membahas metode penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH 1 GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TANGGAL 17 AGUSTUS 2015 HUMAS DAN PROTOKOL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan suatu negara bukanlah suatu hal yang mudah. Perjuangan tersebut membutuhkan pengorbanan besar. Penjajah yang mencoba menguasai

Lebih terperinci

Festival Film Pendek Dokumenter BPNB DIY 2017 Nasionalisme dalam Bingkai Sejarah dan Budaya di DIY

Festival Film Pendek Dokumenter BPNB DIY 2017 Nasionalisme dalam Bingkai Sejarah dan Budaya di DIY 1 Pengantar Keragaman budaya dan latar belakang sejarah Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke tentunya memiliki keunikan, makna, dan fungsi yang perlu untuk didokumentasikan. Hasil-hasil pendokumentasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Pembukaan Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERISTIWA MANDOR SEBAGAI HARI BERKABUNG DAERAH DAN MAKAM JUANG MANDOR SEBAGAI MONUMEN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 125 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang didapat dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan dikaji dengan berbagai pendapat para ahli dan penelitian terdahulu yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013) PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa sebagai gambar hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana komunikasi massa yang

Lebih terperinci

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn STORY BOART FILM BELENGGU SCENE 6-11 Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Reni Apriliana 14148155 Sri Cahyani Putri 14148150 FAKULTAS

Lebih terperinci

Menakar Kadar Nasionalisme Kita

Menakar Kadar Nasionalisme Kita AraLiciou$ Menakar Kadar Nasionalisme Kita Posted by ila on Feb 21, 2009 for everyone Menakar kadar nasionalisme kita Di sebuah film Seorang anak laki-laki berjalan menuju podium, berkumpul bersama anak-anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang mempunyai sikap dan pribadi yang kuat. Pendidikan mempunyai peran yang penting karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita pasti akan menjumpai iklan. baik media cetak maupun media elektronik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kita pasti akan menjumpai iklan. baik media cetak maupun media elektronik. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.kapanpun dan dimanapun kita selalu dihadapkan dengan dengan berbagai macam bentuk iklan. Mulai

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR Bertika Kusuma Prastiwi, S.Pd.Jas, M.Or Dosen PJKR bertikakusuma@gmail.com Abstrak Tujuan dari artikel ini untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan kita tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan kita tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan kita tanpa disadari. Teknologi yang semakin canggih membuat media komunikasi juga berkembang dengan pesatnya, baik

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci