BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah mewakili wilayah pelatihan universal masyarakat dalam
|
|
- Irwan Suhendra Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah mewakili wilayah pelatihan universal masyarakat dalam membangun kekuatan masa datang. Keterampilan sosial dan intelektual diajarkan secara sistematis di kelas prasekolah dan sepanjang pengembangannya dibuat model oleh guru, diperkuat dengan interaksi sebaya dan dikodifikasi melalui standarisasi akademis (Austin & Harkins, 2008). Senge dkk. berargumen dalam Austin dan Harkins (2008) bahwa sistem pendidikan sekarang gagal mengajarkan macam-macam kecerdasan ganda yang dibutuhkan oleh masyarakat. Maka, merupakan suatu hal yang penting untuk memahami cara menjadikan paradigma pembelajaran organisasional yang dapat berhasil pada sekolah. Mengutip ungkapan one size does not fit all, Abbott mengkritisi sekolah umum yang sebagian besarnya tidak mengijinkan peserta didik mengontrol pendidikan mereka sendiri dan banyak model pendidikan saat ini masih tetap mengikuti kebutuhan revolusi industri (Horsburgh, 2005: 4). Sejalan dengan itu, Horsburgh (2005: 3) menyatakan bahwa sekolah umum dirancang untuk memenuhi kebutuhan massa di dalam masyarakat. Sementara itu, peserta didik adalah individu-individu yang masing-masing memiliki gaya belajar yang unik. Schlechty (2009: 178) menyatakan bahwa sekolah harus mengusahakan untuk memembantu keberhasilan bakat yang beraneka ragam. 1
2 Schlechty (2009) menilai bahwa pendidikan di Amerika pada saat ini berakar dalam tanah yang tidak subur dan dia menemukan bahwa jika pendidikan tidak ditingkatkan, sekolah-sekolah harus ditransplantasikan ke dalam lingkungan yang lebih kaya gizi. Sekolah harus ditransformasikan dari platform untuk instruksi (instruction) menjadi platform untuk pembelajaran (learning), dari birokrasi yang menerima pelaksanaan pengendalian menjadi organisasi pembelajar (learning organization) yang bertujuan untuk mendorong proses bertanya dan kreatifitas yang disiplin. Sementara itu masih sulit untuk menemukan pembahasan tentang organisasi pembelajar yang dihubungkan dengan sekolah yang membahasnya dalam penerapan di Indonesia. Kesamaan permasalahan yang dihadapi dalam lingkup pendidikan di Indonesia dengan di Amerika masa sebelumnya kiranya dapat dipakai untuk acuan dalam memilih langkah yang serupa yaitu mengarahkan keberadaan sekolah menuju sebuah organisasi yang merupakan organisasi pembelajar. Andayanie (2006: 5) menyatakan bahwa organisasi pembelajar memungkinkan sekolah beradaptasi dengan baik terhadap perubahan. Dalam Schlechty (2009: 41), Peter Senge menilai bahwa sekolah bukanlah organisasi pembelajar dengan segala cirinya yang lebih cenderung birokratis. Schlechty (2009: 135) sendiri mengakui bahwa beberapa pendidik telah berusaha menciptakan model alternatif yang berdasarkan pada gerakan sekolah sebagai komunitas atau sekolah sebagai keluarga. Diperlukan usaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dalam rangka 2
3 mencapai keberhasilan akademis semua siswa. Urban (1999) dalam Frank (2006) menyatakan bahwa tanpa pengalaman siswa dalam iklim positif dan suportif, mereka tak akan pernah mencapai standar bahkan yang minimal atau menyadari potensi mereka sepenuhnya. Stoll dan Fink (1996) mengutip ungkapan Garratt (1987) yang bermakna bahwa sekolah harus menjadi organisasi pembelajar yang didalamnya terdapat tingkat pembelajaran yang ada di dalam organisasi harus sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat perubahan di lingkungan luar. Alasan kuat membangun sekolah menjadi sebuah organisasi yang belajar adalah bahwa organisasi semacam itu memiliki arahan dan arus kuat kenyataan saat ini melalui penglihatan atas konteks mereka; organisasi yang merencanakan dengan efektif, efisien dan fleksibel; organisasi yang pengembangan berkelanjutannya merupakan bagian budaya mereka yang terpadu (Silins, Zarins, & Mulford, 2002). Banyak sekolah yang masih kekurangan dalam menyediakan ruang bagi guru untuk belajar, sehingga mereka dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Cohen (1990) mengamati bahwa para guru memiliki kesempatan yang terbatas untuk belajar serta mendapatkan bantuan dalam mengelola permasalahan yang semua itu dapat diperoleh dalam proses belajar tersebut. National Commission on Teaching and America s Future menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan peningkatan pembelajaran siswa, sekolah perlu dirancang ulang sebagai organisasi pembelajar, yaitu organisasi yang mampu mendukung pembelajaran semua anggotanya dan secara berkelanjutan 3
4 meningkatkan pelaksanaan kinerja mereka (Fullan, 1995; Senge, 1990 dalam Higgins at. al., 2012). Budaya pembelajaran organisasional diteliti oleh Egan, et al. (2004) mempengaruhi kepuasan kerja dan turnover intention atau niat untuk keluar yang bisa dinyatakan dengan niat untuk pindah. Turnover atau keluarnya pegawai memiliki akibat negatif pada keefektifan organisasional. Dengan mengidentifikasi keberadaan niat untuk pindah, kejadian keluarnya pegawai dapat dicegah di awal. Engagement atau keterikatan kerja pegawai yang rendah menghasilkan niat untuk pindah tersebut (Firth, et al., 2004; Harter, Schmidt & Hayes, 2002 dalam Appollis, 2010). Untuk mencapai tujuannya, organisasi harus melakukan banyak usaha yang menimbulkan semangat dan keterikatan kerja yang tinggi. Anggota organisasi yang produktif merupakan aset penting bagi organisasi dan perlu dipertahankan agar tidak pindah atau keluar dari organisasi. Akan tetapi pada kenyataannya tetap ada pengajuan pengunduran diri yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Hasil wawancara anggota organisasi An Najah menunjukkan keberadaan keluarnya pegawai dari organisasi. Sebagai organisasi yang berkomitmen untuk memberikan layanan prima, An Najah berkepentingan untuk mengusahakan keterikatan dan keinginan untuk tetap tinggalnya pegawai dalam organisasinya. Niat untuk pindah menimbulkan konsekuensi adanya ketidakhadiran, keengganan berkinerja bagus, dan penurunan kepercayaan diri yang kesemuanya menurunkan kinerja organisasi dalam pencapaian tujuan mulia. Pindahnya 4
5 pegawai bagi pegawai lain juga bisa menjadi beban dengan adanya peningkatan tugas yang berasal dari pengalihan tugas. Tidak dipungkiri sebenarnya perputaran pegawai atau keluar masuknya pegawai tidak selalu bernilai negatif. Dengan adanya pergantian anggota organisasi akan memungkinkan didapatkan para anggota baru yang lebih berprestasi. Mereka yang datang membawa pengetahuan, gagasan-gagasan dan gaya penanganan yang baru. Namun demikian, konsekuensi yang harus diterima atas keluarnya pegawai cukup menyita tenaga, pikiran, waktu dan biaya yang seharusnya bisa disalurkan untuk peningkatan layanan. Gbadamosi dan Chinaka (2011) menemukan dalam penelitiannya bahwa niat untuk pindah merupakan salah satu prediktor efisiensi dan keefektifan pegawai ketika diteliti bersama politik organisasional dan komitmen. Niat untuk pindah perlu mendapat perhatian lebih dari penentu kebijakan dibandingkan perilaku pindah yang sesungguhnya. Jika niat tersebut dapat lebih dipahami, penentu kebijakan masih mempunyai peluang untuk melakukan perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi niat para pegawai tersebut (Jacobs & Roodt, 2008). Konsekuensi yang lebih membebani organisasi dapat dikurangi dengan tindakan antisipasi yang sesuai. Coile (2001) dalam Jacobs dan Roodt (2008: 65) melaporkan bahwa budaya organisasi mendukung penurunan keluarnya pegawai pada banyak rumah sakit. Angka keluarnya pegawai menunjukkan budaya organisasi tersebut yang meliputi misi, perilaku pemimpin, manajemen, fokus organisasi, orientasi organisasi, dan pendidikan yang didukung. Tepeci dan Bartlett 5
6 (2002: 163) menemukan bahwa budaya persepsian menjelaskan 39 % variasi niat untuk pindah pada siswa industri hospitality. Usaha mewujudkan budaya organisasi yang baik telah banyak dilakukan di An Najah. Penelitian ini akan menguji pengaruh usaha penciptaan lingkungan belajar suportif dan kepemimpinan yang mendukung pembelajaran yang merupakan dua pilar pembentuk organisasi pembelajar serta keterikatan kerja terhadap niat untuk pindah. Gallup (2003) melaporkan penelitiannya bahwa pegawai yang memiliki komitmen lebih atau engage akan bekerja lebih keras dan cerdas. Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan keterikatan kerja dengan prestasi keberhasilan organisasi. 1.2 Rumusan Masalah Keluar masuknya pegawai merupakan urusan yang memungkinkan adanya permasalahan layanan kepada konsumen. Untuk memenuhi pelayanan yang prima, kondisi kecukupan adanya pegawai sangat dibutuhkan. Bertambahnya konsumen, pada institusi sekolah terutama siswa, membutuhkan pertambahan pegawai untuk memenuhi pelayanannya. Perekrutan dan pelatihan pegawai baru yang membutuhkan biaya, pemikiran, tenaga dan waktu memiliki nilai investasi pada penambahan pegawai tersebut. Sedangkan perekrutan dan pelatihan yang merupakan konsekuensi keluarnya pegawai akan menjadi beban yang seharusnya bisa diperuntukkan peningkatan pelayanan. Perilaku pindah yang sesungguhnya merupakan salah satu konsekuensi keberadaan niat untuk pindah. Konsekuensi lainnya dapat berupa 6
7 ketidakhadiran ataupun keengganan untuk berkinerja maksimal jika ketidak hadiran tidak memungkinkan dan penurunan kepercayaan diri ketika usahanya untuk mencari alternatif pekerjaan tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan. Pada akhirnya penurunan kepercayaan diri menyebabkan penurunan kinerja juga (Bowen, 1982). Usaha untuk mencapai prestasi keberhasilan, sebuah organisasi harus belajar, sehingga memiliki arahan, pandangan menyeluruh tentang organisasinya dengan konteks mereka dan merencanakan dengan efektif, efisien dan fleksibel serta memiliki budaya pengembangan berkelanjutan. Penelitian terdahulu mendapati bahwa budaya organisasi dan keterikatan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap niat untuk pindah atau keinginan untuk keluar. Budaya organisasi pembelajar meliputi lingkungan belajar suportif, proses dan praktik belajar kongkrit serta kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran. Budaya organisasional yang berhubungan dengan pembelajaran belum banyak mendapatkan perhatian untuk diteliti meskipun memiliki potensi kepentingan pada kinerja organisasi (Egan, Yang, & Bartlett, 2004). Sikap pegawai telah diketahui berhubungan dengan factor lingkungan yang mempengaruhi kepuasan kerja dan niat untuk pindah (Gaertner, 2000 & Mobley, 1977 dalam Egan et al., 2004). Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi dan perlu diteliti, yaitu: 1. Pengaruh lingkungan belajar suportif terhadap niat untuk pindah. 7
8 2. Pengaruh kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran terhadap niat untuk pindah. 3. Pengaruh keterikatan kerja terhadap niat untuk pindah. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah diuraikan dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Apakah lingkungan belajar suportif berpengaruh terhadap niat untuk pindah? 2. Apakah kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran berpengaruh terhadap niat untuk pindah? 3. Apakah keterikatan kerja berpengaruh terhadap niat untuk pindah? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk: 1. Menguji apakah lingkungan belajar suportif berpengaruh terhadap niat untuk pindah. 2. Menguji apakah kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran berpengaruh terhadap niat untuk pindah. 3. Menguji apakah keterikatan kerja berpengaruh terhadap niat untuk pindah. 1.5 Manfaat Penelitian Ulrich, Halbrook, Meder, Stuchlik dan Thorpe (1991) dalam Egan et al., (2004: 281) melaporkan bahwa penurunan perpindahan pegawai mengarahkan pada peningkatan kinerja organisasional dan pengurangan biaya 8
9 yang berhubungan dengan hilangnya pengetahuan organisasi dan pengetahuan pada pekerjaan tertentu. Penurunan perpindahan memangkas biaya-biaya tidak langsung semacam produktifitas lebih rendah dari para pegawai baru, tambahan waktu yang dibutuhkan oleh manajer dalam rangka mendukung para pegawai baru dan pengurangan produktifitas pegawai mapan yang menjalankan mentor atau pendampingan pada pegawai baru (Cascio, 2000 dalam Egan et al., 2004). Coile (2001) dalam Jacobs dan Roodt (2008: 65) melaporkan budaya organisasi telah mendukung penurunan keluarnya pegawai. Keterikatan kerja juga dilaporkan mengurangi niat untuk pindah (Firth, et al., 2004; Harter, Schmidt & Hayes, 2002 dalam Appollis, 2010). Pemahaman tentang pengaruh budaya pembelajar organisasional dan keterikatan kerja terhadap niat untuk pindah di penelitian ini akan membantu pemahaman pentingnya investasi yang mendukung tidak hanya terbentuknya pembelajaran dan kinerja pegawai tetapi juga penurunan biaya yang berhubungan dengan keluarnya pegawai. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai lingkungan belajar suportif, kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran, keterikatan kerja serta niat untuk pindah pada organisasi. Lebih jauh lagi, informasi yang bisa didapatkan adalah hubungan antara empat unsur tersebut. Hasilnya diharapkan dapat membantu memberi gambaran 9
10 dan memperdalam pemahaman terhadap organisasinya sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mendukung pencapaian tujuan mulia organisasi. 2. Dunia pengetahuan Penelitian ini diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan teori yang diwujudkan dalam bentuk kajian mengenai pengelolaan sebuah organisasi pendidikan dalam hal lingkungan belajar suportif, kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran, keterikatan kerja serta niat untuk pindah sebuah organisasi beserta hubungan ketiga unsur yang diteliti tersebut terhadap niat untuk pindah. 1.6 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki batasan-batasan penelitian sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan pada An Najah Global Islamic School dengan cara pengumpulan data melalui kuesioner. b. Cakupan penelitian adalah mengenai pengaruh lingkungan belajar suportif dan kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran serta keterikatan kerja terhadap niat untuk pindah. 1.7 Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Bab I membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 10
11 Bab II membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan niat untuk pindah termasuk pengertian, komponen-komponen, konsekuensikonsekuensi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bab ini juga membahas tentang lingkungan belajar suportif yang terdiri dari bidang yang melingkupi, pengertian, karakteristik dan komponen-komponennya. Selain itu juga dibahas kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran yang meliputi bidang yang melingkupi, pengertian dan komponen-komponennya. Pengukuran lingkungan belajar suportif dan kepemimpinan yang memperkuat pembelajaran sekaligus dibahas pada bagian selanjutnya bab ini. Berikutnya dibahas juga engagement atau keterikatan kerja yang meliputi pengertian dan komponen-komponen, konsekuensi dan pengukurannya. Akhirnya bab ini ditutup dengan mengemukakan hipotesis penelitian. Bab III menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan bab ini meliputi perihal desain penelitian, lokasi penelitian, definisi operasional variabel dan pengukurannya, populasi dan sampel, instrumen penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV membahas gambaran umum sekolah, gambaran pelaksanaan penelitian, data karakteristik responden, uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan pembahasan. Bab V berisi simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran-saran. 11
BAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang saling bekerja sama, organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana perilaku manusia dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku-perilaku tersebut dapat merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan sangat ditentukan dari bagaimana perusahaan mengelola sumber daya yang dimilikinya, hal tersebutlah yang membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit (RS) memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menuntut setiap industri yang ada di Indonesia perlu berjuang lebih keras akibat ketatnya persaingan yang ditimbulkannya. Salah satu industri yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional telah diarahkan untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkembang dalam suatu organisasi yang mampu mengarahkan perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi yang mampu mengarahkan perilaku anggota-anggotanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas-tugas dan prioritas Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena diperlukannya penyesuaian kondisi yang ada dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perputaran karyawan (turnover intention) menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki konsekuensi negatif dan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan kekuatan daya fikir dan berkarya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering terjadi dalam sebuah organisasi. Perpindahan karyawan secara sukarela berpotensi merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan saat ini dituntut untuk dapat bekerja sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan saat ini dituntut untuk dapat bekerja sesuai dengan kemajuan dan perkembangan zaman yang begitu pesat. Perkembangan ini ditandai dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit yaitu organisasi yang sifatnya tidak mengejar laba. Organisasi pemerintah daerah merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi abad ke-21 ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang lebih cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang cepat menjadikan lingkungan bisnis sebagai lingkungan yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sumber daya manusia itu sendiri (Priyatna, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam industri dan organisasi, karena memiliki peran yang krusial, dan dibutuhkan dalam setiap proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat penting dalam suatu institusi Pendidikan. Penelitian di 29 negara mengungkapkan bahwa guru merupakan penentu paling besar terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai kompetisi super ketat antarindividu, antarorganisasi dan bahkan antarbangsa, yang kemudian direspon dengan reformasi dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan
BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi yang di tandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi keseluruhan dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada
BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN Setelah proses pengumpulan dan pengolahan data serta analisis, maka di dalam Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan mencapai visi dan misi sangat bergantung pada kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia (SDM) merupakan aset yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh orang yaitu karyawan dalam organisasi dapat memberikan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, aspek manusia dalam organisasi menjadi salah satu aset yang sangat berpengaruh dan berdampak bagi keberhasilan suatu organisasi. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian pesat dengan berbagai aspek permasalahannya. Pendidikan tidak hanya bersinggungan dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Bali Nama : Sita Auliya Permata NIM : 1315251149 ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi ini adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, kapabilitas dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang handal, ahli, dan terampil untuk memajukan perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan-tantangan yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan baik
Lebih terperinciPENGARUH HUBUNGAN CREATIVE ENVIRONMENT DENGAN TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO PASURUAN SKRIPSI.
PENGARUH HUBUNGAN CREATIVE ENVIRONMENT DENGAN TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO PASURUAN SKRIPSI Disusun oleh : CAHYA YUDHA WARDHANA NIM : 01207010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan sebuah organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kekuatan utama yang harus dimiliki dan dipersiapkan oleh organisasi untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin canggih terletak pada sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam perusahaan yang menjadi salah satu penentu berkembangnya suatu perusahaan. Masalah-masalah yang menyangkut sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir disemua aspek kehidupan manusia. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Seorang manusia memiliki dorongan dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa implementasi manajemen mutu dalam pengelolaan lembaga pendidikan (studi kasus di Lembaga Pendidikan Sekolah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan, keterbatasan, saran, serta implikasi sebagai bagian akhir dari penelitian. Kesimpulan didasarkan pada hasil análisis data yang telah dilakukan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, di mana sumber daya manusia adalah penggerak roda kehidupan di dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.
Judul : Pengaruh Work-Family Conflict dan Kelelahan Emosional terhadap Intention to Leave Karyawan Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Denpasar Selatan Nama : Putu Aris Praptadi NIM : 1206205036 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB5 PENUTUP. Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari penelitian-penelitian
BAB5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti mengembangkan tujuh hipotesis yang melibatkan lima variabel penelitian, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan global begitu cepat dan sangat dinamis. Pendidikan menjadi alat untuk mengatasi keadaan tersebut dan hal itu dapat dilakukan apabila anak didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan organisasi di Indonesia berkembang semakin pesat. Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. STUDIO CILAKI EMPAT LIMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ditengah persaingan kompetitif di antara perusahaan yang sering terjadi, persaingan tidak hanya dalam hal merebut pasar maupun keuntungan, tetapi juga mencakup persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi
16 II. LANDASAN TEORI A. Definisi Iklim Organisasi Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organizational citizenship behavior (OCB) saat ini menjadi subjek yang sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas dan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Menurut Kusumajati (2014:63) sumberdaya manusia adalah salah satu kunci sukses keberhasilan organisasi. Penempatan posisi sumberdaya manusia sebagai salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Kinerja 1. Pengertian Efektivitas (efectiveness) secara umum dapat diartikan melakukan sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, kegunaan penelitian, model penelitian, waktu penelitian, serta sistematika penulisan laporan
Lebih terperinciBAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada
BAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1. Rerangka Berpikir Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau organisasi bisnis membutuhkan berbagai jenis sumber daya, seperti modal, bahan baku material,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan persepsi..., Reza Baizuri, FE UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembahasan tentang kepemimpinan telah menjadi pembahasan hangat di berbagai ranah disiplin ilmu, ilmu sosial (social science), humaniora, ilmu politik, psikologi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia saat ini sudah mengarah pada human capital, dimana sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia saat ini sudah mengarah pada human capital, dimana sumber daya manusia tidak lagi dianggap sebagai fungsi penunjang (Supporting),
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Hasil penelitian menjelaskan tentang pengaruh fungsi pementoran pada intensi keluar dengan dukungan organisasional persepsian sebagai pemediasi. Dengan menggunakan
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN ATM TERHADAP KEPUASAN NASABAH
ANALISIS KUALITAS LAYANAN ATM TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada Bank BNI Unit ATM Regional Center Gemolong) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berorganisasi dengan variabel pemoderasi generasi X dan Y. Dari hasil analisis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan melayani dan dukungan organisasi terhadap komitmen afektif berorganisasi dengan variabel
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention
Judul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Simpang Inn Hotel Kuta Nama : I Gusti Agung Praditya Udayana Nim : 1206205152 Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x
Lebih terperinciMEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia
EMPLOYEE ENGAGEMENT Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia 1 MENINGKATKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT Beberapa pakar organisasi menjelaskan bahwa level keterikatan karyawan (employee engagement)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan. beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak
PENDAHULUAN Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak dilakukan di bidang human resource development (HRD) (Chalofsky
Lebih terperinciuntuk dapat terus mempertahankan kualitas kinerjanya. Perkembangan zaman juga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Perubahan zaman yang semakin berkembang menuntut perusahaanperusahaan untuk dapat terus mempertahankan kualitas kinerjanya. Perkembangan zaman juga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan upaya untuk rujukan yang mendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek keunggulan dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Sebuah organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan menguraikan alasan mengapa suatu penelitian layak untuk dilakukan. Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan dari sisi teoritis
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TESIS
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Oleh SRI MURTINI NIM : P.100030113 Program Studi : Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah merupakan salah satu organisasi pelayanan publik yang sering dianggap belum produktif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagai penyelenggara
Lebih terperinciPERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)
1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini industri penerbit dan percetakan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, terbukti dengan menjamurnya usaha serupa di kota Surakarta, di tengah persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan swasta maupun pemerintah berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya
Lebih terperinciPengertian Total Quality Management (TQM)
Pengertian Total Quality Management (TQM) Untuk memahami Total Quality Management, terlebih dahulu perlu dijabarkan pengertian kualitas (quality), dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management).
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: perhatian pada pengikut (House, 1996). Visi, hope/faith, dan altruistic love
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: a. Kepemimpinan spiritual berpengaruh positif signifikan pada harga diri karyawan. Path-goal leadership theory membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam organisasi. Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia pendidikan yang bermutu. Rendahnya mutu pendidikan akan menjadi masalah besar bagi suatu bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan organisasi/perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orangorang yang bekerja di dalamnya. Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, tingginya tingkat turnover intention telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan. Bahkan beberapa manajer HRD mengalami frustasi ketika mengetahui
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLOID BETHANY PADA BETHANY PUBLISHING HOUSE
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLOID BETHANY PADA BETHANY PUBLISHING HOUSE (Study kasus pada Jemaat Gereja Bethany Indonesia jalan Manyarrejo) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan
15 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi, karena pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung
Lebih terperinci