Knowledge Repository Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan: Membangun Pengetahuan di Bidang Kelautan dan Perikanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Knowledge Repository Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan: Membangun Pengetahuan di Bidang Kelautan dan Perikanan"

Transkripsi

1 Knowledge Repository Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan: Membangun Pengetahuan di Bidang Kelautan dan Perikanan Pamela Damayanti Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta ABSTRAK Knowledge Repository adalah sebuah gagasan untuk menghimpun, menyimpan dan menyebarkan informasi yang dihasilkan oleh sebuah institusi. Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai sebagai sumber informasi mengenai kelautan dan perikanan, khususnya publikasi konten lokal, di bawah institusi Kementerian Kelautan dan Perikanan, menganggap perlu untuk menyediakan informasi yang valid dan mudah diakses bagi para pemustaka melalui knowledge repository. Adapun dalam pelaksanaannya, gagasan ini memiliki kendala-kendala di samping keuntungan yang dihasilkan. Untuk itu, kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana knowledge repository dijalankan dan mengidentifikasi kendala dalam pelaksanaannya. Metode deskriptif digunakan dalam kajian yang bersifat dasar (basic research) dengan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan studi dokumen terkait perpustakaan khusus, knowledge repository, serta koleksi konten lokal. Hingga saat ini, manajemen pengelolaan teknologi informasi, baik perangkat keras maupun lunak, yang belum dilaksanakan secara optimal sejak knowledge repository dibuat menjadi penyebab knowledge repository belum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu, koordinasi terkait pengumpulan publikasi internal KKP sebagai konten dari knowledge repository perlu diperhatikan untuk mewujudkan Perpustakaan KKP sebagai pusat informasi kelautan dan perikanan. Kata kunci: perpustakaan khusus, Perpustakaan KKP, knowledge repository, konten lokal ABSTRACT Knowledge repository is an initiative for collecting, preserving an and disseminating institutional information. Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan is a source of information of marine and fisheries, especially publication of local content, under government institution Kementerian Kelautan dan Perikanan. It is essential for serving valid information that stored in proper manner and accessible to users. This basic research is intended to analyze how the knowledge repository is implemented by Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan and identify the challenges as well as the benefits. This study is a basic research using descriptive methode and data is gathered by observation, interview and document study of special library, knowledge repository and local content. It shows that, after the establishment of knowledge repository, the management of information technology did not perform well yet. Collecting local publication of Kementerian Kelautan dan Perikanan as a content of knowledge repository is also become challenge needs to be taken in consideration by Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan for building marine and fisheries knowledge successfully. Keywords: special library, Perpustakaan KKP, knowledge repository, local content

2 PENDAHULUAN Pengetahuan menjadi aset yang penting dari sebuah organisasi modern, seperti yang diyakini oleh para ahli dan akademisi. Era informasi atau era pengetahuan menjadi sebutan bagi masa yang berada di awal atau pertengahan dari dunia yang disebut dunia digital, dimana pengetahuan dijadikan sebagai kunci utama pada laju perekonomian (Bircham-Connoly [et al.], 2005). Oleh karena itu, kesuksesan ekonomi pada masa mendatang ditentukan oleh bagaimana institusi atau perusahaan memperoleh, menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan secara efektif. Hal tersebut menjadikan organisasi dituntut untuk terus menyediakan pengetahuan yang dapat diakses secara luas dan mudah oleh pengguna. Perpustakaan dapat menjadi salah satu sumber rujukan pengetahuan yang terdapat di suatu organisasi, baik pengetahuan implisit yaitu yang masih tertanam berupa pengalaman, bersifat subjektif, tidak dapat diekspresikan dalam bentuk kata atau kalimat, disusun dan diucapkan sehingga sulit untuk dikomunikasikan; maupun pengetahuan eksplisit yang dapat diekspresikan dalam bentuk huruf dan angka sehingga dapat dikomunikasikan secara formal dan sistematis. Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (yang selanjutnya disebut dengan Perpustakaan KKP) sebagai organisasi di bawah institusi pemerintah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi sebagai pusat dokumentasi seluruh konten lokal yang dihasilkan oleh KKP serta penyebaran informasi kelautan dan perikanan sehingga Perpustakaan KKP memulai proyek knowledge repository pada akhir tahun Melalui knowledge repository tersebut, Perpustakaan KKP diharapkan dapat menjadi pusat pengetahuan kelautan dan perikanan guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, baik eksplisit maupun implisit, khususnya pelaku di bidang kelautan dan perikanan. Adapun tujuan

3 tersebut telah tertuang dalam tagline knowledge repository Perpustakaan KKP yaitu Building Marine and Fisheries Knowledge. Proyek tersebut dikembangkan untuk menyimpan, mengelola dan menyebarkan seluruh publikasi internal yang dimiliki oleh perpustakaan di lingkup KKP yang sebelumnya tersebar dan tidak terdata melalui sistem yang terintegrasi dengan aplikasi yang user-friendly. Namun, hingga saat ini, proyek tersebut belum berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu bentuk indikasinya adalah terdapat kerusakan (error) pada aplikasi knowledge repository serta jumlah publikasi internal KKP elektronik sebagai konten dari knowledge repository yang berasal dari unit kerja eselon I/II KKP yang berjumlah 630 judul dari 1817 judul. Dimana terdapat judul publikasi tercetak di perpustakaan namun publikasi elektroniknya belum dimiliki oleh perpustakaan atau sebaliknya. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka kajian ini memfokuskan pada bagaimana proyek knowledge repository dijalankan oleh Perpustakaan KKP, mulai dari pengelolaan teknologi informasi hingga konten, dan identifikasi mengenai kendala dalam pelaksanaannya. Knowledge repository merupakan wadah dimana informasi institusi disimpan dan dikelola untuk kemudian dapat diakses secara luas oleh pengguna. Untuk itu, perlu pengelolaan yang berkelanjutan, baik dari segi aplikasi, infrastruktur, konten dan sumber daya manusianya sebagai upaya pelestarian dan penyediaan akses publikasi internal KKP, khususnya yang berbentuk digital kepada pengguna. METODE Kajian ini merupakan kajian dasar (basic research) menggunakan metode penelitian deskriptif guna menggambarkan serta mengobservasi berjalannya proyek knowledge repository Perpustakaan KKP. Kegiatan pengumpulan data dalam kajian ini dilakukan dengan studi dokumen yang terkait dengan knowledge repository perpustakaan dan konten lokal serta observasi terkait pelaksanannya. Adapun observasi yang dilakukan dari Bulan Februari 2016 hingga Bulan Agustus 2017 adalah observasi yang bersifat partisipatif. Observasi dilakukan

4 dengan tahapan yaitu melakukan pengamatan terhadap perkembangan proyek knowledge repository kemudian mengidentifikasi kendala yang ditemui selama pelaksanaannya. KONSEP KNOWLEDGE REPOSITORY PERPUSTAKAAN KKP Grand Design Knowledge Repository Perpustakaan KKP Knowledge repository merupakan sistem atau arsitektur sistem yang menyimpan dan mengelola aset intelektual dari suatu organisasi yang dapat diakses dan ditemukan kembali dengan mudah dan cepat. Salah satu contoh knowledge repository adalah Dynamic Knowledge Repositories yang digagas oleh Doug Engelbart dan koleganya. (Caroll, 2001). Istilah knowledge repository sendiri sebagian besar muncul di literatur mengenai manajemen pengetahuan, terutama yang terkait dengan produk-produk komersial. Perpustakaan KKP membangun sistem knowledge repository pada Bulan Oktober 2015 dan berakhir pada Bulan Februari Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, proyek ini pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan implisit dan eksplisit mengenai koleksi lokal konten Perpustakaan KKP. Tujuan ini diimplementasikan dengan cara menghimpun data publikasi internal KKP yang sebelumnya tersebar di seluruh perpustakaan unit eselon I/II KKP yang berjumlah 38 unit perpustakaan dalam rangka mewujudkan fungsi Perpustakaan KKP sebagai pusat informasi kelautan dan perikanan. Selain itu, lebih jauh proyek ini digagas sebagai bentuk implementasi dari Undangundang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) yang mewajibkan penyerahan semua jenis karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan atau diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta pegawai lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dibiayai oleh Negara. Knowledge Repository Perpustakaan KKP dikembangkan menggunakan platform open source dengan perangkat lunak sistem manajemen pengelolaan perpustakaan Senayan Library

5 Management System (SLiMS) dengan Ubuntu sebagai server serta bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk pengelolaan database. Adapun penggunaan aplikasi open source tersebut bertujuan untuk kemudahan dalam penggunaan dan pengembangan oleh pustakawan serta kesesuaian dengan pengelolaan koleksi di perpustakaan. Dari segi infrastruktur perangkat keras, sistem Knowledge Repository Perpustakaan KKP memiliki spesifikasi server HP Proliant DL380G6 dengan RAM sebesar 4 GB dan harddisk storage sebesar 2 x 146 GB. Dari proyek tersebut, disusun grand design proyek Knowledge Repository Perpustakaan KKP yang disebut dengan CERDIKALI (Central Distributed KKP Library Architecture) seperti pada Gambar 1. Dari arsitektur tersebut terlihat bahwa setiap unit kerja eselon I/II memiliki perangkat lunak SLiMS masing-masing dengan seluruhnya terpasang dalam satu server Perpustakaan KKP bersama dengan knowledge repository. Sebagai front end utama, Knowledge Repository Perpustakaan KKP akan mengindeks semua data yang terdapat pada SLiMS milik seluruh unit kerja eselon I/II. Kemudian masyarakat umum mengakses koleksi Perpustakaan KKP hanya melalui Knowledge Repository Perpustakaan KKP. Adapun untuk pengelolaannya, setiap pustakawan di setiap unit eselon I/II masing-masing bertindak sebagai pengelola data yang bertugas mengisikan (input) data melalui SLiMS masing-masing. Pada saat dibangun, terdapat tiga aplikasi dari subdomain Perpustakaan KKP yang dapat diakses melalui perpustakaan.kkp.go.id, yaitu sebagai berikut. Online Public Access Catalogue (OPAC) dengan direktori perpustakaan.kkp.go.id/new dan perangkat lunak Senayan Library Management System (SLiMS) yang berfungsi sebagai katalog online yang digunakan untuk melakukan pencarian koleksi perpustakaan; Union Catalogue System (UCS) dengan direktori perpustakaan.kkp.go.id/union dan perangkat lunak Senayan Library Management System (SLiMS) yang berfungsi sebagai katalog induk yang merupakan gabungan dari katalog-katalog perpustakaan di seluruh KKP;

6 Knowledge repository, dengan direktori perpustakaan.kkp.go.id/kr dan perangkat lunak Drupal yang berfungsi menampilkan tulisan pustakawan dan berita kepustakawanan serta seluruh koleksi yang diinput pada katalog perpustakaan yaitu Online Public Access Catalogue (OPAC) dan Union Catalogue System (UCS), baik tercetak maupun digital. Gambar 1. Arsitektur integrasi Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya terdapat dua perangkat lunak untuk sistem manajemen pengelolaan perpustakaan yaitu Drupal dan SLiMS. Untuk SLiMS memiliki fungsi sebagai database sistem Perpustakaan KKP dengan Online Public Access Catalogue (OPAC) dan Union Catalogue System (UCS) merupakan fitur dari perangkat lunak tersebut. Sedangkan fungsi dari Drupal adalah untuk menggabungkan tiga aplikasi subdomain Perpustakaan KKP. Adapun alasan utama pemilihan Drupal sebagai perangkat lunak berdampingan dengan SLiMS adalah karena perangkat lunak tersebut memiliki bahasa pemrograman yang paling kompatibel dengan bahasa pemrograman SLiMS. Pada awalnya, terdapat perbedaan subdomain Perpustakaan KKP dengan dengan perpustakaan unit kerja eselon I/II. Sebagai contoh adalah Perpustakaan pada unit kerja eselon I BPSDMKP

7 (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan) memiliki subdomain berbasis IBLIMS (Integrated BPSDMKP Library Management System) dan Balitbang KP (Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan) menggunakan subdomain berbasis SIDIK (Sumber Informasi Dokumentasi Ilmiah Kelautan dan Perikanan). Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah terkait integrasi sistem perpustakaan karena pada dasarnya subdomain-subdomain tersebut memiliki basis data yang sama pada perangkat lunak sistem manajemennya, yaitu MySQL. Sebagai konten dari knowledge repository, Perpustakaan KKP berusaha menghimpun konten lokal (local content) yaitu semua jenis karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan atau diterbitkan oleh KKP serta pegawai lingkup KKP yang dibiayai oleh negara. Bentuk-bentuk konten lokal yang dihimpun terdiri dari buku teks; jurnal; profil; koleksi referensi; peraturan perundang-undangan; statistik; prosiding; bahan rapat kerja; laporan yang meliputi laporan kegiatan, laporan tahunan, laporan bulanan dan laporan penelitian; kliping; ensiklopedi; tugas akhir yang meliputi skripsi, tesis dan disertasi; kebijakan; pedoman; direktori; pidato; peta; panduan; serta bacaan anak yang dihasilkan oleh pegawai atau unit kerja KKP, baik tercetak maupun elektronik. Konten lokal yang telah dihimpun akan diolah dan disebarkan melalui knowledge repository. Guna menyediakan seluruh konten lokal lingkup KKP, telah disusun SOP (Standard Operational Procedure) Penulisan Kata Kunci Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Prosedur ini disusun dengan tujuan untuk mengindeks informasi koleksi dari seluruh perpustakaan di KKP ke dalam UCS sehingga dapat diakses melalui Kowledge Repository Perpustakaan KKP. SOP ini telah disosialisasikan dan diimplementasikan oleh seluruh pustakawan sebagai pengelola data di pusat maupun unit kerja eselon I/II lingkup KKP. Penerapan Konsep Knowledge Repository Perpustakaan KKP

8 Selama proses pembangunan Knowledge Repository Perpustakaan KKP, pengelola perpustakaan di pusat sebagai unit kerja pembina melakukan instalasi aplikasi sistem pengelolaan perpustakaan yaitu menggunakan SLiMS ke server perpustakaan unit kerja eselon I/II lingkup KKP. Selain melakukan instalasi, pengelola perpustakaan di unit kerja eselon I/II juga diberikan pengarahan dan pelatihan singkat terkait aplikasi SLiMS beserta fiturnya. Instalasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pustakawan unit kerja pembina melakukan instalasi SLiMS di komputer server unit kerja eselon I/II; Pustakawan unit kerja pembina melakukan pelatihan singkat mengenai cara penggunaan SliMS dan fiturnya kepada pustakawan/pengelola perpustakaan di unit kerja eselon I/II; Server di perpustakaan unit kerja eselon I/II melakukan sinkronisasi bahasa pemrograman untuk mengirimkan data koleksi perpustakaan unit kerja eselon I/II ke server perpustakaan unit kerja pembina sehingga dapat terindeks oleh UCS; Server di perpustakaan unit kerja pembina melakukan sinkronisasi bahasa pemrograman untuk menerima data koleksi dari perpustakaan unit kerja eselon I/II sehingga dapat terindeks oleh UCS. Penentuan server yang sifatnya offline di tiap unit kerja eselon I/II KKP adalah guna menghindari kemungkinan kerusakan (error) pada server utama yang berada di unit kerja pembina. Data koleksi perpustakaan unit kerja eselon I/II masih dapat diakses dan dikelola meskipun server di perpustakaan unit kerja pembina mengalami down. Selain itu, ketidakstabilan koneksi internet di daerah menjadi pertimbangan penentuan server secara offline. Namun, kelemahannya adalah jika perangkat keras sebagai media penyimpanan data koleksi perpustakaan unit kerja eselon I/II mengalami kerusakan, maka seluruh data akan hilang. Oleh karena itu, secara berkala data koleksi perpustakaan unit kerja eselon I/II perlu

9 untuk dilakukan back up ke media penyimpanan lain serta dikirim ke server perpustakaan unit kerja pembina agar dapat diindeks oleh UCS. Dari segi konten knowledge repository, Perpustakaan KKP telah menghimpun koleksi konten lokal berbentuk digital dari seluruh unit kerja lingkup KKP sejumlah 630 judul dari Namun, dari perbandingan jumlah tersebut masih terdapat konten lokal elektronik yang versi tercetaknya belum dimiliki oleh Perpustakaan KKP atau sebaliknya. Oleh karena itu, Perpustakaan KKP hingga saat ini masih terus melakukan langkah-langkah guna menghimpun seluruh koleksi konten lokal KKP, baik yang tercetak maupun elektronik. Langkah-langkah yang tersebut antara lain adalah mengirimkan Nota Dinas dari Biro Kerja Sama dan Humas kepada seluruh Sekretaris unit kerja eselon I KKP mengenai permohonan pendataan dan penyerahan koleksi konten lokal disertai dengan informasi kebijakan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam dari Perpusnas RI. Selain itu, penghimpunan koleksi konten lokal dilakukan dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan secara pribadi kepada staf KKP yang menghasilkan karya intelektual yang dibiayai oleh negara melalui surat elektronik maupun secara langsung ketika yang bersangkutan melakukan kunjungan ke perpustakaan. Untuk saat ini, koleksi konten lokal yang terhimpun melalui langkah-langkah tersebut sebagian besar adalah koleksi dalam bentuk tercetak. Namun, ke depannya koleksi tercetak tersebut akan dilakukan digitalisasi oleh Perpustakaan KKP guna memperluas akses terhadap koleksi konten lokal Perpustakaan KKP. KENDALA DALAM PENGEMBANGAN KNOWLEDGE REPOSITORY PERPUSTAKAAN KKP Knowledge repository Perpustakaan KKP pada awalnya memiliki tampilan seperti pada Gambar 2, dengan dua aplikasi lain yaitu katalog online Perpustakaan KKP pada Gambar 3, serta UCS pada Gambar 4. Halaman awal Knowledge Repository Perpustakaan KKP sebagai

10 front end utama berisi artikel kepustakawanan dan kegiatan perpustakaan terbaru, koleksi dan konten lokal terbaru dari Perpustakaan KKP serta menu quick search atau penelusuran sederhana. Namun, pada Bulan September 2016 terdapat kerusakan (error) yang terjadi pada knowledge repository yang ditandai dengan munculnya notifikasi pada halaman awal knowledge repository yang diakses melalui perpustakaan.kkp.go.id/kr (Gambar 5). Database yang sudah diisikan pada aplikasi SLiMS tidak terindeks sehingga tidak muncul pada kedua aplikasi lain yaitu knowledge repository dan UCS. Setelah dilakukan identifikasi, terdapat salah satu perangkat lunak yaitu elastic search yang menggunakan Java yang sering mati. Kemungkinan terdapat fitur di Operating System yang tidak kompatibel sehingga perlu di-install ulang dengan dilakukan back up data terlebih dahulu. Setelah dilakukan perbaikan guna mengatasi masalah error indexing tersebut, knowledge repository kembali mengalami kerusakan (error). Identifikasi kembali dilakukan dan diambil kesimpulan bahwa kerusakan (error) terjadi pada komputer server knowledge repository. Untuk itu, perlu dilakukan instalasi ulang dengan OS Ubuntu versi terbaru pada komputer server atau melakukan pembelian komputer server baru. Langkah tersebut perlu dilakukan karena OS yang terpasang pada komputer server knowledge repository masih menggunakan versi tahun 2009 dan belum pernah dilakukan updating atau pengelolaan lebih lanjut sejak komputer server diadakan pada tahun Hal ini sejalan dengan Barton (2004) yang mengemukakan bahwa salah satu dari delapan tantangan yang dihadapi oleh universitas dan perpustakaan dalam pengembangan repositori adalah keberlanjutan dalam pengelolaannya.

11 Gambar 2. Halaman awal knowledge repository Perpustakaan KKP Gambar 3. Halaman awal Online Public Access Catalogue (OPAC) Perpustakaan KKP

12 Gambar 4. Halaman awal Union Catalogue Server (UCS) Perpustakaan KKP Gambar 5. Halaman awal Knowledge Repository KKP ketika terjadi kerusakan

13 Sebagai langkah awal guna menyelesaikan permasalahan tersebut, dilakukan instalasi OS Ubuntu versi 2016 dan penggabungan tiga aplikasi (knowledge repository, OPAC dan UCS) menjadi satu aplikasi yang dapat diakses melalui perpustakaan.kkp.go.id/knowledgerepository. Penggabungan ini dapat terlaksana karena versi terbaru dari SLiMS sebagai perangkat lunak sistem pengelolaan konten telah diluncurkan dan menyediakan fitur yang dapat mengakomodir UCS, tulisan pustakawan dan berita kepustakawanan serta seluruh koleksi yang diisikan pada katalog perpustakaan. Instalasi OS Ubuntu terbaru dilakukan karena terdapat PHP dan MySQL update dari SLiMS versi terbaru yang tidak kompatibel dengan OS Ubuntu tahun Adapun tampilan halaman pertama dari Knowledge Repository Perpustakaan KKP dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Halaman utama Knowledge Repository KKP setelah diinstall ulang Setelah instalasi ulang perangkat lunak pada Knowledge Repository Perpustakaan KKP, masih ditemukan kendala pada saat running aplikasi yaitu ketika mengisikan nomor barcode koleksi serta data anggota. Permasalahan ini muncul karena spesifikasi perangkat keras server yang kurang memadai guna memenuhi kebutuhan dalam rangka pengembangan perpustakaan digital. Diperlukan spesifikasi RAM (Random Access Memory) minimal sebesar 16 GB dan kapasitas hardisk storage sebesar 2 x 1 TB.

14 Kondisi saat ini, kapasitas RAM server Perpustakaan KKP adalah sebesar 4 GB yang mana ketika aplikasi dalam keadaan running dan tidak melakukan pekerjaan apapun, kapasitas dari RAM yang digunakan adalah sekitar 2 GB. Hal ini tentu saja tidak mendukung server untuk menjalankan banyak aplikasi sehingga performa Knowledge Repository Perpustakaan KKP menjadi tidak optimal. Selain itu, ke depannya Perpustakaan KKP akan menyediakan file digital konten lokal lingkup KKP serta melakukan integrasi data koleksi dengan perpustakaan di seluruh KKP sehingga perlu space penyimpanan berkapasitas 1,9 TB. Kalkulasi dari kebutuhan total penyimpanan tersebut adalah perencanaan selama 10 tahun. Rinciannya adalah satu file digital koleksi buku diperkirakan berukuran 15 MB dikalikan jumlah koleksi Perpustakaan KKP saat ini yaitu 7000 koleksi, maka diperlukan kapasitas penyimpanan sebesar 112 GB; artikel kepustakawanan sebesar 420 MB; buku masuk dari eselon I/II KKP sebesar 145 GB dengan perkiraan koleksi yang diterima oleh Perpustakaan KKP sejumlah 100 judul tiap tahunnya; jurnal dari BRSDM KP (Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan) sebesar 27.6 GB; file digital peraturan dari BHO (Biro Hukum dan Organisasi) sebesar 150 GB; file tugas belajar dari staf KKP sebesar 4,5 GB dengan jumlah staf yang melakukan tugas belajar per tahun sejumlah 54 orang; serta koleksi konten lokal digital sebagai hasil dari integrasi dengan perpustakaan eselon I/II KKP sebesar 1140 GB. Kebutuhan server tersebut telah disampaikan kepada Pusdatin (Pusat Data Statistik dan Informasi) untuk segera ditindaklanjuti. Kendala yang terjadi ketika server dan perpustakaan tidak berada pada satu unit kerja eselon II adalah minimnya koordinasi guna menindaklanjuti temuan masalah terkait sistem knowledge repository. Sejalan dengan kondisi tersebut, Van Earwage (2008) mengemukakan bahwa tanpa keinginan dan ketertarikan dari keseluruhan staf/anggota institusi, maka tidak akan terwujud proyek knowledge repository yang berkelanjutan. Sehingga, secara berkala perlu adanya masukan dari Perpustakaan KKP kepada

15 Pusdatin guna mewujudkan pengelolaan knowledge repository yang berkelanjutan sejalan dengan tren perkembangan teknologi dan informasi. Selain infrastruktur sistem, baik perangkat keras maupun lunak, pengelolaan konten dari knowledge repository menjadi hal yang perlu diperhatikan. Neil Godfrey (2007) pernah mengemukakan bahwa tujuan dari penghimpunan koleksi repositori pada dasarnya adalah untuk menunjukkan potensi karya intelektual dari sebuah institusi. Melalui knowledge repository, selain dapat membuka akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat mengenai kelautan dan perikanan, juga menjadi promosi dari potensi koleksi konten lokal Perpustakaan KKP. Namun, masih rendahnya partisipasi dari unit kerja eselon I/II untuk menyerahkan konten lokal yang dimiliki menjadi kendala dalam proses penghimpunan konten lokal KKP. Setelah dikirimkan Nota Dinas ke seluruh unit kerja eselon I/II, konten lokal yang terhimpun adalah 401 judul dari 1817 judul. Belum adanya peraturan yang rinci dan jelas sebagai implementasi dasar hukum terkait dengan penghimpunan koleksi konten lokal lingkup KKP menjadikan pendataan dan penghimpunan konten lokal di eselon I/II belum menjadi prioritas kegiatan. Pengorganisasian, manajemen dan pengerjaan dari repositori memiliki langkah-langkah yang kompleks dan terkait satu dengan yang lainnya mulai dari penghimpunan data dan digitalisasi, kesesuaian bentuk format, ketaatan pada peraturan terkait hasil karya intelektual dan penentuan standar yang paling sesuai dengan komunikasi ilmiah, serta pengembangan metada dan infrastruktur repositori (Barton dan Waters, 2004). Untuk itu, hal yang dapat dilaksanakan oleh Perpustakaan KKP adalah menyusun sebuah roadmap yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk mengembangkan knowledge repository secara berkelanjutan. Selain itu, langkah lain yang perlu dilakukan adalah penetapan peraturan yang rinci dan menyeluruh terkait dengan wajib serah simpan karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan oleh institusi KKP. Manfaat peraturan tersebut adalah dapat menyediakan data yang akurat mengenai koleksi konten lokal,

16 digunakan sebagai alat deteksi adanya plagiarisme, serta media promosi koleksi kepada masyarakat luas. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem Knowledge Repository Perpustakaan KKP telah selesai dibangun pada Bulan Februari 2016 sebagai upaya memenuhi kebutuhan pengetahuan implisit dan eksplisit mengenai terbitan khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sistem knowledge repository tersebut telah dijalankan oleh Perpustakaan KKP, akan tetapi dalam perjalanannya, ditemukan adanya kerusakan (error) pada sistem operasi dan komputer server. Dari hasil identifikasi, kendala tersebut adalah akibat dari belum diterapkannya pengelolaan sistem, yang meliputi perangkat lunak maupun perangkat keras, yang berkelanjutan. Dari segi pengelolaan konten knowledge repository, Perpustakaan KKP sedang dalam upaya untuk menghimpun koleksi konten lokal KKP dari seluruh unit kerja eselon I/II lingkup KKP untuk didigitalisasi dan diunggah dalam sistem knowledge repository. Masih minimnya partisipasi dari unit kerja eselon I/II lingkup KKP menjadi kendala dalam proses penghimpunan koleksi konten lokal. Hal ini disebabkan oleh belum adanya peraturan yang rinci dan menyeluruh terkait penghimpunan koleksi konten lokal lingkup KKP. Adapun untuk pengelolaan koleksi konten lokal, Perpustakaan KKP telah menetapkan dan menerapkan SOP Penulisan Kata Kunci untuk Local Content KKP. Beberapa langkah sebagai upaya mengelola sistem knowledge repository yang berkelanjutan perlu dilakukan oleh Perpustakaan KKP, yaitu perbaikan infrastruktur sistem knowledge repository melalui penyediaan RAM dan harddisk storage guna mendukung pengembangan perpustakaan digital; penyusunan peraturan yang rinci dan menyeluruh terkait integrasi sistem Knowledge Repository Perpustakaan KKP kemudian sosialisasi penggunaan dan pengelolaan knowledge repository kepada pustakawan dan pengelola perpustakaan lingkup KKP;

17 penyusunan peraturan yang rinci dan menyeluruh terkait wajib serah simpan karya cetak karya rekam konten lokal KKP; serta pelaksanaan digitalisasi konten lokal yang telah terhimpun oleh Perpustakaan KKP untuk diunggah ke Knowledge Repository Perpustakaan KKP.

18 Daftar Pustaka Alhawary, F. A., Irtaimeh, H. J., & Hamdan, K. B. (2011, April). Building a Knowledge Repository: Linking Jordan Universities E-Library in an Inegrated Database System. International Journal of Bussiness and Management, 6(4), Barton, M., & M.W., M. (2004). Creating an Institutional Repository: LEADIRS Workbook. Massachusetts: MIT Libraries. Buehler, M. A., & Trauernicht, M. S. (2007). From Digital Library to Institutional Repository: A Brief Look at One Library's Path. OCLC, 23(4), Earwage, A. S.-V. (2008). Institutional Repositories: Benefits and Challenges for Libraries. United States of America. Dipetik Oktober 20, 2016, dari Hansen, M. T., Nitin, N., & Thomas, T. (1999). What's Your Strategy for Managing Knowledge? Harvard Bussiness Review, Indonesia. (n.d.). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta. Wu, M. (2015, September/October). The Future of Institutional Repositories at Small Academic Institutions: Analysis and Insights. 21(9/10).

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu bagian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15).

BAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perpustakaan digital baru benar-benar hadir pada akhir 1990an. Setelah 10 tahun kemudian perpustakaan digital berada dalam tahap pengembangan. Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) mutlak diperlukan untuk penataan manajemen sistem dan proses kerja dalam rangka pengembangan e- government. Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI KINK (Katalog Induk Nasional Kesehatan) : Gerbang Informasi Sehat Bidang Kesehatan Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nadiaamelia11@yahoo.co.id Abstrak Artikel

Lebih terperinci

SOSIALISASI Tentang REPOSITORI DAN DEPOSITORI ILMIAH

SOSIALISASI Tentang REPOSITORI DAN DEPOSITORI ILMIAH SOSIALISASI Tentang REPOSITORI DAN DEPOSITORI ILMIAH Sri Hartinah Sri Hartinah 1 The research data repository lifecycle Research Data Repositories: The What, When, Why, and How by Ray Uzwyshyn. Computers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan di dalam kehidupan manusia saat ini. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut dengan teknologi informasi.

Lebih terperinci

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah

BAB I PENDAHULUAN. Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah sebagai koleksi digital yang menangkap dan mempertahankan output intelektual dari suatu

Lebih terperinci

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi

Lebih terperinci

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK 1 A. Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) adalah aplikasi Tata Naskah Dinas dengan sistem komputerisasi bisa offline berbasis

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer KERJA SAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan Gedung dan Sistem. Peprustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis

Lebih terperinci

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK 1 A. Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) / Sistem Informasi Manajemen Tata Persuratan adalah aplikasi Tata Naskah Dinas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI I. PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan umum merupakan salah satu pusat informasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan

Lebih terperinci

ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012

ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012 ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims #SLiMSCommeet2012 Hendro Wicaksono twitter.com/hendrowicaksono facebook.com/hendrowicaksono hendrowicaksono@yahoo.com SLiMS lead developer 5 tahun Sejak

Lebih terperinci

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK 1 A. Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) adalah aplikasi Tata Naskah Dinas dengan sistem komputerisasi online berbasis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA No.1092, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Repositori. Depositori. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG REPOSITORI DAN DEPOSITORI

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang mengenai pengembangan sistem informasi ini, rumusan masalah yang ditangani oleh aplikasi ini, tujuan, pembahasan, ruang lingkup kajian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sebuah pelayanan, tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama yang ada di perpustakaan.

Lebih terperinci

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 [I.197)] [Pengembangan framework sistem buku tiga dimensi untuk diseminasi informasi ] [ Budi Nugroho ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Free Open Source Software (FOSS) merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer, informasi dan komunikasi yang lebih dikenal dengan sebutan teknologi informasi (TI) sudah berlangsung lama dan berkembang sangat pesat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan IT (Information Technology) memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dan kehidupan dimulai sampai dengan akhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengelolaan dokumen suatu perusahaan merupakan unsur dari pengelolaan informasi suatu perusahaan. Dokumen perusahaan sebagai data, catatan, rekaman aktifitas

Lebih terperinci

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK 1 A. Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) / Sistem Informasi Manajemen Tata Persuratan adalah aplikasi Tata Naskah Dinas

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan Republik Indonesia Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik PPID Kementerian Keuangan Tahun 2014 Daftar Isi 4 8 12 14 16 17 Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

e-journal Builder Digitalisasi data jurnal ke dalam sistem Open Journal System (OJS)

e-journal Builder Digitalisasi data jurnal ke dalam sistem Open Journal System (OJS) e-journal Builder Digitalisasi data jurnal ke dalam sistem Open Journal System (OJS) Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo 2013 OUTLINE : I. Aplikasi ejurnal II. Bagaimana

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA. Dr. Joko Santoso, M.Hum.

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA. Dr. Joko Santoso, M.Hum. PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA Dr. Joko Santoso, M.Hum. Joko_santoso@perpusnas.go.id DEPOSITORI Karya cetak dan karya rekam merupakan salah satu hasil karya

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

OMEKA: APLIKASI PENGELOLA ARSIP DIGITAL DALAM BERBAGAI FORMAT. Heri Abi Burachman Hakim. Abstrak

OMEKA: APLIKASI PENGELOLA ARSIP DIGITAL DALAM BERBAGAI FORMAT. Heri Abi Burachman Hakim. Abstrak OMEKA: APLIKASI PENGELOLA ARSIP DIGITAL DALAM BERBAGAI FORMAT 1 Heri Abi Burachman Hakim Abstrak Arsip memiliki peran penting dalam pengelolaan organisasi atau lembaga. Arsip menjadi salah satu bahan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

Lebih terperinci

PROTOTIPE PERPUSTAKAAN DIGITAL DENGAN GANESHA DIGITAL LIBRARY (GDL) 4.2 PADA PERPUSTAKAAN THE HABIBIE CENTER AMRAN BANUREA

PROTOTIPE PERPUSTAKAAN DIGITAL DENGAN GANESHA DIGITAL LIBRARY (GDL) 4.2 PADA PERPUSTAKAAN THE HABIBIE CENTER AMRAN BANUREA PROTOTIPE PERPUSTAKAAN DIGITAL DENGAN GANESHA DIGITAL LIBRARY (GDL) 4.2 PADA PERPUSTAKAAN THE HABIBIE CENTER AMRAN BANUREA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS

Lebih terperinci

2016 KARYA PRESTASI UNGGULAN LAMPIRAN 4 ARSITEKTUR REPOSITORY INSTITUSI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2016 KARYA PRESTASI UNGGULAN LAMPIRAN 4 ARSITEKTUR REPOSITORY INSTITUSI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA ARSITEKTUR REPOSITORY INSTITUSI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA I. Pendahuluan Peran suatu perpustakaan pada perguruan tinggi saat ini berhubungan erat dengan kebutuhan pengguna akan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen merupakan kekayaan penting yang dimiliki organisasi. Dokumen menarasikan apa yang terjadi dalam organisasi, sehingga mengandung pengetahuan yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kembali dan dimanfaatkan oleh penggunanya. mengikuti setiap perkembangan informasi yang mutakhir serta relevan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kembali dan dimanfaatkan oleh penggunanya. mengikuti setiap perkembangan informasi yang mutakhir serta relevan dengan digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan berkembangnya kebutuhan akan informasi, oleh karena itu dibutuhkan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan pusat informasi. Sebagai pusat informasi perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi.

Lebih terperinci

LAYANAN PLATFORM UPT E- LEARNING ITB

LAYANAN PLATFORM UPT E- LEARNING ITB LAYANAN PLATFORM UPT E- LEARNING ITB No. 012/l1.B01.11/SOP/2017 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2017 HALAMAN : 1 dari 55 RIWAYAT REVISI - LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kerjasama merupakan suatu fenomena sosial

Lebih terperinci

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :. Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Metode LibQual (Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENERBITAN DAN SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir disemua bidang, salah satunya adalah perpustakaan. Perpustakaan dan pustakawan dituntut untuk

Lebih terperinci

Pemanfaatan Google Drive Dalam Pengembangan Electronic Document Delivery : Pendekatan Aplikatif Untuk Peningkatan Kinerja Pustakawan

Pemanfaatan Google Drive Dalam Pengembangan Electronic Document Delivery : Pendekatan Aplikatif Untuk Peningkatan Kinerja Pustakawan Pemanfaatan Google Drive Dalam Pengembangan Electronic Document Delivery : Pendekatan Aplikatif Untuk Peningkatan Kinerja Pustakawan Lasi Pustakawan Universitas Surabaya Email : lasi@staff.ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti berita-berita yang sedang marak beredar di televisi saat ini mengenai kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. Seperti berita-berita yang sedang marak beredar di televisi saat ini mengenai kurangnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti berita-berita yang sedang marak beredar di televisi saat ini mengenai kurangnya jumlah panen yang dilakukan oleh para petani dalam pemanen bahan baku utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era digital seperti sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era digital seperti sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era digital seperti sekarang ini semakin pesat dan sudah banyak menciptakan berbagai sistem rekayasa teknologi yang canggih dan

Lebih terperinci

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA 1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi di Perguruan Tinggi Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi? Repositori Institusi adalah sebuah wadah penyimpanan dan pengelolaan informasi berbentuk digital untuk memperoleh,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

Pengembangan sistem manajemen perpustakaan digital open source SENAYAN untuk perpustakaan digital berbasis web studi kasus RBTC

Pengembangan sistem manajemen perpustakaan digital open source SENAYAN untuk perpustakaan digital berbasis web studi kasus RBTC Pengembangan sistem manajemen perpustakaan digital open source SENAYAN untuk perpustakaan digital berbasis web studi kasus RBTC ANAK AGUNG NGURAH PERWIRA REDI NRP 5107 100 063 Dosen Pembimbing Umi Laili

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2018 KEMENKUMHAM. Penyelenggaraan Sistem Elektronik. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak akhir abad 20 dan awal abad 21, teknologi web telah mengalami kemajuan yang sangat cepat. Menurut Xiaohua Li (2014) konsep Web 2.0 telah menguasai dunia online.

Lebih terperinci

Pelayanan Informasi Publik

Pelayanan Informasi Publik Page1 Pelayanan Informasi Publik Latar Belakang Di era transparansi dan perkembangan teknologi informasi telah menjadikan masyarakat kita menjadi lebih kritis. Kondisi seperti ini menuntut setiap lembaga

Lebih terperinci

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001)

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Latar Belakang Saat ini suatu perusahaan atau entitas organisasi dapat dikatakan memiliki sistem manajemen yang baik sebagai prasyarat Tata

Lebih terperinci

Perbandingan Perangkat Lunak Repository Institusi : Studi Kasus pada Repository Institusi di Indonesia

Perbandingan Perangkat Lunak Repository Institusi : Studi Kasus pada Repository Institusi di Indonesia Jurnal INFORM Vol.3 No., Januari 208, P-ISSN : 2502-3470, E-ISSN : 258-0367 Perbandingan Perangkat Lunak Repository Institusi : Studi Kasus pada Repository Institusi di Indonesia Ilham Arnomo Universitas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 104 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 102 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN WEBSITE RESMI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, Tujuan dan Struktur Organisasi a. Visi b. Misi c.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, Tujuan dan Struktur Organisasi a. Visi b. Misi c. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Open Library adalah sebuah platform Knowledge Management yang berada di dibawah Universitas Telkom, dimana Open Library ini memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor

Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor SRI RAHAYU Wajib Simpan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi Studi Kasus di Institut Per http://srira.staff.ipb.ac.id/2012/07/27/wajib-simpan-karya-ilmiah-di-perguruan-tinggi-studi-kasus-di-i n Wajib Simpan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam tahun terakhir ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai aspek terutama baik individu, instansi, maupun perusahaan.pemanfaatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 308~312 308 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Mari Rahmawati AMIK BSI Karawang e-mail: mari.mrw@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PROGRESS REPORT USU REPOSITORY PERPUSTAKAAN USU TAHUN 2010

PROGRESS REPORT USU REPOSITORY PERPUSTAKAAN USU TAHUN 2010 PROGRESS REPORT USU REPOSITORY PERPUSTAKAAN USU TAHUN 2010 Disusun Oleh: Rasiman (Tim Pengembangan USU Repository) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI MEDAN, 2010 Tentang USU Repository

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

Manjemen Perpustakaan Khusus

Manjemen Perpustakaan Khusus Manjemen Perpustakaan Khusus Pendahuluan Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama

Lebih terperinci

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI Kerjasama perpustakaan adalah kerjasama antara dua perpustakaan atau sistem perpustakaan atau lebih dengan tujuan menyediakan

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PRT/M/2016 TENTANG CETAK BIRU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah 1 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/M-DAG/PER/3/2011 TENTANG PEDOMAN TERTIB PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal batas waktu

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital merupakan aplikasi praktis yang mengelola koleksi berbagai macam dokumen dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui komputer. Melalui aplikasi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pengajuan topik tugas akhir, perumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah,

Lebih terperinci

Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan

Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Ke-3 Bandung, 2-4 November 2010 Terdepan dalam informasi

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch

Implementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch Implementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch Vincentius Widya Iswara 1 Chatarina Eka Oktavila 2 Murad Maulana 3 Email: vincent_widya@yahoo.com 1 Mahasiswa MIP UGM

Lebih terperinci

Desain Sistem Informasi Arsip Digital Berbasis Intranet pada Pusat Data dan Statistik Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Desain Sistem Informasi Arsip Digital Berbasis Intranet pada Pusat Data dan Statistik Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Desain Sistem Informasi Arsip Digital Berbasis Intranet pada Pusat Data dan Statistik Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Blanka Chyntia Altranti 1A113709 Pembimbing : Dr. Dewi Agushinta

Lebih terperinci

Pelatihan Pembuatan Media Perpustakaan Elektronik Berbasis Website bagi Guru-Guru SMKN 1 Purwosari Gunung Kidul

Pelatihan Pembuatan Media Perpustakaan Elektronik Berbasis Website bagi Guru-Guru SMKN 1 Purwosari Gunung Kidul Pelatihan Pembuatan Media Perpustakaan Elektronik Berbasis Website bagi Guru-Guru SMKN 1 Purwosari Gunung Kidul Oleh: Yoga Guntur Sampurno M. Pd (yoga_gs@uny.ac.id) Ibnu Siswanto M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat,

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

Pra Instalasi dan Instalasi Senayan Oleh Heri Abi Burachman Hakim, SIP

Pra Instalasi dan Instalasi Senayan Oleh Heri Abi Burachman Hakim, SIP Pra Instalasi dan Instalasi Senayan Oleh Heri Abi Burachman Hakim, SIP Pra Instalasi Pada Tulisan Sebelumnya telah dikemukakan berbagai alasan mengapa sebuah perpustakaan menggunakan Senayan sebagai perangkat

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN IPB SEBAGAI KONTRIBUTOR PORTAL GARUDA (GARBA RUJUKAN DIGITAL)

PERAN PERPUSTAKAAN IPB SEBAGAI KONTRIBUTOR PORTAL GARUDA (GARBA RUJUKAN DIGITAL) PERAN PERPUSTAKAAN IPB SEBAGAI KONTRIBUTOR PORTAL GARUDA (GARBA RUJUKAN DIGITAL) Khayatun 1 dan Sri Rahayu 2 1Pustakawan Pertama pada Institut Pertanian Bogor, email: khayatun@ipb.ac.id 2 Pustakawan Muda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Senayan Library Management System (SLiMS) merupakan salah satu sistem automasi perpustakaan yang bersifat open source atau gratis. SLiMS merupakan peraih INAICTA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Jalur Rute dan Pencarian Lokasi Fitness di Medan dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas pada organisasi,

Lebih terperinci

Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1

Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1 Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1 oleh: Lilik Soelistyowati 2 A. Latar Belakang Pembangunan Pusaka Digital Nasional tentunya merupakan salah satu wujud pelaksanaan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Penggunaan website dalam menyampaikan informasi sangatlah membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga

Lebih terperinci

Nomor Tanggal Lampiran

Nomor Tanggal Lampiran KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN Pekerjaan POK DIPA : Pengembangan Sistem Database Dukungan Kebijakan Nasional (SDDKN)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat memudahkan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI L/O/G/O Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, 20 21 Mei 2014 OLEH : ADRIATI BIODATA Nama : Dra. Adriati, M.Hum. Tempat Lahir : Batu Sangkar, Sumatra Barat Pendidikan

Lebih terperinci