KAJIAN TEORI Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN TEORI Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)"

Transkripsi

1 II KAJIAN TEORI 1.1 Landasan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk encapai tujuan tertentu, Hasibuan (2008). menurut penjelasan tersebut dijelasan bahwa sumber daya manusia haruslah diberdayakan secara maksimal demi kemajuan dan kelangsungan yang telah direncanakan. Manajemen Sumber Daya Maanusia adalah suuatu kgiatan pengelolaan yang melipui pendayagunaa, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis. (Samsudin, 2009:22) Menurut Fathonis (2006:10) MSDM adalah Proses pengendalian berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia. Manajemen adalah bekerjasama dengan beberapa orang dalam organisasi dengan pelaksanaan Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (Staffing), pengarahan dan kepemimpinan (Leading), dan Pengawasan (Controlling), Samsudin (2010).

2 Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan Human Capital, karena sumber daya manusia memberikan kontribusi terhadap profitabilitas.sering disebut juga sebagai modal intelektual (Intelectual Capital), karena kemampuan dalam memberikan ide-ide cemerlang dalam membangun organisasi. Menurut Mathis, Jackson (2006, p3) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah rancangan system-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusi secara efektif dan efisien guna mencapai tujua-tujuan organisasi. Berikut beberapa pengertian dari beberapa ahli yang dikutip oleh Kholifah U (2016): Dessler (2003) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan cara-cara yang dipraktekkan dan berhubungan dengan pemberdayaan manusia atau aspek-aspek sumber daya manusia dari sebuah posisi manajemen termasuk perekrutan, seleksi, pelatihan, penghargaan dan penilaian. Bohlander (2010), Manajemen sumber daya manusia adalah proses mengatur keahlian manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Mangkuprawira (2004), Manajemen sumber daya manusia merupakan penerapan pendekatan sumber daya manusia dimana secara bersama-sama terdapat tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

3 1. Tujuan untuk perusahaan 2. Tujuan untuk pegawai Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara produktivitas dengan feddback yang didapatkan oleh para karyawan haruslah disetarakan. Dari beberapa uraian pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, Manajemen sumber daya manusia adalah seni dan ilmu dalam mengatur dan memngelola tenaga kerja dalam upaya membantu mewuujudkan tujuan organiasi maupun perusahaan. Selain itu manajemen sumber daya manusia juga bertujuan untuk mengelola pemberdayaan manusia yang terlibat dan proses produksi dalam sebuah perusahaan Promosi Pengertian Promosi Jabatan Promosi jabatan adalah sebagai salah satu imbalan dari perusahaan kepada para karyawan yang telah mencapai prestasi kerja sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan perusahaan. Promosi kerja ini juga bisa dijadikan sebagai ajang kompetisi bagi para karyawan agar saling menggesek satu sama lain. Apabila karyawan melihat salah satu rekan kerjanya mendapatkan promosi kerja dari pimpinan, maka keryawan yang lain pun akan timbul rasa ingin mencapai dikarenakan imbalan yang diberikan serta image serta penghormatan yang didapat akan semakin tinggi pula.

4 Ada banyak pendapat dari para ahli mengenai definisi promosi kerja ini, antara lain adalah sebagai berikut: Hasibuan (2002), Promosi jabatan berarti perpindahan yang memperbesar wewenang dan tanggung jawab ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi yang diikuti dengan kewajiban, hak, status dan penghasilan yang lebih besar. Manullung (2004), Promosi jabatan berarti kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. Nitisetimo (1996), Promosi adalah proses perpindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih ting yang selalu diikuti dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi pula dari jabatan yang diikuti sebelumnya. Dari beberapa pengertian yang di definisikan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa promosi kerja adalah salah satu jenis perpindahan jabatan yang memiliki kelas lebih tinggi dan sangat diharapkan oleh para karyawan. Promosi kerja ini hanya dapat diberikan kepada para karyawan yang memenuhi kualifikasi dan memiliki kualitas yang lebih dibandingkan karyawan lainnya Tujuan Promosi Pada dasarnya promosi jabatan adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta kualitas karyawan demi

5 mencapai tujuan karir pribadi karyawan dan juga meningkatkan produktivitas serta kualitas perusahaan. Namun ada beberapa tujuan yang dikemukakan oleh Hasibuan (2002 : 113), antara lain adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja lebih tinggi b. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar c. Untuk memotivasi agar karyawan lebih semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerja d. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikan promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur e. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier effect) dalam perusahaan karena timbul lowongan berantai f. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optional perusahaan g. Untuk menambah / memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja apara karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya

6 h. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan ke karyawan yang lainnya i. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan dan ketenanganya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya semakin meningkat. j. Untuk mempermudah enarikan pelamar, sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya dorong bagi para pelamar untuk memasukkan lamarannya k. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dari masa percobaannya Dasar-Dasar Promosi Kebijakan perusahaan dalam menetapkan peraturan bagi promosi kerja yang terutama adalah Prestasi kerja, namun ada hal lain yang lebih spesifik terhadap meningkatnya prestasi kerja yang berujung pada kenaikan jabatan adalah sebagai berikut: a. Pengalaman kerja Pengalaman kerja sngat berpengaruh atas prestasi kerja karyawan, hal ini dikarenakan pengalaman-pengalaman yang telah dilewati oleh para karyawan setidaknya memberikan banyak pembelajaran serta meningkatkan pengetahuan

7 karyawan tersebut pada bidangnya masing-masing, oleh karena itu pengalaman kerja dijadikan sebagai dasar meningkatnya karir seorang karyawan. b. Kecakapan Kecakapan serta ketepatan waktu dan pertanggungjawaban karyawan yang tinggi dapat membuat pimpinan percaya atas kerja yang dilakukan oleh karyawan, oleh karena itu perusahaan berani untuk memberikan tanggung jawab yang lebih kepada karyawan tersebut Demosi Demosi dijadikan factor yang mendorong karyawan untuk selalu mempertahankan serta meningkatkan kinerja dalam bekerja. Karena demosi ini seringkali diberikan kepada para karyawan yang telah melampaui bata toleransi perusahaan. Demosi juga dijadikan sebagai hukuman bagi para karyawan agar kesalahn yang ia perbuat ataupun karyawan lain perbuat tidak akan terulang lagi. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki tingkat demosi yang rendah, karena karyawan yang berkualitas juga ditmbulkan oleh kinerja manajemen perusahaan dalam memilih, melatih serta memberdayakan karyawan yang berkualitas. Apabila kualitas sumber daya manusia yang ada di

8 perusahaan memiliki kualitas yang rendah salah satunya adalah ketidaksuksesan perusahaan dalam membina karyawan tersebut. namun demosi ini juga dijadikan salah satu bentuk pembelajaran bagi para karyawan untuk terus tetap meningkatkan kualitasnya dalam bekerja. Demosi juga adalah salah satu hal yang sangat dihindari oleh para karyawan, karena demosi ini akan menimbulkan turunnya status, image, jabatan serta intensif yang diberikan oleh perusahaan. Pemberdayaan karyawan pada setiap perusahaan adalah sebagai pemicu semangat kerja para karyawan, untuk itu demosi di adakan agar karyawan merasa takut akan penurunan gaji yang akan ia dapatkan Rotasi Definisi Rotasi Rotasi jabatan adalah salah satu bagian dari penerapan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan ataupun bagi tujuan sumber daya manusia yang berperan dalam perusahaan tersebut. Rotasi jabatan berfungsi sebagai salah satu bagian dari proses pengembangan manusia yang ada dalam sebuah perusahaan. Tak sedikit perusahaan menerapkan rotasi

9 jabatan ini guna mendayagunakan serta memaksimalkan kemampuan para karyawannya. Ada beberapa definisi rotasi jabatan yang disimpulkan oleh para ahli, dianataranya adalah sebagai berikut: a. sastrohadiwiryo dlaam skripsi Neni Kurniati (2008:9) mengemukakan bahwa rotasi jabatan adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal ungkin kepada perusahaan. b. Hariandja (2006 : 157), Rotasi jabatan adalah proses perpindahan posisi dalam pekerjaan secara horizontal dengan tujuan mengatasi kejenuhan dalam bekerja dan meningkatkan pengetahuan serta keahlian karyawan. c. Mckenna & Beech (2000), Rotasi pekerjaan berhubungan dengan pemindahan karyawan dengan landasan yang sstematis untuk meperluas pengalaman.

10 d. Robbins (2003) mendefinisikan rotasi sebagai perubahan periodic pekerja dari satu tugas ke tugas yang lainnya. e. Hasibuan (2003 :104), Rotasi Jabatan adalah perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi tetap pada rangking yang sama di dalam sebuah organisasi, istilah-istilah yang sama dengan rotasi jabatan adala mutasi, pemindahan dan transfer. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik benang merahnya yaitu rotasi jabatan merupakan perubahan atau perpindahan jabatan dari suatu tempt ke tempat yang lain secara horizontal atau pada rangking yang sama dengan tujuan mengasah keahlian serta mengurangi kejenuhan karyawan dalam bekerja Prinsip dan Tujuan Rotasi Jabatan Menurut Hasibuan (2003), prinsip Rotasi jabatan adalah merotasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat. Dan kelanjutannya hasibuan juga berpendapat (2003) bahwa tujuan dari rotasi jabatan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan

11 b. menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan c. memperluas atau menambah pengetahuan karyawan d. menghilangkan rasa jenuh atau bosan karyawan terhadap pekerjaannya e. memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi f. untuk melaksanakan sanksi atau hukuman atau pelanggaranpelanggaran yang dilakukan karyawan g. untuk memberikan pengakuan atau imbalan terhadap prestasinya h. sebagai alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka. Sedangkan tujuan khusus yang dikemukakan oleh Wahyudi (2002 : 167) dari pelaksanaan rotasi jabatan adalah sebagai berikut: a. menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan jabatan yang ada di dalam organisasi, sehingga dapat enjamin terjadinya kondisi ketenagakerjaan yang stabil (personal stability). b. membuka kesempatan untuk mengembangkan karir. c. memperluas dan menambah pengetahuan d. menghilangkan kejenuhan terhadap suatu jabatan e. memberikan imbalan terhadap prestasi kerja f. membuka keesempatan terjadinya persaingan dalam meningkatkan prestasi kerja

12 g. sebagai pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran dari beberapa pendapat para ahli diatas maka terdapat beberapa kesamaan dan dapat ditarik kesimpulan bahwasannya tujuan utama rotasi kerja adalah demi keseimbangan tenaga kerja dan memberikan pembelajaran kepada seluruh karyawan agar tetap terus meningkatkan kualitas dirinya demi karir yang ingin ia capai Dasar-Dasar Rotasi Setiap perusahaan harusnya memiliki landasn-landasan serta undang-undang yang mngatur adanya rotasi karyawannya. Hal ini untuk dijadikan pedoman agar penempatan karyawan yang akan di rotasi adalah sesuai (right man on the right place). Untuk itu Hasibuan (2003 : 102) membagi dasar-dasar rotasi jabatan menjadi tiga landasa pelaksanaan, antara lain sebagai berikut: a. Merrit System, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerjanya. Sistem ini termasuk dasar rotasi jabatan yang baik karena dapat meningkatkan semangat dan disiplin karyawan sehingga produktivitasnya meningkat. b. Seniority System, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia dan pengalaman kerja dari jabatan yang bersangkutan.

13 System ini masih kurang efektif karena semakin seniornya seseorang dalam pekerjaan belum berarti ia mahir ataupun dapat melakukan hal yang baru. c. Spoil System, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan keluarga. Namun hal ini sangat tidak efektif karena hanya didasarkan pada suka ataupun tidak suka. Namun ada juga pendapat Sastrohadiwiryo(2008) yang menjadi dasar pelaksanaan Rotasi jabatan yaitu sebagai berikut: a. Rotasi jabatan didasarkan atas kebijakan dan peraturan manajer. b. Rotasi jabatan didasarkan atas prinsip The Right Man on The Right Job c. Rotasi jabatan sebagai tindakan untuk meningkatkan moral kerja d. Rotasi jabatan sebagai media kompetisi yang rasional e. Rotasi jabatan sebagai langkah untuk promosi jabatan bagi karyawan f. Rotasi jabatan dilakukan untuk mengurangi labour turnover g. Pelaksanaan rotasi jabatan harus terkoordinasi Cara-cara Rotasi Jabatan Menurut Hasibuan (2003:103), terdapat dua cara pelaksanaan rotasi jabatan yang dilakukan dalam organisasi, antara lain: a. Cara tidak ilmiah, yaitu dilakukan dengan :

14 1. Tidak didasarkan kepada norma atau standar kriteria tertentu 2. Berorientasi semata-mata kepada masa kerja dan ijazah bukan atas prestasi atau factor-faktor rill 3. Berorientasi kepada banyaknya anggaran yang tersedia, bukan atas kebutuhan rill karyawan 4. Berdasarkan spoil system b. Cara Ilmiah, yaitu dilakukan dengan : a. Berdasarkan pada norma atau standar kriteria tertentu, seperti analisis pekerjaan b. Berorientasi pada kebutuhan yang rill atau nyata c. Berorientasi pada formasi rill kepegawaian d. Berorientasi kepada tujuan yang beraneka ragam e. Berdasarkan objektivitas yang dapat dipertanggungjawabkan Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa cara dalam melakukan rotasi terhadap pegawai ada dua cara yaitu dengan cara obyektif ataupun subyektif. Namun hasil yang terbaik adalah apabila pelaksanaan rotasi dilakukan dengn cara obyektif, tujuannya agar karyawan terus terdorong dengan kompetisi yang ada di dalam perusahaan dan tidak merasa ada diskriminasi di dalam perusahaannya Sebab dan Alasan Rotasi Jabatan

15 Setiap semua aktivitas di dalam sebuah perusahaan ada sebab-sebab yang akan menimbulkan akibat, termasuk juga terjadinya rotasi kerja dalam perusahaan. Adapun yang menjadi sebab-sebab pelksanaan rotasi jabatan menurut Hasibuan (2003:104) anatar lain sebagai berikut: a. permintaan sendiri Rotasi jabatan yang dilakukan atas permintaan sendiri oleh aryawan ini pada umumnya dilakukan dengan alasan-alasan tertentu dan demi kenyamanan karyawan dalam menjalankan tuganya. Rotasi jabatan yang dilakukan atas permintaan sendiri ini haruslah disetujui oleh atasan dan biasanya dilakukan terhadap pekerjaan atau jabatan yang memiliki kelas, tanggung jawab serta wewenang yang setara. Yang menjadi alasan para karyawan yang melakukan rotasi ini biasanya dengan alasan kesehatan, keluarga, kerjasama dan alasan lainnya. b. Alih Tugas Produktif (ATP) Alih tugas produktif (ATP) adalah rotasi yang dilakukan karena kehendak pimpinan perusahaan demi meningkatkan produktivitas dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan ataupun pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. ATP ini didasarkan aas nilai dan prestasi kerja karyawan, apabila prestasi kerja baik maka perusahaan akan mempromosikan karyawan

16 tersebut,sebaliknya apabila karyawan melanggar peraturan atau bekerja tidak sesuai dengan prosedur perusahaan maka karyawan tersebut akan di demosi. Namun ATP juga bisa dilakukan dengan cara vertical atau dialih tugaskan ke jabatan yang sekelas atau yang memiliki hak dan kewajiban yang setara Ruang Lingkup Rotasi Jabatan Menurut wahyudi (2003:179), ruang lingkup Rotasi jabatan adalah sebagai berikut: a. Mutasi Tempat (Tour of Area), merupakan perpindahan seorang tenaga kerja dari satu daerah ke daerah kerja yang lain namun masih dalam jabatan ataupun posisi pekerjaan yang setingkat. b. Mutasi Jabatan (Tour of Duty), yaitu pemindahan posisi karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang lain namun masih dalam level dan tiingkatan yang sama serta lokasi atau unit yang sama pula. c. Rehabilitas, yaitu pemindahan kembali posisi karyawan pada posisinya terdahulu setelah menyelesaikan tugas-tugas tertentu Pengukur Rotasi Jabatan Menurut Bambang Wahyudi (2002:109), Rotasi Jabatan merupakan suatu mutasi personal yang dilakukan secara horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji

17 ataupun pangkat atau golongan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta untuk menghindaari kejenuhan. Dimensi yang dalam rotasi jabatan adalah sebagai berikut: a. Pengalaman kerja Hal ini dikarenakan lamanya seseorang bekerja di suatu tempat dapat sedikit membuktikan bahwa karyawan tersebut bisa bekerja dengan baik dalam bidangnya. b. pengetahuan Pengetahuan dijadikan tolak ukur perusahaan untuk memindahkan seorang karyawan bertujuan agar keahlian serta kemampuan karyawan tersebut akan semakin meningkat di bidang yang belum terlalu ia kuasai atau bahkan paling ia kuasai c. Kebutuhan pegawai Seringkali perusahaan memindahkan posisi jabatan seorang karyawa pada posisi yang kosong, hal ini bertujuan agar setiap struktur kepegawaian tidak terjadi ketidak seimbangan. Dan segala jenis kegiatan pergerakan perusahaan akan terasa semakin lancer apabila semua struktur perusahaan lengkap dan seimbang d. tanggung jawab

18 Tanggung jawab pegawai juga sangat diperhatikan ketika ingin melakukan rotasi, karena apabila seorang pegawai tidak bertanggungjawab atas jabatan ia yang lama maka pegawai tersebut akan diragukan terhadap pekerjaan yang baru. e. prestasi kerja Prestasi kerja juga dapat menjadi tolak ukur perusahaan dalam merotasi pegawainya. Karena apabila pegawai tersebut lebih cocok dengan jabatan yang lebih tinggi diukur dari prestasinya, maka perusahaan dapat mempromosikan pegawai tersebut Mutasi Pengerian Mutasi Mutasi pada umumnya adalah perpindahan jabatan karyawan dari unit satu ke unit yang lainnya, baik itu secara horizontal maupun vertical. Namun seringkali ada beberapa karyawan yang menghindari hal ini dengan alasan kenyamanan. Seorang karyawan yang telah merasa nyaman dengan jabatan yang ia emban terutama lingkungan kerja yang mendukung selama ia bekerja, maka akan terasa sedikit berat bagi mereka untuk beradaptasi ulang dengan lingkungan yang baru.

19 Ada banyak definisi dari para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai mutasi kerja ini. Adapun pendapat para ahli mengenai mutasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Menurut Nasution (1994 : 111), Mutasi adalah kegiatan memindahkan pegawai dari unit / bagian yang kelebihan tenaga ke unit / bagian yang kekurangan tenaga atau yang memerlukan. b. Hasibuan(2000:101) menyatakan bahwa mutasi adalah perubahan posisi/ jabatan/ tempat/ pekerjaan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi) dalam suatu organisasi. c. Manullung (2004 : 157) menjelaskan bahwa, perpindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan yang lainnya, baik itu sama tingkatan uang atau upahnya ataupun lebih rendah dari uang semula. d. Siswanto (2003 : 246), Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab dan status ketanagakerjaan tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin pada perusahaan Sebab-sebab Mutasi

20 Menurut Henry Simamora (2004 : 640) yang menjadi penyebab dari Mutasi adalah sebagai berikut: a. Karyawan dengan riwayat kinerja yang rendah atau perilaku bermasalah yang tidak ingin lagi dipertahankan oleh kepala departemennya. b. Karena praktik penempatan karyawan yang tidak sempurna, ketidakcocokan pekerjaan bisa saja terjadi c. Seorang karyawan yang dapat menjadi tidak puas dengan sebuah pekerjaan karena satu atau berbagai alasan d. Beberapa organisasi kadang-kadang memulai transfer untuk pngembangan karyawan yang lebih lajut e. Perusahaan sering menjumpai perlunya reorganisasi f. Membuat posisi-posisi tersedia dlam saluran promosi utama g. Memuaskan hasrat pribadi karyawan Yang dapat disimpulkan dari beberapa sebab yang tercantum diatas adalah mutasi terjani bisa karena dua hal, yaitu berasal dari dalam diri karyawan dan juga berasal dari kebutuhan serta keperluan perusahaan. Berasal dari diri karyawan dalam artian kemampuan serta keahlian dan juga ketidakcocokan karyawan atas jabatannya selama ini dapat menghambat pekerjaan yang ia jalani atau bahkn sudah ia lampaui. Dan yang dimaksud dari perusahaan yaitu kebijakankebijakan serta kebutuhan perusahaan dalam melengkapi organisasi

21 tiap unit perusahaannya harus terpenuhi, selain itu reorganisasi perusahaan pun juga dapat didukung melalui mutasi jabatan ini Manfaat dan Tujuan Mutasi Mutasi jabatan dapat bermanfaat bagi efisiensi dan juga efektivitas perusahaan karena mutasi dilakukan demi mengasah dan menambah keahlian para karyawannya dalam bekerja. Karyawan yang telah memiliki ilmu yang cukup tinggi diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mengatasi masalaah-masalah yang muncul dalam pergerakan perusahaan serta berpartisipasi penuh dalam kemajuan perusahaan. Menurut Hasibuan (2007), tujuan dari Mutasi adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan b. Menciptakan keseimbangan antara kerja dengan komposisi pekerjaan / jabatan c. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan d. Untuk menghilangkan rasa bosan / jenuh karyawan terhadap pekerjaannya e. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih tinggi f. Untuk pelaksanaan hukuman / sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya g. Untuk memberikan pengakuan / imbalan terhadap prestasinya

22 h. Sebagai alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka i. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik j. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan k. Untuk mengatasi perselisihan anatar sesama karyawan Menurut Siagian (2001:172) melalui mutasi para karyawan dapat memperoleh manfaat yang tidak seikit, antara lain sebaai berikut: a. Pengalaman Baru b. Cakrawala pandangan yang lebih luas c. Tidak terjadi kebosanan atau kejenuhan d. Perolehan pengetahuan dari keterampilan baru e. Perolehn prospektif baru mengenai kehidupan organisasional f. Persiapan untuk menghadapi tugas baru, misalnya karena promosi g. Motivasi dan keputusan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi Masa Jabatan Lamanya karyawan bekerja di suatu perusahaan dapat mendongkrak seberapa tinggi pengetahuannyaakan pekerjaan yang ia tekuni. Semakin lama karyawan menjalani pekerjaannya dengan lingkungan kerja serta tanggung jawab tanggung jawb yang sudah menjadi kebiasaannya hingga melekat dalam hidup karyawan tersebut maka tanpa sadar ilmu yang ia dapatkan pun semakin banyak Karen pengalaman-pengalaman yang ia

23 dapatkan dalam bekerja akan menjadi pembelajaran baik itu kesalahan ataupun prestasi. Hasibuan (2009) menjelaskan didalam jurnal Ratmanita, dkk, Semakin lama karyawan bekerja mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan mereka, hal ini juga dapat mempengaruhi motivasi seseorang untuk lebih mengembangkan pengetahuan dan keterampilan seorang karyawan. 2.2 Penelitian Sebelumnya penelitan mengenai Promosi, Demosi, Mutasi dan juga Rotasi terhadap kinerja karyawan telah banyak dilakukan oleh para peneliti-peneliti terdahulu. Namun penelitian tersebut asih menghasilkan data yang masih memiliki kesenjangan (gap research). Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini yaitu untuk membuktikan kesenjangan yang terjadi. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu : penelitian mengenai Rotasi, Mutasi dan Promosi karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten yang dilakukan oleh Budi Santoso dan Agung Riyardi menytaakan bahwa Rotasi, mutasi dan promosi sangat menentukan kinerja karyawan karena variabel ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan rasa ingin terus berprestasi dan menurnkan tingkat kejenuhan.dibuktikan dengan hasil penelitian nya yaitu rotasi, mutasi dan promosi karyawan di kantor pelayanan

24 pajak pratama telah diterapkan dengan baik dan berpengaruh baik pada kinerja karyawannya. Hal itu juga dikuatkan dengan hasil penelitian Noor Aini P, dkk () yang menyimpulkan bahwa penerapan Promosi dan Demosi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Master Kredit Medan dan variabel Promosi berpengaruh paling dominan secara positif dan signifikan pada prestasi kerja karyawan Master Kredit Cabang Medan. 2.3 Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah dugaan sementara yang digunakan untuk menemukan permasalahan, membuat landasan teori dan menguji hipotesishipotesis yang ada pada suatu penelitian. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1

25 Kerangka Pikir Promosi (X1) Demosi (X2) Kinerja Karyawan (Y) Rotasi (X3) Mutasi (X4) Masa Jabatan (M) 2.4 Hipotesis Hipotesis adalah konklusi sementara yang dilakukan oleh peeneliti terhadap rumusan masalah yang ada. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka peneliti akan mengembangkan dan menguji penelitian ini dengan hipotesis assosiatif sebagai berikut: Pengaruh Promosi, Demosi, Rotasi dan Mutasi terhadap kinerja karyawan promosi, demosi, rotasi dan mutasi adalah bagian dari banyak hal yang dapat memicu kinerja karyawan. Promosi adalah posisi dimana seorang karyawan diberikan sebuah penghargaan atas prestasi kerja yang telah ia capai dengan berbagai hal yang telah ia berikan pada perusahaan. Sebaliknya, demosi adalah sebuah anksi yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang

26 tidak mengerjakan tanggungjawabnya secara benar dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Rotasi adalah perpindahan jabatan seorang karyawan secara vertical yang dilakukan ditempat yang sama, namun mutasi biasanya dilakukan pada unit yang berbeda. keempat hal ini termasuk dalam bagian dari jenjang karir. hal ini sama fungsinya yaitu untuk melatih dan mendorong semangat kerja para karyawan agar tetap meningkatkan presetasi dalam bekerja. 1. Ho : Diduga promosi, demosi, rotasi dan mutasi secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ha : Diduga promosi, demosi, rotasi dan mutasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 2. Ho : Diduga promosi, demosi, rotasi dan mutasi secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ha : Diduga promosi, demosi, rotasi dan mutasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

27 2.4.6 Peran Moderasi Masa Jabatan terhadap Kinerja Karyawan 1. Ho : Diduga Masa Jabatan tidak memperkuat hubungan promosi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ha : Diduga Masa Jabatan memperkuat hubungan promosi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 2. Ho : Diduga Masa jabatan tidak memperkuat hubungan Demosi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ha : Diduga Masa jabatan memperkuat hubungan Demosi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 3. Ho : Diduga Masa Jabatan tidak memperkuat hubungan rotasi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ha : Diduga Masa Jabatan memperkuat hubungan rotasi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 4. Ho : Diduga Masa Jabatan tidak memperkuat hubungan Mutasi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

28 Ha : Diduga Masa Jabatan tidak memperkuat hubungan Mutasi terhadap kinerja Tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Pertemuan 10 10/9/2016 1

Pertemuan 10 10/9/2016 1 Pertemuan 10 10/9/2016 1 Sub Pokok Bahasan Pengertian & Ruang Lingkup Mutasi Tujuan & Prinsip Mutasi Dasar & Metode Mutasi Sebab & Alasan Mutasi Pengertian & Tujuan Promosi Azas-Azas Promosi Dasar-Dasar

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara lain adalah skripsi dari Hutabarat (2006) dengan judul Hubungan Pelaksanaan Mutasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Untuk mendukung penelitian ini maka peneliti menyajikan data pendukung dari hasil penelitian terdahulu, berikut adalah tabel dari penelitian terdahulu

Lebih terperinci

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Mohamad Jain Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : moh.jain07@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Keberadaan manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan ini dilakukan melalu proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian pustaka Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia di perlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia manusia yang berada dalam lingkup perusahaan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. harus dimiliki oleh setiap perusahaan, karena sumber daya yang berkualits

PENDAHULUAN. harus dimiliki oleh setiap perusahaan, karena sumber daya yang berkualits I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan kunci kesuksesan setiap perusahaan. Keterampilan, keahlian dan kreatifitas sumber daya adalah hal utama yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan,

Lebih terperinci

Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebut

Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebut PENGEMBANGAN Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini. Adapun penelitian tersebut diterangkan di bawah ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini. Adapun penelitian tersebut diterangkan di bawah ini : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang akan dipergunakan sebagai referensi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat memperbaiki dan meningkatkan. kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat memperbaiki dan meningkatkan. kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada hakekatnya adalah kesadaran atau keinsyafan untuk melakukan kegiatan memperbaiki, mendirikan bahkan menumbuhkan serta meningkatkan daya upaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Perencanaan Pengembangan Karier Mathis dan Jackson (dalam Naliebrata, 2007) mendefinisi kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen akan dikemukakan oleh para ahli, diantaranya : Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM menurut Mangkuprawira (2004) merupakan penerapan pendekatan SDM dimana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu (1)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja karyawan merupakan ukuran sampai seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN. ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN. ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN A. Pengertian Mutasi Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan (pemerintahan).

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan masalah penempatan tenaga kerja Maisaroh (2007) dengan judul: Pengaruh penempatan karyawan terhadap kinerja karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada dasarnya merupakan aparatur institusi atau abdi negara yang berfungsi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha mengemukakan pengertian tentang Manajemen, walau definisi yang di kemukakan berbeda-beda namun pada dasarnya menunjukan maksud

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pegawai Menurut Soedaryono (Tata Laksana Kantor, 2000:6) pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi baik kesatuan pemerintah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu : 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Karyawan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Achievement Motivation Theory Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan oleh David C.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya untuk digunakan sebagai media penunjang dari kegiatan. organisasi. Sedangkan sumber daya manusia (pegawai) dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya untuk digunakan sebagai media penunjang dari kegiatan. organisasi. Sedangkan sumber daya manusia (pegawai) dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap organisasi berdiri karena memiliki tujuan yang ingin dicapai dan dalam pencapaian tujuannya. Organisasi harus memiliki sumber daya agar dapat menggerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia menunjang perusahaan melalui karya, bakat, kreativitas, dorongan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. Dan apabila Sumber Daya Manusia itu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada 2.1 Uraian Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Penempatan kerja. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat. Sebelum proses penempatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Mutasi 2.1.1 Pengertian Mutasi Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan. Mutasi adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja karena memiliki potensi dan kemampuan untuk bertindak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. terlebih dahulu dibahas pengertian dari MSDM itu sendiri.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. terlebih dahulu dibahas pengertian dari MSDM itu sendiri. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari Bahasa Inggris To Manage, yang berarti memimpin mengatur, menjelaskan atau mengelola suatu aktivitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini kita dituntut untuk dapat menyesuaikan kehidupan dengan kondisi yang ada. Perubahan dan kemajuan teknologi dari waktu ke waktu di berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia Pengertian Manajemen Personalia telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi tentang pekerjaan. Mondy (2008:95) juga mengemukakan analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi tentang pekerjaan. Mondy (2008:95) juga mengemukakan analisis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Analisis Pekerjaan Handoko (2000:41) mengemukakan bahwa analisis pekerjaan adalah proses sistematik untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri sebagai pengelola organisasi atau perusahaan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Perencanaan Karir Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya (Rivai, 2009:369). Karir adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) 9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Andhina (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Promosi Jabatan pada Bappeda Sumatera Utara menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manusia dengan segala kelebihan dan kelemahan tidak dapat terlepas dari kehidupan berkelompok dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kiggundu dalam Gomes (2003:4-5), manajemen sumber daya adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Promosi Jabatan Menurut Manullang (2001:153) Promosi berarti kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekilas Tentang PT. Granesia Nama perusahaan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian ini adalah PT. Granesia yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta nomor 147 Bandung. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerimaan Karyawan Merupakan kenyataan bahwa dalam suatu organisasi selalu terbuka kemungkinan untuk terjadinya berbagai lowongan dengan aneka ragam penyebabnya. Lowongan bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembagian Kerja 2.1.1 Pengertian Pembagian Kerja Tugas merupakan suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi untuk melaksanakan pekerjaan yang telah

Lebih terperinci

MINGGU IV MANAJEMEN TENAGA KERJA

MINGGU IV MANAJEMEN TENAGA KERJA 1 MINGGU IV MANAJEMEN TENAGA KERJA KOMPETENSI Merupakan salah satu syarat untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik. Seseorang yang memiliki kompetensi yang memadai akan memiliki rasa percaya diri, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terus terjamin. Manajemen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1) Manajemen a. Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen dalam buku manajemen sumber daya manusia penulis Samsudin Salidi tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan human

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan asas Good Governance menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 1999

I. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan asas Good Governance menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 I. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Prinsip Profesionalisme 1. Definisi Prinsip Profesionalisme Berdasarkan asas Good Governance menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sumber Daya Manusia. kemampuan, mengidentifikasikan suatu pendekatan untuk dapat

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sumber Daya Manusia. kemampuan, mengidentifikasikan suatu pendekatan untuk dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Daya Manusia ( SDM ) 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Manajemen sumberdaya manusia merupakan pandangan modern untuk apa yang disampaikan oleh pandangan tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia. Bahkan di media massa sering muncul masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia. Bahkan di media massa sering muncul masalah-masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini organisasi menghadapi banyak tantagan dalam Menajemen Sumber Daya Manusia. Bahkan di media massa sering muncul masalah-masalah yang berkenaan pertumbuhan organisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Promosi Jabatan Menurut Mangkuprawira (2003:168) Promosi Jabatan adalah Proses penugasan seorang karyawan ke posisi pekerjaan yang lebih tinggi. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi

Lebih terperinci