BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Film Merah Putih Judul : Merah Putih Tahun Produksi : 2009 Jenis Film Durasi Film Perusahaan Film : Drama Perjuangan : 108 menit : PT. Media Desa dan Margate House Produser Penulis Skenario : Connor Allyn dan Gary Hayes : Connor Allyn dan Rob Allyn Produser Eksekutif : Hashim Djojohadikusumo, Rob Allyn Sutradara Asisten Sutradara Penulis Naskah Penata Artistik Pengarah Fotografi Penyunting Koordinator Special Effect Koordinator Pemeran Pengganti dan Jeremy Stewart : Yadi Sugandi : Mark Knight : Connor Allyn dan Rob Allyn : Iri Supit : Padri Nadeak : Sastha Sunu : Adam Howarth : Rocky McDonald 77

2 78 Make Up dan Visual Effect Artist Musik Ahli Persenjataan Distributor : Rob Trenton : Thoersi Argeswara : John Bowring : Media Desa Indonesia Pemutaran Perdana : 13 Agustus 2009 Website : Film merah putih yang disutradarai oleh Yadi Sugandi, salah satu pembuat film dan penata gambar terbaik Indonesia, ditayangkan pada tahun 2009 di saat film-film Indonesia bertemakan tentang cinta, horor, dan film-film yang berbau pornografi. Film Merah Putih bagian pertama dari Trilogi Kemerdekaan, adalah film produksi bersama PT Media Desa Indonesia, yang dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo, dan perusahaan film internasional Margate House, Ltd., dimiliki oleh Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Berlatar sejarah otentik perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan pada tahun 1947 ketika terjadi Agresi Militer Belanda pimpinan Van Mook yang menyerang jantung kaum republik di Jawa. Film Merah Putih mengisahkan di seluruh kepulauan Indonesia, sebuah saga (cerita rakyat berdasar sejarah yang bercampur fantasi masyarakat) tentang perjuangan pribadi, pertumpahan darah, cinta, benci dan perang sipil yang terkait dengan isu-isu sensitif soal moral pada masa itu. Film ini juga mengisahkan tentang konflik dan persatuan, agama dan moralitas, keberanian sejati dan tantangan sikap moral di antara

3 79 kejahatan. Film Merah Putih memiliki unsur drama, aksi, roman, komedi dan tragedi. Film ini merupakan kisah tentang persatuan yang telah berhasil memenangkan kemerdekaan. Ceritanya sendiri mengambil setting masa revolusi fisik paska Walaupun ber-setting masa revolusi fisik, film garapannya itu murni fiksi. Dalam film ini diceritakan tentang lima perjuangan yang mengikuti latihan militer di sebuah kota di Jawa Tengah. Mereka, Amir (diperankan Lukman Sardi), Thomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu Wikana), Soerono (Zumi Zola) dan Marius (Darius Sinathrya), masingmasing punya latar belakang, suku dan agama yang berbeda. Suatu ketika, tempat dimana mereka berlatih diserang tentara Belanda. Seluruh pejuang dibunuh termasuk Soerono kecuali Amir, Tomas, Dayan dan Marius masih hidup. Mereka yang berhasil lolos bergabung dalam pasukan gerilya Soedirman di pedalaman Jawa. Film ini juga dibintangi Astri Nurdin dan memperkenalkan aktris yang sekolah akting di London dan Hollywood, Rahayu Saraswati. Melalui film ini, Yadi Sugandi dalam behind the scene Merah Putih, ingin mengajak penonton untuk melihat dan merenungkan kembali nilai-nilai luhur yang pernah diajarkan oleh para pejuang kemerdekaan. Film Merah Putih adalah kisah tentang persatuan yang telah membuat kita berhasil mempertahankan kemerdekaan dan mencoba menelusuri kembali jejak tragedi, roman, humor, serta petualangan para

4 80 gerilyawan yang berasal dari kelas, etnis dan agama yang berbeda namun bersatu untuk kemerdekaan Indonesia Pemeran Film Merah Putih Para pemeran dalam Film Merah Putih adalah sebagai berikut : Lukman Sardi, Darius Sinathrya, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu Wikana, Zumi Zola, Astri Nurdin, Rahayu Saraswati, Hengky Solaiman, dan Rudi Wowor, 4.2. Hasil Penelitian Deskripsi Penelitian Sesuai pembahasan pada bagian sebelumnya, penulis menggunakan media rekaman video DVD Merah Putih sebagai sumber penelitian. Dalam film Merah Putih ini amat banyak menampilkan tandatanda yang bisa dimaknai macam-macam. Dalam penelitian ini, akan dianalisis sejumlah tanda baik visual maupun verbal yang terkait dengan nilai-nilai kepahlawanan dalam film Merah Putih.

5 Hasil Analisa Data Penelitian Sign, Objek dan Interpretant Pada Film Merah Putih Tabel 1 : Amir Sedang Berbicara Dengan Istrinya No. Scene: 2 Visual (sign) Object Gambar ini menggunakan teknik medium shot Interpretant Tanda yang terdapat pada adegan ini antara Amir dan Melati, scene ini ingin adalah tanda indeks pada kostum menunjukkan hubungan personal di antara keduanya. Pada jarak ini, memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi Amir yang bahagia dan bangga pada saat ia dengan penuh semangat menyatakan bahwa ia terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia karena ia ingin ikut berjuang membela dan mempertahankan kemerdekaan Negara pemeran pria berupa warna putih, dan hitam pada peci hitam warna pada kostum pemeran laki-laki. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan.

6 82 Indonesia, diperkuat dengan dialog Amir : ini awal lahirnya Republik Indonesia, dan layak kita perjuangkan. Pada scene ini,berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, dirujuk samasama gambar pemeran pria yang sedang berbicara dengan rasa bahagia dan bangga kepada istrinya. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan bangga dan bahagia. Menggambarkan sifat seorang guru yang sederhana, religius dan tulus. Tanda indeks lain juga terlihat pada kalimat ini awal lahirnya Republik Indonesia, dan layak kita perjuangkan. Menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia layak untuk diperjuangkan oleh rakyatnya. Ditemukan tanda visual kostum pemeran lakilaki yang mengenakan kemeja putih sederhana dan peci hitam, menunjukkan bahwa ia hanyalah seorang guru yang sederhana namun Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia patut diperjuangkan. religius. Analisa: Scene ini dimulai dengan adegan Amir berbicara dengan istrinya, Melati mengenai terpilihnya Amir sebagai calon tentara pejuang Indonesia. Gambar yang menggunakan teknik medium shot antara Amir dan Melati ini menunjukkan hubungan personal di antara keduanya sebagai suami istri. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi Amir yang bahagia dan bangga pada saat ia dengan penuh semangat menyatakan bahwa ia terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia karena ia ingin ikut berjuang membela dan mempertahankan

7 83 kemerdekaan Negara Indonesia, diperkuat dengan teks perkataan Amir : ini awal lahirnya Republik Indonesia, dan layak kita perjuangkan. Pada scene ini,berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, dirujuk sama-sama gambar pemeran pria yang sedang berbicara dengan rasa bahagia dan bangga kepada istrinya. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan bangga dan bahagia. Tanda indeks lain yang juga terbentuk dari teks perkataan Amir di atas, menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia layak untuk diperjuangkan oleh rakyatnya.dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia patut diperjuangkan. Dalam adegan ini ditemukan tanda visual kostum pemeran laki-laki yang mengenakan kemeja putih sederhana dan peci hitam, menunjukkan bahwa ia hanyalah seorang guru yang sederhana namun religius. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan. Menggambarkan sifat seorang guru yang sederhana, religius dan tulus.

8 84 Tabel 2 : Para Calon Tentara Pejuang Indonesia Sedang Berlatih Mengasah Bambu Runcing No. Scene: 6 Visual (sign) Object Gambar ini menunjukkan visualisasi tanda ikon, berupa gambar para calon tentara pejuang Indonesia sedang mengasah bambu runcing. Pengambilan gambar dilakukan dengan teknik knee shot. untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi para calon tentara yang sangat semangat dalam berlatih mengasah bambu runcing. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa Interpretant Tanda indeks terdapat tanda berupa warna putih, warna pada kostum pemeran. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan, dan kesederhanaan.

9 85 semangat yang tinggi walaupun baru dalam tahap berlatih. Ditemukan tanda visual kostum para pemeran yang mengenakan kaos putih sederhana, celana panjang dan topi tentara pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari topi yang dikenakan dengan rasa bangga. Ditemukan tanda visual lain berupa gambar bambu Menggambarkan sifat seorang tentara yang sederhana. Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia harus diperjuangkan dengan penuh semangat. runcing. Bambu runcing dikaitkan dengan senjata perang yang sering digunakan oleh para tentara pejuang Indonesia. Analisa: Scene ini menggambarkan visualisasi tanda ikon, berupa gambar para calon tentara pejuang Indonesia sedang mengasah bambu runcing. Pengambilan gambar dilakukan dengan teknik knee shot, untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi para calon tentara yang sangat semangat dalam berlatih mengasah bambu runcing. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa semangat yang tinggi walaupun baru dalam tahap berlatih.

10 86 Ditemukan juga tanda visual dalam scene ini pada kostum para pemeran yang mengenakan kaos putih sederhana, celana panjang dan topi tentara pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari topi yang dikenakan dengan rasa bangga. Tanda visual lain berupa gambar bambu runcing. Bambu runcing dikaitkan dengan senjata perang yang sering digunakan oleh para tentara pejuang Indonesia. Tanda indeks terdapat tanda berupa warna putih, warna pada kostum pemeran. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan, dan kesederhanaan. Menggambarkan sifat seorang tentara yang sederhana. Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia harus diperjuangkan dengan penuh semangat. Tabel 3 : Para Calon Tentara Pejuang Indonesia Sedang Berlatih Menggunakan Bayonet No. Scene: 7 Visual (sign)

11 87 Object Visualisasi pada gambar adegan ini menunjukkan tanda ikon, berupa gambar para calon tentara pejuang Indonesia sedang berlatih menggunakan bayonet. Interpretant Tanda indeks terdapat tanda berupa warna putih, warna pada kostum pemeran. Berdasarkan hubungan Pengambilan gambar dilakukan dengan teknik knee shot dan group shoot, untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi para calon tentara yang sangat semangat dalam berlatih menggunakan bayonet. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa setelah terpilih menjadi calon antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa semangat yang tinggi walaupun baru dalam tahap berlatih. ketulusan, kesederhanaan. Menggambarkan dan sifat Ditemukan tanda visual kostum para pemeran yang mengenakan kaos putih sederhana, celana panjang dan topi seorang tentara yang sederhana. tentara pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari topi yang Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan dikenakan dengan rasa bangga. Ditemukan juga tanda visual lain berupa gambar bayonet, yang dikaitkan dengan senjata perang yang sering simbolik kemerdekaan Indonesia bahwa negara harus

12 88 digunakan oleh para tentara pejuang Indonesia. diperjuangkan dengan penuh semangat. Analisa: Scene ini menunjukkan visualisasi pada gambar, dan menunjukkan tanda ikon, berupa gambar para calon tentara pejuang Indonesia sedang berlatih menggunakan bayonet. Pengambilan gambar dilakukan dengan teknik knee shot dan group shoot, untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi para calon tentara yang sangat semangat dalam berlatih menggunakan bayonet. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa semangat yang tinggi walaupun baru dalam tahap berlatih. Ditemukan tanda visual kostum para pemeran yang mengenakan kaos putih sederhana, celana panjang dan topi tentara pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari topi yang dikenakan dengan rasa bangga. Ditemukan juga tanda visual berupa gambar bayonet, yang dikaitkan dengan senjata perang yang sering digunakan oleh para tentara pejuang Indonesia. Tanda indeks terdapat tanda berupa warna putih, warna pada kostum pemeran. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada

13 89 keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan, dan kesederhanaan. Menggambarkan sifat seorang tentara yang sederhana. Maka dari tanda ikon dan tanda verbal yang ada pada adegan ini, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia harus diperjuangkan dengan penuh semangat, dan hal tersebut sesuai dengan representasi nilai-nilai kepahlawanan dalam film ini. Tabel 4 : Soerono Sedang Melerai Marius dan Thomas Yang Sedang Bertengkar No. Scene: 9 Visual (sign) Object Visualisasi dalam scene ini adalah tanda ikon, berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang melerai tentara lain yang bertengkar. Interpretant Tanda indeks terdapat tanda pada kostum pemeran, yaitu piyama dan pakaian latihan. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran yang terlihat berbeda. Interpretant yang terbentuk adalah : terlihat

14 90 Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik knee shot dan three shoot. Terlihat gesture dan ekspresi Surono, yaitu dari gesture saat dia mengangkat kedua tangannya, dan ia menunjukkan pandangan penuh rasa geram dan amarah karena tidak adanya persatuan di antara tentara pejuang. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa para calon tentara dari beberapa suku, setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa perbedaan, namun dalam adegan terlihat pemeran Surono (Zumi Zola) berusaha mempersatukan kembali kawan-kawannya. Adegan ini diperkuat dengan dialog Surono : anak kota lawan petani, Jawa lawan Sulawesi, siapa nanti yang menang? perbedaan kostum antara beberapa pemain yang berasal dari kelas sosial yang berbeda, kelas atas ditunjukkan dengan piyama yang sangat bersih dan terlihat mewah, sementara dari kelas bawah ditunjukkan hanya mengenakan kaos dan celana yang telah digunakan pada saat berlatih dan menggali lubang untuk persembunyian tentara pejuang Indonesia sebagai hukuman dari atasannya. Tanda indeks terdapat tanda pada kostum pemeran, yaitu piyama untuk tidur dan pakaian latihan. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran yang terlihat berbeda. Interpretant yang terbentuk adalah : terlihat perbedaan kostum antara beberapa pemain yang berasal dari kelas sosial yang berbeda, kelas atas ditunjukkan dengan piyama yang sangat bersih dan terlihat mewah, sementara dari kelas bawah ditunjukkan hanya mengenakan kaos dan celana yang telah digunakan pada saat berlatih dan menggali lubang untuk persembunyian tentara pejuang Indonesia sebagai hukuman dari atasannya. Belanda!

15 91 Analisa: Visualisasi dalam scene ini adalah tanda ikon, berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang melerai tentara lain yang bertengkar. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik knee shot dan three shoot. Terlihat gesture dan ekspresi Surono, yaitu dari gesture saat dia mengangkat kedua tangannya, dan ia menunjukkan pandangan penuh rasa geram dan amarah karena tidak adanya persatuan di antara tentara pejuang. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa para calon tentara dari beberapa suku, setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa perbedaan, namun dalam adegan terlihat pemeran Surono (Zumi Zola) berusaha mempersatukan kembali kawan-kawannya. Adegan ini diperkuat dengan dialog Surono : anak kota lawan petani, Jawa lawan Sulawesi, siapa nanti yang menang? Belanda! Maksud dari perkataan Soreono adalah apabila tentara pejuang Indonesia tidak saling bersatu maka tidak akan berhasil menang melawan penjajah Belanda dan kemerdekaan Indonesiapun tidak akan tercapai. Oleh karena itu, Soerono berusaha mempersatukan teman-temannya agar tidak lagi memandang perbedaan suku, status, ataupun agama demi kemerdekaan Indonesia.

16 92 Tabel 5 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Memegang Senjata Berjuang Melawan Tentara Belanda No. Scene: 11 Visual (sign) Object Pada gambar ini menunjukkan visualisasi tanda ikon, berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang memegang senjata berjuang melawan tentara Belanda Interpretant Tanda tipe indeks ditemukan pada kostum para pemeran yang mengenakan seragam, celana panjang dan topi tentara Pengambilan gambar yang dilakukan adalah menggunakan teknik full shot untuk memperlihatkan objek beserta lingkungannya. Maka interpretan mengacu pada rasa keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang melawan tentara Belanda. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa para tentara pejuang pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari seragam yang dikenakan dengan rasa bangga. Indonesia memiliki semangat berjuang, gagah berani,

17 93 dan rasa persatuan demi membela Negara Indonesia. Ditemukan tanda visual kostum para pemeran yang mengenakan seragam, celana panjang dan topi tentara pejuang coklat muda. Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, harus Ditemukan juga tanda visual lain berupa gambar senjata senapan, dikaitkan dengan senjata perang yang juga dilakukan dengan penuh semangat dan keberanian. sering digunakan oleh para tentara Indonesia. Analisa: Pengambilan gambar yang dilakukan dengan menggunakan teknik full shot pada gambar ini bertujuan untuk memperlihatkan objek beserta lingkungannya. Maka interpretan mengacu pada rasa keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang melawan tentara Belanda. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks pada gambar ini, menunjukkan bahwa para tentara pejuang Indonesia memiliki semangat berjuang, gagah berani, dan rasa persatuan demi membela Negara Indonesia.

18 94 Tabel 6 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Berjuang Melawan Tentara Belanda Di Hutan No. Scene: 12 Visual (sign) Object Visualisasi dalam gambar ini menunjukkan tanda ikon, berupa Interpretant Tanda tipe indeks yang gambar tentara pejuang Indonesia sedang berjuang melawan tentara Belanda di hutan. terbentuk perasaan menunjukkan semangat Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik full shot dan group shoot, (gambar diambil dari belakang para pemeran, untuk menunjukkan keseluruhan objek dan lingkungan, yaitu tentara pejuang Indonesia, tentara Belanda dan lingkungannya). Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di tengah hutan. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa para tentara dari beberapa suku berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang melawan tentara Belanda. Terlihat dari rasa persatuan dan solidaritas para tentara yang dengan semangat perjuangan tanpa rasa takut dan saling mendukung pada saat

19 95 dan agama, memiliki rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi demi membela Negara Indonesia. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan tentara kepada rekan tentara lainnya : Kami diminta Kapten Taufik untuk memperkuat posisi kalian. berjuang tentara Belanda. melawan Analisa : Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik full shot dan group shoot, (gambar diambil dari belakang para pemeran, untuk menunjukkan keseluruhan objek dan lingkungan, yaitu tentara pejuang Indonesia, tentara Belanda dan lingkungannya). Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di tengah hutan. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa para tentara dari beberapa suku dan agama, memiliki rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi demi membela Negara Indonesia. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan tentara kepada rekan tentara lainnya : Kami diminta Kapten Taufik untuk memperkuat posisi kalian. Dari ikon dan tanda verbal yang ada dalam gambar ini, terkandung pesan simbolik bahwa dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, membutuhkan rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi agar dapat menang.

20 96 Tabel 7 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Memegang Senjata Berjuang Melawan Tentara Belanda No. Scene: 13 Visual (sign) Object Visualisasi yang terdapat dalam gambar ini adalah tanda ikon, berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang berjuang melawan tentara Belanda Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik mid shot dan group shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh Interpretant Tanda tipe indeks yang terbentuk menunjukkan perasaan semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang melawan tentara Belanda, bahkan tentara Pejuang semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di tengah Indonesia mempertaruhkan berani nyawanya hutan. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan demi membela dan Kapten Taufik kepada anak-anak buahnya : Ayo kita mempertahankan kemerdekaan serang! Merdeka atau mati! Republik Indonesia.

21 97 Analisa : Pengambilan gambar yang dilakukan dengan menggunakan teknik mid shot dan group shoot dalam scene ini menunjukkan interpretan yang mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di tengah hutan. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan Kapten Taufik kepada anak-anak buahnya : Ayo kita serang! Merdeka atau mati! Dari ikon dan tanda verbal yang ada pada gambar ini, terkandung pesan simbolik bahwa para tentara pejuang Indonesia memiliki sifat berani dan pantang menyerah, dan rela mengorbankan nyawa demi membela dan mempertahankan kemerdekaan. Tabel 8 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Berjuang Melawan Tentara Belanda Di Sungai No. Scene: 15 Visual (sign) Object Interpretant Visualisasi tanda ikon yang terlihat dalam gambar ini berupa Tanda tipe indeks

22 98 gambar tentara pejuang Indonesia sedang berjuang melawan yang ditemukan tentara Belanda di sungai. menunjukkan bahwa Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik extreme long shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di sungai. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan Amir kepada Dayan untuk mengungsikan dan melindungi rakyat yang masih tersisa : Kau minta penduduk desa untuk mengungsi. Kita ke arah Timur, kita akan lindungi mereka dari sana. tentara pejuang Indonesia memang memiliki rasa keberanian yang tinggi demi membela Negara Indonesia, dan rasa persatuan dalam melindungi rakyat. Analisa : Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik extreme long shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di sungai. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan Amir kepada Dayan untuk mengungsikan dan melindungi rakyat yang masih tersisa : Kau minta penduduk desa untuk mengungsi. Kita ke arah Timur, kita akan lindungi mereka dari sana. Dari ikon dan tanda verbal yang adadalam gambar scene ini, terkandung pesan simbolik bahwa menunjukkan perasaan semangat persatuan, solidaritas dan semangat berjuang tentara pejuang Indonesia yang gagah berani dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

23 99 Tabel 9 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Menyusup Ke Gudang Senjata Tentara Belanda No. Scene: 17 Visual (sign) Object Visualisasi pada gambar ini menunjukkan tanda ikon, berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang menyusup ke gudang senjata tentara Belanda. Interpretant Tanda tipe indeks yang terbentuk menunjukkan perasaan semangat solidaritas dan rasa berjuang tentara pejuang Indonesia yang tinggi pada saat sedang menyusup ke gudang Pengambilan gambar dalam gambar ini dilakukan dengan menggunakan teknik mid shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang menyusup ke gudang senjata tentara senjata tentara Belanda, terlihat dari pandangan yang selalu waspada pada saat melindungi rekan sesama tentara waktu akan memasuki gudang senjata tentara Belanda. Belanda.

24 100 Analisa : Tanda tipe indeks yang terbentuk dalam gambar ini menunjukkan perasaan semangat solidaritas dan rasa berjuang tentara pejuang Indonesia yang tinggi pada saat sedang menyusup ke gudang senjata tentara Belanda, terlihat dari pandangan yang selalu waspada pada saat melindungi rekan sesama tentara waktu akan memasuki gudang senjata tentara Belanda.Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa pejuang Indonesia memiliki perasaan semangat solidaritas, semangat berjuang dan keberanian yang tinggi, terlihat pada saat mereka tanpa takut menyusup masuk ke gudang senjata tentara Belanda. Tabel 10 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Menusuk Tentara Belanda Dengan Pisau No. Scene: 18 Visual (sign) Object Dalam gambar ini menunjukkan visualisasi tanda ikon, Interpretant Tanda tipe indeks yang berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang menusuk tentara Belanda dengan pisau. terbentuk perasaan menunjukkan semangat

25 101 Pengambilan gambar dalam scene ini dilakukan dengan menggunakan teknik knee shoot. Maka interpretan mengacu pada semangat keberanian dan solidaritas tentara pejuang Indonesia pada saat membela letnannya yang hampir solidaritas dan rasa keberanian tentara pejuang Indonesia yang tinggi (Dayan) pada saat sedang ditembak tentara Belanda. membela (Amir). letnannya Analisa : Pengambilan gambar dalam scene ini dilakukan dengan menggunakan teknik knee shoot. Maka interpretan mengacu pada semangat keberanian dan solidaritas tentara pejuang Indonesia pada saat membela letnannya yang hampir ditembak tentara Belanda.Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa tentara pejuang Indonesia dengan semangat keberanian dan solidaritas yang sangat tinggi, membela temannya dari tentara Belanda. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan semangat dan solidaritas.

26 102 Tabel 11 : Gambar Dayan sedang berbicara dengan Letnan Amir No. Scene: 20 Visual (sign) Object Visualisasi dalam gambar ini menunjukkan tanda ikon, berupa Interpretant Tanda tipe indeks gambar 2 tentara pejuang Indonesia sedang berbicara. yang terbentuk menunjukkan Pengambilan gambar dalam gambar ini dilakukan dengan perasaan semangat menggunakan teknik close up. Maka interpretan mengacu pada rasa solidaritas tentara solidaritas tentara pejuang Indonesia pada saat sedang menguatkan hati dan keyakinan letnannya yang sedang ragu-ragu dalam pejuang Indonesia yang tinggi pada meneruskan perjuangan. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia memang saat menguatkan sedang hati memiliki rasa solidaritas yang tinggi. adegan ini didukung dengan dan keyakinan teks perkataan Dayan kepada Letnan Amir yang sedang ragu-ragu letnannya. mengambil langkah apa selanjutnya dalam berjuang : Justru saat itulah, seorang pemimpin harus mempunyai keyakinan kuat, Letnan.

27 103 Analisa : Pengambilan gambar yang dilakukan dalam gambar ini menggunakan teknik close up menghasilkan interpretan mengacu pada rasa solidaritas tentara pejuang Indonesia pada saat sedang menguatkan hati dan keyakinan letnannya yang sedang ragu-ragu dalam meneruskan perjuangan. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia memang memiliki rasa solidaritas yang tinggi. adegan ini didukung dengan teks perkataan Dayan kepada Letnan Amir yang sedang ragu-ragu mengambil langkah apa selanjutnya dalam berjuang : Justru saat itulah, seorang pemimpin harus mempunyai keyakinan kuat, Letnan. Dari ikon dan tanda verbal yang ada pada gambar ini, terkandung pesan simbolik bahwa tentara pejuang Indonesia dengan semangat solidaritas yang sangat tinggi, sedang menguatkan hati dan keyakinan letnannya. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan solidaritas.

28 104 Tabel 12 : Tentara Pejuang Indonesia Sedang Berbicara Dengan Tentara Belanda No. Scene: 31 Visual (sign) Object Interpretant Visualisasi dalam gambar ini adalah tanda ikon, yaitu berupa gambar seorang tentara pejuang Indonesia sedang berbicara dengan tentara Tanda indeks tipe yang Belanda terbentuk menunjukkan Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik mid shoot dan 2 shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat, persatuan dan keberanian tentara pejuang Indonesia yang berjuang. Adegan ini juga diperkuat dengan dialog Letnan Amir kepada Kapten Tentara Belanda : kami cuma orang kecil, yang ingin hidup damai di negeri kami sendiri. Terlihat tanda visual ikat kepala merah putih yang digunakan oleh letnan Amir, menunjukkan identitas tentara pejuang Indonesia sebagai rakyat Indonesia yang cinta akan negara Indonesia. semangat, persatuan dan keberanian tentara pejuang Indonesia yang berjuang.

29 105 Analisa : Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik mid shoot dan 2 shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat, persatuan dan keberanian tentara pejuang Indonesia yang berjuang. Adegan ini juga diperkuat dengan dialog Letnan Amir kepada Kapten Tentara Belanda : kami cuma orang kecil, yang ingin hidup damai di negeri kami sendiri. Terlihat tanda visual dalam gambar ini yaitu ikat kepala merah putih yang digunakan oleh letnan Amir, menunjukkan identitas tentara pejuang Indonesia sebagai rakyat Indonesia yang cinta akan negara Indonesia. Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa para tentara pejuang Indonesia memiliki semangat, persatuan dan keberanian dan persatuan dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia demi mencapai tujuan hidup damai di negara Indonesia tanpa adanya penjajahan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis sesuai dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce, penelitian penggambaran nilai-nilai kepahlawanan dalam film Merah Putih mendapatkan beberapa macam hasil keterkaitan nilai-nilai kepahlawanan ada dalam film ini yang dibahas sebagai berikut; Tabel 1, pada gambar ini memperlihatkan gambar yang diambil dengan menggunakan teknik medium shot antara Amir dan Melati ini menunjukkan hubungan personal di antara keduanya sebagai suami istri. Gesture

30 106 serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi Amir yang bahagia dan bangga pada saat ia dengan penuh semangat menyatakan bahwa ia terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia karena ia ingin ikut berjuang membela dan mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia, diperkuat dengan teks perkataan Amir : ini awal lahirnya Republik Indonesia, dan layak kita perjuangkan. Pada scene ini,berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, dirujuk sama-sama gambar pemeran pria yang sedang berbicara dengan rasa bahagia dan bangga kepada istrinya yang tampak dari tanda non verbal yaitu dari ekspresi wajah Amir. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan bangga dan bahagia. Tanda indeks lain yang juga terbentuk dari teks perkataan Amir di atas, menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia layak untuk diperjuangkan oleh rakyatnya. Dari ikon, tanda verbal dan non verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia patut diperjuangkan. Dalam adegan ini ditemukan tanda visual kostum pemeran laki-laki yang mengenakan kemeja putih sederhana dan peci hitam, menunjukkan bahwa ia hanyalah seorang guru yang sederhana namun religius. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan. Menggambarkan sifat seorang guru yang sederhana, religius dan tulus. Tabel 2, gambar ini menggambarkan visualisasi tanda ikon, berupa gambar para calon tentara pejuang Indonesia sedang mengasah bambu runcing. Pengambilan gambar dilakukan dengan teknik knee shot, untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat

31 107 ekspresi para calon tentara yang sangat semangat dalam berlatih mengasah bambu runcing. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa semangat yang tinggi walaupun baru dalam tahap berlatih. Ditemukan juga tanda visual dalam scene ini pada kostum para pemeran yang mengenakan kaos putih sederhana, celana panjang dan topi tentara pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari topi yang dikenakan dengan rasa bangga. Tanda visual lain berupa gambar bambu runcing. Bambu runcing dikaitkan dengan senjata perang yang sering digunakan oleh para tentara pejuang Indonesia. Tanda indeks terdapat tanda berupa warna putih, warna pada kostum pemeran. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan, dan kesederhanaan. Menggambarkan sifat seorang tentara yang sederhana. Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia harus diperjuangkan dengan penuh semangat. Tabel 3, gambar ini menunjukkan visualisasi pada gambar, dan menunjukkan tanda ikon, berupa gambar para calon tentara pejuang Indonesia sedang berlatih menggunakan bayonet. Pengambilan gambar dilakukan dengan teknik knee shot dan group shoot, untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Gesture serta ekspresi wajah mulai terlihat. Terlihat ekspresi para calon tentara

32 108 yang sangat semangat dalam berlatih menggunakan bayonet. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa semangat yang tinggi walaupun baru dalam tahap berlatih. Ditemukan tanda visual kostum para pemeran yang mengenakan kaos putih sederhana, celana panjang dan topi tentara pejuang coklat muda, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia walaupun memiliki seragam latihan yang sederhana, tetap menunjukkan identitasnya dari topi yang dikenakan dengan rasa bangga. Ditemukan juga tanda visual berupa gambar bayonet, yang dikaitkan dengan senjata perang yang sering digunakan oleh para tentara pejuang Indonesia. Tanda indeks terdapat tanda berupa warna putih, warna pada kostum pemeran. Berdasarkan hubungan antara objek dan tanda, mengacu pada keberadaan kostum pemeran dan juga sifat umum dari warna putih. Interpretant yang terbentuk adalah : warna putih adalah kesucian dan ketulusan, dan kesederhanaan. Menggambarkan sifat seorang tentara yang sederhana. Maka dari tanda ikon dan tanda verbal yang ada pada adegan ini, terkandung pesan simbolik bahwa kemerdekaan negara Indonesia harus diperjuangkan dengan penuh semangat, dan hal tersebut sesuai dengan representasi nilai-nilai kepahlawanan dalam film ini. Tabel 4, Visualisasi dalam scene ini adalah tanda ikon, berupa gambar tentara pejuang Indonesia sedang melerai tentara lain yang bertengkar. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik knee shot dan three shoot. Terlihat gesture dan ekspresi Surono, yaitu dari tanda non verbal pada

33 109 gesture saat dia mengangkat kedua tangannya, dan ia menunjukkan pandangan penuh rasa geram dan amarah karena tidak adanya persatuan di antara tentara pejuang. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, tanda verbal dan tanda non verbal, menunjukkan bahwa para calon tentara dari beberapa suku, setelah terpilih menjadi calon tentara pejuang Indonesia, memang menimbulkan rasa perbedaan, namun dalam adegan terlihat pemeran Surono (Zumi Zola) berusaha mempersatukan kembali kawan-kawannya. Adegan ini diperkuat dengan dialog Surono : anak kota lawan petani, Jawa lawan Sulawesi, siapa nanti yang menang? Belanda! Maksud dari perkataan Soreono adalah apabila tentara pejuang Indonesia tidak saling bersatu maka tidak akan berhasil menang melawan penjajah Belanda dan kemerdekaan Indonesiapun tidak akan tercapai. Oleh karena itu, Soerono berusaha mempersatukan teman-temannya agar tidak lagi memandang perbedaan suku, status, ataupun agama demi kemerdekaan Indonesia. Tabel 5, Pengambilan gambar yang dilakukan dengan menggunakan teknik full shot pada gambar ini bertujuan untuk memperlihatkan objek beserta lingkungannya. Maka interpretan mengacu pada rasa keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang melawan tentara Belanda. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks pada gambar ini, menunjukkan bahwa para tentara pejuang Indonesia memiliki semangat berjuang, gagah berani, dan rasa persatuan demi membela Negara Indonesia. Tabel 6, pengambilan gambar dalam gambar ini dilakukan dengan menggunakan teknik full shot dan group shoot, (gambar diambil dari belakang para pemeran, untuk menunjukkan keseluruhan objek dan lingkungan, yaitu

34 110 tentara pejuang Indonesia, tentara Belanda dan lingkungannya). Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di tengah hutan. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa para tentara dari beberapa suku dan agama, memiliki rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi demi membela Negara Indonesia. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan tentara kepada rekan tentara lainnya : Kami diminta Kapten Taufik untuk memperkuat posisi kalian. Dari ikon dan tanda verbal yang ada dalam gambar ini, terkandung pesan simbolik bahwa dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, membutuhkan rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi agar dapat menang. Tabel 7, dalam gambar pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan teknik mid shot dan group shoot dalam scene ini menunjukkan interpretan yang mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di tengah hutan. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan Kapten Taufik kepada anak-anak buahnya : Ayo kita serang! Merdeka atau mati! Dari ikon dan tanda verbal yang ada pada gambar ini, terkandung pesan simbolik bahwa para tentara pejuang Indonesia memiliki sifat berani dan pantang menyerah, dan rela mengorbankan nyawa demi membela dan mempertahankan kemerdekaan. Tabel 8, gambar ini diambil dengan menggunakan teknik extreme long shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa persatuan, keberanian dan penuh

35 111 semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang berjuang melawan tentara Belanda di sungai. Adegan ini diperkuat dengan teks perkataan Amir kepada Dayan untuk mengungsikan dan melindungi rakyat yang masih tersisa : Kau minta penduduk desa untuk mengungsi. Kita ke arah Timur, kita akan lindungi mereka dari sana. Dari ikon dan tanda verbal yang adadalam gambar scene ini, terkandung pesan simbolik bahwa menunjukkan perasaan semangat persatuan, solidaritas dan semangat berjuang tentara pejuang Indonesia yang gagah berani dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Tabel 9, pengambilan gambar dalam gambar ini dilakukan dengan menggunakan teknik mid shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa keberanian dan penuh semangat berjuang tentara pejuang Indonesia pada saat sedang menyusup ke gudang senjata tentara Belanda. Tanda tipe indeks yang ditemukan dalam gambar ini menunjukkan perasaan semangat solidaritas dan rasa berjuang tentara pejuang Indonesia yang tinggi pada saat sedang menyusup ke gudang senjata tentara Belanda, terlihat dari tanda non verbal pada pandangan yang selalu waspada pada saat melindungi rekan sesama tentara waktu akan memasuki gudang senjata tentara Belanda.Dari ikon dan tanda verbal dan non verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa pejuang Indonesia memiliki perasaan semangat solidaritas, semangat berjuang dan keberanian yang tinggi, terlihat pada saat mereka tanpa takut menyusup masuk ke gudang senjata tentara Belanda. Tabel 10, gambar dalam scene ini diambil dengan menggunakan teknik knee shoot. Maka interpretan mengacu pada semangat keberanian dan solidaritas

36 112 tentara pejuang Indonesia pada saat membela letnannya yang hampir ditembak tentara Belanda.Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa tentara pejuang Indonesia dengan semangat keberanian dan solidaritas yang sangat tinggi, membela temannya dari tentara Belanda. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan semangat dan solidaritas. Tabel 11, scene ini diambil dengan menggunakan teknik close up, sehingga menghasilkan interpretan mengacu pada rasa solidaritas tentara pejuang Indonesia pada saat sedang menguatkan hati dan keyakinan letnannya yang sedang raguragu dalam meneruskan perjuangan. Interpretan yang terbentuk dari tanda indeks, menunjukkan bahwa tentara pejuang Indonesia memang memiliki rasa solidaritas yang tinggi. adegan ini didukung dengan teks perkataan Dayan kepada Letnan Amir yang sedang ragu-ragu mengambil langkah apa selanjutnya dalam berjuang : Justru saat itulah, seorang pemimpin harus mempunyai keyakinan kuat, Letnan. Dari ikon dan tanda verbal yang ada pada gambar ini, terkandung pesan simbolik bahwa tentara pejuang Indonesia dengan semangat solidaritas yang sangat tinggi, sedang menguatkan hati dan keyakinan letnannya. Di sini, interpretant mengacu pada perasaan solidaritas. Tabel 12, gambar diambil dengan menggunakan teknik mid shoot dan 2 shoot. Maka interpretan mengacu pada rasa semangat, persatuan dan keberanian tentara pejuang Indonesia yang berjuang. Adegan ini juga diperkuat dengan dialog Letnan Amir kepada Kapten Tentara Belanda : kami cuma orang kecil, yang ingin hidup damai di negeri kami sendiri. Terlihat tanda visual dalam gambar ini yaitu ikat kepala merah putih yang digunakan oleh letnan Amir, menunjukkan identitas

37 113 tentara pejuang Indonesia sebagai rakyat Indonesia yang cinta akan negara Indonesia. Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik bahwa para tentara pejuang Indonesia memiliki semangat, persatuan dan keberanian dan persatuan dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia demi mencapai tujuan hidup damai di negara Indonesia tanpa adanya penjajahan.

KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH)

KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH) KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan media, audio visual bisa dikatakan sangat ampuh. penonton. Baik buruknya sebuah film adalah subjektif.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan media, audio visual bisa dikatakan sangat ampuh. penonton. Baik buruknya sebuah film adalah subjektif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan media, audio visual bisa dikatakan sangat ampuh menyampaikan suatu pesan terhadap khalayak banyak dari pada media-media yang lain. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Margate House Film Margate House Films dibentuk pada tahun 2007 oleh Rob Allyn, seorang pengarang yang bukunya pernah menjadi buku terlaris dari New York

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam sebuah dunia imajinasi dalam waktu tertentu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam sebuah dunia imajinasi dalam waktu tertentu. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Merah Putih film adalah serangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan pada sebuah layar agar tercipta ilusi (tipuan)gerak yang hidup. Film sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Selain mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan, beberapa pabrik gula, dan aturan perundangan.

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Selain mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan, beberapa pabrik gula, dan aturan perundangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek imperialisme dan kolonialisme di Indonesia mempunyai dampak yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya mengakibatkan terjadinya penderitaan dan kesengsaraan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian Peneliti akan menguraikan secara diskriptif beberapa bagian dari penelitian antara lain obyek penelitian dan wilayah penelitian. Dengan uraian ini,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Film merupakan sebuah media penyampaian pesan massa yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikannya. Melalui film, komunikator akan sangat mudah menjelaskan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penulisan ini akan menggambarkan perempuan pada media massa berupa informasi massal yaitu film. Penulisan ini akan berfokus pada penggambaran perempuan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Peneliti I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park Nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park ini muncul berdasarkan penggunaan tanda. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sinopsis Film Animasi Battle Of Surabaya Battle Of Surabaya menceritakan kisah pemuda yang memiliki jiwa spontan, berani dan bertanggung jawab yang bernama Musa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu komunikasi saat ini telah mempengaruhi kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu komunikasi saat ini telah mempengaruhi kehidupan kita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perkembangan ilmu komunikasi saat ini telah mempengaruhi kehidupan kita tanpa disadari. Media komunikasi massa atau yang sering disebut dengan media massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini film dan kebudayaan telah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Film pada dasarnya dapat mewakili kehidupan sosial dan budaya masyarakat tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. budaya yang melatar belakanginya. Termasuk pemakaian bahasa yang tampak pada dialog

BAB 1 PENDAHULUAN. budaya yang melatar belakanginya. Termasuk pemakaian bahasa yang tampak pada dialog BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam penyampaian pesan dan komunikasi, di zaman sekarang manusia tidak lagi harus bersusah payah untuk bertemu atau menggunakan alat komunikasi telegram.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin atau seorang Leader tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat pada umumnya, hal ini disebabkan karena setiap manusia yang diciptakan didunia ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan Dan Saran. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep

Bab 4. Simpulan Dan Saran. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep Bab 4 Simpulan Dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep Bushido pada tentara Kamikaze dalam Film letters from Iwojima penulis menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Insidious Insidious berceritakan tentang keluarga bahagia Josh Lambert (Patrick Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Hijabers In Love 4.1.1 Sejarah Singkat Yang Memproduksi Film Hijabers In Love Film Hijabers In Love berawal dari gagasan sederhana yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin yang diproduksi oleh Maxima Pictures dengan menggunakan pendekatan signifikansi dua tahap dari Roland

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari dokumentasi Film Tanah Surga Katanya mengenai representasi nasionalisme berdasarkan indikator-indikator yang telah

Lebih terperinci

TOR (TERM OF REFERENCE) LOMBA OPERET GELORA AKSI

TOR (TERM OF REFERENCE) LOMBA OPERET GELORA AKSI TOR (TERM OF REFERENCE) LOMBA OPERET GELORA AKSI 2016 I. LATAR BELAKANG Kegiatan Gelora Aksi merupakan salah satu program kerja HMKM FK Unud dibawah Bidang 2 Seni dan Olah Raga. Salah satu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini lebih variatif dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Bila

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini lebih variatif dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Bila 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat serta dibarengi dengan pengaruh globalisasi yang tinggi, membuat manusia sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma kritis yang berangkat dari cara melihat realitas dengan mengasumsikan bahwa selalu saja ada struktur

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, yakni penelitian yang menggali makna-makna yang diartikulasikan dalam teks visual berupa film serial drama

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR (Analisis isi video untuk pembuatan media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Lebih terperinci

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II REVIEW KARYA AUDIO VISUAL TAUHID DALAM HATI

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II REVIEW KARYA AUDIO VISUAL TAUHID DALAM HATI TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II REVIEW KARYA AUDIO VISUAL TAUHID DALAM HATI Disusun Oleh: Najwa Ilham Kelana 14148157 Sekar Manik Pranita 14148159 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Pada era digital seperti sekarang, film dapat disaksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan media, audio visual bisa dikatakan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan media, audio visual bisa dikatakan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan media, audio visual bisa dikatakan sangat ampuh menyampaikan suatu pesan terhadap khalayak banyak dari pada media-media yang lain. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Melalui media televisi, film telah menjadi salah satu media massa yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah sebuah hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini pun menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Modul ke: Menulis Skenario Drama dan Film Fakultas 15FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Menulis Skenario Penulisan naskah untuk drama, film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga

Lebih terperinci

GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI

GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI Oleh: Novi Seliyana (070915066) ABSTRAK Penelitian Gambaran Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan taylor menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi

Lebih terperinci

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang Analisis Non Narrative Film 1. Kostum Kostum yang digunakan dalam kedua film ini memiliki kesamaan nuansa yang hampir serupa. Dalam film Avatar, kita mendapatkan kaum navy menggunakan kostum asli pribumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan. Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap observasi tempat yang sesuai dengan tema lalu memilih lokasi pengambilan gambar. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pengertian yang masing-masing artinya dapat dijabarkan secara luas. Film

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pengertian yang masing-masing artinya dapat dijabarkan secara luas. Film BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Siapa yang tak kenal film, sebuah cerita yang dilakonkan oleh beberapa orang, dan ditayangkan dalam beberapa durasi waktu dalam sekali duduk. Film mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Athena umum Themistocles (Sullivan Stapleton) memimpin pasukannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Athena umum Themistocles (Sullivan Stapleton) memimpin pasukannya 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam adegan pembuka, Ratu Gorgo (Lena Headey) menceritakan tentang Raja Darius (Igal Naor) memimpin pasukannya dari Persia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas yang tumbuh, serta berkembang di dalam masyarakat, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. realitas yang tumbuh, serta berkembang di dalam masyarakat, kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan sarana komunikasi yang menyebarkan informasi untuk mendidik penontonnya. Sobur (2006:127) menulis bahwa film adalah rekaman realitas yang tumbuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekalipun. Sejalan dengan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk. kemudian memproyeksikannya ke dalam layar.

BAB I PENDAHULUAN. sekalipun. Sejalan dengan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk. kemudian memproyeksikannya ke dalam layar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film pertama kali lahir di pertengahan kedua abad 19, dibuat dengan bahan dasar seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan api sekalipun. Sejalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibunya, dan sekaligus menjadi inti cerita dalam film dari Arab Saudi berjudul

BAB I PENDAHULUAN. ibunya, dan sekaligus menjadi inti cerita dalam film dari Arab Saudi berjudul BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Aku ingin membeli sepeda jadi aku bisa balapan dengan Abdullah... Kalimat di atas merupakan kalimat yang diungkapkan oleh Wadjda kepada ibunya, dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri. Akhir tahun 1990an dan awal 2000, pembuat-pembuat film dengan budget

BAB I PENDAHULUAN. negeri. Akhir tahun 1990an dan awal 2000, pembuat-pembuat film dengan budget BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan film di Indonesia sendiri memiliki perkembangan yang naik turun. Film-film Indonesia pada era 1980an dan 1990an, mengalami keterpurukan yang dalam karena

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dunia terus berkembang dan Mengalami kemajuan di semua sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor informasi dan komunikasi, dengan pertumbuhan segala jenis media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan juga kalangan menengah kebawah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Film

BAB II KAJIAN TEORI Film BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Film Film merupakan media unik yang berbeda dengan bentuk-bentuk kesenian lainnya seperti seni lukis, seni pahat, seni musik, seni patung, seni tari dan cabang seni lainnya. Ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia telah menikmati kemerdekaan selama 72 Tahun, kemerdekaan atas diri sendiri, kemerdekaan beragama, kemerdekaan berkumpul dan berserikat, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an. film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir.

BAB I PENDAHULUAN. Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an. film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tayangan Sepeda Untuk Shania Adaptasi dari buku kumpulan Cerpen Another Name, Another Story judul; Sepeda Untuk Shania. 1.2 Latar Belakang Film Indonesia mulai dibuat pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua makhluk hidup di muka bumi ini saling berinteraksi serta berkomunikasi satu sama lain tak terkecuali manusia. Untuk keperluan ini, manusia dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya film akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain film, macam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film merupakan media massa yang digemari oleh masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. film merupakan media massa yang digemari oleh masyarakat di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia saat ini semakin pesat, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah film setiap tahunnya yang ada di Indonesia. Dalam website

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Membuat Storyline Perancangan Produksi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id STORYLINE

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Dokumenter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, seni media rekam atau yang sering disebut seni media.

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, seni media rekam atau yang sering disebut seni media. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik, seni rupa, seni tari maupun seni teater/ peran. Seiring dengan kemajuan zaman, seni juga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini penjelaskan proses produksi dalam film yang berjudul Kesenian Reog Bulkio, sebagai berikut: 4.1 Produksi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Profil Target Komunikasi Laki-laki dan perempuan tahun Semua status ekonomi

BAB 4 KONSEP DESAIN Profil Target Komunikasi Laki-laki dan perempuan tahun Semua status ekonomi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi yang dipakai oleh penulis adalah sebagai berikut: 4.1.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci dari film edukasi Machmud Rumagesan

Lebih terperinci

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Hakikat Bangsa Dan Unsur-unsur Terbentuknya

Lebih terperinci

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting Modul ke: Penulisan Skenario Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom 15Fakultas 15Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Penguatan Ide Cerita 082112790223// patriciarobin23@gmail.com 082112790223// patriciarobin23@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A-1 Pictures Inc. adalah sebuah rumah produksi di Jepang yang hanya memproduksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A-1 Pictures Inc. adalah sebuah rumah produksi di Jepang yang hanya memproduksi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Singkat Perusahaan A-1 Pictures Inc. adalah sebuah rumah produksi di Jepang yang hanya memproduksi film anime, mereka berdiri dari tahun 2005. A-1 Pictures

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering disebut juga sinema. Gambar hidup adalah bentuk seni dari hiburan. Film merupakan gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film adalah sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film yang dibuat untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Penyajian Data Iklan Tim-Tam 4.1.1. Iklan 1 : Iklan Tim-Tam versi Kebahagiaan Kecil Berlapis Cokelat 4.1.1.1. Breakdown per Scene Kedua iklan ini akan dibreakdown berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain. digilib.uns.ac.id 128 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Film PK merupakan film bertemakan agama yang memberikan gambaran tentang pluralitas elemen agama yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di negara India.

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk megeidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian interpretatif dengan pendekatan kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, komunikasi sudah banyak cara penyaluran pesannya kepada masyarakat, salah satunya adalah film, disamping menggunakan media lain, seperti koran, televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan kaum pria dizaman industrialisasi dewasa ini. perfilman karena target penontonnya adalah perempuan, suatu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan kaum pria dizaman industrialisasi dewasa ini. perfilman karena target penontonnya adalah perempuan, suatu strategi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan mempunyai peran penting pada realitas sosial. Mereka, perempuan bukanlah kaum yang tidak bisa apa apa dibawah bayang bayang kekuasaan kaum pria dizaman industrialisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Sumber gambar:

BAB IV ANALISA. Sumber gambar: BAB IV ANALISA IV. 1 Wajah perempuan dalam poster Pada poster diplilih perempuan dengan anatomi sebagai berikut perempuan memiliki struktur kerangka, kepala lebih pendek, wajah lebih lebar, dan otot tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebanyakan orang mendefinisikan karya sastra sebagai karangan dalam bentuk prosa tertulis yang hanya terdiri dari puisi, novel, cerpen, naskah drama dan

Lebih terperinci