Desain Program Sederhana untuk Sistem Mikroprosesor dalam Bahasa Rakitan (Assembly)
|
|
- Glenna Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ODUL KE Sistem ikroprosesor ( sks) TERI KULI : Perancangan program sederhana untuk sistem mikroprosesor dalam bahasa rakitan (assembly) untuk menjumlahkan/mengurangkan dua bilangan heksa pada dua lokasi berbeda, menjumlahkan/mengurangkan lebih dari dua bilangan heksa pada beberapa lokasi alamat berbeda, serta program sederhana (penjumlahan dan pengurangan) sebagai pengantar program menggunakan looping. POKOK SN : Desain Program Sederhana untuk Sistem ikroprosesor dalam ahasa Rakitan (ssembly) Oleh Ir. INDRGUNG PRIYODO, T.. PROGR UNTUK PENJULN/PENGURNGN DU ILNGN EKS PD DU LOKSI ERED isalnya untuk menjumlahkan bilangan heksadesimal yang disimpan di dua lokasi/alamat yang berbeda. Sebagai contoh : LTIN. Program sistem mikroprosesor (dalam bahasa rakitan/assembly) untuk menjumlahkan dua bilangan heksadesimal yang masing-masing berada di alamat 50 dan alamat 5, kemudian hasil penjumlahannya disimpan di alamat 52. tau dapat juga dengan kalimat, untuk menjumlahkan isi dari alamat 50 dan 5, kemudian hasilnya disimpan di alamat 52, serta diasumsikan bahwa hasil penjumlahannya tidak menghasilkan carry. SOLUSI : Persoalan tersebut dapat ditulis secara sederhana seperti berikut ini. (50) + (5) 52 odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -
2 Untuk tahap awal, langkah-langkah penyelesaiannya seperti berikut ini.. asukkan isi alamat 50 ke ccumulator (Register ) 2. mankan data di cc. (isi alamat 50) ke Register. asukkan data berikutnya (isi alamat 5) ke ccumulator (ke Reg. ) 4. Jumlahkan data di cc. () = (50) dengan data di Reg. (= isi alamat 5), dan hasilnya langsung disimpan di cc. (). 5. Pindahkan/Copykan data di cc () ke alamat 52. Dengan demikian programnya seperti berikut ini. LTERNTIF.. yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) 50 (50) ; Jadi () = (50) OV, () ; Jadi () = (50), diamankan 5 (5) ; Jadi () = (5) () + () ; () = (50) + (5) 2 52 () 52 ; (52) = () = (50)+(5) LT 2 yte membutuhkan 2 lokasi untuk program, misalnya dari s/d 0 ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) OV LT 50, odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -2
3 LTERNTIF..2 lternatif lainnya adalah menggunakan, dan selanjutnya isi dari L dinaikkan terus. Cara ini terlihat diawalnya lebih sulit, tetapi untuk penjumlahan berulang-ulang menjadi jauh lebih mudah dan dapat diarahkan ke bentuk looping. erikut ini adalah alternatif..2 yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) 2, L ; Jadi (L) = 50 = 7E OV, (=(L)=50) ; () = () = (50) (L) + L ; (L) = 5 = ()+(=5) ; ( )=(50)+(5) (L) + L ; (L) = 52 = 77 OV, () =52; (52)=()=(50)+(5) LT 9 yte membutuhkan 9 lokasi untuk program, misalnya dari s/d ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal), OV, 7E OV, 77 LT odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -
4 LTERNTIF.. lternatif ini sama dengan alternatif..2, tetapi saat memindahkan/meng-copykan data dari ccumulator ke alamat 52, langsung mengggunakan 52. erikut ini adalah alternatif.. yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) 2, L ; Jadi (L) = 50 = 7E OV, (=(L)=50) ; () = () = (50) (L) + L ; (L) = 5 = ()+(=5) ; ( )=(50)+(5) 2 52 () 52; (52)=()=(50)+(5) LT 0 yte membutuhkan 0 lokasi untuk program, misalnya dari s/d 09 ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) OV LT, 50, 52 Isi emori (eksadesimal) E 2 50 Ternyata walaupun kesan pertamanya program tersebut lebih pendek, ternyata tidak demikian, justru tetap lebih panjang, dan lebih lama eksekusinya. LTIN SOL S... Desainlah program sistem mikroprosesor menggunakan bahasa rakitan/assembly untuk mengurangkan dua bilangan heksadesimal yang berada di lokasi alamat 5 dengan bilangan di lokasi 52, kemudian hasilnya disimpan di alamat di alamat 5, serta diasumsikan bahwa hasilnya tidak negatif. odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -4
5 .2 PROGR UNTUK PENJULN/PENGURNGN LEI DRI DU ILNGN EKS DI EERP LOKSI ERED isalnya untuk menjumlahkan bilangan heksadesimal yang disimpan di lima lokasi/alamat yang berbeda. Sebagai contoh : LTIN.2. Program sistem mikroprosesor (dalam bahasa rakitan/assembly) untuk menjumlahkan lima bilangan heksadesimal yang masing-masing berada di alamat 4 s/d 45, kemudian hasil penjumlahannya disimpan di alamat 46. tau dapat juga dengan kalimat, untuk menjumlahkan isi dari alamat 4 dan 45, kemudian hasilnya disimpan di alamat 46, serta diasumsikan bahwa hasil penjumlahannya tidak menghasilkan carry. SOLUSI : Persoalan tersebut dapat ditulis secara sederhana seperti berikut ini. (4) + (42) + (4) + (44) + (45) 46 Dengan demikian programnya seperti berikut ini. LTERNTIF.2. yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) 2 OV OV OV OV LT 4, 42, 4, 44, (4) ; Jadi () = (4) () ; Jadi () = (4), diamankan (42) ; Jadi () = (42) () + () ; () = (4) + (42) () ; Jadi () = hasil yg diamankan (4) ; Jadi () = (4) () + () ; () = hasil tadi + (4) () ; Jadi () = hasil yg diamankan (44) ; Jadi () = (44) () + () ; () = hasil tadi + (44) () ; Jadi () = hasil yg diamankan (45) ; Jadi () = (45) () + () ; () = hasil tadi + (45) () 46 ; (46) = (4)+s/d+(45) 27 yte membutuhkan 27 lokasi untuk program, misalnya dari s/d odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -5
6 Dari hasil program tersebut, terlihat adanya tiga instruksi berulang yaitu OV, kemudian XX, dan. Program tersebut walaupun berulang, tetapi tidak dapat dibuat looping karena berulangnya tidak persis sama, yaitu adalanya instruksi XX, nilai XX nya berbeda-beda. Program tersebut bila ditulis lengkap sesuai format bakunya, dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) C 0D 0E 0F OV OV OV OV LT 4, 42, 4, 44, odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -6
7 LTERNTIF.2.2 lternatif lainnya adalah menggunakan, dan selanjutnya isi dari L dinaikkan terus. Cara ini terlihat diawalnya lebih sulit, tetapi dengan penjumlahan berulang-ulang akan menjadi jauh lebih mudah dan dapat diarahkan ke bentuk looping. Kemudian disini diperkenalkan inisiasi untuk mengosongkan/mengenolkan ccumulator, yaitu menggunakan instruksi SU : () () atau XR : () exor () erikut ini adalah alternatif.2.2 yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) SU Clear () dan Carry 2, 4 4 L ; Jadi (L) = 4 = ()+(=4) ; ( )=+(4) (L) + L ; (L) = 42 = ()+(=42) ; ( )=(4)+(42) (L) + L ; (L) = 4 = ()+(=4) ; ( )=hasil +(4) (L) + L ; (L) = 44 = ()+(=44) ; ( )=hasil +(44) (L) + L ; (L) = 45 = ()+(=45) ; ( )=hasil +(45) (L) + L ; (L) = 46 = 77 OV, () =46; (46)=()=hasil akhir LT 6 yte hanya membutuhkan 6 lokasi untuk program, misalnya s/d 0F Dari hasil program tersebut, terlihat adanya dua instruksi berulang dan S PERSIS yaitu dan. Dengan adanya pengulangan yang sama persis tersebut, maka program tersebut dapat disederhanakan menggunakan LOOPING. Khusus hal ini akan dibahas kemudian. odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -7
8 Program tersebut bila ditulis lengkap sesuai format bakunya, dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) SU 0, C 0D 0E OV, 77 0F LT LTIN SOL Desainlah program sistem mikroprosesor menggunakan bahasa rakitan/assembly untuk melakukan operasi berikut ini. S..2. emindahkan/mengcopykan isi lokasi alamat 4 ke alamat 42 s/d 46. S..2.2 enjumlahkan beberapa bilangan heksadesimal yang berada di lokasi alamat 5 s/d 5, kemudian hasilnya disimpan di alamat di alamat 6 s/d 6, serta diasumsikan bahwa hasil akhirnya tidak mengandung carry. S..2. engurangkan beberapa bilangan heksadesimal yang berada di lokasi alamat 5 s/d 5, kemudian hasilnya disimpan di alamat di alamat 6 s/d 6, serta diasumsikan bahwa hasil akhirnya tidak negatif. odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -8
9 . PROGR UNTUK PENJULN/PENGURNGN EERP ILNGN EKS DI EERP LOKSI ERED DENGN ENGGUNKN LOOPING (JUP) isalnya untuk menjumlahkan bilangan heksadesimal yang disimpan di beberapa lokasi/alamat yang berbeda (dimulai dengan lima lokasi berbeda seperti pada latihan.2, kemudian sampai dengan di banyak lokasi alamat.yang berurutan) Sebagai contoh : LTIN.. Program sistem mikroprosesor (dalam bahasa rakitan/assembly) untuk menjumlahkan isi alamat 4 s/d 45, kemudian hasilnya disimpan di alamat 46, serta diasumsikan bahwa hasil penjumlahannya tidak menghasilkan carry. Kemudian informasi tentang banyaknya bilangan yang dijumlahkan berada di alamat 40, ini berarti isi alamat 40 adalah. SOLUSI : Persoalan tersebut seperti pada latihan sebelumnya, dapat ditulis secara sederhana seperti berikut ini. (40) = (4) + (42) + (4) + (44) + (45) 46 Dengan demikian programnya seperti berikut ini. LTERNTIF... yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) SU Clear () dan Carry 2, L ; Jadi (L) = 40 = 46 OV, (=(L)) ; ()=, sebagai counter JUL : (L) + L ; (L) = 4 = () + (=4) DCR () ; Isi berkurang C2 JNZ JUL Jump jika () 0 Jump if ZERO = () 46 LT odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -9
10 5 yte membutuhkan 5 lokasi untuk program, misalnya dari s/d 0E ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) SU 0, OV, 46 JUL : DCR JNZ JUL C C 46 0D 0E LT Yang perlu diingat adalah : Jump Not Carry selalu berpasangan dengan suatu nilai! Pengertian sederhananya dari JNZ JUL adalah : ila isi 0 maka akan loncat/jump ke alamat (tempat tanda JUL tersebut). Kemudian instruksi 46, dapat diganti denganinstruksi yang lebih cepat (pendek), yaitu dilanjutkan dengan OV, LTERNTIF...2 odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -0
11 Sebagai bahan latihan, berikut ini diberikan alternatif lainnya untuk solusi program nomor, misalnya anda tidak boleh menggunakan instruksi JNZ, tetapi boleh ENGGUNKN INSTRUKSI JZ, seperti berikut ini. yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) C C JUL: STOP : SU OV DCR JZ JP LT, 4, 46 STOP JUL Clear () dan Carry 4 L ; Jadi (L) = 4 = ( = (L)) ; sebagai counter (L) + L ; (L) = 42 = () + () () 46; asil akhir () ; Isi berkurang Jump jika () = 0 Jump if ZERO = (L) + L ; (L) = 4 = Jump to JUL 9 yte membutuhkan 9 lokasi untuk program, misalnya dari s/d 2 ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -
12 C 0D 0E 0F 0 2 JUL: STOP : SU OV DCR JZ NX JP LT, 4, 46 STOP JUL C 2 C LTERNTIF... Sebagai bahan latihan, jika informasi tentang banyaknya data yang dijumlahkan tidak disimpan di suatu lokasi/alamat, dalam hal ini tidak disimpan di alamat 40. aka harus langsung dimasukkan ke dalam mikroprosesor, dalam hal ini langsung dimasukkan ke suatu register dengan instruksi VI. yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) 2 2 C2 2 JUL : SU VI DCR JNZ LT,, 40 JUL 46 Clear () dan Carry ; ()=, sebagai counter 40 L ; Jadi (L) = 40 = (L) + L ; (L) = 4 = () + (=4) () ; Isi berkurang Jump jika () 0 Jump if ZERO = 0 () 46 odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -2
13 6 yte membutuhkan 6 lokasi untuk program, misalnya dari s/d 0F ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) C 0D 0E 0F JUL : SU VI DCR JNZ LT,, 40 JUL C LTIN..2 Program sistem mikroprosesor (dalam bahasa rakitan/assembly) untuk menjumlahkan isi alamat 4 s/d 7, kemudian hasilnya disimpan di alamat 40, serta diasumsikan bahwa hasil penjumlahannya tidak menghasilkan carry. SOLUSI : Persoalan tersebut seperti pada latihan sebelumnya, dapat ditulis secara sederhana seperti berikut ini. (4) (7) 40 Terlebih dahulu harus dihitung banyaknya bilangan atau lokasi yang dijumlahkan, yaitu = = 28. Dan jangan lupa bahwa yang pertama kali adalah lokasi sebelumnya, berarti odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -
14 lokasi 42. Dengan demikian programnya seperti berikut ini. yte (nemonic) Deskripsi (rtinya) SU Clear () dan Carry 2 VI, ; ()=28, sebagai counter 2, L ; Jadi (L) = 42 = JUL : (L) + L ; (L) = 4 = () + (=4) DCR () ; Isi berkurang C2 JNZ JUL Jump jika () 0 Jump if ZERO = () 40 LT 6 yte membutuhkan 6 lokasi untuk program, misalnya dari s/d 0F ila ditulis lengkap dengan lokasi alamat beserta isinya dalam hexadesimal seperti berikut ini. lamat emori (eksadesimal) (nemonic) Isi emori (eksadesimal) odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -4
15 SU 0 VI, , JUL : DCR 09 JNZ JUL C C D 40 0E 0F LT LTIN SOL Desainlah program sistem mikroprosesor menggunakan bahasa rakitan/assembly untuk melakukan operasi berikut ini. S... enjumlahkan isi alamat 2D s/d 62 serta diasumsikan bahwa hasil penjumlahannya tidak menghasilkan carry, kemudian hasilnya disimpan di : a. di alamat 2C. b. di alamat 6 s/d 7. S...2 engurangkan isi alamat 2D s/d 62 (jadi (2D) (2E) (2F) dst.nya), serta diasumsikan bahwa hasil akhir pengurangannya bukan bilangan negatif. Kemudian hasilnya disimpan di : a. di alamat 2C. b. di alamat 6 s/d 7. S... enjumlahkan isi alamat 52 s/d 70 serta diasumsikan bahwa hasil penjumlahannya tidak menghasilkan carry, kemudian hasilnya disimpan di odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -5
16 alamat 60 s/d 69. Tetapi sebelum hasil penjumlahan tadi disimpan di alamat 60 s/d 69, maka data yang ada di alamat tersebut (di 60 s/d 69 ) harus diamankan terlebih dahulu ke alamat 9 s/d 9. DFTR PUK [] Lance. Leventhal, Introduction to icroprocessors : Software, ardware, Programming, Prentice all,8. [2] Pasahow, Edward, J., icroprocessor and icrocomputer Interfacing for Electronics Technicians, cgraw-ill, New York, 98. [] Chris. Pappas dan Willian. urray III, ikroprocessor andbook, Osborne cgraw-ill, 988 [4] vtar Singh dan Walter. Triebel, The 88 icroprocessor : Programmnig, Interfacing, Software, ardware, and pplications, Prentice all, International Editions, 989 [5] Charles.Gilmore, icroprocessors:principles and pplications, Glencoe/cGraw-ill, 2 nd International Ed., 995 [6] Rodnay zks (alih bahasa : S.. Nasution), From Chips to Systems : n Introduction to icroprocessors ( Dari Chip ke Sistem : Pengantar ikroprosesor), Sybec Inc., 98 (Penerbit Erlangga, 9). [7] arry Garland (alih bahasa :. armawi dan.o. Tjia), Introduction to icroprocessor System Design ( Pengantar Desain Sistem ikroprosesor), cgraw-ill Inc., 9 (Penerbit Erlangga, 984). [8] arry. rey, icroprocessors and Peripherals : ardware,software,interfacing, and pplications, errill Publishing Company, 988. odul Sistem ikroprosesor/teknik Elektro/FTI/Universitas Jayabaya/odul ke /al -6
Indexed, Relative, Register Direct, dan Register Indirect Addressing
MODUL KE 8 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 8 MATERI KULIAH : Pengertian dan perbandingan indexed, relative, register direct, dan register indirect addressing; beberapa contoh program pendek menggunakan salah
Lebih terperinciPengantar Desain Sistem Mikroprosesor, Memory Space, Memory Map, Review Basis Bilangan dan Operasinya
MODUL KE 2 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 2 MATERI KULIAH : Pengantar perancangan mikroprosesor. Sistem mikroprosesor tunggal, sistem multiprosesor. Beberapa contoh sistem mikroprosesor minimum. Review basis
Lebih terperinciStack Addressing, Stack Pointer, Stack RAM, dan Konsep Subrutin
MODUL KE 9 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 9 MATERI KULIAH Pengertian stack addressing (kaitannya dengan Stack RAM dan Stack Pointer); beberapa contoh program pendek menggunakan stack addressing. Penjelasan
Lebih terperinciPerangkat dan format Instruksi, Immediate, Direct, & Indirect Addressing
MODUL KE 7 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 7 MATERI KULIAH : Pengertian program sistem mikroprosesor; instruction set (perangkat instruksi); format instruksi secara umum; cara mengurangi panjang instruksi;
Lebih terperinciPartially Decoded Addressing (Non Fully Decoded Addresing)
MODUL KE 5 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 5 MATERI KULIAH Perancangan peta memori, tabel saluran alamat, address decoder, dan blok diagram sistem mikroprosesor menggunakan merode partially decoded addressing
Lebih terperinciStrategi Perancangan Hardware menggunakan 2 Metode Bersamaan dan Pengantar Arsitektur Mikroprosesor
MODUL KE 6 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 6 MATERI KULIAH : Strategi perancangan hardware sistem mikroprosesor menggunakan 2 (dua) metode secara bersamaan yaitu metode fully decoded addressing dan non fully
Lebih terperinciInstruksi Mikroprosesor
MODUL KE 10 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 10 MATERI KULIAH : Pengelompokan instruksi mikroprosesor : data manipulation instruction, data transfer instruction, program manipulation instruction, status management
Lebih terperinciTahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer
Tahun kademik 2015/2016 Semester G13 Konfigurasi erangkat Keras Komputer S-1 ohamad ani (H) -mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom pplied Science
Lebih terperinciSimple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur
Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat
Lebih terperinciSimple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur
Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE I DAN II 1. Fakultas/Program Studi : MIPA / Fisika 2. Mata Kuliah/Kode
Lebih terperinciTahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer
Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom
Lebih terperinciPengertian Mikroprosesor, Sistem Mikroprosesor, Pengelompokan, dan Perkembangannya
MODUL KE 1 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 1 MATERI KULIAH : Pengertian dasar mikroprosesor (P) dan sistem P. Keuntungan dan kerugian penggunaan P dalam sistem. Kriteria pemilihan P. Sistem P minimum, P ideal,
Lebih terperinciMateri 4: Assembly Language Programming
Materi 4: Assembly Language Programming I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Pendahuluan Mesin sederhana Mnemonic dan sintaks Kusuma Wardana, M.Sc 2 Pendahuluan Mesin sederhana Mnemonic
Lebih terperinciDCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2
DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 1 11/20/2016 1 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: Memahami Arsitektur SAP-2. Menjelaskan cara kerja SAP-2. Menjelaskan instruksi-instruksi
Lebih terperinciMODUL 6 INSTRUKSI PERCABANGAN. Tujuan : praktikan dapat menggunakan instruksi percabangan dalam program.
MODUL 6 INSTRUKSI PERCABANGAN Tujuan : praktikan dapat menggunakan instruksi percabangan dalam program. Teori Instruksi percabangan berfungsi untuk membelokkan runtun eksekusi program yang semula sekuensial
Lebih terperinciBAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)
Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)
Lebih terperinciTahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer
Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom
Lebih terperinciARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang tujuan perkuliahan, arsitektur mikroprosesor
Lebih terperinciPendahuluan (1) D E F
Andrian Rakhmatsyah Pendahuluan (1) A PC B C SP D E F H L Pendahuluan (2) Mikrokomputer 8-bit yang kompatibel dengan mikroprocessor 8085 SAP-3 lebih berfokus pada model pemrograman Memiliki register tambahan,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR INSTRUKSI PERCABANGAN DAN LOOP
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR INSTRUKSI PERCABANGAN DAN LOOP Disusun oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 28 April 2017 Asisten : Rokhmat
Lebih terperinciBAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly)
1 BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) Operand dalam pemograman mikrokontroler adalah data yang tersimpan dalam memory, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara umum dikelompokan
Lebih terperinciMateri 2: Numbering & Coding Systems
Materi 2: Numbering & Coding Systems I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Sistem bilangan Konversi bilangan Aritmatika bilangan Sandi ASCII Bytes, Nibbles, Words Kusuma Wardana - Bahasa
Lebih terperinciMata Kuliah : Bahasa Rakitan
Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-4 Program Bahasa Rakitan dengan DEBUG.COM Perintah dan Fungsi dalam DEBUG.COM DEBUG, menjalankan program DEBUG : A> DEBUG nama file. COM Q (Quit), keluar dari program
Lebih terperinciMateri 2: Computer Systems
Materi 2: Computer Systems I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Pendahuluan top-level view Komponen Komputer Fungsi Komputer Kusuma Wardana, M.Sc 2 Pendahuluan top-level view Komponen
Lebih terperinciPERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51
PERTEMUN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER T 89C5 PERTEMUN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER T 89C5 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C5 membutuhkan
Lebih terperinciRingkasan Set Instruksi Dan Mode pengalamatan ( Addressing Mode )
Ringkasan Set Instruksi Dan Mode pengalamatan ( Addressing Mode ) Mikroprosessor 8051, sebagaimana terdaftar dalam 8051 set instruction in numerical order memiliki sekumpulan instruksi yang terintegrasi
Lebih terperinciArsitektur SAP-2 W BUS ACKNOWLEDGE HEXADECIMAL KEYBOARD ENCODER ACCUMULATOR INPUT PORT 1 ALU FLAGS READY INPUT PORT 2 SERIAL IN PROGRAM COUNTER TMP
W BUS ACKNOWLEDGE HEXADECIMAL KEYBOARD ENCODER 16 ACCUMULATOR INPUT PORT 1 READY SERIAL IN 0 7 INPUT PORT 2 ALU 2 FLAGS PROGRAM COUNTER 16 TMP MAR 16 B 16 64 K MEMORY C Arsitektur SAP-2 MDR OUTPUT PORT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul. 1. Bagi Guru/Fasilitator
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi materi latihan kompetensi studi kasus pemrograman sistim mikroprosesor pada Komputer Mikro MPF-I bagi peserta didik SMK program keahlian Elektronika Industri
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk
Lebih terperinciBahasa Pemrograman Assembler 8051
Bahasa Pemrograman Assembler 8051 A. Struktur Bahasa Assembler Program bahasa assembly berisikan : 1. Instruksi instruksi mesin 2. pengarah pengarah assembler 3. kontrol kontrol assembler 4. komentar komentar
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK-13223 /2 Minggu Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan 1. Karakteristik Bahasa Rakitan 1.1. Posisi Bahasa
Lebih terperinciSimple As Posible 2 (bag-1)
Simple As Posible 2 (bag-1) (Pertemuan ke-17) Disusun ulang oleh: Andrian Rakhmatsyah Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Maret 2016 Arsitektur
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 INSTRUKSI PERCABANGAN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 4 INSTRUKSI PERCABANGAN Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membiasakan diri dengan instruksi percabangan baik yang bersyarat
Lebih terperinciPEMROGRAMAN 8085 Kelompok Instruksi Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com Kelompok Instruksi Transfer Data MOV MVI transfer data transfer
Lebih terperinciPEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN
BUKU AJAR PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN oleh : Adian Fatchur Rochim, ST, MT Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah
Lebih terperinci1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.
1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6. Pencacah (Counter) 7. Register Geser 8. Operasi Register 9.
Lebih terperinciPERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN DAN FORMAT BILANGAN MIKROKONTROLER
PERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN DAN FORMAT BILANGAN MIKROKONTROLER Bahasa merupakan media komunikasi. Manusia dapat berintegrasi dengan baik jika jika memahami apa yang diinginkan oleh orang lain. Pada dasarnya
Lebih terperinciMateri 4: Microprocessor-Based Control
Materi 4: Microprocessor-Based Control I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Mikroprosesor mengantarkan ke suatu era baru dlm sistem kontrol Mikroprosesor menawarkan fleksibilitas
Lebih terperinciPipeline pada x86. Sebagai contoh : Instruksi 1 : ADD AX,AX Instruksi 2 : ADD BX,CX
Pipeline pada x86 Karena untuk setiap tahap pengerjaan instruksi, komponen yang bekerja berbeda, maka dimungkinkan untuk mengisi kekosongan kerja di komponen tersebut. Sebagai contoh : Instruksi 1 : ADD
Lebih terperinciIKI20210 Pengantar Organisasi Komputer Kuliah Minggu ke-3: Bahasa Rakitan AVR
IKI20210 Pengantar Organisasi Komputer Kuliah Minggu ke-3: Bahasa Rakitan AVR diadaptasikan dari materi kuliah CS61C/2000 & CS152/1997 2000/1997 UCB 18 September 2002 Bobby Nazief (nazief@cs.ui.ac.id)
Lebih terperinciBAHASA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM MIKROPROSESOR
KEGIATAN BELAJAR 1 BAHASA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM MIKROPROSESOR Lembar Informasi Kebanyakan orang berpikir bahwa komputer adalah sebuah peralatan yang sangat komplek, sulit dipelajari, dan dapat berfikir
Lebih terperinciPertemuan Ke-12 RISC dan CISC
Pertemuan Ke-12 RISC dan CISC RISC Reduced Instruction Set Computer Komputer dengan Set instruksi terbatas CISC Complex Instruction Set Computer Komputer dengan Set instruksi Kompleks RISC (Reduced Instruction
Lebih terperinciSimple As Posible 2 (bag-2)
Simple As Posible 2 (bag-2) (Pertemuan ke-18) Disusun ulang oleh: Andrian Rakhmatsyah Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Maret 2016 Instruksi
Lebih terperinciArsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur
Arsitektur Set Instruksi Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 085374051884 Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi. Mengetahui jenis-jenis
Lebih terperinciMengenal bahasa assembly
Mengenal bahasa assembly adiatma adiatma@raharja.info Abstrak Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program
Lebih terperinciSistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana
Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-2 Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan Desimal Sistem Bilangan Biner Sistem Bilangan Oktal Sistem Bilangan Heksadesimal
Lebih terperinciBAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
BAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z8 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, bahasa pemrograman
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROSESOR PEMINDAHAN DATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROSESOR PEMINDAHAN DATA Disusun oleh: Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Jurusan : Teknofisika Nuklir Prodi : Elektronika Instrumentasi Dosen/Asisten : - Rokhmat Arifianto - Adib
Lebih terperinciTeknologi Scalar untuk meningkatkan Kinerja Prosesor
MODUL PERKULIAHAN RISC dan CISC Teknologi Scalar untuk meningkatkan Kinerja Prosesor Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 12 15004 Tri Daryanto Abstract
Lebih terperinciMODUL I PENGENALAN ASSEMBLY
MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY Apakah bahasa assembly? Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintahperintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer. Bahasa assembly
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),
Lebih terperinciSet Instruksi: Set instruksi?
Set Instruksi: 1 Set instruksi? Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (machine instructions) atau
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
1. Identifikasi Matakuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Matakuliah : Kode Matakuliah : EKA 415 Jumlah SKS : 4 ( Teori = 2 SKS) Program Studi : Pendidikan Teknik Elektronika Jenjang : S1 2. Deskripsi
Lebih terperinciRencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) MIKROPROSESOR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FMIPA UGM Gedung Selatan, Sekip Unit III, 5581, Yogyakarta Rencana Program dan Kegiatan Pembelan Semester (RPKPS) MIKROPROSESOR Ganjil//MII
Lebih terperinciKumpulan instruksi lengkap yang dimengerti
Set Instruksi: 1 Set instruksi? Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti oleh CPU Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut
Lebih terperinciInstruksi logika (1) Memanipulasi isi Accumulator, dibagi menjadi 2. Panjang instruksi : 1 byte. Panjang instruksi : 2 byte
Andrian Rakhmatsyah Instruksi logika (1) Memanipulasi isi Accumulator, dibagi menjadi 2 1. Operand kedua adalah register B dan C Panjang instruksi : 1 byte Format : Opcode Contoh : ANA B 2. Operand kedua
Lebih terperinciMata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3
Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat
Lebih terperinciPengenalan Mikroprosessor
Pengenalan Mikroprosessor 1/total Outline Cental Processing Unit Bagian-bagian dari Mikroprosessor Kompleksitas Processor Perkembangan Microprocessor Computer Processing Speed Hukum Moore Trend Perkembangan
Lebih terperinciBobot Penilaian (persubkomp) instrumentasi dan sistem Instrumentasi Diskusi. Bentuk/ Model Pembelajaran. Pengalaman Belajar
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER No.RPS/PTE/EKA522 Revisi/Tgl :
Lebih terperinciJUN - ITTELKOM. INTERRUPT. DEFINISI INTERRUPT [1]
- ITTEL. ITERRUPT. DEFIISI ITERRUPT [1] ikroprosesor dan Antarmuka Interrupt LOGO Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) Definisi Interrupt [1] Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian
Lebih terperinciMateri 5: Processor Structure & Function
Materi 5: Processor Structure & Function I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Organisasi Prosesor Organisasi Register Kusuma Wardana, M.Sc. 2 Bagian 2 Utama Komputer: Top level view
Lebih terperinci8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan
Microprocessor & Microcontroller Programming FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR Mikroprosesor sebagai bagian dari sistem digital bekerja dalam format biner. Di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin lama teknologi semakin canggih, itu dapat diketahui dari semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin lama teknologi semakin canggih, itu dapat diketahui dari semakin banyaknya perangkat lunak (software) yang terus mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April
Lebih terperinciAnalisis dan Strategi Algoritma
Analisis dan Strategi Algoritma Deskripsi Mata Kuliah Konsep dasar analisis algoritma Beberapa jenis algoritma 28/02/2011 2 Standar Kompetensi Mahasiswa mampu membandingkan beberapa algoritma dan menentukan
Lebih terperinciMateri 6: AVR Status Register & AVR Data Format Directives I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali
Materi 6: AVR Status Register & AVR Data Format Directives I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Kusuma Wardana, M.Sc. 1 AVR Status Register AVR data format AVR directive Workshop Kusuma
Lebih terperinciInterfacing. Materi 8: I2C Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana
Interfacing Materi 8: I2C Communication Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Outline I2C Bus Protocol TWI Protocol Kusuma Wardana - Interfacing 2013 2 Kusuma Wardana - Interfacing 2013 3 IIC : Inter-Integrated
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER
MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Yuti Dewita Arimbi 2. Nurul Hidayati 3. Ulfie Hasanah 4. Stya Putra Pratama Laboratorium Teknik Informatika Jurusan
Lebih terperinciMODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS
MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS Intruksi lompatan (jump) dan perulangan (loop) digunakan untuk pengambilan keputusan dan mengulang bagian-bagian kode. Untuk mengontrol instruksi lompatan (jump) dan
Lebih terperinciMenggunakan Bahasa Pemrograman Assembly
BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami konstruksi program assembly 2. Mahasiswa memahami proses
Lebih terperinciSesi/Perkuliahan ke: 4
Sesi/Perkuliahan ke: 4 Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa dapat membuat program dengan proses pemutaran kembali (looping). Pokok Bahasan : PENGULANGAN PEMBACAAN DATA Deskripsi singkat : Dalam
Lebih terperinciMateri 1: Pendahuluan
Materi 1: Pendahuluan I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Kusuma Wardana - Bahasa Rakitan 2016 1 Mengapa kita belajar bahasa assembly? Sejarah mikroprosesor Mikroprosesor, Mikrokomputer
Lebih terperinciCENTRAL PROCESSING UNIT CPU
CENTRAL PROCESSING UNIT CPU edywin 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register untuk penyimpanan data sementara dan sebuah ALU untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG
PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG Jurusan Teknik Informatika STT PLN ruliriki@gmail.com Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com A ( Assemble/Address) : Memulai pembuatan program assembly dengan Debug
Lebih terperinciCENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)
CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus
Lebih terperinciARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD https://wayansuparta.wordpress.com/ Maret 2018
ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER Wayan Suparta, PhD https://wayansuparta.wordpress.com/ 12-13 Maret 2018 Materi 6: Aritmatika Komputer Arithmetic and Logic Unit (ALU) ALU merupakan bagian komputer yang berfungsi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ORGANISASI SISTEM KOMPUTER (MI) KODE / SKS KK /2
tentang maksud perkuliahan, bilangan biner, aljabar bolean, gerbang logika dan flipflop. SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ORGANISASI SISTEM KOMPUTER (MI) KODE / SKS KK-03209/2 Minggu Pokok Bahasan
Lebih terperinciOperasi Transfer Data
Operasi Transfer Data Pada bab ini akan dibahas tujuan pembelajaran, Bahasa pemrograman mikroprosesor Z80. Selain itu dikemukakan contoh-contoh Bahasa program sederhana dan aplikasinya. Tujuan Pembelajaran:
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPERASI MESIN PENGATUR SUHU RUANG DI BANDARA AHMAD YANI DENGAN MENGGUNAKAN SISTIM RS
PENGENDALIAN OPERASI MESIN PENGATUR SUHU RUANG DI BANDARA AHMAD NI DENGAN MENGGUNAKAN SISTIM RS Hary Suseno, Sumardi, ST.MT, ST, Ir. Sudjadi, MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2
LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo
Lebih terperinciCENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann
CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus
Lebih terperinciArsitektur dan Organisasi
Arsitektur dan Organisasi Komputer 7 Aditya Wikan Mahastama, S.Kom Week 11 Set Instruksi Apakah Set Instruksi itu? Set instruksi (instruction set): sekumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh
Lebih terperinci1. Algoritma & Pemrograman
1. Algoritma & Pemrograman A. Teori algoritma Suatu himpunan hingga Intruksi yang secara jelas memperinci langkahlangkah proses pelaksanaan pemecahan suatu masalah. Himpunan intruksi yang dimaksud harus
Lebih terperinciPengantar Teknik Elektro
Pengantar Teknik Elektro TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI BAB 2 : PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK 1 Bidang Ilmu Teknik Teknologi Informasi Perangkat Keras Perangkat Lunak Sistem Basis Data Jaringan Komputer
Lebih terperinciMicrocontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051
Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Oleh: Ali Sofyan Kholimi Universitas Muhammadiyah Malang E-Mail / IM: kholimi@gmail.com Blog: http://kholimi-id.blogspot.com Tujuan Belajar Mendaftar register
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Kuliah : Elektronika Digital (3 SKS) Kode : ELP 2318 Prasyarat : - Program Studi : Teknik Elektronika (program D-3) Semester
Lebih terperinciORGANISASI KOMPUTER DASAR
ORGANISASI KOMPUTER DASAR A. KOMPONEN SISTEM Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan
Lebih terperinciSistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma
Sistem Tertanam Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno 1 Arsitektur Atmega328 Prosesor atau mikroprosesor adalah suatu perangkat digital berupa Chip atau IC (Integrated Circuit) yang digunakan untuk memproses
Lebih terperinciPENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR. Judul Pokok Bahasan
PENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR Outline : Mikroprosesor ROM RAM Piranti I/O Piranti Input Tidak "programable Piranti Output Tidak "programable Programable I/O Decoder sistem mikroprosesor berdasarkan piranti-piranti
Lebih terperinciLAB SHEET 1 PENGENALAN Z80 SIMULATOR IDE OSHONSOFT
LAB SHEET 1 PENGENALAN Z80 SIMULATOR IDE OSHONSOFT A. TUJUAN 1. Dapat mengoperasikan program simulator Z80 IDE Oshonsoft dengan baik. 2. Dapat melihat/mengecek isi memori pada lintas data untuk setiap
Lebih terperinciPENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA
PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA PENGULANGAN TUNGGAL FOR I = 1 TO 5 PRINT NEXT I FOR I = 1 TO 5 berarti pengulangan yang harus dilakukan sebanyak 5 X. Variabel I digunakan sebagai indikator pengulangan.
Lebih terperinciINSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
INSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, instruksi yang
Lebih terperinciBAB 3 Pemrograman Zilog Z80 Lanjutan
BAB 3 Pemrograman Zilog Z8 Lanjutan Buku: Bahasa Oleh : Setiawardhana Bahasa Assembly (Buku( Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pokok Bahasan Addressing Mode? FLAG? Instruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul. 1. Bagi Guru/Fasilitator
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi materi latihan kompetensi mengoperasikan Komputer Mikro MPF-I bagi peserta didik SMK program keahlian Elektronika Industri dan Teknik Audio Video. Melalui
Lebih terperincia b a AND b a OR b a XOR b a NOT a
MODUL IV LOGIC, SHIFT, and ROTATE INSTRUCTIONS Untuk mengubah bit-bit secara individual dalam komputer maka menggunakan operasi logika. Nila biner dari 0 dan 1 diperlakukan sebagai salah (0) dan benar
Lebih terperinciMIKROPENGENDALI C TEMU 4 AVR TIMER AND COUNTER. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
MIKROPENGENDALI C TEMU 4 AVR TIMER AND COUNTER Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom PENDAHULUAN Pada mikropengendali terdapat register Timer/Counter yang berfungsi
Lebih terperinciPERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN ASSEMBLER
PERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN ASSEMBLER Bahasa merupakan media komunikasi. Manusia dapat berintegrasi dengan baik jika jika memahami apa yang diinginkan oleh orang lain. Pada dasarnya bahasa yang di gunakan
Lebih terperinciINSTRUKSI DAN BAHASA PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
INSTRUKSI DAN BAHASA PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Erik Haritman Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan
Lebih terperinciMode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma
Mode Pengalamatan Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Data Gambar 3.1 Intruksi MOV yang menggambarkan sumber, tujuan dan aliran data. Gambar 3.2 menggambarkan semua variasi yang mungkin
Lebih terperinci