Hubungan antara Resiliensi dan Stres dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan antara Resiliensi dan Stres dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret"

Transkripsi

1 Hubungan antara Resiliensi dan Stres dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Correlation between Resiliency and Stress in Completing Thesis on College Students at Department of Psychology Sebelas Maret University Marlyn Triyana, Tuti Hardjajani, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret ABSTRAK Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi menemui berbagai hambatan yang membuat mahasiswa mengalami stres. Mahasiswa yang mengalami stres perlu penanganan secepatnya, sebab mahasiswa yang mengalami stres saat menyusun skripsi berdampak pada kelulusan mahasiswa tidak tepat waktu. Di sisi lain, resiliensi merupakan salah satu faktor penting bagi mahasiswa yang mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2008 sampai 2010 di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang sedang mengerjakan skripsi dengan masa studi lebih dari empat tahun. Penelitian ini adalah studi populasi yang melibatkan seluruh populasi yang berjumlah 40 mahasiswa. Alat ukur yang digunakan yaitu skala stres dalam menyusun skripsi dengan daya beda aitem 0,305-0,659 dan reliabilitas 0,746, skala resiliensi dengan daya beda aitem 0,300-0,653 dan reliabilitas 0,805. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Hubungan tersebut ditunjukkan dari hasil korelasi product moment diperoleh r = -0,427 dan p = 0,006 (p < 0,05). Adanya hubungan negatif tersebut didukung hasil tingkat stres dalam menyusun skripsi responden penelitian termasuk kategori tinggi dan tingkat resiliensi responden penelitian termasuk kategori rendah. Artinya, semakin rendah resiliensi, maka semakin tinggi stres dalam menyusun skripsi. Besarnya sumbangan resiliensi terhadap stres dalam penyusunan skripsi 18,3%. Hal ini berarti masih terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi stres dalam penyusunan skripsi sebesar 81,7%. Kata kunci: Resiliensi, stres, mahasiswa. PENDAHULUAN awal, yaitu pada usia dan tahun. Mahasiswa adalah orang yang belajar di Pada usia tersebut mahasiswa mengalami perguruan tinggi, baik di universitas maupun masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa institusi atau akademi. Individu yang terdaftar awal. Remaja akhir dan dewasa awal sebagai murid di perguruan tinggi dapat merupakan tahap perkembangan yang sulit disebut sebagai mahasiswa (Takwin, 2008). commit to dan user kritis. Tugas perkembangan pada masa Monks (2007) menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut menuntut perubahan besar dalam digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa bersikap dan berperilaku sehingga mampu 1

2 mengarahkan diri dan mengambil keputusan ditemui, dan ketidakmampuan mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. dalam membagi waktu dalam menyusun Saat mahasiswa telah menempuh semester skripsi. akhir dan telah menyelesaikan seluruh mata Berbagai hambatan seperti dijelaskan di atas kuliahnya, mahasiswa diwajibkan untuk berpotensi memberikan tekanan pada diri membuat suatu karya ilmiah yaitu skripsi. Di mahasiswa, cemas, sulit berkonsentrasi, malas setiap angkatan dapat dipastikan ada beberapa mengerjakan skripsi, menghindar, atau bahkan mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan meningkatnya permasalahan psikologis yang perkuliahan tepat waktu. Hal ini dibuktikan lain, misalnya frustasi, stres, atau menunda penelitian yang pernah dilakukan oleh Dewi mengerjakan skripsi. Dampak mahasiswa (2011) di Universitas Sebelas Maret pada yang tidak lulus tidak tepat waktu dapat Program Studi Psikologi. Mahasiswa angkatan mengurangi kualitas perkuliahan dan nilai 2004 yang telah lulus selama empat tahun Indeks Prestasi (IP). Hasil penelitian lain (delapan semester) sebanyak 17 orang dari yang dilakukan oleh Fadilah (2013) di sejumlah 54 mahasiswa, artinya sekitar 68% Universitas Mulawarman menjelaskan bahwa mahasiswa lainnya terlambat lulus. Sedangkan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada angkatan 2005 yaitu dari 40 mahasiswa, mengalami peningkatan stres yang tinggi. baru terdapat 8 orang lulus, dengan kata lain Semua kesulitan dapat menimbulkan stres 80% mahasiswa masih dalam proses skripsi. yang akan bertambah jika ada teman-teman Angkatan 2006 yang telah lulus sebanyak 13 satu angkatan atau angkatan di bawahnya orang dari 70 mahasiswa, artinya 81,4% sudah mampu menyelesaikan lebih dahulu. terlambat lulus. Pada angkatan 2007 dari 68 Oleh sebab itu, mahasiswa dituntut untuk mahasiswa, sebanyak 12 mahasiswa yang segera menyelesaikan skripsi tersebut dalam lulus, artinya sekitar 82,4% yang tidak jangka waktu yang telah ditentukan, sehingga mencapai kelulusan selama empat tahun studi. tidak timbul stres. Mahasiswa yang kelulusannya tidak tepat Stres terjadi ketika tekanan dirasa melebihi waktu, karena dalam pengerjaan skripsi kemampuan seseorang untuk mengatasinya menemui berbagai hambatan, antara lain Palmer (2007). Stres merupakan kondisi hambatan membuat judul yang menarik dan ketika individu berada dalam situasi yang pencarian bahan atau literatur memang tidak penuh tekanan atau ketika individu merasa mudah, karena tidak semua informasi dapat tidak sanggup mengatasi tuntutan yang dijadikan literatur dan proses pencarian commit to dihadapinya. user Tuntutan terhadap mahasiswa membutuhkan waktu yang relatif lama. merupakan sumber stres yang potensial. Mahasiswa kurang tekun untuk berkonsultasi Sumber stres yang potensial memicu dengan dosen, dengan alasan dosen sulit timbulnya stres yang berhubungan dengan 2

3 peristiwa akademis (academic stress) maupun psikologis. Ketika individu mengalami stres seringkali tidak memiliki kemampuan mengatasi atau melakukan strategi dengan tepat, sehingga permasalahan yang dihadapi tidak mampu terselesaikan. Reaksi stres mahasiswa dapat muncul dalam bentuk perubahan psikologis dan fisik yang mempengaruhi motivasi rendah dan berdampak pada penundaan penyusunan skripsi. Hambatan yang bersifat psikologis biasanya menjadi penyebab yang paling berpengaruh dalam timbulnya stres (Shenoy, 2004). Amelia, dkk. (2014) menjelaskan, bahwa stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, bersumber dari akademik maupun non akademik. Stres yang bersumber dari akademik seperti jadwal kuliah dan praktikum yang padat, tugas yang menumpuk, bahan ujian yang banyak, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah dan masalah akademik lainnya. Sedangkan stres yang berasal dari non akademik adalah masalah keuangan, masalah keluarga, interpersonal maupun intrapersonal. Kutipan tersebut menjelaskan bahwa faktor stres yang terjadi pada mahasiswa dipengaruhi oleh faktor di luar mahasiswa, seperti tugas yang padat, jadwal kuliah padat, IPK rendah, masalah keuangan, dan keluarga. kognitif. Tipe kepribadian yang dimiliki mahasiswa berpengaruh terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Ada tipe mahasiswa yang tetap optimis ketika menemui kesulitan, tetapi ada juga mahasiswa yang pesimis. Mahasiswa yang memiliki kepribadian optimistis dalam menghadapi hambatan akan berusaha untuk mengatasi hambatan dan terhindar dari stres, sehingga penyusunan skripsi dapat diselesaikan. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki kepribadian pesimis kurang berusaha dalam mengatasi hambatan yang menjadi beban, sehingga mahasiswa dalam mengerjakan skripsi menjadi tidak tepat waktu. Kepribadian optimis memotivasi mahasiswa untuk memaksimalkan kemampuannya dalam menyelesaikan skripsi. Kemampuan mahasiswa untuk tetap mengerjakan skripsi walaupun mengalami kesulitan disebut resiliensi. Mahasiswa yang memiliki resiliensi tinggi adalah mahasiswa yang berhasil keluar dari masalah-masalah yang dihadapi dan sukses dalam menjalani masa studinya serta menganggap masalah tersebut adalah bagian dari tantangan masa studinya, dan bukan hal yang harus dijadikan alasan untuk terpuruk. Widuri (2012) dalam penelitiannya dengan subjek mahasiswa di Universitas Ahmad Santrock (2003) menyebutkan, bahwa faktorfaktor yang menyebabkan stres, yaitu: 1) membutuhkan resiliensi agar commit to Dahlan user menjelaskan bahwa mahasiswa mampu beban yang terlalu berat, konflik, dan menyesuaikan diri dan tetap dapat frustrasi; 2) faktor kepribadian; dan 3) faktor 3

4 mengembangkan dirinya dengan baik sesuai kompetensi yang dimiliki. waktu dari straise, strest, stresce, dan stress (Yosep, 2007). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat Stres menurut Sarafino (1998), adalah kondisi diketahui, bahwa mahasiswa yang sedang yang disebabkan oleh interaksi antara individu menyusun skripsi menemui berbagai dengan lingkungan, menimbulkan persepsi hambatan yang membuat mahasiswa jarak antara tuntutan-tuntutan, berasal dari mengalami stres. Mahasiswa yang mengalami situasi yang bersumber pada sistem biologis, stres perlu penanganan secepatnya, sebab psikologis, dan sosial dari seseorang. Stres mahasiswa yang mengalami stres saat muncul sebagai akibat dari adanya tuntutan menyusun skripsi berdampak pada kelulusan yang melebihi kemampuan individu untuk mahasiswa tidak tepat waktu. Mahasiswa akan memenuhinya. Seseorang yang tidak bisa menunda-nunda menyelesaikan skripsi. memenuhi tuntutan kebutuhan, akan Resiliensi merupakan salah satu faktor penting merasakan suatu kondisi ketegangan dalam bagi mahasiswa yang mengalami stres. Oleh diri. Ketegangan yang berlangsung lama dan sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian tidak ada penyelesaian akan berkembang pada mahasiswa Program Studi Psikologi menjadi stres. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan judul: Hubungan antara Menurut Sarwono (1997), mahasiswa adalah Resiliensi dengan Stres dalam Menyusun kelompok masyarakat yang statusnya terikat Skripsi pada Mahasiswa Program Studi dengan perguruan tinggi. Ismanda dkk. Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas (2013), mendefinisikan mahasiswa adalah Sebelas Maret. setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran-pelajaran di Perguruan DASAR TEORI Tinggi dengan batas usia tahun. Untuk 1. Stres pada Mahasiswa dalam Menyusun mencapai kelulusan di perguruan tinggi, Skripsi mahasiswa harus menyelesaikan tugas Stres dialami oleh setiap orang, tidak membuat skripsi. Mengerjakan sebuah skripsi mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, menjadikan kebanyakan mahasiswa stres, jabatan atau status sosial ekonomi. Stres bisa takut, bahkan sampai frustasi dan ada juga dialami oleh bayi, anak-anak, remaja maupun yang nekat bunuh diri. orang dewasa. Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin singere yang Stres pada mahasiswa dalam menyusun berarti keras (stricus). Istilah ini mengalami commit to skripsi, user yaitu keadaan internal yang dapat perubahan seiring dngan perkembangan diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau penelaahan yang berlanjut dari waktu ke kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai 4

5 potensial membahayakan, tidak terkendali menjadi kacau dan juga fungsi otaknya atau melebihi kemampuan individu untuk berkurang, misalnya dalam proses mengatasinya, sehingga individu merasakan mengingat. suatu kondisi ketegangan dalam diri saat 2) Emosi, emosi cenderung terjadi menyusun skripsi sebagai tugas akhir dalam mengiringi stres, dan seringkali orangorang perkuliahan. menggunakan keadaan emosinya untuk menjelaskan stres yang dialami. Santrock (2003) menyebutkan bahwa faktorfaktor 3) Sistem sosial, stres dapat mengubah yang menyebabkan stres terdiri atas: perilaku individu terhadap sesamanya. a. Beban yang terlalu berat, konflik dan Situasi yang berpotensi menimbulkan frustrasi menyebabkan perasaan tidak stres dapat mempengaruhi seseorang berdaya, kelelahan secara fisik dan menjadi lebih perhatian dan berjiwa emosional. sosial. b. Faktor kepribadian, tipe kepribadian A 2. Resiliensi merupakan tipe kepribadian yang Resiliensi berasal dari bahasa latin salire cenderung untuk mengalami stres. artinya untuk musim semi dan resilire c. Faktor kognitif, sesuatu yang artinya kembali musim semi. Hal ini berarti menimbulkan stres tergantung bagaimana resiliensi dianggap sebagai kapasitas untuk individu menilai dan menginterpretasikan memulihkan atau bangkit kembali (Davidson suatu kejadian secara kognitif. et al., 2005, dalam Schaap dkk, 2006). Aspek-aspek stres menurut Sarafino (1998) Menurut Desmita (2007), resiliensi adalah ada dua, yaitu: kemampuan yang dimiliki individu untuk a. Biologis, individu yang mengalami stres menghadapi, menempuh, mengurangi, dan diketahui akan menunjukkan reaksi menghilangkan dampak-dampak negatif dari jantung berdetak lebih cepat, bernafas keadaan yang tidak menyenangkan. lebih cepat, kemudian otot tangan dan Everall (2007) memaparkan tiga faktor yang kaki menjadi tegang. Reaksi tersebut mempengaruhi resiliensi, yaitu: berasal dari sistem saraf simpatik dan a. Faktor individual, faktor individual sistem endokrin yang berusaha meliputi kemampuan kognitif individu, mempertahankan tubuh ketika konsep diri, harga diri, dan kompetensi menghadapi hal-hal yang menyebabkan sosial yang dimiliki individu. stres. b. Faktor keluarga, faktor-faktor keluarga b. Psikososisal, yang terdiri atas: commit to user yang berhubungan dengan resiliensi, yaitu 1) Kognitif, seorang individu yang hubungan yang dekat dengan orangtua mengalami stres, perhatiannya akan yang memiliki kepedulian dan perhatian, 5

6 pola asuh yang hangat, teratur dan Metode pengumpulan data penelitian ini kondusif bagi perkembangan individu. menggunakan alat ukur berupa skala psikologi c. Faktor komunitas, faktor komunitas dengan jenis skala Likert dengan empat meliputi kemiskinan dan keterbatasan pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S kesempatan. Dukungan sosial yang (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat diberikan oleh komunitas (dalam hal ini Tidak Sesuai). Ada dua skala psikologi yang tetangga, teman, penolong) merupakan digunakan, yaitu: penanda kesuksesan bagi individu.. 1. Stres dalam Menyusun Skripsi Skala untuk mengukur stres dalam menyusun Reivich dan Shatte (2002) memaparkan tujuh skripsi menggunakan skala stres dari Permana aspek resiliensi, yaitu pengaturan emosi, (2013) dan disusun berdasarkan aspek-aspek kontrol terhadap impuls, optimisme, yang dikemukakan oleh Sarafino (1998) yaitu kemampuan menganalisis masalah, empati, aspek biologis atau fisik dan aspek psikososial efikasi diri, dan pencapaian. meliputi gejala kognitif, gejala emosi, dan METODE PENELITIAN gejala sistem sosial atau tingkah laku. Populasi dalam penelitian ini adalah 2. Resiliensi mahasiswa angkatan 2008 sampai 2010 yang Skala untuk mengukur resiliensi sedang menyusun skripsi dengan masa studi menggunakan skala stres dari Yuniardi dan lebih dari empat tahun di Program Studi Djudiyah (2011) dan disusun berdasarkan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas aspek-aspek yang dikemukakan oleh Reivich Sebelas Maret. Sampel yang akan digunakan dan Shatte (2002) yaitu pengaturan emosi, dalam penelitian ini adalah mahasiswa kontrol terhadap impuls, optimisme, angkatan 2008 sampai 2010 yang sedang kemampuan menganalisis masalah, empati, menyusun skripsi dengan masa studi lebih dari efikasi diri, dan pencapaian. empat tahun di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas HASIL- HASIL Maret dengan jumlah sampel penelitian Hasil uji validitas skala stres dalam ditentukan sebanyak 40 mahasiswa. Teknik menyusun skripsi, diketahui dari 56 aitem sampling dalam penelitian ini menggunakan skala terdapat 22 aitem yang gugur dengan studi populasi yang melibatkan semua koefisien reliabilitas sebesar 0,746. Hasil uji individu dalam populasi sebagai responden validitas skala resiliensi, diketahui dari 60 yang sesuai dengan karakteristik responden aitem skala terdapat 20 aitem yang gugur penelitian yaitu mahasiswa yang sedang commit to dengan user koefisien reliabilitas sebesar 0,805. menyusun skripsi dengan masa studi lebih dari 1. Uji Asumsi Dasar 4 tahun. a. Uji Normalitas 6

7 Uji normalitas dalam penelitian ini Nilai koefisien korelasi ganda R dalam menggunakan uji One Sample penelitian ini adalah 0,427 dan nilai Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai determinasi R 2 (R square) adalah 0,183 signifikansi stres dalam menyusun atau 18,3%. skripsi adalah sebesar 0,753 > 0,05. Nilai signifikansi resiliensi adalah PEMBAHASAN sebesar 0,841 > 0,05. Berdasarkan Berdasarkan penghitungan analisis hasil hasil signifikansi kedua variabel penelitian yang telah Peneliti lakukan, didapat penelitian menunjukkan nilai diatas hasil uji korelasi product moment dari Pearson 0,05, sehingga dapat disimpulkan antara resiliensi dengan stres dalam menyusun bahwa data variabel penelitian telah skripsi diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar terdistribusi secara normal. -0,427 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 b. Uji Linearitas (p < 0,05), artinya hubungan antara resiliensi Variabel dikatakan linear jika taraf dengan stres dalam menyusun skripsi adalah signifikansi kurang dari 0,05. signifikan. Hubungan kedua variabel yang Hubungan antara stres dalam terbentuk masuk dalam kategori sedang. Arah menyusun skripsi dengan resiliensi hubungan adalah negatif karena nilai r negatif, menghasilkan nilai signifikansi artinya semakin tinggi resiliensi maka (linearity) sebesar 0,003, maka dapat semakin rendah tingkat stres dalam menyusun disimpulkan bahwa antara variabel skripsi pada mahasiswa Program Studi stres dalam menyusun skripsi dengan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas resiliensi terdapat hubungan yang Sebelas Maret. Demikian pula sebaliknya, linear. semakin rendah resiliensi maka semakin 2. Uji Hipotesis tinggi pula tingkat stres dalam menyusun Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui skripsi pada mahasiswa Program Studi bahwa nilai korelasi (r) antara variabel Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas resiliensi dengan stres dalam menyusun Sebelas Maret. skripsi sebesar -0,427 dengan nilai Hasil penelitian tersebut mendukung signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05). penelitian yang pernah dilakukan oleh Artinya hipotesis yang diajukan dalam Vesdiawati (2008) dengan subjek yang penelitian ini diterima, yaitu terdapat berbeda. Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan yang negatif dan signifikan hubungan negatif antara resiliensi dengan antara resiliensi dengan stres dalam commit to stres user pada anggota Polri di wilayah Poltabes menyusun skripsi. Yogyakarta dapat diterima. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik korelasi 7

8 product moment dari Pearson menunjukkan Safety and Health) (dalam Mochtar, 2004), koefisien korelasi (r) sebesar -0,314 dengan p yang menyatakan bahwa penyebab stres dapat = 0,002 (p < 0,05), dengan hasil tersebut dapat berasal dari dalam diri individu yaitu usia, diartikan bahwa ada hubungan negatif yang kondisi fisik, dan faktor kepribadian maupun sangat signifikan antara resiliensi dengan stres dari luar individu baik dari lingkungan pada anggota Polri. Semakin tinggi resiliensi keluarga, lingkungan kerja, cita-cita maupun maka semakin rendah stres yang dialami ambisi. Setiap individu dalam menghadapi anggota Polri. stres berbeda-beda, tergantung diri individu Berdasarkan hasil analisis determinasi, dalam memaknai stresnya. diperoleh nilai R Square sebesar 0,183. Hasil Hasil analisis deskriptif stres dalam menyusun ini menunjukkan stres dalam menyusun skripsi berdasarkan karakteristik demografik skripsi sebagai variabel tergantung dapat responden penelitian menunjukkan terdapat dijelaskan oleh resiliensi sebagai variabel perbedaan skor rata-rata tingkat stres dalam bebas sebesar 18,3%. Dapat dikatakan pula menyusun skripsi pada tiap-tiap kelompok bahwa resiliensi secara bersama-sama mampu dalam setiap karakteristik demografik, yang memberikan kontribusi pengaruh terhadap meliputi jenis kelamin dan tahun angkatan. stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Skor rata-rata stres dalam menyusun skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran pada mahasiswa perempuan (113,20) lebih Universitas Sebelas Maret sebesar 18,3%. tinggi daripada laki-laki (110,80). Ditinjau Sisanya 81,7% dipengaruhi variabel atau dari tahun angkatan, mahasiswa angkatan faktor yang berasal dari dalam maupun dari 2010 memiliki skor rata-rata lebih tinggi luar diri subjek. Dijelaskan oleh Sarafino (115,14) dibandingkan mahasiswa angkatan (1998), bahwa faktor dari dalam individu 2009 (109,92) dan mahasiswa angkatan 2008 dapat muncul melalui penyakit. Tingkatan (110,80). stres yang muncul tergantung pada keadaan Berdasarkan uji Independent Samples Test dan rasa sakit dan umur individu, motivasi, konsep One-Way ANOVA diperoleh hasil bahwa diri. Sedangkan faktor eksternal antara lain secara statistik tidak terdapat perbedaan yang dapat muncul dari keluarga, tempat kerja, dan signifikan antara stres dalam menyusun lingkungan di sekitarnya. Lingkungan fisik skripsi ditinjau dari karakteristik demografik yang dapat menyebabkan stres antara lain yaitu jenis kelamin, sedangkan terdapat kesesakan, suhu yang terlalu panas, perbedaan pada tahun angkatan. Pada uji kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan commit to independent user samples test untuk jenis kelamin sebagainya. terhadap stres dalam menyusun skripsi Hal ini juga dikuatkan dengan penelitian dari diperoleh bahwa nilai t hitung lebih kecil NIOSH (National Institute For Occupational daripada t tabel yaitu sebesar 1,6859 0,788 8

9 1,6859 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan berbeda dibandingkan dengan mahasiswa secara statistik, tidak terdapat perbedaan angkatan 2008 dan tingkat stres dalam menyusun skripsi antara Berdasarkan kategorisasi data deskriptif yang mahasiswa laki-laki dengan perempuan dilakukan pada skala resiliensi diperoleh hasil sehingga mahasiswa laki-laki dan perempuan bahwa sebanyak 20 mahasiswa (5%) memiliki memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi resiliensi yang sangat rendah, 20 mahasiswa yang sama meskipun terdapat perbedaan skor (50%), memiliki resiliensi yang rendah, dan rata-rata. Kecenderungan variasi tingkat stres 18 mahasiswa (45%) memiliki resiliensi yang akademik diantara laki-laki dan perempuan sedang. Nilai rerata empirik resiliensi sebesar pada mahasiswa Program Studi Psikologi 86,08. Dengan demikian, disimpulkan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas secara umum mahasiswa Program Studi Maret dipengaruhi oleh respon dari masingmasing mahasiswa. Hasil penelitian ini tidak Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret memiliki resiliensi yang sesuai dengan penelitian Agolla dan Ongori rendah. Hasil wawancara yang telah (2009), yang menentukan bahwa tingkat stres dijelaskan mengenai ketidakmamupuan pada perempuan lebih tinggi daripada lakilaki. Hal itu disebabkan remaja laki-laki mahasiswa dalam memahami penyusunan skripsi sesuai keinginan dosen merupakan menggunakan koping yang berorientasi ego, faktor individual yang mempengaruhi sehingga lebih santai dalam menghadapi resiliensi responden penelitian rendah. stresor yang berasal dari kehidupan akademik. Dijelaskan oleh Everall (2007), bahwa salah Pada uji ANOVA, hasil yang diperoleh untuk satu faktor yang mempengaruhi resiliensi tahun angkatan terhadap stres dalam yaitu faktor individual. Faktor individual menyusun skripsi adalah F hitung > F tabel yaitu meliputi kemampuan kognitif individu. 3,929 > 3,23 dan p < 0,05 (0,028 < 0,05). Hal Keterampilan kognitif berpengaruh penting ini menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pada resiliensi individu. Inteligensi minimal stres dalam menyusun skripsi antara rata-rata dibutuhkan bagi pertumbuhan mahasiswa angkatan 2010, 2009, dan resiliensi pada diri individu karena resiliensi Perbedaan tersebut dapat dilihat pada output sangat terkait erat dengan kemampuan untuk Tukey HSD a,,b yang menunjukkan nilai ratarata memahami dan menyampaikan sesuatu lewat mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 tidak bahasa yang tepat, kemampuan membaca, dan berbeda secara statistik karena berada pada komunikasi non verbal. subset yang sama yaitu subset satu, sedangkan commit to Widuri user (2012) dalam penelitiannya dengan nilai rata-rata mahasiswa angkatan 2010 subjek mahasiswa di Universitas Ahmad terletak di subset dua sehingga secara statistik Dahlan menjelaskan, bahwa mahasiswa membutuhkan resiliensi agar mampu 9

10 menyesuaikan diri dan tetap dapat mengembangkan dirinya dengan baik sesuai kompetensi yang dimiliki. Kemampuan individu untuk bertahan, bangkit, dan menyesuaikan dengan kondisi sulit dapat melindungi individu dari efek negatif yang ditimbulkan dari kesulitan. Seseorang yang memiliki resiliensi dapat mengatasi berbagai permasalahan kehidupannya. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa subjek telah memiliki resiliensi yang tinggi, sehingga dapat membantu dalam menghadapi stres. memahami apa yang diinginkan dosen. Selain itu, mahasiswa kesulitan dalam mencari jurnal yang sesuai dengan judul penelitian terlebih mahasiswa seangkatan sudah banyak yang lulus. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Fadilah (2013) bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami peningkatan stres yang tinggi. Semua kesulitan dapat menimbulkan stres yang akan bertambah jika ada teman-teman satu angkatan atau angkatan di bawahnya sudah mampu menyelesaikan lebih dahulu. Selain itu berdasarkan kategorisasi data PENUTUP deskriptif yang dilakukan pada skala stres dalam menyusun skripsi, diperoleh hasil A. Kesimpulan 1. Terdapat hubungan negatif dan bahwa 1 mahasiswa (2,5%) memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi sedang, 22 mahasiswa (55%) memiliki tingkat stres signifikan antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi dalam menyusun skripsi tinggi, dan 17 Fakultas Kedokteran Universitas mahasiswa (42,5%) memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi sangat tinggi. Nilai rerata empirik stres dalam menyusun skripsi Sebelas Maret. 2. Presentase sumbangan pengaruh yang diberikan resiliensi terhadap stres sebesar 112,90. Dengan demikian, dalam menyusun skripsi sebesar disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa 18,3% yang ditunjukkan dengan Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran koefisien determinasi (R2) sebesar Universitas Sebelas Maret memiliki tingkat 0,183, sedangkan sisanya 81,7% stres dalam menyusun skripsi yang tinggi. Hasil tersebut didukung jawaban dari 5 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. mahasiswa yang diperoleh dari hasil 3. Nilai rerata empirik resiliensi 86,08 wawancara saat pengisian kuesioner (17 Maret 2015) ada persamaan jawaban bahwa mahasiswa pada waktu menyusun skripsi commit to user mengalami stres. Skripsi yang dikerjakan sering direvisi untuk memenuhi permintaan dosen, di sisi lain mahasiswa kurang mampu dan termasuk dalam kategori rendah. Hasil yang diperoleh menunjukkan 5% mahasiswa memiliki resiliensi yang sangat rendah, 50% mahasiswa memiliki resiliensi yang rendah, dan 18% mahasiswa memiliki resiliensi 10

11 yang sedang. Adapun nilai rerata Sebelas Maret, dapat empirik stres dalam menyusun skripsi menyelenggarakan program sebesar 112,90 dan termasuk dalam pembimbingan dan pendampingan kategori tinggi. Hasil yang diperoleh seperti orientasi akademik dan masa menunjukkan 2,5% mahasiswa depan yang informatif pada awal memiliki tingkat stress yang sedang, tahun pertama perkuliahan, perwalian 55% mahasiswa memiliki tingkat stres akademik rutin sebanyak 2-3 kali yang tinggi, dan 42,5% mahasiswa persemester, pembimbingan khusus memiliki tingkat stres yang sangat bagi mahasiswa yang mengalami tinggi. kesulitan akademik dan masa studi di B. Saran atas empat tahun, dan program lainnya 1. Untuk mahasiswa yang dapat dilakukan oleh para dosen. Mahasiswa diharapkan mampu 3. Untuk peneliti selanjutnya mengurangi stres ketika menyusun a. Diharapkan hasil penelitian ini skripsi dengan cara menyadari peran dapat digunakan sebagai informasi dan tanggung jawab yang menentukan dan bahan acuan dalam penelitianpenelitian kesuksesan dirinya baik kini maupun selanjutnya oleh peneliti dimasa depan. Cara yang dapat lain khususnya ilmuwan psikologi dilakukan mahasiswa yaitu mengikuti yang tertarik untuk mengadakan perkuliahan dan membuat rencana penelitian dengan tema yang penyusunan skripsi yang dilakukan sama. dengan disiplin, mencari judul skripsi b. Peneliti selanjutnya diharapkan yang sesuai dengan kemampuan, dapat memperluas area populasi menentukan judul skripsi yang sehingga sampel yang diperoleh teorinya mudah diperoleh, konsultasi menjadi lebih banyak dan dengan dosen pembimbing untuk generalisasi penelitian dapat lebih mengatasi kesulitan yang ditemui, luas. sehingga mahasiswa dapat c. Peneliti selanjutnya diharapkan menghindari stres dalam menyusun dapat mengadakan penelitian lain skripsi. dengan tema yang sama secara 2. Untuk pihak Program Studi Psikologi lebih mendalam sehingga faktorfaktor Fakultas Kedokteran Universitas lain yang mempengaruhi Sebelas Maret commit to user stres dalam menyusun skripsi pada Pihak Program Studi Psikologi mahasiswa dapat terungkap secara Fakultas Kedokteran Universitas lebih gamblang dan jelas. 11

12 DAFTAR PUSTAKA Amelia, S., Asni, E., dan Chairilsyah, D Gambaran Ketangguhan Diri (Resiliensi) pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jom FK. Volume 1 No. 2. Hal Desmita Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dewi, C.P Hubungan Self Efficacy dan Dukungan Sosial Dosen Pembimbing dengan Motivasi Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Everall, R.D Creating a Future: A Study of Resilience in Suicidal Female Adolescent. Journal of Counseling and Development, 84, Lazarus, R.S dan Folkman, S Stress and Emotion : A New Synthesis. New York : Springer Publishing Company Inc. Monks F.J., Knoers A.M.P., Haditono S.R Psikologi Perkembengan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keempat Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Palmer, S. & Cooper, C How to Deal with Stress. London & Philadelphia: Kogan Page. Permana, A.C Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Tingkat Stres pada Lansia Andropause Di Gebang Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jember: Universitas Jember. Fadilah, A.E.R Stres dan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman yang Sedang Menyusun Skripsi. ejournal Psikologi, Volume 1, Nomor 3, Hal Gunawati, R., Hartati, S., dan Listiara, A Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama Skripsi dengan Stres dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Vol.3 No. 2. Hal Ismanda, S., Supriyatna, A., dan Rahayu, N.I Analisis Aktivitas Rekreasi commit to user Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. IKOR,Volume 1 Nomor 3. Santrock, J.W Adolescence: Perkembangan Remaja (alih bahasa Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga. Sarwono, S.W Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo. Schaap, I.A., Smeets, E.C Citizen and Resilience: The BalanceBetween Awareness and Fear. Amsterdam: Impact, Dutch Knowledge & Advice Centre for Post-Disaster Psychological Care. Shenoy, U.A Colledge-stress and Symptom-Expression in International Students: A Comperative Study. Diunduh available/etd tanggal 31 Juli dari: 12

13 Takwin, B Menjadi Mahasiswa. Artikel. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2014, dari al/item/18. Vesdiawati, D. A Hubungan Antara Resiliensi dengan Stres pada Anggota Polri. Jurnal Psikologi. Yogyakrat: Universitas Islam Indonesia. Widuri, E.L Regulasi Emosi dan Resiliensi pada Mahasiswa Tahun Pertama. Humanitas. Vol. IX No.2. Hal Yosep, I Mencegah Gangguan Jiwa Mulai dari Keluarga Kita. Bandung: FIK Universitas Padjajaran. Yuniardi, M.S dan Djudiyah Support Group Therapy Untuk Mengembangkan Potensi Resiliensi Remaja Dari Keluarga "Single Parent" di Kota Malang. Psikobuana. Vol. 3. No. 2. Hal commit to user 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian. dengan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 3002/D/T/2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian. dengan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 3002/D/T/2004. digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini mengambil tempat di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah stres kerja. peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah stres kerja. peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Variabel X dan Y Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi objek penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, aspek paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau Hubungan Antara Dengan Pada Mahasiswa Perantau NAMA : PANDU PRAMANA NPM : 15511494 PEMBIMBING : Dr. ANUGRIATY INDAH ASMARANY JAKARTA 2015 Latar Belakang Masalah Mahasiswa Perantau Hambatan Stres akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dalam kehidupannya bisa menghadapi masalah berupa tantangan, tuntutan dan tekanan dari lingkungan sekitar. Setiap tahap perkembangan dalam rentang kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stres dan ketidakpuasan merupakan aspek yang tidak dapat dihindari oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Mahasiswa merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi, atau masa peralihan dari anak menuju dewasa. Remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

GAMBARAN KETANGGUHAN DIRI (RESILIENSI) PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

GAMBARAN KETANGGUHAN DIRI (RESILIENSI) PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU GAMBARAN KETANGGUHAN DIRI (RESILIENSI) PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Sherty Amelia Enikarmila Asni Daviq Chairilsyah shertyamelia@yahoo.co.id ABSTRACT : Resilience is

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Jurnal Penelitian Psikologi 2016, Vol. 07, No. 01, 1-9 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Jurusan Psikologi, FIP, Unesa. Abstrak ; Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika 76 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian JAFEB-UB merupakan salah satu jurusan dari tiga jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB).

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI Diajukan oleh : Rozi Januarti F. 100 050 098 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat

Lebih terperinci

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

#### SELAMAT MENGERJAKAN #### Apakah Anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika? Apakah Anda berstatus sebagai mahasiswa aktif? Semester berapakah Anda saat ini? Dengan Hormat, (Ya/ Bukan) (Ya/ Tidak) (Empat/ Enam) Disela-sela kesibukan

Lebih terperinci

RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1

RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Diajukan oleh: ARYA GUMILANG PUTRA PRATHAMA F.100090190 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasilasional bentuk bivariate, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : AFIFAH MIFTACHUL JANNAH F100110087 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang menggunakan teknik korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Lapangan Persiapan penelitian diawali dengan menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Adapun tempat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali Relationship between Learning Motivation and Self Efficacy with Career Maturity

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA Sugianto 1, Dinarsari Eka Dewi 2 1 Alumni Program Studi Psikologi,Univ Muhammadiyah Purwokerto 2 Program

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan kisaran usia 18-21 tahun, bekerja sebagai asisten laboratorium di SLC, serta

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (Machfoedz, 010). Variabel disebut juga sebagai objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan formal yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional dan mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI Diajukanoleh : APRIYANDER YUDHO N S F100070124 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Hantoro Adhi Mulya, Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya pernah mengalami stres. Stres merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari. Meskipun demikian stres bukan sesuatu hal yang buruk dan

Lebih terperinci

RESILIENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI YANG TERLAMBAT MENYELESAIKAN SKRIPSI DI UNIVERSITAS X

RESILIENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI YANG TERLAMBAT MENYELESAIKAN SKRIPSI DI UNIVERSITAS X RESILIENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI YANG TERLAMBAT MENYELESAIKAN SKRIPSI DI UNIVERSITAS X Nama NPM : 13511208 Dosen Pembimbing : Hanum Inestya Putri : Dr. Hendro Prabowo, S.Psi. BAB I : PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh bangsa. Tidak hanya dengan memperhatikan kuantitas individunya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI MAHASISWA Menik Sri Daryanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail:meniksridaryanti@gmail.com Abstract: This study aimed to analyze the relationship between the learning

Lebih terperinci

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP STRESS COPING PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI RUMPUN IKK, UNJ

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP STRESS COPING PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI RUMPUN IKK, UNJ JKKP: Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: E-ISSN: 2597-4521 PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP STRESS COPING PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI RUMPUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 13 GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Anies Andriyati Devi 1 Dra.Retty Filiani 2 Dra.Wirda Hanim, M.Psi 3 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek siswa-siswi SMP Swasta di Taman Sidoarjo. SMP Dharma Wanita 9 Taman terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. THE RELATIONSHIP BETWEEN SEL-CONCEPT AND SELF- EFFICACY WITH STUDENTS SELF-REGULATED LEARNING Oleh: ARDHIANA CAHYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Stres pada Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi. berasal dari bahasa latin singere yang berarti keras (stricus).

BAB II LANDASAN TEORI. A. Stres pada Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi. berasal dari bahasa latin singere yang berarti keras (stricus). digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Stres pada Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi 1. Pengertian Stres Stres dialami oleh setiap orang, tidak mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

DEWI KUSUMA WARDHANI F

DEWI KUSUMA WARDHANI F HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhui Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 67 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan dengan motivasi berprestasi dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa SMAN unggulan berdasarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF ANTARA IBU DAN ANAK

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF ANTARA IBU DAN ANAK JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL http://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF ANTARA IBU DAN ANAK Rozan Ismatul Maula Sofwan, Triana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap perkembangan remaja akhir (18-20 tahun)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG 1 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG Muhammad Antos Riady Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii DAFTAR ISI Hal PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah. 6 C. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi 2. Variabel Tergantung : Stres Akademik 1. Kecerdasan Emosi B. Definisi Operasional Variabel Kecerdasan emosi sebagai

Lebih terperinci